contoh pkm k

23
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGOLAHAN LIMBAH KULIT IKAN PARI SEBAGAI PRODUK MEBEL YANG ELEGANT Bidang Kegiatan : PKM Kewirausahaan Diusulkan oleh : 1. Maj’al Lubab (31601300860/2013) 2. Farida (31601300854/2013) 3. Ika Savitri (31601300828/2013) UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2014

Upload: geocats

Post on 22-Jan-2016

231 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

Contoh PKM K

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh PKM K

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGOLAHAN LIMBAH KULIT IKAN PARI

SEBAGAI PRODUK MEBEL YANG ELEGANT

Bidang Kegiatan :

PKM Kewirausahaan

Diusulkan oleh :

1. Maj’al Lubab (31601300860/2013)

2. Farida (31601300854/2013)

3. Ika Savitri (31601300828/2013)

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2014

Page 2: Contoh PKM K

ii

Page 3: Contoh PKM K

iii

RINGKASAN

Usaha kelompok yang diusulkan diprogram PKM bidang kewirausahawan

merupakan usaha yang akan bergerak dalam bidang pengolahan atau penyamakan kulit

berbahan baku kulit ikan pari. Dengan produk utamanya yaitu produk – produk mebel

yang elegant.

Pemilihan produk mebel dari kulit ikan pari sebagai produk utama merupakan

suatu bentuk inovasi dalam bidang perkulitan sehingga bisa menjadi lebih kreatif dan

inovatif dalam produk akhirnya. Selain itu penyamakan kulit ikan pari dipilih karena

memiliki nilai jual tersendiri bagi masyarakat pengrajin kulit pada khususnya dan para

pecinta produk kulit pada umumnya. Hal ini dikarenakan kulit ikan pari mempunyai

daya tarik yang unik dan menarik sehingga dapat dengan mudah diterima oleh

masyarakat luas, selain itu juga untuk menambah added value dari limbah kulit ikan

pari.

Usaha ini rencananya akan memproduksi produk di Jalan Karangrejo Utara

Dalam V, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Banyumanik termasuk daerah

bagian atas di Kota Semarang yang berdekatan dengan laut Semarang dan pelabuhan

Tanjung Emas sehingga bahan baku kulit ikan pari mudah diperoleh dengan harga yang

relatif murah.

Ide usaha ini merupakan ide bersama dari Maj’al Lubab, Farida dan Ika Savitri

yang merupakan mahasiswa semester 7 jurusan Teknik Industri Universitas Sultan

Agung. Ide ini muncul karena melihat limbah kulit ikan pari yang sering dibuang begitu

saja, dan banyaknya permintaan produk kulit exotic khususnya kulit ikan pari yang

belum terpenuhi kemudian ditambah pengalaman dan praktek ilmu perkulitan

(penyamakan) yang diperoleh penulis maka semakin meyakinkan untuk meralisasikan

ide usaha ini.

Adapun kegiatan untuk memulai usaha ini yaitu meliputi persiapan awal yang

terdiri dari survei lapangan, persediaan media pemasaran dan publikasi, pembelian

bahan baku dan penunjang produksi. Setelah itu pelaksanaan kegiatan yang meliputi

publikasi pemasaran melalui jaringan mahasiswa, internet dan pasar. Penyamakan kulit

ikan pari dan pembuatan produk mebel, pembagian kuisioner, evaluasi dan laporan

akhir serta presentasi. Anggaran yang dibutuhkan untuk memulai ide usaha ini yaitu

sebesar Rp 12.491.000,00 yang digunakan untuk membeli peralatan, bahan habis pakai,

transportasi, administrasi dan lain – lain.

Page 4: Contoh PKM K

iv

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................................ii

RINGKASAN................................................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv

BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA..................................................... 3

BAB 3. METODE PELAKSANAAN .............................................................................. 4

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 7

LAMPIRAN ..................................................................................................................... 9

Page 5: Contoh PKM K

1

BAB 1. PENDAHULUAN

Dalam usaha mencapai tujuan pembangunan, pemerintah berusaha menggali

dan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam. Salah satu pilihan

dalam menggali sumber daya alam tersebut adalah di bidang perkulitan.

