faktor2 terjadinya ispa

Upload: muhammad-zumrodin

Post on 06-Jul-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    1/23

    FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI TERJADINYA ISPA

    PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TUBAN

     

    H. Miftahul Munir,SKM,M.Kes

    STIKES NU Tuban

     

     ABSTRAK 

     

     ISPA merupakan proses infeksi akut berlangsung selama 14 hari, yang disebabkan olehmikroorganisme dan menyerang salah satu bagian, dan atau lebih dari saluran napas. ISPA

    disebabkan beberapa faktor diantaranya faktor internal dan eksternal. Di Puskesmas Tuban

    angka kejadian ISPA masih tinggi, berdasarkan surey a!al yang dilakukan pada bulan januari"april tahun #$1$ terdapt #1% balita yang menderita ISPA. Penelitian ini bertujuan mengetahui

     faktor"faktor yang melatarbelakangi terjadinya ISPA pada balita usia 1"% tahun di Puskesmas

    Tuban di tinjau dari faktor pemberian ASI &ksklusif, imunisasi, status gi'i, dan kebiasaan

    merokok anggota keluarga di lingkungan balita tinggal.

     Desain penelitian ini adalah deskritif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruhbalita yang menderita ISPA yang berkunjung di Puskesmas Tuban bulan mei"juli Tahun #$1$.

    Sampel pada penelitian ini adalah sebagian balita yang menderita ISPA yang terpilih sebagai

     sampel dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik sampling yang di gunakan adalah(onse(utie sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dan obserasi data

     sedangkan pengolahan dengan menggunakan rumus proporsi.

    Setelah di lakukan penelitian pada bulan mei"juli tahun #$1$, hasil penelitian

    menunjukkan faktor"faktor yang melatarbelakangi terjadinya ISPA pada balita usia 1"% tahun di puskesmas Tuban diantaranya, sebagian besar tidak mendapatkan ASI &ksklusif )*,1*+,

     sebagian besar imunisasinya lengkap *,-4+, dan sebagian besar status gi'inya baik )-,-+,

     serta setengahnya terdapat kebiasaan merokok anggota keluarga dalam lingkungan balita

    tinggal -,-4+.

     Dari uraian diatas disimpulkan bah!a terdapat dua faktor yaitu pemberian ASI &ksklusif dan kebiasaan merokok anggota keluarga di lingkungan balita tinggal yang sesuai antara teori

    dan kenyataan sedangkan dua faktor lainnya yaitu faktor imunisasi dan status gi'i tidak terdapat 

    kesesuaian antara teori dan fakta yang didapatkan di Puskesmas Tuban. leh karena itu tenagakesehatan harus memberikan penyuluhan tentang pentingnya ASI &ksklusif, tentang bahaya

    merokok bagi tubuh terutama perokok pasif seperti balita dan tentang tanda gejala ISPA serta

    (ara penanganannya.

     

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    2/23

     Kata kunci : ISPA, ASI Eksklusif, Imunisasi, Status Gizi, Kebiasaan Merokok di in!kun!an

     Balita Tin!!al 

     

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    3/23

    Pendahuluan

     

    Sebagai upaya untuk mewujukan !isi In"nesia sehat #$%$, pemerintah telah menyusun

     berbagai pr"gram pembangunan alam biang kesehatan antara lain kegiatan &emberantasan

    &enyakit Menular 'M( baik yang bersifat pr"m"tif, pre!entif, kuratif an rehabilitatif isemua

    aspek lingkungan kegiatan pelayanan kesehatan. Untuk apat mengukur erajat kesehatan

    masyarakat igunakan beberapa inikat"r, salah satunya aalah angka kesakitan an kematian

     balita. )ngka kematian balita yang telah berhasil iturunkan ari *+ per %$$$ kelahiran hiup

     paa tahun #$$ menjai ** per %$$$ kelahiran hiup paa tahun #$$- ')n"nim, #$$(.

      IS&) 'Infeksi Saluran &ernafasan )kut( merupakan penyakit infeksi paa saluran

     pernafasan yang atang se/ara menaak serta menimbulkan kegawatan atau kematian. IS&)

    akan semakin berbahaya jika ierita "leh anak0anak. Selama bertahun0tahun IS&) merupakan

    masalah kesehatan anak an penyumbang terbesar kematian balita 'Sai, #$$1(.

      2"rl Health 3rgani4ati"n '2H3( memperkirakan insien Infeksi Saluran &ernafasan

    )kut 'IS&)( inegara berkembang engan angka kematian balita iatas *$ per %$$$ kelahiran

    hiup aalah %+50#$5 pertahun paa g"l"ngan usia balita. Menurut 2H3 kurang lebih % juta

    anak balita iunia meninggal setiap tahun an sebagian besar kematian tersebut terapat

    inegara berkembang, imana pneum"nia merupakan salah satu penyebab utama kematian

    engan membunuh kurang lebih * juta anak balita setiap tahun '6epkes, #$$$ alam )srun,

    #$$1(.

    6i In"nesia Infeksi Saluran &ernafasan )kut 'IS&)( selalu menempati urutan pertama

     penyebab kematian paa kel"mp"k bayi an balita.Selain itu IS&) juga sering beraa paa aftar 

    %$ penyakit terbanyak irumah sakit. Sur!ei m"rtalitas yang ilakukan subit IS&)7pneum"nia

    sebagai penyebab kematian bayi an balita terbesar i In"nesia engan pr"sentase ##,$5 ari

    seluruh kematian bayi an balita ')n"nim, #$$(.

      8erasarkan stui penahuluan yang ilakukan i 6inas Kesehatan Kabupaten Tuban

    iapatkan ata yaitu paa tahun #$$9 jumlah balita yang menerita IS&) i Kabupaten Tuban

    men/apai %.$11 kasus, imana puskesmas Tuban menempati urutan pertama yaitu sebanyak 

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    4/23

    9,5 kasus, an iikuti "leh puskesmas Tambakb"y" #,$*5 kasus, kemuian &uskesmas

    Keb"nharj" #,%5 kasus. &aa tahun #$%$ bulan januari0april jumlah balita yang menerita

    IS&) i &uskesmas Tuban men/apai #%+ balita.

    &enyebab IS&) teriri ari $$ jenis bakteri, !irus an rik/etsia, penularannya melalui

    k"ntak langsung engan penerita atau melalui uara pernapasan. :ejala umumnya aalah

     batuk, kesulitan bernafas, sakit tengg"r"kan, pilek, sakit telinga an emam '6epkes ;I, #$$+(.

    ;, laki0laki, status gi4i, efisiensi

    !itamin ), membe"ng anak 'menyelimuti berlebihan(, pemberian makanan tambahan terlalu

    ini, seangkan fakt"r eksternalnya yaitu )SI eksklusif, imunisasi, p"lusi uara 'kebiasaan

    mer"k"k angg"ta keluarga i lingkungan balita tinggal(, membe"ng anak 'menyelimuti

     berlebihan(, pemberian makanan tambahan terlalu ini, kepaatan tempat tinggal, !entilasi

    kurang memaai an s"sial ek"n"mi '6epkes ;I, #$$+(.

