douglas mc 2
TRANSCRIPT
Teori Motivasi Douglas Mc. Gregor
(Makalah)
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Teori Pembangunan dan Manajemen Kota
Dosen:
Ir. Heru Purwadio, M.S.P
Disusun Oleh :
Vely Kukinul Siswanto
3211205902
Manajemen Pembangunan Kota
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
[ ] November 2, 2011
A. TEORI PERILAKU
Teori prilaku adalah teori yang menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat
membedakan pemimpin dan bukan pemimpin pada orang-orang.
B. TEORI DOUGLAS MC. GREGOR
Pada tahun 1950, Douglas McGregor (1906-1964), seorang psikolog yang mengajar di
MIT dan menjabat sebagai presiden Antioch College 1948-1954, Konsep teori X dan Y
dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam buku The Human Side Enterprise di mana para
manajer / pemimpin organisasi perusahaan memiliki dua jenis pandangan terhadap para
pegawai / karyawan yaitu teori x atau teori y.
a. Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang
tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun
menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus
terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan
perusahaan.
Teori X menyatakan bahwa sebagian besar orang-orang ini lebih suka diperintah, dan
tidak tertarik akan rasa tanggung jawab serta menginginkan keamanan atas segalanya. Lebih
lanjut menurut asumsi teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakekatnya
adalah:
1. Tidak menyukai bekerja.
2. Tidak menyukai kemauan dan ambisi untuk bertanggung jawab, dan lebih menyukai
diarahkan atau diperintah.
3. Mempunyai kemampuan yang kecil untuk berkreasi mengatasi masalah-masalah
organisasi.
4. Hanya membutuhkan motivasi fisiologis dan keamanan saja.
5. Harus diawasi secara ketat dan sering dipaksa untuk mencapai tujuan organisasi..
Untuk menyadari kelemahan dari asumí teori X itu maka McGregor memberikan
alternatif teori lain yang dinamakan teori Y.
1
[ ] November 2, 2011
b. Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan
sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka
memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja
memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan
prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi
diri yang dimiliki dalam bekerja.
Ini adalah salah satu teori kepemimpinan yang masih banyak penganutnya. Menurut
McGregor, organisasi tradisional dengan ciri-cirinya yang sentralisasi dalam pengambilan
keputusan, terumuskan dalam dua model yang dia namakan Theori X dan
Teori.Y.
Teori Y ini menyatakan bahwa orang-orang pada hakekatnya tidak malas dan dapat
dipercaya, tidak seperti yang diduga oleh teori X. Secara keseluruhan asumís teori Y mengenai
manusia adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan kepada
orang. Keduanya bekerja dan bermain merupakan aktiva-aktiva fisik dan mental.
Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jika keadaan sama-sama
menyenangkan.
2. Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan organisasi.
3. Kemampuan untuk berkreativitas di dalam memecahkan persoalan-persoalan organisasi
secara luas didistribusikan kepada seluruh karyawan.
4. Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan sosial, penghargaan dan
aktualisasi diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan keamanan.
5. Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara
tepat.
2
[ ] November 2, 2011
Berikut akan diberikan perbedaan antara teori X dan Teori Y menurut Douglas
McGregor:
Tabel 1.
Perbedaan Antara Teori X Dan Teori Y Douglas Mc Gregor
No. Teori X Teori Y
1 Manusia tidak menyukai pekerjaan dan
akan menghindarinya sedapat mungkin.
Kerja adalah hal yang penting bagi
perkembangan psikologis manusia.
2 Manusia harus dipaksa untuk
mengeluarkan usaha terbaiknya.
Manusia ingin merasa tertarik dengan
pekerjaan mereka dan dalam kondisi yang
benar, ia dapat menikmati pekerjaan tersebut.
3 Manusia lebih suka diarahkan dari pada
menerima tanggung jawab yang
berusaha dihindarinya.
Manusia akan mengarahkan dirinya sendiri
untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkannya.
4 Manusia akan mencari dan menerima rasa
tanggung jawab dalam kondisi yang tepat.
