cover

35
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2008 s.d. 2013 KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANGKALAN Jl. KH. Moh. Kholil 49A Telp. (031) 3099130 Bangkalan 69115

Upload: andria-drew-susanto

Post on 27-Jun-2015

314 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cover

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

RENCANA STRATEGISTAHUN 2008 s.d. 2013

KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJAKABUPATEN BANGKALANJl. KH. Moh. Kholil 49A Telp. (031) 3099130Bangkalan 69115

Page 2: Cover

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJAJl. KH. Moch. Kholil No. 49A Bangkalan Telp. (031) 3099130

SURAT KEPUTUSAN

KEPALA KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANGKALAN

NOMOR : 065 / / 433.304 / RENSTRA / 2008TENTANG

RENCANA STRATEGIS KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJATAHUN 2008 - 2013

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Bangkalan Tahun 2008-2013, seluruh unsur satuan kerja perangkat daerah diwajibkan membuat Rencana Strategis untuk menunjang tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kabupaten Bangkalan;

b. bahwa diperlukan dokumen perencanaan yang akan menjadi pedoman bagi aparatur di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan guna keseragaman pola pikir dan pola tindak dalam melaksanakan tugas dan fungsinya;

c. bahwa dalam rangka penyusunan Rencana Anggaran Satuan Kerja pada Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan dan perencanaan kinerja tahunan diperlukan suatu dokumen perencanaan strategis lima tahunan yang menggunakan kinerja sebagai tolak ukurnya;

d. bahwa sehubungan dengan pertimbangan sebagaimana pada huruf a,b, dan c di atas, rencana strategis Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan Tahun 2008-2013 perlu diatur dengan Keputusan Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);

6. Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

7. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bangkalan Tahun 2008-2013.

MEMUTUSKAN

Page 3: Cover

Menetapkan : RENCANA STRATEGIS KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2008 – 2013

Pasal 1.Rencana Strategis Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan Tahun 2008 – 2013, yang selanjutnya disebut RENSTRA KANTOR SATPOL PP adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun sejak Tahun 2008 sampai dengan 2013.

Pasal 2.Rencana Strategis Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan Tahun 2008 – 2013 adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan.

Pasal 3.Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : B a n g k a l a n .Pada Tanggal : 2008

KEPALA KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJAKABUPATEN BANGKALAN

Drs. ABD. HAMED, M.Pd.Pembina Tk. I

NIP. 130 659 497

Page 4: Cover

DAFTAR ISIBAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2. Maksud dan Tujuan .......................................................................... 2

1.3. Landasan Hukum .............................................................................. 3

1.4. Kedudukan dan Peranan Renstra SKPD dalam Perencanaan

Daerah ............................................................................................. 4

1.5. Sistematika Penulisan ....................................................................... 4

BAB II : TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD ......................................................... 6

2.1. Struktur Organisasi ........................................................................... 6

2.2. Susunan Kepegawaian dan Kelengkapan .......................................... 7

2.3. Tugas Pokok dan Fungsi .................................................................... 11

2.4. Sistem, Prosedur, Mekanisme .......................................................... 12

BAB III : PROFIL KINERJA PELAYANAN SKPD ........................................................ 11

3.1. Kinerja Pelayanan Masa Kini (menurut berbagai aspek pelayanan

dan capaian terhadap Standar Pelayanan Minimal) ......................... 13

3.2. Kelemahan dan Kekuatan Internal ................................................... 14

3.3. Peluang dan Tantangan Eksternal .................................................... 15

3.4. Rumusan Permasalahan Strategi yang dihadapi masa kini ............... 15

3.5. Rumusan Perubahan, Kecenderungan Masa Depan yang

berpengaruh pada TUPOKSI SKPD .................................................... 17

3.6. Rumusan Perubahan Internal dan Eksternal yang perlu dilakukan

(untuk lebih efisien dan efektif) ........................................................ 17

BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ..................................... 18

4.1. Visi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan ......... 18

4.2. Misi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan ....... 18

4.3. Tujuan ............................................................................................... 18

4.4. Strategi ............................................................................................. 19

4.5. Kebijakan .......................................................................................... 19

BAB V : PROGRAM ............................................................................................. 21

5.1. Program SKPD ................................................................................... 21

5.2. Program Lintas SKPD ........................................................................ 21

5.3. Program Lintas Kewilayahan ............................................................ 21

5.4. Pagu Indikatif dan Indikasi Sumber Pendanaan ................................ 21

BAB VI : PENUTUP .............................................................................................. 22

Page 5: Cover

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Era Otonomi Daerah telah berjalan sejalan dengan terbitnya Undang-undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Upaya untuk berpartisipasi dalam

mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance) menjadi hal yang

penting. Sebagai pelayan masyarakat, pemerintah dituntut untuk lebih berperan aktif

dan memiliki pemikiran yang berkembang tanggap terhadap perubahan yang

demikian cepat, sekaligus mampu beradaptasi dalam berbagai aktivitasnya.