    Salah satu fakt"r yang menyebabkan terjainya IS&) aalah pemberian )SI eksklusif 

    ' )SI menganung 4at04at pr"tektif sehingga bayi yang iberi )SI memiliki kemungkinan ke/il

    untuk terjangkit infeksi saluran pernapasan(. '2i/ak, #$$(? balita engan status gi4i yang

    kurang juga akan lebih muah terserang IS&) ibaningkan engan balita engan gi4i yang

    n"rmal 'fakt"r aya tahan tubuh yang kurang, penyakit infeksi seniri akan menyebabkan balita

    tiak mempunyai nafsu makan an mengakibatkan kekurangan gi4i, sehingga paa keaaan gi4i

    kurang, balita lebih muah terserang IS&) berat bahkan serangannya lebih lama(. '&rabu, #$$9(?

    an sebagian besar kematian IS&) berasal ari jenis IS&) yang berkembang ari penyakit yang

    apat i/egah engan imunisasi seperti ifteri, pertusis, /ampak sehingga balita yang

    mempunyai status imunisasi yang lengkap bila menerita IS&) apat iharapkan perkembangan

    tiak akan menjai lebih berat? serta kebiasaan mer"k"k angg"ta keluarga i lingkungan balita

    tinggal juga berbahaya bagi balita 'bahan0bahan yang terapat alam r"k"k seperti nik"tin itu

     juga apat memi/u terjainya IS&)( 'Santr"/k, #$$-(.

    Seperti yang kita ketahui i k"ta tuban banyak sekali penjual keliling yang menjual

    makanan /epat saji seperti s"44is, tempura. Makanan tersebut banyak menganung bahan kimia

    misalnya pewarna an pengawet makanan. Selain itu minyak yang igunakan untuk mengg"reng

    tiak selalu minyak baru, namun sering igunakan minyak bekas yang suah berkali0kali

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    5/23

    igunakan. 6ampak pemakaian minyak bekas apat mengganggu saluran pernafasan bisa terjai

    serak batuk, pilek an jika tiak segera itangani apat terjai penyakit yang lebih kr"nis.

    Upaya pen/egahan yang apat ilakukan untuk mengurangi fakt"r0fakt"r penyebab IS&)

    aalah iharapkan bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan /akupan status gi4i balita,

    meningkatkan /akupan imunisasi lengkap paa balita, meningkatkan /akupan )SI Eksklusif 

     paa bayi, an bagi masyarakat agar berperilaku hiup bersih an sehat seperti engan tiak 

    mer"k"k. Upaya untuk meningkatkan tatalaksana terhaap penerita IS&) seniri, epartemen

    kesehatan menerapkan penekatan Manajemen Terpau 8alita Sakit 'MT8S( i Unit &elayanan

    Kesehatan 6asar.

      Melihat tingginya angka m"rtalitas paa balita yang isebabkan "leh kejaian IS&), an

    masih tingginya angka kejaian IS&) i Kabupaten Tuban. IS&) harus segera i tangani, agar 

    tiak terjai infeksi yang lebih lanjut yang apat menyebabkan kematian balita.

      Maka ari uraian iatas, peneliti ingin mengaakan penelitian tentang @fakt"r0fakt"r yang

    melatarbelakangi terjainya IS&) paa balita i puskesmas TubanA. 6itinjau ari fakt"r 

     pemberian )SI eksklusif, status gi4i, imunisasi an kebiasaan mer"k"k angg"ta keluarga i

    lingkungan balita tinggal.

     

    MATERI DAN METODE PENELITIAN

      IS&) merupakan singkatan ari infeksi saluran pernafasan akut, istilah IS&) merupakan

    aaptasi ari istilah alam bahasa Inggris A(ute /espiratory Infe(tions ');I(. &engertian IS&)

    meliputi unsur yakni infeksi, saluran pernafasan, an akut, sebagai berikut B

    a. Infeksi aalah masuknya kuman atau 0ikroorganisme ke alam tubuh manusia

      an berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.

     b. Saluran pernapasan aalah "rgan mulai ari hiung hingga aleoli beserta

    "rgan Adneksanya seperti sinus0sinus, r"ngga telinga tengah an pleura.

    /. Infeksi akut aalah infeksi yang berlangsung sampai engan %* hari. 8atasan

    tersebut menurut 6epkes menunjukan pr"ses akut meskipun untuk

     beberapa penyakit yang apat ig"l"ngkan alam IS&) pr"ses ini apat

     berlangsung lebih ari %* hari ')!i/enna, #$$9(

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    6/23

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    7/23

     

    ;( mempunyai resik" kematian yang

    lebih besar ibaningkan engan berat baan lahir n"rmal, terutama paa bulan0bulan pertama

    kelahiran karena pembentukan 4at anti kekebalan kurang sempurna sehingga lebih muah

    terkena penyakit infeksi, terutama pneum"nia an sakit saluran pernapasan lainnya.

    ) La!*-la!*

    >aki0laki merupakan salah satu fakt"r yang meningkatkan insien an kematian akibat

    IS&). 8ila ihubungkan engan status gi4i, sesuai engan status gi4i, sesuai engan analisa ata

    Susenas %99 yang meyatakan bahwa se/ara umum status gi4i balita perempuan lebih baik 

    ibaning balita laki0laki. &erbeaan pre!alensi tersebut belum apat ijelaskan se/ara pasti,

    apakah karena fa/t"r genetika, perbeaan alam hal perawatan an pemberian makanan atauyang lainnya. Sehingga kekurangan gi4i apat menurunkan aya tahan tubuh terhaap infeksi

    '&rabu, #$$9(.

    + S"a"u, *.*

    Status gi4i aalah keaaan tubuh sebagai akibat k"sumsi makanan an penggunaan 4at0

    4at gi4i. 6ibeakan antara status gi4i buruk, kurang, baik, an lebih ')lmatsier, #$$9(.

    Masukan 4at04at gi4i yang iper"leh paa tahap pertumbuhan an perkembangan anak 

    ipengaruhi "leh B umur, keaaan fisik, k"nisi kesehatannnya, kesehatan fisi"l"gis

     pen/ernaannya, terseianya makanan an aktifitas ari si anak itu seniri. &enilian status gi4i

    apat ilakukan antara lain berasarkan ant"p"metri B berat baan lahir, panjang baan, tinggi

     baan an lingkar lengan atas '&rabu, #$$9(.

