laporan dx komunitas fix 15-05-14

168
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Gambaran Umum Desa Secara Geografis 1.1.1. Situasi Keadaan Umum Puskesmas Tegal Angus adalah salah satu puskesmas yang terletak di wilayah Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, mempunyai luas wilayah 4.763.198 ha (47,631 km2). Terdiri dari luas daratan 2.170.120 ha dan sawah 2.593.078 ha dengan ketinggian dari permukaan laut 2 - 3 meter dengan curah hujan rata-rata 24 mm/tahun. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Tangerang sekitar 47 km. Batas-batas wilayah Kecamatan Teluk Naga adalah sebagai berikut : a.Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Laut Jawa atau DKI Jakarta. b.Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Tangerang atau Kecamatan Neglasari. c.Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kosambi. d.Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sepatan atau Pakuhaji. Wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus berada di wilayah Kecamatan Teluk Naga bagian utara yang terdiri dari enam

Upload: reza-ervanda-zilmi

Post on 24-Nov-2015

80 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

mantappp

TRANSCRIPT

BAB ILATAR BELAKANG

1.1 Gambaran Umum Desa Secara Geografis 1.1.1. Situasi Keadaan UmumPuskesmas Tegal Angus adalah salah satu puskesmas yang terletak di wilayah Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, mempunyai luas wilayah 4.763.198 ha (47,631 km2). Terdiri dari luas daratan 2.170.120 ha dan sawah 2.593.078 ha dengan ketinggian dari permukaan laut 2 - 3 meter dengan curah hujan rata-rata 24 mm/tahun. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Tangerang sekitar 47 km.Batas-batas wilayah Kecamatan Teluk Naga adalah sebagai berikut :a.Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Laut Jawa atau DKI Jakarta.b.Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Tangerang atau Kecamatan Neglasari.c.Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kosambi.d.Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sepatan atau Pakuhaji.

Wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus berada di wilayah Kecamatan Teluk Naga bagian utara yang terdiri dari enam desa binaan yaitu desa Pangkalan, Tanjung Burung, Tegal Angus, Tanjung Pasir, Muara dan Lemo.

Gambar 1.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012Desa Tanjung Pasir terletak di utara dari Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yang merupakan daerah pesisir pantai , mempunyai luas wilayah 564,25 hektar dan merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian satu meter dari permukaan laut dengan suhu udara 300-370C. Luas wilayah terdiri dari sawah seluas 79 hektar, daratan seluas 108,185 hektar dan empang seluas 377,065 hektar. Pada daratan terdiri dari dua hektar pemakaman umum.

1.1.2. Batas WilayahBatas-batas wilayah Desa Tanjung Pasir seperti yang terlihat pada gambar 1.1 adalah sebagai berikut :a. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa.b. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Burung.c. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Muara.d. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegal Angus, Lemo dan Pangkalan.

Gambar 1.2 Batas Wilayah Desa Tanjung Pasir Tahun 2012Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012

Puskesmas Tegal Angus terdapat di :a) Desa Tegal Angus.b) Jl. Raya Tanjung Pasir.c) Kode Pos 15510.d) Status kepemilikan tanah : Tanah Pemkab.e) Batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa.f) Batas wilayah sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kosambi.g) Batas wilayah sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kampung Melayu.h) Batas wilayah sebelah Barat dengan Desa Pakuhaji.

Prasarana perhubungan dan pengairan di Kecamatan Teluk Naga dihubungkan oleh:A. JalanPanjang jalan yang ada di wilayah Kecamatan Teluk Naga sepanjang 108 km, dengan klasifikasi sebagai berikut :1. Berdasarkan status a. Jalan Propinsi: 9,5 km.b. Jalan Kabupaten: 5 km.c. Jalan Desa: 93,5 km.2. Berdasarkan kondisi fisika. Jalan hotmik: 17,5 km.b. Jalan aspal: 67 km.c. Jalan tanah: 14,5 km.B. Jembatana.Jembatan besi: 1 km.b.Jembatan beton: 7 km.C. Sungai atau kaliSungai atau kali yang mengalir di wilayah Kecamatan Teluk Naga adalah sungai Cisadane dengan panjang saluran sejauh 12 km.a. Irigasi atau PengairanPengairan dapat mengairi sawah seluas 20.593.649 ha.b. Bendungan air atau Dam Bendungan dapat digunakan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang menjadi salah satu sumber air bersih yang dimanfaatkan masyarakat.1.2 Gambaran Umum Secara Demografi1.2.1 Jumlah PendudukKepadatan penduduk rata-rata 1,625 jiwa/km2. Dengan jumlah rumah tangga 1.485 dan rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga adalah 3,7 jiwa.Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Tangerang pada tahun 2012 jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus adalah 53.831 jiwa yang tersebar di 6 desa seperti yang tercantum di tabel 1.1 dibawah ini :Tabel 1.1 Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga Dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa/Kelurahan Tanjung Pasir Tahun 2012NoDesa/KelLuas Wilayah (km2)JumlahRata-Rata Jiwa/ RumahKepadatanPenduduk (km2)

Penduduk(Jiwa)Penduduk Miskin (Jiwa)RTRWKKRumah

1Lemo3,616,68273432151,408140810.311850.97

2Muara5,143,5664902267937937.19693.77

3Pangkalan7,5416,8881,49535113,22932294.082239.79

4Tanjung Burung5,247,6997401681,48415723.101463.55

5Tanjung Pasir5,649,5131,34831181,93623195.321686.70

6Tegal Angus2,839,5131,0812371,89518953.303361.48

Jumlah30,0253,8315,8891394510,74510,7454.331794

Sumber : Data BPS Kecamatan Teluk Naga Tahun 2012

Klasifikasi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah kerja Puskemas Tegal Angus dilihat pada tabel 1.2 dibawah ini :

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012

NO.KELOMPOK UMUR (TAHUN)JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKIPEREMPUANLAKI-LAKI + PEREMPUAN

12345

12345678910111213141516

0-45-910-1415-1920-2425-2930-3435-3940-4445-4950-5455-5960-6465-6970-7475+

2,7022,6572,8962,9802,9102,8772,3361,9941,7041,4011,1357415463372522032,5052,5112,5632,8952,9602,7902,1531,8881,6131,2629256565333182813075,2075,1685,4595,8755,8705,6674,4893,8823,3172,6632,0601,3971,079655533510

JUMLAH27,67126,16053,831

Sumber : Kantor Statistik Kabupaten Tangerang Tahun 20121.2.2 Lapangan Pekerjaan PendudukLapangan pekerjaan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus cukup beragam, hal ini berhubungan dengan letak geografis kecamatan Teluk Naga dimana terdapat persawahan dan berbatasan dengan laut serta daerah kota Tangerang dan akses ke daerah Jakarta.

1.2.3 Tingkat PendidikanAspek pendidikan merupakan salah satu indikator yang dapat mempengaruhi kualitas kehidupan penduduk di wilayah Kecamatan Teluk Naga, khususnya daerah wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus seperti yang dapat dilihat pada grafik berikut :

Sumber : Profil Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012Diagram 1.1 Penduduk 10 Tahun ke Atas Menurut Jenjang Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012

1.2.4 Sarana dan Prasarana1. Gedung Puskesmas yang terdiri dari :a. Ruang Kepala Puskesmasn: 1 Ruangb. Ruang TU: 1 Ruangc. Ruang Dokter: 1 Ruangd. Ruang Aula: 1 Ruange. Ruang Imunisasi: 1 Ruangf. Ruang Loket: 1 Ruangg. Ruang Apotik: 1 Ruangh. Ruang BP umum: 1 Ruangi. Ruang BP Anak: 1 Ruangj. Ruang BP Gigi: 1 Ruangk. Ruang KIA dan KB: 1 Ruangl. Ruang Gizi: 1 Ruangm. Ruang Gudang Obat: 1 Ruangn. Ruang TB: 1 Ruango. Ruang Lansia: 1 Ruangp. Ruang Kesling: 1 Ruangq. Ruang Perpustakaan: 1 Ruangr. Ruang Mushola: 1 Ruangs. Ruang Bidan: 1 Ruangt. Dapur: 1 Ruangu. Ruang Gudang Perkakas: 1 Ruangv. WC: 9 Ruang

2. Bidan di Desa : 6 orang

3. Posyandu 45 buah, terdiri dari :a. Tegal Angus: 7 Posyandub. Pangkalan: 10 Posyanduc. Tanjung Burung: 7 Posyandud. Tanjung Pasir: 9 Posyandue. Lemo: 6 Posyanduf. Muara: 6 Posyandu

4. Pembinaan UKBM ( Usaha Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat ) :a. Jumlah Posyandu: 45 buahb. Jumlah Kader Posyandu dibina: 225 orangc. Jumlah kader dasa wisma dibina: 34 orangd. Jumlah TOMA (Tokoh Masyarakat) dibina: 60 orang

5. Sarana Sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus.Tabel 1.3 Sarana Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal AngusNoNAMA DESAJUMLAH SEKOLAH

PAUDTKRASDMISMPMTSSMASMKMA

1Pangkalan1205121010

2Tanjung Burung1002100000

3Tegal Angus0102221100

4Tanjung Pasir0202101000

5Muara0003000000

6Lemo0003000000

PUSKESMAS13012422100

Sumber : Program UKS, Puskesmas Tegal Angus, 2012

Sarana pelayanan kesehatan wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus dapatdilihat pada tabel dibawah ini:Tabel 1.4 Sarana Pelayanan Kesehatan Kecamatan Teluk Naga Tahun 2012NoSarana Pelayanan KesehatanJumlah

1Apotik 0

2Balai Pengobatan Swasta2

Gudang Farmasi0

Laboratorium Klinik Swasta0

Optikal0

Pos UKK0

3Polindes 0

4Posbindu 1

5Poskesdes1

6Posyandu 45

Praktek Bidan Swasta8

7Praktek dokter (perorangan)

Dokter umum5

Dokter gigi0

Dokter spesialis0

8Puskesmas1

10Puskesmas pembantu (pustu)1

11Rumah Sakit Bersalin0

13Rumah Sakit Pemerintah0

14Rumah Sakit Swasta0

15Toko obat2

Sumber : Puskesmas Tegal Angus1.2.5 Kesehatan DasarA. Pelayanan Kesehatan Dasar1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan AnakUpaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir untuk menurunkan angka kematian ibu dengan instansi terkait, dalam hal ini puskesmas untuk pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain :a. Kunjungan Ibu Hamil K1.Kunjungan ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal sesuai standar yang pertama kali pada masa kehamilan. Cakupan K1 di puskesmas Tegal Angus tahun 2012 adalah 96,4% dengan cakupan pemberian Fe1 sebesar 96,4%.b. Kunjungan Ibu Hamil K4.Kunjungan ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali selama masa kehamilan, minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada triwulan ketiga kehamilan dan mendapat 90 tablet Fe. Cakupan kunjungan K4 di puskesmas Tegal Angus tahun 2012 adalah 90% dengan cakupan pemberian Fe3 90%. c. Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan.Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. Persalinan oleh tenaga kesehatan di puskesmas Tegal Angus tahun 2012 adalah 90,5%.d. Penanganan Bumil dan Neonatal Risiko Tinggi (risti).Deteksi dini kelompok bumil dan neonatal risti. Jika ditemukan lebih awal dapat dilakukan intervensi untuk menangani risiko tersebut. Penemuan bumil risti dan neonatal risti di puskesmas Tegal Angus pada tahun 2012 yaitu 173 bumil risti dari 215 sasaran bumil resti (80,5%) dan 113 neonatal risti dari 165 sasaran neonatal risti (68,4%).e. Pelayanan Neonatal.Pelayanan kesehatan neonatus (0-28 hari) minimal dua kali, satu kali umur 0-7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari.dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan selain melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.

2. Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pemeriksaan kesehatan anak sekolah.Puskesmas Tegal Angus melakukan deteksi tumbuh kembang balita dan pemeriksaan kesehatan siswa SD/MI. Upaya yang dilakukan antara lain penyuluhan di posyandu dan pembentukan kelas ibu balita.3. Keluarga berencana.a. Peserta KB Baru.Puskesmas Tegal Angus melakukan edukasi melalui penyuluhan terus menerus.b. Peserta KB Aktif.4. Imunisasia. Desa UCIDesa binaan di wilayah Puskesmas Tegal Angus ada 6 desa. Upaya yang dilakukan sweeping imunisasi.b. Drop Out imunisasi Campak-Polio.Penyuluhan tentang pentingnya imunisasi lengkap pada balita, sweeping imunisasi campak dan meningkatkan cakupan imunisasi di posyandu.5. Gizia. Penanganan balita BGM dan gizi burukPenanganan balita gizi buruk dengan diberikan PMT pemulihan di klinik gizi dan MP-ASI untuk perawatan dirumah dan kegiatan kunjungan rumah untuk pemantauan pemberian PMT serta rujukan untuk balita gizi buruk.b. ASI EksklusifASI merupakan makanan penting untuk bayi. Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian makanan hanya ASI sampai bayi berumur 6 bulan. Zat gizi yang terkandung dalam ASI cukup memenuhi kebutuhan nutrisi untuk bayi sampai berumur 6 bulan. Keuntungan dari ASI adalah ASI mengandung zat kekebalan tubuh, mengandung protein yang mudah diserap oleh tubuh bayi, mudah dan murah diberikan untuk bayi serta membangun ikatan kasih sayang antara ibu dan anak. Jumlah bayi yang diberikan ASI eksklusif di puskesmas tegal angus pada tahun 2012 ini adalah 719 bayi dari 976 bayi (73,7%), meningkat dari tahun lalu yang hanya sebesar 44, 53%.c. Penanggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)Program penanggulangan kekurangan vitamin telah dimulai sejak tahun 1970an namun sampai saat ini masalah KV masih menjadi salah satu masalah gizi utama di Indonesia. KVA tingkat berat (Xeroptalmia) yang dapat menyebabkan kebutaan sudah jarang ditemui, tetapi KVA tingkat sub - klinis yaitu KVA yang belum menampakkan gejala nyata masih diderita oleh sekitar 50% di Indonesia.B. Pelayanan Kesehatan PengembanganPelayanan Kesehatan Usia LanjutPelayanan kesehatan salah satunya ditujukan terhadap kelompok usia lanjut, dimana pada kelompok ini biasanya banyak mengalami gangguan kesehatan degeneratif dan fungsi tubuh lainnya. Dalam upaya meningkatkan status kesehatan usia lanjut telah dilaksanakan program pelayanan kesehatan usia lanjut. C. Perilaku MasyarakatPembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Puskesmas dilakukan melalui program promosi kesehatan yaitu penyebarluasan informasi kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat dapat menggambarkan derajat kesehatan wilayah tersebut, hal ini dapat disajikan dengan indikator PHBS, adapun dari hasil kajian PHBS di wilayah Puskesmas Tegal Angus pada Tahun 2012 dapat digambarkan sebagai berikut :1. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan( 90,5% )2. Rumah yang bebas jentik( 72,83% )3. Penimbangan bayi dan balita( 100% )4. Memberikan ASI ekslusif( 73,67% )5. Menggunakan air bersih( 99,39% )6. Menggunakan jamban sehat( 15,74% )7. Olahraga atau melakukan aktifitas fisik setiap hari( 10,09% )8. Mengkonsumsi makanan seimbang( 23,5% )9. Tidak merokok dalam rumah( 23,5%)10. Penduduk miskin yang dicakup JPKM( 96,85% )

D. Kesehatan LingkunganKesehatan Lingkungan merupakan aspek yang penting dibidangkesehatan, upaya peningkatan kualitas lingkungan merupakan langkah yang tepat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan keluarga yang lebih baik. Berikut ini upaya-upaya peningkatan kualitas lingkungan bagi kesehatan yang dilakukan di puskesmas Tegal Angus :

a) Penyehatan PerumahanRumah merupakan tempat berkumpul/ beristirahat bagi semua anggota keluarga dan untuk menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan dapat berperan sebagai media penularan penyakit diantara anggota keluarga atau tetangga sekitarnya. Rumah sehat adalah rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, hasil pemantauan selama tahun 2012 menunjukkan dari 12.421 rumah yang diperiksa sebanyak 11,2 % yang memenuhi syarat kesehatan.

b) Pemenuhan Kebutuhan Sarana Sanitasi DasarPemenuhan kebutuhan sarana sanitasi dasar di wilayah Puskesmas Tegal Angus sangat kurang sekali seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.5 Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar di Wilayah Puskesmas Tegal AngusTahunTEMPAH SAMPAHSPALSAB

20105321882245

201135795783877

2012608608650

Sumber : Data Program Kesling PKM Tegal Angus tahun 2012Seperti yang terlihat pada tabel di atas bahwa dari jumlah rumah yang diperiksa mengalami penurunan, hal ini dikarenakan tidak adanya sanitarian di Puskesmas Tegal Angus sehingga kurang tenaga untuk memeriksa sanitasi dasar. Berdasarkan jumlah rumah yang diperiksa, rumah yang memiliki tempat sampah sehat hanya 15,7 % dan jamban sehat hanya 5,3 %. Berbagai faktor seperti tingkat pengetahuan, pendidikan, ekonomi, sosial dan kesadaran penduduk yang lebih rendah menyebabkan sulitnya meningkatkan kesehatan sanitasi masyarakat.

c) Penyehatan Tempat Tempat Umum (TTU)Pengawasan terhadap TTU dilakukan untuk meminimalkan faktor risiko sumber penularan bagi masyarakat yang memanfaatkan TTU, Bentuk kegiatan yang dilakukan antara lain meliputi pengawasan lingkungan TTU secara berkala, bimbingan, penyuluhan dan sarana perbaikan. Tidak adanya tenaga sanitarian dan kurangnya tenaga di Puskesmas Tegal Angus menyebabkan pembinaan di TTU tidak dapat dilakukan.d) Penyehatan Makanan dan MinumanMakanan dan minuman adalah kebutuhan pokok manusia dan sumber utama kehidupan bagi umat manusia, maka dengan itu makanan yang tidak dikelola dengan baik justru akan menjadi sumber media yang sangat efektif di dalam penularan penyakit saluran pencernaan.Upaya Puskesmas Tegal Angus adalah pemeriksaan tempat pengelolaan air bersih, pengawasan terhadap kualitas penyehatan tempattempat umum pengelolaan makanan. Tidak hanya tenaga sanitarian melainkan kurangnya tenaga di Puskesmas Tegal Angus menyebabkan pembinaan penyehatan makanan dan minuman tidak dapat dilakukan.

1.2.6 Ketersediaan PekaranganPada saat ini, desa Tanjung Pasir dijadikan sebagai percontohan dan pembelajaran agar budi daya sayuran dapat dilakukan juga di tingkat rumah tangga untuk mengurangi pengeluaran akan kebutuhan pangan serta meningkatkan pendapatan keluarga.

Tabel 1.6 Laporan cakupan rumah sehat triwulan iv puskesmas tegal angus tahun 2013NOPUSKESMASDESARUMAH

JUMLAH SELURUHNYAJUMLAH DIPERIKSA% DIPERIKSAJUMLAH DIPERIKSA% SEHAT

1TEGAL ANGUSTANJUNG BURUNG2473220,891986,36

PANGKALAN4132280,682278,57

TEGAL ANGUS2879210,731780,95

TANJUNG PASIR1787150,8415100,00

MUARA496102,0210100,00

LEMO648132,011292,31

JUMLAH12415132,011292,31

Sumber : Data puskesmas tegal anus 2013

1.2.7. Situasi Derajat KesehatanPresentase tentang angka yang menderita ISPA, dan diare sesuai dari data Tegal Angus tahun 2012 dan data 10 angka penyakit tersering pada bulan Januari 2014 dapat di lihat pada tabel berikut :Tabel 1.24 Angka Kejadian 10 Besar Penyakit tahun 2012 dan Januari 2014No.PenyakitJumlah KejadianPresentase

1ISPA311333,1 %

2Lain-lain139114,8 %

3Dermatitis101610,8 %

4Batuk 6576,9 %

5Obs febris6486,8 %

6Hipertensi Esensial5946,3 %

7Gastritis5856,2 %

8Sakit kepala5565,9 %

9Diare4274,5 %

10TBC4114,3 %

Grafik 1.2 Sepuluh Besar Penyakit Puskesmas Tegal Angus Bulan Januari Tahun 2014

Sumber : Data Gambaran 10 penyakit terbanyak rawat jalan dan rawat inap Peserta Jamkesmas di Puskesmas Tegal Angus bulan Januari 2014

1.2.7.1 Situasi Sumber Daya KesehatanUpaya pembangunan kesehatan membutuhkan sumber daya kesehatan yang memadai untuk mencapai target yang ingin dicapai. Bab ini akan menguraikan situasi sumber daya kesehatan yang ada di Puskesmas Tegal Angus pada tahun 2012.1.2.7.2. Tenaga KesehatanTenaga kesehatan merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan karena merupakan penggerak dari program-program kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan di puskesmas tegal angus berjumlah 27 orang yang terdiri dari dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, dan tenaga gizi seperti yang tergambar dalam tabel dibawah ini.

Tabel 1.7 Kategori Tenaga di Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012NoKategori TenagaStatusJumlah

PNSPTT/TKKLain-Lain

1AKBID1607

2AKPER1001

3Bidan9009

4D3 Gizi1001

5D3 Kesling1001

6Dokter Gigi1001

7Dokter Umum2002

8Honor0044

9Pekarya1001

10Perawat2102

JUMLAH213429

Sumber :Ketatausahaan Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012

1.2.8. Pembiayaan KesehatanSalah satu faktor utama di dalam peningkatan pelayanan kesehatan adalah adanya faktor pembiayaan yang mana dapat digunakan untuk transportasi, jasa kegiatan program maupun belanja barang. Pembiayaan kesehatan dapat bersumber dari pemerintah pusat dari APBN seperti dana jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat miskin) dan jampersal (jaminan persalinan) serta BOK (Bantuan Operasional Kesehatan), sementara dana dari pemerintah daerah dari APBD berupa dana operasional puskesmas dan jamkesda (jaminan kesehatan daerah). 1.2.8.2. Jaminan Kesehatan PrabayarSebagai bagian dari amanat UUD 1945, negara harus mengurus masyarakat miskin. Oleh karena itu pemerintah meluncurkan program jaminan kesehatan masyarakat miskin (jamkesmas/askeskin).Hampir 50% penduduk di wilayah tegal angus merupakan masyarakat miskin dan tidak semua tercakup dalam program jamkesmas. Hal ini disebabkan pendataan yang kurang akurat, kendala di lapangan adalah data kependudukan yang tidak lengkap, kriteria miskin yang berbeda dan pemberian kartu jamkesmas yang tidak tepat. Masyarakat miskin yang tidak mendapat jaminan melalui program jamkesmas, akan dipenuhi biaya kesehatannya oleh pemerintah daerah melalui jaminan kesehatan daerah (Jamkesda). Pemerintah daerah juga membiayai operasional puskesmas melalui dana operasional puskesmas.

Tabel 1.8 Pembiayaan Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012NoSumber BiayaAlokasi Anggaran Kesehatan(Rp)

1BOK70.347.000,-

2Jamkesmas dan Jampersal90.001.835,-

3Operasional Puskesmas69.891.259,-

TOTAL ANGGARAN230.240.094,-

Sumber : Data TU Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012

1.3 DENAH RUMAH KELUARGA BINAAN

Keluarga Tn. SITAEmpangEmpangKeluarga Tn. DarwiKeluarga Tn. DarmanKeluarga Tn. RohaniTanah KosongKeluarga Ny. SirosKeluarga Tn. OcitKeluarga Tn. Abdul Halim

1.3.1. Keluarga Tn. SitaNo NamaStatus Keluarga Jenis KelaminUsiaPendidikanPekerjaanPenghasilan

1Tn. SitaSuamiLaki laki 43SDTambak IkanRp 1,8 juta / bulan

2Ny. NjunIstriPerempuan38SDPembantu Rumah TanggaRp 1 juta / bulan

3Sri RahayuAnakPerempuan17SMKPelajar-

4Sri ArtatiAnakPerempuan104 SDPelajar -

Keluarga Tn. Sita tinggal di Kampung Gaga Dusun 06 RW 06 RT 001, Kelurahan Tanjung Pasir, Kecamata Teluk Naga, Kabupaten Tangerang Propinsi Banten. Keluarga ini terdiri dari sepasang suami istri, dan dua orang anak yang tinggal serumah. Tn. Sita sebagai kepala keluarga berusia 43 tahun dengan latar belakang pendidikan terakhir sekolah dasar. Ny. Njun sebagai istri berusia 38 tahun dengan latar pendidikan sekolah dasar. Tn. Sita dan Ny. Njun memiliki dua orang anak perempuan . Anak pertama perempuan bernama Sri Rahayu berusai 17 tahun dan masih sekolah di bangku kelas 2 SMK . Anak kedua perempuan bernama Sri Artati berusia 10 tahun dan masih sekolah di bangku kelas 4 SD.Tn. Sita berprofesi sebagai penjaga tambak ikan dengan pendapatan Rp 1.800.000,- tiap bulan. Ny.Njun bekerja sebagai pembantu rumah tangga, dengan penghasilan Rp 1.000.000,- tiap bulan.Keluarga Tn. Sita tinggal disebuah rumah bangunan semi permanen diatas tanah seluas 10 x 13 m2. Dinding rumah terbuat dari semen dan batu bata, lantai menggunakan kermaik. Atap rumah menggunakan genteng dan terdapat plafon. Rumah Tn. Sita terdiri dari sebuah ruang tamu, dua kamar tidur, satu ruang keluarga, satu gudang, satu dapur, dan satu kamar mandi. Ruang tamu berukuran 3 x 2 m2 beralaskan keramik dan terdapat sofa. Ditengah terdapat ruang keluarga, dimana terdapat TV dan merupakan tempat biasanya keluarga berkumpul, diruangan tersebut terdapat jendela yang dapat dilewati cahaya matahari pada sisi rumah Tn. Sita tidak terdapat adanya ventilasi udara.Di rumah Tn. Sita tidak terdapat WC ( jamban ) dan hanya terdapar dapur dan kamar mandi. Untuk buang air besar (BAB) mereka melakukannya di empang yang berjarak 100 meter dari depan rumah. Dapur Tn. Sita menggunakan kompor gas. Sumber air bersih didapatkan dari pompa air yang menyedot air dari PAM yang dibeli dengan harga Rp. 100.000/ bulan. Air bersih tersebut di gunakan untuk mandi, masak dan minum. Keluarga Tn. Sita biasa melakukan cuci tangan sebelum makan, tetapi hanya sesekali saja menggunakan sabun, kemudian apabila selesai makan, keluarga Tn. Sita terbiasa mencuci tangan menggunakan air cuci tangan yang di taruh didalam mangkuk setelah selesai makan.Rumah keluarga Tn. Sita terletak di daerah yang padat penduduk dengan jarak antar rumah 0,5 meter disebelah kanan dan kiri dan di depan terdapat empang yang berjarak 100 meter dari rumahnya. Keluarga Tn. Sita memiliki kebiasaan membuang sampah di tempat sampah, lalu dibakar di belakang rumah.

