alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksi
TRANSCRIPT
Alat Instrumen untuk Dilatasi Kurettage
Oleh:Oktaviani ZegaOvi Greciana
KURETASE GINEKOLOG Adl cara membersihkan hasil konsepsi memakai alat kuretase (sendok kerokan). Sebelum melakukan kuretase, penolong harus melakukan pemeriksaan dalam utk menentukan letak uterus, keadaan serviks dan besarnya uterus, untuk mencegah terjadinya bahaya kecelakaan misalnya perforasi.
Speculum 2 buah
Yang berfungsi untuk membantu petugas
kesehtan membuka vagina untuk melihat keadaan
rahim Cunam tampon
Cunam : Memasang atau mengambil
tampon atau menjepit kain kasa
Bengkok/piala ginjal/nierbekken
Bak instrumen
Dilatators Membantu ketika vagina menjadi tegang
Tempat alat alat steril
Untuk alat yang telah
terkena cairan pasien
Tongsampah
Sarung tangan steril
Membuang alat sesuai dengan jenisnya
Untuk melindungi petugas kesehatan saat
melakukan tindakan dari infeksi
Untuk membalut luka dan menahan perdarahan
Alat cukur
KuretKapas injeksi
Kateter
Pembalut
PerlakPingset Anatomis
infusMedikamentosa(Petidin 1 – 2 mg / kgBB)
selimut
Lidocain Anti septik
Spuit 3cc, 5cc, 10cc
Oval klem
Sonde uterus
Sendok kuret Spekulum sims
Spekulum SYM: Untuk membuka vagina dan
serviks. Untuk memudahkan dalam pengambilan sample
lendir
Alat Instrumen untuk Amniosentesis
Amniocentesis adalah suatu pemeriksaan diagnostik menggunakan cairan ketuban, untuk mengetahui kemungkinan kelainan pada janin. Pemeriksaan ini dilakukan setelah usia kehamilan 15 minggu, dengan menusukkan jarum khusus ke dalam rahim untuk menyedot cairan ketuban. Penusukkan jarum ini dilakukan di bawah panduan alat ultrasound, sehingga kecil kemungkinan jarum akan melukai janin atau plasenta. Amniocentesis dilakukan untuk mengecek adanya kelainan bawaan/kromosom seperti resiko down syndrome atau infeksi seperti infeksi virus toksoplasmosis pada janin.
Alat USG untuk melihat hasil pemeriksaan yang terdapat pada bagian dalam abdomen
Bak instrumen untuk alat steril
Betadine, sarung tangan steril, washlap
jeli
(douglas punksi)adalah suatu cara pemeriksaan
untuk mengetahui apakah dalam kavum Douglas ada
darah. Cara ini amat berguna dalam membantu
diagnosis kehamilan terganggu. Dilakukan
pengisapan kavum Douglas dengan spuit, lalu dilihat apakah ada darah yang
dikeluarkan.
Douglas Punksi
Alat-alat yang digunakan
Troli
Bak Instrumen
Lanjutan
Jarum Pungsie : Alat untuk menyuntik yang digabungkan dengan
spuit
Spuit disposible : untuk menyuntik /mengambil
cairan atau darah
Cunam : Memasang atau mengambil
tampon atau menjepit kain kasa
Spekulum SYM: Untuk membuka vagina dan
serviks. Untuk memudahkan dalam pengambilan sample
lendir
Kogel Tang : Untuk menjepit dan mengangkat organ tubuh
atau menjepit serviks
Cara Perawatan Alat
(1)Peralatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting, speculum dan lain-lain.(2)Peralatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit), tabung kimia dan lain-lain.(3)Peralatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan, pipa penduga lambung, drain dan lain-lain.(4)Peralatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanule rectum, kanule trachea dan lain-lain.(5)Peralatan yang terbuat dari email, misalnya bengkok (nierbekken), baskom dan lain-lain.(6)Peralatan yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok, cangkir, piring dan lain-lain.(7)Peralatan yang terbuat dari plastik, misalnya slang i8nfus dan lain-lain.(8)Peralatan yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa, tampon, doek operasi, baju, sprei, sarung bantal dan lain-lain
(1)Sterilisasi dengan cara rebusMensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih (1000C) dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Misalnya peralatan dari logam, kaca dan karet.
(2)Sterilisasi dengan cara stoomMensterikan peralatan dengan uap panas didalam autoclave dengan waktu, suhu dan tekanan tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan dan lain-lain.
(3)Sterilisasi dengan cara panas keringMensterikan peralatan dengan oven dengan uap panas tinggi. Misalnya peralatan logam yang tajam, peralatan dari kaca dan obat tertentu.
