dx komunitas kita-1
DESCRIPTION
diagnosis komunitasTRANSCRIPT
Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
DIAGNOSIS KOMUNITASPUSKESMAS PALARANJANUARI – APRIL 2016
Disusun Oleh
Alif Via Saltika Putri 1410029031
Andi Amalia Nefyanti 1410029033
Aviciena Iskandar 1410029018
Saesar Revita Prahadiani 1410029027
Pembimbing:
dr. M. Khairul Nuryanto, M.Kes
Veronika Hinum, S.KM, MM
dr. Kasiman
Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik
Lab Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
Puskesmas Palaran
Juni 2016
1
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................................................. 1Daftar Isi ...................................................................................................................................... 2Daftar Gambar .............................................................................................................................. 3Daftar Tabel ................................................................................................................................. 4I PENDAHULUAN................................................................................................................. 51.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 51.2 Tujuan ................................................................................................................................. 6II DATA PUSKESMAS PALARAN ..................................................................................... 72.1 Data Wilayah Palaran ......................................................................................................... 72.2 Data Kependudukan ........................................................................................................... 82.3 Data Fasilitas Pendidikan ................................................................................................... 92.4 Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan ................................................................................... 102.5 Data Ketenagaan ................................................................................................................. 112.6 Data Khusus ........................................................................................................................ 12III IDENTIFIKASI MASALAH..............................................................................................173.1 Identifikasi Masalah di Puskesmas Palaran ........................................................................173.2 Identifikasi Faktor Predisposisi ..........................................................................................19IV ANALISA MASALAH........................................................................................................214.1 Menentukan prioritas masalah ............................................................................................21V FISH BONE..........................................................................................................................285.1 Fish Bone (Ishikawa) Permasalahan Kesehatan, Faktor Risiko dan Sumber Daya ...........28VI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH....................................................................296.1 Identifikasi Alternatif Pemecahan Masalah ........................................................................29VII PENELITIAN KETEPATAN INTERVENSI..................................................................307.1 Identifikasi Ketepatan Intervensi ........................................................................................30VIII PLAN OF ACTION............................................................................................................324.1 Rencana Kegiatan Intervensi...............................................................................................32DAFTAR PUSTAKA
2
DAFTAR GAMBAR
2.1 Peta Wilayah Kecamatan Palaran ....................................................................................... 7
DAFTAR TABEL
2.1 Data Kependudukan Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Tahun 2015 ............................... 82.2 Data Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran hingga Januari 2016........... 92.3 Data Fasilitas Pendidikan Kecamatan Palaran Tahun 2015 ............................................... 92.4 Data Fasilitas & Tenaga Kerja Pelayanan Kesehatan Kecamatan Palaran Tahun 2015 .... 102.5 Data Tenaga Kerja di Puskesmas Induk Kecamatan Palaran Tahun 2015 ......................... 112.6 Indikator Derajat Kesehatan Tahun 2015 dan 2016 ........................................................... 132.7 Jumlah Kunjungan Puskesmas Palaran Januari – Maret 2016 ........................................... 132.8 Daftar 10 Penyakit dengan Kunjungan Terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran
Januari – Maret 2016........................................................................................................... 15
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar tewujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis (1). Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
dibuat program program pembangunan, salah satu diantaranya program upaya kesehatan
masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan jumlah, pemerataan, dan kualitas kesehatan
melalui puskesmas dan jaringannya meliputi puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan
bidan di desa (2).
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelengggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, yang lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya (3).Selain itu, Puseksmas juga memiliki fungsi sebagai
penyelenggara upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat pertama dan upaya kesehatan
perseorangan (UKP) tingkat pertama serta sebagai wahana pendidikan tenaga
kesehatan.Upaya Kesehatan Masayarakat adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat. Upaya Kesehatan Perseorangan adalah
suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit
dan memulihkan kesehatan perseorangan (4).
Masalah merupakan suatu kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Perumusan
masalah yang baik adalah apabila pada rumusan tersebut jelas menyatakan adanya
kesenjangan yang dapat dikemukakan baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
Masalah dalam perencanaan kesehatan tidak hanya terpusat masalah penyakit saja namun
meliputi semua faktor yang mempengaruhi kesehatan penduduk atau masyarakat, termasuk di
dalamnya adalah perilaku, lingkungan, kependudukan, dan pelayanan kesehatan.
5
4
Dengan demikian, yang harus berperan dalam menanggulangi masalah tersebut tidak
hanya petugas kesehatan saja. Tetapi juga membutuhkan peran serta aktif dari masyarakat di
wilayah tersebut. Masalah tersebut dibahas dalam diagnosis komunitas dengan cara
mengidentifikasi faktor resiko dan sumber dari suatu masalah kesehatan pada suatu
komunitas, mengusulkan rencana untuk mengatasi masalah tersebut dan mengevaluasi
indikator serta metode sebagai program intervensi.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari masalah yang ada di
Puskesmas Palaran, identifikasi faktor-faktor terkait masalah dan analisa penyelesaian
masalah serta pengaplikasiannya di masyarakat, terutama di wilayah kerja Puskesmas
Palaran.
