efektivitas penerapan metode crossword...
TRANSCRIPT
i
EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE CROSSWORD PUZZLE
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
PADA MATERI POKOK SISTEM PERIODIK UNSUR KELAS X
MA NU 04 AL MA’ARIF BOJA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Ilmu Tarbiyah
Jurusan Tadris Kimia
Oleh:
Siti Muzdalifah
NIM: 073711022
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Siti Muzdalifah
NIM : 073711022
Program Studi : Tadris Kimia
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian /
karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, Desember 2011
Saya yang menyatakan,
Siti Muzdalifah
NIM : 073711022
iii
iv
NOTA PEMBIMBING Semarang, Desember 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr. wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah
skripsi dengan:
Judul : EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE CROSSWORD PUZZLE DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI
POKOK SISTEM PERIODIK UNSUR KELAS X MA NU 04 AL MA’ARIF
BOJA.
Nama : Siti Muzdalifah
NIM : 073711022
Jurusan : Tadris
Program Studi : Kimia
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosyah.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Pembimbing I,
Atik Rahmawati, M.Si
NIP. 19750516 200604 2002
v
NOTA PEMBIMBING Semarang, Desember 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr. wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah
skripsi dengan:
Judul : EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE CROSSWORD PUZZLE
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
PADA MATERI POKOK SISTEM PERIODIK UNSUR KELAS X
MA NU 04 AL MA’ARIF BOJA
Nama : Siti Muzdalifah
NIM : 073711022
Jurusan : Tadris
Program Studi : Kimia
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosyah.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
vi
ABSTRAK
Judul : Efektivitas Penerapan Metode Crossword Puzzle Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur
Kelas X MA NU 04 Al Ma’arif Boja
Penulis : Siti Muzdalifah
NIM : 073711022
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen berdesain “posttest-only control
design”. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu apakah penerapan metode Crossword
Puzzle efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok Sistem
Periodik Unsur? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan metode
Crossword Puzzle dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok Sistem
Periodik Unsur.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, bentuk penelitian ini adalah
penelitian eksperimen, yaitu membandingkan antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling, sehingga
terpilih kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol, Populasi
dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X MA NU 04 Al Ma’Arif Boja. Metode
pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode dokumentasi dan tes. Data yang
terkumpul sebelumnya diuji normalitas dan uji homogenitas. Pada uji normalitas diperoleh
kelompok eksperimen 2
hitung= -86,526 dan kelompok kontrol 2
hitung= -103,675 dengan α=
5% dari distribusi chi-kuadrat didapat 2
tabel= 12,5916, sehingga 2
hitung < 2
tabel disimpulkan
data tersebut normal. Uji homogenitas antar kelompok eksperimen dan kontrol dengan
menggunakan uji kesamaan 2 varian, diperoleh Fhitung= 1,013 dan Ftabel= 1,65 dengan taraf
nyata 0,05, data pembilang= 43 dan data penyebut= 44, maka Fhitung < Ftabel. Artinya kedua
kelompok homogen. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis uji t. Uji t
dilakukan untuk membandingkan hasil antar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
yang menunjukkan bahwa hasil rata-rata kelompok eksperimen adalah 62,22, sedang rata-rata
kelompok kontrol adalah 49,09. Berdasarkan uji percobaan satu pihak, yaitu pihak kanan
diperoleh thitung = 4,943 sedangkan t(0.95)(87 )= 1,665, karena thitung > t(0.95)(87 ) maka 0H ditolak.
Artinya rata-rata hasil belajar kimia yang diajar dengan penerapan metode Crossword Puzzle
lebih besar dari pada rata-rata hasil belajar kimia yang diajar dengan pembelajaran dengan
metode ekspositori.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil
tes kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol, dan prosentase keefektifan kelas
eksperimen mencapai 42,22% sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan
penerapan metode Crossword Puzzle cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta
didik pada materi pokok Sistem Periodik Unsur kelas X MA NU 04 Al Ma’Arif Boja.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Rabb al-Izzati,
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya. Terlebih
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, Nabi akhir
zaman dan pembawa rahmat bagi makhluk seluruh alam.
Tidak ada kata yang pantas penulis ungkapkan kepada pihak-pihak yang membantu
proses pembuatan skripsi ini, kecuali terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, DR. Suja’i, M.Ag.
2. Dosen pembimbing Atik Rahmawati, M. Si dan Dr. Widodo Supriyono, M.A yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama proses penulisan skripsi.
3. Kepala Sekolah MA NU 04 Al Ma’arif Boja, Drs. Shobirin, M. Si, yang berkenan
memberikan izin pada penulis untuk melakukan penelitian di MA NU 04 Al Ma’arif
Boja.
4. Guru pengampu bidang studi Kimia MA NU 04 Al Ma’arif Boja, Bu Lismawati, yang
memberikan banyak arahan dan informasi selama proses penelitian.
5. Segenap dosen Fakultas Tarbiyah yang telah membekali banyak pengetahuan kepada
penulis dalam menempuh studi di Fakultas Tarbiyah.
6. Segenap pegawai Fakultas Tarbiyah, pegawai perpustakaan IAIN dan pegawai
perpustakaan Fakultas Tarbiyah yang telah memberikan layanan yang baik bagi penulis.
7. Kedua orang tua dan keluarga besarku yang tidak henti-hentinya memberikan dorongan
baik moril maupun materiil dan tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh
studi dan mewujudkan cita-cita,
8. Teman-teman penulis yang ikut memberikan motivasi selama menempuh studi,
khususnya dalam proses penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-
persatu.
Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang
lebih dari yang mereka berikan.
viii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari
segi materi, metodologi dan analisisnya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya hanya kepada Allah penulis berharap, semoga apa yang tertulis dalam
skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya.
Amin.
Semarang, Desember 2011
Penulis
Siti Muzdalifah
073711022
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................................. ii
PENGESAHAN ........................................................................................................ iii
NOTA PEMBIMBING ............................................................................................. iv
ABSTRAK ................................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 4
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Belajar dan Pembelajaran ..................................................... 6
2. Hasil Belajar ........................................................................ 7
a. Ranah Kognitif ................................................................ 8
b. Ranah Psikomotorik ........................................................ 8
c. Ranah Afektif .................................................................. 8
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............... 9
a. Faktor Internal .................................................................. 9
b. Faktor Eksternal .............................................................. 9
4. Metode Crossword Puzzle (Teka-teki Silang) ...................... 10
5. Materi Sistem Periodik Unsur
a. Sistem Periodik Modern ................................................. 11
x
b. Golongan dan Periode Unsur-unsur Dalam Tabel Periodik
1). Penggolongan Unsur .................................................. 14
2). Perioda ...................................................................... 15
3). Hubungan Konfigurasi Elektron Dengan Sistem Perio
dik .............................................................................. 15
c. Logam dan Bukan Logam ............................................... 16
1). Logam (Metal) ........................................................... 16
2). Non Logam (Nonmetal) ............................................. 17
3). Semi Logam (Metaloid) ............................................. 17
d. Sifat-sifat Periodik Unsur ............................................... 18
1). Jari-jari Atom ............................................................. 18
2). Energi Ionisasi ........................................................... 19
3). Afinitas Elektron ........................................................ 19
4). Keelektronegatifan ..................................................... 20
B. Kerangka Berfikir ..................................................................... 20
C. Kajian Penelitian yang Relevan ................................................. 22
D. Rumusan Hipotesis ................................................................... 24
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .......................................................................... 25
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 26
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................. 26
D. Variabel Penelitian dan Indikator Efektivitas ............................ 27
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 28
F. Teknik Analisis Data................................................................. 29
BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian ....................................... 39
2. Pelaksanaan Pembelajaran ................................................. 39
a. Pembelajaran dengan Metode Crossword Puzzle pada
Kelas Eksperimen ......................................................... 40
b. Pembelajaran Pada Kelas Kontrol ................................ 41
xi
c. Tahap Evaluasi .............................................................. 42
B. Analisis Data
1. Analisis Data Awal (Data Pretest) ....................................... 45
2. Analisis Data uji coba ........................................................... 48
3. Analisis Data akhir (Data Posttest) ...................................... 55
C. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 60
D. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 62
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 63
B. Saran-saran ................................................................................ 63
C. Penutup ..................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah lemahnya
proses pembelajaran, peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan
kemampuan berpikirnya. Implikasinya pembelajaran kimia di sekolah masih
jauh dari harapan. Guru-guru masih menerapkan metode mengajar secara
tradisional, yang berorientasi pada pengukuran kognitif peserta didik saja.
Sedangkan dalam paradigma belajar konstruktivisme pembelajaran harus dapat
mengukur tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk mencapai
tiga pengukuran hasil belajar tersebut, kegiatan belajar di kelas tidak cukup
hanya menerapkan metode ceramah saja atau metode pembelajaran tutur dan
kapur (talk and chalk). Akibatnya akan menimbulkan kekurang tertarikan
peserta didik terhadap mata pelajaran dan mengurangi semangat peserta didik
mengikuti kegiatan pembelajaran. Peserta didik yang sebelumnya tidak
menyukai mata pelajaran tertentu akan menjadi kurang termotivasi. Oleh karena
itu, guru harus kreatif membuat strategi mengajar yang dapat menciptakan
suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.
Dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
guru merupakan komponen yang sangat penting, sebab keberhasilan
pelaksanaan proses pendidikan sangat tergantung dengan guru. Oleh karena itu
upaya peningkatan kualitas pendidikan seharusnya dimulai dari pembenahan
kemampuan guru. Satu diantara kemampuan yang harus dimiliki guru adalah
merancang suatu strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau
kompetensi yang akan dicapai, karena tidak semua tujuan dapat tercapai hanya
dengan satu strategi tertentu.1
Mata pelajaran Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang
dianggap sulit bagi sebagian peserta didik. Banyaknya konsep kimia yang
1Retno Dwi Suyanti, Strategi Pembelajaran Kimia, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010), hlm. 41
– 42.
2
bersifat abstrak yang harus diserap peserta didik dalam waktu relatif terbatas
menjadikan ilmu kimia merupakan salah satu mata pelajaran sulit bagi peserta
didik sehingga banyak peserta didik gagal dalam belajar kimia. Pada umumnya
peserta didik cenderung belajar dengan hafalan daripada secara aktif mencari
untuk membangun pemahaman mereka sendiri terhadap konsep kimia. Ada juga
sebagian peserta didik yang sangat paham pada konsep-konsep kimia, namun
tidak mampu mengaplikasikan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari.2
Kondisi seperti ini akan berdampak pada menurunnya minat belajar
peserta didik dan semakin tidak pahamnya peserta didik terhadap mata pelajaran
dan konsep-konsep di dalamnya. Secara kualitatif, berarti tujuan pendidikan
kimia sebagaimana dalam GBPP tidak tercapai. Secara kuantitatif nilai peserta
didik tidak mampu melampaui batas minimal tercapainya suatu ketuntasan
pembelajaran, yaitu nilai rata-rata masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) yang sudah ditetapkan madrasah sebesar 65.
Kondisi yang demikian itulah yang melatarbelakangi peneliti untuk
melakukan penelitian tindakan di MA NU 04 Al Ma’arif Boja. Dari hasil
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti menggambarkan kondisi di MA NU 04
Al Ma’arif Boja adalah sebagaimana kondisi yang telah diuraikan di atas, yaitu :
secara kuantitatif nilai peserta didik rata-rata masih dibawah KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yang sudah ditetapkan madrasah sebesar 65, strategi
pengajaran kurang memadai, karena masih jarang guru yang menggunakan
metode yang aktif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran, khususnya
pada mata pelajaran kimia.
Telah dikembangkan dan diteliti berbagai metode pembelajaran yang
berbeda satu dengan yang lain. Salah satunya adalah metode pembelajaran
Crossword Puzzle (Teka-teki Silang). Metode pembelajaran ini dapat
membantu peserta didik untuk mudah mengingat, dan metode Crossword Puzzle
ini digunakan untuk menyusun tes peninjauan kembali dalam bentuk teka-teki
silang, metode ini dapat mengundang minat dan partisipasi peserta didik dalam
2Iskandar, Psikologi Pendidikan (Sebuah Orientasi Baru), (Ciputat: Gaung Persada, 2009),
hlm. 42.
3
pembelajaran. Langkah pertama, peserta didik mendengarkan penjelasan tentang
beberapa istilah atau nama-nama penting yang terkait dengan materi Sistem
Periodik Unsur. Kemudian peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
kecil yang terdiri dari dua sampai empat orang. Masing-masing kelompok dibagi
Crossword Puzzle (Teka-teki Silang) yang terkait dengan materi Sistem Periodik
Unsur untuk dikerjakan, dan waktu mengerjakan dibatasi kemudian hasilnya
dicocokkan bersama.3
Teka teki silang yang dimaksudkan bahwa selain ada unsur
permainannya juga ada unsur pendidikannya, dimana dengan mengisi teka teki
silang tersebut secara tidak sadar peserta didik belajar ilmu kimia sehingga
diharapkan selain kesenangan juga didapatkan pengetahuan dan pemahaman
materi pelajaran, khususnya materi pelajaran sistem periodik unsur dan ilmu
kimia pada umumnya. Maka diharapkan dengan membuka, membaca, dan
mencari jawaban teka-teki silang tersebut, peserta didik akan selalu paham dan
mengerti dengan sendirinya materi pelajaran sistem periodik unsur yang
merupakan salah satu materi pelajaran kimia yang membutuhkan daya
pemahaman yang cukup.
Teka-teki silang yang digunakan akan memberikan nilai yang positif
bagi peserta didik. Hal ini disebabkan karena dengan menjawab dan
mengerjakan bersama, peserta didik akan selalu berlomba untuk dapat
menemukan jawabannya dengan benar sehingga akan muncul persaingan sehat.
Rasa kebersamaan yang tinggi akan tumbuh, karena bagi peserta didik yang
menemukan jawaban akan dapat menjawab teka-teki silang tersebut dan peserta
didik lain dalam kelompoknya juga akan mengetahui jawaban yang benar.
Faktor ketelitian dan ketepatan yang tinggi juga menjadi sangat menentukan
dalam pengisian jawaban teka-teki silang, Karena huruf-huruf dalam jawaban
dapat mempengaruhi jawaban yang lain baik dalam baris atau kolom.4
3Silberman, Active Learnig 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia, 2006), hlm
256.
4Sugiartini, “Studi Komparasi Pengajaran Kimia Menggunakan Metode Pembelajaran
Kooperatif Model TGT (Teams Games Tournaments) Dengan Media TTS (Teka Teki Silang) dan
Kartu Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 8 Surakarta
4
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti efektivitas
penerapan metode Crossword Puzzle dalam meningkatkan hasil belajar peserta
didik pada materi pokok Sistem Periodik Unsur kelas X MA NU 04 Al Ma’Arif
Boja.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan metode
Crossword Puzzle efektif dalam meningkatkan hasil belajar kimia kelas X MA
NU 04 Al Ma’Arif Boja pada materi pokok Sistem Periodik Unsur?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui efektivitas penerapan metode
Crossword Puzzle dalam meningkatkan hasil belajar kimia kelas X MA NU 04
Al Ma’Arif Boja pada materi pokok Sistem Periodik Unsur.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat bagi Peserta Didik
a. Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
b. Dengan diterapkannya metode Crossword Puzzle, memberikan alternatif
kepada peserta didik untuk mempermudah mengingat materi pembelajaran
kimia pada materi pokok Sistem Periodik Unsur.
c. Meningkatkan motivasi peserta didik dengan diterapkannaya metode
Crossword Puzzle.
d. Meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X MA NU 04 Al Ma’Arif
Boja pada materi pokok Sistem Periodik Unsur.
2. Manfaat bagi Guru
a. Meningkatkan kreatifitas guru dalam mengajar.
b. Memberikan wacana untuk menambah variasi mengajar.
c. Mampu menghidupkan suasana kelas dengan metode yang diterapkan.
Tahun Pelajaran 2005/2006”, Skripsi (Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret), hlm. 25.
5
3. Manfaat bagi Peneliti
a. Memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman mengajar.
b. Memberikan pengalaman cara mendesain materi pembelajaran yang tepat.
4. Manfaat bagi Sekolah
Memberi masukan bagi sekolah untuk melakukan perbaikan terhadap
proses pembelajaran kimia pada khususnya dan pelajaran lain pada
umumnya.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan upaya sadar atau upaya yang disengaja untuk
mendapat kepandaian. Banyak definisi belajar yang dikemukakan oleh para ahli,
diantaranya sebagai berikut:
a) Menurut Anita E. Woolfolk
“Learning is the process through which experiences causes
permanent of change knowledge or behavior”.1 (Belajar adalah suatu proses
di mana pengalaman-pengalaman menghasilkan suatu perubahan permanen
dalam pengetahuan atau tingkah laku).
b) Menurut Cronbach sebagaimana dikutip oleh Sardiman
“Learning is shown by a change in behaviour as a result of
experience”.2
(Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh
perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman).
c) Menurut Slameto
“Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya dalam interaksi dengan lingkungan”.3
d) Menurut Trianto
“Belajar diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi
melalui pengalaman dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan
tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir.”4
1Anita E. Woolfolk, Educational Psychology, (Bostan, Allyn and Bocon, 1996), p. 196.
2Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2005), hlm. 20.
3Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
hlm.2.
4Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Prenada Media Group,
2009), hlm. 16.
7
e) Menurut Syekh Abdul Aziz dan Abdul Majid dalam kitab At-Tarbiyatul wa
Thuruqut Tadris mendenifisikan belajar sebagai berikut:
فيحدث سابقت خبرة علىيطرأ المتعلم ذهن في تغيير هو التعلم
جديدا تغييرا فيها
(Belajar adalah perubahan di dalam diri (jiwa) peserta didik yang
dihasilkan dari pengalaman terdahulu sehingga menimbulkan
perubahan yang baru)
Dari pengertian belajar yang sudah dikemukakan, dapat dikatakan bahwa
belajar merupakan suatu proses yang dialami oleh individu dalam
pengalamannya yang menghasilkan perubahan tingkah laku. Salah satu pertanda
bahwa seorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri
orang itu yang disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,
keterampilan, atau sikapnya.
Sedangkan pembelajaran artinya proses, cara, perbuatan menjadikan
orang atau makhluk hidup belajar.6 Pembelajaran merupakan interaksi dua arah
dari seorang guru dan peserta didik, di mana antara keduanya terjadi komunikasi
(transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan
sebelumnya.7 Dari pengertian-pengertian tersebut, maka pembelajaran
merupakan suatu aktivitas yang dengan sengaja dilakukan dengan menciptakan
berbagai kondisi yang diarahkan untuk mencapai tujuan, yaitu tujuan kurikulum.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah
peserta didik menerima pengalaman belajar.8 Menurut Bloom yang dikutip oleh
5Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, At-tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz I, (Mesir:
Darul Ma’arif, t.th), hlm. 169.
6Dendy Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2008), hlm. 23.
7Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif., hlm. 17.
8Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009), hlm. 22.
8
Sardiman, ranah belajar terdiri dari tiga yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan
afektif.
a) Ranah Kognitif (Cognitive Domain),
Hasil belajar ranah ini menekankan pada aspek intelektual.9 Ranah ini
meliputi:
1) Knowledge (Pengetahuan dan ingatan);
2) Comprehension (Pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh);
3) Analysis (Menguraikan, menentukan hubungan);
4) Synthesis (Mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan
baru);
5) Evaluation (Menilai); dan
6) Application (Menerapkan).
b) Ranah Psikomotorik (Psycomotor Domain),
Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak.10
Ranah ini meliputi :
1) Perception (Persepsi);
2) Set (Kesiapan);
3) Guided Respon (Gerakan Terbimbing);
4) Mechanism (Gerakan Terbiasa);
5) Complex Over Respon (Gerakan Kompleks);
6) Adaptation (Penyesuaian); dan
7) Originality (Kreativitas).
c) Ranah Afektif (Affective Domain),
Hasil belajar yang berkenaan dengan sikap.11
meliputi:
1) Receiving (Sikap menerima);
2) Responding (Memberikan respon);
3) Valuing (Menilai);
4) Organization (Organisasi); dan
9Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 22.
10Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 23.
11Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 22.
9
5) Characterization (Karakterisasi). 12
Dalam pembelajaran materi Sistem Periodik Unsur ini, hasil belajar yang
akan dicapai adalah hasil belajar ranah kognitif. Hasil belajar ranah ini dapat
dillihat dari hasil tes yang diberikan di akhir pembelajaran materi Sistem
Periodik Unsur. Dari hasil tes tersebut akan tampak sejauh mana peserta didik
mengingat materi yang sudah disampaikan dan sejauh mana pemahaman mereka
terhadap materi.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang diperoleh peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor internal meliputi:
1) Faktor jasmani, meliputi kesehatan dan cacat tubuh.
2) Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, dan kesiapan.
3) Faktor kelelahan.13
b. Faktor eksternal, meliputi:
1) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua,
dan latar belakang kebudayaan
2) Faktor sekolah, meliputi metode pengajaran, kurikulum, relasi guru dengan
peserta didik, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar
pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
3) Faktor masyarakat, meliputi kegiatan peserta didik dalam masyarakat,
media masa, teman bergaul, serta bentuk kehidupan masyarakat. 14
Di antara faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor
sekolah, yang salah satunya berupa alat pelajaran. Alat pelajaran merupakan alat
yang dipakai oleh guru saat mengajar dan juga dipakai oleh peserta didik untuk
12
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, hlm. 23.
13Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, hlm. 54-59.
14Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, hlm. 60-71.
10
menerima materi yang diajarkan. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat dapat
memperlancar penerimaan materi pelajaran kepada peserta didik.
Mengusahakan alat pelajaran yang baik sangat diperlukan, agar guru
dapat mengajar dengan baik dan peserta didik dapat menerima pelajaran dengan
baik, sehingga dapat dicapai hasil belajar yang maksimal. Alat pelajaran ini bisa
meliputi buku-buku cetak maupun laboratorium.
Crossword Puzzle yang berupa gambar dua dimensi, dapat juga dijadikan
sebagai alat pelajaran. Dalam hal ini, materi Sistem periodik unsur dapat
disajikan dalam Crossword Puzzle. Crossword Puzzle ini akan mempermudah
peserta didik mengingat materi-materi yang disampaikan. Dengan demikian
hasil belajar peserta didik dapat sesuai dengan yang diharapkan.
4. Metode Crossword Puzzle (Teka-teki Silang)
Metode Crossword Puzzle ini merupakan susunan tes peninjauan
kembali dalam bentuk teka-teki silang yang dapat mengundang minat dan
partisipasi peserta didik. Teka-teki silang ini bisa diisi secara perorangan atau
kelompok.15
Crossword puzzle (teka-teki silang) adalah salah satu metode
pembelajaran aktif bagi peserta didik yang melibatkan semua peserta didik untuk
berfikir saat pembelajaran berlangsung dengan mengisi teka–teki silang
(Crossword puzzle) sehingga peserta didik menjadi lebih antusias dalam
mengikuti pelajaran.
Teka teki silang yang dimaksudkan bahwa selain ada unsur
permainannya juga ada unsur pendidikannya, dimana dengan mengisi teka-teki
silang tersebut secara tidak sadar peserta didik belajar ilmu kimia sehingga
diharapkan selain kesenangan juga didapatkan pengetahuan dan pemahaman
materi pelajaran, khususnya materi pelajaran sistem periodik unsur dan ilmu
kimia pada umumnya. Maka diharapkan dengan membuka, membaca, dan
mencari jawaban teka-teki silang tersebut, peserta didik akan selalu paham dan
15
Silberman, Active Learnig 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia, 2006), hlm.
256.
11
mengerti dengan sendirinya materi pelajaran sistem periodik unsur yang
merupakan salah satu materi pelajaran kimia yang membutuhkan daya
pemahaman yang cukup.
Teka-teki silang yang digunakan akan memberikan nilai yang positif bagi
peserta didik. Hal ini disebabkan karena dengan menjawab dan mengerjakan
bersama, peserta didik akan selalu berlomba untuk dapat menemukan
jawabannya dengan benar sehingga akan muncul persaingan sehat. Rasa
kebersamaan yang tinggi akan tumbuh, karena bagi peserta didik yang
menemukan jawaban akan dapat menjawab teka-teki silang tersebut dan peserta
didik lain dalam kelompoknya juga akan mengetahui jawaban yang benar.
Faktor ketelitian dan ketepatan yang tinggi juga menjadi sangat menentukan
dalam pengisian jawaban teka-teki silang. Karena huruf-huruf dalam jawaban
dapat mempengaruhi jawaban yang lain baik dalam baris atau kolom.16
5. Materi Sistem Periodik Unsur
a. Sistem Periodik Modern
Pada tahun 1817, Johann D. Dobereiner mencari hubungan antara massa
atom relatif unsur dengan sifat-sifatnya. Ia menemukan beberapa kelompok tiga
unsur yang mempunyai sifat yang mirip, contohnya
Litium Kalsium Klor
Natrium Strontium Brom
Kalium Borium Iod
Kelompok tiga unsur ini disebut triad. Dobereiner menemukan suatu
hukum:
“Suatu triad adalah tiga unsur yang disusun berdasarkan kenaikan massa
atom relatif (Ar)-nya, sehingga massa atom relatif unsur kedua kira-kira
sama dengan rata-rata Ar unsur pertama dan ketiga.”
16
Sugiartini, “Studi Komparasi Pengajaran Kimia Menggunakan Metode Pembelajaran
Kooperatif Model TGT (Teams Games Tournaments) Dengan Media TTS (Teka Teki Silang) dan
Kartu Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 8 Surakarta
Tahun Pelajaran 2005/2006”, Skripsi (Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret), hlm. 25.
12
Pada tahun 1865, John Newland mendapatkan hubungan antara sifat
unsur dengan massa atom relatifnya, yaitu sebagai berikut.
“Jika unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, maka
pada unsur yang kedelapan sifatnya mirip dengan unsur yang pertama,
dan unsur kesembilan dengan unsur yang kedua, dan seterusnya”.
Hubungan ini oleh Newland disebut hukum oktaf, karena kemiripan sifat
unsur terjadi setelah hubungan kedelapan. Dilihat dari beberapa kasus
tampaknya hukum ini benar, tetapi untuk unsur yang lain tidak terbukti,
contohnya S dan Fe tidak mempunyai kemiripan sifat.
Dmitri Mendeleyev (bangsa Rusia) dan Lothar Meyer (bangsa Jerman)
secara terpisah membuat daftar unsur yang merupakan perbaikan hukum oktaf
Newland. Ia mempelajari sifat-sifat unsur dan mencari kaitannya dengan massa
atom relatif. Berikut merupakan uraian sifat beberapa unsur yang dipelajari
Dmitri Mendeleyev yang dikaitkan dengan massa atom relatifnya.
Tabel 2.1 Uraian sifat beberapa unsur
Urutan
massa
atom
Massa
atom Nama Lambang Sifat
1 2 3 4 5
1
7
Litium
Li
Logam lunak, kerapatan
rendah, secara kimia sangat
aktif, membentuk Li2O, LiCl.
2 9,4 Berilium Be Jauh lebih keras daripada Li,
kerapatan rendah, kurang
aktif dibandingkan Li,
membentuk BeO, BeCl2.
3 11 Boron B Sangat keras, bukan logam,
kurang reaktif, membentuk
B2O3, BCl3.
4 12 Karbon C Rapuh, bukan logam, tak
reaktif pada suhu kamar,
membentuk CO2, CCl4.
5 14 Nitrogen N Gas, kurang reaktif,
membentuk N2O5, NCl3.
6 16 Oksigen O Gas, cukup reaktif, bereaksi
dengan kebanyakan unsur,
membentuk Na2O, BeO.
13
1 2 3 4 5
7 19 Flour F Gas, sangat reaktif,
merangsang hidung,
membentuk NaF, BeF2.
8 23 Natrium Na Logam, lunak, kerapatan
rendah, sangat aktif,
membentuk Na2O, NaCl
(bandingkan dengan Li).
9 24 Magnesium Mg Jauh lebih keras daripada Na,
kerapatan rendah, kurang
aktif dibandingkan Na;
membentuk MgO, MgCl
(bandingkan dengan Be).
