gambaran kontrak konstruksi saat ini

5
TUGAS ETIKA DAN ASPEK HUKUM INDUSTRI KONSTRUKSI DISUSUN OLEH: Nama : Fadhil Akbar Siregar NPM : 1206229351 DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

Upload: fadhil-akbar-siregar

Post on 06-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Penjelasan mengenai berbagai kontrak konstruksi yang ada di Indonesia saat ini, dengan berbagai contoh yang ada.

TRANSCRIPT

TUGAS ETIKA DAN ASPEK HUKUM INDUSTRI KONSTRUKSI

DISUSUN OLEH:

Nama: Fadhil Akbar SiregarNPM: 1206229351

DEPARTEMEN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIADEPOK 2015BAB IIIGAMBARAN KONTRAK KONSTRUKSI SAAT INI

Gambaran UmumSecara general, penyedia jasa hampir selalu lebih lemah dibandingkan dengan pengguna jasa. Dengan kata lain, pengguna jasa selalu dominan dalam mempunyai hak dibandingkan dengan penyedia jasa. Hal itu dimungkinkan dikarenakan masih mengikuti kultur lama dimana pengguna jasa merupakan Bouwheer (Majikan Bangunan) dimana pandangan Majikan selalu berkuasa dan hal ini masih terjadi hingga saat ini. Ketidakseimbangan antara terbatasnya pekerjaan dan banyaknya penyedia jasa menyebabkan posisi tawar penyedia jasa sangat lemah sehingga pengguna jasa bisa memilih dengan leluasa. Wajah kontrak konstruksi semakin memburuk dengan adanya faktor KKN seperti tender diatur, adanya mark up, pekerjaan fiktif, dll.

Model Kontrak KonstruksiUU No. 18 / 1999 tentang Jasa Konstruksi baru diundangkan tahun 1999 dan baru mulai dijalankan tahun 2000 maka sesuai asas kebebasan berkontrak yang diatur dalam KUHPer Pasal 1320, banyak sekali model Kontrak Konstruksi. Kontrak kontrak tersebut dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu:1. Versi PemerintahSetiap departemen memiliki standard sendiri. Seperti Pekerjaan Umum (PU) memiliki 5 standar dikarenakan terdapat 5 Direktorat Jendral yang memiliki standar masing-masing.2. Versi Swasta NasionalBeraneka ragam sesuai dengan pengguna jasa (Owner). Hal ini membuat kontrak ini rawan akan sengketa karena diadopsi dari sistem luar negri secara setengah-setengah, seperti FIDIC (Federation Internationale des Ingeniurs Counsels), JCT (Joint Contract Tribunals), dll. 3. Versi Standar AsingSecara umum menggunakan kontrak dengan sistem FIDIC, JCT atau SIA.

Kendala, Isi Kontrak (Kerancuan, Salah pengertian, Benturan)1. Hal yang rancu : Kontrak dengan sistem pembayaran pra pendanaan penuh dari kontraktor (Contractors Full Prefinance) dianggap Kontrak Rancang Bangun (Design Build) Penyelesaian sengketa: pengadilan atau arbitrase (dalam kontrak keduanya disebut secara jelas).2. Salah pengertianSalah satu contohnya adalah, Kontrak Fixed Lump Sum Price yang sering terjadi salah pengertian. Karena terdapat kata Fixed yang selalu diartikan nilai konrak tidak boleh berubah. Bagaimana bisa jika nilai kontrak tetap jika ada perubahan pekerjaan.

3. Kesetaraan KontrakKontrak konstruksi saat ini belum mencapai predikat adil dan setara. Sebagaimana UU No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi dan PP No. 29/2000 tentang penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Apabila Penyedia Jasa lalai, pihaknya akan terkana sanksi berat, tetapi apabila Pengguna Jasa yang lalai, sanksinya ringan atau tidak ada sama sekali. Keterlambatan penyelesaian pkerjaan akan dikenakan sanksi tetapi bila terjadi keterlambatan pembayarantidak mendapat ganti rugi.

Isi Kontrak Kurang JelasBeberapa hal dalam kontrak konstruksi yang sering tidak jelas dan tidak diberi defenisi, seperti:a. Jumlah Hari Pelaksanaan KontrakKata hari ini harus dijelaskan apakah berhubungan dengan hari kerja atau hari kalender. Jika hari kalender harus ditentukan kalender yang seperti apa (Tahun Syamsiah/Tahun Masehi/Tahun Komariah). b. Ketidakjelasan kapan memulai pekerjaanPelaksanaan pekerjaan dapat dimulai pada saat kapan? Apakah sejak tanggal kontrak, tanggal SPK (Surat Perintah Kerja), atau saat penyerahan lahan (Site Possesion).c. KelengkapanDokumen kontrak saling bertentangan satu sama lain sehingga menyulitkan pekerjaan.d. Pengawasan Tidak JalanPengguna jasa sering mencampuri secara langsung pelaksanaan dilapangan yang seharusnya peran Manajer Konstruksi sebagai pengawas.

Kepedulian pada KontrakBiasanya kontrak dibuat hingga rekamannya dalam jumlah banyak. Kadang - kadang hingga 10 rangkap untuk tiap-tiap pihak. Tetapi, berkas-berkas tersebut tetap saja tidak pernah dibuka dari awal bidding hingga proyek selesai dikerjakan. Jika ada suatu masalah, kontrak tersebut baru dibuka dan penyelesaian masalahnya akan memakan waktu yang lama dikarenakan perlu waktu yang lama untuk memahami isi kontrak tersebut.

Administrasi KontrakKepedulian Kontrak sangat rendah, dikarenakan tidak adanya petugas yang professional yang mengurusi administrasi kontrak. Umumnya, petugas yang dipekerjakan sudah memiliki kerjaan sebelumnya, sehingga petugasnya rangkap kerja dan tidak fokus pada pekerjaannya.

Klaim Kontrak KonstruksiSampai tahun 1997, jarang sekali ditemukan klaim konstruksi oleh penyedia jasa. Ini mungkin disebabkan karena rasa takut mengajukannya. Klaim dianggap tabu dan merupakan tuntutan. Padahal klaim tidak lebih merupakan sebuah permintaan. Jika klaim tidak diterima, baru dilakukan tuntutan.