e paper koran madura 16 oktober 2013

14
JAKARTA- Hari Raya Idul Adha 1434 Hijriah menjadi hari yang sangat istimewa bagi tersangka kasus dugaan korupsi Komisi Pemberan- tasan Korupsi (KPK) yang menghuni Rumah Tahanan (Rutan) KPK . Selain diper- bolehkan melaksanakan shalat Idul Adha di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipi- nang, Jakarta Timur, mereka juga diizinkan menerima tamu istimewa mereka. Se- lasa siang (15/10) misalnya, Sefti Sanustika istri Ahmad Fathanah, Airin Rachmi Diany istri Tubagus Chaeri Wardhana, dan Lusi Triana istri kedua Lutfhi Hasan Ishaaq mendatangi kantor KPK. Mereka menjenguk suaminya yang merupakan terdakwa dan tersangka korupsi. Sefti yang mengenakan baju hijau berjilbab corak cokelat terpantau tiba pukul 09.55WIB. “Bawa banyak, dua boks makanan. Paling ketupat dan opor. Alhamdulilah berkurban,” kata Sefti di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (15/10). Dia berharap agar Jaksa KPK bisa memberikan tuntutan yang seringan mungkin terhadap sua- minya. “Doain ajalah biar dapat seringan-ringannya,” kata dia. Saat hal itu dikonfirma- si ke Septi, dia tak berkata banyak. Dia mengaku menyerahkan semuanya ke Tuhan Yang Maha Esa. “Gak tahu pasrah saja. Saya tawakal saja,” kata Septi sembari masuk mobil Honda Jazz bernopol B 1502 TNY. Fathanah didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang dengan modus menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membayarkan, dan memb- elanjakan harta kekayaan yang nilainya mencapai Rp 34.729 miliar dan USD 89.321. Setelah itu, Airin tiba sekitar pukul 10.10WIB. Airin yang mengenakan baju putih berjilbab abu- abu, mengumbar senyum di Gedung KPK. Sebelum bertanya, Airin terlebh da- hulu mengajukan pertan- yaan. “Sudah pada salat?” katanya. Saat ditanya balik apa- kah membawa makanan. “Nanti, nanti dibawain opor,” ujarnya. Sedangkan Lusi tiba di Gedung KPK sekitar pukul 10.40 WIB dengan mengenakan baju muslim warna hitam dan jilbab motif kotak-kotak warna coklat. Lusi hadir bersama tiga anaknya. Dua anak lelaki Lusi berusia belia terlihat mengenakan baju merah, dan seorang wanita mengenakan baju muslim. Lusi mengaku tak membawa panganan khas lebaran, seperti opor ayam kesukaan sang suaminya yang merupakan mantan Presiden PKS. “Ini bawa anak aja, ngga bawa apa- apa. Ngga bikin. Bapak sehat. Bawa anak karena bapak kengen,” kata Lusi. (gam) Bawa banyak, dua boks makanan. Paling ketupat dan opor. Alhamdulilah berkurban Sefti Sanustika Istri Ahmad Fathanah 16 OKTOBER 2013 Koran Madura RABU Cak Munali Ingin Masuk Surga Matrahem yang sedang mengajar mata pelajaran agama di Sekolah Dasar sedang menjelaskan tetang surga. Matrahem : Anak-anak.. siapa yang mau masuk surga? ayo Berdiri ... Murid-Murid : Saya pak.. saya... (masing-masing anak pada teriak kecuali Matrawi yang sedang tertidur di belakang) Perlahan Matrahem menghampiri Matrawi dan kemudian membangunkannya. Matrahem kemudian bertanya kepada Matrawi.. Matrahem : Matrawi, kamu mau masuk surga gak?” Matrawi : Mau dong pak! Matrahem : Terus kenapa kamu gak berdiri? Matrawi : Lha... memangnya mau berangkat seka- rang pak? JAKARTA-Dana APBN yang dikorupsi oleh partai politik mencapai sekitar Rp60 triliun dalam seta- hun. Namun pencurian ini dalam bentuk pemba- hasan anggaran, antara DPR dan pemerintah. “Setahun itu saya perkirakan Rp60 triliun yang dicuri terkait pembahasan anggaran,” kata Pen- diri Econit, Rizal Ramli dalam diskusi “Bisakah Memutus Poli- tik Uang Dalam Pilkada” bersama Ketua Panitia Akuntabilitas Pub- lik DPD, Farouk Muhammad dan mantan anggota DPR F-PDI Per- juangan, Noviantika Nasution, di Jakarta, Jumat,(11/10). Untuk mengurangi kebocoran anggaran ini, Mantan Menko Pere- konomian era Gus Dur ini, mengu- sulkan agar pembiayaan parpol oleh pemerintah melalui APBN. “Dulu jaman Gus Dur, saya mengusulkan agar parpol diberi subsidi sekitar Rp100 miliar. Jadi totalnya, sekitar Rp6 triliun pertahun,” ungkapnya. Dengan pembiayaan Rp6 triliun ini, menurut Capres versi Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) ini, maka dana ini tidak ada apa- apanya dibanding nilai APBN yang mencapai Rp1600 triliun. “Se- hingga parpol bisa konsentrasi un- tuk membangun kader-kader yang berkualitas,” ujarnya Menurut Rizal, parpol yang sudah mendapat dana APBN. Na- mun masih juga melakukan ko- rupsi, maka parpol tersebut bisa didiskualifikasi. “Sekarang inikan parpol melakukan korupsi secara berjamaah, mulai dari pusat hing- ga daerah. Kalau sudah mendapat bantuan, masih korupsi, bisa di- bubarkan,” tegasnya. Sementara itu, Farouk Muham- mad mengakui DPD juga sedang melakukan kajian soal pembiyaan parpol ini. “Kita lagi memikirkan, bagaimana sebenarnya cara pem- biayaan parpol yang baik, apakah seperti selama ini, memungut iuran dari anggota,” jelasnya. Farouk menambahkan agar se- baiknya ke depan memang pemilu- kada diserahkan kembali ke DPRD. Hal ini untuk meminimalisir mon- ey politik yang terjadi selama ini. “Money politik kepada rakyat ini sangat negatif, sehingga saya men- gusulkan lebih baik ke DPRD saja,” ucapnya. Masalahnya, kata Farouk, un- tuk mengembalikan mekanisme pemilihan kepala daerah ini perlu mengubah UU Pilkada. Dan ini semua tergantung dari keseriusan pimpinan parpol. “Para anggota DPR itukan, tergantung dari Ketua umumnya, jadi untuk mengubah sistem itu tergantung dari 9 parpol yang ada di parlemen,” terangnya. Sedangkan Noviantika Nasu- tion, mengatakan sulit membend- ung money politik, selama sistem dan UU-nya tetap seperti ini. “Kita inikan sedang menikmati buah dari sistem yang salah. Jadi me- mang bukan salahnya parpol juga,” tegasnya. Apalagi selama ini, katanya, parpol dianggap belum mampu menghasilkan kader berkualitas dan manajemen yang baik. “Kalau UU Parpol belum diubah saol sum- ber keuangan parpol, ya tinggal tunggu waktu saja untuk masuk penjara,” pungkasnya. (gam/abd) Diam-diam Parpol Memangsa APBN POLEMIK DINASTI POLITIK Anas Tantang SBY JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mengeritik soal dinasti politik yang kerap dipraktikkan se- jumlah kepala daerah. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum men- gaku sepakat dengan kritikan SBY terse- but. Karena itu, Anas menantang agar SBY dapat membuktikan ucapannya menjadi kenyataan. “Ini kesempatan bagi SBY untuk mempromosikan meritokrasi politik. Proses rekrutmen politik berdasarkan kecakapan, kualitas, dan kompetensi, bukan karena hubungan darah,” ujar Anas di kediaman- nya, Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta, Selasa (15/10). Seperti diketahui, dinasti politik kem- bali ramai dibicarakan setelah adik Guber- nur Banten, Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardana ditangkap KPK. Bahkan SBY mengimbau agar monopoli kekuasaan tak dilakukan karena berdampak buruk. Meskipun, SBY mengakui tak ada satu pun larangan membangun dinasti dalam dunia politik. Menurut Anas, pada alam demokrasi modern sekarang ini para elit politik harus membuka ruang lebih besar bagi sistem meritokrasi yang berbasis kecakapan dan prestasi dalam politik, tidak men- gutamakan hubun- gan kekeluargaan dan kekerabatan untuk melanggeng- kan kekuasaan. “Kalau pak SBY misalnya menyindir atau mengkritik dinasti politik itu saya setuju. Artinya, SBY itu setuju ada ruang yang terbuka makin lebar untuk meritokrasi,” pinta Anas. Anas mengatakan, selama dirinya men- jabat pimpinan, ruang meritokrasi masih sempit di lingkungan Partai Demokrat. Proses perekrutan kader maupun calon politisi partai bintang mercy itu masih ada yang tidak berdasarkan kompetensi. “Selama ini di Demokrat belum dijalankan, kan dimulai dari pernyataan SBY sendiri. Saya dukung penuh SBY menjadi pelopor terdepan untuk promosikan meritokrasi politik,” jelas Anas yang kini memimpin ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Sementara itu, kader Partai Golkar balik menyerang SBY terkait kritikannya soal dinasti politik. Politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo menyindir SBY yang tengah membangun dinasti politik dari keluarga besar Cikeas. Terbukti, dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) yang tercatat di data KPU, tercatat sebanyak 15 orang caleg Partai Demokrat merupakan keluarga besar Cikeas. Tidak Sehat Pengamat kebijakan public, John Palinggi mengaku dinasti politik memang tidak sehat bagi demokrasi. Bahkan kualitas demokrasi yang dihasilkan melalui dinasti politik ini sangat buruk. Hal itu diperparah dengan cara-cara kotor dan korupsi untuk meraih jabatan. (gam/abd) ant/ismar patrizki INDONESIA TAHAN IMBANG CHINA. Pesepakbola timnas Indonesia, Greg Nwokolo (10), berjibaku dengan penjaga gawang China, Sun Xiang (3) dan pesepakbola Du Dei (5), saat laga lanjutan kualifikasi Grup C Piala Asia 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (15/10) malam. Indonesia berhasil menahan imbang China dengan skor 1-1. Para anggota DPR itu kan, tergantung dari Ketua umumnya, jadi untuk mengubah sistem itu tergantung dari 9 parpol yang ada di parlemen Farouk Muhammad Ketua Panitia Akuntabilitas Publik DPD Rp 60 Triliun Uang Negara Mengalir ke Partai Politik HARI RAYA IDUL ADHA Tiga Tersangka Korupsi Dikunjungi Istri JAKARTA-KPK diminta mengu- sut lebih dalam kasus dugaan suap di Mahkamah Konstitusi (MK), ter- masuk menyelidiki kemungkinan keterlibatan hakim konstitusi lain serta sekretariat MK dalam kasus Akil Mochtar. Pasalnya, tidak me- nutup kemungkinan bila perkara suap tersebut juga menyangkut hakim MK lainnya. “Sebaiknya penyelidikan dilakukan terus tidak hanya Pak Akil yang sudah ditetapkan sebagi tersangka. Tapi dilakukan kepada semua pihak yang terlibat kasus ini,” ujar Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra di Jakarta, Senin (14/10). Menurut Yusril, KPK perlu melakukan penyelidikan lebih dalam kasus Akil Mochtar. Lang- kah aktif KPK,ujar Yusril, dapat mengantisipasi tindak pidana korupsi dan suap di tubuh MK. Selain hakim konstitusi lain yang harus diperiksa, KPK juga harus memeriksa pejabat-pejabat di MK, termasuk para pengacara yang pernah berperkara menge- nai kasus sengketa Pilkada. “Baik kemungkinan hakim-hakim MK yang lain atau para pejabat di sek- ertariat MK atau para pengacara, advokat dan pihak-pihak yang berpekara. Silahkan saja dilakukan penyelidikan yang luas,” jelas dia. Yusril berharap agar kasus serupa tak terulang kembali. “Mudah-mudahan ke depan tidak terulang lagi,” pungkasnya. (gam) SKANDAL SUAP Pengacara dan Hakim MK Harus Diperiksa

Upload: koran-madura

Post on 30-Mar-2016

254 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 16 Oktober 2013

RABU 16 OKTOBER 2013 NO.0219 | TAHUN II 1

JAKARTA- Hari Raya Idul Adha 1434 Hijriah menjadi hari yang sangat istimewa bagi tersangka kasus dugaan korupsi Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) yang menghuni Rumah Tahanan (Rutan) KPK . Selain diper-bolehkan melaksanakan shalat Idul Adha di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipi-nang, Jakarta Timur, mereka juga diizinkan menerima tamu istimewa mereka. Se-lasa siang (15/10) misalnya, Sefti Sanustika istri Ahmad Fathanah, Airin Rachmi

Diany istri Tubagus Chaeri Wardhana, dan Lusi Triana istri kedua Lutfhi Hasan Ishaaq mendatangi kantor KPK. Mereka menjenguk suaminya yang merupakan terdakwa dan tersangka korupsi.

Sefti yang mengenakan baju hijau berjilbab corak cokelat terpantau tiba pukul 09.55WIB. “Bawa banyak, dua boks makanan. Paling ketupat dan opor. Alhamdulilah berkurban,” kata Sefti di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (15/10).

Dia berharap agar Jaksa KPK bisa memberikan tuntutan yang seringan mungkin terhadap sua-minya. “Doain ajalah biar dapat seringan-ringannya,” kata dia.

Saat hal itu dikonfirma-si ke Septi, dia tak berkata banyak. Dia mengaku menyerahkan semuanya ke Tuhan Yang Maha Esa. “Gak tahu pasrah saja. Saya tawakal saja,” kata Septi sembari masuk mobil Honda Jazz bernopol B 1502 TNY.

Fathanah didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang dengan modus menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membayarkan, dan memb-elanjakan harta kekayaan yang nilainya mencapai Rp 34.729 miliar dan USD 89.321.

Setelah itu, Airin tiba sekitar pukul 10.10WIB. Airin yang mengenakan baju putih berjilbab abu-abu, mengumbar senyum di Gedung KPK. Sebelum bertanya, Airin terlebh da-hulu mengajukan pertan-yaan. “Sudah pada salat?” katanya.

Saat ditanya balik apa-kah membawa makanan. “Nanti, nanti dibawain opor,” ujarnya.

Sedangkan Lusi tiba di Gedung KPK sekitar pukul 10.40 WIB dengan mengenakan baju muslim warna hitam dan jilbab motif kotak-kotak warna coklat. Lusi hadir bersama tiga anaknya. Dua anak lelaki Lusi berusia belia terlihat mengenakan baju merah, dan seorang wanita mengenakan baju muslim.

Lusi mengaku tak membawa panganan khas lebaran, seperti opor ayam kesukaan sang suaminya yang merupakan mantan Presiden PKS. “Ini bawa anak aja, ngga bawa apa-apa. Ngga bikin. Bapak sehat. Bawa anak karena bapak kengen,” kata Lusi. (gam)

Bawa banyak, dua boks makanan.

Paling ketupat dan opor. Alhamdulilah

berkurban

Sefti SanustikaIstri Ahmad Fathanah

16 OKTOBER 2013

Koran Madura

RABU

Cak Munali

Ingin Masuk SurgaMatrahem yang sedang mengajar mata pelajaran

agama di Sekolah Dasar sedang menjelaskan tetang surga.

Matrahem : Anak-anak.. siapa yang mau masuk surga? ayo Berdiri ...

Murid-Murid : Saya pak.. saya... (masing-masing anak pada teriak kecuali Matrawi yang sedang tertidur di belakang)

Perlahan Matrahem menghampiri Matrawi dan kemudian membangunkannya. Matrahem kemudian bertanya kepada Matrawi..

Matrahem : Matrawi, kamu mau masuk surga gak?”Matrawi : Mau dong pak!Matrahem : Terus kenapa kamu gak berdiri?Matrawi : Lha... memangnya mau berangkat seka-

rang pak?

JAKARTA-Dana APBN yang dikorupsi oleh partai politik mencapai sekitar Rp60 triliun dalam seta-hun. Namun pencurian ini dalam bentuk pemba-hasan anggaran, antara DPR dan pemerintah.

“Setahun itu saya perkirakan Rp60 triliun yang dicuri terkait pembahasan anggaran,” kata Pen-diri Econit, Rizal Ramli dalam diskusi “Bisakah Memutus Poli-tik Uang Dalam Pilkada” bersama Ketua Panitia Akuntabilitas Pub-lik DPD, Farouk Muhammad dan mantan anggota DPR F-PDI Per-juangan, Noviantika Nasution, di Jakarta, Jumat,(11/10).

Untuk mengurangi kebocoran anggaran ini, Mantan Menko Pere-konomian era Gus Dur ini, mengu-sulkan agar pembiayaan parpol oleh pemerintah melalui APBN. “Dulu jaman Gus Dur, saya mengusulkan agar parpol diberi subsidi sekitar Rp100 miliar. Jadi totalnya, sekitar Rp6 triliun pertahun,” ungkapnya.

Dengan pembiayaan Rp6 triliun ini, menurut Capres versi Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) ini, maka dana ini tidak ada apa-apanya dibanding nilai APBN yang mencapai Rp1600 triliun. “Se-

hingga parpol bisa konsentrasi un-tuk membangun kader-kader yang berkualitas,” ujarnya

Menurut Rizal, parpol yang sudah mendapat dana APBN. Na-mun masih juga melakukan ko-rupsi, maka parpol tersebut bisa didiskualifikasi. “Sekarang inikan parpol melakukan korupsi secara berjamaah, mulai dari pusat hing-ga daerah. Kalau sudah mendapat bantuan, masih korupsi, bisa di-bubarkan,” tegasnya.

Sementara itu, Farouk Muham-mad mengakui DPD juga sedang melakukan kajian soal pembiyaan parpol ini. “Kita lagi memikirkan, bagaimana sebenarnya cara pem-biayaan parpol yang baik, apakah

seperti selama ini, memungut iuran dari anggota,” jelasnya.

Farouk menambahkan agar se-baiknya ke depan memang pemilu-kada diserahkan kembali ke DPRD. Hal ini untuk meminimalisir mon-ey politik yang terjadi selama ini. “Money politik kepada rakyat ini sangat negatif, sehingga saya men-gusulkan lebih baik ke DPRD saja,” ucapnya.

Masalahnya, kata Farouk, un-tuk mengembalikan mekanisme pemilihan kepala daerah ini perlu mengubah UU Pilkada. Dan ini semua tergantung dari keseriusan pimpinan parpol. “Para anggota DPR itukan, tergantung dari Ketua umumnya, jadi untuk mengubah sistem itu tergantung dari 9 parpol yang ada di parlemen,” terangnya.

Sedangkan Noviantika Nasu-tion, mengatakan sulit membend-ung money politik, selama sistem dan UU-nya tetap seperti ini. “Kita inikan sedang menikmati buah dari sistem yang salah. Jadi me-mang bukan salahnya parpol juga,” tegasnya.

Apalagi selama ini, katanya, parpol dianggap belum mampu menghasilkan kader berkualitas dan manajemen yang baik. “Kalau UU Parpol belum diubah saol sum-ber keuangan parpol, ya tinggal tunggu waktu saja untuk masuk penjara,” pungkasnya. (gam/abd)

Diam-diam Parpol Memangsa APBN

POLEMIK DINASTI POLITIK

Anas Tantang SBYJAKARTA- Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono (SBY) kembali mengeritik soal dinasti politik yang kerap dipraktikkan se-jumlah kepala daerah. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum men-gaku sepakat dengan kritikan SBY terse-but. Karena itu, Anas menantang agar SBY dapat membuktikan ucapannya menjadi kenyataan. “Ini kesempatan bagi SBY untuk mempromosikan meritokrasi politik. Proses rekrutmen politik berdasarkan kecakapan, kualitas, dan kompetensi, bukan karena hubungan darah,” ujar Anas di kediaman-nya, Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta, Selasa (15/10).

Seperti diketahui, dinasti politik kem-bali ramai dibicarakan setelah adik Guber-nur Banten, Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardana ditangkap KPK. Bahkan SBY mengimbau agar monopoli kekuasaan tak dilakukan karena berdampak buruk. Meskipun, SBY mengakui tak ada satu pun larangan membangun dinasti dalam dunia politik.

Menurut Anas, pada alam demokrasi modern sekarang ini para elit politik harus membuka ruang lebih besar bagi sistem

meritokrasi yang berbasis kecakapan dan prestasi dalam politik, tidak men-gutamakan hubun-gan kekeluargaan dan kekerabatan untuk melanggeng-kan kekuasaan. “Kalau pak SBY misalnya menyindir atau mengkritik dinasti politik itu saya setuju. Artinya, SBY itu setuju ada

ruang yang terbuka makin lebar untuk meritokrasi,” pinta Anas.

Anas mengatakan, selama dirinya men-jabat pimpinan, ruang meritokrasi masih sempit di lingkungan Partai Demokrat. Proses perekrutan kader maupun calon politisi partai bintang mercy itu masih ada yang tidak berdasarkan kompetensi. “Selama ini di Demokrat belum dijalankan, kan dimulai dari pernyataan SBY sendiri. Saya dukung penuh SBY menjadi pelopor terdepan untuk promosikan meritokrasi politik,” jelas Anas yang kini memimpin ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).

Sementara itu, kader Partai Golkar balik menyerang SBY terkait kritikannya soal dinasti politik. Politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo menyindir SBY yang tengah membangun dinasti politik dari keluarga besar Cikeas. Terbukti, dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) yang tercatat di data KPU, tercatat sebanyak 15 orang caleg Partai Demokrat merupakan keluarga besar Cikeas.

Tidak Sehat

Pengamat kebijakan public, John Palinggi mengaku dinasti politik memang tidak sehat bagi demokrasi. Bahkan kualitas demokrasi yang dihasilkan melalui dinasti politik ini sangat buruk. Hal itu diperparah dengan cara-cara kotor dan korupsi untuk meraih jabatan. (gam/abd)

ant/ismar patrizki

INDONESIA TAHAN IMBANG CHINA. Pesepakbola timnas Indonesia, Greg Nwokolo (10), berjibaku dengan penjaga gawang China, Sun Xiang (3) dan pesepakbola Du Dei (5), saat laga lanjutan kualifikasi Grup C Piala Asia 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (15/10) malam. Indonesia berhasil menahan imbang China dengan skor 1-1.

Para anggota DPR itu kan, tergantung dari Ketua umumnya, jadi

untuk mengubah sistem itu tergantung dari

9 parpol yang ada di parlemen

Farouk MuhammadKetua Panitia Akuntabilitas

Publik DPD

Rp 60 Triliun Uang Negara Mengalir ke Partai Politik

HARI RAYA IDUL ADHA

Tiga Tersangka Korupsi Dikunjungi Istri

JAKARTA-KPK diminta mengu-sut lebih dalam kasus dugaan suap di Mahkamah Konstitusi (MK), ter-masuk menyelidiki kemungkinan keterlibatan hakim konstitusi lain serta sekretariat MK dalam kasus Akil Mochtar. Pasalnya, tidak me-nutup kemungkinan bila perkara suap tersebut juga menyangkut hakim MK lainnya. “Sebaiknya penyelidikan dilakukan terus tidak hanya Pak Akil yang sudah ditetapkan sebagi tersangka. Tapi dilakukan kepada semua pihak yang terlibat kasus ini,” ujar Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra di Jakarta, Senin (14/10).

Menurut Yusril, KPK perlu melakukan penyelidikan lebih dalam kasus Akil Mochtar. Lang-kah aktif KPK,ujar Yusril, dapat mengantisipasi tindak pidana korupsi dan suap di tubuh MK.

Selain hakim konstitusi lain yang harus diperiksa, KPK juga harus memeriksa pejabat-pejabat di MK, termasuk para pengacara yang pernah berperkara menge-nai kasus sengketa Pilkada. “Baik kemungkinan hakim-hakim MK yang lain atau para pejabat di sek-

ertariat MK atau para pengacara, advokat dan pihak-pihak yang berpekara. Silahkan saja dilakukan penyelidikan yang luas,” jelas dia.

Yusril berharap agar kasus serupa tak terulang kembali. “Mudah-mudahan ke depan tidak terulang lagi,” pungkasnya. (gam)

SKANDAL SUAP

Pengacara dan Hakim MK Harus Diperiksa

Page 2: e Paper Koran Madura 16 Oktober 2013

RABU 16 OKTOBER 2013 NO.0219 | TAHUN II2 NASIONAL

ant/rosa panggabean

PEMBAGIAN DAGING KURBAN. Warga menukarkan kupon dengan daging hewan kurban di kawasan Patal Senayan, Jakarta, Selasa (15/10). Panitia kurban menggunakan beberapa sistem pembagian hewan kurban seperti sistem kupon atau sistem memberi penanda di jari agar hewan kurban sampai kepada mereka yang berhak dan tidak terjadi penumpukan massa.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggu-langan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Iwan Samosir mengata-kan genangan air di Kelurahan Kampung Melayu pada Selasa pagi berada di kisaran 30-100 centimeter.

“Namun, hingga saat ini belum ada pengungsi. Warga masih bertahan di rumah mas-ing-masing dengan mencari tempat yang lebih tinggi,” kata dia.

Dari Posko Pemantau Di-nas PU dilaporkan Pintu Air Katulampa, Bogor pada Senin malam mencapai 100 centim-eter atau Siaga 3, namun pukul 22.36 air sungai telah menurun

hingga 90 centimeter.Shalat Sementara itu,

pelaksanaan Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono pada pukul 06.30 WIB berlang-sung khidmat.

