kemampuan siswa dalam memahami konsep...

76
KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP MATERI DAN PERUBAHAN DALAM PEMBELAJARAN KIMIA MATERI POKOK HUKUM- HUKUM DASAR KIMIA STUDI PADA SISWA KELAS X SEMESTER I SMK ASKHABUL KAHFI SEMARANG Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Kimia Disusun Oleh : MUHAMAD FAQIH WALID ( 043711176) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Upload: truongkhuong

Post on 03-Feb-2018

251 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI

KONSEP MATERI DAN PERUBAHAN DALAM

PEMBELAJARAN KIMIA MATERI POKOK HUKUM-

HUKUM DASAR KIMIA

STUDI PADA SISWA KELAS X SEMESTER I SMK

ASKHABUL KAHFI SEMARANG

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Ilmu Pendidikan Kimia

Disusun Oleh :

MUHAMAD FAQIH WALID

( 043711176)

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa
Page 3: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa
Page 4: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa
Page 5: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

ABSTRAK

Muhamad Faqih Walid (3104176/043711176) Kemampuan Siswa Dalam

Memahami Konsep Materi dan Perubahan Dalam Perubahan Dalam Pembelajaran

Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa Kelas

X Semester I SMK Askhabul Kahfi Semarang. Skripsi. Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo, 2011.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa jauh kemampuan siswa

kelas X SMK Askhabul Kahfi Semarang dalam memahami konsep materi dan

perubahan pada mata pelajaran kimia materi pokok hukum-hukum dasar kimia?

Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan

siswa kelas X SMK Askhabul Kahfi Semarang dalam memahami konsep materi

dan perubahan pada mata pelajaran kimia materi pokok hukum-hukum dasar

kinia.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah; tes, observasi,

interview dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas X SMK Askhabul Kahfi Semarang yang berjumlah 62 siswa. Subjek dalam

penelitian ini sebanyak 62 responden, yang terdiri dari 33 siswa laki-laki dan 29

siswi perempuan. Penelitian ini bersifat populasi karena jumlah responden kurang

dari 100 siswa. Data penelitian yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis

statistik dengan langkah; pertama, analisis pendahuluan, yaitu untuk mentabulasi

data yang diperoleh dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan

memaparkan tentang kemampuan siswa dalam memahami konsep materi dan

perubahan pada mata pelajaran kimia pokok bahasan hukum-hukum dasar kimia

yang diambil dari tes yang telah diberi skor. Kedua, analisis uji hipotesis, yaitu

menguji hipoetesis lebih lanjut melalui distribusi data dari analisis pendahuluan

yang kemudian distribusi data tersebut dianalisis dengan mengguanakan analisis

statistik N faktorial. Ketiga, analisis lanjut, yaitu analisis pengolahan lebih lanjut

dari hasil analisis uji hipotesis.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa; kemampuan siswa kelas X

SMK Askhabul Kahfi dalam memahami konsep materi dan perubahan pada mata

pelajaran kimia pokok bahasan hukum-hukum dasar kimia adalah baik (memiliki

kriteria tinggi) dengan nilai rata-rata 58.95 dari jumlah akumulasi nilai maksimal

80 dan total skor 3655 dari skor maksimum 4960 dengan prosentase 74%. Dengan

demikian, kemampuan siswa kelas X SMK Askhabul Kahfi dalam memahami

konsep materi dan perubahan pada mata pelajaran kimia pokok bahasan hukum-

hukum dasar kimia adalah cukup baik.

Dari hasil temuan tersebut maka hasil penelitian ini diharapkan menjadi

bahan informasi dan masukan bagi guru, tutor maupun civitas akademika untuk

selalu memberikan pembelajaran, bimbingan dan pendampingan secara maksimal

dan sungguh-sungguh kepada siswanya agar lebih mudah dalam memahami

pelajaran kimia.

Page 6: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

MOTTO

“Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali

kamu termasuk orang-orang yang ragu (al-Baqarah(2) : 147)”1

1 Tim Penerjemah al-Qur‟an, al-Qur’an dan Terjemah, (Jakarta : Yayasan Penyelenggara

Penafsiran/Penerjemehan, 1971), hlm. 23.

Page 7: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

PERSEMBAHAN

Atas rahmat dan ridho Allah SWT, karya skripsi ini penulis persembahkan

untuk :

1) Bapak dan Ibu tersayang yang selalu berdo‟a dan memberikan semangat

baik moral, material maupun spiritual;

2) Keluargaku yang selalu mendukung dan membimbingku dalam

mengarungi kehidupan;

3) Adikku tersayang, Dwi Asih Sunarwati, yang selalu setia menemani dan

membantuku dalam menyelesaikan skripsi ini;

4) Sahabat-sahabat LeKSIKA (Lembaga Kajian Sosial dan Pendidikan) :

Alan, Khadiq, Gus Pendi, Ma‟as, Bang Bidin, Achwan, MU_vid, Khafid

“Badri” Afrizal, Teguh “Bho2” Wibowo, Rouf, Juki, Jupri, Toni, Rina,

Ela, Nida, Faridut, Linda, Ani, Ratna, Ulfa, Azi‟ yang memberikan

inspirasi dalam mencapai masa depan;

5) Sahabat-sahabati Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon

Tarbiyah, Komisariat Walisongo Semarang;

6) Anak-anak TK‟04 FT IAIN WS, yang sudah berjuang dan memberikan

dukungan tanpa henti;

7) Serta almamaterku IAIN Walisongo Semarang.

Page 8: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan mengucapkan alhamdulillahi robbil „alamin, penulis panjatkan

syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah pada

setiap ciptaanNya. Tak lupa shlawat serta salam penulis sanjungkan kepada Nabi

Agung Muhammad SAW atas syafa‟at yang diberikan kepada seluruh umatnya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul :

“Kemampuan Siswa Dalam Memahami Konsep Materi dan Perubahan Dalam

Perubahan Dalam Pembelajaran Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia,

Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Semester I SMK Askhabul Kahfi Semarang”

Dalam penulisan ini penulis tidak bisa terlepas dari bantuan pihak lain,

melihat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis.

Tidaklah berlebihan jika penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Suja‟i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang;

2. Drs. Wahyudi, M.Pd, dan Wenty Dwi Yuniarti, M.Si, selaku Ketua Jurusan

dan Sekretari Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang;

3. Atik Rahmawati, S.Pd, M.Si, dan Ratih Rizqi Nirwana, M.Pd., selaku Ketua

dan Sekretaris Program Studi Kimia Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang;

4. Ratih Rizqi Nirwana, M.Pd. dan. Drs. Abdul Wahid, M.Ag., selaku

pembimbing skripsi yang telah senantiasa mengarahkan dan membimbing

dalam penyusunan skripsi ini;

5. Para Dosen Tadris Kimia yang telah meluangkan waktunya untuk berdiskusi;

6. Affendy Hermanu, S.Kom, M.M, selaku Kepala SMK Askhabul Kahfi

Semarang yang telah memberikan ijin untuk penelitian;

7. Teguh Wibowo, S.Pd.I, selaku guru kimia SMK Askhabul Kahfi Semarang

yang telah meluangkan waktu untuk membantu penelitian ini;

8. Siswa-siswi SMK Askhabul Kahfi Semarang, yang telah memberikan

inspirasi dalam penelitian ini;

Page 9: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

9. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis merasa bahwa dalam penulisan ini masih kurang sempurna,

sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif. Semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan semua pembaca umumnya.

Semarang, 27 Juni 2011

Penulis

Page 10: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ....................................................... iii

HALAMAN DEKLARASI ............................................................................ iv

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ v

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

BAB I : PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ...................................................... 5

D. Rumusan Masalah .......................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................... 6

F. Manfaat Penelitian. ...................................................... 6

G. Penegasan Istilah. ............................................... 7

BAB II : Landasan Teori..................................................................... 8

A. Konsep-konsep Tentang Pemahaman

Materi Pembelajaran ...................................................... 8

1. Pengertian, Macam-macam dan

Page 11: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

Tingkatan Pemahaman ............................................. 8

2. Pemahaman dalam konteks pendidikan ..................... 9

3. Pengertian, Macam-macam dan Faktor-faktor yang

mempengaruhi dalam pengambilan keputusan .......... 12

B. Materi dan Perubahan dalam Kimia................................ 13

1. Pengertian, Macam-macam dan Sifat-sifat Materi. .... 13

2. Macam-macam Perubahan Materi ............................ 13

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam memecahkan

masalah. ................................................................... 16

C. Pelajaran Kimia Materi Pokok Hukum-Hukum Dasar Kimia

di Sekolah SMK Askhabul Kahfi ................................... 19

1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavosier). ........... 20

2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust). ........... 20

3. Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton). .... 21

4. Hukum Perbandingan Volum dan

Hipotesis Avogadro. ................................................. 22

D. Siswa dan Ruang Lingkupnya. ....................................... 24

1. Belajar. ..................................................................... 24

2. Proses belajar. .......................................................... 25

3. Hasil belajar. ............................................................ 27

BAB III : METODE PENELITIAN .................................................. 27

A. Jenis dan Desain Penelitian ............................................ 31

B. Populasi ........................................................................ 31

Page 12: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

C. Fokus Penelitian ............................................................. 31

D. Metode Pengumpulan Data ........................................... 32

1. Tes ........................................................................... 32

2. Dokumentasi. ........................................................... 33

E. Metode Analisis Data ..................................................... 32

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................. 35

A. Gambaran Umum Sekolah ............................................. 35

1. Profil Sekolah ........................................................... 35

2. Letak Geografis ........................................................ 36

3. Keadaan Siswa ......................................................... 36

4. Sarana dan Prasarana ................................................ 37

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ...................................... 37

C. Pembahasan Hasil Tes Siswa.......................................... 38

D. Keterbatasan Penelitian. ................................................. 43

BAB V : PENUTUP .......................................................................... 47

A. Kesimpulan .................................................................... 47

B. Saran-Saran .................................................................... 47

C. Penutup .......................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 49

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan

tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, akan tetapi sudah

seharusnya pendidikan merupakan proses pembelajaran yang berorientasi

dan membicarakan masa depan. Pendidikan yang baik yaitu pendidikan

yang tidak hanya mempersiapkan siswa untuk suatu profesi atau jabatan,

akan tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam

kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dalam keseluruhan proses

pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling

pokok. Ini berarti bahwa setiap peserta didik harus mampu menyelesaikan

masalah yang mereka hadapi baik di dalam maupun diluar sekolah.

Pendidikan idealnya mampu membentuk watak pribadi dan sosial,

pengembangan potensi peserta didik, sehingga ketika peserta didik selesai

dari bangkau pendidikanya di harapkan siswa mamapu menjadi pribadi yang

dewasa dan mandiri, yang akan mampu menghapi berbagai persoalan dalam

kehidupan.2

Dalam Undang–Undang RI No. 20 Tahun 2003 Pasal ( 3 ) juga

disebutkan mengenai tujuan pendidikan nasional, yaitu :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”3

Kemampuan mengajar guru merupakan masalah yang sangat penting

dalam proses belajar mengajar. Sehingga kemampuan mengajar guru yang

2 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka

Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), hlm. 2 3 Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bahan

Sosialisasi, Jakarta, 2003), hlm. 6

Page 14: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

baik menunjukkan suatu keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Untuk

mencapai hal tersebut, diperlukan adanya suatu pengalaman mengajar dan

kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh pendidik atau pengajar. Guru

dalam hal ini merupakan salah satu faktor yang paling menentukan

berhasilnya proses belajar mengajar pendidikan yang mana sebagai pemikul

tanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan pengajaran suatu

pendidikan.

Makin besar usaha guru dalam menciptakan kondisi pengajaran,

maka tinggi pula hasil atau produk dari suatu pengajaran itu, sebab guru

mempunyai pengaruh yang dominan terhadap kualitas pengajaran

pendidikan. Dan yang paling dominan adalah kesiapan guru dalam

mempersiapkan pembelajaran untuk peserta didiknya, baik secara aspek

personal, aspek profesional dan aspek sosial.

Oleh karena itu dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan

tersebut diatas, maka tugas guru sebagai profesi yang meliputi mendidik,

mengajar dan melatih.4 Dituntut supaya bekerja keras, cekatan, terampil,

ahli, disiplin tinggi dalam meningkatkan pelaksanaan kerjanya sebagai

profesi.

Ilmu kimia adalah salah satu dari pelajaran dalam rumpun sains yang

merupakan dasar bagi ilmu pengetahuan yang lain, seperti kedokteran,

farmasi dan lain-lain. Mempelajari ilmu kimia dapat pula memenuhi

keinginan seseorang untuk memahami berbagai peristiwa alam yang

ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu menanamkan metode ilmiah,

mengembangkan kemampuan dalam mengajukan gagasan-gagasan ataupun

menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi dan memupuk ketekunan serta

ketelitian bekerja yang berkaitan dengan kehidupan nyata seperti dalam

bidang IPTEK, lingkungan teknologi dan sosial.

Selama ini, antusiasme siswa dalam mengikuti pelajaran kimia di

sekolah tidak seperti mengikuti pelajaran lainnya. Bagi siswa, konsep dan

4 Moh Uzer Utsman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,

1990), hlm. 4

Page 15: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

prinsip kimia menjadi sulit dipahami dan dicerna oleh kebanyakan mereka.