5 Disiplin yang diterapkan manusia dalam dirinya
sendiri lebih efektif dan dapat bertahan lebih
lama dibandingkan bira orang lain yang
memaksakan disiplin tersebut.
6 Motivasi utama manusia adalah uang. Dalam kondisi yang tepat, manusia termotivasi
oleh keinginan untuk merealisasikan potensi
diri yang dimilikinya.
7 Manusia termotivasi karena merasa
terancam.
8 Sebagian besar manusia hanya
mempunyai sedikit kreativitas, kecuali
dalam mengikuti peraturan manajemen.
Kreativitas dalam kepandaian diterima dan
digunakan secara laus.
3
[ ] November 2, 2011
C. Sistem Gaya Menejemen Kepemimpinan
Gaya kepemimpian yaitu sikap dan tindakan yang dilakukan pemimpin dalam
menghadapi bawahan. Ada dua macam gaya kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan yang
berorientasi pada tugas dan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada karyawan.
1. Dalam gaya yang ber orientasi pada tugas ditandai oleh beberapa hal sebagai berikut:
a. Pemimpin memberikan petunjuk kepada bawahan.
b. Pemimpin selalu mengadakan pengawasan secara ketat terhadap bawahan.
c. Pemimpin meyakinkan kepada bawahan bahwa tugas-tugas harus dilaksanakan
sesuai dengan keinginannya.
d. Pemimpin lebih menekankan kepada pelaksanaan tugas daripada pembinaan dan
pengembangan bawahan.
2. Sedangkan gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada karyawan atau bawahan
ditandai dengan beberapa hal sebagai berikut.
a. Pemimpin lebih memberikan motivasi daripada memberikan pengawasan kepada
bawahan.
b. Pemimpin melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan.
c. Pemimpin lebih bersifat kekeluargaan, saling percaya dan kerja sama, saling
menghormati di antara sesama anggota kelompok.
Sebagai pengembangan, maka para ahli berusaha menentukan mana di antara
kedua gaya kepemimpinan itu yang paling efektif untuk kepentingan organisasi atau
perusahaan. Salah satu pendekatan yang dikenal dalam menjalankan gaya kepemimpinan
adalah ada empat sistem manajemen yang dikembangkan oleh Rensis Likert. Empat sistem
tersebut terdiri dari:
1. Sistem otoritatif dan eksploitif
Manajer membuat semua keputusan yang berhubungan dengan kerja dan memerintah
para bawahan untuk melaksanakannya. Standar dan metode pelaksanaan juga secara
kaku ditetapkan oleh manajer.
2. Sistem otoritatif dan benevolent
Manajer tetap menentukan perintah-perintah, tetapi memberi bawahan kebebasan
untuk memberikan komentar terhadap perintah-perintah tersebut. berbagai fleksibilitas
4
[ ] November 2, 2011
untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dalam batas-batas dan
prosedur-prosedur yang telah ditetapkan.
3. Sistem konsultatif
Manajer menetapkan tujuan-tujuan dan memberikan perintah-perintah setelah hal-hal itu
didiskusikan dahulu dengan bawahan. Bawahan dapat membuat keputusan – keputusan
mereka sendiri tentang cara pelaksanaan tugas. Penghargaan lebih digunakan untuk
memotivasi bawahan daripada ancaman hukuman.
4. Sistem partisipatif
Merupakan sistem yang paling ideal menurut Likert tentang cara bagaimana organisasi
seharusnya berjalan. Tujuan-tujuan ditetapkan dan keputusan-keputusan kerja dibuat
oleh kelompok. Bila manajer secara formal yang membuat keputusan, mereka
melakukan setelah mempertimbangkan saran dan pendapat dari para anggota
kelompok. Untuk memotivasi bawahan, manajer tidak hanya mempergunakan
penghargaan-penghargaan ekonomis tetapi juga mencoba memberikan kepada
bawahan perasaan yang dibutuhkan dan penting.