Kamar mandiDapur

gudang

Ruang makan

13 m

Kamar tidur 2Kamar tidur 1

Ruang TVRuang tamu

halaman

10 m

Keluarga Tn. Sita memiliki pola makan sebanyak 3 kali dalam sehari. Biasanya menu yang biasa dimakan adalah sayur asem, tahu, tempe, telur dan ikan asin. Tn. Sita tidak memiliki kebiasaan merokok. Keluarga Tn. Sita mengaku mencuci tangan sebelum dan sesudah makan tetapi tidak mengggunakan sabun. Tn. Sita dan Ny. Njun mengaku jarang melakukan olahraga. Tn. Sita dan Ny. Njun mengetahui tentang mencuci tangan yang baik dan benar, akan tetapi tidak melakukannya dengan cara yang baik dan benar. Tn. Sita dan Ny. Njun tidak memiliki masalah kesehatan dalam sebulan terakhir ini, penyakit yang sering dialami oleh Tn. Sati , Ny. Njun dan sri rahayu adalah mual dan sakit perut. Biasanya apabila sakit mereka berobat dengan obat dari warung dan apabila sakit tambah parah mereka berobat ke mantri. Sekitar 4 bulan lalu ibu dari Ny. Njun meninggal dunia dikarenakan penyakit kencing manis, dan 40 hari sebelumnya, ayah dari Ny. Njun juga meninggal dikarenakan penyakit kencing manis, pada keluarga Tn. Sita dan Ny. Njun, tidak ditemukan keluhan yang mengarah ke penyakit tersebutFaktor Internal Keluarga Tn. SitaNoFaktor Internal Permasalahan

1Kebiasaan MerokokTidak ada yang merokok

2Olah ragaKeluarga Tn. Asan tidak ada yang memiliki kebiasaan berolahraga. Bahkan hampir tidak pernah melakukan olahraga.

3Pola MakanNy.Sati memasak sendiri untuk makan keluarga, menu makanan yang sering dimakan adalah sayur asem, tahu, tempe, telur dan ikan asin

4Pola Pencarian PengobatanApabila sakit, mereka membeli obat warung. Apabila tidak sembuh, mereka berobat ke mantri untuk minta di suntik.

5MenabungKeluarga Tn. Sita tidak memiliki kebiasaan menabung

6Aktivitas sehari-hari

a. Tn. Sita bekerja di tambak ikan, Ia berangkat jam 08.00 WIB dan pulang pada pukul 19.00 WIBb. Ny. Sati bekerja sebagai pembantu rumah tangga, ia berangkat jam 09.00 WIB dan pulang pukul 15.00 WIB

7Perilaku mencuci tanganKeluarga tn.Sita memiliki pengetahuan tentang mencuci tangan yang baik, akan tetapi tidak melakukannya dengan benar.

Faktor Eksternal Keluarga Tn. SitaNoKriteriaPermasalahan

1.

Luas Bangunan Luas rumah 10 x 13 m2

2.Ruangan dalam rumahDalam rumah terdapat ruang tamu, dua kamar tidur, satu ruang keluarga, satu gudang, satu dapur, dan satu kamar mandi.

3.VentilasiTidak terdapat ventilasi pada sisi rumah, ventilasi hanya terdapat pada depan rumah.

4.Pencahayaana. Terdapat jendela pada kamar, tetapi selalu ditutupi dengan kain dan tidak bisa dibuka.b. Terdapat 3 buah lampu di dalam rumah, 3 berwarna putih. Lampu terdapat di ruang keluarga, kamar tidur dan ruang tamu.

5.MCKTerdapat tempat untuk mandi dan cuci piring, tetapi tidak terdapat tempat untuk buang air besar.

6.Sumber AirDalam kesehariannya Tn. Sita menggunakan air PAM yang dialirkan menggunakan pipa paralon dari depan desa.

7.Saluran pembuangan limbahAir Limbah rumah tangga di buang ke parit buatan sendiri yang di alirkan ke kolam empang di belakang rumah

8.Tempat pembuangan sampahSampah rumah tangga di kumpulkan dibelakang rumah. Sampah ditumpuk terlebih dahulu hingga cukup banyak lalu dibakar.

9.Lingkungan sekitar rumahDi samping kanan dan kiri rumah terdapat rumah tetangga. Di lingkungan sekitar rumah keluarga Tn. Sita masih banyak sampah yang berserakan dikarenakan penduduk sekitar kurang peduli dengan lingkungannya.

Keluarga Tn. Abdul HalimNo NamaStatus KeluargaJenis KelaminUsiaPendidikanPekerjaanPenghasilan

1Tn. Abdul HalimSuamiLaki laki40Sekolah DasarNelayanRp. 20.000 150.000,- / hari

2Ny. AddahIstriPerempuan33Sekolah DasarIbu Rumah Tangga-

3YadiAnakLaki-laki18Sekolah Dasar--

4ArfatAnakLaki-laki11Sekolah DasarPelajar-

5WardahAnakPerempuan11 bulan---

Keluarga Tn. Abdul tinggal di Kampung Telaga Sukmana, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga RT 007/006. Keluarga ini terdiri dari sepasang suami istri, dan tiga orang anak yang tinggal serumah. Tn. Abdul sebagai kepala keluarga berusia 40 tahun dengan latar belakang pendidikan terakhir sekolah dasar. Tn. Abdul putus sekolah sejak duduk dibangku kelas 4 SD karena masalah biaya, setelah itu Tn. Abdul menjadi nelayan untuk membantu perekonomian keluargnya. Tn. Abdul berprofesi sebagai nelayan dengan pendapatan tidak menentu, dengan penghasilan kira-kira berkisar antara Rp. 20.000 hingga Rp. 150.000,- perharinya.Tn. Abdul memiliki seorang istri yang bernama Ny. Addah berusia 33 tahun dengan latar pendidikan sekolah dasar. Ny. Addah tidak bekerja, kesehariannya mengurus rumah seperti memasak, mencuci pakaian, membersihkan rumah, dan mengurus anak. Sebelumnya Ny. Addah bekerja menjadi buruh pabrik, namun berhenti karena alasan memiliki bayi dirumah.Tn. Abdul dan Ny. Addah memiliki dua orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan. Anak pertama laki-laki berusai 17 tahun, anak kedua laki-laki berusia 11 tahun, dan ketiga perempuan berusia 11 bulan, dan sudah bisa merangkak, berdiri, dan mengoceh.Anak pertama Tn. Abdul, bernama Yadi, sekarang berusia 18 tahun, lahir di bidan, secara normal, dengan berat badan 3300 gram. Ny. Addah mengaku anak pertamanya mendapatkan imunisasi lengkap. Ibunya juga mengaku rajin memeriksakan kehamilan ketika masih mengandung. Yadi berhenti sekolah sejak duduk di bangku 5 SD, dan setelah itu sempat bekerja sebagai buruh pabrik toples. Namun beberapa bulan setelah bekerja di pabrik tersebut, Yadi berhenti bekerja, dan akhirnya menjadi pengangguran sampai sekarang.Anak kedua Tn. Abdul bernama Arfat, sekarang berusia 11 tahun, lahir di dukun beranak, dengan berat badan 3000 gram. Arfat juga mendapatkan imunisasi lengkap. Ibunya juga mengaku rajin memeriksakan kehamilan ketika masih mengandung ke Puskesmas. Arfat sekarang duduk di bangku SD kelas 6. Arfat sekolah setiap hari Senin Jumat dari pukul 07.00 12.00. Anak ketiga Tn. Abdul bernama Wardah, sekarang berusia 11 bulan, lahir di Puskesmas Kampung Melayu, dengan berat badan 2900 gram. Wardah juga mendapatkan imunisasi lengkap. Ibunya mengaku jika Wardah sudah bisa berdiri dan mengoceh beberapa kata.Keluarga Tn. Abdul tinggal disebuah rumah bangunan semi permanen diatas tanah seluas 7 x 9 m2. Dinding rumah terbuat dari semen dan batu bata, sebagian berlantaikan keramik dan sebagian berlantaikan tanah. Atap rumah menggunakan genteng tetapi tidak dibuat plafon. Rumah Tn. Abdul terdiri dari sebuah ruang tamu yang sekaligus dijadikan ruang keluarga, 2 buah kamar tidur, 1 ruang dapur yang digabung dengan kamar mandi disebelahnya. Ruang tamu berukuran 4 x 4 m2 beralaskan keramik dan dipergunakan untuk menerima tamu, nonton televisi, dan berkumpul bersama keluarga. Diruangan tersebut terdapat jendela dan memiliki pintu yang dapat dilewati cahaya matahari. Untuk siang hari hingga malam keluarga Tn. Abdul menggunakan lampu sebagai penerangan. Di rumah Tn. Abdul tidak terdapat WC ( jamban ) dan hanya terdapat dapur dan kamar mandi yang bersebelahan. Untuk buang air besar (BAB) mereka melakukannya di empang yang berjarak 100 meter dari belakang rumahnya. Untuk membasuh setelah BAB, keluarga Tn. Abdul harus jalan/lari dulu dari empang sampai kamar mandi dirumahnya. Air yang digunakan untuk membasuh setelah BAB adalah dengan menggunakan air PAM. Bak mandi dikuras setiap 1 minggu 2 kali. Sumber air bersih didapatkan dari PAM yang dibeli dengan harga Rp. 500/ derigen. Air bersih tersebut di gunakan untuk mandi, masak dan minum. Dapur Tn. Abdul hanya terdapat kompor yang menggunakan kompor minyak. Rumah keluarga Tn. Abdul terletak di daerah yang padat penduduk dengan jarak antar rumah 0,5 meter disebelah kanan dan kiri dan 5 meter dengan rumah depan. Keluarga Tn. Abdul memiliki kebiasaan membuang sampah di lahan kosong belakang rumah yang berjarak 10 meter dari rumah. Biasanya sampah tersebut di bakar setelah terkumpul banyak.

Denah rumah Tn. Abdul HalimKeluarga Tn. Abdul memiliki pola makan sebanyak 3 kali dalam sehari (pagi siang sore). Biasanya menu yang biasa dimakan adalah nasi, ikan, tahu dan tempe. Keluarga Tn. Abdul jarang mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. Tn. Abdul memiliki kebiasaan merokok, biasanya Tn. Abdul menghabiskan 1-2 bungkus rokok, dan mengaku sering merokok didalam rumah jika tidak ada anak bayi didalam rumah. Tn. Abdul juga mengaku jika Yadi pernah terpergok merokok saat diluar rumah, namun jika didepan Tn. Abdul, Yadi tidak berani merokok. Tn. Abdul dan Ny. Addah mengaku jarang mencuci tangan sebelum atau sesudah melakukan aktivitas. Mereka juga jarang mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Biasanya Tn. Abdul dan Ny. Addah mencuci tangan dengan air dari gayung yang berasal dari bak mandi, dan jarang menggunakan sabun, sabun yang digunakan juga bukan sabun khusus cuci tangan. Tangan yang dibasuh hanya bagian telapak tangan dan punggung tangan. Setelah mencuci tangan Tn. Abdul dan Ny. Addah mengeringkan tangannya dengan mengelapnya ke pakaian yang dipakai. Tn. Abdul mengaku jarang melakukan olahraga, Tn. Abdul tidak sempat untuk berolahraga karena berangkat subuh untuk melaut dan pulang malam hari. Sedangkan Ny. Addah tidak sempat berolahraga karena sibuk untuk mengurus rumah dan menjaga anaknya yang kecil. Dalam segi kesehatan, Tn. Abdul mengaku sering masuk angin karena terkena angin laut. Ny. Addah dan ketiga anaknya tidak memiliki masalah kesehatan dalam sebulan terakhir ini, tetapi sebelum nya mengaku terkadang merasa pusing dan meriang. Biasanya apabila sakit mereka berobat dengan obat dari warung dan apabila sakit tambah parah mereka berobat ke Puskesmas dan klinik terdekat. Jarak puskesmas dari rumah Tn. Abdul tidak terlalu jauh. Tn. Abdul memiliki motor untuk transportasi.Faktor Internal Keluarga Tn. Abdul HalimNoFakto r Internal Permasalahan

1Kebiasaan MerokokTn. Abdul memiliki kebiasaan merokok ini dilakukan didalam dan diluar rumah atau saat sedang bekerja di laut.

2Olah ragaKeluarga Tn. Abdul tidak ada yang memiliki kebiasaan berolahraga. Bahkan hampir tidak pernah melakukan olahraga.

3Pola MakanNy. Addah memasak sendiri untuk makan keluarga, menu makanan yang sering dimakan adalah nasi, tahu, tempe, dan ikan. Ny. Addah dan ketiga anaknya makan 3x sehari di rumah (pagi siang manlam), tapi Tn. Abdul makan 1x sehari pada malam hari dirumah karena Tn. Abdul harus ke laut pagi hari dan baru balik saat malam hari.