Hal ini berdampak pada rendahnya minat siswa untuk belajar kimia.

Masalah ini merupakan salah satu masalah klasik yang kerap dijumpai oleh

para guru kimia di sekolah, ditambah pula kebiasaan guru yang lebih sibuk

memfokuskan pada siswa dengan rumus-rumus yang tidak mudah dipahami.

Sains yang sebenarnya bisa dieksplorasi dari keseharian anak-anak malah

menjadi semakin berjarak dan tidak menarik. Oleh karena itu, siswa masih

enggan untuk senantiasa mempelajari sains secara konsisten, sehingga

penguasaan sains pada diri siswa di Indonesia masih kurang. Ini juga senada

dengan riset yang dilakukan oleh Programme of International Students

Assessment pada acara Science Competencies for Tommorow‟s World

bulan Desember 2007 yang menjelaskan kondisi siswa Indonesia pada usia

15 tahun (SMP) yang dibedakan menjadi 5 level.5 Siswa di Indonesia pada

level 1 (siswa yang mempunyai pengetahuan sains terbatas) terdapat 61,1%,

level 2 (siswa yang bisa melakukan penelitian sederhana) 27,5%, level 3

(siswa yang mampu mengidentifikasi masalah-masalah ilmiah) 9,5%, level

4 (siswa yang dapat memanfaatkan sains dalam kehidupan) 1,4%. Dalam hal

ini, siswa Indonesia belum ada sama sekali yang menembus level tertinggi,

dimana siswa mampu mengidentifikasi, menjelaskan, serta mengaplikasikan

pengetahuan dan sains dalam berbagai situasi kehidupan yang kompleks

secara konsisten.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dalam hal ini sejalan dengan

tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman

dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,

memiliki pengetahuan dan ketrampilan. Kesehatan jasmani dan rohani,

kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan

dan kebangsaan.6

5 Ester Lince Napitupulu, Belajar Sains Jadi Asyik dan Menyenangkan, Kompas , edisi 23

Februari 2009. 6 Undang-undang Republik Indonesia No. 2. Th. 1989, Tentang Sistem Pendidikan

Nasional dan Penjelasannya, (Semarang: Aneka Ilmu, 1992), hlm. 4.

Page 16: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

Pada saat ini, tidak sedikit siswa yang bingung akan diri mereka

sediri. Hal itu dikarenakan siswa berangkat ke sekolah hanya sekedar

berangkat, mengikuti pelajaran dan hura-hura, sehingga siswa tidak tahu

sebenarnya apa tujuan dari mereka bersekolah. Beragkat dari hal tersebut,

siswa dalam mempelajari ilmu kimia tidak hanya menerima fakta dan

konsep yang diberikan oleh guru, tapi alangkah lebih baiknya siswa juga

harus bisa menemukan fakta dan membuat konsep sendiri, sehingga siswa

tidak harus menunggu apa yang akan guru berikan, akan tetapi siswa sudah

tahu apa yang harus mereka lakukan. Dengan demikian, dalam diri siswa

akan timbul rasa percaya diri dan pada akhirnya mereka akan dapat

membuat keputusan dalam menentukan fakta dan membuat konsep yang

mereka inginkan, akan tetapi seorang pendidik juga tidak terus tinggal diam,

melainkan mengontrol apakah siswanya sudah benar atau belum.

Dimulai dari menentukan fakta dan membuat konsep dalam

pelajaran kimia, tidak dipungkiri bahwa siswa juga akan menerapkan hal

yang sama untuk mata pelajaran yang lainnya atau mungkin juga dalam

kehidupan mereka. Karena, dengan seperti itu mereka akan dapat

menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Dengan demikian setiap siswa

harus mempunyai ketrampilan membuat keputusan untuk menyelesaikan

masalah-masalah yang mereka hadapi. Dari sini seharusnya setiap lembaga

pendidikan harus mampu menjadikan para peserta didiknya mampu

membuat keputusan dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi, baik

dalam bidang mata pelajaran, masalah-masalah sosial baik didalam sekolah

maupun diluar sekolah.

SMK Askhabul Kahfi sebagai salah satu lembaga pendidikan yang

ada di kota Semarang, merupakan suatu lembaga pendidikan kejuruan yang

menitikberatkan pada aspek-aspek ilmu kejuruan, bahasa, MIPA, sosial dan

agama. Sebagai salah satu lembaga pendidikan formal dibawah naungan

Kementrian Agama SMK Askhabul Kahafi berupaya menjadikan para

pesrta didiknya mampu membuat keputusan dan menyelesaikan masalah

Page 17: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

yang mereka hadapi, sehingga para siswa tidak akan minder ataupun takut

kalau disandingkan dengan siswa yang berasal dari sekolah lain.

Berangkat dari latar belakang pemikiran di atas, maka penulis

bermaksud mengangkat permasalahan tersebut melalui penelitian yang

berjudul Memahami Konsep Materi dan Perubahan dalam Kimia Materi

Pokok Hukum-Hukum Dasar Kimia. Studi Kasus Pada Siswa Kelas X

Semester I SMK Askhabul Kahfi Semarang.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut;

1. Kemampuan membuat keputusan merupakan salah satu bakat alamiah

yang dimiliki siswa, namun bakat tersebut perlu mendapatkan pelatihan

dan bimbingan yang cukup untuk mengurai suatu permasalahan,

sehingga bisa mengambil solusi dari permasalahan dengan jalan

mengambil keputusan dan memecahkan masalah dengan runtut dan

sebagaimana mestinya.

2. Kemampuan siswa dalam membuat keputusan dipengaruhi 2 faktor

besar, yaitu faktor internal yaitu faktor yang ada pada diri siswa:

kecerdasan, kematangan berfikir, pengalaman, latihan, dan motifasi,

dan faktor external yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa antara

lain; bimbingan guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan

dan fasilitas pembelajaran, kesempatan, keadaan keluarga, dan motivasi

sosial sekolah.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih mendalam, tidak semua unsur yang ada

pada objek akan diteliti karena keterbatasan teori, waktu dan dana. Oleh

karenanya penulis membatasi untuk meneliti tentang apakah siswa sudah

paham tentang konsep materi dan perubahan dalam kimia materi pokok

hukum-hukum dasar kimia.

Page 18: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka dapat

dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut :

Seberapa jauh pemahaman siswa kelas X SMK Askhabul Kahfi terhadap

konsep materi dan perubahan dalam kimia pokok bahasan hukum-hukum

dasar kimia.

E. Tujuan Penelitian

Berpijak dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah:

Untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa kelas X SMK Askhabul

Kahfi Semarang terhadap konsep materi dan perubahan dalam kimia pokok

bahasan hukum-hukum dasar kimia.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagi siswa

Siswa mampu mengurai suatu permasalahan, sehingga bisa

mengambil solusi dari permasalahan dengan jalan mengambil

keputusan dan memecahkan masalah dengan runtut dan sebagaimana

mestinya, dan pada akhirnya siswa mampu membuat keputusan

terhadap masalah yang mereka hadapi dalam mata pelajaran kimia

pokok bahasan hukum-hukum dasar kimia.

2. Bagi guru

Memberikan wawasan kepada tenaga pendidik, bahwa

kemampuan siswa dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan

permasalahan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Oleh karenanya,

faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam mengambil keputusan

dan memecahkan masalah perlu diminimalkan, sehingga siswa dapat

mendapatkan solusi dengan cara mengambil keputusan dan

memecahkan masalah secara runtut dan sebagaimana mestinya.

Page 19: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

3. Bagi Siswa

Memberikan pengetahuan kepada siswa bahwa walaupun ilmu

kimia adalah salah satu ilmu eksak, akan tetapi tidak semua

permasalahan yang terdapat dalam ilmu kimia hanya dapat diselesaikan

dengan cara perhitungan, akan tetapi bisa juga diselesaikan dengan cara

penalaran.

4. Bagi masyarakat luas/ umum

Memberikan sumbangan pengetahuan bagi masyarakat umum,

bahwa motivasi sosial dan keluarga merupakan salah satu faktor yang

cukup berperan bagi siswa dalam mengambil keputusan dan

memecahkan masalh secara runtut dan sebagaimana mestinya.

G. Penegasan Istilah

1. Memahami/pemahaman berasal dari kata “Paham” yang artinya

mengerti benar tentang sesuatu hal.

2. Konsep merupakan konstruksi simbolik yang menggambarkan ciri-ciri

suatu objek atau kejadian. (misalnya konsep tentang manusia, segitiga,

merah, belajar, dsb).

3. Siswa adalah pelajar, anak yang belajar pada sekolah, akademi dan

sebagainya. 7

4. Pendidikan kimia adalah salah satu dari pelajaran dalam rumpun sains

yang merupakan dasar bagi ilmu pengetahuan yang lain, seperti

kedokteran, farmasi dan lain-lain

5. Hukum-hukum dasar kimia adalah hukum yang digunakan dalam

penelitian ilmu kimia.

7 WJS. Poerwadarminta Kamus Umum bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1982), hlm. 954

Page 20: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

BAB II

LANDASAN TEORI

PEMAHAMAN MATERI PEMBELAJARAN KIMIA

PADA MATERI POKOK HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

A. Konsep-konsep Tentang Pemahaman Materi Pembelajaran

1. Pengertian, Macam-macam dan Tingkatan Pemahaman

a. Pengertian Pemahaman

Pemahaman merupakan terjemahan dari istilah

understanding yang diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi

yang dipelajari. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, paham

berarti mengerti dengan tepat.8 Sedangkan pemahaman siswa

adalah proses, perbuatan, cara memahami sesuatu.9 Dan belajar

adalah upaya memperoleh pemahaman, hakekat belajar itu sendiri

adalah usaha mencari dan menemukan makna atau pengertian.

Berkaitan dengan hal ini, J. Murshell mengatakan: “Isi pelajaran

yang bermakna bagi anak dapat dicapai bila pengajaran

mengutamakan pemahaman, wawasan (insight) bukan hafalan dan

latihan.

Definisi di atas, tidak bersifat operasional, sebab tidak

memperlihatkan perbuatan psikologis yang diambil seseorang jika

ia memahami. Maka arti pemahaman yang bersifat operasional

adalah:

1) Pemahaman diartikan sebagai melihat suatu hubungan.

Pemahaman disini mengandung arti dari definisi yang pertama,

yakni pemahaman diartikan mempunyai ide tentang persoalan.

8 Ardhana, W., Kaluge, L., & Purwanto. 2003. Pembelajaran Inovatif Untuk Pemahaman

Dalam Belajar Matematika Dan Sains Di SD, SLTP, Dan Di SMU. Laporan Penelitian; Penelitian

Hibah Pasca Angkatan I tahun I. Direktoral Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat. Ditjen

Dikti. Depdiknas. 9 Ibid, Ardhana, W., Kaluge, L., & Purwanto.

Page 21: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

Sesuatu itu dipahami selagi fakta-fakta mengenai persoalan itu

dikumpulkan.

2) Pemahaman diartikan sebagai suatu alat menggunakan fakta.

Pemahaman ini lebih dekat pada definisi yang kedua, yakni

pemahaman tumbuh dari pengalaman, disamping berbuat,

seseorang juga menyimpan hal-hal yang baik dari

perbuatannya itu. Melalui pengalaman terjadilah

pengembangan lingkungan seseorang hingga ia dapat berbuat

secara intelegen melalui peramalan kejadian. Dalam pengertian

disini, kita dapat mengatakan seseorang memahami suatu

obyek, proses, ide, fakta jika ia dapat melihat bagaimana

menggunakan fakta tersebut dalam berbagai tujuan.

3) Pemahaman diartikan sebagai melihat penggunaan sesuatu

secara

produktif .

Dalam hal ini pemahaman diartikan bilamana seseorang

tersebut

dapat mengimplikasikan dengan suatu prinsip yang nanti akan

diingat dan dapat digunakannya pada situasi yang lain.10

b. Macam-macam Pemahaman

Pemahaman (understanding) pada pembelajaran

dapat dibedakan menjadi dua.

1) Pemahaman yang pertama disebut pemahaman instruksional

(instructional understanding). Pada tingkatan ini dapat

dikatakan bahwa siswa baru berada di tahap tahu atau hafal

tetapi dia belum atau tidak tahu mengapa hal itu bisa dan

dapat terjadi. Lebih lanjut, siswa pada tahapan ini juga

belum atau tidak bisa menerapkan hal tersebut pada keadaan

baru yang berkaitan.

10

Ibid, Ardhana, W., Kaluge, L., & Purwanto.

