cr peb
DESCRIPTION
jdhTRANSCRIPT
Penyaji :Yuda Ayu Kusuma Wardani, S.Ked
1518012105
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. H. ABDUL MOELOEK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG
G2P1A0 HAMIL ATERM INPARTU KALA I FASE LATEN JANIN TUNGGAL HIDUP PRESENTASI KEPALA
DENGAN PRE EKLAMSIA BERAT
CASE REPORT
Pembimbing:dr. Ody Wijaya, Sp.OG
PERCEPTORdr. Taufiqurrahhman Rahim, Sp.OG
(K)dr. Dino Rinaldy, Sp.OG (K)
dr. Ody Wijaya, Sp.OG
REKAM MEDIK
IdentifikasiNama : Ny. LisUmur : 28 tahunPendidikan : SMAPekerjaan : IRTAgama : IslamKebangsaan : Indonesia / JawaAlamat : Ratu Dibalau Kecamatan
Tanjung Seneng
Anamnesis
R/ Perkawinan
• 1 Kali selama 3 tahun
R/ Reproduksi• Menarche 14 tahun, siklus 25 hari, haid teratur, lama haid 7 hari, 2 kali ganti pembalut,
• HPHT 23-06-2014R/ Kehamilan/melahirkan • 2011, klinik, aterm,
bidan, tanpa penyulit, perempuan, 3000gr, sehat, hidup
• Hamil ini
R/ Penyakit dahulu • R/ Hipertensi (-),
DM (-) R/ Gizi/sosioekonomi • Sedang
Anamnesis
R/ Penyakit keuarga
• Hipertensi (Ibu)
R/ Kontrasepsi
• -
R/ Operasi
• -
R/ Antenatal
• Selama hamil diperiksa oleh bidan, USG oleh dokter spesialis kandungan dan kebidanan saat usia kehamilan 6 bulan.
Anamnesis
• hamil kurang bulan dengan keluar air-air
Keluhan Utama
• Kurang lebih sejak 2 hari yang lalu os mengeluh keluar air-air, warna jernih, bau (-), ganti pembalut 3x per hari, perut mulas menjalar sampai pinggang hilang timbul tapi jarang, keluar darah lendir (-), riwayat keputihan (+), riwayat trauma (-), riwayat diurut-urut (-), riwayat minum jamu (-), riwayat demam (-).
• Os datang ke dokter Sp.OG setelah os mengalami keluar darah dan lendir ± 6 jam SMRS dan dilakukan USG, dikatakan bahwa janin dalam keadaan baik tetapi air ketuban kurang, lalu os dirujuk ke RSAM. Os mengaku hamil kurang bulan dan gerakan janin masih dirasakan.
RPP
Anamnesis Khusus
Pemeriksaan Fisik
Status Present• Keadaan umum : sakit sedang• Kesadaran : Compos mentis• Berat badan : 62 kg• Tinggi badan : 158 cm• Tekanan darah : 110/80 mmHg• Nadi : 100 x/menit• Pernafasan : 22 x/menit• Suhu : 37 °C
Status Generalis
• Muka : Pucat (-)• Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik
(-)• Leher : JVP normal, massa (-)• Jantung : Ictus cordis tidak teraba, bunyi
jantung I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen : Bising usus (+), cembung, tidak ada tanda cairan bebas
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis• Ekstremitas : Edema pretibia -/-, varises
tidak ada• Kandung kemih: Nyeri tekan suprapubik (-),
nyeri berkemih (-)• Kel. Limfe : Tidak ada pembesaran• Dada : Pergerakan nafas simetris• Paru : Vesikuler normal, ronki (-),
wheezing (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis• Kandung kemih: Nyeri tekan suprapubik (-), nyeri berkemih (-)
• Kel. Limfe : Tidak ada pembesaran
