douglas mc 2

19
Teori Motivasi Douglas Mc. Gregor (Makalah) Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Pembangunan dan Manajemen Kota Dosen: Ir. Heru Purwadio, M.S.P Disusun Oleh : Vely Kukinul Siswanto 3211205902 Manajemen Pembangunan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Upload: vely-kazu

Post on 16-Apr-2015

41 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Douglas Mc 2

Teori Motivasi Douglas Mc. Gregor

(Makalah)

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Teori Pembangunan dan Manajemen Kota

Dosen:

Ir. Heru Purwadio, M.S.P

Disusun Oleh :

Vely Kukinul Siswanto

3211205902

Manajemen Pembangunan Kota

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Page 2: Douglas Mc 2

[ ] November 2, 2011

A. TEORI PERILAKU

Teori prilaku adalah teori yang menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat

membedakan pemimpin dan bukan pemimpin pada orang-orang.

B. TEORI DOUGLAS MC. GREGOR

Pada tahun 1950, Douglas McGregor (1906-1964), seorang psikolog yang mengajar di

MIT dan menjabat sebagai presiden Antioch College 1948-1954, Konsep teori X dan Y

dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam buku The Human Side Enterprise di mana para

manajer / pemimpin organisasi perusahaan memiliki dua jenis pandangan terhadap para

pegawai / karyawan yaitu teori x atau teori y.

a. Teori X

Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang

tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun

menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus

terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan

perusahaan.

Teori X menyatakan bahwa sebagian besar orang-orang ini lebih suka diperintah, dan

tidak tertarik akan rasa tanggung jawab serta menginginkan keamanan atas segalanya. Lebih

lanjut menurut asumsi teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakekatnya

adalah:

1. Tidak menyukai bekerja.

2. Tidak menyukai kemauan dan ambisi untuk bertanggung jawab, dan lebih menyukai

diarahkan atau diperintah.

3. Mempunyai kemampuan yang kecil untuk berkreasi mengatasi masalah-masalah

organisasi.

4. Hanya membutuhkan motivasi fisiologis dan keamanan saja.

5. Harus diawasi secara ketat dan sering dipaksa untuk mencapai tujuan organisasi..

Untuk menyadari kelemahan dari asumí teori X itu maka McGregor memberikan

alternatif teori lain yang dinamakan teori Y.

1

Page 3: Douglas Mc 2

[ ] November 2, 2011

b. Teori Y

Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan

sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka

memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja

memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan

prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi

diri yang dimiliki dalam bekerja.

Ini adalah salah satu teori kepemimpinan yang masih banyak penganutnya. Menurut

McGregor, organisasi tradisional dengan ciri-cirinya yang sentralisasi dalam pengambilan

keputusan, terumuskan dalam dua model yang dia namakan Theori X dan

Teori.Y.

Teori Y ini menyatakan bahwa orang-orang pada hakekatnya tidak malas dan dapat

dipercaya, tidak seperti yang diduga oleh teori X. Secara keseluruhan asumís teori Y mengenai

manusia adalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan kepada

orang. Keduanya bekerja dan bermain merupakan aktiva-aktiva fisik dan mental.

Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jika keadaan sama-sama

menyenangkan.

2. Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka

mencapai tujuan-tujuan organisasi.

3. Kemampuan untuk berkreativitas di dalam memecahkan persoalan-persoalan organisasi

secara luas didistribusikan kepada seluruh karyawan.

4. Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan sosial, penghargaan dan

aktualisasi diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan keamanan.

5. Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara

tepat.

2

Page 4: Douglas Mc 2

[ ] November 2, 2011

Berikut akan diberikan perbedaan antara teori X dan Teori Y menurut Douglas

McGregor:

Tabel 1.

Perbedaan Antara Teori X Dan Teori Y Douglas Mc Gregor

No. Teori X Teori Y

1 Manusia tidak menyukai pekerjaan dan

akan menghindarinya sedapat mungkin.

Kerja adalah hal yang penting bagi

perkembangan psikologis manusia.

2 Manusia harus dipaksa untuk

mengeluarkan usaha terbaiknya.