Ribuan Umat Muslim telah memadati area masjid sejak pukul 05.00 WIB. Sebagian dari mereka adalah penerima kupon kurban yang dibagikan Panitia Masjid Istiqlal usai Shalat Sub-uh, Selasa pagi.

Pengurus Masjid Istiqlal menyiapkan 6.000 kupon un-tuk ditukarkan dengan daging hewan kurban yang termasuk di dalamnya dari Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono, masing-masing satu ekor sapi.

Selain itu, Menteri Agama Suryadharma Ali dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan juga masing-masing mengur-bankan satu ekor sapi.

Hingga pukul 16.00 WIB, pihak Masjid Istiqlal telah me-nerima 45 sapi dan delapan kambing kurban yang dagingn-ya juga telah dibagikan kepada warga penerima kupon.

Untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama antri dan proses pembagian daging kurban, pihak panitia kurban Masjid Istiqlal berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Met-ro Jaya, anggota TNI dan Satpol PP.

Pelaksanaan Shalat Idul Adha di Masjid Cut Meutia di-hadiri oleh mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dan keluarga yang tinggal di seki-

tar masjid di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Pihak keluarga juga meny-erahkan seekor sapi atas nama almarhum suami Megawati yang juga merupakan Ketua MPR Taufiq Kiemas.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sete-lah melaksanakan Shalat Idul Adha di halaman Balai Kota, segera beranjak untuk “blusu-kan” mengunjungi Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Di sana, Jokowi berdialog dengan warga dan menyaksi-kan pemotongan kambing dan sapi miliknya yang dikurbankan kemudian dibagikan kepada warga sekitar.

Terkait banjir yang mel-anda kawasan Kampung Mel-ayu, Jokowi mengatakan telah melakukan koordinasi dengan BPBD, BPPT, TNI-AU dan pihak terkait lainnya dalam memper-

siapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengu-rangi curah hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Pada Selasa sore pukul 16.00 WIB hingga berita ini diturunk-an, kawasan Jalan Sudirman hingga MH Thamrin relatif sepi dari kendaraan bermotor.

Namun, transportasi umum Bus Transjakarta Koridor I dari Halte Blok M-Kota selalu padat penumpang, begitu pun dari arah sebaliknya.

Sebagian besar penump-ang Bus Transjakarta mengaku memanfaatkan hari libur Idul Adha untuk berwisata bersama keluarga maupun teman di ka-wasan Monumen Nasional atau di Kota Tua.

“Ke Kota Tua itu murah, tinggal naik busway dan masuk ke sana gratis,” kata Ariana, salah satu penumpang Transja-karta dari Halte Blok M,. (ant/azi/beth)

Ada Banjir di Idul Adha Jakarta JAKARTA- Idul Adha di Ibu Kota Jakarta diwarnai banjir yang melanda kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Selasa, sementara pelaksanaan Sha-lat Ied di masjid-masjid sekitar Jakarta, termasuk Istiqlal, berlangsung khidmat.

“Layaklah jadi presiden karena yang menentukan rakyat, kalau rakyat me-milih karena kelayakannya. Pemilihan sekarang karena demokrasi, dan itu semua ada di rakyat,” ujar Anas Ur-baningrum kepada wartawan disela-sela acara Penyem-belihan Hewan Qurban di Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (15/10).

Kelayakan itu didukung dengan sistem demokrasi yang dianut Indonesia. Di mana, seorang calon presiden dinilai dari segi popularitas dan elektabili-tasnya di mata masyarakat. “Pemilihan itu dilihat dari popularitas dan elektabili-tas, bahasa sederhananya kalau rakyat mengetahui calonnya, mereka suka yang berarti layak. Hal itu berlaku pada sistem demokrasi siapa pun pemimpinnya,” jelas dia.

Anas pun menilai, ada sejumlah terobosan yang dilakukan Jokowi selama kepemimpinannya. Namun, dirinya belum bisa menilai dari terobosan yang dilaku-kan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu karena baru berjalan selama satu tahun. “Kalau kita sudah terobosan, ada prestasi, tapi belum banyak karena baru setahun bekerja. Masih perlu dilihat lagi ke depannya,” pungkasnya.

Sementara itu, pengamat

politik Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi mengata-kan, kerja yang dilakukan Jokowi tepat satu tahun memimpin Jakarta dirasakan membawa perubahan.

“Selama setahun kepem-impinan Jokowi, wajah Tanah Abang dan Pasar Min-ggu yang begitu semrawut kini telah tertata dengan baik,” ujar Ari.

Armada busway, lanjut Ari, juga semakin banyak walau masih kurang seband-ing dengan jumlah penump-ang yang ada. Kemudian kekumuhan di berbagai waduk dan tempat-tempat lainnya mulai ditata se-hingga terlihat apik. “Mana ada tipe pemimpin seperti ini di republik kita ? Blusu-kan Jokowi memang sangat dibutuhkan untuk mengurai keruwetan Jakarta yang se-lama ini terkesan dibiarkan,” tambahnya.

Ari menilai Jokowi layak untuk maju dalam kancah kepemimpinan nasional. “Jakarta adalah bagian dari Indonesia, sehingga kita warga Jakarta harusnya ikhlas mewakafkan Jokowi jika suatu saat Jokowi menjadi presiden mendatang,” jelas Ari.

“Jadi, untuk kepentingan nasional yang lebih besar, hendaknya kita merelakan Jokowi melakukan untuk Indonesia, tidak saja untuk Jakarta,” pungkasnya. (gam/aji)

PEMIMPIN

Indonesia Butuh Figur Presiden Seperti JokowiJAKARTA-Popularitas Joko Widodo alias Jokowi kian meroket. Nama gubernur DKI ini mengalah-kan sejumlah kandidat calon presiden (capres) yang diusung sejumlah partai politik. Ketua umum Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Anas Urbaningrum menilai sosok Jokowi layak menjadi calon presiden 2014. Apalagi, masyarakat yang menghendaki mantan wali kota Solo tersebut untuk maju semakin bertambah besar jumlahnya.

Hal itu disampaikan Gu-bernur Jawa Timur Soekarwo saat menerima kunjungan Duta Besar Indonesia untuk Irak Letjen Marinir (Purn) Safzen Noerdin di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis.

“Penawaran ekspor man-gga ini karena buah tersebut

sulit ditemukan di Irak. Kami harap Jatim bisa mengekspor mangga dan menjadi pemasok terbesar di Irak,” katanya.

Sedangkan untuk impor, Soekarwo menawarkan kerja sama perdagangan dan inves-tasi dengan Irak dan menga-jak para pengusaha setempat melihat potensi lokal agar

meningkatkan perekono-mian semakin meningkat dan surplus.

“Jatim merupaka pasar dan produk yang baik di In-donesia, khususnya Kawasan Timur Indonesia. Sehingga peluang bagus untuk kerja sama seperti impor phospat sebagai bahan baku pupuk dan gas,” ujarnya.

Menurut gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut, peluang bisnis akan semakin baik lagi jika pengusaha Irak bisa membuat pabrik di Jatim karena akan

jauh lebih murah dan efisien jika pabriknya di sini.

Ia menjelaskan, peluang bagus adalah impor bahan baku, khususnya phospat untuk bahan baku pupuk dan gas yang dibutuhkan untuk LNG. Berdasarkan data, sekitar 80 persen impor Jatim adalah bahan baku dan penolong perusahaan seperti bijih besi, nikel, aluminium, phospat.

“Pemprov mempun-yai data yang mendukung peluang investor dari Irak ke Jatim, maupun Jatim ke Irak

untuk perdagangan dan inv-estasi. Sementara ini, ekspor Jatim ke Irak masih sekitar 2-3 juta dolar AS. Diharapkan dengan adanya kerja sama da-pat meningkatkan ekspor dan impor di Jatim,” ucapnya.

Menanggapinya, Duta Besar Indonesia untuk Irak Safzen Noerdin mengatakan, saat ini Irak berkeinginan sekali untuk melakukan pembangunan. Adapun kebutuhan Irak antara lain konstruksi di sektor minyak, gas, dan listrik.

“Di samping itu juga pembangunan rumah, se-kolah, rumah, jembatan, jalan, stadion, pasar, ingin mempu-nyai industri atau pabrik ban, mobil, obat, pupuk, tekstil, kebutuhan pasokan atau im-por sembako,” kata dia.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan keinginan tersebut, 65 pengusaha Irak akan hadir mengikuti “Trade Expo Indonesia” (TEI) 2013 yang diselenggarakan tanggal 16-20 Oktober mendatang di Jakarta. Bahkan, para pengu-saha tersebut akan melakukan “one on one business meet-ing” pada 18 Oktober.

Tidak itu saja, salah satu provinsi di Irak yakni Basrah berkeinginan menjadikan Surabaya sebagai “sister city” karena melihat potensi sejumlah perusahaan sebagai potensi yang bisa diekspor ke Irak, seperti PT Maspion. (ant/fiq/beth)

EKSPOR

Jatim Promosikan Buah Mangga ke Irak

SURABAYA- Pemerintah Provinsi Jawa Timur mem-promosikan buah mangga untuk selanjutnya diolah menjadi jus ke Irak, sebagai bagian dari upaya ekspor serta kerja sama di bidang perdagangan dan investasi.

MEDAN- Sebanyak 359 rumah di tiga kecamatan di Kota Medan tergenang ban-jir, Selasa, akibat tingginya curah hujan sejak Senin (14/9) malam.

Kepala Badan Penang-gulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Hanna-lore Simanjuntak di Medan, Selasa sore, mengatakan dari pendataan yang dilaku-kan, tercatat 100 rumah ter-genang banjir di Kelurahan Kwala, Bekala, Kecamatan Medan Johor.

Kemudian, di Kelura-han Kampung Anggrung, Kecamatan Medan Polonia ditemukan 14 rumah yang dihuni sekitar 50 jiwa.

Sedangkan di Kecama-tan Medan Baru terdapat dua daerah yang kebanjiran yakni Kelurahan Titi Rantai yang menggenangi 150 ru-mah dan Kelurahan Padang Bulan sebanyak 95 rumah.

Dari pendataan yang di-lakukan petugas kelurahan dan kecamatan setempat, ditemukan 960 jiwa yang terpaksa mengungsi akibat

rumahnya digenangi banjir tersebut.

Sebenarnya, banjir juga banyak menggenangi rumah di Kecamatan Medan Sung-gal, terutama permukiman warga yang berdekatan de-ngan bantaran sungai.

“Namun banjir di Medan Sunggal tidak terlalu dalam,” katanya.

Pihaknya telah menda-tangi seluruh lokasi yang menjadi tempat pengung-sian sementara warga sambil menunggu banjir surut.

“Seluruh warga yang mengungsi sudah kita beri bantuan nasi bungkus,” ka-tanya.

Menurut dia, banjir yang melanda ratusan rumah di tiga kecamatan di Kota Med-an tersebut merupakan “air kiriman” dari daerah pegu-nungan yang mengalami hu-jan lebat pada Senin malam.

Selain itu, banjir itu juga diperparah dengan turunnya hujan lebat di Kota Medan dan sekitarnya pada Senin malam tersebut. (ant/ir/beth)

BENCANA ALAM

359 Rumah Tergenang

ant/septianda perdana

BANJIR MEDAN. Seorang warga menyelamatkan diri meninggalkan rumahnya yang terendam banjir di kawasan kelurahan Kuala Bekala Medan Johor Kota Medan, Sumut, Selasa (15/10). Banjir akibat hujan deras dan meluapnya sungai Deli dan Babura itu mengakibatkan ribuan rumah terendam banjir.

Page 3: e Paper Koran Madura 16 Oktober 2013

RABU 16 OKTOBER 2013 NO.0219 | TAHUN II 3EKONOMI

ant/fanny octavianus

PEMBELIAN BBM NON TUNAI. Petugas menghitung uang di sebuah SPBU di Jakarta, Selasa (15/10). Pemerintah menyiapkan pelaksanaan sistem pembelian BBM subsidi dengan cara non tunai untuk menghindarkan upaya penyalahgunaan BBM subsidi.

PERINGKAT INVESTASI

Indonesia Harus Bertahan

JAKARTA-Lembaga pemeringkat asal Jepang, Rat-ing and Investment Informa-tion, Inc. (R&I) memperta-hankan peringkat investasi Indonesia (Sovereign Credit Rating) pada BBB-/stable outlook. Dalam siaran per-snya, R&I menyatakan bahwa faktor kunci yang mendukung keputusan afirmasi bagi sovereign credit rating Indo-nesia antara lain kemampuan Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dalam jangka panjang, pengelolaan fiskal yang konservatif, perbankan yang sehat dan beban utang Pemerintah yang rendah.

Secara lebih rinci, analis R&I menyatakan bahwa di tengah tekanan terhadap nilai tukar, Indonesia mampu mempertahankan kekuatan cadangan devisa untuk me-menuhi kewajiban Utang Luar Negeri Jangka Pendeknya. De-ngan respons kebijakan yang telah dikeluarkan otoritas perekonomian Indonesia, R&I tetap berkeyakinan bahwa Indonesia masih mampu mempertahankan peringkat investment grade ini.

Selain itu, sumber daya alam yang melimpah dan pasar domestik yang besar tetap menjadi kekuatan ekonomi Indonesia. De-ngan dukungan arus masuk investasi asing langsung (Foreign Direct Investment / FDI) Indonesia akan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dalam jangka menengah.

Gubernur Bank Indonesia (BI) , Agus D.W. Martowardojo menyambut baik afirmasi Investment Grade dari R&I ini, serta mengapresiasi pengakuan R&I terhadap efektivitas respons kebijakan otoritas perekonomian Indo-nesia dalam mengantisipasi gejolak ekonomi dan ketidak-pastian pasar keuangan global saat ini. (gam/abd)

Pengamat ekonomi Uni-versitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Hidayatullah Muttaqin mengatakan ket-ergantungan Indonesia pada hutang sangat berbahaya. Sebab sumber-sumber pen-erimaan negara dalam APBN akan tersedot untuk memba-yar cicilan hutang. Akibatnya

hutang akan menekan pos-pos anggaran belanja lainnya. “Di sisi lain, cicilan hutang yang terus bertambah jumlahnya selalu disertai dengan penari-kan hutang baru. Sehingga jumlah hutang negara bukan-nya berkurang tetapi terus bertambah. Pada kondisi ini negara sudah terjebak dalam

perangkap hutang seperti yang dialami Indonesia seka-rang,” jelas dia.

Parahnya ujar dia, kenai-kan beban cicilan dan jumlah hutang Indonesia disertai de-ngan menurunnya kapasitas ekonomi Indonesia yakni de-ngan terjadinya defisit kem-bar, kemerosotan daya saing, dan ancaman “middle income trap”.

Hal ini menunjukkan bu-ruknya pengelolaan hutang negara oleh pemerintah yang bebannya akan diwariskan ke-pada generasi yang akan data-ng. “Pertanyaannya, apa yang dikerjakan pemerintah selama

ini? Siapa sesungguhnya yang menikmati hutang yang telah ditarik pemerintah? Ini kan tidak jelas,” ujar dia.

Beberapa waktu lalu, pemerintah mengklaim, rasio utang terhadap PDB masih aman. Untuk itu, rakyat Indo-nesia tidak perlu khawatir.

Jangan TerperangkapNamun Direktur Currency

Board Management, Farial Anwar, mengatakan, saat ini Indonesia banyak terlena oleh persentase utang, tidak meli-hat jumlah digit riilnya. “Se-lama ini kita hanya bermain di persentase, tidak meng-

hitung dari sisi nominalnya. Utang kita pun selama ini tidak pernah produktif untuk pembangunan infrastruktur, lebih banyak dijarah oleh Naz-arudin dan kawan-kawannya,” ujar dia.

Lebih lanjut Farial menje-laskan, utang Indonesia saat ini lebih banyak dihabiskan untuk keperluan rutin, seperti pembiayaan perjalanan dinas, membayar pegawai pemerin-tah, dan dikorupsi. Akibatnya, dari generasi demi generasi jumlah utang semakin besar. “Uang lari ke partai, sapi, sim-ulator SIM, dan proyek olah-raga,” katanya.

Meski AS merupakan ne-gara besar, Indonesia tidak lantas harus meniru seluruh gerak-geriknya, demikian pula dengan Eropa. Kedua negara tersebut saat ini ten-gah tenggelam dalam utang. Akibatnya, kondisi politik dan ekonomi negara-negara itu menjadi kacau. “Eropa itu ‘besar pasak daripada tiang’. Penghasilan dari sektor impor dan yang lain dari negara ini tidak dapat menutupi angga-ran pembangunannya. Ini juga yang terjadi pada Amerika. Cara Amerika menitipkan su-rat utang sudah kehilangan in-tegritas sejak negara tersebut

kesulitan membayar tagihan. Akibatnya, surat utangnya ke-hilangan pembeli,” kata Farial.

Indonesia lanjut dia harus pandai menyaring kebijakan negara asing. Ketidakhati-hatian dalam mencari utang justru membuat Indonesia terperosok ke dalam kubangan utang. “Jadi jangan kagum ke-pada Amerika atau Eropa yang mengajarkan kita tentang manajemen ekonomi, belum tentu ekonominya juga ba-gus. Jika sampai pengajuan utangnya ditolak, Amerika bisa dikatakan gagal dalam manajemen ekonominya,” pungkas dia. (gam/abd)

Pengamat: Jangan Terlena Persentasi UtangJAKARTA- Utang luar negeri Indonesia terus men-umpuk. Hingga saat ini, utang luar negeri Indone-sia sudah nyaris menyentuh Rp 2.200 triliun. Jika diakumulasikan dengan jumlah utang swasta yang jumlahnya Rp 1.000 triliun maka jumlahnya sudah mencapai Rp 3.200 triliun atau 45 persen PDB.

JAKARTA- Anggota Komisi Keuangan DPR RI Ecky Awal Mucharam menilai pertumbu-han industri nasional masih melempem. Hal itu dika-renakan laju pertumbuhan impor barang konsumsi masih lebih tinggi dibandingkan bahan baku dan bahan modal. “Kondisi industri Indonesia masih semu. Industri kita di dalam negeri belum menjadi industri yang mandiri,” jelas Ecky di Jakarta, Selasa (15/10).

Menurut Ecky, kebijakan terhadap industri dalam negeri masih lemah dan tidak mandiri. Salah satu penyebabnya adalah keter-gantungan terhadap impor yang masih tinggi. “Dilema

perindustrian Indonesia sangat rumit. Dari persoalan buruh sampai kepersoalan ke-bijakannya. Bangsa Indonesia masih menderita dari segala objek,” ujar dia.

Dia mengaku, Indonesia menjadi surga bagi investor dan industri-industri besar dari luar. Saat ini, investor asing banyak masuk dan berinvestasi di Indonesia. “Sayangnya in-dustri besar yang masuk belum mendorong industri kecil dan menengah kita untuk naik kelas, “ jelas Ecky.

Saat ini kata dia, semua segmen industri tanah air

hampir dipegang oleh pihak luar. Bangsa Indonesia hanya sebagai bangsa buruh saja. Kondisinya semakin merugi-kan Indonesia karena benefit atau value yang didapat dari industri-industri besar terse-but masih semu. “Kenyataan-nya kita masih sulit menda-patkan bahan baku, sehingga bahan baku masih di import dari luar,” jelas dia.

Sehingga invasi industri yang dilakukan oleh orang-orang asing ke Indonesia terkesan hanya ingin menda-patkan manpower yang mu-rah dan ingin mendapatkan pasarnya saja di Indonesia. “Belum lagi bicara mengenai alih teknologi, yang sudah sering dibicarakan dari jaman orde baru. Sebagai salah satu contoh saja, industri otomo-tif misalnya. Kalau kita mau blusukkan akan kita temui bahwa dari kondisi pra dan pasca industry otomotif se-muanya dipegang oleh pihak luar. Kalaupun ada industri menengah yang ditempelkan ke main industrinya paling hitungannya masih sedikit sekali,” ujar Ecky.

Untuk itu kata dia, Indonesia membutuhkan kemandirian industri. Pemer-intah harus segera membuat blue print yang kuat dan jelas. Pemerintah harusnya memi-liki rencana dan grand design yang kuat dan malestone atau langkah-langkah yang jelas. “Jelasnya kita Indonesia ini ingin kuat di industry apa, “kata Ecky.

“Potensi Indonesia itu be-sar. Kalau saat ini kita sudah banyak tertinggal maka kita harus melakukan lompatan-lompatan. Agar industri yang tumbuh di kita juga punya daya saing dan mendunia. Apalagi setelah adanya kes-epakatan di APEC kemarin, dengan semakin terbukanya liberarilasi. Jangan sampai kebijakan dan langkah yang dibuat menjadi problem baru bagi bangsa ini, “tutup Ecky. (gam).

PERTUMBUHAN EKONOMI

Industri Indonesia Belum Benar-benar Nyata

Potensi Indonesia itu besar. Kalau saat ini kita sudah banyak

tertinggal maka kita harus melakukan

lompatan-lompatan.Agar industri yang tumbuh di kita juga punya daya saing

dan mendunia.

Ecky A. MucharamAnggota Komisi

Keuangan DPR RI

JAKARTA-Hasil studi Visa bertajuk The Visa Affluent Study 2013 menunjukkan, orang kaya di Indonesia cenderung mengu-tamakan pengeluarannya untuk berlibur dengan keluarga dan kegiatan amal, dibandingkan membeli barang mewah. Studi ini melibatkan responden di ka-wasan Asia Pasifik dan Timur Tengah, yang dilakukan dengan melihat pola pengeluaran, pri-oritas hidup, dan kecenderungan pengeluaran di masa depan.

Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Ellyana Fuad mengatakan, studi ini memberikan gambaran orang kaya di Indonesia melihat ke-kayaan memiliki arti akan tang-gung jawab yang lebih besar. Dengan kata lain, hampir dua per tiga dari mereka aktif dalam kegiatan beramal berniat untuk meningkatkan jumlah donasi mereka. “Hampir 50 persen dari mereka berharap dapat mening-katkan pengeluaran untuk ber-

libur bersama keluarga. Studi ini juga menunjukkan sebagian besar (80 persen) orang kaya memilih untuk menghabiskan waktu bersama keluarga paling sedikit sekali dalam seminggu atau bahkan lebih. Hal ini je-las mencerminkan bagaimana penduduk Indonesia menilai keluarga sebagai salah satu hal terpenting dalam hidup,” kata Ellyana dalam keterangan tertu-lis yang diterima Koran Madura di Jakarta, Selasa (15/10).

Dari studi ini, 52 persen orang kaya Indonesia meyakini, inflasi akan terus meningkat. Ini menjelaskan perbedaan antara masyarakat yang mengharapkan penghasilan pribadi meningkat (94 persen) dan masyarakat yang mengharapkan pengeluaran non-pokok mereka meningkat (59 persen).c”Donasi untuk amal dan menghabiskan waktu ber-sama keluarga adalah dua kat-egori pengeluaran yang dilihat akan mengalami peningkatan

terbesar di tahun depan,” kata Ellyana.

Orang kaya Indonesia memb-elanjakan cukup banyak uang untuk membeli barang seperti mobil, rata-rata jumlah yang dihabiskan untuk mobil adalah sebesar Rp 177.285.000, kemu-dian perhiasan dengan rata-rata jumlah yang dihabiskan sebe-sar Rp 9.002.000, dan furniture atau interior dengan rata-rata jumlah yang dihabiskan sebesar Rp 4.930.000. “Sekitar 35 pers-en orang kaya Indonesia yang membelanjakan uang untuk mo-bil berniat untuk meningkatkan pengeluaran mereka pada mobil, dimana 47 persen dan 32 persen diantaranya berniat untuk men-ingkatkan pengeluarannya mas-ing-masing untuk perhiasan dan furnitur,” jelas Ellyana.

Penelitian ini juga menun-jukkan, orang kaya di Indonesia menempatkan kriteria memiliki lebih banyak waktu untuk mel-akukan hal yang diinginkan, di

daftar paling atas ketika ditanya mengenai definisi kemewahan. 85 persen menjawab itu.

Sementara kriteria menikma-ti pengalaman yang unik atau sekali seumur hidup, merupakan jawaban terbanyak kedua yakni 82 persen. Sebesar 93 persen re-sponden merasa bahwa menca-pai tujuan personal merupakan hal yang penting dalam menca-pai tujuan hidup, sementara 88 persen responden mempersep-sikan hidup adalah mengenai se-lalu belajar hal-hal baru.

Walaupun empat dari lima orang kaya Indonesia menya-takan pergi wisata sebagai hobi dan minat mereka, tingkat arus wisata luar negeri orang kaya In-donesia tidak setinggi di negara lainnya yang juga menjadi objek survei. Hanya sebesar 27 persen orang kaya Indonesia pergi ke-luar negeri tahun lalu, meskipun 51 persen mengatakan mereka berencana pergi ke luar negeri tahun depan. (gam/abd)

PARLEMENTARIA

50% Orang Kaya Indonesia Habiskan Uang untuk Liburan

JAKARTA-Menteri keuangan dan otoritas bank sentral Indonesia-Korea Selatan akhirnya sepakat mengadakan kerja sama bilateral pertukaran cadan-gan devisa (swap agreement). Menin-daklanjuti kesepakatan tersebut, kedua bank sentral membentuk kerjasama KRW/IDR swap arrangement senilai KRW10,7 triliun/Rp115 triliun (ekiva-len USD 10 miliar).