10 27,4 Aluminium Al Sekeras Mg, cukup reaktif,
membentuk Al2O3, AlCl3
(bandingkan dengan B).
11 28 Silikon Si Rapuh, bukan logam, tak
reaktif, membentuk SiO2,
SiCl4
12 31 Fosfor P (bandingkan dengan C).
13 32 Sulfur S Titik leleh rendah, padat,
reaktif; membentuk P2O5,
PCl3 (bandingkan dengan N).
14 2 Klor Cl Titik leleh rendah, padat,
agak reaktif; bereaksi dengan
kebanyakan unsur,
membentuk Na2S, BeS
(bandingkan dengan O).
15 35,5 Kalium K Gas, sangat reaktif,
merangsang hidung,
membentuk NaCl, BeCl2
(bandingkan dengan F).
16 39 Kalsium Ca Logam, lunak, kerapatan
rendah, sangat reaktif,
membentuk K2O, KCl
(bandingkan dengan Li dan
Na).
Dari sifat fisika dan unsur-unsur kimia di atas, Dmitri Mendeleyev
menemukan hubungan antara sifat unsur dengan massa atom relatifnya.
Hubungan itu disebut hukum periodik yang berbunyi
“Sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya”
14
Pada tahun 1869, Mendeleyev berhasil menyusun daftar unsur yang
disebut sistem periodik Mendeleyev. Ia menempatkan unsur dalam kotak
menurut kenaikan massa atom relatifnya. Ia membagi unsur atas 8 golongan dan
12 perioda sehingga unsur dalam satu golongan mempunyai sifat yang mirip.
Setelah Moseley (pada tahun 1915) berhasil menemukan nomor atom,
para ahli mencoba melihat hubungan sifat unsur dengan nomor atom tersebut.
Seperti telah dikemukakan bahwa nomor atom adalah jumlah proton yang
terdapat dalam inti, dan nomor massa (Ar) adalah jumlah proton dan neutron
dalam inti atom.
Penyelidikan akhirnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
nomor atom dengan volume, titik lebur, energi ionisasi, dan jari-jari atom.
Berdasarkan fakta di atas, hukum periodik Mendeleyev harus diperbaiki menjadi
hukum periodik versi modern.
“Sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya”
Kemudian disusun sistem periodik baru yang didasarkan pada kenaikan
nomor atom dan kemiripan sifat unsur. Sistem ini disebut sistem periodik
Mendeleyev versi modern. Dalam sistem ini, unsur dibagi atas 8 golongan dan 7
perioda. Perioda ada yang pendek (1, 2, 3) dan yang panjang (4, 5, 6, 7).
Disamping itu juga dikenal golongan lantanida dan aktinida.
Sistem periodik modern (disebut juga sistem periodik panjang) disusun
berdasarkan konfigurasi elektron unsur. Letak suatu unsur dalam sistem ini
ditentukan oleh orbital yang terisi paling akhir. Dalam sistem ini, unsur dibagi
atas blok s, p, d, dan f, serta terdiri atas golongan utama (blok s dan p) dan
golongan transisi (blok d dan f).
b. Golongan dan Periode Unsur-unsur dalam Tabel Periodik
1) Penggolongan unsur
Semua unsur blok s dan p disebut golongan utama (A), sedangkan blok
d dan f disebut golongan transisi. Golongan utama terdiri dari 8 kolom yang
berturut-turut disebut golongan IA s/d VIIIA.
15
Elektron valensi masing-masing golongan adalah:
s1
- IA s2p
3 - VA
s2 - IIA s
2p
4 - VIA
s2p
1 -IIIA s
2p
5 - VIIA
s2p
2 -IVA s
2p
6 - VIIIA atau 0
Unsur golongan VIIIA disebut golongan gas mulia, Karena tidak
dapat bersenyawa dengan unsur lain, dan disebut juga golongan 0.
2) Perioda
Unsur yang terletak pada baris yang sama dan sistem periodik disebut
perioda. Perioda menunjukkan nomor bilangan kuantum utama (n) tertinggi
yang dimiliki unsur. Karena n melambangkan jumlah kulit elektron, maka
unsur seperioda yang berdekatan mempunyai sifat agak mirip. Bila letaknya
berjauhan sifatnya juga jauh berbeda.
Perioda unsur dapat ditentukan dari nilai bilangan kuantum (n) yang
terbesar atau n kulit terluarnya, contohnya unsur Y yang mempuyai nomor
atom 40.
40Y : 1s2
2s2 2p
6 3s
2 3p
6 4s
2 3d
10 4p
6 5s
2 4d
2 perioda 5
17
c. Hubungan konfigurasi elektron dengan sistem periodik
Sistem periodik disusun berdasarkan pengamatan terhadap sifat-sifat
unsur, misalnya saja kemiripan sifat diantara unsur-unsur segolongan terjadi
karena unsur-unsur tersebut mempunyai elektron valensi yang sama. Unsur-unsur
segolongan IA mempunyai kemiripan konfigurasi elektronnya. Hal ini
menyebabkan unsur dalam satu golongan mempunyai sifat yang sama, jadi untuk
mengetahui ciri-ciri sifat unsur dapat ditunjukkan oleh elektron valensinya.
Tabel 2.2 Hubungan konfigurasi elektron dengan sistem periodik
Unsur Nomor Atom K L M N O P Q
1 2 3 4 5 6 7 8 9
H 1 1
17
Syukri S, Kimia Dasar 1, (Bandung: ITB, 1999), hlm 155-175.
16
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Li 3 2 1
Na 11 2 8 1
K 19 2 8 8 1
Rb 37 2 8 18 8 1
Cs 55 2 8 18 18 8 1
Fr 87 2 8 18 32 18 8 1
Hubungan antara letak unsur dalam Sistem Periodik Unsur dapat
ditentukan berdasarkan konfigurasi elektron. Golongan ditunjukkan dengan
jumlah elektron valensi, sedangkan periode ditunjukkan oleh jumlah kulit.18
d. Logam dan bukan logam
Unsur-unsur dialam dikelompokkan menjadi unsur logam, unsur non
logam, dan unsur semi logam.
1) Logam (Metal)
Setiap orang pernah melihat logam, misalnya paku, besi, aluminium
foil, kawat tembaga, atau bumper mobil yang dilapisi krom (chrom-plated).
Cahaya dari logam sangat spesifik sehingga disebut cahaya metal (metallic
luster).
Logam juga mempunyai sifat yang sama dalam kemampuannya
mengubah bentuk tanpa pecah jika ditempa dengan pemukul (hammer) atau
ditarik untuk meluruskannya. Semua logam mempunyai kemampuan seperti
ini sampai derajat tertentu. Kemampuan mengubah bentuk jika dipukul
disebut maleabilitas (malleability). Sifat mudah ditempa (lentur) dari logam
juga merupakan sifat yang dapat digunakan oleh pandai besi untuk membuat
sepatu kuda dan pandai perak untuk membuat kerajinan dari perak.
18
Raymond Chang, Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti, (Jakarta: Erlangga, 2004), hlm.235.
17
Kemampuan logam yang dapat lurus jika ditarik dari arah yang
berlawanan disebut dengan sifat lentur (ductility). Logam adalah penghantar
arus listrik yang baik dan logam juga sebagai penghantar kalor yang baik.
Lebih dari 70% unsur-unsur adalah logam, meskipun ada kesamaan
sifat di antara logam-logam tersebut. Banyak logam yang umumnya dikenal
dan dapat dijumpai setiap hari dalam bentuk murni, tidak dikombinasi dengan
logam lain. Misalnya besi, aluminium, tembaga, dan krom. Beberapa logam
mempunyai sifat yang sangat reaktif, batas perbedaan reaktivitas kimia
logam-logam sangat besar. Natrium adalah salah satu contoh yang sangat
ekstrem reaktivitasnya dan emas adalah contoh ekstrem yang berlawanan
dengan natrium.
Selain reaktivitas kimia, logam juga mempunyai beberapa sifat fisik
yang berbeda, misalnya kekerasan dan titik leleh. Sebagian lagi bersifat
lunak. Krom dan besi adalah contoh logam yang keras, emas dan timah
adalah contoh logam yang lunak.
2) Non logam (Nonmetal)
Kebanyakan unsur non logam jarang dijumpai dalam bentuk unsurnya
yang murni: dalam kehidupan sehari-hari, yang sering dijumpai adalah
bentuk senyawa kimia. Salah satu benda nonlogam yang banyak diketahui
adalah karbon, yang terjadi di alam dalam dua bentuk yang berbeda. Bentuk
(varietas) lainnya yang juga cukup dikenal adalah grafit. Bentuk ini banyak
dijumpai, misalnya pada batu bara briket dan isi pensil. Bentuk karbon yang
kurang dikenal, tetapi sangat berharga adalah intan (diamond).
Nonlogam lainnya yang sangat banyak dijumpai adalah oksigen dan
nitrogen, yaitu komponen yang penting dari atmosfer. Sama seperti sifat-sifat
logam yang batasannya sangat luas, demikia juga sifat-sifat unsur nonlogam.
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, beberapa unsur berbentuk gas
dan ada satu (brom) berbentuk cair. Ada juga yang berbentuk padat,
contohnya adalah karbon. Selain perbedaan dalam sifat-sifat fisik, unsur
nonlogam juga berbeda dalam sifat-sifat kimianya. Fluor, misalnya sangat
reaktif, tetapi helium inert (tidak reaktif sama sekali).
18
3) Semi logam (Metaloid)
Metaloid (juga disebut semimetal) adalah unsur yang mempunyai sifat
antara logam (metal) dan non logam (non metal). Contoh yang paling
terkenal adalah unsur silikon. Contoh lain misalnya arsen (As) dan antimon
(Sb). Jika dilihat dari bentuk luarnya, unsur ini agak berbentuk logam, tetapi
warna gelapnya agak berbeda jika dibandingkan dengan logam yang spesifik,
misalnya besi atau perak.
Metaloid adalah semikonduktor yang spesifik. Unsur ini dapat
menghantarkan arus listrik, tetapi tidak sebaik logam. Sifat semikonduktor ini
sangat berguna dalam industri elektronik karena unsur ini memungkinkan
alat-alat mikroelektronik diperoleh dalam ukuran kecil (dapat digenggam
dalam tangan) misalnya dijumpai dalam kalkulator dan mikrokomputer.
Selain karena sifat penghantar listriknya, metaloid lebih bersifat non logam
daripada logam.19
e. Sifat-sifat Periodik Unsur
Walaupun unsur yang berdekatan dalam satu golongan atau perioda
mempunyai kemiripan, tetapi diantara sesamanya terdapat perbedaan tertentu.
Perbedaan sifat itu berubah dengan kecenderungan tertentu, sesuai dengan
perubahan nomor atomnya. Kecenderungan itu berulang pada golongan atau
perioda berikutnya, maka disebut sifat periodik, yag meliputi jari-jari atom,
energi ionisasi, afinitas elektron dan keelektronegatifan.
1) Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah setengah jarak inti dua atom yng sama dalam
ikatan tunggal. Unsur dalam satu perioda, mempunyai kulit yang sama, tetapi
nomor atom bertambah dari kiri ke kanan. Berarti jumlah protonnya juga
bertambah, sehingga daya tarik inti pada kulit terluar makin besar dari kiri ke
kanan.
19
James E. Brady, KIMIA Universitas Asas & Struktur, (Jakarta: Bina Rupa Aksara ), hlm.
142-146.
19
Dalam satu golongan, unsur mempunyai elektron valensi sama, tetapi
jumlah kulitnya bertambah dari atas kebawah. Akibatnya, jari-jari atom
bertambah dari atas ke bawah. Dengan demikian dapat disimpulkan secara
umum bahwa:
a) Dalam satu perioda, jari-jari bertambah dari kanan ke kiri.
b) Dalam satu golongan, jari-jari atom bertambah dari atas ke bawah.
2) Energi ionisasi
Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terlemah suatu
atom disebut energi ionisasi.
a) Dalam satu perioda, energi ionisasi bertambah dari kiri ke kanan.
b) Dalam satu golongan, energi ionisasi bertambah dari bawah ke atas.
Bila jarak makin kecil maka daya tarik makin besar, akibatnya energi
ionisasi makin besar. Sebaliknya, bila jarak makin besar maka daya tarik
makin kecil. Dari keperiodikan telah diketahui bahwa dalam satu perioda,
jari-jari berkurang dari kiri ke kanan. Sudah tentu energi ionisasi pertama
bertambah dari kiri ke kanan. Demikian pula dalam satu golongan, energi
ionisasi pertamanya akan bertambah dari bawah ke atas, karena jari-jari
atomnya makin kecil.
3) Afinitas elektron
Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan atau diperlukan bila
satu elektron masuk ke orbital terluar suatu atom. Elektron dapat masuk
karena ditarik oleh inti yang bermuatan positif. Disekitar inti terdapat elektron
yang menolak elektron lain yang akan masuk. Jika daya tarik inti lebih besar
daripada daya tolak elektron, maka dikeluarkan energi saat elektron masuk.
Sebaliknya, bila daya tarik inti lebih kecil, maka akan diperlukan energi untuk
memasukkan elektron. Dengan demikian dapat disimpulkan secara umum
bahwa:
a) Dalam satu perioda, afinitas elektron bertambah dari kiri ke kanan.
b) Dalam satu golongan, afinitas elektron bertambah dari bawah ke atas.
Catatan: afinitas elektron yang bertanda negatif disebut lebih besar bila
nilainya makin negatif.
20
4) Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah daya tarik atom terhadap pasangan elektron
yang dipakai bersama dalam ikatan kovalen. Keelektronegatifan unsur
ditentukan oleh muatan inti dan jari-jari kovalennya. Dengan demikian dapat
disimpulkan secara umum bahwa:
a) Dalam satu perioda, keelektronegatifan bertambah dari kiri ke kanan.
b) Dalam satu golongan, keelektronegatifan bertambah dari bawah ke atas.
Unsur dalam satu perioda mempunyai jari-jari atom makin kecil dari
kiri ke kanan. Akibatnya, daya tarik inti terhadap elektron kulit terluar
(termasuk pasangan elektron yang dipakai besama) juga bertambah dari kiri
ke kanan. Keelektronegatifan unsur segolongan bertambah dari bawah ke atas
juga karena pertambahan jari-jari atomnya.20
B. Kerangka Berfikir
Kualitas dan kuantitas pendidikan sampai saat ini masih tetap merupakan
suatu masalah yang amat menonjol dalam setiap pembaharuan sistem pendidikan
nasional. Sejalan dengan itu upaya pembaharuan pendidikan terus dilakukan
diantaranya adalah pembaharuan pada metode pembelajaran yang digunakan.
Sistem Periodik Unsur (SPU) merupakan salah satu materi ilmu kimia
yang banyak mengungkap teori-teori dan konsep-konsep ilmu kimia yang
mendasar. Misalnya pengelompokkan unsur-unsur, sifat-sifat periodik unsur
yang dalam pemahamannya banyak melibatkan daya imajinasi peserta didik.
Oleh karena itu, pemahaman tentang SPU sangat penting untuk mempelajari
ilmu kimia selanjutnya sehingga dalam mempelajarinya diperlukan
pengembangan kemampuan kognitif peserta didik. Ketidakmampuan peserta
didik dalam memahami konsep-konsep dari materi SPU akan mengakibatkan
menurunnya prestasi belajar peserta didik. Untuk mengatasi kesulitan pada
peserta didik diperlukan suatu metode yang mampu membantu meningkatkan
pemahaman terhadap konsep-konsep tersebut. Dalam penelitian ini metode
20
Syukri S, Kimia Dasar 1, hlm 170-175.
21
pembelajaran yang dipakai adalah metode Crossword Puzzle atau Teka-teki
Silang.
Crossword Puzzle (Teka-teki Silang) yang digunakan dimaksudkan
selain ada unsur permainannya juga ada unsur pendidikannya, dimana dengan
mengisi Crossword Puzzle tersebut secara tidak sadar peserta didik belajar ilmu
kimia sehingga diharapkan selain mendapat kesenangan juga mendapatkan
pengetahuan dan pemahaman materi pelajaran, khususnya materi pelajaran SPU
dan ilmu kimia pada umumnya. Pada metode pembelajaran Crossword Puzzle
ini peserta didik secara bersama-sama akan mencari jawaban pertanyaan yang
ada dalam Crossword Puzzle (Teka-teki Silang). Dalam mencari jawaban peserta
didik terlebih dahulu harus paham maksud dari pertanyaan yang ada, sehingga
peserta didik juga harus paham dengan materi pelajaran yang terkait. Dengan
demikian, selain belajar secara bersama-sama peserta didik juga dapat saling
membantu bila ada seorang peserta didik yang belum paham mengenai materi
yang terkait. Crossword Puzzle merupakan metode yang bentuknya terdiri dari
baris dan kolom dimana huruf-huruf dalam baris dan kolom saling berhubungan.
Melalui Crossword Puzzle inilah, akan terwujud pembelajaran kimia
yang bermakna, artinya peserta didik benar-benar memahami apa yang
dipelajari, khususnya pada materi pokok Sistem Periodik Unsur. Peserta didik
akan lebih memahami konsep-konsep dalam Sistem Periodik Unsur. Dengan
demikian hasil belajar pada materi Sistem Periodik Unsur dapat ditingkatkan.
22
Gambar 2.1 Skema kerangka berfikir
C. Kajian Penelitian yang Relevan
Penulis dalam pembahasan ini akan mendeskripsikan hubungan antara
penelitian yang penulis teliti dengan penelitian yang relevan dari peneliti
terdahulu. Yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Skripsi yang disusun oleh Sugiartini (K3301054) pada tahun 2006, mahasiswi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
dengan judul ”Studi Komparasi Pengajaran Kimia Menggunakan Metode
Pembelajaran Kooperatif Model TGT (Teams Games Tournaments) dengan
Metode TTS (Teka Teki Silang) dan Kartu Pada Materi Pokok Sistem Periodik
Unsur Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran
2005/2006.” Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pembelajaran
menggunakan metode Crossword Puzle (teka-teki silang) efektif terhadap
peningkatan hasil belajar pada materi pokok Sistem Periodik Unsur.
2. Skripsi yang disusun oleh Elsa Yuniar Pramita Dewi (A220070038) pada
tahun 2010, mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Tes Tes
Sistem Periodik unsur
Proses pembelajaran
Pembelajaran dengan
menggunakan Crossword
Puzzle
Pembelajaran dengan metode
konvensional
Hasil Belajar Hasil Belajar
Hasil belajar dengan menggunakan Crossword Puzzle dapat
ditingkatkan sesuai dengan yang diharapkan
23
Sebelas Maret Surakarta dengan judul ” Penerapan Strategi Pembelajaran
Crossword Puzzle Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam
Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Materi Makna Proklamasi
Kemerdekaan dan Konstitusi Pertama Pada Siswa Kelas VII A SMP
Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun 2010.” Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa adanya peningkatan keaktifan peserta didik dengan diterapkannya
pembelajaran menggunakan metode Crossword Puzle (teka-teki silang).
3. Skripsi yang disusun oleh Rika Dwi Harimurti (A 420 070 079) Pada Tahun
2011, Mahasiswi Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan judul
“Perbedaan Penggunaan Metode Crossword Puzzle dan Card Sort Terhadap
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas X.Ak.1 dan X.Ak.2 SMK Negeri I Banyudono
Tahun Ajaran 2010/2011”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
pembelajaran menggunakan metode Crossword Puzle lebih efektif daripada
metode Card Sort.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, perbedaan dari
penelitian sebelumnya terletak pada materi yang diambil pada penelitian ini.
Penelitian sebelumnya, materi yang diteliti diantaranya Sistem Periodik Unsur
pada materi kimia, Makna Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Pertama
pada materi Pendidikan Kewarganegaraan, dan pada materi Biologi. Letak
perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah pada sampel peserta didik pada
penelitian masing-masing, perbedaan sekolah yang dijadikan tempat penelitian.
Dari perbedan tersebut, maka penelitian ini mengambil judul ” Efektivitas
Metode Crossword Puzzle Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X MA NU 04 Al Ma’arif
Boja”, dengan harapan hasil belajar yang diperoleh menunjukkan adanya
peningkatan.
24
D. Rumusan Hipotesis
Hipotesis memang berasal dari 2 penggalan kata, “hypo” yang artinya “di
bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”.21
Hipotesis sangat penting
adanya, sebab penelitian akan berjalan sesuai hipotesis yang dirumuskan
sehingga hipotesis tersebut dapat terjawab.
Sehubungan dengan pengertian hipotesis tersebut, maka hipotesis yang
peneliti ajukan adalah ada peningkatan hasil belajar peserta didik kelas X MA
NU 04 Al Ma’arif Boja dalam materi pokok sistem periodik unsur dengan
penerapan metode Crossword Puzzle sebagai metode pembelajaran.
21
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka Cipta,
2006), hlm 71.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat di artikan sebagai
cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,
dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam
bidang pendidikan.1
Adapun metode yang digunakan peneliti adalah metode analisis
kuantitatif eksperimen, yaitu dengan sengaja mengusahakan timbulnya variabel-
variabel dan selanjutnya dikontrol untuk melihat pengaruhnya terhadap hasil
belajar.
Metode penelitian kuantitatif yang dilakukan merupakan metode
eksperimen yang berdesain “posttest-only control design”, karena tujuan dalam
penelitian ini untuk mencari pengaruh treatment. Adapun pola desain penelitian
ini sebagai berikut.2
Gambar 3.1 Desain Penelitian Kuantitatif
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random (R).
Kelompok pertama (kelompok eksperimen) diberi perlakuan X (pembelajaran
dengan metode Crossword Puzzle) sedangkan kelompok yang lain (kelompok
kontrol) diberi perlakuan dengan pembelajaran ekspositori (ceramah).
1Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D),
(Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 6
2Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendeklatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),
(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 76
R X O2
R X O4
R O4
26
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Untuk memperoleh data tentang efektivitas penerapan metode Crossword
Puzzle sebagai metode pembelajaran pada meteri pokok sistem periodik unsur,
penelitian dilaksanakan:
Tempat penelitian : MA NU 04 Al Ma’arif Boja
Waktu penelitian : Tanggal 26 Agustus s/d 28 September 2011
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik simpulannya.3 Populasi dalam penelitian
ini adalah semua peserta didik kelas X MA NU 04 Al Ma’arif Boja.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau
keadaan tertentu yang akan diteliti.4 Dalam penelitian ini sampel akan diambil
dengan teknik cluster random sampling yaitu dengan memilih secara acak satu
kelas sebagai kelas eksperimen, satu kelas sebagai kelas kontrol dan satu kelas
lagi sebagai kelas uji coba instrumen.
Pengambilan sampel dikondisikan dengan pertimbangan bahwa peserta
didik mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama, peserta didik yang
menjadi objek penelitian duduk pada kelas yang sama, dan dalam pembagian
kelas tidak ada kelas unggulan. Pada penelitian ini akan digunakan kelas X1
sebagai kelas eksperimen, kelas X2 sebagai kelas kontrol, dan kelas XI IPA
sebagai kelas uji coba instrumen.
3Sugiyono, Statistika untuk Penelitiann, ( Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 61.
4Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung:
Alfa Beta, 2005), hlm. 56
27
D. Variabel Penelitian dan Indikator Efektivitas
1. Variabel Penelitian
Variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri atas dua macam
variabel, yaitu variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat
(dependent variabel).
a) Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.5
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah metode
Crossword Puzzle dan metode ekspositori.
b) Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas.6 Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kimia peserta didik pada
materi pokok sistem periodik unsur kelas X MA NU 04 Al Ma’arif Boja.
Hasil belajar yang akan dicapai adalah hasil belajar ranah kognitif. Hasil
belajar ranah ini dapat dillihat dari hasil tes yang diberikan di akhir
pembelajaran materi Sistem Periodik Unsur. Indikator hasil belajar
dalam penelitian ini adalah Posttest.
2. Indikator Efektivitas
Indikator adalah wakil kejadian atau tingkah laku yang dapat
diobservasi atau diteliti. Sedangkan “Efektif berarti ada efeknya (akibatnya,
pengaruhnya), dapat membawa hasil, berhasil guna.”7 Efektivitas berarti
dapat membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Indikator efektivitas
dalam penelitian ini adalah jumlah peserta didik yang lolos KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yang sudah ditetapkan madrasah sebesar 65.
5Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, hlm. 4.
6Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, hlm. 4.
7Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hlm.
219.
28
Dalam hal ini peneliti menggunakan statistik deskriptif dengan
mencari nilai rata-rata dan prosentase hasil belajar peserta didik, sebagaimana
rumus:
�
Sedangkan nilai rata-rata diperoleh dengan menggunakan rumus
sebagaimana berikut: �
Keterangan:
F= Jumlah peserta didik yang lolos KKM N= Jumlah peserta didik
P= Jumlah skor dalam persen �= Rata-rata
Cara menafsirkan prosentase keefektifan adalah:8
Tabel 3.1 Kriteria Prosentase Keefektifan
No Prosentase Peserta didik
yang Lolos KKM
Keterangan
1 0% - 20% Tidak efektif
2 21% - 40% Kurang efektif
3 41% - 60% Cukup efektif
4 61% - 80% Efektif
5 81% - 100% Sangat efektif
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dengan mencatat
bahan dokumentasi yang sudah ada dan mempunyai relevansi dengan tujuan
8Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, , hlm. 89.
29
penelitian.9 Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan
mencatat data yang sudah ada. Metode dokumentasi dalam penelitian ini
digunakan untuk memperoleh data mengenai nama-nama dan nilai awal peserta
didik kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kelas X1 sebagai kelas
eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol. Data yang dijadikan sebagai data
awal adalah hasil belajar kimia semester gasal pada materi pokok sistem periodik
modern. Data yang diperoleh dianalisis untuk menentukan normalitas,
homogenitas, dan kesamaan rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
2. Metode Tes
Tes merupakan cara yang digunakan dalam rangka pengukuran dan
penilaian di bidang pendidikan.10
Tes yang diberikan pada peserta didik dalam
penelitian ini berbentuk pilihan ganda, melalui tes ini akan tampak seberapa jauh
pemahaman peserta didik terhadap materi Sistem periodik unsur.
Hasil tes inilah yang kemudian akan digunakan sebagai acuan untuk
menarik kesimpulan pada akhir penelitian. Namun, sebelum soal tes tersebut
diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, tes tersebut diujicobakan
pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,
dan daya beda soal.
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Tahap Awal
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menentukan statistik yang akan
digunakan dalam mengolah data, yang paling penting adalah untuk
menentukan penggunaan statistik parametrik atau non parametrik. Untuk
menguji normalitas data sampel yang diperoleh yaitu nilai ulangan kimia dari
9Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hlm.
30.
10Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006 ),
hlm. 67.
30
materi sebelumnya dapat digunakan uji Chi-Kuadrat. Hipotesis yang
digunakan untuk uji nomalitas:
0H = data berdistribusi normal
1H = data tidak berdistribusi normal
Langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut.
1) Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah.
2) Membuat interval kelas dan menentukan batas kelas.
3) Menghitung rata-rata dan simpangan baku.
4) Membuat tabulasi data kedalam interval kelas.
5) Menghitung nilai z dari setiap batas kelas dengan rumus:
SZi
xxi ,
di mana S adalah simpangan baku dan x adalah rata-rata sampel.
6) Mengubah harga Z menjadi luas daerah kurva normal dengan
menggunakan tabel.
7) Menghitung frekuensi harapan berdasarkan kurva
K
Ei i
2
ii2
E
EO
Dengan:
2 = Chi–kuadrat
Oi = frekuensi pengamatan
Ei = frekuensi yang diharapkan
8) Membandingkan harga Chi–kuadrat dengan tabel Chi–kuadrat dengan
taraf signifikan 5%.
9) Menarik kesimpulan, jika χ2
hitung < χ2
tabel, maka data berdistribusi
normal11
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel
penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen, yang selanjutnya
11
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hlm.273.
31
untuk menentukan statistik t yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis.
Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel
mempunyai varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan dalam
uji homogenitas adalah sebagai berikut.