Upaya untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih

berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab perlu suatu media

pertanggungjawaban yang sistematis dan melembaga. Pentingnya hal tersebut telah

disadari oleh pemerintah sebagaimana tercermin dalam Instruksi Presiden No. 7

Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Sejalan dengan tuntutan tersebut di atas, perlu segera diupayakan beberapa

langkah dan tindakan-tindakan operasional untuk merealisasikannya. Salah satu

langkah yang perlu dan harus dikembangkan saat ini adalah mewujudkan suatu

kepemerintahan yang baik (good governance) yang memiliki elemen dasar

transparansi, partisipasi dan akuntabilitas.

Dalam Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 diberikan kewenangan Otonomi

Daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah secara profesional

yang diwujudkan dengan pengaturan, pembagian, pemanfaatan wewenang dan

sumber daya nasional yang berkeadilan serta perimbangan keuangan pusat dan

daerah.

Dalam rangka penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum serta

menegakkan Peraturan Daerah (Perda) sebagaimana ditetapkan dalam UU Nomor 32

Tahun 2004 tetang Otonomi Daerah pada pasal. 13 dan 14 huruf (c) disebutkan

bahwa urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah meliputi

penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, serta pasal 148 dan

149 yang mengamanatkan dibentuknya Satuan Polisi Pamong Praja untuk membantu

kepala daerah dalam menegakkan Peraturan Daerah dan penyelenggaraan ketertiban

umum serta ketentraman masyarakat. Dengan demikian keberadaan Polisi Pamong

Praja mendapat posisi dan peranan yang strategis dalam penyelenggaraan

Page 6: Cover

2

pemerintah di Daerah saat ini Berdasarkan keputusan Bupati Bangkalan Nomor 32

Tahun 2004 tentang Tugas Fungsi dan Kewenangan Satuan Polisi Pamong Praja, maka

Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas memelihara, menyelenggarakan

ketentraman dan ketertiban umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan

Bupati serta tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

Guna menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut diatas, maka perlu

kiranya di tindaklanjuti dengan penyusunan Rencana Kerja bidang Ketentraman dan

Ketertiban yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Bangkalan dalam kurun waktu 5 tahun . Rencana Strategis

(Renstra) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bangkalan adalah

dokumen perencanaan Satpol PP Kabupaten Bangkalan untuk periode 2008 s.d. 2013,

yang memuat Visi, Misi, dan Kebijakan Strategis yang menjabarkan Kebijakan dan

Program kegiatan pembangunan yang didasarkan pada kondisi, potensi,

permasalahan, kebutuhan nyata, dan aspirasi masyarakat di Kabupaten Bangkalan,

dan berorientasi pada hasil yang akan dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun.

Renstra Satpol PP merupakan pedoman dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Satpol PP Kabupaten Bangkalan.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Strategis Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Bangkalan adalah :

1. Memberikan arah dan pedoman bagi semua personil dalam melaksanakan

tugasnya untuk menentukan prioritas-prioritas di bidang perencanaan

pembangunan, sehingga tujuan program dan sasaran kegiatan yang telah

ditetapkan dalam kurun waktu 2008 - 2013 dapat tercapai.

2. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan

instansi terkait, monitoring, analisis, evaluasi kegiatan baik secara internal

maupun eksternal.

3. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders) tentang

rencana pembangunan tahunan.

4. Menjadi kerangka dasar bagi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dalam upaya

meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan.

Tujuan penyusunan dari Rencana Strategis Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Bangkalan adalah :

1. Merencanakan perubahan dalam lingkungan yang semakin kompleks.

2. Mengelola keberhasilan organisasi secara sistemik.

Page 7: Cover

3

3. Memanfaatkan perangkat manajerial dalam pengelolaan pemerintahan dan

pembangunan.

4. Mengembangkan pemikiran, sikap dan tindakan yang berorientasi pada masa

depan.

5. Memudahkan para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menghadapi

masa depan.

