diskusi 1 - klasifikasi karies

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen pengajar. Makalah ini membahas tentang Klasifikasi Karies. Makalah ini disusun berdasarkan banyaknya kasus karies pada saat ini. Disini tim penulis berusaha menerangkan materi yang dibutuhkan sebagai referensi agar dapat menyempurnakan topik yang akan diperbincangkan. Gigi adalah salah satu organ vital yang dimiliki tubuh. Jika tidak dijaga dengan baik, pengunyah dan sekaligus pelengkap nada bicara ini bisa rusak. Penyebab awalnya, muncul karang gigi, plak menumpuk menjadi karies. Karies gigi merupakan penyakit kebudayaan yang telah menyebar luas dan bisa dicegah tetapi sebagian besar penduduk dunia pernah terserang penyakit ini. Prevelensi dan kebutuhan perawatannya menyebabkan timbulnya profesi yang telah berusaha sekuat tenaga mengusahakan perawatan Pengetahuan mengenai etiologi dan cara penyebarannya ke seluruh bagian gigi telah menyediakan dasar-dasar ilmiah bagi upaya pencegahan dan memungkinkan dilakukannya pendekatan yang rasional. Karies dentis sebenarnya berasal dari bahasa Latin, Berarti ‘lubang gigi’ dan ditandai oleh rusaknya email dan dentin yang progresif yang disebabkan oleh keaktifan 1

Upload: nola-syair

Post on 30-Jun-2015

1.258 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: diskusi 1 - klasifikasi karies

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah

diberikan oleh dosen pengajar. Makalah ini membahas tentang Klasifikasi Karies.

Makalah ini disusun berdasarkan banyaknya kasus karies pada saat ini. Disini tim penulis

berusaha menerangkan materi yang dibutuhkan sebagai referensi agar dapat

menyempurnakan topik yang akan diperbincangkan.

Gigi adalah salah satu organ vital yang dimiliki tubuh. Jika tidak dijaga dengan baik,

pengunyah dan sekaligus pelengkap nada bicara ini bisa rusak. Penyebab awalnya,

muncul karang gigi, plak menumpuk menjadi karies. Karies gigi merupakan penyakit

kebudayaan yang telah menyebar luas dan bisa dicegah tetapi sebagian besar penduduk

dunia pernah terserang penyakit ini. Prevelensi dan kebutuhan perawatannya

menyebabkan timbulnya profesi yang telah berusaha sekuat tenaga mengusahakan

perawatan Pengetahuan mengenai etiologi dan cara penyebarannya ke seluruh bagian

gigi telah menyediakan dasar-dasar ilmiah bagi upaya pencegahan dan memungkinkan

dilakukannya pendekatan yang rasional.

Karies dentis sebenarnya berasal dari bahasa Latin, Berarti ‘lubang gigi’ dan ditandai

oleh rusaknya email dan dentin yang progresif yang disebabkan oleh keaktifan

metabolisme plak bakteri. Proses karies mulai dari permukaan gigi dan terus

berpenetrasi makin kedalam.

Karies gigi dan gangguan gigi berlubang merupakan gangguan kesehatan gigi yang

paling umum dan terbesar luas di sebagian penduduk dunia. Berdasarkan penelitian

yang dilakukan di Eropa dan Asia disimpulkan 90-100 persen anak-anak di bawah usia 18

tahun terserang karies gigi. Namun pada saat ini banyak orang dewasa yang terserang

penyakit karies gigi tersebut. Timbulnya karies gigi antara lain kurangnya perhatian

masyarakat atau pribadi akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta

didorong pola konsumsi bahan makanan yang dapat memicu timbulnya serangan karies

gigi.

1

Page 2: diskusi 1 - klasifikasi karies

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan penyusunan bahan ini adalah untuk membuka jendela pengetahuan

tentang karies tersebut. Harapan tim penulis adalah agar makalah ini tidak hanya

bermanfaat bagi tim ini yang menyusun saja, akan tetapi bermanfaat juga bagi meraka

yang membutuhkan untuk referensi ataupun bahan bacaan semata.

2

Page 3: diskusi 1 - klasifikasi karies

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI KARIES

Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin, dan

sementum. Tandanya adalah adanya deremineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian

diikuti oleh kerusakan bahan organiknya. Akibatnya, terjadi invasi bakteri dan kematian

pulpa serta penyebaran infeksinya ke jaringan periapeks yang dapt menyebabkan nyeri.

Walaupun demikian, mengingat mungkinnya remineralisasi terjadi, pada stadium yang

sangat dini penyakit ini dapat dihentikan.

