commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis...

27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 6 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Hakikat Keterampilan Menulis a. Pengertian Keterampilan Keterampilan merupakan hal yang penting yang harus dimiliki setiap orang di dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan dapat membantu setiap orang dalam memecahkan berbagai masalah dan bersosialisasi di dalam kehidupan bermasyarakat. Keterampilan berbahasa merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki dan dikuasai oleh setiap orang. cekatan adalah kepandaian melakukan sesuatu pekerjaan dengan cepat Menurut Reber dalam Syah (1997: 119) mengemukakan bahwa keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Di dalam pernyataan itu diketahui bahwa keterampilan tidak hanya meliputi gerakan-gerakan motorik yang nyata saja, tetapi meliputi juga fungsi-fungsi yang bersifat kognitif. Selain itu, syah (1997: 119) menyatakan bahwa keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot (neuromuscular) yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, olahraga, dan sebagainya. Dalam pendapat ini dijelaskan bahwa keterampilan berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan otot secara langsung. Sejalan dengan pendapat tersebut, Hamalik (2012: 138) mengemukakan keterampilan motorik ( perceptual motor skill) adalah serangkaian gerakan otot untuk menyelesaikan tugas dengan berhasil. Gerekan-gerakan otot ini didasarkan atas apa yang kita tangkap dari lingkungan sekitar dan peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Upload: duongngoc

Post on 29-May-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Hakikat Keterampilan Menulis

a. Pengertian Keterampilan

Keterampilan merupakan hal yang penting yang harus dimiliki

setiap orang di dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan dapat

membantu setiap orang dalam memecahkan berbagai masalah dan

bersosialisasi di dalam kehidupan bermasyarakat. Keterampilan

berbahasa merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki dan

dikuasai oleh setiap orang.

cekatan adalah kepandaian melakukan sesuatu pekerjaan dengan cepat

Menurut Reber dalam Syah (1997: 119) mengemukakan bahwa

keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku

yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan

keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Di dalam pernyataan itu

diketahui bahwa keterampilan tidak hanya meliputi gerakan-gerakan

motorik yang nyata saja, tetapi meliputi juga fungsi-fungsi yang bersifat

kognitif. Selain itu, syah (1997: 119) menyatakan bahwa keterampilan

ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot

(neuromuscular) yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah

seperti menulis, mengetik, olahraga, dan sebagainya. Dalam pendapat

ini dijelaskan bahwa keterampilan berkaitan dengan kegiatan-kegiatan

yang dilakukan dengan otot secara langsung.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Hamalik (2012: 138)

mengemukakan keterampilan motorik (perceptual motor skill) adalah

serangkaian gerakan otot untuk menyelesaikan tugas dengan berhasil.

Gerekan-gerakan otot ini didasarkan atas apa yang kita tangkap dari

lingkungan sekitar dan peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Page 2: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan tersebut

dapat disimpulkan bahwa keterampilan adalah kemampuan melakukan

pola tingkah laku secara sistematis yang meliputi gerakan motorik dan

fungsi kognitif yang berguna untuk menyelesaikan tugas dengan

berhasil.

Hamalik (2012: 139) menambahkan bahwa terdapat tahap-tahap

dalam belajar keterampilan. Tahap-tahap dalam belajar keterampilan

dilakukan melalui tiga tahap, yaitu kognitif, fiksasi, dan otonom yang

dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Pada tahap kognitif, siswa berusaha mencerna keterampilan yang akan mereka lakukan, setelah itu siswa merencanakan keterampilan yang akan dilaksanakan. Guru dan siswa mengkaji kembali keterampilan dan memverbalkan apa yang sedang dipelajari. Setelah itu guru menentukan apa ang akan dilakukan selanjutnya, prosedur yang akan ditempuh, dan memberikan informasi apabila ada kekeliruan yang terjadi.

2) Pada tahap fiksasi, pola tingkah laku yang terjadi secara baik akan dilatih sehingga tidak terjadi kekeliruan sehingga perilaku itu menjadi mantap (fixed). Pada tingkat dasar, siswa belajar merangkaikan unit-unit dasar, dan selanjutnya belajar mengorganisasi rangkaian itu menjadi suatu pola yang menyeluruh.

3) Pada tahap ketiga yaitu tahap otonom, terdapat peningkatan keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Pada tahap ini peningkatan dilakukan melalui latihan-latihan dalam frekuensi yang tinggi dalam kurun waktu yang agak lama.

b. Pengertian Menulis

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Seseorang jika

terampil dalam menulis, maka seseorang itu memiliki kemampuan

komunikasi tertulis yang baik. Kegiatan menulis digunakan untuk

menuangkan ide-ide dan gagasan yang dimiliki ke dalam sebuah

tulisan.

Kegiatan menulis tidak hanya berupa kegiatan menyalin tetapi

juga mengekspresikan pikiran dan perasaan ke dalam lambang-

lambang tulisan. Kegunaan keterampilan menulis bagi siswa adalah

Page 3: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan sebagian tugas sekolah.

Tanpa keterampilan menulis, siswa akan mengalami banyak kesulitan

dalam melaksanakan ketiga jenis tugas tersebut. Oleh karena itu

menulis perlu diajarkan dengan baik sejak anak usia dini.

Dalam jurnal internasional yang disusun oleh Saddler,

Behforooz, and Asaro (2008: Vol. 42 Number 2) disampaikan bahwa,

Dalam

pernyataan tersebut disebutkan bahwa menulis merupakan alat yang

penting untuk pembelajaran. Di dalam proses pendidikan di sekolah

sangat bergantung pada kefasihan dalam menulis.

Menurut Tarigan (1984: 21) menulis ialah menurunkan atau

melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu

bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat

membaca lambang-lambang grafik tersebut dan memahaminya.