6
5
BAB II
DATA PUSKESMAS PALARAN
2.1 Data Wilayah Palaran
Kecamatan Palaran adalah salah satu bagian dari wilayah Kota Samarinda, yang
berdasarkan PP No. 21 Tahun 1987 terdiri atas 5 Kelurahan, yaitu Kelurahan Rawa Makmur,
Bukuan, Simpang Pasir, Bantuas, dan Handil Bakti.Batas wilayah Kecamatan Palaran
meliputi:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Mahakam.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Mahakam.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sanga-Sanga Kabupaten Kukar.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Samarinda Seberang.
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Palaran
Skala 1 : 750.000
KEL. SEIKELEDANG
KEL. KP BAQA
KEL. MASJID
KEL. RAPAKDALAM
SKEL. H. BARU
KEL. SENGKOTEKKEL. RAWAMAKMUR
KEL. SIMPANG TIGA
KEL. SIMPANG
PASIR KEL. BUKUAN
KEL. LOA JANAN ILIR
KEL. HANDIL BAKTI
U
KEL. BANTUAS
PUSKESMASPALARAN
6
7
2.2 Data Kependudukan
Tabel 2.1. Data Kependudukan Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Tahun 2015
No Variabel Satuan
Kelurahan
PalaranRawa
Makmur
Simpang
Pasir
Handil
Bakti
Data Demografi
1.Jumlah
kelurahanKel 1 1 1 3
2. Luas wilayah Km2 1.200 4.400 7.200 12.800
3.Jarak ke
puskesmasKm 1 3 3
4.Waktu tempuh
ke puskesmasMenit 10 30 20
5.Kepadatan
pendudukJiwa/Km2 1.463 128 103 1.694
No Variabel Satuan
Kelurahan
PalaranRawa
Makmur
Simpang
Pasir
Handil
Bakti
Data Demografi
1. Jumlah RT RT 52 25 32 109
2. Jumlah RW RW 15 7 8 30
3. Jumlah rumah Buah 4.050 1.536 1.932 7.518
4. Jumlah KK KK 5.219 1.596 1.988 8.803
8
7
Tabel 2.2. Data Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran hingga Januari 2016
Kelurahan
Jumlah
Pendudu
k
Bayi
(0-11
bulan)
Baduta
(0-23
bulan)
Anak
(1-5
tahun
)
Produk-
tif
Ibu
Hamil
Ibu
NifasLansia
Rawa
Makmur23.517 430 861 2.650 4.233 473 452 1.999
Handil
Bakti9.959 182 364 1.122 1.793 200 191 847
Simpang
Pasir8.640 158 316 974 1.555 174 166 734
Total 42.116 771 1.541 4.746 7.581 848 809 3.580
2.3 Data Fasilitas Pendidikan
Tabel 2.3. Data Fasilitas Pendidikan Kecamatan Palaran Tahun 2015
No Variabel Satuan
Kelurahan
PalaranRawa
Makmur
Simpang
Pasir
Handil
Bakti
1 Jumlah TK Buah 7 2 2 11
2 Jumlah PAUD Buah 8 3 3 14
3 Jumlah SD/MI Buah 9 3 6 18
4Jumlah
SLTP/MTsBuah 2 1 0 3
5Jumlah
SMU/SMK/MABuah 1 1 0 2
6Jumlah Perguruan
TinggiBuah 0 0 0 0
7 Jumlah Pesantren Buah 0 0 0 0
8Lembaga
Kursus/DiklatBuah 0 0 0 0
9
8
2.4 Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tabel 2.4. Data Fasilitas & Tenaga Kerja Pelayanan Kesehatan Kecamatan Palaran Tahun 2015
No Variabel Satuan
Kelurahan
PalaranRawa
Makmur
Simpang
Pasir
Handil
Bakti
1
Jml. Puskesmas Induk Buah 1 0 0 3
Jumlah Tenaga Bidan Orang 20
Jumlah Perawat Orang 25
Jumlah Dokter Orang 7
2
Jml. Puskesmas
PembantuBuah 3 0 0 3
Jumlah Tenaga Bidan Orang 0 1 2 3
Jumlah Perawat Orang 0 0 0 0
3
Jml. Puskesmas Rawat
InapBuah 1 0 0 1
Jumlah Tenaga Bidan Orang 5
Jumlah Perawat Orang 10
Jumlah Dokter Orang 5
4 Jml. Bidan Desa Orang 1 1 1 1
5 Jml. Bidan swasta Orang 15 2 2 19
6 Jml. Polindes Buah 0 0 0 0
7 Jml. Posyandu Buah 16 4 4 24