2.2 ETIOLOGI KARIES

Empat faktor utama yang diperlukan untuk terjadinya karies gigi adalah:

1) Host (Gigi dan saliva)

Aliran saliva mampu menurunkan atau meningkatkan akumulasi plak pada

permukaan gigi dan juga menaikkan tingkat pembersihan karbohidrat pada

rongga mulut. Oleh karena itu, bila aliran saliva berkurang atau tidak ada, maka

karies gigi akan meningkat.

2) Substrat

Sukrosa merupakan salah satu substrat yang penting dan menonjol diantara

jenis karbohidrat karena terdiri atas molekul-molekul yang lebih kecil sehingga

asam akan lebih mudah masuk ke dalam plak untuk membentuk polisakarida

ekstrasel disamping membentuk asam.

3) Bakteri kariogen

Pembentukan plak merupakan langkah awal dalam proses karies. Bakteri

asidogen dalam plak, terutama Streptococcus mutans dapat menghasilkan asam

yang merupakan faktor penting dalam proses karies gigi. Asam yang terbentuk

dari waktu ke waktu akan menyebabkan pH permukaan gigi turun. Bila pH

mencapai angka 5 atau dibawah 5, maka email mulai larut dan hal ini merupakan

awal terjadinya karies gigi.

3

Page 4: diskusi 1 - klasifikasi karies

4) Waktu

Waktu yang diperlukan untuk terjadinya karies gigi berkisar 12-24 bulan.

Pada pasien dengan kebersihan mulut (oral hygiene) yang buruk dan sering

terdapat sukrosa dalam jumlah yang besar pada mulutnya, maka karies dapat

terjadi dalam waktu 3 bulan.

Empat lingkaran yang menggambarkan paduan faktor penyebab karies. Karies akan timbul hanya

kalau keempat faktor penyebab tersebut bekerja maksimum.

Adapun faktor-faktor pendukung lainnya yang mempengaruhi terjadiya karies gigi:

1) Keturunan

Dari suatu penelitian terhadap 12 pasang orang tua dengan keadaan gigi

yang cukup baik. Disamping itu dari 46 pasang orang tua dengan prosentase karies

gigi, hanya 1 pasang yang memiliki anak dengan gigi yang baik, 5 pasang dengan

prosentase karies sedang, selebihnya 40 pasang lagi, dengan prosentase karies yang

tinggi.

2) Ras

Pengaruh ras terhadap terjadinya karies gigi amat sulit ditentukan. Tetapi

keadaan tulang rahang suatu ras bangsa mungkin berhubungan dengan prosentase

karies yang semakin meningkat atau menurun. Misalnya, pada ras tertentu dengan

rahang yang sempit, sehingga gigi-gigi pada rahang sering tumbuh tidak teratur,

4

Page 5: diskusi 1 - klasifikasi karies

tentu dengan keadaan yang tidak teratur ini akan mempersulit pembersihan gigi,

dan ini akan mempertinggi prosentase karies gigi pada ras tersebut.

3) Jenis kelamin

Dari hasil pengamatan yang dilakukan Milhahn-Turkeheim pada gigi M1, terlihat

bahwa persentase karies gigi pada wanita adalah lebih tinggi daripada pria.

Prosentase molar kiri lebih tinggi dibandingkan dengan molar kanan, karena faktor

penguyahan dan pembersihan dari masing-masing bagian gigi

4) Umur

Sepanjang hidup dikenal 3 fase umur dilihat dari sudut gigi geligi:

a) Periode gigi campuran, disini molar 1 paling sering terkena karies.

b) Periode pubertas (remaja) umur antara 14-20 tahun. Pada masa pubertas

terjadi perubahan hormonal yang dapat menimbulkan pembengkakan gusi, sehingga

kebersihan mulut menjadi kurang terjaga. Hal ini yang menyebabkan prosentase

karies lebih tinggi.

c) Umur antara 40-50 tahun. Pada umur ini sudah terjadi retraksi atau

menurunnya gusi dan papil, sehingga sisa-sisa makanan sering sukar dibersihkan

5) Makanan

Makanan sangat berpengaruh terhadap gigi dan mulut. Pengaruh ini dapat dibagi

menjadi:

a) Isi dari makanan yang menghasilkan energi.

Misalnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serta mineral-mineral. Unsur-

unsur tersebut diatas berpengaruh pada masapraerupsi dan pasca erupsi dari gigi

geligi.

b) Fungsi mekanis dari makanan yang dimakan.