Manusia ingin merasa tertarik dengan

pekerjaan mereka dan dalam kondisi yang

benar, ia dapat menikmati pekerjaan tersebut.

3 Manusia lebih suka diarahkan dari pada

menerima tanggung jawab yang

berusaha dihindarinya.

Manusia akan mengarahkan dirinya sendiri

untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkannya.

4 Manusia akan mencari dan menerima rasa

tanggung jawab dalam kondisi yang tepat.

5 Disiplin yang diterapkan manusia dalam dirinya

sendiri lebih efektif dan dapat bertahan lebih

lama dibandingkan bira orang lain yang

memaksakan disiplin tersebut.

6 Motivasi utama manusia adalah uang. Dalam kondisi yang tepat, manusia termotivasi

oleh keinginan untuk merealisasikan potensi

diri yang dimilikinya.

7 Manusia termotivasi karena merasa

terancam.

8 Sebagian besar manusia hanya

mempunyai sedikit kreativitas, kecuali

dalam mengikuti peraturan manajemen.

Kreativitas dalam kepandaian diterima dan

digunakan secara laus.

3

Page 5: Douglas Mc 2

[ ] November 2, 2011

C. Sistem Gaya Menejemen Kepemimpinan

Gaya kepemimpian yaitu sikap dan tindakan yang dilakukan pemimpin dalam

menghadapi bawahan. Ada dua macam gaya kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan yang

berorientasi pada tugas dan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada karyawan.

1. Dalam gaya yang ber orientasi pada tugas ditandai oleh beberapa hal sebagai berikut:

a. Pemimpin memberikan petunjuk kepada bawahan.

b. Pemimpin selalu mengadakan pengawasan secara ketat terhadap bawahan.

c. Pemimpin meyakinkan kepada bawahan bahwa tugas-tugas harus dilaksanakan

sesuai dengan keinginannya.

d. Pemimpin lebih menekankan kepada pelaksanaan tugas daripada pembinaan dan

pengembangan bawahan.

2. Sedangkan gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada karyawan atau bawahan

ditandai dengan beberapa hal sebagai berikut.

a. Pemimpin lebih memberikan motivasi daripada memberikan pengawasan kepada

bawahan.

b. Pemimpin melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan.

c. Pemimpin lebih bersifat kekeluargaan, saling percaya dan kerja sama, saling

menghormati di antara sesama anggota kelompok.

Sebagai pengembangan, maka para ahli berusaha menentukan mana di antara

kedua gaya kepemimpinan itu yang paling efektif untuk kepentingan organisasi atau

perusahaan. Salah satu pendekatan yang dikenal dalam menjalankan gaya kepemimpinan

adalah ada empat sistem manajemen yang dikembangkan oleh Rensis Likert. Empat sistem

tersebut terdiri dari:

1. Sistem otoritatif dan eksploitif

Manajer membuat semua keputusan yang berhubungan dengan kerja dan memerintah

para bawahan untuk melaksanakannya. Standar dan metode pelaksanaan juga secara

kaku ditetapkan oleh manajer.

2. Sistem otoritatif dan benevolent

Manajer tetap menentukan perintah-perintah, tetapi memberi bawahan kebebasan

untuk memberikan komentar terhadap perintah-perintah tersebut. berbagai fleksibilitas

4

Page 6: Douglas Mc 2

[ ] November 2, 2011

untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dalam batas-batas dan

prosedur-prosedur yang telah ditetapkan.

3. Sistem konsultatif

Manajer menetapkan tujuan-tujuan dan memberikan perintah-perintah setelah hal-hal itu

didiskusikan dahulu dengan bawahan. Bawahan dapat membuat keputusan – keputusan

mereka sendiri tentang cara pelaksanaan tugas. Penghargaan lebih digunakan untuk

memotivasi bawahan daripada ancaman hukuman.

4. Sistem partisipatif

Merupakan sistem yang paling ideal menurut Likert tentang cara bagaimana organisasi

seharusnya berjalan. Tujuan-tujuan ditetapkan dan keputusan-keputusan kerja dibuat

oleh kelompok. Bila manajer secara formal yang membuat keputusan, mereka

melakukan setelah mempertimbangkan saran dan pendapat dari para anggota

kelompok. Untuk memotivasi bawahan, manajer tidak hanya mempergunakan

penghargaan-penghargaan ekonomis tetapi juga mencoba memberikan kepada

bawahan perasaan yang dibutuhkan dan penting.