6. Meningkatkan pelayanan masyarakat secara prima.

7. Meningkatkan komunikasi antar pemangku kepentingan (stakeholders).

1.3. Landasan Hukum

1. Landasan Idiil : Pancasila

2. Landasan Konstitusional : UUD 1945

3. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran Negara yang

Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Negara

8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

11. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah

dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom

12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

13. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaran

Pemerintah Daerah

14. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pedoman Satuan Polisi

Pamong Praja

15. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2006 tentang Rencana Kerja Pemerintah

Tahun 2007

Page 8: Cover

4

16. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2004 - 2009

17. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (AKIP)

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pedoman

Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja.

19. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 9 Tahun 2002 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bangkalan.

20. Keputusan Bupati Bangkalan Nomor 5 Tahun 2003 tentang Penjabaran Tugas

Pokok dan Fungsi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan.

1.4. Kedudukan dan Peranan Renstra SKPD dalam Perencanaan Daerah

Hubungan dokumen Rencana Strategis Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

Tahun 2008 - 2013 dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bangkalan Tahun 2008 – 2013 adalah bahwa Rencana Strategis Kantor

Satuan Polisi Pamong Praja merupakan salah satu dokumen teknis operasional dan

merupakan penjabaran teknis dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Tahun 2008 – 2013 yang memuat visi, misi, tujuan , sasaran, strategi, kebijakan, dan

indikasi rencana program lima tahunan meliputi program internal maupun eksternal,

yaitu yang merupakan program SKPD Kantor Satuan Polisi Pamong Praja, program

lintas SKPD, dan program lintas wilayah.

1.5. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

1.6. Latar Belakang

1.7. Maksud dan Tujuan

1.8. Landasan Hukum

1.9. Kedudukan dan Peranan Renstra SKPD dalam Perencanaan Daerah

1.10. Sistematika Penulisan

BAB II : TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD

2.5. Struktur Organisasi

2.6. Susunan Kepegawaian dan Kelengkapan

2.7. Tugas Pokok dan Fungsi

2.8. Sistem, Prosedur, Mekanisme

Page 9: Cover

5

BAB III : PROFIL KINERJA PELAYANAN SKPD

3.7. Kinerja Pelayanan Masa Kini (menurut berbagai aspek pelayanan

dan capaian terhadap Standar Pelayanan Minimal)

3.8. Kelemahan dan Kekuatan Internal

3.9. Peluang dan Tantangan Eksternal

3.10. Rumusan Permasalahan Strategi yang dihadapi masa kini

3.11. Rumusan Perubahan, Kecenderungan Masa Depan yang

berpengaruh pada TUPOKSI SKPD

3.12. Rumusan Perubahan Internal dan Eksternal yang perlu dilakukan

(untuk lebih efisien dan efektif)

BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.6. Visi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan

4.7. Misi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan

4.8. Tujuan

4.9. Strategi

4.10. Kebijakan

BAB V : PROGRAM

5.5. Program SKPD

5.6. Program Lintas SKPD

5.7. Program Lintas Kewilayahan

5.8. Pagu Indikatif dan Indikasi Sumber Pendanaan

BAB VI : PENUTUP

Page 10: Cover

KEPALA KANTOR

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUB. BAG. TATA USAHA

SEKSI PEMBINAAN SEKSI OPERASIONAL SEKSI PENG. KAPASITAS

6

BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

2.1. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 9 Tahun 2002 Tanggal

28 Maret 2002 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

pada Bagian Keenam pasal 6 disebutkan bahwa susunan organisasi Kantor Polisi Pamong

Praja Kabupaten Bangkalan, terdiri dari :

a. Kepala Kantor ;

b. Sub Bagian Tata Usaha ;

c. Seksi Pembinaan ;

d. Seksi Operasional ;

e. Seksi Pengembangan Kapasitas ;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

STRUKTUR ORGANISASI

KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANGKALAN

Page 11: Cover

7

2.2. Susunan Kepegawaian dan Kelengkapan

Susunan Kepegawaian

1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Pendidikan Jumlah

1. Strata 2 (S-2) 2

2. Strata 1 (S-1) 19

3. Sarjana Muda / D3 3

4. SLTA / SMK / KPAA 283

5. SLTP 14

6. SD 2

Jumlah 373

2. Jumlah Pegawai yang Telah Mengikuti Pelatihan Penjenjangan

Tabel 2. Jumlah Pegawai yang Telah Mengikuti Pelatihan Penjenjangan

No. Nama Pelatihan Perjenjangan Jumlah1. ADUM/ADUMLA/DIKLATPIM IV 3

2. SPAMA/ DIKLATPIM III 1

3. SPAMEN -

Jumlah 4

3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan

Tabel 3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan

No. Golongan Jumlah

1. I 2

2. II 37

3. III 19

4. IV 1

Jumlah 59

4. Jumlah Pegawai yang Menduduki Eselon dan Staf

Page 12: Cover

8

Tabel 4. Jumlah Pegawai yang Menduduki Eselon dan Staf

No. Jabatan Jumlah

1. Eselon II -

2. Eselon III 1

3. Eselon IV 4

4. Fungsional 2

5. Staf 354

Jumlah 361

Perlengkapan

Perlengkapan yang dimiliki untuk mendukung pelaksanaan tugas Kantor Satuan Polisi