(4)Sterilisasi dengan cara menggunakan bahan kimiaMensterikan peralatan dengan menggunakan bahan kimia seperti alkohol, sublimat, uap formalin, khususnya untuk peralatan yang cepat rusak bila kene panas. Misalnya sarung tangan, kateter, dan lain-lain.
Pemeliharaan Peralatan Dari Logam• Jenis:
(1)pisau operasi.
(2)Gunting.(3)Pinset.(4)Kocher.(5)Korenta
ng.
Pelaksanaan :(1)Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air (sebaiknya dibawah air mengalir) untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam didalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya dua jam. Khusus peralatan yang telah dipergunakan pada pasien berpenyakit menular, harus direndam sekurang-kurangnya 24 jam.(2)Peralatan disabuni satuper satu, kemudian dibilas. Selanjutnya disterilkan dengan cara merebus didalam sterilisator yang telah diisi air secukupnya, dimasak sampai mendidih. Setelah air mendidih sekurang=-kurangnya 15 menit baru diangkat.(3)Peralatan yang telah disterilkan, diangkat atau dipindahkan dengan korentang steril ketempat penyiumpanan yang steril.(4)Setelah selesai, peralatan dibersihkan, di\bereskan dan dikembalikan ketempat semula.
Pemeliharaan Peralatan dari Gelas.Jenis peralatan :
Misalnya :(1)Kateter.(2)Pengisap lendir bayi(3)Spuit.
Pelaksanaan :Sama dengan pelaksanaan pemeliharaan peralatan dai ligam. Tapi khusus spuit, pengisapnya dikeluarkan dan jarumnya dilepas, kemudian masing-masing alat dibungkus dengan kain kasa, dan setelah itu baru dimasukkan kedalam sterilisator yang sudah berisi air dan diltakkan berdampingan
Pemeliharaan Peralatan Dari Karet.Jenis peralatan :
Misalnya :(1)kateter.(2)Pipa penduga lambung atau maagslang.(3)Drain.
Pelaksanaan :(1)peralatan dibersihkan dan jika ada bekas-bekas plastic dihilangkan dengan kapas bersih.(2)Bagian didalamnya dibersihkan dengan menyemprotkan air dari spuit atau air mengalir sambil dipijit-pijit sampai bersih.(3)Setelah bersih, peralatan kemudian direndam didalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya dua jam, selanjutnya disabuni dan dibilas.(4)Setelah air didalam sterilisator mendidih, peralatan dimasukkan dan dibiarkan antara lima samapai sepuluh menit, baru diangkat dengan korentang steril. Setelah itu peralatan disimpan ditempat yang steril.(5)Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.
Pemeliharaan sarung TanganPelaksanaan :
(1)Sarung tangan dibersihkan dan disabinu bagian luar dan dalamnya, lalu dibilas.(2)Sarung tangan diperiksa apakah bocor atau tidak, dengan cara memasukkan udara kedalamnya, lalu dicelupkan ke dalam air. Bila bocor dipisahkan.(3)Setelah bersih, sarung tangan dikeringkan dengan cara menggantungkannya terbalik atau langsungdikeringkan luar dan dalamnya dengan handuk atau lap kering.(4)Beri bedak tipis secara merata bagian luar dan dalamnya.(5)Sarung tangan diatur atau digulung sepasang-sepasang atau dipisahkan misalnya satu kelompok bagian kiri atau kanan saja. Bila dipisahkan kiri atau kanan saja, harus diberi label pengenal yang jelas pada tromol atau stoples masing-masing yang menunjukkan sebelah kanan atau kiri, serta tanggal dan jam dimulainya sterilisasi.(6)Sarung tangan kemudian dimasukkan kedalam tromol atau stoples yang telah berisi tablet formalin untuk disterilkan selama 24 jam sejak saat dimasukkan. Untuk tromol atau stoples ukuran satu liter digunakan empat tablet formalin 50 gram.(7)Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ketempat semula.
PERTANYAAN
1. Seorang ibu ingin melakukan pemeriksaan secara amniosentesis, dan petugas melakukan pengambilan cairan amnion. Alat apakah yang diambil petugas kesehatan untuk melakukan
pengahisapan cairan omnion...a.spuit 10 cc,usg,plunger
b.usgc.spuit 10 cc/barrier 10cc dan plunger, anvo
d.anvo dan plungere.usg, spuit 10 cc/barrier 10cc dan plunger,
anvo
2.Bidan Ija sedang melakukan kuretase pada pasiennya ibu ila, saat ini bidan sedang mengeluarkan sisa-sisa kuret
yang ada dalam uterus ibu, alat apakah yang digunakan oleh bidan tersebut...
a. Sendok kuretb.sonde uterus
c.sendok makand.spekulum cocor bebek
e.oval klem