• Mulut/gigi : Tidak dinilai• Dada : Pergerakan nafas simetris
• Paru : Vesikuler normal, ronki (-), wheezing (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Obstetrii• Pemeriksaan luar• FUT 3 jari dibawah proc. xypoideus
(31 cm), memanjang, kepala, penurunan kepala 4/5, DJJ 136 x/ menit, His 2 x 10’ 45” ,TBJ 2790 gram
• Pemeriksaan dalam• VT: Portio lunak, medial, eff 50%, Ø 2
cm ketuban +, kepala HI-II, Ubun-ubun kecil.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Darah Rutin• Hb : 11,2 gr/dl• Ht : 34%• Leukosit : 11.890/ul• Hitung Jenis• Basofil 0%
• Eosinofil 1%• Batang 1%• Limfosit 16%• Monosit 4%
• Trombosit : 298.000/mm3• Masa Pendarahan : 3’• Masa pembekuan : 11’
Pemeriksaan Penunjang
Indeks Gestosis : 8TD sistol : 3 TD diastole : 2Edema : 1Proteinuri : 2
Pemeriksaan Urin Rutin• Warna : Kuning tua• Kejernihan : Agak keruh• Berat Jenis : 1.015• PH : 6• Nitrit : -• Protein : +2 • Glukosa : -• Keton : ++• Urobilinogen : -• Bilirubin : - • Darah samar : + (50 Ery/ul)• Leukosit : 1-2/LPB• Eritrosit : 5-10/ LBP• Epitel : +
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Kimia Darah
• SGOT : 17 U/L• SGPT : 12 U/L• Ureum : 13 mg/dl• Creatinin : 0,5 mg/dl• GDS : 60 mg/dl• LDH : 389 U/L• Natrium : 142 mmol/L• Kalium : 3 mmol/L• Calsium : 8,3 mg/dl• Clorida : 107 mmol/L
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis kerja
• G2P1A0 hamil aterm inpartu kala I fase laten Janin tunggal hidup presentasi kepala dengan pre eklamsia berat.
Terapi
Informed consent Terapi konservatif
◦ Observasi TVI, HIS, DJJ◦ Stabilisasi 1 jam◦ Kateter menetap catat
input/output ◦ IVFD gtt xx/menit◦ Injeksi MgSO4 40% 4 gram,
lanjut drip MgSO4 40% 6 gram dalam RL 500 cc gtt x/ menit.
◦ Nifedipine 3x10 mg
Cek Lab DR Evaluasi satgas gestosis R/ akselerasi drip
oksitosin 10 IU dalam RL 500 cc gtt x/menit
Partus pervaginam kala II diakhiri dengan Ekstraksi vakum.
Follow upHARI/
TANGGAL CATATAN INSTRUKSI
26/03/1513:00 WIB IG : 8
FASE LATENS/ Keluhan Mau melahirkan dengan darah tinggi O/Status presentTekanan darah : 190/110 mmHgNadi : 100x/menitRespiratory Rate : 22x/menitSuhu : 36,5oC Status Obstetrya. Pemeriksaan luar FUT 3 jari dibawah proc. xypoideus (31 cm), memanjang, kepala, penurunan kepala 4/5, DJJ 136 x/ menit, His 2 x 10’ 20” , TBJ 2790 gram. b. Pemeriksaan dalam Vaginal toucher: Portio lunak, medial, eff 50%, Ø 2 cm ketuban +, kepala HI-II, Ubun-ubun kecil.
A/G2P1A0 hamil aterm inpartu kala I fase laten janin tunggal hidup preskep dengan PEB
Terapi konservatif a. Observasi TVI, HIS, DJJb. Stabilisasi 1 jamc. Kateter menetap
catat input/outputd. IVFD gtt xx/menite. Injeksi MgSO4 40% 4
gram, lanjut drip MgSO4 40% 6 gram dalam RL 500 cc gtt x/ menit.
f. Nifedipine 3x10 mg Cek Lab DREvaluasi satgas gestosis R/ Partus pervaginam kala II diakhiri dengan Ekstraksi vakum.
