demam pada anak

31
Oleh : Dr. Dedet Hidayati, SpA

Upload: eva-yunita

Post on 01-Jul-2015

712 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEMAM PADA ANAK

Oleh : Dr. Dedet Hidayati, SpA

Page 2: DEMAM PADA ANAK
Page 3: DEMAM PADA ANAK

DEFINISI

Demam (pireksia) :

→ Keadaan suhu tubuh diatas normal sebagai akibat peningkatan

pusat pengatur suhu di hipothalamus yang dipengaruhi oleh IL -1.

Hipertermi :

→ Peningkatan suhu tubuh yang tidak diatur, disebabkan

ketidakseimbangan antara produksi dan pembatasan panas.

→ IL-1 tdk terlibat, pusat pengatur suhu di hipothalamus normal

Pirogen :

→ suatu zat yang menyebabkan demam, terdapat 2 jenis yaitu :

pirogen eksogen & endogen

Page 4: DEMAM PADA ANAK

Pirogen eksogen ;

- berasal dari luar tubuh

- berkemampuan untuk merangsang IL-1

Pirogen endogen :

- berasal dari dalam tubuh

- berkemampuan utk merangsang demam dgn pengaruhi pusat

pengaturan suhu di hipothalamus.

- Interleukin-1 (IL-1), tumor necrosis factor (TNF), interferon (INF)

Page 5: DEMAM PADA ANAK

PIROGEN EKSOGEN

- Merangsang demam dalam 2 jam setelah terpapar

- Umumnya berinteraksi dengan sel fagosit, makrofag atau monosit

→ merangsang sintesis IL-1

- Endotoksin → langsung pada hipothalamus utk mengubah

pengatur suhu

- Radiasi, racun DDT & kalajengking → langsung ke hipothalamus

PIROGEN MIKROBIAL :

- Bakteri gram-negatif (endotokain Escherichia coli, Salmonela)

- Bakteri gram-positif (Stafilokokus → peptidoglikan)

- Virus

- Jamur

Page 6: DEMAM PADA ANAK

PIROGEN NON-MIKROBIAL

- Fagositosis (transfusi darah)

- Kompleks antigen-antibodi (hipersensitif thd obat)

- Steroid

- Sistem Monosit-makrofag

- Interleukin-1

- Tumor Necrosis Factor (TNF)

- Interferon (INF)

Page 7: DEMAM PADA ANAK

SUHU TUBUH NORMAL

Terdiri dari :

1. Suhu permukaan (shell temperature)

- suhu yg terdapat pada permukaan tubuh

- pada kulit & jaringan subkutan

2. Suhu inti (core temperature)

- suhu yang terdapat pada organ visera

- yang terlindungi dari paparan suhu lingkungan sekitar

- sering diartikan sbg suhu organ otak

(tempat pusat pengaturan suhu tubuh)

Page 8: DEMAM PADA ANAK

PENGATURAN SUHU TUBUH

Produksi panas :

- Organ otak, otot, hati, jantung, tiroid, pankreas, kelenjar adrenal

→ menghasilkan panas pd tingkat sel

- Bayi baru lahir :

→ jaringan lemak coklat (non-shivering thermogenesis)

(kaya p. darah & mitokondria → produksi panas)

- Dewasa & anak :

→ pertahankan panas dgn vasokonstriksi dgn menggigil

sbg respon thd kenaikan suhu tubuh

Page 9: DEMAM PADA ANAK

- Pada lingkungan panas / suhu tubuh meningkat - → pusat pengatur suhu di hipothalamus → s eferen → melebarkan

pembuluh darah (vasodilatasi)

→ peningkatan aliran darah di kulit → pelepasan panas dari pusat

tubuh melalui permukaan kulit ke sekitarnya → keringat

- Pada lingkungan dingin :- → penurunan aliran darah di kulit (vasokonstriksi) → mempertahankan - suhu tubuh

Page 10: DEMAM PADA ANAK

PELEPASAN PANAS

- Tubuh melepaskan panas melalui :

1. radiasi

2. evaporasi

3. konveksi

4. konduksi

SSP → PENGATURAN SUHU TUBUH :

- daerah spesifik dari IL-1 preoptik dan hipotalamus anterior

→ sekelompok saraf termosensitif yg berlokasi di dinding rosral

ventrikel III → korpus kalosum lamina terminalis (OVTL) →

batas antara sirkulasi & otak

Page 11: DEMAM PADA ANAK

- Saraf termosensitif dipengaruhi oleh :

> daerah yang dialiri darah

> masukan dari reseptoir kulit dan otot

- Saraf yg sensitif thd hangat :

→ terpengaruh & meningkat dgn penghangatan

- Saraf yg sensitif thd dingin :

→ meningkat dengan pendinginan

- Korpus kalosum lamina terminalis :

→ sumber prostaglandin

Page 12: DEMAM PADA ANAK

- Hasil akhir mekanisme kompleks → ↑ thermostatic set-point →

isyarat serabut s. eferen (tu s. simpatis) :

> menahan panas (vasokonstriksi)

> produksi panas (menggigil)

> tingkah laku manusia : menutup tubuh dgn selimut

- Peningkatan suhu melanjut s/d suhu tubuh mencapai peningkatan

set-point.