Dalam hubungannya dengan perilaku pemimpin tersebut, ada dua hal yang biasanya
dilakukan oleh pemimpin terhadap bawahan atau pengikutnya yakni perilaku mengarahkan dan
perilaku mendukung.
Menurut Paul Hersey dan Kenneth Blanchard, seorang pemimpin harus memahami
kematangan bawahannya sehingga dia akan tidak salah dalam menerapkan gaya
kepemimpinan. Tingkat kematangan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Tingkat kematangan M1 (kemampuan dan kemauan bawahan rendah) maka gaya
kepemimpinan yang diterapkan pemimpin untuk memimpin bawahan seperti ini
adalah Gaya Telling (G1), yaitu dengan memberitahukan, menunjukkan, dan
mengistruksikan secara spesifik.
2. Tingkat kematangan M2 (kemampuan bawahan rendah tapi kemauannya tinggi), untuk
menghadapi bawahan seperti ini maka gaya yang diterapkan
adalah Gaya Selling/Coaching, yaitu dengan menjual, menjelaskan, memperjelas,
membujuk.
3. Tingkat kematangan M3 (kemampuan bawahan tinggi tapi kemauannya rendah) maka
gaya pemimpin yang tepat untuk bawahan seperti ini adalah Gaya Participating, yaitu
saling bertukar ide dan memberi kesempatan untuk mengambil keputusan.
5
[ ] November 2, 2011
4. Tingkat kematangan M4 (kemampuan dan kemauan bawahan tinggi) maka gaya
kepemimpinan yang tepat adalah Gaya Delegating, yaitu mendelegasikan tugas dan
wewenang dengan menerapkan sistem pengawasan yang baik.
Penjabaran lebih lanjut mengenai situasi dan tipe gaya kepemimpinan dapat
dikemukakan sebagai berikut
a. Memberitahukan, Menunjukkan, Memimpin, Menetapkan (TELLING-DIRECTING)
Gaya telling-directing atau disebut juga sebagai gaya menginstruksikan kepada pengikut
yang rendah tingkat kematangannya. Seseorang yang tidak mampu dan tidak mau memikul
tanggung jawab untuk melaksanakan sesuatu merupakan seseorang yang tak kompeten dan
tidak memiliki keyakinan. Biasanya ketidakmauan mereka merupakan akibat dari
ketidakyakinannya atau kurangnya pengalaman dan pengetahuan mengenai tugas yang
diberikan.
Gaya kepemimpinan yang tepat adalah instruksi karena peranan pemimpin yang
membatasi peranan bawahan dan menginstruksikan kepada mereka tentang apa, bagaimana,
bilamana, dan dimana harus melakukan tugas tertentu.
b. Menjual, Menjelaskan, Memperjelas, Membujuk (SELLING-COACHING)
Gaya selling-coaching dapat dikatakan juga sebagai gaya konsultasi yang diterapkan
untuk bawahan dengan tingkat kematangan rendah sampai ke tingkat sedang. Seseorang yang
tak mampu namun berkeinginan untuk memikul tanggung jawab, memiliki keyakinan tapi kurang
memiliki keterampilan/keahlian. Oleh karena itu, gaya konsultasi merupakan gaya yang sesuai
dipergunakan dalam situasi seperti ini, yang dapat memberikan perilaku mengarahkan karena
bawahan kurang mampu juga memberikan perilaku mendukung untuk memperkuat
kemampuan dan antusiasme bawahan. Dalam gaya ini, komunikasi dua arah akan membantu
mempertahankan motivasi bawahan yang tinggi dan pada saat yang sama, tanggung jawab
untuk kontrol atas pembuatan keputusan tetap ada pada pimpinan.
c. Mengikutsertakan, memberi semangat, kerja sama (PARTICIPATING-SUPPORTING)
Gaya partisipasi dipergunakan bagi bawahan dengan tingkat kematangan sedang
merujuk ke tinggi. Orang-orang pada tingkat perkembangan ini memiliki kemampuan tetapi
kemauannya rendah untuk melakukan suatu tugas yang diberikan. Ketidakmauan itu
disebabkan oleh ketidakyakinan mereka untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Dalam kasus
ini, pimpinan perlu membuka komunikasi dua arah dan secara aktif mendengar dan mendukung
usaha-usaha para pengikut untuk menggunakan kemampuan yang mereka miliki. Melalui gaya
partisipasi, pimpinan dan bawahan bisa saling bertukar ide dalam pembuatan keputusan
dengan peranan utama pimpinan memberikan fasilitas dan berkomunikasi.