2
2
2
10 : H
2
2
2
11 : H
Untuk menguji kesamaan dua varians digunakan rumus sebagai berikut.
terkecilVarians
terbesarVariansFhitung
Untuk menguji kedua varians tersebut sama atau tidak maka Fhitung
dikonsultasikan dengan Ftabel dengan = 5 % dengan dk pembilang ( 1v ) =
banyaknya data terbesar dikurangi satu dan dk penyebut ( 2v ) = banyaknya
data yang terkecil dikurangi satu. Jika tabelhitung FF maka Ho diterima.12
Berarti kedua kelompok tersebut mempunyai varians yang sama atau
dikatakan homogen.
c. Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Uji kesamaan rata-rata pada tahap awal digunakan untuk menguji
apakah ada kesamaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Langkah-langkah uji kesamaan dua rata-rata adalah sebagai berikut:
1) Jika varians kedua kelas sama )(2
2
2
1 , rumus yang digunakan
adalah:
(a) Menentukan rumusan hipotesisnya yaitu:
210 : H (tidak ada perbedaan rata-rata awal kedua kelas sampel)
211 : H (ada perbedan rata-rata awal kedua kelas sampel)
(b) Menentukan statistik yang digunakan yaitu uji t dua pihak.
(c) Menentukan taraf signifikan yaitu α = 5%.
12
Sudjana, Metoda Statistika, hlm. 250.
32
(d) Kriteria pengujiannya adalah terima H0 apabila
, di mana diperoleh dari daftar distribusi
Student dengan peluang dan dk = .221 nn
(e) Menentukan statistik hitung menggunakan rumus:
21
21
11
nns
xxt
dengan
2
)1()1(
21
2
22
2
112
nn
snsns
Keterangan:
1x = rata-rata data kelas eksperimen
2x = rata-rata data kelas kontrol
n1 = banyaknya data kelas eksperimen
n2 = banyaknya data kelas kontrol
s2 = simpangan baku gabungan
(f) Menarik kesimpulan yaitu jika tabelhitungtabel ttt , maka kedua
kelas mempunyai rata-rata sama.13
2) Jika varians kedua kelas berbeda )(2
2
2
1 , rumus yang digunakan:
2
2
2
2
2
1
2
1
21'
n
s
n
s
xxt
Keterangan:
1x : skor rata-rata dari kelompok eksperimen
2x : skor rata-rata dari kelompok kontrol.
1n : banyaknya subyek kelompok eksperimen
2n : banyaknya subyek kelompok kontrol
2
1s : varians kelompok eksperimen
2
2s : varians kelompok kontrol
13
Sudjana, Metoda Statistika, hlm. 239.
33
Kriteria pengujian:
0H diterima jika: 21
2211'ww
twtwt
dan
0H ditolak jika t’ ≥ 21
2211
ww
twtw
.
dengan 2
2
1n
sw i ,
2
2
22
n
sw , )1)(1(1 1 ntt , dan )1)(1(2 2 ntt
14
2. Analisis Instrumen Tes
Instrumen yang telah disusun diujicobakan untuk mengetahui validitas,
reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal. Uji coba dilakukan pada
peserta didik yang pernah mendapatkan materi tersebut (peserta didik yang masih
termasuk dalam populasi tapi bukan peserta didik yang menjadi sampel).
Tujuannya untuk mengetahui apakah item-item tersebut telah memenuhi syarat
tes yang baik atau tidak.
a. Validitas
Validitas atau kesahihan adalah ketepatan mengukur yang dimiliki
oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai
suatu totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item
tersebut.15
Jadi suatu instrumen (soal) dikatakan valid apabila instrumen
tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur. Rumus yang digunakan
untuk menghitung validitas tes item adalah korelasi product moment.16
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
xyr = koefisien korelasi tiap item
N = banyaknya subyek uji coba
X = jumlah skor item
14
Sudjana, Metoda Statistika, hlm. 241.
15Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm.182.
16Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 181.
34
Y = jumlah skor total
2X= jumlah kuadrat skor item
2Y = jumlah kuadrat skor total
XY = jumlah perkalian skor item dan skor total
Setelah diperoleh nilai xyr selanjutnya dibandingkan dengan hasil r pada
tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Butir soal dikatakan valid jika
tabelhitung rr . 17
b. Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Untuk perhitungan reliabilitas dalam
penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut :
Rumus Varian sebagai berikut :
Keterangan :
r11 = reabilitas instrumen
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1p)
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
k = banyaknya butir soal
s = standar deviasi dari tes.
Standar deviasi (s) dapat didapat menggunakan rumus berikut :
17
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 181.
2
2
11S
pqS
1-k
k r
=
s =
35
Keterangan :
s = Standar Deviasi
X = Simpangan X dari ,yang dicari dari X -
N = Banyaknya subjek pengikut tes.18
Untuk menentukan reabilitas suatu soal maka, apabila r11> rtabel
dikatakan reabilitas atau soal tersebut dapat digunakan. Namun jika
sebaliknya, maka soal tersebut tidak dapat digunakan.
.
c. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu
sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk
mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar
akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai
semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. Untuk
mengetahui tingkat kesukaran soal dapat digunakan rumus:
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan benar
JS= jumlah seluruh peserta didik19
Cara menafsirkan angka tingkat kesukaran menurut Witherington
dalam bukunya yang berjudul Psychological Education yang dikutip oleh
Anas Sudijono adalah sebagai berikut:20
18
Suharsimi Arikunto,Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 86 - 113
19Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm.
208.
20Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 373.
JS
B P
36
Tabel 3.2 Kriteria tingkat kesukaran soal
No Besarnya Tigkat Kesukaran Interpretasi
1 Kurang dari 0,25 Terlalu sukar
2 0,25-0,75 Cukup (sedang)
3 Lebih dari 0,75 Terlalu mudah
d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang
berkemampuan rendah. Teknik yang digunakan untuk menghitung daya
pembeda untuk tes berbentuk pilihan ganda adalah dengan menghitung
perbedaan dua buah rata-rata (mean) yaitu antara mean kelompok atas dan
mean kelompok bawah untuk tiap-tiap item soal. Rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut21
.
alSkorMaksim
MLMHDB
)(
Keterangan:
DB : daya beda
MH : rata-rata dari kelompok atas
ML : rata-rata dari kelompok bawah
Cara menafsirkan daya beda adalah:22
Tabel 3.3 Klasifikasi daya pembeda
No Besarnya DB Klasifikasi
1 Kurang dari 20,0 Poor (Jelek)
2 40,021,0 Satisfactory (Cukup)
3 70.041,0 Good (Baik)
4 00,171,0 Excellent (Baik sekali)
5 Bertanda negatif Butir soal dibuang
21
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 211.
22Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 389.
37
3. Analisis Data Tahap Akhir
Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka dilaksanakan
tes akhir. Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan sebagai
dasar dalam menguji hipotesis penelitian, yaitu hipotesis diterima atau ditolak.
Uji hipotesis ini menggunakan rumus t test dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jika varians kedua kelas sama )(2
2
2
1 , rumus yang digunakan adalah:
Ho : 1 = 2
Ha : 1 ≠ 2
dengan:
1= rata-rata hasil belajar peserta didik kelas X1 yang diajar dengan
menggunakan metode Crossword Puzzle.
2 = rata-rata hasil belajar peserta didik kelas X2 yang diajar tanpa
menggunakan metode Crossword Puzzle.
Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.
t =
21
21
11
nns
xx
dengan:
2nn
s)1n(s)1n(s
21
2
22
2
112
Keterangan:
1x : skor rata-rata dari kelompok eksperimen
2x : skor rata-rata dari kelompok kontrol.
n1 : banyaknya subyek kelompok eksperimen
n2 : banyaknya subyek kelompok kontrol
2
1s : varians kelompok eksperimen
2
2s : varians kelompok kontrol
2s : varians gabungan
38
Kriteria pengujian: H0 ditolak jika thitung ≥ ttabel dengan 221 nndk
dan peluang )1( dan H0 diterima untuk harga t lainnya.23
b. Jika varians kedua kelas berbeda )(2
2
2
1 , rumus yang digunakan:24
2
2
2
1
2
1
21'
n
s
n
st
xx
Keterangan:
1x : skor rata-rata dari kelompok eksperimen
2x : skor rata-rata dari kelompok kontrol.
n1 : banyaknya subyek kelompok eksperimen
n2 : banyaknya subyek kelompok kontrol
2
1s : varians kelompok eksperimen
2
2s : varians kelompok kontrol
Kriteria pengujian:
0H diterima jika: 21
2211'ww
twtwt
dan
H0 ditolak jika t’ ≥ 21
2211
ww
twtw
.
dengan w1 =1
2
1
n
s, w2 =
2
2
2
n
s, t1 = t(1- )( 1n -1), dan t2 = t(1- )( 2n -1)
23
Sudjana, Metoda Statistika, hlm. 239.
24Sudjana, Metoda Statistika, hlm. 241.
39
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan penelitian ini dimulai 26 Agustus 2011 dengan mendata nama-nama
peserta didik, sedangkan kegiatan pembelajaran mulai dilaksanakan pada tanggal 2
September 2011 sampai dengan 28 September 2011 di kelas X MA NU 04 Al
Ma’arif Boja. Dalam penelitian ini peneliti mengambil dua kelas sebagai sampel,
dalam penelitian ini sampel diambil dengan teknik cluster random sampling yaitu
dengan memilih secara acak satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas
sebagai kelas kontrol, dari teknik cluster random sampling ini diperoleh yaitu kelas
X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol, dan satu lagi
sebagai kelas uji coba. Daftar nama peserta didik kelas X1, X2, XI IPA, dapat dilihat
dalam lampiran 1.
Sebelum proses kegiatan pembelajaran, peneliti menyusun instrumen
pembelajaran berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas
eksperimen dan kelas kontrol, dan soal tes uji coba, instrument tes yang akan
digunakan seperti menyusun 50 butir soal yang digunakan untuk mengetahui aspek
kognitif peserta didik yang diteliti. Materi pokok dalam penelitian ini adalah Sistem
Periodik Unsur. Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk kelas
eksperimen dan kelas kontrol tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran yang diterapkan di kelas eksperimen adalah pembelajaran
dengan metode Crossword Puzzle, sedangkan kelas kontrol adalah pembelajaran
konvensional dengan metode ceramah. Pembelajaran materi “Sistem Periodik Unsur”
dalam penelitian ini dilaksanakan dalam dua pertemuan untuk kelas eksperimen dan
dua pertemuan untuk kelas kontrol, dan satu pertemuan untuk tes akhir.
40
a. Pembelajaran dengan metode Crossword Puzzle pada Kelas Eksperimen
Pelaksanaan pembelajaran di kegiatan inti pada kelas eksperimen dengan
menggunakan metode Crossword Puzzle adalah sebagai berikut
1) Pertemuan Ke-1
Pertemuan pertama pembelajaran kelas eksperimen dilaksanakan pada
hari Jum’at, 9 September 2011 dengan alokasi waktu 2 x 45 menit.
Pembelajaran berlangsung dengan metode Crossword Puzzle dan diskusi.
Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :
a) Pada kegiatan inti, peserta didik membentuk kelompok, dengan terdiri
dari 5 anggota yang sifatnya heterogen.
b) Peserta didik diberi Crossword Puzzle (Teka-teki Silang) yang berisi
tentang materi Sistem Periodik Unsur, masing-masing kelompok saling
bertukar informasi dan mencatat hasil diskusi.
c) Peserta didik menarik kesimpulan dan mencatat dari hasil diskusi.
Setelah selesai diskusi, perwakilan dari peserta didik membacakan
hasil diskusi di depan. Peserta didik dipandu oleh guru mengoreksi hasil
pekerjaan.
Sebagai umpan balik, kemudian guru memberikan kuis. Pada materi
Sistem Periodik Unsur.
2) Pertemuan Ke-2
Pertemuan kedua pembelajaran kelas eksperimen dilaksanakan pada
hari Jum’at tanggal 16 september 2011 dengan alokasi waktu 2 x 45 menit.
Pembelajaran berlangsung dengan metode Crossword Puzzle dan diskusi.
Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :
a) Pada kegiatan inti, peserta didik membentuk kelompok, dengan terdiri
dari 5 anggota yang sifatnya heterogen.
b) Peserta didik diberi Crossword Puzzle (Teka-teki Silang) yang berisi
tentang materi Sistem Periodik Unsur, Masing-masing anggota kelompok
saling bertukar informasi dan mencatat hasil diskusi.
c) Peserta didik menarik kesimpulan dan mencatat dari hasil diskusi;
41
Setelah selesai diskusi, perwakilan dari peserta didik membacakan
hasil diskusi di papan tulis. Peserta didik dipandu oleh guru mengoreksi
hasil pekerjaan.
Sebagai umpan balik, kemudian guru memberikan kuis. Pada materi
Sistem Periodik Unsur.
b. Pembelajaran pada Kelas Kontrol
Pembelajaran sistem periodik unsur di kelas kontrol dilaksanakan secara
konvensional. Guru menyampaikan materi dengan metode ceramah, peserta didik
mendengarkan informasi dari guru, kemudian mencatat dan guru memberikan
soal latihan. Pada kelas kontrol ini, peserta didik tidak diminta untuk mempelajari
terlebih dahulu materi yang akan dibahas. Mereka hanya menunggu informasi
dari guru.
1) Pertemuan Ke-1
Pertemuan pertama pembelajaran kelas kontrol dilaksanakan pada hari
Rabu, 7 september 2011 dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Pembelajaran
berlangsung dengan metode ceramah. Guru menjelaskan materi sistem
periodik unsur. Selama kegiatan pembelajaran, guru yang menyampaikan
semua materi pelajaran, kemudian peserta didik diberikan soal.
2) Pertemuan Ke-2
Pertemuan kedua pembelajaran kelas kontrol dilaksanakan pada hari
Rabu, 14 september 2011 dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Sama halnya
dengan pertemuan pertama, pembelajaran pada pertemuan ini juga dengan
metode ceramah. Guru menjelaskan materi Sistem Periodik Unsur.
Pembelajaran dengan pembelajaran ekspositori dapat membuat
peserta didik lebih tenang karena guru yang mengendalikan peserta didik.
Namun, peserta didik yang belum jelas kadang tidak berani, malu atau malas
untuk bertanya pada guru. Hal ini terbukti setelah guru berkeliling untuk
mengamati peserta didik mengerjakan soal, masih banyak peserta didik yang
diam dan tidak mampu mengerjakan soal, dan tidak berusaha bertanya pada
guru. Saat mengerjakan latihan soal hanya peserta didik yang pandai saja
yang serius mengerjakan soal yang diberikan oleh guru sedangkan yang lain
42
cenderung pasif tidak berusaha mengerjakan apabila dirasa sulit untuk
mengerjakan.
Di samping itu, pembelajaran dengan penerapan metode Crossword
Puzzle membutuhkan waktu yang relatif lebih sedikit dari pada pembelajaran
di kelas kontrol.
c. Tahap Evaluasi
Tujuan diadakannya evaluasi adalah untuk mengetahui sejauh mana
tingkat penguasaan peserta didik dalam menguasai materi setelah proses
pembelajaran berlangsung.
1) Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen
Dari hasil penelitian pada kelas eksperimen sebelum penerapan metode
Crossword Puzzle sebagai metode pembelajaran nilai maksimal yang
diperoleh = 68, sedangkan nilai terendah diperoleh = 16. Rentang nilai (R) =
52, sedangkan banyaknya kelas (k) diambil 7 kelas dan panjang kelas (P)
adalah 8 atau 7 kelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.1
berikut :
Tabel 4.1. Daftar Distribusi Nilai Pretest Kelas Eksperimen
Kelas fi
16 – 23 1
24 – 31 4
32 – 39 9
40 – 47 11
48 – 55 11
56 – 63 6
64 – 71 3
Jumlah 45
Rata-rata 44,53
43
2) Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen
Data ini diperoleh pada kelas eksperimen setelah proses pembelajaran
berlangsung, dimana dalam proses pembelajaran menggunakan metode
Crossword Puzzle sebagai metode pembelajaran. Dari data inilah akan
membuktikan efektif atau tidaknya metode Crossword Puzzle sebagai metode
pembelajaran. Metode Crossword Puzzle akan dianggap efektif apabila hasil
pembelajaran antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol lebih jauh
perbandingannya.
Hasil penelitian pada kelas eksperimen nilai maksimal yang diperoleh
= 84, sedangkan nilai terendah diperoleh = 32. Rentang nilai (R) = 52,
sedangkan banyaknya kelas (k) diambil 7 kelas dan panjang kelas (P) adalah
8,055 atau 8 kelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2. Daftar Distribusi Nilai Posttest Kelas Eksperimen
Kelas fi
32 – 39 1
40 – 47 4
48 – 55 9
56 – 63 6
64 – 71 10
72 – 79 11
80 – 87 4
Jumlah 45
Rata-rata 62,22
3) Data Nilai Pretest Kelas Kontrol
Sebelum aktifitas pembelajaran dilakukan, tes dilakukan untuk
mengetahui perbandingan dengan kelas eksperimen. Hasil penelitian pada
kelas kontrol tersebut memiliki nilai maksimal yang diperoleh = 60,
sedangkan nilai terendah diperoleh = 14. Rentang nilai (R) = 46, sedangkan
banyaknya kelas (k) diambil 6 kelas dan panjang kelas (P) adalah 7,16 atau 8
kelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut :
44
Tabel 4.3. Daftar Distribusi Nilai Pretest Kelas Kontrol
Kelas fi
14 – 21 9
22 – 29 6
30 – 37 6
38 – 45 10
46 – 53 5
54 – 61 8
Jumlah 44
Rata-rata 37,68
4) Data Nilai Posttest Kelas Kontrol
Hasil pembelajaran di kelas kontrol diperoleh, yang mana dalam
proses pembelajaran di kelas kontrol tidak menggunakan metode Crossword
Puzzle namun menggunakan metode ceramah sebagai metode dalam
pembelajaran. Data yang diperoleh inilah yang akan menjadi perbandingan
dengan kelas eksperimen.
Dari hasil penelitian setelah proses pembelajaran dilakukan pada kelas
kontrol ini diperoleh bahwa nilai maksimal yang diperoleh = 80, sedangkan
nilai terendah diperoleh = 32. Rentang nilai (R) = 48, sedangkan banyaknya
kelas (k) diambil 7 kelas dan panjang kelas (P) adalah 8 kelas. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut :
Tabel 4.4. Daftar Distribusi Nilai Posttest Kelas Kontrol
Kelas fi
1 2
32 – 39 8
40 – 47 13
48 – 55 10
56 – 63 6
64 – 71 3
45
1
2
72 – 79 3
80 – 87 1
Jumlah 44
Rata-rata 49,09
Perhitungan dari hasil test yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas
kontrol, menunjukkan adanya perbedaan. Dimana, nilai tertinggi dari test
pada kelas eksperimen mencapai 84, sedangkan pada kelas kontrol mencapai
80.
Hasil perhitungan data pretest dan posttest yang diperoleh kelas
eksperimen dan kelas kontrol, akan lebih jelasnya dapat dilihat pada
Lampiran 3.
B. Analisis Data
1. Analisis Data Awal
a. Uji Normalitas
Untuk menguji normalitas data tahap awal, digunakan nilai ulangan pada
materi Sistem Periodik Unsur kelas X MA NU 04 Al Ma’arif Boja. Statistik yang
digunakan adalah Chi-Kuadrat.
Hipotesis
0H : Data berdistribusi normal
1H : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
K
Ei i
2
ii2
E
EO
Kriteria Pengujian
0H diterima jika 22
tabelhitung
Berikut hasil perhitungan 2 nilai awal untuk kelas X1, X2 dan kelas XI
IPA.
46
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan 2 Nilai Awal
No. Kelas 2
hitung 2
tabel Keterangan
1. X1 -64.7692
12,5916 Normal
2. X2 8.2216
11.07
Normal
3. XI IPA 7.8991
12,5916 Normal
Contoh perhitungan uji normalitas nilai pretest dapat dilihat pada
lampiran 4.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel
penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen, untuk menentukan
statistik t yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji homogenitas
menggunakan uji F dengan hipotesis statistiknya sebagai berikut.
Hipotesis
210 : H (data homogen)
211 : H (data tidak homogen)
Kriteria pengujian
0H diterima jika 22
tabelhitung
Tabel 4.6 Nilai Varians
Sumber variasi X1 X2
Jumlah 2004 1658
N 45 44
X 45.633 37.136
Varians ( 2S ) 129.709 220.269
Standar deviasi ( S ) 11.389 14.841
Dari data diatas, maka dapat dihitung dengan rumus uji varians, berikut:
terkecilVarians
terbesarVariansFhitung
47
= 220.2685/ 129.7091
= 1.698
Untuk a = 5% dengan dengan dkpembilang = nb- 1 = 44 - 1 = 43 dan dkpenyebut
= nk – 1 = 45 - 1 = 44 diperoleh F tabeL 1,6540. Karena F hitung > F tabel maka dapat
disimpulkan data yang diuji umtuk pretest antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol adalah tidak homogen atau tidak mempunyai varians yang
sama. Perhitungan uji homogenitas dapat dilihat secara terperinci pada lampiran
5.
.
c. Uji Kesamaan Rata-rata
Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah perbedaan
rata-rata kedua sampel signifikan atau tidak. Statistik yang digunakan adalah uji t
dengan hipotesis sebagai berikut.
Hipotesis
21 :Ho (perbedaan rata-rata tidak signifikan)
211 :H (perbedaan rata-rata signifikan).
Karena telah diketahui bahwa kedua sampel tidak homogen
( 211 : H ), maka statistik t’ yang digunakan adalah:
2
2
2
2
2
1
2
1
21'
n
s
n
s
xxt
Kriteria Pengujian
0H diterima jika: 21
2211'ww
twtwt
dan
0H ditolak jika t’ ≥ 21
2211
ww
twtw
.
dengan 2
2
1n
sw i ,
2
2
22
n
sw , )1)(1(1 1 ntt , dan )1)(1(2 2 ntt
48
Tabel 4.7 Kesamaan Rata-rata
Sampel
n
Eksperimen 44.53 129.709 45
Kontrol 37.68 220.268 44
Untuk uji dua pihak dengan %5 dan dk 87 diperoleh t(0,975)(87)=
1,991,
2,439
Dengan %5 dan dk=45+44-2=87 diperoleh t(0.975;87)= 1,991 dan
hitungt = 2.439,berarti hitungt = 2.439 terletak pada daerah penolakan 0H , maka
terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
2. Analisis Data Uji Coba
a. Validitas
Soal tes uji coba terdiri dari 50 soal pilihan ganda, dengan N = 28 dan
taraf nyata α = 5% diperoleh rtabel=0,381. Soal dikatakan valid jika tabelxy rr .
Hasil perhitungan validitas soal pilihan ganda diperoleh sebagai berikut.
Tabel 4.8 Analisis Validitas Butir Soal Tahap 1
No.
Butir xyr tabelr Perbandingan Keterangan
1 2 3 4 5
1 0,354
0,381 tabelxy rr Tidak Valid
2 0,383 0,381 tabelxy rr Valid
3 0,034 0,381 tabelxy rr Valid
ix 2is
Daerah
penerimaan
0H
-1,991 1,991
49
1 2 3 4 5
4 0,089 0,381 tabelxy rr Valid
5 0,156 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
6 0,090 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
7 0,406 0,381 tabelxy rr Valid
8 0,468 0,381 tabelxy rr Valid
9 -0,007 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
10 0,409 0,381 tabelxy rr Valid
11 0,448 0,381 tabelxy rr Valid
12 0,292 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
13 0,230 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
14 0,684 0,381 tabelxy rr Valid
15 0,421 0,381 tabelxy rr Valid
16 0,307 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
17 0,047 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
18 0,667 0,381 tabelxy rr Valid
19 0,211 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
20 0,534 0,381 tabelxy rr Valid
21 0,068 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
22 0,634 0,381 tabelxy rr Valid
23 0,600 0,381 tabelxy rr Valid
24 0,573 0,381 tabelxy rr Valid
25 0,476 0,381 tabelxy rr Valid
26 0,569 0,381 tabelxy rr Valid
27 0,722 0,381 tabelxy rr Valid
28 -0,008 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
29 0,315 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
30 0,265 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
31 0,332 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
32 0,392 0,381 tabelxy rr Valid
33 0,138 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
34 0,215 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
35 -0,022 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
50
1 2 3 4 5
36 0,449 0,381 tabelxy rr Valid
37 0,469 0,381 tabelxy rr Valid
38 -0,040 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
39 0,043 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
40 0,059 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
41 0,389 0,381 tabelxy rr Valid
42 0,523 0,381 tabelxy rr Valid
43 0,420 0,381 tabelxy rr Valid
44 0,442 0,381 tabelxy rr Valid
45 0,244 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
46 0,405 0,381 tabelxy rr Valid
47 0,433 0,381 tabelxy rr Valid
48 0,395 0,381 tabelxy rr Valid
49 0,287 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
50 0,278 0,381 tabelxy rr Tidak Valid
Jadi soal yang dipakai untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah
soal nomor 2, 3, 4, 7, 8, 10, 11, 14, 15, 18, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 32, 36, 37,
41, 42, 43, 44, 46, 47, 48.
Contoh perhitungan validitas soal nomor 2 tahap 1 dapat dilihat pada
lampiran 6.
b. Reliabilitas
Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya uji reliabilitas pada instrumen
tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban
instrumen.
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien reliabilitas butir soal diperoleh
r11 = 1.01998 dan dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik. Hasil perhitungan reliabilitas butir soal, hasilnya dapat dilihat pada Tabel
4.9.
51
Tabel 4.9 Hasil perhitungan reliabilitas butir soal
No Kriteria Nomor soal Jumlah
1 Dipakai 2, 3, 4, 7, 8, 10, 11, 14, 15, 18, 20,
22, 23, 24, 25, 26, 27, 32, 36, 37, 41,
42, 43, 44, 46, 47, 48
27
2 Dibuang 1, 5, 6, 9, 12, 13, 16, 17, 19, 21, 28,
29, 30, 31, 33, 34, 35, 38, 39, 40. 45,
49, 50
23
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 7.
c. Tingkat Kesukaran
Uji tingkat kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal
tersebut apakah sukar, sedang atau mudah. Hasil perhitungan diperoleh hasil
sebagai berikut.
Tabel 4.10 Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal
No.
Butir
Tingkat
Kesukaran
Keterangan
1 2 3
1 0,5 Sedang
2 0,39286 Sedang
3 0,57143 Sedang
4 0,42857 Sedang
5 0,57143 Sedang
6 0,57143 Sedang
7 0,21429 Sukar
8 0,64286 Sedang
9 0,53571 Sedang
10 0,75 Mudah
11 0,57143 Sedang
12 0,53571 Sedang
13 0,42857 Sedang
14 0,57143 Sedang
15 0,82143 Mudah
16 0,57143 Sedang
17 0,89286 Mudah
18 0,60714 Sedang
52
1 2 3
19 0,85714 Mudah
20 0,71429 Mudah
21 0,96429 Mudah
22 0,5 Sedang
23 0,60714 Sedang
24 0,53571 Sedang
25 0,57143 Sedang
26 0,5 Sedang
27 0,53571 Sedang
28 0,78571 Mudah
29 0,92857 Mudah
30 0,78571 Mudah
31 0,64286 Sedang
32 0,5 Sedang
33 0,64286 Sedang
34 0,75 Mudah
35 0,75 Mudah
36 0,64286 Sedang
37 0,78571 Mudah
38 0,60714 Sedang
39 0,82143 Mudah
40 0,71429 Mudah
41 0,71429 Mudah
42 0,57143 Sedang
43 0,64286 Sedang
44 0,53571 Sedang
45 0,67857 Sedang
46 0,53571 Sedang
47 0,53571 Sedang
48 0,32143 Sedang
49 0,46429 Sedang
50 0,39286 Sedang
Contoh perhitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada lampiran 8.
d. Daya Pembeda
Hasil perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.11 Analisis Daya Pembeda Butir Soal
No. Butir Daya Pembeda Keterangan
1 2 3
1 0,28571 Cukup
53
1 2 3
2 0,5 Baik
3 0 Jelek
4 0,14286 Jelek
5 0,14286 Jelek
6 0,14286 Jelek
7 0,28571 Cukup
8 0,42857 Baik
9 0,07143 Jelek
10 0,21429 Cukup
11 0,57143 Baik
12 0,35714 Cukup
13 0,14286 Jelek
14 0,57143 Baik
15 0,21429 Cukup
16 0,28571 Cukup
17 0,07143 Jelek
18 0,5 Baik
19 0,14286 Jelek
20 0,42857 Baik
21 0,07143 Jelek
22 0,42857 Baik
23 0,5 Baik
24 0,5 Baik
25 0,42857 Baik
26 0,42857 Baik
27 0,64286 Baik
28 0 Jelek
29 0,14286 Jelek
30 0,14286 Jelek
31 0,28571 Cukup
32 0,28571 Cukup
33 0,14286 Jelek
34 0,07143 Jelek
35 -0,0714 Sangat jelek
36 0,42857 Baik
37 0,28571 Cukup
38 -0,0714 Sangat jelek
39 0,07143 Jelek
40 0,14286 Jelek
41 0,28571 Cukup
42 0,42857 Baik
43 0,42857 Baik
44 0,5 Baik
54
1 2 3
45 0,21429 Cukup
46 0,35714 Cukup
47 0,35714 Cukup
48 0,35714 Cukup
49 0,07143 Jelek
50 0,21429 Cukup
Contoh perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada lampiran 9.