Ikan merupakan salah satu bahan makanan sumber protein hewani yang sangat

baik dikonsumsi untuk kesehatan manusia. Banyak jenis ikan, baik ikan asin (laut)

maupun ikan air tawar yang sangat populer dan digemari oleh masyarakat kita,

misalnya bandeng, tengiri, tuna, mas, gurami, bawal, lele, dan sebagainya. Namun

demikian, ternyata banyak pula jenis ikan yang kurang dikenal dan kurang disukai oleh

masyarakat kita. Adapun beberapa alasan yang menyebabkan jenis ikan menjadi atau

tidak suka antara lain adalah banyak tulang (duri), rasa dan bau tidak enak, sulit

penanganan dan pengolahannya, dan sebagainya.

Namun, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

khususnya yang berkaitan dengan teknologi penanganan pasca panen, dapat diketahui

bahwa ternyata ikan yang berasal dari jenis – jenis yang kurang disukai tersebut dapat

dimanfaatkan untuk kepentingan berbagai jenis industri. Sehingga dengan demikian,

ikan – ikan yang semula dianggap sebagai ikan yang tidak bernilai ekonomi dan

umumnya hanya dijual dengan harga yang sangat rendah tersebut, akhirnya dapat

memberikan keuntungan ekonomi yang tinggi, dan bahkan mungkin jauh lebih tinggi

bila dibandingkan dengan jenis ikan konsumsi.

Kelompok ikan yang dimanfaatkan industri, pada umumnya justru tidak

dikonsumsi oleh manusia, sehingga bila dikembangkan menjadi salah satu industri

tidak akan mengganggu kepentingan konsumsi ikan masyarakat, sebagai contoh ikan

pari. Ikan pari pada umumnya hanya dikonsumsi dagingnya setelah diasinkan, karena

daging segarnya kurang begitu disenangi. Harganya sangat rendah, bahkan oleh

sebagian nelayan dihindari karena sering merusak jaring atau jala dan dianggap sebagai

ikan pembawa petaka (ketidakberuntungan). Namun demikian, ikan pari dapat

dieksploitasi sebagai bahan dasar (baku) industri kulit, yang dimanfaatkan dalam

industri kerajinan sepatu, tas, dompet, ikat pinggang, dan lain – lain, dengan nilai

ekonomi yang tinggi. Peluang pemanfaatan kulit ikan pari ini secara otomatis

mendorong naiknya harga ikan pari sebagai bahan bakunya. Peluang pemanfaatan kulit

ikan pari ini sangat didukung oleh populasi ikan pari yang cukup tinggi dan tersebar

diseluruh perairan Indonesia. Usaha pengolahan kulit ikan pari tersebut dapat dilakukan

baik dalam skala kecil (rumah tangga), menengah, maupun besar, yang semuanya

dilakukan secara manual sebagai industri kerajinan, sehingga dapat dilakukan secara

berkelompok ataupun perorangan.

Pengolahan kulit khususnya kulit pari, pada umumnya hanya diawetkan atau

diolah setengah jadi (crust) dan kebanyakan dibuat kerajinan seperti dompet, tas,

gantungan kunci saja, belum ada yang menjadikan produk mebel. Penyamakan kulit,

khususnya kulit ikan pari tidak selalu membutuhkan modal yang besar dan peralatan

modern. Sebab, penyamakan kulit dapat dilakukan dengan peralatan yang sederhana

dan harganya pun murah.

Page 6: Contoh PKM K

2

Berdasarkan data Statistik Perikanan Indonesia, pada tahun 2001 – 2013

terekam jumlah volume ikan pari yang ditangkap dan didaratkan oleh para nelayan di

seluruh Indonesia adalah sebagai beikut :

Tabel 1. Jumlah Volume Tangkapan Ikan Pari di Indonesia dari Tahun 2001 – 2013

Tahun Volume (Ton)

2001 44.451

2002 49.492

2003 59.459

2004 57.977

2005 26.944

2006 29.069

2007 35.650

2008 35.784

2009 45.265

2010 37.799

2011 40.432

2012 31.813

2013 46.366

Dari data pada Tabel 1. di atas terlihat produksi penangkapan ikan pari di

Indonesia berfluktuasi, dan mengalami penurunan pada tahun 2005. Namun demikian

secara keseluruhan perkembangan volume hasil tangkap ikan pari mengalami

peningkatan dari tahun 2001 – 2011 2,33%, dari tahun 2008 – 2013 sebanyak 19,48%

dan untuk 2012 – 2013 mengalami kenaikan sebesar 6,13%. Peningkatan produksi ikan

pari ini akan sangat mempengaruhi volume produksi hasil pengolahan/penyamakan

ikan pari yang nantinya digunakan untuk pembuatan mebel.