6
[ ] November 2, 2011
d. Mendelegasikan, Pengamatan, Mengawasi, Penyelesaian (DELEGATING)
Gaya delegasi digunakan bagi bawahan dengan tingkat kematangan tinggi. Orang-
orang dengan tingkat kematangan seperti ini adalah orang-orang yang memiliki kemampuan
dan kemauan yang tinggi untuk memikul sebuah tanggung jawab. Gaya kepemimpinan ini
memberikan sedikit pengarahan, para bawahan diperkenankan untuk melaksanakan sendiri
dan memutuskan tentang bagaimana, kapan, dan dimana melakukan suatu tugas. Karena
secara psikologis bawahan sudah matang, maka tidak diperlukan banyak komunikasi dua arah
atau perilaku mendukung.
D. Rumuskan prioritas kebutuhan masing-masing.
Perumusan untuk prioritas kebutuhan setiap pekerja dilakukan menggunakan kuisioner.
Kuisioner ini nantinya akan dapat menilai apakah seseorang itu memeliki sifat dengan tipe X
atau Y. dengan mengetahui tipe kepribadian setiap orang inilah nantinya akan dapat ditentukan
bagaimana sikap seorang Menejer untuk menghadapi pegawai yang memiliki perbedaan
kepribadian. Berikut akan ditunjukkan tipe kepribadian dimasing-masing pegawai berdasarkan
hasil kuisioner yang telah dibagikan. Berikut ini adalah rekapitulasi nilai untuk setiap responden
kuisioner
Tabel 2. Rekapitulasi Kuisioner Teori Douglas Mc
No. Cihe Mahmud Frendika Rizky
Umi Yogi Rendra Ihsani
Ajeng Fathoni
1 5 5 5 4 4 5 5 4 5 42 5 5 5 4 3 4 4 4 4 33 5 5 4 4 3 3 3 2 3 24 5 5 5 5 5 3 3 4 3 35 4 5 2 2 5 1 1 3 2 26 5 4 1 4 3 3 3 3 4 37 5 5 5 4 4 4 4 4 4 38 5 5 5 4 2 3 3 4 2 49 5 2 5 5 5 3 3 4 3 3
10 4 5 5 4 4 3 3 5 3 511 5 5 5 5 5 3 3 4 4 412 5 5 5 4 3 3 3 3 3 213 5 4 4 4 5 4 4 3 3 314 5 5 2 4 4 2 2 4 4 415 5 1 5 4 5 2 2 4 2 2
Hasil
73 66 63 61 6060 60
55 49 47
Sumber : Hasil Kuisioner 2011
7
[ ] November 2, 2011
Keterangan :
60 - 75 = Sangat termasuk kedalam teori manajemen Y
45 - 59 = Termasuk kedalam teori manajemen Y
16 - 44 = Termasuk kedalam teori manajemen X
0 - 15 = Sangat termasuk kedalam teori manajemen X
Dari hasil kuisioner diatas terlihat bahwa dari ke-10 responden 7 diantaranya memiliki
kepribadian yang sangat kuat terhadap teori Y. pegawai yang memiliki kepribadian Y kuat
antara lain Cihe, Mahmud, Frendika, Rizky, Yogi, Rendra dan Umi. Untuk ketiga responden
lainnya memiliki kepribadian Y yang tidak terlalu kuat antara lain Ajeng, Ihsani dan Fathoni.