4Pola Pencarian PengobatanApabila sakit, mereka membeli obat warung. Apabila tidak sembuh, mereka baru berobat ke Puskesmas dan klinik dokter umum terdekat.

5MenabungKeluarga Tn. Abdul tidak memiliki kebiasaan menabung, dikarenakan penghasilan yang dihasilkan perharinya tidak tetap.

6Kebiasaan Mencuci Tangana. Tn. Abdul dan Ny. Addah tidak selalu mencuci tangan setiap memulai dan mengakhiri aktivitas, mereka juga jarang mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.b. Mencuci tangan hanya punggung dan telapak tangan.c. Mencuci tangan tidak dengan menggunakan sabun.d. Mencuci tangan dengan air mengalir dari gayung yang diambil dari bak mandi.

7Aktivitas sehari-hari

c. Tn. Abdul bekerja sebagai nelayan. Ia berangkat mencari ikan di laut jam 05.00 WIB dan pulang pada pukul 19.00 WIBd. Ny. Addah tidak bekerja, dan sehari-hari mengurus rumah dan mengurus ketiga anaknya.e. Anak pertama pengangguranf. Anak kedua sekolah dari pukul 07.00 12.00

Faktor Eksternal Keluarga Tn. AbdulNoKriteriaPermasalahan

1.

Luas Bangunan Luas rumah 7 x 9 m2

2.

Ruangan dalam rumah

Dalam rumah terdapat ruang tamu yang sekaligus dijadikan ruang kumpul keluarga dengan ukuran 4x4m2, dua kamar tidur, dengan ukuran masing-masing 3x4m2, dan satu dapur yang digabung dengan kamar mandi disebelahnya, dengan ukuran 5 x 3m2

3.

Ventilasi

Terdapat empat buah ventilasi di ruang tamu berukuran 20 x 40 cm yang selalu terbuka, 2 buah jendela berukuran 50x100 cm, dua buah ventilasi dikamar depan berukuan 15 x 30cm yang bisa masuk cahaya dan udara.

4.Pencahayaanc. Terdapat jendela pada kamar depan dan ruang tamu.d. Terdapat 4 buah lampu di dalam rumah, 4 berwarna kuning. Lampu terdapat di ruang tamu, kedua kamar tidur, dan dapur.

5.MCKa. Terdapat sarana MCK yang tidak lengkap dikarenakan tidak adanya lahan dan biaya untuk membuat jamban sendiri dirumah, berlantai semen.b. Terdapat ember besar untuk menampung airc. Tempat cuci baju dan piring bareng dengan tempat mandid. Tidak terdapat jentik nyamuk di bak mandi

6.Sumber Aira. Membeli air bersih yang berasal dari PAM, sebanyak 5 jerigen setiap hari.b. Air ini digunakan untuk air minum, mencuci, mandi dan buang air kecil.c. Air berwarna kuning keruh, tidak berbau dan rasa asin.

7.Saluran pembuangan limbahAir Limbah rumah tangga di buang ke kolam empang di belakang rumah. Aliran limbah tidak lancar.

8.Tempat pembuangan sampahSampah rumah tangga dibuang di ke lahan kosong belakang rumah. Sampah ditumpuk terlebih dahulu hingga cukup banyak lalu dibakar.

9.Lingkungan sekitar rumahDi samping kanan dan kiri rumah terdapat rumah tetangga. Di lingkungan sekitar rumah keluarga Tn. Abdul masih banyak sampah yang berserakan dikarenakan penduduk sekitar kurang peduli dengan lingkungannya. Dibelakang pekarangan rumah terdapat empang yang sangat kotor penuh dengan sampah.

1.3.5. Keluarga Binaan Tuan DarmanKeluarga binaan adalah keluarga Tn. Darman yang memiliki tiga orang anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Ketiga anggota keluarga tersebut adalah :

Tabel 1.9 Data Dasar Keluarga Tn. DarmanNoNamaStatus KeluargaJenis KelaminUsiaPendidikanPekerjaanPenghasilan(per bulan)

1Tn. DarmanSuamiLaki-laki30th SDSecurityRp.1.500.000,-

2Ny. ItaIstriPerempuan20th SDIbu rumah tangga-

3An. SitiAnak KandungPerempuan8thSDPelajar-

Keluarga binaan ini beralamat di Kampung telaga sukamana, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Keluarga ini terdiri dari sepasang suami istri yang menikah 9 tahun yang lalu dan memiliki 1 orang anak. Anak pertama masih tinggal di rumah Tn.Darman.Keluarga ini terdiri dari seorang kepala keluarga yang bernama Tn. Darman, 30 tahun. Ia berprofesi sebagai security dengan rata-rata pendapatan Rp.1.500.000 tiap bulan. Ia berangkat kerja tergantung jadwal jaga pada hari tersebut, durasi kerja Tn. Darman 8 jam/hari. Setelah kembali kerja, Tn. Darman memiliki kebiasaan untuk langsung istirahat. Ia juga memiliki kebiasaan merokok setengah bungkus per hari. Saat merokok Tn. Darman selalu menjauh dari anaknya, di dalam maupun luar rumah.Tn.Darman memiliki seorang istri yang bernama Ny.Ita berusia 20 tahun. Ny. Ita merupakan ibu rumah tangga. Keseharian Ny. Ita yaitu bangun pagi pada pukul 6 pagi kemudian menyuci baju dan masak sambil mengurus keponakannya yang masih bayi.Tn.Darman hanya terkadang mengeluh sakit perut yang hilang timbul sejak 3 bulan ini, penyakit tersebut diduga akibat pola makan Tn. Darman yang hanya makan satu kali dalam sehari. Tn.Darman juga seringkali mengunjungi puskesmas apabila penyakit yang dirasanya tidak kunjung membaik.Ny.Ita jarang mengeluh sakit, hanya terkadang pilek batuk. Bila Ny. Ita merasa sakit, ia langsung berobat ke puskesmas.Anak pertama Tn. Darman tinggal bersamanya, Saat dilahirkan di tolong oleh bidan, di puskesmas dengan berat badan 3000gr. Semasa hamil Ny. Ita tidak pernah menderita sakit dan rajin memeriksakan kandungan di bidan terdekat. Imunisasi dasar diakui lengkap oleh Ny. Ita. Ny. Ita dan Tn. Darman selalu membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum makan dan setelah BAB. Ny. Ita dan Tn. Darman selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun apapun yang ada, tidak harus menggunakan sabun khusus cuci tangan. Ny. Ita dan Tn. Darman biasa melakukan cuci tangan di dapur mereka.Keluarga Tn. Darman tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah seluas 6 x 5 m dan tidak memiliki pekarangan. Rumah terdiri dari satu buah ruang keluarga, dua kamar tidur, dan dapur sekaligus tempat untuk mandi, buang air kecil sekaligus mencuci baju dan piring .Seluruh lantai rumah terbuat dari keramik. Dinding rumah terbuat dari tembok yang tidak dicat. Atap rumah terbuat dari genteng tanpa plafon.Rumah keluarga Tn. Darman tidak dilengkapi dengan kamar mandi/jamban. Sehingga untuk buang air besar mereka harus ke jamban umum yang berada di pinggir empang yang berjarak 7 meter dari rumah. Jamban umum yang digunakan Tn. Darman dan keluarga merupakan tipe jamban cemplung. Ny.Ita mengaku tidak ada sumber air di rumahnya, sehingga ia harus membeli air PAM di warung setiap hari 4 jerigen.

Gambar 1.4 Denah Rumah Keluarga Tn.Darman

Tabel 1.10 Tabel Faktor Internal Keluarga Tn. DarmanNoFaktor Internal Permasalahan

1Kebiasaan MerokokTn. Darman merokok sekitar setengah bungkus dalam satu hari, biasanya kebiasaan merokok ini dilakukan didalam dan diluar rumah jauh dari anaknya.

2Olah ragaTn. Darman memiliki kebiasaan berolahraga di tempat kerjanya selama 30 menit 3x/minggu.

3Pola MakanTn. Darman makan 1x/hari karena ia mengaku lelah setelah pulang bekerja. Ny.Ita makan 2x/hari, selalu memasak sendiri setiap jam 7 pagi dan 2 sore dengan komposisi makanan nasi, sayur, tahu/tempe, telor/ikan. Mengkonsumsi daging ayam jarang, 3x/bulan. Makan buah-buahan 3x/minggu, paling sering jeruk bali. Ibu mengaku tidak pernah jajan makanan. An. Siti makan 3x sehari dan sering jajan roti di warung..

4Pola Pencarian PengobatanApabila sakit, mereka selalu pergi ke puskesmas.

5MenabungTn. Darman mengaku selalu menabung 600.000/bulan.

6Mencuci tanganTn. Darman, Ny. Ita, An. Siti selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan menggunakan air bersih yang tidak mengalir dan memakai sabun, masih belum tahu cara mencuci tangan yang baik.

7Aktivitas sehari-haria. Bapak bekerja sebagai security yang berangkat tergantung jadwal jaga dengan durasi kerja 8 jam/hari kemudian saat pulang selalu langsung istirahat, mempunyai kebiasaan merokok setengah bungkus per hari.b. Ibu bertindak sebagai ibu rumah tangga, memasak 2x perharic. Anak pertama merupakan pelajar SD

Tabel 1.11 Tabel Faktor Eksternal Keluarga Tn. DarmanNoKriteria Permasalahan

1.

Luas Bangunan

Luas rumah 6 x 5 m dengan lantai keramik

2.

Ruangan dalam rumah

Dalam rumah terdapat ruang keluarga berukuran 3 x 2,5 m, dua kamar tidur yang masing-masing berukuran 3 x 3 m. Juga terdapat dapur yang berukuran 2,5 x 1,5 m mencakup tempat mandi, mencuci dan buang air kecil.

3.

Ventilasi

Terdapat lima buah ventilasi di ruang tamu berukuran 15 x 30 cm yang selalu terbuka, dua buah ventilasi di dalam kamar tidur berukuran 30 x 40 cm. 1 jendela di ruang keluarga yang tidak bisa dibuka berukuran 40 x 70 cm. 2 jendela di dalam kamar tidur yang masing-masing berukuran 40 x 70 cm yang selalu dibuka ketika pagi dan siang hari. Hal ini sesuai dengan luas lantai rumah.(luas ventilasi lebih dari 10% dari lantai rumah).

4.Pencahayaana. Terdapat tiga buah jendela berukuran 40 x 70 cm yang berada di ruang keluarga dan ruang kamar.b. Hanya terdapat 1 buah lampu di luar dan dalam rumah. Sehingga pencahayaan rumah kurang baik.

5.MCKa. Tidak memiliki jamban, jika ingin buang air besar Tn Darman pergi ke jamban umum yang berada di pinggir empang berjarak 7 m dari rumahnya.b. Tempat cuci piring dan baju bareng dengan tempat mandi, bak, dan memasak.c. Tersedia air pam yang dibeli dari warung.

6.Sumber Aira. Tidak memiliki sumber air di rumahnya, sehingga harus membeli air pam di warung.

7.Saluran pembuangan limbahLimbah rumah tangga cair di buang ke empang yang berjarak 7 m dari rumahnya.

8.Tempat pembuangan sampahSampah dibuang di dekat empang, sampah ini ditumpuk hingga penuh, lalu kemudian dibakar oleh siapapun warga sekitar sekitar 2 hari sekali.

9.Lingkungan sekitar rumahDepan rumah dan belakang rumah Tn. Darman merupakan tanah yang dimiliki oleh tetangganya. Sebelah kanan rumah langsung menempel dengan rumah lain yang merupakan rumah orangtuanya. Sebelah kiri rumah adalah rumah warga lain yang dibatasi oleh jalan. Sekitar 7 m sebelah kanan dari rumah Tn. Darman terdapat empang untuk membuang limbah, bab dan terdapat sampah.

