efektivitas penggunaan metode diskusi...
TRANSCRIPT
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DISKUSI DENGAN
MEDIA AJAR JENIS LEAFLET DALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK SISTEM
PENCERNAN PADA MANUSIA PADA SISWA KELAS XI
SMA SULTAN FATAH WEDUNG DEMAK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Biologi
Disusun oleh:
KHUMAIDAH
073811032
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG TAHUN 2010/2011
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 30 Mei 2011
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 30 Mei 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamu`alaikum wr. wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi dengan
Media Ajar Jenis Leaflet dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem
Pencernaan pada Manusia pada Siswa Kelas XI
SMA Sultan Fatah Wedung Demak
Nama : Khumaidah
NIM : 073811032
Jurusan : Tadris
Program Studi : Tadris Biologi
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang Munaqasyah
Wassalamu`laikum wr. wb.
Pembimbing I,
Lianah,M.Pd
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 30 Mei 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamu`alaikum wr. wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi dengan
Media Ajar Jenis Leaflet dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem
Pencernaan pada Manusia pada Siswa Kelas XI
SMA Sultan Fatah Wedung Demak
Nama : Khumaidah
NIM : 073811032
Jurusan : Tadris
Program Studi : Tadris Biologi
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang Munaqasyah
Wassalamu`laikum wr. wb.
Pembimbing II,
Nasirudin, M.Ag
PERNYATAAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa
sekripsi ini tidak berisi materi yang telah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga sekripsi ini tidak berisi satu pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang,17 Mei 2011
Deklarator
Khumaidah
NIM. 073811032
ABSTRAK
Khumaidah (NIM: 073811032). Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi
Dengan Media Ajar Jenis Leaflet Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi
Materi Pokok Sistem Pancernaan Pada Manusia Pada Siswa Kelas XI SMA
Sultan Fatah Wedung Demak Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi Tadris
Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah menggunakan
metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet itu efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak pada materi
pokok sistem pencernaan pada manusia. Penilitian ini menggunakan metode
eksperimen yang didesain dengan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Populasi dari penelitian ini adalah semua kelas XI
SMA Sultan Fatah.
Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi untuk
memperoleh data nama peserta didik dan nilai ulangan untuk mengetahui
normalitas dan homogenitas sampel, metode tes untuk memperoleh data nilai
hasil belajar biologi dengan jumlah 20 butir. Sedangkan teknik analisis data
yang digunakan adalah uji-t.
Data awal dalam penelitian ini adalah nilai ulangan peserta didik kelas
XI semester 1 pada materi pokok sistem peredaran darah pada manusia dari
data tersebut diperoleh kedua kelompok baik kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol mempunyai varians dan rata-rata yang sama secara statistik
. setelah kelompok eksperimen diberi perlekuan dan kelompok kontrol dengan
tetap menggunakan pembelajaran konvensional, kemudian kedua kelompok
diberi tes.
Berdasarkan hasil tes pada kedua kelompok, diperoleh rata-rata nilai
kelompok kontrol 61,2500 dan rata-rata kelompok eksperimen 70,7813.
Berdasatkan uji perbedaan rata-rata dengan uji fihak kiri diperoleh thit=3.9693
sedangkan ttab=1.697, jadi nilai thitung>ttabel sehingga nilai Ho diterima. Dengan
kata lain rata-rata hasil ulangan dari kelompok eksperimen lebih baik dari nilai
sebelumnya yaitu materi dan nilai hasil ulangan pada kelompok kontrol pada
materi pokok sistem pencernaan pada manusia.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
menggunakan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa . Utuk itu peneliti menyarankan agar
pembelajaran dengan metode diskusi dapat diterapkan serta dikembangkan
dan digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran biologi khususnya dan
pembelajaran lain pada umumnya.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam yang telah memberikan
rahmat, taufiq, hidayat serta inayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyusun skripsi dengan judul “Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Dengan
Media Ajar Jenis Leaflet dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi
Pokok Sistem Pancernaan Pada Manusia Pada Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah
Wedung Demak’' dengan baik. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan
kepada baginda Agung Muhammad SAW, karena berkat perjuangan beliau yang
telah membawa kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman islamiyah.
Dengan berbekal keikhlasan dan niat yang tulus serta dengan tanggung
jawab, Allah SWT telah meridloi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini. Keberhasilan ini tentu saja tidak dapat terwujud tanpa bimbingan, dukungan
dan bantuan berbagai pihak, oleh karena dengan rasa hormat yang paling dalam
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak DR. Suja’i, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Ibu Lianah, M.Pd, selaku pembimbing I dan Bapak Nasirrudin, M. pd,
selaku pembimbing II, yang berkenan meluangkan waktunya, tenaga dan
pikirannya untuk membimbing, mengarahkan penulis dalam penyususnan
skripsi ini hingga selesai.
3. Dosen Tadris Biologi, dosen dan staf pengajar di IAIN Walisongo
Semarang yang membekali berbagai pengetahuan.
4. Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang serta seluruh staf dan
karyawan yang telah memberikan pelayanan yang terbaik.
5. Amar Luqman Hakim, S.Hi, selaku kepala sekolah SMA Sultan Fatah Wedung
Demak yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di
SMA Sultan Fatah.
6. Segenap guru, kepala TU beserta staf, karyawan dan peserta didik kelas XI SMA
Sultan Fatah yang selalu membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak ibu tercinta, terima kasih atas do’a, nasihat, dukungan dan segala
pengorbanan serta kasih sayang selama ini dalam mendidik penulis dengan
penuh kesabaran.
8. Suamiku tercinta yang senantiasi memberikan motivasi dan dukungan baik
moral maupun material.
9. Kakak-kakakku tersayang(Mb Khusnah, Mas Rozi, Mb Qomariyah, Mb
dhiroh) dan keponakan ku (Ayu, Bagus, Rotul) terimakasih atas
motivasinya
10. Teman perjuangan Tadris Biologi 2007 yang senantiasa menjadi penyemangat
penulis.
11. Ikhwah Darul Mukharibin angkatan 2007 (Damay, Romi, Mur, Sair, Ari, Novi,
Nafi’, Dewi, Ais, Kandu, Multazam, Pamuji, Ella,Mut) yang selalu menjadi
inspiring in my life
12. Ikhwah Al-kautsar (Faiz, Imas, Mur, Ferri, Tuti’, Aris, Sair, Ziaul, Ilmi,
Isni, Imah, Faid, Kholid, Re) yang selalu memberikan motivasi dan
menjadi inspirasi
13. Ikhwah perjuangan KAMMI Komosariat IAIN Walisongo Semarang,
Pesantren Mahasiswa Qolbun Salim, Tim PPL dan keluarga SMAN 5
semarang, Tim KKN posko 55 Cacaban, terimakasih telah memberikan
banyak pengalaman.
Kepada mereka semua, penulis ucapkan “ Jazakullah Khoiroti wa
Saatiddunya wal Akhiroh” semoga amal baik dan jasa-jasanya di berikan oleh
Allah balasan yang sebaik-baiknya.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan, semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin.
Semarang, 17 Mei 2011
Penulis
Khumaidah
NIM. 073811032
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
NOTA PEMBIMBING ........................................................................................ iii
DEKLARASI ....................................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 3
C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 3
D. Perumusan Masalah .................................................................................. 4
E. Penegasan Istilah ...................................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
BAB II : LANDASAN TEORI DAN HEPOTISIS
A. Diskripsi Teori .......................................................................................... 6
1. Metode Diskusi .................................................................................. 6
a. Pengertian Metode Diskusi ........................................................... 6
b. Tujuan Metode Diskusi ................................................................ 6
c. Faktor yang Berkaitan dengan Metode Diskusi ........................... 7
d. Jenis-jenis Diskusi ........................................................................ 9
e. Kelebihan Metode Diskusi ........................................................... 11
f. Kelemahan dan Hambatan dalam Diskusi .................................... 12
2. Media Pembelajaran ........................................................................... 13
a. Pengertian Media Pembelajaran ................................................... 13
b. Ciri-ciri Media Pembelajaran ....................................................... 15
c. Klasifikasi Media Pembelajaran ................................................... 17
d. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media
Pembelajaran ................................................................................ 19
e. Media Leaflet ................................................................................ 20
3. Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis Leaflet ............................. 20
4. Pembelajaran Biologi ......................................................................... 21
5. Hasil Belajar ....................................................................................... 22
a. Pengertian Hasil Belajar ............................................................... 22
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................................... 23
6. Materi Pokok Sistem Pencernaan Pada Manusia ............................... 24
a. Saluran Pencernaan ...................................................................... 24
b. Kelenjar Pencernaan ..................................................................... 29
c. Kelainan pada Sistem Pencernaan ................................................ 32
7. Efektivitas Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis Leaflet
terhadap Hasil Belajar Biologi ........................................................... 33
B. Kajian Penelitian yang Relevan ............................................................... 34
C. Hipotisis Penelitian .................................................................................. 35
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Tujuan penelitian ...................................................................................... 36
B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 36
C. Variabel Penelitian .................................................................................... 36
D. Metodologi Penelitian .............................................................................. 37
E. Populasi .................................................................................................... 38
F. Analisis Uji Coba Instrumen ..................................................................... 38
G. Teknik Analisis Data ................................................................................ 41
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 48
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 54
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 55
BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 56
B. Saran ......................................................................................................... 56
C. Penutup ..................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Peserta Didik Kelompok Eksperimen
Lampiran 2 : Daftar Peserta Didik Kelompok
Lampiran 3 : Instrumen Soal Uji Coba Hasil Belajar
Lampiran 4 : Kunci Jawaban Soal Uji Coba Hasil Belajar
Lampiran 5 : Analisis Validitas Soal
Lampiran 6 : Contoh Perhitungan Validitas Soal
Lampiran 7 : Analisis Reliabelitas Butir Soal
Lampiran 8 : Contoh Perhitungan Reliabelitas Butir Soal
Lampiran 9 : Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
Lampiran 10 : Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Lampiran 11 : Analisis Daya Pembeda Soal Instrumen
Lampiran 12 : Contoh Perhitungan Daya Pembeda Soal Instrumen
Lampiran 13 : Instrumen Tes Hasil Belajar Biologi
Lampiran 14 : Kunci Jawaban Soal Tes Hasil Belajar Biologi
Lampiran 15 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 16 :Silabus
Lampiran 17 : Lembar Soal Diskusi
Lampiran 18 : Data Awal Nilai Ulangan Kelas Eksperimen
Lampiran 19 : Data Awal Ulangan Kelas Kontrol
Lampiran 20 : Uji Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen
Lampiran 21 : Uji Normalitas Data Awal Kelas Kontrol
Lampiran 22 : Uji Homogenitas Data Awal
Lampiran 23 : Data Nilai Hasil Belajar Biologi Kelompok Eksperimen
Lampiran 24 : Data Nilai Hasil Belajar Biologi Kelompok Kontrol
Lampiran 25 : Uji Normalitas Tes Hasil Belajar Kelompok Eksperimen
Lampiran 26 : Uji Normalitas Tes Hasil Belajar Kelompok Kontrol
Lampiran 27 : Uji Homogenites Hasil Belajar
Lampiran 28 : Pengujian Hipotesis
Lampiran 29 : Kisi-kisi Soal
Lampiran 30 : Media Leaflet
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Organ Pencernaan ....................................................................... 25
Gambar 2.2 Mulut ........................................................................................... 26
Gambar 2.3 Lidah ........................................................................................... 26
Gambar 2.4 Esophagus ................................................................................... 27
Gambar 2.5 Lambung ..................................................................................... 27
Gambar 2.6 Usus Halus .................................................................................. 29
Gambar 2.7 Colon ........................................................................................... 30
Gambar 2.8 Rektum dan Anus ........................................................................ 31
Gambar 2.9 Kelenjar Saliva ............................................................................ 31
Gambar 2.10 Pankreas ...................................................................................... 32
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan bukan hanya proses transfer of knowledge (menambah
pengetahuan pada siswa) tapi juga transfer of value, yaitu nilai-nilai moral
Islam. Sebagi firman Allah surat Al-Imran ayat 110
öΝçGΖä. u�ö� yz >π̈Β é& ôM y_ Ì�÷zé& Ĩ$ ¨Ψ=Ï9 tβρâ÷ß∆ù' s? Å∃ρã�÷èyϑø9 $$ Î/ šχöθ yγ ÷Ψs?uρ Ç tã Ì�x6Ζßϑø9 $#
tβθ ãΖÏΒ ÷σè?uρ «! $$Î/ 3 öθ s9 uρ š∅tΒ#u ã≅÷δ r& É=≈tGÅ6 ø9 $# tβ% s3s9 # Z�ö� yz Νßγ ©9 4 ãΝßγ ÷ΖÏiΒ
šχθãΨÏΒ ÷σßϑø9 $# ãΝèδ ç�sYò2r&uρ tβθ à)Å¡≈x�ø9 $# ∩⊇⊇⊃∪
Artinya “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. (QS. Alimran:110)1
Hasil yang diharapkan dari sebuah pembelajaran tidak hanya satu
aspek yaitu siswa menjadi tahu, namun meliputi tiga aspek yaitu aspek
kognitif meliputi perubahan dalam segi penguasaan ilmu pengetahuan , aspek
afektif meliputi perubahan segi mental, perasaan dan kesadaran, aspek
psikomotor meliputi perubahan dalam segi tindakan berbentuk psikimotorik.
Pemerintah sebenarnya telah merencanakan bahwa fokus
pembangunan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan
pendidikan sebagai kunci utamanya. Meski terbilang sulit untuk menentukan
ukuran mutu pendidikan , tetapi ada beberpa indikator yang dapat digunakan
yaitu kualitas guru dan alat Bantu proses pendidikan2. Untuk meningkatkan
mutu pendidikan maka seorang pendidik harus dapat mengelolah
pembelajaran dengan baik dalam beberapa aspek, antara lain segi pemilihan
metode, media, pendekatan dan tehnik mengajar.
1 Depertemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’n Alhuda, (Jakarta: Alhuda, 2002) hlm.65 2. Munawar Shaleh, Politik Pendidikan, (Jakarta : IPE Grafindo Khasanah Ilmu,
2005)cet1, hlm 91-92
2
Pada hakikatnya pembelajaran adalah suatu proses komunikasi. Dalam
proses komunikasi, kehadiran media sangatlah penting agar pesan yang
disampaikan oleh komunikator dapat diterima oleh komunikan secara efektif
dan efesien, maka diperluka media pembelajaran yang memudahkan peserta
didik belajar. Apalagi pembelajaran biologi yang cenderung bersifat abstrak.
Sejalan dengan hal tersebut, di dalam bukunya Azhar Arsyad
menyatakan bahwa dalam suatu proses pembelajran, ada dua unsur yang
sangat penting, yaitu metode mengajar, dan media pembelajaran. Kedua aspek
ini saling berkaitan. Pemilihan metode mengajar tertentu akan mempengaruhi
metode mengajar yang akan digunakan. Media pembelajaran merupakan alat
bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan guru.3
Pemilihan dan penggunaan metode dalam pembelajaran bertujuan
untuk mecapai tujuan dalm sebuah pembelajaran, jadi sagatlah penting bagi
seorang guru untuk memiliki multi metode agar dalam proses pembelajaran
tidak membosankan, dan belajar terasa bermakna dan menyenangkan bagi
mereka.
Namun kenyataannya, dalam proses pembelajaran biologi di SMA
Sultan Fatah para guru masih cenderung menggunakan metode konvensional,
sehingga hal ini menyebabkan kurangnya motivasi peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran biologi. Permasalan lain yang sering terjadi adalah
kurangnya perhatian peserta didik terhadap materi yang disampaikan oleh
guru, hal ini karena siswa susah untuk membayangkan materi-materi biologi
yang bersifat abstrak dan peserta didik juga sering lupa terhadap materi yang
telah disampaikan oleh guru, sehingga hal ini menjadi masalah yang serius
bagi sekolah khususnya para guru yang mengajar disana.
Melihat permasalah tersebut, maka perlu adanya solusi yang tepat
untnk mengatasi hal tersebut. Berdasarkan diskusi yang dilakukan muncullah
suatu hasil diskusi yaitu perlu adanya media pembelajaran yang tepat dalam
proses pembelajaran. Dengan demikian peneliti menawarkan solusi untung
3 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakasrta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm 15
3
menerapkan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet dalam materi
pokok sistem pencernaan pada manusia.
Demikian sedikit gambaran latar belakang ini, bahwa pemilihan
metode yang sesuai dengan kebutuhan dan media ajar yang efektif, efesian
dan menarik mampu meningkatkan motivasi membaca siswa sehingga tujuan
dari proses pembelajaran yaitu meningkatnya hasil pembelajaran bisa tercapai.
Maka atas dasar itulah saya berusaha untuk membahas bagaimana efektivitas
metode diskusi dengan bahan jenis leaflet dalam meningkatkan hasil belajar
siswa dengan melakukan penelitian yang berjudul “Efektivitas Penggunaan
Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis Leaflet Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernan pada Manusia pada Siswa
Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak”
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat masalah yang
dapat diidentifikasikan sebagai berikut
1. Metode pembelajaran memiliki peranan penting dalam menentukan hasil
belajar siswa, sehingga, perlu ada metode pembelajaran yang tepat
2. Materi pembelajaran yang bersifat abstrak menyebabkan munculnya suatu
permasalahan. Peserta didik merasa kesulitan dalam memahami konsep
tersebut sehingga diperlukan metode dan media pembelajaran yang lebih
efektif agar materi lebih mudah di pahami oleh siswa
C. PEMBATASAN MASALAH
Dari latar belakan masalah yang telah dipaparkan di muka, maka
masalah dalam sekripsi ini akan peneliti batasi pada pembelajaran biologi
yang menggunakan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet. Sedangkan
hasil belajar peserta didik, peneliti batasi pada aspek kognitif atau penguasaan
peserta didik, dan peserta didik yang menjadi obyek penelitian adalah kelas XI
SMA Sultan Fatah Wedung Demak.
D. PERUMUSAN MASALAH
4
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah
“Seberapa besar efektivitas penggunaan metode diskusi dengan media ajar
jenis leaflet dalam meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok sistem
pencernaan pada manusia pada siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung
Demak?”
E. PENEGASAN ISTILAH
1. Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis Leaflet
Dengan menggunakan metode diskusi dimana siswa belajar
menemukan masalah dan memecahkan masalah tersebut secara
berkeloimpok serta diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya di
depan kelas, sehingga siswa merasa senang karena dapat bertukar pikiran
dan akhirnya siswa akan mendapatkan wawasan pengetahuan yang lebih
luas dan pembelajaranpun lebih bermakna dengan bantuan media
pembelajaran yang relevan misalnya media pembelajaran jenis leaflet,
dengan media jenis tersebut, siswa mendapatkan suplemen materi yang
akan dibahas dalam forum diskusi, sehingga siswa tidak merasa bosan saat
proses pembelajaran karena sebelumnya siswa sudah mendapatkan bekal
pengetahuan, dengan demikian akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
Sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajar4.