    Keaaan gi4i buruk mun/ul sebagai fakt"r yang penting untuk terjainya IS&). 8eberapa

     penelitian telah membuktikan tentang aanya hubungan antara gi4i buruk an infeksi paru,

    sehingga anak0anak yang bergi4i buruk sering menapat pneum"nia. 6isamping itu aanya

    hubungan antara gi4i buruk an terjainya /ampak an infeksi !irus berat lainnya serta

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    8/23

    menurunnya aya tahan tubuh anak terhaap infeksi. 8alita engan gi4i yang kurang akan lebih

    muah terserang IS&) i baningkan balita engan gi4i n"rmal karena aya tahan tubuh yang

    kurang. penyakit infeksi seniri akan menyebabkan balita tiak mempunyai nafsu makan an

    mengakibatkan kekurangan gi4i. &aa keaaan gi4i kurang balita lebih muah terserang @IS&)

     beratA bahkan serangannya lebih lama '&rabu, #$$9(.

    5 De/*,*en,* 0*"a%*n A

    Sejak tahun %9+ setiap enam bulan &"syanu memberikan kapsul #$$.$$$ IU !itamin )

     paa balita ari umur satu sampai engan empat tahun. 8alita yang menapat !itamin ) lebih

    ari 1 bulan sebelum sakit maupun yang tiak pernah menapatkannya aalah sebagai resik"

    terjainya suatu penyakit sebesar 91,15 paa kel"mp"k kasus an 9,+5 paa kel"mp"k 

    k"ntr"l.

    &emberian !itamin ) yang ilakukan bersamaan engan imunisasi akan menyebabkan

     peningkatan titer antib"i yang spesifik an tampaknya tetap beraa alam nilai yang /ukup

    tinggi. 8ila antib"i yang itujukan terhaap bibit penyakit an bukan sekear antigen asing

    yang tiak berbahaya, nis/aya apatlah iharapkan aanya perlinungan terhaap bibit penyakit

    yang bersangkutan untuk jangka yang tiak terlalu singkat. Karena itu usaha massal pemberian

    !itamin ) an imunisasi se/ara berkala terhaap anak0anal prasek"lah seharusnya tiak ilihat

    sebagai ua kegiatan terpisah. Keuanya haruslah ipanang alam suatu kesatuan yang utuh,

    yaitu meningkatkan aya tahan tubuh an perlinungan terhaap anak In"nesia sehingga

    mereka apat tumbuh, berkembang an berangkat ewasa alam keaaan yang sebaik0baiknya

    '&rabu, #$$9(.

     

    B Fa!"#$ E!,"e$nal

    1 Pe%(e$*an ASI E!,!lu,*/ 

    )si eksklusif aalah pemberian )SI seini mungkin setelah lahir sampai bayi berumur 1

     bulan tanpa pemberian makanan tambahan lain '&urwanti, #$$*(.

    Setelah 1 bulan bayi mulai ikenalkan engan makanan lain an tetap iberikan )SI

    sampai berumur # tahun. Mengapa pengenalan makanan tambahan imulai paa usia 1 bulan an

     bukan * bulan. &ertama k"mp"sisi )SI /ukup untuk perkembangan bayi sampai usia 1 bulan,

    keua bayi paa usia 1 bulan sistem pen/ernaanya mulai matur, sehingga usus bayi setelah

     berumur 1 bulan mampu men"lak fakt"r alergi ataupun kuman yang masuk.)SI menganung

    nutrisi, h"rm"n, unsur kekebalan fakt"r pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi. Nutrisialam )SI men/akup hampir #$$ unsur 4at makanan. Unsur ini men/akup hirat arang, lemak,

     pr"tein, !itamin an mineral, alam jumlah yang pr"p"rsi"nal '&urwanti, #$$*(.

      Karena 4at04at pr"tektif yang terkanung alam )SI, bayi yang iberi )SI memiliki

    kemungkinan ke/il untuk terjangkit infeksi telinga 'otitis media(, alergi, iare , pneumonia,

    bron(hitis, meningitis, serta sejumlah penyakit pernafasan '2i/ak, #$$(.

    ' I%un*,a,*

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    9/23

    Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan kepaa bayi an anak engan

    memasukan !aksin kealam tubuh agar tubuh membuat 4at anti untuk men/egah terhaap

     penyakit tertentu. Seangkan yang imaksu !aksin aalah bahan yang ipakai untuk 

    merangsang pembentukan 4at anti yang imasukkan kealam tubuh melalui suntikan seperti

    !aksin 2ep, 36, DPT, (ampak  an melalui mulut seperti !aksin polio'Hiayat, #$$(.

      Kekebalan iasumsikan sebagai perlinungan terhaap suatu penyakit tertentu teriri atas

    kekebalan pasif, yaitu tubuh tiak membentuk imunitas, tetapi menerima imunitas, an

    kekebalan aktif, yaitu tubuh membentuk kekebalan seniri. &emberian imunisasi penting

    iberikan paa tahun pertama usia anak karena paa awal kehiupan, anak belum mempunyai

    kekebalannya seniri, hanya imunoglobin 6 yang iapatkannya ari ibu an setelah usia ua

    sampai tiga tahun, anak akan membentuk imun"gl"bin : seniri. 8eberapa hal penting terkait

    engan pemberian iminisasi paa anak aalah status kesehatan anak saat akan iberikan

    imunisasi, pengertian "rang tua terhaap imunisasi, an k"ntrainikasi imunisasi 'Supartini,

    #$$*(.

      8ayi an balita yang pernah terserang (ampak  an selamat akan menapat kekebalanalami terhaap pneumonia sebagai k"mplikasi(ampak. Sebagian besar kematian IS&) berasal

    ari jenis IS&) yang berkembang ari penyakit ari penyakit yang apat i/egah engan

    imunisasi seperti difteri, pertusis, (ampak , maka peningkatan /akupan imunisasi akan berperan

     besar alam upaya peberantasan IS&). Untuk mengurangi fakt"r yang meningkatkan m"rtalitas

    IS&), iupayakan imunisasi lengkap. 8ayi an balita yang mempunyia status imunisasi lengkap

     bila menerita IS&) iharapkan perkembangan penyakitnya tiak akan menjai lebih berat. Cara

    yang terbukti paling efektif saat ini aalah engan pemberian

    imunisasi (ampak  an pertusis ' DPT (. 6engan imunisasi (ampak  yang efektif sekitar %%5

    kematian pneumonia balita apat i/egah an engan imunisasi pertusis ' DPT ( 15

    kematian pneumonia apat i/egah '&rabu, #$$9(.

    ) Ke(*a,aan %e$#!#! an#"a !elua$a d* l*n!unan (al*"a "*nal

    &erilaku mer"k"k "rang tua aalah bahaya utama lain bagi anak '6r"ng"wski kk, #$$,

    M"ya, 8ea!er an Et4el, #$$*(. Kira0kira ##5 anak an remaja i )merika Serikat mengalami

    k"ntak engan r"k"k tembakau irumah. Dumlah stui yang meningkat menyimpulkan bahwa

    tinggal irumah imana "rang tua mer"k"k menempatkan anak paa resik" mengalami masalah

     pernafasan. )nak tersebut lebih mungkin mengalami gejala bersin an asma ari paa anak yang

    tinggal irumah "rang tuanya yang tiak mer"k"k 'Murray kk, #$$*(. 6alam sebuah stui, jika

    ibu mer"k"k, anaknya # kali lebih mungkin memiliki gangguan pernafasan 'Santr"/k, #$$-(.