Page 22: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

2) Pemahaman yang kedua disebut pemahaman relasional

(relational understanding). Pada tingkatan ini, menurut

Skemp, siswa tidak hanya sekedar tahu dan hafal tentang

suatu hal, tetapi dia juga tahu bagaimana dan mengapa hal

itu dapat terjadi. Lebih lanjut, dia dapat menggunakannya

untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terkait pada

situasi lain.11

Byers dan Herscovics menganalisis ide Skemp itu dan

mengembangkannya lebih jauh, yaitu; siswa terlebih dahulu berada

pada tingkatan pemahaman antara, yaitu tingkatan pemahaman

intuitif (intuitive understanding) dan tingkatan pemahaman formal

(formal understanding). Pertama, sebelum sampai pada tingkatan

pemahaman instruksional, siswa terlebih dahulu berada pada

tingkatan pemahaman intuitif. Mereka mendefinisikannya sebagai

berikut. “Intuitive understanding is the ability to solve a problem

without prior analysis of the problem.” Pada tahap tingkatan ini

siswa sering menebak jawaban berdasarkan pengalaman-

pengalaman keseharian dan tanpa melakukan analisis terlebih

dahulu. Akibatnya, meskipun siswa dapat menjawab suatu

pertanyaan dengan benar, tetapi dia tidak dapat menjelaskan

kenapa (why). Kedua, sebelum siswa sampai pada tingkatan

pemahaman relasional, biasanya mereka akan melewati tingkatan

pemahaman antara yang disebut dengan pemahaman formal.12

Selanjutnya, Buxton juga menanggapi pendapat Skemp

tersebut dan mengembangkan dua pemahaman dari Skemp menjadi

empat pemahaman.

1) Pemahaman pertama disebut pemahaman meniru (rote

learning). Pada tingkatan ini siswa dapat mengerjakan suatu

soal tetapi tidak tahu mengapa.

11

http://www.rusmanmalili.com/pembelajaran-inovatif-kimia-unsur.html 12

Ibid, http.

Page 23: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

2) Pemahaman kedua disebut pemahaman observasi

(observational understanding). Pada tingkatan ini siswa

menjadi lebih mengerti setelah melihat adanya suatu pola

(pattern) atau kecenderungan.

3) Pemahaman ketiga yang disebutnya sebagai tingkatan

pemahaman pencerahan (insightful understanding).

4) Pemahaman keempat adalah tingkatan pemahaman

relasional, pada tingkatan pemahaman ini, siswa tidak hanya

tahu tentang penyelesaian suatu masalah, melainkan dia juga

dapat menerapkannya pada situasi lain, baik yang relevan

maupun yang lebih kompleks.13

c. Tingkat Pemahaman

Pemahaman adalah hasil belajar, misalnya anak didik

dapat menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri atas apa

yang dibacanya atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang

telah dicontohkan guru

atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.

Pemahaman

dapat dibedakan menjadi tiga kategori:

1) Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan mulai dari

terjemahan dalam arti yang sebenarnya, misalnya: dari

bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.

2) Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni

menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang

diketahui berikutnya atau menghubungkan beberapa bagian

dari grafik dengan kejadian.

3) Tingkat ketiga (tingkat tertinggi) adalah pemahaman

ekstrapolasi

tertulis dapat membuat ramalan konsekuensi atau dapat

13

Ibid, http.

Page 24: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus atau

masalahnya.14

2. Pemahaman dalam Konteks Pendidikan

Pencapaian pemahaman siswa dapat dilihat pada waktu proses

belajar mengajar. Sebagaimana kegiatan-kegiatan yang lainnya,

kegiatan belajar mengajar berupaya untuk mengetahui tingkat

keberhasilan (pemahaman) siswa dalam mencapai tujuan yang

diterapkan, maka evaluasi hasil belajar memiliki saran berupa ranah-

ranah yang terkandung dalam tujuan yang diklasifikasikan menjadi

tiga macam yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.

a. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

berhubungan dengan ingatan atau pengenalan terhadap

pengetahuan dan informasi serta pengembangan keterampilan

intelektual, menurut taksonomi (penggolongan) ranah kognitif ada

enam tingkat, yaitu:

1) Pengetahuan, merupakan tingkat terendah dari ranah kognitif

berupa pengenalan dan pengingat kembali terhadap

pengetahuan tentang fakta, istilah dan prinsip-prinsip dalam

bentuk seperti mempelajari.

2) Pemahaman, merupakan tingkat berikutnya berupa

kemampuan

memantau mengerti tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa

perlu

menghubungkannya dengan isi pelajaran lainnya.

3) Penggunaan atau penerapan, merupakan kemampuan

menggunakan

generalisasi atau abstraksi yang sesuai dengan situasi yang

kongkret

dan situasi baru.

14

Akhmad Sudrajat, 2008, /artikel online/, Metode Pembelajaran,

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/ diunduh tanggal 20 Juli 2011.

Page 25: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

4) Analisis, merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran ke

dalam struktur yang baru.

5) Sintesis, merupakan kemampuan menggabungkan unsur-unsur

pokok kedalam struktur yang baru.

6) Evaluasi, merupakan kemampuan menilai isi pelajaran untuk

suatu maksud atau tujuan tertentu.

b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek

yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan

interaksi.

c. Sedangkan ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar,

keterampilan dan kemampuan perseprual, keharmonisan

(ketepatan), gerakan keterampilan kompleks, gerakan ekspresif dan

interpretatif.15

3. Pengertian, Macam-macam dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Belajar Konsep

a. Pengertian Konsep

Banyak pengertian tentang konsep yang berkembang di

kalangan ahli kognitif dan pendidikan, antara lain: konsep sebagai

sekumpulan atau seperangkat sifat yang dihubungkan oleh aturan-

aturan tertentu. Konsep merupakan bayangan mental, ide dan

proses. Pembentukan konsep merupakan ketajaman berpikir dalam

mengklasifikasikan objek atau ide.

Konsep merupakan konstruksi simbolik yang

menggambarkan ciri-ciri suatu objek atau kejadian. (misalnya

konsep tentang manusia, segitiga, merah, belajar, dsb). Dengan

kemampuan manusia untuk membentuk konsep atau pengertian,

memungkinkan manusia untuk mengadakan klasifikasi atau

penggolongan benda-benda atau kejadian-kejadian. Konsep adalah

kategori-kategori yang mengelompokkan objek, kejadian, dan

karakteristik berdasarkan properti umum. Konsep adalah elemen

15

Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001)., hlm. 14.

Page 26: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

dari kognisi yang membantu menyederhanakan dan meringkas

informasi.16

Konsep adalah konstruksi atau gambaran untuk susunan

simbolik yang mewakili suatu kejadian atau hal yang umum dan

sering terjadi. Kemampuan manusia dalam membentuk suatu

konsep memudahkan manusia dalam mengkategorisasikan

sesuatu.Konsep warna “merah” misalnya, kita dapat

mengklasifikasikan objek-objek yang berwarna merah atau tidak.

Contoh yang lain adalah “buah-buahan”, kita dapat

mengklarifikasikan mana yang merupakan buah dan mana yang

tidak.17

Begitu pentingnya pemahaman konsep bagi proses berpikir

kita, sehingga dapat ditarik kesimpulan tentang manfaat

pemahaman tentang suatu konsep, yaitu :

1. Konsep membuat kita tidak perlu “mengulang-ulang pencarian

arti” setiap kali kita menemukan informasi baru.

2. Konsep membantu proses mengingat dan membuatnya menjadi

lebih efisien.

3. Konsep membantu kita menyederhanakan dan meringkas

informasi, komunikasi dan waktu yang digunakan untuk

memahami informasi tersebut.

4. Konsep-konsep merupakan dasar untuk proses mental yang

lebih tinggi.

5. Konsep sangat diperlukan untuk problem solving.

6. Konsep menentukan apa yang diketahui atau diyakini

seseorang.18

16

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2137417-pengertian-pemahaman-

siswa/#ixzz1SeKTafb6 17

JJ. Hasibuan, DTP. Ed. dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.33 18

Ibid, hlm. 33

Page 27: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

b. Macam-macam Konsep

Konsep dapat dibedakan menjadi 2 berdasarkan

keasliannya, yaitu :

1) Konsep Logis

Konsep logis atau disebut juga konsep buatan digunakan dalam

tugas belajar konsep dengan menghadirkan kepada subjek

berbagai macam pola stimulus yang tidak biasa dialami di

dalam lingkungan sehari-hari. Stimulus dikonstruksi secara

sistematis sehingga memiliki dimensi-dimensi tertentu yang

sangat jelas.Konsep yang dipelajari diseleksi secara

sembarangan sesuai dengan kemampuan peneliti.Stimulus

disusun dalam berbagai dimensi yang memiliki sifat-sifat yang

relevan dan tidak relevan terhadap konsep.Setiap dimensi

dapat memiliki dua nilai atau lebih.

Selain itu, peneliti lain juga mengemukakan tentang quasi

naturalistic concep (konsep semi alami), yaitu pembentukan

konsep dengan cara menghadirkan stimulus yang lebih

menyerupai dengan konsep alaminya.

2) Konsep Alami

Atribut-atribut yang membedakan diantara konsep-konsep

alami tidak dapat dibatasi secara tegas, tidak ada aturan-aturan

khusus yang digunakan untu mengkategorikan objek-objek

alami ke dalam konsep tertentu. Apabila kepada subjek

dihadirkan sejumlah stimulus yang tidak memungkinkan untuk

digunakan beberapa aturan yang jelas, maka subjek akan

cenderung mengabstraksikan satu bentuk prototipe bagi suatu

kategori.19

Selain konsep logis dan konsep alami dibedakan menjadi

dua macam, yaitu :

19 Ibid, hlm. 35

Page 28: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

1) Konsep Konkret

Konsep konkret adalah pengertian yang menunjuk pada objek-

objek di dalam lingkungan fisik. Konsep konkret mewakili

golongan benda tertentu (seperti meja, kursi, pohon, dsb) ;

golongan sifat tertentu (seperti warna, bentuk); relasi tempat

diantara benda-benda (di atas, di samping); golongan

perbuatan tertentu (duduk, menurunkan, mengangkat,

berjalan). Anak yang memiliki konsep tertentu mampu

menunjukkan suatu benda atau perbuatan yang mewakili

konsep itu dengan menunjuk pada realitas di dalam lingkungan

fisik.Konsep konkret diperoleh melalui pengamatan terhadap

lingkungan fisik.

2) Konsep yang Didefinisikan

Konsep yang didefinisikan adalah konsep yang mewakili

realitas hidup, tetapi tidak langsung menunjuk pada realitas

fisik karena tidak bisa diamati langsung. (misalnya : A

merupakan saudara dari B). Konsep ini diajarkan melalui

penggunaan bahasa dan sekaligus dijelaskan apa yang

dimaksud dengan kata yang dimaksud atau dituangkan dalam

bentuk definisi (contohnya kata ”saudara”.)20

Konsep juga dapat digolongkan menjadi beberapa jenis,

antara lain :

1) Konsep sederhana, konsep yang dibatasi oleh ciri atau atribut

tunggal, misalnya kata ”merah”.

2) Konsep yang kompleks, konsep yang dibatasi oleh ciri-ciri

yang tidak tunggal atau banyak, misalnya konsep ”membaca”.

3) Konsep konjungtif, merupakan konsep yang dibatasi oleh

adanya kaitan dua atau lebih sifat atau ciri yang membentuk

konsep tersebut. Misalnya zebra merupakan binatang

menyusui seperti kuda, tetapi berwarna loreng.

20 Ibid, hlm 44

Page 29: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

4) Konsep Disjungtif, merupakan konsep yang dibatasi dengan

tiap ciri atau sifat yang membawa objek dalam kelas konsep.

Misalnya konsep alat transportasi, bisa berupa kuda, truk,

becak, mobil, dsb.

5) Konsep relational, yaitu konsep yang mempunyai kaitan

dengan pengertian yang lain, misalnya A lebih berat dari B.21

Adapun tiga bentuk konsep yaitu :

1) Concrete concepts: objek atau benda yang dapat disentuh atau

nyata (mis: kursi, meja, dll).

2) Semi-concrete concepts: berkaitan dengan kegiatan, warna,

tempat, atau sesuatu yang dapat dilakukan tetapi tidak dapat

disentuh oleh tangan (melompat, belakang, dll).

3) Abstract concepts: termasuk di dalamnya adalah perasaan

(cinta, cemas, dll).22

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar Konsep

Proses belajar konsep dipengaruhi oleh beberapa faktor,

antara lain adalah faktor pemberian contoh, atribut, umpan balik,

bahan atau materi, dan perbedaan individu.

1) Pemberian contoh-contoh

Belajar konsep akan lebih cepat apabila menggunakan contoh-

contoh positif daripada menggunakan contoh-contoh negatif,

karena manusia cenderung menyukai contoh-contoh positif dan

lebih informatif dalam memberikan pesan.

2) Atribut

Jumlah atribut yang relevan dan tidak relevan mempengaruhi

tingkat kemudahan mempelajari konsep. Makin banyak jumlah

atribut tambahan yang relevan, maka belajar konsep akan lebih

cepat dan mudah, atau sebaliknya.

21 Ibid, hlm 49 22 http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2137417-pengertian-pemahaman-

siswa/#ixzz1SeKTafb6

Page 30: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

3) Umpan balik

Umpan balik dapat menyediakan informasi terhadap kebenaran

atau kesalahan hipotesis yang digunakan individu.

4) Perbedaan Individu

Menurut Chauhan dan Noverich (dalam Suharnan, 2005),

dalam pembentukan konsep-konsep antar individu satu dengan

yang lain dapat berbeda, tergantung pada tingkat usia,

intelegensi, kemampuan berbahasa, pelatihan, atau pengalaman

masing-masing.