Makanan-makanan yang bersifat membersihkan gigi merupakan gosok gigi

alami, tentu saja akan mengurangi kerusakan gigi. Makanan yang bersifat

membersihkan ini adalah apel, jambu air, bengkoang, dan lain sebagainya.

Sebaliknya, makanan yang lunak dan melekat pada gigi amat merusak gigi,

seperti coklat, biskuit, dan lain sebagainya.

6) Unsur kimia

Unsur-unsur kimia yang mempunyai pengaruh terhadap terjadinya karies gigi

masih dalam penelitian. Unsur kimia yang paling mempengaruhi prosentase karies

5

Page 6: diskusi 1 - klasifikasi karies

gigi adalah Fluor. Adapun beberapa unsur kimia yang menghambat terjadinya karies

gigi diantaranya adalah Berillium, Fluor, Aurum (An), Cuprum (Cu), Magnesium (Mg),

Strontium, dan Zinc.

7) Air ludah

Sejak tahun 1901 oleh Rigolet, telah diketahui bahwa pasien dengan sekresi

ludah yang sedikit atau tidak ada sama sekali memiliki prosentase gigi yang semakin

meninggi misalnya oleh karena: Aptyalismus, terapi radiasi kanker

ganas, Xerostomia, pasien dalam waktu singkat akan mempunyai prosentase karies

yang tinggi. Sering juga ditemukan pasien-pasien balita umur 2 tahun dengan

kerusakan atau karies pada seluruh giginya, aplasia kelenjar parotis.

8) Plak

Plak terbentuk dari campuran antara bahan-bahan air ludah seperti mucin,

sisa-sisa sel jaringan mulut, leukosit, limfosit dengan sisa-sisa makanan serta bakteri.

Plak ini, mula-mula berbentuk agar cair yang lama kelamaan menjadi kelat, tempat

bertumbuhnya bakteri. Tidak dapat disangkal bahwa kita harus menghilangkan plak

sebanyak mungkin, karena plak merupakan awal terjadinya kerusakan gigi. Jadi yang

bersih akan sulit rusak.

2.3 PROSES TERJADINYA KARIES

Bakteri yang pertama kali berkontak dengan pelikel adalahStreptococcus 

mutans karena kedua bakteri ini mempunyai kemampuan melekat pada

gigi. Pelikel merupakan suatu lapisan organik bebas bakteri dan bersifat amorf yang berasal

dari glikoprotein saliva pada permukaan email. Selanjutnya, Streptococcus   mutans akan

berpoliferase diatas permukaan pelikel dan dalam proses kehidupannya bakteri ini akan

menghasilkan dua enzim, yaitu glukosiltransferase danfruktosiltransferase. Kedua enzim ini

mengubah sukrosa menjadi polisakarida ekstrasel, yaitu glukon dan fruktan 

(levan). Glukan yang terbentuk mempunyai peranan penting dalam pembentukan plak gigi,

dibandingkan fruktan. Glukan mempunyai sifat tidak mudah larut dalam air, sangat lengket,

dan tidak mudah dihidrolisis oleh bakteri di dalam plak serta merupakan senyawa yang

stabil. Sifat-sifat tersebut memungkinkan glukan lebih berdaya guna dan berperan sebagai

matriks interbakteri dalam pembentukan plak. Setelah 24 jam, terbentuk lapisan tipis plak

6

Page 7: diskusi 1 - klasifikasi karies

yang banyak mengandung bakteri jenis Streptococcussebanyak 95% dari seluruh jumlah

bakteri dalam plak.

Pada tahap awal, karies terlihat sebagai gambaran bercak putih kapur di permukaan

gigi (white spot). Daerah white spot ini akan terlihat jelas pada gigi karena gigi yang asli

berwarna putih transparan dan mengkilat serta dilapisi pelikel (lapisan tipis bening dan tipis

pada gigi). Jika pelikel ditumbuhi oleh kuman maka terbentuklah plak dan hal ini jika

dibiarkan, lama kelamaan akan terkalsifikasi (bercampur dengan kalsium), mengeras dan

membentuk karang gigi. Karang gigi inilah yang mengganggu keseimbangan proses

demineralisasi – remineralisasi tadi.

Karang gigi menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar dan menjadi tempat

menempel plak kembali sehingga lama kelamaan karang gigi akan mengendap,tebal dan

menjadi sarang kuman. Karang gigi dapat terlihat kekuningan atau kehitaman biasanya

akibat bercampur dengan rokok,teh dan zat – zat lain yang dapat meninggalkan warna pada

gigi. Jika white spot dapat dideteksi sejak dini maka proses karang gigi menjadi karies gigi

dapat dihentikan dengan cara mempertahankan kebersihan gigi.