Keputusan itu dihasilkan selepas pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Korsel Park Geun-hye di Istana Negara akhir pekan lalu. Pertukaran ini dijalankan dengan sistem mata uang masing-masing, yakni Won (KRW) dan Rupiah (IDR). “Pada 12 Oktober 2013, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari Indonesia dan Korea mencapai kesepakatan untuk melakukan kerjasa-ma bilateral KRW/IDR swap arrange-ment,” kata Direktur Eksekutif Depar-temen Komunikasi BI, Difi A. Johansyah dalam keterangan pers, Senin (14/10).

Difi mengatakan fasilitas tersebut akan berlaku efektif selama 3 tahun

dan dapat diperpanjang sesuai kes-epakatan kedua belah pihak. Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA) ini bertujuan untuk mempromosikan perdagangan bilateral dan memperkuat kerjasama keuangan yang bermanfaat bagi kedua negara. “Kedua belah pihak sepakat bahwa kerjasama ini akan berkontribusi secara positif kepada sta-bilisasi pasar keuangan regional dan memperkuat kerjasama ekonomi dan keuangan bilateral untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global,” jelas dia.

Informasi soal rencana pertukaran devisa dengan Korsel sudah bocor ke wartawan sejak bulan lalu, melalui pernyataan beberapa pejabat pemer-intahan. Cuma, otoritas Negeri Gin-seng itu langsung membantah ada kerja sama moneter apapun. “Tidak ada diskusi atau kesepakatan yang dibuat antara dua negara (mengenai perjan-jian bilateral swap) termasuk dalam besaran dan persyaratan swap,” tulis pernyataan resmi Bank Sentral Korea. (gam)

PERTUKARAN CADANGAN DEVISA

BI-Bank Korea Menandatangani BCSA

Page 4: e Paper Koran Madura 16 Oktober 2013

RABU 16 OKTOBER 2013 NO.0219 | TAHUN II4 LINTAS JATIM

Polisi Menyelidiki Kebakaran Swalayan

GTT Segera Terima Insentif Tambahan

Idul Adha Tumbuhkan Rasa Kepekaan Sosial

Penceramah: Berkurban Salah Satu Simbol Ketaatan

KEBAKARAN

GURU TIDAK TETAP

LEBARAN

MAKNA KURBAN

ant/aguk sudarmojo

PASANG BANTALAN REL. Sejumlah pekerja memasang bantal rel kereta api (KA) ganda di dekat Stasiun Besar Bojonegoro, Jatim, Selasa (15/10). Pemerintah mentargetkan jalur rel KA ganda Jakarta-Surabaya yang didanai dari APBN sebesar Rp 9,7 triliun sudah bisa beroperasi tahun 2014.

Pemkot Surabaya Mengkaji Rencana Pelepasan Brandgang

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bap-peko) Surabaya Agus Imam Sonhaji, mengatakan, pihak-nya saat ini masih mendata "brandgang" mana saja yang akan dilepas.

"Soal harganya nanti akan ditentukan oleh tim penilai (appraisal)," katanya.

Menurut dia, hasil pelepasan nanti bisa dipakai untuk pembangunan kota, misalnya memperlebar salu-ran air di depan rumah yang berdiri di atas "brandgang" su-paya bebas banjir.

Wakil Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Simon Le-katompessy mengatakan rencana pelepasan saluran "brandgang" tidak bisa di-ganggu gugat mengingat ren-cana tersebut sudah dalam tahap kajian antara eksekutif dengan legislatif.

Simon mengatakan se-menjak keluarnya ketetapan badan pemeriksa keuangan (BPK) pada 2007, pemerintah kota sudah tidak dapat lagi menarik biaya sewa.

"Situasinya sangat dilema-

tis. Kalau dipinjamkan boleh sih tidak masalah karena ada 'income' yang didapatkan pemkot. Dari pada serba tidak jelas kan lebih baik dilepas saja," kata Simon.

Ketua Komisi C Sachiroel Alim Anwar juga menyatakan pelepasan "brandgang" meru-pakan solusi terbaik yang da-pat diambil pemerintah kota karena upaya pembongkaran yang dilakukan beberapa kali juga gagal terealisasi dengan alasan yang tidak jelas.

"Berdasarkan data di kita, jumlah brandgang di Surabaya mencapai 1.063 di seluruh Surabaya," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya M. Mach-mud mengatakan alasan di-rinya kurang mendukung

pelepasan saluran air didasa-ri atas beberapa pertimban-gan, di antaranaya soal pros-es pelepasan yang biasanya memakan waktu yang cukup lama karena harus menda-patkan persetujuan dari ang-gota dewan.

"Saran saya jangan dilepas, karena brandgang itu meru-pakan aset pemkot, lebih baik dimanfaatkan untuk jalan atau fungsinya dikembalikan sebagai penunjang pemadam kebakaran," ujarnya.

Menurut Machmud, terkait pemanfaatan "brangang" oleh warga, masyarakat tidak boleh disalahkan atas hal itu. Sebab sebelum tahun 2007 saluran air memang bebas disewakan asalkan penyewa bersedia membayar retribusi kepada

pemerintah kota."Akibat peraturan terse-

but, memang pemkot tidak bisa menarik pungutan pada pemakai brandgang. Tapi bu-kan berarti pemerintah kota bisa seenaknya membongkar brandgang yang sudah ter-lanjur dibangun. Seandaian-ya dibongkar juga buat apa, wong lebarnya juga rata-rata hanya satu meter itupun le-taknya di belakang rumah," ujarnya.

Sebagai solusinya, Mach-mud menyarankan Pemkot Surabaya memberitahu pe-milik bahwa sebagain tanah yang dipakai adalah aset pem-kot. Langkah itu ditempuh guna mengantisipasi peman-faatan yang berlebihan oleh masyarakat. (ant/dul/dik)

SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya masih mengkaji rencana pelepasan "brandgang" atau ban-gunan di atas saluran air yang kini masih dikuasai warga.

BOJONEGORO - Kepolisian Sektor (Polsek) Baureno, Bo-jonegoro, Jatim, masih menyelidiki penyebab kebakaran Toko Swalayan Keraton di Desa Gajah, Kecamatan Baureno pada Selasa (15/10) dinihari.

"Kami masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Kalau dugaan sementara penyebab kebakaran hubungan arus pendek listrik di toko itu," kata Kapolsek Baureno AKP Nga-timin, Selasa (15/10).

Ia menjelaskan pihaknya sudah memintai keterangan se-jumlah saksi mulai petugas keamanan toko Yoga dan teknisi listrik di toko setempat.

Sebelum toko terbakar, katanya, petugas keamanan Yoga mendengar suara berisik dari dalam toko yang diperkirakan ada kabel jaringan listrik yang mulai terbakar.

"Kabel jaringan listrik yang terbakar kemungkinan kabel listrik almari es, sebab almari es di dalam toko selalu men-yala. Tapi kalau jaringan listrik permainan anak semuanya dilepas setelah toko tutup," jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan kebakaran berawal dari ten-gah toko kemudian menjalar ke arah belakang dan depan, se-hingga seluruh isi toko, antara lain, pakaian, almari es, juga yang lainnya ludes terbakar.

Meski demikian, katanya, tembok toko bagian kanan, depan dan kiri masih berdiri, kecuali tembok toko bagian be-lakang runtuh yang disebabkan kebakaran itu.

"Berapa kerugiannya kami juga belum tahu. Pemilik Toko Swalayan Keraton Piter yang ditanyai polisi beralasan belum tahu, sebab posisinya di Sidoarjo," jelasnya.

Yang jelas, lanjutnya, kebakaran di toko swalayan setem-pat tidak menimbulkan korban jiwa, bahkan sejumlah kenda-raan roda empat berhasil diselamatkan.

Sementara itu, Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulan-gan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Suhadi mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan menghadapi anca-man kebakaran. (ant/gus/dik)

MALANG - Guru tidak tetap atau guru non-Pegawai Negeri Sipil yang menga-jar di sekolah negeri di Kota Malang, Jawa Timur, dalam waktu dekat segera meneri-ma insentif tambahan mas-ing-masing sebesar Rp500 ribu per orang.

Sekretaris Dinas Pen-didikan (Diknas) Kota Ma-lang Djupri di Malang, Se-lasa (15/10), mengatakan gaji guru non-PNS tersebut masih kurang dari Rp500 ribu/bulan, sehingga perlu ada insentif tambahan untuk mencukupi kebutuhan mere-ka sehari-hari.

“Gaji guru tidak tetap (GTT) ini antara sekolah yang satu dengan yang lainnya tidak sama, ter-gantung kemampuan dan kondisi keuangan masing-masing sekolah. Namun untuk jenjang SMA dan SMK negeri sudah bahyak yang mencapai Rp500 ribu/bulan,” katanya, me-nambahkan.

Sedangkan untuk GTT di jenjang SD maupun SMP negeri, katanya, masih ba-nyak yang belum mencapai angka Rp500 ribu/bulan, sementara sekolah tidak boleh memungut biaya apapun dari masyarakat termasuk sumbangan pe-nyelenggaraan pendidikan (SPP).

Ia berharap tunjang-an atau insentif tambahan sebesar Rp500 ribu/bulan tersebut bisa membantu untuk memenuhi kebutu-

han mereka setiap bulan-nya. Mereka juga berhak mendapatkan kesejahtera-an yang sama dengan guru-guru yang sudah berstatus PNS.

Sebab, lanjutnya, para guru non-PNS tersebut juga sama-sama berupaya mencerdaskan anak-anak yang akan menjadi generasi penerus bangsa, seperti guru PNS.

Hanya saja, kata Djupri, tambahan insentif terse-but masih belum bisa di-realisasikan tahun ini, tapi tahun depan, karena ang-garannya baru dimasukkan dalam anggaran (APBD) tahun depan. Saat ini pen-gajuan anggaran itu masih dalam proses pembahasan di DPRD setempat.

“Harapan kami, tamba-han tunjangan guru non-PNS yang mengajar di se-kolah negeri ini sudah bisa direalisasikan. Kalau untuk guru PNS tidak perlu tam-bahan karena mereka su-dah menerima Tunjangan Profesi Pendidik (TPP),” tegasnya.

Saat ini jumlah GTT atau guru non-PNS di Kota Ma-lang mencapai sekitar 3.000 orang yang tersebar di 196 SDN, 20 SMPN, 10 SMAN, dan 13 SMKN.

Untuk merealisasikan tunjangan tambahan bagi GTT tersebut dibutuhkan anggaran sekitar Rp1,5 miliar/bulan atau sebesar Rp18 miliar per tahun. (ant/ela/dik)

MALANG - Perayaan Idul Adha (Idul Kurban) menjadi momentum umat Islam un-tuk menumbuhkan kepekaan sosial antarsesama manusia, kata Wali Kota Malang Moch Anton.

“Idul Adha memiliki dua dimensi yang sangat pent-ing, yakni dimensi vertikal sebagai wujud ketakwaan kita kepada Sang Pencipta (Allah) dan dimensi hori-sontal yang mampu men-umbuhkan kepekaan sosial di antara sesama umat ma-nusia,” katanya ketika mem-berikan sambutan sebelum shalat Idul Adha di Masjid Jami Kota Malang di Malang, Selasa (15/10).

Kepekaan sosial dan ke-bersamaan yang tumbuh di lingkungan masyarakat serta ikhlas berbagi dengan kaum duafa, katanya, akan mem-bawa Kota Malang sebagai kota yang bermartabat.

Ia mengatakan tanpa memelihara persatuan dan kesatuan serta kebersamaan di antara sesama masyarakat secara luas, akan sulit untuk mewujudkan pembangunan yang telah dirancang dan dituangkan dalam program-progam Kota Malang.

Oleh karena itu, kata-nya, momentum Idul Adha menjadi tonggak awal masyarakat untuk mening-katkan hubungan horisontal, melalui semangat berbagi.

“Warga yang kaya rela mengorbankan sedikit har-tanya untuk sesama dalam wujud hewan kurban, yang nantinya dibagikan kepa-da warga lain yang kurang mampu,” katanya.

Imam dan khatib sha-

lat Idul Adha di Masjid Jami Malang Asyeh Thariq Al Katiri (dari Jakarta) dalam khutbahnya mengajak selu-ruh umat Islam untuk tidak hanya memikirkan harta se-mata.

Sebab, katanya, sebagian harta itu adalah milik orang lain yang wajib dikembalikan kepada mereka.

Menurut dia, tauhid yang diajarkan Nabi Ibrahim AS kepada istrinya, Siti Hajar, memberikan motivasi ke-pada umat bahwa manusia harus selalu berprasangka baik (positif) terhadap apa-pun yang telah diputuskan dan dikehendaki oleh Allah SWT.

“Oleh karena itu, kita ja-ngan sekali-kali berharap kepada manusia, karena pas-ti kita akan kecewa. Berhara-plah kepada Allah dan Allah pasti akan memberikan yang terbaik dan Allah juga tidak akan pernah meninggalkan kita. Allah pasti akan meno-long umatnya,” katanya.

Selain itu, katanya, umat manusia seharusnya juga hanya berharap berkah dari Allah.

Namun, katanya, berkah yang mampu menuntun umat manusia ke jalan yang benar dan lurus itu, sering kali disalahgunakan.

“Banyak pemimpin kita yang mengizinkan kemak-siatan merajalela di negeri ini, ini yang harus kita upay-akan untuk dihilangkan,” ka-tanya.

Pelaksanaan shalat Idul Adha di berbagai lokasi di wilayah Malang Raya din-aungi suasana mendung. (ant/ela/dik)

SURABAYA - Penceramah Shalat Idul Adha 1434 Hijriah di Masjid Al-Akbar Surabaya, Selasa, Faishol Haq menge-mukakan bahwa berkurban sesungguhnya merupakan simbol ketaatan.

Faishol Haq yang juga Guru Besar IAIN Sunan Ampel Surabaya itu menya-takan setiap umat Islam yang berkurban merupakan insan yang beruntung karena ternak yang dikurbankan sesung-guhnya akan mengantarkan-nya ke surga di akherat kelak.

"Tidak memiliki uang bukan sebuah alasan utama bagi umat muslim untuk tidak berkurban. Nabi Muhammad SAW saja bukan termasuk golongan kaya, tapi beliau

tidak pernah absen berkur-ban," katanya.

Menurut dia, selama manu-sia berusaha dan bersungguh-sungguh serta berniat untuk berkurban maka tidak ada yang sulit. "Salah satu caranya yakni dengan menabung sejak awal dan berniat untuk berkurban. Insya Allah selama ada usaha dan sungguh-sungguh, semua akan mudah," kata di depan ribuan jamaah Shalat Idul Adha.

Sementara itu, panitia Idul Adha masjid terbesar kedua setelah Masjid Istiqlal Jakarta tersebut menerima 88 ekor kambing dan 26 ekor sapi dari masyarakat untuk dikurban-kan serta dibagikan ke yang berhak menerimanya.

Humas Masjid Al-Akbar Surabaya, Helmi M. Noor mengatakan, panitia akan memotong hewan kurban pada "H+1" atau Rabu (16/10). Pihaknya tidak membagikan daging kurban di area masjid karena dikhawatirkan ter-jadi penumpukan dan warga berdesak-desakan.

"Kami tidak ingin ada kejadian yang tidak diingin-kan karena warga antre dan berdesakan. Sehingga kami membagikan ke masyarakat miskin yang sudah terdata dengan mendatanginya lang-sung," kata dia.

Sedangkan khusus untuk kurban kambing, panitia sengaja tidak memotongnya karena dibagikan ke sejumlah

yayasan dan masjid dalam bentuk hewan. Tradisi ini, kata Helmi, sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Usai Shalat Id, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mem-berikan hewan kurban berupa sapi jenis simmental seberat 1,3 ton. Sapi berusia empat tahun tersebut berasal dari Bojonegoro dan merupakan juara kontes ternak tingkat provinsi 2013.

"Melalui Idul Adha ini, semoga kita semua semakin mengerti dan memahami pentingnya berkurban. Selain itu mampu memberikan pelajaran tentang ikhlas bagi semua hamba-NYA," kata gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut.

Gubernur berpesan agar daging hasil pemotongan hewan kurban dibagikan ke masyarakat yang benar-benar dibagikan kepada yang ber-hak. Ia mengatakan, hewan kurban tersebut bukan dari pribadinya, melainkan ban-tuan dari semua warga Jawa Timur.

Selain sapi dari guber-nur, diserahkan juga sapi dari Wakil Gubernur Saiful-lah Yusuf, Sekdaprov Rasiyo, Ketua DPRD Jatim, Pangdam V/Brawijaya, Kepala Kejak-saan Tinggi Jatim, Panglima Armada Timur RI, Gubernur AAL, Ketua Pengadilan Tinggi dan sejumlah pejabat forum pimpinan daerah lainnya. (ant/fqh/dik)

ant/rudi mulya

SHALAT IDUL ADHA KEDIRI. Ratusan warga mengikuti shalat Idul Adha di lapangan Brawijaya Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (15/10). Hari ini seluruh umat muslim di Indonesia serentak melaksanakan sholat Idul Adha 1434 H dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban.

Page 5: e Paper Koran Madura 16 Oktober 2013

RABU 16 OKTOBER 2013 NO.0219 | TAHUN II 5LINTAS JATIM

JELANG PEMBEKALAN

MUDIK

Perkiraan kami peningkatan jumlah

hewan kurban sekitar 10 persen

dibandingkan jumlah hewan

kurban tahun lalu,”

Soehadi MoelyonoSekda Pemkab

Bojonegoro

ddy/koran madura

MUDIK MENURUN. Pemudik ke Madura yang melewati jembatan Suramadu pada hari raya Idul Adha tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu.

Sembilan PAC PD Kosong

Arus Mudik di Hari Raya Idul Adha Menurun

SURABAYA - Sebanyak sembilan Pengurus Anak Cabang Partai Demokrat Kota Surabaya hingga kini masih kosong atau belum terbentuk kepengurusan-nya menjelang pembekalan Nasional yang direncanakan digelar di Sentul, Bogor, pada 25 Oktober 2013.

Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya Dadik Risdaryanto, membenarkan masih belum terbentuknya kepengurusan di sembilan dari 31 PAC di jajaran struktur yang dipimpinnya.

“Kami sudah memer-intahkan Ketua Bidang Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (OKK) DPC, Zaini, untuk menggelar musancab lanjutan. Tentunya setelah koordinasi dengan DPD, soal waktu pelaksanaannya,” katanya.

Sembilan pengurus anak cabang Partai Demokrat skala kecamatan itu meliputi PAC Pabean Cantikan, Bubu-tan, Benowo, Sambikerep, Wonokromo, Gayungan, Jambangan, Tambaksari, dan Tegalsari.

Dadik menyadari SK seluruh pengurus PAC harus segera dibuat untuk selan-jutnya diserahkan ke DPP Partai Demokrat. Data ini akan dijadikan acuan panitia

pembekalan di Sentul, baik untuk keperluan kamar hotel dan kebutuhan akomodasi lainnya.

“Paling lambat 18 Okto-ber 2013, musancab lanjutan untuk 9 PAC harus sudah terlaksana. Kalau belum terlaksana, alternatifnya pengurus lama yang kami ikutkan ke pertemuan di Sentul tersebut. Baru setelah acara di Sentul, dilaksa-nakan musancab lanjutan. Namun, musancab lanjutan terlaksana paling lambat 18 Oktober 2013,” katanya.

Sementara itu, Benda-hara I DPC Partai Demokrat Surabaya Moch Machmud menegaskan bahwa SK penetapan PAC yang telah melaksanakan musancab sudah mulai dibuat. “Untuk 9 PAC yang belum melaksana-kan musancab, dalam waktu dekat ini akan ada musancab lanjutan yang dilaksanakan DPD Partai Demokrat Jatim,” katanya.

Machmud yang juga Ketua DPRD Surabaya ini menyebut DPC Partai Demokrat Surabaya terus berupaya minta jadwal ke DPD untuk melaksanakan musancab lanjutan tersebut. “Kami menunggu luangnya waktu pengurus DPD,” kata-nya. (ant/dul/dik)

HEWAN KURBAN

Pemkab Memperkirakan Jumlah Hewan Kurban Meningkat BOJONEGORO - Pemerin-

tah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memperkirakan jumlah hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1434 H meningkat dibandingkan yang terdata pada tahun lalu yakni sapi 1.371 ekor dan kambing 9.147 ekor.

"Perkiraan kami pening-katan jumlah hewan kurban sekitar 10 persen dibanding-kan jumlah hewan kurban tahun lalu," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Bo-jonegoro Soehadi Moelyono, Selasa (15/10).

Ia menjelaskan kesadaran masyarakat berkurban dari tahun ke tahun ada kecend-erungan meningkat, apalagi jumlah calon haji (calhaj) yang masuk daftar tunggu di daerahnya juga terus ber-tambah, sehingga mereka akan berusaha untuk bisa berkurban.

"Tingginya harga hewan kurban tidak menyurutkan masyarakat tetap berkurban, misalnya dengan berkurban patungan," katanya, menegas-kan.

Sementara itu, seorang

Panitia Gerakan Kurban Masyarakat Madani Bojon-egoro Kamali, menjelaskan pihaknya pada Hari Raya Idul Adha tahun ini mengelola he-wan kurban sapi 215 ekor dan kambing 261 ekor. Jumlah he-wan kurban tersebut mening-kat dibandingkan tahun lalu yang terdata sapi 190 ekor dan kambing 255 ekor.

Menurut Kamali, peny-embelihan hewan kurban di tempatnya dilakukan dalam waktu empat hari, sekali-gus dagingnya disebarkan ke wilayah pedesaan.

"Di masjid kampung saya juga meningkat, sapi empat ekor dan kambing dua ekor. Kalau tahun lalu hanya sapi dua ekor," jelas seorang Pani-tia Kurban di Masjid Kelura-han Klangon, Kecamatan Kota Koko Jatmiko.

Menurut seorang Pani-tia Kurban di Masjid "Islamic Centre" di Kelurahan Sum-bang, Kecamatan Kota Sardju, di masjid setempat jumlah he-wan kurban sapi delapan ekor dan kambing 22 ekor.

"Jumlah sapinya men-ingkat dibandingkan tahun

lalu yang hanya enam ekor. Masyarakat lebih senang pa-tungan untuk membeli sapi, sebab dagingnya lebih banyak dibandingkan dengan kamb-ing," jelasnya.

Meski demikian, menurut seorang petugas Dinas Peter-nakan dan Perikanan Bojo-negoro Junaidi, jumlah he-wan kurban yang dihimpun di PHBI tahun ini sapi tujuh ekor dan kambing sembilan ekor.

"Tahun lalu jumlahnya ada 22 ekor baik kambing maupun sapi. Ya jelas dalam tiga tahun

terakhir jumlah hewan kurban yang dihimpun PHBI terus menurun," jelasnya.

Hal serupa juga terjadi di Masjid Agung Darussalam Bo-jonegoro yang hanya mampu mengelola hewan kurban kambing tiga ekor dan sapi tiga ekor.

"Satu ekor sapi bantuan Wakil Bupati (Wabup) Bojon-egoro Setyo Hartono. Lainnya hasil patungan jajaran pengu-rus masjid, remaja masjid juga lainnya," kata seorang pengu-rus Masjid Darussalam Momo. (ant/gus/dik)

SURABAYA - Arus mudik ke pulau Madura melalui jalur tol Suramadu untuk memper-ingati hari raya Idul Adha 1434 H, menurun jika dibanding-kan tahun lalu yang jumlahn-ya mencapai 49.000 kendara-an.

Hal ini disampaikan Kepa-la gerbang Tol Suramadu, Su-hariyono kepada wartawan, Selasa (14/10).

Dia mengatakan, jumlah pemudik hingga H-1 jumlahn-ya hanya mencapai 48.000 sampai malam hari. Ini dika-renakan libur panjang menjel-ang hari raya idul adha tahun ini.

“Karena libur panjang yang dimulai sejak Sabtu (12/10) warga Madura lebih memilih mudik jauh-jauh hari. Namun ada juga warga

madura yang kembali lagi ke Surabaya setelah mengantar-kan keluarganya, karena harus bekerja hari ini. Dan Senin sore baru kembali ke Madura,” kata Suhariyono.

Pihaknya membuka 3 jalur untuk akses masuk tol Suram-adu, dimana dua diantaranya digunakan untuk akses sepeda motor. “Kami menambah jalur untuk akses sepeda motor de-

ngan membuka jalur yang se-benarnya diperuntukan roda empat, agar antrian sepeda motor tidak mengekor terlalu jauh,” ujarnya.

Dia menambahkan, Senin lalu kepadatan arus lalu lintas di gerbang tol Suramadu sem-pat terjadi pukul 05.00 - 06.30 WIB. Hingga Senin siang jum-lah kendaraan yang memasuki gerbang tol mencapai 13.000

kendaraan.Pada Sabtu (12/10), kata

Suhariyono, jumlah kendara-an mencapai 36.000 unit, se-dangkan hari Minggu (13/10) mencapai 46.500 unit. “Ken-daraan roda dua masih men-dominasi arus lalulintas di tol Suramadu, perbandingannya 69 % roda dua, dan roda empat atau lebih hanya 31 %,” pung-kasnya.(ddy)

Paranormal Mengancam Hipnotis SBY

Pria kelahiran Madura yang akrab disapa Ki Sabdo tersebut yakin bahwa orang nomor satu di republik ini, mengenal betul sosok Bunda Putri.

"Aku yakin, SBY kenal bet-ul dengan Bunda Putri. Kalau SBY bilang 200 persen tidak kenal bunda Putri, aku yakin 1.000 dollar persen, SBY bah-kan istrinya dan juga anak-anaknya kenal dekat dengan perempuan tersebut," tandas Ki Sabdo.