3. Sistem Pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusia adalah salah satu materi pokok dalam
kurikulum tingkat satuan pendidikan SMA atau sederajat kalas XI semester
genap. Materi pokok sistem pencrnaan manusia mempelajari zat makan,
pencernaan mekanis dan kimiawi, dan kelainan serta penyakit pada sistem
pencernaan manusia
4 St, Vembrianto,dkk, Kamus Pendidikan, (Jakarta:Grasindo, 1994) hlm 22
5
F. MANFAAT PENELITIAN
Dengan adanya penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat
bagi seluruh komponen akademik, sebagai berikut
1. Membantu siswa dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran biologi khususnya materi pokok sistem pencernaan pada
mausia.
2. Menambah inovasi dan mempermudah guru dalam menerapkan strategi
pengajaran agar siswa tidak merasa bosan, sehingga pelajaran dapat
diterima dengan mudah oleh siswa khususnya pembelajaran biologi materi
pokok sistem pencrnaan padamanusia.
3. Membantu sekolah dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode diskusi dengan media ajar leaflet
6
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTISIS
A. Diskripsi teori
1. Metode Diskusi
a. Pengertian metode diskusi
Kata diskusi berasal dari bahasa latin discusses, yang terdiri
dari 2 kata yaitu “dis” yang artinya terpisah dan “curture” yaitu
menggunjang atau memikul. Secara etimologi discuture berarti suatu
pukulan yang menjadikan sesuatu berpisah dengan kata lain membuat
sesuatu menjadi lebih jelas dengan cara memecah atau menguraikan.
Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa yang
bergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat
tentang suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan untuk
mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah.5
Diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana
guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok
siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna menyampaikan
pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif
pemecahan atas sesuatu masalah6
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode diskusi
adalah suatu cara penyampaian pelajaran melalui cara pertukaran
pikiran untuk memecahkan persoalan yang dihadapi.
b. Tujuan Metode Miskusi
Teknik diskusi sebagai metode belajar mengajar lebih cocok
dan diperlukan apabila guru hendak melibatkan siswa dalam proses
belajar secara aktif, dimana guru dapat memanfaatkan kemampuan
yang dimliki oleh setiap peserta didik dengan memberi kesempatan
kepada para siswa untuk menyalurkan kemampuannya masing-masing.
5 Surya Subroto, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Rineka Cipto, 2002), hlm. 129 6 Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Isalam I, (Jakarta : Logis, 1997), hlm.104
7
Selain itu juga metode diskusi sangat bagus ketika seorang guru ingin
membantu para siswa agar dapat menghadapi dan merumuskan
berbagai masalah yang dilihat baik dari pengalaman diri sendiri
maupun pelajaran sekolah dengan berfikir secara teoristis dan praktis
lewat berbagai mata pelajaran dan kegiatan sekolah.
Tujuan metode diskusi
1) Dengan metode diskusi mendorong siswa untuk menyalurkan
kemampuannya untuk memecahkan masalah tanpa selalu
bergantung pada pendapat orang lain7
2) Siswa mampu menyatakan pendapatnya secara lisan karena hal itu
perlu untuk melatih kehidupan yang demokratis.
3) Diskusi memberi kemungkinan kepada siswa untuk belajar
berpartisipasi dalam pembicaraan untuk memecahkan suatu
masalah bersama.8
c. Faktor yang berkaitan dengan metode diskusi
Salah satu faktor yang berkaiatan dengan metode diskusi
adalah peran guru. Guru mempunyai peranan yang berbeda-beda
dalam diskusi, diantaranya guru sebagai ahli, guru sebagai pengawas,
guru sebagai penghubung kemasyarakatan, guru sebagai pendorong9
Dalam diskusi guru berperan sebagai seorang ahli yang
mengetahui lebih banyak mengenai berbagai hal dari pada siswanya,
dan guru juga berperan sebagai pengawas agar diskusi dalam masing-
masing kelompok kecil berjalan lancar dan benar serta mencapai
tujuanya, guru bertindak sebagai pengawas untuk menentukan
tujuannaya dan prosedur untuk mencapainya.
Tujuan yang telah ditetapkan oleh guru untuk didiskusikan
para siswa, meski bagaimanapun dicoba dikhususkan, masih juga
mempunyai sangkut paut yang luas dengan hal-hal lain dalam
kehidupan masyarakat. Dalam hal ini guru dapat memperjelasnya dan
7 Suryo Subroto, op. cit, hlm. 181 8 NK. Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008) hlm. 5 9 Surya Subroto, op.cit, hlm 182
8
menunjukan jalan-jalan pemecahannya sesuai dengan kreteria yang
ada dan hidup dalam masyarajkat. Perana guru disini adalah sebagai
Guru sebagai penghubung kemasyarakatan (sosializing agen),
sehingga dengan berdiskusi siswa dapat berfikir secara rasional dan
obyektif10
Tugas seorang guru dalam forum diskusi selain di atas adalah
sebagai pemdorong11 dimana seorang guru memotivasi siswa
Terutama bagi siswa yang belum cukup mampu untuk mencerna
pengetahuan dan pendapat orang lain maupun merumuskan serta
mengeluarkan pendapatnya sendiri maka agar formasi diskusi dapat
diselenggarakan dengan baik, guru masih perlu membantu dan
mendorong setiap (anggota) kelompok untuk menciptakan dan
mengembangkan kreatifitas seipa siswa seoptimal mungkin
Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan diskusi adalah :
1) Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan
memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara
pemecahannya.
2) Dengan pimpinan guru para siswa membentuk kelompok diskusi.
Memilih pemimpin diskusi (ketua dan sekretaris), mengatur tempat
duduk, ruangan, sasaran dan sebagainya. Pemimpin diskusi
sebaiknya dipilih dari siswa
3) Para siswa berdiskusi di dalam kelompoknya masing-masing,
sedangkan guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang
lain (jika dalam di dalam diskusi terdiri lebih dari satu kelompok),
dan memberikan arahan bagi siswa yang belum paham agar diskusi
berjalan dengan lancar , agar hal tersebut terlaksana maka setiap
anggota diskusi harus paham betul tentang apa yang didiskusikan.
Selain itu diskusi harus berjalan dalam suasana bebas dimana
setiap anggota diskusi memeliki hak bicara yanag sama.
10 M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta ; Ciputat
Pres, 2002), hlm 36 11 Surya Subroto, op.cit, hlm 183
9
4) Kemudian setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya , hasil
yang dilaporkan tesebut ditanggapi oleh semua peserta diskusi,
guna memberi alasan atau penjelasan terhadap laporan tersebut.
5) Para siswa mencatat hasil diskusi dan guru melaporkan atau
menyampaikan hasil diskusi dari tiap kelompok sesudah para
anggota diskusi mencatatnya untuk file.12Serta guru memberikan
penilaian terhadap hasil diskusi.
d. Jenis-Jenis Diskusi
Ada beberapa jenis diskusi yang dapat dilakukan oleh guru
dalam membimbing belajar siswa, antara lain ;
1) Whole group
Whole group merupakan bentuk diskusi kelas dimana
pesertanya duduk setengah lingkaran. Dalam diskusi ini guru
bertindak sebagai pemimpin dan topik yang akan dibahas
direncanakan sebelumnya.13
2) Diskusi kelompok
Dalam diskusi klompok biasanya dapat berupa diskusi
kelompok kecil terdiri dari 4-6 orang peserta, dan juga diskusi
kelompok besar terdiri dari 7-15 orang anggota. Dalam diskusi
tersebut dibahas sesuatu topic tertentu dan didampingi oleh seorang
ketua dan seorang sekretaris. Para anggota diskusi diberikan
kesempatan berbicara atau mengemukakan pendapat dalam
pemecahan masalah14
3) Buzz Group
Bentuk diskusi ini terdiri dari kelas yang dibagi-bagi
menjadi kelompok-kelompok kecil 3-4 orang peserta. Tempat
duduk diatur sedemikian rupa agar para siswa dapat bertukar
pikiran dan bertatap muka dengan mudah. Diskusi ini biasanya
12 Suryosubroto, op.cit, hlm 182 13 M. Basyiruddin Usman, op. cit, hlm 39 14 Dr. Prasetya Irwan, M.Sc, Suciati, Dr. Wardani, Teori Belajar, Motivasi, dan
Keterampilan Mengajar, (Jakarta : Universitas Terbuka,2000), hlm.147
10
diadakan ditengah-tengah pelajaran atau diakhiri pelajaran dengan
maksud untuk memperjelas dan mempertanjam kerangka bahan
pelajaran atau sebagai jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang muncul.15
Hasil belajar yang diharapkan adalah agar segenap individu
membandingkan persepsinya yang membandingkan interpretasi
dan informasi yang diperoleh masing-masing. Dengan demikian
masing-masing individu dapat saling memperbaiki pengertian
presepsi, informasi, interprestasi, sehingga dapat dihindarkan
kekeliruan-kekeliruan.
4) Panel
Yang dimaksud panel disini adalah suatu bentuk diskusi
yang terdiri dari 3-6 orang peserta untuk mendiskusikan suatu topic
tertentu dan duduk dalam bentuk semi melingkar yang dipimpin
oleh seorang moderator. 16
5) Syndicate Group
Dalam bentuk diskusi ini kelas dibagi menjadi bebera;pa
kelompok kecil yang terdiri dari 3-6 peserta, masing-masing
kelompok mengerjakan tugas tertentu atau tugas yang bersifat
komplementer.17 Guru menjelaskan garis permasalahan,
menggambarkan aspek-aspeknya dan kemudihan tiap kelompok
diberi tugas untuk mempelajari aspek-aspek tetentu
6) Symposium
Dalam symposium biasanya terdiri dari pembawa makalah,
penyanggah, moderator dan notulis, serta beberapa peserta
symposium. Pembawa makalah diberi kesempatan untuk
menyampaikan makalahnya di mika peserta dengan singkat antara
(10-15 menit). Selanjutnya diikuti oleh penyanggah dan tanggapan
15 Ibid M. Basyiruddin Usman, hlm 40 16 Dra. Roestiyah, Strategi belajar Mengajar, (Jakarta :PT.Rineka Cipta, 2008), hlm 141 17 M. Basyiruddin Usman, op. cit, hlm 41
11
para audien. Bahasan diskusi kemudian dikumpulkan dalam bentuk
rumusan hasil symposium.18
7) Informal Debate
Biasanya untuk diskusi ini kelas dbagi menjadi 2 tim yang
agak berimbang besarnya dan mendiskusikan subyek yang cocok
untuk diperdebatkan tanpa memperhatikan peraturan perdebatan
formal.19
8) The Open Discussion Group
Jumlah aggota kelompok terdiri antara 3-9 orang peserta.
Dengan diskusi ini dapat membantu para siswa belajar
mengemukakan pendapat secara jelas, memecahkan masalah,
memahami apa yang dikemukakan oleh orang lain, dan dapat
menilai kembali pendapatnya.20
9) Brainstorming
Jumlah anggotanya terdiri 8-12 orang peserta. Setiap
anggota kelompok diharapkan dapat menyumbangkan ide dalam
pemecahan masalah. Hasil belajar yang diinginkan adalah
menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa percaya diri
dalam upaya mengembangkan ide-ide yang ditentukan atau
dianggap benar.21
e. Kelebihan Metode Diskusi
Kelebihan metode diskusi adalah ;
1) Suasana kelas lebih hidup sebab siswa menyerahkan perhatian atau
pikirannya kepada masalah yang sedang didiskusikan.
2) Dapat menaikkan prestasi kepribadian individu seperti sikap
toleran, demokrasi, berfikir kritis, sistematis, sabar dan sebagainya.
3) Kesimpulan diskusi mudah dipahami siswa karena mereka
mengikuti proses berfikir sampai pada proses kesimpulan.
18 Dr. Prasetya Irwan, M.Sc, Suciati, Dr. op. cit. Wardani, hlm.149 19 Dra. Roestiyah. Op. cit hlm 14. 20 M. Basyiruddin Usman, op. cit . hlm 42 21 Ibid. hlm43
12
4) Adanya kesadaran para siswa dalam mengikuti dan mematuhi
aturan-aturan yang berlaku dalam diskusi merupakan refleksi
kejiwaan dan sikap mereka untuk berdisiplin dan menghargai
pendapat orang lain.
5) Membantu murid dalam mengambil keputusan yang lebih baikt.
6) Tidak terjebak dalam pemikiran individu yang terkadang sudah
penuh prasangka dan sempit. Dengan diskusi seseorang dapat
mempertimbangkan alasan-alasan atau pikiran-pikiran orang lain.22
f. Kelemahan dan hambatan dalam diskusi
Kelemahan metode diskusi adalah :
1) Adanya sebagian siswa yang kurang berpartisipasi secara aktif
dalam diskusi, acuh tak acuh dan tidak ikut bertanggung jawab
terhadap hasil diskusi.
2) Sulit meramalkan hasil yang ingin dicapai karena penggunaan
waktu yang terlalu panjang.
3) Para siswa megalami kesulitan mengeluarkan ide-ide atau pendapat
mereka secara ilmiah dan sistematis.23
Selain kelemahan tersebut juga terdapat factor-faktor
penghambat dalam mencapai tujuan belajar lewat formasi diskusi, baik
yang ada pada pihak siswa maupun materi (bahan yang didiskusikan).
Factor-faktor penghambat dari pihak siswa sudah jelas
persoalannya, mereka memang sedang belajar dan latar belakang
mereka jelas-jelas berbeda , adalah tugas guru untuk membimbing
mereka melalui berbagai macam peranan. Namun janganlah dilupakan
hendaknya guru membatasi diri dari kebiasaan atau kecenderungan
dalam mencampuri (intervese) proses pemikiran atau percakapan para
siswa dan seorang guru tidak boleh tergesah-gesah memberikan atau
memecahkan masalah sebelum siswa mencoba mencari sendiri.
Kecuali siswa itu sendiri yang perlu mendapat perhatian guru.
22 Arma’arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam,(Jakarta : ciputat pres,
2002), hlm. 149 23 M.Basyiruddin, op. cit, hlm 38
13
Hambatan lain dalam diskusi biasanya ialah setiap orang
menginginkan segera dicapai nya persetujuan atau kesimpulan. Sikap
seperti ini menghalangi jalan menuju terjadinya perubahan sikap para
siswa oleh mereka sendiri. Perubahan sikap ini lebih penting dari pada
yang lain dalam proses belajar mengajar lewat formasi diskusi.
Perubahan sikap yang dimaksudkan antara lain ialah agar setiap siswa
mau mendengarkan pendapat orang lain, sensitive dan kritis terhadap
pendapat yang berbeda, maupun menghadapi pendapat orang lain yang
berbeda, dalam konteks yang sama dan sebagai nya. Dalam hubungan
ini sama sekali tidak bijaksana apabila guru selalu mengkritik pendapat
siswa, apalagi kritik secara pribadi kepada siswa.24 Untuk mengatasi
kelemahan ini maka diperlukan
1) Pemimpin diskusi diberikan kepada murid dan diatur secara
pergantian
2) Pemimpin diskusi yang diberikan kepada murid perlu bimbingan
dari pihak guru.
3) Guru mengupayakan agar seluruh siswa ikut berpartisipasi dalm
diskusi.
4) Mengusahakan agar semua siswa dapat giliran bicara, sementara
siswa lain belajar mendengarkan pendapat teman-temannya.
5) Mengoptimalkan waktu yang ada untuk mendaptkan hasil atau
kesimpilan yang diinginkan.25
Dengan memperhatikan hal tersebut kelemahan-kelemahan
dalam diskusi dapat dikurangi, tentu saja pada akhirnya berhasil atau
tidaknya penggunaan metode diskusi ini banyak bergantung pada guru.
2. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medias yang secara
harfiah berarti “tengah, perantara, atau pengantar” dalam bahasa arab
24 Suryosubroto, op.cit, hlm 18 25 Arma’ Arif, op. cit, hlm 145
14
(HIJKو) yang berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan.26 Sedang AECT (Association of Education
and Communication Technology) memberi batasan mengenai media
sebagai segala bentuk yang digunakan untuk menyampaikan
informasi.27
Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal.28 Sehingga dapat diartikan sebagai alat
yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.29
Belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan,
dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya.30 Sedangkan Azhar
Arsyad mengartikan belajar adalah suatu proses komplek yang terjadi
pada setiap orang sepanjang hidupnya. Salah satu pertanda bahwa
seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri
orang itu yang disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat
pengetahuan, ketrampilan, atau sikapnya. 31
Media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau
pelengkap yang digunakan oleh pendidik dalam rangka berkomunikasi
dengan peserta didik.32 Sedangkan Gagne dan Briggs secara implisit
mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri
dari buku, tape-recorder, kaset, video camera, film, slide, foto, gambar,
grafik, dan komputer. Dengan kata lain media adalah komponen
26 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 3. 27 Asnawir dan M. Basyarudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press,
2002), hlm. 11. 28 Azhar Arsyad, loc. cit, hlm.3. 29 Ibid, hlm. 4. 30 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1986), Cet. I, hlm. 22. 31 Azhar Arsyad, op. cit, hlm. 1. 32 Sudarman Denim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet.
I, hlm. 7
15
sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk
belajar.33
Proses pembelajaran itu sendiri memegang peranan penting
untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.34 Oleh karena itu hal
utama yang seyogyanya mendapat perhatian serius oleh para pendidik
adalah menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas. Untuk
menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitas terdapat banyak
aspek yang mempengaruhinya. Aspek tersebut meliputi: guru yang
profesional, metode pengajaran, kondisi dan suasana belajar yang
kondusif untuk belajar, dan penggunaan media pembelajaran.35 Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya media dalam proses belajar mengajar.
b. Ciri-Ciri Media Pembelajaran
Gerlach dan Ely mengemukakan tiga ciri media, yaitu:
1) Ciri Fixative
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau
obyek.
2) Ciri Manipulatif
Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan
kepada peserta didik dalam waktu dua atau tiga menit, misalnya
bagaimana proses metamorfosis kupu-kupu dapat dipercepat
dengan teknik rekaman fotografi.
Disamping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula
diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman
video.
33 Ibid, hlm. 4. 34 Winarno, dkk, Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran, (Genius Prima Media,
2009), cet. I, hlm. 2. 35 Loc. cit, hlm. 2.
16
3) Ciri Distributif
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek/
kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan
kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar peserta didik
dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian
itu.36
c. Fungsi Media Dan Manfaat Media Pembelajaran
Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu
mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran
akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan
penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Disamping
membangkitkan motivasi dan minat peserta didik, media pembelajaran
juga dapat membantu peserta didik meningkatkan pemahaman,
menyajikan data dengan menarik, dan memadatkan informasi.37
Fungsi media pembelajaran diantaranya:
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalis
2) Meningkatkan motivasi dan perhatian siswa untuk belajar
3) Menjadikan proses pembelajaran lebih bersifat interaktifi
4) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
5) Memberikan pengalaman yang konkret bagi hal-hal yang abstrak,
dan sebagainya.38
Sedang Levie Lentz dalam Azhar Arsyad mengemukakan
empat fungsi media pengajaran, yaitu:
1) Fungsi Atensi, yaitu: menarik perhatian peserta didik untuk
berkonsentrasi pada isi pelajaran yang ditampilkan
2) Fungsi Afektif, yaitu: media dapat menggugah emosi dan sikap
peserta didik, dan peserta didik dapat menikmati pembelajaran
36 Ibid, hlm. 12-13. 37 Ibid, hlm. 15-16. 38 Winarno, op. cit, hlm. 3.
17
3) Fungsi Kognitif, yaitu: media memperlancar pencapaian tujuan
untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar (media visual)
4) Fungsi Kompensatoris, yaitu: media mengakomodasi peserta didik
yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran
yang disajikan dengan teks/ secara verbal.39
Beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1) Media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses
dan hasil belajar.