Lambang-lambang yang dilukiskan ini digunakan sebagai alat atau

sarana untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Suparno dan Yunus (2008: 1.3) mendefinisikan menulis sebagai

suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan

bahasa tulis sebagai alat atau medianya.

Effendi (2008: 327) berpendapat bahwa menulis merupakan

aktivitas komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya.

Tulisan terdiri dari huruf yang bermakna dengan segala kelengkapan

tulisan seperti ejaan dan pungtuasi.

Menurut McCrimmim dalam Slamet (2008: 141) mengatakan

bahwa menulis merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan

mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan

cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan

mudah dan jelas. Menulis bukan semata-mata berupa pikiran saja yang

diungkapkan, tetapi menulis juga mengungkapkan ide, gagasan,

pengetahuan yang dimiliki seseorang ke dalam bahasa tulis. Menulis

Page 4: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

merupakan kagiatan yang tidak mudah dan bisa dikatakan keterampilan

yang komples dan susah. Dalam menulis dibutuhkan penguasaan

bahasa yang baik serta dibutuhkan kemampuan mengorganisasikan ide

dan gagasan yang baik pula.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Murray dalam Kristiantari

(2008: 99) berpendapat bahwa : (1) menulis itu berpikir, (2) menulis

merupakan proses, (3) menulis merupakan interaksi global dan khusus,

dan (4) tidak hanya satu cara dalam menulis.

Selain itu Abidin (2013: 182) mengungkapkan bahwa menulis

adalah proses mengemukakan pendapat atas dasar masukan yang

diperoleh dari berbagai sumber ide yang tersedia. Sumber yang

diperoleh bisa saja segala objek yang mempu merangsang penulis untuk

menulis termasuk di dalamnya tulisan lain yang telah dihasilkan oleh

orang lain yang kemudian dituangkan ke dalam suatu bentuk tulisan.

Dalam pendapatnya juga disampaikan nahwa menulis dan karangan

(mengarang) dapat diartikan sama.

Dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas

dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kegiatan menggali pikiran,

ide-ide, gagasan, serta pengetahuan yang menggunakan bahasa sebagai

mediumnya dan kemudian dituangkan ke dalam bahasa tulis.

c. Pengertian Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan dalam

berbahasa yang sangat penting dikuasai oleh siswa selain keterampilan

menyimak, keterampilan berbicara, dan keterampilan membaca.

Keterampilan menulis ini sangat berguna di dalam kegiatan

pembelajaran maupun di kehidupan sehari-hari. Siswa yang memiliki

keterampilan menulis yang baik akan menunjang keberhasilan mereka

dalam pembelajaran dan prestasi akademik lainnya.

Page 5: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Menurut Byrne dalam Slamet (2008: 141) menyatakan bahwa

keterampilan menulis adalah kemampuan menuangkan buah pikiran ke

dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh,

lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat

dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil.

Slamet (2008: 107) memaparkan keterampilan menulis

menuntut kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis

untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan. Kemampuan dalam

tersebut mencakup keterampilan menggunakan unsur bahasa,

kemampuan menggunakan gaya bahasa yang tepat, kemampuan dalam

pemilihan kata, keterampilan mengkoordinasikan wacana dalam bentuk

karangan.

Senada dengan Slamet, Saleh Abbas (2006: 125)

mengungkapkan bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan

mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain

dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus

didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata dan

gramatikal dan penggunaan ejaan.

Menurut Tarigan (2008: 3), keterampilan menulis adalah salah

satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang

dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak

secara tatap muka dengan pihak lain

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sukar dan

kompleks, demikian Heaton, dalam Slamet (2008: 141). Oleh karena

itu, keterampilan menulis dikuasai seseorang sesudah menguasai

keterampilan berbahasa yang lainnya. Keterampilan menulis ini

didalamnya terdiri atas unsur-unsur kata, frasa, klausa, kalimat,

paragraf, dan wacana. Ide gagasan yang disampaikan kepada orang lain

harus dinyatakan dengan kata yang mudah diterima dan mendukung

makna secara tepat dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Kata-kata

harus disusun secara teratur dalam kalimat, semakin teratur kata itu

Page 6: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

disusun dan semakin teratur bahasa yang digunakan maka orang akan

lebih mudah untuk menangkap maksud dari tulisan tersebut. Oleh

karena itu keterampilan menulis sangat penting diajarkan di Sekolah

Dasar.

Dari berbagai pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

hakikat keterampilan menulis adalah kemampuan menuangkan ide dan

gagasan ke dalam bahasa tulis dengan menggunakan aturan dan pola-

pola bahasa yang tepat yang dituangkan ke dalam kalimat-kalimat yang

dirangkai secara utuh dan lengkap.

d. Tahapan Menulis

Menulis merupakan kegiatan yang agak rumit, hal ini

disebabkan dalam kegiatan menulis, pada umumnya penulis memiliki

gagasan yang sangat luas. Dalam menulis seringkali penulis memiliki

berbagai macam gagasan, tetapi sulit untuk menuangkan dalam sebuah

tulisan. Agar kegiatan menulis dapat mudah, maka perlu diperhatikan

beberapa tahapan menulis. Ada tiga tahap dalam menulis, yaitu (a)

tahap pratulis, (b) tahap penulisan, dan (c) tahap penyuntingan

(Akhadiah, 1990: 3). Berikut penjelasannya:

1) Tahap Pratulis, terdiri dari empat langkah, yaitu:

a) Menentukan topik

Menentukan topik ini adalah tahap pertama dari proses

menulis. Topik yang ditentukan akan menjadi dasar dari tulisan

yang akan dibuat nantinya.

b) Menetapkan tujuan

Menetapkan tujuan tulisan dalah hal penting dalam

menulis. Tujuan tulisan ini berpengaruh dalam menetapkan

panjang, bentuk, sifat, dan cara penyajian tulisan. Tujuan tulisan

ini harus, suatu tulisan yang tidak dilandasi dengan tujuan yang

jelas mungkin hanya akan mewujudkan tulisan yang buruk atau

tidak dipahami oleh pembaca.