Menurut Ki Sabdo, dirinya tidak hanya sekadar bicara. Sebab, keyakinannya tersebut diperoleh melalui hasil ter-awangan tadi malam. Ditem-ani istrinya, Ny Ida Ayu Ketut Wuriyani, spiritual yang kerap mengkritik para penguasa tersebut melakukan ritual khusus di bawah patung Joko Dolog di taman Apsari Sura-baya. Dengan membawa se-jumlah sesajian dan dupa, Ki Sabdo melakukan meditasi di depan patung Joko Dolog.

SURABAYA - Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengaku tidak mengenal Bunda Putri, perempuan yang disebut-sebut Man-tan Presiden Partai Keadilan Sejahterah (PKS) Lutfi Hasan, tersangka kasus suap kuota impor daging impor, sebagai orang dekat dengan keluarga istana mulai mengusik sejumlah tokoh paranormal di Jawa Timur. Salah satunya paranormal nyeleneh Ki Sabdo Jagat Royo.

"Ternyata hasil trawangan saya, SBY kenal dia (Bunda Pu-tri-red). Jadi SBY tidak benar, alias SBY bohong,” tegasnya.

Ki Sabdo menambah-kan, untuk pembuktian hasil trawangannya tersebut, di-rinya menantang orang nomor

satu di Indonesia tersebut un-tuk di hipnotis layaknya acara di televisi nasional. Bahkan, dirinya mengaku siap dihu-kum dengan tembak mati, bila hasil trawangan tersebut bleset.

“Bohong kalau SBY me-

ngaku tidak kenal dengan Bunda Putri, karena itu saya tantang SBY untuk saya hip-notis seperti Uya Kuya, ka-rena itu salah satu jalan untuk membuktikannya. Nanti kalau ternyata saya salah, tidak per-lu hukuman pidana atau pen-

jara, silahkan saya di eksekusi dengan tembak di tempat," tegasnya.

Ki Sabdo menambahkan, pernyataaannya tersebut tan-pa dilandasi apapun, terkec-uali keprihatinannya terhadap negeri ini, khususnya Presiden

SBY. “Tanpa itu (hipnotis-red),

SBY tidak akan mengaku. Pernyataan saya tidak dilan-dasi karena benci. Saya sayang sama SBY. Saya hanya ingin meng-counter ucapannya,” pungkasnya (ara)

LAKUKAN RITUAL.Ki Sabdo Jagat Royo melakukan ritual terawang di Patung Joko Dolog Surabaya, Selasa (15/10). Ritual tersebut dilakukan terkait dengan pernyataan SBY yang mengaku tidak mengenal Bunda Putri, perempuan yang disebut-sebut mantan presiden PKS Lutfi Hasan, sebagai orang dekat dengan keluarga istana.

ara/koran madura

Page 6: e Paper Koran Madura 16 Oktober 2013

RABU 16 OKTOBER 2013 NO.0219| TAHUN II6 PROBOLINGGO

Menurut salah satu tokoh Aboge Dusun Ka-lianyar, Desa Sumber-suko, Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, Kiai Rasuli mengatakan dirinya dan masyarakat yang ada di dusun tersebut akan mel-aksanakan sholat Idul Adha pada hari Rabu, tanggal 10 Dzulhijjah.

“Ini ada sudah sejak zaman nenek moyang, kami malakukan sholat tersebut meski pemerin-tah sudah menyatakannya. Kami punya pedoman dan hitungan tersendiri untuk menentukan hari dan bulan dalam setiap tahunnya, ter-masuk penentuan hari raya ,”terangnya kepada warta-wan, Selasa (15/10).

Kiai Rasuli juga menje-

laskan, untuk hari raya Idul Adha sekarang itu jatuh pada hari Rabu Pon atau tangal 10 Dzulhijjah 1434 H. Tahun ini merupakan tahun jim akhir atau tahun terakhir dalam hitungan kalender aboge.

“Perputaran tahun dalam hitungan aboge terbagi delepan tahun yang diawali dari tahun alif. Se-hingga penentuan hari raya itu sudah tidak bisa dirubah atau diganti lagi. Karena untuk tanggal dan harinya sudah dapat ditentukan. Meski satu tahun mendata-ng. Jadi kami menggunakan hitungan hisab sesuai de-ngan hitunga aboge,”papar Kiai Rasuli.

Kia Rasuli juga men-egaskan, aboge bukan aliran

tetapi merupakan patokan perhitungan hari atau bulan sesuai dengan kelender aboge. Aboge lahir sejak zaman kerajaan.”Kami tetap menggunakan hitungan ter-ebut. Karena ini merupakan penghitungan orang kuno,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua PCNU Kota Kraksaan, Kiai Ahmad Suja’i, mengungkap-kan, Nahdhotul Ulama tetap berpegang teguh kepada hasil rukyatul hilal dan men-unggu keputusan dari sidang hizbat mengenai penentuan hari raya temasuk hari raya idul Adha.

“Dari hasil rukyatul hilal tersebut oleh tim PBNU akan dibawa ke sidang hizbat, untuk dimintai keterangan tentang penentuan hari raya Idul Adha,” katanya.

Dia mengharapakan agar perbedaan yang ada di dalam umat Islam mengenai hari raya tidak harus diperm-asalahkan.

”Jadikanlah perbedaan tersebut menjadi sebuah persahabatan,” pungkas Kiai Ahmad Suja’i.(fud)

SHOLAT IDUL ADHA

Penganut Aboge Sholat Idul AdhaPROBOLINGGO - Pemerintah menetapkan hari raya Idul Adha pada hari Selasa (15/10) kemarin. Namun bagi masyarakat penganut hitungan Aboge (Alif Rabo Wage) berkeyakinan hari raya Idul Adha jatuh pada Rabu (16/10) hari ini. Mereka akan mel-angsungkan ibadah sholat Idul Adha.

SALING DORONG, Petugas gabungan merazia pengendara motor yang memakai kenalpot Brong.

PROBOLINGGO – Di-malam takbiran jajaran Polres Probolinggo Kota melakukan razia gabungan bersama Sat-pol PP, Dishub, dan TNI ter-hadap pengendara kendaraan bermotor yang menggunakan kenalpot Brong. Razia digelar di tujuh titik lokasi, diantara-nya perempatan jalan Ahmad Yani, KH.Mansur, dan Soeroyo.

“Razia ini dilakukan karena adanya segerombolan pemuda yang mengganggu warga yang melaksanakan malam takbir, dengan cara membunyikan kenalpot motor brong. Kend-araan motor kita amankan di Aula Mapolres Probolinggo Kota,”ujar Kapolres Proboling-go Kota, AKBP. Iwan Setiawan,

Selasa (14/10) malam. AKBP. Iwan Setiawan,

mengatakan razia ini dilaku-kan agar malam takbiran bisa berjalan dengan hikmad. Ke-nalpot Brong ini juga identik dengan kebut-kebutan. Selain itu kita juga ingin melihat ke-lengkapan surat-surat berken-dara, hal ini kita lakukan un-tuk menekan angka pencurian sepeda motor di kawasan Kota Probolinggo.

“Sementara kita akan mel-akukan penilangan, dan pe-manggilan orangtua. Untuk mengambil kendaraan, pemi-lik harus mengganti kenalpot standar. Tindakan lanjutan, akan menindak secara tegas dengan memenjarakan selama

seminggu,”tegasnya. Tak hanya itu, pengguna

kendaraan bermotor yang ke-dapatan menggunakan knal-pot brong, lanjut mantan Kasat Sabhara Polrestabes Surabaya, akan ditindak de-ngan menahan sepeda motor yang bersangkutan dan me-nyuruh mereka mengganti ke-nalpot standar.

“Yang terjaring kita minta untuk mengganti kenalpotnya. Ada sekitar 67 kendaraan yang berhasil kita amankan, dan 4 buah mercon pipa ukuran be-sar. Rata-rata pengendaranya masih berusia belasan tahun,” tandas AKBP.Iwan Setiawan.

Selain itu, kata AKBP.Iwan Setiawan, razia yang di-

lakukan untuk memberikan pendidikan kepada pengguna jalan bahwa pentingnya ke-sadaran tertib berlalu lintas akan berdampak pada kes-elamatan jiwa masing-masing.

Demikian juga, diketahui kenalpot brong sangat meng-ganggu konsentrasi pada saat mengemudi di jalan sehingga sering terjadi kecelakaan dan ugal-ugalan bagi pengendara yang memakai kenalpot Brong.

“Ini menjadi perhatian serius yang harus disikapi oleh kami selaku Pelind-ung, Pengayom dan Pelayan Masyarakat guna terciptanya Kota Probolinggo yang selalu aman dan tertib,”pungkasnya. (hud).

RAZIA KENALPOT BRONG

67 Motor Terjaring

PROBOLINGGO - Puluhan pengemis dadakan, baik lanjut usia (lansia) maupun anak-anak menyerbu areal Masjid Agung dan Alon-Alon Kota Probolinggo. Mereka datang bergerombol, dan memanfaat-kan untuk mencari rezeki dari para jamaah usai melaksana-kan sholat Idul Adha.

Para pengemis yang mengumpulkan keping demi keping rupiah ini sebagian besar berasal dari wilayah Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Banyuwangi, Situbondo dan Lumajang. Mereka kemudian menyerbu jama’ah usai melakukan sho-lat Idul Adha.

Salah satunya, Mardiyani (39), warga Jalan Merpati Kelurahan Jati Kecamatan Mayangan yang selalu me-manfaatkan momentum Idul Adha untuk mencari rezeki. Dia mengaku bersama pulu-han warga lainnya menjadi pengemis dadakan.

“Tiap Idul Adha seperti ini saya mencari rezeki. Anak juga senang kalau diajak ke sini untuk minta sedekah dari para jamaah. Lumayan dapat uang,” ujarnya ketika dijumpai wartawan, Selasa (15/10) pagi.

Senada disampaikan Buyati (45) yang datang dari Lumajang. Bagi wanita yang setiap harinya bekerja seba-gai pemulung itu, hal yang selalu ditunggu adalah hari sebelum dan sesudah Leb-aran. Hal ini lantaran bisa bertemu banyak orang yang membagikan sedekah.

“Saya nawaitu data-ng ke Masjid Agung Kota Probolinggo menjadi pem-inta-minta, karena tergiur tetangganya di kampung yang bisa mendapatkan Rp 100.000 setiap hari dari hasil mengemis,”ujarnya.

Tawaran menggiurkan membuat Buyati mening-galkan pekerjaannya sebagai

pemulung di daerah asalnya dengan penghasilan Rp 25.000 per hari. “Saya jadi pengemis tergiur omongan tetangga. Di Kota Proboling-go saya tinggal di kampung Merpati,” tandas Buyati.

Buyati mengemis mu-lai pukul 08.00-16.00 WIB. Dari hasil meminta-minta setiap hari ia bisa dapat Rp 40.000, namun jika sepi hanya Rp 25.000. “Dari has-il mengemis, saya tabung

Rp 5.000 per hari. Sisanya buat biaya hidup di Kota Probolinggo,” ucapnya

Namun, rupanya pen-galaman mengemis tak sein-dah iming-imingnya. Buyati malah takut digaruk Satpol PP. “Saya takut tertangkap oleh Satpol PP. Pernah, saat itu saya mau menyeberang di lampu merah, tiba-tiba

ditangkap petugas. Saya sebenarnya kapok, saya nggak mau lagi ngemis, tapi saya mau kerja apa dikampung,”cerita Buyati.

Tak ayal, meningkatnya jumlah pengemis ini, su-dah mulai terasa sejak satu minggu sebelum perayaan hari raya kurban ini, dengan lokasi yang banyak terlihat seperti di pemukiman warga, pusat perkantoran dan pasar.(hud).

LEBARAN

Meraup Rezeki Musiman dari Idul Adha

PROBOLINGGO - Hari raya Idul Adha ramai dengan penyembelihan hewan kur-ban. Masyarakat tidak menyia-nyiakan hari besar tersebut dengan mengujungi tempat-tempat wisata bersama keluarganya.

Pantauan dilapangan, Selasa (15/10) se-mua tempat wisata yang ada di Probolinggo mengalami kenaikan pengunjung. Mereka bersama keluarganya mendatangi tempat wisata.

Menurut salah satu pengujung pan-tai Bentar yang ada Desa Curah sawo, Kecamatan Gending Kabupaten Prob-linggo, Herman (35) mengatakan, men-gujungi tempat wisata, yakni bertujuan untuk refreshing. Apalagi, di tempat wisata merupakan tempat yang sangak cocok.

Herman juga mengatakan, kedatan-gannya ketempat tersebut, untuk meng-isi hari libur lebaran Idul Adha. Sehing-ga sekeluarga memilih berkunjung ke tempat wisawata.“Berwisata kami bisa kumpul bareng bersama keluarga, de-ngan cara rekreasi” ujarnya.

Dia juga mengatakan, selain bersama keluarganya mengujungi tempat wisata. Mereka juga membawa makanan untuk

bisa dimakan bersama-sama di tempat tersebut. “Sekarang musim kurban, jadi keluarga tidak ketinggalan membawa nasi sekaligus dengan laukpauknya,”jelas Her-man.

Dengan adanya momentum lebaran kurban tersebut, pihak pengelola pa-riwisata juga ketiban rejeki. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Doddy Nur Baskoro, mem-benarkan adanya lonjakan pengujung dibanding dengan hari biasa. Idul Adha ini, pengujung yang datang mencapai 700-800 orang.“Memang kalau hari leb-aran atau liburan, Bentar ramai dengan wisatawan,” paparnya.

Kalau hari biasanya pengunjung yang hadir mencapai 50 -75 orang saja. Tetapi, hari Sabtu dan Minggu pengunjung juga mengalami lonjakan, antara 200-500 orang.

“Jika sudah hari raya atau tahun baru, pantai Bentar mengalami kenaikan pengun-jung. Mereka yang datang rata-rata dari kota atau kabupaten di wilayah jawa Timur, seper-ti Malang dan Lumajang,” pungkas Dodi Nur Baskoro.(fud).

LIBUR LEBARAN

Masyarakat Serbu Tempat Wisata

Page 7: e Paper Koran Madura 16 Oktober 2013

RABU 16 OKTOBER 2013 NO. 0219 | TAHUN II 7OPINI

salam songkem

Belenggu Arogansi

Potensi arogansi selalu ada pada setiap individu, terutama ketika seseorang telah menempati suatu jabatan penentu kebijakan, baik di lingkungan pe-

merintahan maupun sejenisnya. Bila jabatan tersebut tidak terkontrol, maka biasanya jabatan tersebut cend-erung memutifasi seseorang sulit terlepas dari belenggu arogansi.

Arogansi kekuasaan memang perlu dihindari, na-mun tidak semua orang bisa melakukannya. Godaan jabatan memang begitu kuat dalam menentukan ke-bijakan yang kadang-kadang tidak selalu dibenarkan secara hukum, sebagaimana itu terjadi dalam Pelindo III. Dugaan kuat direktur Pelindo III melakukan KKK tercium oleh LSM Paguyuban Arek Suroboyo (PAS), se-hingga PAS melaporkan pemangku jabatan tertinggi di lingkungan Pelindo III itu ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Dugaan nepotisme telah terjadi di Pelindo III diperkuat dengan adanya anak direktur yang dipekerja-kan dalam satu perusahaan dengan ayahandanya, bah-kan ditempatkan dalam jabatan yang strategis. Tidak hanya itu, bahkan anak direktur itu mendapat beasiswa sekolah di luar negara. Itu juga makin menambah keyaki-nan adanya seleksi rekrutmen yang kental dengan aroma nepotis.

Tentu saja, dugaan itu dibantah oleh pihak Pelindo. Penentangan itu biasa, setidak-tidaknya untuk mengim-bangi tudingan tak sedap, agar kalau bisa, orang tidak lantas percaya penuh akan adanya dugaan KKK di Pelindo itu. Terlepas dari pihak-pihak yang berseteru itu, dugaan adanya KKN itu di Pelindo III memang butuh dibuktikan secara hukum.

Karena itulah, langkah yang dilakukan oleh LSM tersebut tampaknya memang suatu keharusan, sebagai awal untuk memproses dugaan kolusi, korupsi, dan nepo-tisme di perusahaan tersebut. Tanpa adanya laporan, su-dah dapat dipastikan, jika memang benar adanya, dugaan ketidakberesan itu akan mengendap, tak tersentuh hu-kum selamanya.

Ada laporan juga, jika tidak diteruskan oleh pihak kepolisian, jelas itu mengindikasikan adanya ketidak-beresan lain. Dugaan KKN di Pelindo akan mengala-mi kemandegan. Kekhawatiran ini tentu tidak bisa di-hindari, karena jangankan di lembaga hukum setingkat kepolisian dan pengadilan, toh lembaga hukum sekaleber Mahkamah Konstitusi masih terkena suap.

Memang lembaga kepolisian dan pengadilan tidak bisa disamakan dengan MK. Karena itulah, kasus suap di MK tidak bisa digeneralkan, karena belum tentu kasus serupa terjadi di lembaga kepolisian dan pengadilan, se-hingga proses hukum kasus dugaan KKN di Pelindo masih menjadi harapan. Rakyat, terutama warga Jawa Timur, akan menunggu hasil proses hukum dari dugaan KKK di Pelindo III itu, kebenaran berpihak pada pelapor ataukah terlapor. (*)

Menghargai Perbedaan

Semangat perbedaan terintegrasi dalam pelaksanaan hari raya Idul Adha. Secara general kaummuslimin di dunia, secara nasional di bumi Indonesia, selu-

ruh umat Islam melaksanakan hari raya Idul Adha, pada tanggal 10 Dzulhijjah. Meskipun begitu, perbedaan sudut pandang telah membuat penetapan tanggal berbeda pula, sehingga pelaksanaan hari raya pun beragam.

Perbedaan penetapan hari raya terlihat pada jamaah nagsyabandiyah yang dilaksanakan pada hari Ahad lalu.Meskipun ada juga di sejumah tempat, ada yang melangsungkan hari raya Idul Adha pada hari Senin. Akan tetapi, mayoritas kelompok NU seba-gaimana Muhammadiyah sesuai dengan penetapan pemerintah menggelar hari raya Idul Adha pada hari Selasa, kemaren.

Berbeda-beda hari pelaksanaan Idul Adha cukup di-jadikan indikator bahwa di Indonesia ternyata sebuah negara yang sangat menghargai kemajemukan. Sebab menyeragamkan pendapat dan keyakinan individu mau-pun kelompok memang merupakan upaya yang tidak bisa dipaksakan. Perbedaan waktu penyelenggaraan hari raya di Indonesia menjadi keunikan tersendiri, menjadi iden-titas masing-masing individual dan kelompok yang harus mendapat pengakuan.

Sulitnya melebur egoisme personal dan kelompok senyatanya telah memporak-porandakan semangat persatuan dan kesatuan yang telah susah payah diban-gun para generasi senior negeri ini. Memang hari raya tidak sama dengan kemerdekaan, sehingga bagi seba-gian orang barangkali hari raya tidak perlu semangat persatuan dan kesatuan, sebagaimana persatuan dan kesatuan itu sangat dibutuhkan untuk mengusir pen-jajah dari tanah air.

Sungguh pun begitu, bagi sebagian orang lagi, sema-ngat persatuan dan kesatuan sejatinya bukan hanya dibu-tuhkan untuk merebut kemerdekaan negeri ini dari para penjajah. Persatuan dan kesatuan juga masih dibutuhkan dalam penetapan hari pelaksanaan hari raya, agar per-bedaan sudut pandang dan keyakinan tidak terus melebar yang pada akhirnya kelak akan semakin mengancam ke-harmonisan sosial dan keutuhan hidup berwarganegara Indonesia.

Negara memang tidak perlu mengatur keyakinan keberagamaan individual warga negaranya, akan tetapi negara berkepentingan mengawal keharmonisan sosial agar tidak tercederai oleh perbedaan, yang salah satunya potensial bersumber dari perbedaan keyakinan keberaga-maan. Oleh karena itu, pemerintah kiranya dapat dibe-narkan ketika memberikan kebebesan pada semua warga negaranya melaksanakan kegiatan keberagamaan sesuai keyakinan masing-masing yang tetap terkontrol dan terkendali oleh pemerintah. (*)

APemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Admin Indriani Y.M, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep M. Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Probolinggo M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Paradoks MK Pasca Heboh Akil

Meneladani Pesan Moral Ibadah Kurban

Istilah Idul Kurban tersebut, ber-mula dari perintah Allah SWT ke-pada Nabi Ibrahim untuk meny-

embelih putra kesayangannya yaitu Ismail. Berawal dari itulah, kemudian umat Islam berkeyakinan pristiwa itu sebagai perintah untuk melaksanakan Kurban lewat perantara hewan atau binatang ternak. Keterangan ini sesuai dengan firman Allah dalam al-Quran yang artinya: “Telah Kami tebarkan nikmat yang banyak kepadamu, maka dirikanlah shalat dan berkurbanlah” (QS. 108: 1-2).

Disyariatkannya ibadah Kurban dalam beberapa kitab-kitab klasik di-sebutkan bahwa, sebagai simbol pen-gorbanan manusia kepada Allah SWT. Karena berqurban secara umum dapat difahami sebagai bentuk ketaatan ke-pada-Nya dan rasa syukur atas nikmat kehidupan yang diberikan Allah SWT.

Hubungan rasa syukur atas nikmat kehidupan dengan berqurban yang berarti menyembelih binatang dapat dilihat dari dua sisi. Pertama, bahwa penyembelihan binatang tersebut me-rupakan sarana memperluas hubun-gan baik terhadap kerabat, tetangga, tamu dan saudara sesama muslim. Se-mua itu merupakan fenomena kegem-biraan dan rasa syukur atas nikmat Al-lah SWT kepada manusia, dan sebagai wujud pengungkapan rasa syukur atas nikmat yang dianjurkan dalam Islam: dalam Al Qur’an Allah berfirman yang artinya,“Dan terhadap nikmat Tuhan-mu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur),” (QS Ad-Dhuhaa 11).

Kedua, sebagai bentuk pembe-naran terhadap apa yang datang dari Allah SWT. Allah menciptakan bina-tang ternak itu adalah nikmat yang diperuntukkan bagi manusia, dan Al-lah mengizinkan manusia untuk me-nyembelih binatang ternak tersebut sebagai makanan bagi mereka. Bah-kan penyembelihan ini merupakan salah satu bentuk pendekatan diri ke-pada Allah SWT.

Dengan demikian, berqurban me-rupakan ibadah yang paling dicintai Allah SWT di hari akhir. Hal ini sesuai dengan keterangan hadits yang di-riwayatkan At-Tirmidzi dari ‘Aisyah RA. bahwa Nabi SAW bersabda yang artinya:“Tidaklah anak Adam bera-mal di hari Nahr yang paling dicintai Allah melebihi menumpahkan darah (berqurban). Qurban itu akan datang di hari Kiamat dengan tanduk, bulu dan kukunya. Dan sesungguhnya da-rah akan cepat sampai di suatu tempat sebelum darah tersebut menetes ke bumi. Maka perbaikilah jiwa dengan berqurban”. Dengan begitu maka iba-dah qurban merupakan ibadah yang mempunyai nilai yang sangat subtan-sial dalam meningkatkan takwa kita kepada Allah.

Pesan Moral dari IbrahimBerqurban merupakan bagian dari

Syariat Islam yang sudah ada semen-jak manusia ada. Ketika putra-putra nabi Adam AS diperintahkan berqur-ban. Maka Allah SWT menerima qur-ban yang baik dan diiringi ketakwaan dan menolak qurban yang buruk. Al-lah SWT berfirman yang artinya: “Ce-ritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menu-rut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka dit-erima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!” Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa” (QS Al-Maaidah 27).

Qurban lain yang diceritakan dalam Al-Qur’an adalah Qurban kelu-arga Ibrahim AS, saat beliau diperin-tahkan Allah SWT untuk mengurban-kan anaknya, Ismail AS. Disebutkan dalam surat As-Shaaffaat 102: “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anak-ku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerja-kanlah apa yang diperintahkan kep-adamu; insya Allah kamu akan men-dapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Kemudian qurban ditetapkan oleh Rasulullah SAW sebagai bagian dari Syariah Islam, syiar dan ibadah kepada Allah SWT sebagai rasa syukur atas nikmat kehidupan.

Dari kedua cerita diatas, ada beberapa hikmah yang bisa kita petik,bahwa kita dianjurkan un-tuk tidak kikir. Sebab, kikir itu akan mengantarkan kita pada kesesatan. Sungguh dua tokoh bapak dan anak ini merupakan uswah hasanah bagi umat manusia. Bahkan syariat Nabi Muhammad SAW merupakan syariat yang dulunya telah diwahyukan Allah kepada Ibrahim . Maka kita menyem-belih hewan qurban di hari Idul Adha ini termasuk meneladani sunnah Ibra-

him sebagaimana sabda Nabi SAW, Sunnatu abikum Ibrahim.

Secara sosiologis, peristiwa Ibra-him dan Qabil Habil itu mempunyai beberapa pesan moral yang diantara-nya; pertama, mengorbankan sebagi-an harta yang kita miliki dapat mem-bantu saudara-saudara kita secara ekonomi. Dan Kedua, dapat memba-ngun solidaritas dan persatuan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan sehingga tidak terjadi kesenjangan sosial. Dengan begitu, Ibadah qurban yang disyariatkan sebagai wujud sy-ukur atas nikmat tidak hanya men-yangkut hubungan vertikal (taqar-ruban ilallah), tapi juga mempunyai nilai horizontal (pesan sosial).