Dalam hubungannya dengan perilaku pemimpin tersebut, ada dua hal yang biasanya

dilakukan oleh pemimpin terhadap bawahan atau pengikutnya yakni perilaku mengarahkan dan

perilaku mendukung.

Menurut Paul Hersey dan Kenneth Blanchard, seorang pemimpin harus memahami

kematangan bawahannya sehingga dia akan tidak salah dalam menerapkan gaya

kepemimpinan. Tingkat kematangan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Tingkat kematangan M1 (kemampuan dan kemauan bawahan rendah) maka gaya

kepemimpinan yang diterapkan pemimpin untuk memimpin bawahan seperti ini

adalah Gaya Telling (G1), yaitu dengan memberitahukan, menunjukkan, dan

mengistruksikan secara spesifik.

2. Tingkat kematangan M2 (kemampuan bawahan rendah tapi kemauannya tinggi), untuk

menghadapi bawahan seperti ini maka gaya yang diterapkan

adalah Gaya Selling/Coaching, yaitu dengan menjual, menjelaskan, memperjelas,

membujuk.

3. Tingkat kematangan M3 (kemampuan bawahan tinggi tapi kemauannya rendah) maka

gaya pemimpin yang tepat untuk bawahan seperti ini adalah Gaya Participating, yaitu

saling bertukar ide dan memberi kesempatan untuk  mengambil keputusan.

5

Page 7: Douglas Mc 2

[ ] November 2, 2011

4. Tingkat kematangan M4 (kemampuan dan kemauan bawahan tinggi) maka gaya

kepemimpinan yang tepat adalah Gaya Delegating, yaitu mendelegasikan tugas dan

wewenang dengan menerapkan sistem pengawasan yang baik.

Penjabaran lebih lanjut mengenai situasi dan tipe gaya kepemimpinan dapat

dikemukakan sebagai berikut

a.      Memberitahukan, Menunjukkan, Memimpin, Menetapkan (TELLING-DIRECTING)

Gaya telling-directing atau disebut juga sebagai gaya menginstruksikan kepada pengikut

yang rendah tingkat kematangannya. Seseorang yang tidak mampu dan tidak mau memikul

tanggung jawab untuk melaksanakan sesuatu merupakan seseorang yang tak kompeten dan

tidak memiliki keyakinan. Biasanya ketidakmauan mereka merupakan akibat dari

ketidakyakinannya atau kurangnya pengalaman dan pengetahuan mengenai tugas yang

diberikan.

Gaya kepemimpinan yang tepat adalah instruksi karena peranan pemimpin yang

membatasi peranan bawahan dan menginstruksikan kepada mereka tentang apa, bagaimana,

bilamana, dan dimana harus melakukan tugas tertentu.

b.      Menjual, Menjelaskan, Memperjelas, Membujuk (SELLING-COACHING)

Gaya selling-coaching dapat dikatakan juga sebagai gaya konsultasi yang diterapkan

untuk bawahan dengan tingkat kematangan rendah sampai ke tingkat sedang. Seseorang yang

tak mampu namun berkeinginan untuk memikul tanggung jawab, memiliki keyakinan tapi kurang

memiliki keterampilan/keahlian. Oleh karena itu, gaya konsultasi merupakan gaya yang sesuai

dipergunakan dalam situasi seperti ini, yang dapat memberikan perilaku mengarahkan karena

bawahan kurang mampu juga memberikan perilaku mendukung untuk memperkuat

kemampuan dan antusiasme bawahan. Dalam gaya ini, komunikasi dua arah akan membantu

mempertahankan motivasi bawahan yang tinggi dan pada saat yang sama, tanggung jawab

untuk kontrol atas pembuatan keputusan tetap ada pada pimpinan.

c.     Mengikutsertakan, memberi semangat, kerja sama (PARTICIPATING-SUPPORTING)