B. Materi dan Perubahan dalam Kimia

1. Pengertian, Macam-macam dan Sifat-sifat Materi

a. Pengertian Materi

Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menepati

ruangan contoh : Besi, Kayu, dan lain-lain. Zat adalah sebutan

untuk sejumlah materi yang sifatnya spesifik (khusus). Bahan

adalah sebutan untuki sejumlah materi yang kurang spesifik

sifatnya. 23

b. Macam-macam Materi

Menurut wujudnya materi dikelompokkan menjadi tiga yaitu :

padat, cair dan gas. Materi yang tergolong dalam wujud gas,

misalnya : udara, gas bumi, gas elpiji, uap air, gas kapur, kapur

barus. Materi dalam wujud cair misalnya : air, minyak goreng,

alkohol, bensin, solar, larutan gula, air laut. Materi dalam wujud

padat misalnya : baja, batu dan kapur.24

c. Sifat-sifat Materi

Sifat-sifat materi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu;

1) Sifat Fisika

Sifat materi yang ada hubungannya dengan sifat fisika yaitu :

a) Titik leleh dan titik didih.

23

http://silochem.wordpress.com/2010/09/04/materi-dan-perubahan/ 24 Ibid, http.

Page 31: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

b) Berat jenis.

c) Indeks bias.

d) Perubahan wujud.

e) Bentuk Kristal.

f) Kalor Jenis.

2) Sifat Kimia

Sifat materi yang mempunyai kenderungan untuk mengadakan

reaksi kimia, diantaranya :

a) Keterbatasan

b) Daya Ionisasi

c) Kereaktifan

d) Kelarutan

e) Bias/ tidak bisa membusuk

f) Beracun.25

2. Macam-macam Perubahan Materi

Materi dapat mengalami perubahan jika dipengaruhi oleh energi kalor,

listrik atau kimia perubahan materi dibedakan dalam dua macam yaitu

perubahan fisika dan perubahan kimia

a. Perubahan fisika :

Suatu materi mengalami perubahan fisika, jika jenisnya tidak

berubah, meskipun sifat-sifat fisikanya mengalami perubahan.

Misalnya : Es jika dipanasi berubah air selanjutnya menjadi uap.

Dalam peristiwa ini terjadi perubahan wujud, yaitu pada menjadi

cair akhirnya menjadi, tetapi jenis zat tetap yaitu air.

b. Perubahan Kimia

Suatu materi mengalami perubahan kimia jika jenis zat berubah

Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia atau reaksi

Misalnya :

1) Batu kapur dipanasi menjadi kapur sohor dan karbon dioksida.

25 Ibid, http.

Page 32: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

Batu kapur, kapur sohor dan karbon dioksida tiga zat yang

berbeda.

Pada peristiwa ini zat sebelum dan sesudah reaksi jenisnya

berbeda

2) Kertas dibakar, zat yang terjadi sesudah pembakaran, abu, asap

disertai energi kalor dan cahaya.

Zat sebelum dibakar adalah kertas, zat setelah dibakar adalah

abu dan asap yang berbeda jenisnya dengan zat sebelum

dibakar yaitu kertas.26

C. Pelajaran Kimia Materi Pokok Hukum-Hukum Dasar Kimia di Sekolah

SMK Askhabul Kahfi Semarang.

Pendidikan idealnya adalah dengan menggunakan pembelajaran

kontekstual serta kompetensi. Maka, penawaran kurikulum yang sesuai

dengan kebutuhan pendidikan saat ini adalah Kurikulum 2006 sebagai

pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan

penyempurnaan dari KBK. Kurikulum 2006 atau yang dikenal dengan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sehingga diharapkan akan

menghasilkan manusia berwawasan keteladanan, berkomitmen, dan disiplin

tinggi yang merupakan sarana bagi guru untuk berinovasi dalam

pengembangan pengajaran mata pelajaran kimia. Adapun program

pengajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMK

Askhabul Kahfi Semarang tahun pelajaran 2010/2011 mata pelajaran kimia

materi pokok hukum-hukum dasar kimia dengan standar kompetensi:

mengidentifikasi struktur atom dan sifat-sifat periodik pada tabel periodik

unsur dan kompetensi dasar: menerapkan Hukum Gay Lussac dan Hukum

Avogadro.

Sedangkan materi pembelajaran kimia kelas X semester I materi

pokok hukum-hukum dasar kimia di SMK Askhabul Kahfi Semarang

meliputi:

26 Ibid, http.

Page 33: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavosier)

Antonie Laurent Lavosier (1743-1794) melakukan penelitian

terhadap proses pembakaran dari beberapa zat. Dalam percobaan

tersebut diamati proses rekasi antara logam raksa (merkuri) yaitu logam

cair yang berwarna putih perak dengan gas oksigen yang membentuk

senyawa merkuri oksida yang berwarna merah.27

Telah diketahui bahwa senyawa merkuri oksida (dikenal dengan

merkuri calx) yang berwarna merah dipanaskan, akan menghasilkan

logam merkuri. Sebaliknya, bila logam merkuri dipanaskan dengan gas

oksigen akan menghasilkan senyawa merkuri oksida. Dari percobaan

tersebut ternyata bila senyawa merkuri oksida dipanaskan akan

menghasilkan senyawa merkuri dan gas oksigen, dan massa gas oksigen

ini sama dengan yang dibutuhkan untuk mengubah logam merkuri

menjadi senyawa merkuri oksida kembali. Dari hasil percobaannya

tersebut, Lavosier menyatakan hukum kekekalan massa atau hukum

Lavosier yang menyatakan bahwa massa total zat-zat sebelum reaksi

akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi.

2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Berdasarkan proses terbentuknya, senyawa adalah gabungan dua

unsur atau lebih unsur dengan perbandingan tertentu dan tetap.

Bergabungnya unsur-unsur pembentuk senyawa disertai hilangnya sifat

unsur-unsur pembentuk. Sifat senyawa yang dihasilkan berbeda dengan

sifat-sifat awal dari unsur-unsur pembentuknya.28

3. Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)

Dari dua unsur dapat dibentuk beberapa perbandingan massa yang

berbeda-beda. Misalnya, unsur belerang dengan unsur oksigen dapat

27 Unggul Sudarmo, Kimia SMA I Untuk SMA Kelas X, (Bandung : Phibeta, 2006), hlm.

72 28 Unggul Sudarmo, Ibid. hlm. 74

massa zat-zat sebelum reaksi = massa zat-zat hasil reaksi

Page 34: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

membentuk senyawa SO2 dan SO3. Dari unsur hidrogen dan oksigen

dapat dibentuk senyawa H2O dan H2O2.29

Dalton menyelidiki perbandingan unsur-unsur tersebut pada

setiap senyawa dan didapatkan suatu pola keteraturan. Pola tersebut

dinyatakan sebagai Hukum Perbandngan Berganda yang bunyinya:

Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, dan

jika massa salah satu unsur tersebut tetap (sama), maka

perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa

tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana.30

Contoh:

Unsur nitrogen dan unsur oksigen dapat membentuk senyawa-senyawa

N2O, NO, N2O3, dan N2O4 dengan komposisi massa terlihat dalam tabel

berikut:

Tabel. 2.1. Komposisi massa unsur nitrogen dan unsur oksigen

Senyawa Massa nitrogen

(gram)

Massa oksigen

(gram)

Perbandingan

N2O 28 16 7 : 8

NO 14 16 7 : 8

N2O3 28 48 7 : 12

N2O4 28 64 7 : 16

Dari tabel 2.1 tersebut bila massa nitrogen dibuat tetap (sama) sebanyak

7 gram, maka perbandingan massa oksigen dalam N2O : NO : N2O3 :

N2O4 = 4 : 8 : 12 : 16 atau 1 : 2 : 3 : 4.

4. Hukum Perbandingan Volum dan Hipotesis Avogadro

a. Hukum Perbandingan Volum

Ilmuwan Perancis Joseph Louis Gay Lussac (1778-1850)

berhasil melakukan percobaan tentang volum gas yang terlibat

dalam berbagai reaksi. Setiap satu satuan volum gas hidrogen

29

Michael Purba, Kimia 2000: Untuk SMU Kelas 1, (Jakarta : Erlangga, 2000), hlm. 33. 30 Unggul Sudarmo, opcit. hlm. 77

Page 35: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

bereaksi dengan satu satuan volum gas klorin akan menghasilkan

dua satuan volum gas hidrogen klorida. Setiap dua satua volum gas

hidrogen bereaksi dengan satu satuan volum gas oksigen akan

menghasilkan dua satuan volum uap air.31

Dari percobaan-percobaan yang dilakukannya, Gay Lussac

berkesimpulan bahwa:

Volum gas-gas yang bereaksi dan volum gas-gas hasil reaksi bila

diukur pada suhu dan tekanan yang sama berbanding sebagai

bilangan bulat dan sedrhana.

(Hukum Perbandingan Volum Gay-Lussac).

Hasil percobaan diatas menunjukkan bahwa:

volum gas hidrogen : klorin : hidrogen klorida = 1 : 1 : 2,

volum gas hidrogen : oksigen : uap air = 2 : 1 : 2

1 volum hidrogen + 1 volum klorin 2 volum hidrogen

klorida

Hukum perbandingan volum tersebut hanya berlaku untuk

reaksi-reaksi dalam wujud gas, dan pada kenyataannya untuk reaksi

yang bukan gas, massa zat dan volum zat cair tidak berlaku. Bila

dihubungkan dengan teori atom Dalton, terdapat ketidaksesuaian,

karena Dalton menganggap bahwa atom merupakan partikel

terkecil dari suatu zat. Bila dianggap bahwa gas-gas dalam keadaan

sebagai atom, sehingga didapat:

31 Unggul Sudarmo, Ibid. hlm. 78

1 satuan

volum gas

hidrogen

1 satuan

volum gas

klorin

2 satuan volum

gas hidrogen klorida

2 satuan

volum gas

hidrogen

1 satuan

volum gas

oksigen

2 satuan volum

uap air

Page 36: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

1 atom hidrogen + 1 atom klorin 2 atom hidrogen klorida

Bila konsep ini diterapkan pada gas hidrogen dan oksigen,

maka didapat:

1 atom hidrogen + ½ atom oksigen 1 atom air

Konsep setengah atom bertentangan dengan teori atom

Dalton, sebab tidak ada atom yang hanya setengah. Untuk

menghindari hal tersebut Amaedo Avogadro mengusulkan

hipotesis yang dikenal sebagai Hipotesis Avogadro.

b. Hipotesis Avogadro

Amaedo Avogadro berpendapat bahwa satuan terkecil dari

suatu zat tidaklah harus atom, tetapi dapat merupakan gabungan

atom yang disebut molekul. Dengan konsep ini, maka teori atom

Dalton tetap benar dan fakta percobaan Gay-Lussac dapat

dijelaskan, sehingga pernyataan tentang reaksi antara hidrogen

dengan oksigen menjadi:

1 molekul hidrogen + ½ molekul oksigen 1

molekul air

(konsep ½ molekul ini dapat dibenarkan, karena bisa jadi ½

molekul oksigen itu hanya berisi 1 atom oksigen saja)

Berdasarkan hal tersebut, maka Avogadro membuat hipotesis yang

dikenal dengan Hipotesis Avogadro yang menyatakan bahwa:

Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang

volumnya sama akan mengandung jumlah mlekul yang

sama.32

Dengan kata lain, perbandingan volum gas-gas merupakan

perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi. Menurut

hipotesis Avogadro, unsur yang berwujud gas umumnya

merupakan molekul dwi atom atau diatomik.

32 Unggul Sudarmo, Ibid. hlm. 79

Page 37: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

D. Siswa dan Ruang Lingkupnya

Seperti telah dijelaskan diawal bab 2 bahwa pada poin pembahasan

ini, akan dibahas mengenai keadaan siswa dan ruang lingkupnya. Pada

konteks penelitian ini, yang dimaksud peneliti mengenai keadaan siswa

dan ruang lingkupnya adalah proses pembelajaran yang siswa terima yang

mempengaruhi siswa dalam memahami konsep materi dan perubahan

dalam kimia materi pokok hukum-hukum dasar kimia. Maka disini,

peneliti menganggap penting untuk menguraikan teori belajar dan ruang

lingkupnya. Adapun penjelasannya sebagai berikut :

1. Belajar

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur

yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan

jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya

pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar

yang dialami peserta didik, baik ketika ia berada di Sekolahan maupun

di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.33 Arno F. Witting

mengartikan belajar adalah “learning can be defined as any relatively

permanent change in an organism behavioral repertoire that occurs

as a result of experience.”34

Menurut Skinner, belajar merupakan suatu proses adaptasi atau

penyesuaian atau tingkah laku yang berlangsung secara progresif.

Proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal

apabila ia diberi penguat.35 Persepsi yang lain diberikan oleh Devista

dan Thompson dalam bukunya Nana Syaodih Sukmadinata, yang

mengartikan belajar sebagai perubahan tingkah laku yang relatif

menetap sebagai hasil dari pengalaman.36 Sedangkan Slameto

33 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), hlm.

89. 34 Arno F. Witting, Psycology of Learning, (New York: Mc Graw Hill, 1981), hlm. 2. 35Muhibbin Syah,Opcit, hlm. 90. 36

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:

Rosdakarya, 2003), hlm. 156.