2) Media pengajaran dapat meningkatkan motivasi belajar
3) Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan
waktu
Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan
mereka.40
d. Klasifikasi Media Pembelajaran
Leshin, Pollock, dan Reigeluth mengklasifikasikan media
pembelajaran kedalam lima kelompok, yaitu:
1) Media berbasis manusia : guru, instruktur, tutor, kegiatan
kelompok.
2) Media berbasis cetak, meliputi : buku penuntun, buku
latihan,brosur,komik, leaflet.
3) Media berbasis visual : buku, alat Bantu kerja, charts, grafik, peta,
gambar.
4) Media berbasis audio visual : film, video, program slide, televisi.
5) Media berbasis komputer : interaktif video.41
39 Azhar Arsyad, op. cit, hlm. 16-17. 40 Ibid, hlm. 26-27. 41 Ibid, hlm. 36.
18
Sedang Oemar Hamalik membagi media pembelajaran menjadi
empat, yaitu:
1) Media Auditif, yaitu: radio, telepon, kaset recorder, piringan audio,
dan sebagainya.
2) Media Visual: foto, gambar, lukisan, cetakan, grafik, dan
sebagainya.
3) Media Audio-visual: film suara, televisi, video kaset.
4) Dramatisasi: bermain peran, sandiwara, boneka.42
Menurut Gagne, media diklasifikasikan menjadi tujuh
kelompok, yaitu:
1) Benda untuk didemonstrasikan
2) Komunikasi lisan
3) Media cetak
4) Gambar diam
5) Gambar bergerak
6) Film bersuara
7) Mesin belajar.43
Berdasarkan ciri-ciri fisiknya, Gerlach dan Ely membagi media
menjadi delapan kelompok yaitu:
1) Benda sebenarnya
2) Presentasi verbal
3) Presentasi grafis
4) Gambar diam
5) Gambar bergerak
6) Rekaman suara
7) Rekaman terprogram
8) Simulasi.44
42 Asnawir dan Basyirudin Usman, op. cit, hlm. 29 43 Daryanto, Media Pembelajaran,(yogyakarta: gava media, 2010), hlm. 17 44 Ibid, hlm, 18.
19
e. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media Pembelajaran
Penggunaan suatu media pembelajaran harus
mempertimbangkan faktor-faktor yang menyeluruh dan umum sebagai
berikut :
1) Dana, fasilitas yang tersedia, dan waktu.
2) Isi dan jenis pembelajaran, setiap kategori pembelajaran menuntut
perilaku yang berbeda sehingga akan memerlukan teknik dan
media penyajian yang berbeda pula.
3) Hambatan dari sisi peserta didik dengan mempertimbangkan
kemampuan seperti membaca, mengetik, menggunakan komputer,
dan sebagainya.
4) Media mampu mengakomodasi penyajian stimulus, respon peserta
didik, umpan balik, sehingga peserta didik memiliki kesempatan
belajar/ berinteraksi sesuai kebutuhan belajar mereka secara
perorangan.45
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip
psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan
penggunaan media adalah:
1) Motivasi
2) Tujuan pembelajaran
3) Persiapan sebelum belajar
4) Emosi
5) Partisipasi
6) Umpan balik
7) Penerapan
8) Latihan dan pengulangan46
Kriteria pemilihan media, meliputi:
1) Sesuai tujuan yang ingin dicapai
45 Ibid, hlm. 68-69. 46 Ibid, hlm. 70-71
20
2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,
prinsip.
3) Guru terampil menggunakannya
4) Pengelompokan sasaran47
f. Media leaflet
Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang
dilipat tapi tidak dimatikan atau dijahit. Media ajar jenis leaflet
merupakan jenis media cetak. Media cetakan meliputi bahan-bahan
yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi.
Kelibihan media cetakan termasuk leaflet adalah
1) Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-
masing. Materi pelajaran dapat dirancang sedamikian rupa
sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa, baik yang cepat
maupun yang lamban membaca dan memahami. Namun, pada
akhirnya siswa diharapkan dapat menguasai nateri pelajaran itu.
2) Di samping dapat mengulangi materi dalam media berbentuk
cetakan khususnya leaflet, siswa akan mengikuti urutan pikiran
secara logis
3) Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak yang dikemas
sedemikian rupa dapat menambah daya tarik, serta dapat
memperlancar pemahaman informasi yang disajikan.
Keterbatasan media cetakan termasuk leaflet
1) Tidak dapat menampilkan gerak dalam media leaflet
2) Biaya percetakan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi,
gambar, atau foto yang berwarna.
3) Proses percetakan media sering kali memakan waktu lama.
3. Metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet
Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa yang
bergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang
suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan untuk mendapatkan
47 Ibid, hlm. 73-74
21
jawaban dan kebenaran atas suatu masalah. Namun tidak jarang saat
proses diskusi berlangsung banyak peseta didik yang diam, hal ini di
disebabkan karena peserta didik tidak meliki pengetahuan tentang topic
yang dibahas, dan sulit untuk membayangkan materi biologi yang
cenderung bersifat abstrak. Maka dari itu dibutuhkan alat pengantar atau
media yang dapat membantu.
Metode diskusi Dengan memanfaatkan media ajar jenis leaflet di
harapkan agar siswa mendapatkan suplemen sebelum mereka melakukan
diskusi sehingga proses diskusi dapat brjalan dengan lanjar dan hasil dari
sebuah pembelajaran akan tercapai dengan maksimal.
Selain itu diskusi dengan menggunakan media ajar jenis leaflet
bertujuan agar siswa tidak merasa bosan karena tidak tahu tentang apa
yang dibahas dan diskusi berjalan sesuai dengan tujuan. Sedangkan
kelemahan dan kelebihan dari metode diskusi dan media ajar jenis leaflet
telah dijelaskan diatas.
Adapun implementasinya adalah (1). Media leaflet dibagikan
kesiswa untuk dipelajari sehari sebelumnya, (2) Pada awal proses
pembelajaran guru memberi gambaran umum tentang topik yang akan
dibahas serta menggali sejauh mana pengetahuan siswa tentang bab yang
akan dibahas, (3) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan
mendiskusikan sub bab yang diberikan, (4) Siswa mempresentasikan hasil
diskusinya dan siswa lain memberi sanggahan serta mengajukan
pertanyaan, (5) Guru memberi penegasan materi.
4. Pembelajaran Biologi
Biologi merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan sikap dan nilai serta tanggung jawab kepada lingkungan
masyarakat, bangsa, negara dan agama. Biologi berkaiatan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga pembelajaran bilogi
bukan hanya penguasaan kumpulan-kumpulan pengetahuan yang berupa
22
fakta-fakta, konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan.48
Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup.
Istilah biologi diambil dari bahasa Yunani “bios” (hidup) dan “logos”
(ilmu).jadi biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang keadaan dan
sifat-sifat makhluk hidup.49 dalam bahasa arab ilmu biologi dikenal
dengan istilah ilmu hayat yaitu ilmu kehidupan.
5. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar berasal dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil
berarti sesuatu yang diadakan oleh usaha.50 Sedangkan kata belajar
memiliki beberapa pengertian :
1) Belajar adalah tahapan perubahan tingkah laku individu yang
relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif.51
2) Gage mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana suatu
organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.
3) Menurut Morgan, belajar adalah: setiap perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari
latihan atau pengalaman.52
Benjamin S. Bloom membagi kawasan hasil belajar menjadi
tiga ranah, yaitu:
1) Ranah Kognitif, adalah: ranah yang mencakup kemampuan
intelektual mengenal lingkungan yang terdiri atas enam macam
kemampuan yang disusun secara hierarki dari yang paling
48. Pusat Kurikilum, Perangkat Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SD/MI, SMP/Mts, dan SMA, (Jakarta : Balitbang Depdiknas, 2006 ), hlm4 49 Dr. Abdul Kahfi Assidig, M.Sc, Kamus Langkap Biologi, (Yogyakarta:Panji Pustaka,
2008), hlm48 50 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), Cet. III, hlm. 391. 51 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Sebagai Pendekatan Baru, (Bandung,: Remaja
Rosda Karya, 2003), Cet. V, hlm. 92. 52 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2003), hlm. 13.
23
sederhana sampai yang paling kompleks, yaitu : pengetahuan atau
ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.53
2) Ranah Afektif, adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai-
nilai, ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik
dalam berbagai tingkah laku, seperti : menerima atau
memperhatikan, menanggapi, menilai atau menghargai, mengatur
atau mengorganisir, karakterisasi dengan satu nilai komplek nilai
3) Ranah Psikomotorik, adalah ranah yang berkaitan dengan
ketrampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang
menerima pengalaman belajar tertentu.54
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
1) Faktor Internal, adalah: faktor yang berasal dari diri siswa sendiri,
yang meliputi dua aspek, yaitu aspek psikologis dan aspek fisiologis.
a) Aspek psikologis, yang meliputi:
(1) Intelegensi siswa
(2) Bakat siswa.
(3) Sikap siswa
(4) Minat siswa.
(5) Motivasi siswa.55
b) Aspek fisiologis, kondisi jasmani yang kurang sehat akan
mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti
pelajaran.56
2) Faktor Eksternal, adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa,
faktor eksternal meliputi :
a) Faktor Lingkungan, meliputi : alam dan social
53 Ibid, hlm. 33. 54 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2006), hlm. 49-57. 55 Muhibbin Syah, op. cit hlm. 135-136. 56 Ibid, hlm. 132.
24
b) Faktor instrumental, meliputi : kurikulum atau bahan ajar, guru
atau pengajar, sarana dan fasilitas, administrasi dan
manajemen.57
6. Materi Pokok System Pencernaan pada Manusia
Pencernaan adalah proses pemecahan bahan makanan secara fisik
dan enzimatis menjadi zat gizi yang siap diserap oleh tubuh.
Gambar 2.158
a. Saluran pencernaan
1) Rongga mulut
Di dalam rongga mulut terdapat lidah, kelenjar ludah, dan
gigi. Pada rongga mulut terjadi proses pencernaan secara mekanik
dengan bantuan gigi dan lidah, dan terjadi pencernaan makanan
secara kimiawi dengan bantuan enzim amilase yang berfungsi
mengubah amilum menjadi glukosa.59
a) Gigi
Berdasarkan fungsinya gigi dibedakan menjadi empat
yaitu: gigi seri (incicivus), gigi taring (caninus), gigi geraham
depan (premolar), gigi geraham belakang (molar)
57 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, , (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2002), Cet. XIV, hlm. 107. 58 http//matanews. Com/system pencernaan pada manusia. html/saluran pencernaan/21-0-
2-2011 59 D.A Pratiwi dkk, Biologi untuk SMA Kelas XI, (Jakarta : Erlangga,2007), hlm 133
25
Gambar 2.260
b) Lidah
Lidah mempunyai beberapa fungsi yaitu membantu
mengaduk makanan yang ada di dalam rongga mulut,
membantu mendorong makanan pada waktu menelan,
membantu membersihkan ulut, sebagai indra pengecap.
Gambar 2.361
2) Esofagus
Kerongkongan atau esophagus berupa tabung otot yang
panjangnya sekitar 25cm, memanjang dari akhir rongga mulut
hingga lambung.62 Pada kerongkongan tidak terjadi proses
pencernaan.
Gambar 2.463
60 http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/bagian-bagian
mulut/20-10-2010 61 http://www.google.co.id/imglanding?q=sistem pencernaan makananpada manusia/20-
12-2010 62 Slamet Prawirohartono, Sri Hidayati, Sains Biologi 2, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007)
hlm.159 63 http://www.google.co.id/imglanding?q=alat+pencernaan&hl=id&sa
26
3) Lambung
Lambung yaitu bagian saluran pencernaan yang berupa
kantong besar terletak di dalam rongga perut sebelah bawah tulang
rusuk terakhir agak kekiri
Lambung berupa kantong yang besar yang terdiri dari
bagian-bagian sebagai berikut
a) Kardia, terletak disebelah atas dekat jantung
b) Fundus, bagian yang membulat dan terletak ditengah
c) Pilorus, bagian yang berada didekat usus.
Gambar 2.564
Lambung merupakan tempat terjadinya sejumlah proses
pencernaan. Lambung menghasilkan enzim-enzim. Enzim adalah
zat kimia yang menimbulkan perubahan susunan kimia terhadap
zat lain, tanpa enzim itu sendiri mengalami suatu perubahan.65
Fungsi lambung:
a) menampung makanan, menghancurkan, dan menghaluskan
makanan oleh gerak peristaltik lambung dan getah lambung.
b) Tempat produksi kimus, aktifitas lambung menyebabkan
terbentuknya kimus.66
64 http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/ bagian-bagian
lambung/20-10-2010 65 Evelyn pearce, Anatomi dan Fisiologi Untuk Para Medis, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2002), cet 24, hlm 177 66 Setiadi, op. cit, hlm. 71.
27
c) Produksi mucus, mucus yang dihasilkan oleh kelenjar mucus
lambung berfungsi untuk melindungi lambung dari aksi
pencernaan dan sekresinya.67
Beberapa getah/ enzim yang dihasilkan lambung, meliputi:
a) pepsin, berfungsi memecah albumin dan peptone menjadi asam
amino.
b) HCL / asam klorida, berfungsi untuk mengasamkan makanan,
sebagai antiseptik dan desinfektan
c) Rennin, berfungsi sebagai ragi untuk membekukan susu dan
membentuk kasein dari kasinogen yang larut .
d) Lipase gastritis, jumlahnya sedikit, berfungsi memecah lemak
menjadi asam lemak yang merangsang getah lambung.68
4) Usus halus
Usus halus terbagi menjadi tiga bagian yaitu usus dua belas
jari (duodenum), usus kosong (jejunum), usus penyerap (ileum)
Fungsi usus halus, meliputi:
a) Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap
melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
b) Secara selektif mengabsorbsi produk digesti dan juga air,
garam, vitamin.
Kelenjar yang dihasilkan usus halus, yaitu:
a) Enteroknase, mengaktifkan enzim tripsinogen pancreas
menjadi tripsin kemudian mengurai protein dan peptide yang
lebih kecil.
b) Aminopeptidase, tetrapeptidase, dipeptidase, yang mengurai
peptide menjadi asam amino bebas.
c) Amylase usus yang menghidrolisis tepung menjadi disakarida
(maltosa, sukrosa, laktosa)
67 Loc. cit. 68 Ibid, hlm. 72.
28
d) Maltase, isomaltase, lactase dan sukrase, yang memecah
diasakarida maltosa, sukrosa, laktosa menjadi monosakarida
e) Lipase usus yang memecah monogliserida menjadi asam lemak
dan gliserol
f) Erepsin, menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam
amino.69
Gambar 2.670
5) Usus besar (colon)
Usus besar terdiri dari Kolon dan rektum. Makanan yang
kita makan tidak semua masuk kedalam illium, makanan yang
tidak di serap ini akan masuk ke dalam kolon, dan didalam kolon
sisa makanan akan dibusukkan oleh bakteri Escherichia coli.
Fungsi usus besar antara lain adalah:
a) Menyerap air dan elektrolit 80%-90% dari makanan dan
mengubah dari cair menjadi padat
b) Tempat tinggal sejumlah bakteri koli.
c) Memproduksi vitamin antara lain, vitamin K, ribovlafin, dan
tiamin serta berbagai gas.
d) Penyimpan selulosa yang berupa hidrat arang dan tumbuh-
tumbuhan, buah-buahan, dan sayuran hijau.71
69 Setiadi, op. cit, hlm. 74-76. 70 http// radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia html/anatomi isi lambung
dan usus halus/20-10-2010 71 Ibid, hlm. 87.
29
Gambar 2.772
6) Rektum dan anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung
usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan,
dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk
dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu
cincin berotot (sfingterani) menjaga agar anus tetap tertutup.73
Gambar 2.874
b. Kelenjar pencernaan
Kelenjar pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-enzim
pencernaan. Kelenjar pencernaan pada sistem pencernaan manusia
antara lain kelenjar saliva (parotis, submaksilaris, sublingualis),
pancreas, dan hati.
1) Kelenjar ludah
Di dalam rongga mulut terdapat tiga kelenjar ludah, yaitu
kelenjar parotis, sub maksilaris, dan kelenjar sub lingualis75
72 http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/gambar anatomi usus
besar/20-10-2010 73 Slamet Prawirohartono, Sri Hidayat Op cit . hlm 156 74 http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/anatomi rektu/20-10-
2010
30
Gambar 2.976
Fungsi saliva:
a) Memudahkan makanan untuk dikunyah oleh gigi dan dibentuk
menjadi bolus.
b) Membuat mulut dan lidah tetap basah sehingga memudahkan
lidah bergerak saat berbicara
c) Mengandung enzim ptyalin atau amylase
d) Sebagai zat buangan seperti asam urat dan urea, serta berbagai
zat lain seperti obat, virus, dan logam diekskresi kedalam
saliva.77
2) Pankreas
Kelenjar pankreas mensekresi beberapa enzim pencernaan,
antara lain: enzim amylase pankreatik, tripsin, kemotripsin, dan
karboksi polipeptidase78
Gambar 2.1079
75 Setiadi, Anatomi dan Fisiologi Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007) Cet. 1, hlm.
66. 76 http://lawalangy.wordpress.com/2007/06/28/kelainan-pada-bibir-mulut-lidah/ 77 Setiadi, op. cit, hlm. 67. 78 Soewoto, dkk, Fisiologi Manusia, (Malang: JIKA, Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas
Matematika Dan Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang) edisi revisi, hlm. 309 79 http://www.google.co.id/imglanding?q=alat+pencernaan&hl=id&sa
31
Fungsi pankreas antara lain:
a) Fungsi eksokrin, yaitu membentuk getah pankreas yang berisi
enzim-enzim pencernaan dan larutan berair yang mengandung
ion bikarbonat dalam konsentrasi tinggi
b) Fungsi endokrin, sel epitelium yang berbentuk pulau-pulau
kecil/ pulau langenhans, bersama-sama membentuk organ
endokrin yang mensekresi insulin dan glukagon yang langsung
dialirkan ke dalam peredaran darah dibawa kejaringan tanpa
melewati duktus untuk membantu metabolisme karbohidrat.