Jika kita kontekskan dalam ke-hidupan sosial kemasyarakatan dan politik tentu apa yang dilakukan Nabi Ibrahim dan Ismail itu merupakan te-ladan yang perlu kita tiru. Banyaknya pejabat-pejabat tinggi Negara yang terlibat dalam kasus korupsi dewasa ini merupakan bukti bahwa mereka masih belum bisa keluar dari he-gemoni hawa nafsu dan sifat tamak. Egoisme dan arogansi yang tinggi terhadap kekuasaan menjadi pe-nyebab utama prilaku negatif mereka. Padahal jika kita hitung gaji mereka (pejabat-pejabat negara) tiap bulan-nya sebenarnya sudah cukup, tapi ka-rena mereka tidak mampu keluar dari sifat serakah dan tamak, maka apapun yang dapat memperkaya dirinya di-lakukan tanpa melihat nasib rakyat dan masa depan Negara.

Dengan demikian, momentum idul Qurban ini harus kita jadikan sarana untuk merefleksikan diri kita dalam kehidupan kehidupan sosial kemasyarakatan. Mari kita kesamp-ingkan atau kurbankan sifat egois, serakah dan tamak yang ada dalam diri kita untuk kembali menjalankan amanah rakyat secara proporsional. Wallahu a’lam. =

*) Ketua RMI NU dan Anggota DPRD Kota Probolinggo

Saat ini, kita (umat Islam) patut berbahagia. Sebab, kita melaksanakan ibadah yang sa-ngat bersejarah dalam perjala-nan Islam. Ibadah yang dimak-sud adalah perayaan hari raya Idul Adha atau dikenal Idul Kurban. Ibadah yang selalu diidentikkan dengan kisah Nabi Ibrahim As.

Semua elemen bersukacita menyi-kapi sikap dan keputusan kasasi MA yang memperberat huku-

man koruptor dan pencucian uang. Keputusan kasasi terbaru MA rata-rata memperberat hukuman koruptor hingga tiga kali lipat.

Dalam keputusan kasasinya, MA menambah hukuman Tommy Hin-dratno, pegawai Direktorat Jenderal Pajak, dari tiga tahun enam bulan, menjadi 10 tahun penjara. Sedangkan hukuman pidana kepada terdakwa Zen Umar, Direktur Utama PT Terang Kita (PT Tranka Kabel), ditambah menjadi 15 tahun penjara dari sebelumnya lima (5) tahun penjara.

Dalam konteks menjawab tuntu-tan rasa keadilan yang mengemuka di ruang publik, keputusan kasasi MA ini tidak saja progresif, tetapi amat sig-nifikan. Ini tak hanya memuaskan da-haga publik, MA pun memberi pesan yang jelas dan tegas. Tidak ada lagi toleransi, pun pemanjaan, terhadap terdakwa koruptor.

Sebelum putusan kasasi MA, masyarakat merasakan ketidakadilan praktik hukum oleh pengadilan Tipikor terhadap terdakwa koruptor dan pencu-cian uang. Masyarakat menilai, tuntu-tan dan vonis pengadilan Tipikor terha-

dap koruptor terlalu ringan, alias tidak setara dengan kejahatan dilakukan ter-hadap negara dan rakyat.

Selain vonis yang ringan, harta benda hasil korupsi tidak disita. Ham-pir setiap hari fenomena ini menjadi pergunjingan masyarakat. Bahkan, masyarakat yakin bahwa setelah men-jalani masa hukumannya di penjara, terpidana koruptor akan tetap kaya raya berkat harta simpanan hasil korupsi. Itulah bentuk toleransi dan pemanjaan terhadap para terpidana koruptor.

Namun, puluhan jam setelah pub-likasi putusan kasasi MA itu, republik ini harus menangis lagi. Sebab, MK jebol oleh uang suap. Komisi Pember-antasan Korupsi (KPK) menangkap Ketua MK Akil Mochtar bersama se-jumlah orang lainnya. Dalam operasi tangkap tangan (OTT) itu, didapatkan barang bukti uang suap sekitar Rp 3 miliar. Dalam penggeledahan beri-kutnya, ditemukan ekstasi, lintingan ganja dan obat kuat di ruang kerja ketua MK. Dari aspek fakta, hal ini membuat kita geleng kepala. Namun, syukurlah beberapa waktu kemudian BNN mengumumkan Akil negatif narkoba. Pertanyaan kemudian, milik siapa barang haram di laci Akil?

HikmahSetelah melakukan pertemuan de-

ngan para pimpinan lembaga negara, akhir pekan lalu, Presiden Susilo Bam-bang Yudhoyono (SBY) secara resmi memberhentikan sementara Akil Mo-chtar dari jabatan ketua MK. Presiden kemudian menunjuk Komisi Yudisial (KY) untuk kembali mengawasi hakim konstitusi. Usulan ini akan dituangkan dalam Perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang) yang akan diajukan ke DPR.

Respon presiden memang pada tempatnya. Tetapi, khalayak paham bahwa respon yang demikian tidak mampu menghilangkan noda, pun sama sekali belum menyelesaikan persoalan. Masalah utamanya adalah bagaimana mengembalikan keper-cayaan publik terhadap MK dan ko-munitas hakim.

Diyakini bahwa memulihkan kredi-bilitas MK dan komunitas hakim men-jadi pekerjaan teramat berat. Sebab, bu-kan baru kali ini oknum hakim terjaring

aparat penegak hukum akibat ulah tak terpuji. Dengan kasus suap yang meli-batkan Ketua MK, lengkap sudah per-buatan tercela oknum hakim.

Kini, situasinya terbilang pelik untuk dipahami. Masyarakat diha-dapkan pada pilihan yang tidak mu-dah; antara memercayai harapan baru yang coba dibangun MA dengan kemampuan penyelenggara negara memulihkan kredibilitas MK plus ko-munitas hakim. Muncul keprihatinan karena harapan baru yang dibangun MA praktis tenggelam oleh tingginya gelombang pemberitaan kasus suap Ketua MK.

Yakinlah bahwa siapa pun yang terpilih menjadi ketua MK yang baru dengan mekanisme pemilihan yang independen dan transparan sekali pun, kredibilitas MK tidak otomatis pulih. Kini, masyarakat hanya ingin menuntut dan melihat bukti tentang praktik hakikat keadilan dan hukum yang ditegakan sebagaimana seharus-nya. Dalam konteks ini, berhentilah berwacana dan bicaralah seperlunya.

MA, misalnya, telah memberi satu bukti dengan memperberat hukuman bagi terdakwa koruptor lewat kepu-tusan kasasinya. Masih ada beberapa kasus yang juga sedang berproses di MA. Publik berharap MA konsisten.

Namun, melipatgandakan sanksi hukum bagi terdakwa koruptor itu ter-nyata belum cukup. Pertanyaan pub-lic selanjutnya yang belum terjawab hingga kini adalah bagaimana mekan-isme hukum akan memperlakukan ke-kayaan para koruptor yang dikumpul-kan dari hasil korupsi? Kalau seorang pencuri ketahuan dan terbukti men-curi, dia wajib mengembalikannya kepada pemilik barang. Begitulah cara masyarakat kebanyakan memahami persoalan.

Jelas bahwa ada hikmah dari kepu-tusan kasasi MA terhadap terdakwa koruptor maupun langkah KPK me-nyergap Ketua MK. Dua peristiwa ini adalah terapi kejut yang diharapkan bisa menimbulkan efek jera bagi pen-guasa yang berperilaku korup dan ker-anjingan memburu uang suap.

Terlepas dari itu semua--harapan kita, kendati Kredibilitas MK saat ini memang sudah di bawah titik nol, tetapi pemerintahan presiden Soesilo

Bambang Yudhoyono jangan ikut-iku-tan mendeligitimasi lembaga tersebut. Sebaliknya, pemerintah bersama semua lembaga tinggi negara harus segera be-kerja keras memulihkan kredibilitas MK di mata rakyat. Fungsi MK untuk mem-buat keputusan-keputusan yang legiti-mate harus ditegakan.

Menegakkan kembali fungsi MK sangat jelas urgensinya. Selain men-gantisipasi kemungkinan munculnya sengketa baru dari rangkaian pilkada maupun Pilgub, MK pun harus men-gantisipasi progres dari proses hukum mega skandal Bank Century. Akhir-akhir ini, Penyelidilkan dan penyi-dikan kasus Bank Century mencatat sejumlah kemajuan, utamanya dari pengakuan Robert Tantular.

Munculnya fakta baru plus kes-aksian pihak-pihak terkait bisa men-dorong DPR menggunakan Hak me-nyatakan pendapat (HMP) terkait peran dan tanggungjawab mantan Gubernur BI, Boediono, yang kini menjabat Wakil Presiden. Jelas bahwa MK harus dalam kondisi solid dan independen ketika DPR harus memilih HMP.

Oleh karena itu, MK tidak boleh dikooptasi oleh pemerintah atau presiden SBY. Terlalu besar risikonya jika muncul kesan MK sudah disusupi sosok-sosok titipan presiden. Maka, dalam proses rekruitmen Ketua MK pengganti Akil Mochtar, presiden se-baiknya menahan diri untuk tidak me-lakukan intervensi terlalu jauh.

Apa yang terjadi pada ketua MK saat ini mengingatkan orang pada nasib mantan Ketua KPK Antasari Azhar. Antasari menjadi ketua KPK yang bermasalah dengan hukum ke-tika dia berniat membongkar kejaha-tan pengadaan IT yang terjadi dalam Pemilu 2009. Kini, lewat kasus suap yang melibatkan Akil Mochtar, MK dilumpuhkan saat penyidikan skandal Bank Century yang diduga melibatkan penguasa mencatat kemajuan signifi-kan. Wacana Perppu penyelamatan MK pun kemungkinan besar merupa-kan bagian dari skenario untuk men-gantisipasi HMP DPR atas kasus Bank Century. =

*) Anggota Komisi III DPR RI/Presidium Nasional KAHMI

2012-2017

Ketika Mahkamah Agung (MA) membangun harapan baru, Mahkamah Konstitusi (MK) justru nyaris membunuh harapan itu. Begitulah muatan pertunjukan di pentas hukum Indonesia pekan pertama Oktober 2013. Pemeran utama MA-MK mempertontonkan hukum yang kontradiktif.

Page 8: e Paper Koran Madura 16 Oktober 2013

RABU 16 OKTOBER 2013 NO. 0218 | TAHUN II8 RABU 16 OKTOBER 20138 AOLAHR GA

Oleh:

JAKARTA - Tim Nasional (Tim-nas) Indonesia U-19 lolos meyakin-kan ke putaran final Piala Asia U-19 di Myanmar 5-22 Oktober tahun depan sebagai juara Grup G. Kepas-tian ini didapat setelah menghan-curkan tim kuat Korea Selatan (Kor-sel) dengan skor tipis 3-2 pada laga di Gelora Bung Karno, Sabtu (12/10) malam lalu. Ketiga gol Indonesia diborong sang kapten Evan Dimas. Dengan kemenangan ini, Indonesia menyapu bersih tiga laga kualifikasi Grup G dengan nilai sempurna 9 dan memaksa Korsel hanya sebagai “runner up”.

Permainan anak-anak muda ini sejak kejuaraan Piala AFF U-19 di Jawa Timur lalu hingga kualifikasi Piala Asia U-19 ini sangat enak ditonton. Kualitas mereka jauh di atas rata-rata, bahkan jauh di atas para pemain Timnas U-23 dan Timnas Senior. Menonton mereka bermain bak menonton tim-tim Eropa yang bisa bermain dengan kualitas yang sama sejak menit pertama hingga 90.

Timnas Indonesia U-19 ini juga memiliki filosofi bermain yaitu sepakbola menyerang de-ngan mengadopsi gaya tiki taka Spanyol/Barcelona. Filosifi ini ditopang oleh keterampilan indi-vidu yang mumpuni dan tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Hal ini mereka tunjukkan saat mela-wan tim sekuat Korsel. Mereka tidak canggung memainkan bola di antara dua atau tiga pemain

Korsel, menggiring bola melewati dua atau tiga pemain negeri ging-seng itu dan merobek jala mereka hingga tiga kali. Filosofi yang didukung dengan elemen-elemen tadi membawa hasil memuaskan. Bukan hanya enak ditonton, tetapi mereka menobatkan diri sebagai yang terbaik di Asia Tenggara un-tuk kelompok usianya.

Karena itu, tidak berlebihan bila dikatakan permainan Evan Dimas dan kawan-kawan seperti melihat aksi Xavi Hernandez, An-dres Iniesta, Cesc Fabregas di Tim-nas Spanyol. Mereka begitu padu dengan sentuhan bola dari kaki ke kaki yang begitu menawan dan memusingkan para pemain lawan.

Tetapi pujian-pujian seprti itu janganlah membuat tim asuhan In-

dra Sjafri besar kepala. Mereka tetap harus menginjak bumi. Sebab lo-los ke putaran final Piala Asia baru langkah awal. Tantangan mereka sesungguhnya adalah berkiprah di putaran final tahun depan di Myan-mar. Apalagi, musuh-musuh mereka nanti adalah tim-tim terbaik di Asia.

Calon lawan Indonesia nanti adalah tuan rumah Myanmar, Qa-tar, Uni Emirat Arab, Irak, Iran, Oman, Vietnam, Korea Utara, Jepang, China, Australia, Korea Se-latan, Uzbekistan, Thailand, dan Yaman. Negara-negara ini, kecuali negara-negara dari Asia Tenggara, adalah tim-tim besar dan peserta Piala Dunia. Tim-tim ini bukanlah tim yang sulit ditaklukkan.

Tetapi pelatih Indra Sjafri su-dah menanamkan mental juara ke

dalam hati-hati anak-anak asuhn-ya bahwa semua tim bisa dikalah-kan, kecuali Tuhan. Tentu saja ini bermaksud menaikkan motivasi para pemain dan tidak minder di hadapan tim-tim kuat.

Lebih BagusIndra Sjafri sendiri pun bertekad

untuk terus memoles tim ini menjadi lebih bagus. Dia akan terus mencari pemain-pemain berbakat di seluruh Indonesia untuk mendukung ske-ma, taktik, dan filosofi tiki takanya. Sebab kunci kesuksesan Indra Sjafri dalam membangun timnas U-19 ini adalah kemauan dan kemampuan-nya mencari pemain terbaik di se-luruh pelosok negeri, bukan hanya mereka yang berada di Jawa. Dia yakin Indonesia memiliki banyak

sekali pemain hebat. Yang alpa di-lakukan selama ini, pemain-pemain berbakat itu tidak terpantau oleh tim pelatih yang hanya duduk ma-nis di Jakarta. “Saya ingin mencari kualitas pemain yang sama. 33 pe-main atau 30 ditambah 5 kiper. Kami berharap semua pemain standarnya (VO2max atau tingkat penyerapan oksigennya) di atas 55. Scouting pun akan diperketat dengan standar leb-ih tinggi,” kata Indra Sjafri.

Dengan merekrut semakin ban-yak pemain berkualitas di luar tim yang ada maka timnas U-19 ini bu-kan tidak mungkin meraih prestasi luar biasa. Yang terpenting, mereka konsisten dengan filosofi permainan dan konsisten dengan penampilan seperti saat ini. Bahkan filosofi, ske-ma dan taktik permainan masih bisa

disempurnakan karena Indra Sjafri memiliki waktu satu tahun untuk semakin mematangkan persiapan timnya, baik teknik, fisik, maupun mental. Apalagi pada putaran final nanti, mereka hampir pasti tidak disokong oleh pendukung fanatik seperti saat Piala AFF dan kualifikasi Piala Asia ini. Para pemain timnas U-19 ini harus menunjukkan kepada rakyat Indonesia bahwa mereka bu-kan hanya jago kandang.

Hanya dengan bermain sep-erti yang dipertontonkan baik saat kejuaraan AFF maupun kualifikasi Piala Asia, bukan tidak mungkin anak-anak asuh Indra Sjafri ini akan mengukir prestasi. “Kesempatan di Piala Asia U-19 nanti tentu besar, tapi tetap butuh persiapan yang leb-ih baik. Pelatih juga harus mencari pemain berbakat lagi untuk mem-bentuk tim yang lebih kuat. Waktu persiapan selama satu tahun saya rasa cukup untuk menargetkan lolos ke Piala Dunia U-20,” ujarnya.

Untuk menjuarai turnamen ini mungkin terlalu jauh. Lolos dari fase grup saja sudah merupakan sebuah prestasi. Apalagi kalau sampai tembus ke perempat final dan semifinal. Sebab dengan mas-uk semifinal, mereka akan bermain pada Piala Dunia U-20 pada tahun berikutnya. Bermain di Piala Dunia untuk kategori umur mereka, su-dah merupakan sebuah pencapa-ian yang tinggi. Hal ini bukanlah sesuatu yang mustahil. Tim ini sudah punya modal sangat besar. Tinggal dipertahankan dan terus disempurnakan, maka sepakbola Indonesia akan sangat disegani di kawasan ini. (*)

Menakar Peluang Indonesia di Piala Asia U-19

MADRID - Pelatih Spanyol Vicente Del Bosque menilai, kiprah mereka pada Piala Dun-ia 2014 akan lebih mulus dibandingkan dengan proses kualifikasi menuju Brasil 2014. Pada laga melawan Georgia pada Rabu (16/10) dini hari WIB tadi, La Furia Roja hanya butuh satu poin untuk lolos secara otomatis ke Brasil.

Spanyol berada di posisi teratas klasemen Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Eropa dengan torehan 17 angka, unggul tiga poin dari Prancis di posisi dua.

Meski tampil superior dalam beberapa tahun terakhir di berbagai ajang, penampilan Spanyol menuju Piala Dunia tidaklah begitu meyakinkan. Mereka kerap kesulitan mendo-brak pertahanan lawan. Buktinya adalah jumlah gol Xavi Hernandez dkk. yang hanya 12 buah,

terendah di antara tim pemun-cak klasemen lainnya.

Soal ini, Del Bosque menyadari bahwa tim-tim di kualifikasi memang seringkali sulit ditembus dan bermain tertutup, membuat laga berja-lan sulit untuk timnya. Selain

itu, beberapa kali timnya juga tampil kurang maksimal.

Di putaran final nanti Del Bosque yakin bahwa pertandingan bakal berjalan berbeda, di mana masing-masing tim akan bermain lebih terbuka. Dengan demikian, timnya pun akan ikut meningkat levelnya dan bermain lebih baik.

“Di grup kualifikasi ini sudah ada empat laga buruk dan tak nyaman di mana kami tidak merasa senang dengan cara kami bermain, tapi kemudian ada tiga laga di mana kami bermain di level yang sangat baik,” kata Del Bosque di situs resmi FIFA.

Dia melanjutkan, “Hanya beberapa bulan lalu, di Paris, pada bulan Maret, kami bisa men-unjukkan dengan tepat apa yang mampu di-lakukan oleh tim ini. Para lawan (di kualifikasi) ingin menjaga martabat mereka. Di Piala Dunia tidak akan seperti ini karena penguasaan bola akan lebih merata. Tim-tim yang telah lolos sangatlah kuat dan Piala Dunia adalah sesuatu yang berbeda. Mereka akan lebih terbuka dan pertandingan akan lebih menyenangkan.” (aji)

Del Bosque: Putaran Final Piala Dunia Lebih Mulus Demi El Clasico

MADRID - Pemain sayap Real Ma-drid Gareth Bale harus berjuang keras untuk segera pulih sehingga bisa langsung merasakan betapai sen-gitnya “el clasico” antara timnya Real Madrid versus Barcelona. Bale dika-barkan mengalami cedera pada pung-gungnya, tapi Madrid membantah.

Bale terakhir kali bermain untuk Madrid melawan Atletico Madrid akhir bulan lalu pada ajang La Liga Spanyol di Santiago Bernabeu yang berakhir dengan kekalahan 0-1 tuan rumah. Setelah itu, dia harus absen karena dibekap cedera paha.

Harian Marca belum lama ini mengklaim bahwa Bale men-galami masalah pada bagian punggung. Mereka menyebut

ada piringan sendi pemain asal Wales itu yang bergeser.

Laporan Marca tersebut langsung mendapatkan tang-gapan dari Madrid. Lewat situs resminya, Madrid menjelaskan situasi Bale saat ini. Menurut pihak Madrid, informasi yang

dipublikasikan, yang menyebut si pemain punya piringan sendi yang

bergeser, sepenuhnya salah.Si pemain tidak memiliki pirin-

gan sendi yang bergeser, seperti yang telah dinyatakan secara jelas oleh tim medis klub kepada surat kabar sebe-lum informasi itu dipublikasikan. An-ehnya, versi para dokter yang diberi-kan kepada media pada hari Kamis 10 Oktober malah dihilangkan.

Gareth Bale punya tonjolan kecil

pada piringan sendi, yang mana san-gat umum di kalangan para pesepa-kbola dan tidak akan mencegahnya dari aktivitas profesional secara nor-mal. Bale kini berjuang keras untuk memulihkan diri. Dia berharap bisa tampil pada laga melawan Barcelona, 26 Oktober mendatang.

Pilihan BenarSementara itu, Jorge Valdano ber-

pendapat, Gareth Bale sudah benar memilih Real Madrid. Hanya saja, menurut Valdano,Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi layak dihargai lebih mahal dari Bale.

Valdano menyebut bahwa Bale masih membutuhkan wak-tu untuk membuktikan diri, na-mun dia menyebut bahwa dia bisa melakukannya bersama El Real. “Cristiano dan Messi

layak dihargai lebih mahal dari 100 juta euro. Bale masih membutuhkan waktu untuk membuktikan diri dan Madrid adalah tempat terbaik untuk melakukannya,” ujar legenda hidup Madrid ini di Marca.

Pada bagian lain, Valdano juga mengomentari kepergian Jose Mour-inho dari klub. Dia menyebut bahwa kepergian Mourinho menimbulkan lubang. “Kekuatan yang begitu besar di sebuah klub besar akan menyebab-kan ketergantungan individu yang juga besar. Ketika orang itu pergi, akan ada rasa kehilangan yang be-sar,” ungkap Valdano yang pernah berselisih dengan Mourinho. (aji)

Pelatih tim nasional Wales Chris Coleman memprediksi Garteh Bale baru akan mengeluarkan kemampuan ter-baiknya bersama Real Madrid setelah tahun 2014.

Minimnya persiapan yang dilakukan Bale bersama Real Madrid, juga proses adaptasi dengan pihak klub, menjadi alasan Coleman menilai pemain asal Wales itu belum akan bersinar hingga akhir tahun 2013.

Sebagai pemain termahal dunia, Gareth Bale belum mampu membuk-tikan dirinya di Real Madrid. Dia baru tampil sebanyak tiga kali untuk klub ibu kota Spanyol itu dan bikin satu gol.

Yang membuat Bale belum bisa ban-yak beraksi di lapangan adalah kondisi fisiknya. Dia dibebat beberapa cedera

sejak sebelum resmi pindah ke Madrid. Terakhir, pemain berusia 24 tahun itu mengalami cedera paha.

Manajer timnas Wales, Chris Cole-man, memaklumi situasi Bale sekarang.

“Siapa pun yang memainkan sepa-kbola profesional level atas dan Anda tidak menjalani pramusim, kalau Anda berharap jadi starter di semua pertand-ingan, Anda gila,” ucap Coleman.

“Bale adalah pemain super dan at-let super. Tapi seberapapun bagusnya dia kalau tidak menjalani latihan pra-musim makan akan sulit,” tambahnya

“Dia membutuhkan waktu. Dia ada di lingkungan baru dan dia butuh mem-biasakan diri dan dia terus mengejar ketertinggalan sepanjang waktu,” je-lasnya. (dar)

Gareth Bale Berharap Pulih Jelang Laga Melawan Barcelona

Coleman: Bale Akan Bersinar di Musim Depan

Carol Aji Timnas Indonesia U-19 bersama

ofisial melakukan selebrasi setelah

mengalahkan Korea Selatan

dalam laga lanjutan kualifikasi Grup G

Piala Asia (AFC) U-19 di Stadion

Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

Sabtu (12/10) malam. Indonesia

mengalahkan Korea Selatan dengan

skor 3-2.

Page 9: e Paper Koran Madura 16 Oktober 2013

RABU 16 OKTOBER 2013 NO.0219 | TAHUN II 1

“Jalan-jalan itu menyenangkan sekalipun juga melelahkan,” tutur wanita anggun, Indriana Yulia Mariska, saat ditemui. Sarjana Pendidikan Matematika itu mengaku menyukai travelling, menyusuri indahnya alam. “Lebih-lebih pe-mandangan baru,” ujarnya, menambahkan.

Administrator sebuah perusahaan surat kabar tersebut jangan ditanya soal objek wisata yang ada di Pulau Madura. “Alhamdulillah, sudah menikmati semua objek wisata yang ada di Ma-dura. Ketika pikiran sumpek, cara terampuh untuk mengobati, ya jalan-jalan,” tutur perempuan kela hiran 24 Juli 1989 itu.