2.4 GEJALA KARIES

Tidak semua nyeri gigi disebabkan karena kavitasi. Sakit gigi dapat terjadi karena:

akar tercemar, tetapi tidak membusuk

terlalu kuat mengunyah

gigi patah.

Seseorang sering tidak menyadari bahwa ia menderita karies sampai penyakit

berkembang lama. Tanda awal dari lesi karies adalah sebuah daerah yang tampak berkapur

di permukaan gigi yang menandakan adanya demineralisasi. Daerah ini dapat menjadi

tampak coklat dan membentuk lubang. Proses sebelum ini dapat kembali ke asal

(reversibel), namun ketika lubang sudah terbentuk maka struktur yang rusak tidak dapat

diregenerasi. Sebuah lesi tampak coklat dan mengkilat dapat menandakan karies. Daerah

coklat pucat menandakan adanya karies yang aktif.

Bila enamel dan dentin sudah mulai rusak, lubang semakin tampak. Daerah yang

terkena akan berubah warna dan menjadi lunak ketika disentuh. Karies kemudian menjalar

7

Page 8: diskusi 1 - klasifikasi karies

ke saraf gigi, terbuka, dan akan terasa nyeri. Nyeri dapat bertambah hebat dengan panas,

suhu yang dindin, dan makanan atau minuman yang manis. Karies gigi dapat menyebabkan

nafas tak sedap dan pengecapan yang buruk. Dalam kasus yang lebih lanjut, infeksi dapat

menyebar dari gigi ke jaringan lainnya sehingga menjadi berbahaya.

Biasanya, karies di dalam enamel tidak menyebabkan sakit; keluhan baru timbul jika

pembusukan sudah mencapai dentin yaitu gigi terasa linu. Linu yang dirasakan jika

meminum minuman dingin atau makanan manis menunjukkan bahwa pulpa masih sehat.

Jika pengobatan dilakukan pada stadium ini, maka gigi bisa diselamatkan dengan

penambalan gigi.

Keluhan nyeri atau sakit, biasanya dirasakan dengan sakit berdenyut menandakan

karies sudah mencapai pulpa (rongga dalam gigi yang berisi syaraf, pembuluh darah).

Nyeri tetap ada walaupun perangsangnya dihilangkan (contohnya air dingin ). Bahkan gigi

terasa sakit meskipun tidak ada perangsangan (sakit gigi spontan).

Jika bakteri masuk ke dalam pulpa dan pulpa mati, maka untuk sementara waktu

nyeri akan hilang. Tetapi tidak lama kemudian (beberapa jam sampai beberapa hari) jika

dipakai untuk menggigit atau jika lidah maupun jari tangan menekan gigi yang terkena,

maka gigi menjadi peka karena peradangan dan infeksi telah menyebar keluar dari ujung

akar dan menyebabkan abses (penumpukan nanah). Nanah yang terkumpul di sekitar gigi

cenderung akan mendorong gigi keluar dari kantongnya. Proses menggigit akan

mengembalikan gigi ke tempatnya, disertai nyeri yang luar biasa. Nanah bisa terus

terkumpul dan menyebabkan pembengkakan pada gusi di dekatnya atau bisa menyebar

lebih jauh melalui rahang dan mengalir ke dalam mulut atau bahkan menembus kulit di

dekat rahang.

2.5 PENEGAKKAN DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan berdasarkan keluhan yang dirasakan oleh penderita dan hasil

pemeriksaan gigi dimana ditemukan adanya karies. Jika karies belum tampak, bisa

dilakukan pemeriksaan rontgen gigi untuk membantu menemukan adanya karies.

8

Page 9: diskusi 1 - klasifikasi karies

Beberapa peneliti gigi telah memperingatkan agar tidak menggunakan eksplorer untuk

menemukan karies. Pada kasus dimana sebuah daerah kecil pada gigi telah mulai untuk

demineralisasi namun belum membentuk lubang, tekanan pada eksplorer dapat merusak

dan membuat lubang.

Teknik yang umum digunakan untuk mendiagnosis karies awal yang belum berlubang

adalah dengan tiupan udara melalui permukaan yang disangka, untuk membuang embun,

dan mengganti peralatan optis/ Hal ini akan membentuk sebuah efek "halo" dengan mata

biasa. Transiluminasi serat optik direkomendasikan untuk mendiagnosis karies kecil.