Gaya partisipasi dipergunakan bagi bawahan dengan tingkat kematangan sedang

merujuk ke tinggi. Orang-orang pada tingkat perkembangan ini memiliki kemampuan tetapi

kemauannya rendah untuk melakukan suatu tugas yang diberikan. Ketidakmauan itu

disebabkan oleh ketidakyakinan mereka untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Dalam kasus

ini, pimpinan perlu membuka komunikasi dua arah dan secara aktif mendengar dan mendukung

usaha-usaha para pengikut untuk menggunakan kemampuan yang mereka miliki. Melalui gaya

partisipasi, pimpinan dan bawahan bisa saling bertukar ide dalam pembuatan keputusan

dengan peranan utama pimpinan memberikan fasilitas dan berkomunikasi.

6

Page 8: Douglas Mc 2

[ ] November 2, 2011

d.      Mendelegasikan, Pengamatan, Mengawasi, Penyelesaian (DELEGATING)

Gaya delegasi digunakan bagi bawahan dengan tingkat kematangan tinggi. Orang-

orang dengan tingkat kematangan seperti ini adalah orang-orang yang memiliki kemampuan

dan kemauan yang tinggi untuk memikul sebuah tanggung jawab. Gaya kepemimpinan ini

memberikan sedikit pengarahan, para bawahan diperkenankan untuk melaksanakan sendiri

dan memutuskan tentang bagaimana, kapan, dan dimana melakukan suatu tugas. Karena

secara psikologis bawahan sudah matang, maka tidak diperlukan banyak komunikasi dua arah

atau perilaku mendukung.

D. Rumuskan prioritas kebutuhan masing-masing.

Perumusan untuk prioritas kebutuhan setiap pekerja dilakukan menggunakan kuisioner.

Kuisioner ini nantinya akan dapat menilai apakah seseorang itu memeliki sifat dengan tipe X

atau Y. dengan mengetahui tipe kepribadian setiap orang inilah nantinya akan dapat ditentukan

bagaimana sikap seorang Menejer untuk menghadapi pegawai yang memiliki perbedaan

kepribadian. Berikut akan ditunjukkan tipe kepribadian dimasing-masing pegawai berdasarkan

hasil kuisioner yang telah dibagikan. Berikut ini adalah rekapitulasi nilai untuk setiap responden

kuisioner

Tabel 2. Rekapitulasi Kuisioner Teori Douglas Mc

No. Cihe Mahmud Frendika Rizky

Umi Yogi Rendra Ihsani

Ajeng Fathoni

1 5 5 5 4 4 5 5 4 5 42 5 5 5 4 3 4 4 4 4 33 5 5 4 4 3 3 3 2 3 24 5 5 5 5 5 3 3 4 3 35 4 5 2 2 5 1 1 3 2 26 5 4 1 4 3 3 3 3 4 37 5 5 5 4 4 4 4 4 4 38 5 5 5 4 2 3 3 4 2 49 5 2 5 5 5 3 3 4 3 3

10 4 5 5 4 4 3 3 5 3 511 5 5 5 5 5 3 3 4 4 412 5 5 5 4 3 3 3 3 3 213 5 4 4 4 5 4 4 3 3 314 5 5 2 4 4 2 2 4 4 415 5 1 5 4 5 2 2 4 2 2

Hasil

73 66 63 61 6060 60

55 49 47

Sumber : Hasil Kuisioner 2011

7

Page 9: Douglas Mc 2

[ ] November 2, 2011

Keterangan :

60 - 75 = Sangat termasuk kedalam teori manajemen Y

45 - 59 = Termasuk kedalam teori manajemen Y

16 - 44 = Termasuk kedalam teori manajemen X

0 - 15 = Sangat termasuk kedalam teori manajemen X

Dari hasil kuisioner diatas terlihat bahwa dari ke-10 responden 7 diantaranya memiliki

kepribadian yang sangat kuat terhadap teori Y. pegawai yang memiliki kepribadian Y kuat

antara lain Cihe, Mahmud, Frendika, Rizky, Yogi, Rendra dan Umi. Untuk ketiga responden

lainnya memiliki kepribadian Y yang tidak terlalu kuat antara lain Ajeng, Ihsani dan Fathoni.