Pamong Praja dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5. Perlengkapan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan

NO

NAMA BARANGJUMLA

HKETERANGAN

1 Kendaraan Roda 6 (TRUCK) 1

2 Kendaraan Roda 4 3

3 Kendaraan Roda 2 5

4 Mesin Ketik 3 3 Rusak Berat

5 Rak Besi 2

6 Filling Kabinet 4 4 Rusak Berat

7 Band Kas 1

8 Kursi Kayu 16

9 Meja Tulis/ Staf 14

10 Jam Dinding 1

11 AC 1 1 Rusak Berat (Penerangan)

12 Kipas Angin 2 2 Rusak Berat

13 PC Unit 3 3 Rusak Berat

14 Tameng (Rotan) 57 57 Rusak Musnah

15 Senjata Api 2 1 Dititipkan di POLDA

16 Kursi Besi 36 36 Rusak Musnah

17 Meja Rapat 1

18 AC 1 1 Rusak Berat

Page 13: Cover

9

NO

NAMA BARANGJUMLA

HKETERANGAN

19 Kipas Angin 1 1 Rusak Berat

20 Televisi 1

21 Tape 1

22 PC Unit 2 2 Rusak Berat

23 Camera Elektrik 1 1 Rusak Berat

24 Mega Phone 2 2 Rusak Berat

25 Filling Kabinet 4

26 Lemari Kayu 1

27 Meja Piket 1

28 Meja Eselon 3

29 HT 16 16 Rusak Berat

30 Tongkat Kejut 2 2 Rusak Berat

31 Detektor 2 2 Rusak Ringan

32 Sangkur 20

33 Alat Pengukur Waktu 1

34 AC 1 1 Rusak Berat

35 Kipas Angin 1 1 Rusak Berat

36 Alat Komunikasi Telepon 1

37 Tameng 10

38 Helm 6

39 Sangkur 34

40 Tongkat T 60 30 Rusak Musnah

41 Bass Drum 6

42 Marching Bell 9 2 Rusak

43 Kwarto Ring 3

44 Snard Drum 5 1 Rusak Berat

45 Tongkat Mayoret 2

46 Syimbal 6

47 Mellophone 4 1 Rusak

48 Trompet 24 2 Rusak

Page 14: Cover

10

NO

NAMA BARANGJUMLA

HKETERANGAN

49 Flugel 4

50 Tuba 3

51 Trombone 4 1 Rusak

52 AC 1 1 Rusak Berat

53 PMK 2 2 Rusak Berat

54 Laptop 1

55 Pakaian Huru Hara(PHH) 30

56 Tameng 30

57 Note Book 1

58 PC Unit 1

59 Overhed Proyektor 1

60 Power Supply 4 2 Rusak Berat

61 Kamera Film 1

62 Handy Cam 1

63 PC Unit 1

64 Note Book 1

65 Handy Talky (HT) 3

66 Tameng 35

67 Pakaian Huru Hara(PHH) 35

68 Bass Drum 1

69 Marching Baritone 1

70 Marching Euphorium 1

71 Contra Bass 1

2.3. Tugas Pokok dan Fungsi

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan sebagai lembaga

teknis baru, keberadaannya berdasarkan :

Page 15: Cover

11

a. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 9 Tahun 2002 Tanggal 28 Maret

2002 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Satuan Polisi Pamong

Praja.

b. Keputusan Bupati Bangkalan Nomor 5 Tahun 2003 tentang Penjabaran Tugas

Pokok dan Fungsi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan.

Tugas Pokok Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan adalah

membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan bidang

ketentraman, ketertiban umum dan penegakan Peraturan Daerah serta peraturan

perundang-undangan lainnya.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Kantor Satuan Polisi