R/ akselerasi drip oksitosin 10 IU dalam RL 500 cc gtt x/menit
Follow up26/03/15
18:00 WIBIG : 7
FASE AKTIFS/ Keluhan: Mau melahirkan dengan darah tinggiO/Status presentTekanan dara : 180/110 mmHgNadi : 100x/menitRespiratory Rate : 22x/menitSuhu : 36,5oCStatus Obstetry:a. Pemeriksaan luar FUT 3 jari dibawah proc. xypoideus (31 cm),
memanjang, kepala, penurunan kepala 3/5, DJJ 142 x/ menit, His 3 x 10’ 45” TBJ 2790 gram.
b. Pemeriksaan dalam Vaginal toucher: Portio lunak, anterior, eff
50%, Ø 4 cm ketuban (+), kepala H2, Ubun-ubun kecil.
Hasil laboratorium : Sama
A/G2P1A0 hamil aterm inpartu kala I Fase aktif janin tunggal hidup preskep dengan PEB
IVFD + 15 cc MgSO4 40%
Akselerasi oksitosin 10 IU dalam RL 500 cc gtt x/menit
Follow up27/03/15
00.45 WIBIG : 7
KALA IIS/ Keluhan: Mau melahirkan dengan darah tinggiO/Status presentTekanan darah : 180/110 mmHgNadi : 100x/menit
Respiratory Rate : 22x/menitSuhu : 36,5oCStatus Obstetrya. Pemeriksaan luar FUT 3 jari dibawah proc. xypoideus (31
cm), memanjang, kepala, penurunan kepala 1/5, DJJ 148 x/ menit, His 5 x 10’ 45” TBJ 2790 gram.
b. Pemeriksaan dalam Vaginal toucher: Portio lunak, anterior,
eff 100%, Ø 10 cm ketuban (-), kepala H3+,
Ubun-ubun kecil.
Hasil laboratorium : Sama
M/ Pimpin persalinan1. Partus pervaginam
kala II diakhiri dengan Ekstraksi vakum.
Follow up
00.45 WIB Bayi lahir dengan ekstraksi vacum,perempuan, BB 3200 gr, PB 50 cm, A/S 5/7 anus (+) cacat (-)
00.55 WIB Plasenta lahir spontan lengkap BP ±3200 gr, PTP ± 50 cm
Pasang IUD
Follow up
28/03/1507.00 WIB
S/Keluhan: Sedikit lemas, ASI (+), BAB (+), BAK (+)O/Status presentKU : sedangTD : 150/100 mmHgNadi :88 x/menitRR : 20 x/menitT :36.2oC
Status obstetriPL: TFU 1 jari bawah pusat,
kontraksi baik, perdarahan aktif tidak ada, lokhia + rubra, vulva tenang, luka episiotomy tenang.
A/ P2A0 Post ekstraksi vacum Hari ke 1Neonatus hidup perempuan 3200 gram PB 50 cm A/S 5/7 anus (+), cacat (-).
- IVFD RL gtt xx/mnt- Amoksisilin 3x500
mg- Paracetamol 3x500
mg- B complex 3x1
tablet- Nifedipin 3x10mg- Edukasi : mobilisasi
dini, vulva hygine.
Follow up29/03/201
507.00WIB
S/Keluhan: habis melahirkan hari ke 2, ASI (+), BAB (+), BAK (+)O/Status presentKU : ringan TD : 160/110 mmHgNadi :84 xmenitRR : 18 x/menitT :36.2oC
Status obstetri :PL: TFU 2 jari bawah pusat,
kontraksi baik, perdarahan aktif tidak ada, lokhia + rubra, vulva tenang, luka episiotomy tenang.
A/ P2A0Post ekstraksi vacum Hari ke 2Neonatus hidup perempuan 3200 gram PB 50 cm A/S 5/7 anus (+), cacat (-).