Berikut Data Permintaan dan Penawaran Kulit crusting Ikan Pari di Semarang

dan Yogyakarta Tahun 2013 :

Tabel 2. Data Permintaan Kulit Crusting Ikan Pari

Lokasi Permintaan dari

Pengrajin

Jumlah Permintaan

Kulit tiap

Pengrajin/Bulan

Jumlah

Permintaan

Seluruhnya

Semarang 14 500 6000

Yogyakarta 36 1500 18000

(Sumber : APKI, 2013)

Tabel 3. Data Penawaran Kulit Crusting Ikan Pari Dari Pengrajin

Lokasi Nama Jumlah Penawaran/Bulan

Sleman Dian Mandala 400 lembar

Bantul Pari Radja 400 lembar

Pati Very’s Leather 150 lembar

Rembang Ardian 150 lembar

(Sumber : Wawancara Langsung dengan Owner Pari Radja, 2014)

Page 7: Contoh PKM K

3

Usaha pengolahan kulit ikan pari menjadi produk mebel ini belum memiliki

pesaing yang sejenis di Kota Semarang dan masih terbilang sedikit di Indonesia,

padahal menurut Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia

(Asmindo) Semarang Erie Sasmito memaparkan pada tahun 2014 ada kenaikan

permintaan sebesar 10%. Selain pasar ASEAN dan Eropa, Direktur Eksekutif Asmindo

Indrawan mengatakan telah melakukan pemasaran produk mebel dan kerajinan

Indonesia ke pasar Amerika dan Jepang. Responnya, permintaan produk mebel dan

kerajinan Indonesia di Amerika bisa mencapai 29%. Adapun pasar mebel di Jepang

hanya menyumbang penjualan 12%. Dengan demikian masih ada peluang pasar yang

sangat besar sebesar 17%.

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Kulit ikan pari di daerah Kota Semarang belum diolah secara maksimal oleh

masyarakat setempat, karena masyarakat Kota Semarang belum tahu cara mengolah

kulit ikan pari, maka kulit ikan pari tersebut sebagian hanya diawetkan dengan

menggunakan garam kemudian dijual dan sebagiannya lagi dibuang begitu saja (bahkan

menjadi limbah). Bahkan, di Pekalongan limbah kulit Ikan Pari di buang begitu saja.

Kulit ikan pari yang mengandung sisik mutiara sangat bagus apabila disamak.

Kulit pari memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki kulit hewan darat, yaitu pola –

pola pada permukaan kulit. Pola ini sangat spesifik dan indah, terutama sisik

mutiaranya sehingga harga kulit ikan pari tergolong mahal.

Proses penyamakan kulit ikan pari sama dengan proses penyamakan kulit

hewan lainnya. Ukuran ikan pari yang disamak yaitu memiliki kulit sisik mutiara

dengan lebar minimal 15 cm, hal ini sesuai dengan peruntukan bahan pada produk

mebel sehingga produk mebel yang dibuat semakin elegant dan exclusive dengan

demikian maka akan meningkatkan nilai ekonomis dari kulit ikan pari dan

meningkatkan nilai jual dari produk mebel tersebut. Kulit ikan pari yang disamak, pada

saat ini banyak diminati pembeli baik dari lokal maupun luar negeri seperti dari Jepang.