Page 7: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

c) Mengumpulkan informasi pendukung

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, perlu

mencari bahan dan data berupa keterangan-keterangan yang

berhubungan dengan topik yang telah dibuat. Kegiatan

mengumpulkan data ini dapat dilakukan dengan observasi atau

mengadakan pengamatan terhadap sesuatu yang diperlukan

dalam menulis.

d) Merancang kerangka tulisan.

Kerangka tulisan merupakan garis besar cerita yang akan

dituangkan pada sebuah tulisan. Kerangka tulisan ini digunakan

sebagai pedoman atau acuan penulis tentang hal-hal apa saja

yang akan ditulis, sehingga dengan menggunakan kerangka

tulisan ini alur cerita yang akan ditulis semakin jelas dan terarah.

2) Tahap penulisan

Tahap penulisan merupakan tahap yang paling penting

karena pada tahap ini semua persiapan yang telah dilakukan pada

tahap pratulis dituangkan ke dalam kertas. Pada tahap ini ide dan

gagasan dikembangkan dan dituangkan ke dalam sebuah tulisan.

Dalam penulisan ini ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki,

yaitu kemampuan mengembagkan ide, kemampuan memilih kata,

kemampuan membuat kalimat, dan kemampuan mengorganisasikan

ide ke dalam paragraf-paragraf sehingga akan terbentuk sebuah

wacana yang utuh sebagai hasil dari menulis.

3) Tahap pascatulis, terdiri dari dua kegiatan utama, yaitu:

a) Kegiatan penyuntingan, yaitu kegiatan membaca kembali

dengan teliti draf tulisan dengan melihat ketepatannya dengan

gagasan utama, tujuan tulisan, calon pembaca, dan kriteria

penerbitan. Dalam tahap penyuntingan ini yang dilakukan

adalah menyunting hasil dari draf tulisan dengan menambah,

mengganti, dan menghilangkan hal-hal yang sekiranya tidak

sesuai. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini meliputi: (1)

Page 8: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

membaca ulang draft kasar, (2) menyempurnakan draft kasar

dalam proses menulis, (3) memperbaiki bagian yang dirasakan

kurang sesuai dengan kebutuhan pembaca, tujuan penulisan,

dan kriteria penebitan.

b) Penulisan naskah jadi, yaitu kegiatan paling akhir yang

dilakukan. Setelah penyuntingan dilakukan, barulah naskah jadi

ditulis ulang dengan rapi dan memperhatikan secara serius

masalah perwajahan.

4) Tahap publikasi

Tahap publikasi ini merupakan tahap akhir dari proses

menulis. Pada tahap publikasi ini dilakukan pengedaran tulisan

kepada para pembaca sehingga pesan dan gagasan yng dituangkan

penulis bisa sampai pada pembaca. Tahap ini bertujuan untuk

memperoleh berbagai masukan atas hasil tulisan yang dihasilkan

oleh penulis.

e. Manfaat Menulis

Banyak keuntungan yang didapat dan diperoleh dari kegiatan

menulis. Menurut Akhadiah, dkk (1990: 1) manfaat menulis yaitu

sebagai berikut :

1) Dapat mengenali kemampuan dan potensi pribadi yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang ditulis.

2) Dapat mengembangkan dan menghubung-hubungkan beberapa gagasan atau pemikiran.

3) Dapat memperluas wawasan dan kemampuan berpikir, baik dalam bentuk teoritis maupun dalam bentuk berpikir terapan.

4) Dapat menjelaskan dan mempertegas permasalahan yang kabur. 5) Dapat menilai gagasan sendiri secara objektif. 6) Dapat memotivasi diri untuk belajar dan membaca lebih giat. 7) Dapat membiasakan diri untuk berpikir dan berbahasa secara

tertib.

Berdasarkan manfaat menulis yang dikemukakan oleh

Akhadiah di atas diketahui bahwa menulis memiliki banyak manfaat

dan peranan yang penting. Dengan menulis dapat membantu seseorang

Page 9: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

untuk mengenali kemampuan dirinya sendiri, memperluas

pengetahuan, mengembangkan gagasan, serta membantu memecahkan

masalah yang ada.

Selain Akhadiah, Enre (1988: 6) menyebutkan 6 manfaat dan

kegunaan menulis, yaitu :

1) Menulis menolong seseorang untuk menemukan kembali sesuatu yang pernah kita ketahui. Dengan menulis suatu tema atau topik dapat merangsang otak kita untuk kembali mengingat pengalaman yang telah kita alami.

2) Menulis dapat menghasilkan ide-ide baru. Kegiatan menulis dapat merangsang untuk berpikir kreatif dan menemukan ide-ide dan hal-hal yang baru yang belum pernah ditemui.

3) Menulis membantu mengoordinasikan pikiran, dan menempatkannya dalam suatu bentuk yang berdiri sendiri.

4) Menulis dapat menjadikan pikiran seseorang siap untuk dilihat dan dievaluasi.

5) Menulis membantu seseorang untuk menyerap pengetahuan dan informasi yang baru.

6) Menulis membantu memecahkan masalah dengan jalan menerjemahkannya ke dalam bahasa tulis yang mudah dipahami dan diterima.

Susanto (2013: 254) juga mengungkapkan beberapa manfaat

menulis, antara lain yaitu :

1) Menulis membantu kita menemukan kembali apa yang pernah diketahui.

2) Menulis menghasilkan ide-ide baru. 3) Menulis membantu kita mengorganisasikan pikiran dan

menempatkannya dalam suatu wacana yang berdiri sendiri. 4) Menulis membuat pikiran seseorang siap untuk dibaca dan

dievaluasi. 5) Menulis membantu kita menyerap dan menguasai informasi

baru. 6) Menulis membantu kita memecahkan masalah dengan jalan

memperjelas unsur-unsurnya dan menempatkannya dalam suatu konteks visual, sehingga dapat diuji.