Tabel 4.12 Hasil Analisis Tes
No. Butir Validitas Tingkat
Kesukaran
Daya Beda Keterangan
1 2 3 4 5
1 Tidak Valid Sedang Cukup Dibuang
2 Valid Sedang Baik Dipakai
3 Valid Sedang Jelek Dipakai
4 Valid Sedang Jelek Dipakai
5 Tidak Valid Sedang Jelek Dibuang
6 Tidak Valid Sedang Jelek Dibuang
7 Valid Sukar Cukup Dipakai
8 Valid Sedang Baik Dipakai
9 Tidak Valid Sedang Jelek Dibuang
10 Valid Mudah Cukup Dipakai
11 Valid Sedang Baik Dipakai
12 Tidak Valid Sedang Cukup Dibuang
13 Tidak Valid Sedang Jelek Dibuang
14 Valid Sedang Baik Dipakai
15 Valid Mudah Cukup Dipakai
16 Tidak Valid Sedang Cukup Dibuang
17 Tidak Valid Mudah Jelek Dibuang
18 Valid Sedang Baik Dipakai
19 Tidak Valid Mudah Jelek Dibuang
20 Valid Mudah Baik Dipakai
21 Tidak Valid Mudah Jelek Dibuang
22 Valid Sedang Baik Dipakai
23 Valid Sedang Baik Dipakai
24 Valid Sedang Baik Dipakai
25 Valid Sedang Baik Dipakai
26 Valid Sedang Baik Dipakai
27 Valid Sedang Baik Dipakai
28 Tidak Valid Mudah Jelek Dibuang
29 Tidak Valid Mudah Jelek Dibuang
30 Tidak Valid Mudah Jelek Dibuang
55
1 2 3 4 5
31 Tidak Valid Sedang Cukup Dibuang
32 Valid Sedang Cukup Dipakai
33 Tidak Valid Sedang Jelek Dibuang
34 Tidak Valid Mudah Jelek Dibuang
35 Tidak Valid Mudah Sangat jelek Dibuang
36 Valid Sedang Baik Dipakai
37 Valid Mudah Cukup Dipakai
38 Tidak Valid Sedang Sangat jelek Dibuang
39 Tidak Valid Mudah Jelek Dibuang
40 Tidak Valid Mudah Jelek Dibuang
41 Valid Mudah Cukup Dipakai
42 Valid Sedang Baik Dipakai
43 Valid Sedang Baik Dipakai
44 Valid Sedang Baik Dipakai
45 Tidak Valid Sedang Cukup Dibuang
46 Valid Sedang Cukup Dipakai
47 Valid Sedang Cukup Dipakai
48 Valid Sedang Cukup Dipakai
49 Tidak Valid Sedang Jelek Dibuang
50 Tidak Valid Sedang Cukup Dibuang
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh 27 soal yang valid. Sehingga,
yang dipakai di kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah soal nomor 2, 3, 4, 7,
8, 10, 11, 14, 15, 18, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 32, 36, 37, 41, 42, 43, 44, 46, 47,
48.
3. Analisis Data Akhir
a. Uji Normalitas
Hipotesis yang diuji adalah:
:0H data berdistribusi normal
:1H data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis
K
Ei i
2
ii2
E
EO
Kriteria pengujian: 0H diterima jika 22
tabelhitung
56
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan 2 Nilai Akhir
Kelas
Eksperimen
Kelas Kontrol
Nilai maksimal 84 80
Nilai minimal 32 32
x 62.2222
49.0909
Standar deviasi 12.49161335
12.571319
Panjang kelas 8 8
Banyak kelas 7 7
N 45 44 2
hitung -
86.5262
-
103.6755
Dari hasil perhitungan untuk kelas eksperimen diperoleh 2 hitung= -
86,526. Banyaknya data 45, dk untuk distribusi Chi-Kuadrat 6171 k , di
mana k adalah banyaknya kelas interval, diperoleh 5916,122 tabel . Karena
2 hitung= -86,526 < 5916,122 tabel , maka 0H diterima, artinya hasil belajar
kelas eksperimen berdistribusi normal. Contoh perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 10.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel
penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen, yang selanjutnya untuk
menentukan statistik t yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji
homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai
varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas
adalah sebagai berikut.
2
2
2
10 : H (data homogen)
2
2
2
11 : H (data tidak homogen)
Untuk menguji kesamaan dua varians digunakan rumus sebagai berikut.
57
terkecilVarians
terbesarVariansFhitung
Kriteria pengujian: 0H diterima jika tabelhitung FF
Tabel 4.14 Sumber Data Homogenitas
Sumber Variasi Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
Jumlah 2800 2160
n 45 44
Varians ( 2s ) 62.222 49.091
Standar deviasi ( s ) 156.040 158.038
Hasil perhitungan hasil belajar kimia kelas eksperimen didapat varians =
62,222 dan untuk kelas kontrol didapat varians = 49,091, sehingga didapat
Fhitung= 1,013. Banyaknya kelompok sampel = 2, dk untuk distribusi Chi-kuadrat
112 , dan taraf signifikansi %5 , diperoleh Ftabel=1,65. Demikian Fhitung
= 1,013 < Ftabel =1,65. Ini berarti 0H diterima sehingga varians hasil belajar
Kimia antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan
atau dikatakan varians kedua kelompok sampel homogen. Contoh perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11.
c. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata: Uji Pihak Kanan
Hasil perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas menunjukkan
bahwa data hasil belajar kimia kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi
normal dan homogen. Uji perbedaan dua rata-rata antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol menggunakan uji t satu pihak yaitu uji pihak kanan. Karena varians
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama. Hipotesis yang diuji adalah
sebagai berikut:
Hipotesis
210 μμ:H
211 μμ:H
58
Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.
t =
21
21
11
nns
xx
Kriteria Pengujian
0H diterima jika: )2)(1( 21 nnhitung tt
Tabel 4.15
2
)1()1(
21
2
22
2
11
nn
SnSnSgab
=
=12,531
Tabel 4.15 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata
Sampel ix
2
iS
n S
Eksperimen
62.22
156.0404
45
12.5311 Kontrol 49.09
158.0381
44
21
11
21
nns
xxt
Daerah
penerimaan 0H
(0,95;87)
59
t =
= 13,13/2,657
= 4,943
Pada %5 dan dk= 45+44-2=87 diperoleh t(0.95)(87)=1,66.
Karena thitung= 4,943 > t(0.95)(87)= 1,66, maka hitungt berada pada daerah
penolakan 0H . Ini berarti 0H ditolak dan 1H diterima. Jadi nilai rata-rata kelas
eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar kimia kelas
eksperimen = 62,22 dan rata-rata hasil belajar kimia kelas kontrol = 49,09, dengan
n1=45 dan n2=44 didapat hitungt = 4,943. Taraf signifikansi = 5% dan dk = 87,
diperoleh t(0.95)(87)= 1,66; dengan demikian hitungt > t(0.95)(87). Ini berarti 0H ditolak
dan 1H diterima, berarti rata-rata hasil belajar kimia dengan penerapan metode
Crossword Puzzle lebih baik dari rata-rata hasil belajar kimia dengan pembelajaran
ekspositori. Contoh perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12.
d. Uji Prosentase Kefektifan
Uji prosentase keefektifan dilakukan untuk mengetahui kriteria prosentase
keefektifan penerapan metode Crossword Puzzle dalam meningkatkan hasil
belajar peserta didik pada materi pokok Sistem Periodik Unsur kelas X MA NU
04 Al Ma’arif Boja.
Untuk menguji prosentase keefektifan digunakan rumus sebagai berikut:
1,66
Daerah
penerimaan 0H
4,943
60
Tabel 4.16 Sumber Data Prosentase Keefektifan
Eksperimen Kontrol
Jumlah 2800 2160
N 45 44
62,22 49,09
Lolos KKM 19 5
Gagal KKM 26 39
P 42,22% 11,36%
Dari hasil data dan perhitungan di atas diketahui bahwa hasil rata-rata
kelompok eksperimen adalah 62,22, sedangkan rata-rata kelompok kontrol
adalah 49,09, artinya rata-rata hasil belajar kimia yang diajar dengan
menggunakan metode Crossword Puzzle lebih besar dari pada rata-rata hasil
belajar kimia yang diajar dengan menggunakan metode ekspositori. Dan
berdasarkan perhitungan diatas prosentase kelas eksperimen mencapai 42,22%
artinya pembelajaran dengan penerapan metode Crossword Puzzle cukup efektif
dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok Sistem
Periodik Unsur kelas X MA NU 04 Al Ma’arif Boja. Contoh perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas penerapan
metode Crossword Puzzle dalam meningkatkan hasil belajar kimia pada materi
pokok Sistem Periodik Unsur peserta didik kelas X MA NU 04 Al Ma’arif Boja.
Masing-masing kelas diberi perlakuan berbeda. Kelas eksperimen dikenai
pembelajaran dengan penerapan metode Crossword Puzzle, sedangkan kelas
kontrol dikenai pembelajaran dengan metode ceramah.
Berdasarkan hasil uji kesamaan dua rata-rata antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol menggunakan uji t satu pihak yaitu uji pihak kanan. Hasil dari
analisis diperoleh hitungt = 4,943 dan t(0.95)(87)= 1,66, dengan demikian demikian
61
hitungt > t(0.95)(87). Hasil ini menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik yang
diajar dengan penerapan metode Crossword Puzzle lebih baik daripada
pembelajaran ekspositori. Hal ini juga terbukti bahwa prosentase keefektifan
kelas eksperimen mencapai 42,22% (cukup efektif), sedangkan prosentase
keefektifan kelas kontrol hanya mencapai 11,36% (tidak efektif), Jadi dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode Crossword Puzzle pada kelas eksperimen
cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok
Sistem Periodik Unsur daripada pembelajaran ekspositori.. Hal ini juga terbukti
bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen meningkat, di mana nilai sebelum
eksperimen adalah 44,53 sedangkan nilai setelah eksperimen adalah 62,22.
Kelebihan metode Crossword puzzle dibandingkan dengan metode
ceramah diantaranya adalah: (a) konsentrasi maupun perhatian peserta didik
tertuju pada materi yang dipelajari sehingga peserta didik menjadi lebih kreatif,
berani mengungkapkan kata yang dipikirkannya sehingga semangat peserta didik
bertambah dan kelas menjadi efektif dengan menggabungkan interaksi-interaksi
yang terjadi di dalam kelas, (b) merangsang minat belajar peserta didik, (c)
peserta didik dapat dengan mudah mempelajari materi pelajaran yang sulit.
Beberapa kekurangannya : (a) peserta didik dituntut untuk berkonsentrasi secara
matang, (b) banyak memakan waktu dalam mengisi teka-teki silang, (c) persiapan
materi pembelajaran yang akan disampaikan guru harus matangsedangkan
penggunaan metode ceramah (Teacher centered) dalam penyampaian materi
pelajaran mendorong peserta didik menjadi jenuh dan bosan karena peserta didik
hanya berperan sebagai pendengar.
Oleh karena itu guru yang memberikan pelajaran sebaiknya
mengadakan variasi dalam mengajar. Pembelajaran kimia yang menggunakan
metode yang tepat dapat memudahkan peserta didik dalam mengingat materi.
Guru dapat mengadakan variasi dengan memberikan pilihan cara belajar yang
diinginkan peserta didik agar lebih memotivasi dan menghindari kejenuhan pada
peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran.
62
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian yang telah dilakukan tentunya mempunyai
keterbatasan-keterbatasan antara lain:
1. Keterbatasan Tempat Penelitian
Penelitian yang telah dilakukan terbatas pada satu tempat, yaitu MA
NU 04 Al Ma’arif Boja sebagai tempat penelitian. Apabila penelitian
dilakukan di tempat lain yang berbeda, mungkin akan memberikan hasil yang
berbeda.
2. Keterbatasan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan. Waktu yang singkat ini
termasuk sebagai salah satu faktor yang dapat mempersempit ruang gerak
penelitian. Sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang telah
dilakukan.
3. Keterbatasan Materi
Karena keterbatasan waktu, maka dalam penelitian ini peneliti
hanya membatasi penggunaan metode Crossword Puzzle dalam pembelajaran
Sistem Periodik Unsur. metode Crossword Puzzle sebenarnya dapat
digunakan dalam pembelajaran Kimia untuk materi pokok lain yang dirasa
cocok memakai metode Crossword Puzzle.
4. Keterbatasan Kemampuan
Penelitian tidak lepas dari pengetahuan, oleh karena itu peneliti
menyadari keterbatasan kemampuan khususnya pengetahuan ilmiah. Namun,
peneliti sudah berusaha semaksimal untuk menjalankan penelitian ini sesuai
dengan kemampuan dan bimbingan dari dosen pembimbing.
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada peserta didik kelas X MA
04 NU Al Ma’arif Boja pada materi pokok Sistem Periodik Unsur diperoleh
kesimpulan, sebagai berikut :
1. Penerapan metode Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar kimia
peserta didik kelas X pada materi pokok Sistem Periodik Unsur dibandingkan
dengan peserta didik yang diajarkan dengan metode ceramah. Hal ini dapat
dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh dari kedua kelas. Rata-rata yang
diperoleh peserta didik pada kelas eksperimen adalah 62,22, sedangkan rata-
rata yang diperoleh peserta didik pada kelas kontrol adalah 49,09.
2. Dari hasil perhitungan Uji perbedaan rata-rata uji satu pihak memberikan
hasil thitung= 4,943 dan t(0.95)(87)=1,665, dengan demikian thitung= 4,943 >
t(0.95)(87)= 1,665, maka dapat disimpulkan hasil belajar kimia peserta didik
pada materi pokok Sistem Periodik Unsur dengan penerapan metode
Crossword Puzzle lebih baik dari pada hasil belajar peserta didik
mengunakan pembelajaran ekspositori. Dan dari hasil perhitungan uji
prosentase keefektifan kelas eksperimen adalah 42,22%, artinya pembelajaran
menggunakan metode Crossword Puzzle cukup efektif dalam meningkatkan
hasil belajar peserta didik pada materi pokok Sistem Periodik Unsur kelas X
MA NU 04 Al Ma’arif Boja.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian penulis lakukan mengenai efektivitas penerapan
metode Crossword Puzzle dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
materi pokok Sistem Periodik Unsur kelas X MA NU 04 Al Ma’Arif Boja,
kiranya dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:
64
1. Bagi guru Kimia untuk selalu melakukan perbaikan-perbaikan dan dapat
mengembangkan berbagai strategi dalam belajar mengajar sehingga materi
pelajaran yang disampaikan dapat diterima peserta didik secara maksimal.
2. Bagi peserta didik hendaknya selalu mengikuti pelajaran yang disampaikan
oleh guru dengan seksama dan meningkatkan motivasi belajarnya, agar hasil
belajar yang telah dirumuskan akan tercapai. Selain itu harus
mengaplikasikan hasil belajarnya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagi semua elemen masyarakat hendaknya ikut andil dalam mensukseskan
tujuan pendidikan yang telah dirumuskan agar terciptanya masyarakat yang
berpendidikan dan berakhlak mulia
C. Penutup
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa
ta’ala yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini. La haula wa la quwwata
illa billah. Berkat kekuatan dari-Nya lah penulis mampu melewati hambatan-
hambatan dalam penelitian dan penyusunan karya ini.
Penulis menyadari dalam karya ini masih ada kekurangan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca guna perbaikan
karya selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat memberi sumbangsih pada
perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam dunia pendidikan kimia.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
-------------------------, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rineka Cipta.
Brady James E, KIMIA Universitas Asas & Struktur, Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Chang Raymond, Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti, Jakarta: Erlangga, 2004.
Iskandar, Psikologi Pendidikan (Sebuah Orientasi Baru), Ciputat: Gaung Persada,
2009.
Majid Abdul Aziz dan Shaleh Abdul Aziz, At-tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz I,
Mesir: Darul Ma’arif, t.th.
Moeliono Anton M., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994.
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,
Bandung: Alfa Beta, 2005.
S Syukri, Kimia Dasar 1, Bandung: ITB, 1999.
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2005.
Silberman, Active Learnig 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung: Nusamedia,
2006.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta,
2010.
Sudijono Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2006.
-------------------, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2008.
Sudjana Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009.
Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005.
Sugiartini, “Studi Komparasi Pengajaran Kimia Menggunakan Metode Pembelajaran
Kooperatif Model TGT (Teams Games Tournaments) Dengan Media TTS
(Teka Teki Silang) dan Kartu Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur
Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran
2005/2006”, Skripsi Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D), Bandung : Alfabeta, 2008.
------------, Metode Penelitian Pendidikan (Pendeklatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D), Bandung: Alfabeta, 2009.
-------------, Statistika untuk Penelitiann, Bandung: Alfabeta, 2006.
Sugono Dendy, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Suyanti Retno Dwi, Strategi Pembelajaran Kimia, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010.
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Prenada Media
Group, 2009.
Woolfolk Anita E., Educational Psychology, Bostan, Allyn and Bocon, 1996.
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Uraian Sifat Beberapa Unsur ............................................................................ 12
Tabel 2.2 Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem Periodik ............................... 15
Tabel 3.1 Kriteria Prosentase Keefektifan ........................................................................ 28
Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal ..................................................................... 36
Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda ........................................................................................... 36
Tabel 4.1 Daftar Distribusi Nilai Pretest Kelas Eksperimen ........................................... 42
Tabel 4.2 Daftar Distribusi Nilai Posttest Kelas eksperimen .......................................... 43
Tabel 4.3 Daftar Distribusi Nilai Pretest Kelas Kontrol .................................................. 44
Tabel 4.4 Daftar Distribusi Nilai Posttest Kelas Kontrol ................................................ 44
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan χ2 Nilai Awal ...................................................................... 46
Tabel 4.6 Nilai Varians .................................................................................................... 46
Tabel 4.7 Kesamaan Rata-Rata ......................................................................................... 48
Tabel 4.8 Analisis Validitas Butir Soal Tahap 1 ......................................................................... 48
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Reliabilitas Butir Soal .................................................................... 51
Tabel 4.10 Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal ................................................................ 51
Tabel 4.11 Analisis Daya Pembeda Butir Soal............................................................................. 52
Tabel 4.12 Hasil Analisis Tes ..................................................................................................... 54
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan χ2 Nilai Akhir ........................................................................... 56
Tabel 4.14 Sumber Data Homogenitas ................................................................................. 57
Tabel 4.15 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata ............................................................... 58
Tabel 4.16 Sumber Data Prosentase Keefektifan ................................................................... 60
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas X1, X2, dan Kelas XI IPA
Lampiran 2. Silabus dan RPP
Lampiran 3.Hasil Perhitungan Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Lampiran 4.Contoh Perhitungan Uji Normalitas Data Awal
Lampiran 5. Contoh Perhitungan Uji Homogenitas
Lampiran 6. Contoh Perhitungan Validitas
Lampiran 7. Contoh Perhitungan Uji Reliabilitas
Lampiran 8. Contoh Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran
Lampiran 9. Contoh Perhitungan Daya Pembeda
Lampiran 10. Contoh Perhitungan Uji Normalitas Akhir Kelas Eksperimen
Lampiran 11. Contoh Perhitungan Uji Homogenitas Akhir Kelas Eksperimen
Lampiran 12. Contoh Perhitungan Uji Dua Rata-Rata
Lampiran 13. Uji prosentase keefektifan
Lampiran 14. Kisi-Kisi Soal Tes
Lampiran 15. Soal Tes uji coba
Lampiran 16. Kunci Jawaban Soal Tes uji coba
Lampiran 17.Soal Pretest
Lampiran 18. Kunci Jawaban Soal Pretest
Lampiran 19. Soal Posttest
Lampiran 20. Kunci Jawaban Soal Postest
Lampiran 21. Foto Pembelajaran
Lampiran 22.Tabel Distribusi Z
Lampiran 23. Tabel Chi Kuadrat
Lampiran 24. Tabel r Product Moment
Lampiran 25. Tabel Distribusi t
Lampiran 26. Contoh instrument Crossword Puzzle
Lampiran 27. Jawaban instrument Crossword Puzzle
Lampiran 28. Surat Keterangan SPSS
Lampiran 29. Surat Penunjukan Pembimbing
Lampiran 30. Surat Izin Penelitian dari IAIN Walisongo Semarang
Lampiran 31. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari MA NU 04 Al
Ma’arif Boja
Lampiran 32. Surat Keterangan Kegiatan Ko Kurikuler
Lampiran 33. Piagam-piagam
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema kerangka berfikir ....................................................................... 22
Gambar 3.1 Desain Penelitian Kuantitatif ................................................................. 25
Lampiran 1
DAFTAR PESERTA DIDIK
KELAS X1 (KELAS EKSPERIMEN)
No Nama Kode
1 A. Dhiya’udin Al Mustofa E-1
2 A. Hidayatul Chandiq E-2
3 A. Sarifuddin E-3
4 Agilyas Hidayatullah E-4
5 Aji Nugroho E-5
6 Alwi Hasan E-6
7 Dedi Fajar E-7
8 Dian Fitriyani E-8
9 Diana Mayasari E-9
10 Dita Anggita Wijaya E-10
11 Felika Nova Liyansa E-11
12 Fitri Anita E-12
13 Ginanjar Fajri Mustofa E-13
14 Hesti Pratiwi E-14
15 Imam Sanjaya Putra E-15
16 Joko Ananto E-16
17 Kamalludin E-17
18 Khoirul Anwar E-18
19 Lela Himatul Aliyah E-19
20 Lifa Sifaun Najakh E-20
21 Luthfatul Arifiyah E-21
22 M. Dhikri Afriyal E-22
23 M. Iskandar E-23
24 M. Syaiful Bahri E-24
25 Muhammad Muiz E-25
26 Mukhamad Rizaq E-26
27 Muslikhatul Fatonah E-27
28 Muyasyaroh E-28
29 Nur Kholisoh E-29
30 Puput Ebita Damayanti E-30
31 Putri Mulya Agustina E-31
32 Racmad Widimas E-32
33 Rifki Setiyawan E-33
34 Rizki Astiawan E-34
35 Salis Nur Fatimah E-35
36 Siti Aisyah E-36
37 Tri Murdianingsih E-37
38 Tri Winarso E-38
39 Umi Kulsum E-39
40 Uswatun Khasanah E-40
41 Winda Nur Aeni E-41
42 Yoyok Mulyanto E-42
43 Miftakhul Ulum E-43
44 Ade Akmal N E-44
45 Hermawan Susanto E-45
Lampiran 1.3
DAFTAR PESERTA DIDIK
KELAS XI IPA (KELAS UJI COBA)
No Nama Kode
1 Afiatur Rohmah Niah U-1
2 Ainur Chabibah U-2
3 Alifatul Latifah U-3
4 Anjar Kurniawan U-4
5 Basaroh U-5
6 Bela Agustin U-6
7 Epiyani U-7
8 Erna Titik Wijayanti U-8
9 Fifi Oktafiana U-9
10 Ika Afriani U-10
11 Ika Murniawati U-11
12 Lilik Wahyu Widiyanti U-12
13 Lina Khunnatun Nuronniyah U-13
14 Manisah U-14
15 Maulida Rahmah U-15
16 Mazidah Khusnah U-16
17 Muhammad Rifa’i U-17
18 Nur Fitriyah U-18
19 Nur Laila Lutfia U-19
20 Octa Rofianti U-20
21 Salafudin U-21
22 Siti Aisah U-22
23 Taufiq Nur Ihsan U-23
24 Tuty Awaliyah U-24
25 Umi Mutmainah U-25
26 Vina Mazidah Khusna U-26
27 Wahyu Ana Khoirunnisa U-27
28 Zidni Syukron U-28
Lampiran 12
DAFTAR PESERTA DIDIK
KELAS X2 (KELAS KONTROL)
No Nama Kode
1 A.Abdul Majid K-1
2 Adnan Komarudin K-2
3 Afifudin Syarif K-3
4 Ahmad Farhan K-4
5 Anif Munifah K-5
6 Anik Nurfiati K-6
7 Denni Septiyanto K-7
8 Devi Setyaningsih K-8
9 Dewi Novita Sari K-9
10 Dian Permata Sari K-10
11 Eni Hariyanti K-11
12 Fajar Nurhidayat K-12
13 Fajar Sidiq K-13
14 Faris Lukman Hidayat K-14
15 Fifiana K-15
16 Indah Dwi Pratiwi K-16
17 Indra Praditya K-17
18 Iqfan Firmansyah K-18
19 Ismail K-19
20 Ismalia Fifdayanti K-20
21 Ivan Abdul Ghani K-21
22 Khoirul Umam K-22
23 Lukman Widiyanto K-23
24 M. Agus Ainun Najib K-24
25 M. Ma’muril Mahmud K-25
26 M. Rifqi Zakyfauzi K-26
27 Mahmud Nasrullah K-27
28 Miftahudin Afandi K-28
29 Nita Yuliana K-29
30 Nur Mahmudah K-30
31 Nurul Muawanah K-31
32 Puji Rahayu K-32
33 Rindho Maulana K-33
34 Rochamin K-34
35 Romdonah k-35
36 Rumiyanti k-36
37 Shelly Indah Pratiwi k-37
38 Sumarlan k-38
39 Tiara Arizki k-39
40 Tinto Henri Kun Cahyo k-40
41 Umi Ulfa k-41
42 Yusuf Fatkullah k-42
43 Zulia Ratna Ningsih k-43
44 M. Hasyim k-44
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
1. IDENTITAS MATA PELAJARAN
Sekolah : MA NU 04 AL MA’ARIF BOJA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X / 1
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Tahun pelajaran : 2010 / 2011
Pertemuan : 1 (satu)
2. STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan
ikatan kimia.
3. KOMPETENSI DASAR : 1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr,
sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta
menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron.
4. INDIKATOR :
a. Membandingkan perkembangan sistem periodik
b. Menentukan golongan dan periode unsur-unsur dalam sistem periodik
5. TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Peserta didik dapat membandingkan perkembangan sistem periodik
b. Peserta didik dapat menentukan golongan dan periode unsur-unsur dalam sistem periodik
6. MATERI AJAR
a. Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur
1) Pengelompokan unsur berdasarkan sifat logam dan non logam
Unsur adalah Zat yang paling sederhana sehingga tidak dapat diuraikan
menjadi zat lain secara kimia. Emas, tembaga, aluminium merupakan unsur dan
tidak dapat diuraikan secara kimia.
Unsur-unsur tersebut dapat dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu logam dan
non logam.