1.3.6. Keluarga binaan Tn.DarwiKeluarga binaan adalah keluarga Tn. Darwi yang memiliki empat orang anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Keempat anggota keluarga tersebut adalah :

Tabel 1.21 Data Dasar Keluarga Tn. DarwiNoNamaStatus KeluargaJenis KelaminUsiaPendidikanPekerjaanPenghasilan

1Tn. DarwiAnak pertama ibu necyLaki-laki40th Tidak SekolahSecurityRp.1.500.000/bulan

2Ny. DarmiAnak kedua ibu necyPerempuan35thTamat SDPembantu rumah tanggaRp.900.000/bulan

3An.M.Antara Anak Ny. DarmiLaki-laki4bln ---

4Ny. NecyIbu dari Tn.Darwi dan Ny. DarmiPerempuan77thTidak SekolahIbu Rumah Tangga-

Keluarga binaan ini beralamat di Kampung Gaga Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga RT 003/005. Keluarga ini terdiri dari seorang ibu yang tinggal bersama 2 orang anak beserta 1 orang cucu. Seorang kepala keluarga yang bernama Tn. Darwi, 40 tahun. Ia berprofesi sebagai petugas keamanan dengan rata-rata pendapatan Rp.1.500.000 tiap bulan. Ia bekerja sebagai petugas keamanan di daerah perumahan. Ia berangkat ke tempat kerja pukul 1 siang setelah sholat Dzuhur hingga pukul 12 malam. Ia memiliki kebiasaan merokok satu bungkus per hari, Ia sering merokok di dalam rumah dan di luar rumah. Tn.Agus belum memiliki kelurga. Tn.Darwi memiliki seorang adik yang bernama Ny.Darmi berusia 35 tahun. Ny. Darmi bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Ia bekerja di kota Bandung dan sering pulang ke rumah setiap 1 bulan sekali. Ny. Darmi memilki satu orang anak dan belum lama bercerai dengan suaminya sekitar 2 tahun yang lalu.An. M.Antara berusia 4 bulan. Ia tinggal bersama neneknya (Ibu dari Tn. Darwi dan Ny. Darmi). Ia merupakan anak pertama dari Ny.Darmi. Ia sejak umur 1 bulan dirawat oleh neneknya. Ia diberikan ASI hanya sampai umur satu bulan. Karena alesan pekerjaan ibunya yang tidak bisa ditinggal, ia tidak diberikan asi lagi dan diberikan susu formula sampi umur sekarang. Awalnya ia diberikan susu formula SGM, tetapi semenjak minum susu SGM ia diare lama, kemudian ia berobat ke dokter dan disaran kan dokter untuk mengganti susunya. Neneknya kemudian memberikan ia berupa susu Lactogen. Menurut neneknya semenjak meminum susu lactogen ia tidak diare lagi. Ia sering dibawa neneknya ke puskesmas untuk imunisasi. Dan rajin sekali menimbang berat badanya di puskesmas dan posyandu. Ibu kandung Tn.Darwi bernama Ny. Necy, usia 77 tahun, masih tinggal bersama keluarga Tn.Agus ini. Setiap hari Ny.Ineng hanya beristirahat dirumah karena Ia sudah tidak bisa melakukan pekerjaan apapun lagi. Menurut Ny. Samidah, ia sering mengeluh pegal pegal dan lemas. Namun atas keluhan ini, Ny.Ineng tidak mau dibawa berobat kemanapun dengan alasan biaya yang tidak memadai dan tidak ada keluarga yang mengantar. Namun, Ny. Necy mengakui bahwa ia mengidap hipertensi. Keluarga Tn. Darwi tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah 6x5 m. Rumah terdiri dari satu buah ruang tamu, satu kamar tidur, dan satu dapur yang bersatu dengan kamar mandi. Lantai rumah sebagian terbuat dari semen dan sebagian lagi dari ubin. Dinding rumah terbuat dari bilik bambu. Untuk atap rumah terbuat dari genting tanpa plafon.Pada bagian belakang rumah terdapat tanah kosong. Tanah kosong tersebut biasa digunakan untuk menimbun sampah kemudian dibakar selama 1 minggu sekali. Rumah keluarga Tn.Darwi terdapat kamar mandi namun tidak disertai jamban. Kamar mandi tersebut hanya digunakan untuk mandi, buang air kecil, mencuci baju dan piring. Kamar mandi hanya dilengkapi oleh ember besar, kamar mandi tersebut seluas 1 x 3 m. Sehingga untuk buang air besar mereka harus ke jamban umum yang berada di pinggir empang. Jamban umum yang digunakan Tn. Darwi dan keluarga merupakan tipe jamban cemplung.Kegiatan mencuci piring keluarga Tn.Darwi dilakukan di kamar mandi yang juga digunakan untuk buang air kecil. Piring piring kotor ditumpuk di lantai kamar mandi tersebut, tanpa alas apapun. Piring piring yang telah dibersihkan, dikeringkan di rak piring yang berada di dapur yang terletak tidak jauh dari kamar mandi. Kegiatan mencuci tangan di tiap anggota keluarga sedikit kurang baik. Masing-masing keluarga memiliki kebiasaan mencuci tangan tetapi tidak menggunakan sabun. Kebiasaan ini juga biasa dilakukan hanya ketika mereka setelah makan.

Kamar Tidur

Ruang dapur Kamar Mandi

Ruang Tamu

Gambar 1.8 Denah Rumah Keluarga Tn.Agus

Tabel 1.22 Tabel Faktor Internal Keluarga Tn. DarwiNoFaktor Internal Permasalahan

1Kebiasaan MerokokTn. Darwi merokok sekitar satu bungkus dalam satu hari, biasanya kebiasaan merokok ini dilakukan didalam rumah dan di luar rumah.

2Olah ragaKeluarga Tn. Darwi tidak ada yang memiliki kebiasaan berolahraga

3Pola MakanNy.Necy terkadang memasak sendiri dengan komposisi makanan nasi, tahu, tempe, ikan, sayur. Jarang sekali makan daging sapi atau ayam dan buah-buahan. Keluarga ini jarang beli makanan di luar.

4Pola Pencarian PengobatanApabila sakit, mereka pergi ke bidan dan dokter klinik terdekat dan membeli obat di apotek dan terkadang membeli diwarung. Mereka juga sering untuk berobat ke puskesmas.

5MenabungNy. Necy tidak menabung. Uang dari anak-anaknya dijadikan untuk biaya M.Antara dan untuk kebutuhan sehari-hari.

6Aktivitas sehari-haria. Tn, Darwi bekerja sebagai petugas keamanan, berangkat pukul 1 siang kemudian pulang pukul 12 malam.b. Ny. Darmin sebagai pembantu ibu rumah tangga. Ia bekerja di Bandung. Pulang kerumah biasa 1 bulan 2 kali.c. Ny.Necy tidak bekerja. Ia sehari-hari memasak dan merawat cucunya.

6Prilaku Cuci tangana. Semua anggota keluarga memiliki prilaku cuci tangan yang tidak baik dan tidak benar. Mereka melakukan cuci tangan hanya menggunakan air yang dialirkan menggunakan gayung dan tidak menggunakan sabun. b. Kebiasaan ini juga dilakukan hanya ketika mereka setelah makan.

Tabel 1. 23 Tabel Faktor Eksternal Keluarga Tn. DarwiNoKriteria Permasalahan

1.

Luas Bangunan

Luas rumah 6x5 m dengan lantai semen dan ubin

2.

Ruangan dalam rumah

Dalam rumah terdapat ruang tamu berukuran3x2 m, satu kamar tidur yang masing-masing berukuran 2x2m. Juga terdapat dapur disertai kamar mandi yang berukuran 3x2m dan ruangan ini tidak disertai dengan adanya tempat pembuangan asap.

3.

VentilasiTidak terdapat ventilasi sama sekali yang seharusnya luas ventilasi kurang dari 10% dari lantai rumah.

4.PencahayaanTidak terdapat jendela pada ruang tamu rumahTidak terdapat jendela di kedua kamarHanya terdapat 3 buah lampu di dalam rumah yang berwarna kuning untuk ruang tengah, dapur dan kamar mandi.

5.MCKa. Tidak memiliki jamban, jika ingin buang air besar mereka pergi ke jamban umum yang berada di pinggir empang.b. Kamar mandi beralaskan semen dengan ukuran 1x1m terletak di dalam rumah yang digunakan untuk cuci piringc. Tersedia air yang cukup untuk buang air kecil di dalam ember.

6.Sumber Aira. Sumber Air berasal dari PAM yang dijual di warung tetangga. Mereka menghabiskan 4-5 drum air seharga Rp.500,- per drum.b. Anggota keluarga memiliki kebiasaan mencuci tangan tetapi tidak menggunakan sabun. Kebiasaan ini juga biasa dilakukan hanya ketika mereka setelah makan.

7.Saluran pembuangan limbahLimbah rumah tangga cair di buang ke empang yang berjarak 1 meter dari rumah dan limbah padat di buang di pekarangan belakang rumah. Aliran limbah ini tidak lancar.

8.Tempat pembuangan sampahSampah dibuang di pekarangan belakang rumah, sampah ini ditumpuk hingga penuh, lalu kemudian dibakar oleh keluarga ssehingga banyak lalat yang menghinggapi tumpukan sampah tersebut, dan menimbulkan bau. Keluarga biasa membakar 1 minggu sekali.

9.Lingkungan sekitar rumahDepan rumah Tn. Darwi terdapat halaman. Samping kanan rumah berhadapan langsung dengan tetangga yang msaih satu keluarga. Samping kiri langsung berhadapan dengan empang. Bagian belakang rumah terdapat pekarangan yang cukup luas. Empang di samping rumah Tn.Darwi sedikit kotor dan banyak sampah yang menumpuk. Sehingga banyak lalat yang menghinggap di empang tersebut.

1.3.3. Keluarga Binaan Tuan OcitKeluarga binaan adalah keluarga Tn. Ocit yang memiliki enam orang anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Keenam anggota keluarga tersebut adalah :

Tabel 1.9 Data Dasar Keluarga Tn. OcitNoNamaStatus KeluargaJenis KelaminUsiaPendidikanPekerjaanPenghasilan(per bulan)

1Tn. OcitSuamiLaki-laki50th Tidak sekolahPengangguran-

2Ny. RamiIstriPerempuan42th Tidak sekolahPedagangRp1.500.000,-

3Tn.. AgusAnak KandungLaki-laki32thSMPPedagang barang rongsokanRp 2000.000,-

4Ny. AmAnak KandungPerempuan30thSDTukang kreditRp 800.000,-

5Nn. IyusAnak KandungPerempuan25thSDPengangguran-

6AmadAnak KandungLaki-laki

7IjaAnak KandungPerempua

Keluarga binaan ini beralamat di Kampung Telaga Sukamana Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga RT 007/006. Keluarga ini terdiri dari sepasang suami istri yang menikah 30 tahun yang lalu dan memiliki 5 orang anak. Anak pertama telah menikah dan tinggal tidak jauh dari rumah Tn.Ocit, anak kedua telah menikah pula dan tinggal tidak jauh dari rumah Tn.Ocit, anak ketiga telah meninggal dunia sekitar 3 bulan yang lalu, karena tifoid. Dua anak lain lainnya telah meninggal dunia saat bayi akibat kejang demam.Keluarga ini terdiri dari seorang kepala keluarga yang bernama Tn. Ocit, 50 tahun yang tidak memiliki pekerjaan. Sehari-hari, ia menemani istrinya berdagang ke pasar untuk menjual ikan dari jam 5 pagi, hingga dagangan istrinya habis. Setelah kembali dari pasar, Tn. Ocit menghabiskan waktunya dengan menonton televisi di rumah dengan istri, atau merawat dan menjaga cucu-cucunya di rumah anaknya yang tidak jauh dari rumah Tn. Ocit. Ia memiliki kebiasaan merokok dua bungkus per hari, dan lebih sering merokok di dalam rumah.Tn. Ocit memiliki seorang istri yang bernama Ny. Rami berusia 42 tahun. Ny. Rami bekerja sebagai pedagang ikan dengan penghasilan Rp.50.000 per hari. Keseharian Ny. Rami hanyalah berdagang dari pagi jam 5 hingga dagangannya habis terjual. Setelah melakukan kegiatan sehari-harinya Ny.Iyam masak di siang hari, lalu tidur sekitar jam 10 malam. Semasa hidupnya Tn.Ocit hanya sering mengeluh nyeri perut di bagian ulu hati. Keluhan sering muncul sebelum makan, akibat waktu makan Tn. Ocit dan istri yang salah. Mereka hanya makan pada pagi dan siang hari. Namun begitu Tn. Ocit jarang memeriksakan keadaannya, karena menurutnya rasa sakit ini telah biasa dirasakannya. Namun begitu, Tn. Ocit selalu memeriksakan keadaannya ke klinik dokter di Tegal Angus, jika mengalami sakit. Ny.Rami pun seringkali mengeluh sakit perut yang sama dengan Tn. Ocit. Keluhan ini telah dirasakannya sejak 10 tahun yang lalu. Keluhan ini dirasakan terakhir seminggu yang lalu, namun Ny.Rami tidak berobat kemanapun karena merasakan ini penyakit biasa. Ny. Rami juga sering mengeluhkan lutut kirinya sering sakit-sakitan, terutama pada pagi dan malam hari. Ia mengakui sering mengangkat beban berat untuk memikul ikan dagangannya saat di pasar.Ny.Rami memiliki lima orang anak, namun ketiga anak terakhirnya telah meninggal. Anak ketiga telah meninggal 3 bulan yang lalu akibat penyakit tifoid. Ny. Rami mengaku bahwa saat itu anaknya mengalami demam selama hampir 5 hari,dan demam biasa dirasa tinggi saat malam hari, lalu kemudian Iyus dibawa berobat ke dukun Lalu setelah 3 hari meminum obat gejala tidak dirasa berkurang, kemudian Iyus dibawa berobat ke klinik dokter dan didiagnosis demam tifoid dan dirujuk ke RSUD Tangerang. Namun rujukan ditolak dengan alas an persyaratan yang tidak lengkap. Anak keempat dan kelima Ny. Rami telah meninggal saat usia bayi yang disebabkan oleh kejang demam, namun Ny. Rami tidak membawa anaknya ke dokter.Anak pertama Ny.Rami bernama Tn.Agus yang kini berumur 42 tahun. Saat dilahirkan di tolong oleh paraji. Alasan dilahirkan di paraji karena Ny. Rami terbiasa dengan kebiasaan orang-orang setempat yang melahirkan di paraji. Semasa hamil Ny. Iyam tidak pernah memeriksakan kandungan di bidan terdekat. Semasa kecil, Ny. Rami mengakui bahwa Tn. Agus tidak mendapatkan imunisasi apapun. Saat ini Tn. Abdul Rahman telah bekerja sebagai pedagang barang-barang rongsokan dengan penghasilan tidak tetap sekitar Rp.100.000,- per hari. Saat ini Tn. Agus telah menikah dan memiliki 2 orang nikah, dan tinggal tidak jauh dari rumah Tn. Ocit dan Ny. Rami.Anak kedua Ny. Rami bernama Ny. Am, berusia 30 tahun. Saat dilahirkan di tolong oleh paraji. Alasan dilahirkan di paraji juga sama dengan alasan persalinan anak pertama. Semasa hamil Ny. Iyam tidak pernah memeriksakan kandungan di bidan terdekat. Imunisasi dasar diakui tidak didapatkan Ny. Am. Saat ini ia telah menikah dan mempunyai 2 orang anak, dan tinggal di deket rumah Tn Ocit dan Ny. Rami. Saat ini Ny. Am telah bekerja sebagai tukang kredit dengan penghasilan Rp.200.000,- per minggu.Keluarga Tn. Ocit tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah seluas 80 m2 dan pekarangan seluas 8 x 2 m .Rumah terdiri dari satu buah ruang tamu, satu ruang tengah, dua kamar tidur, satu dapur dan satu kamar mandi yang dilengkapi dengan jamban serta terdapat tempat mencuci piring dan pakaian di sebelah kamar mandi yang bersekatkan tembok. Lantai rumah sebagian terbuat dari keramik dan sebagian lagi terbuat dari semen . Dinding rumah terbuat dari tembok yang sebagian dicat putih dan sebagian lagi tidak dicat. Untuk atap rumah terbuat dari genteng tanpa plafon, tetapi atap rumah ditutupi oleh plastik.Pekarangan milik keluarga Tn. Ocit tidak dibatasi dengan pagar yang terbuat dari bambu. Pada bagian belakang tidak terdapat pekarangan, hanya berada di depan rumah. Di sebelah rumah terdapat kandang ayam berukuran 2x1 m, dengan tempat penampungan kotoran di bawahnya. Untuk persediaan air, Ny. Rami megaku bahwa selalu membeli persedian air bersih dari tukang jual air yang berkeliling di sekitar rumahnya. Satu jerigen seharga Rp 500,-. Jumlah jerigen yang dibutuhkan sebanyak 6 buah per hari. Air yang dibeli ini diakui terkadang berwarna kekuningan namun air tetap digunakan untuk mandi, mencuci piring, bahkan untuk kebutuhan minum. Pada kamar mandi, aliran limbah mengalir ke selokan kecil di sebelah rumah. Ny. Rami mengakui bahwa rumah mereka tidak dilengkapi dengan septic tank, sehingga aliran kotoran dialirkan ke kali yang tidak jauh di belakang rumah mereka.