8 Jml. Posyandu Lansia Buah 2 1 1 4
9 Jml. Kader Orang 65 17 28 110
10
9
2.5 Data Ketenagaan
Tabel 2.5. Data Tenaga Kerja di Puskesmas Induk Kecamatan PalaranTahun 2015
NO JENIS
TENAGA
PENDIDIKAN
TERAKHIRJUMLAH STATUS KETERANGAN
1Magister
ManajemenS2 1 PNS AKTIF
2 Dokter Umum
S2 0 PNS AKTIF
S13 PNS AKTIF
4 PTTH AKTIF
3 Dokter Gigi S1 1 PNS AKTIF
4Ahli Kesehatan
MasyarakatS1
1 PNS AKTIF
1 PTTH AKTIF
5 Sanitarian DIII1 PNS AKTIF
1 PTTH AKTIF
6 Perawat
S11 PTTH AKTIF
1 PNS AKTIF
DIII10 PNS AKTIF
5 PTTH AKTIF
SPK 5 PNS AKTIF
SPR 1 PNS AKTIF
7 Bidan
DIV 1 PNS AKTIF
DIII
1 PTTH AKTIF
16 PNS AKTIF
1 PTT/PTTB AKTIF
DI 1 PNS AKTIF
8 Perawat Gigi SPRG1 PNS AKTIF
0 PTTH AKTIF
9 Analis DIII2 PNS AKTIF
1 PTTH AKTIF
10 Ahli GiziDIII 1 PNS AKTIF
D1 1 PNS AKTIF
11 Apoteker S1 0 PNS AKTIF
11
10
1 PTTH AKTIF
12Asisten
ApotekerDIII 2 PNS AKTIF
13Pembantu
ApotikSD 1 PTTH AKTIF
14 Administrasi
SH 1 PTTB AKTIF
SLTP 1 PTTB AKTIF
SLTA 1 PTTH AKTIF
DII 1 PTTH AKTIF
DIII 1 PTTH AKTIF
15 Pekarya Kes.SLTA 1 PNS AKTIF
SMK 2 PTTH AKTIF
16 Security SLTA 1 PTTH AKTIF
17 Wakar SD 1 PTTB AKTIF
18Tukang Kebun SLTA 1 PTTH AKTIF
SD 1 PTTH AKTIF
19Cleaning
CerviceSLTA 4 PTTH AKTIF
SD 4 PTTH AKTIF
20 Loundry SD 2 PTTH AKTIF
21 Supir SLTA 2 PTTB AKTIF
T O T A L 90
2.6 Data Khusus
2.6.1 Indikator Derajat Kesehatan
Jumlah total penduduk Palaran tahun 2016 adalah 42.116 jiwa. Sehingga dari total
penduduk tersebut kita dapat menetapkan indikator derajat kesehatan masyarakat di
Puskesmas Palaran pada tahun 2015 dan 2016 adalah sebagai berikut :
1. Angka Kelahiran (CBR)
12
11
Jumla h Kelah iran HidupJumla h Penduduk
× 100 %= 91742.116
×100 %=2,17
2. Angka Kematian Bayi (IMR)
Angka Kematian NeonatalJumlah Kelahiran Hidup
×1000= 2108
× 1000=18,5
3. Angka Kematian Ibu (MMR)
Jumlah Kematian IbuJumlah Kelahiran Hidup
×100.000= 1108
× 100.000=925,92
Tabel 2.6. Indikator Derajat Kesehatan Tahun 2015 dan 2016
Indikator Derajat Kesehatan Tahun 2015
No Indikator Satuan Pencapaian
1 Jumlah Kelahiran Hidup Orang 917
2 Angka Kelahiran (CBR) Persen 2,17%
Indikator Derajat Kesehatan Tahun 2016
1 Jumlah Kematian Bayi Orang 2 orang
2 Angka Kematian Bayi (IMR) Per-1000 18,5
3 Jumlah Kematian Ibu Orang 1 orang
4 Angka Kematian Ibu (MMR) Per 100.000 925,92
2.6.2 Kunjungan Kesakitan
Tabel 2.7. Jumlah Kunjungan Puskesmas Palaran Januari – April 2016
No Kunjungan JumlahPersentase
(%)1 Berdasarkan Jenis Kelamin
- Laki-laki- Perempuan
32303470
48,2051,80
13
12
2 Berdasarkan Jenis Pelayanan- Bedah- Non Bedah- Kebidanan- Psikiatri- Anak
84945011730
1124
12,7767,712,60
016,90
3 Berdasarkan Golongan Umur- 0-7 hari- 8-30 hari- < 1 tahun- 1-4 tahun- 5-14 tahun- 15-44 tahun- 45-54 tahun- 55-64 tahun- >65 tahun
309
18697217592563623404154
0,450,132,7814,5126,2538,259,306,032,30
4 Berdasarkan Status Bayar- Bayar- Askes- Jamkesda- Jamkesmas
10370
4672988
15,490
69,7614,75
Rasio kunjungan laki-laki dibandingkan perempuan hampir sama, Hal ini
menunjukkan adanya kesamaan kepedulian, perhatian, dan kesadaran terhadap kesehatan
baik laki-laki maupun perempuan selama Januari hingga April tahun 2016.