- Amoksisilin 3x500 mg
- Paracetamol 3x500 mg
- B complex 3x1 tablet
- Nifedipin 3x10mg
Follow up
30/03/201507.00WIB
S/Keluhan: Habis melahirkan hari ke 3 ASI (+), BAB (+), BAK (+)O/Status presentKU : ringan TD : 160/110 mmHgNadi :80x/menitRR : 18 x/menitT :35.2oCStatus obstetri:PL: TFU 2 jari bawah pusat,
kontraksi baik, perdarahan aktif tidak ada, lokhia + rubra, vulva tenang, luka episiotomy tenang.
A/ P2A0Post ekstraksi vacum Hari ke 3Neonatus hidup perempuan 3200 gram PB 50 cm A/S 5/7 anus (+), cacat (-).
- Amoxicillin,- Paracetamol- Vitamin
Bkompleks- cefadroxil- Nifedipin
- Pasien boleh pulang
Preeklampsia Onset baru hipertensi dan proteinuria pada trimester kedua kehamilan. Dengan tekanan darah ≥140/90 mmHg setelah usia kehamilan 20 minggu untuk wanita dengan tekanan darah yang normal sebelumnya dan terdapat proteinuria ≥+2 dipstik (>0,3 gr protein urin di 24 jam)
(Saifudin, 2010)
Tinjauan Pustaka
◦Nulipara◦Janin Kembar◦Usia◦Genetik◦Obesitas◦Hipertensi kronik◦DM◦Riwayat keluarga
hipertensi
Faktor Resiko
PatofisiologiA.Teori kelainan vaskularisasi plasenta
b. Teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel
Iskemia plasenta dan pembentukan radikal bebas
Karena kegagalan remodelling arteri spiralis plasenta mengalami iskemia radikal bebas/radikal hidroksil (-OH) toksinmerusak membran sel peroksida lemak merusak nukleus dan protein sel endotel
(Rachimhadhi, 2010)
2. Disfungsi endotelmenyebabkan terjadinya :
Gangguan metabolisme prostaglandin, yaitu menurunnya produksi prostasiklin (PGE2) vasodilator kuat.
Agregrasi sel-sel trombosit pada daerah endotel yang mengalami kerusakan. Agregasi trombosit memproduksi tromboksan (TXA2) vasokonstriktor kuatpreeklampsia kadar tromboksan lebih banyak dari prostasiklinvasokonstriksi peningkatan tekanan darah.
Peningkatan permeabilitas kapiler
Peningkatan produksi bahan-bahan vasopresor, yaitu endotelin. Kadar NO menurun, sedangkan endotelin meningkat.
Peningkatan faktor koagulasi.
c. Teori intoleransi imunologik ibu dan janin
Normal respon imun tidak menolak adanya hasil konsepsi yang bersifat asing human leukocyte antigen protein G (HLA-G) melindungi trofoblas janin dari lisis oleh sel NK HLA-G juga akan mempermudah invasi sel trofoblas ke dalam jaringan desidua ibu
PEterjadi penurunan ekspresi HLA-G terhambatnya invasi trofoblas ke dalam desidua terjadi Immune-Maladaptation pada PE
(Rachimhadhi, 2010)
d. Teori adaptasi kardiovaskular
Kehamilan normal PD refrakter (tidak peka terhadap ransangan vasopresor, atau dibutuhkan kadar vasopresor yang lebih tinggi untuk menimbulkan respon vasokonstriksi) terhadap bahan vasopresorRefkrakter ini terjadi akibat adanya sintesis prostaglandin oleh sel endotel.
PE refrakter hilang peka terhadap bahan vasopresor vasokonstriksi HDK.
(Rachimhadhi, 2010)
e. Teori genetik
PE pada kehamilan pertama mendapatkan PE pada kehamilan berikutnya.
Odegard dkk di Norwegia risiko 13,1% pada kehamilan kedua bila dengan partner yang sama dan sebesar 11,8% jika berganti pasangan.
Mostello PE meningkat jarak anak yang terlalu jauh.
Cincotta riwayat pernah PE meningkat 4 kali
(Rachimhadhi, 2010)
f. Teori defisiensi gizi zinc, Ca, Mg cegah PE diet tinggi
buah antioksidan (tomat, wortel, brokoli, apel, jeruk, alpukat)Penurunan TD.