Cairan pankreas mengandung enzim untuk mencerna
protein, karbohidrat dan lemak, yaitu:
a) Enzim Proteolitik Pancreas meliputi: Tripsinogen,
Kimotripsin, Karboksi peptidase, Aminopeptidase.
b) Lipase Pancreas
c) Amylase Pancreas
d) Ribonuklease dan Deoksiribonuklease.80
3) Hati
Hati adalah organ paling besar dalam tubuh manusia,
warnanya coklat dan beratnya 150 gr. Terletak di bagian atas
abdomen tepatnya dibawah diafragma yang dilindungi costae.81
Hati memiliki fungsi yang sangat kompleks yaitu meliputi:
membentuk empedu, hati merupakan tempat penyimpanan dan
pelepasan karbohidrat, tempat pembentukan urea, dll.82
4) Empedu
Empedu memiliki fungsi sebagai tempat persediaan getah
empedu dan membuat getah empedu menjadi kental, menetralkan
racun, dll.83
80 Setiadi, op. cit, hlm. 84-85. 81 Setiadi,op. cit, hlm. 79 82 Soewoto, dkk, op. cit, hlm. 309. 83 Setiadi, op. cit, hlm. 82.
32
c. Kelainan pada sistem pencernaan
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan
oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat
pencernaan.
1) Diare
Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri
maupun protozoa pada usus besar. Karena infeksi tersebut, proses
penyerapan air di usus besar terganggu, akibatnya feses menjadi
encer.84
2) Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat
lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses
menjadi keras dan kering.
3) Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya
juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim
pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan
permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya
tukak lambung.
4) Peritonitis
Merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium).
Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang
merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang
mengakibatkan rasa nyeri.
5) Gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks
terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.85
84http://dahlanforum.wordpress.com/2009/09/10/berbagai-kelainan-dan-penyakit-saluran-
pencernaan/ 85 Fitri, Idatul, Mini Ensiklopedi Sistem Pencernaan, Yogyakarta: Gara Ilmu, 2010, hlm
63
33
6) Kanker usus besar
Kanker usus besar atau kanker kolorektal, termasuk
pertumbuhan sel kanker pada usus, anal dan usus buntu. Banyak
kanker usus besar yang diketahui berasal dari polip adenoma pada
usus dan penumpukan tinja akibat konstipasi yang terlalu lama.86
7. Efektivitas Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis Leaflet terhadap
Hasil Belajar Biologi
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran
dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-
kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna
menyampaikan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai
alternatif pemecahan atas sesuatu masalah. Sedangkan media ajar jenis
leaflet adalah media yang berbentuk selembar kertas yang diberi gambar
dan tulisan serta pada kedua sisi kertas dilipat sehingga berukuran kecil
dan praktis dibawa dan praktis untuk menyampaikan pesan atau materi
pembelajaran.
Hasil be;lajar pada dasarnya merupakan perubahan tingkah laku.
Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
Kalangan pendidik harus menyadari bahwa peserta didik meiliki
bermacam cara belajar. Perlu kita sadari bahwa proses pembelajaran di
dalam kelas merupakan bagian yang sangat penting dari pendidikan.
Sehingga pembelajaran yang tidak bermutu yang pada dasarnya berasal
dari kelas itu akan berdampak sangat luas. Pembelajaran di dalam kelas
yang bermutu tentu akan menghasilkan hasil yang lebih baik.
Dalam hal ini guru memiliki peran yang sangat besar dalam
mengorganisasikan kelas sebagai bagian dari proses pembelajaran dan
siswa sebagai subyek yang sedang belajar. Pilihan strategi dalam
pembelajaran menjadi sangat penting ketika guru dalam menyiapkan
proses pembelajaran
86 http://www.facebook.com/topic.php?uid=266613487856&topic=12310
34
Pemilihan metode dan media ajar yang tepat dalam pembelajaran
biologi akan mengaktifkan peserta didik serta menyadarkan peserta didik
bahwa biologi tidak selalu membosankan. Melelu metode pembelajaran
diskusi dengsn media ajar jenis leaflet siswa diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan berfikir dan motivasi dalam belajar bilogi.
Di muka telah dijelaskan bahwa untuk memperoleh hasil belajar
yang maksimal bagi peserta didik perlu adanya unsure-unsur yang
mendukung dalam proses pembelajaran, seperti pemilihan metode dan
media ajar yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar.
Dengan demikian pemelihan motode pembelajaran dan media
pembelajaran yang tepat sangat berpengaruh, baik pada proses belajar
mengajar maupun hasil belajaranya. Artinya antara pemilihan metode
diskusi dan media ajar yang tepat terhadap hasil belajar biologi merupakan
kegiatan yang saling menunjang, dimana hasil belajar biologi tidak dapat
dicapai dengan maksimal jika dalam pemilihan metode dan media
pembelajaran yang digunakan tidak tepat.
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
Dari penelitian yang dilakukan Afifatul khaurok
(053811200)”Efektifitas pembelajaran STAD dengan media komik terhadap
hasil belajar biologi siswa kelas VII MTs Yarobi Brobogan materi pokok
sistm pencernan pada manusia” menyimpulkan bahwa pembelajaran STAD
dengan mengunakan media komik lebih efektif dari pada pembelajaran dengan
metode ceramah tehadap hasil belajar biologi materi pokok system pencernaan
pada manusia di MTs Yarobbi tahun ajaran 2009/2010
Imam kustono (3104066) efektifitas penggunaan metode diskusi
terhadap hasil belajar siswa pada peljaran biologi materi pokok sel hewan dan
sel tumbuhan di MTs Nu Nurul Hikmah Polaman Mijen” dengan
menggunakan metode diskusi di MTs ternya dapat meningkatkan mutu proses
belajar mengajar, kegiatan belajar mengajar jadi lebih efectif dengan metode
35
diskusi, sarana dan bahan ajar serta pengetahuan siswa dapat digunakan
sebagai media dalam diskusi.
C. Hipotisis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban yang masih bersifat sementara dan bersifat
teoritis. Hipotesis dikatakan sementara karena kebenarannya masih perlu diuji
kebenarannya.87 Hipotesis juga dapat dipandang sebagai konklusi, akan tetapi
konklusi tersebut sifatnya sangat sementara. Sebagai konklusi, hipotesis tidak
dibuat dengan sembarangan, melainkan atas dasar pengetahuan-pengetahuan
tertentu. Maka hipotesis pada penelitian ini adalah Pemggunaan metode
diskusi dengan media jenis leaflet lebih efektif delam meningkatkan hasil
belajar biologi materi pokok sistem pencernaan pada manusia.
87 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009). Cet. VII,
hlm. 41.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetehui seberapa besarkah efektivitas penggunaan metode diskusi dengan
media ajar jenis leaflet untuk meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok
sistem pencernaan pada manusia pada siswa kelas XI SMA Sultan Fatah
Wedung Demak.
B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
1. Waktu penelitian
Penelitian ini dimulai tanggal 7 Januari 2011 sampai dengan tanggal 30
januari 2011
2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Sultan Fatah Wedung Demak tahun
ajaran 2010/2011
C. VARIABEL PENELITIAN
Variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Variabel Independen
Variabel independen atau veriabel bebas dalam penelitian ini
adalah efektivitas penggunaan metode diskusi dengan media ajar jenis
leaflet. Dan indikator dari keefektivan metode diskusi adalah dimana siswa
belajar secara berkelompok, siswa belajar bekerja sama untuk menemukan
permasalahan dan memecahkan bersama, saling bertukar pendapat.
2. Variabel dependen
Variabel dependen atau variabil terikat dalam penelitian ini adalah
hasil belajar peserta didik kelas XI SMA Sultan Fatah Demak Wedung
materi poko system pencernaan pada manusia. Dan indikatornya adalah tes
atau hasil tes dari siswa.
37
D. METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data, yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan
dengan pengajuan prosedur yang reliabel dan terpercaya.88
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian
eksperimen,yaitu penelitian yang mengungkap hubungan antara dua
variabel atau lebih untuk mencari pengaruh suatu variabel terhadap
variabel lainya.89 Yang berdesain ”postest-only control design” karena
tujuan dari penelitian ini untuk mencari pengaruh treatment90
2. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data dalam peneliti menggunakan metode tes.
Tes adalah alat yang prosedural yang dipergunakan dalam rangka
pengukuran dan penilaian .Metode ini di gunakan dengan cara
memberikan 20 soal kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
masing-masing berjumlah 32 siswa , soal tersebut berupa soal pilihan
ganda. Tes ini digunaka untuk untuk memperoleh data hasil belajar siswa
kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol.
Tes di sini diberikan setelah kelompok eksperimen diberi
perlakuan. Sebelum tes di berikan , soal tes terlebih dahulu dicobakan
untuk mengetahui validitas reliabilitas, daya perbedaan dan taraf
kesukaran dari tiap butir soal. Jika ada butir soal yang tidak valid maka
dilakukan perbaikan pada butir soal tersebut. Tes yang sudah melewati
tahap perbaikan dan valid, akan diberikan pada kelas eksperimen.
88 Ibnu Hajar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan (Jakarta
: Raja grafindo,2006), hlm10 89 Dr. Nana sudjana dan Dr, Ibrahim,M.A, Penelitian Dan Penilaian Pendidikan
(Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2007)cet IV, hlm 19 90 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R& D,
(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm 112
38
E. POPULASI
Populasi adalah wilaya generelisasi yang terdiri atas obyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.91
Dalam penilian ini populasi yang digunakan adalah siswa kelas XI
SMA Sultan Fatah Wedung Demak tahun ajaran 2010/2011 semester genap,
yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas yang akan dijadikan kelas eksperiment
dan kelas kontrol, kedua kelas tersebut memiliki varians yang sama
(homogen).
F. ANALISIS UJI COBA INSTRUMEN
Perangkat tes yang telah disusun harus dilakukan analisa dengan
langkah-langkah sebagai berikut
1. Validitas
Untuk mengetahui validitas soal maka digunakan rumus korelasi
product moment.92 Rumus yang digunakan adalah :
( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑−−
−=
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi
X : skor butir soal
Y : skor total butir soal
N : jumlah peserta didik
Apabila harga rxy > rtabel maka butir soal tersebut adalah valid. Soal
yang tidak valid akan didrop (dibuang) dan tidak digunakan. Butir soal
yang valid berarti butir soal tersebut dapat mempresentasikan materi
terpilih yaitu system pencernaan pada manusia. Untuk perhitungannya
terlampir.
91 Prof,Dr,Sugiyono, Metode Peneletian Pendidikan, (Bandung : CV.Alfabeta,2008),
cet,VI,hlm, 80 92 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, edisi revisi, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2006), hlm.72
39
2. Reliabilitas
Untuk mengetahui reliabilitas perangkat tes bentuk obyektif maka
digunakan rumus K-R.2093
−
−
= ∑2
2
111 S
pqS
k
kr
Keterangan :
r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan
p : proporsi jumlah peserta didik yang menjawab benar
q : proporsi jumlah peserta didik yang menjawab salah (q=1-
k : banyaknya butir soal
S : standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varian)
Setelah diperoleh harga r11 kemudian dikonsultasikan dengan
rtabel.apabila r11 >rtabel, maka instrument tersebut dikatakan reliable.
3. Tingkat kesukaran94
Untuk menghitung tingkat kesukaran soal digunakan rumus
JS
BP =
Keterangan:
P : indeks kesukaran
B : jumlah peserta didik yang menjawab soal dengan benar
JS : jumlah seluruh peserta didik peserta te
Adapun indeks kesukaran soal dapat diklasifikasikan sebagai
berikut
0,00 < P < 0,30 (Soal Sukar)
0,30 < P < 0,70 (Soal Sedang)
0,70 < P < 1,00 (Soal mudah)
93 Ibid, hlm. 100-101 94 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
Cet. 9, hlm. 208-210.
40
Indeks kesukaran di atas dapat diartikan bahwa soal dengan P=
0,70 lebih mudah jika dibandingkan dengan P=0,20, sebaliknya soal
dengan P=0,30 lebih sukar dari pad soal dengan p=0,80.
4. Daya pembeda95
Untuk mengetahui daya pembeda setiap peserta didik maka
digunakan rumus ;
BA
B
B
A
A PPJ
B
J
BD −=−=
Keterangan
J : jumlah peserta didik
JA : jumlah peseta didik kelompok atas
JB : jumlah peserta didik kelompok bawah
BA : jumlah peserta didik kelompok atas yang menjawab soal dengan
benar
BB : jumlah peserta didik kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
PA : proporsi peserta didik atas yang menjawab soal dengan benar
kelompok
PB : proporsi peserta didik bawah yang menjawab soal dengan benar
kelompok
Selanjutnya daya pembeda soal yang diperoleh diinterpretasikan
dengan klasifikasi daya pembeda soal. Daya beda diklasifikasikan sebagai
berikut.
0,00 < D < 0,20 (jelek)
0,20 < D < 0,40 (cukup)
0,40 < D < 0,70 (baik)
0,70 < D < 1,00 (baik sekali)
Semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya
dibuang. Menurut Suharsimi butir-butur soal yang baikadal butir-butir soal
yang menpunyai indeksdiskriminasi 0,4 sampai 0,7.
95 Suharsimi, Op. cit. hlm. 213-314
41
G. TEKNIK ANALISIS DATA
Tehnik analisis data yang yang digunakan merupakn data kuantitatif
1. Uji tahap awal
Tehnik dilakukan untuk menguji populasi yang akan digunakan,
apakah sudah memenuhi atau belum.adapun uji yang digunakan adalah
sebagai berikut
a. Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah sempel yang digunakan dalam
penelitian, berdistribusi normal atau tidak, dengan menggunakan uji
normalitas menggunakan pretest, dan untuk mengetahuinya dapat diuji
dengan menggunakan Chi-kuadrat
a. Menentukan rentang (R) yaitu data terbesar dikurangi data terkecil
b. Menentukan banyak kelas interval (K) dengan rumus K= 1+ (3,3)
log n
c. Menentukan panjang interval (PK) Membuat tabel distribus
sbanyakkela
grenPK
tan:
d. Menghitung rata-rata dengan rumus
fi
xifi
∑∑
Χ.
:
Keterangan :
:X nilai rata-rata
i : 1, 2, 3......k
fi : frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi
xi : nilai tengah kelas interval ke-i
e. Menghitung harga Z disetiap batas kelas Xi dengan rumus
s
Χ−ΧΖ :
keterangan:
Z : Nilai standar Deviasi
X : Batas kelas
42
Χ : Nilai rata-rata
f. Menentukan luas S (nilai simbangan baku) daerah tiap kelas
interval
g. Menghitung frekuensi ekspositori (fh) dengan rumus : n x Id
dengan n jumlah sempel
h. Membuat daftar frekuensi observasi (fo), dengan frekuensi
ekspositori sebagai berikut
Daftar frekuensi observasi
Kelas BK Z P L fo fh Fo-fh (Fo-
fh)2
2
−fh
fhfo
i. Menghitung nilai Chi kuadrat
2
2 ∑
−=
fh
fhfoχ
χ : Nilai Chi-Kuadrat
Fo : Frekuensi atau jumlah data hasil observasi
Fh : Frekuensi atau jumlah yang diharapkan
j. Menentukan daftar kebebasan (dk)
k. Menghitung X2tabel
l. Menentukan distribusi normalitas dengan kreterianpengujian jika
X2hitung>X2
tabel maka data tidak berdistribusi normal dan sebaliknya
jika X2hitung<X2
tabel maka data berdistribusi normal96
b. Uji Homoginetas
Uji homoginetas dilakukan untuk memastikan apakah asumsi
homogenitas pada masing-masing katagori data sudah terpenuhi atau
belum
Ho = Varian Homogeny
Ha = Varian Non Homogeny
96 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bamdung: Alvabeta, 2005), hlm 136
43
Adapun rumus yang digunakan adalah97
ecilVarianterk
esarVarianTerbF =
Dimana rumus varian yang digunakan adalah
( )( )
22
1∑ −
−=
n
xxiS
Keterangan
S2 : Varian Sampel
X : Rata-rata
Xi : Nilai x ke i sampai ke n
n : banyak atau jumlah sampel
Untuk menguji kedua varian tersebut homogen atau tidak, maka F
hitung dibandingkan dengan F tabel. Jika Fhitung<Ftabel, maka Ho homogen,
dan jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak itu berarti kedua kelompok tidak
mempunyai varian yang sama atu tidak homogen.
c. Uji kesamaan dan rata-rata data awal
Uji kesamaan dan rata-rata data awal ini bertujuan untuk
mnegetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
mempunyai rata-rata yang tidak berbeda pada tahap awal. Jika rata-rata
kedua kelompok tersebut tidak berbeda berarti kedua kelompok itu
mempunyai kondisi yang sama. Dan dalam analisis data menggunakan
teknik t-test. Yaitu tehnik statistik yang digunakan untuk menguji
signifikasi perbedaan kedua kelompok.
2
22
1
21
21:
n
s
n
st
+
Χ−Χ dengan
( ) ( )2
11:
2
222
2112
−+
−+−
nn
SnSnS
Keterangan :
1x : rata-rata sampel 1 (kelas eksperimen)
2x : rata-rata sampel 2 (kelas kontrol)
97 Ibid, hlm.140
44
S1 : simpangan kelas eksperiomen
S2 : simpangan kelas kontrol
21S : nilai varian data awal kelas eksperiomen
22S : nilai varian data awal kelas kontrol
S2 : varian gabungan
n1 : jumlah individu sampel eksperimen
n2 : jumlah individu sampel kontrol
r : korelasi antara dua sampel.
Ho diterima, jika-t (1-1/2 α )< thitung <t(1-1/2 α ) dari daftar distribusi t
dengan dk : n1+n2-2 dan peluang (1-1/2α ). Untuk harga-harga lainnya Ho
ditolak.
2. Uji tahap akhir
Langkah analisis tahap akhir pada dasarnya sama dengan analisis
tahap awal, akan tetapi data yang digunakan adalah data hasil tes setelah
diberi perlakuan atau post test.
a. Uji Normalitas Hasil Tes
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
digunakan data yang berdistribusi normal atau tidak. Adapun rumus
yang digunakan adalah uji Chi kuadrat, dengan langkah-langkah sebagi
berikut
1) Menentukan rentang (R) yaitu data terbesar dikurangi data terkecil
2) Menentukan banyak kelas interval (K) dengan rumus K= 1+ (3,3)
log n
3) Menentukan panjang interval (PK) Membuat tabel distribus
sbanyakkela
grenPK
tan:
4) Menghitung rata-rata dengan rumus
fi
xifi
∑∑
Χ.