13
14
2.6.3 Daftar 10 Penyakit dengan Kunjungan Terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas
Palaran Januari – April 2016
NO PENYAKIT L P NILAI
1 Hipertensi 840 1442 2282
2 ISPA 825 892 1717
3 Gastritis 388 616 1004
4 Myalgia/Rheumatoid 372 551 923
5 Diabetes Mellitus 251 414 665
6 Dermatitis Allergika 76 166 242
7 Diare 112 116 228
8 Demam Berdarah Dengue 101 107 208
9 Typhoid 59 64 123
10 Tuberkulosis paru 11 11 22
15
14
2.6.4 Data Surveillans 10 Penyakit terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran
Hiperten
siISP
A
Gastriti
s
Myalgia
/Rheumato
id
Diabete
s Melli
tus
Dermati
tis Aller
gika
Diare
Demam
Berdara
h Dengu
e
Typhoid
Tuberk
ulosis paru
0
500
1000
1500
2000
2500
Jumlah
15
16
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH
3.1 Identifikasi Masalah di Puskesmas Palaran
No Indikator Data Perbandingan Penilaian
Data PKM Palaran
Sekarang
Data Perbandingan Problem Strength
1. Meningkatnya
kasus DBD
DBD termasuk dalam 10
besar penyakit rawat inap
dalam wilayah kerja
Puskesmas Palaran.
Jumlah sasaran tahunan
penemuan dan penanganan
penderita DBD tahun 2016
adalah 171 orang,
sedangkan Penemuan
penderita DBD sejak
Januari sampai April 2016
sudah mencapai 217 orang
yakni sekitar 127%.
DBD menempati urutan
ke 5 pada 10 besar
penyakit berdasarkan
data surveilans di
Puskesmas Palaran pada
tahun 2015.
Kasus DBD sepanjang
tahun 2015 sebanyak
103 kasus
√
2. Tingginya
kasus ISPA
Kasus ISPA pada bulan
Januari - April tahun 2016
yaitu terdapat 1717 kasus.
ISPA menempati urutan ke
2 berdasarkan data
surveilans di Puskesmas
Palaran Januari-April
tahun 2016.
ISPA merupakan
penyakit urutan 1 pada
10 besar penyakit
berdasarkan data
surveilans Puskesmas
Palaran tahun 2015.
Kasus ISPA yang
ditemukan pada tahun
2015 sebanyak 9610
√
17
16
kasus.
3. Meningkatnyakasus diabetes mellitus
Kasus baru DM pada
bulan Januari - April tahun
2016 yaitu terdapat 59
kasus. Diabetes mellitus
menempati urutan ke 5
berdasarkan data
surveilans di Puskesmas
Palaran Januari-April
tahun 2016.
DM menempati urutan
ke 6 pada 10 besar
penyakit berdasarkan
data surveilans di
Puskesmas Palaran
pada tahun 2015
Kasus DM yang
ditemukan sepanjang
tahun 2015 sebanyak 66
kasus baru.
√
4. Meningkatnya
kasus
hipertensi
Kasus hipertensi pada
bulan Januari – April
tahun 2016 yaitu terdapat
257 kasus. Hipertensi
menempati urutan ke 1
berdasarkan data
surveilans di Puskesmas
Palaran Januari-April
tahun 2016.
Dari data kunjungan
puskesmas Januari-April
2016 didapatkan 39 kasus
baru hipertensi pada usia
muda.
Hipertensi menempati
urutan ke 2 pada 10
besar penyakit
berdasarkan data
surveilans di Puskesmas
Palaran pada tahun
2015.
Kasus Hipertensi yang
ditemukan pada tahun
2015 sebanyak 348
kasus baru.
√
3.2 Identifikasi Faktor Predisposisi
18
17
No Indikator Faktor Predisposisi
1. Meningkatnya
kasus DBD
Berdasarkan pengamatan dan wawancara kami, selain karena perubahan
cuaca yang tidak menentu, beberapa masyarakat tinggal di tepi sungai yang
memiliki kolong dan masih banyak barang-barang atau sampah di sekitar
lingkungan rumah yang menampung air khususnya di RT 29,30,31 dan 32.
Kurang terlaksananya program PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan
fogging focus sepanjang Januari hingga April 2016, bila dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
Angka bebas jentik di wilayah Palaran bulan Januari hingga Maret 2016
sebanyak 334 penduduk dari total target 504 penduduk.
Berdasarkan wawancara dengan salah satu pemegang program, banyak
pendatang yang kurang memiliki kesadaran terhadap kebersihan karena tidak
mempunyai rasa memiliki lingkungan sekitarnya.
2 Tingginya
kasus ISPA
Berdasarkan wawancara dan hasil pengamatan pemegang program,
kesadaran masyarakat untuk melakukan PHBS masih kurang dibuktikan
dengan masih banyaknya warga yang merokok di dalam rumah.
Berdasarkan pengamatan kami, kewaspadaan terhadap kasus menularnya
ISPA tidak disadari oleh keluarga pasien, sehingga penularan terjadi dalam
satu rumah.
3. Meningkatnya
kasus
hipertensi
Kurangnya ketaatan minum obat pada pasien hipertensi, ditandai dengan
kurangnya kunjungan ulang pasien ke puskesmas setelah mendapat obat di
posyandu lansia yang hanya diberikan untuk 10 hari.
Dibandingkan dengan jumlah lansia sebanyak 3580 orang, yang berkunjung
ke posyandu lansia rata-rata hanya 20 lansia per satu posyandu
Banyaknya pasien baru hipertensi dengan usia muda yang masih belum
diketahui penyebabnya.