Selain itu Suparno dan Yunus (2008: 1.4) menyebutkan manfaat

menulis yaitu peningkatan kecerdasan, pengembangan kreativitas,

penumbuhan keberanian, dan untuk mengumpulkan informasi.

Page 10: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

menulis memiliki manfaat dan kegunaan yang banyak dan berguna

untuk kehidupan seseorang nantinya. Selain sebagai sarana

komunikasi, menulis juga memiliki manfaat untuk menggali informasi

dan menyerap pengetahuan serta untuk mengembangkan ide-ide dan

gagasan yang dimiliki oleh seseorang.

f. Pembelajaran Menulis di SD

Dalam pembelajaran bahasa, siswa mempelajari bahasa sebagai

suatu alat komunikasi lebih dari sekedar pengetahuan tantang bahasa

itu sendiri. Selain meningkatkan keterampilan berbahasa, pembelajaran

bahasa juga meningkatkan kemampuan berpikir yang kreatif dan

bernalar serta kemampuan untuk memperluas wawasan. Dalam hal ini

siswa diharapkan mampu memahami informasi yang disampaikan,

pandai dalam bernalar, serta memiliki kecakapan dalam berinteraksi

sosial.

Pembelajaran menulis merupakan salah satu aspek

pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Pembelajaran menulis

bersifat sangat komplek, memerlukan waktu, urutan tertentu, dan

prinsip-prinsip tertentu pula. Kemampuan menulis pun sangat

diperlukan oleh semua orang, baik dalam kehidupan di masyarakat

ataupun di sekolah. Para siswa memerlukan kemampuan menulis untuk

menyampaikan ide dan gagasan dalam berbagai bentuk dan ragam

tulisan serta tujuan yang berlainan. Keberhasilan siswa dalam

mengikuti kegiatan belajar-mengajar di sekolah banyak ditentukan

kemampuannya dalam menulis. Oleh karena itu, pembelajaran menulis

mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam pendidikan dan

mungkin dalam kehidupa Slamet (2008:

169)

Page 11: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Bentuk pembelajaran kemampuan menulis di SD dijabarkan

dalam bentuk standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tercantum

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Standar

kompetensi tersebut merupakan kualifikasi kemampuan minimal

peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan,

keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra

Indonesia khususnya pada kemampuan menulis. Standar kompetensi ini

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi

secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara

lisan maupun tertulis.

Dalam kegiatan menulis guru harus dapat membuat siswa untuk

mengungkapkan gagasan melalui media tulis dengan menggunakan

tanda baca, struktur, ejaan yang benar, kalimat yang runtut sehingga

dapat membuat paragraf yang baik

g. Penilaian Keterampilan Menulis

Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

memperoleh data tentang proses dan hasil belajar siswa. Dalam

penilaian ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek kognitif saja

tetapi juga harus mencakup aspek afektif agar hasil penilaian lebih

bermakna dan valid.

Penilaian terhadap keterampilan menulis deskripsi siswa ini

menggunakan rubrik penilaian yang mencakup lima aspek penilaian,

yaitu aspek isi, organisasi penulisan, kosa kata, pengembangan bahasa,

dan mekanik. Penilaian keterampilan menulis deskripsi ini dilakukan

setelah akhir pembelajaran pada setiap siklusnya. Penilaian dengan

rubrik ini lebih rinci dan teliti dalam memberikan skor sehingga dapat

dipertanggungjawabkan, Nurgiyantoro, (2010: 441-442). Penilaian

dengan model tersebut ditunjukkan sebagai berikut:

Page 12: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Tabel 2.1 Penilaian Keterampilan Menulis

No Aspek penilaian

Skor Kriteria

1. Isi 27-30

22-26

17-21

13-16

Sangat baik Sempurna padat informasi, substansif, pengembangan tesis tuntas, dan relevan dengan permasalahan dan tuntas. Cukup Baik informasi cukup, substansi cukup, pengembangan tesis terbatas, dan relevan dengan masalah tetapi tidak lengkap. Sedang Cukup informasi terbatas, substansif kurang, pengembangan tesis tidak cukup dan permasalahan tidak cukup Sangat Kurang tidak berisi, tidak ada substansi, tidak ada pengembangan tesis dan tidak ada permasalahan

2. Organisasi

18 20

14 -17 10 13

7 -9

Sangat baik Sempurna ekspresi lancar, gagasan diungkapkan dengan jelas, padat, tertata dengan baik, urutan logis dan kohesif Cukup Baik kurang lancar, kurang terorganisir tetapi ide utama terlihat, bahan pendukung terbatas, dan urutan logis tetapi tidak lengkap. Sedang Cukup tidak lancar, gagasan kacau, terpotong-potong, urutan dan pengembangan tidak logis. Sangat Kurang tidak komunikatif, tidak terorganisir dan tidak layak nilai.

3. Kosakata 18 20

14 17

10 13

7 9

Sangat baik Sempurna pemanfaatan potensi kata canggih, pilihan kata dan ungkapan tepat, dan menguasi pembentukan kata. Cukup Baik pemanfaatan potensi kata agak canggih, pilihan kata dan ungkapan kadang-kadang kurang tepat tetapi tidak mengganggu. Sedang Cukup pemanfaataan potensi kata terbatas, kesalahan penggunaan kosakata dan dapat merusak makna. Sangat Kurang pemanfaatan potensi kata asal-asalan, pengetahuan tentang kosakata rendah dan tidak layak nilai.

4. Pengem- 22 25

Sangat baik Sempurna konstruksi kompleks tetapi efektif dan hanya terjadi

Page 13: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

No Aspek penilaian

Skor Kriteria

bangan Bahasa

18 -21

11 -17

5 -10

sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan Cukup Baik konstruksi sederhana tetapi efektif, kesalahan kecil tetapi konstruksi kompleks dan terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tidak kabur. Sedang Cukup terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat dan makna membingungkan atau kabur. Sangat Kurang tidak menguasai aturan sintaksis, terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif dan tak layak nilai.