Minyak ikan hambat produksi tromboksan hambat aktivitas trombositturunkan PE
(Rachimhadhi, 2010)
g. Teori stimulus inflamasilepasnya debris inflamasiPE
terjadi peningkatan stres oksidatif produksi debris trofoblas dan nekrorik trofoblas meningkatrespon inflamasi sel endotel dan sel makrofag/granulosit inflamasi sistemik
(Rachimhadhi, 2010)
DiagnosisTekanan darah >160/110 mmHg pada usia
kehamilan >20 mingguTes celup urin menunjukkan proteinuria ≥2+ atau
pemeriksaan protein Kuantitatif menunjukkan hasil >5 g/24 jam
Atau disertai keterlibatan organ lain:• Trombositopenia (<100.000 sel/uL)• Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas• Sakit kepala , penurunan penglihatan• Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion• Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif• Oliguria (< 500ml/24jam), kreatinin > 1,2 mg/dl
Terapia. Tatalaksana UmumBila terjadi kejang, perhatikan
jalan napas, pernapasan (oksigen), dan sirkulasi (cairan intravena).
MgSO4 diberikan secara intravena kepada ibu dengan eklampsia (sebagai tatalaksana kejang) dan preeklampsia berat (sebagai pencegahan kejang).
Pada kondisi di mana MgSO4 tidak dapat diberikan seluruhnya, berikan dosis awal (loading dose) lalu rujuk ibu segera ke fasilitas kesehatan yang memadai.
Lakukan intubasi jika terjadi kejang berulang dan segera kirim ibu ke ruang ICU (bila tersedia) yang sudah siap dengan fasilitas ventilator tekanan positif.
Nama obat Dosis keteranganNifedipin 4 x 10-30 mg per oral (short acting) Dapat menyebabkan hipoperfusi
1 x 20-30 mg per oral (long acting/ pada ibu dan janin bila diberikan
AdalatOROS®) sublingual
Nikardipin 5 mg/jam, dapat dititrasi 2,5 mg/jam
tiap 5 menit hingga maksimum
10 mg/jam
Metildopa 2 x 250-500 mg per oral
(dosis maksimum 2000 mg/hari)
Tabel 1. Protab pemberian antihipertensi
Komplikasi1. Iskemia uteroplasenter - Pertumbuhan janin terhambat - Kematian janin - Persalinan prematur - Solusio plasenta 2. Spasme arteriolar - Perdarahan serebral - Gagal jantung, ginjal dan hati - Ablasio retina - Thromboemboli - Gangguan pembekuan darah - Kebutaan kortikal 3. Kejang dan koma - Trauma karena kejang - Aspirasi cairan, darah, muntahan dengan akibat gangguan pernafasan
ANALISA KASUS
1. Apakah diagnosis kasus ini sudah tepat ? Sudah
Anamnesis R/ darah tinggi hamil ini (+) R/ darah tinggi dalam keluarga (+)
Pemeriksaan Fisik Edema pretibia Tekanan darah 190/110
Pemeriksaan penunjang Protein urin +2
ANALISA KASUS
2. Apakah penatalaksanaan pada kasus ini sudah tepat ?
Terapi konservatif sesuai Penatalaksanaan persalinan tidak sesuai karena untuk pasien PEB dengan TD 180/110 tidak dianjurkan menggunakan vakum, lebih baik digunakan forcep.
3. Apakah penyebab PEB pada kasus ini?
Faktor resiko dari PEB pada kasus ini adala obesitas dan riwayat hipertensi pada keluarga
ANALISA KASUS
Kesimpulan◦Diagnosis pada kasus ini sudah
tepat.◦Penatalaksaan kasus ini kurang
tepat.◦Penyebab terjadinya pre eklamsia
pada kasus ini obesitas dan riwayat hipertensi pada keluarga.
DAFTAR PUSTAKATerlampir
TERIMAKASIH
klasik