    )sap r"k"k engan k"nsentrasi tinggi apat merusak mekanisme pertahanan paru sehingga akan

    memuahkan timbulnya IS&) '&rabu, #$$9(.

    + Me%(ed#n ana! %en2el*%u"* (e$le(*han3

    Membe"ng anak atau menyelimuti berlebihan bagi para "rangtua ianggap apat

    membuat anak tiak muah terkejut an anak lebih nyenyak tiurnya karena se"lah0"lah

    iekap, sama seperti paa waktu ialam kanungan ibunya. )kan tetapi paa anak yang suah

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    10/23

    terserang IS&) jika ibe"ng berlebihan akan membuat anak susah bernafas sehingga

     penyakitnya akan semakin berat '&rabu, #$$9(.

    5 Pe%(e$*an %a!anan "e$lalu d*n*

    &emberian makan setelah bayi berumur 1 bulan memberikan perlinungan besar ari

     berbagai penyakit. Hal ini isebabkan sistem imun bayi = 1 bl belum sempurna. &emberian

    M&)SI ini sama saja engan membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman. 8elum

    lagi jika tiak isajikan higienis. Hasil riset terakhir ari peneliti i In"nesia menunjukkan

     bahwa bayi yg menapatkan M&)SI sebelum ia berumur 1 bulan, lebih banyak terserang iare,

    sembelit, batuk0pilek, an panas ibaningkan bayi yang hanya menapatkan )SI Eksklusif 

    '&rabu, #$$9(.

    4 Keada"an "e%a" "*nal

    Kepaatan hunian alam rumah menurut keputusan menteri kesehatan n"m"r 

    #97MENKES7SK7II7%999 tentang persyaratan kesehatan rumah, satu "rang minimal

    menempati luas rumah mF. 6engan kriteria tersebut iharapkan apat men/egah penularan penyakit an melan/arkan akti!itas.

    Keaaan tempat tinggal yang paat apat meningkatkan fakt"r p"lusi alam rumah yang

    telah aa. &enelitian menunjukkan aa hubungan bermakna antara kepaatan an kematian ari

     br"nk"pneum"nia paa bayi, tetapi isebutkan bahwa p"lusi uara, tingkat s"sial, an

     peniikan memberi k"relasi yang tinggi paa fakt"r ini '&rabu, #$$9(.

    6 7en"*la,* !u$an %e%ada*

    entilasi yaitu pr"ses penyeiaan uara atau pengerahan uara ke atau ari ruangan baik 

    se/ara alami maupun se/ara mekanis.

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    11/23

    Keaaan ek"n"mi belum pulih ari krisis ek"n"mi yang berkepanjangan berampak 

     peningkatan penuuk miskin an isertai engan kemampuan menyeiakan lingkungan

     pemukiman yang kurang sehat apat men"r"ng peningkatan jumlah balita rentan terhaap

    serangan berbagai penyakit menular termasuk IS&). &aa akhirnya akan men"r"ng

    meningkatnya penyakit IS&) an pnem"nia paa balita '6epkes ;I, #$$#(.

     8alita yaitu anak yang berusia i bawah + tahun merupakan generasi yang perlu

    menapat perhatian, karena balita merupakan generasi penerus an m"al asar untuk 

    kelangsungan hiup bangsa, balita amat peka terhaap penyakit, tingkat kematian balita masih

    tinggi ')n"nim, #$$#( .

    8alita iharapkan tumbuh an berkembang alam keaaan sehat jasmani, s"sial an

     bukan hanya bebas ari penyakit an kelemahan. Masalah kesehatan balita merupakan masalah

    nasi"nal, menginggat angka kesakitan an angka kematian paa balita masih /ukup tinggi.

    )ngka kesakitan men/erminkan keaaan yang sesungguhnya karena penyebab utamanya

     berhubungan engan fakt"r lingkungan antara lain? asap apur, penyakit infeksi an pelayanan

    kesehatan.

    Salah satu fakt"r penyebab kematian maupun yang berperan alam pr"ses tumbuh

    kembang balita yaitu IS&), penyakit yang apat i/egah engan imunisasi. Untuk itu kegiatan

    yang ilakukan terhaap balita antara pemeriksaan perkembangan an pertumbuhan fisiknya,

     pemeriksaan perkembangan ke/erasan, pemeriksaan penyakit infeksi, imunisasi, perbaikan gi4i

    an peniikan kesehatan paa "rang tua'>amusa, #$$1(.

    6esain penelitian yang igunakan aalah esain eskritif, imana peneliti hanya ingin

    meneskriptifkan 'memaparkan( peristiwa0peristiwa urgen yang terjai paa masa kini

    'Nursalam, #$$(. &eneliti hanya ingin mengetahui fakt"r0fakt"r yang melatarbelakangi

    terjainya IS&) paa balita usia %0+ tahun i &uskesmas Tuban.

    &aa penelitian ini p"pulasinya aalah seluruh balita yang menerita IS&) yang berkunjung i

    &uskemas Tuban bulan mei0juli Tahun #$%$ yaitu sebanyak #+ balita. Sampel alam penelitian

    ini aalah sebagian balita yang menerita IS&) yang terpilih sebagai sampel an memenuhi

    kriteria inklusi an ekslusi yaitu sebanyak ++ balita. Kriteria inklusi aalah karakteristik umum

    subjek penelitian ari suatu p"pulasi target yang terjangkau an akan iteliti. Kriteria eksklusi

    aalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi ari stui

    karena berbagai sebab 'Nursalam, #$$(.

    )apun kriteria inklusi alam penelitian ini aalah B

    a. Ibu atau bapak yang berseia menanatangi inf"rme /"nsent.

    )apun kriteria eksklusi alam penelitian ini aalah B

     b. 8alita yang menerita k"mplikasi7/a/at bawaaan.

    Tehnik pengambilan sampel paa penelitian ini menggunakan (onse(utie

     sampling . 3onse(utie sampling  aalah pemilihan sampel engan menetapkan subjek yang

    memenuhi kriteria penelitian imasukan alam penelitian alam kurun waktu tertentu, sehingga

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    12/23

     jumlah klien yang iperlukan terpenuhi 'Nursalam, #$$(. ariabel paa penelitian paa

     penelitian ini aalah fakt"r0fakt"r yang melatarbelakangi terjainya IS&) paa balita usia %0+

    tahun itinjau ari pemberian )SI Eksklusif, imunisasi, status gi4i an kebiasaan mer"k"k 

    angg"ta keluarga i lingkungan balita tinggal.