Tabel 1. Ciri-ciri unsur logam dan non logam sebagai berikut:
Logam Non logam
- Umumnya pada suhu kamar berupa
padatan
- Bersifat keras dan dapat ditempa
- Mengkilap
- Merupakan konduktor yang baik
- Umumnya pada suhu kamar berupa
gas
- Sukar ditempa
- Tidak mengkilap
- Bukan merupakan konduktor
2) Pengelompokan unsur berdasarkan hukum triade dari Johann Wolfgang
Dobereiner (1829)
Bunyinya: Dalam satu triad massa atom relatif unsur yang terletak ditengah
merupakan harga rata-rata massa atom relatif unsur yang pertama
dan yang ke tiga.
Tabel 2. Contoh triade
No Triad Massa Atom Relatif Rata-Rata Massa Atom Unsur Pertama
dan Ketiga
1 Li
Na
K
6,94
22,99
39,10
2 Ca
Sr
Ba
40,08
87,62
137,33
3) Pengelompokan unsur berdasarkan hukum Oktaf Newlands (1865)
Bunyinya: Jika unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, maka
pada unsur yang ke delapan sifatnya mirip dengan unsur yang
pertama, dan unsur ke sembilan dengan unsur yang ke dua, dan
seterusnya.
Contoh pengelompokan unsur berdasarkan hukum Oktaf Newlands:
1H 2Li 3Be 4B 5C 6N 7O
8F 9Na 10Mg 11Al 12Si 13P 14S
4) Pengelompokan unsur berdasarkan hukum Mendeleyev
Bunyinya: Bila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka
sifat unsur akan berulang secara periodik.
Pengelompokan table periodik menurut hukum Mendeleyev sebagai berikut:
a) Lajur vertikal yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat yang
disebut golongan.
b) Lajur horizontal yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom
relatifnya disebut periode.
5) Pengelompokan unsur berdasarkan tabel periodik modern (tabel periodik panjang)
Bunyinya: Bila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, maka
sifat unsur akan berulang secara periodik
b. Golongan dan Periode
1) Golongan
Dalam periodik modern unsur-unsur dibedakan menjadi golongan A
dan B. Golongan A disebut golongan utama, dan golongan B disebut
golongan transisi. Nama-nama golongan utama sebagai berikut:
a) Golongan IA (kecuali H) disebut golongan alkali
b) Golongan IIA disebut golongan alkali tanah
c) Golongan IIIA disebut golongan boron
d) Golongan IVA disebut golongan karbon
e) Golongan VA disebut golongan nitrogen
f) Golongan VIA disebut golongan oksigen
g) Golongan VIIA disebut golongan halogen
h) Golongan VIIIA disebut golongan gas mulia
Golongan IB-VIIIB disebut golongan transisi
2) Periode
Pembagian periode:
a) Periode 1: terdiri dari 2 unsur
b) Periode 2: terdiri dari 8 unsur
c) Periode 3: terdiri dari 8 unsur
d) Periode 4: terdiri dari 18 unsur
e) Periode 5: terdiri dari 18 unsur
f) Periode 6: terdiri dari 32 unsur
g) Periode 7: terdiri dari 23 unsur dan merupakan periode yang belum
lengkap.
7. ALOKASI WAKTU
1 kali pertemuan (2 x 45 menit)
8. MEDIA / METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran : ceramah dan penugasan
9. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah – langkah Pembelajaran:
No Kegiatan Pembelajaran waktu Metode
1 2 3 4
1 TATAP MUKA
Kegiatan Awal (pendahuluan)
a. Presensi dan pengaturan kelas
b. Pre-test
c. Apersepsi
Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang informasi
berikut:
Tabel periodik unsur banyak manfaatnya dalam mempelajari sifat-sifat
unsur, oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui letak unsur
15 mnt
dalam sistem periodik.
2 Kegiatan inti
Eksplorasi
Peserta didik mendengarkan penjelasan materi tentang perkembangan
sistem periodik, golongan dan periode unsur-unsur dalam tabel periodik.
Elaborasi
• Guru memberikan soal latihan kepada peserta didik
• Setiap Peserta didik mengerjakan soal latihan yang diberikan guru.
Konfirmasi
• Peserta didik mengerjakan soal latihan di papan tulis
• Memotivasi peserta didik yang belum aktif untuk aktif dalam proses
pembelajaran yang berlangsung.
65 mnt Ceramah
3 Penutup :
Guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan perkembangan
tabel periodik hingga paham dasar pengelompokkan sistem periodik
modern yang dipakai sampai sekarang.
10 mnt
10. PENILAIAN / TINDAK LANJUT
a. Penilaian:
1) Kognitif
a) Prosedur tes :
(1) Tes awal (pre-test). (terlampir)
(2) Tes akhir (post-test). (terlampir)
1 2 3 4
b) Proses
(1) Jenis tagihan : Penugasan kelompok, laporan hasil kerja kelompok, kuis.
(2) Bentuk tagihan: Laporan, uraian terstruktur
(3) Hasil: Tuntas dan tidak tuntas
b. Tindak lanjut
Peserta didik yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan.
Penugasan terstruktur :
• Menjelaskan perkembangan sistem periodik modern.
• Menentukan golongan dan periode unsur-unsur dalam sistem periodik.
(Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur)KMTT :
-Tidak ada KMTT
11. SUMBER BELAJAR :
1. KIMIA utuk SMA kelas X, Michael Purba, Erlangga, hlm 48-56
2. KIMIA 1 untuk SMA/MA , Parning dkk, Yudhistira, hlm 10-18
3. Sains KIMIA 1 SMA/MA, Ety Sofyatiningrum dkk, Bumi Aksara, hlm 31-39
Kendal, September 2011
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Lismawati, S.Pd Siti Muzdalifah
NIP.- NIM. 73711022
Mengetahui
Kepala sekolah MA NU 04 Al Ma’arif Boja
Drs. Shobirin, M.Si
NIP. 19640611 1993031 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
1. IDENTITAS MATA PELAJARAN
Sekolah : MA NU 04 AL MA’ARIF BOJA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X / 1
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Tahun pelajaran : 2010 / 2011
Pertemuan : 2 (Dua)
2. STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan
ikatan kimia.
3. KOMPETENSI DASAR : 1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr,sifat-
sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta
menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron.
4. INDIKATOR :
a. Menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron atau
sebaliknya.
b. Menentukan sifat-sifat dan masa atom relatif unsur dari tabel periodik.
c. Menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron,
energi ionisasi, dan keelektronegatifan).
5. TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Peserta didik dapat menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan
konfigurasi elektron atau sebaliknya.
b. Peserta didik dapat menentukan sifat-sifat dan masa atom relatif unsur dari tabel periodik.
c. Peserta didik dapat menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom,
afinitas elektron, energi ionisasi, dan keelektronegatifan).
6. MATERI AJAR
a. Hubungan Sifat-sifat Unsur dan Konfigurasi Elektron
Dari tabel periodik unsur diketahui bahwa unsur dalam satu golongan mempunyai
jumlah elektron valensi sama. Oleh karena itu golongan suatu unsur ditunjukkan oleh
elektron valensinya, sedangkan periode ditunjukkan oleh jumlah kulit.
b. Sifat Keperiodikan Unsur
Kecenderungan sifat-sifat unsur dan senyawanya dalam tabel periodik unsur
dikelompokkan menurut periode dan golongan. Sepanjang periode dari kiri ke kanan,
nomor atom bertambah yang berakibat pada perbedaan sifat-sifat seperti jari-jari atom,
afinitas elektron, energi ionisasi, dan keelektronegatifan, demikian juga pada satu
golongan.
1) Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron di kulit terluar. Makin
besar nomor atom unsur-unsur segolongan makin banyak pula jumlah kulit
elektronnya sehingga makin besar pula jari-jari atomnya.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan nomor atom bertambah yang berarti makin
bertambahnya muatan inti, sedangkan kulit elektron tetap.
Tabel 1. Jari-jari atom Unsur-unsur (A0)
Periode Golongan
IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA VIIIA
1
2
3
4
5
Li 1,52
Na 1,86
K 2,27
Rb 2,47
Cs 2,65
Be 1,13
Mg 1,60
Ca 1,97
Sr 2,15
Ba 2,17
B 0,88
Al 1,43
Ga 1,22
In 1,63
Ti 1,70
C 0,77
Si 1,17
Ge 1,22
Sn 1,40
Pb 1,75
N 0,70
P 1,10
As 1,21
Sb 1,41
Bi 1,55
O 0,66
S 1,04
Se 1,17
Te 1,43
-
F 0,64
Cl 0,99
Br 1,14
I 1,33
-
Ne 0,69
Ar 0,97
Kr 1,10
Xe 1,30
-
2) Afinitas elektron
Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan oleh atom netral dalam bentuk
gas apabila menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negatif. Makin negatif
harga afinitas elektron, makin mudah atom tersebut menerima elektron, makin
reaktif pula unsurnya.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, harga afinitas elektron makin bertambah
(positif) dan dalam satu golongan dari atas ke bawah, harga afinitas elektron akan
berkurang.
Tabel 2. Harga afinitas elektron unsur-unsur
Periode Golongan
IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA VIIIA
1
2
3
4
5
6
H 73
Li 60
Na 53
K 48
Rb 47
Cs 45
Be <0
Mg <0
Ca 1,97
Sr 2,15
Ba 2,17
B 0,88
Al 1,43
Ga 1,22
In 1,63
Ti 1,70
C 0,77
Si 1,17
Ge 1,22
Sn 1,40
Pb 1,75
N 0,70
P 1,10
As 1,21
Sb 1,41
Bi 1,55
O 0,66
S 1,04
Se 1,17
Te 1,43
-
F 0,64
Cl 0,99
Br 1,14
I 1,33
-
He
Ne 0,69
Ar 0,97
Kr 1,10
Xe 1,30
-
3) Energi ionisasi
Energi ionisasi ialah energi minimal yang diperlukan atom netral dalam bentuk
gas untuk melepaskan satu elektron membentuk ion bermuatan positif.
Dalam satu periode dari kiri kekanan, jari-jari atom makin kecil. Dengan
demikian makin kuat daya tarik inti terhadap elektron terluar dan makin sukar
elektron tersebut dilepas, sehingga energi ionisasinya bertambah.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, nomor atom bertambah, jari-jari atom
bertambah karena jumlah kulit bertambah. Akibatnya makin kecil daya tarik inti
terhadap elektron terluar, sehingga makin mudah unsur tersebut melepaskan elektron
dan makin kecil energi ionisasinya.
Tabel 3. Energi ionisasi unsur-unsur
Periode Golongan
IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA VIIIA
2
3
4
5
6
Li 1,52
Na 1,86
K 2,27
Rb 2,47
Cs 2,65
Be 1,13
Mg 1,60
Ca 1,97
Sr 2,15
Ba 2,17
B 0,88
Al 1,43
Ga 1,22
In 1,63
Ti 1,70
C 0,77
Si 1,17
Ge 1,22
Sn 1,40
Pb 1,75
N 0,70
P 1,10
As 1,21
Sb 1,41
Bi 1,55
O 0,66
S 1,04
Se 1,17
Te 1,43
-
F 0,64
Cl 0,99
Br 1,14
I 1,33
-
Ne 0,69
Ar 0,97
Kr 1,10
Xe 1,30
-
4) Keelektronegatifan
Keelektronegatifan ialah kemampuan atom suatu unsur untuk menarik elektron
dalam molekul suatu senyawa.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom makin besar sehingga
harga keelektronegatifan berkurang dan dalam satu periode dari kiri ke kanan jari-
jari atom makin kecil, sehingga harga keelektronegatifan unsur makin besar.
7. ALOKASI WAKTU
1 kali pertemuan (2 x 45 menit)
8. MEDIA / PENDEKATAN / METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran : ceramah dan penugasan
9. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah – langkah Pembelajaran:
No Kegiatan Pembelajaran waktu Metode
1 2 3 4
1 TATAP MUKA
Kegiatan Awal (pendahuluan)
a. Presensi dan pengaturan kelas
b. Apersepsi
5 mnt
Tabel 4. Keelektronegatifan unsur berdasarkan skala pauling
2,1
1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0
0,9 1,2 1,5 1,8 2,1 2,5 3,0
0,8 1,0 1,3 1,5 1,6 1,6 1,5 1,8 1,8 1,8 1,9 1,6 1,6 1,8 2,0 2,4 2,8
0,8 1,0 1,2 1,4 1,6 1,8 1,9 2,2 2,2 2,2 1,9 1,7 1,7 1,8 1,9 2,1 2,5
0,7 0,9 1,1-1,2 1,3 1,5 1,7 1,9 2,2 2,2 2,2 2,4 1,9 1,8 1,8 1,9 2,0 2,2
0,7 0,9 1,1-1,7
Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang informasi
berikut:
Banyak manfaatnya dalam mempelajari sifat-sifat keperiodikan unsur, oleh
karena itu sangat penting untuk mengetahui letak unsur dalam sistem
periodik.
2 Kegiatan inti
Eksplorasi
Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang sifat–sifat keperiodikan
unsur.
Elaborasi
• Guru memberikan soal latihan kepada peserta didik
• Setiap Peserta didik mengerjakan soal latihan yang diberikan guru.
Konfirmasi
• Peserta didik mengerjakan soal latihan di papan tulis
• Memotivasi peserta didik yang belum aktif untuk aktif dalam proses
pembelajaran yang berlangsung.
75 mnt Ceramah
3 Penutup :
Guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan tentang materi
sifat–sifat keperiodikan unsur
10 mnt
10. PENILAIAN HASIL BELAJAR
a. Penilaian:
1) Kognitif
a) Prosedur tes :
(1) Tes awal (pre-test). (terlampir)
(2) Tes akhir (post-test). (terlampir)
1 2 3 4
b) Proses
(1) Jenis tagihan : Penugasan kelompok, laporan hasil kerja kelompok, kuis.
(2) Bentuk tagihan: Laporan, uraian terstruktur
(3) Hasil: Tuntas dan tidak tuntas
b. Tindak lanjut
Peserta didik yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan.
Penugasan terstruktur :
• Menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron atau
sebaliknya.
• Menentukan sifat-sifat dan masa atom relatif unsur dari tabel periodik.
• Menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron,
energi ionisasi, dan keelektronegatifan.
(Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur)KMTT :
-Tidak ada KMTT
11. SUMBER BELAJAR :
1. KIMIA utuk SMA kelas X, Michael Purba, Erlangga, hlm 57-68
2. KIMIA 1 untuk SMA/MA , Parning dkk, Yudhistira, hlm 22-29
3. Sains KIMIA 1 SMA/MA, Ety Sofyatiningrum dkk, Bumi Aksara, hlm 41-52
Kendal, September 2011
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Lismawati, S.Pd Siti Muzdalifah
NIP.- NIM. 73711022
Mengetahui
Kepala sekolah MA NU 04 Al Ma’arif Boja
Drs. Shobirin, M.Si
NIP. 19640611 1993031 003
Lampiran 2.1
SILABUS
KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : MA NU 04 AL MA’ARIF BOJA
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : X / 1
Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber belajar
1 2 3 4 5 6 7
1.1Memahami
struktur atom
berdasarkan teori
atom Bohr, sifat-
sifat unsur, massa
a. Perkemba
ngan
Dasar
Pengelom
pokan
Tatap Muka:
Diskusi dengan
metode Crossword
Puzzle pada materi
yang diajarkan yaitu
a. Membandingkan
perkembangan sistem
periodik
b. Menentukan golongan
dan periode unsur-unsur
a. Teknik
penilaian : test
tertulis, dan,
tugas kelompok.
b. Bentuk
2 jp
Sumber :
1. KIMIA utuk
SMA kelas X,
Michael
Purba,
atom relatif, dan
sifat-sifat
periodik unsur
dalam tabel
periodik serta
menyadari
keteraturannya,
melalui
pemahaman
konfigurasi
elektron.
Unsur
b. Golongan
dan
periode
c. Hubungan
Sifat-sifat
Unsur dan
Konfigura
si Elektron
d. Sifat
Keperiodi
kan Unsur
sistem periodik unsur.
Penugasan
terstruktur:
• Menjelaskan
perkembangan
sistem periodik
modern.
• Menentukan
golongan dan
periode unsur-unsur
dalam sistem
periodik.
KMTT
- tidak ada KMTT
�
Tatap muka :
Diskusi dengan
metode Crossword
Puzzle pada materi
yang diajarkan yaitu
dalam sistem periodik
�
a. Menentukan letak unsur
dalam sistem periodik
berdasarkan konfigurasi
elektron atau sebaliknya.
b. Menentukan sifat-sifat
penilaian :
pilihan ganda,
dan keaktifan.
�
2jp
Erlangga, hlm
48-56
2. KIMIA 1 untuk
SMA/MA ,
Parning dkk,
Yudhistira,
hlm 10-18
3. Sains KIMIA 1
SMA/MA,
Ety
Sofyatiningru
m dkk, Bumi
Aksara, hlm
31-39
�
Sumber :
1. KIMIA utuk
SMA kelas X,
Michael
Purba,
sistem periodik unsur
Penugasan terstruktur
• Menentukan letak
unsur dalam sistem
periodik
berdasarkan
konfigurasi
elektron atau
sebaliknya.
• Menentukan sifat-
sifat dan masa atom
relatif unsur dari
tabel periodik.
• Menganalisis tabel
atau grafik sifat
keperiodikan unsur
(jari-jari atom,
afinitas elektron,
energi ionisasi, dan
keelektronegatifan
dan masa atom relatif
unsur dari tabel periodik.
c. Menganalisis tabel atau
grafik sifat keperiodikan
unsur (jari-jari atom,
afinitas elektron, energi
ionisasi, dan
keelektronegatifan).
Erlangga, hlm
57-68
2. KIMIA 1 untuk
SMA/MA ,
Parning dkk,
Yudhistira,
hlm 22-29
3. Sains KIMIA 1
SMA/MA,
Ety
Sofyatiningru
m dkk, Bumi
Aksara, hlm
41-52
Kendal, September 2011
Guru Mata Pelajaran Kimia Peneliti
Lismawati, S.Pd Siti Muzdalifah
NIM. 73711022
Mengetahui
Kepala sekolah MA NU 04 Al Ma’arif Boja
Drs. Shobirin, M.Si
NIP. 19640611 1993031 003
Lampiran 2.2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
1. IDENTITAS MATA PELAJARAN
Sekolah : MA NU 04 AL MA’ARIF BOJA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X / 1
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Tahun pelajaran : 2010 / 2011
Pertemuan : 1 (satu)
2. STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan
ikatan kimia.
3. KOMPETENSI DASAR : 1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr,
sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta
menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron.
4. INDIKATOR :
a. Membandingkan perkembangan sistem periodik
b. Menentukan golongan dan periode unsur-unsur dalam sistem periodik
5. TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Peserta didik dapat membandingkan perkembangan sistem periodik
b. Peserta didik dapat menentukan golongan dan periode unsur-unsur dalam sistem periodik
6. MATERI AJAR
a. Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur
1) Pengelompokan unsur berdasarkan sifat logam dan non logam
Unsur adalah Zat yang paling sederhana sehingga tidak dapat diuraikan
menjadi zat lain secara kimia. Emas, tembaga, aluminium merupakan unsur dan
tidak dapat diuraikan secara kimia.
Unsur-unsur tersebut dapat dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu logam dan
non logam.
Tabel 1. Ciri-ciri unsur logam dan non logam sebagai berikut:
Logam Non logam
- Umumnya pada suhu kamar berupa
padatan
- Bersifat keras dan dapat ditempa
- Mengkilap
- Merupakan konduktor yang baik
- Umumnya pada suhu kamar berupa
gas
- Sukar ditempa
- Tidak mengkilap
- Bukan merupakan konduktor
2) Pengelompokan unsur berdasarkan hukum triade dari Johann Wolfgang
Dobereiner (1829)
Bunyinya: Dalam satu triad massa atom relatif unsur yang terletak ditengah
merupakan harga rata-rata massa atom relatif unsur yang pertama
dan yang ke tiga.
Tabel 2. Contoh triade
No Triad Massa Atom Relatif Rata-Rata Massa Atom Unsur Pertama
dan Ketiga
1 Li
Na
K
6,94
22,99
39,10
2 Ca
Sr
Ba
40,08
87,62
137,33
3) Pengelompokan unsur berdasarkan hukum Oktaf Newlands (1865)
Bunyinya: Jika unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, maka
pada unsur yang ke delapan sifatnya mirip dengan unsur yang
pertama, dan unsur ke sembilan dengan unsur yang ke dua, dan
seterusnya.
Contoh pengelompokan unsur berdasarkan hukum Oktaf Newlands:
1H 2Li 3Be 4B 5C 6N 7O
8F 9Na 10Mg 11Al 12Si 13P 14S
4) Pengelompokan unsur berdasarkan hukum Mendeleyev
Bunyinya: Bila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka
sifat unsur akan berulang secara periodik.
Pengelompokan table periodik menurut hukum Mendeleyev sebagai berikut:
a) Lajur vertikal yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat yang
disebut golongan.
b) Lajur horizontal yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom
relatifnya disebut periode.
5) Pengelompokan unsur berdasarkan tabel periodik modern (tabel periodik panjang)
Bunyinya: Bila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, maka
sifat unsur akan berulang secara periodik
b. Golongan dan Periode
1) Golongan
Dalam periodik modern unsur-unsur dibedakan menjadi golongan A
dan B. Golongan A disebut golongan utama, dan golongan B disebut
golongan transisi. Nama-nama golongan utama sebagai berikut:
a) Golongan IA (kecuali H) disebut golongan alkali
b) Golongan IIA disebut golongan alkali tanah
c) Golongan IIIA disebut golongan boron
d) Golongan IVA disebut golongan karbon
e) Golongan VA disebut golongan nitrogen
f) Golongan VIA disebut golongan oksigen
g) Golongan VIIA disebut golongan halogen
h) Golongan VIIIA disebut golongan gas mulia
Golongan IB-VIIIB disebut golongan transisi
2) Periode
Pembagian periode:
a) Periode 1: terdiri dari 2 unsur
b) Periode 2: terdiri dari 8 unsur
c) Periode 3: terdiri dari 8 unsur
d) Periode 4: terdiri dari 18 unsur
e) Periode 5: terdiri dari 18 unsur
f) Periode 6: terdiri dari 32 unsur
g) Periode 7: terdiri dari 23 unsur dan merupakan periode yang belum
lengkap.
7. ALOKASI WAKTU
1 kali pertemuan (2 x 45 menit)
8. METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran : Crossword Puzzle
9. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah – langkah Pembelajaran:
No Kegiatan Pembelajaran waktu Metode
1 2 3 4
1 TATAP MUKA
Kegiatan Awal (pendahuluan)
a. Presensi dan pengaturan kelas
b. Pre-test
c. Apersepsi
Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang informasi
15 mnt
berikut:
Tabel periodik unsur banyak manfaatnya dalam mempelajari sifat-sifat
unsur, oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui letak unsur
dalam sistem periodik.
2 Kegiatan inti
Eksplorasi
Peserta didik mendengarkan penjelasan materi tentang perkembangan
sistem periodik, golongan dan periode unsur-unsur dalam tabel periodic
Elaborasi
• Peserta didik dibentuk menjadi 7 kelompok dengan masing-masing
kelompok berisi 5 peserta didik
• Masing-masing kelompok dibagi Crossword Puzzle atau teka-teki
silang yang berisi permasalahan tentang materi perkembangan sistem
periodik, golongan dan periode unsur-unsur dalam tabel periodik
• Kemudian masing-masing kelompok berdiskusi tentang Crossword
Puzzle yang berisi permasalahan tentang materi perkembangan sistem
periodik, golongan dan periode unsur-unsur dalam tabel periodik
• Peserta didik membuat laporan dari hasil diskusi masing-masing
kelompok
• Perwakilan salah satu peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya
Konfirmasi
• Peserta didik menyamakan persepsi tentang perkembangan tabel
periodik modern
• Memotivasi peserta didik yang belum aktif untuk aktif dalam proses
pembelajaran yang berlangsung.
65 mnt Crosswo
rd
Puzzle
3 Penutup :
Guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan perkembangan
tabel periodik hingga paham dasar pengelompokkan sistem periodik
modern yang dipakai sampai sekarang
10
mnt
10. PENILAIAN / TINDAK LANJUT
a. Penilaian:
1) Kognitif
a) Prosedur tes :
(1) Tes awal (pre-test). (terlampir)
(2) Tes akhir (post-test). (terlampir)
b) Proses
(1) Jenis tagihan : Penugasan kelompok, laporan hasil kerja kelompok, kuis.
(2) Bentuk tagihan: Laporan, uraian terstruktur
(3) Hasil: Tuntas dan tidak tuntas
b. Tindak lanjut
Peserta didik yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan.
Penugasan terstruktur :
• Menjelaskan perkembangan sistem periodik modern.
• Menentukan golongan dan periode unsur-unsur dalam sistem periodik.
(Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur)KMTT :
-Tidak ada KMTT
11. SUMBER BELAJAR :
1. KIMIA utuk SMA kelas X, Michael Purba, Erlangga, hlm 48-56
2. KIMIA 1 untuk SMA/MA , Parning dkk, Yudhistira, hlm 10-18
3. Sains KIMIA 1 SMA/MA, Ety Sofyatiningrum dkk, Bumi Aksara, hlm 31-39
1 2 3 4
Kendal, September 2011
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Lismawati, S.Pd Siti Muzdalifah
NIP.- NIM. 73711022
Mengetahui
Kepala sekolah MA NU 04 Al Ma’arif Boja
Drs. Shobirin, M.Si
NIP. 19640611 1993031 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
1. IDENTITAS MATA PELAJARAN
Sekolah : MA NU 04 AL MA’ARIF BOJA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X / 1
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Tahun pelajaran : 2010 / 2011
Pertemuan : 2 (Dua)
2. STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan
ikatan kimia.
3. KOMPETENSI DASAR : 1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr,sifat-
sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta
menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron.
4. INDIKATOR :
a. Menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron atau
sebaliknya.
b. Menentukan sifat-sifat dan masa atom relatif unsur dari tabel periodik.
c. Menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron,
energi ionisasi, dan keelektronegatifan).
5. TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Peserta didik dapat menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan
konfigurasi elektron atau sebaliknya.
b. Peserta didik dapat menentukan sifat-sifat dan masa atom relatif unsur dari tabel periodik.
c. Peserta didik dapat menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom,
afinitas elektron, energi ionisasi, dan keelektronegatifan).
6. MATERI AJAR
a. Hubungan Sifat-sifat Unsur dan Konfigurasi Elektron
Dari tabel periodik unsur diketahui bahwa unsur dalam satu golongan mempunyai
jumlah elektron valensi sama. Oleh karena itu golongan suatu unsur ditunjukkan oleh
elektron valensinya, sedangkan periode ditunjukkan oleh jumlah kulit.
b. Sifat Keperiodikan Unsur
Kecenderungan sifat-sifat unsur dan senyawanya dalam tabel periodik unsur
dikelompokkan menurut periode dan golongan. Sepanjang periode dari kiri ke kanan,
nomor atom bertambah yang berakibat pada perbedaan sifat-sifat seperti jari-jari atom,
afinitas elektron, energi ionisasi, dan keelektronegatifan, demikian juga pada satu
golongan.
1) Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron di kulit terluar. Makin
besar nomor atom unsur-unsur segolongan makin banyak pula jumlah kulit
elektronnya sehingga makin besar pula jari-jari atomnya.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan nomor atom bertambah yang berarti makin
bertambahnya muatan inti, sedangkan kulit elektron tetap.
Tabel 1. Jari-jari atom Unsur-unsur (A0)
Periode Golongan
IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA VIIIA
1
2
3
4
5
Li 1,52
Na 1,86
K 2,27
Rb 2,47
Cs 2,65
Be 1,13
Mg 1,60
Ca 1,97
Sr 2,15
Ba 2,17
B 0,88
Al 1,43
Ga 1,22
In 1,63
Ti 1,70
C 0,77
Si 1,17
Ge 1,22
Sn 1,40
Pb 1,75
N 0,70
P 1,10
As 1,21
Sb 1,41
Bi 1,55
O 0,66
S 1,04
Se 1,17
Te 1,43
-
F 0,64
Cl 0,99
Br 1,14
I 1,33
-
Ne 0,69
Ar 0,97
Kr 1,10
Xe 1,30
-
2) Afinitas elektron
Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan oleh atom netral dalam bentuk
gas apabila menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negatif. Makin negatif
harga afinitas elektron, makin mudah atom tersebut menerima elektron, makin
reaktif pula unsurnya.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, harga afinitas elektron makin bertambah
(positif) dan dalam satu golongan dari atas ke bawah, harga afinitas elektron akan
berkurang.