19
18
4. Meningkatnya kasus diabetes mellitus
Kurangnya ketaatan minum obat pada pasien DM, ditandai dengan
kurangnya kunjungan ulang pasien ke puskesmas setelah mendapat obat di
posyandu lansia yang hanya diberikan untuk 10 hari.
Dibandingkan dengan jumlah lansia sebanyak 3580 orang, yang berkunjung
ke posyandu lansia rata-rata hanya 20 lansia per satu posyandu.
20
19
BAB IV
ANALISIS MASALAH
4.1 Menentukan Prioritas Masalah
Setelah masalah kesehatan di Palaran teridentifikasi, maka untuk mencari pemecahannya
kami menggunakan metode PAHO (Pan American Health Organization) untuk menentukan
skala prioritas masalah. Penilaian dengan metode ini didasarkan atas:
1. M (Magnitude) :
Jumlah penduduk yang terkena (luasnya atau banyaknya penduduk yang terkena atau
tingginya prevalensi).
2. S (Severity) :
Keparahan atau beratnya kerugian yang timbul.
3. V (Vulnerability) :
Tersedianyateknologi atau obat untuk mengatasi masalah tersebut.
4. C (Community and Political concern) :
Menunjukkan sejauh mana masyarakat dan pemerintah atau para politisi peduli dengan
masalah tersebut.
5. A (Affordability) :
Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.
Dengan penilaian masing-masing indikator berikut : nilai 1 (Sangat kurang) ; nilai 2
(Kurang) ; nilai 3 (Cukup besar) ; nilai 4 (Besar) dan nilai 5 (Sangat besar).
No Masalah Kesehatan M S V C A Total
1. Meningkatnya kasus DBD 5 3 4 4 4 20
2. Meningkatnya kasus Hipertensi 4 3 3 3 3 16
3. Tingginya kasus ISPA 4 1 4 2 2 13
4. Meningkatnya kasus DM 4 3 2 3 3 15
20
21
No Masalah M S V C A
1. Meningkatny
a kasus DBD
Kasus DBD
sepanjang
tahun 2015
sebanyak
103 kasus
Kasus DBD
pada bulan
Januari
hingga April
2016
mencapai
217 kasus
Demam berdarah
dengue yang tidak
tertangani dengan
baik dapat
memberikan
ancaman
mortalitas dan
morbiditas yang
berat
Komplikasi yang
paling ditakuti dari
demam berdarah
dengue adalah
Dengue Shock
Syndrome.
Komplikasi yang
ditimbulkan sering
kali terlambat
disadari oleh
pasien atau
keluarga pasien
Tersedia fasilitas
rawat inap di
Puskesmas Palaran
sehingga dapat
menangani pasien
DBD untuk
mengatasi
kekurangan cairan
dengan pemberian
cairan infus.
Pemeriksaan
laboratorium yang
cukup cepat untuk
memantau kadar
trombosit dan
hematokrit pada
pasien dengan
keluhan demam
lebih dari 3 hari.
Kesadaran pemerintah
dan politisi untuk
memberikan perhatian
pada penanggulangan
kasus DBD sudah cukup
besar. Hal ini
digambarkan pembuatan
modul pengendalian
DBD pada tahun 2011
dimana pemerintah
mempunyai 4 pilar
strategi.
Di Puskesmas Palaran
telah ada UPK
pencegahan dan
pemberantasan penyakit
menular yang berfokus
pada kasus DBD seperti
penyelidikan
epidemiologi,
pembinaan kader PJB,
Penyediaan dana untuk
pengelolaan DBD secara
terpadu diarahkan untuk
pemberantasan vektor
penyebar penyakit.
Pendanaan program yang
dibentuk untuk
menurunkan kasus DBD
sudah masuk anggaran
dana proker Puskesmas
setiap tahunnya. Berikut
jumlah dana yang
disediakan untuk
pendanaan program DBD
untuk tahun 2016.
Penyelidikan
epidemiologi DBD =
Rp 120.000,00
Pemeriksaan Jentik
Berkala = Rp
22
21
sehingga membuat
terlambatnya
penanganan pasien
pemeriksaan Jentik
Berkala, Fogging Focus,
dan Ikanisasi.
3.600.000,00
Pertemuan kader PJB
= Rp 2.325.000,00
Fogging focus = Rp
1.200.000,00
Ikanisasi = Rp
1.200.000,00
2. Meningkatny
a kasus
hipertensi
Kasus baru
hipertensi
sepanjang
tahun 2015
sebanyak
348 kasus
Kasus
hipertensi
pada bulan
Januari
hingga April
tahun 2016
yaitu
terdapat 257
kasus
Kerugian yang
ditimbulkan
penyakit hipertensi
cukup berat dan
dalam waktu yang
panjang karena
merupakan
penyakit seumur
hidup dan selalu
dibutuhkan upaya
menjaga kestabilan
tekanan darah.
Hipertensi
merupakan
penyakit kronis
Pengobatan
hipertensi tanpa
komplikasi dengan
obat antihipertensi
dan mengontrol
tekanan darah
secara rutin
menggunakan
spigmomanometer
oleh tenaga
kesehatan.