    )lat yang igunakan alam penelitian ini aalah kuesi"ner engan "bser!asi ata. >"kasi penelitian ini aalah i &uskemas k"ta Tuban. 2aktu penelitian ini ilaksanakan paa bulan Mei

    0 Duli #$%$.

    Setelah ata terkumpul kemuian ata tersebut ikel"mp"kkan atau iklasifikasikan sesuai

    engan tujuan penelitian, kemuian angka0angka hasil perhitungan atau pengukuran apat

    ipr"ses engan /ara ijumlahkan an ikalikan %$$5 kemuian hasilnya isajikan alam

     bentuk pr"sentase.

      6alam peng"lahan ini ata menggunakan met"e eskritif engan rumus pr"p"rsi

    sebagai berikut B

     

    Keterangan B

    Gp  7 8anyaknya subjek alam kel"mp"k 

    Kemuian ikel"mp"kkan sesuai engan kateg"ri B

    9$0%$$5 May"ritas

    11095 Sebagian besar 

    +%01+5 Setengahnya

    +0+$5 Hampir setengahnya

    %%0*5 Sebagian ke/il

    %0%$5 Min"ritas

    $5 Tiak satupun

    ' Nursalam, #$$(.

    Untuk menentukan pengel"mp"kkan usia balita itentukan engan rumus membuat tabel

    istribusi frekwensi. )apun langkahnya sebagai berikut B%. Menentukan nilai ;ange ';(

    ; N maksimum0N minimum

    #. Menentukan banyak kelas inter!al '8K(

    8K . l"g n %

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    13/23

    . Menentukan panjang kelas inter!al '&K(

    &K ;78K 

    *. Menentukan nilai kelas inter!al pertama 'KI(

    KI N minimum &K0%

     

    HASIL DAN ANALISA DATA

    ). Da"a U%u%

    D*,"$*(u,* Jen*, Kela%*n Bal*"a u,*a 1-5 Tahun 2an Mende$*"a ISPA d* Pu,!e,%a,

    Tu(an

    Tabel 6istribusi Denis Kelamin 8alita usia %0+ Tahun yang Menerita IS&) i &uskesmas

    Tuban 8ulan Mei0Duli Tahun #$%$

    N# Jen*,

    !ela%*n

    / 9

    %

    #

    >aki0laki

    &erempuan

    %

    #*

    +1,1

    *,1*

     Ju%lah 55 1::

     

    8erasarkan tabel apat iketahui bahwa setengahnya balita usia %0+ tahun yang

    menerita IS&) i &uskesmas Tuban bulan juli #$%$ mempunyai jenis kelamin laki0laki yaitu

    sebanyak % balita '+1,15(, seangkan hampir setengahnya mempunyai jenis kelamin

     perempuan yaitu sebanyak #* balita '*,1*5(.

    D*,"$*(u,* U%u$ Bal*"a u,*a 1-5 Tahun 2an Mende$*"a ISPA d* Pu,!e,%a, Tu(an

    Tabel 6istribusi Usia 8alita usia %0+ Tahun yang Menerita IS&) i &uskesmas Tuban

    8ulan Mei0Duli Tahun #$%$

     

    N# U,*a / 9

    % %#0%9 8ulan #9 +#,-

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    14/23

    #

    *

    +

    1

    #$0#- 8ulan

    #0+ 8ulan

    10* 8ulan

    **0+% 8ulan

    +#01$ 8ulan

    *

    #

    1

    %%

    -,#-

    ,1*

    %$,9

    +,*+

    #$

     Ju%lah 55 1::

     

    8erasarkan tabel apat iketahui bahwa hampir setengahnya balita usia %0+ tahun yang

    menerita IS&) i &uskesmas Tuban bulan juli #$%$ mempunyai usia %#0%9 bulan yaitu

    sebanyak #9 balita '+#,-5(, seangkan min"ritas mempunyai usia #0+ bulan yaitu sebanyak # balita ',1* 5(.

    ). Da"a Khu,u,

    Iden"*/*!a,* Ke;ad*an ISPA ada Bal*"a U,*a 1-5 Tahun Bulan Me*-Jul* d*

    Pu,!e,%a, Tu(an

    Tabel 6istribusi Kejaian IS&) paa 8alita Usia %0+ Tahun i &uskesmas Tuban 8ulan

    Mei0Duli Tahun #$%$

    N# Ke;ad*an ISPA / 9

    %

    #

    Ja

    Tiak 

    #+

    %-

    ++,19

    **,%

     Ju%lah +'' 1::

     

    8erasarkan tabel apat iketahui bahwa terapat setengahnya kejaian IS&) paa

     balita usia %0+ tahun bulan mei0juli tahun #$%$ i &uskesmas Tuban yaitu sebanyak #+ balita

    '++,195(, seangkan hampir setengahnya tiak kejaian IS&) yaitu sebanyak %- balita '**,

    %5(.

    Iden"*/*!a,* Fa!"#$ Pe%(e$*an ASI E!,!lu,*/ 2an Mela"a$(ela!an* Te$;ad*n2a ISPA

    ada Bal*"a U,*a 1-5 Tahun d* Pu,!e,%a, Tu(an

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    15/23

    Tabel 6istribusi engkap

    Tiak 

    lengkap

    *1

    9

    .1*

    %1,1

     Ju%lah 55 1::

     

    8erasarkan tabel apat iketahui bahwa sebagian besar balita usia %0+ tahun yang

    menerita IS&) i &uskesmas Tuban bulan juli #$%$ lengkap menapatkan imunisasi yaitu

    sebanyak *1 balita ',1*5(, seangkan sebagian ke/il tiak lengkap menapatkan imunisasi

    yaitu sebanyak 9 balita '%1.15(.

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    16/23

    Iden"*/*!a,* Fa!"#$ S"a"u, G*.* 2an Mela"a$(ela!an* Te$;ad*n2a ISPA ada Bal*"a

    U,*a 1-5 Tahun d* Pu,!e,%a, Tu(an

    Tabel 6istribusi

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    17/23

    # Tiak aa #$ 1,1

     Ju%lah 55 1::

     

    8erasarkan tabel apat iketahui bahwa setengahnya balita usia %0+ tahun yang

    menerita IS&) i &uskesmas Tuban bulan juli #$%$ terapat kebiasaan mer"k"k angg"ta

    keluarga alam rumah yaitu sebanyak + balita '1,1*5(, seangkan hampir setengahnya tiak 

    aa kebiasaan mer"k"k angg"ta keluarga alam rumah yaitu sebanyak #$ balita '1,15(.