5. Mekanik 5

4

3

2

Sangat baik Sempurna menguasai aturan penulisan dan hanya terdapat beberapa kesalahan. Cukup Baik kadang-kadang terjadi kesalahan tetapi tidak mengaburkan makna. Sedang Cukup sering terjadi kesalahan ejaan dan makna membingungkan atau kabur. Sangat Kurang tidak menguasai aturan penulisan, terdapat banyak kesalahan ejaan, tulisan tidak terbaca dan tidak layak nilai.

2. Hakikat Menulis Deskripsi

a. Macam-macam Jenis Menulis

Menurut Akhadiah (1990: 127), menulis dapat

dikelompokkan menjadi 5 macam sebagai berikut:

1) Eksposisi (paparan) Eksposisi adalah karangan yang berusaha menerangkan atau menjelaskan sesuatu yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang. Eksposisi sering digunakan dalam penulisan uraian- uraian ilmiah dan tulisan yang berisi penjelasan maupun informasi

2) Deskripsi (gambaran) Tulisan deskripsi adalah bentuk tulisan yang menggambarkan atau memerikan sesuatu dengan sejelas-jelasnya. Penggambaran atau pemerian akan membuat pembaca seolah-olah menyaksikan atau mengalami sendiri sesuatu yang digambarkan tersebut. Sesuatu yang digambarkan dapat berupa benda atau suatu peristiwa.

Page 14: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3) Argumentasi Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka percaya dan bertindak sesuai yang diinginkan penulis. Ciri argumentasi adalah proses mencapai kesimpulan dan usaha membuktikan suatu kebenaran sebagaimana digariskan dalam penalaran penulis.

4) Persuasi Persuasi adalah suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis pada waktu ini atau pada masa yang akan datang. Oleh karena tujuan akhirnya agar pembaca atau pendengar melakukan sesuatu, maka persuasi dapat dimasukkan pula dalam cara-cara untuk mengambil keputusan.

5) Narasi (cerita) Narasi adalah sebuah cerita yang berisi peristiwa atau kejadian yang disusun berdasarkan urutan waktu.

Senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Akhadiah,

Semi (2003: 41) mengungkapkan macam-macam jenis menulis, antara

lain:

1) Deskripsi, yaitu karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakannya secara langsung.

2) Narasi, merupakan karangan kisahan yang memaparkan terjadinya suatu peristiwa, baik peristiwa kenyataan maupun peristiwa rekaan.

3) Eksposisi, yaitu karangan yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberikan informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.

4) Argumentasi, yaitu karangan yang bertujuan untuk membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan data dan fakta sebagai alasan/bukti.

5) Persuasi, adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu dengan keinginan penulisnya.

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil salah satu dari

kelima macam karangan yaitu deskripsi.

b. Pengertian Menulis Deskripsi

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar,

terdapat beberapa jenis menulis yaitu : menulis narasi, menulis

deskripsi, menulis persuasi, menulis eksposisi, dan menulis

Page 15: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

argumentasi. Menulis deskripsi merupakan salah satu jenis karangan

yang ada dalam bahasa Indonesia. Dalam karangan deskripsi ini berisi

tentang gambaran-gambaran dari suatu benda atau peristiwa yang

diceritakan dalam sebuah paragraf yang runtut.

Menurut Tompkins dalam Kristiantari (2008: 119) berpendapat bahwa tulisan deskripsi adalah bentuk tulisan yang menggambarkan suatu objek. Penggambaran objek dapat dilakukan dengan mengungkapkan rincian khusus dan kesan yang ditimbulkan oleh tanggapan pancaindra. Berdasarkan pendapat Tompkins tersebut, dapat dikatakan bahwa tulisan deskripsi itu tidak hanya berisi tentang penggambaran suatu objek dilihat dari segi fisiknya saja tetapi berisi tentang penggambaran dari kesan yang didapat dari objek tersebut.

Sejalan dengan pendapat Tomkins di atas, Akhadiah dalam

Kristiantari (2008: 119) menyatakan bahwa tulisan deskripsi adalah

bentuk tulisan yang menggambarkan atau memerikan sesuatu dengan

sejelas-jelasnya. Dalam pendapat Akhadiah tersebut dapat dijelaskan

bahwa tulisan deskripsi itu berisi gambaran tentang suatu objek yang

ditulis dengan sejelas-jelasnya berdasarkan objek itu sendiri.

Semi (2003: 41) mengungkapkan bahwa karangan deskripsi

adalah jenis karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau

keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, merasakan

hal tersebut. Tulisan dalam karangan deskripsi bertujuan memberikan

perincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh

pada sentivitas dan imajinasi pembaca atau pendengar sehingga

bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami

langsung objek tersebut.

Suparno dan Yunus (2008: 1.11) menyatakan bahwa deskripsi

merupakan ragam wacana yang melukiskan atau menggambarkan

sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman, dan

perasaan penulisnya.

Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Semi, Keraf

Page 16: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau suatu hal

sedemikian rupa sehingga objek itu seolah-olah berada di depan

pembaca, seolah-

Deskripsi lebih menekankan pengungkapannya melalui

rangkaian kata-kata. Walaupun untuk membuat deskripsi yang baik,

penulis harus mengadakan identifikasi terlebih dahulu, namun

pengertian deskripsi hanya menyangkut pengungkapan melalui kata-

kata. Dengan mengenal ciri-ciri objek garapan, seorang penulis dapat

menggambarkan secara verbal objek yang ingin diperkenalkan kepada

para pembaca.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

hakikat menulis deskripsi adalah melukiskan suatu objek dengan

sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar,

dan merasakan hal-hal yang ditulis pengarang.

c. Karakteristik Deskripsi

Karakteristik merupakan ciri-ciri yang terdapat dalam sebuah

tulisan. Ciri atau karakteristik inilah yang dapat membedakan antara

gaya penyampaian tulisan deskripsi dengan tulisan yang lainnya.