- Peningkatan set point kembali normal jika :- > penurunan konsentrasi IL-1- > pemberian antipiretik yg menghambat prostaglandin

- Kembalinya suhu menjadi normal :- > vasodilatasi - > berkeringat

Page 13: DEMAM PADA ANAK

PENGUKURAN SUHU TUBUH :

1. Rektal

2. Oral

3. Aksila

4. Membran timpani

NILAI SUHU TUBUH NORMAL

→ Kaiser Permanente Appointement and Advice Call Center (2000) :

Demam untuk anak adalah jika :

- suhu rektal > 38◦C

- suhu aksila > 37,5◦C

- suhu membran timpani > 38,2◦C

Page 14: DEMAM PADA ANAK

- nilai rata-rata suhu bervariasi secara diurnal ;- > mencapai titik nadir pada pukul 06.00 pagi - > puncaknya pukul 16.00-18.00 sore.

- tidak ada perbedaan yg signifikan dalam kisaran umur

- berdasarkan jenis kelamin :- * suhu oral perempuan > laki-laki, 36,9 C vs 36,7 C- * rata-rata variasi diurnal laki-laki > tinggi, 0,56 C vs 0,54 C

Page 15: DEMAM PADA ANAK

POLA DEMAM SEBAGAI ALAT DIAGNOSTIK

- pola demam saja tdk menjelaskan secara pasti etiologi

- tapi dapat membantu dlm menegakan diagnostik

- bbrp pola demam dpt dimiliki oleh suatu penyakit

Demam kontinu

- demam dgn variasi diurnal 1,0-1,5 F (0,55-0,82 C)

- contoh : pneumonia tipe lobar, infeksi kuman gram negatif, demam

tifoid, gangguan SSP

Demam Intermiten

- demam dgn variasi diurnal > 1C, suhu terendah mencapai suhu normal

- contoh : endokarditis bakterialis, malaria

Page 16: DEMAM PADA ANAK

Demam remiten

- demam dgn variasi diurnal > 1C, tetapi suhu terendah tdk mencapai

suhu normal

- contoh : demam tifoid fase awal, berbagai penyakit virus

Demam tersiana dan kuartana

- demam intermiten yg dtandai dgn periode demam yg diselingi dgn

periode normal

- contoh :

> tertiana : malaria Plasmodium vivax (demam hari ke-1 & ke-3)

> kuartana : malaria Plasmodium malariae (demam hari ke-1 & ke-4)

Page 17: DEMAM PADA ANAK

Demam saddleback / pelana (bifasik)

- demam tinggi beberapa hari, disusul oleh penurunan suhu ± 1 hari,

kemudian disusul oleh demam tinggi kembali

- contoh : dengue fever

Page 18: DEMAM PADA ANAK
Page 19: DEMAM PADA ANAK

DEMAM DENGAN TANDA LOKAL

-------------------------------------------------------------------------------

Klasifikasi Penyakit

-------------------------------------------------------------------------------

Infeksi Saluran Napas Atas Viral UTI, OMA, Tonsilitis, Laryngitis

Infeksi Saluran Napas Bawah Pneumonia, Bronkhiolitis

Gastrointestinal GE, Hepatitis, Appendisitis

CNS Meningitis, Ensefalitis

Eksantem Campak, Varisela

Kolagen Rheumatoid Arthritis, Kawasaki Dis.

Neoplasma Leukemia, Lymphoma

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Page 20: DEMAM PADA ANAK

DEMAM TANPA TANDA LOKAL

------------------------------------------------------------------------------

Klasifikasi Penyakit------------------------------------------------------------------------------Infeksi Bakteriemia / Sepsis, UTI, Malaria

PUO (Persistent / Pyrexia of Infeksi, Kolagen, NeoplasmaOrigin)

Neoplasma Leukemia, Lymfoma

Post Vaksinasi DPT, Campak

Drug Fever Antibiotik, Antiepilepsi

------------------------------------------------------------------------------------------

Page 21: DEMAM PADA ANAK

PRINCIPAL CAUSES of PYREXIA UNKNOWN ORIGIN

------------------------------------------------------------------------------

Etiologi Penyakit

------------------------------------------------------------------------------Infeksi (60-70%)- Lokal Sinusitis, Endokarditis, Ocult abscess- Sistemik TBC, Brucellosis

----------------------------------------------------------------------------------------------

Penyakit kolagen (20%) SLE, JIA

----------------------------------------------------------------------------------------------

Neoplasma (5%) Leukemia, Lymfoma, Neuroblastoma

----------------------------------------------------------------------------------------------

Miscellaneous (5-10%) Drug Fever

----------------------------------------------------------------------------------------------

Page 22: DEMAM PADA ANAK

TATALAKSANA DEMAM

- Demam umumnya menguntungkan :