Penegakan diagnosis karies gigi memerlukan pencahayaan yang baik dan obyek (gigi)

yang kering dan bersih. Jika terdapat banyak kalkulus atau plak, maka semuanya harus

dibersihkan terlebih dahulu sebelum mencoba menegakkan diagnosis dengan tepat. Setelah

gigi sudah kering maka tiap kuadran gigi diisolasi dengan gulungan kapas agar pembasahan

oleh saliva dapat dicegah. Gigi harus betul-betul kering dan pengeringannya biasanya

dengan udara yang disemprotkan perlahan-lahan.

Untuk menentukan tanda awal karies diperlukan penglihatan tajam. Biasanya

pemeriksaan tanda awal karies diperlukan sonde yang tajam sampai terasa menyangkut.

Sebaiknya hal ini jangan dilakukan pada lesi karies yang masih baru mulai karena sonde

tajam akan merusak lesi karies yang masih baru mulai dan sonde akan membawa bakteri ke

dalam karies sehingga penyebaran karies akan semakin cepat.

2.6 KLASIFIKASI KARIES

1. Menurut kedalamannya, dapat dibagi :

a. Karies Superfisial yaitu karies yang hanya mengenai email. Biasanya pasien

belum merasa sakit.

b. Karies Media yaitu karies yang mengenai email dan telah mencapai setengah

dentin. Menyebabkan reaksi hiperemi pulpa, gigi biasanya ngilu, nyeri bila

terkena rangsangan panas atau dingin dan akan berkurang bila rangsanyan

dihilangkan.

c. Karies Profunda yaitu karies yang mengenai lebih dari setengah dentin dan

bahkan menembus pulpa. Menimbulkan rasa sakit yang spontan.

9

Page 10: diskusi 1 - klasifikasi karies

2. Menurut sistem Black :

a. Klas I : karies ini terjadi pada ceruk dan fisura dari semua gigi, meskipun lebih

ditujukan pada gigi posterior atau pada 2/3 occlusal, baik pada permukaan

labial/lingual/palatal dari gigi-geligi.

b. Klas II : kavitas yang terrdapat pada permukaan aproksimal gigi posterior,karies

Klas II dapat mengenai permukaan mesial dan distal atau hanya salah

satunyasehingga dapat digolongkan menjadi kavitas MO (mesio-oklusal) atau

MOD (mesioo-oklusal-distal). Karena akses untuk perbaikan biasanya dibuat dari

permukaan oklusal, permukaan oklusal dan aproksimal dari gigi direstorasi

sekaligus. Tetapi dilihat dari definisinya kavitas ini adalah lesi proksimal dan

tiidak selalu mencakup permukaan oklusal.

c. Klas III : karies ini terdapat pada permukaan proximal dari gigi-geligi depan dan

belum mengenai incisal edge.

d. Klas IV : kavitas ini adalah kelanjutan dari kavitas Klas III. Lesi ini pada permukaan

proksimal gigi anterior yang telah meluas sampai ke sudut insisal. Jika karies ini

luas atau abrasi hebat dapat melemahkan sudut insisal dan menyebabkan

terjadinya fraktur.

e. Klas V : Karies yang terdapat pada 1/3 cervical dari permukaan buccal/labial atau

lingual palatinal dari seluruh gigi-geligi.

3. Berdasarkan Lokasi :

a. Karies pada permukaan licin/rata.

Merupakan jenis karies yang terjadi pada permukaan yang licin dan paling

bisa dicegah dengan menggosok gigi, proses terjadinya paling lambat. Karies dimulai

sebagai bintik putih buram (white spot) yang terjadi karena telah terjadi pelarutan

email oleh asam sebagai hasil metabolisme bakteri.

b. Karies pada pit dan fissure.

Terbentuk pada gigi belakang, yaitu pada permukaan gigi untuk mengunyah

dan pada bagian gigi yang berhadapan dengan pipi. Daerah ini sulit dibersihkan

karena lekukannya lebih sempit dan tidak terjangkau oleh sikat gigi.

10

Page 11: diskusi 1 - klasifikasi karies

b. Karies pada akar gigi.

Berawal sebagai jaringan yang menyerupai tulang, yang membungkus

permukaan akar (sementum). Pembusukan ini sering terjadi karena penderita

mengalami kesulitan dalam membersihkan daerah akar gigi. Pembusukan akar

merupakan jenis pembusukan yang paling sulit dicegah.

Setelah menembus ke dalam lapisan kedua (dentin, lebih lunak),

pembusukan akan menyebar lebih cepat dan masuk ke dalam pulpa (lapisan gigi

paling dalam yang mengandung saraf dan pembuluh darah).