Pamong Praja Kabupaten Bangkalan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan dan perencanaan teknis operasional pembinaan dan pelaksanaan

pembangunan bidang ketentraman, ketertiban umum dan penegakan Peraturan

Daerah serta peraturan perundang-undangan lainnya ;

b. Penyusunan program kegiatan pembinaan ketentraman dan ketertiban umum

serta penegakan Peraturan Daerah ;

c. Pelaksanaan pembinaan, penyuluhan, pengawasan dan pemeliharaaan

ketentraman, ketertiban umum dan penegakan Peraturan Daerah serta

peraturan perundang-undangan lainnya ;

d. Pelaksanaan operasional dalam rangka penegakan dan penindakan terhadap

pelanggaran ketentraman, ketertiban umum dan pelanggaran Peraturan Daerah

serta perundang-undangan lainnya ;

e. Pembinaan dalam rangka pengembangan kapasitas personil, ketatalaksanaan

sarana dan prasarana Satpol PP ;

f. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam penanganan masalah

ketentraman, ketertiban umum serta penindakan terhadap pelanggaran

Peraturan Daerah serta peraturan perundang-undangan lainnya ;

g. Pelaksanaan penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah ;

h. Pelaksanaan urusan ketatalaksanaan, perlengkapan, kepegawaian, keuangan dan

rumah tangga ;

i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

2.4. Sistem, Prosedur, Mekanisme

Agar pelaksanaan tugas Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Bangkalan dapat berdayaguna dan berhasilguna secara optimal, perlu ada pedoman

Page 16: Cover

12

operasional sebagai prosedur tetap bagi Satuan Polisi Pamong Praja dalam

melaksanakan tugas. Adapun pedoman operasional Satuan Polisi Pamong Praja telah

ditetapkan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2005 tentang

Pedoman Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja.

Page 17: Cover

13

BAB III PROFIL KINERJA PELAYANAN KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANGKALAN

3.1. Kinerja Pelayanan Masa Kini (menurut berbagai aspek pelayanan dan capaian

terhadap Standar Pelayanan Minimal)

Ketentraman dan ketertiban umum adalah suatu keadaan yang

memungkinkan pemerintah. Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat melakukan

kegiatannya dengan tentram, tertib, dan teratur. Untuk menunjang pelaksanaan

pembangunan didaerah secara berkesinambungan. Ketentraman dan ketertiban

umum merupakan kebutuhan Daerah dalam melaksanakan pelayanan kepada

masyarakat melalui Kantor Saatuan Polisi Pamong Praja Kabupupaten Bangkalan.

Untuk itu berbagai langkah pelayanan utamanya Dalam upaya menciptakan

ketentraman, ketertiban, dan keteraturan yang didambakan oleh semua pihak baik

masyarakat serta aparatur, telah dilakukan oleh Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Bangkalan melalui berbagai upaya seperti :

1. Melakukan pengamanan dan pengawalan pada bangunan penting dan fasilitas

umum.

2. Pengawalan terhadap pejabat penting

3. Melakukan operasi Penyakit (Pekat)

4. Penertiban Perijinan seperti Ijin H.O, IMB, dan sebagainya.

Sebagai langkah untuk mewujudkan hal tersebut diatas, Kantor Satuan Polisi

Pamong Praja yang merupakan Institusi Pemerintah Daerah Kabupaten Bangkalan

yang mempunyai kewenangan menciptakan dan memelihara ketentraman dan

ketertiban umum serta menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah

dituntut untuk mampu bertindak, memberikan penyuluhan / penjelasan kepada

masyarakat bahkan wajib memberikan contoh kepada masyarakat sebagai mana

disebut didalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2005 tentang

Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja.

Page 18: Cover

14

3.2. Kekuatan dan Kelemahan Internal

Kekuatan (Strenghts)

- Dukungan Sumber Daya Manusia sebanyak 362 orang yang terdiri dari Kabupaten

310 orang dan Kecamatan 52 orang

- Dukungan Finansial Dana pembangunan untuk belanja langsung Tahun Anggaran

2008 dialokasikan sebesar Rp. 5.540.160.950,-

- Adanya perangkat Peraturan Perundangan yang mendukung Satuan Polisi Pamong

Praja :

a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

b. Peraturan Pemerintah nomor 32 Tahun 2004 tentang Pedoman Satuan Polisi

Pamong Praja

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Prosedur

Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja.

d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pakaian Dinas, Perlengkapan dan Peralatan Satuan Polisi Pamong Praja.

e. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 9 Tahun 2002 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten

Bangkalan.

f. Keputusan Bupati Bangkalan Nomor 5 Tahun 2003 tentang Penjabaran Tugas

Pokok dan Fungsi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan

- Dukungan sarana dan prasarana Satuan Polisi Pamong Praja yang ada seperti

gedung kantor dan fasilitas perkantoran, kendaraan Dinas/Operasional serta

perangkat alat komunikasi ( HT )

- Adanya kemitraan antara Pemerintah, TNI, POLRI, LSM, Tokoh Agama, Tokoh

Masyarakat dan Komponen Masyarakat.