Page 38: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

mendefinisikan belajar sebagai suatu proses perubahan, yaitu

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.37

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan dari hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

2. Proses Belajar

Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk

memperoleh sesuatu yang baru yaitu ilmu dan kepandaian. Belajar

bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi, tetapi belajar

adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu, sesuai dengan

tujuan yang diharapakan38. Oleh karena itu dalam belajar harus

mendorong keaktifan peserta didik, keaktifan yang dimaksud bukan

hanya keaktifan fisik semata tetapi juga keaktifan psikis seperti

mental.

Dalam proses pembelajaran, peserta didik harus menemukan

sendiri dan mentransformasi informasi kompleks, mengecek informasi

baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan

itu tidak sesuai lagi.39 Jadi dalam proses pembelajarannya peserta

didik tidak hanya menerima materi dari guru, akan tetapi peserta didik

dituntut aktif untuk membangun pemahaman konsep secara mandiri.

Pemahaman konsep secara mandiri yang diperoleh dari pengalaman

selama proses pembelajaran akan menjadi lebih terkesan atau lebih

37Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),

hlm. 2. 38Wina Sanjaya, Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Prenata Media Group), hlm. 132. 39

Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Surabaya:

Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 13.

Page 39: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

bermakna dalam diri peserta didik. Dari uraian tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses untuk menelaah,

memahami sesuatu untuk mendapatkan hal yang baru melalui

pengalaman.

Penilaian proses belajar mengajar terutama adalah melihat

sejauh mana keaktifan peserta didik dalam mengikuti proses belajar

mengajar. Keaktifan pada penelitian ini adalah peran serta peserta

didik ketika mengikuti pembelajaran. Faktor-faktor yang dinilai dalam

penelitian ini adalah keterlibatan peserta didik dalam bertanya kepada

peserta didik lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan

yang dihadapinya, berusaha mencari berbagai informasi yang

diperlukan untuk pemecahan masalah, melaksanakan diskusi

kelompok, menjawab pertanyaan dan keterlibatan peserta didik dalam

menggunakan media pembelajaran.

Kadar keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dapat

juga dilihat dari beberapa indikator, diantaranya:

a. Keterlibatan peserta didik baik secara fisik, mental, emosional

maupun intelektual dalam setiap proses pembelajaran. Hal ini

dapat dilihat dari tingginya perhatian serta motivasi peserta

didik untuk menyelesaikan setiap tugas yang diberikan sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan.

b. Peserta didik belajar secara langsung (experiential learning).

Dalam proses pembelajran secara langsung, konsep dan prinsip

diberikan melalui pengalaman nyata seperti merasakan, meraba,

mengoperasikan, melakukan sendiri dan lain sebagainya.

Demikian juga pengalaman itu bisa dilakukan dalam bentuk

kerja sama dan interaksi dalam kelompok.

c. Adanya keinginan peserta didik untuk menciptakan iklim belajar

yang kondusif.

Page 40: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

d. Keterlibatan peserta didik dalam melakukan prakasa seperti

menjawab dan mengajukan pertanyaan, berusaha memecahkan

masalah yang diajukan atau yang timbul selama proses

pembelajaran berlangsung.

e. Terjadinya interaksi yang multi-arah, baik antara peserta didik

dengan peserta didik atau antara guru dengan peserta didik.40

3. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai setelah seseorang

melakukan proses untuk mendapatkan perubahan. Hasil belajar ini

dapat diketahui dari hasil kegiatan penilaian atau pengukuran yang

dilakukan oleh pendidik. Menurut Soetjipto, pendidik merupakan

personil sekolah yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar

peserta didik, karena pendidiklah yang memilki kesempatan bertatap

muka lebih banyak dengan peserta didik dibandingkan dengan

personil sekolah lainnya.41

Keberhasilan suatu pengajaran dapat dilihat dari segi hasil

belajar. Hasil belajar yang harus memenuhi aspek adalah tujuan dari

pendidikan, Benyamin Bloom berpendapat bahwa tujuan pendidikan

yang hendak dicapai digolongkan atau dibedakan (bukan dipisahkan)

menjadi tiga bidang, yakni bidang kognitif, bidang afektif, dan bidang

psikomotor.42 Dalam perkembangannya, pendapat Benyamin Bloom

terkenal dengan nama ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah

psikomotorik.

a. Ranah kognitif

Ranah kognitif adalah ranah yang berhubungan dengan

penguasaan intelektual. Menurut Nana Sudjana, ranah ini

40 Wina Sanjaya, Opcit, hlm.142 41Soetjipto, dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), Cet. 1.

hlm. 103 42

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1995), hlm. 46

Page 41: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

mencakup hafalan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan

evaluasi.43

b. Ranah afektif

Ranah afktif ini berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah ini

terdiri dari lima tingkatan, yakni penerimaan, respon atau jawaban

(reaksi), penilaian, organisasi, dan internalisasi.44

c. Ranah psikomotorik

Ranah psikomotorik yaitu ranah yang tampak dalam bentuk

keterampilan (skill), dan kemampuan bertindak individu

(sesorang).45

Prestasi belajar akan dipengaruhi oleh banyak faktor, namun

tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar.Adapun

secara global faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta

didik dapat dibedakan menjadi tiga macam.

a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik

sendiri, meliputi:

1) Aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah)

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot)

yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan

sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas

peserta didik dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh

yang lemah, apabila disertai pusing-pusing kepala misalnya

dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga

materi yang dipelajari pun kurang atau tidak berbekas.

2) Aspek psikologis (yang bersifat rohaniah)

Banyak faktor yang termasuk faktor psikologis yang

dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan

pembelajaran peserta didik. Namun, diantara faktor-faktor

43Ibid. 50 44Ibid. 53 45Ibid. 54

Page 42: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

rohaniah peserta didik pada umumnya dipandang lebih

esensial itu sebagai berikut:

a) Intelegensi peserta didik

Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai

kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau

menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang

tepat.

b) Sikap peserta didik

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif

berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons

(response tendency) dengan cara yang relatif tetap

terhadap objek orang, barang, dan sebagainya baik secara

positif maupun negatif.

c) Bakat peserta didik

Secara umum, bakat (aptitude) adalah kemampuan

potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai

keberhasilan pada masa yang akan datang.

d) Minat peserta didik

Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan

yang tinggi atau besar terhadap sesuatu.

e) Motivasi peserta didik

Motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk

bertingkah laku secara terarah.46

b. Faktor eksternal peserta didik, yaitu kondisi lingkungan di sekitar

peserta didik, terdiri atas dua macam yaitu:

1) Faktor lingkungan sosial, lingkungan sosial peserta didik

seperti para guru, staf administrasi, teman-teman sekelas,

masyarakat, tetangga dan teman-teman sepermainan.

46Muhibbin Syah, M.Ed. PsikologiPendekatan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung:

Rosda Karya, 2000), hlm. 132-137.

Page 43: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

2) Faktor lingkungan non sosial, faktor-faktor yang termasuk

lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya,

rumah tempat tinggal, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan

waktu belajar yang digunakan peserta didik.47

c. Faktor pendekatan belajar, yaitu segala cara atau strategi yang

digunakan peserta didik dalam menunjang efektifitas dan efisiensi

proses pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti

seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian

rupa dalam memahami materi pembelajaran atau mencapai tujuan

belajar tertentu.48

Untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik, maka

pemilihan metode dan model pembelajaran serta media yang

digunakan dalam pembelajaran mempunyai peran strategis dalam

upaya mendongkrak keberhasilan proses belajar mengajar.

Penggunaan metode yang tepat turut menentukan efektifitas dan

efesiensi pembelajaran.49

47Ibid, hlm,137-138. 48Ibid, hlm. 139. 49 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2004), hlm. 107

Page 44: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif

yang didukung data kuantitatif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang

menjabarkan ataupun menerangkan semua data yang ada dalam bentuk

tulisan, sehingga menjadi tulisan yang sistematis.50 Sedangkan dinamakan

penelitian kuantitatif karena data yang diperoleh dari penelitian berupa

angka-angka yang kemudian dianalisis menggunakan statistik.51

B. Populasi

“Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian”.52

Adapun

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Askhabul Kahfi

kelas X yang berjumlah 62 siswa.

Menurut Arikunto, apabila dalam penelitian subyeknya kurang dari

100, lebih baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian

populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara

10-15 & atau 20-25% atau lebih.53

Sehubungan dengan pendapat tersebut, selanjutnya penelitian ini

disebut populasi.

C. Fokus Penelitian

Agar penelitian ini lebih mendalam, tidak semua unsur yang ada

pada objek akan diteliti karena keterbatasan teori, waktu dan dana. Oleh

karenanya penulis memfokuskan pada pemahaman siswa terhadap konsep

materi dan perubahan materi dalam kimia materi pokok hukum-hukum

dasar kimia. Karena, dengan hal itu siswa akan lebih mudah dalam

50 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2006), hlm. 157 51 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV.

Alfabeta, 2010), hlm. 7. 52 Lexy J. Moleong, Op.Cit, hlm. 108 53

Suharsami Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:Rineka

Cipta), Cet. ke XI, hlm. 112

Page 45: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

mempelajari ilmu kimia. Adapun objek yang diperhatikan dalam penelitian

ini adalah aktivitas siswa dalam mengetahui, memahami, menerapkan,

menganalisis, menggabungkan dan mengevaluasi materi yang telah

diberikan oleh guru.

D. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.54

Tes ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh siswa dapat

memahami konsep materi dan perubahan materi dalam kimia materi

pokok hukum-hukum dasar kimia.

2. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang yang tertulis.55 Metode dokumentasi dalam penelitian ini

digunakan untuk memperoleh data berupa catatan, rencana

pelaksanaan pempelajaran, data siswa, transkip, legger, agenda dan

sebagainya. Tehnik ini digunakan untuk memperoleh data tentang

kondisi Sekolah dan bagaimana proses pembelajaran pembelajaran

kimia di SMK Askhabul Kahfi Semarang.

E. Metode Analisis Data

Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan

54

Suharsimi Arikunto, Ibid, 1998, Cet. 11, hlm. 150. 55Ibid, hlm.158.

Page 46: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,

kategori dan uraian dasar.56

Metodologi analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini

adalah analisi nilai hasil tes dari pemberian studi kasus. Analisis ini

digunakan untuk mantabulasi data-data yang diperoleh dari hasil tes.

Untuk mengetahui hasil persentase tes siswa dalam memahami konsep

materi dan perubahan materi dalam kimia materi pokok hukum-hukum

dasar kimia, diukur melalui rumus sebagai berikut :

%100%

N

faktorial

57

Keterangan :

∑ faktorial = jumlah skor seluruh siswa

N = jumlah skor maksimal seluruh siswa

Untuk memperoleh data tentang siswa dapat memahami konsep

materi dan perubahan materi dalam kimia materi pokok hukum-hukum

dasar kimia, penulis memberikan tes yang berupa studi kasus kepada

responden dengan cara memberi pernyataan secara tertulis yang kemudian

diberi bobot nilai pada setiap alternatif jawaban kemudian mengubah data

kualitatif menjadi data kuantitatif, yaitu dengan kriteria sebagai berikut:

0 = tidak memberikan penyelesaian

1 – 2 = siswa dapat memahami tentang materi pembelajaran

3 – 4 = siswa dapat menerapkan materi pembelajaran terhadap

praktek

5 – 6 = siswa dapat menggabungkan reaksi kimia

7 – 8 = siswa dapat menganalisis materi pembelajaran

9 – 10 = siswa dapatmengevaluasi materi yang telah diberikan

56 Lexy J. Moleong, Log.Cit. hlm. 248

57 Maulida Hayati, 2007, /artikel online/, Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa

Kelas I SMP Negeri 1 Danau Panggang Melalui Kuis Numbered-Head-Together,

http://www.jurnalpendidikan.go.id/penelitian/kooperatif?=19./ diunduh tanggal: 1 Juli 2011.

Page 47: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

Kriteria :

< 39% = sangat kurang

40%-55% = kurang

56%-65% = sedang

66%-79% = tinggi

80%-100% = sangat tinggi

Page 48: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Profil Sekolah

SMK Askhabul Kahfi Semarang berdiri pada tahun 2009 dan

membuka pendaftaran pertama pada tahun pelajaran 2009/2010.

Instansi pendidikan yang bernaung di bawah Yayasan Nurul Ittifaq

Semarang ini bertujuan untuk mencetak generasi yang berlandaskan

IPTEKS dan IMTAQ. Oleh karena itu, selain materi pelajaran umum

dan kejuruan, disana juga diajarkan mata pelajaran agama ala

pesantren seperti Fiqih, Al-Qur‟an, Tajwid, Sejarah Islam, dan

Tauhid. Untuk menunjang proses pembelajarannya di SMK Askhabul

Kahfi juga didirikan Pondok Modern Askhabul Kahfi untuk para

siswa-siswinya. Dalam Pondok Modern ini berbeda dengan Pondok

Salaf seperti biasanya. Selain diajarkan materi agaman, juga diberi

materi Bahasa Inggris setiap harinya. Karena dalam kesehariannya, di

dalam Pondok diwajibkan untuk berkomunikasi dengan menggunakan

Bahasa Inggris.