Menggambarkan suatu objek dengan rinci merupakan salah satu

karakteristik deskripsi.

Sami (2003:41) mengungkapkan 5 karakteristik tulisan

deskripsi, yaitu :

(1) Deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek, (2) Deskripsi lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca, (3) Deskripsi disampaikan dengan gaya yang nikmat dengan pilihan kata yang menggugah, (4) Deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan, (5) organisasi penyampaian lebih banyak menggunakan susunan ruang.

Sejalan dengan karakteristik yang diungkapkan oleh Sami,

Sorensen dalam Kristiantari (2008: 121) menyatakan bahwa ada 11

karakteristik deskripsi.

Page 17: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

(1) Menggambarkan suatu objek yang memang patut untuk digambarkan, (2) Menekankan pada tanggapan pancaindra secara langsung atau tidak langsung, (3) Memanfaatkan kata-kata kiasan untuk memperkaya gambaran dan memancing minat pembaca, (4) Menggunakan kalimat topik yang menggambarkan objek untuk membentuk pandangan pembaca terhadap objek tersebut, (5) Menetapkan salah satu pola pengorganisasian:kronologis, bagian per bagian, atau tingkatan, (6) Memasukkan kesan dan suasana yang tetap, (7) Mempunyai kesatuan antar paragraph dan tulisan secara keseluruhan, (8) Membuat rincian objek untuk mendukung kesan dan suasana, (9) Menggunakan kosa kata yang jelas, (10) Memvariasi pola kalimat untuk meningkatkan pandangan positif dan memberikan penekanan yang sesuai, serta (11) Membuat simpulan yang efektif terhadap objek yang digambarkan.

Dari kedua pendapat tentang karakteristik deskripsi di atas,

diketahui bahwa tulisan deskripsi memiliki ciri-ciri khusus yang

membedakannya dengan tulisan yang lain. Ciri-ciri deskripsi yang

umum yaitu menggambarkan suatu objek dengan sejelas-jelasnya baik

secara fisik maupun dari perasaan penulis itu sendiri.

d. Langkah-langkah Menyusun Deskripsi.

Menulis sebuah paragraf deskripsi harus sesuai dengan langkah-

langkah yang tepat. Langkah-langkah ini akan membimbing penulisan

sebuah tulisan deskripsi, sehingga hasil yang diperoleh nanti sesuai

dengan urutan yang baik dan benar. Tahap menyusun tulisan deskripsi

a) Tentukan objek, tema yang akan dideskripsikan.

Dalam menulis karangan deskripsi diajak untuk menentukan apa yang akan dideskripsikan, apakah akan mendeskripsikan orang, tempat, atau objek lain.

b) Menentukan tujuan penulisan karangan. Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan diseskripsikan. Kita harus dapat memilih ciri atau sifat-sifat apakah yang dimiliki oleh orang, tempat, benda, dan objek-objek lain yang mengesankan.

c) Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka karangan). Menuliskan hasil observasi atau pengamatan berupa kerangka karangan terhadap objek ke dalam bentuk paragraf deskriptif.

Page 18: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Paragraf ini akan memberikan gambaran objektif tentang keadaan suatu objek.

d) Menguraikan kerangka karangan menjadi sebuah karangan deskripsi yang utuh sesuai dengan tema yang ditentukan.

atas, berikut juga dipaparkan pendapat tentang langkah-langkah

menyusun deskripsi, yaitu:

1) Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan. 2) Tentukan tujuan. 3) Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan

dideskripsikan. 4) Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun

kerangka karangan). 5) Menguraikan kerangka karangan menjadi deskripsi yang sesuai

dengan tema yang ditentukan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan diakses 15 Februari 2014)

e. Pengertian Keterampilan Menulis Deskripsi

Slamet (2008: 107) memaparkan keterampilan menulis

menuntut kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis

untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan. Kemampuan dalam

tersebut mencakup keterampilan menggunakan unsur bahasa,

kemampuan menggunakan gaya bahasa yang tepat, kemampuan dalam

pemilihan kata, keterampilan mengoordinasikan wacana dalam bentuk

karangan.

Saleh Abbas (2006: 125) mengungkapkan bahwa keterampilan

menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan

perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan

pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang

digunakan, kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan.

Semi (2003: 41) mengungkapkan bahwa karangan deskripsi adalah jenis karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, merasakan hal tersebut. Tulisan dalam karangan deskripsi bertujuan memberikan perincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada sentivitas dan imajinasi pembaca

Page 19: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

atau pendengar sehingga bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami langsung objek tersebut

Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Semi, Keraf

alah semacam bentuk

wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau suatu hal

sedemikian rupa sehingga objek itu seolah-olah berada di depan

pembaca, seolah-

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

keterampilan menulis deskripsi adalah kemampuan menuangkan ide

dan gagasan ke dalam sebuah bahasa tulis yang berisi penggambaran

suatu objek dengan sejelas-jelasnya berdasarkan penceriteraan alat

indera serta perasaan.

3. Hakikat Model Pembelajaran Concept Sentence

a. Pengertian Model Pembelajaran

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru harus

membuat perencanaan terlebih dahulu agar nantinya kegiatan

pembelajaran dapat berjalan lancar dan tujuan pembelajaran dapat

tercapai. Dalam membuat perencanaan pembelajaran guru harus dapat

memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan

diajarkan karena hal ini akan sangat berpengaruh terhadap proses dan

hasil pembelajaran. Menurut Warsono (2012: 35), model pembelajaran

adalah model yang dipilih dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran dan dilaksanakan dengan suatu sintaks (langkah-langkah

yang sistematis dan urut).