Kelemahan (Weaknesses)

- Kelembagaan/Struktur Organisasi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja yang masih

berada pada level eselon III, sehingga dalam pelaksanaan koordinasi baik dengan

instansi vertikal ataupun horisontal kurang fleksibel dan terkesan lamban.

- Kurang akuratnya data dan informasi tentang keamanan dan ketertiban umum dan

keterbatasan sarana pendukungnya.

- Kurang berkembangnya situasi yang aman, tentram dan tertib secara partisipatif

dan kompetentif yang melibatkan public.

Page 19: Cover

15

3.3. Peluang dan Tantangan Eksternal

Peluang (Opportunities)

- Terjalinnya kerjasama dibidang Keamanan dan ketertiban semua pihak untuk

menciptakan masyarakat Bangkalan yang cinta akan persatuan, kedamaian dan

kesejahteraan lahir batin.

- Semakin meningkatnya proses pemberdayaan seluruh perangkat aparatur dalam

memanfaatkan potensi Sumber Daya yang tersedia yang mengarah pada

ketertiban dan keamanan yang baik secara struktural maupun sosial struktural

mampu memanfaatkan fungsi Hansip, Kamra dan Wanra sebagai sistim

pertahanan Keamanan Rakyat Semesta.

- Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam fungsi perlindugan masyarakat makin

mendapatkan landasan yuridis yang kuat karena perlindungan masyarakat

dibidang Keamanan dan Ketertiban tidak hanya bersubstansi fungsi tetapi

merupakan Satuan sekaligus dikukuhkan sebagai Komponen Khusus Pertahanan

Keamanan Rakyat Semesta

Ancaman (Threats)

- Adanya perubahan politik dan kebijaksanaan Nasional yang mengakibatkan

Satuan Polisi Pamong praja dimasa depan tidak hanya dalam bela negara namun

peranan itu mesti lebih ditingkatkan pada bidang lain dan menyentuh

kepentingan masyarakat banyak.

- Semakin lemahnya koordinasi maka menimbulkan kesenjangan didalam

pelaksanaannya sebagai akibat dari perbedaan pemahaman terhadap otonomi

yang memberi kewenangan luas kepada Pemerintah Kabupaten dan Kota.

- Mahalnya biaya koordinasi keamanan dan ketertiban sebagai akibat tuntutan

beragamnya karakteristik wilayah kepulauan dan isolasi fisik serta beragamnya

karakteristik penduduk (suku, bahasa, agama, dan budaya) yang berbeda dalam

menerima kualitas perubahan pembangunan.

3.4. Rumusan Permasalahan Strategi yang dihadapi masa kini

Strategi dalam menumbuh kembangkan kegiatan ketertiban, keamanan dan

linmas yang sudah terbangun saat ini adalah lebih banyak bentuk kemitraan, peran

serta masyarakat dalam berdiskusi dengan masyarakat secara timbal balik diupayakan

melalui :

Page 20: Cover

16

1. Peningkatan pelayanan masyarakat :

- Dalam rangka mengantisipasi dinamika akselarasi reformasi yang demikian

cepat yang sering dinilai berbenturan dalam memandang kewajiban selalu

pengayom masyarakat.

- Pengkajian secara mendalam guna menyikapi berbagai opini dan benturan

yang terjadi terhadap pelayanan yang telah diberikan kepada masyarakat.

- Melalui kegiatan pelayanan masyarakat diharapkan dapat dibangun Citra

Satuan Polisi Pamong Praja sebagai komponen pendukung POLRI yang mahir,

trampil, bersih dan berwibawa serta sebagai pelayan, pelindung, pengayom

dan pembimbing masyarakat.

2. Pembinaan melalui bimbingan teknis dan pengawasan terhadap bentuk–bentuk

pengamanan swakarsa sebagai pengemban fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dan

Linmas yang memiliki kewenangan pencegahan terbatas pada bidangnya masing-

masing.

- Pencegahan (pra–preventif)

Sebagai pengemban Kepolisian terbatas, bentuk-bentuk pengamanan

swakarsa seyogyanya ikut berperan aktif dalam mengantisipasi dan

mengulangi setiap gelaja yang timbul dalam masyarakat sesuai bidangnya

masing-masing dengan cara mencermati setiap gejala awal dan menemukan

simpul penyebabnya yang bersifat laten potensial pada sumbernya melalui

upaya-upaya yang mengutamakan tindakan-tindakan pencegakan dan

penangkalan.