Kulit ikan pari yang telah disamak ini selain akan dibuat produk mebel, rencananya

juga akan dijual ke pengrajin – pengrajin kreatif di Indonesia khususnya di Semarang,

dan jogja yang memproduksi produk – produk fashion seperti tas, dompet, dan asesoris,

guna mempercepat perputaran modal, sehingga usaha ini tidak hanya menguntungkan

penulis yang akan berusaha mengolah kulit ikan pari menjadi mebel tetapi juga bisa

meningkatkan nilai ekonomis produk menjadi lebih tinggi serta dapat meningkatkan

daya tarik dari produk kerajinan. Hal ini dikarenakan bahan baku yang digunakan

merupakan kulit ikan pari yang mempunyai nilai estetika yang menarik dan unik untuk

dijadikan produk kerajinan, terutama di permebelan. Nantinya usaha ini akan mengolah

kulit ikan pari sebanyak 200 lembar per bulan, kemudian akan dijadikan produk mebel

berupa frame foto, cermin dan meja. Untuk bahan baku kulit kami mendapatkannya

dari Pantai Semarang dan Pekalongan, sebab di Semarang dan Pekalongan ini masih

banyak kulit ikan pari yang belum terolah secara maksimal, kemudian anggota

kelompok usaha ini juga berasal dari Semarang dan Pekalongan sehingga mudah dalam

mendapatkan bahan bakunya, Sedangkan untuk bahan baku mebel setengah jadi

Page 8: Contoh PKM K

4

diperoleh dari Semarang kemudian Kami menambahkan atau melapisinya sendiri

dengan kulit ikan pari yang telah diolah.

a. Produk

Bahan dasar yang berasal dari ikan pari akan diolah menggunakan bahan

penyamak mineral dan dibuat lembaran seperti pada awal pengulitan, sehingga akan

mengalami proses pementangan supaya bisa mendapatkan lebar yang maksimal.

Kemudian ada juga yang difinishing dengan metode lukis atau semprot sesuai

dengan motif dan warna yang diinginkan.

b. Keunggulan

Produk ini juga memiliki keunggulan dalam pola – pola pada permukaan

kulit, pola ini sangat spesifik dan indah, terutama sisik mutiaranya, dan bisa diwarna

dan diberi motif sesuai dengan selera konsumen. Kulit ikan pari juga sangat kuat

(tidak mudah sobek) dan awet sehingga sangat cocok bila digunakan untuk melapisi

produk mebel.

Penulis dapat mengatakan keunggulan produk seperti diatas karena penulis

sudah mencoba untuk mengolah kulit ikan pari.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Persiapan Awal Survei Lapangan

Persiapan Media Pemasaran&Publikasi

Pembelian Bahan Baku&Penunjang

Pelaksanaan Kegiatan

Publikasi & Pemasaran Penyamakan Kulit Ikan Pari dan

Pembuatan Produk Mebel

Kuisioner

Jaringan

Pengrajin Kreatif

Internet Pasar / Pameran

Evaluasi

Laporan Akhir & Presentasi

Gambar 1. Alur Pelaksanaan Kegiatan

Page 9: Contoh PKM K

5

Dalam menyamak kulit ikan pari sampai menjadi produk mebel akan

digunakan alat – alat produksi semi modern. Artinya dalam proses produksinya nanti

menggunakan alat produksi modern dan tradisional. Hal ini dilakukan agar dalam

mengolah produk ini bisa lebih efisien dan lebih murah. Selain itu disesuaikan dengan

kemampuan sumber daya manusia, sumber daya keuangan dan jenis proses produksi

yang ada dan akan dilakukan. Untuk mendapatkan sumber daya tersebut maka diawal

persiapan dilakukan survei pasar, bahan baku dan penolong, alat kemudian

membelinya.

Proses penyamakan kulit ikan pari diawali dengan melakukan penimbangan

terhadap kulit mentah ikan pari yang telah diseset sisa daging dan tulangnya. Setelah

dilakukan penimbangan kulit mentah direndam dalam larutan campuran dari air, tepol

dan soda kue. Kulit ikan pari mentah tersebut diaduk selama 30 menit dan direndam

selama 1 malam hingga kulit menjadi lemas dan basah secara keseluruhan. Setelah

proses perendaman selesai, kemudian dilakukan proses pengasaman menggunakan

campuran dari air, garam, asam semut dan asam sulfat.