Gambar 1.4 Denah Rumah Keluarga Tn. Ocit

Tabel 1.10 Tabel Faktor Internal Keluarga Tn. OcitNoFaktor Internal Permasalahan

1Kebiasaan MerokokTn. Ocit merokok sekitar dua bungkus dalam satu hari, biasanya kebiasaan merokok ini dilakukan didalam dan diluar rumah.

2Olah ragaKeluarga Tn. Udin tidak ada yang memiliki kebiasaan berolahraga. Karena menurut mereka perkerjaan mereka sehari-hari sudah termasuk olahraga.

3Pola MakanNy.Rami memasak sendiri dengan komposisi makanan nasi, tahu atau tempe, ikan, serta lalapan. Jarang sekali makan daging, dan buah. Ibu juga sering jajan makanan untuk sarapan pagi hari seperti nasi uduk, dan jarang sekali makan malam.

4Pola Pencarian PengobatanApabila sakit, mereka pergi ke klinik dokter terdekat atau ke puskesmas.

5MenabungNy. Rami mengaku tidak pernah menabung, dikarenakan penghasilan yang didapat selalu habis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

6Kebiasaan mencuci tangana. Tn. Ocit dan Ny. Rami selalu mencuci tangan setelah berdagang, namun mereka jarang mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.b. Mencuci tangan hingga ke lengan bawah, dan sela-sela jari.c. Mencuci tangan tidak menggunakan sabun.d. Mencuci tangan tidak dengan air mengalir.

7Aktivitas sehari-haria. Bapak tidak bekerja namun menemani istrinya berdagang ikan di pasar, dari pukul 5.00 sampai siang hari saat dagangannya habis terjual.b. Ibu bertindak sebagai pedagang ikan di pasar. Ia seringkali mengangkat beban berat saat berjualan.

Tabel 1.11 Tabel Faktor Eksternal Keluarga Tn. OcitNoKriteria Permasalahan

1.

Luas Bangunan

Luas rumah 8x10 m dengan lantai keramik

2.

Ruangan dalam rumah

Dalam rumah terdapat ruang tamu berukuran 4x3m, dua kamar tidur yang masing-masing berukuran 3x 2 m dan 4 x 3 m. Juga terdapat dapur yang berukuran 2x1m dan ruangan ini tidak disertai dengan adanya tempat pembuangan asap.

3.

Ventilasi

Terdapat satu buah ventilasi di ruang tamu berukuran 0.5 m x 0,5 m dan 0,5 m x 0,5 m yang selalu ditutup. Serta terdapat ventilasi di kamar utama yang menghadap ke pekarangan, serta di dapur (namun selalu ditutup). Hal ini tidak sesuai dengan luas lantai rumah. (luas ventilasi kurang dari 10% dari lantai rumah).

4.Pencahayaana. Terdapat dua buah jendela berukuran 2x1 m pada bagian depan rumah.b. Hanya terdapat 4 buah lampu di dalam rumah yang berwarna putih dan satu buah di teras rumah sehingga penerangan kurang baik.

5.MCKa. Memiliki jamban di dalam kamar mandi yang berukuran 0,5 x 0,5 m, berlantai semen.b. Tempat buang air kecil di pekarangan ukuran 0,5 m x 0,5 m , berlantai semenc. Tempat cuci piring dan baju di sebelah kamar mandi yang bersekat tembok seluas 1 x 1 m.d. Tersedia air yang cukup untuk buang air kecil atau mandi di bak.e. Tidak terlihat adanya jentik nyamuk pada bak air kamar mandi.

6.Sumber Aira. Membeli air bersih sebanyak 6 jerigen setiap hari. b. Air ini digunakan untuk air minum digunakan mencuci, mandi dan buang air kecilc. Air berwarna kuning keruh, tidak berbau dan rasa asin

7.Saluran pembuangan limbahLimbah rumah tangga cair di selokan sebelah rumah dan limbah padat di buang di kali belakang rumah. Aliran limbah ini tidak lancar.

8.Tempat pembuangan sampahSampah dibuang di empang depan rumah yang berjarak 8 m dari rumah, sampah ini ditumpuk hingga penuh, lalu kemudian dibakar oleh siapapun warga sekitar sehingga banyak lalat yang menghinggapi tumpukan sampah tersebut, dan menimbulkan bau.

9.Lingkungan sekitar rumahBelakang rumah dan samping kanan Tn.Ocit langsung menempel ke rumah tetangga tanpa pohon atau pekarangan. Pekarangan rumah Tn.Ocit di depan yang langsung berhadapan dengan jalan setapak dan empang tempat pembuangan sampah.

1.3.2. Keluarga Ny SirosNo NamaStatus Keluarga Jenis KelaminUsiaPendidikanPekerjaanPenghasilan

1Ny. SirosIstriPerempuan45Tidak sekolahPedagang telur asinRp 1 juta / bulan

2Marisa AnakPerempuan17Tidak sekolahPengangguran -

3YopiAnakPerempuan10SMPPengangguran -

4Ny. Rohaya AdikPerempuan 38SDPengangguran-

Keluarga Ny. Siros tinggal di Kampung Gaga Dusun 06 RW 06 RT 001, Kelurahan Tanjung Pasir, Kecamata Teluk Naga, Kabupaten Tangerang Propinsi Banten. Keluarga ini terdiri dari seorang istri, dua orang anak dan satu orang adik dari Ny. Siros yang tinggal serumah. Ny. Siros berusia 45, tidak bersekolah. Ny Siros menjadi kepala keluarga setelah suaminya yang bernama Tn. Topa meninggal 8 tahun yang lalu dikarenakan sakit asma . Ny. Siros dan Tn. Topa memiliki satu orang anak perempuan dan 1 anak laki-laki . Anak pertama perempuan bernama Marisa berusia 23 tahun seorang tuna rungu sejak balita dan tidak sekolah . Anak kedua laki-laki bernama Yopi berusia 18 tahun, seorang pengangguran dan pendidikan terakhir SMP. Ny. Rohaya berusia 38 tahun seorang adik dari Ny. Siros, Ny. Rohaya tinggal bersama Ny. Siros setelah bercerai dengan suaminya sejak 20 tahun lalu dan tidak memiliki anak.Ny. Siros berprofesi sebagai pedagang telur asin dengan pendapatan Rp 1.000.000,- tiap bulan. Berangkat berjualan pukul 08.00 dan kembali kerumah pukul 17.00.Keluarga Ny. Siros tinggal disebuah rumah bangunan semi permanen diatas tanah seluas 10 x 13 m2. Dinding rumah terbuat dari semen dan batu bata dan di cat, lantai menggunakan keramik. Atap rumah menggunakan genteng dan tidak dilapisi plafon. Rumah Ny. Siros terdiri dari sebuah ruang tamu, dua kamar tidur, dan satu dapur. Ruang tamu berukuran 4 x 3 m2 beralaskan keramik dilengkapi jendela serta lubang udara, terdapat TV serta lemari. Dua buah kamar tidur berukuran 3 x 3 tanpa jendela dan lubang udara.Di rumah Ny. Siros tidak terdapat kamar mandi ,WC ( jamban ) dan hanya terdapat dapur. Untuk mandi keluarga Ny. Siros menumpang di rumah adiknya yang berada sekitar 10 meter dari rumahnya. Untuk buang air besar (BAB) mereka melakukannya di empang yang berjarak 100 meter dari depan rumah. Dapur Ny. Siros menggunakan kompor gas. Sumber air bersih didapatkan dari pompa air yang menyedot air dari PAM yang dibeli dengan harga Rp. 100.000/ bulan. Air bersih ditambung di ember tertutup kemudian di gunakan untuk mandi, masak dan minum. Keluarga Ny. Siros biasa melakukan cuci tangan sebelum dan setelah makan, tetapi hanya kadang-kadang saja menggunakan sabun. Apabila selesai beraktivitas di luar rumah keluarga Ny. Siros jarang mencuci tangan.Rumah keluarga Ny. Siros terletak di daerah yang padat penduduk dengan jarak antar rumah 7 meter disebelah kanan dan kiri dan di belakang berbatasan dengan dinding rumah tetangga dan terdapat empang tempat membuang sampah yang berjarak 20 meter dari rumahnya. Keluarga Ny. Siros memiliki kebiasaan membuang sampah di empang depan rumahnya, yang bila sudah menumpuk dibakar oleh warga sekitar.13 Meter

RUANG TAMUKAMAR 1

DAPURKAMAR 210 Meter

Keluarga Ny. Siros memiliki pola makan sebanyak 3 kali dalam sehari. Biasanya menu yang biasa dimakan adalah ikan, tahu, tempe, dan telur asin. Jarang disertai sayuran dan buah. Keluarga Ny. Siroh tidak memiliki kebiasaan merokok. Keluarga Ny. Siroh mengaku jarang melakukan olahraga. Ny. Siros tidak memiliki masalah kesehatan dalam sebulan terakhir ini, penyakit yang sering dialami oleh keluarga Ny. Siros adalah pegal-pegal, dan batuk . Biasanya apabila sakit mereka berobat dengan diurut atau minum obat dari warung dan apabila sakit tambah parah mereka berobat ke dokter dekat rumah atau ke puskesmas.

Faktor Internal Keluarga Ny. SirosNoFaktor Internal Permasalahan

1Kebiasaan MerokokTidak ada yang merokok

2Olah ragaKeluarga Ny. Siros tidak ada yang memiliki kebiasaan berolahraga. Bahkan hampir tidak pernah melakukan olahraga.

3.Kebiasaan Mencuci Tangan1. Ny. Siros melakukan cuci tangan seperti sebelum dan setelah makan , setelah mencuci telur, saat pulang dari berjualan telur serta setelah BAB dan BAK namun tidak selalu menggunakan sabun dan air yang digunakan yaitu air yang ditampung diember kemudian dialirkan dari gayung.

2. Marisa melakukan cuci tangan sebelum dan setelah makan, setelah BAB, setelah menceboki bayi namun tidak selalu menggunakan sabun dan air yang digunakan yaitu air yang ditampung di gayung dan mencelupkannya. Marissa sering mengasuh keponakan yang masih balita namun tidak mencuci tangan sebelum memegang bayi.

3. Yopi melakukan cuci tangan sebelum dan setelah makan, setelah BAB , namun jarang memakai sabun, dan menggunakan air yg ditampung gayung kemudian mencelupkan tangannya.

4. Ny. Rohaya melakukan cuci tangan sebelum dan setelah makan, setelah BAB, setelah mencuci piring dan baju , dan setelah mencuci telur yang akan dijual oleh Ny. Siros namun tidak selalu menggunakan sabun. Ny. Rohaya mencuci tangan menggunakan air yang dialirkan dari gayung.

3Pola MakanNy. Rohaya dan Merisa memasak sendiri untuk makan keluarga, menu makanan yang sering dimakan adalah ikan, tahu, tempe, telur asin.