- Pencegahan (preventif)

Melakukan usaha guna mencegah/mengatasi secara terbatas timbulnya

ancaman/gangguan keamanan dan ketertiban khususnya di lingkungannya

masing-masing melalui kegiatan pengaturan penjagaan, pengawasan dan

patroli /perondaan serta kegiatan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan

sehingga tercipta lingkungan yang aman, tertib dan teratur.

- Melakukan upaya dalam bentuk tindakan yang didasarkan menurut cara yang

diatur dalam undang-undang guna mencari serta menyimpulkan barang bukti

atas dilanggar atau tidak ditaatinya peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Page 21: Cover

17

3.5. Rumusan Perubahan, Kecenderungan Masa Depan yang berpengaruh pada

TUPOKSI Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan

1. Adanya koordinasi, komunikasi dan partisipasi antara Masyarakat, Pemerintah

Daerah Propinsi, Kabupaten dan Pemerintah Pusat.

2. Adanya peningkatan profesionalisme anggota Satuan Polisi Pamong Praja untuk

menjawab tantangan tugas dan dinamika sosial yang semakin berkembang di

dalam era masyarakat yang global.

3. Adanya komitmen kerjasama yang sinergis dengan Instansi terkait khususnya

instansi dibidang Keamanan dan Ketertiban dan tokoh masyarakat untuk menjaga

dan memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.

4. Adanya peraturan, hukum dan hak asasi manusia dengan dilandasi nilai-nilai

budaya sebagai warisan leluhur bangsa dalam pelaksanaan operasi dilapangan.

5. Adanya kesepakatan masyarakat dan pemerintah agar tetap mewaspadai upaya-

upaya tertentu yang dapat mengancam keutuhan nasional.

6. Adanya peluang membangun jiwa dan semangat aparatur Satuan Polisi Pamong

Praja yang bercorak Praja Wibawa dengan menjaga kehormatan dan harga diri

sebagai anggota Korps, untuk dapat membantu pemerintah dalam mendukung

pelaksanaan pembangunan.

3.6. Rumusan Perubahan Internal dan Eksternal yang perlu dilakukan (untuk lebih

efisien dan efektif)

- Untuk meningkatkan koordinasi yang lebih efisien dan efektif, perlu adanya

pengembangan Kelembagaan/Struktur Organisasi pada Kantor Satuan Polisi

Pamong Praja Kabupaten Bangkalan

- Meningkatkan dan mengembangkan proses perolehan data dan informasi tentang

keamanan dan ketertiban umum serta sarana pendukungnya.

- Memberdayakan masyarakat dalam rangka pengembangan situasi yang aman,

tentram dan tertib secara partisipatif dan kompetentif.

- Adanya perubahan politik dan kebijaksanaan Nasional yang mengakibatkan Satuan

Polisi Pamong praja dimasa depan tidak hanya dalam bela negara namun peranan

itu mesti lebih ditingkatkan pada bidang lain dan menyentuh kepentingan

masyarakat banyak.

- Pentingnya pemahaman secara global tentang Otonomi Daerah guna

mengantisipasi kesenjangan didalam pelaksanaan pemberian kewenangan luas

kepada Pemerintah Kabupaten dan Kota.

Page 22: Cover

18

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan mempunyai Visi :

“Terwujudnya Ketentraman dan Ketertiban Umum dan Penegakan Peraturan

Daerah serta Keputusan Bupati Kabupaten Bangkalan”

4.2. Misi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan

Untuk mewujudkan Visi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan,

ditetapkan Misi :

1. Mewujudkan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja yang optimal dalam upaya

meningkatkan pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat ;

2. Menumbuhkembangkan kepatuhan masyarakat terhadap pelaksanaan Peraturan

Daerah serta Keputusan Bupati sebagai salah satu upaya meningkatkan Pendapat

Asli Daerah (PAD) yang merupakan tulang punggung kemandirian daerah otonom;

3. Memberdayakan Satuan Polisi Pamong Praja dan PNS serta partisipasi

masyarakat, dalam upaya mewujudkan dan memelihara Ketentraman dan

Ketertiban Umum dalam lingkungan daerah Kabupaten Bangkalan.

4.3. Tujuan

Untuk mewujudkan misi (1) ditetapkan tujuan :

1.1. Mewujudkan sarana dan prasarana penunjang program kegiatan Aparatur

Satuan Polisi Pamong Praja.

1.2. Mewujudkan Kinerja Aparat Polisi Pamong Praja yang profesional.

Untuk mewujudkan misi (2) ditetapkan tujuan :

2.1. Mewujudkan ketaatan dan kesadaran masyarakat terhadap Peraturan

Daerah dan Keputusan Bupati.