Wanita cantik yang masih melajang ter-sebut mempunyai sejuta kenangan di berbagai tempat wisata. Objek wisata terakhir yang dikunjungi adalah Air Terjun Kakek Bodo, Tretes, Pasuruan, Jawa Timur. “Usai rapat kantor di Surabaya, me-nyempatkan diri mampir ke sana untuk merefresh otak,” jelasnya dengan senyum mengembang di bi-birnya. (mk)

Taneyan Lanjang16 OKTOBER 2013 RABU 9

Teller BNI Jadi Tersangka

KDRT Didominasi Faktor Ekonomi

Dishutbun-DPRD Kecewa pada PTPN

PENGGELAPAN UANG

KEKERASAN

KURANG KOORDINASI

Neter Kolenang

Travelling Indri

ant/saiful bahri

SHOLAT IDUL ADHA MADURA. Seorang pemulung, mengumpulkan koran usai pelaksanaan sholat Idul Adha 1434 H, di Halaman Masjid Agung Asy-Syuhadak, Pamekasan, Jatim, Selasa (15/10). Idul Adha merupakan momentum bagi umat muslim di dunia, guna mempertebal keimanan dengan hikmah dari kisah nabi Ibrahim AS, nabi Ismail AS dan Siti Hajjar.

Dana BLSM Perubahan Tak Kunjung CairKPS yang Baru Belum Terbit

Kepala Kantor Pos Pamekasan, Ade Ahadiyat, menjelaskan pihaknya sudah menerima daftar nama pen-galihan dana BLSM dari pusat yang berjumlah sebanya 51 orang. Mereka berasal dari Kecamatan Kadur, Galis dan Kecamatan Pamekasan. Rincian-nya, dari Kecamatan Kadur sebanyak 34 orang, Kecamatan Galis 9 orang, dan 8 orang dari Kecamatan Pame-kasan.

"Kalau surat pemberitahuan peng-gantinya sudah kami terima, sekarang kami menunggu kartunya aja. Kalau kartunya belum terbit kami belum be-rani cairkan. Dananya sudah ada, ting-gal kartu itu aja," katanya.

Dijelaskan, pencairan tahap kedua saat ini sudah mencapai 99,02 persen. Penerima yang belum mengambil rata-rata hanya tinggal 1 sampai dua orang perdesa.

Sedangkan penerima yang belum mencairkan dana BLSM pada tahap pertama dan kedua yang mencapai 1. 325 RTS, sudah selesai dicairkan tiga hari lalu. Dana yang dicairkan mencapai Rp. 795. 000 000 untuk dua

tahap. Masing-masing RTS menerima

dana sebesar Rp. 150 ribu perbulan atau sebesar Rp. 600 ribu selama empat bulan yang diberikan dalam dua tahap.

Sebelumnya, sebanyak 51 pe-nerima BLSM di Pamekasan di-alihkan kepada yang lebih berhak. Pengalihan KPS ini berdasar usulan dari kepala desa, yang dilaporkan ke camat dan juga diketahui dari Dinas Sosial (Dinsos) Pamekasan dengan berbagai alasan. Diantaranya, men-inggal dunia, pindah alamat, serta karena kesadaran masyarakat yang enggan mencairkan BLSM karena merasa tak berhak.

Penerima Bantuan langsung se-mentara masyarakat (BLSM) sebagai salah 1 kompensasi penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Kabu-paten Pamekasan berjumlah 86. 397 rumah tangga sasaran (RTS), terse-bar di 13 Kecamatan se Pamekasan.

Dari total penerima itu, jum-lah terbanyak berada di Kecamatan Batumarmar sebanyak 13. 634 RTS,

Kecamatan Proppo dengan jumlah penerima sebanyak 10. 974 RTS, dis-usul Kecamatan Waru, Pegantenan dan Kecamatan Palengaan dengan alokasi 8 ribu RTS lebih. Sedangkan jumlah penerima paling sedikit ter-catat Kecamatan Galis sebanyak 2. 111 RTS atau lebih sedikit dari Ke-camatan Pamekasan (kota) sebanyak 3. 439 RTS.

Proses pencairan dana BLSM sejak tahap pertama di Pamekasan sempat diwarnai penolakan dan dugaan pemotongan dana oleh Kades.

Penolakan terhadap program ini dilakukan karena penerimanya di-duga tidak tepat sasaran dan jum-lahnya penerimanya sedikit atau tidak sesuai jumlah warga miskin di desanya. Sedangkan dugaan pemo-tongan dana BLSM sebagian sudah masuk ke ranah hukum setelah di-aduka ke Mapolres Pamekasan.

Selain itu ada juga warga yang tidak mencairkan dana BLSM sam-pai memasuki tahap kedua karena berbagai alasan. Diantaranya men-jadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri namun tercatat sebagai penerima BLSM di PT Pos, berdasar data yang dikirim oleh Badan Na-sional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (BNP2K). Namun semua persoalan itu sudah diatasi sampai pencairan tahap kedua. (uzi/muj/rah)

PAMEKASAN-Pencairan dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) perubahan di Kabupaten Pamekasan belum ada kepastian. Sebab, kartu perlindungan sosial (KPS) bagi calon penerima BLSM yang baru menerima pengalihan dari penerima sebelumnya belum terbit.

SAMPANG - Polres Sampang menetap-kan tersangka baru kasus penggelepan uang senilai 3.075.974.000 milik nasabah Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Madura di Kecamatan Ketapang, Senin (14/10). Ter-sangka baru adalah Teller BNI, Damai Ami H (30), warga Kota Sidoarjo.

Ditetapkannya Damai Ami (30) sebagai tersangka berdasarkan keterangan tersangka sebelumnya, Eka Virdaus (44), warga Jalan Raya Nyalaran I No 10 Kabupaten Pame-kasan yang berhasil diamankan sekitar dua minggu yang lalu dari hasil perkembangan pemeriksaan.

Tak jauh berbeda dengan pengakuan ter-sangka Eka Virdaus (44), Damai Ami H (30) menggunakan uang yang digelapkan untuk berjudi via online dengan berfoya-foya de-ngan wanita bayaran.

Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar mengatakan, tersangka baru (Damai Ami H-red) mengaku hanya menggunakan sebesar Rp 1,4 M. Hal itu digunakan memang untuk berjudi dan bermain wanita bayaran selama setiap minggu. Sehingga, tersangka Damai mengambil uang sekitar Rp. 20 juta setiap minggunya.

"Jadi tersangka baru ini mengambil uang di berangkas BNI setiap mingggu senilai Rp. 20 juta. Ya, ngakunya untuk judi dan main perem-puan bayaran," ucapnya kepada Koran Madura.

Damai yang diketahui masih single dan bekerja sebagai teller BNI selama 2,5 tahun tersebut saling pinjam meminjam kepada tersangka Eka Virdaus untuk memenuhi ke-butuhan uang perjudian ketika kalah dalam bermain judi via online. "Jadi kedua tersangka ini sudah mengetahui dan saling kerja sama dalam judi online kalau si Damai kalah pinjam ke berangkas melalui tersangka Eka," tuturnya.

Eka Virdaus (44) dihadapan wartawan menjelaskan, awal dirinya ketagihan per-mainan judi via online setelah dipengaruhi oleh temannya sendiri yakni tersangka Damai Ami H (30) yang merupakan teller di perusahan yang dipimpin dirinya.

Adapun barang bukti yang berhasil di-mankan dari tangan pelaku di antaranya 2 buah laptop yang diindikasikan untuk sa-ran perjudian, 3 buah ponsel, dua stik, dan 1 playstation yang diduga didapatkan dari hasil perjudian, serta satu dos books HP, dua ATM, dengan satu id card pelaku karyawan BNI. (ryn/lum)

SUMENEP - Beberapa dekade ini kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kian mengkhawatirkan. Kasus yang seringkali merugikan perempuan tersebut tiap tahun mengalami peningkatan.

BPMP melansir sedikitnya telah terjadi 106 kasus KDRT di Kabuputen Sumenep. Menurut BPMB-KB, keterbatasan ekonomi keluarga menjadi penyebab utama kekerasan dalam rumah tangga dan perceraian.

Kepala Badan Pemberdayaan Perem-puan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berancana (BPMP-KB) Kabupaten Sumenep, A. Masuni, mengatakan, bahwa kasus KDRT umumnya disebabkan oleh keterbatasan ekonomi keluarga.

“Beberapa kejadian yang sering kita lihat di berbagai media pasti adalah kasus paling tragis adalah ketika menyangkut kekerasan seksual ayah kandung terhadap anaknya yang masih duduk di bangku SD. Kejadian itu kadang karena ibunya sibuk berdagang di pasar untuk mencari nafkah, sehingga kesempatan itu terbuka lebar,” ka-tanya kepada Koran Madura.

Menurut Masuni, di Kabupaten Sumenep modus begitu masih belum marak terjadi. Namun, hal itu tidak menutup kemungkinan juga akan terjadi.

Ketika ditanya lebih lanjut tentang kasus KDRT di Kabupaten Sumenep, menurut Masuni, biasanya mutif aksinya pemukulan oleh suami.

Oleh karena itu, pada tahun ini, BPMP-KB akan membentuk Tim Pelayanan Terpadu Korban Tindak Kekerasan Berbasis Gender dan Anak. Tim itu beranggotakan antara lain BPMP sendiri, tokoh masyarakat, aparat dinas kesehatan, dan kejaksaan negeri. “Jika ada kasus menyangkut perempuan dan anak, tim akan menanganinya secara terpadu, dari sisi hukum, psikologis, konseling, dan pendamp-ingan intensif,” katanya.

Selain itu, kata Masuni, pihaknya sudah membicarakan lebih lanjut terkait dengan antisipasi itu, yakni akan mencoba mem-berikan pekerjaan kepada masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah.

BPMP-KB pada tahun ini berencana akan menganggarkan di APBD Sumenep. “Kita akan rencanakan di APBD Sumenep, semen-tara bentuk programnya adalah bisa melalui memberikan modal untuk beternak itik, ayam, maupun yang lainnya yang sesuai dengan potensi setempat,” jelasnya. (sym/mk)

BANGKALAN - Pemanfaatan tanah yang dialihfungsikan menjadi lahan tebu yang ada di tiga desa, yakni Banyuajuh, Kebun, dan Gili kecamatan Kamal men-uai kekecewaan. Sebab alih fungsi lahan tersebut dinilai tak ada koordinasi de-ngan pihak setempat. Hal itu disampaikan kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bangkalan, Budi Utomo.

”Garapan lahan yang diperuntukkan untuk pengembangan tebu tersebut me-mang tidak ada koordinasi lanjutan de-ngan kami. Moro-moro langsung meng-garap begitu saja,” kritik Budi.

Dia menjelaskan lahan yang digarap tersebut merupakan milik PT Semen Gresik yang difungsikan oleh PT Perke-bunan Nusantara X (PTPN) menjadi la-han tebu. Namun dalam garapannya tidak dilakukan koordinasi dengan Dishutbun selaku lembaga teknis.

Meskipun begitu, lanjutnya, pada tahun 2011 lalu pernah dilakukan MoU antara Pemkab Bangkalan dengan PTPN untuk dilakukan pengembangan tanaman tebu.

”Seharusnya saat pemulaian peng-

garapan ada koordinasi terlebih dahulu. Tidak sebatas MoU saja. Sebab Dishut-bun disini selaku lembaga teknis dalam pengembangannya,” jelasnya.

Dia menambahkan kerjasama antar PT Semen Gresik dengan PTPN, tidak melibatkan Dishutbun. Mereka menger-jakan sendiri apa yang telah dilaksanakan mengenai garapan lahannya.

Pihaknya tidak menampik dari segi keuntungan, dalam pengembangan lahan tebu di Madura memang cukup menjan-jikan. Sebab kondisi tanah dinilai cukup bagus untuk tebu. Selain itu, perhitungan secara ekonomis lebih menguntungkan. Hal itu disebabkan lahan garapan pada tanaman tebu umumnya dilakukan di tanah yang kurang produktif dan tandus.

Menurut Budi, secara global Indone-sia masih melakukan impor gula. Lahan yang ada di Madura cukup potensial, tak kalah saing dengan pulau Jawa. Sebab, target pemerintah adalah swasembada gula nasional dengan mengadakan pabrik tebu di Madura.

"Untuk di Bangkalan sendiri target pengembangan tebu sekitar 5000 ha la-

han yang akan digarap," ucapnya.Sementara itu, kritikan juga datang

dari DPRD Bangkalan. Wakil rakyat terse-but menilai lahan PT. Semen Indonesia (Gersik) seluas 208 hektar yang terletak di Kecamatan Kamal yang disewakan pada PTPN X untuk pengembangan tanaman tebu dinilai tidak pada peruntukannya. Oleh karena itu, dewan sangat menya-yangkan langkah PTPN X tersebut.

Melalui Ketua Komisi A DPRD Bang-kalan, Syafiuddin Asmoro mengatakan, 25 sertifikat tanah hak garap, milik PT Semen Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bang-kalan, bukan untuk pengembangan ko-moditas tebu di Bangkalan.

"Lahan seluas 208 hektar tersebut sejak dibeli dari masyarakat tahun 2005 oleh PT, Semen Indonesia tidak per-nah ada aktivitas, nah sekarang lahan tersebut disewakan pada PTPN X untuk pengembangan komoditas tebu. Padahal jelas sertifikat hak garapnya bukan untuk itu," kata Syafi, panggilan akrabnya.

Syafi menilai tindakan PT. Semen In-donesia menyewakan lahan yang bukan

peruntukannya tersebut bisa menimbul-kan sebuah asumsi agar lahan PT. Se-men Indonesia yang berada di Kecama-tan Kamal tersebut tidak kembali pada masyarakat. Padahal menurut UU agraria no 20 tahun 1960 menyebutkan bahwa tanah yang statusnya hak garap, jika dalam rentang waktu 25 tahun tidak ada aktivitas, hak tanah tersebut akan dikem-balikan pada pemilik sebelumnya.

Begitu pula sebaliknya, jika selama 25 tahun aktivitas terus berlangsung, maka pihak penggarap bisa meningkatkan sta-tus tanahnya menjadi hak milik. Pihaknya sangat menyayangkan langkah PTPN X yang menyewa lahan PT. Semen Indone-sia untuk pengembangan komoditas tebu.

Oleh karena itu, dalam waktu dekat, Komisi A bersama dengan dua komisi yang lain akan memanggil pihak-pihak terkait untuk membahas hal tersebut. Tentunya, hasil dari pembahasan terse-but akan menjadi rekomendasi dewan pada pihak Eksekutif Bangkalan, untuk melakukan langkah-langkah strategis, guna melindungi tanah-tanah rakyat dari para kapitalis atau pemodal. (ori/rah)

Page 10: e Paper Koran Madura 16 Oktober 2013

RABU 16 OKTOBER 2013 NO.0219| TAHUN II12 PAMEKASAN

JAGUNG MADURA. Petani mengupas kulit agar jagung kering di pohon ketika dipanen, di Desa Polagan, Galis, Pamekasan, Jatim. Dalam beberapa tahun terakhir, petani di Madura beralih menggunakan jagung bibit unggul seperti jenis hybrida, kerana dinilai lebih untung hingga lima kali lipat, jika dibandingkan dengan bibit lokal.

PAMEKASAN- Komisi Pe-milihan Umum (KPU) Pame-kasan dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat belum menunjukkan kesa-maan sikap terhadap aturan pemasangan alat kampanye. Dalam melaksanakan Peratu-ran Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 15 Tahun 2013 tentang Aturan Peng-gunaan Alat Peraga Kampa-nye, Panwaslu menyatakan tidak ikut bertanggungjawab, karena merasa imbauannya agar dilakukan sosialisasi secara menyeluruh terhadap PKPU itu tidak dilaksanakan oleh KPU Pamekasan.

Selain itu, pimpinan lembaga itu mengaku tidak pernah menerima surat res-mi yang berkaitan dengan pembagian zonasi (pemba-gian wilayah kampanye). PanwasluPamekasan, be-berapa waktu lalu, meno-lak menandatangi realisasi PKPU nomor 15 Tahun 2013 itu. Penolakan Penandata-ngan itudilakukan saat ra-pat koordinasi antara KPU, Partai Politik, dan Panwaslu dengan Agenda Penandata-ngan kesepakatan realisasi peraturan tersebut.

Lembaga itu menolak kesepakatan tersebut, ka-rena KPU Pamekasan dinilai masih setengah hati untuk melakukan sosialisasi men-genai Pedoman Pelaksanaan Kampanye itu. KPU juga di-anggap lamban melakukan koordinasi dengan Pemkab Pamekasan dalam memba-has zonasi (pembagian wilayah) kampanye.

Sementara KPU menya-takan sudah melakukan-

nya, bahkan sudah dilakukan hingga lapisan paling bawah. Sedang untuk eksekusinya merupakan kewenangan Panwaslu. Ketua Panwa-slu Pamekasan Mohammad Zaini mengaku tidak pernah mendapatkan surat tembu-san pembagian zona kampa-nye (zonasi) yang dikelurkan oleh KPU.

Lembaga pengawas pemilu itu merasa tidak bisa melakukan tindakan ter-hadap alat peraga kampanye yang dinilai melanggar pera-turan tersebut. “Bagaimana kami melakukan eksekusi, sementara KPU belum mem-berikan surat tembusan soal penetapan zona tersebut,” kata Zaini.

Sebagai penyenggara pemilu, kata dia, semestinya KPU bersikap proaktif dan tidak bersikap menunggu. Sekalipun tidak dilibatkan dalam pembahasan zonasi, yang penting ada pegangan yang bisa dijadikan dasar dalam melakukan tindakan, sudah dirasa cukup.

“Sekalipun tidak dili-batkan dalam pembahasan zona, minimal kami diberi-kan surat tembusan pen-etapan zona agar kami punya dasar,” katanya.

Zaini juga mengang-gap KPU Pamekasan lambat dalam melaksanakan pera-turannya tersebut. Padahal aturan itu sudah diberlaku-kan sejak tanggal 22 Novem-ber yang lalu. “Saya tidak menyalahkan caleg yang melanggar, sebab ini kami nilai murni karena keterlam-batan KPU melakukan sosial-isasi,” jelasnya.

Komisionir KPU Pame-kasan Divisi Sosialisasi, Di-din Sudarman mengatakan KPU hanya bertugas meny-ampaikan sosialiasi aturan tersebut, sementara yang berhak melakukan eksekusi adalah Panwaslu dan Pol PP.

KPU Pamekasan, kata Di-din, sudah melakukan sosial-isasi kepada masing-masing pimpinan partai politik, dan seluruh camat di Pamekasan dan meminta mereka untuk ikut serta menyebarkan in-formasi tentang aturan itu di masing-masing daerah Pe-milihan.

Dalam menentukan zo-nasi kampanye, kata Didin, lembaganya tidak melak-sanakan sendiri, melainkan bersama dengan Pemerin-tah Daerah setempat. Kare-nanya, penentuan zonasi itu dikuatkan dengan Peraturan Bupati (Perbub) Nomor 19 tahun 2013.

Sebelumnya, salah satu Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Halili manyatakan banyak caleg tidak mengetahui isi PKPU tersebut, karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan KPU kepada mereka. Se-hingga tidak heran, banyak alat paraga kampanye yang dibuat oleh para caleg dan dipasang di sejumlah titik yang terlarang.

Sebaiknya, kata Halili, KPU segera melakukan evaluasi secara menyelu-ruh, efektif tidaknya sosial-isasi yang dilakukan agar penerapan peraturan terse-but bisa maksimal. (awa/muj/rah).

KURANG SOSIALISASI

KPUD - Panwaslu Berbeda Pendapat tentang Alat Peraga

PAMEKASAN- Lembaga Pengkajian Kebijakan Daerah (LPKD) Kabupaten Pame-kasan meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setem-pat memverifikasi ulang 973 kelompok tani (poktan) yang tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan di wilayah terse-but. Sebab dari semua pok-tan di Pamekasan ditengarai terdapat poktan yang tidak aktif.

Ketua LKPD, Shodiq el Fadjar mengatakan verifikasi poktan ini perlu dilakukan, kaitannya dengan pember-dayaan petani di wilayah tersebut. Terlebih menjelang musim tanam.

Jangan sampai pemkab setempat salah memberi bantuan benih atau men-yalurkan program kepada kelompok tani yang tidak serius memberdayakan petani.

Shodiq menilai ada be-berapa kelompok tani di Pamekasan yang cender-ung tidak berfungsi mak-simal dalam menjalankan kelompoknya. Kelompok semacam ini berpotensi untuk menyalahgunakan bantuan, seperti dijual un-tuk keuntungan pribadi dan mengabaikan kepentingan masyarakat.

Ia mencontohkan pen-yaluran bantuan benih ter-hadap 231 poktan di Pame-kasan yang terdiri dari benih jagung dan benih tahun lalu ditengarai tidak seluruhnya sampai kepada petani.

Hal ini dikuatkan dengan adanya keluhan dari sejum-lah kelompok tani yang su-dah terdaftar sebagai pen-erima bantuan, tetapi tidak kebagian benih.

“Perlu diverifikasi ulang dan memperketat penga-wasan penyaluran bantuan maupun program-program pertanian yang bersifat pem-berdayaan terutama program multi years. Termasuk pen-yaluran dana bantuan lang-sung masyarakat (BLM) dari program usaha agribisnis pertanian (PUAP) yang su-dah bergulir sejak beberapa tahun lalu, ini juga harus di-pantau perkembangannya,” katanya.

Sebelumnya, Bupati

Pamekasan Achmad Syafii menyatakan tidak akan menyalurkan bantuan ke-pada Poktan yang tidak se-rius memberdayakan petani. Pihaknya sudah mengin-gatkan kepada kepala dinas terkait agar menghentikan bantuan dana maupun ban-tuan dalam bentuk lain ke-pada poktan yang tidak aktif. Penyetopan bantuan kepada poktan yang tidak aktif itu harus dilakukan, mengingat anggaran yang digunakan berasal dari kas negara.

Tidak hanya itu, pihakn-

ya juga akan menyetop bantuan bagi koperasi yang tidak serius mengelola dan mengembangkan koperas-inya. Dalam hal ini, pihakn-ya sudah mencanangkan bantuan sebesar Rp. 25 juta perdesa pertahun yang ber-sumber dari Anggaran Pen-dapatan dan Belanja Daerah (APBD) setempat.

“Dalam bidang koperasi, ini tumbuh karena ada se-mangat dan kemauan dari bawah. Bukan lantaran ka-rena ada program dari Pem-kab. Kami tidak akan pernah melayani lembaga-lembaga yang tidak mau hidup, tetapi hanya menganggarkan kebu-tuhan,” katanya.

Bantuan benih jagung dan padi terhadap kelom-pok tani di Pamekasan pada

2012 lalu terdiri dari bantuan benih padi kepada 40 kelom-pok untuk 25 hektare lahan sawah. Selanjutnya seban-yak 70 kelompok pada lahan kering untuk lahan seluas 25 hektare. Bantuan juga berupa benih padi hibrida kepada 50 kelompok untuk 10 hektare lahan di wilayah itu.

Dinas Pertanian (Dis-perta) juga memberikan bantuan benih jagung hi-brida kepala 71 kelompok tani untuk lahan seluas 15 hektare. Bantuan benih padi dan jagung pada musim tan-

am tahun lalu, tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan. Jumlah kelom-pok tani yang menerima bantuan benih pada musim tanam saat itu lebih banyak dibanding tahun 2011 lalu. Sebab ketika itu, bantuan benih hanya sekitar 200-an kelompok tani.

Bantuan benih padi dan jagung kepada kelompok tani yang ada di Pame-kasan ini dimaksudkan un-tuk meningkatkan produksi hasil pertanian. Selain itu, program tersebut juga di-maksudkan untuk men-dukung program pemerin-tah pusat pada 2015 yang mencanangkan surplus produksi pangan berupa padi dan jagung hingga 10 ribu ton. (uzi/muj/rah)

JELANG MUSIM TANAM

Pemkab Diminta Memverifikasi Poktan

Masa efektif pertanian ga-ram di Kabupaten Pamekasan diperkirakan hanya akan ber-langsung selama dua bulan, lebih pendek dari tahun se-belumnya yang berlangsung selama lima bulan.

Kepala Bidang Pengem-bangan Sumber Daya Ke-lautan, Dinas Kelautan dan Perikanan Pamekasan, Mu-hammad Istamam mengata-kan berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klima-tologi, dan Geofisika (BMKG)

Karang Ploso, Malang, awal musim hujan diperkirakan akan terjadi akhir bulan ini.

Sehingga, kegiatan pendederan garam yang dimulai sejak September lalu diperkirakan akan berakhir pada akhir bulan ini, dengan konsekwensi menurunnya jumlah produksi. Namun hal tersebut, masih bergantung pada permulaan turun hujan.

“Biasanya, meski sudah memasuki musim penghujan, pendederan masih akan tetap

berlangsung, karena intensi-tas hujan masih rendah dan masih memungkinkan dilaku-kan pendederan,” katanya.

Menurutnya, luas lahan garam tahun ini mencapai 871,94 hektar, tersebar di kecamatan Galis, Pademawu, dan Tlanakan. Dari segi luas lahan, tahun ini lahan yang ada lebih luas dari tahun 2012. Tahun lalu, luas lahan efektif yang digunakan oleh petani 839,05 hektar saja. Namun, pertambahan luas la-han itu, tidak diimbangi oleh peningkatan jumlah produk-si. ”Tahun lalu, produktifitas garam selama lima bulan de-ngan hasil produksi garam mencapai 91.508,32 ton,” katanya.

Sedangkan produktifitas garam untuk tahun ini, belum dapat diperkirakan. Hanya saja, data terakhir yang mas-uk pada Dinas Kelalautan dan Perikanan setempat, jumlah garam hasil panen telah men-capai 3.800 ton lebih.