4Pola Pencarian PengobatanApabila sakit, mereka membeli obat warung. Apabila tidak sembuh, mereka berobat ke dokter dekat rumah atau ke puskesmas Tegal Angus

5MenabungKeluarga Ny. Siros tidak memiliki kebiasaan menabung

6Aktivitas sehari-hari

g. Ny. Siros bekerja sebagai pedagang telur asin, Ia berangkat jam 08.00 WIB dan pulang pada pukul 17.00 WIBh. Ny. Rohaya dan Merisa sehari-hari dirumah membantu mencuci telur asin yang akan dijual oleh Ny. Sirosi. Yopi seorang pengangguran yang sering dirumah atau pergi bertemu dengan teman-temannya

Faktor Eksternal Keluarga Ny. SirosNoKriteriaPermasalahan

1.

Luas Bangunan Luas rumah 10 x 13 m2

2.

Ruangan dalam rumah

Dalam rumah terdapat ruang tamu, , dua kamar tidur, dan satu dapur

3.

Ventilasi

Tidak terdapat ventilasi pada sisi rumah, ventilasi hanya terdapat pada ruang tamu dan dapur

4.Pencahayaane. Tidak terdapat jendela pada kamarf. Terdapat 2 buah lampu di dalam rumah, Lampu terdapat di ruang tamu, dan di dapur.

5.MCKTerdapat tempat untuk cuci piring, tetapi tidak terdapat tempat untuk buang air besar, buang air kecil dan mandi.

6.Sumber AirDalam kesehariannya Ny. Siros menggunakan air PAM yang dibeli di warung yang berjarak 50 meter dari rumah. Sehari membeli Air PAM 5-6 drum dengan 1 drum seharga 500 rupiah

7.Saluran pembuangan limbahAir Limbah rumah tangga di buang ke parit buatan sendiri yang di alirkan ke kolam empang di depan rumah

8.Tempat pembuangan sampahSampah rumah tangga di buang di empang belakang rumah namun apabila sudah menumpuk dibakar oleh warga sekitar.

9.Lingkungan sekitar rumahDi samping kanan dan kiri rumah terdapat rumah tetangga. Di lingkungan sekitar rumah keluarga Ny. Siros masih banyak sampah yang berserakan dikarenakan penduduk sekitar kurang peduli dengan lingkungannya.

1.3.5. Keluarga Binaan Tuan DarmanKeluarga binaan adalah keluarga Tn. Darman yang memiliki tiga orang anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Ketiga anggota keluarga tersebut adalah :

Tabel 1.9 Data Dasar Keluarga Tn. DarmanNoNamaStatus KeluargaJenis KelaminUsiaPendidikanPekerjaanPenghasilan(per bulan)

1Tn. DarmanSuamiLaki-laki30th SDSecurityRp.1.500.000,-

2Ny. ItaIstriPerempuan20th SDIbu rumah tangga-

3An. SitiAnak KandungPerempuan8thSDPelajar-

Keluarga binaan ini beralamat di Kampung telaga sukamana, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Keluarga ini terdiri dari sepasang suami istri yang menikah 9 tahun yang lalu dan memiliki 1 orang anak. Anak pertama masih tinggal di rumah Tn.Darman.Keluarga ini terdiri dari seorang kepala keluarga yang bernama Tn. Darman, 30 tahun. Ia berprofesi sebagai security dengan rata-rata pendapatan Rp.1.500.000 tiap bulan. Ia berangkat kerja tergantung jadwal jaga pada hari tersebut, durasi kerja Tn. Darman 8 jam/hari. Setelah kembali kerja, Tn. Darman memiliki kebiasaan untuk langsung istirahat. Ia juga memiliki kebiasaan merokok setengah bungkus per hari. Saat merokok Tn. Darman selalu menjauh dari anaknya, di dalam maupun luar rumah.Tn.Darman memiliki seorang istri yang bernama Ny.Ita berusia 20 tahun. Ny. Ita merupakan ibu rumah tangga. Keseharian Ny. Ita yaitu bangun pagi pada pukul 6 pagi kemudian menyuci baju dan masak sambil mengurus keponakannya yang masih bayi.Tn.Darman hanya terkadang mengeluh sakit perut yang hilang timbul sejak 3 bulan ini, penyakit tersebut diduga akibat pola makan Tn. Darman yang hanya makan satu kali dalam sehari. Tn.Darman juga seringkali mengunjungi puskesmas apabila penyakit yang dirasanya tidak kunjung membaik.Ny.Ita jarang mengeluh sakit, hanya terkadang pilek batuk. Bila Ny. Ita merasa sakit, ia langsung berobat ke puskesmas.Anak pertama Tn. Darman tinggal bersamanya, Saat dilahirkan di tolong oleh bidan, di puskesmas dengan berat badan 3000gr. Semasa hamil Ny. Ita tidak pernah menderita sakit dan rajin memeriksakan kandungan di bidan terdekat. Imunisasi dasar diakui lengkap oleh Ny. Ita. Ny. Ita dan Tn. Darman selalu membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum makan dan setelah BAB. Ny. Ita dan Tn. Darman selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun apapun yang ada, tidak harus menggunakan sabun khusus cuci tangan. Ny. Ita dan Tn. Darman biasa melakukan cuci tangan di dapur mereka.Keluarga Tn. Darman tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah seluas 6 x 5 m dan tidak memiliki pekarangan. Rumah terdiri dari satu buah ruang keluarga, dua kamar tidur, dan dapur sekaligus tempat untuk mandi, buang air kecil sekaligus mencuci baju dan piring .Seluruh lantai rumah terbuat dari keramik. Dinding rumah terbuat dari tembok yang tidak dicat. Atap rumah terbuat dari genteng tanpa plafon.Rumah keluarga Tn. Darman tidak dilengkapi dengan kamar mandi/jamban. Sehingga untuk buang air besar mereka harus ke jamban umum yang berada di pinggir empang yang berjarak 7 meter dari rumah. Jamban umum yang digunakan Tn. Darman dan keluarga merupakan tipe jamban cemplung. Ny.Ita mengaku tidak ada sumber air di rumahnya, sehingga ia harus membeli air PAM di warung setiap hari 4 jerigen.

Gambar 1.4 Denah Rumah Keluarga Tn.Darman

Tabel 1.10 Tabel Faktor Internal Keluarga Tn. DarmanNoFaktor Internal Permasalahan

1Kebiasaan MerokokTn. Darman merokok sekitar setengah bungkus dalam satu hari, biasanya kebiasaan merokok ini dilakukan didalam dan diluar rumah jauh dari anaknya.

2Olah ragaTn. Darman memiliki kebiasaan berolahraga di tempat kerjanya selama 30 menit 3x/minggu.

3Pola MakanTn. Darman makan 1x/hari karena ia mengaku lelah setelah pulang bekerja. Ny.Ita makan 2x/hari, selalu memasak sendiri setiap jam 7 pagi dan 2 sore dengan komposisi makanan nasi, sayur, tahu/tempe, telor/ikan. Mengkonsumsi daging ayam jarang, 3x/bulan. Makan buah-buahan 3x/minggu, paling sering jeruk bali. Ibu mengaku tidak pernah jajan makanan. An. Siti makan 3x sehari dan sering jajan roti di warung..

4Pola Pencarian PengobatanApabila sakit, mereka selalu pergi ke puskesmas.

5MenabungTn. Darman mengaku selalu menabung 600.000/bulan.

6Mencuci tanganTn. Darman, Ny. Ita, An. Siti selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan menggunakan air bersih yang tidak mengalir dan memakai sabun, masih belum tahu cara mencuci tangan yang baik.

7Aktivitas sehari-harid. Bapak bekerja sebagai security yang berangkat tergantung jadwal jaga dengan durasi kerja 8 jam/hari kemudian saat pulang selalu langsung istirahat, mempunyai kebiasaan merokok setengah bungkus per hari.e. Ibu bertindak sebagai ibu rumah tangga, memasak 2x perharif. Anak pertama merupakan pelajar SD

Tabel 1.11 Tabel Faktor Eksternal Keluarga Tn. DarmanNoKriteria Permasalahan

1.

Luas Bangunan

Luas rumah 6 x 5 m dengan lantai keramik

2.

Ruangan dalam rumah

Dalam rumah terdapat ruang keluarga berukuran 3 x 2,5 m, dua kamar tidur yang masing-masing berukuran 3 x 3 m. Juga terdapat dapur yang berukuran 2,5 x 1,5 m mencakup tempat mandi, mencuci dan buang air kecil.

3.

Ventilasi

Terdapat lima buah ventilasi di ruang tamu berukuran 15 x 30 cm yang selalu terbuka, dua buah ventilasi di dalam kamar tidur berukuran 30 x 40 cm. 1 jendela di ruang keluarga yang tidak bisa dibuka berukuran 40 x 70 cm. 2 jendela di dalam kamar tidur yang masing-masing berukuran 40 x 70 cm yang selalu dibuka ketika pagi dan siang hari. Hal ini sesuai dengan luas lantai rumah.(luas ventilasi lebih dari 10% dari lantai rumah).

4.Pencahayaanc. Terdapat tiga buah jendela berukuran 40 x 70 cm yang berada di ruang keluarga dan ruang kamar.d. Hanya terdapat 1 buah lampu di luar dan dalam rumah. Sehingga pencahayaan rumah kurang baik.

5.MCKd. Tidak memiliki jamban, jika ingin buang air besar Tn Darman pergi ke jamban umum yang berada di pinggir empang berjarak 7 m dari rumahnya.e. Tempat cuci piring dan baju bareng dengan tempat mandi, bak, dan memasak.f. Tersedia air pam yang dibeli dari warung.

6.Sumber Airb. Tidak memiliki sumber air di rumahnya, sehingga harus membeli air pam di warung.

7.Saluran pembuangan limbahLimbah rumah tangga cair di buang ke empang yang berjarak 7 m dari rumahnya.

8.Tempat pembuangan sampahSampah dibuang di dekat empang, sampah ini ditumpuk hingga penuh, lalu kemudian dibakar oleh siapapun warga sekitar sekitar 2 hari sekali.

9.Lingkungan sekitar rumahDepan rumah dan belakang rumah Tn. Darman merupakan tanah yang dimiliki oleh tetangganya. Sebelah kanan rumah langsung menempel dengan rumah lain yang merupakan rumah orangtuanya. Sebelah kiri rumah adalah rumah warga lain yang dibatasi oleh jalan. Sekitar 7 m sebelah kanan dari rumah Tn. Darman terdapat empang untuk membuang limbah, bab dan terdapat sampah.

1.3.6. Keluarga binaan Tn.DarwiKeluarga binaan adalah keluarga Tn. Darwi yang memiliki empat orang anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Keempat anggota keluarga tersebut adalah :

Tabel 1.21 Data Dasar Keluarga Tn. DarwiNoNamaStatus KeluargaJenis KelaminUsiaPendidikanPekerjaanPenghasilan

1Tn. DarwiAnak pertama ibu necyLaki-laki40th Tidak SekolahSecurityRp.1.500.000/bulan

2Ny. DarmiAnak kedua ibu necyPerempuan35thTamat SDPembantu rumah tanggaRp.900.000/bulan

3An.M.Antara Anak Ny. DarmiLaki-laki4bln ---

4Ny. NecyIbu dari Tn.Darwi dan Ny. DarmiPerempuan77thTidak SekolahIbu Rumah Tangga-