Tabel 2. Harga afinitas elektron unsur-unsur
Periode Golongan
IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA VIIIA
1
2
3
4
5
6
H 73
Li 60
Na 53
K 48
Rb 47
Cs 45
Be <0
Mg <0
Ca 1,97
Sr 2,15
Ba 2,17
B 0,88
Al 1,43
Ga 1,22
In 1,63
Ti 1,70
C 0,77
Si 1,17
Ge 1,22
Sn 1,40
Pb 1,75
N 0,70
P 1,10
As 1,21
Sb 1,41
Bi 1,55
O 0,66
S 1,04
Se 1,17
Te 1,43
-
F 0,64
Cl 0,99
Br 1,14
I 1,33
-
He
Ne 0,69
Ar 0,97
Kr 1,10
Xe 1,30
-
3) Energi ionisasi
Energi ionisasi ialah energi minimal yang diperlukan atom netral dalam bentuk
gas untuk melepaskan satu elektron membentuk ion bermuatan positif.
Dalam satu periode dari kiri kekanan, jari-jari atom makin kecil. Dengan
demikian makin kuat daya tarik inti terhadap elektron terluar dan makin sukar
elektron tersebut dilepas, sehingga energi ionisasinya bertambah.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, nomor atom bertambah, jari-jari atom
bertambah karena jumlah kulit bertambah. Akibatnya makin kecil daya tarik inti
terhadap elektron terluar, sehingga makin mudah unsur tersebut melepaskan elektron
dan makin kecil energi ionisasinya.
Tabel 3. Energi ionisasi unsur-unsur
Periode Golongan
IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA VIIIA
2
3
4
Li 1,52
Na 1,86
K 2,27
Be 1,13
Mg 1,60
Ca 1,97
B 0,88
Al 1,43
Ga 1,22
C 0,77
Si 1,17
Ge 1,22
N 0,70
P 1,10
As 1,21
O 0,66
S 1,04
Se 1,17
F 0,64
Cl 0,99
Br 1,14
Ne 0,69
Ar 0,97
Kr 1,10
5
6
Rb 2,47
Cs 2,65
Sr 2,15
Ba 2,17
In 1,63
Ti 1,70
Sn 1,40
Pb 1,75
Sb 1,41
Bi 1,55
Te 1,43
-
I 1,33
-
Xe 1,30
-
4) Keelektronegatifan
Keelektronegatifan ialah kemampuan atom suatu unsur untuk menarik elektron
dalam molekul suatu senyawa.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom makin besar sehingga
harga keelektronegatifan berkurang dan dalam satu periode dari kiri ke kanan jari-
jari atom makin kecil, sehingga harga keelektronegatifan unsur makin besar.
7. ALOKASI WAKTU
1 kali pertemuan (2 x 45 menit)
8. METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran : Crossword Puzzle dan penugasan
9. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah – langkah Pembelajaran:
No Kegiatan Pembelajaran waktu Metode
1 2 3 4
1 TATAP MUKA
Kegiatan Awal (pendahuluan)
5 mnt
2,1
1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0
0,9 1,2 1,5 1,8 2,1 2,5 3,0
0,8 1,0 1,3 1,5 1,6 1,6 1,5 1,8 1,8 1,8 1,9 1,6 1,6 1,8 2,0 2,4 2,8
0,8 1,0 1,2 1,4 1,6 1,8 1,9 2,2 2,2 2,2 1,9 1,7 1,7 1,8 1,9 2,1 2,5
0,7 0,9 1,1-1,2 1,3 1,5 1,7 1,9 2,2 2,2 2,2 2,4 1,9 1,8 1,8 1,9 2,0 2,2
0,7 0,9 1,1-1,7
Tabel 4. Keelektronegatifan unsur berdasarkan skala pauling
a. Presensi dan pengaturan kelas
b. Apersepsi
Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang informasi berikut:
Banyak manfaatnya dalam mempelajari sifat-sifat keperiodikan unsur, oleh
karena itu sangat penting untuk mengetahui letak unsur dalam sistem
periodik.
2 Kegiatan inti
Eksplorasi
Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang sifat–sifat keperiodikan unsure
Elaborasi
• Peserta didik dibentuk menjadi 7 kelompok dengan masing-masing
kelompok berisi peserta didik
• Masing-masing kelompok dibagi Crossword Puzzle atau teka-teki silang
yang berisi permasalahan tentang sifat–sifat keperiodikan unsur
• Kemudian masing-masing kelompok berdiskusi tentang Crossword Puzzle
yang berisi permasalahan tentang materi sifat–sifat keperiodikan unsur
• Peserta didik membuat laporan dari hasil diskusi masing-masing kelompok
• Perwakilan salah satu peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya
Konfirmasi
• Peserta didik menyamakan persepsi tentang sifat–sifat keperiodikan unsur
• Memotivasi peserta didik yang belum aktif untuk aktif dalam proses
pembelajaran yang berlangsung.
75
mnt
Crossw
ord
Puzzle
3 Penutup :
Guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan tentang materi sifat–
sifat keperiodikan unsur
10
mnt
10. PENILAIAN HASIL BELAJAR
a. Penilaian:
1) Kognitif
a) Prosedur tes :
(1) Tes awal (pre-test). (terlampir)
(2) Tes akhir (post-test). (terlampir)
b) Proses
(1) Jenis tagihan : Penugasan kelompok, laporan hasil kerja kelompok, kuis.
(2) Bentuk tagihan: Laporan, uraian terstruktur
(3) Hasil: Tuntas dan tidak tuntas
b. Tindak lanjut
Peserta didik yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan.
Penugasan terstruktur :
• Menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron atau
sebaliknya.
• Menentukan sifat-sifat dan masa atom relatif unsur dari tabel periodik.
• Menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron,
energi ionisasi, dan keelektronegatifan.
(Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur)KMTT :
-Tidak ada KMTT
11. SUMBER BELAJAR :
1. KIMIA utuk SMA kelas X, Michael Purba, Erlangga, hlm 57-68
2. KIMIA 1 untuk SMA/MA , Parning dkk, Yudhistira, hlm 22-29
3. Sains KIMIA 1 SMA/MA, Ety Sofyatiningrum dkk, Bumi Aksara, hlm 41-52
1 2 3 4
Kendal, September 2011
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Lismawati, S.Pd Siti Muzdalifah
NIP.- NIM. 73711022
Mengetahui
Kepala sekolah MA NU 04 Al Ma’arif Boja
Drs. Shobirin, M.Si
NIP. 19640611 1993031 003
SILABUS
KELAS KONTROL
Nama Sekolah : MA NU 04 AL MA’ARIF BOJA
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : X / 1
Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber belajar
1 2 3 4 5 6 7
1.1Memahami
struktur atom
berdasarkan teori
atom Bohr, sifat-
sifat unsur, massa
atom relatif, dan
sifat-sifat
periodik unsur
a. Perkemba
ngan
Dasar
Pengelom
pokan
Unsur
b. Golongan
dan
Tatap Muka:
Mendengarkan
penjelasan guru yang
mengacu pada materi
yang diajarkan yaitu
sistem periodik unsur.
Penugasan terstruktur:
a. Membandingkan
perkembangan sistem
periodik
b. Menentukan golongan
dan periode unsur-
unsur dalam sistem
periodik
a. Teknik
penilaian : test
tertulis.
b. Bentuk
penilaian :
pilihan ganda,
dan keaktifan.
2 jp
Sumber :
1. KIMIA utuk
SMA kelas X,
Michael
Purba,
Erlangga, hlm
48-56
2. KIMIA 1 untuk
dalam tabel
periodik serta
menyadari
keteraturannya,
melalui
pemahaman
konfigurasi
elektron.
periode
c. Hubungan
Sifat-sifat
Unsur dan
Konfigura
si Elektron
d. Sifat
Keperiodi
kan Unsur
• Menjelaskan
perkembangan
sistem periodik
modern.
• Menentukan
golongan dan
periode unsur-unsur
dalam sistem
periodik.
KMTT
- tidak ada KMTT
�
Tatap muka :
Mendengarkan
penjelasan guru yang
mengacu pada materi
yang diajarkan yaitu
sistem periodik unsur
Penugasan terstruktur
�
a.Menentukan letak unsur
dalam sistem periodik
berdasarkan konfigurasi
elektron atau
sebaliknya.
b. Menentukan sifat-sifat
dan masa atom relatif
unsur dari tabel
�
2jp
SMA/MA ,
Parning dkk,
Yudhistira,
hlm 10-18
3. Sains KIMIA 1
SMA/MA,
Ety
Sofyatiningru
m dkk, Bumi
Aksara, hlm
31-39
�
Sumber :
1. KIMIA utuk
SMA kelas X,
Michael
Purba,
Erlangga, hlm
57-68
2. KIMIA 1 untuk
• Menentukan letak
unsur dalam sistem
periodik berdasarkan
konfigurasi elektron
atau sebaliknya.
• Menentukan sifat-
sifat dan masa atom
relatif unsur dari
tabel periodik.
• Menganalisis tabel
atau grafik sifat
keperiodikan unsur
(jari-jari atom,
afinitas elektron,
energi ionisasi, dan
keelektronegatifan.
periodik.
c. Menganalisis tabel atau
grafik sifat
keperiodikan unsur
(jari-jari atom, afinitas
elektron, energi
ionisasi, dan
keelektronegatifan).
SMA/MA ,
Parning dkk,
Yudhistira,
hlm 22-29
3. Sains KIMIA 1
SMA/MA,
Ety
Sofyatiningru
m dkk, Bumi
Aksara, hlm
41-52
Lampiran 3.
Data Pretest dan Posttest
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
No Kode Pretest Posttest Gain No Kode Pretest Posttest Gain
1 A. Dhiya’udin A. 28 44 16 1 A.Abdul Majid 24 40 16
2 A. Hidayatul C. 36 68 32 2 Adnan K. 44 44 0
3 A. Sarifuddin 40 52 12 3 Afifudin Syarif 28 40 12
4 Agilyas Hidayatullah 52 52 0 4 Ahmad Farhan 48 80 32
5 Aji Nugroho 16 48 32 5 Anif Munifah 60 48 -12
6 Alwi Hasan 28 72 44 6 Anik Nurfiati 44 64 20
7 Dedi Fajar 32 48 16 7 Denni Septiyanto 24 40 16
8 Dian Fitriyani 36 84 48 8 Devi S. 60 72 12
9 Diana Mayasari 48 60 12 9 Dewi Novita Sari 32 52 20
10 Dita Anggita Wijaya 44 60 16 10 Dian Permata S. 36 64 28
11 Felika Nova Liyansa 48 72 24 11 Eni Hariyanti 16 48 32
12 Fitri Anita 52 76 24 12 Fajar Nurhidayat 56 56 0
13 Ginanjar Fajri M. 44 68 24 13 Fajar Sidiq 44 52 8
14 Hesti Pratiwi 68 56 -12 14 Faris Lukman H. 40 60 20
15 Imam Sanjaya Putra 44 76 32 15 Fifiana 56 60 4
16 Joko Ananto 36 44 8 16 Indah Dwi P. 36 52 16
17 Kamalludin 28 32 4 17 Indra Praditya 52 48 -4
18 Khoirul Anwar 44 72 28 18 Iqfan Firmansyah 14 52 38
19 Lela Himatul Aliyah 64 68 4 19 Ismail 20 36 16
20 Lifa Sifaun Najakh 56 56 0 20 Ismalia F. 40 56 16
21 Luthfatul Arifiyah 60 76 16 21 Ivan Abdul G. 52 52 0
22 M. Dhikri Afriyal 28 44 16 22 Khoirul Umam 14 32 18
23 M. Iskandar 40 80 40 23 Lukman W. 44 68 24
24 M. Syaiful Bahri 36 52 16 24 M. Agus A. N. 36 36 0
25 Muhammad Muiz 48 64 16 25 M. Ma’muril M. 52 40 -12
26 Mukhamad Rizaq 44 64 20 26 M. Rifqi Z. 32 32 0
27 Muslikhatul Fatonah 40 72 32 27 M. Nasrullah 40 56 16
28 Muyasyaroh 60 80 20 28 Miftahudin A. 44 44 0
29 Nur Kholisoh 64 72 8 29 Nita Yuliana 16 32 16
30 Puput Ebita D. 52 52 0 30 Nur Mahmudah 24 60 36
31 Putri Mulya Agustina 60 72 12 31 Nurul Muawanah 60 44 -16
32 Rachmad Widimas 36 48 12 32 Puji Rahayu 56 40 -16
33 Rifki Setiyawan 40 80 40 33 Rindho Maulana 40 32 -8
34 Rizki Astiawan 48 56 8 34 Rochamin 20 72 52
35 Salis Nur Fatimah 52 64 12 35 Romdonah 52 40 -12
36 Siti Aisyah 36 60 24 36 Rumiyanti 60 76 16
37 Tri Murdianingsih 42 76 34 37 Shelly Indah P. 20 40 20
38 Tri Winarso 32 52 20 38 Sumarlan 28 44 16
39 Umi Kulsum 58 64 6 39 Tiara Arizki 36 36 0
40 Uswatun Khasanah 56 76 20 40 Tinto Henri K. C. 56 48 -8
41 Winda Nur Aeni 52 64 12 41 Umi Ulfa 16 52 36
42 Yoyok Mulyanto 48 68 20 42 Yusuf Fatkullah 28 44 16
43 Miftakhul Ulum 36 52 16 43 Zulia Ratna N. 44 44 0
44 Ade Akmal N. 52 64 12 44 M. Hasyim 14 32 18
45 Hermawan Susanto 40 40 0
∑ 2004 2800 796 ∑ 1658 2160 502
n1 45 45 45 n2 44 44 44
x1 44,53 62,22 17,69 x2 37,68 49,09 11,41
UJI NORMALITAS DATA AWAL
KELAS X1
Hipotesis:
0H : Data berdistribusi normal
1H : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan:
Ho diterima jika hitung2χ < ( )( )11
2−− nαχ .
Nilai maksimum = 68
Nilai minimum = 16
Banyak siswa = 45
Rentang = nilai maksimum – nilai minimum = 68 – 16 = 52
Banyak kelas = 1+3,3 log n=1+(3,3xlog 45) = 6,45 ≈ 7
Panjang kelas= rentang/banyak kelas= 52/7 = 8,05 ≈ 8
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi
Kelas Eksperimen
NO. NILAI
1 2 3 4
1 28 -16.5333 273.3511
2 36 -8.53333 72.8178
3 40 -4.53333 20.5511
4 52 7.466667 55.7511
5 16 -28.5333 814.1511
6 28 -16.5333 273.3511
7 32 -12.5333 157.0844
8 36 -8.53333 72.8178
9 48 3.466667 12.0178
Lampiran 4
( )∑
−=
Ei
EiOi2
2χ
XX −2)( XX −
1 2 3 4
10 44 -0.53333 0.2844
11 48 3.466667 12.0178
12 52 7.466667 55.7511
13 44 -0.53333 0.2844
14 68 23.46667 550.6844
15 44 -0.53333 0.2844
16 36 -8.53333 72.8178
17 28 -16.5333 273.3511
18 44 -0.53333 0.2844
19 64 19.46667 378.9511
20 56 11.46667 131.4844
21 60 15.46667 239.2178
22 28 -16.5333 273.3511
23 40 -4.53333 20.5511
24 36 -8.53333 72.8178
25 48 3.466667 12.0178
26 44 -0.53333 0.2844
27 40 -4.53333 20.5511
28 60 15.46667 239.2178
29 64 19.46667 378.9511
30 52 7.466667 55.7511
31 60 15.46667 239.2178
32 36 -8.53333 72.8178
33 40 -4.53333 20.5511
34 48 3.466667 12.0178
35 52 7.466667 55.7511
36 36 -8.53333 72.8178
37 42 -2.53333 6.4178
38 32 -12.5333 157.0844
39 58 13.46667 181.3511
40 56 11.46667 131.4844
41 52 7.466667 55.7511
42 48 3.466667 12.0178
43 36 -8.53333 72.8178
44 52 7.466667 55.7511
45 40 -4.53333 20.5511
��=∑�
��
���
� 44,53
S2=
∑�����
���=
5707,20045�1 =129,709
S=√129,709= 11,39
Tabel Distribusi Frekuensi
Kelas Interval
16-23 1
24-31 4
32-39 9
40-47 11
48-55 11
56-63 6
64-71 3
Jumlah 45
Daftar Nilai Frekuensi Observasi
Kelas Eksperimen
Bk xxi − Z Peluang
Z
Luas
Kelas Z
15.5 -29.03 -2.55 0.4946 0.0268 1.206 0.0424 0.035187
23.5 -21.03 -1.85 0.4678 0.0949 4.2705 0.0732 0.017134
31.5 -13.03 -1.14 0.3729 0.2029 9.1305 0.0170 0.001865
39.5 -5.03 -0.44 0.17 -0.0674 -3.033 196.9251 -64.9275
47.5 2.97 0.26 0.1026 0.2289 10.3005 0.4893 0.047503
55.5 10.97 0.96 0.3315 0.121 5.445 0.3080 0.05657
63.5 18.97 1.67 0.4525
∑ -64,7692
iO
iE ( )2ii EO −( )
i
ii
E
EO2−
Keterangan;
S
xBkZ
−=
Peluang untuk Z : lihat tabel kurva normal
Luas kelas Z : selisih antar interval pada kolom peluang Z
Frekuensi harapan : = = luas kelas Z x n.
Dengan %5=α dan 617 =−=dk diperoleh 5916,122 =tabelχ , sedangkan
dari perhitungan diperoleh.χ2
hitung= -64,7692 Karena 2
)6;95,0(
2 χχ <hitung , maka
kesimpulannya data berdistribusi normal.
iE
UJI NORMALITAS DATA AWAL
KELAS X1
Hipotesis:
0H : Data berdistribusi normal
1H : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan:
Ho diterima jika hitung2χ < ( )( )11
2−− nαχ .
Nilai maksimum = 68
Nilai minimum = 16
Banyak siswa = 45
Rentang = nilai maksimum – nilai minimum = 68 – 16 = 52
Banyak kelas = 1+3,3 log n=1+(3,3xlog 45) = 6,45 ≈ 7
Panjang kelas= rentang/banyak kelas= 52/7 = 8,05 ≈ 8
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi
Kelas Eksperimen
NO. NILAI
1 2 3 4
1 28 -16.5333 273.3511
2 36 -8.53333 72.8178
3 40 -4.53333 20.5511
4 52 7.466667 55.7511
5 16 -28.5333 814.1511
6 28 -16.5333 273.3511
7 32 -12.5333 157.0844
8 36 -8.53333 72.8178
9 48 3.466667 12.0178
Lampiran 4
( )∑
−=
Ei
EiOi2
2χ
XX −2)( XX −
1 2 3 4
10 44 -0.53333 0.2844
11 48 3.466667 12.0178
12 52 7.466667 55.7511
13 44 -0.53333 0.2844
14 68 23.46667 550.6844
15 44 -0.53333 0.2844
16 36 -8.53333 72.8178
17 28 -16.5333 273.3511
18 44 -0.53333 0.2844
19 64 19.46667 378.9511
20 56 11.46667 131.4844
21 60 15.46667 239.2178
22 28 -16.5333 273.3511
23 40 -4.53333 20.5511
24 36 -8.53333 72.8178
25 48 3.466667 12.0178
26 44 -0.53333 0.2844
27 40 -4.53333 20.5511
28 60 15.46667 239.2178
29 64 19.46667 378.9511
30 52 7.466667 55.7511
31 60 15.46667 239.2178
32 36 -8.53333 72.8178
33 40 -4.53333 20.5511
34 48 3.466667 12.0178
35 52 7.466667 55.7511
36 36 -8.53333 72.8178
37 42 -2.53333 6.4178
38 32 -12.5333 157.0844
39 58 13.46667 181.3511
40 56 11.46667 131.4844
41 52 7.466667 55.7511
42 48 3.466667 12.0178
43 36 -8.53333 72.8178
44 52 7.466667 55.7511
45 40 -4.53333 20.5511
=
S2= = =129,709
S= = 11,39
Tabel Distribusi Frekuensi
Kelas Interval
16-23 1
24-31 4
32-39 9
40-47 11
48-55 11
56-63 6
64-71 3
Jumlah 45
Daftar Nilai Frekuensi Observasi
Kelas Eksperimen
Bk xxi − Z Peluang
Z
Luas
Kelas Z
15.5 -29.03 -2.55 0.4946 0.0268 1.206 0.0424 0.035187
23.5 -21.03 -1.85 0.4678 0.0949 4.2705 0.0732 0.017134
31.5 -13.03 -1.14 0.3729 0.2029 9.1305 0.0170 0.001865
39.5 -5.03 -0.44 0.17 -0.0674 -3.033 196.9251 -64.9275
47.5 2.97 0.26 0.1026 0.2289 10.3005 0.4893 0.047503
55.5 10.97 0.96 0.3315 0.121 5.445 0.3080 0.05657
63.5 18.97 1.67 0.4525
∑
-
64,7692
iO
iE( )2ii EO − ( )
i
ii
E
EO2−
Keterangan;
S
xBkZ
−=
Peluang untuk Z : lihat tabel kurva normal
Luas kelas Z : selisih antar interval pada kolom peluang Z
Frekuensi harapan : = = luas kelas Z x n.
Dengan %5=α dan 617 =−=dk diperoleh 5916,122 =tabelχ , sedangkan
dari perhitungan diperoleh.χ2
hitung= -64,7692 Karena 2
)6;95,0(
2 χχ <hitung , maka
kesimpulannya data berdistribusi normal.
iE
Contoh Perhitungan Validitas Soal Nomor 2
Rumus:
( )( )
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑
∑∑∑−−
−=
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Kriteria:
Butir soal valid jika tabelxy rr >
Berikut ini contoh perhitungan validitas soal nomor 2, untuk butir soal yang lain
dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh hasilnya seperti pada tabel analisis
butir soal.
No. Kode X Y 2X 2Y XY
1 UC-15 1 43 1 1849 43
2 UC-02 0 43 0 1849 0
3 UC-22 1 41 1 1681 41
4 UC-07 0 39 0 1521 0
5 UC-04 1 38 1 1444 38
6 UC-10 1 38 1 1444 38
7 UC-20 1 37 1 1369 37
8 UC-05 0 37 0 1369 0
9 UC-12 1 37 1 1369 37
10 UC-14 0 37 0 1369 0
11 UC-21 1 35 1 1225 35
12 UC-23 0 34 0 1156 0
13 UC-08 1 33 1 1089 33
14 UC- 01 1 33 1 1089 33
15 UC-03 0 32 0 1024 0
16 UC-09 0 30 0 900 0
17 UC-13 0 28 0 784 0
18 UC-11 0 28 0 784 0
19 UC-16 0 24 0 576 0
20 UC-28 0 24 0 576 0
21 UC-24 0 24 0 576 0
22 UC-18 1 23 1 529 23
23 UC-26 0 22 0 484 0
24 UC-27 0 21 0 441 0
25 UC-17 0 20 0 400 0
26 UC-25 1 20 1 400 20
27 UC-19 0 20 0 400 0
28 UC-06 0 19 0 361 0
Jumlah 28 11 860 11 739600 378
Lampiran 6
( )( )
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑
∑∑∑−−
−=
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
=
= 0,383
Pada %5=α dan N= 28, diperoleh rtabel= 0,381.
Karena tabelxy rr > , maka butir soal nomor 2 valid.
Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran
Soal Nomor 1
Rumus:
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan benar
JS= jumlah seluruh peserta didik
Kriteria:
Besarnya Tigkat Kesukaran Interpretasi
Kurang dari 0,25 Terlalu sukar
0,25-0,75 Cukup (sedang)
Lebih dari 0,75 Mudah
Berikut ini contoh perhitungan tingkat kesukaran pada butir soal nomor 1, untuk
butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh hasilnya
seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
1 UC-15 1 1 UC-03 1
2 UC-02 1 2 UC-09 0
3 UC-22 0 3 UC-13 0
4 UC-07 1 4 UC-11 1
5 UC-04 1 5 UC-16 0
6 UC-10 0 6 UC-28 0
7 UC-20 1 7 UC-24 1
8 UC-05 1 8 UC-18 0
9 UC-12 1 9 UC-26 1
10 UC-14 0 10 UC-27 0
11 UC-21 1 11 UC-17 0
12 UC-23 0 12 UC-25 0
13 UC-08 1 13 UC-19 1
14 UC- 01 0 14 UC-06 0
9 5
Lampiran 8
JS
B P =
Sehingga:
P=
= 0,5
Jadi kriteria tingkat kesukaran soal nomor 1 adalah sedang.
Contoh Perhitungan Daya Pembeda
Soal Nomor 1
Rumus:
alSkorMaksim
MLMHDB
)( −=
Keterangan:
DB : daya beda
MH : rata-rata dari kelompok atas
ML : rata-rata dari kelompok bawah
Kriteria:
Besarnya DB Klasifikasi
Kurang dari 20,0 Poor (jelek)
40,021,0 − Satisfactory (cukup)
70.041,0 − Good (baik)
00,171,0 − Exellent (baik sekali)
Bertanda negatif Butir soal dibuang
Berikut ini contoh perhitungan daya pembeda pada butir soal nomor 1,
untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh hasilnya
seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No. Kode Skor No. kode Skor
1 2 3 4 5 6
1 UC-15 1 15 UC-03 1
2 UC-02 1 16 UC-09 0
3 UC-22 0 17 UC-13 0
4 UC-07 1 18 UC-11 1
5 UC-04 1 19 UC-16 0
6 UC-10 0 20 UC-28 0
7 UC-20 1 21 UC-24 1
8 UC-05 1 22 UC-18 0
9 UC-12 1 23 UC-26 1
10 UC-14 0 24 UC-27 0
11 UC-21 1 25 UC-17 0
12 UC-23 0 26 UC-25 0
13 UC-08 1 27 UC-19 1
Lampiran 9
1 2 3 4 5 6
14 UC- 01 0 28 UC-06 0
Jumlah 14 9 Jumlah 14 5
Mean 0,642857 0.357143
Skor maksimal = 1
DB=
=0,285714
Maka daya pembeda soal nomor 1 cukup.
UJI NORMALITAS DATA AKHIR
KELAS X1
Hipotesis:
0H : Data berdistribusi normal
1H : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan:
Ho diterima jika hitung2χ < ( )( )11
2−− nαχ .