4. Berdasarkan Waktu Terjadinya

a. Karies Primer, yaitu karies yang terjadi pada lokasi yang belum pernah terkena

riwayat karies sebelumnya.

b. Karies Sekunder, yaitu karies yang rekuren artinya karies yang timbul pada lokasi

yang telah memiliki riwayat karies sebelumnya, biasanya karies ini ditemukan

pada tepi tambalan.

5. Berdasarkan Tingkat Progresifitasnya

a. Karies Akut, yaitu karies yang berkembang dan memburuk dengan cepat.

Misalnya: rampant karies, pasien xerostomia.

b. Karies Kronis, yaitu proses karies yang berjalan dengan lambat. Karies ini

menunjukan warna kecoklatan sampai hitam.

c. Karies terhenti, yaitu karies yang lesinya tidak berkembang lagi, karies ini bisa

disebabkan oleh perubahan lingkungan.

6. Berdasarkan Tingkat Keparahannya

a. Karies Ringan, yaitu jika serangan karies hanya pada gigi yang paling rentan,

seperti pit dan fisure, sedangkan kedalamannya hanya mengenai lapisan email

(iritasi pulpa).

b. Karies Sedang, yaitu jika serangan karies meliputi permukaan oklusal dan

aproksimal gigi posterior. Kedalaman karies sudah mengenai lapisan dentin

(hiperemi pulpa).

c. Karies Berat/Parah, yaitu jika serangan karies juga meliputi gigi anterior yang

biasanya bebas karies. Kedalamannya sudah mengenai pulpa, baik pulpa yang

11

Page 12: diskusi 1 - klasifikasi karies

tertutup maupun pulpa yang terbuka (pulpitis dan gangren pulpa). Karies pada

gigi anterior dan posterior sudah meluas ke bagian pulpa.

7. Berdasarkan Etiologi

Berdasarkan etiologi maka ada 2 yang paling umum digunakan oleh para

dokter gigi, yaitu :

a. Karies botol bayi adalah karies yang ditemukan pada gigi susu anak kecil. Karies

botol bayi disebabkan glukosa/gula yang terdapat pada botol susu yang terus

menempel ketika bayi tertidur. Kebiasaan ini banyak dilakukan oleh orangtua

karena tidak ingin repot dengan tangisan si anak. Padahal kebiasaan ini akan

mengakibatkan gula yang terdapat dalam susu akan berinteraksi dengan cepat

untuk membentuk lubang gigi karena terpapar dalam waktu yang lama dengan

mulut anak.

b. Karies rampan adalah karies yang berkembang secara drastis dan terjadi pada

banyak gigi secara cepat pada orang dewasa. Karies rampan banyak terjadi pada

pasien dengan xerostomia(air ludah kurang), kebersihan mulut yang buruk,

penggunaan methampetamin, radiasi berlebihan, dan konsumsi gula berlebihan.

2.7 PENGOBATAN dan PERAWATAN

Jika pembusukan berhenti sebelum mencapai dentin, maka email bisa membaik

dengan sendirinya dan bintik putih di gigi akan menghilang. Jika pembusukan telah

mencapai dentin, maka bagian gigi yang membusuk harus diangkat dan diganti dengan

tambalan (restorasi). Mengobati pembusukan pada stadium dini bisa membantu

mempertahankan kekuatan gigi dan memperkecil kemungkinan terjadinya kerusakan

pulpa.

Pada stadium lanjut kadang timbul demam, sakit kepala dan pembengkakan rahang,

dasar mulut atau tenggorokan, diperlukan pemberian obat antibiotik, analgetik untuk

menyembuhkan pembengkakan. selanjutnya bisa dilakukan perawatan akar gigi atau

pencabutan gigi. Jika gigi dicabut, harus segera diganti. Jika tidak, gigi di sebelahnya

posisinya akan berubah dan mengganggu proses menggigit.

Adapun perawatan yang dapt dilakukan:

12

Page 13: diskusi 1 - klasifikasi karies

1. Penambalan.

Tambalan terbuat dari berbagai bahan dan dimasukkan ke dalam gigi atau di

sekitarnya. Perak amalgam merupakan tambalan yang paling banyak digunakan

untuk gigi belakang, karena sangat kuat dan warnanya tidak terlihat dari luar.

Perak amalgam relatif tidak mahal dan bertahan sampai 14 tahun. Tambalan

emas lebih mahal, tetapi lebih kuat dan bisa digunakan pada karies yang sangat

besar. Campuran damar dan porselin digunakan untuk gigi depan, karena

warnanya mendekati warna gigi, sehingga tidak terlalu tampak dari luar. bahan

ini lebih mahal daripada perak amalgam dan tidak tahan lama, terutama pada

gigi belakang yang digunakan untuk mengunyah. Kaca ionomer merupakan

tambalan dengan warna yang sama dengan gigi. bahan ini diformulasikan untuk

melepaskan fluor, yang memberi keuntungan lebih pada orang-orang yang

cenderung mengalami pembusukan pada garis gusi. Kaca ionomer juga

digunakan untuk menggantikan daerah yang rusak karena penggosokan gigi yang

berlebihan.