     

    Pe%(aha,an

    8erasarkan hasil penelitian, sesuai engan tujuan penelitian yang telah itetapkan,

    maka paa bab ini akan ibahas B

    Iden"*/*!a,* Ke;ad*an ISPA Pada Bal*"a U,*a 1-5 Tahun Bulan Me*-Jul* Tahun ':1: d*

    Pu,!e,%a, Tu(an

    8erasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terapat setengahnya kejaian IS&)

     paa balita usia %0+ tahun bulan mei0juli tahun #$%$ i &uskesmas Tuban yaitu sebanyak #+

     balita '++,195(, seangkan hampir setengahnya tiak kejaian IS&) yaitu sebanyak %- balita

    '**, %5(.

    IS&) aalah pr"ses infeksi akut berlangsung selama %* hari, yang isebabkan "leh

    mikr""rganisme an menyerang salah satu bagian, an atau lebih ari saluran napas, mulai arihiung 'saluran atas( hingga aleoli 'saluran bawah(, termasuk jaringan adneksanya, seperti

    sinus, r"ngga telinga tengah an pleura. ')!i/enna, #$$9(.

    &enyakit IS&) apat isebabkan "leh berbagai penyebab

    seperti bakteri, irus, my(oplasma, jamuran lain0lain. IS&) bagian atas umumnya isebabkan

    "leh irus, seangkan IS&) bagian bawah apat isebabkan "leh bakteri , irus an my(oplasma.

    IS&) bagian bawah yang isebabkan "leh bakteri umumnya mempunyai manifestasi klinis yang

     berat sehingga menimbulkan beberapa masalah alam penanganannya.)apun fakt"r0fakt"r 

     penyebab terjainya IS&) aalah ;, laki0laki, status gi4i, efisiensi !itamin ), seangkan fakt"r eksternalnya yaitu

     pemberian )SI Eksklusif, imunisasi, p"lusi uara 'kebiasaan mer"k"k angg"ta keluarga ilingkungan balita tinggal(, membe"ng anak 'menyelimuti berlebihan(, pemberian makanan

    tambahan terlalu ini, kepaatan tempat tinggal, !entilasi kurang memaai an s"sial ek"n"mi.

    '6epkes ;I, #$$+(.

    Kejaian IS&) i &uskesmas Tuban lebih banyak aripaa kejaian penyakit lainnya

    karena paa balita, saluran pernafasannya selalu terpapar engan unia luar sehingga lebih

    muah terserang penyakit maka ari itu i butuhkan suatu sistem pertahanan yang efektif an

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    18/23

    efisien. Ke/enerungan infeksi bakteri muah terjai paa saluran pernafasan bisa isebabkan

    karena p"lusi uara seperti asap kenaraan berm"t"r, asap r"k"k. Terutama iwilayah sekitar 

     puskesmas Tuban yang ekat engan jalan raya.

     

    Iden"*/*!a,* Pe%(e$*an ASI E!,!lu,*/ 2an Mela"a$(ela!an* "e$;ad*n2a ISPA Pada Bal*"a

    U,*a 1-5 Tahun D* Pu,!e,%a, Tu(an Bulan Me*-Jul* Tahun ':1:

    8erasarkan hasil penelitian menunjukkan sebagian besar balita usia %0+ tahun yang

    menerita IS&) i &uskesmas Tuban bulan mei0juli #$%$ tiak menapatkan )SI Eksklusif yaitu

    sebanyak * balita '-,%5(, seangkan sebagian ke/il menapatkan )SI Eksklusif yaitu

    sebanyak %# balita '#%,#5(.

    )SI Eksklusif aalah pemberian )SI seini mungkin setelah lahir sampai bayi berumur 

    1 bulan tanpa pemberian makanan tambahan lain. Setelah 1 bulan bayi mulai ikenalkan engan

    makanan lain an tetap iberikan )SI sampai berumur # tahun. Mengapa pengenalan makanan

    tambahan imulai paa usia 1 bulan an bukan * bulan. &ertama k"mp"sisi )SI /ukup untuk  perkembangan bayi sampai usia 1 bulan, keua bayi paa usia 1 bulan sistem pen/ernaanya

    mulai matur, sehingga usus bayi setelah berumur 1 bulan mampu men"lak fakt"r alergi ataupun

    kuman yang masuk. )SI menganung nutrisi, h"rm"n, unsur kekebalan fakt"r pertumbuhan, anti

    alergi, serta anti inflamasi. Nutrisi alam )SI men/akup hampir #$$ unsur 4at makanan. Unsur 

    ini men/akup hirat arang, lemak, pr"tein, !itamin an mineral, alam jumlah yang

     pr"p"rsi"nal. '&urwanti, #$$*(. Karena 4at04at pr"tektif yang terkanung alam )SI, bayi yang

    iberi )SI memiliki kemungkinan ke/il untuk terjangkit infeksi telinga 'otitis media(, alergi,

    iare , pneumonia, bron(hitis, meningitis, serta sejumlah penyakit pernafasan. '2i/ak, #$$(.

    Tumbuh kembang an aya tahan tubuh bayi lebih baik jika meng"nsumsi )SI. itamin

    ) an 'in(, yang aa paa k"l"strum )SI berfungsi untuk kekebalan tubuh bayi. )SI tiak hanya

    menganung !itamin ) alam jumlah tinggi, namun juga bahan bakunya yaitu beta kar"ten. Hal

    ini salah satu yang menerangkan tumbuh kembang an aya tahan tubuh bayi lebih baik jika

    meng"nsumsi )SI. Mineral 'in( alam )SI ibutuhkan "leh bayi karena merupakan mineral

    yang banyak membantu berbagai pr"ses metab"lisme i alam tubuh. Kanungan 'in( i alam

    tubuh yang renah akan menyebabkan sistem imun tubuh terganggu sehingga tubuh tiak bisa

    mengenali an memerangi penyakit infeksi tertentu '6epkes ;I, #$$%? Tatar, #$$(.

    Seangkan ron(hus"Asso(iated 8ympho(yte Tissue '8)>T( merupakan antib"i saluran

     pernapasan, an Ig) sekret"ri i alam )SI merupakan antibakterial an anti!irus terhaap

     bakteri maupun !irus yang apat menginfeksi saluran pernapasan. Imun"gl"bulin ) 'Ig)( alam

    k"l"strum paa )SI kaarnya /ukup tinggi. SIg) apat mengaktifkan sistem k"mplemen melalui jalan alternatif an bersama0sama engan makr"fag apat memfag"sit"sis berbagai kuman.

    6engan rangsangan yang spesifik akan terbentuk antib"i yang spesifik terhaap Strepto(o((us

     pneumonia, Stafilokokkus, 2emofilus influen'a an berbagai eks"t"ksin lainnya. Ig) sekret"ri

    tiak hanya sebagai antibakterial, tetapi juga merupakan anti!irus terhaap !irus influen4a an

    ;espirat"ry Syn/ytial irus ';S( '6epkes ;I, #$$%? S"etjiningsih, %99-(. &ertumbuhan !irus

     par"titis, influen4a, !aksinia, r"ta!irus, an !irus ensefalitis japanese 8 juga ihambat engan

     bahan0bahan yang aa alam )SI. '8ehrman, #$$$(.