Selain persoalan menu-runnya produktifitas, harga garam di pasaran juga menu-run dibanding tahun lalu. Jika tahun lalu harga garam rata-rata Rp 350 perkilogram, tahun ini harganya hanya Rp 225 perkilogram.

Nilai serapannya juga masih rendah, karena pihak pabrikan belum melakukan pembelian garam rakyat aki-bat masih tersedianya garam impor. (oni/muj/rah)

Produktifitas Garam MelorotPAMEKASAN - Produktifitas garam di Pamekasan tahun ini lebih sedikit dari tahun lalu, karena pen-garuh anomali (penyimpangan) cuaca yang ber-dampak pada pendeknya musim kemarau tahun ini.

PAMEKASAN - Panitia Pengawas Pemilu (Panwa-slu) Pamekasan, Jawa Timur, mengikutsertakan program asuransi jiwa semua anggota Panwaslu 2014 sebagai upaya untuk mengantisipasi berba-gai hal bagi para pengawas itu dalam menjalankan tugas ne-gara.

Ketua Panwaslu Pame-kasan Zaini menjelaskan ke-bijakan Panwaslu Pamekasan mengikutsertakan semua ang-gota pengawas pemilu itu, ka-rena berbagai pertimbangan.

“Selain karena tugas-tugas yang harus dilaksanakan se-mua anggota pengawas itu tergolong berat dan berisiko, juga program asuransi ini penting untuk menjaga kese-hatan mereka,” katanya men-jelaskan.

Menurut dia program itu merupakan kebijakan internal Panwaslu dengan cara meny-isihkan sebagian honor ang-gota panitia pengawas terse-but untuk mengikuti program

asuransi, yakni asuransi kes-ehatan.

Menurutnya, apabila nantinya ada anggota pani-tia pengawas yang sakit, ataupun memerlukan per-awatan, karena mengalami kecelakaan saat menjalan-kan tugas, maka mereka bisa mendapatkan pelayanan kes-ehatan secara gratis melalui program asuransi itu. “Tu-gas-tugas anggota Panwaslu di lapangan itu kan berat dan berisiko,” kata Zaini menje-laskan.

Menurut dia sebenarnya pemerintah pusat sendiri tidak menyediakan angga-ran untuk program keseha-tan bagi para anggota panitia pengawas pemilu. Hanya saja, Panwaslu Kabupaten Pame-kasan menyiasati dengan cara

menyisihkan sebagian honor mereka untuk program asur-ansi tersebut.

Untuk sementara, sam-bung dia, program asuransi bagi anggota pengawas pemilu itu, baru pada tingkat kecama-tan, yakni semua anggota panitia pengawas kecamatan (Panwascam).

“Ada sebanyak 42 orang anggota pengawas pemilu yang telah kami ikutsertakan program asuransi,” katanya menjelaskan.

Sedangkan untuk anggota panitia pengawas lapangan (PPL) di tingkat desa, menu-rut Zaini belum, dan masih menunggu hasil kajian in-ternal Panwaslu Pamekasan lebih lanjut, serta kemungki-nan ketersediaan dana. (ant/rah)

RESIKO KESEHATAN

Semua Pengawas Ikut Program Asuransi

Untuk sementara, sambung dia,

program asuransi bagi anggota

pengawas pemilu itu, baru pada tingkat kecamatan, yakni semua anggota

panitia pengawas kecamatan

(Panwascam).

Page 11: e Paper Koran Madura 16 Oktober 2013

RABU 16 OKTOBER 2013 NO.0219| TAHUN II 13PAMEKASAN

MUDIK IDUL ADHA. Sejumlah warga berjalan ke arah perahu bermotor, saat akan mudik Idul Adha 1434 H, di Pantai Pagagan, Pademawu, Pamekasan, Jatim. Sejumlah warga Kabupaten Probolinggo, Jatim yang merantau ke Pulaua Madura, mimilih transportasi laut saat akan merayakan Idul Adha bersama keluarga dibanding jalur darat, karena selain ongkosnya jauh lebih murah, jarak tempuh juga lebih singkat.

PAMEKASAN - Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Bapemas Pemdes) Kabu-paten Pamekasan menya-takan akan meninjau ulang pengajuan pengangkatan Pelaksana Tugas (PLT) Kepa-la Desa (Kades) Tamberu, Kecamatan Batumarmar. Hal ini akan dilakukan menyusul penolakan oleh Sekretaris Desa (Sekdes) setempat, Rusli.

Kepala Bapemas Pemdes Pemkab Pamekasan, Moh. Zakir mengatakan, pihaknya masih akan mempelajari usulan yang disampaikan pemerintah desa setempat soal pengangkatan PLT Kades Tamberu. Sebab, ke-tentuannya, penunjukan PLT Kades dilakukan terhadap Sekdes selama yang bersang-kutan bersedia mengemban amanat itu. Namun jika Sekdes menolak, maka pen-gangkatan PLT Kades bisa diberikan kepada pegawai kecamatan setempat.

“Kalau dari dua pihak ini, baik Sekdes maupun pegawai kecamatan tidak ada yang mau, maka penun-jukan PLT Kades tergantung bupati nanti. Saya masih akan mengecek usulan dulu seperti apa,” katanya.

Saat dihubungi melalui ponselnya, Zakir tidak mem-beri penjelasan lebih lanjut soal penunjukan Kades Tamberu itu. Ia mengaku masih berada di luar kota dan akan mengecek berkas usulannya setelah kembali ke Pamekasan.

Pengangkatan Pelaksana PLT Kades Tamberu, disoal warga karena dinilai tidak prosedural. Sebab pengang-katannya terkesan mengede-pankan pertimbangan keke-luargaan. Bahkan selama 22 tahun, jabatan Kades Tamberu, dijabat secara turun temurun antara bapak dengan anaknya. Selama 12 tahun, desa di ujung utara Pamekasan yang berbatasan dengan Kabupaten Sampang ini, dijabat oleh Abd. Sattar

dan 10 tahun berikutnya dijabat oleh Ruspandi, anak kandung Abd. Sattar.

Kini jabatan itu dikem-balikan lagi oleh Ruspandi kepada bapaknya, setelah masa jabatannya berakhir sejak 14 Juli 2013 lalu. Meski pengembalian jabatan itu bersifat sementara, namun menuai protes dari pen-duduk desa Tamberu sendiri karena ditengarai ada “kong-kalikong” antara Ruspandi dengan Camat Batumarmar, Fathorrahman.

Ahmad, tokoh masyarakat Desa Tamberu mengatakan, pengembalian jabatan kepada Abd. Sat-tar karena ketidak tegasan Camat Batumarmar. Sebab, Sekretaris Daerah Pame-kasan sudah memerintahkan kepada Camat Batumarmar untuk segera membentuk panitia pemilihan kepala desa (Pilkades).

“Perintah Sekda tidak diindahkan oleh Camat. Justru Camat menunjuk ayah mantan Kades Ruspandi sebagai pejabat sementara,” katanya.

Lebih lanjut Ahmad menjelaskan, Sekda Pame-kasan juga sudah membuat surat keputusan (SK) pen-gangkatan Plt. Kades Tam-beru kepada Sekretaris Desa Tamberu, Rusli yang tak lain adalah adik kandung Rupan-di, mantan Kades Tamberu. Namun SK itu ditangguhkan karena yang bersangkutan tidak berkenan.

“Dalam Peraturan Dae-rah Tentang Pemerintahan Desa, jika Sekdes tidak berk-enan menjadi PLT Kades, maka pihak staf kecamatan yang menjabatnya. Namun Camat Batumarmar menun-juk orang tua mantan kades Ruspandi,” terangnya.

Oleh sebab itu, Ahmad bersama anggota masyarakat Desa Tamberu lainnya mem-inta agar Pemkab Pamekasan memberikan teguran kepada Camat Batumarmar terkait tidak jelasnya pejabat di desanya. (uzi/muj/rah)

PEMERINTAHAN DESA

Bapemas Bisa Meninjau Ulang Penunjukan Plt Kades Tamberu

PAMEKASAN- Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) Pamekasan menengarai adanya permain-an antara Bulog dengan mitranya dalam pengadaan beras un-tuk program raskin di wilayah itu. Sempat terjadi penolakan warga terhadap beras raskin yang dikirim, karena dinilai tidak layak konsumsi. Penolakan terbaru terjadi di Desa Kadur, Ke-camatan Kadur dan Desa Larangan Luar, Kecamatan Laran-gan.

Selain kualitasnya yang tidak layak konsumsi, takarannya kurang dari ketentuan, yakni dari yang semestinya 15 kilo-gram perzak menjadi 13,7 kilogram perzak.

Ketua LP2M, Heru Budi Prayitno mengatakan tidak mung-kin beras yang tidak layak konsumsi tersebut dari rekanan langsung masuk ke gudang bulog kalau tidak ada keterlibatan orang-orang di dalam lembaga itu. Sebab, semestinya beras tersebut terlebih dahulu disortir sebelum masuk gudang. Jika pasokan dari rekanan berkualitas bagus, maka yang patut di-curigai adalah bulog.

“Sepertinya ada permainan antara bulog dengan rekanan-nya dalam kasus beras raskin ini. Kemungkinan sudah ada kerjasama,” kata Heru.

Sebagai penanggungjawab raskin, seharusnya, Bulog Di-vre Madura melakukan pengawasan yang ketat terhadap gu-dang Bulog dalam pengadaan beras raskin. Sebab ini merupa-kan bagian dari pelaksanaan tanggungjawab yang diberikan rakyat melalui pemerintah. Diantara bentuk pengawasan itu, Bulog harus memastikan beras yang akan didistribusikan merupakan beras yang layak konsumsi.

Pemeriksaan kualitas beras, tidak hanya dilakukan terha-dap sampel (contoh) yang diajukan rekanan, namun dilaku-kan terhadap masing-masing zak. Sebab, meskipun sasaran program itu merupakan warga miskin, namun mereka juga tidak mungkin mengkonsumsi beras yang sudah rusak.

“Jangan karena mereka adalah warga tidak mampu, lantas diberi beras yang sudah rusak,” katanya.

Ia meminta Bulog Sub Divre Madura melakukan pemu-tusan kontrak kerjasama dengan rekanan yang mengabaikan petunjuk pengadaan beras bulog. Karena selain merugikan masyarakat, hal itu juga menghilangkan kepercayaan terha-dap lembaga tersebut.

Kasus tersebut terjadi di Desa Larangan Luar. Beras peng-ganti dibagikan melalui salah satu LSM di Kecamatan Laran-gan sehingga memantik protes dari kepala desa setempat, Ali Ghufron, yang mengancam akan mengadukan hal tersebut ke Polisi karena menganggap penyaluran itu menyalahi prose-dur.

Pemanggilan itu dipandang perlu untuk mencari akar masalah kasus tersebut. “Masalah raskin merupakan masalah yang cukup krusial dan harus segera disikapi. Sebab di Pame-kasan beberapa waktu lalu terjadi gejolak akibat kasus ini,” katanya. (awa/muj/rah).

RASKIN

Mitra Kerja dan Bulog Diduga Main Mata

Binatang kurban itu dis-alurkan melalui sejumlah lem-baga di kabupaten tersebut. Kapala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pame-kasan, Amirussaleh menje-laskan, pengurangan jumlah hewan kurban itu disebabkan adanya protes dari salah satu ormas Islam yang menyebut-kan bahwa tidak ada hukum

islam yang mengatur kurban atas nama kantor atau lem-baga.

Protes itu disampaikan melalui surat resmi yang isin-ya menjelaskan bahwa kurban sedianya dilakukan oleh prib-adi, bukan mengatasnamakan lembaga atau instansi. Kurban semacam itu hukumnya ada-lah bid’ah.

“Ada pengurangan. Itu ka-

rena adanya protes dari salah satu ormas yang tidak meng-hendaki atau yang mengang-gap tidak sah apabila hewan kurban itu diatasnamakan lembaga, yang sah menurut ormas itu adalah yang dikelu-arkan oleh pribadi, dikurban-kan untuk masyarakat mis-kin,” katanya.

Akibat adanya prostes itu, sejumlah dinas dan in-stansi di lingkungan Pemkab Pamekasan dikabarkan me-narik kembali hewan kurban yang sudah disumbangkan, sehingga berdampak pada berkurangnya jumlah hewan kurban yang akan disembelih dan dibagikan.

Sementara jumlah pemo-hon hewan kurban baik mush-ollah, mesjid, pondok pesant-ren, dan lembaga lainnya,

jumlahnya justru bertambah dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini ada sekitar 110 lebih pemohon hewan kurban terse-but.

Untuk menyiasati ter-batasnya hewan kurban itu, sejumlah lembaga terpaksa tidak mendapatkan hewan kurban seperti halnya tahun lalu, namun hanya mendapat kupon daging kurban untuk dibagikan, itupun jika jum-lahnya memadai atau men-cukupi.

Bupati Pamekasan, Ach-mad Syafii juga terpaksa mengalihkan anggaran APBD yang semula diperuntukkan pengadaan hewan kurban, untuk kepentingan lainnya dengan persetujuan DPRD setempat.

Syafi’i mengatakan

masyarakat perlu tahu infor-masinya, bahwa ada anggaran dari APBD yang tidak direal-isasikan, karena ada sebagian masyarakat yang memper-soalkannya.

“Kami sepakat dengan teman-teman, dan sudah disampaikan ke DPRD bah-wa untuk menghindari po-lemik seperti itu, kami ali-hkan ke kegiatan yang lain,” jelasnya.

Kendati setelah dilakukan kajian secara agama dan dinilai tidak ada persoalan, tambah Bupati, namun setidaknya saat ini kebijakan itu diambil untuk menghindari polemik berkepanjangan, berikutnya perlu dibicarakan lebih lan-jut apakah tahun depan perlu kembali dianggarkan atau tidak.(oni/muj/rah)

Hewan Kurban Tak Sebanyak DuluPAMEKASAN - Jumlah hewan kurban yang dibagi-kan pemkab Pamekasan, pada tahun ini menurun drastis dibandingkan pada perayaan Idul Adha tahun lalu. Sebelumnya, jumlah hewan kurban di wilayah itu mencapai 162 ekor, terdiri dari 151 ekor kambing dan 11 ekor sapi. Sedang tahun ini hanya ada 125 ekor, yaitu 5 ekor sapi dan 120 ekor kamb-ing.

PAMEKASAN - Sebanyak enam konter HP yang berada di kawasan Parteker Trade Centre (PTC) Jl Cokroatmodjo, Kelurahan Parteker, Pame-kasan dibobol maling. Pulu-han handphone (HP) baru dan HP bekas serta uang jutaan rupiah digondol pelaku. Mas-ing-masing Cordova Cell, Lora Cell, Romeo Cell, Bunga Cell, Pojok Cell, dan H Cell.

Pelaku pembobolan konter HP diduga menjalankan ak-sinya sebelum subuh, saat pe-miliknya tidak dilokasi. Sebab, sebelum itu, pemilik konter masih berada di lokasi dan baru pulang jam 03. 00 dini hari untuk menunaikan sholat idul adha. Pembobolan konter itu diketahui sekitar pukul 08. 00 WIB, saat pemilik konter hendak membuka toko.

Sony, 38, salah satu pemi-lik konter mengetahui menja-di korban pembobolan sekitar jam 08. 00, setelah dihubungi temannya Arif yang juga men-jadi korban pembobolan. Ia tidak menyangka akan menja-di korban pembobolan, karena beberapa saat sebelum kejadi-an, masih ada beberapa pemi-lik konter di kawasan PTC.

“Saya tahunya setelah Arif men-ghubungi saya, kalau sudah dibobol maling. Mungkin pelakunya masuk setelah kami pulang untuk persiapan sholat id,” katanya.

Dari enam konter yang di-bobol dengan cara merusak gembok rolling door, diketahui

tiga konter berhasil dikuras oleh pelaku, yaitu Lora Cell, Bunga Cell, dan Cordova Cell.

Bunga Cell kehilangan sekitar 30 HP baru dan 25 HP bekas dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 150 juta. Lora Cell kehilangan sekitar 25 HP China dengan kerugian material ditaksir sekitar Rp 7, 5 juta. Sedangkan di Cordova Cell pelaku berhasil membawa kabur uang sebesar Rp 1,6 juta.

Setelah kejadian, jajaran Polsek Pamekasan bersama jajaran Polres Pamekasan mel-akukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi, untuk mengung-kap motif dan pelakunya. Guna memudahkan penye-lidikan, polisi memasang garis polisi (police line) di TKP.

Kapolsek Pamekasan IPTU Dwi Yatmoko mengatakan dari hasil olah TKP sementara, Polisi menduga bahwa pelaku

sudah mengenali lokasi ke-jadian. Minimal pelaku sudah sering ke lokasi kejadian. Leb-ih dari itu, polisi juga mem-perkirakan pelaku pencurian kali ini bisa jadi sama dengan pelaku pencurian sebulan lalu, setelah memperhatikan cara yang digunakan pelaku de-ngan membobol rolling door.

“Dugaan sementara ter-sangka sudah sering ke lokasi kejadian atau mengenal TKP. Dan pelakunya diduga pelaku

lama, karena satu bulan lalu merupakan kejadian paling dekat, juga sempat terjadi pencurian,” katanya.

Meski demikian, polisi be-lum bisa memastikan, karena masih akan terus melakukan penyelidikan hingga diperoleh petunjuk yang mengarah pada calon tersangka. Dalam kes-empatan itu, Kapolsek men-yayangkan tidak adanya CCTV, padahal kawasan itu termasuk daerah vital. (uzi/rah)

KRIMINAL

Enam Konter HP Disatroni Pencuri

Sebanyak enam konter HP yang berada di kawasan Parteker Trade Centre (PTC) Jl Cokroatmodjo, Kelurahan Parteker, Pamekasan dibobol maling.

Page 12: e Paper Koran Madura 16 Oktober 2013

RABU 16 OKTOBER 2013 NO. 0219 | TAHUN II14 SAMPANG

"Alami yang kami maksud-kan, atas kesadaran sendiri, tidak ada pemaksaan ataupun tekanan-tekanan," kata ang-gota Komisi VIII DPR RI asal Madura itu di Sampang.

Menanggapi adanya upaya perdamaian antara kedua kelompok bertikai di Kabupa-ten Sampang itu, ia menjelas-kan dalam proses perdamaian antara kedua belah pihak itu juga harus melibatkan semua pihak.

"Semua pihak itu meliputi perwakilan kelompok Islam Sunni, ataupun kelompok Is-lam Syiah, termasuk perwaki-lan pemerintah, yakni Pemkab Sampang dan Pemprov Jatim," katanya.

Jika proses perdamaian hanya dilakukan oleh kelom-pok tertentu, kata dia, maka upaya perdamaian itu akan sulit terwujud, apalagi kasus tragedi kemanusiaan yang menimpa kelompok minoritas Islam Sampang itu tergolong parah, karena harus terusir dari kampung halaman.

"Pemerintah saya kira perlu proaktif juga dan bersikap adil

dalam memperlakukan se-muanya, serta yang terpenting tidak mengorbankan kelompok tertentu," kata Rubaie.

Selain itu, kata dia, yang juga tidak kalah pentingnya dalam proses perdamaian itu melibatkan perwakilan semua tokoh ulama, sehingga semua pihak merasa terwadahi.

"Saya yakin, semua ulama dan tokoh-tokoh Islam setuju

dengan proses perdamaian ini dan saya yakin, perbedaan pa-ham tidak akan menyebabkan permusuhan, karena substansi ajaran Islam sesungguhnya menghormati perbedaan pa-ham," kata Rubaie.

Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu menjelaskan konflik yang ter-jadi di Indonesia akhir-akhir ini, termasuk konflik bernuan-

sa SARA di Sampang itu me-rupakan salah satu ancaman akan keutuhan NKRI.

Fenomena ini, kata dia, tidak hanya terjadi di Sampang, akan tetapi juga terjadi di se-jumlah daerah lain di Indone-sia, karenanya konflik yang ter-jadi itu harus diperhatikan.

"Makanya, proses per-damaian atau rekonsiliasi antara kedua belah pihak

yang bertikai perlu terus kita dorong," pungkasnya.

Informasi yang dihimpun Antara menyebutkan konflik Syiah-Sunni di Sampang itu bukan murni terkait masalah ideologi, namun persain-gan antarsaudara di tengah masyarakat yakni Ustadz Ta-jul Muluk dan Rois Alhukama yang kebetulan kedua berbeda paham. (ant/mk)

Rekonsiliasi Harus AlamiSAMPANg - Legisla-tor DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) XI Madura, Jawa Timur, Achmad Rubaie, mem-inta proses perdamaian antara kelompok Islam Syiah dengan Sunni di Kabupaten Sampang harus berjalan alami dan melibatkan semua pihak yang terlibat.

Sejumlah warga Syiah dan Sunni asal Sampang Madura, saling bermaafan usai pembacaan surat kesepakatan damai, saat Islah Warga Sunni-Syiah Sampang Madura, di pengungsian warga Syiah di Rusunawa Kompleks Puspa Agro Jemundo Sidoarjo, beberapa waktu lalu. Islah tersebut, menandai berakhirnya perselisihan dan konflik antara warga Syiah dan Sunni di Sampang Madura pada khususnya, serta di Indonesia pada umumnya.

SAMPANg - Warga Dusun Pelle, Desa Panyirangan, Ke-camatan Pangarengan, me-lakukan sumbangan secara swadaya untuk menunaikan ibadah kurban pada hari raya Idul Adha. Hasil sumbangan tersebut dibelikan sapi yang harganya mencapai sekitar Rp 13 juta.

Panitia Masjid Du-sun Pelle As'ad mengata-kan, setiap tahun dalam merayakan hari raya Idul Adha menarik sumbangan kepada tokoh masyarakat yang mampu, dan itu su-dah permintaan dari tokoh masyarakat sendiri. Bahkan, juga banyak warga kurang mampu yang ikut memberi-kan sumbangan sehingga kekurangan dari sumban-gan warga diambilkan dari kas masjid yang sudah ter-kumpul selama setahun.

"Penyembelihan hewan kurban di desa kami su-dah sering dilakukan setiap tahun dengan menarik sumbangan kepada tokoh masyarakat yang ada di desa kami. Dan setelah sholat Id warga banyak yang datang mengambil dagingnya de-ngan mendapatkan jatah sebanyak seperempat kilo-gram," ujarnya kepada Koran Madura, Selasa (15/10).

Sedangkan warga Dusun Pelle, Qoffar (45), mengaku bangga dengan jumlah da-ging yang dia dapatkan ka-rena menurutnya dalam pe-laksanaan kurban tersebut bukan dari jumlah daging yang dia dapatkan akan teta-

pi kebersamaan warga ketika menyembelih hewan kurban serta ikhlas dalam memberi-kan sumbangan.

“Meskipun sedikit kami merasa senang karena bukan dilihat dari jumlah dagingn-

ya akan tetapi kebersamaan warga karena warga desa sini banyak yang bekerja di luar daerah, sehingga ketika hari raya banyak yang pulang maka dari itu penyembelihan hewan ini di jadikan momen-tum untuk berkumpul de-ngan warga yang lain,” ucap-nya. (jun/lum)

HARI RAYA IDUL ADHA

Masyarakat Berkurban Secara Swadaya

Penyembelihan hewan kurban di desa kami sudah sering dilakukan

setiap tahun dengan menarik sumbangan

kepada tokoh masyarakat yang ada di desa kami.

Dan setelah sholat Id warga banyak yang datang mengambil dagingnya dengan

mendapatkan jatah sebanyak

seperempat kilogram,”

Panitia KurbanMasjid Dusun Pelle As’ad m

SAMPANg - Polres Sampang, Sabtu (12/10) sekitar pukul 22.30 WIB, mengamankan sebanyak 16 motor tanpa surat tanda kend-araan (STNK) bermotor. Razia kendaraan bermotor (ranmor) dilakukan di sejumlah titik per-kumpulan remaja di Kabupaten Sampang. Polres mengerahkan satu peleton oasukan dari ang-gota Satlantas, Satnarkoba, Sa-treskrim, Satintel, dan anggota Sabhara.

Pantauan Koran Madura, ra-zia tersebut menyasar senjata ta-jam (sajam), senjata Api (senpi), narkoba, dan tindak criminal la-innya. Razia dimulai dari Jalan Jamaludin tepatnya Taman Kota Sampang, tak jauh dari Mapol-res setempat. Sejumlah pemuda yang masih berstatus pelajar tersebut lari tunggang langgang ketika melihat polisi langsung menggrebek kerumunan pemuda saat sebelumnya nongkrong di jalanan trotoar taman.

Kapolres Sampang AKBP Im-ran Edwin Siregar melalui Kabag Ops Polres Imam Iriyanto me-ngatakan, operasi cipta kondisi menjelang hari Raya Idul Adha dilakukan dengan diikuti seluruh berbagai satuan polres. Hal itu dilakukan mengantisipasi adanya aksi kriminal di Kota Bahari yang

mulai di gelar sejak Sabtu (12/10) malam selama setiap hari.

"Seluruh satuan ikut semua dalam operasi cipta kondisi. Su-paya warga tidak menjadi korban menjelang hari raya kurban ini, apalagi agar tidak ada pemuda yang biasanya pesta mabuk-ma-bukan dipinggir jalan kayak gini," ucapnya saat dilokasi.

Tak henti disitu, polisi setelah mengamankan 1 motor pemuda di taman kota lantaran tidak bisa menunjukkan perlengkapan ken-daraanya. Kini giliran remaja se-dang asik bercengkrama tengah malam di Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan gunung Sekar, Kec/Kota Sampang.