2. Pengobatan saluran akar dan pencabutan gigi.

Jika pembusukan menyebar sampai ke pulpa, satu-satunya cara untuk

menghilangkan nyeri adalah mengangkat pulpa melalui saluran akar (endodontik)

atau mencabut gigi. Gigi belakang yang telah menjalani pengobatan saluran akar

sebaiknya dilindungi oleh sebuah mahkota, yang akan menggantikan keseluruhan

permukaan untuk mengunyah. Metoda restorasi untuk gigi depan yang telah

menjalani pengobatan saluran akar tergantung kepada jumlah gigi yang tersisa.

Kadang timbul demam, sakit kepala dan pembengkakan rahang, dasar mulut atau

tenggorokan, dalam waktu 1-2 minggu setelah pengobatan saluran akar. Jika gigi

dicabut, harus segera diganti. jika tidak, gigi di sebelahnya posisinya akan

berubah dan mengganggu proses menggigit.

2.8 PENCEGAHAN KARIES

Pemeriksaan gigi sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan.

Rontgen gigi bisa dilakukan setiap 12-36 bulan, tergantung kepada hasil pemeriksaan gigi

13

Page 14: diskusi 1 - klasifikasi karies

oleh dokter gigi. Ada 5 strategi umum yang merupakan kunci dalam mencegah terjadinya

karies gigi:

1. Menjaga kebersihan mulut. Kebersihan mulut yang baik mencakup gosok gigi

sebelum atau setelah sarapan dan sebelum tidur di malam hari serta membersihkan

plak dengan benang gigi (flossing) setiap hari. Hal ini sangat efektif dalam mencegah

terjadinya pembusukan permukaan yang licin. Menggosok gigi mencegah

terbentuknya plak di pinggir gigi dan flossing dilakukan di sela-sela gigi yang tidak

dapat dicapai oleh sikat gigi. Menggosok gigi yang baik memerlukan waktu selama 3

menit. Pada awalnya plak agak lunak dan bisa diangkat dengan sikat gigi yang

berbulu halus dan benang gigi minimal setiap 24 jam. Jika plak sudah mengeras maka

akan sulit untuk membersihkannya.

2. Makanan.

Semua karbohidrat bisa menyebabkan pembusukan gigi, tetapi yang paling jahat

adalah gula. Semua gula sederhana, termasuk gula meja (sukrosa), gula di dalam

madu (levulosa dan dekstrosa), buah-buahan (fruktosa) dan susu (laktosa) memiliki

efek yang sama terhadap gigi. Jika gula bergabung dengan plak, maka dalam waktu

sekitar 20 menit, bakteri Streptococcus mutans di dalam plak akan menghasilkan

asam. Jumlah gula yang dimakan tidak masalah, yang memegang peran penting

adalah lamanya gula berada di dalam gigi. Orang yang cenderung mengalami karies

harus mengurangi makanan yang manis-manis. Berkumur-kumur setelah memakan

makanan manis akan menghilangkan gula, tetapi cara yang lebih efektif adalah

dengan menggosok gigi. Untuk menghindari terbentuknya karies, sebaiknya

meminum minuman dengan pemanis buatan atau minum teh atau kopi tanpa gula.

3. Fluor

Fluor menyebabkan gigi, terutama email tahan terhadap asam yang menyebabkan

terbentuknya karies. Sangat efektif mengonsumsi fluor pada saat gigi sedang

tumbuh dan mengeras, yaitu sampai usia 11 tahun. Penambahan fluor pada air

adalah cara yang paling efisien untuk memenuhi kebutuhan fluor pada anak-anak.

Tetapi jika terlalu banyak mengandung fluor, bisa menyebabkan timbulnya bintik-

bintik atau perubahan warna pada gigi. Jika air yang diminum mengandung sedikit

14

Page 15: diskusi 1 - klasifikasi karies

fluor, bisa diberikan obat tetes atau tablet natrium florida. Fluor juga bisa dioleskan

langsung oleh dokter gigi pada gigi yang rentan mengalami pembusukan. Akan lebih

baik jika menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor.