Setelah pH telah mencapai 3 dilakukan proses pretanning menggunakan

glutaldehide dan dilakukan pemutaran selama 1 jam. Proses selanjutnya yaitu proses

penyamakan dengan menggunakan Formalin. Proses dilakukan dengan menggunakan

larutan pengasaman dan dilakukan pemutaran selama 2 jam, setelah proses pemutaran

dengan Formalin dianggap cukup dilakukan proses penaikan basisitas dengan

menggunakan soda kue atau soda abu supaya afinitas formalin pada kulit meningkat

sehingga ketika dilakukan uji boiling test bisa memenuhi standart. Kemudian dilakukan

retanning dengan campuran air dan syntan dilakukan dengan cara diputar selama 1 – 2

jam. Proses terakhir dalam proses basah ialah peminyakan dan pengikatan. Setelah

proses basah selesai dilakukan proses pengamplasan, pelemasan, dan terakhir proses

pementangan. Pembuatan kulit crusting ikan pari ini di Jalan Karangrejo, Kecamatan

Banyumanik, Kota Semarang.

Untuk penanganan limbah cair dari proses penyamakan kulit crusting ikan pari

ini yaitu dengan melakukan treatment seperti untuk menghilangkan bau limbah cair

ditreatment menggunakan peroksida, dan untuk limbah chrom ditampung dan difilter

serta diberi tawas untuk menyesuaikan pH lingkungan yaitu sekitar 6 – 9 kemudian

baru dialirkan kalau cairan limbah sudah bening dan pH sudah sesuai.

Setelah memproses pengolahan limbah kulit ikan pari menjadi kulit crusting /

perkamen yang digunakan untuk melapisi produk mebel selesai, Kami akan

bekerjasama dengan pengrajin mebel dalam pembuatan mebel kulit ikan pari di Jawa

Tengah dan di Jogja.

Publikasi dan pemasaran rencananya akan menggunakan fb, web dan ikut aktif

dalam sharing bersama forum wirausahawan muda dan aktif mencari di lembaga

pemerintahan untuk mengikuti pameran.

Penyebaran kuisioner dimaksudkan untuk mengevaluasi hasil produk untuk

dikembangkan pada produksi dan pemasaran selanjutnya dalam rangka melayani dan

memuaskan keinginan customer.

Page 10: Contoh PKM K

6

Evaluasi kegiatan mencakup tiga aspek target eveluasi, yaitu sistem produksi

dilakukan pada setiap minggu, produk yang dilakukan setiap kali proses produksi

dilakukan, dan pemasaran.

Tahap Akhir dan Presentasi berisi pembuatan laporan akhir program dan

persiapan materi – materi persentasi dalam tahapan monev (monitoring dan evaluasi).

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4. Ringkasan Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Biaya ( Rp )

1. Peralatan

a. Ember

b. Sarung Tangan

c. Pisau seset

d. Pisau buang daging

e. Spray gun

f. Kompresor

40.000

10.000

150.000

400.000

550.000

2.600.000

2. Bahan Habis Pakai

a. Kulit Ikan pari

b. Glutaldehide

c. Minyak ikan

d. FA

e.Alkyl sulfat

f. NaHSO3

g.Soda Kue

h. Kapur

i. H2O2

j. NaOH

k. ZA

l. Anti Jamur

m. Bating Agent

n. Garam

o. Formalin

p. Sintan

q. Frame

r. Meja

4.000.000

357.000

390.000

80.000

60.000

45.000

36.000

52.500

20.000

9.000

20.000

30.000

45.000

36.000

126.000

99.000

200.000

600.000

3. Perjalanan

a. Perjalanan ke Jogja untuk survei pusat IKM kulit

b. Perjalanan survei bahan baku dan pengrajin kreatif di

Semarang

c. Pengiriman bahan kimia dari Jogja ke Semarang dan

pengiriman sampel produk

500.000

250.000

500.000

Page 11: Contoh PKM K

7

4. Administrasi

a. Kertas HVS

b. Biaya Print

c. Biaya Fotocopy

Publikasi&Promosi

a. Pulsa Modem untuk pembuatan media promosi di

internet

b. Pembuatan web

c. X-Banner Pencetakan Kartu Nama

d. Kaos Usaha untuk ikut pameran

20.000

25.000

20.000

50.000

900.000

150.000

30.000

90.000

TOTAL 12.491.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 5. Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan Ke-

1 2 3 4 5

1.