:
Keterangan :
:X nilai rata-rata
45
i : 1, 2, 3......k
fi : frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi
xi : nilai tengah kelas interval ke-i
5) Menghitung harga Z disetiap batas kelas Xi dengan rumus
s
Χ−ΧΖ :
keterangan:
Z : Nilai standar Deviasi
X : Batas kelas
Χ : Nilai rata-rata
6) Menentukan luas S (nilai simbangan baku) daerah tiap kelas
interval
( )
1:
2
−−∑
n
XXiS
7) Menghitung frekuensi ekspositori (fh) dengan rumus : n x Id
dengan n jumlah sempel
8) Membuat daftar frekuensi observasi (fo), dengan frekuensi
ekspositori sebagai berikut
Daftar frekuensi observasi
Kelas BK Z P L fo fh Fo-fh (Fo-
fh)2
2
−fh
fhfo
m. Menghitung nilai Chi kuadrat
2
2 ∑
−=
fh
fhfoχ
χ : Nilai Chi-Kuadrat
Fo : Frekuensi atau jumlah data hasil observasi
Fh : Frekuensi atau jumlah yang diharapkan
9) Menentukan daftar kebebasan (dk)
10) Menghitung X2tabel
46
11) Menentukan distribusi normalitas dengan kreterianpengusjian jika
X2hitung>X2
tabel maka data tidak berdistribusi normal dan sebaliknya
jika X2hitung<X2
tabel maka data berdistribusi normal
b. Uji homoginitas hasil belajar
Uji homoginetas dilakukan untuk memastikan apakah asumsi
homogenitas pada masing-masing katagori data sudah terpenuhi atau
belum
Ho = Varian Homogeny
Ha = Varian Non Homogeny
Adapun rumus yang digunakan adalah
ecilVarianterk
esarVarianTerbF =
Dimana rumus varian yang digunakan adalah
( )( )
22
1∑ −
−=
n
xxiS
Keterangan
S2 : Varian Sampel
X : Rata-rata
Xi : Nilai x ke i sampai ke n
n : banyak atau jumlah sampel
Untuk menguji kedua varian tersebut homogen atau tidak,
maka F hitung dibandingkan dengan F tabel. Jika Fhitung<Ftabel, maka
Ho homogen, dan jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak itu berarti kedua
kelompok tidak mempunyai varian yang sama atu tidak homogen.
c. Pengujian hepotisis
Uji hipotisis digunakan untuk menguji hipotisis yang
dikemukakan peneliti yaitu pembelajaran dengan metode diskusi
dengan bahan ajar jenis leaflet lebih efektif terhadap peningkatan hasil
belajar biologi materi pokok sistem pencernaan pada manusia, dengan
menggunakan uji t yaitu uji t satu pihak yaitu pihak kiri.
Digunakan apabila rumusan Ho dan Ha adalah sebagai berikut
47
Ho : Ditertima apabila hasil belajar dengan metode diskusi dengan
media ajar jenis leaflet lebih besar atau sama dengan 63
(KKM)
Ha : Ditertima apabila hasil belajar dengan metode diskusi dengan
media ajar jenis leaflet lebih kecil dari 63 (KKM)
Ho : 63≥oµ
Ha : 63<oµ
Rumus yang dipakai adalah
n
s
Xt
µο−=
Keterangan
t : nilai t yang dihitung
X : rata-rata xi
oµ : nilai yang dihipotesiskan
S : Simpangan baku
N : Jumlah anggota sampel/populasi
Kreteria pengujian :
Ho diterima jika thitung >ttabel, jika Ho diterima maka ada
perbedaan antara hasil belajar peserta didik yang menggunakan metode
diskusi dengan media ajar jenis leaflet dengan pembelajaran yang
konvensional, dalam arti hasil belajar peserta didik kelas XI SMA
Sultan Fatah sebagai kelompok eksperimen semester genap pada
materi pokok sistem pencernaan pada manusia dengan menggunakan
metode diskusi dengan media jar jenis leaflet lebih baik dari pada kelas
XIB sebagi kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran
konvensional.
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini merupakan penelitia eksperimen dengan desain “postes-only
control design”, yakni menempatkan subyek penelitian kedalam dua kelompok
(kelas) yang dibedakan, yaitu kelompok eksperimen atau yang memperoleh
perlakuan dengan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet dan kelompok
kontrol yang tidak memperoleh perlakuan.
A. HASIL PENELITIAN
1. Diskripsi pelaksanaan pembelajaran
Proses pembelajaran pada kelompok eksperimen dilaksanakan
sebanyak 3 kali pertemuan (6 jam pembelajaran) untuk menyelesaikan
materi sistem pencernaan pada manusia dan satu kali pertemuan untuk
evaluasi guna memperoleh nilai tes hasil belajar peserta didik pada materi
pokok sistem pencernaan pada manusia.
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi
dengan media ajar jenis leaflet adalah
a. Lefalet dibagikan ke siswa sehari sebelum pembelajaran untuk
dipelajari
b. Pada awal proses pembelajaran guru memberi gambaran umum
tentang topik yang akan dibahas serta menggali sejauh mana
pengetahuan siswa tentang bab yang akan dibahas
c. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan mendiskusikan
sub bab yang diberikan
d. Tiap kelompok mendiskusikan sub bahasan yang diberikan
e. Tiap kelompok mengirimkan wakil untuk mempresentasikan hasil
diskusinya
f. Kelompok lain memberi tanggapan dan mengajukan pertanyaan.
g. Guru menyimpulkan hasil diskusi
49
Adapun lebih lengkapnya untuk pelaksanaan pembelajaran
ditunjukan dengan RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran). Sedangkan
pembelajaran pada kelompok kontrol dilaksanakan seperti biasa,
Pada pembelajaran dikelas eksperimen peserta didik terlihat aktif,
kretif dan senang mengikuti proses pembelajaran , sehinggga pembelajaran
sangat bermakana bagi mereka. Akan tetapi pembelajaran di kelas kontrol
merupakan pembelajaran satu arah sehingga peserta didik cenderung pasif,
tidak ada motivasi dan jenuh. Hal ini kemudian mengakibatkan
pembelajaran kurang bermakana bagi mereka.
2. Diskripsi hasil belajar
Setelah pembelajaran dilaksanakan pada kedua kelompok dengan
treatment yang berbeda, diperoleh data-data akhir penelitian untuk
dianalisa. Di antaranya lembar kerja kelompok, lembar kerja individu, dan
hasil belajar peserta didik yang ditunjukan dengan nilai tes akhir pada
materi pokok sistem pencernaan pada manusia. Adapun data nila tes hasil
belajar peserta didik dapat dilihat pada table berikut
Table 4.1
Data nilai hasil belajar kelompok eksperimen
No Student Code NAMA Nilai
1 E-001 Ahmad Afiyandi 60
2 E-002 Ahmad Shoim 70
3 E-003 Ahmad Sholikul huda 80
4 E-004 Aldi Reza 60
5 E-005 Anik Rhohmawati 95
6 E-006 Aris Setiawan 65
7 E-007 Atika Wulandari 65
8 E-008 Ayu Wulandari 80
9 E-009 Dewi Puspita sari 70
10 E-010 Fitriyah 70
11 E-011 Habibur rahman 70
50
12 E-012 Helfa Yanti Safitri 60
13 E-013 Ida Lailatil R. 70
14 E-014 Ika Zulana 70
15 E-015 Ike Yunita 50
16 E-016 Ikrar Ali Fandi 70
17 E-017 Ismainah 90
18 E-018 Isyatun Musya’adah 50
19 E-019 Karina Wijayanti 60
20 E-020 Khotimatun 65
21 E-021 Khusniyah 95
22 E-022 Mustofiah 75
23 E-023 Mutiara Hafita 90
24 E-024 Nur Afiyanti 75
25 E-025 Rifqiana Azizah 70
26 E-026 Rohmatul Adhimah 80
27 E-027 Sri Endang Wati 75
28 E-028 Sri Rahayu Ningsih 70
29 E-029 Susiyanti 70
30 E-030 Syaiful Ambiya’ 65
31 E-031 Uswatun Khasanah 60
32 E-032 Wiwik Nur Hidayatur 70
Table 4.2
Data nilai hasil belajar kelompok kontrol
No Student Code NAMA Nilai
1 C-001 Ana Amalia 55
2 C-002 Anika Rif’atun 65
3 C-003 Anis Wulan Sari 70
4 C-004 Arus Nashir Muttaqin 50
5 C-005 Farida Nur Santi 60
51
6 C-006 Faridhotis Sholikhah 75
7 C-007 Fatmala Dewi Wiranti 70
8 C-008 Febri Eko Stiyawan 65
9 C-009 Hevi Mariyana 65
10 C-010 Khosiatun 55
11 C-011 Linda Meliyana 70
12 C-012 M. Abdul Ghofur 60
13 C-013 Masruroh 65
14 C-014 Maulana Habib 50
15 C-015 Maulida Zaidatur R 70
16 C-016 Muamaroh 55
17 C-017 Nur Azizah 60
18 C-018 Nur Khasanah 50
19 C-019 Nur Layli 55
20 C-020 Nurul Wulan Sari 75
21 C-021 Rifa’an 75
22 C-022 Rikha Ukhrowati 50
23 C-023 Rizky maulana 55
24 C-024 Robiatul Adawiyah 75
25 C-025 Rofi’atun 65
26 C-026 Selamet rozikin 65
27 C-027 Sholikul Huda 55
28 C-028 Siti Malikhah 60
29 C-029 Siti Rohmah 50
30 C-030 Tri Mahmudah Isnaini 65
31 C-031 Wilia Hariyanti 65
32 C-032 Yuni Rahmawati 60
Dari tabel diatas dapat dilihat prosentase ketuntasan belajar siswa
baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen
52
3. Analisis data
a. Analisis awal
Analisis awal dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bahwa kedua kelompok berangkat dari titik tolak yang sama. Apabila
hal ini dipenuhi langkah selanjutnya adalah memberi treatmen
(perlakuan) tertentu yaitu pada pembelajaran kelompok eksperimen
diterapkan dengan menggunakan metode diskusi dengan media ajar
jenis leaflet pada materi pokok sistem pencenaan pada manusia kelas
XI SMA Sultan Fatah semester genap tahun ajaran 2010/2011,
sedangkan kelompok kontrol diberi treatment seperti keadaan biasanya
Adapun analisa awal yang dilakukan adalah sebagai berikut
1) Uji normalitas
Berdasarkan hasil perhitungan normalitas dengan
menggunakan uji Chi kuadrat diperoleh kelas XIA χ2= 10,4202 dan
kelas XIB χ2= 3,3073 dengan taraf signifikan 5% dari table Chi
kuadrat diperleh χ2tabel= 11.07 ternyata χ2
hitung< χ2tabel sehingga
dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
2) Uji homogenitas
Berdasarkan hasil perhitungan pada pada lampiran,
diperoleh harga Fhitung=1,0846 harga tersebut dikonsultasikan
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Nila i Awal Eksperimen
Hasil Belajar Eksperimen
Nilai Awal Kontrol
Hasil Belajar Kontrol
Grafik Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa
Prosentase
53
ketabel distribusi F dengan dk pembilang n-1=32-1=31 dan dk
penyebut n-1=32-1=31, didapat Ftabel= 2.38 dengan demikian
Fhitung<Ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut
memiliki varians yang sama
b. Analisis akhir
1) Uji normalitas
Berdasarkan hasil perhitungan normalitas dengan
menggunakan uji Chi kuadrat diperoleh kelompok eksperimen χ2=
3.2099 dan kelompok kontrol χ2= 5.3962 dengan taraf signifikan
5% dari table Chi kuadrat diperleh χ2tabel= 11.07 ternyata χ2
hitung<
χ2tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi
normal.
2) Uji homogenitas
Berdasarkan hasil perhitungan pada pada lampiran,
diperoleh harga Fhitung=2.002 harga tersebut dikonsultasikan
ketabel distribusi F dengan dk pembilang n-1=32-1=31 dan dk
penyebut n-1=32-1=31, didapat Ftabel= 2.38 dengan demikian
Fhitung<Ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut
memiliki varians yang sama.selanjutnya pengujian hipotesis dapat
dilakukan
3) Uji hipotesis
Dari analisis tahap awal dapat disimpulkan bahwa
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai awal
yang relative sama. Selanjutnya kelompok eksperimen diberi
perlakuan tertentu dengan menggunakan metode diskusi dengan
media jar jenis leaflet pada materi pokok sistem pencernaan pada
manusia, sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan seperti
keadaan biasanya.
Untuk mengetahui adanya perbedaan kedua kelompok
tersebut maka menggunakan analisis uji-t. Berdasarkan
54
perhitungan yang telah diperoleh dalam penelitian menunjukan
bahwa rata-rata nilai kelompok eksperimen diperoleh X1= 70.7813
sedangkan X2= 61.2500 dan standar deviasi gabungan S=9.5929
setelah perhitungan akhir dengan uji t diperoleh thitung= 3,9693
kemudian dikonsultasikan table distribusi t dengan dk=32-1=31
dan taraf signifikan 5% diperoleh ttabel=1.697.
Dengan demikian thitung>ttabel maka hipotesis Ho diterima,
sehingga ada perbedaan antara hasil belajar peserta didik yang
mendapat pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi
dengan media ajar jenis leaflet materi pokok sistem pencernaan
pada manusia dengan hasil belajar peserta didik yang tidak
mendapat pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi
dengan media ajar jenis leaflet. Dengan demikian hasil belajar
kelompok ekspermen lebih baik dari pada kelompok kontrol.
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
1. Skor kemampuan awal (nilai awal)
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas
pada nialai awal, dari kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol adalah berdistribusi normal dan homogen. Hal ini dapat
dikatakan bahwa kondisi kemampuan awal peserta didik sebelum dikenai
perlakuan adalah homogen.
2. Skor kemampuan akhir (nilai akhir)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung=3.9693
sedangkan ttabel=1.697, hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran biologi
dengan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet lebih baik dari pada
pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional. Selain itu dapat
dilihat nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada nilai
rata-rata kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mempunyai nilai rata-
rata X1=70.7812sedangkan kelompok kontrol X2=61.2500 dari data awal
55
nilai rata-rata kelompok eksperimen X1=59.1875, sehingga rata-rata
kelompok eksperimen ada peningkatan.
Dari hasil uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
biologi peserta didik yang mendapatkan pembelajaran menggunakan
metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet lebih baik dari pada hasil
belajar peseta didik yang mendapatkan pembelajaran konvensional pada
materi pokok sistem pencernaan pada manusia kelas XI SMA Sultan Fatah
Wedung Demak tahun ajaran 2010/2011.
C. KETERBATASAN PENELITIAN
Meskipun penelitian ini telah dilakukan secara optimal, namun
penelitian menyadari bahwa penelitian ini tidak terlepas dari adanya
kekurangan-kekurangan. Hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan
dalam penelitian sebagai berikut.
1. Keterbatasan kemampuan
Dalam melakukan penelitian tidak lepas dari pengetahuan, dengan
demikian penelitian menyadari keterbatasan kemampuan khususnya dalam
pengetahuan untuk membuat karya ilmiah. Tetapi peneliti sudah berusaha
semaksimal mungkin untuk melakukan penelitian sesuai dengan
kemampuan keilmuan serta bimbingan dari dosen pembimbing.
2. Keterbatasan materi dan tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan hanya sebatas materi system pencernaan
pada manusia kelas XI SMA Sulta Fatah Wedung Demak. Apabiala
dilakukan pada materi dan tempat yang berbeda kemungkinan hasilnya
tidak sama.
3. Keterbatasan biaya
Hal terpenting yang menjadi faktor penunjang dalam sebuah
penelitian adalah biaya, sehinga peneliti menyadari bahwa dengan biaya
yang dikeluarkan yang dapat peneliti sajikan walaupun penelitian ini sudah
layak, akan tetapi masih terdapat banyak kekurangan, hal itu semata-mata
adalah karena keterbatasan biaya dalam melakukan penelitian.
56
BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan hal-
hal sebagai berikut:
Rata-rata awal nilai kelompok eksperimen dengan pembelajarn
konvensional adalah 59,18 setelah menggunakan metode diskusi dengan
media ajar jenis leaflet, nilai rata-rata kelompok eksperimen adalah 70,7812,
dan setelah , di uji-t hasil thitung:3,9693 dan ttabel dengan taraf signifikan 5%
:1,697 jadi thitung>ttabel,jadi Ho diterima, Maka dari itu dapat disimpulkan
bahwa penggunaan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet efektif
untuk meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok sistem pencernaan
pada manusia pada siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak.
B. Saran-saran
Dari kesimpulan penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran yang
ditunjukan kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan antara lain:
1. Bagi guru
a. Diharapkan guru dapat menggunakan metode diskusi di dalam proses
pembelajaran.
b. Diharapkan guru dapat memanfaatkan media leaflet sebagai media
untuk menyampaikan sebuah konsep biologi
c. Diharapkan guru lebih inovatif dalam hal menggunakan metode di
dalam pembelajaran, supaya pembelajaran biologi menjadi suatu
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
2. Bagi peserta didik
a. Diharapkan peserta didik dapat memotivasi diri supaya dapat
meningkatkan hasil belajar secara optimal.
57
b. Diharapkan peserta didik sebagai generasi yang cerdas dan penerus
bangasa dapat mengubah sikap untuk lebih aktif, kreatif dan kritis
untuk mencapai prestasi dan hasil belajar yang optimal.
3. Bagi pembaca, dapat memberikan khasanah dan wawasan pengetahuan
tentang proses pembelajaran di dalam dunia pendidikan.
C. Penutup
Segala puji bagi Allah SWT zat yang Maha luas akan ilmu-Nya
meliputi seluruh alam raya yang tiada batas serta karena dengan rahmat,
karunia dan cinta kasih-Nya, peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya hanya kepada Allah peneliti berdo’a, semoga bermanfaat
bagi semuapihak yang berkepentingan serta bagi para pembaca. Amin Ya
Robbal Alamin. Semoga Allah meridhoinya.