Obat-obat
antihipertensi yang
tersedia di
Puskesmas Palaran
Di Puskesmas Palaran
terdapat UPK
pengembangan
kesehatan usia lanjut
yang program kerjanya
meliputi, penyuluhan
kesehatan, pemeriksaan
kesehatan (pemeriksaan
tekanan darah,
pemeriksaan GDS
gratis), senam lansia dan
pengobatan dasar
terhadap penyakit yang
dialami lansia. Namun
terhadap program ini
Sumber dana pengelolaan
hipertensi tidak
dialokasikan khusus hanya
untuk hipertensi.
Pendanaan diarahkan
untuk promosi kesehatan
sehingga masyarakat
dapat berperan aktif dan
memulai cara mengatur
pola hidup sehat.
Berikut jumlah pendanaan
yang disediakan untuk
masing-masing program
untuk tahun 2016:
Program Posyandu dan
23
22
yang memerlukan
kepatuhan dalam
berobat. Tekanan
darah yang tidak
dikontrol dengan
baik dapat merusak
organ lain seperti
otak, jantung,
ginjal, dan mata..
Kasus komplikasi
dari hipertensi pun
terdapat
peningkatan angka
kesakitan yakni
pada tahun 2015
didapatkan 6 kasus
Penyakit Jantung
Koroner (PJK) dan
1 kasus Stroke,
sedangkan pada
tahun 2016
didapatkan 7 kasus
yakni amlodipin,
captopril, dan
nifedipin yang
merupakan obat
yang rutin
diberikan pada
pasien hipertensi.
Obat-obat tersebut
terkadang tidak
semuanya tersedia.
antusiasme masyarakat
masih kurang.
Penyuluhan khusus
Lansia = Rp
25.200.000,00
Deteksi Dini Lansia
dengan Kelainan = Rp
1.440.000,00
Senam Lansia = Rp
1.440.000,00
24
23
PJK dan terdapat 3
kasus Stroke.
3. Meningkatny
a kasus
diabetes
mellitus
Kasus DM
sepanjang
tahun 2015
sebanyak 66
kasus
Kasus DM
pada bulan
Januari
hingga April
tahun 2016
yaitu
terdapat 59
kasus
Efek komplikasi
dari DM umumnya
muncul dalam
jangka waktu
panjang dan sulit
untuk
disembuhkan.
DM dapat
menimbulkan
komplikasi ke
bagian tubuh yang
lain sehingga
menimbulkan
penyakit lain
seperti retinopati,
katarak, gagal
ginjal kronik,
selulitis, gangren,
prurigo, dan
lainnya.
Pengobatan untuk
DM saat yang
tersedia hanya
Glimepiride yang
stok penyediannya
cukup untuk
jangka waktu 1
tahun.
Pemeriksaan
menggunakan stik
gula darah tidak
selalu tersedia di
posyandu lansia.
Pemerintah, tenaga
kesehatan, dan
masyarakat belum
menunjukkan perhatian
lebih terhadap peyakit
DM ini, hal ini dapat
dilihat dari tidak adanya
program khusus DM
yang diadakan oleh
pemerintahan setempat.
Di Puskesmas Palaran
terdapat UPK
pengembangan
kesehatan usia lanjut
yang program kerjanya
meliputi, penyuluhan
kesehatan, pemeriksaan
kesehatan (pemeriksaan
tekanan darah,
pemeriksaan GDS
Sumber dana pengelolaan
diabetes melitus tidak
dialokasikan khusus hanya
untuk penyakit diabetes
melitus. Pendanaan
diarahkan untuk promosi
kesehatan sehingga
masyarakat dapat berperan
aktif dan memulai cara
mengatur pola hidup
sehat. Pendanaan
beberapa program yang
dibentuk untuk mengatasi
masalah diabetes mellitus
di Puskesmas Palaran
selalu dianggarkan setiap
tahunnya. Berikut jumlah
pendanaan yang
disediakan untuk masing-
masing program untuk
25
24
gratis), senam lansia dan
pengobatan dasar
terhadap penyakit yang
dialami lansia. Namun
terhadap program ini
antusiasme masyarakat
masih kurang.
tahun 2016:
Program Posyandu
dan Penyuluhan
khusus Lansia = Rp
25.200.000,00
Deteksi Dini Lansia
dengan Kelainan =
Rp 1.440.000,00
Senam Lansia = Rp
1.440.000,00
4. Tingginya
kasus ISPA
Kasus ISPA
yang
ditemukan
pada tahun
2015
sebanyak
9610 kasus.
Kasus ISPA
pada bulan
Januari –
April 2016
yaitu 1717
ISPA sebenarnya
merupakan self-
limiting disease
yang dapat sembuh
sendiri dalam 5-6
hari jika tidak
terjadi invasi
kuman lain.
Puskesmas Palaran
memiliki
persediaan obat
yang cukup
lengkap untuk
kasus ISPA.
Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk
melakukan PHBS
Belum ada program
khusus untuk
penanganan ISPA
Kewaspadaan terhadap
kasus menularnya
ISPA tidak disadari
oleh keluarga pasien,
sehingga penularan
terjadi dalam satu
Tidak ada dana khusus
yang dialokasikan
untuk penanganan
ISPA
26
25
kasus. rumah
26
Sebagian besar rumah berada di tepi sungai yang memiliki kolong dan masih banyak barang-barang atau sampah di sekitar lingkungan rumah yang menampung air.
Meningkatnya kasus DBD Periode Januari – April Tahun 2016
Environment
MANMETHOD
Peran serta masyarakat dalam menjalankan program 3M plus masih kurang. Banyaknya pendatang yang kurang memiliki kesadaran terhadap kebersihan karena tidak mempunyai rasa memiliki lingkungan sekitarnya
Belum tersedianya bibit ikan pemakan jentikAlat fogging hanya bisa digunakan apabila telah memenuhi syarat tertentu.
Machine and Material
Alokasi dana untuk program DBD cukup besar
MONEY
27
BAB V
FISH BONE (Ishikawa)
5.1 Fish Bone Permasalahan Kesehatan, Faktor Risiko dan Sumber Daya
27
BAB VIALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
6.1 Identifikasi Alternatif Pemecahan Masalah
PERMASALAHAN FAKTOR RESIKO
POTENSIAL
SUMBER DAYA
Meningkatnya
Kasus DBD Periode
Januari hingga
April 2016
Kurangnya pembagian bubuk
abate dan bibit ikan pemakan
jentik
Kurangnya penyuluhan
tentang penggunaan bubuk
abate, tanda dan gejala
penyakit DBD serta
penanggulangan penyakit
DBD di rumah
Program fogging dan PSN
yang belum terlaksana pada
tahun ini
Peran serta masyarakat
dalam menjalankan
program 3M plus masih
kurang.
Banyaknya pendatang
yang kurang memiliki
kesadaran terhadap
kebersihan karena tidak
mempunyai rasa memiliki
lingkungan sekitarnya
Tenaga kesehatan
Partisipasi masyarakat
Partisipasi keluarga
BAB VII
29
PENELITIAN KETEPATAN INTERVENSI
7.1 Identifikasi Ketepatan Intervensi Masalah
Permasalahan Kesehatan : Meningkatnya kasus Demam Berdarah pada bulan Januari hingga April
2016 di Puskesmas Palaran
Tujuan Jangka Panjang : Menurunkan angka kejadian DBD di cakupan wilayah kerja
Puskesmas Palaran pada tahun 2017
Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program penanganan DBD yang telah
direncanakan dalam kurun waktu 6 bulan.
NO STRATEGI/INTERVENSI P E A R L
1. Melakukan penyuluhan tentang DBD Y Y Y Y Y
2. Pembuatan leaflet, brosur tentang DBD Y Y Y Y Y
3. Pemasangan poster Y Y Y Y Y
4. Pemasangan spanduk Y Y Y Y Y
5. Gotong royong Y Y Y Y Y
6. Pelaksanaan abatisasi Y Y Y Y Y
7. Pembagian Repellant (Kelambu, lotion anti nyamuk) N N Y Y Y
8. Pembagian bibit ikan pemakan jentik Y N Y N Y
9. Fogging focus Y Y Y Y Y
PEARL Factor :
P = Propriatness yaitu kesesuaian masalah dengan prioritas berbagai kebijaksanaan / program /
kegiatan instansi / organisasi terkait.
E = Economic feasibility yaitu kelayakan dari segi pembiayaan.
A = Acceptability yaitu situasi penerimaan masyarakat dan instansi terkait atau instansi lainnya.
30
29
R = Resource availability yaitu ketersediaan sumber daya untuk memecahkan masalah (tenaga,
sarana / peralatan, waktu).
L = Legality yaitu dukungan aspek hukum / perundang-undangan / peraturan terkait seperti peraturan
pemerintah / protap
30
BAB VIII
PLAN OF ACTION
8.1 Rencana Kegiatan Intervensi
Permasalahan Kesehatan : Meningkatnya kasus Demam Berdarah pada bulan Januari hingga April
2016 di Puskesmas Palaran
Tujuan Jangka Panjang : Menurunkan angka kejadian DBD di cakupan wilayah kerja
Puskesmas Palaran pada tahun 2017
Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program penanganan DBD yang telah
direncanakan dalam kurun waktu 6 bulan.
Promotif
1. Penyuluhan dan pembagian leaflet tentang DBD
Tujuan jangka pendek : Meningkatnya pengetahuan siswa dan masyarakat mengenai DBD
Target : Siswa/i SMP dan SMA, masyarakat Palaran
Fasilitator : UPK Promosi Kesehatan, UPK Kesehatan Lingkungan, UPK P2M
Sumber daya : Tenaga kesehatan puskesmas, dokter muda, guru SMP dan SMA
Setting dan metode :
Penyuluhan di sekolah
o Penyuluhan dilakukan setiap sebulan sekali dalam enam bulan, dengan ketentuan
dilakukan penyuluhan untuk masing-masing 1 SMP dan 1 SMA di setiap kelurahan
dari 3 kelurahan di wilayah Puskesmas Palaran.
o Penyuluhan di sekolah-sekolah dilakukan dengan metode presentasi singkat disertai
dengan pemberian leaflet dan ditutup dengan pemberian bubuk abate untuk pihak
sekolah.
o Penyuluhan yang diberikan terutama tentang 3M PSN dan tanda-tanda penderita DBD
Evaluasi :
o Kuantitatif : Terlaksananya penyuluhan di 3 SMP dan 3 SMA dalam jangka waktu 6
bulan
32
o Kualitatif : Meningkatnya pengetahuan siswa berdasarkan hasil nilai pretest dan post
test.