Persiapan Awal

Survei lapangan

Persiapan media pemasaran dan publikasi

Pembelian bahan baku&penunjang produksi

2.

Pelaksanaan Kegiatan

Penyebaran publikasi(internet,jaringan pengrajin

dan eksternal)

Pembuatan kulit crusting ikan pari

Pembuatan kulit crusting ikan pari untuk mebel

Penjualan Kulit crusting ikan pari&prodk mebelnya

Pembagian kuisioner terkait mutu dan kualitas

produk

3.

Evaluasi

Rapat Evaluasi

Pelaksanaan hasil evaluasi

4. Laporan Akhir

Pembuatan Laporan akhir

5. Presentasi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Kondisi Penyamakan Kulit&Permasalahannya (APKI). URL :

http://www.herdoniwahyono.com/2013/04/kondisi-industri-penyamakan-

kulit.html. [Online, accessed 16 September 2014].

Asmindo. 2014. Asosiasi Industri Permebelan & Kerajinan Indonesia.

URL : http://www.asmindo.org/. [Online, accessed 16 September 2014].

Page 12: Contoh PKM K

8

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. 2013. Statistik Perikanan Tangkap Indonesia

2013. Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Dwi. 2014. Permintaan dan Penawaran Kulit Ikan Pari. Pari Radja. Yogyakarta

Page 13: Contoh PKM K

9

Page 14: Contoh PKM K

10

Page 15: Contoh PKM K

11

Page 16: Contoh PKM K

12

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Irwan Sukendar, ST, MT

2 Jenis Kelamin L/P Laki-Laki

3 Program Studi Teknik Industri

4 NIDN 00-100176-01

5 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 10 Januari 1976

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 085741330182

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Nama Institusi UII Yogyakarta ITB Bandung -

Jurusan Teknik Industri Teknik Industri -

Tahun Masuk 1994 2003 -

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi

lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

D. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Pemakalah Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1. Seminar Nasional Riset

dan Teknologi Terapan

(RITEKTRA)

Perencanaan Sistem

Bisnis Enterprise

Resource Planning (ERP)

dengan Pendekatan

Permodela Sistem

Universitas

Atma Jaya

Jakarta, 26-

27

September

2013

2. Seminar Nasional Teknik

Industri UGM

Penentuan Kebijakan

Persediaan dengan

Metode Economic Order

Quantity All Unit

Discount

UGM

Yogyakarta

26 Juli 2011

3. Seminar Nasional Riset Prioritas Pengembangan

IKM

Jakarta 7-8

Juli 2011

Page 17: Contoh PKM K

13

Page 18: Contoh PKM K

14

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga Satuan

(Rp) Jumlah (Rp)

Ember Proses Kulit 1 Buah 40.000 40.000

Sarung Tangan Proses Kulit 1 Pasang 10.000 10.000

Pisau Seset Fleshing 1 Buah 150.000 150.000

Pisau Buang

Daging Fleshing 1 Buah 400.000 400.000

Spray Gun Finishing 1 Buah 550.000 550.000

Kompresor Finishing 1 Buah 2.600.000 2.600.000

SUB TOTAL (Rp) 3.750.000

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga Satuan

(Rp) Jumlah (Rp)

Kulit Ikan Pari Bahan mentah kulit 200 lembar 20.000 4.000.000

Glutaldehide Bahan kimia kulit 5,5 liter 65.000 357.500

Minyak Ikan Bahan kimia kulit 6 liter 65.000 390.000

FA Bahan kimia kulit 5 liter 16.000 80.000

Alkyl Sulfat Bahan kimia kulit 5 liter 12.000 60.000

NaHSO3 Bahan kimia kulit 1 kg 45.000 45.000

Soda Kue Bahan kimia kulit 6 kg 6.000 36.000

Kapur Bahan kimia kulit 7 kg 7.500 52.500

H2O2 Bahan kimia kulit 2 liter 10.000 20.000

NaOH Bahan kimia kulit 1 kg 9.000 9.000

ZA Bahan kimia kulit 2 kg 10.000 20.000

Anti Jamur Bahan kimia kulit 0,25 kg 120.000 30.000

Bating Agent Bahan kimia kulit 1 kg 45.000 45.000

Garam Bahan kimia kulit 9 kg 4.000 36.000

Formalin Bahan kimia kulit 7 kg 18.000 126.000

Sintan Bahan kimia kulit 3 kg 33.000 99.000

Frame Produk mebel

setengah jadi 10 buah 20.000 200.000

Meja Produk mebel

setengah jadi 3 buah 200.000 600.000

SUB TOTAL (Rp) 6.206.000

3. Perjalanan

Material Justifikasi

Perjalanan Kuantitas

Harga

Satuan (Rp)