Lampiran 1
Daftar Kelompok Eksperimen
No Student Code NAMA
1 E-001 Ahmad Afiyandi
2 E-002 Ahmad Shoim
3 E-003 Ahmad Sholikul huda
4 E-004 Aldi Reza
5 E-005 Anik Rhohmawati
6 E-006 Aris Setiawan
7 E-007 Atika Wulandari
8 E-008 Ayu Wulandari
9 E-009 Dewi Puspita sari
10 E-010 Fitriyah
11 E-011 Habibur rahman
12 E-012 Helfa Yanti Safitri
13 E-013 Ida Lailatil R.
14 E-014 Ika Zulana
15 E-015 Ike Yunita
16 E-016 Ikrar Ali Fandi
17 E-017 Ismainah
18 E-018 Isyatun Musya’adah
19 E-019 Karina Wijayanti
20 E-020 Khotimatun
21 E-021 Khusniyah
22 E-022 Mustofiah
23 E-023 Mutiara Hafita
24 E-024 Nur Afiyanti
25 E-025 Rifqiana Azizah
26 E-026 Rohmatul Adhimah
27 E-027 Sri Endang Wati
28 E-028 Sri Rahayu Ningsih
29 E-029 Susiyanti
30 E-030 Syaiful Ambiya’
31 E-031 Uswatun Khasanah
32 E-032 Wiwik Nur Hidayatur
Lampiran 2
Daftar Kelompok Kontrol
No Student Code NAMA
1 C-001 Ana Amalia
2 C-002 Anika Rif’atun
3 C-003 Anis Wulan Sari
4 C-004 Arus Nashir Muttaqin
5 C-005 Farida Nur Santi
6 C-006 Faridhotis Sholikhah
7 C-007 Fatmala Dewi Wiranti
8 C-008 Febri Eko Stiyawan
9 C-009 Hevi Mariyana
10 C-010 Khosiatun
11 C-011 Linda Meliyana
12 C-012 M. Abdul Ghofur
13 C-013 Masruroh
14 C-014 Maulana Habib
15 C-015 Maulida Zaidatur R
16 C-016 Muamaroh
17 C-017 Nur Azizah
18 C-018 Nur Khasanah
19 C-019 Nur Layli
20 C-020 Nurul Wulan Sari
21 C-021 Rifa’an
22 C-022 Rikha Ukhrowati
23 C-023 Rizky maulana
24 C-024 Robiatul Adawiyah
25 C-025 Rofi’atun
26 C-026 Selamet rozikin
27 C-027 Sholikul Huda
28 C-028 Siti Malikhah
29 C-029 Siti Rohmah
30 C-030 Tri Mahmudah Isnaini
31 C-031 Wilia Hariyanti
32 C-032 Yuni Rahmawati
Lampiran 3
INSTRUMEN SOAL UJI COBA
Pilihlah salah satu jawaban yang benar (a,b,c atau d)
1. Unsur berikut yang bukan termasuk penyusun lemak adalah….
a. Karbon
b. Hydrogen
c. Sulfur
d. Oksigen
2. Gambar makan disamping banyak mengandung zat makan berupa….
a. Protein
b. Karbohidrat
c. Lemak
d. Vitamin
3. Apabila kita makan nasi, maka nasi tersebut akan mengalami penguraia di
dalam tubuh kita prosespenguraiannya adalah….
a. Nasi�maltose� glikosa� energy
b. Nasi�gliserol�glukosa�.energy
c. Nasi�asam lemak�asam amino�energy
d. Nasi�pepton�glukosa�energy
4. Kekurangan vitamin….pada tubuh seseorang akan menunjukan gejala adanya gangguan pada
pertukaran karbohidrat syaraf pusat, jantung, transport cairan
a. B1
b. B2
c. B6
d. B12
5. Zat makanan yang menghasilkan energy tertinggi untuk satuan berat adalah….
a. Karbohidrat
b. Lemak
c. Protein
d. Mineral
6. Setelah mengalami proses pencernaan makanan akan diangkut oleh darah setelah terlebih
dahulu diserap oleh….
a. Yeyenum
b. Illeum
c. Lambung
d. Sektum
7. Rasa lapar disebabkan karena…
a. Tidakd adanya makan dalam tubuh
b. Berkurangnya zat makann dalam
tubuh
c. Menurunnya kadar gula darah
d. Menuunnya persediaan energy dalam
tubuh
8. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi dari protein yaitu….
a. Pembentukan sel-sel baru
b. Sebagai cadangan energy utama
c. Pembentukan enzim
d. Pembentukan zat antibody
9. Berikut ini yang termasuk senyawa mono sakarida yaitu…
a. Glukosa, fruktosa dan galaktosa
b. Glukosa dan sukrosa
c. Glukosa dan maltose
d. Glukosa dan laktosa
NAMA :
No.Absen :
10. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar prankeas yang mampu mengubah pepton
menjadi asam amino adalah ….
a. Amylase
b. Lipase
c. Tripsin
d. Ptialin
11. Nilai gizi suatu makan dideskripsikan dari hal-hal dibawah ini kecuali….
a. Kandungan, protein, lemak dan
karbohidrat
b. Kandungan, vitamin dan mineral
c. Kandungan serat nabati
d. Kandungan zat aditif
12. Makan yang mengandung protein akan mengalami proses pencernaan secara mekanisa dan
kimiawi, kemudian diserap oleh usus dalam bentut….
a. Glukosa
b. Asam amino
c. Asam lemak
d. Gliserol
13. Fungsi makan yang paling utama bagi tubuh kita adalah….
a. Mengenyangkan perut
b. Menambah nutrisi
c. Sebagai sumber energy
d. Pembentuk body
14. Enzim-enzim dibawah ini yang tidak dihasilkan oleh lambung adalah….
a. HCl
b. Asam amino
c. Pepsin
d. Renin
15. Kekurangan protein pada makan menyebabkan busung lapar karena protein selain merupakan
penyusus enzim juga berfungsi dalam….
a. Menyusun penimbunan lemak
b. Merusak zat bersifat racun
c. Memelihara keseimbangan tekanan
osmosis darah
d. Menjaga keseimbangan energy
16. Proses pencernaan makan dibedakan menjadi dua, yaitu secara …dan ….
a. Kenetik dan mekanik
b. Kimiawi dan kinetic
c. Alami dan kimiawi
d. Mekanik dan kimiawi
17. Kebanyakan zat besi akan menyebabkan penyakit….
a. Asam urat
b. Kencing manis
c. Maag
d. Lumpuh
18. Sisa-sisa pencernaan dalam usus besar mengalami proses …dan,..oleh bakteri Escherichia
coli, yang akhirnya akan menjadi feses
a. Reabsorbsi dan pembusukan
b. Pencernaan dan pembusukan
c. Pembusukan dan pemadatan
d. Produksi enzim dan pencernaan
19. Bagian usus halus yang paling panjang adalah….
a. Deudenum
b. Yeyenum
c. Illeum
d. Sektum
20. Zat makanan yang diperlukan untuk pembentukan tulang
a. Ca dan vitamin D b. Ca dan Fe
c. Fe dan vitamin D d. Kalsium dan vitamin C
21. Gambar disamping banyak mengandung lemak,yang tersusun dari senyawa
…dan…
a. Asam amino dan gliserol
b. Protein dan karbohidrat
c. Asam lemak dan gliserol
d. Asamlemak dan vitamin
22. Hati dalam system bencernaan berfunsi sebagai…
a. Menghasilkan empedu
b. Menghasilkan zat makana
c. Menghasilkan sel darah
d. Menghancurkan eritrosit tua
23. Eterokinase yang dihasilkan oleh usus halus berfungsi untuk ….
a. Mengubah amilum menjadi glukosa
b. Mengemulasi lemak menjadi asam
lemak dan gliserol
c. Mengangtifkan erepsinogen menjadi
erepsin
d. Memecah pepton menjadi asam
amino
24. Organ yang dapat terkena penyakit appendiksitis merupakan peradangan yang terjadi pada…
a. Usus besar
b. Usus halus
c. Lambung
d. Hati
25. Berikut ini adalah organ-organ pencernaan yang dilewati makan secara urut….
a. Mulut�lambung�kerongkongan�usus besar�usus halus�anus
b. Mulut�kerongkongan�lambung�usus halus�usus besar�anus
c. Mulut�Kerongkongan�lambung�usus halus�usus besar�anus
d. Mulut�kerongkongan�usus halus�lambung�usus besa�anus
26. Rasa nyeri pada lambung akibat salah cerna disebut…
a. Parotitis
b. Peritonitis
c. Onstipasi
d. Kolik
27. Lapisan gigi yang terluar yang terdirir dari bahan yang lebih keras dari tulang adalah…
a. Karang gigi
b. Dentin
c. Email
d. Semen
28. Hubungan makanan yang benar antara organ enzim,yang dihasilkan serta fungsinya
adalah….
a. Mulut�ptialin�amilum�menjadi glukosa
b. Lambung�pepsin,rennin�protein�menjadi glukosa
c. Pankreas�lipase�gliserol�menjadi asam lemak
d. Usus 12 jari�sakarase�sukrosa�asam amino
29. Organ pencernaa yang merupakan pencernaan lemak….
a. Kolon
b. Hati
c. Pankreas
d. Lambung
30. Proses pencernaan yang terjadi dimulut berlangsung secara mekanik dan kimiawi dengan
menggunakan enzim sebagai katalisatornya. Zat yang diubah didalam mulut dengan
perantara enzim adalah….
a. Protein
b. Lemak
c. Karbohidrat
d. Vitamin
Selamat mengerjakan!!!
Lampiran 4
KUNCI JAWABAN
1. C
2. A
3. A
4. A
5. B
6. A
7. C
8. B
9. A
10. C
11. D
12. B
13. C
14. B
15. C
16. D
17. A
18. A
19. C
20. B
21. C
22. A
23. C
24. A
25. C
26. D
27. C
28. A
29. A
30. C
LampirIan 13
Soal Tes
Pilihlah salah satu jawaban yang benar (a,b,c atau d)
1. Apabila kita makan nasi, maka nasi tersebut akan mengalami penguraia di
dalam tubuh kita prosespenguraiannya adalah….
a. Nasi�maltose� glikosa� energy
b. Nasi�gliserol�glukosa�.energy
c. Nasi�asam lemak�asam amino�energy
d. Nasi�pepton�glukosa�energy
2. Kekurangan protein pada makan menyebabkan busung lapar karena protein
selain merupakan penyusus enzim juga berfungsi dalam….
a. Menyusun penimbunan lemak
b. Merusak zat bersifat racun
c. Memelihara keseimbangan tekanan osmosis darah
d. Menjaga keseimbangan energy
3. Setelah mengalami proses pencernaan makanan akan diangkut oleh darah
setelah terlebih dahulu diserap oleh….
a. Yeyenum
b. Illeum
c. Lambung
d. Sektum
4. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi dari protein yaitu…
a. Pembentukan sel-sel baru
b. Sebagai cadangan energy
utama
c. Pembentukan enzim
d. Pembentukan zat antibody
5. Berikut ini yang termasuk senyawa mono sakarida yaitu…
a. Glukosa, fruktosa dan
galaktosa
b. Glukosa dan sukrosa
c. Glukosa dan maltose
d. Glukosa dan laktosa
6. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar prankeas yang mampu
mengubah pepton menjadi asam amino adalah ….
a. Amylase
b. Lipase
c. Tripsin
d. Ptialin
7. Nilai gizi suatu makan dideskripsikan dari hal-hal dibawah ini kecuali….
a. Kandungan, protein, lemak
dan karbohidrat
b. Kandungan, vitamin dan
mineral
c. Kandungan serat nabati
d. Kandungan zat aditif
Nama :
No. Absen :
8. Makan yang mengandung protein akan mengalami proses pencernaan secara
mekanisa dan kimiawi, kemudian diserap oleh usus dalam bentut….
a. Glukosa
b. Asam amino
c. Asam lemak
d. Gliserol
9. Enzim-enzim dibawah ini yang tidak dihasilkan oleh lambung adalah….
a. HCl
b. Asam amino
c. Pepsin
d. Renin
10. Unsur berikut yang bukan termasuk penyusun lemak adalah….
a. Karbon
b. Hydrogen
c. Sulfur
d. Oksigen
11. Proses pencernaan makan dibedakan menjadi dua, yaitu secara …dan ….
a. Kenetik dan mekanik
b. Kimiawi dan kinetic
c. Alami dan kimiawi
d. Mekanik dan kimiawi
12. Sisa-sisa pencernaan dalam usus besar mengalami proses …dan,..oleh bakteri
Escherichia coli, yang akhirnya akan menjadi feses
a. Reabsorbsi dan pembusukan
b. Pencernaan dan pembusukan
c. Pembusukan dan pemadatan
d. Produksi enzim dan pencernaan
13. Organ yang dapat terkena penyakit appendiksitis merupakan peradangan yang
terjadi pada….
a. Usus besar
b. Usus halus
c. Lambung
d. Hati
14. Bagian usus halus yang paling panjang adalah….
a. Deudenum
b. Yeyenum
c. Illeum
d. Sektum
15. Gambar disamping banyak mengandung lemak,yang tersusun dari senyawa
…dan…
a. Asam amino dan gliserol
b. Protein dan karbohidrat
c. Asam lemak dan gliserol
d. Asam lemak dan vitamin
16. Hati dalam system bencernaan berfunsi sebagai….
a. Menghasilkan empedu
b. Menghasilkan zat makanan
c. Menghasilkan sel darah
d. Menghancurkan eritrosit tua
17. Rasa lapar disebabkan karena….
a. Tidakd adanya makan dalam tubuh
b. Berkurangnya zat makann dalam tubuh
c. Menurunnya kadar gula darah
d. Menuunnya persediaan energy dalam tubuh
18. Berikut ini adalah organ-organ pencernaan yang dilewati makan secara urut….
a. Mulut�lambung�kerongkongan�usus besar�usus halus�anus
b. Mulut�kerongkongan�lambung�usus halus�usus besar�anus
c. Mulut�Kerongkongan�lambung�usus halus�usus besar�anus
d. Mulut�kerongkongan�usus halus�lambung�usus besa�anus
19. Eterokinase yang dihasilkan oleh usus halus berfungsi untuk ….
a. Mengubah amilum menjadi glukosa
b. Mengemulasi lemak menjadi asam lemak dan gliserol
c. Mengangtifkan erepsinogen menjadi erepsin
d. Memecah pepton menjadi asam amino
20. Hubungan makanan yang benar antara organ enzim,yang dihasilkan serta
fungsinya adalah….