Penyuluhan di masjid
o Penyuluhan dilakukan setiap sebulan sekali dalam enam bulan, saat sholat jumat di
masjid wilayah Palaran.
o Penyuluhan di masjid dilakukan dengan metode pemberian himbauan atas
pelaksanaan 3M dan pembagian leaflet.
o Evaluasi :
- Kuantitatif : Telah disampaikannya himbauan mengenai pentingnya 3M di
satu masjid pada masing-masing kelurahan sebulan sekali selama 6 bulan.
Penyuluhan di Puskesmas Induk
o Penyuluhan dilakukan setiap sebulan sekali pada hari kamis minggu ke empat dalam
jangka waktu enam bulan.
o Penyuluhan di Puskesmas dilakukan dengan metode ceramah dan pembagian leaflet.
Penyuluhan yang diberikan terutama tentang 3M PSN dan tanda-tanda penderita DBD
Evaluasi :
o Kuantitatif : Terlaksananya penyuluhan di Puskesmas Induk sebanyak 6 kali dalam
jangka waktu 6 bulan
2. Pemasangan poster penanggulangan DBD
Tujuan jangka pendek : Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai DBD
Target : masyarakat Palaran
Fasilitator : UPK Promosi Kesehatan, Camat, Lurah, Ketua RT
Sumber daya : Tenaga kesehatan puskesmas, dokter muda
Setting dan metode :
o Poster dibuat sebanyak 100 lembar dan disebarkan di tempat-tempat umum yaitu,
- Puskesmas (poli, ruang rawat inap dan IGD)
- Posyandu
- Tempat kerja formal dan informal (kecamatan, kelurahan)
- Sekolah
- Masjid
- Rumah makan
Evaluasi :
o Kuantitatif : Telah tertempel 100 poster dalam 6 bulan
33
32
3. Pemasangan spanduk penanggulangan DBD
Tujuan jangka pendek : Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai DBD
Target : masyarakat Palaran
Fasilitator : UPK Promosi Kesehatan, Camat, Lurah, Ketua RT
Sumber daya : Tenaga kesehatan puskesmas
Setting dan metode :
o Spanduk dibuat sebanyak 10 dan disebarkan di tempat-tempat umum yaitu,
- Puskesmas
- Tempat umum (pasar, perempatan jalan)
Evaluasi :
o Kuantitatif : Telah terpasang 10 spanduk dalam 6 bulan
Preventif4. Pembagian abate
Tujuan jangka pendek : Mengurangi jumlah jentik pada rumah yang diberikan bubuk abate
Target : masyarakat Palaran
Fasilitator : UPK P2M
Sumber daya : Kader jumantik
Setting dan metode :
o Penyediaan 1000 abate uang dibagikan ke 10 KK di masing-masing RT.
o Pembagian bubuk abate disertai dengan brosur cara penggunaannya.
Evaluasi :
o Kuantitatif : - Telah dibagikan 1000 bubuk abate.
- Peningkatan angka bebas jentik menjadi 90% pada akhir tahun 2016
5. Gotong Royong
Tujuan jangka pendek : Dilakukannya 3M secara pro-aktif oleh warga
Target : masyarakat Palaran
Fasilitator : UPK P2M, Camat, Lurah, RT, Karang Taruna, PKK
Sumber daya : Masyarakat palaran
Setting dan metode :
o Gotong royong dilakukan tiap 1 bulan sekali selama 6 bulan di hari minggu pagi
34
33
o Gotong royong melibatkan seluruh warga Palaran yang dikoordinir oleh RT nya
masing-masing bekerjasama dengan Karang Taruna dan PKK
o Gotong Royong difokuskan pada pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M
Evaluasi :
o Kuantitatif : - Telah dilakukannya gotong royong minimal 1 bulan sekali dalam
periode 6 bulan di tiap RT
6. Fogging fokus
Tujuan jangka pendek : Mematikan nyamuk aedes aegypti
Target : Rumah-rumah penduduk
Fasilitator : UPK P2M, Dinas Kesehatan, Perusahaan sekitar Palaran
Sumber daya : Tenaga kesehatan
Setting dan metode :
o Melakukan fogging ke rumah rumah-rumah penduduk disesuaikan dengan periode
meningkatnya angka DBD berdasarkan data sebelumnya.
Evaluasi :
o Kuantitatif : Telah dilakukannya fogging sesuai dengan penemuan kasus DBD
34
DAFTAR PUSTAKA
1. Kemenkes . Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta :
Kementrian Kesehatan RI, 2015.
2. Presiden Republik Indonesia. Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Kesehatan yang
Berkualitas.
3. Permenkes. Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.75 Tahun 2014, 2014.
4. Depkes RI. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 2009.