deteksi dini bumil risti

Upload: farah

Post on 08-Jan-2016

18 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan kegiatan deteksi dini bumil risti

TRANSCRIPT

  • Laporan Kegiatan

    DETEKSI DINI IBU HAMIL RISIKO TINGGI

    DI DESA BORONG

    UPTD PUSKESMAS TANRALILI

    DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAROS

    TAHUN 2015

  • A. LATAR BELAKANG

    Di Kecamatan Tanralili, jumlah kasus Ibu Hamil Risiko Tinggi yang berhasil dideteksi belum mencapai

    hasil yang maksimal mengingat persentase penanganan ibu hamil risiko tinggi masih lebih rendah dari jumlah

    sasaran. Data Profil Puskesmas Tanralili tahun 2014 menunjukkan bahwa kasus penanganan ibu hamil dengan

    komplikasi di Kecamatan Tanralili baru sekitar 77 %.

    Table 1. Cakupan Penanganan Ibu Hamil dengan Komplikasi di Kecamatan Tanralili

    Tahun 2014

    No Desa/Kel Jumlah Ibu

    Hamil

    Perkiraan Bumil

    Dengan Komplikasi

    Kebidanan

    Penanganan Komplikasi

    Kebidanan

    % 1 Allaere 36 7 3 41.67

    2 Borong 28 6 0 -

    3 Damai 82 16 12 73.17

    4 Kurusumange 61 12 13 106.56

    5 Lekopancing 83 17 24 144.58

    6 Purnakarya 30 6 9 150.00

    7 Sudirman 82 16 8 48.78

    8 Toddopulia 60 12 2 16.67

    Jumlah 462 92 71 76.84

    Sumber : Data Profil Puskesmas Tahun 2014

    Berdasarkan tabel 1. Diketahui bahwa dari delapan desa yang ada di Kecamatan Tanralili, baru tiga

    desa yang mencapai target penanganan komplikasi kebidanan.oleh karena itu sedini mungkin perlu dilakukan

    deteksi ibu hamil risiko tinggi sehingga penanganan komplikasi kebidanan nantinya dapat ditangani dengan

    baik, khususnya di Desa Allaere,Kelurahan Borong, Desa Damai, Desa Sudirman, dan Desa Toddopulia. Oleh

    karena itu deteksi dini ibu hamil risiko tinggi wajib dilaksanakan baik di desa yang sudah mencapai sasaran pada

    tahun sebelumnya maupun belum sehingga pada akhir tahun 2015 delapan desa yang ada di Kecamatan Tanralili

    mencapai target penanganan komplikasi kebidanan.

    B. TUJUAN DAN MANFAAT

    1. Tujuan umum kegiatan ini adalah untuk mencapai cakupan penanganan komplikasi kebidanan di Desa Allaere pada akhir tahun 2015

    2. Tujuan khusus adalah untuk menurunkan risiko kematian ibu hamil dan risiko bayi lahir dengan berat badan yang rendah.

    3. Manfaat kegaitan ini adalah masyarakat Desa Allaere mengetahui tentang cara mencegah komplikasi kebidanan dengan terus memantau kesehatan ibu hamil dan mempersiapkan diri sedini mungkin untuk

    menghadapi kemungkinan komplikasi pada kehamilan dan persalinan

    C. PERSIAPAN

    Persiapan deteksi dini risiko tinggi dilakukan dengan :

    1. Melakukan perhitungan sumber daya yang akan digunakan dalam kegiatan dibandingkan dengan jumlah sasaran, kondisi geografis/ akses ke lokasi penyuluhan serta waktu yang dibutuhkan selama kegiatan.

    2. Melakukan koordinasi antar program khususnya pengelola program KIA dengan bidan desa setempat dalam hal teknis pelaksanaan deteksi.

    3. Mempersiapkan alat dan bahan untuk melakukan deteksi dini ibu hamil risiko tinggi D. PELAKSANAAN

    1. Kegiatan deteksi dini ibu hamil risiko tinggi dilaksanakan pada hari Sabtu,25 April 2015 dengan metode kunjungan rumah, dan melalui kunjungan ibu hamil di posyandu

    2. Deteksi dini dilaksanakan dengan melibatkan dua orang tenaga bidan sehingga saling membantu terutama dalam melalui medan yang berat

    3. Deteksi dini dilaksanakan dengan memeriksa ibu hamil serta memberikan tindakan / saran dan nasehat yang dibutuhkan

    4. Sasaran deteksi adalah ibu hamil yang baru pertama kali melakukan kontak dengan petugas yang didapatkan di posyandu atau melalui kunjugan rumah.

    E. PELAPORAN

  • 1. Petugas yang melakukan kegiatan segera melaporkan kegiatannya paling lambat sehari setelah pelaksanaan dengan melampirkan bukti-bukti kegiatan seperti surat tugas,daftar hadir, dan data hasil

    deteksi dini serta dokumentasi penunjang lainnya.

    2. Laporan dibuat dalam bentuk narasi disertai dengan data-data faktual penunjang 3. Pengelola JKN berkoordinasi dengan Bendahara BOK, dan Bendaharan BOP tentang pengaturan

    pelaporan kegiatan untuk menghindari doubel klaim

    4. Pengelola JKN memeriksa ulang laporan hasil kegiatan sebelum dilampirkan sebagai surat pertanggungjawaban Promotif dan Preventif bulan berjalan.

    F. UMPAN BALIK DATA

    1. Hasil kegiatan merupakan input untuk mengevaluasi pencapaian program di akhir tahun 2015 dengan mengacu pada cakupan penanganan komplikasi kebidanan di Kecamatan Tanralili khususnya di Desa

    Allaere

    2. Hasil kegiatan merupakan bukti kegiatan yang masuk di Program Kesehatan Ibu dan Anak tingkat Puskesmas.

    3. Dampak kegiatan deteksi dini ibu hamil risiko tinggi dapat dilihat dengan tidak adanya kasus kematian ibu hamil akibat komplikasi kebidanan di Kecamatan Tanralili sampai pada akhir tahun 2015.

    G. EVALUASI

    1. Keterbatasan waktu, sarana dan prasarana menyebabkan kegiatan hanya dilakukan dalam frekuensi sekali sebulan

    H. KESIMPULAN

    1. Masih banyak ibu hamil yang belum memahami akibat dari kehamilan risiko tinggi yang dialaminya sehingga tingkat kesadarannya untuk mencari pelayanan kesehatan masih rendah

    2. Keterlibatan masyarakat dalam memantau dan melaporkan ibu hamil di daerahnya masih rendah. I. REKOMENDASI

    1. Pihak puskesmas perlu melaksanakan mini lokakarya tribulanan dengan memasukkan peran masyarakat dalam deteksi dini ibu hamil risiko tinggi sebagai materi bahasan

    2. Penyuluhan pentingnya memeriksakan diri bagi ibu hamil dengan bantuan dari anggota keluarganya