Untuk mewujudkan misi (3) ditetapkan tujuan :

3.1. Mewujudkan situasi dan kondisi yang aman dan tertib demi kesejahteraan

masyarakat.

Page 23: Cover

19

4.4. Strategi

Strategi adalah keseluruhan cara atau langkah dengan penghitungan yang

pasti untuk mencapai tujuan atau mengatasi persoalan. Cara atau langkah

dirumuskan lebih bersifat makro dibandingkan dengan “teknik“ yang lebih sempit,

dan merupakan rangkaian kebijakan. Sehingga strategi merupakan cara mencapai

tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-

program.

Sesuai tujuan (1.1) ditetapkan sasaran :

1.1.1. Terwujudnya sarana dan prasarana penunjang Kegiatan Kantor Satpol PP.

Sesuai tujuan (1.2.) ditetapkan sasaran :

1.2.1. Terwujudnya Peningkatan akuntabilitas kinerja aparatur yang bersih dan

profesional dengan berorientasi pada peningkatan pelayanan publik.

Sesuai tujuan (2.1.) ditetapkan sasaran :

2.1.1. Terwujudnya kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap Peraturan

Daerah dan Keputusan Bupati

Sesuai tujuan (3.1.) ditetapkan sasaran :

3.1.1. Terciptanya Ketenraman dan ketertiban umum dalam lingkungan

Pemerintah Kabupaten Bangkalan yang merupakan salah satu kebutuhan

masyarakat.

4.5. Kebijakan

Kebijakan adalah suatu arah tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam suatu

lingkungan tertentu dan digunakan untuk mencapai suatu tujuan, atau merealisasikan

suatu sasaran atau maksud tertentu. Oleh karena itu, kebijakan pada dasarnya

merupakan ketentuan-ketentuan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk

dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya

kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan serta visi dan misi

satuan kerja perangkat daerah.

Adapun kebijakan-kebijakan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan

sesuai dengan strategi yang telah dijabarkan diatas adalah :

Sesuai sasaran (1.1.1) ditetapkan kebijakan :

1.1.1.1. Optimalisasi sarana dan prasarana.

Sesuai sasaran (1.2.1) ditetapkan kebijakan :

1.2.1.1. Meningkatkan profesionalisme aparat Satuan Polisi Pamong Praja

dalam penyelenggaraan pembangunan sehingga dapat berjalan secara

berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab.

Page 24: Cover

20

Sesuai sasaran (2.1.1) ditetapkan kebijakan :

2.1.1.1. Meningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap Peraturan

Daerah

Sesuai sasaran (3.1.1) ditetapkan kebijakan :

3.1.1.1. Mewujudkan dan memelihara Ketentraman dan Ketertiban Umum

dalam wilayah Kabupaten Bangkalan.

Page 25: Cover

21

BAB V PROGRAM

5.1. Program SKPD

1. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

2. Program peningkatan disiplin aparatur

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan capaian Kinerja dan

Keuangan

4. Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja

5. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

6. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kejahatan

5.2. Program Lintas SKPD

-

5.3. Program Lintas Kewilayahan

-

5.4. Pagu Indikatif dan Indikasi Sumber Pendanaan

Indikasi sumber pendanaan dalam rangka Implementasi Renstra Kantor Satuan Polisi

Pamong Praja Kabupaten Bangkalan bersumber pada dana APBD Kabupaten

Bangkalan melalui Dana Alokasi Umum Murni (DAUM) dan Dana Daerah Lainnya

(DDL).

Page 26: Cover

22

BAB VIPENUTUP

Rencana Strategis Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bangkalan Tahun

2008 – 2013 berfungsi sebagai pedoman, penentu arah, sasaran dan tujuan bagi aparatur

Satpol PP dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum

dalam wilayah Kabupaten Bangkalan. Rencana Strategis ini merupakan penjabaran dari visi

dan misi Kantor Satpol PP Kabupaten Bangkalan yang mengacu pada Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bangkalan.

Dengan melaksanakan Rencana Strategis ini sangat diperlukan partisipasi,

semangat, dan komitmen dari seluruh aparatur Kantor Satpol PP, karena akan menentukan

keberhasilan program dan kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian Rencana Strategis

ini nantinya bukan hanya sebagai dokumen administrasi saja, karena secara substansial

merupakan pencerminan tuntutan pembangunan yang memang dibutuhkan oleh

stakeholders sesuai dengan visi dan misi daerah yang ingin dicapai.

Akhir kata semoga Rencana Strategis Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Bangkalan ini dapat diimplementasikan dengan baik sesuai dengan tahapan-tahapan yang

telah ditetapkan secara konsisten dalam rangka mendukung terwujudnya good governance.