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    19/23

    Sehingga apat isimpulkan terapat kesesuaian antara te"ri engan hasil penelitian

    yang ilakukan i &uskesmas Tuban bahwa engan pemberian )SI Eksklusif paa balita apat

    memberikan efek yang tinggi terhaap IS&). at kekebalan paa )SI apat melinungi bayi ari

     penyakit men/ret atau iare, )SI juga menurunkan kemungkinan bayi terkena penyakit infeksi

    telinga, batuk, pilek, an penyakit alergi. 6an bayi yang iberi )SI Eksklusif akan lebih sehat

    an jarang sakit ibaningkan engan bayi yang tiak menapatkan )SI Eksklusif. 3leh karenaitu penting sekali bagi petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan kepaa masyarakat

    tentang pentingnya )SI eksklusif bagi bayi maupun balita, karena engan pemberian )SI

    eksklusif apat menurunkan kejaian IS&).

    Iden"*/*!a,* I%un*,a,* 2an Mela"a$(ela!an* "e$;ad*n2a ISPA Pada Bal*"a U,*a 1-5 Tahun

    D* Pu,!e,%a, Tu(an Bulan Me*-Jul* Tahun ':1:

    8erasarkan penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita usia %0+ tahun yang

    menerita IS&) i &uskesmas Tuban bulan mei0juli tahun #$%$ menapatkan imunisasi lengkap

    yaitu sebanyak *1 balita ',1*5(, seangkan sebagian ke/il tiak menapatkan imunisasi

    lengkap yaitu sebanyak 9 balita '%1.15(.

    Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan kepaa bayi an anak engan

    memasukan !aksin kealam tubuh agar tubuh membuat 4at anti untuk men/egah terhaap

     penyakit tertentu. Seangkan yang imaksu !aksin aalah bahan yang ipakai untuk 

    merangsang pembentukan 4at anti yang imasukkan kealam tubuh melalui suntikan seperti

    !aksin 2ep, 36, DPT, (ampak  an melalui mulut seperti !aksin polio. 'Hiayat, #$$(.

    Salah satu upaya pemeliharaan kesehatan an pen/egahan penyakit paa anak aalah

    engan pemberian imunisasi, karena imunisasi aalah upaya yang ilakukan engan sengaja

    memberikan kekebalan paa bayi atau anak sehingga terhinar ari penyakit. Kekebalan

    iasumsikan sebagai perlinungan terhaap suatu penyakit tertentu teriri atas kekebalan pasif,yaitu tubuh tiak membentuk imunitas, tapi memerima imunitas, an kekebalan aktif, yaitu

    tubuh membentuk kekebalan seniri. 8eberapa penyakit yang apat i/egah engan imunisasi

    aalah tuber/ul"sis, ifteri, pertusis, tetanus, p"li"myelitis, /ampak, an hepatitis 8. 'Supartini,

    #$$*(.

    8ayi an balita yang pernah terserang (ampak  an selamat akan menapat kekebalan

    alami terhaap pneumonia sebagai k"mplikasi(ampak. Sebagian besar kematian IS&) berasal

    ari jenis IS&) yang berkembang ari penyakit ari penyakit yang apat i/egah engan

    imunisasi seperti difteri, pertusis, (ampak , maka peningkatan /akupan imunisasi akan berperan

     besar alam upaya peberantasan IS&). Untuk mengurangi fakt"r yang meningkatkan m"rtalitas

    IS&), iupayakan imunisasi lengkap. 8ayi an balita yang mempunyai status imunisasi lengkap bila menerita IS&) iharapkan perkembangan penyakitnya tiak akan menjai lebih berat. Cara

    yang terbukti paling efektif saat ini aalah engan pemberian

    imunisasi (ampak  an pertusis ' DPT (. 6engan imunisasi (ampak  yang efektif sekitar %%5

    kematian pneumonia balita apat i/egah an engan imunisasi pertusis ' DPT ( 15

    kematian pneumonia apat i/egah. '&rabu, #$$9(

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    20/23

    Sehingga apat itarik kesimpulan bahwa tiak aa kesesuaian antara te"ri engan hasil

     penelitian yang ilakukan i &uskesmas Tuban hal ini isebabkan karena /akupan balita engan

    status imunisasi yang lengkap jauh lebih besar bila ibaningkan engan status imunisasi yang

    tiak lengkap. Sebagian besar resp"nen mengetahui bahwa imunisasi sangat penting bagi balita

    untuk men/egah terjainya penyakit infeksi. Hal ini apat ilihat ari sebagian besar jumlah

     balita yang status imunisasinya lengkap yaitu sebesar ,1* 5, seangkan sebagian ke/il balitayang status imunisasinya tiak lengkap yaitu sebesar %1,1 5. Imunisasi seniri tiak apat

    men/egah masuknya bibit penyakit ke alam tubuh, akan tetapi bila bayi menapatkan imunisasi

    lengkap iharapkan perkembangan penyakitnya tiak akan lebih berat. 3leh karena salah satu

    usaha untuk men/egah IS&) paa balita aalah engan pemberian imunisasi lengkap.

    Iden"*/*!a,* S"a"u, G*.* 2an Mela"a$(ela!an* "e$;ad*n2a ISPA Pada Bal*"a U,*a 1-5

    Tahun D* Pu,!e,%a, Tu(an Bulan Me*-Jul* Tahun ':1:

    8erasarkan hasil penelitian menunjukkan sebagian besar balita usia %0+ tahun yang

    menerita IS&) i &uskesmas Tuban bulan juli #$%$ status gi4inya baik yaitu sebanyak *1 balita

    ',1*5(, seangkan tiak satupun status gi4inya buruk yaitu sebanyak $ balita '$5(.

    Status gi4i aalah keaaan tubuh sebagai akibat k"sumsi makanan an penggunaan 4at0

    4at gi4i. 6ibeakan antara status gi4i buruk, kurang, baik, an lebih. Status gi4i yang baik terjai

     bila tubuh memper"leh asupan 4at gi4i yang /ukup sehingga apat igunakan "leh tubuh untuk 

     pertumbuhan fisik, perkembangan "tak an ke/erasan, pr"ukti!itas kerja serta aya tahan

    tubuh terhaap infeksi se/ara "ptimal.

    Masukan 4at04at gi4i yang iper"leh paa tahap pertumbuhan an perkembangan anak 

    ipengaruhi "leh B umur, keaaan fisik, k"nisi kesehatannnya, kesehatan fisi"l"gis

     pen/ernaannya, terseianya makanan an aktifitas ari si anak itu seniri. &enilian status gi4i

    apat ilakukan antara lain berasarkan ant"p"metri B berat baan lahir, panjang baan, tinggi baan an lingkar lengan atas. Keaaan gi4i buruk mun/ul sebagai fakt"r yang penting untuk 

    terjainya IS&). 8eberapa penelitian telah membuktikan tentang aanya hubungan antara gi4i

     buruk an infeksi paru, sehingga anak0anak yang bergi4i buruk sering menapat pneum"nia.