E. Gambarkan prioritas tersebut dalam bentuk diagram.
Dari hasil kuisioner yang telah diberikan tersirat beberapa prioritas kebutuhan yang
sesungguhnya dimiliki dalam kepribadian di setiap pegawai sesuai dengan teori Moslow. Dalam
teori tersebut kepribadian setiap orang dibagi menjadi 5 kelas yang didasarkan kepada hirarki
kebutuhannya. Hirarki kebutuhan sangat dipengaruhi oleh apa yang telah dimiliki oleh
seseorang. Kebutuhan yang belum terpenuhi akan menempati hirarki tinggi sedngkan yang
sudah terpenuhi dan kebutuhan lain akan menempati hirarki rendah.
Berikut akan ditunjukkan hasil prioritas kebutuhan yang dimiliki oleh setiap pegawai
berdasarkan hasil kuisioner sebelumnya.
Cihe Mahmud Frend Rizky Umi Yogi Rendra Ihsani Ajeng Fathoni0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
Diagram 1. Prioritas Kebutuhan Dasar Pegawai
Physicological Desire Safety And Stability Social Desire Self Esteem2 Self Realization
8
[ ] November 2, 2011
Dari grafik diatas terlihat bahwa setiap pegawai memiliki porsi kebutuhan dasar yang
berbeda-beda. Tetapi, semua pegawai sudah memiliki sikap kemandirian dalam bekerja
masing-masing hanya besarannya saja yang tidak sama antara satu pegawai dengan pegawai
lain.
Sedangkan untuk prosentase tipe yang paling tepat berdasarkan teori X dan Y menurut
douglas dalam pegawai yang telah mengisi kuisoner adalah sebagai berikut:
70%
30%
Diagram 2. Prosentase Kepribadian berdasarkan Teori X dan Y
Sangat Teori Y
Teori Y
Teori X
Sangat Teori X
Berdasarkan Diagram diatas terlihat bahwa lebih banyak pegawai yang memiliki
kepribadian berdasarkan teori Y yang sangat kuat. Selain itu, berdasakan hasil kuisioner tidak
terdapat pegawai yang berkepribadian X.
F. Rumuskan perlakuan anda terhadap bawahan anda (dalam hal ini diasumsikan
kumpulan mahasiswa yang dijadikan obyek studi).
Berdasarkan hasil kuisioner terdapat tiga pegawai yang memiliki sifat berdasarkan Teori
Y dan 5 orang yang memiliki kepribadian kuat terhadap teroi Y. untuk perumusan perlakuan
akan digunakan berdasarkan pendekatan yang telah dikemukakan oleh Paul Hersey dan
Kenneth Blanchard. Paul Hersey dan Kenneth Blanchard membagi setiap orang menjadi 4
kelompok. Disini terdapat suatu pendekatan yang digunakan yaitu :
Sangat termasuk kedalam teori manajemen Y = Tingkat kematangan M4
Termasuk kedalam teori manajemen Y = Tingkat kematangan M3
Termasuk kedalam teori manajemen X = Tingkat kematangan M2
Sangat termasuk kedalam teori manajemen X = Tingkat kematangan M1
Sehingaa perlakuan yang akan dilakukan pada setiap pegawai adalah sebagai berikut :
9
[ ] November 2, 2011
Tabel 3.
Perlakuan Menejer Terhadap Setiap Pegawai Berdasarkan Kepribadian
No. Nama Pegawai Perlakuan
1. Ihasani Merdekawati
Ajeng Nugrahaning
M. Fathoni
Gaya Participating
- Menejer menetapkan
- Menejer perlu membuka komunikasi dua arah.
- Mengajak para pegawai untuk dapat melakukan diskusi aktif.
Hal ini dilakukan untuk dapat mendengar dan mendukung
usaha-usaha para pegawai untuk menggunakan
kemampuan yang mereka miliki.
- Pimpinan dan bawahan harus dapat saling bertukar ide
dalam pembuatan keputusan.
- Menejer memberikan fasilitas dan berkomunikasi antara
pihak pemimpin (menejer) dengan pegawai.
- Pemberian pengharagaan bagi pegawai untuk memotivasi
pegawai dari pada memberikan ancaman humuman.