Untuk menunjang program pendidikan di SMK Askhabul

Kahfi dan sebagai lembaga formal dalam pendidikan, maka

dibentuklah struktur organisasi SMK Askhabul Kahfi sebagai berikut:

Kepala Sekolah : Affendy Hermanu, S.Kom, M.M

Waka. Bidang kurikulum : Raharjo Yulianto, S.S, M.Pd.

Waka. Bidang kesiswaan : Teguh Wibowo, S.Pd.I

Koordinator BP/BK : Sukowati, S.Pd

Koordinator STP2K : Akhmad Fauzi, S.Pd.I

Koordinator Ekstrakurukuler : Eki Apriawan, S.Pd

Kabag TU : Abdul Muntholib, S.HI

2. Letak Geografis

a. Lokasi

Page 49: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

SMK Askhabul Kahfi Semarang berlokasi di Kel. Polaman

kec. Mijen. Lokal yang digunakan sebanyak 11 ruangan dengan

perincian sebagai berikut :

1) 6 ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar

2) 2 ruang kelas untuk laboratorium komputer dan bahasa

(praktek)

3) 1 ruang untuk Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan

Guru

4) 1 ruang untuk Tata Usaha

5) 1 ruang untuk aula

b. Fasilitas Sekolah

Adapun untuk terwujudnya situasi belajar mengajar yang

terkoordinir maka sekolah menyediakan sarana dan prasarana

untuk siswa sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar dengan

beberapa fasilitas sebagai berikut :

1) Laboratorium komputer dan bahasa

2) Alat-alat dan lapangan olah raga, bola volly, bola basket,

cakram, lembing, bola sepak, dan lain-lain

3) Bimbingan dan penyuluhan.

4) Perpustakaan Maya

5) P3K

3. Keadaan Siswa

Pada tahun pertama memperoleh siswa sebanyak 90 siswa,

namun dengan perkembangannya tinggal 77 siswa. Kemudian di

tahun 2010 mendapatkan siswa sebanyak 62 siswa. Masing-masing

ada yang memang benar-benar ingin masuk sekolah SMK Askhabul

Kahfi Semarang, ada juga yang pindahan dari sekolah-sekolah lain

yang ingin memperdalam ilmu di bidang agama. Untuk lebih jelasnya

keadaan siswa tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1.

Page 50: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

Tabel 4.1. Keadaan siswa SMK Askhabul Kahfi Semarang

tahun ajaran 2010/2011

4. Sarana dan Prasarana

SMK Askhabul Kahfi Semarang memiliki 11 lokal yang

masing-masing dipakai sebagai tempat proses belajar mengajar

dengan dilengkapi meja kursi, papan tulis dan lain-lain. Dengan

ruangan yang tersedia diharapkan dapat menampung semua siswa

yang hendak belajar di sekolah tersebut.

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X SMK Askhabul

Kahfi Semarang dalam memahami konsep materi dan perubahan materi

pada pembelajaran kimia, maka siswa diberi tes. Hasil analisis tes siswa

dapat dilihat pada Tabel: 4.1

Tabel 4.1. Hasil Analisis Data Nilai Siswa SMK Askhabul Kahfi

Semarang pada Materi Pembelajaran Hukum-hukum dasar

Kimia

NO

. Nama Siswa

Skor Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Abdul Latif 8 8 9 7 8 9 7 9 65

2 Abdul Munif 7 8 7 6 7 6 8 7 56

3 Achmad Nawawi 8 9 8 7 8 6 6 9 61

4 Afi Damarwati 7 8 9 8 6 7 6 8 61

5 Agus Fatkulloh 9 6 8 9 7 9 8 9 63

6 Ahmad Aditio S. 7 7 8 9 8 9 8 8 62

7 Ali Maskhur 6 8 8 8 9 9 6 7 61

8 Arif Machsun 7 7 6 8 9 8 7 8 60

9 Asiatul Mar'ah 6 8 7 8 6 7 9 8 59

10 Chairul Maslachah 8 7 8 7 7 9 7 6 58

11 Dewi Fatmawati 9 8 8 8 9 7 6 7 62

12 Dewi Latifatus S. 7 8 8 8 9 7 6 6 59

No. Kelas Jenis kelamin

Jumlah Siswa Putra Putri

1. I 33 29 62

2. II 38 39 77

Jumlah 71 68 139

Page 51: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

13 Dewi Nur Alfiah 7 8 7 8 7 8 7 9 61

14 Dwi Yuliani 8 8 7 7 9 9 7 7 62

15 Eka Mirantiyani 8 9 7 6 7 8 8 9 62

16 Farida Tunnimatul 8 8 8 6 6 8 7 7 58

17 Ike Nurul Hidayah 8 7 8 7 7 9 8 6 60

18 Imam Ilzamul W. 6 8 9 8 9 8 7 8 63

19 Khafid Saifudin 8 8 8 6 7 7 6 7 57

20 Khasanatun M. 8 7 7 9 6 8 7 7 59

21 Lukati 6 8 8 8 9 8 7 8 62

22 Muchamad Dalhar 7 8 7 7 7 9 8 8 61

23 Muhamad Rikza S. 8 8 7 8 7 6 8 7 59

24 M. Muhariyah 9 8 8 8 9 7 7 9 65

25 M. Sholikun 8 6 7 7 8 6 6 8 56

26 Riski Triyadi 8 7 9 7 8 8 7 7 61

27 Shofi Imroatul Kh. 8 8 9 8 8 6 7 6 60

28 Siti Choiriyah 8 7 8 8 6 7 8 7 59

29 Uun Bramastiwi 7 8 8 7 6 7 7 8 58

30 Warsini 7 6 6 7 7 6 8 7 54

31 Yusuf Jaelani 6 7 9 8 7 9 8 8 62

32 Zudi Kurniawan 7 8 8 6 7 9 7 8 60

33 Abdur Rosid 7 7 9 7 8 7 8 7 60

34 Ainur Rohmah 7 8 7 9 7 8 6 7 59

35 Anisa Kurniawati 8 7 6 9 8 7 7 9 61

36 Anisa Pujiati 6 7 8 7 8 9 8 7 60

37 Azizun anwar 6 8 8 7 6 8 8 6 57

38 Diah Ayu Safitri 9 8 8 7 7 8 9 7 63

39 Eka Wijayanti 8 9 7 7 8 7 8 6 60

40 Fachrun Nisak 7 7 8 9 8 6 7 6 58

41 Heru Suwanto 7 6 7 7 6 8 8 9 58

42 Indar Yulius Tanto 8 7 9 8 8 7 7 8 62

43 Isti Rokhanah 9 8 7 8 8 7 8 6 61

44 Khabib Khoirul U. 8 7 8 8 7 6 8 9 61

45 M. Kuncarno 7 6 7 9 8 7 8 8 60

46 M. Nur Hidayat 7 8 7 6 7 7 8 9 59

47 Muh. Agus Fauzan 6 8 8 7 8 9 6 7 59

48 M. Nanang Sofiudin 7 8 6 8 9 7 7 9 61

49 Muhimatul Nisak 7 7 8 9 7 7 6 8 59

50 Naela Faridatul N. 6 8 7 7 8 7 8 9 60

51 Nana Ningrum 9 7 8 7 9 8 7 8 63

52 N. M. Rifki Kautsar 7 8 9 6 8 8 8 7 61

53 Norochmad 8 8 7 8 9 7 6 9 62

54 Nur Achmad Soni 9 8 7 7 6 7 8 8 60

55 Rizal Afandi 7 7 8 6 7 9 7 8 59

56 Safrudin Siswo Tri 7 8 7 7 6 8 8 9 60

Page 52: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

57 Shofi Istijabah 7 8 8 7 8 8 7 8 61

58 Siti Fadhilah 7 7 8 8 7 7 8 9 61

59 Siti Mubarokah 8 7 8 8 7 9 8 9 64

60 Samsul Anwar 9 8 8 8 8 7 8 7 63

61 Winda Fadlilah 8 7 8 8 9 8 9 7 64

62 Zuliani 8 9 7 8 9 7 8 7 63

Total Skor 3655

Skor Maksimum 4960

Persentase 74%

Ket. Jumlah siswa adalah 62 siswa

Dari Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa hasil tes yang telah diberikan

kepada siswa mempunyai kriteria tinggi. Hal ini terlihat dari 62 siswa

dapat menyelesaikan tes yang telah diberikan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka

penulis memberikan rekomendasi untuk sekolah, guru mata pelajaran

kimia dan siswa SMK Askhabul Kahfi Semarang sebagai berikut:

a. Kurikulum SMK Askhabul Kahfi Semarang seharusnya tidak

terpaku pada materi pembelajaran yang hanya ada kaitannya

dengan kejuruan yang ada dalam sekolah, akan tetapi tidak

dipungkiri bahwa materi yang lainnya juga tidak kalah penting

dengan materi yang hanya ada kaitannya dengan kejuruan.

b. Karena keterbatasan sarana dan prasarana sekolah, guru kimia

SMK Askhabul Kahfi Semarang harus lebih kreatif dan inovatif

dalam menyampaikan pembelajaran. Salah satu bentuknya adalah

penerapan metode yang sesuai untuk masing-masing materi kimia

yang akan disampaikan, sehingga siswa lebih mudah dalam

memahami materi yang disampaikan oleh guru.

c. Siswa hendaknya belajar lebih maju, lebih disiplin didalam belajar

baik di sekolah, di rumah dan di perpustakaan.

d. Perlu adanya laboratorium kimia di SMK Askhabul Kahfi. Hal ini

juga demi kelancaaran proses pembelajaran. Karena, mata

Page 53: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

pelajaran kimia adalah mata pelajaran yang banyak menggunakan

metode praktikum dan praktikum tersebut tidak bisa dilakukan

disembarang tempat.

2. Pembahasan Hasil Tes

Berdasarkan kajian awal bahwa pembelajaran masih

berlangsung satu arah, siswa kurang aktif, masih sedikit siswa yang

bertanya meskipun guru telah memberikan kesempatan untuk

bertanya, kadang siswa lebih suka bermain sendiri, mengganggu

teman lain saat pembelajaran berlangsung, sehingga siswa tidak dapat

menyampaikan gagasan maupun keganjalan yang ada pada diri

mereka. Hal ini dikhawatirkan siswa lebih cenderung untuk menerima

apa adanya sesuai dengan yang disampaikan guru. Hal tersebut terjadi

karena siswa kurang tertarik dengan penyampaian materi yang kurang

bervariasi dan sarana prasarana pembelajaran yang kurang

dimanfaatkan secara optimal ataupun sarana dan prasarana yang ada di

Sekolah tersebut masih kurang, sehingga hasil belajar belum tercapai

secara maksimal. Oleh karena itu, dalam penelitian ini siswa diberi

pendekatan dengan cara tes untuk meningkatkan motivasi siswa, siswa

lebih tertarik akan mata pelajaran kimia, siswa mempunyai pemikiran

yang berbeda bahwa ilmu kimia tidak hanya bisa diselesaikan dengan

perhitungan saja akan tetapi bisa juga diselesaikan dengan cara

penalaran, serta siswa memperoleh pengalaman belajar yang berarti.

Akan tetapi, faktor yang sangat berpengaruh pada keberhasilan

pembelajaran adalah guru. Karena, guru dapat mengelola komponen-

komponen pembelajaran yang lain, sehingga dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran. Selain itu hanya guru yang bersangkutan yang

paling tahu tingkat pencapaian belajar siswa yang diajarnya.58

Pemberian tes dalam penelitian ini diterapkan pada materi

pembelajaran hukum-hukum dasar kimia, dimana siswa diharapkan

58

Masnur Muslich, KTSP; Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2008), hlm. 91.

Page 54: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

bisa mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,

menggabungkan dan mengevaluasi perubahan yang terjadi, baik

perubahan fisika maupun kimia, serta mempu mengetahui ciri-ciri

yang terjadi pada reaksi kimia. Kegiatan yang dilakukan siswa dalam

pembelajaran ini antara lain siswa melakukan pengamatan,

penyelidikan, tanya jawab, diskusi, dan melaporkan hasil kegiatan.

Melalui kegiatan tersebut, siswa diarahkan untuk berpikir cepat dan

mudah menerima apa yang disampaikan oleh guru.59

Dengan

demikian, diharapkan siswa dapat mengetahui dan memahami konsep

atau prinsip melalui pengalaman/percobaan sendiri, sehingga

pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki siswa bukan hasil

mengingat seperangkat fakta melainkan hasil percobaan/percobaan

mereka sendiri. Siswa mendapatkan kebenaran suatu konsep melalui

pengalaman yang konkrit sesuai objek yang telah dilihatnya.

Pengalaman tersebut memberikan wawasan, pemahaman, dan teknik-

teknik yang sulit untuk dipaparkan melalui pembelajaran ceramah

(ekspositori) saja. Sedangkan melalui kegiatan diskusi, siswa dapat

membahas dan membuktikan hasil apa yang telah didapatkannya.

Dalam hal ini, guru dalam pembelajaran berfungsi sebagai fasilitator

(pemberi kemudahan dalam belajar), sehingga guru harus dapat

mengubah pola tindakan peran siswa dalam pembelajaran dari

konsumen gagasan (seperti menyalin, mendengar, menghafal) menjadi

peran produsen gagasan (seperti bertanya, menjawab, meneliti,

mengemukakan pendapat).60 Selain itu guru juga menjadi motivator

yang memotivasi siswa agar terlibat secara aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Dengan demikian, siswa mempunyai kesempatan untuk

mengalami, melakukan, mengamati, membuktikan, menganalisa, dan

menarik kesimpulan dari hasil kegiatan, bukan hanya dijejali dengan

59 Fandy Tjiptono, Prinsip-prisip Total Quality Service (Yogyakarta: CV Andi Offset,

2005), hlm: 146 60

Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Menjadi Guru Profesional; Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 36.