    6isamping itu aanya hubungan antara gi4i buruk an terjainya /ampak an infeksi !irus berat

    lainnya serta menurunnya aya tahan tubuh anak terhaap infeksi. 8alita engan gi4i yang

    kurang akan lebih muah terserang IS&) i baningkan balita engan gi4i n"rmal karena aya

    tahan tubuh yang kurang. penyakit infeksi seniri akan menyebabkan balita tiak mempunyai

    nafsu makan an mengakibatkan kekurangan gi4i. &aa keaaan gi4i kurang balita lebih muah

    terserang @IS&) beratA bahkan serangannya lebih lama. '&rabu, #$$9(.

    Sehingga apat itarik kesimpulan tiak aa kesesuaian antara te"ri engan hasil penelitian yang ilakukan i &uskesmas Tuban, hal ini isebabkan karena /akupan balita engan

    status gi4i baik lebih besar aripaa status gi4i buruk. Hal ini apat ilihat ari, sebagian besar 

     balita yang menerita IS&) i &uskesmas Tuban mempunyai status gi4i baik yaitu sebesar 

    -1,15 an tiak satupun mempunyai status gi4i buruk. 8alita engan status gi4i kurang akan

    lebih muah terserang IS&) aripaa balita yang mempunyai status gi4i baik karena engan

    status gi4i yang baik aya tahan tubuh balita terhaap infeksi akan lebih "ptimal.

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    21/23

    Iden"*/*!a,* Ke(*a,aan Me$#!#! d* L*n!unan Bal*"a T*nal 2an Mela"a$(ela!an*

    "e$;ad*n2a ISPA Pada Bal*"a U,*a 1-5 Tahun D* Pu,!e,%a, Tu(an Bulan Me*-Jul* Tahun

    ':1:

    8erasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa setengahnya balita usia %0+ tahun

    yang menerita IS&) i &uskesmas Tuban bulan juli #$%$ terapat kebiasaan mer"k"k angg"takeluarga alam rumah yaitu sebanyak + balita '1,1*5(, seangkan hampir setengahnya tiak 

    aa kebiasaan mer"k"k angg"ta keluarga alam rumah yaitu sebanyak #$ balita '1,15(.

    &erilaku mer"k"k "rang tua aalah bahaya utama lain bagi anak '6r"ng"wski kk,

    #$$, M"ya, 8ea!er an Et4el, #$$*(. Kira0kira ##5 anak an remaja i )merika Serikat

    mengalami k"ntak engan r"k"k tembakau irumah. Dumlah stui yang meningkat

    menyimpulkan bahwa tinggal irumah imana "rang tua mer"k"k menempatkan anak paa

    resik" mengalami masalah pernafasan. )nak tersebut lebih mungkin mengalami gejala bersin

    an asma ari paa anak yang tinggal irumah "rang tuanya yang tiak mer"k"k 'Murray kk,

    #$$*(. 6alam sebuah stui, jika ibu mer"k"k, anaknya # kali lebih mungkin memiliki gangguan

     pernafasan 'Et4el, %9(. 'Santr"/k #$$-(.

    Menghirup asap r"k"k "rang lain lebih berbahaya ibaningkan mer"k"k seniri,

     bahkan bahaya yang harus itanggung per"k"k pasif kali lipat bahaya per"k"k aktif. Sety"

    8uiant"r" ari Ikatan )hli Kesehatan Masyarakat 'I)KMI( mengatakan, sebanyak #+5 4at

     berbahya yang terkanung ialam r"k"k masuk ketubuh per"k"k, seangkan -+5 berear i

    uara bebas yang beresik" masuk ketubuh "rang lain i sekelilingnya. K"nsentrasi 4at berbahaya

    ialam tubuh per"k"k pasif lebih besar karena ra/un yang terhisap melalui asap r"k"k per"k"k 

    aktif tiak terfilter, seangkan ra/un r"k"k alam tubuh per"k"k aktif terfilter melalui ujung

    r"k"k yang ihisap, namun k"nsentrasi ra/un per"k"k aktif bisa meningkat jika per"k"k aktif 

    kembali menghirup asap r"k"k yang ia hembuskan. '&ipit, #$$9(.

    Sehingga apat itarik kesimpulan terapat kesesuaian antara te"ri engan hasil

     penelitian yang i lakukan i &uskesmas Tuban. Hasil penelitian menunjukkan setengahnya

     balita yang menerita IS&) aalah terapat kebiasaan mer"k"k alam rumah. 6alam r"k"k 

    menganung bahan berbahaya, salah satunya yaitu nik"tin yang apat memi/u terjainya IS&).

    &aa per"k"k pasif terutama balita mempunyai p"tensi tiga kali lipat lebih bahaya aripaa

     per"k"k aktif karena asap r"k"k yang ihisap per"k"k pasif tiak ifilter terlebih ahulu

    sehingga resik" mengalami masalah pernafasan lebih tinggi. Untuk itu perilaku hiup bersih an

    sehat seperti tiak mer"k"k bagi angg"ta keluarga balita sangat penting karena apat mengurangi

    angka kejaian IS&) paa balita.

     

    KESIMPULAN

    8erasarkan hasil penelitian mengenai fakt"r0fakt"r yang melatarbelakangi terjainya

    IS&) paa balita usia %0+ tahun i &uskesmas Tuban, peneliti apat mengambil kesimpulan

    sebagai berikut B

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    22/23

    %. Sebagian besar balita usia %0+ tahun yang menerita IS&) i &uskesmas Tuban tiak 

    menapatkan )SI Eksklusif.

    #. Sebagian besar balita usia %0+ tahun yang menerita IS&) i &uskesmas Tuban menapatkan

    imunisasi lengkap.

    . Sebagian besar balita usia %0+ tahun yang menerita IS&) i &uskesmas Tuban mempunyai

    status gi4i baik.

    *. Setengahnya balita usia %0+ tahun yang menerita IS&) i &uskesmas Tuban terapat

    kebiasaan mer"k"k angg"ta keluarga i lingkungan balita tinggal.

     

    DAFTAR PUSTAKA

    )lmatsier, S '#$$9(. Prinsip Dasar Ilmu 6i'i. :rameia &ustaka Utama . Dakarta

    )n"nim '#$$#(. Pedoman Pemberantasan Penyakit ISPA 9ntuk Penanggulangan Pneumonia pada alita. 9

  • 8/18/2019 FAKTOR2 Terjadinya Ispa

    23/23

    2"rl Health 3rgani4ati"n '#$$+(. Tatalaksana Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut pada

     Anak > Pedoman Praktis Penderita /a!at