E. Gambarkan prioritas tersebut dalam bentuk diagram.

Dari hasil kuisioner yang telah diberikan tersirat beberapa prioritas kebutuhan yang

sesungguhnya dimiliki dalam kepribadian di setiap pegawai sesuai dengan teori Moslow. Dalam

teori tersebut kepribadian setiap orang dibagi menjadi 5 kelas yang didasarkan kepada hirarki

kebutuhannya. Hirarki kebutuhan sangat dipengaruhi oleh apa yang telah dimiliki oleh

seseorang. Kebutuhan yang belum terpenuhi akan menempati hirarki tinggi sedngkan yang

sudah terpenuhi dan kebutuhan lain akan menempati hirarki rendah.

Berikut akan ditunjukkan hasil prioritas kebutuhan yang dimiliki oleh setiap pegawai

berdasarkan hasil kuisioner sebelumnya.

Cihe Mahmud Frend Rizky Umi Yogi Rendra Ihsani Ajeng Fathoni0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

Diagram 1. Prioritas Kebutuhan Dasar Pegawai

Physicological Desire Safety And Stability Social Desire Self Esteem2 Self Realization

8

Page 10: Douglas Mc 2

[ ] November 2, 2011

Dari grafik diatas terlihat bahwa setiap pegawai memiliki porsi kebutuhan dasar yang

berbeda-beda. Tetapi, semua pegawai sudah memiliki sikap kemandirian dalam bekerja

masing-masing hanya besarannya saja yang tidak sama antara satu pegawai dengan pegawai

lain.

Sedangkan untuk prosentase tipe yang paling tepat berdasarkan teori X dan Y menurut

douglas dalam pegawai yang telah mengisi kuisoner adalah sebagai berikut:

70%

30%

Diagram 2. Prosentase Kepribadian berdasarkan Teori X dan Y

Sangat Teori Y

Teori Y

Teori X

Sangat Teori X

Berdasarkan Diagram diatas terlihat bahwa lebih banyak pegawai yang memiliki

kepribadian berdasarkan teori Y yang sangat kuat. Selain itu, berdasakan hasil kuisioner tidak

terdapat pegawai yang berkepribadian X.

F. Rumuskan perlakuan anda terhadap bawahan anda (dalam hal ini diasumsikan

kumpulan mahasiswa yang dijadikan obyek studi).

Berdasarkan hasil kuisioner terdapat tiga pegawai yang memiliki sifat berdasarkan Teori

Y dan 5 orang yang memiliki kepribadian kuat terhadap teroi Y. untuk perumusan perlakuan

akan digunakan berdasarkan pendekatan yang telah dikemukakan oleh Paul Hersey dan

Kenneth Blanchard. Paul Hersey dan Kenneth Blanchard membagi setiap orang menjadi 4

kelompok. Disini terdapat suatu pendekatan yang digunakan yaitu :

Sangat termasuk kedalam teori manajemen Y = Tingkat kematangan M4

Termasuk kedalam teori manajemen Y = Tingkat kematangan M3

Termasuk kedalam teori manajemen X = Tingkat kematangan M2

Sangat termasuk kedalam teori manajemen X = Tingkat kematangan M1

Sehingaa perlakuan yang akan dilakukan pada setiap pegawai adalah sebagai berikut :

9

Page 11: Douglas Mc 2

[ ] November 2, 2011

Tabel 3.

Perlakuan Menejer Terhadap Setiap Pegawai Berdasarkan Kepribadian

No. Nama Pegawai Perlakuan

1. Ihasani Merdekawati

Ajeng Nugrahaning

M. Fathoni

Gaya Participating

- Menejer menetapkan

- Menejer perlu membuka komunikasi dua arah.

- Mengajak para pegawai untuk dapat melakukan diskusi aktif.

Hal ini dilakukan untuk dapat mendengar dan mendukung

usaha-usaha para pegawai untuk menggunakan

kemampuan yang mereka miliki.

- Pimpinan dan bawahan harus dapat saling bertukar ide

dalam pembuatan keputusan.

- Menejer memberikan fasilitas dan berkomunikasi antara

pihak pemimpin (menejer) dengan pegawai.