Page 55: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

pengetahuan. Siswa juga ditugaskan untuk menemukan konsep dan

prinsip dari konsep yang dipelajari.61

Proses pembelajaran dengan pemberian tes juga berpengaruh

positif terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan evaluasi dengan cara

pemberian tes, diperoleh persentase nilai rata-rata sebesar 74%. Hal

ini terlihat bahwa dari keseluruhan siswa rata-rata dapat mengetahui,

memahami, menerapkan, menganalisis, menggabungkan dan

mengevaluasi materi yang telah diberikan oleh guru.

D. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari bahwa penelitian ini pasti terjada banyak

kendala dan hambatan. Hal tersebut bukan karena kesengajaan, akan tetapi

terjadi karena adanya keterbatasan dalam melakukan penelitian. Adapun

beberapa keterbatasan yang dialami dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Keterbatasan lokasi

Penelitian ini dilakukan di SMK Askhabul Kahfi, yang menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Askhabul Kahfi.

Oleh karena itu, hasil penelitian ini hanya berlaku bagi siswa SMK

Askhabul Kahfi saja dan tidak berlaku bagi siswa dari sekolah

lainnya.

2. Keterbatasan biaya

Meskipun tidak satu-satunya faktor dalam yang menjadi hambatan

dalam penelitian ini, akan tetapi pada dasarnya merupakan satu hal

yang memegang peranan penting dalam mensukseskan penelitian ini.

Peneliti menyadari bahwa dengan minimnya dana penelitian, akan

mengakibatkan terhambatnya proses penelitian.

61 Ibid., hlm. 37.

Page 56: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

3. Keterbatasan waktu

Disamping faktor lokasi dan biaya, waktu juga memegang peranan

sangat penting dan penelitian ini hanya memakan waktu beberapa

bulan. Namun demikian, peneliti didalam melakukan penelitian ini

berusaha membagi waktu, hal ini karena waktu penelitian berbarengan

dengan sedang diadakannya mid semester.

4. Keterbatasan responden

Penelitian ini mengambil dan melibatkan responden siswa SMK

Askhabul Kahfi, Oleh karena itu, hasil penelitian ini hanya berlaku

bagi siswa SMK Askhabul Kahfi saja dan tidak berlaku bagi siswa

dari sekolah lainnya.

Page 57: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap kemampuan siswa

memahami konsep materi dan perubahan materi dalam kimia materi pokok

hukum-hukum dasar kimia di kelas X SMK Askhabul Kahfi Semarang dapat

disimpulkan bahwa:

Siswa dapat menyelesaikan tes yang telah diberikan. Hal ini terbukti

dengan diperoleh nilai 74%. Hal ini terlihat bahwa dari keseluruhan

siswa rata-rata dapat memahami konsep materi dan perubahan materi

dalam kimia materi pokok hukum-hukum dasar kimia. Akan tetapi, ada

juga beberapa siswa yang belum bisa memahami konsep materi dan

perubahan materi dalam kimia materi pokok hukum-hukum dasar kimia.

Hal itu terbukti dengan masih ada beberapa siswa yang memperoleh

nilai kurang dalam mengerjakan tes yang diberikan.

B. Saran

Setelah mengadakan penelitian tentang kemampuan siswa memahami

konsep materi dan perubahan materi dalam kimia materi pokok hukum-

hukum dasar kimia di kelas X SMK Askhabul Kahfi Semarang, maka penulis

ingin menyumbangkan buah pikiran atau saran-saran yang sekiranya

bermanfaat. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagi sekolah

Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa dalam memahami konsep

materi dan perubahan materi dalam kimia materi pokok hukum-hukum

dasar kimia tidak terlepas dari aspek sosial sekolah. Baik berupa

motivasi yang datangnya dari teman, guru, ataupun dari kepala sekolah.

Disamping faktor itu faktor yang cukup penting untuk memahami

konsep materi dan perubahan materi dalam kimia materi pokok hukum-

Page 58: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

hukum dasar kimia bagi siswa adalah terpenuhinya alat-alat peraga dan

fasilitas lain yang memadai.

2. Bagi guru

Sebagai seorang guru, hendaknya lebih akif dalam mendampingi dan

memberikan bimbingan kepada siswa baik di dalam kelas maupun di

luar kelas. Guru juga harus lebih banyak memmberikan latihan kepada

siswa. Karena, dengan latihan tersebut siswa akan lebih memahami

konsep materi dan perubahan materi dalam kimia ataupun dalam materi

yang lain.

3. Bagi siswa

Mengingat mata pelajaran kimia adalah bagian dari mata pelajaran

eksak, maka sebaiknya siswa harus lebih banyak melakukan latihan.

Siswa juga harus memberikan motivasi atau dukungan kepada siswa

lain ketika temannya mendapat kesulitan dalam pembelajaran.

C. Penutup

Dengan mengucapkan rasa syukur Alhamdulallahirobbil‟alamin,

penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar tanpa

banyak hambatan.

Penulis menyadari benar dalam tulisan ini masih banyak terdapat

kekurangan maupun kesalahan, oleh karena itu penulis sangat berharap saran

dan kritik yang konstruktif dari semua pihak terutama pembaca demi

kesempurnaan dan kelengkapan penulisan skipsi selanjutnya.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT, penulis memohon petunjuk dan

bimbingan dari segala kesalahan dan kekhilafan dalam penulisan ini dan

semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca

pada umumnya.

Page 59: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

DAFTAR PUSTAKA

Ardhana, W., Kaluge, L., & Purwanto. 2003. Pembelajaran Inovatif Untuk

Pemahaman Dalam Belajar Matematika Dan Sains Di SD,

SLTP, Dan Di SMU. Laporan Penelitian; Penelitian Hibah

Pasca Angkatan I tahun I. Direktoral Penelitian dan Pengabdian

Pada Masyarakat. Ditjen Dikti. Depdiknas.

Arikunto, Suharsami, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta:Rineka Cipta, Cet. ke XI.

Hasibuan, JJ., dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2006.

Hayati, Maulida, 2007, /artikel online/, Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas I

SMP Negeri 1 Danau Panggang Melalui Kuis Numbered-Head-Together,

http://www.jurnalpendidikan.go.id/penelitian/kooperatif?=19./ diunduh tanggal: 1 Juli 2011.

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006.

Muslich, Masnur, KTSP; Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual,

Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Mulyasa, E., Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Rosdakarya, 2004.

__________ Menjadi Guru Profesional; Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.

Narbuko, Cholid, dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara,

2003.

Napitupulu, Ester Lince, Belajar Sains Jadi Asyik dan Menyenangkan, Kompas ,

edisi 23 Februari 2009.

Poerwadarminta, WJS., Kamus Umum bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan, 1982.

Purba, Michael, Kimia 2000: Untuk SMU Kelas 1, Jakarta : Erlangga, 2000.

Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001

Sahertian, Piet A., Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka

Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2000.

Page 60: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

Sanjaya, Wina, Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Prenata Media Group.

Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 1995.

Soetjipto, dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 1999), Cet.

1.

Sudarmo, Unggul, Kimia SMA I Untuk SMA Kelas X, Bandung : Phibeta, 2006.

Sudrajat, Akhmad, 2008, /artikel online/, Metode Pembelajaran,

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/ diunduh tanggal 20 Juli

2011.Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Bahan Sosialisasi, Jakarta, 2003.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: CV.

Alfabeta, 2010.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:

Rosdakarya, 2003.

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1995.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendekatan Dengan Pendekatan Baru, Bandung:

Rosda Karya, 2000.

Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,

Surabaya: Prestasi Pustaka, 2007.

Tjiptono, Fandy, Prinsip-prisip Total Quality Service, Yogyakarta: CV Andi

Offset, 2005.

Utsman, Moh Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 1990.

Undang-undang Republik Indonesia No. 2. Th. 1989, Tentang Sistem Pendidikan

Nasional dan Penjelasannya, Semarang: Aneka Ilmu, 1992.

Witting, Arno F., Psycology of Learning, New York: Mc Graw Hill, 1981.

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2137417-pengertian-pemahaman-

siswa/#ixzz1SeKTafb6

http://silochem.wordpress.com/2010/09/04/materi-dan-perubahan/

http://www.rusmanmalili.com/pembelajaran-inovatif-kimia-unsur.html

Page 61: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

YAYASAN NURUL ITTIFAQ SEMARANG

SK. MENHUM & HAM : AHU-3651.AH.01.02 TAHUN 2008

SMK ASKHABUL KAHFI

KELOMPOK : TEKNOLOGI REKAYASA DAN INFORMASI

KOMUNIKASI Polaman Kecamatan Mijen-Kota Semarang 50217 024 70053885

e-mail: [email protected] website: smkaska.nurul-ittifaq.com

NSS : 722036301003

SURAT KETERANGAN

No: 078 / SMK-ASKA/XI/2010

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Affendy Hermanu, S.Kom, M.M

Jabatan : Kepala Sekolah

Dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa berikut di bawah ini:

Nama : Muhamad Faqih Walid

NIM : 043711176

Fakultas : Tarbiyah Jurusan Tadris Kimia

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

Semarang

telah melaksanakan penelitian dari tanggal 8 – 20 Nopember 2010 di SMK

Askhabul Kahfi Semarang, untuk penulisan skripsi dengan judul:

“Studi Kasus; Kemampuan Membuat Keputusan pada Siswa Kelas X Semester I

SMK Askhabul Kahfi Semarang dalam Pembelajaran Kimia Materi Pokok

Hukum-hukum Dasar Kimia”

Demikian surat keterangan ini kami buat untuk kepentingan yang bersangkutan

dan harap menjadikan maklum.

Semarang, 30 Nopember 2010

Kepala Sekolah,

Affendy Hermanu,

S.Kom, M.M

Page 62: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/ Semester : X /I

Pertemuan Ke : 18- 20

Alokasi Waktu : 6 X 40 menit

Standar Kompetensi : Memahami konsep penulisan lambang unsur, senyawa dan

bentuk molekul, persamaan reaksi dan hukum-hukum

dasar kimia

Kompetensi Dasar : - Memahami hukum-hukum dasar kimia

Indikator : - Siswa dapat mengetahui hukum-hukum dasar kimia

- Siswa dapat memahami penerapan hukum-hukum

dasar kimia dalam kajian kimia

- Siswa dapat menggunakan konsep hukum-hukum

dasar kimia dalam menyelesaikan masalah pada ilmu

kimia

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

- Siswa mampu mengetahui hukum-hukum dasar kimia

- Siswa mampu memahami penerapan hukum-hukum dasar kimia dalam

kajian kimia

- Siswa mampu menggunakan konsep hukum-hukum dasar kimia dalam

menyelesaikan masalah pada ilmu kimia

II. URAIAN MATERI POKOK

Pertemuan 18

Hukum-hukum Dasar Kimia

1. Hukum Kekekalan Massa

Hukum ini dikemukakan oleh Lavoisier pada tahun 1779. Berdasarkan

eksperimen Lavoisier merumuskan Hukum Kekekalan Massa yang

berbunyi sebagai berikut:

”Di dalam suatu reaksi kimia, massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi

besarnya sama”

Reaksi:

Logam Merkuri + Gas Oksigen → Merkuri Oksida

Page 63: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

530 gram 42,5 gram 572,5 gram

2. Hukum Perbandingan Tetap

Hukum ini dikemukakan oleh Proust pada tahun 1799. Hukum

Perbandingan Tetap berbunyi sebagai berikut:

”Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tetap”

Proust melakukan eksperimen dengan mereaksikan unsur hidrogen dan

unsur oksigen. Proust menemukan bahwa unsur hidrogen dan oksigen

selalu bereaksi membentuk senyawa air dengan perbandingan yang tetap,

yaitu 1 : 8.

3. Hukum Perbandingan Berganda

Hukum ini dikemukakan oleh Dalton. Dalton mengamati adanya

keteraturan yang terkait dengan perbandingan massa unsur-unsur dalam

senyawa. Hukum Perbandingan Berganda berbunyi sebagai beirkut:

”Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa dan

massa salah satu unsur dalam senyawa tersebut sama, sedangkan massa

unsur lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam

senyawa tersebut merupakan bilangan bulat.”

Pertemuan 19

4. Hukum Perbandingan Volume

Hukum ini dikemukakan oleh Gay Lussac. Dari beberapa penelitian, Gay

Lussac berpendapat bahwa volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-

gas hasil reaksi, bila diukur pada keadaan suhu dan tekanan yang sama

akan berbanding sebagai bilangan yang bulat dan sederhana.