2 Cihe Aprilia Bintang
Mahmud
I Dewa Made F.
Rizky Amalia
Ummi Fadlilah
Yogi
Rendra
Gaya Delegating
- Memberikan sedikit pengarahan bagi para pegawai.
- Pegawai diperkenankan untuk melaksanakan sendiri dan
memutuskan tentang bagaimana, kapan, dan dimana
melakukan suatu tugas.
- Saling mendukung antara menejer dengan pegawai.
- Tidak hanya memberikan penghargaan-penghargaan
ekonomis tetapi juga mencoba memberikan kepada pegawai
perasaan yang dibutuhkan dan penting.
Sumber : Hasil Analisa
Dari perbedaan perlakuan yang diberikan oleh menejer terhadap setiap pegawai inilah
yang sangat diharapkan dapat memicu serta membangun kepribadian masing-masing pegawai
untuk dapat meningkatkan kinerja yang seoptimal mungkin. Sehingga diharapkan perusahaan
akan dapat bergerak sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan dengan kerjasama
penuh antara menejer dengan para pegawai yang berkompetensi.
10
[ ] November 2, 2011
DAFTAR PUSTAKA http://kiki-tuingtuing.blogspot.com/2011/04/gaya-kepemimpinan.html
http://milanistiforever-milanisti.blogspot.com/2009/11/teori-x-dan-teori-y-douglas-mc-gregor.html
http://organisasi.org/definisi-pengertian-teori-perilaku-teori-x-dan-teori-y-x-y-behavior-theory-
douglas-mcgregor
http://uwiemolor.wordpress.com/2009/10/24/teori-mc-gregor-dan-teori-rensis-likert/
11
[ ] November 2, 2011
LAMPIRAN Kuisioner X-Y Theory’ Quisioner
Keterangan Skoring : (5= Selalu, 4=Sebagian Besar, 3=Sering, 2= Sekali-kali, 1= Jarang,
0=Tidak Pernah)
1. Anda sangat menyukai jika anda terlibat dan berkonsultasi kepada atasan anda mengenai
bagaimana caranya anda dapat mengerjakan pekerjaan anda semaksimal mungkin.
2. Anda selalu ingin belajar meningkatkan keahlian anda dalam meningkatkan rasa tanggung jawab
terhadap suatu pekerjaan.
3. Anda selalu ingin bekerja tanpa adanya interfendi dari atasan anda, tetapi masih memungkinkan
anda untuk mengajukan pertanyaan jika anda membutuhkannya.
4. Anda selalu bekerja sebaik mungkin dan selalu produktif tanpa harus mendapatkan tekanan dari
atasan anda atau ancaman untuk keluar dari pekerjaan anda.
5. Apabila anda meninggalkan perusahaan anda, anda sangat ingin memberikan suatu interview
terakhir untuk dapat menyampaikan pendapat anda mengenai perusahaan tersebut.
6. Anda selalu memiliki suatu inisiative dan pujian untuk pekerjaan anda yang sangat baik.
7. Anda selalu ingin meningkatkan rasa tanggung jawab anda.
8. Anda selalu ingin memncoba suatu hal yang baru.
9. Anda sangat suka bersikap friendly dengan atasan maupun menejer anda.
10. Anda selalu ingin dapat berdiskusi dengan penuh perhatian dan memberikan beberapa pendapat
kepada atasan maupun menejer anda.
11. Anda selalu ingin tahu apa saja tujuan dan target perusahaan anda.
12. Anda memberikan pendapat bagaimana caranya agar perusahaan anda dapat menunjukkan
keunggulan performanya.
13. Anda selalu memberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan setiap permasalahan dalam
pekerjaan anda.
14. Atasan anda selalu mengatakan kepada anda apa saja yang sedang terjadi dalam perusaahan
saat ini.
15. Anda selalu melakukan pertemuan dengan atasan anda untuk dapat berdiskusi mengenai
bagaimana caranya meningkatkan maupun membangun perusahaan anda.
12