Keluarga binaan ini beralamat di Kampung Gaga Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga RT 003/005. Keluarga ini terdiri dari seorang ibu yang tinggal bersama 2 orang anak beserta 1 orang cucu. Seorang kepala keluarga yang bernama Tn. Darwi, 40 tahun. Ia berprofesi sebagai petugas keamanan dengan rata-rata pendapatan Rp.1.500.000 tiap bulan. Ia bekerja sebagai petugas keamanan di daerah perumahan. Ia berangkat ke tempat kerja pukul 1 siang setelah sholat Dzuhur hingga pukul 12 malam. Ia memiliki kebiasaan merokok satu bungkus per hari, Ia sering merokok di dalam rumah dan di luar rumah. Tn.Agus belum memiliki kelurga. Tn.Darwi memiliki seorang adik yang bernama Ny.Darmi berusia 35 tahun. Ny. Darmi bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Ia bekerja di kota Bandung dan sering pulang ke rumah setiap 1 bulan sekali. Ny. Darmi memilki satu orang anak dan belum lama bercerai dengan suaminya sekitar 2 tahun yang lalu.An. M.Antara berusia 4 bulan. Ia tinggal bersama neneknya (Ibu dari Tn. Darwi dan Ny. Darmi). Ia merupakan anak pertama dari Ny.Darmi. Ia sejak umur 1 bulan dirawat oleh neneknya. Ia diberikan ASI hanya sampai umur satu bulan. Karena alesan pekerjaan ibunya yang tidak bisa ditinggal, ia tidak diberikan asi lagi dan diberikan susu formula sampi umur sekarang. Awalnya ia diberikan susu formula SGM, tetapi semenjak minum susu SGM ia diare lama, kemudian ia berobat ke dokter dan disaran kan dokter untuk mengganti susunya. Neneknya kemudian memberikan ia berupa susu Lactogen. Menurut neneknya semenjak meminum susu lactogen ia tidak diare lagi. Ia sering dibawa neneknya ke puskesmas untuk imunisasi. Dan rajin sekali menimbang berat badanya di puskesmas dan posyandu. Ibu kandung Tn.Darwi bernama Ny. Necy, usia 77 tahun, masih tinggal bersama keluarga Tn.Agus ini. Setiap hari Ny.Ineng hanya beristirahat dirumah karena Ia sudah tidak bisa melakukan pekerjaan apapun lagi. Menurut Ny. Samidah, ia sering mengeluh pegal pegal dan lemas. Namun atas keluhan ini, Ny.Ineng tidak mau dibawa berobat kemanapun dengan alasan biaya yang tidak memadai dan tidak ada keluarga yang mengantar. Namun, Ny. Necy mengakui bahwa ia mengidap hipertensi. Keluarga Tn. Darwi tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah 6x5 m. Rumah terdiri dari satu buah ruang tamu, satu kamar tidur, dan satu dapur yang bersatu dengan kamar mandi. Lantai rumah sebagian terbuat dari semen dan sebagian lagi dari ubin. Dinding rumah terbuat dari bilik bambu. Untuk atap rumah terbuat dari genting tanpa plafon.Pada bagian belakang rumah terdapat tanah kosong. Tanah kosong tersebut biasa digunakan untuk menimbun sampah kemudian dibakar selama 1 minggu sekali. Rumah keluarga Tn.Darwi terdapat kamar mandi namun tidak disertai jamban. Kamar mandi tersebut hanya digunakan untuk mandi, buang air kecil, mencuci baju dan piring. Kamar mandi hanya dilengkapi oleh ember besar, kamar mandi tersebut seluas 1 x 3 m. Sehingga untuk buang air besar mereka harus ke jamban umum yang berada di pinggir empang. Jamban umum yang digunakan Tn. Darwi dan keluarga merupakan tipe jamban cemplung.Kegiatan mencuci piring keluarga Tn.Darwi dilakukan di kamar mandi yang juga digunakan untuk buang air kecil. Piring piring kotor ditumpuk di lantai kamar mandi tersebut, tanpa alas apapun. Piring piring yang telah dibersihkan, dikeringkan di rak piring yang berada di dapur yang terletak tidak jauh dari kamar mandi. Kegiatan mencuci tangan di tiap anggota keluarga sedikit kurang baik. Masing-masing keluarga memiliki kebiasaan mencuci tangan tetapi tidak menggunakan sabun. Kebiasaan ini juga biasa dilakukan hanya ketika mereka setelah makan.

Kamar Tidur

Ruang dapur Kamar Mandi

Ruang Tamu

Gambar 1.8 Denah Rumah Keluarga Tn.Agus

Tabel 1.22 Tabel Faktor Internal Keluarga Tn. DarwiNoFaktor Internal Permasalahan

1Kebiasaan MerokokTn. Darwi merokok sekitar satu bungkus dalam satu hari, biasanya kebiasaan merokok ini dilakukan didalam rumah dan di luar rumah.

2Olah ragaKeluarga Tn. Darwi tidak ada yang memiliki kebiasaan berolahraga

3Pola MakanNy.Necy terkadang memasak sendiri dengan komposisi makanan nasi, tahu, tempe, ikan, sayur. Jarang sekali makan daging sapi atau ayam dan buah-buahan. Keluarga ini jarang beli makanan di luar.

4Pola Pencarian PengobatanApabila sakit, mereka pergi ke bidan dan dokter klinik terdekat dan membeli obat di apotek dan terkadang membeli diwarung. Mereka juga sering untuk berobat ke puskesmas.

5MenabungNy. Necy tidak menabung. Uang dari anak-anaknya dijadikan untuk biaya M.Antara dan untuk kebutuhan sehari-hari.

6Aktivitas sehari-harid. Tn, Darwi bekerja sebagai petugas keamanan, berangkat pukul 1 siang kemudian pulang pukul 12 malam.e. Ny. Darmin sebagai pembantu ibu rumah tangga. Ia bekerja di Bandung. Pulang kerumah biasa 1 bulan 2 kali.f. Ny.Necy tidak bekerja. Ia sehari-hari memasak dan merawat cucunya.

6Prilaku Cuci tanganc. Semua anggota keluarga memiliki prilaku cuci tangan yang tidak baik dan tidak benar. Mereka melakukan cuci tangan hanya menggunakan air yang dialirkan menggunakan gayung dan tidak menggunakan sabun. d. Kebiasaan ini juga dilakukan hanya ketika mereka setelah makan.

Tabel 1. 23 Tabel Faktor Eksternal Keluarga Tn. DarwiNoKriteria Permasalahan

1.

Luas Bangunan

Luas rumah 6x5 m dengan lantai semen dan ubin

2.

Ruangan dalam rumah

Dalam rumah terdapat ruang tamu berukuran3x2 m, satu kamar tidur yang masing-masing berukuran 2x2m. Juga terdapat dapur disertai kamar mandi yang berukuran 3x2m dan ruangan ini tidak disertai dengan adanya tempat pembuangan asap.

3.

VentilasiTidak terdapat ventilasi sama sekali yang seharusnya luas ventilasi kurang dari 10% dari lantai rumah.

4.PencahayaanTidak terdapat jendela pada ruang tamu rumahTidak terdapat jendela di kedua kamarHanya terdapat 3 buah lampu di dalam rumah yang berwarna kuning untuk ruang tengah, dapur dan kamar mandi.

5.MCKd. Tidak memiliki jamban, jika ingin buang air besar mereka pergi ke jamban umum yang berada di pinggir empang.e. Kamar mandi beralaskan semen dengan ukuran 1x1m terletak di dalam rumah yang digunakan untuk cuci piringf. Tersedia air yang cukup untuk buang air kecil di dalam ember.

6.Sumber Airc. Sumber Air berasal dari PAM yang dijual di warung tetangga. Mereka menghabiskan 4-5 drum air seharga Rp.500,- per drum.d. Anggota keluarga memiliki kebiasaan mencuci tangan tetapi tidak menggunakan sabun. Kebiasaan ini juga biasa dilakukan hanya ketika mereka setelah makan.

7.Saluran pembuangan limbahLimbah rumah tangga cair di buang ke empang yang berjarak 1 meter dari rumah dan limbah padat di buang di pekarangan belakang rumah. Aliran limbah ini tidak lancar.

8.Tempat pembuangan sampahSampah dibuang di pekarangan belakang rumah, sampah ini ditumpuk hingga penuh, lalu kemudian dibakar oleh keluarga ssehingga banyak lalat yang menghinggapi tumpukan sampah tersebut, dan menimbulkan bau. Keluarga biasa membakar 1 minggu sekali.

9.Lingkungan sekitar rumahDepan rumah Tn. Darwi terdapat halaman. Samping kanan rumah berhadapan langsung dengan tetangga yang msaih satu keluarga. Samping kiri langsung berhadapan dengan empang. Bagian belakang rumah terdapat pekarangan yang cukup luas. Empang di samping rumah Tn.Darwi sedikit kotor dan banyak sampah yang menumpuk. Sehingga banyak lalat yang menghinggap di empang tersebut.

1.3.7. Keluarga Binaan Tuan RohaniKeluarga binaan adalah keluarga Tn. Rohani yang memiliki lima orang anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Kelima anggota keluarga tersebut adalah :

Tabel 1.9 Data Dasar Keluarga Tn. RohaniNoNamaStatus KeluargaJenis KelaminUsiaPendidikanPekerjaanPenghasilan(per bulan)

1Tn. RohaniSuamiLaki-laki55th SDPedagangRp 3.000.000;

2Ny. AnaIstriPerempuan50th SDIbu Rumah Tangga

3Tn. SyarifudinAnak KandungPerempuan21thKuliahPelajarRp 500.000;

4Nn. NurainiAnak KandungLaki-laki20thSMPPelajar-

5Muhammad FarhanAnak KandungLaki-laki6thSDPelajar-

Keluarga binaan ini beralamat di Kampung Telaga Sukamana Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga RT 006/007. Keluarga ini terdiri dari sepasang suami istri yang menikah 37 tahun yang lalu dan memiliki 3 orang anak. Anak pertama belum menikah dan masih tinggal dengan Tn.Rohani, anak kedua belum menikah pula dan tinggal masih dengan Tn.Rohani, dan satu anak lainnya masih berada di rumah keluarga ini.Keluarga ini terdiri dari seorang kepala keluarga yang bernama Tn. Rohani, 55 tahun. Ia berprofesi sebagai pedagang dengan rata-rata pendapatan Rp.100.000 tiap harinya. Penghasilan ini tidak selalu stabil ia dapatkan, hanya apabila banyak pembeli di warungnya. Ia memulai membuka warung pada pukul 06.00 pagi hingga 01.00 dini hari. Setelah selesai melayani warungnya, Tn. Rohani biasanya beristirahat saja dirumah.Tn. Rohani memiliki seorang istri yang bernama Ny. Ana berusia 50 tahun. Ny. Ana bekerja sebagai ibu rumah tangga dan membantu Tn. Rohani berdagang di warung milik mereka. Keseharian Ny. Ana hanyalah berdagang membantu Tn. Rohani, dan mengantarkan anaknya yang paling kecil pergi mengaji. Setelah melakukan kegiatan sehari-harinya Ny. Ana masak di sore hari, lalu tidur sekitar jam 11 malam. Semasa hidupnya Tn. Rohani hanya sering mengeluh pusing yang sering ia hubungkan dengan usaha berdagangnya yaitu warung. Biasanya jika keluhan itu muncul ia lebih memilih untuk istirahat dan tidak melayani pembeli warung untuk sementara waktu. Apabila terdapat sakit yang lebih parah seperti batuk, pilek dan sakit gigi, Tn. Rohani memilih berobat ke klinik dokter terdekat yang ada di desa tersebut. Ny. Ana seringkali mengeluh sakit perut yang seringkali ia abaikan. Keluhan sakit perut ini sering Ny. Ana sebut sebagai sakit Maag. Biasanya Ny. Ana hanya meminum obat diwarungnya saja dan tidak berobat ke dokter maupun puskesmas. Ny. Ana memiliki tiga orang anak, anak pertamanya mengalami cedera (patah tulang) pada tangannya akibat terjatuh dari motor. Ny. Ana mengaku bahwa anaknya tersebut langsung dilarikan ke klinik terdekat saat setelah terjatuh, yang setelah itu dirujuk oleh klinik ke rumah sakit terdekat. Anak pertama Ny. Ana belum menikah dan masih tinggal bersama kedua orangtuanya. Anak pertama Ny. Ana bernama Tn. Syarifudin. Ia bekerja sebagai pegawai supermarket di daerah desa tempat mereka tinggal. Pendapatan yang dihasilkan Tn. Syarifudin perbulannya Rp 500.000; dan Tn. Syarifudin juga mengaku masih menjalani program pendidikan jenjang perkuliahan.Anak kedua Ny.Ana yang tinggal bersamanya, bernama Nn. Nuraini yang kini berumur 20 tahun. Saat dilahirkan di tolong oleh bidan, dengan berat badan 2800gr. Alasan dilahirkan di bidan karena anak pertama Ny.Ana juga dilahirkan oleh bidan. Semasa Ny. Ana hamil, ia tidak pernah menderita sakit dan rajin memeriksakan kandungan di bidan terdekat. Imunisasi dasar diakui lengkap oleh Ny. Ana. Saat ini Nn. Nuraini belum bekerja dan masih tinggal dengan kedua orang tuanya. Dalam kesehariannya ia hanya membantu kedua orangtuanya di warung untuk melayani pembeli dan berangkat mengaji ke Masjid dengan adiknya. Anak ketiga Ny. Ana yang masih serumah dengannya, bernama Muhammad Farhan, berusia 9 tahun. Saat dilahirkan di tolong oleh bidan, dengan berat badan 3000gr. Alasan dilahirkan di bidan karena anak pertama dan kedua Ny.Ana juga dilahirkan oleh bidan. Semasa hamil Ny. Ana tidak pernah menderita sakit dan rajin memeriksakan kandunganmya di bidan terdekat. Imunisasi dasar diakui lengkap oleh Ny. Ana. Saat ini Farhan duduk di bangku SD, setiap hari ia bersekolah dari jam 8 pagi hingga jam 1 siang. Sebelum berangkat sekolah ia hanya berada di rumah. Ia mengaku sering jajan diluar rumah dan hampir setiap hari minum-minuman warung yang diberi es. Sehari-harinya Ny. Ana biasa mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak, menyapu, dan mengepel. Ny. Ana selalu membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum melakukan hal-hal tersebut. Ny. Ana selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun apapun yang ada, tidak harus menggunakan sabun khusus cuci tangan. Ny. Ana biasa melakukan cuci tangan di wastafel yang terletak di dapur mereka ataupun di kamar mandi. Anak Ny. Ana yang pertama, yaitu Tn. Syarifudin tidak rajin mencuci tangan. Tn. Syarifudin mengaku bahwa karena ia makan menggunakan sendok dan garpu maka ia tidak harus mencuci tangannya sebelum makan. Keluarga Tn. Rohani tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah seluas 100 m2 dan pekarangan seluas 6 x 2 m. Rumah terdiri dari satu buah warung, satu buah ruang tamu, satu ruang tengah, tiga kamar tidur, satu dapur, dan satu kamar mandi. Lantai rumah sebagian terbuat dari keramik dan sebagian lagi terbuat dari semen. Dinding rumah terbuat dari tembok yang sebagian dicat dan sebagian lagi tidak dicat. Untuk atap rumah terbuat dari genteng tetapi tanpa plafon. Pekarangan milik keluarga Tn. Rohani dibatasi dengan pagar yang terbuat dari