- Pemberian pengharagaan bagi pegawai untuk memotivasi

pegawai dari pada memberikan ancaman humuman.

2 Cihe Aprilia Bintang

Mahmud

I Dewa Made F.

Rizky Amalia

Ummi Fadlilah

Yogi

Rendra

Gaya Delegating

- Memberikan sedikit pengarahan bagi para pegawai.

- Pegawai diperkenankan untuk melaksanakan sendiri dan

memutuskan tentang bagaimana, kapan, dan dimana

melakukan suatu tugas.

- Saling mendukung antara menejer dengan pegawai.

- Tidak hanya memberikan penghargaan-penghargaan

ekonomis tetapi juga mencoba memberikan kepada pegawai

perasaan yang dibutuhkan dan penting.

Sumber : Hasil Analisa

Dari perbedaan perlakuan yang diberikan oleh menejer terhadap setiap pegawai inilah

yang sangat diharapkan dapat memicu serta membangun kepribadian masing-masing pegawai

untuk dapat meningkatkan kinerja yang seoptimal mungkin. Sehingga diharapkan perusahaan

akan dapat bergerak sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan dengan kerjasama

penuh antara menejer dengan para pegawai yang berkompetensi.

10

Page 12: Douglas Mc 2

[ ] November 2, 2011

DAFTAR PUSTAKA http://kiki-tuingtuing.blogspot.com/2011/04/gaya-kepemimpinan.html

http://milanistiforever-milanisti.blogspot.com/2009/11/teori-x-dan-teori-y-douglas-mc-gregor.html

http://organisasi.org/definisi-pengertian-teori-perilaku-teori-x-dan-teori-y-x-y-behavior-theory-

douglas-mcgregor

http://uwiemolor.wordpress.com/2009/10/24/teori-mc-gregor-dan-teori-rensis-likert/

11

Page 13: Douglas Mc 2

[ ] November 2, 2011

LAMPIRAN Kuisioner X-Y Theory’ Quisioner

Keterangan Skoring : (5= Selalu, 4=Sebagian Besar, 3=Sering, 2= Sekali-kali, 1= Jarang,

0=Tidak Pernah)

1. Anda sangat menyukai jika anda terlibat dan berkonsultasi kepada atasan anda mengenai

bagaimana caranya anda dapat mengerjakan pekerjaan anda semaksimal mungkin.

2. Anda selalu ingin belajar meningkatkan keahlian anda dalam meningkatkan rasa tanggung jawab

terhadap suatu pekerjaan.

3. Anda selalu ingin bekerja tanpa adanya interfendi dari atasan anda, tetapi masih memungkinkan

anda untuk mengajukan pertanyaan jika anda membutuhkannya.

4. Anda selalu bekerja sebaik mungkin dan selalu produktif tanpa harus mendapatkan tekanan dari

atasan anda atau ancaman untuk keluar dari pekerjaan anda.

5. Apabila anda meninggalkan perusahaan anda, anda sangat ingin memberikan suatu interview

terakhir untuk dapat menyampaikan pendapat anda mengenai perusahaan tersebut.

6. Anda selalu memiliki suatu inisiative dan pujian untuk pekerjaan anda yang sangat baik.

7. Anda selalu ingin meningkatkan rasa tanggung jawab anda.

8. Anda selalu ingin memncoba suatu hal yang baru.

9. Anda sangat suka bersikap friendly dengan atasan maupun menejer anda.

10. Anda selalu ingin dapat berdiskusi dengan penuh perhatian dan memberikan beberapa pendapat

kepada atasan maupun menejer anda.

11. Anda selalu ingin tahu apa saja tujuan dan target perusahaan anda.

12. Anda memberikan pendapat bagaimana caranya agar perusahaan anda dapat menunjukkan

keunggulan performanya.

13. Anda selalu memberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan setiap permasalahan dalam

pekerjaan anda.

14. Atasan anda selalu mengatakan kepada anda apa saja yang sedang terjadi dalam perusaahan

saat ini.

15. Anda selalu melakukan pertemuan dengan atasan anda untuk dapat berdiskusi mengenai

bagaimana caranya meningkatkan maupun membangun perusahaan anda.

12