a. Mulut�ptialin�amilum�menjadi glukosa
b. Lambung�pepsin,rennin�protein�menjadi glukosa
c. Pankreas�lipase�gliserol�menjadi asam lemak
d. Usus 12 jari�sakarase�sukrosa�asam amino
Innallaha Ma’a
Lampiran 14
KUNCI JAWABAN
1. A
2. C
3. B
4. B
5. A
6. C
7. D
8. B
9. B
10. C
11. D
12. A
13. A
14. C
15. C
16. A
17. C
18. C
19. C
20. A
Lampiran 23
Data Nilai Hasil Belajar Kelompok Eksperimen
No Student Code NAMA Nilai
1 E-001 Ahmad Afiyandi 60
2 E-002 Ahmad Shoim 70
3 E-003 Ahmad Sholikul huda 80
4 E-004 Aldi Reza 60
5 E-005 Anik Rhohmawati 95
6 E-006 Aris Setiawan 65
7 E-007 Atika Wulandari 65
8 E-008 Ayu Wulandari 80
9 E-009 Dewi Puspita sari 70
10 E-010 Fitriyah 70
11 E-011 Habibur rahman 70
12 E-012 Helfa Yanti Safitri 60
13 E-013 Ida Lailatil R. 70
14 E-014 Ika Zulana 70
15 E-015 Ike Yunita 50
16 E-016 Ikrar Ali Fandi 70
17 E-017 Ismainah 90
18 E-018 Isyatun Musya’adah 50
19 E-019 Karina Wijayanti 60
20 E-020 Khotimatun 65
21 E-021 Khusniyah 95
22 E-022 Mustofiah 75
23 E-023 Mutiara Hafita 90
24 E-024 Nur Afiyanti 75
25 E-025 Rifqiana Azizah 70
26 E-026 Rohmatul Adhimah 80
27 E-027 Sri Endang Wati 75
28 E-028 Sri Rahayu Ningsih 70
29 E-029 Susiyanti 70
30 E-030 Syaiful Ambiya’ 65
31 E-031 Uswatun Khasanah 60
32 E-032 Wiwik Nur Hidayatur 70
Lampiran 24
Data Nilai Hasil Belajar Kelompok Kontrol
No Student Code NAMA Nilai
1 C-001 Ana Amalia 55
2 C-002 Anika Rif’atun 65
3 C-003 Anis Wulan Sari 70
4 C-004 Arus Nashir Muttaqin 50
5 C-005 Farida Nur Santi 60
6 C-006 Faridhotis Sholikhah 75
7 C-007 Fatmala Dewi Wiranti 70
8 C-008 Febri Eko Stiyawan 65
9 C-009 Hevi Mariyana 65
10 C-010 Khosiatun 55
11 C-011 Linda Meliyana 70
12 C-012 M. Abdul Ghofur 60
13 C-013 Masruroh 65
14 C-014 Maulana Habib 50
15 C-015 Maulida Zaidatur R 70
16 C-016 Muamaroh 55
17 C-017 Nur Azizah 60
18 C-018 Nur Khasanah 50
19 C-019 Nur Layli 55
20 C-020 Nurul Wulan Sari 75
21 C-021 Rifa’an 75
22 C-022 Rikha Ukhrowati 50
23 C-023 Rizky maulana 55
24 C-024 Robiatul Adawiyah 75
25 C-025 Rofi’atun 65
26 C-026 Selamet rozikin 65
27 C-027 Sholikul Huda 55
28 C-028 Siti Malikhah 60
29 C-029 Siti Rohmah 50
30 C-030 Tri Mahmudah Isnaini 65
31 C-031 Wilia Hariyanti 65
32 C-032 Yuni Rahmawati 60
Lampiran 17
Pertanyaan Diskusi
Soal Kelompok A MULUT
1. Jelaskan anatomi mulut (gigi,lidah)?
2. Sebutkan fungus mulut (gig,lidah)
3. Bagai manakak proses makan yang terjadi
4. Sebutkan dan jelaskan jenis sekresi yang terjadi
5. Sebutkan dan jelaskan penyakit yang mungkin
terjadi
Soal Diskusi Kelompok B ESOPHAGUS
1. Jelaskan anatomi eshofagus
2. Sebutkan fungsi esophagus
3. Jelaskan proses pencernaan yang terjadi pada
esophagus
4. Sebutkan dan jelaskan jenis sekresi yang terjadi
5. Sebutkan dan jelaskan penyakit yang
kemungkinan terjadi
Soal Diskusi Kelompok C LAMBUNG
1. Jelaskan anatomI lambung
2. Sebutkan fungsi lambung
3. Jelaskan proses pencernaan pada lambung
4. Sebut dan jelaskan jenis sekresi yang terjadi
5. Sebut dan jelaskan penyakit yang mungkin terjadi
Soal Diskusi Kelompok D USUS
1. Jelaskan anatomi usus
2. Sebutkan fungsi usus
3. Jelaskan proses pencernaan yang terjadi pada
usus
4. Sebutkan dan jelaskan jenis sekreso yang terjadi
5. Sebutkan penyakit yang mungkin terjadi
Soal Diskusi Kelompok E “Kelenjar”
1. Apa yang disebut kelenjar
pencernaan
2. Sebutkan fungsi kelenjar
pencernaan
3. Jelaskan anatomi organ yang
termasuk kelenjar pencernaan
4. Sebutkan penyakit yang
kemungkinan terjadi
Lampiran 17
Pertanyaan Diskusi
KARBOHIDRAT
1. Apa yang disebut karbohidrat
2. Sebutkan dan jelaskan
pembagian karbohidrat
berdasarkan gugus gulanya
3. Jelaskan fungsi karbohidrat
4. Sebutkan contoh makan yang
mengandung karbohidrat
5. Sebutkan kelainan yang
desebabkan jika kekurangan
atau kelebihan karbohidrat
PROTEIN
1. Apa yang disebut protein
2. Sebutkan dan jeaskan jenis
protein
3. Jelaskan fungsi protein
4. Sebutkan contoh makann yang
mengandung protein
5. Sebutkan kelainan yang
disebabkan jika kekurangan
atau kelebihan protein
VITAMIN
1. Apa yang disebut vitamin
2. Sebutkan dan jelaskan
macam-macam vitamin
3. Jelaskan fungsi vitamin
4. Sebutkan makan yang
mengandung vitamin
5. Sebutkan kelaianan yang
disebabkan jika kekuranagan
atau kelebiha vitamin
MINERAL
1. Apa yang disebut mineral dan
air
2. Sebutkan dan jelaskan
macam-macam mineral
3. Jelaskan fungsi mineral dan
air
4. Sebutkan makana yang
mengandung mineral
5. Sebutkan kelainan yang
disebabkan jika kekurangan
atau kelebihan mineral
LEMAK
1. Apa yang disebut mineral dan air
2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam mineral
3. Jelaskan fungsi mineral dan air
4. Sebutkan makana yang mengandung mineral
5. Sebutkan kelainan yang disebabkan jika kekurangan atau kelebihan
mineral
Lampiran 18
DATA AWAL NILAI ULANGAN KELOMPOK EKSPERIMENT
No Student Code NAMA Nilai
1 E-001 Ahmad Afiyandi 70
2 E-002 Ahmad Shoim 66
3 E-003 Ahmad Sholikul huda 60
4 E-004 Aldi Reza 63
5 E-005 Anik Rhohmawati 50
6 E-006 Aris Setiawan 70
7 E-007 Atika Wulandari 60
8 E-008 Ayu Wulandari 65
9 E-009 Dewi Puspita sari 50
10 E-010 Fitriyah 70
11 E-011 Habibur rahman 70
12 E-012 Helfa Yanti Safitri 65
13 E-013 Ida Lailatil R. 63
14 E-014 Ika Zulana 63
15 E-015 Ike Yunita 53
16 E-016 Ikrar Ali Fandi 57
17 E-017 Ismainah 60
18 E-018 Isyatun Musya’adah 50
19 E-019 Karina Wijayanti 50
20 E-020 Khotimatun 50
21 E-021 Khusniyah 50
22 E-022 Mustofiah 40
23 E-023 Mutiara Hafita 60
24 E-024 Nur Afiyanti 65
25 E-025 Rifqiana Azizah 53
26 E-026 Rohmatul Adhimah 50
27 E-027 Sri Endang Wati 50
28 E-028 Sri Rahayu Ningsih 75
29 E-029 Susiyanti 53
30 E-030 Syaiful Ambiya’ 70
31 E-031 Uswatun Khasanah 63
32 E-032 Wiwik Nur Hidayatur 60
DATA AWAL NILAI ULANGAN KELOMPOK KONTROL
No Student Code NAMA Nilai
1 C-001 Ana Amalia 55
2 C-002 Anika Rif’atun 65
3 C-003 Anis Wulan Sari 70
4 C-004 Arus Nashir Muttaqin 50
5 C-005 Farida Nur Santi 60
6 C-006 Faridhotis Sholikhah 75
7 C-007 Fatmala Dewi Wiranti 70
8 C-008 Febri Eko Stiyawan 65
9 C-009 Hevi Mariyana 65
10 C-010 Khosiatun 55
11 C-011 Linda Meliyana 70
12 C-012 M. Abdul Ghofur 60
13 C-013 Masruroh 65
14 C-014 Maulana Habib 50
15 C-015 Maulida Zaidatur R 70
16 C-016 Muamaroh 55
17 C-017 Nur Azizah 60
18 C-018 Nur Khasanah 50
19 C-019 Nur Layli 55
20 C-020 Nurul Wulan Sari 75
21 C-021 Rifa’an 75
22 C-022 Rikha Ukhrowati 50
23 C-023 Rizky maulana 55
24 C-024 Robiatul Adawiyah 75
25 C-025 Rofi’atun 65
26 C-026 Selamet rozikin 65
27 C-027 Sholikul Huda 55
28 C-028 Siti Malikhah 60
29 C-029 Siti Rohmah 50
30 C-030 Tri Mahmudah Isnaini 65
31 C-031 Wilia Hariyanti 65
32 C-032 Yuni Rahmawati 60
Lampiran 20
UJI NORMALITAS DATA AWAL
KELOMPOK EKSPERIMEN
Hipotesis
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
∑=
−=
k
i h
ho
f
ffX
1
2
2
Kriteria yang Digunakan
Diterima jika H0 22
tabelhitung XX <
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal : 75
Nilai minimal : 40
Rentang nilai (R) : 75 – 40 = 35
Banyaknya kelas (k) : 1 + 3,3 log 32 = 5,966 = 6 kelas
Panjang kelas : 35/6 = 5,8333 = 5 atau 6 = 6
Tabel Penolong Mencari Simpangan Baku
NO X −
− XX 1
2
1
−
−
XX
1 70 10,81 116,91
2 66 6,81 46,41
3 60 0,81 0,66
4 63 3,81 14,54
5 50 -9,19 84,41
6 70 10,81 116,91
7 60 0,81 0,66
8 65 5,81 33,79
9 50 -9,19 84,41
10 70 10,81 116,91
11 70 10,81 116,91
12 65 5,81 33,79
13 63 3,81 14,54
14 63 3,81 14,54
15 53 -6,19 38,29
16 57 -2,19 4,79
17 60 0,81 0,66
18 50 -9,19 84,41
19 50 -9,19 84,41
20 50 -9,19 84,41
21 50 -9,19 84,41
22 40 -19,19 368,16
23 60 0,81 0,66
24 65 5,81 33,79
25 53 -6,19 38,29
26 50 -9,19 84,41
27 50 -9,19 84,41
28 75 15,81 250,04
29 53 -6,19 38,29
30 70 10,81 116,91
31 63 3,81 14,54
32 60 0,81 0,66
1894 2206,93
Rata-rata 1875,5932
1894===
∑−
n
XX
Standar deviasi (s)
1
2
12
−
−
=∑
−
n
XX
S
( )132
88,22062
−=S
19,712 =S
4374,8=S
Daftar Nilai Frekuensi Observasi
Kelas BK 2 P (21) Luas
Daerah f0 fh f0 – fh (f0 – fh)
2
( )h
h
f
ff2
0 −
39,5 -2.33 0,4901
40 – 45 0,0427 1 1,4 -0,4 0,16 0,1142
45,5 -1,62 0,4474
46 – 51 0,1288 8 4,1 3,9 15,21 3,7097
51,5 -0,91 0,3186
52 – 57 0,2393 4 7,7 -3,7 13,69 1,7779
57,5 -0,20 0,0793
58 – 63 0,2743 9 8,8 0,2 0,04 0,0045
63,5 0,51 0,1950
64 – 69 0,1938 4 6,2 -2,2 4,84 0,7806
69,5 1,22 0,3888
70 – 75 0,0844 6 2,7 3,3 10,89 4,0333
75,5 1,93 0,4732
32 4202,102 =X
Untuk %5=α dengan dk = 6 – 1 = 5 diperoleh 07,112 =tabelX
Karena 22
tabelhitung XX < maka data tersebut berdistribusi normal.
Lampiran 21
UJI NORMALITAS DATA AWAL
KELOMPOK KONTROL
Hipotesis
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
∑=
−=
k
i h
ho
f
ffX
1
2
2
Kriteria yang Digunakan
Diterima jika H0 22
tabelhitung XX <
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal : 78
Nilai minimal : 45
Rentang nilai (R) : 78 – 4 = 33
Banyaknya kelas (k) : 1 + 3,3 log 32 = 5,966 = 6 kelas
Panjang kelas : 33/6 = 5,5 = 5 atau 6 = 6
Tabel Penolong Mencari Simpangan Baku
NO X −
− XX 1
2
1
−
−
XX
1 50 -8,41 70,67
2 53 -5,41 29,23
3 54 -4,41 19,42
4 56 -2,41 5,79
5 56 -2,41 5,79
6 59 0,59 0,35
7 47 -11,41 130,10
8 47 -11,41 130,10
9 47 -11,41 130,10
10 78 19,59 383,92
11 70 11,59 134,42
12 57 -1,41 1,98
13 65 6,59 43,48
14 66 7,59 57,67
15 59 0,59 0,35
16 45 -13,41 179,73
17 60 1,59 2,54
18 66 7,59 57,67
19 73 14,59 212,98
20 78 19,59 383,92
21 65 6,59 43,48
22 49 -9,41 88,48
23 52 -6,41 41,04
24 59 0,59 0,35
25 58 -0,41 0,17
26 65 6,59 43,48
27 49 -9,41 88,48
28 55 -3,41 11,60
29 55 -3,41 11,60
30 65 6,59 43,48
31 59 0,59 0,35
32 52 -6,41 41,04
1869 2393,76
Rata-rata 40625,5832
1869===
∑−
n
XX
Standar deviasi (s)
1
2
12
−
−
=∑
−
n
XX
S
( )132
72,23932
−=S
21673,772 =S
787305,8=S
Daftar Nilai Frekuensi Observasi
Kelas BK 2 P (2) Luas
Daerah f0 fh f0 – fh (f0 – fh)
2
( )h
h
f
ff2
0 −
44,5 -1,58 0,4429
45 – 50 0,1270 7 4,1 -2,9 8,41 2,0512
50,5 -0,90 0,3159
51 – 56 0,2288 8 7,3 0,7 0,49 0,0671
56,5 -0,22 0,0871
57 – 62 0,2679 7 8,6 -1,6 2,56 0,2976
62,5 0,47 0,1808
63 – 68 0,1941 6 6,2 -0,2 0,04 0,0072
68,5 1,15 0,3749
69 – 74 0,0915 2 2,9 -0,9 0,81 0,2793
74,5 1,83 0,4664
75 – 80 0,0276 2 0,9 1,1 1,21 0,6050
80,5 2,51 0,4940
32 3073,32 =X
BK = Batas kelas
2 = s
XX−
−1
P (2) = Luas kurva norma
Luas daerah = Selisi antara peluang 2≥ , kecuali untuk peluang 2 yang
f0 = Frekuensi hasil pengukuran
fh = Selisi kelas × n
Untuk %5=α dengan dk = 6 – 1 = 5 diperoleh 07,112 =tabelX 0
Karena 22
tabelhitung XX < maka data tersebut berdistribusi normal.
Lampiran 22
DAFTAR UJI HOMOGENITAS
DATA AWAL
Hipotesis
2
2
2
1 σσ ==oH
2
2
2
1 σσ ≠=aH
Pengujian Hipotesis
Untuk menguji kesamaan dua varians data digunakan rumus :
terkecilVarians
terbesarVariansF =
Kriteria Uji yang Digunakan
oH diterima jika 2/1FFhitung < ( )( )11 21 −− nnα
Varians Kelompok Eksperimen
1
2
12
−
−
=∑
−
n
XX
σ
132
72,23932
−=σ
21673,772 =σ
Varians Kelompok Kontrol
1
2
12
−
−
=∑
−
n
XX
σ
132
88,22062
−=σ
19,712 =σ
19,71
21673,77=F
0846,1=
Untuk %5=α untuk dk pembilang = (32 – 1) dan dk penyebut = (32 – 1),
diperoleh 38,2=tabelF . Karena 2/1FFhitung < ( )( )11 21 −− nnα , kedua varian
homogen.
Lampiran 22
UJI PERSAMAAN RATA – RATA
Sumber Variansi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Jumlah 1869 1894
n 32 32
Rata-Rata 58,4062 59,1875
Varians (S2) 77,2167 71,19
Standar Deviasi 8,7873 8,4374
Varian Total Kelompok Eksperimen
( ) ( )( )∑
∑−+
−+−=
2
11
21
2
22
2
112
nn
SnSnS
( )( ) ( )( )264
19,711322167,771322
−−+−
=S
( ) ( )62
19,71.312167,77.312 +=S
62
89,22067177,23932 +=S
62
6077,46002 =S
20335,742 =S
Varian Total Kelompok Kontrol
( ) ( )( )∑
∑−+
−+−=
2
11
21
2
22
2
112
nn
SnSnS
( )( ) ( )( )264
2167,7713219,711322
−−+−
=S
( ) ( )62
2167,77.3119,71.312 +=S
62
7177,239389,22062 +=S
62
6077,46002 =S
20335,742 =S
Signifikasi Perbedaan
2
2
2
1
2
1
21
n
S
n
S
XXt
+
−=
−−
32
2167,77
32
19,71
1875,594062,58
+
−=t
6377,4
7813,0=t
3628,0=t
Jika taraf signifikan 5% dk (n1 + n2 ) – 2 = 62 di dapat ttabel = 1,671
tabelhitung tt < jadi data homogen.
Lampiran 25
UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR
KELOMPOK EKSPERIMEN
Hipotesis
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
∑=
−=
k
i h
ho
f
ffX
1
2
2
Kriteria yang Digunakan
Diterima jika H0 22
tabelhitung XX <
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal : 95
Nilai minimal : 50
Rentang nilai (R) : 95 – 50 = 45
Banyaknya kelas (k) : 1 + 3,3 log 32 = 5,966 = 6 kelas
Panjang kelas : 45/6 = 7,5 = 6 atau 7 = 7
Tabel Mencari Rata – Rata dan Standar Deviasi
NO X −
− XX 1
2
1
−
−
XX
1 70 -0,78 0,61
2 60 -10,78 116,24
3 65 -5,78 33,42
4 70 -0,78 0,61
5 70 -0,78 0,61
6 75 4,22 17,80
7 80 9,22 84,99
8 60 -10,78 116,24
9 70 -0,78 0,61
10 80 9,22 84,99
11 60 -10,78 116,24
12 95 24,22 586,55
13 65 -5,78 33,42
14 65 -5,78 33,42
15 80 9,22 84,99
16 70 -0,78 0,61
17 70 -0,78 0,61
18 70 -0,78 0,61
19 60 -10,78 116,24
20 70 -0,78 0,61
21 70 -0,78 0,61
22 50 -20,78 431,86
23 70 -0,78 0,61
24 90 19,22 369,36
25 50 -20,78 431,86
26 60 -10,78 116,24
27 65 -5,78 33,42
28 95 24,22 586,55
29 75 4,22 17,80
30 90 19,22 369,36
31 75 4,22 17,80
32 70 -0,78 0,61
2265 3805,47
Rata-rata 7812,7032
2265===
∑−
n
XX
Standar deviasi (s)
1
2
12
−
−
=∑
−
n
XX
S
( )132
47,38052
−=S
76,1222 =S
0796,11=S
Daftar Nilai Frekuensi Observasi
Kelas BK 2 P (2) Luas
Daerah f0 fh f0 – fh (f0 – fh)
2
( )h
h
f
ff2
0 −
49,5 -1,92 0,4726
50 – 57 0,0877 2 2,8 -0,8 0,64 0,2285
57,5 -1,20 0,3849
58 – 65 0,2005 9 6,4 2,6 6,76 1,0562
65,5 -0,48 0,1844
66 – 73 0,2831 11 9,1 1,9 3,61 0,3967
73,5 0,25 0,0987
74 – 81 0,2353 6 7,5 -1,5 2,25 0,3
81,5 0,97 0,3340
82 – 89 -0,1134 0 -3,6 3,6 12,96 -3,6
89,5 1,69 0,4474
90 – 97 0,0446 4 1,4 2,6 6,76 4,8285
97,5 2,41 0,4920
Jumlah 2099,32 =X
Untuk %5=α dengan dk = 6 – 1 = 5 diperoleh 07,112 =tabelX
Karena 22
tabelhitung XX < maka data tersebut berdistribusi normal.
Lampiran 26
UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR
KELOMPOK KONTROL
Hipotesis
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
∑=
−=
k
i h
ho
f
ffX
1
2
2
Kriteria yang Digunakan
Diterima jika H0 22
tabelhitung XX <
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal : 75
Nilai minimal : 50
Rentang nilai (R) : 75 – 50 = 25
Banyaknya kelas (k) : 1 + 3,3 log 32 = 5,966 = 6 kelas
Panjang kelas : 25/6 = 4,16667 = 4 atau 5 = 5
Tabel Mencari Rata – Rata dan Standar Deviasi
NO X −
− XX 1
2
1
−
−
XX
1 60 -1,25 1,56
2 65 3,75 14,06
3 65 3,75 14,06
4 50 -11,25 126,56
5 60 -1,25 1,56
6 55 -6,25 39,06
7 65 3,75 14,06
8 70 8,75 76,56
9 50 -11,25 126,56
10 60 -1,25 1,56
11 75 13,75 189,06
12 70 8,75 76,56
13 65 3,75 14,06
14 65 3,75 14,06
15 55 -6,25 39,06
16 70 8,75 76,56
17 60 -1,25 1,56
18 65 3,75 14,06
19 50 -11,25 126,56
20 70 8,75 76,56
21 55 -6,25 39,06
22 55 -6,25 39,06
23 60 -1,25 1,56
24 50 -11,25 126,56
25 55 -6,25 39,06
26 75 13,75 189,06
27 50 -11,25 126,56
28 55 -6,25 39,06
29 75 13,75 189,06
30 65 3,75 14,06
31 65 3,75 14,06
32 55 -6,25 39,06
1960 1900,00
Rata-rata 2500,6132
1960===
∑−
n
XX
Standar deviasi (s)
1
2
12
−
−
=∑
−
n
XX
S
( )132
00,19002
−=S
2903,612 =S
8288,7=S
Daftar Nilai Frekuensi Observasi
Kelas BK 2 P (2) Luas
Daerah f0 fh f0 – fh (f0 – fh)
2
( )h
h
f
ff2
0 −
49,5 -1,50 0,4332
50 – 54 0,1281 5 4,1 0,9 0,81 0,1975
54,5 -0,86 0,3051
55 – 59 0,2180 7 7,0 0 0 0,0001
59,5 -0,22 0,0871
60 – 64 0,2499 5 8,0 -3 9 1,1250
64,5 0,42 0,1628
65 – 69 0,1903 8 6,1 1,9 3,61 0,5918
69,5 1,05 0,3531
70 – 74 0,1014 4 3,2 0,8 0,64 0,2
74,5 1,69 0,4545
75 – 79 0,0356 3 1,1 1,9 3,61 3,2818
79,5 2,33 0,4901
Jumlah 3962,52 =X
Untuk %5=α dengan dk = 6 – 1 = 5 diperoleh 07,112 =tabelX
Karena 22
tabelhitung XX < maka data tersebut berdistribusi normal.
Lampiran 27
DAFTAR UJI HOMOGENITAS
NILAI TES HASIL BELAJAR
Hipotesis
2
2
2
1 σσ ==oH
2
2
2
1 σσ ≠=aH
Pengujian Hipotesis
Untuk menguji kesamaan dua varians data digunakan rumus :
terkecilVarians
terbesarVariansF =
Kriteria Uji yang Digunakan
oH diterima jika 2/1FFhitung < ( )( )11 21 −− nnα
Varians Kelompok Eksperimen
1
2
12
−
−
=∑
−
n
XX
σ
132
47,38052
−=σ
76,1222 =σ
Varians Kelompok Kontrol
1
2
12
−
−
=∑
−
n
XX
σ
132
00,19002
−=σ
2903,612 =σ
2901,61
76,122=F
002,2=
Untuk %5=α untuk dk pembilang = (32 – 1) dan dk penyebut = (32 – 1),
diperoleh 38,2=tabelF . Karena 2/1tabelhitung FF < ( )( )11 21 −− nnα , kedua varians
homogens.
Lampiran 28
UJI PERBEDAAN RATA – RATA HASIL BELAJAR
ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis
21 µµ ==oH
21 µµ ≠=aH
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus
S
nn
XXt
21
21
11+
−=
−−
Dimana :
( ) ( )2
11
21
2
22
2
11
−+
−+−=
nn
SnSnS
aH diterima apabila ( )( )21 21 −+−≥ nnatt
Dari data diperoleh
Sumber Variansi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Jumlah 2265 1960
n 32 32
Rata-Rata 70,78 61,25
Varians (S2) 122,7571 61,2903
Standar Deviasi 11,1 7,8288
Berdasarkan rumus di atas diperoleh :
( ) ( )5929,9
23232
2903,611327571,122132=
−+−+−
=S
9743,3
32
1
32
15929,9
25,6178,70=
+
−=t
Pada %5=a dengan dk 32 + 32 – 2 = 62 diperoleh ( )( ) 67,18295,0 =t
Karena t berada pada daerah penerimaan aH , maka dapat disimpulkan bahwa
kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol.