Jumlah

(Rp)

Perjalanan Ke Jogja Survei Pusat IKM 5 kali 100.000 500.000

Page 19: Contoh PKM K

15

Kulit&Penjualan

Kulit

Perjalanan Ke

Pengrajin Semarang

Survei bahan

baku 25 kali 10.000 250.000

Perjalanan Jogja Ke

Semarang

Pengririman

bahan kimia dan

sampel produk

5 kali 100.000 500.000

SUB TOTAL (Rp) 1.250.000

4. Lain – Lain

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga Satuan

(Rp) Jumlah (Rp)

Kertas HVS Administrasi ½ Rim 40.000 20.000

Biaya Print Administrasi 50 lembar 500 25.000

Biaya Fotocopy Administrasi 100

lembar 200 20.000

Pulsa modem Promosi 2 GB - 50.000

Pembuatan Web Promosi 900.000

X-Banner Promosi 1 pcs 150.000 150.000

Pencetakan

Kartu Nama

Promosi saat

pameran 1 pack 30.000 30.000

Kaos Usaha Promosi saat

pameran 3 pcs 30.000 90.000

SUB TOTAL (Rp) 1.285.000

TOTAL (Rp) 12.491.000

Page 20: Contoh PKM K

16

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti Dan Pembagian Tugas

Tabel 6. Pembagian Tugas

No. Nama/NIM Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(Jam/Minggu)

Uraian Tugas

1. Maj’al Lubab

(31601300860)

Teknik

Industri

Managemen

Industri

56

Jam/Minggu

membuat dan

memutuskan

konsep dan strategi

yang akan

digunakan dalam

kegiatan penelitian

rencana usaha.

Mengawasi,

mengarahkan, dan

memantau jalannya

kegiatan.

Menerima laporan

dari setiap bagian

jabatan.

Mengevaluasi dan

mengambil

keputusan strategis

penelitian rencana

usaha.

Membuat kulit

crusting ikan pari.

Membuat mabel

kulit ikan pari

Bertanggungjawab

atas proses

produksi.

Mengevaluasi dana

membuat laporan

akhir ketua

2. Farida

(31601300854)

Teknik

Industri

Managemen

Industri

49

Jam/Minggu

Membuat dan

melaksanakan

rencana pemasaran.

Bertanggung jawab

atas pembuatan

desain promosi,

media promosi, dan

sebagainya yang

berhubungan

dengan pemasaran.

Melakukan laporan

harian secara lisan

dan tertulis kepada

pimpinan.

Bertanggung jawab

atas seluruh

Page 21: Contoh PKM K

17

peralatan dan

media pemasaran.

Membuat kuisioner

Membuat rencana

pembelian bahan

baku dan

penunjang produksi

Mengevaluasi dan

membuat laporan

akhir sekretaris

Merekap laporan

akhir dari setiap

jabatan

3. Ika Savitri

(31601300828)

Teknik

Industri

Managemen

Industri

63

Jam/Minggu

Menyurvei pasar,

konsumen dan

bahan baku.

Bertanggung jawab

dalam penyebaran

kuisioner dan

brosur.

Mencari dan

bertemu dengan

forum pengrajin

Bertanggung jawab

dalam pembelian

bahan baku dan

penunjang produksi

Mengevaluasi dan

membuat laporan

akhir bagian

lapangan

Page 22: Contoh PKM K

18

Page 23: Contoh PKM K

19

Lampiran 5. Foto Limbah Kulit Ikan Pari di Pekalongan, Foto Ikan Pari dan Produknya

FOTO LIMBAH KULIT IKAN PARI

Gambar 2. Limbah Kulit Ikan Pari di Pekalongan

FOTO IKAN PARI MENTAH

Gambar 3. Ikan Pari Mentah