→ sbg respon tubuh thd infeksi, menghambat sumber infeksi

- Morbiditas / mortalitas disebabkan oleh penyakit yang mendasari

1. ANTIPIRETIK

2. PENGOBATAN FISIK :

- tirah baring

- total body surface cooling (kompres air hangat, air conditioner)

Page 23: DEMAM PADA ANAK

ANTIPIRETIK

- Sering digunakan

- Antipiretik yang ideal :

> Cepat, efektif menurunkan demam

> Tersedia dalam bentuk cairan & suposutoria

> Efek samping rendah, toksisitas rendah (jika overdosis)

> Interaksi dgn obat lain rendah, kontraindikasi jarang

> Aman dan murah

- Pilihan :

→ Parasetamol & Ibuprofen

Page 24: DEMAM PADA ANAK

- Antipiretik ;→ bekerja secara sentral menurunkan pusat pengatur suhu di hipothalamus secara difusi dari plasma ke SSP.

- Keadaan ini dicapai dgn menghambat siklooksigenase(enzim yg berperan dlm sintesis prostaglandin)

- Antipiretik :> tdk mengurangi suhu tubuh s/d normal> tdk mengurangi lama episode demam

- Efektifitas dlm menurunkan demam tergantung pd :> derajat demam> daya absorpsi> dosis antipiretik

Page 25: DEMAM PADA ANAK

- Pemberian terapi simptomatik pada demam ada 2 pendapat :

1. Demam tidak perlu diterapi

2. Perlu terapi pada demam

INDIKASI PEMBERIAN ANTIPIRETIK

→ digunakan jika suhu tubuh > 38,5 C

1. Demam > 39 C yg berhubungan dgn gejala nyeri / tidak nyaman

2. Demam > 40 C

3. Demam berhubungan dengan peningkatan kebutuhan katabolisme

(penyakit jantung, luka bakar, pasca operasi)

4. Anak dengan riwayat kejang atau delirium yg disebabkan demam

Page 26: DEMAM PADA ANAK

PARASETAMOL

- Metabolit aktif asetanilid dan fenasetin

- Sebagai antipiretik & analgtik

- Keuntungan : tersedia sbg sirup & suposutoria

- Tidak mempunyai daya antiinflamasi

- Dosis 10-15 mg / kg BB, boleh / 4 jam

- Penurunan suhu setelah 30 menit, puncak dicapai dalam 3 jam, demam

akan kembali 3-4 jam setelah pemberian

- Makanan yg mengandung KH tinggi akan menghambat absorpsi

→ menghalangi penurunan demam

- Demam menurun : aktifitas & kesegaran anak akan membaik- Rasa riang & nafsu makan belum kembali normal

- Toksisitas jika > 10-15 mg/kgBB (dewasa 140 mg/kgBB)

Page 27: DEMAM PADA ANAK

IBUPROFEN

- Derivat asam propionat

- Efek : antipiretik, analgesik dan antiinflamasi

- Diserap dengan baik melaui saluran cerna → konsentrasi puncak

dalam 1 jam

- Efek antipiretik 5 mg /kgBB akan turunkan suhu tubuh 2 C selama 3-4

jam.

- Dosis 10 mg/kgBB lebih poten & efek supresi demam > lama dibanding

parasetamol

- Antiinflamasi : arthtritis reumatoid 20-40 mg/kgBB/hari

Page 28: DEMAM PADA ANAK

EXTERNAL COOLING

- Metode fisik untuk menurunkan suhu tubuh

→ Bed rest dan external cooling

- External cooling

→ Alkohol, air dingin, total body surface cooling

→ Tepid water (30◦C)

* Suhu > 40◦C

* Satu jam setelah antipiretik

* Selama 30 menit

Page 29: DEMAM PADA ANAK

Parents Fever Phobia

Penyuluhan :

Deman ringan s/d sedang adalah menguntungkan, mundukung sistim imun

Perhatikan interaksi anak dgn lingkungan sekitar Cegah dehidrasi : minum sedikit2 & sering Mengurangi ketidaknyamanan dgn antipiretik Cegah memakai baju tebal, pakaian yang ringan saat anak

kedinginan / menggigil

Page 30: DEMAM PADA ANAK

INDIKASI RAWAT INAP DI RS----------------------------------------------------------------------------------------------Neonatus < 28 hari Sugestif UTI pada urinalysis----------------------------------------------------------------------------------------------Tampak toksik Riwayat FUO atau Prolenged fever----------------------------------------------------------------------------------------------Suspek SBI Takipne, grunting, ruam, sakit

kepala, muntah----------------------------------------------------------------------------------------------Peteki pada kulit Bayi dengan demam > 40◦C, tanpa

fokus-----------------------------------------------------------------------------------------------Kejang demam I -----------------------------------------------------------------------------------------------Leukosit> 20.000, CRP↑ Diare berdarah, nyeri abdomen-----------------------------------------------------------------------------------------------

Page 31: DEMAM PADA ANAK

TERIMAKASIH