4. Penambalan.

Penambalan dapat digunakan untuk melindungi lekukan pada gigi belakang yang

sulit dijangkau. Setelah dibersihkan, daerah yang akan ditambal ditutup dengan

plastik cair. setelah cairan plastik mengeras, akan terbentuk penghalang yang efektif,

dimana bakteri di dalam lekukan akan berhenti menghasilkan asam karena makanan

tidak dapat menjangkau lekukan tersebut. Sebuah tambalan bertahan cukup lama;

sekitar 90% bertahan sampai 1 tahun dan 60% bertahan sampai 10 tahun; tetapi

kadang perlu dilakukan perbaikan atau penggantian.

5. Terapi antibakteri. Beberapa orang memiliki bakteri penyebab pembusukan yang

sangat aktif di dalam mulutnya. Orang tua bisa menularkan bakteri ini kepada

anaknya melalui ciuman. bakteri tumbuh di dalam mulut anak setelah gigi pertama

tumbuh dan kemudian bisa menyebabkan terjadinya karies. Karena itu

kecenderungan bahwa pembusukan gigi terjadi dalam satu keluarga, tidak selalu

menunjukkan kebersihan mulut maupun kebiasaan makan yang jelek. Pada orang-

orang yang cenderung menderita karies gigi perlu diberikan terapi antibakteri.

Setelah daerah yang membusuk dibuang dan semua lubang serta lekukan ditambal,

maka diberikan obat kumur yang kuat (klorheksidin) selama beberapa minggu untuk

membunuh bakteri di dalam plak yang tersisa. Diharapkan bakteri yang tidak

berbahaya akan menggantikan bakteri penyebab karies. Untuk membantu

mengendalikan bakteri, bisa digunakan obat kumur fluor setiap hari dan mengunyah

permen karet yang mengandung xilitol.

15

Page 16: diskusi 1 - klasifikasi karies

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi . Penyakit ini

menyebabkan gigi berlubang.

Empat faktor penyebab utama karies adalah:

1. Host (Gigi dan saliva)

2. Substrat

3. Bakteri kariogen

4. Waktu

Faktor lain penyebab karies adalah:

1. Keturunan

2. Ras

3. Jenis kelamin

4. Umur

5. Makanan

6. Unsur kimia

7. Air ludah

8. Plak

Proses terjadinya karies

Partikel makanan yang tidak dibersihkan bertumpuk menjadi plak.

Di dalam plak hidup berbagai bakteri, terutama jenis streptokokus mutans, atau

laktobasilus.

Bila anak sering makan mengandung gula atau sukrosa, bakteri akan

menggunakan sukrosa dan membentuk asam organik.

Bila suasana sekitar gigi menjadi asam, mineral kalsium dan fosfor akan lepas

dari gigi terjadi proses demineralisasi.

16

Page 17: diskusi 1 - klasifikasi karies

Karena hilangnya mineral, gigi menjadi rapuh dan akhirnya berlubang.

Klasifikasi karies dapat dibagi menjadi:

1. Menurut kedalamannya

2. Menurut sistem Black

3. Menurut lokasi

4. Menurut waktu

5. Menurut tingkat progresifitasnya

6. Menurut tingkat keparahannya

7. Menurut etiologinya

Cara mencegah karies

Menggosok gigi adalah salah satu tindakan pencegahan karies.

Karies dapat dicegah dengan pembersihan dan pemeriksaan gigi teratur.

Untuk kesehatan gigi, pengaturan konsumsi gula penting diperhatikan.

Pengonsumsian permen karet dengan xilitol dapat melindungi gigi.

Terapi florida dapat menjadi pilihan untuk mencengah karies

17

Page 18: diskusi 1 - klasifikasi karies

DAFTAR PUSTAKA

Edwina dan Sally Josyston. 1992. DASAR-DASAR KARIES, PENYAKIT, DAN

PENANGGULANGANNYA. Jakarta: EGC.

file:///C:/Users/Addini%20Islamy/Documents/Semester%203/Konservasi%20Gigi-

Opdent%201/_'s%20Site%20-%20Proses%20Terjadinya%20Karies.htm

http://id.wikipedia.org/wiki/Karies_gigi

file:///C:/Users/Addini%20Islamy/Documents/Semester%203/Konservasi%20Gigi-

Opdent%201/Karies%20(%20Gigi%20Berlubang%20).htm

file:///C:/Users/Addini%20Islamy/Documents/Semester%203/Konservasi%20Gigi-

Opdent%201/Proses%20Gigi%20Berlubang%20(Karies)%20%C2%AB%20Gigiku%20Sehat

%20Senyumku%20Indah.htm

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20092/4/Chapter%20II.pdf

18