Nilai maksimum = 84
Nilai minimum = 32
Banyak peserta didik = 45
Rentang = nilai maksimum – nilai minimum = 84 – 32 = 52
Banyak kelas = 1+3,3 log n=1+(3,3xlog 45) = 6,45 ≈ 7
Panjang kelas= rentang/banyak kelas= 52/7 = 8,05 ≈ 8
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi
Kelas Eksperimen
NO. NILAI
1 2 3 4
1 44 -18.22222 332.0494
2 68 5.777778 33.3827
3 52 -10.22222 104.4938
4 52 -10.22222 104.4938
5 48 -14.22222 202.2716
6 72 9.777778 95.6049
7 48 -14.22222 202.2716
8 84 21.77778 474.2716
9 60 -2.222222 4.9383
Lampiran 10
( )∑
−=
Ei
EiOi2
2χ
XX −2)( XX −
1 2 3 4
10 60 -2.222222 4.9383
11 72 9.777778 95.6049
12 76 13.77778 189.8272
13 68 5.777778 33.3827
14 56 -6.222222 38.7160
15 76 13.77778 189.8272
16 44 -18.22222 332.0494
17 32 -30.22222 913.3827
18 72 9.777778 95.6049
19 68 5.777778 33.3827
20 56 -6.222222 38.7160
21 76 13.77778 189.8272
22 44 -18.22222 332.0494
23 80 17.77778 316.0494
24 52 -10.22222 104.4938
25 64 1.777778 3.1605
26 64 1.777778 3.1605
27 72 9.777778 95.6049
28 80 17.77778 316.0494
29 72 9.777778 95.6049
30 52 -10.22222 104.4938
31 72 9.777778 95.6049
32 48 -14.22222 202.2716
33 80 17.77778 316.0494
34 56 -6.222222 38.7160
35 64 1.777778 3.1605
36 60 -2.222222 4.9383
37 76 13.77778 189.8272
38 52 -10.22222 104.4938
39 64 1.777778 3.1605
40 76 13.77778 189.8272
41 64 1.777778 3.1605
42 68 5.777778 33.3827
43 52
-10.22222 104.4938
44 64
1.777778 3.1605
45 40
-22.22222 493.8272
=
S2= = =156,04
S= = 12,49
Tabel Distribusi Frekuensi
Kelas Interval
32-39 1
40-47 4
48-55 9
56-63 6
64-71 10
72-79 11
80-87 4
Jumlah 45
Daftar Nilai Frekuensi Observasi
Kelas Eksperimen
Bk xxi − Z Peluang
Z
Luas
Kelas Z
31.5 -30.72 -2.46 0.4931 0.0275 1.2375 0.0564 0.04558
39.5 -22.72 -1.82 0.4656 0.0846 3.807 0.0372 0.00978
47.5 -14.72 -1.18 0.381 0.1756 7.902 1.2056 0.15257
55.5 -6.72 -0.54 0.2054 0.1656 7.452 2.1083 0.28292
63.5 1.28 0.10 0.0398 -0.2306 -10.377 415.2221 -40.014
71.5 9.28 0.74 0.2704 -0.1458 -6.561 308.3887 -47.003
79.5 17.28 1.38 0.4162
∑ -86.5262
iO
iE( )2ii EO − ( )
i
ii
E
EO2−
Keterangan;
S
xBkZ
−=
Peluang untuk Z : lihat tabel kurva normal
Luas kelas Z : selisih antar interval pada kolom peluang Z
Frekuensi harapan : = = luas kelas Z x n.
Dengan %5=α dan 617 =−=dk diperoleh 5916,122 =tabelχ , sedangkan
dari perhitungan diperoleh.χ2
hitung= -86,5262 Karena 2
)6;95,0(
2 χχ <hitung , maka
kesimpulannya data berdistribusi normal.
iE
Lampiran 12
Uji Dua Rata-Rata
Hipotesis:
0H : Data berdistribusi normal
1H : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
t =
21
21
11
nns
xx
+
−
dengan:
2nn
s)1n(s)1n(s
21
2
22
2
112
−+
−+−=
Keterangan:
1x : skor rata-rata dari kelompok eksperimen
2x : skor rata-rata dari kelompok kontrol.
n1 : banyaknya subyek kelompok eksperimen
n2 : banyaknya subyek kelompok kontrol
2
1s : varians kelompok eksperimen
2
2s : varians kelompok kontrol
2s : varians gabungan
Kriteria yang digunakan:
0H diterima jika: )2)(1( 21 −+−< nnhitung tt
α
Tabel Uji Perbedaan Dua Rata-rata
Sampel ix
2
iS n S
Eksperimen
62.22
156.0404
45
12.5311
Kontrol 49.09
158.0381
44
21
11
21
nns
xxt
+
−=
t =
= 13,13/2,657
= 4,943
Pada %5=α dan dk= 45+44-2=87 diperoleh t(0.95)(87)=1,66
Karena thitung= 4,943 > t(0.95)(87)= 1,66, maka hitungt berada pada daerah penolakan
0H . Ini berarti 0H ditolak dan 1H diterima. Jadi nilai rata-rata kelas eksperimen lebih baik
daripada kelas kontrol.
Lampiran 13.
Uji Prosentase Keefektifan
Data Nilai Pretest dan Posstest
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
No Kode Pretest Posttest ketuntasan No Kode Pretest Posttest ketuntasan
1 A. Dhiya’udin A. 28 44 tidak tuntas 1 A.Abdul Majid 24 40 tidak tuntas
2 A. Hidayatul C. 36 68 tuntas 2 Adnan K. 44 44 tidak tuntas
3 A. Sarifuddin 40 52 tidak tuntas 3 Afifudin Syarif 28 40 tidak tuntas
4 Agilyas Hidayatullah 52 52 tidak tuntas 4 Ahmad Farhan 48 80 tuntas
5 Aji Nugroho 16 48 tidak tuntas 5 Anif Munifah 60 48 tidak tuntas
6 Alwi Hasan 28 72 tuntas 6 Anik Nurfiati 44 64 tidak tuntas
7 Dedi Fajar 32 48 tidak tuntas 7 Denni Septiyanto 24 40 tidak tuntas
8 Dian Fitriyani 36 84 tuntas 8 Devi S. 60 72 tuntas
9 Diana Mayasari 48 60 tidak tuntas 9 Dewi Novita Sari 32 52 tidak tuntas
10 Dita Anggita Wijaya 44 60 tidak tuntas 10 Dian Permata S. 36 64 tidak tuntas
11 Felika Nova Liyansa 48 72 tuntas 11 Eni Hariyanti 16 48 tidak tuntas
12 Fitri Anita 52 76 tuntas 12 Fajar Nurhidayat 56 56 tidak tuntas
13 Ginanjar Fajri M. 44 68 tuntas 13 Fajar Sidiq 44 52 tidak tuntas
14 Hesti Pratiwi 68 56 tidak tuntas 14 Faris Lukman H. 40 60 tidak tuntas
15 Imam Sanjaya Putra 44 76 tuntas 15 Fifiana 56 60 tidak tuntas
16 Joko Ananto 36 44 tidak tuntas 16 Indah Dwi P. 36 52 tidak tuntas
17 Kamalludin 28 32 tidak tuntas 17 Indra Praditya 52 48 tidak tuntas
18 Khoirul Anwar 44 72 tuntas 18 Iqfan Firmansyah 14 52 tidak tuntas
19 Lela Himatul Aliyah 64 68 tuntas 19 Ismail 20 36 tidak tuntas
20 Lifa Sifaun Najakh 56 56 tidak tuntas 20 Ismalia F. 40 56 tidak tuntas
21 Luthfatul Arifiyah 60 76 tuntas 21 Ivan Abdul G. 52 52 tidak tuntas
22 M. Dhikri Afriyal 28 44 tidak tuntas 22 Khoirul Umam 14 32 tidak tuntas
23 M. Iskandar 40 80 tuntas 23 Lukman W. 44 68 tuntas
24 M. Syaiful Bahri 36 52 tidak tuntas 24 M. Agus A. N. 36 36 tidak tuntas
25 Muhammad Muiz 48 64 tidak tuntas 25 M. Ma’muril M. 52 40 tidak tuntas
26 Mukhamad Rizaq 44 64 tidak tuntas 26 M. Rifqi Z. 32 32 tidak tuntas
27 Muslikhatul Fatonah 40 72 tuntas 27 M. Nasrullah 40 56 tidak tuntas
28 Muyasyaroh 60 80 tuntas 28 Miftahudin A. 44 44 tidak tuntas
29 Nur Kholisoh 64 72 tuntas 29 Nita Yuliana 16 32 tidak tuntas
30 Puput Ebita D. 52 52 tidak tuntas 30 Nur Mahmudah 24 60 tidak tuntas
31 Putri Mulya Agustina 60 72 tuntas 31 Nurul Muawanah 60 44 tidak tuntas
32 Rachmad Widimas 36 48 tidak tuntas 32 Puji Rahayu 56 40 tidak tuntas
33 Rifki Setiyawan 40 80 tuntas 33 Rindho Maulana 40 32 tidak tuntas
34 Rizki Astiawan 48 56 tidak tuntas 34 Rochamin 20 72 tuntas
35 Salis Nur Fatimah 52 64 tidak tuntas 35 Romdonah 52 40 tidak tuntas
36 Siti Aisyah 36 60 tidak tuntas 36 Rumiyanti 60 76 tuntas
37 Tri Murdianingsih 42 76 tuntas 37 Shelly Indah P. 20 40 tidak tuntas
38 Tri Winarso 32 52 tidak tuntas 38 Sumarlan 28 44 tidak tuntas
39 Umi Kulsum 58 64 tidak tuntas 39 Tiara Arizki 36 36 tidak tuntas
40 Uswatun Khasanah 56 76 tuntas 40 Tinto Henri K. C. 56 48 tidak tuntas
41 Winda Nur Aeni 52 64 tidak tuntas 41 Umi Ulfa 16 52 tidak tuntas
42 Yoyok Mulyanto 48 68 tuntas 42 Yusuf Fatkullah 28 44 tidak tuntas
43 Miftakhul Ulum 36 52 tidak tuntas 43 Zulia Ratna N. 44 44 tidak tuntas
44 Ade Akmal N. 52 64 tidak tuntas 44 M. Hasyim 14 32 tidak tuntas
45 Hermawan Susanto 40 40 tidak tuntas
∑ 2004 2800 ∑ 1658 2160
n1 45 45 n2 44 44
x1 44,53 62,22 x2 37,68 49,09
Siswa lolos KKM 19 Siswa lolos KKM 5
Rumus:
Kriteria Prosentase Keefektifan
No Prosentase Peserta didik
yang Lolos KKM
Keterangan
1 0% - 20% Tidak efektif
2 21% - 40% Kurang efektif
3 41% - 60% Cukup efektif
4 61% - 80% Efektif
5 81% - 100% Sangat efektif
Sehingga:
= 42,22%
Prosentase keefektifan kelas eksperimen mencapai 42,22% artinya pembelajaran
menggunakan metode Crossword Puzzle cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta
didik pada materi pokok Sistem Periodik Unsur kelas X MA NU 04 Al Ma’arif Boja.
Lampiran 14.
KISI – KISI SOAL
SATUAN PENDIDIKAN : MA
MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS/ SEMESTER : X / 1
MATERI POKOK : SISTEM PERIODIK UNSUR
STANDAR
KOMPETENSI
KOMPETENSI
DASAR INDIKATOR
JENJANG SOAL DAN
PENYEBARANNYA JUMLAH JAWABAN
C 1 C 2 C 3
1 2 3 4 5 6 7 8
1.Memahami
struktur atom,
sifat-sifat
periodik unsur,
dan ikatan kimia
1.1 Memahami
struktur atom
berdasarkan teori
atom Bohr, sifat-sifat
unsur, massa atom
relatif, dan sifat-sifat
periodik unsur dalam
tabel periodik serta
menyadari
1.1.1 Membandingkan
perkembangan sistem
periodik
1, 2, 3,
4, 5
5 A, D, B, B, B
1.1.2 Menentukan golongan
dan periode unsur-unsur
dalam sistem periodik
7, 9, 10,
20, 33,
48
22, 26,
35, 37
6, 12, 21,
47
14 E, C, C, E, E,
B, C, D, D, E,
C, B, C, E
1.1.3 Menentukan letak
unsur dalam sistem periodik
berdasarkan konfigurasi
15 16, 19 8, 11, 13,
14, 17, 18,
39
10 A, B, A, B, B,
D, B, C, D, A
keteraturannya,
melalui pemahaman
konfigurasi elektron.
elektron atau sebaliknya.
1.1.4 Menentukan sifat-sifat
dan masa atom relatif unsur
dari tabel periodik.
23, 27,
28, 31,
32, 36,
38, 43,
49
24, 30,
42, 46,
50
25, 29, 34,
41, 44
19 B, A, E, D, C,
D, A, D, E, D,
A, E, A, C, A,
E, E, E, C
1.1.5 Menganalisis tabel
atau grafik sifat
keperiodikan unsur (jari-jari
atom, afinitas elektron,
energi ionisasi, dan
keelektronegatifan).
40, 45 2 B, E
1 2 3 4 5 6 7 8
Lampiran 14
UJI VALIDITAS SOAL
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X/ 1
Meteri Pokok : Sistem Periodik Unsur.
Alokasi Waktu : 50 soal x 1 menit (50 menit)
SOAL PILIHAN GANDA
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) jawaban yang tepat
pada lembar jawaban yang telah disediakan!
1. Sistem perodik modern disusun berdasarkan..........
a. kenaikan nomor atom
b. kenaikan energi ionisasi
c. kenaikan nomor massa atom relatif
d. kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat
e. bertambahnya neutron
2. Hukum periodik yang menyatakan bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik
dari nomor atom adalah....
a. triade dobereiner
b. sistem oktaf newlands
c. sistem periodik mendeleyev
d. sistem periodik modern (moseley-lothar meyer)
e. sistem periodik bentuk pendek
3. Di dalam sistem periodik unsur yang merupakan susunan asli dari Mendeleyev,
unsur-unsur disusun berdasarkan….
a. kesamaan konfigurasi elektronnya
b. kenaikan massa atom
c. kenaikan nomor atom
d. kenaikan jumlah atom
e. kenaikan jumlah inti
4. Hukum yang mengemukakan bahwa unsur-unsur yang mempunyai sifat yang
sama disusun berdasarkan massa atomnya dalam suatu triade adalah….
a. sistem oktaf newlands
b. triade dobereiner
c. sistem periodik mendeleyev
d. sistem periodik modern (moseley-lothar meyer)
e. sistem periodik bentuk pendek
5. Ilmuwan yang mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan massa atom adalah….
a. Dobereiner d. Henry Moseley
b. Newlands e. Lothar Meyer
c. Mendeleyev
6. Unsur Al27
13 di dalam sistem periodik terletak pada….
a. golongan VI B periode 4 d. golongan III B periode 3
b. golongan VI A periode 4 e. golongan III A periode 4
c. golongan III A periode 3
7. Dalam satu periode, unsur-unsur mempunyai…….
a. nomor atom sama D. massa atom sama
b. jumlah elektron sama E. nomor kulit sama
c. elektron valensi sama
8. Suatu unsur mempunyai jumlah kulit 3 dan elektron valensi 6. Maka unsur
tersebut mempunyai nomor atom…
a. 14 d. 21
b. 16 e. 25
c. 19
9. Unsur yang terletak dalam satu golongan mempunyai….
a. nomor atom sama d. massa atom sama
b. jumlah elektron sama e. nomor kulit sama
c. elektron valensi sama
10. Unsur-unsur dibawah ini yang termasuk golongan IIIA adalah…..
a. B, Al,Ga, Sn,Pb d. B, Al, C, Sr
b. B, Al, Sn, Bi e. B,Ca, Al, Bi
c. B,Al,Ga, In, Tl
Informasi untuk mengerjakan soal nomor 11 dan 12
11. Elektron valensi untuk unsur X adalah….
a. 1 d. 5
b. 3 e. 6
c. 4
12. Unsur X dalam periodik unsur terletak pada….
a. golongan IIB, periode 2 d. golongan IVA, periode 4
b. golongan IIIB, periode 4 e. golongan VA, periode 4
c. golongan IIA, periode 3
13. Diketahui beberapa unsur:
1. 6C 3. 32Ge
2. As33 4. P15
Pasangan unsur yang mempunyai elektron valensi 4 adalah….
a. 1 dan 2 d. 1 dan 3
b. 2 dan 3 e. 3 dan 4
c. 2 dan 4
14. Unsur di bawah ini yang terletak dalam periode 3 dan golongan VIA adalah…
Unsur X dengan nomor atom 21
a. 14Si d. 20Ca
b. 16S e. 11Na
c. 5B
15. Jumlah maksimum elektron pada kulit K adalah…
a. 2 d. 6
b. 4 e. 7
c. 5
16. Atom P (Z= 15) mempunyai konfigurasi elektron….
a. 8 . 5 . 2 d. 2 . 5 . 8
b. 2 . 8 . 5 e. 2 . 10 . 3
c. 8 . 2 . 5
17. Diketahui beberapa unsur:
1. F9 3. Si14
2. As33 4. P15
Pasangan unsur yang mempunyai elektron valensi 5 adalah….
a. 1 dan 2 d. 1 dan 3
b. 2 dan 3 e. 3 dan 4
c. 2 dan 4
18. Elektron valensi dari unsur 20Ca, 13Al, dan 35Br adalah…
a. 8 . 5 . dan 7 d. 2 . 3 . dan 7
b. 5 . 3 . dan 7 e. 2 . 7 . dan 5
c. 2 . 5 . dan 8
19. Masing-masing unsur A, B, C, D dan E di bawah ini mempunyai konfigurasi
elektron sebagai berikut:
A : 2 8 2 D : 2 8 8 3
B : 2 8 1 E : 2 8 8 2
C : 2 8 4
Pasangan yang merupakan unsur-unsur dari satu golongan yang sama adalah….
a. A dan E d. A dan C
b. A dan B e. D dan E
c. A dan D
20. Dibawah ini nama golongan yang sesuai pada sistem periodik adalah……
a. golongan IA: alkali tanah d. golongan VA: aluminium
b. golongan IIIA: karbon e. golongan VIIA: halogen
c. golongan IVA: nitrogen
21. Suatu unsur memiliki konfigurasi elektron: 2 . 8 . 18 . 3. Unsur tersebut terletak
pada golongan…..
a. IA d. VIIA
b. IIA e. VIIIA
c. IIIA
22. Unsur X memiliki konfigurasi elektron: 2 . 8 . 6. Unsur tersebut terletak pada
periode….
a. 1 d. 6
b. 2 e. 7
c. 3
23. Dibawah ini yang merupakan sifat-sifat unsur logam adalah….
a. sukar ditempa d. tidak mengkilap
b. bersifat reduktor e. titik leleh rendah
c. oksidanya bersifat asam
24. Pernyataan dibawah ini yang tidak sesuai dengan bertambahnya nomor atom
adalah….
a. jari-jari atom dalam satu golongan bertambah besar
b. jari-jari atom dalam satu periode semakin kecil
c. afinitas elektron dalam satu golongan semakin kecil
d. energi ionisasi dalam satu periode semakin kecil
e. keelektronegatifan dalam satu golongan semakin kecil
25. Diantara atom-atom dibawah ini yang mempunyai energi ionisasi pertama
terbesar adalah….
a. F9 d. Cl17
b. Na11 e. K19
c. Br35
26. Unsur yang mempunyai nomor atom 20 terletak pada….
a. periode 2, golongan IV A d. periode 4, golongan II A
b. periode 3, golongan II A e. periode 4, golongan VI A
c. periode 3, golongan VI A
27. Dibawah ini yang tidak merupakan sifat-sifat non logam adalah…
a. bersifat reduktor d. tidak dapat menghantarkan panas dan
listrik
b. sukar dibentuk e. tidak mengkilap
c. oksidasinya bersifat asam
28. Pernyataan yang benar tentang jari-jari atom dalam satu golongan (dari atas ke
bawah) dan dalam satu periode (dari kiri ke kanan) adalah….
a. makin besar, makin besar d. makin kecil, makin kecil
b. makin kecil, makin besar e. makin besar, makin kecil
c. makin besar, tetap
29. Unsur yang memiliki keelektronegatifan terbesar adalah unsur yang konfigurasi
elektronnya….
a. 2 . 8. 5. d. 2 . 8 . 2.
b. 2 . 8. 6. e. 2 . 8 . 8.
c. 2 .8 . 1.
30. Dalam urutan unsur-unsur Al13 , Cl17 , Ar18 jari-jari atom akan….
a. berkurang
b. bertambah
c. sama
d. berkurang lalu bertambah
e. bertambah lalu berkurang
31. Pernyataan yang benar tentang afinitas elektron dalam sitem periodik adalah…
a. dari kiri ke kanan semakin kecil d. dari kiri ke kanan makin besar
b. dari atas ke bawah semakin besar e. dari kiri kekanan tidak berubah
c. dari bawah keatas semakin kecil
32. Diantara unsur-unsur berikut yang tidak termasuk unsur golongan halogen
adalah….
a. F d. Cl
b. Br e. I
c. Ar
33. Kelompok-kelompok unsur berikut merupakan unsur segolongan, kecuali……
a. Be, Mg, dan Ca d. F, Cl dan Br
b. Li, Na, dan K e. Be, C, dan N
c. He, Ar, dan Kr
34. Unsur-unsur alkali tanah terdiri dari Mg12 , Ca20 , Sr38 , Ba56 dan Ra88 Yang
paling reaktif adalah….
a. Ba d. Sr
b. Mg e. Ra
c. Ca
35. Pasangan unsur yang terletak dalam satu periode adalah unsur dengan nomor
atom…
a. 7 dan 11 d. 12 dan 17
b. 2 dan 5 e. 33 dan 53
c. 6 dan 14
36. Di bawah ini yang tidak merupakan sifat-sifat keperiodikan unsur adalah….
a. jari-jari atom d. kereaktifan
b. afinitas elektron e. keelektronegatifan
c. energi ionisasi
37. Unsur yang mempunyai nomor atom 9 di dalam sistem periodik terletak pada….
a. golongan IV B periode 2 d. golongan II B periode 4
b. golongan IV A periode 2 e. golongan VII A periode 2
c. golongan IIA periode 4
38. Jarak dari inti atom hingga kulit terluarnya merupakan definisi dari….
a. jari-jari atom d. keelektronegatifan
b. afinitas elektron e. potensial ionisasi
c. energi ionisasi
39. Ion X2-
mempunyai konfigurasi elektron 2 . 8 . 8. Nomor atom unsur X tersebut
adalah…
a. 20 c. 18 e. 16
b. 19 d. 17
40. Hubungan yang benar dalam satu periode pada sistem periodik adalah….
a.
b.
c.
d.
e.
No. atom
Jari-jari atom
No. atom
Jari-jari atom
No. atom
keelektronegatifan
No. atom
Afinitas elektron
No. atom
Potensial ionisasi
41. Diketahui beberapa unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut:
P : 2 8 8 1 S: 2 8 4
Q: 2 8 T: 2 7
R: 2 8 2
Unsur yang mempunyai afinitas elektron terbesar adalah….
a. P d. S
b. Q e. T
c. R
42. Unsur yang mempunyai energi ionisasi terbesar adalah….
a. 3Li d. 9F
b. 4Be e. 10 Ne
c. 8O
43. Pernyataan yang benar tentang energi ionisasi dalam SPU adalah…
a. dari kiri ke kanan semakin kecil d. dari kiri ke kanan makin besar
b. dari atas ke bawah semakin besar e. dari kiri kekanan tidak berubah
c. dari bawah keatas semakin kecil
44. Jari-jari atom unsur Li, Na, K, Be, dan B secara acak dalam satuan angstrom
(A0) adalah 2,01; 1,23; 1,57; 0,80; dan 0,89. Jari-jari atom litium adalah…..
a. 2,03 d. 0,89
b. 1,57 e. 0,80
c. 1,23
45. Gambar berikut yang menunjukkan grafik enegi potensial unsur periode ke-3
dari kiri ke kanan adalah….
a. d.
b. e.
c.
K
z
K
z
K
z
K
z K
z
46. Di antara unsur-unsur 4Be, 12Mg, 20Ca, 38Sr, 56Ba, yang memiliki energi ionisasi
paling besar adalah…
a. 4Be c. 20Ca e. 56Ba
b. 12Mg d. 38Sr
47. Unsur-unsur yang terletak satu periode dengan 19V adalah…
a. 6R d. 17U
b. 9S e. 20W
c. 10T
48. Unsur-unsur yang sifatnya mirip dalam sistem periodik terletak dalam satu…
a. periode d. valensi
b. golongan e. blok
c. kulit
49. Unsur yang tergolong logam adalah…
a. 2P dan 10T d. 6R, 9S, dan 17U
b. 9S dan 17U e. 4Q, 19V, dan 20W
c. 4Q dan 6R
50. Helium dan argon berada dalam satu golongan (golongan VIIIA) karena…
a. mempunyai jumlah elektron valensi berbeda
b. mempunyai konfigurasi elektron sama
c. mempunyai sifat kimia yang mirip
d. jumlah proton sama
e. jumlah kulit elektron sama
Selamat Mengerjakan
Lampiran 16
KUNCI JAWABAN TES UJI COBA
1. A 11. B 21. C 31. D 41. E
2. D 12. B 22. C 32. C 42. E
3. B 13. D 23. B 33. E 43. D
4. B 14. B 24. D 34. E 44. C
5. B 15. A 25. A 35. D 45. E
6. C 16. B 26. D 36. D 46. A
7. E 17. C 27. A 37. E 47. E
8. B 18. D 28. E 38. A 48. B
9. C 19. A 29. E 39. A 49. E
10. C 20. E 30. A 40. B 50. C
Lampiran 16
SOAL PRETEST
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X/ 1
Meteri Pokok : Sistem Periodik Unsur.
Alokasi Waktu : 25 soal x 1 menit (25 menit)
SOAL PILIHAN GANDA
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) jawaban yang tepat pada
lembar jawaban yang telah disediakan!
1. Hukum periodik yang menyatakan bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor
atom adalah....
a. triade dobereiner
b. sistem oktaf newlands
c. sistem periodik mendeleyev
d. sistem periodik modern (moseley-lothar meyer)
e. sistem periodik bentuk pendek
2. Dalam satu periode, unsur-unsur mempunyai…….
a. nomor atom sama d. massa atom sama
b. jumlah elektron sama e. nomor kulit sama
c. elektron valensi sama
3. Suatu unsur mempunyai jumlah kulit 3 dan elektron valensi 6. Maka unsur tersebut
mempunyai nomor atom…
a. 14 d. 21
b. 16 e. 25
c. 19
4. Unsur-unsur dibawah ini yang termasuk golongan IIIA adalah…..
a. B, Al,Ga, Sn,Pb d. B, Al, C, Sr
b. B, Al, Sn, Bi e. B,Ca, Al, Bi
c. B,Al,Ga, In, Tl
Informasi untuk mengerjakan soal nomor 5
5. Elektron valensi untuk unsur X adalah….
a. 1 d. 5
b. 3 e. 6
c. 4
Unsur X dengan nomor atom 21
6. Unsur di bawah ini yang terletak dalam periode 3 dan golongan VIA adalah…
a. 14Si d. 20Ca
b. 16S e. 11Na
c. 5B
7. Jumlah maksimum elektron pada kulit K adalah…
a. 2 d. 6
b. 4 e. 7
c. 5
8. Elektron valensi dari unsur 20Ca, 13Al, dan 35Br adalah…
a. 8 . 5 . dan 7 d. 2 . 3 . dan 7
b. 5 . 3 . dan 7 e. 2 . 7 . dan 5
c. 2 . 5 . dan 8
9. Dibawah ini nama golongan yang sesuai pada sistem periodik adalah……
a. golongan IA: alkali tanah d. golongan VA: aluminium
b. golongan IIIA: karbon e. golongan VIIA: halogen
c. golongan IVA: nitrogen
10. Unsur X memiliki konfigurasi elektron: 2 . 8 . 6. Unsur tersebut terletak pada periode….
a. 1 d. 6
b. 2 e. 7
c. 3
11. Dibawah ini yang merupakan sifat-sifat unsur logam adalah….
a. sukar ditempa d. tidak mengkilap
b. bersifat reduktor e. titik leleh rendah
c. oksidanya bersifat asam
12. Pernyataan dibawah ini yang tidak sesuai dengan bertambahnya nomor atom adalah….
a. jari-jari atom dalam satu golongan bertambah besar
b. jari-jari atom dalam satu periode semakin kecil
c. afinitas elektron dalam satu golongan semakin kecil
d. energi ionisasi dalam satu periode semakin kecil
e. keelektronegatifan dalam satu golongan semakin kecil
13. Diantara atom-atom dibawah ini yang mempunyai energi ionisasi pertama terbesar adalah….
a. F9 d. Cl17
b. Na11 e. K19
c. Br35
14. Unsur yang mempunyai nomor atom 20 terletak pada….
a. periode 2, golongan IV A d. periode 4, golongan II A
b. periode 3, golongan II A e. periode 4, golongan VI A
c. periode 3, golongan VI A
15. Dibawah ini yang tidak merupakan sifat-sifat non logam adalah…
a. bersifat reduktor d. tidak dapat menghantarkan panas dan listrik
b. sukar dibentuk e. tidak mengkilap
c. oksidasinya bersifat asam
16. Diantara unsur-unsur berikut yang tidak termasuk unsur golongan halogen adalah….
a. F d. Cl
b. Br e. I
c. Ar
17. Di bawah ini yang tidak merupakan sifat-sifat keperiodikan unsur adalah….
a. jari-jari atom d. kereaktifan
b. afinitas elektron e. keelektronegatifan
c. energi ionisasi
18. Unsur yang mempunyai nomor atom 9 di dalam sistem periodik terletak pada….
a. golongan IV B periode 2 d. golongan II B periode 4
b. golongan IV A periode 2 e. golongan VII A periode 2
c. golongan IIA periode 4
19. Diketahui beberapa unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut:
P : 2 8 8 1 S: 2 8 4
Q: 2 8 T: 2 7
R: 2 8 2
Unsur yang mempunyai afinitas elektron terbesar adalah….
a. P d. S
b. Q e. T
c. R
20. Unsur yang mempunyai energi ionisasi terbesar adalah….
a. 3Li d. 9F
b. 4Be e. 10 Ne
c. 8O
21. Pernyataan yang benar tentang energi ionisasi dalam SPU adalah…
a. dari kiri ke kanan semakin kecil d. dari kiri ke kanan makin besar
b. dari atas ke bawah semakin besar e. dari kiri kekanan tidak berubah
c. dari bawah keatas semakin kecil
22. Jari-jari atom unsur Li, Na, K, Be, dan B secara acak dalam satuan angstrom (A0) adalah
2,01; 1,23; 1,57; 0,80; dan 0,89. Jari-jari atom litium adalah…..
a. 2,03 d. 0,89
b. 1,57 e. 0,80
c. 1,23
23. Gambar berikut yang menunjukkan grafik enegi potensial unsur periode ke-3 dari kiri ke
kanan adalah….
a. d.
b. e.
c.