Sehingga Hukum Gay Lussac ini dapat dinyatakan sebagai berikut:

”Pada P dan T yang sama perbandingan volume gas-gas sesuai dengan

perbandingan koefisien reaksi masing-masing”

5. Hukum Avogadro

Tahun 1811, Amadeo Avogadro mengemukakan bahwa partikel unsur

tidak harus berupa atom yang terdiri sendiri dapat juga berupa gabungan

dari beberapa atom yang disebut molekul unsur. Avogadro dapat

menjelaskan Hukum Pernbandingan Volume dengan mengajukan hipotesis

sebagai berikut:

”Pada P dan T yang sama, semua gas-gas bervoluem sama mengandung

jumlah molekul yang sama pula.”

Pertemuan 20

Hukum-hukum Dasar Kimia

1. Hukum Kekekalan Massa

2. Hukum Perbandingan Tetap

3. Hukum Perbandingan Berganda

4. Hukum Perbandingan Volume

5. Hukum Avogadro

III. METODE PEMBELAJARAN

- Diskusi informasi

Page 64: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

- Tanya Jawab

- Penugasan

IV. LANGKAH PE MBELAJARAN

Pertemuan 18

A. Kegiatan Awal (Apersepsi)

- Guru memotivasi siswa agar tetap rajin belajar

- Guru mengabsen siswa

- Guru mengajak siswa untuk me-review materi-materi pertemuan

sebelumnya

- Guru menjelaskan materi dan sasaran materi pembelajaran yang akan

dipelajari

- Guru mengajak siswa untuk mengeksplorasi hal-hal dalam kehidupan

sehari-hari yang berhubungan dengan kimia

B. Kegiatan Inti

- Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang objek-objek kajian

yang dipelajari dalam ilmu kimia dan manfaatnya dalam kehidupan

sehari-hari

- Siswa memperhatikan penjelasan dari guru

- Guru menyampaikan hubungan antara Hukum-hukum dasar kimia dengan

kehidupan sekitar beserta teori-teori Hukum Kekekalan Massa, Hukum

Perbandingan Tetap, dan Hukum Perbandingan Berganda

- Siswa mendiskusikan objek-objek kajian dalam Kimia dan manfaatnya

dalam kehidupan sehari-hari dengan dihubungkan pada teori-teori yang

sudah dijelaskan oleh guru

C. Kegiatan Akhir (Penutup)

- Guru mengajak siswa menyimpulkan deskripsi yang telah disampaikan

siswa

- Guru menyampaikan meteri pembelajaran yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya

- Guru menutup pertemuan dengan membaca do‟a

Page 65: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

Pertemuan 19

A. Kegiatan Awal (Apersepsi)

- Guru memotivasi siswa agar tetap rajin belajar

- Guru mengabsen siswa

- Guru mengajak siswa untuk me-review materi-materi tentang Hukum

Kekekalan Massa, Hukum Perbandingan Tetap, dan Hukum Perbandingan

Berganda

- Guru menjelaskan materi dan sasaran materi pembelajaran yang akan

dipelajari

B. Kegiatan Inti

- Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang suatu keadaan di

dalam ruangan atau tempat tertentu

- Siswa memperhatikan penjelasan dari guru

- Guru menyampaikan hubungan antara Hukum-hukum dasar kimia dengan

kehidupan sekitar beserta teori-teori Hukum Perbandingan Volume

- Siswa mendiskusikan objek-objek kajian dalam Kimia dan manfaatnya

dalam kehidupan sehari-hari dengan dihubungkan pada teori-teori yang

sudah dijelaskan oleh guru

C. Kegiatan Akhir (Penutup)

- Guru mengajak siswa menyimpulkan deskripsi yang telah disampaikan

siswa

- Guru menyampaikan meteri pembelajaran yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya

- Guru menutup pertemuan dengan membaca do‟a

Pertemuan 20

A. Kegiatan Awal (Apersepsi)

- Guru memotivasi siswa agar tetap rajin belajar

- Guru mengabsen siswa

- Guru mengajak siswa untuk me-review materi-materi tentang Hukum-

hukum dasar kimia

Page 66: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

- Guru menjelaskan materi dan sasaran materi pembelajaran yang akan

dipelajari

B. Kegiatan Inti

- Guru memberikan beberapa studi kasus kepada siswa yang erat

hubungannya dengan kehidupan siswa

- Siswa memperhatikan penjelasan dari guru

- Guru mengintruksikan kepada siswa untuk memberikan penyelesaian

masalah dari studi kasus yang diberikan berdasarkan hukum-hukum dasar

kimia

- Siswa mendiskusikan dengan mencari penyelesaian masalah dari studi

kasus yang sudah diberikan oleh guru

- Guru membimbing proses pembelajaran

C. Kegiatan Akhir (Penutup)

- Guru mengajak siswa menyimpulkan penyelesaian masalah atas studi

kasus yang sudah dibuat siswa

- Guru menyampaikan meteri pembelajaran yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya

- Guru menutup pertemuan dengan membaca do‟a

V. ALAT & BAHAN

- Buku paket Kimia (Erlangga) dan modul Kimia MGMP Kota Semarang

- LKS

- Soal studi kasus

VI. PENILAIAN

A. Teknik : Tugas individu

B. Bentuk Instrumen : Tes tertulis

C. Instrumen :

Pertemuan 18

1) Sebanyak 36 gram serbuk belerang direaksikan dengan gas oksigen

menghasilkan gas sulfur dioksida sebanyak 64 gram. Berapa massa gas

oksigen yang bereaksi?

Page 67: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

2) Data percobaan pembentukan air murni dari gas hidrogen dan gas

oksigen mempunyai perbandingan 1 : 8. Lengkapilah tabel berikut ini:

No Massa H Massa O Massa H2O Massa Sisa

H O

1.

2.

3.

4 gram

5 gram

6 gram

............

32 gram

50 gram

18 gram

.........

54 gram

2

1

-

-

-

.......

Pertemuan 19

1) Dua liter gas propana (C3H8) bereaksi dengan gas oksigen

menghasilkan karbon dioksida dan uap air. Tentukan:

a. Volume gas O2 yang dibutuhkan

b. Volume gas CO2 yang dihasilkan

2) 0,1 mol gas N2 mengandung partikel sebanyak 6,02 × 1023

molekul.

Berapa jumlah partikel 0,2 mol gas O2 jika diukur pada P dan T yang

sama?

Pertemuan 20

Soal Studi Kasus

D. Pedoman Penilaian :

Pertemuan 18

1) Massa Oksigen = massa sulfur dioksida – massa belerang

= 64 – 36 = 28 gram (40)

2) 1. 16 gram (20)

2. 36 gram (20)

3. 2 gram (20)

Total nilai : 100

Pertemuan 19

1) C3H8 + 5 O2 → 3 CO2 + 4 H2O (20)

2 L

a. V O2 = 10 L (20)

b. V CO2 = 6 L (20)

Page 68: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

2) ∑ partikel O2 = mol O2 × ∑ partikel N2 / mol N2

= 0,2 mol × 6,02 × 1023

/ 0,1 mol

= 12,04 × 1023

molekul (40)

Total nilai : 100

Pertemuan 20

Total nilai : 100

Semarang, 10 Juni 2010

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Kimia

(Affendy Hermanu, S.Kom) (Teguh Wibowo, S.Pd.I)

Page 69: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

Tes Untuk Siswa:

Hukum-hukum Dasar Kimia

Petunjuk:

1. Isi data diri anda

2. Berilah penyelesaian terhadap studi kasus berikut sesuai dengan proses

penyelesaian terbaik.

Selamat Mengerjakan

Nama : …………………………………...

Kelas/ No. Absen : …………………………………...

1. Nama senyawa kimia dengan rumus kimia sebagai berikut adalah……

a. CH3COOH d. CaCO3

b. Na2S e. Mg3N2

c. KNO2

Penyelesaian:

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

2. Setarakan persamaan reaksi berikut:

a. Fe2O3(s) + CO(g) Fe(s) + CO2(g)

b. KI(s) + H2SO4(l) K2SO4(aq) + SO2(g) + H2O(l) + I2(g)

Penyelesaian:

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Page 70: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

3. Tuliskan persamaan reaksi berikut:

a. Natrium karbonat padat + larutan asam sulfat, dihasilkan larutan

natrium sulfat + gas karbondioksida + air

b. Serbuk aluminium oksida + asam klorida, dihasilkan larutan

aluminium klorida + air

c. Larutan tembaga (II) sulfat + larutan kalium hidroksida, dihasilkan

endapan tembaga (II) hidroksida + larutan kalium sulfat

Penyelesaian:

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

4. Perbandingan massa unsur oksigen dan hidrogen dalam senyawa air adalah

8 : 1. Jika 100 gram unsur oksigen dan 3 gram unsur hidrogen bergabung

dengan membentuk senyawa (air), maka massa air yang dihasilkan

adalah............

Penyelesaian:

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Page 71: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

5. Dalam senyawa AB perbandingan massa A : B = 2 : 1. Jika terdapat 120

gram senyawa AB, berapakah massa masing-masing unsur dalam senyawa

tersebut?

Penyelesaian:

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

6. Pada suhu dan tekanan tertentu, setiap 1 liter gas nitrogen akan tepat habis

bereaksi dengan 3 liter gas hidrogen membentuk 2 liter gas amonia.

Tentukan rumus molekul amonia.

Penyelesaian:

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

7. Gas metana dibakar sempurna dengan oksigen, reaksi yang terjadi adalah:

CH4(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g)

Bila metana yang dibakar 3 liter, berapa liter gas oksigen yang diperlukan

dan berapa liter gas CO2 dan H2O yang dihasilkan? (semua volum diukur

pada suhu dan tekanan yang sama)

Page 72: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

Penyelesaian:

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

8. Logam magnesium seberat 4 gram dibakar dengan gas oksigen akan

menghasilkan senyawa magnesium oksida. Jika masa gas oksigen yang

digunakan 6 gram, maka massa senyawa magnesium oksida yang

dihasilkan adalah……..

Penyelesaian:

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Page 73: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

Jawaban Soal Studi Kasus Siswa

Hukum-hukum dasar kimia

1. a. asam asetat

b. natrium sulfide

c. kalium nitrit

d. kalsium karbonat

e. magnesium nitrat

2. a. Fe2O3(s) + 3CO(g) 2Fe(s) + 3CO2(g)

b. 2KI(s) + 2H2SO4(l) K2SO4(aq) + SO2(g) + 2H2O(l) + I2(g)

3. a. Na2CO3(s) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + CO2(g) + 2H2O(l)

b. Al2O3(s) + 6HCl(aq) 2AlCl3(aq) + 3H2O(l)

c. CuSO4(aq) + 2KOH(aq) Cu(OH)2(s) + K2SO4(aq)

4. Diketahui : mO = 100 gram perbandingan O : H = 8 : 1

mH = 3 gram

Ditanya : massa H2O ?

Jawab : mO : mH = 8 : 1

Massa Oksigen = 31

8

= 24 gram

Jadi, massa air yang terjadi = massa O + massa H = 24 + 3 = 27

5. Diketahui : mAB = 120 gram perbandingan senyawa A : B = 2 : 1

Ditanya : mA dan mB ?

Jawab = mBmA

mAB

= 12

120

Page 74: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

= 40 gram

Jadi, mA dan mB = 80 gram dan 40 gram.

6. Karena gas hidrogen dan nitrogen dianggap sebagai molekul diatomik,

maka persamaan reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:

N2(g) + 3H2(g) 2NxHy

Berdasarkan konsep bahwa pada reaksi setara jumlah atom-atom sebelum

dan sesudah reaksi harus sama, maka

jumlah atom N sebelum reaksi = jumlah atom N sesudah reaksi

2 = 2x

x = 1

jumlah atom H sebelum reaksi = jumlah atom H sesudah reaksi

2 × 3 = 2y

y = 3

Jadi, rumus molekul amonia adalah : NH3.

7. Diketahui : VCH4 = 3 liter

Ditanya : V O2 yang diperlukan?

V CO2 dan V H2O yang dihasilkan?

Jawab : CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)

perbandingan volum : CH4 : O2 : CO2 : H2O = 1 : 2 : 1 : 2

bila volum CH4 = 3 liter

Volum O2 = liter31

2

= 6 liter

Volum CO2 = liter31

1

= 3 liter

Volum H2O = liter31

2

= 6 liter

Page 75: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

8. Diketahui: mMg = 4 gram

mO = 6 gram

ditanya : mMgO setelah reaksi?

Jawab :

massa zat-zat sebelum reaksi = massa zat-zat hasil reaksi

m magnesium oksida = m magnesium + m oksigen

= 4 gram + 6 gram

= 10 gram

Page 76: KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Kimia Materi Pokok Hukum-hukum dasar Kimia, Studi Kasus Pada Siswa

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : MUHAMAD FAQIH WALID

Tempat dan Tanggal Lahir : CILACAP, 08 AGUSTUS 1986

Alamat : Jl. Karyamenawi, no. 64 Karangjengkol,

Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah

Pendidikan :

1. MI Ya Bakii Karangjengkol, Lulus tahun 1999.

2. MTs. Negeri Planjan, Kesugihan, Lulus Tahun

2001.

3. Madrasah Aliyah Negeri 2 Purwokerto, Lulus

Tahun 2004

4. Perguruan Tinggi IAIN Walisongo Semarang,

Fakultas Tarbiyah 2011.

Demikian daftar riwayat pendidikan penulis.

Semarang, 3 Januari 2012

Muhamad Faqih Walid

NIM : 0 4 3 7 1 1 1 7 6