Daerah
Penerimaan Ho
1,6698 3,974
Lampiran 28
ANALISIS UJI t
Hipotesis
63: 0 ≥µoH
63: 0 <µaH
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus uji fihak kiri
n
S
Xt 0µ−=
−
dengan 1
2
1
−
−
=
−
n
XX
S
Kriteria Pengujian
oH diterima jika tabelhitung tt > , aH diterima jika tabelhitung tt <
Pengujian Hipotesis
n
S
Xt 0µ−=
−
9693,3
32
1,11
6378,70=
−=
Dengan taraf signifikan 5% dan dk n-1 = 32 -1 = 31 untuk uji satu fihak diperoleh
ttabel = 1,697. Karena tabelhitung tt > , maka oH diterima artinya rata-rata nilai
kelompok eksperimen meningkat. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet efektif dalam
meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok sistem pencernaan pada siswa
kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak.
Lampiran 6
PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL HASIL BELAJAR BIOLOGI
Rumus :
( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑
∑∑ ∑−−
−=
2222YYnXXn
YXXYnrxy
Kriteria
Butir tes valid jika tabelhitungxy rr >
Perhitungan
Contoh perhitungan validitas no. 1
n : 32
∑ X : 25
∑ 2X : 25
YX∑ : 335
Y : 335
∑ 2Y : 5165
Dengan menggunakan rumus di atas diperoleh
( ) ( )( ){ } ( ) ( ){ }1260255165326252532
3552533532
−−
−=xyr
{ }{ }39255250
1845=
9813750
1845=
6132137,0=
Dengan taraf signifikan 5% dan n = 32 = 0,349
Lampiran 8
PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL HASIL BELAJAR BIOLOGI
Rumus
−
−
= ∑2
2
111 S
PaS
k
kr
Kriteria
Instrumen tersebut dikatakan reliabel apabila tabelrr >11 , maka perhitungan :
k : 20
∑Pa : 4,251953
2S : 31,06
Dengan menggunakan rumus diatas diperoleh :
−
−
= ∑2
2
111 S
PaS
k
kr
−
−
=06,31
251953,406,31
120
20
14,590
16094,536=
9085,0=
Dengan taraf signifikansi 5% dan n = 32 diperoleh rtabel = 0,349 karena tabelrr >11 ,
maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tes tersebut adalah reliabel.
Lampiran 10
PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN INSTRUMEN TES
HASIL BELAJAR BIOLOGI
Rumus
Js
BP =
Kriteria
Soal dengan P = 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
Soal dengan P = 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang
Soal dengan P = 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah
Perhitungan
Contoh perhitungan butir soal no.7
B : 18
n : 32
dengan menggunakan rumus di atas diperoleh
Js
BP =
32
18=
5625,0=
Berdasarkan kriteria di atas, maka soal no.7 mempunyai tingkat kesukaran sedang.
Lampiran 12
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA INSTRUMEN TES
HASIL BELAJAR BIOLOGI
Rumus
Jb
Bb
Ja
BaD −=
Kriteria
0,00 – 0,20 kategori soal jelek
0,20 – 0,40 kategori soal sedang
0,40 – 0,70 kategori soal baik
0,70 – 1,00 kategori soal baik sekali
Perhitungan
Contoh perhitungan soal tes no.3
Ba : 15
Bb : 8
Ja : 16
Jb : 16
Dengan menggunakan rumus diatas diperoleh
Jb
Bb
Ja
BaD −=
16
8
16
15−=
16
7=
4375,0=
Berdasarkan kriteria di atas maka, soal no.3 mempunyai daya pembeda baik.
Perhitungan butir soal yang lain analog dengan cara diatas.
SURAT KETERANGAN
No.0 /SMA-SULFA/VI/20011s
Assalamualaikum Wr. Wb.
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Umar Luqman Hakim
Jabatan : Kepalah SMA Sultan Fatah Wedung Demak
Menerangkan bahwa
Nama : Khumaidah
NIM : 073811032
Fakultas : Tarbiyah
Jurusan : Tadris Biologi
Benar-benar telah melaksanakan penelitian untuk keperluan penulisan sekripsi
dengan judul “Efektifitas Penggunaan Metode Diskusi dengan Media Ajar
Jenis Leaflet Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok
Sistem Pencernaan pada Manusia pada Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah
Wedung Demak”
Waktu penelitian : 3 Januari 2011- 28 Januari 2011
Guru Pembimbing : Ana Mardhiana, S.Pd
Wassalamualaikum Wr. Wb
Wedung, 9 April 2011
Kepala Sekolah
Umar Luqman Hakim
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA Sultan Fatah
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI IPA / II
Alokasi Waktu : 5 x 45 menit (pertemuan ke1, 2 dan ke 3)
Standar Kompetensi : Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan
hewan tertentu, kelainan atau penyakit yang mungkin
terjadi serta implikasinya pada salingtemas
Kompetensi Dasar : Menjelaskan keterkaitan antara struktu, fungsi dan
proses serta kelainan atau penyakit yang dapat terjadi
pada sistem gerak pada manusia
Indikator :
1. Siswa mampu menjelaskan cirri - ciri makanan sehat
2. Siswa dapat menerangkan contoh makanan sehat
3. Siswa mampu menjelaskan struktur pencernaan pada
manusia
4. Siswa dapat menjelaskan fungsi organ pencernaan pada
manusia.
5. Siswa mampu menerangkan proses pencernaan
makanan pada manusia
6. Siswa dapat mendeskripsikan kelainan pada system
pencernaan pada manusia dan cara pencegahannya
I. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu:
1. Siswa mampu menjelaskan ciri - ciri makanan sehat
2. Siswa dapat menerangkan contoh makanan sehat
3. Siswa mampu menjelaskan struktur pencernaan pada manusia
4. Siswa dapat menjelaskan fungsi organ pencernaan pada manusia.
5. Siswa mampu menerangkan proses pencernaan makanan pada manusia
6. Siswa dapat mendeskripsikan kelainan pada system pencernaan pada
manusia dan cara pencegahannya
II. Materi
1. Zat makanan
2. Sistem pencernaan pada manusia
3. Kelainan pada system pencernaan makann pada manusia
III. Metode Pembelajaran
Diskusi denga Media Ajar Jenis Leaflet
IV. Langkah Pembelajaran
Pertemuan pertema
A. Kegiatan Pembukaan
� Guru Memberi motivasi agar siswa bersemangat dalam belajar
� Guru mereview materi kemarin
� Guru menanyakan hal-hal yang masih berkaitan dengan mata
pelajaran
� Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi:
� Guru menggali pengetahuan siswa tentang makanan sehat,melalui
beberapa pertanyaan
� Guru memberi gambaran umum materi tentang zat-zat makanan
dengan media leaflet
� Guru membagi siswa menjadi lima kelompok
� Masing-masing mendiskusikan zat makanan yang dibutuhkan
tubuh dan kemungkinan yang terjadi jika kekurangan atau
kelabihan zat makanan
Elaborasi:
� Maing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi, dan
kelompok lain menanggapi
� Guru sebagai moderator
Konfirmasi:
� Guru memberi penegasan
C. Kegiatan Penutup
� Guru merefleksikan materi dan hal-hal yang masih belum tepat
� Guru memberikan post tes
Pertemuan kedua
A. Kegiatan Pembukaan
� Guru Memberi motivasi agar siswa bersemangat dalam belajar
� Guru mereview materi kemarin
� Guru menanyakan hal-hal yang masih rkaitan dengan mata
pelajaran
� beGuru menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi:
� Guru menggali seberapa jauh pengetahuan siswa terkait materi
sistem pencernaan pada manusia
� Guru menjelaskan materi struktur fungsi dan proses serta
kelainan/penyakit yng dapat terjadi pada sistem pencernaan pada
manusia
� Guru membagi siswa menjadi lima kelompok
� Masing-masing mendiskusikan anatomi, fisiolog, proses terjadinya
pencernaan, dan penyakit yang kemungkinan terjadi.
Elaborasi:
� Maing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi,dan
kelompok lain menanggapi
� Guru sebagai moderator
Konfirmasi:
Guru memberi penegasan
C. Kegiatan Penutup
� Guru merefleksikan materi dan hal-hal yang masih belum tepat
� Guru meminta siswa untuk mencari dari beberapa sumber tentang
kelainan sistem pencernaan pada manusia dan pencegahannya
� Guru memberikan post tes
Pertemuan ketiga
B. Kegiatan Pembukaan
� Guru Memberi motivasi agar siswa bersemangat dalam belajar
dengan memberi beberapa pertanyaan
� Guru mereview materi kemarin
� Guru menanyakan hal-hal yang masih rkaitan dengan mata pelajaran
� Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
C. Kegiatan Inti
Eksplorasi:
� Guru menggali pengetahuan siswa dengan memberi beberapa
pertanyaan terkait materi yang dibahas
� Guru menjelaskan materi kelenjar pencernaan dan kelainan pada
sisitem pencernaan pada manusia dengan media leflet
� Guru membagi siswa menjadi lima kelompok besar
� Masing-masing mendiskusikan kelainan system pencernaan pada
manusia
Elaborasi:
� Maing-masing kelompok mempresentasikan kelompok lain
menanggapi
� Guru sebagai moderator
Konfirmasi:
� Guru memberi penegasan
D. Kegiatan Penutup
� Guru merefleksikan materi dan hal-hal yang masih belum tepat
� Guru memberikan post tes
V. Sumber/Media Pembelajaran
1. Sumber:
b. Syamsuri,istamar. Biologi SMA XI 2A:Malang. Erlangga. 2007
c. Riandary,Henny. Theory and aplication Biology 2: Solo. Tiga
serangkai. 2009
d. Tim penyusun buku biologi. BiologiXI 2A: Jakarta. Sunda
e. Amin,mohammad. Biologi SMA/MA XI: Jakarta. Bailmu. 2009
f. LKS
2. Alat dan Bahan
Gambar , LKS, Power point, Laeflet
VI. Penilaian
1. Jenis Tagihan:
a. Kognitif
Paper & pensil (Tes Tertulis)
b. Psikomotor
Proyek (Penugasan)
c. Afektif
Performence (Unjuk Kerja)
2. Bentuk Instrumen:
a. Uraian
b. Meringkas materi
c. Keaktifan
Demak, 3 Maret 2011
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Peneliti
SMA Sultan fatah
Ana Mardhiana, S.Pd
Khumaidah
NIM: 073811032
Kepala Sekolah
SMA Sultan Fatah Wedung
Amar Luqman Hakim, S.Hi
Lampiran 16 SILABUS
Nama Sekolah : SMA Sultan Fatah
Mata pelajaran : Biologi
Kelas : XI
Semester : 2
Standar kompetensi : Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan / atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya
pada salingtemas.
Kompetensi dasar Materi Pokok Sub Materi Langkah Kegiatan Indikator Sumber Belajar Bahan Ajar
Menjelaskan
keterkaiatan antara
struktur, fungsi, dan
proses serta
kelainan/penyakit yang
terjadi pada system
pencernaan makanan
pada manusia (misalnya
: riminansia)
• Makanan
• System
pencernaan
pada
manusia
• Ciri dan contoh
makanan sehat
• Kandungan
dalam makanan
• Struktur
pencernaan pada
manusia
• Siswa menjelaskan ciri –
ciri makanan sehat
melalui diskusi dan
menerangkan contoh
makanan sehat dengan
Tanya jawab.
• Siswa melakukan uji
kandungan zat makaanan
(karbohidrat,protein dan
lemak) dari berbagai
makanan yang umum
dikonsumsi dengan kerja
kelompok (praktek)
• Menjelaskan struktu
pencernaan pada manusia
melalui penjelasan guru
dengan menggunakan
turso
• Siswa mampu
menjelaskan
cirri - ciri
makanan
sehat
• Siswa dapat
menerangkan
contoh
makanan
sehat
• Siswa mampu
melakukan uji
coba
kandaungan
zat pada
makanan
(karbohidrat,
protein,dan
lemak)
• Siswa mampu
menjelaskan
struktur
pencernaan
• Makanan,
buku,
Literatur,
• Makan
• Manusia,
model,buku,lea
flet
Makanan, LKS.
Leaflet
• LKS, bahan-
bahan
kimia,
makanan ,
alat-alat
praktikum
• LKS, Turso
• leaflet ,LKS,
• System
pencernaan
pada hewan
rumaninsia
• Fungsi alat
pencernaan
• Proses
pencernaan
• Kelainan pada
pencernaan
• Struktur
pencernaan pada
hewan
rumaninsia
• Perbedaan sistem
pencernaan pada
• Menjelaskan fungsi alat
pencernaan melalui
diskusi dengan media CD
interaktif
• Menjelaskan proses
pencernaan makanan
pada manusia melalui
metode play rool dan
diskusi
• Melakukan study leteratur
tentang berbagai penyakit
pada pencernaan dan
mendiskusikannya.
• Menjelaskan struktu
pencernaan
padarumaninsia melalui
penjelasan guru dengan
menggunakan power point
interaktif
• Menjelaskan Perbedaan
sistem pencernaan pada
pada manusia
• Siswa dapat
menjelaskan
fungsi organ
pencernaan
pada
manusia.
• Siswa mampu
menerangkan
proses
pencernaan
makanan
pada manusia
• Siswa dapat
mendeskripsi
kan kelainan
pada system
pencernaan
pada manusia
dan cara
pencegahann
ya
• Siswa mampu
menjelaskan
struktur
pencernaan
pada hewan
rumaninsia
• Siswa menjelaskan
• Manusia,buku,
leflat
• Manusia, buku,
• Manusia ,
lingkungan,
buku,
• kerbau, model,buku,
LKS
• Buku, imternet,
gambar
• LKS, Siswa, leaflet
• LKS, lingkungan,
leflet
• LKS, bahan presentasi
(Powr
point)
• LKS, bahan diskusi
• Leaflet, gambar
manusia dan
hewan
rumaninsia
manusia dan hewan
rumaninsia melalui
diskusi.
Perbedaan
sistem
pencernaan
pada manusia
dan hewan
rumaninsia
ANALISIS DAYA PEMBEDA SOAL UJI COBA
Butir Soal
12 14 15 16 18 19 21 22 23 24 25 28
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 17
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 17
1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 16
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 16
0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 15
0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 14
1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 14
0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 12
0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 12
12 12 11 13 16 13 12 14 8 15 15 9
0,75 0,75 0,6875 0,8125 1 0,8125 0,75 0,875 0,5 0,9375 0,9375 0,5625
0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 12
1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 11
1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 11
0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 11
1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 10
1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 10
0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 8
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 8
0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 6
0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 6
1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 6
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5
1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 5
0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 4
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 5 1 5 8 6 3 8 1 8 6 0
0,750 0,375 0,313 0,063 0,313 0,500 0,375 0,188 0,500 0,063 0,500 0,375 0,000
0,250 0,375 0,438 0,625 0,500 0,500 0,438 0,563 0,375 0,438 0,438 0,563 0,563
Cukup Cukup Baik Baik
Skl Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, edisi revisi, Jakarta:
Bumi Aksara, 2006.
Arma’arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam,Jakarta : Ciputat
pres, 2002.
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.
Asnawir dan M. Basyarudin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press,
2002.
Assidig, Abdul Kahfi, Kamus Langkap Biologi, Yogyakarta:Panji Pustaka, 2008.
Daryanto, Media Pembelajaran,yogyakarta: gava media, 2010.
Denim, Sudarman, Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1995,
Cet. I.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 2007, Cet. III.
Depertemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’n Alhuda, Jakarta: Alhuda, 2002.
Fitri, Idatul, Mini Ensiklopedi Sistem Pencernaan, Yogyakarta: Gara Ilmu, 2010.
Hajar, Ibnu, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan
Jakarta : Raja grafindo, 2006.
http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia html/anatomi isi
lambung dan usus halus/20-10-2010
http//matanews. Com/system pencernaan pada manusia. html/saluran
pencernaan/21-0-2-2011
http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/ bagian-bagian
lambung/20-10-2010
http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/anatomi rektu/20-
10-2010
http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/bagian-bagian
mulut/20-10-2010
http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/gambar anatomi
usus besar/20-10-2010
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/09/10/berbagai-kelainan-dan-penyakit-
saluran-pencernaan/
http://lawalangy.wordpress.com/2007/06/28/kelainan-pada-bibir-mulut-lidah/
http://www.facebook.com/topic.php?uid=266613487856&topic=12310
http://www.google.co.id/imglanding?q=alat+pencernaan&hl=id&sa
http://www.google.co.id/imglanding?q=sistem pencernaan makanan pada
manusia/20-12-2010
Irwan, Prasetya, dkk., Teori Belajar, Motivasi, dan Keterampilan Mengajar,
Jakarta : Universitas Terbuka,2000.
M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta ; Ciputat
Pres, 2002.
Mulyasa, E., Menejemen Berbasis Sekolah, Bandung : Remaja Rodaskarya, 2002,
cet 7.
Nata, Abudin, Filsafat Pendidikan Isalam I, Jakarta : Logis, 1997.
Pearce, Evelyn, Anatomi dan Fisiologi Untuk Para Medis, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2002, cet 24.
Pratiwi, D.A dkk, Biologi untuk SMA Kelas XI, Jakarta : Erlangga,2007.
Prawirohartono, Slamet, Sri Hidayati, Sains Biologi 2, Jakarta: Bumi Aksara,
2007.
Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, , Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2002, Cet. XIV.
Roestiyah, NK., Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008.
Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2003.
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1986, Cet. I.
Setiadi, Anatomi dan Fisiologi Manusia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007 Cet. 1.
Shaleh, Munawar, Politik Pendidikan, Jakarta : IPE Grafindo Khasanah Ilmu,
2005, cet1.
Soewoto, dkk, Fisiologi Manusia, Malang: JIKA, Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Matematika Dan Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang
edisi revisi.
Subrata, Surya, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Reneka Cipta, 2002.
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2006.
Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan Bandung : Sinar
Baru Algensindo, 2007cet IV.
Sugiyono, Metode Peneletian Kuantitatif, Kualitatif R & D, Bandung : CV.
Alfabeta, 2008.
__________, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R& D, Bandung: Alfabeta, 2009.
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Bamdung: Alvabeta, 2005.
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Cet.
VII.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Sebagai Pendekatan Baru, Bandung,:
Remaja Rosda Karya, 2003, Cet. V.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Khumaidah
Tempat/Tgl Lahir : Demak, 27 Mei 1989
NIM : 073811032
Jurusan : Tadris Biologi
Alamat Asal : Ds. Tambak Seklenting No.55 RT.01 RW XI Wedung Demak
Pendidikan :
1. SD N Wedung IV Tahun 1998.
2. Mts Roudlotul Mu’alimin Tahun 2001
3. SMA Sultan Fatah Tahun 2004.
4. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Tahun 2011
Semarang, 22 Mei 20101
Yang menyatakan;
Khumaidah
NM: 073811032