24. Di antara unsur-unsur 4Be, 12Mg, 20Ca, 38Sr, 56Ba, yang memiliki energi ionisasi paling besar
adalah…
a. 4Be c. 20Ca e. 56Ba
b. 12Mg d. 38Sr
25. Unsur-unsur yang terletak satu periode dengan 19V adalah…
a. 6R d. 17U
b. 9S e. 20W
c. 10T
Selamat Mengerjakan
K
z
K
z K
z
K
z
K
z
Lampiran 18
KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST
1. D 11. B 21. D
2. E 12. D 22. C
3. B 13. A 23. E
4. C 14. D 24. A
5. B 15. A 25. E
6. B 16. C
7. A 17. D
8. D 18. E
9. E 19. E
10. C 20. E
Lampiran 18
SOAL POSTEST
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X/ 1
Meteri Pokok : Sistem Periodik Unsur.
Alokasi Waktu : 25 soal x 1 menit (25 menit)
SOAL PILIHAN GANDA
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) jawaban yang tepat pada
lembar jawaban yang telah disediakan!
1. Dalam satu periode, unsur-unsur mempunyai…….
a. nomor atom sama d. massa atom sama
b. jumlah elektron sama e. nomor kulit sama
c. elektron valensi sama
2. Hukum periodik yang menyatakan bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari
nomor atom adalah....
a. triade dobereiner
b. sistem oktaf newlands
c. sistem periodik mendeleyev
d. sistem periodik modern (moseley-lothar meyer)
e. sistem periodik bentuk pendek
3. Unsur-unsur dibawah ini yang termasuk golongan IIIA adalah…..
a. B, Al,Ga, Sn,Pb d. B, Al, C, Sr
b. B, Al, Sn, Bi e. B,Ca, Al, Bi
c. B,Al,Ga, In, Tl
4. Suatu unsur mempunyai jumlah kulit 3 dan elektron valensi 6. Maka unsur tersebut
mempunyai nomor atom…
a. 14 d. 21
b. 16 e. 25
c. 19
Informasi untuk mengerjakan soal nomor 5
5. Elektron valensi untuk unsur X adalah….
a. 1 d. 5
b. 3 e. 6
c. 4
6. Unsur di bawah ini yang terletak dalam periode 3 dan golongan VIA adalah…
a. 14Si d. 20Ca
b. 16S e. 11Na
Unsur X dengan nomor atom 21
c. 5B
7. Dibawah ini nama golongan yang sesuai pada sistem periodik adalah……
a. golongan IA: alkali tanah d. golongan VA: aluminium
b. golongan IIIA: karbon e. golongan VIIA: halogen
c. golongan IVA: nitrogen
8. Unsur X memiliki konfigurasi elektron: 2 . 8 . 6. Unsur tersebut terletak pada periode….
a. 1 d. 6
b. 2 e. 7
c. 3
9. Jumlah maksimum elektron pada kulit K adalah…
a. 2 d. 6
b. 4 e. 7
c. 5
10. Elektron valensi dari unsur 20Ca, 13Al, dan 35Br adalah…
a. 8 . 5 . dan 7 d. 2 . 3 . dan 7
b. 5 . 3 . dan 7 e. 2 . 7 . dan 5
c. 2 . 5 . dan 8
11. Dibawah ini yang merupakan sifat-sifat unsur logam adalah….
a. sukar ditempa d. tidak mengkilap
b. bersifat reduktor e. titik leleh rendah
c. oksidanya bersifat asam
12. Unsur yang mempunyai nomor atom 20 terletak pada….
a. periode 2, golongan IV A d. periode 4, golongan II A
b. periode 3, golongan II A e. periode 4, golongan VI A
c. periode 3, golongan VI A
13. Dibawah ini yang tidak merupakan sifat-sifat non logam adalah…
a. bersifat reduktor d. tidak dapat menghantarkan panas dan listrik
b. sukar dibentuk e. tidak mengkilap
c. oksidasinya bersifat asam
14. Diantara unsur-unsur berikut yang tidak termasuk unsur golongan halogen adalah….
a. F d. Cl
b. Br e. I
c. Ar
15. Di bawah ini yang tidak merupakan sifat-sifat keperiodikan unsur adalah….
a. jari-jari atom d. kereaktifan
b. afinitas elektron e. keelektronegatifan
c. energi ionisasi
16. Unsur yang mempunyai nomor atom 9 di dalam sistem periodik terletak pada….
a. golongan IV B periode 2 d. golongan II B periode 4
b. golongan IV A periode 2 e. golongan VII A periode 2
c. golongan IIA periode 4
17. Unsur-unsur yang terletak satu periode dengan 19V adalah…
a. 6R d. 17U
b. 9S e. 20W
c. 10T
18. Diketahui beberapa unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut:
P : 2 8 8 1 S: 2 8 4
Q: 2 8 T: 2 7
R: 2 8 2
Unsur yang mempunyai afinitas elektron terbesar adalah….
a. P d. S
b. Q e. T
c. R
19. Unsur yang mempunyai energi ionisasi terbesar adalah….
a. 3Li d. 9F
b. 4Be e. 10 Ne
c. 8O
20. Pernyataan dibawah ini yang tidak sesuai dengan bertambahnya nomor atom adalah….
a. jari-jari atom dalam satu golongan bertambah besar
b. jari-jari atom dalam satu periode semakin kecil
c. afinitas elektron dalam satu golongan semakin kecil
d. energi ionisasi dalam satu periode semakin kecil
e. keelektronegatifan dalam satu golongan semakin kecil
21. Diantara atom-atom dibawah ini yang mempunyai energi ionisasi pertama terbesar
adalah….
a. F9 d. Cl17
b. Na11 e. K19
c. Br35
22. Pernyataan yang benar tentang energi ionisasi dalam SPU adalah…
a. dari kiri ke kanan semakin kecil d. dari kiri ke kanan makin besar
b. dari atas ke bawah semakin besar e. dari kiri kekanan tidak berubah
c. dari bawah keatas semakin kecil
23. Jari-jari atom unsur Li, Na, K, Be, dan B secara acak dalam satuan angstrom (A0) adalah
2,01; 1,23; 1,57; 0,80; dan 0,89. Jari-jari atom litium adalah…..
a. 2,03 d. 0,89
b. 1,57 e. 0,80
c. 1,23
24. Gambar berikut yang menunjukkan grafik enegi potensial unsur periode ke-3 dari kiri ke
kanan adalah….
a. d.
b. e.
c.
25. Di antara unsur-unsur 4Be, 12Mg, 20Ca, 38Sr, 56Ba, yang memiliki energi ionisasi paling
besar adalah…
a. 4Be c. 20Ca e. 56Ba
b. 12Mg d. 38Sr
Selamat Mengerjakan
K
z
K
z K
z
K
z
K
z
Lampiran 20
KUNCI JAWABAN SOAL POSTEST
1. E 11. B 21. A
2. D 12. D 22. D
3. C 13. A 23. C
4. B 14. C 24. E
5. B 15. D 25. A
6. B 16. E
7. E 17. E
8. C 18. E
9. A 19. E
10. D 20. D
Kondisi peserta didik saat diskusi Crossword Puzzle
Guru memberikan bimbingan saat diskusi Pelaksanaan tes akhir (posttest)
FOTO PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE CROSSWORD PUZZLE
Lampiran 21
Peserta didik pada kelas kontrol kurang memperhatikan pelajaran
FOTO PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN KURVA NORMAL STANDAR
DARI 0 sd. Z
z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0,0 0000 0040 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 0359
0,1 0398 0438 0478 0517 0557 0596 0636 0675 0714 0743
0,2 0793 0832 0871 0910 0948 0987 1026 1064 1103 1141
0,3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 1517
0,4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 1879
0,5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 2190 2224
0,6 2258 2291 2324 2357 2389 2422 2454 2486 2517 2549
0,7 2580 2612 2642 2673 2703 2734 2764 2794 2823 2852
0,8 2810 2612 2939 2967 2995 3023 3051 3078 3106 3133
0,9 3159 3186 3212 3238 3264 3289 3315 3340 3365 3389
1,0 3413 3448 3461 3485 3508 3531 3554 357 3599 3621
1,1 3643 3665 3686 3708 3729 3749 3770 3790 3810 3830
1,2 3849 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 4015
1,3 4032 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 4177
1,4 4192 4207 4222 4236 4251 4265 4279 4292 4306 4319
1,5 4332 4345 4357 4370 4382 4394 4406 4419 4429 4441
1,6 4452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 4545
1,7 4554 4564 4573 4582 4591 4599 4608 4616 4625 4633
1,8 4641 4649 4656 4664 4671 4678 4686 4693 4699 4706
1,9 4713 4719 4726 4732 4738 4744 4750 4756 4761 4767
2,0 4772 4778 4783 4788 4793 4798 4808 4808 4812 4817
2,1 4821 4826 4830 4864 4838 4842 4846 4850 4854 4857
2,2 4861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 4890
2,3 4898 4896 4898 4901 4904 4906 4909 4911 4913 4916
2,4 4918 4920 4922 4925 4927 4929 4931 4932 4934 4936
2,5 4938 4940 4941 4943 4945 4946 4948 4949 4951 4952
2,6 4953 4955 4956 4957 4959 4960 4961 4962 4963 4964
2,7 4965 4966 4967 4968 4969 4970 4971 4972 4973 4974
2,8 4974 4975 4976 4977 4977 4978 4979 4979 4980 4981
2,9 4981 4982 4982 4983 4984 4984 4985 4985 4986 4986
3,0 4987 4987 4987 4988 4988 4989 4989 4989 4990 4990
3,1 4990 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 4993
3,2 4993 4993 4994 4994 4994 4994 4994 4994 4995 4995
3,3 4995 4995 4995 4986 4996 4996 4996 4996 4997 4997
3,4 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4998
3,5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998
3,6 4998 4998 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999
3,7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999
3,8 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999
3,9 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000
Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D), (Bandung: CV. Alfabeta, 2009), hlm. 453
Lampiran 22
TABEL NILAI CHI KUADRAT
d.b 50% 30% 20% 10% 5% 1%
1 0.455 1.074 1.642 2.706 3.841 6.635
2 1.386 2.408 3.219 4.605 5.991 9.210
3 2.366 3.665 4.642 6.251 7.815 11.341
4 3.357 4.878 5.989 7.779 9.488 13.277
5 4.351 6.064 7.289 9.236 11.070 15.086
6 5.348 7.231 8.558 10.645 12.592 16.812
7 6.346 8.383 9.803 12.017 14.067 18.475
8 7.344 9.524 11.030 13.362 15.507 20.090
9 8.343 10.656 12.242 14.684 16.919 21.666
10 9.342 11.781 13.442 15.987 18.307 23.209
11 10.341 12.899 14.631 17.275 19.675 24.725
12 11.340 14.011 15.812 18.549 21.026 26.217
13 12.340 15.119 16.985 19.812 22.362 27.688
14 13.339 16.222 18.151 21.064 23.685 29.141
15 14.339 17.322 19.311 22.307 24.996 30.578
16 15.338 18.418 20.465 23.542 26.296 32.000
17 16.338 19.511 21.615 24.769 27.587 33.409
18 17.338 20.601 22.760 25.989 28.869 34.805
19 18.338 21.689 23.900 27.204 30.144 36.191
20 19.337 22.775 25.038 28.412 31.410 37.566
21 20.337 23.858 26.171 29.6615 32.671 38.932
22 21.337 24.939 27.301 30.813 33.924 40.289
23 22.337 26.018 28.429 32.007 35.172 41.638
24 23.337 27.096 29.553 33.196 35.415 42.980
25 24.337 28.172 30.675 34.382 37.652 44.314
26 25.336 29.246 31.795 35.563 38.885 45.642
27 26.336 30.319 32.912 36.741 40.113 46.963
28 27.336 31.391 34.027 37.916 41.337 48.278
29 28.336 32.461 35.139 39.087 42.557 49.588
30 29.336 33.530 36.250 40.256 43.773 50.892
Sumber: Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV. Alfabeta, 2007),
hlm. 376.
Lampiran 23
TABEL NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
N Taraf Signifikan
N Taraf Signifikan
N Taraf Signifikan
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.729 0.361
Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendeklatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),
(Bandung: CV. Alfabeta, 2009), hlm. 455.
Lampiran 24
TABEL DISTRIBUSI t
db 0,75 0,90 0,95 0,975 0,99 0,995
1 1,000 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657
2 0,816 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925
3 0,765 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841
4 0,741 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604
5 0,727 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032
6 0,718 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707
7 0,711 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499
8 0,706 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355
9 0,703 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250
10 0,700 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169
11 0,697 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106
12 0,695 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055
13 0,694 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012
14 0,692 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977
15 0,691 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947
16 0,690 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921
17 0,689 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898
18 0,688 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878
19 0,688 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861
20 0,687 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845
21 0,686 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831
22 0,686 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819
23 0,685 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807
24 0,685 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797
25 0,684 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787
26 0,684 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779
27 0,684 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771
28 0,683 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763
29 0,683 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756
30 0,683 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750
40 0,681 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704
60 0,679 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660
70 0,678 1,294 1,667 1,994 2,381 2,648
80 0,678 1,292 1,664 1,990 2,374 2,639
90 0,677 1,291 1,662 1,987 2,368 2,632
100 0,677 1,290 1,660 1,984 2,364 2,626
120 0,677 1,289 1,658 1,980 2,358 2,617
Sumber: Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV. Alfabeta, 2007),
hlm. 372.
Lampiran 25
DEPARTEMEN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp/Fax (024) 7601295, 7615387 Semarang
Hal. : Nilai Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamu`alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami beritahukan, Setelah kami selesai membimbing skripsi saudara:
Nama : Siti Muzdalifah
NIM : 073711022
Jurusan : Tadris Kimia
Judul Skripsi : Efektivitas Metode Crossword Puzzle Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Sistem Periodik
Unsur Kelas X MA NU 04 Al Ma’Arif Boja.
Maka nilai bimbinganya adalah:
........................................................
Demikian agar dipergunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu `alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I
Atik Rahmawati, M.Si
NIP. 19750516 200604 2002
DEPARTEMEN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp/Fax (024) 7601295, 7615387 Semarang
Hal. : Nilai Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamu`alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami beritahukan, Setelah kami selesai membimbing skripsi saudara:
Nama : Siti Muzdalifah
NIM : 073711022
Jurusan : Tadris Kimia
Judul Skripsi : Efektivitas Metode Crossword Puzzle Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Sistem Periodik
Unsur Kelas X MA NU 04 Al Ma’Arif Boja.
Maka nilai bimbinganya adalah:
........................................................
Demikian agar dipergunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu `alaikum Wr. Wb.
Pembimbing II
Dr. Widodo Supriyono, M.A.
NIP. 1959 1025 198703 1003
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Alamat : Jl.Prof Hamka km2 telp(024) 7601295 Semarang 50185
No :In.06.3/J7/PP.00.9/3560/2011 Semarang, 12 Juli 2011
Lamp :
Hal : Penunjukan Pembimbing Skripsi
Kepada Yth :
1. Atik Rahmawati, M.Si
2. Dr. Widodo Supriyono, M.A
Berdasarkan hasil pembahasan usulan judul penelitian di jurusan Tadris, maka Fakultas
Tarbiyah menyetujui judul skripsi mahasiswa
Nama : Siti Muzdalifah
Nim : 073711022
Judul : EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE CROSSWORD PUZZLE DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI
POKOK SISTEM PERIODIK UNSUR KELAS X MA NU 04 AL MA’ARIF
BOJA.
dan menunjuk
Saudari : Atik Rahmawati, M.Si sebagai pembimbing I ( Bidang Materi)
Saudara : Dr. Widodo Supriyono, M.A sebagai pembimbing II ( Bidang Metodologi)
Demikian penunjukan pembimbing skripsi ini disampaikan dan atas kerjasama yang
diberikan kami ucapkan terima kasih
An. Dekan
Kepala Jurusan Tadris
Drs. Wahyudi, M.Pd
NIP. 19680314 1995031001
Tembusan:
1. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang (sebagai laporan).
2. Mahasiswa yang bersangkutan.
3. Arsip.
INSTITUT
Jl. Prof. Dr. Hamka Ngali
Nama Mahasiswa : Siti M
Tempat/tanggal lahir : Sema
Nomor Induk Mahasiswa : 07371
Fakultas : Tarbiy
Jurusan/Program Studi : Tadris
Tanggal lulus :
Nomor ijazah :
NO KODE
MATA
KULIAH
MA
1 2
I MKD MATA
1 INS-1101 Pengantar Agama
2 INS-1102 Metodologi Stud
3 INS-1103 Ulumul Qur’an
4 INS-1104 Tafsir
5 INS-1105 Ulumul Hadits
6 INS-1106 Hadits
7 INS-1107 Tauhid
8 INS-1108 Fiqh
9 INS-1109 Ushul Fiqh
10 INS-1110 Akhlaq/Tasawuf
11 INS-1111 Sejarah Peradaba
12 INS-1011 Ilmu Sosial Dasa
13 INS-1113 KKN
14 INS-2114 Islam dan Kebud
15 INS-1115 Pendidikan Kewa
16 INS-1116 Bahasa Indonesia
17 INS-1117 Bahasa Arab I
18 INS-1118 Bahasa Arab II
19 INS-1119 Bahasa Arab III
20 INS-1120 Bahasa Inggris I
21 INS-1122 Bahasa Inggris II
22 INS-1123 Bahasa Inggris II
II MKU MATA
1 TKT-1101 Ilmu Pendidikan
2 TKT-1102 Psikologi Pendid
3 TKT-1103 Strategi Belajar M
4 TKT-1104 Evaluasi Pembel
5 TKT-1105a Micro Teaching
6 TKT-1106 Praktek Pengalam
7 TKT-1107 Ikatan Kimia
8 TKT-1109 Kimia Dasar I
9 TKT-1109a Dasar Kimia Ana
10 TKT-1110 Kimia Dasar II
KEMENTERIAN AGAMA
UT AGAMA ISLAM NEGERI WALI
FAKULTAS TARBIYAH
Ngaliyan Telp/Fax. (024) 7601295. 7615387 Sema
TRANSKIP AKADEMIK Siti Muzdalifah
Semarang, 28 Oktober 1989
073711022
Tarbiyah
Tadris / Kimia
MATA KULIAH SKS NI
Huruf
3 4 5
ATA KULIAH DASAR
Agama Islam 2 C+
i Studi Islam 2 B+
2 B+
2 B
2 B+
2 B+
2 C
2 B+
2 B
sawuf 2 B+
radaban Islam 2 B
l Dasar (ISD) 2 C
4 A
ebudayaan Jawa 2 C+
Kewarganegaraan 2 B
onesia 2 B
4 B+
4 C
ab III 2 B
gris I 4 B
gris II 4 B+
gris III 2 B+
ATA KULIAH UTAMA
dikan 2 B
endidikan 2 C
lajar Mengajar Kimia 2 B+
embelajaran Kimia 2 B
ching 2 A
ngalaman Lapangan 4 A
2 C+
2 C+
ia Analitik 2 B
2 C
LISONGO
Semarang 50185
NILAI ANGKA
KUALITAS Huruf Angka
6 7
2.7 5.4
3.8 7.6
3.5 7
3.4 6.8
3.7 7.4
3.6 7.2
2.4 4.8
3.7 7.4
3.3 6.6
3.9 7.8
3.4 6.8
2 4
4.0 16.0
2.8 5.6
3.1 6.2
3.3 6.6
3.5 14.0
2.1 8.4
3.1 6.2
3.3 13.2
3.7 14.8
3.6 7.2
3.4 6.8
2 4
3.6 7.2
3.4 6.8
4 8
4.0 16.0
2.5 5.0
2.7 10.8
3 6
2.1 4.2
11 TKT-1115 Kimia Anorganik I 2 C+ 2.5 5
12 TKT-1113 Dasar Pemisahan Analitik 2 B 3.2 6.4
13 TKT-1114 Kimia Analisis Instrumen 2 C 2.4 4.8
14 TKT-1111 Kimia Anorganik II 2 C 2.4 4.8
15 TKT-1116 Kimia Fisika I 2 A 4.0 8.0
16 TKT-1117 Kimia Fisika II 2 B 3.3 6.6
17 TKT-1118 Kimia Organik I 2 B 3.2 6.4
18 TKT-1119 Kimia Organik II 2 C 2.4 4.8
19 TKT-1120 Kimia Lingkungan 2 B 3.1 6.2
20 TKT-1121 Kimia Bahan Makanan 2 A 4.0 8.0
21 TKT-1122 Biokimia 2 C+ 2.6 5.2
22 TKT-1122a Kimia Industri 2 B+ 3.9 7.8
23 TKT-1123 Radiokimia 2 C+ 2.8 5.6
24 TKT-1124 Struktur Senyawa Organik 2 C 2 4
25 TKT-1125 Dasar-dasar Reaksi Anorganik 2 B 3.0 6.0
26 TKT-1126 Termodinamika Kimia 2 C+ 2.6 5.2
27 TKT-1127 Statistik Kimia 2 B 3.0 6.0
28 TKT-1129 Metodologi Penelitian 2 B+ 3.8 7.6
29 TKT-1130 Keterpaduan IPTEK dan Islam 2 B+ 3.6 7.2
30 TKT-1132 Telaah Kurikulum Pendidikan Kimia 2 B 3.3 6.6
31 TKT-1133 Dasar Proses Pembelajaran Kimia 2 B+ 3.7 7.4
32 TKT-1134 Manajemen Laboratorium Kimia 2 B+ 3.8 7.6
33 TKT-1135 Praktek Kimia Dasar 2 B 3 6
34 TKT-1136 Praktek Dasar Kimia Analitik 2 B+ 3.8 7.6
35 TKT-1137 Praktek Kimia Anorganik 2 C+ 2.8 5.6
36 TKT-1138 Praktek Kimia Organik 2 C+ 2.6 5.2
37 TKT-1139 Praktek Kimia Fisika 2 B+ 3.8 7.6
38 TMT-1140 Dirosah Agama Intensif 2 B 3 6
39 TKT-1141 Skripsi -
40 TKT-
1121b
Praktikum Kimia Bahan Makanan 2 B 3.2 6.4
41 TKT-1131 Kimia Hasil Alam 2 B+ 3.6 7.2
III MKP MATA KULIAH PILIHAN
1 TKP-1101 Biologi Umum 2 C 2.1 4.2
2 TKP-1102 Program Komputer 2 B 3.3 6.6
3 TKP-1105 Prakarya Kimia 2 A 4.0 8.0
4 TKP-1106 Fisika Dasar 2 B+ 3.5 7
5 TKP-1109 Filsafat Ilmu 2 B 3.3 6.6
6 TKP-1110 Matematika Dasar 2 B 3.4 6.8
7 TKP-1112 Praktek Biokimia 2 C+ 2.6 5.2
9 TKP-2220 Komprehensip Kimia 2 B 3.1 6.2
10 TKP-2221 Kimia Kosmetika 2 B+ 3.7 7.4
Jumlah 154 504.6
Jumlah angka kualitas = 504.6 IPK = 3.28
Jumlah seluruh sks = 154
Semarang, 22 September 2011
Korektor, Mahasiswa
Mulyatun, Msi Siti Muzdalifah
NIP.19830504 201101 2 008 NIM. 073711022
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185
Nomor : In.06.3/D1/TL.00./3679/2011 Semarang, 21 Juli 2011
Lamp : 1 (satu)Proposal
Hal : Mohon Izin Riset
A.n. : Siti Muzdalifah
NIM : 073711022
Kepada Yth.
Kepala MA NU 04 Al Ma’arif Boja
Di Kendal
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Diberitahukan dengan hormat, bahwa mahasiswa kami yang bernama : Siti
Muzdalifah, NIM: 073711022. Sangat membutuhkan data sehubungan dengan
penulisan skripsi yang berjudul: Efektivitas Penerapan Metode Crossword
Puzzle dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada
Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X MA NU 04 Al Ma’arif
Boja di bawah bimbingan Saudara Atik Rahmawati, M.Si. dan Dr. Widodo Supriyono,
M.A Untuk itu kami mohon agar mahasiswa tersebut diberi izin untuk melaksanakan
penelitian di MA NU 04 Al Ma’arif Boja selama 30 hari.
Atas izin yang diberikan kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
A.n. Dekan,
Pembantu Dekan I
Dr. H. Ruswan, M.A.
NIP. 19680424 199303 1 004
Tembusan:
Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH JL.Prof.Dr.Hamka II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185
SURAT KETERANGAN
Nomor : In.06.3/D3/PP.00.9/4774/2011
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dekan fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang menerangkan dengan
sesungguhnya, bahwa:
Nama : Siti Muzdalifah
Tempat/Tanggal Lahir : Semarang, 28 Oktober 1989
Nomor Induk Mahasiswa : 073711022
Program/smt/Tahun : S.1/IX/2011
Jurusan : Tadris Kimia
Alamat : Polaman, Mijen, Semarang
Adalah benar-benar telah melaksanakan kegiatan Ko Kurikuler dan nilai
kegiatan dari masing-masing aspek sebagaimana terlampir.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat, dan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan diharap maklum.
Wassamu’alaikum Wr. Wb.
Semarang, Oktober 2011
A.n. Dekan
Pembantu Dekan III
Ridwan, M. Ag.
NIP. 19630106 199703 1 001
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH JL.Prof.Dr.Hamka II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185
TRANSKRIP KO KURIKULER
Nama : Siti Muzdalifah
Nomor induk mahasiswa : 073711022
No Nama Kegiatan Jumlah
Nilai
Keterangan
1 Aspek Keagamaan dan Kebangsaan
2 Aspek Penalaran dan Idealisme
3 Aspek Kepemimpinan dan Loyalitas
4 Aspek Pemenuhan Bakat dan Minat
5 Aspek Pengabdian pada Masyarakat
Jumlah
Semarang, Oktober 2011
A.n. Dekan
Pembantu Dekan III
Ridwan, M. Ag.
NIP. NIP. 19630106 199703 1 001
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Siti Muzdalifah
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Semarang, 28 Oktober 1989
3. NIM : 073711022
4. Alamat Rumah : Jl. Kyai Abu Nasrun RT 02 RW 01
Polaman, Mijen, Semarang 50217
B. Riwayat Pendidikan
1. MI Al-Hikmah Polaman Lulus Tahun 2001
2. Mts. Al-Hikmah Polaman Lulus Tahun 2004
3. MA Negeri Suruh Lulus Tahun 2007
4. IAIN Walisongo Semarang Angkatan 2007
Semarang, Desember 2011
Siti Muzdalifah
NIM. 073711022