Justru menariknya, seperti HL (11) salah satu seorang pelajar masih duduk kelas 6 SD di Kec/Kota Sampang, sempat hendak lari dari penyergapan polisi saat melakukan razia tersebut. Na-mun, polisi tak mau kalah untuk mengamankan kendaraan mo-tor. Pasalnya, sekumpulan rekan lainya juga demikian tak mempu-nyai Surat Izin Mengemudi (SIM) dan perlengkapan lainnya.

"Ini kok diperboleh dan di-izinkan anak kecil masih di bawah umur sama orangtuanya. Apa memang sayang anak apa tidak ini, kalau sayang gak akan

dibolehkan nongkrong sampek malam jam segini," terang Imam.

Imam menambahkan, dia-mankanya 16 ranmor tanpa su-rat kelengkapan motor, pihaknya langsung menilang dan menga-mankan di halaman Mapolres Sampang. Selanjutnya, jika or-angtua akan melakukan pengam-bilan bisa dengan membawa perlengkapan surat-surat kend-araannya.

"Kita langsung lakukan pe-nilangan di tempat kalau me-mang razia ini tidak bisa menun-jukkan kelengkapan kendaraan. Bila nanti mau ngambil silakan ke Polres dengan membawa surat perlengkapannya," jelasnya.

Begitu juga ketika dalam target operasi cipta kondisi dilakukan di jalan H Makboel Kelurahan Polagan Kec/Kota Sampang, sedikitnya ada 9 kendaraan berhasil diamankan setelah melakukan razia di Ja-lan Wijaya Kusuma dengan 8 kendaraan motor.

Apalagi, sekumpulan remaja pelajar di dua titik tersebut lari tunggang langgang ketika meli-hat sekumpulan polisi berserag-am lengkap hendak menghampi-ri. Namun, mereka tidak bisa lolos dengan sergapan anggota reserse berbaju preman. (ryn/lum)

PENGAMANAN

Motor Tanpa Dokumen Diamankan

RAZIA. Jelang Idul Adha, Polres Sampang menggelar razia di sejumlah titik di Kecamatan Kota Sampang, Sabtu (12/10) malam sekitar pukul 22.30 Wib. Beberapa motor tanpa STNK kini berhasil diamankan.

Page 13: e Paper Koran Madura 16 Oktober 2013

RABU 16 OKTOBER 2013 NO. 0219 | TAHUN II 15BANGKALAN

Menurut LeKSDam, ber-dasarkan ketentuan Undang-undang No 27 tahun 2007 dan Peraturan Presiden (Per-pres) No 122 tahun 2012, ser-ta Peraturan Pemerintah (PP) No 78 tahun 2010 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Pe-

merintah Daerah seharusnya membuat dua jenis perda re-klamasi atau setidak-tidakn-ya dalam draf raperda ini mengatur juga tentang Re-klamasi Daratan.

"Tentu sangat sulit untuk dilaksanakan jika akhirnya menjadi perda, karena dalam

Raperda itu sama sekali tidak mengatur tentang reklamasi daratan," ungkap Acmad Jak-far Al-amir, Divisi Hukum dan Advokasi LeKSDam.

Untuk itu, kata Jakfar, pe-merintah daerah (Pemda) se-harusnya membahas terlebih dahulu 4 Dokumen Perenca-naan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau kecil atau setidak-tidaknya mem-bahas 2 dokumen saja, yaitu tentang Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RSWP3K) dan Rencana Zonasi Wilayah Pe-sisir dan Pulau-pulau kecil (RZWP3K).

"Pemda seharusnya mem-

bahas 4 dokumen tentang ren-cana pengelolaan, jika tidak minimal 2 dokumen saja," tu-turnya.

Setelah membahas 2 do-kumen tersebut, sambung Jakfar, selanjutnya mem-bahas Raperda Reklamasi sehingga nantinya Perda Reklamalasi merupakan pengejawantahan dari 2 do-kumen, yakni RTRW (yang mengatur tentang daratan) dan RSWP3K (yang mengatur tentang perairan). Jika tidak demikian, dapat disimpulkan bahwa terjadi pelompatan pembahasan.

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Bangkalan,

Syafiudin Asmoro mengata-kan akan menampung kriti-kan dari LeKSDam. Politisi Gerindra ini menilai kritikan yang ditujukan terhadap ra-perda merupakan kritikan konstruktif. Sebab, Raper-da tentang reklamasi masih belum final dan akan terus dilakukan perbaikan demi kesempurnaan Raperda tersebut.

"Raperda ini belum final. Kami akan panggil pihak ekse-kutif untuk mempertanyakan seperti apa yang dikatakan oleh LeKSDam. Tidak menu-tup kemungkinan akan ditam-bah demi kesempurnaan ra-perda ini," tandasnya.(dn/rah)

Rancangan Peraturan Daerah Reklamasi Sulit TerealisasiJakfar: Seharusnya Pemda Membahas RSWP3K dan RZWP3K Terlebih DahuluBANGKALAN - LeKSDam (Lembaga Kajian Sosial Demokrasi) menyatakan rancangan peratutan da-erah (Raperda) reklamasi di Kabupaten Bangkalan, yang akan mengatur reklamasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil serta reklamasi daratan akan me-nemukan kesulitan dalam pelaksanaannya. Sebab dalam draf yang disusun sama sekali tidak menga-tur tentang reklamasi di daratan.

TRADISI TORON MADURA. Polantas mengatur lalu lintas pengendara sepeda motor yang antre masuk gerbang tol jembatan Suramadu sisi Tambakwedi Surabaya, Jatim, Senin (14/10). 'Toron' atau mudik pada Idul Adha merupakan tradisi bagi masyarakat Madura yang berada di luar Madura, pada H -1 Idul Adha.

BANGKALAN - Dalam Penetapan kembali Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilihan umum anggota DPRD, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten pada tahun 2014 oleh KPU Kabupaten Bangkalan ternyata mengalami penurunan. Dari jumlah yang telah ditetapkan sebelumnya terdapat sebanyak 961145 jumlah pemilih, namun setelah dilakukan perubahan rekapitulasi jumlah DPT turun sebanyak 4403, sehingga total DPT menjadi 956.742.

"Secara keseluruhan jumlah TPS yang ada ditetapkan sebanyak 2.557, dengan jumlah DPT laki-laki 465.640 orang diikuti jumlah DPT perempuan sebanyak 491.102. Total jum-lah DPT keseluruhan sebanyak 956.742 orang," kata Ketua KPUD Bangkalan, Fauzan Jakfar, kemarin (15/10).

Dia menjelaskan faktor yang mempengaruhi terhadap penurunan jumlah DPT disebabkan status kependudukan dari pemilih. Salah satu pe-nyebab yang sulit dihindari terjadinya rekapitulasi perubahan, karena masih banyak ditemui masyarakat di Kabupaten Bangkalan yang memiliki KTP ganda. Terutama perubahan terbesar terjadi pada warga Kecamatan Kota dan Galis, penurunannya mencapai 1.000 DPT.

"Kendala lainnya, pe-laksanaan e-KTP belum menyeluruh dan KTP lama masih berlaku hingga akhir Desember 2013. Itulah sebabnya masih ditemui kepemilikan KTP ganda," ungkapnya.

Menurut Fauzan, jika masih ada orang yang merasa belum terdaftar sebagai DPT, bisa melaporkan ke PPS dan ditindaklanjuti ke PPK. Nama tersebut akan masuk dalam DPT khusus. Seperti seseorang yang dalam 9 April 2014 usia 17 tahun sudah masuk dalam daftar.

Fauzan menerangkan dalam UU nomor 8/2012 KPU diwajibkan membuat sistem informasi pendaftaran, sehingga data kependudukan bisa terferivikasi dengan baik. Jadi, jika ada pemilih berkependudukan ganda akan ditolak oleh KPU.

Oleh karena itu, setelah dilakukan rekapitulasi perbaikan kembali pasca penetapan DPT pada September (11/9) lalu dan penetapan perbaikan oleh KPUD Bangkalan, Minggu (13/10) diketahui jumlah DPT Kecamatan Kota Bangkalan terdiri dari 66.921 orang dengan 215 TPS. Kecamatan Socah dari 153 TPS, terdapat 50.693 DPT. Kecamatan Burneh 179 TPS, dengan 61.937 DPT. Disusul dengan Kecamatan Kamal dengan 117 TPS dan 44.281 pemilih.

Selain itu, Kecamatan Arosbaya terdiri dari 116 TPS, de-ngan 42.528 pemilih. Kecamatan Geger 68.873 DPT, dengan 159 TPS. Begitu juga, Kecamatan Klampis terdiri dari 130 TPS, dengan 47. 160 pemilih. Kecamatan Sepuluh 127 TPS dan 46.171 DPT.

Untuk Kecamatan Tanjung Bumi 138 TPS, dengan 42.962 pemilih. Kecamatan Kokop 186 TPS dan 58.678 pemilih. Kecamatan Kwanyar 113 TPS, dengan jumlah DPT 46.897 orang. Kecamatan Labang 108 TPS, diikuti jumlah DPT 37.214. Kecamatan Tanah Merah 179 TPS, dengan DPT 76.516 pemilih.

Terakhir, Kecamatan Tragah 83 TPS, dengan 30.874 DPT. Kecamatan Blega 169 TPS, dengan 59.202 pemilih. Kecama-tan Modung 110 TPS, 44.189 pemilih.

"Untuk Kecamatan Konang 130 TPS dan 53.896 jumlah pemilih. Kecamatan Galis 163 TPS, yang mempunyai jumlah DPT 77.750 orang," kata Fauzan.

Sementara itu, dalam pemilihan jumlah TPS perbedaan antara Blega dan Galis disebabkan lokasi kedekatan TPS dengan jumlah pemilih. Dalam satu TPS maksimal terdiri dari 500 pemilih. Meskipun demikian dalam pemilihan TPS, tidak serta merta dilakukan tanpa penilaian. Faktor jarak yang harus ditempuh oleh pemilih memungkinkan dilakukan penambahan TPS. (ori/rah)

PEMILU 2014

Daftar Pemilih Tetap Berkurang 4403 Pemilih

Kendala lainnya, pelaksanaan e-KTP belum menyeluruh

dan KTP lama masih berlaku hingga akhir

Desember 2013.”

Fauzan JakfarKetua KPUD Bangkalan

BANGKALAN - Kekeringan yang melanda 17 kecamatan di Kabupaten Bangkalan sema-kin terasa. Masyarakat terutama yang berada di dataran tinggi sa-ngat merasakan dampak musiman tersebut. Namun penanganan dari pihak eksekutif sebagai lembaga yang mempunyai kebijakan dan solusi sangat lamban, bahkan terkesan membiarkan masalah kekeringan yang melanda warg-anya.

Menurut anggota Komisi B DPRD Bangkalan, Mujiburrahman, kekeringan kekeringan merupakan bencana musiman, yang selalu ter-jadi setiap tahun. Namun, pemkab Bangkalan seakan-akan tak pernah mempunyai solusi pasti mengenai bencana tahunan ini.

"Jika tidak ada solusi jangka panjang, bisa dipastikan bencana tersebut tak akan pernah teratasi," kata Mujiburrohman.

Menurutnya, bencana terse-but selalu diatasi dengan prog-ram jangka pendek dengan drop-ing air bersih ke setiap kecamatan yang mengalami kekeringan. Akan tetapi, program semacam tersebut dinilai masih kurang efektif, ka-rena pengiriman yang tidak secara terus-menerus.

Dirinya mengaku pernah memberikan saran kepada pihak terkait agar memprogramkan peminjaman mobil angkutan air agar bisa digunakan masyarakat setiap saat. Namun rupanya usulnya tersebut tak pernah dihi-raukan oleh pemerintah.

"Saya pernah ajukan satu mobil air untuk memfasilitasi minimal satu kecamatan. Tetapi, tidak bisa dilaksanakan oleh pihak terkait," ungkapnya.

Selain itu, dia mengatakan, so-lusi pengeboran sumber mata air yang ada tak pernah dilakukan pe-merintah. Alasannya pasti selalu kekurangan dana anggaran. Pada-hal jika memungkinkan bisa diam-bilkan dari pos anggaran yang lain.

"Prihatin kalau melihat masyarakat yang bisa mandi sekali dalam satu hari. Itu pun sisa airnya masih saja diambil untuk minuman hewan ternak. Seperti yang terjadi di desa Tagungguh, Kecamatan Tanjung Bumi," terangnya.

Saat dikonfirmasi, Camat Tan-jung Bumi Achmad Tumiran me-ngatakan, dari 14 desa yang ada di Kecamatan Tanjung Bumi, lima desa berstatus kering kritis, yakni Desa Larangan Timur, Bungkeng, Bandang Dajah, Tagungguh, dan Desa Planggiran.

di tempat terpisah, Sekretaris Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bangka-lan Siti Amina memaparkan, pro-ses pengiriman air bersih selalu di-lakukan sesuai jadwal pengiriman. Pihaknya membantah jika droping air ke Kecamatan Tanjung Bumi belum dilakukan.

"Droping air bersih ke semua desa yang terdampak bencana kekeringan terus dilakukan setiap hari. Namun, dilakukan secara bergiliran. Semua sudah ada agendanya," ucapnya. (ori/rah)

MUSIBAH MUSIMAN

Eksekutif Lamban Menangani Kekeringan

BANGKALAN -Warga Nah-dliyin yang tersebar di selu-ruh pelosok tanah air, khu-susnya yang ada di wilayah Kabupaten Bangkalan diminta untuk membuat Kartu Tanda Nahdlatul Ulama (Kartanu). Hal itu dimaksudkan sebagai upaya mengantisipasi ke-mungkinan adanya gangguan dari pihak luar yang ingin menghancurkan NU.

"Kami imbau kepada se-mua kaum Nahdliyin Bang-kalan dan di Indonesia pada umumnya untuk segera membuat Kartanu. Selain sebagai upaya antisipasi ter-hadap pihak luar yang dapat merusak NU dan NKRI, juga untuk mengetahui jumlah warga NU," kata Wakil Ketua PCNU Bangkalan, Muham-mad Makki Nasir.

Pendataan ini, kata Nasir, murni untuk mendata warga NU tanpa adanya embel-embel santunan maupun asuransi. Demikian itu, sebagai bentuk dari amanat muktamar ke 32 di Makassar tahun 2010 lalu.

Nasir menegaskan pen-dataan warga NU dengan bentuk pembuatan Kartanu bukan untuk kepentingan sesaat, seperti Pemilukada atau kepentingan lainnya yang ada sangkut-pautnya dengan politik.

"Pendataan ini jauh lebih penting dengan tujuan untuk mendata ulang peta kekuatan

potensi warga Nahdliyin agar NU ke depan semakin baik dan maju, sejahtera lahir dan batin dalam koridor ajaran ahlus sunnah wal jama’ah," ujarnya.

Sebelum kemerdekaan dan pasca kemerdekaan RI, sam-bungnya, NU sudah banyak memberikan sumbangsih ke-

pada NKRI. Termasuk penda-taan warga NU pun melalui Kertanu tersebut untuk kema-slahatan dan menjaga keutuh-an NKRI ke depan, ucapnya.

"Pendataan ini akan benar-benar mendata warga, artinya pengurus akan jemput bola di pendataan ini, pengurus akan turun langsung ke ranting-ranting untuk mendata warga NU satu per satu sampai be-nar-benar terdata semuanya," kata Nasir. (dn/rah)

NU

Kartanu untuk Lindungi Keutuhan NKRI?

Selain sebagai upaya antisipasi terhadap

pihak luar yang dapat merusak NU

dan NKRI, juga untuk mengetahui jumlah

warga NU,"

Muhammad Makki NasirWakil Ketua PCNU Bangkalan

KORAN SISA SHALAT ID. Seorang warga mengumpulkan koran yang berserakan di halaman Masjid Baitul Hakim, Kota Madiun, Jatim, Selasa (15/10). Koran tersebut merupakan sisa koran yang digunakan sebagai alas oleh jamaah shalat Idul Adha yang tidak tertampung di dalam masjid.

Page 14: e Paper Koran Madura 16 Oktober 2013

RABU 16 OKTOBER 2013 NO.0219| TAHUN II16 SURAMADU

SUMENEP - DPD Partai Na-sional Demokrat (Nasdem) Sume-nep, Sabtu (12/10) mengadakan rapat koordinasi calon anggota legislatif dari Dapil XI Madura di sekretariat Partai Nasdem Jln. dr. Cipto No 1 Kolor. Rapat tersebut diikuti semua caleg partai besu-tan Surya Paloh itu, mulai ting-kap pusat hingga kabupaten.

Ketua DPD Partai Nasdem Sumenep Abu Sufyan dalam sambutannya mengatakan, ra-pat tersebut untuk menyatukan visi para caleg, baik caleg tingkat pusat, tingkat provinsi dan lebih khusus tingkat kabupaten dalam memenangkan Partai Nasdem pada pemilu mendatang.

“Kita dalam satu gerbong Par-tai Nasdem adalah satu rumah. Makanya kita harus bersatu demi mencapai tujuan utama, yakni untuk mencapai kemenagan dalam pemilu mendatang,” tegas caleg nomor urut 1 dari Dapil 3 Sumenep, dalam sambutannya.

Sementara Ketua Bidang

Media dan Komunikasi Publik DPP Partai Nasdem Sri Sajekti Sudjunadi berharap, Partai Nas-dem tidak hanya sebagai peserta pemilu 2014, tapi bagaimana bisa memenangkan pesta demokrasi tersebut. Untuk memenangkan pemilu, lanjutnya, para caleg harus memiliki strategi.

“Sesuai dengan harapan Ket-ua Umum Partai Nasdem (Surya

Paloh), berdirinya Partai Nasdem ini bukan hanya sebagai peleng-kap dari pelaksanaan pemilu. Na-mun, target yang harus dicapai adalah kemenangan. Kemengang itu baru akan dicapai akibat ke-kompakan dari seluruh caleg dan juga pengurus Partai Nasdem di tingkat desa,” tukasnya.

Acara tersebut berlangsung khidmat. (adv/edy)

SEREMONIAL

Partai Nasdem Merapatkan Barisan

SAMPANG - Bupati Sampang A Fannan Hasib dan Wakil Bu-pati Sampang Fadhilah Budio-no beserta keluarga menggelar Open House di Pendopo Bupati setempat, Selasa (15/10) sekitar pukul 07.00 WIB. Pelaksanaan Open House itu untuk saling menjalin silaturrahmi dengan ribuan warga Kota Sampang usai melaksanakan sholat Hari Raya Idul Adha 1434 H.

Ribuan warga bergiliran mu-lai bersalaman secara bergantian dengan Bupati Sampang A Fan-nan Hasib didampingi istrinya Nanik Aminillahh Fannan Hasib memperingati ramah tama guna bersilaturrahmi dalam suasana lebaran tahun ini. Begitu juga dengan Wakil Bupati Sampang Fadihlah Budiono beserta istri. “Memperingati Hari Raya Idul Adha 1434 H ini semoga kita mampu saling maaf-memaaf-kan,” ucap A Fannan Hasib ke-

pada Koran Madura.Tak hanya itu, para tamu yang

datang di pendopo itu juga be-rasal dari semua Formimpa dan SKPD yang hadir untuk mera-maikan suasana lebaran dengan saling berjabat tangan satu de-ngan lainnya. Dikatakan A Fan-nan, dalam lebaran idul adha kali ini pihaknya telah berqurban sebanyak 22 sapi dan kambing sebanyak 86 ekor. Hal itu yang telah di distribusikan ke sejumlah yayasan, masjid, dan mushalla di 14 Kecamatan Sampang. “Tahun ini jumlahnya 22 ekor sapi, untuk kambing sebanyak 86 terbagi di seluruh kec/kota,” paparnya.

Orang nomor satu di Ka-bupaten Sampang juga me-nambahkan, dalam mendekati Hari Raya Idul Adha beberapa waktu lalu kota bahari juga mendapatkan penghargaan minimnya angka buta aksara dari Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan (Kemendik-bud). Sebab, jika dibandingkan dengan kota lainnya, Sampang berhasil menekan angka buta aksara dengan menempati per-ingkat tiga di Provinsi Jawa Timur. “Alhamdulillah setelah mendapatkan piagam peng-hargaan dari Kemendikbud Ka-bupaten Sampang nomor tiga setelah Kota Probolinggo dan Malang,” imbuhnya.

Dirinya berharap dalam adanya penghargaan itu, agar menjadi motivasi terhadap se-luruhnya agar Sampang terk-enal dengan agamisnya menjadi lebih baik. Apa lagi, selama di-rinya masih memimpin Kabu-paten Sampang. “Semoga kita tidak mengharapkan adanya buta aksara tapi kita juga meng-harap dengan adanya penguran-gan buta aksara karena ini suatu penghargaan dari Allah SWT,” jelasnya. (adv/ryn/lum)

SEREMONIAL

Bupati dan Wakil Bupati Menggelar Open House

Bupati dan wakil Bupati Sampang se keluarga menggelar Open House di Pendopo usai mengikuti sholat Idul Adha di Lapangan Wijaya Kusuma Sampang.

Selain melangsungkan ibadah shalat Id, pejabat pol-restabes Surabaya juga me-nyumbangkan 15 sapi dan 80 kambing kurban kepada yayasan sosial dan warga seki-tar untuk disembelih.

Kapolrestabes Surabaya, kombespol Setija Junianta mengatakan, secara simbolis satu-persatu sapi dan kamb-ing kurban ini diserahkan ke-pada yayasan sosial, takmir masjid dan warga sekitar, de-ngan harapan daging hewan kurban tersebut, dapat ter-salurkan secara merata dan

tepat sasaran.“Kami memenuhi kewa-

jiban sebagai umat muslim, kami harap dengan disalur-kan melalui takmir masjid dan yayasan, daging kurban akan tersalurkan dengan tepat kepada yang membutuh-kan,” ujarnya Kapolrestabes, Kombes Pol Setija Junianta.

Usai menyerahkan secara simbolis hewan kurban kepada yayasan sosial dan warga seki-tar, kapolrestabes surabaya be-serta pejabat lainnya menyaksi-kan prosesi penyembelihan sapi kurban yang dilakukan di depan

gedung barak dalmas mapol-restabes surabaya.

Sementara itu, dua perem-puan pingsang ketika berd-esak-desakan dalam proses pembagian daging kurban di polrestabes surabaya. Satu diantaranya dewi (15) warga jembatan merah surabaya.

Warga yang menunggu antiran di luar pagar sisi sela-tan Mapolrestabes, saat dibu-ka langsung berebut merang-sek masuk, keduanya terjatuh dan sempat pingsan, mereka sadar saat diberi pertolongan dengan diberi minum.

Setelah mendapat perto-longan, keduanya langsung menuju barisan untuk men-dapat kupon untuk ditukar de-ngan daging yang disiapkan di gedung Bhara Wira.(ddy)

Sebab Berdesakan, Perempuan itu PingsanSURABAYA – Anggota Kepolisian Polrestabes Surabaya bersama masyarakat setempat, mengikuti shalat idul adha yang dilangsungkan di halaman mapolrestabes Surabaya, Selasa (15/10).

SURABAYA -- PT Pelabu-han Indonesia (Pelindo) III membagikan 114 hewan kur-ban yang terdiri dari 34 ekor sapi dan 80 ekor kambing, pada hari raya Idul Adha 1432 Hijriah tahun ini. Hewan kur-ban yang diperoleh dari sum-bangan para karyawan terse-but akan dibagikan kepada warga yang berhak menda-patkannya, di sekitar Pelabu-han Tanjung Perak Surabaya.

Kepala Humas PT Pelindo III Surabaya, Edi Priyanto ke-pada wartawan mengatakan, sebagian hewan kurban akan disembelih langsung di ling-kungan kantor dan dibagi-bagikan untuk warga di seki-tar dan sebagian lain (hewan hidup, Red) diserahkan kepa-da yayasan/lembaga/panitia/ta’mir masjid/mushola sesuai dengan kriteria dan survey yang telah dilakukan oleh panitia sebelumnya.

“Ini bentuk kepedulian PT Pelindo dan karyawan kepada warga tak mampu. Jumlah se-gitu (114) diperoleh dari kar-yawan Kantor Pusat PT Pelin-do III dan Pelindo III Cabang Tanjung Perak Surabaya, anak

perusahaan Pelindo III dan mitra kerja Pelindo III,” ujar Edi Priyanto.

Kegiatan pembagian he-wan kurban di PT Pelindo III memang menjadi tradisi ru-tin. Pada tahun ini, hanya 6

ekor sapi yang langsung dis-embelih di lokasi, yang selan-jutnya akan dibagi dalam ben-tuk daging untuk dibagikan langsung kepada masyarakat, sedangkan sisanya sebanyak 28 ekor sapi disalurkan dalam bentuk hewan sapi hidup ke-pada yayasan dan lembaga yang sudah ditunjuk.Sedan-gkan kambing yang dipotong langsung hanya 3 ekor dan 77 lainnya diberikan dalam keadaan hidup.

Dalam pelaksanaan keg-iatan kurban tersebut, lan-jut Edi, PT Pelindo III seba-gaimana tahun sebelumnya bekerja sama dengan Ta’mir Masjid Baitul Hakam Pelabu-han Tanjung Perak Surabaya dalam penyembelihan dan penyalurannya sehingga di-harapkan dalam penyaluran-nya dapat tepat sasaran dan menyentuh kepada seluruh lapisan masyarakat. (ara)

KURBAN

Pelindo III Membagikan 114 Hewan Kurban

KEPALA DESA BANARESEP TIMUR KECAMATAN LENTENG