Trianto (2010: 51) mengatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam turorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

Page 20: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Pendapat Trianto di atas tersebut sesuai dengan pendapat yang

Each model

guides us as we design instruction to help students achieve various

objectives ampaikan oleh Joyce tersebut

dimaksudkan bahwa setiap model pembelajaran mengarahkan kita

dalam merancang pembelajaran untuk membantu siswa mencapai

tujuan pembelajaran.

Suprijono (2009: 132) menyatakan bahwa model pembelajaran

merupakan pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di dalam maupun luar kelas. Model

pembelajaran juga pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum,

mengatur materi, dan memberikan pedoman kepada guru dalam

melaksanakan pembelajaran kepada siswa.

Joyce and Weill dalam Huda (2013: 73) juga menyatakan hal

yang senada yaitu model pengajaran sebagai rencana atau pola yang

dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, mendesain materi-

materi instruksional, dan memandu proses pengajaran di ruang kelas

atau di setting yang berbeda. Model-model pengajaran dirancang untuk

tujuan-tujuan tertentu berdasarkan cara berpikir, konsep informasi,

nilai-nilai social, dan yang lainnya dengan melibatkan siswa untuk aktif

dalam tugas kognitif dan social tertentu.

Winataputra dalam Sugiyanto (2009: 3) menyatakan:

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.

Selanjutnya Arends dalam Trianto (2009: 22) menyatakan,

term teaching model refers to a particular approach to instruction that

includes its goals, synta

Page 21: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Dalam pernyataan Arends tersebut model pengajaran mengarah kepada

suatu pendekatan pembelajaran tertentu yang mencakup tujuannya,

sintaksnya, lingkungannya, dan system pengelolaannya.

Senada dengan pendapat Arends, Joyce adn Will (2011: 24)

menyatakan,

environment, including our behavior as teachers when that model is

Dalam pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa model

pembelajaran merupakan deskripsi dari lingkungan pembelajaran yang

mencakup perilaku seseorang sebagai guru saat model itu digunakan.

Dari berbagai pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran adalah suatu pola atau perencanaan yang

berisi rancangan pembelajaran yang berguna sebagai pedoman untuk

melaksanakan pembelajaran yang membantu dan menuntun siswa

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

b. Pengertian Model Concept Sentence

Model pembelajaran Concept Sentence ini merupakan

pengembangan atau perluasan dari model kooperatif, di mana dalam

pelaksanaannya dibentuk kelompok secara heterogen. Dengan

pembentukan kelompok dalam model pembelajaran Concept Sentence

ini diharapkan dapat terjadi interaksi yang aktif antarsiswa, kerjasama,

dan menciptakan situasi yang kondusif dalam proses pembelajaran.

Interaksi di sini bukan hanya siswa dengan siswa, tetapi siswa dengan

guru, siswa dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.

Huda (2013: 316) mengemukakan model Concept Sentence

adalah model pembelajaran yang diawali dengan penyampaian

kompetensi, sajian materi, pembentukan kelompok heterogen,

penyajian kata kunci sesuai materi ajar, dan penugasan kelompok.

Dalam pernyataan tersebut diketahui bahwa model Concept Sentence

ini menekankan pada pembentukan kelompok secara heterogen dan

adanya penyajian kata kunci kepada siswa.

Page 22: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Fitria (2013: 36) menyatakan bahwa model Concept Sentence

adalah model pembelajaran di mana guru telah menyiapkan kata-kata

kunci, yang kemudian dibagikan kepada siswa yang kemudian di susun

menjadi kalimat-kalimat dalam satu paragraf. Kata kunci tersebut akan

membantu siswa dalam mengembangkan kalimatnya sehingga

menjadi kalimat yang baik dan runtut.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran Concept Sentence adalah model pembelajaran

yang menggunakan kata-kata kunci yang dibagikan kepada siswa

dalam pembelajarannya serta pembentukan kelompok secara

heterogen.

c. Kelebihan dan Kelemahan Model Concept Sentence

Dalam setiap model pembelajaran pasti ada kelebihan dan

kelemahan yang ada di dalamnya apabila model itu dilaksanakan.

Model pembelajaran Concept Sentence juga memiliki kelebihan dan

kelemahan di dalamnya. Kelebihan dan kelemahan dari model

pembelajaran Concept Sentence sebagai berikut :

Kelebihan model pembelajaran Concept Sentence :

1) Meningkatkan semangat belajar siswa, 2) Membentu terciptanya suasana belajar yang kondusif, 3) Memunculkan kegembiraan dalam belajar, 4) Mendorong dan mengembangkan proses berpikir kreatif, 5) Mendorong siswa untuk memandang sesuatu dalam pandangan

yang berbeda, 6) Memunculkan kesadaran untuk berubah menjadi lebih baik, 7) Memperkuat kesadaran diri, 8) Lebih memahami kata kunci dari materi pokok pelajaran, 9) Siswa yang lebih pandai mengajari siswa yang kurang pandai.

Kelemahan model pembelajaran Concept Sentence :

1) Hanya untuk mata pelajaran tertentu,

2) Kecenderungan siswa-siswi yang pasif untuk mengambil jawaban

dari temannya. (Huda, 2010:317)

Page 23: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

d. Langkah-langkah Penerapan Model Concept Sentence Pada

Pembelajaran Menulis Deskripsi

Dalam melaksanakan model pembelajaran Concept Sentence

pada pembelajaran menulis deskripsi ada langkah-langkah yang harus

dilakukan untuk melaksanakan model Concept Sentence. Langkah-

langkah tersebut yaitu:

Huda (2013: 316) menjelaskan langkah-langkah pembelajaran

dengan menggunakan model Concept Sentence sebagai berikut :

(1) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, (2) Guru menyajikan materi terkait dengan pembelajaran secukupnya, (3) Guru membentuk kelompok yang anggotanya kurang lebih 4 orang secara heterogen, (4) Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai dengan materi yang disajikan, (5) Setiap kelompok diminta untuk membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci satiap kalimat, (6) Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno yang dipandu oleh guru, dan (7) Siswa dibantu oleh guru memberikan kesimpulan.

Sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh Huda,

Suprijono (2009: 132) memaparkan langkah-langkah model

pembelajaran Concept Sentence sebagai barikut :

1) Guru menyampaikan kompetensi. 2) Guru memaparkan materi secukupnya. 3) Guru membentuk kelompok secara heterogen. 4) Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi. 5) Tiap kelompok mengembangkan kata kunci menjadi kalimat-

kalimat. 6) Hasil diskusi disajikan dan didiskusikan kembali dipandu oleh

guru. 7) Kesimpulan.

Pendapat yang disampaikan oleh Huda dan Suprijono ini hampir

sama, yang pada intinya langkah-langkah model pembelajaran Concept

Sentence ini adalah penyampaian materi secukupnya, pembentukan

kelompok secara heterogen, penyajian kata kunci, dan penyajian hasil

diskusi. Dengan berkelompok, diharapkan siswa menjadi aktif dalam

berdiskusi dan menyampaikan pendapatnya.

Page 24: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

B. Penelitian Yang Relevan

E

Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual

Pada Siswa Kelas IV SDN Karanggedang 03 Sidareja Cilacap Tahun Ajaran

Eka Agus Purnomo menyimpulkan

bahwa adanya peningkatan keterampilan menulis deskripsi melalui pendekatan

Kontekstual pada siswa kelas IV. Hal ini ditunjukkan dari hasil siklus I 86,2% dan

pada siklus II 93,10%.

Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

Persamaannya yaitu sama-sama meneliti tentang peningkatan keterampilan menulis

deskripsi dan subjek penelitian pada siswa kelas IV. Perbedaannya adalah Eka Agus

Purnama (2010) menggunakan pendekatan kontekstual, sedangkan peneliti

menggunakan model pembelajaran Concept Sentence.

Peningkatan

Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Media Gambar Seri

Penelitian

yang dilakukan oleh Anton Purwanto ini menyimpulkan bahwa adanya peningkatan

kemampuan menulis deskripsi pada siswa kelas III melalui penggunaan media

gambar seri. Hal ini ditunjukkan dengan hasil yang meningkat pada siklus I yaitu

65,77% dan pada siklus II menjadi 73,79%.

Penelitian yang dilakukan oleh Anton Purwanto (2010) ini relevan dengan

peneliti. Persamaannya terletak pada objek kajiannya yaitu meningkatkan

keterampilan menulis deskripsi. Sedangkan perbedaannya, Anton Purwanto (2010)

menggunakan media gambar seri sedangkan peneliti menggunakan model

pembelajaran Concept Sentence dan juga subjek penelitiannya berbeda.

Penerapan model

Concept Sentence untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa kelas IV mata

Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model concept sentence dapat

meningkatkan proses dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Lesanpuro III

Page 25: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Hal ini dilihat dari peningkatan proses

belajar siswa dari siklus I pertemuan I ke siklus I pertemuan II, ke siklus II.

Perolehan rata-rata post test yang juga meningkat tajam, dari rata-rata sebelumnya

(56,43%) mengalami peningkatan pada siklus I pertemuan I dengan rata-rata kelas

sebesar (68%) dan persentase ketuntasan belajar kelasnya sebesar (54,8%)

meningkat pada siklus I pertemuan II dengan rata-rata kelas sebesar (75,6%) dan

persentase ketuntasan belajar kelasnya sebesar (73,8%) meningkat pada siklus II

dengan ratarata kelasnya sebesar (85,6%) dan persentase ketuntasan belajar

kelasnya sebesar (92,9%).

Penelitian yang dilakukan Wihelma Fenalampir (2011) ini relevan dengan

peneliti. Persamaannya yaitu sama-sama menggunakan model pembelajaran

Concept Sentence. Sedangkan perbedaannya, kajian penelitian yang dilakukan

Wihelma Fenanlampir (2011) adalah proses dan hasil belajar mata pelajaran IPS,

sedangkan peneliti keterampilan menulis deskripsi mata pelajaran Bahasa

Indonesia.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada keterampilan menulis

deskripsi siswa kelas IV SD Negeri 01 Bolon tahun pelajaran 2013/2014

menunjukkan hasil yang rendah. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran

yang digunakan oleh guru pada pembelajaran menulis deskripsi kurang menarik

dan inovatif. Hal ini mengakibatkan siswa mengalamin kebosanan pada saat

pembelajaran sehingga siswa tidak focus dan konsentrasi dalam mengikuti

pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Selain itu siswa belum mengalami

pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan yang dapat membuat siswa aktif

selama pembelajaran. Hal ini terbukti pada kondisi awal siswa kurang mampu

untuk membuat kalimat dan kurang runtut dalam menulis deskripsi.

Dengan melihat kondisi awal tersebut, tindakan yang diambil peneliti

adalah dengan mencari alternatif tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah

yang terjadi. Alternatif yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut adalah

dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat. Salah satu model

pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada

Page 26: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

materi menulis deskripsi adalah model pembelajaran Concept Sentence. Model

pembelajaran Concept Sentence. Concept sentence merupakan model pembelajaran

yang dilakukan dengan memberikan kata-kata kunci kepada siswa, kemudian kata-

kata kunci tersebut disusun menjadi beberapa kalimat dan dikembangkan menjadi

paragraph. Dalam praktiknya model pembelajaran ini dilakukan dengan

mngelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok secara heterogen. Dengan

model pembelajaran Concept Sentence ini, siswa akan lebih mudah memahami dan

lebih mudah untuk membuat sebuah karanga deskripsi secara runtut. Dalam proses

pembelajarannya siswa akan menjadi aktif dan lebih kreatif.

Dengan adanya tindakan yang dilakukan oleh peneliti, pada kondisi akhir

dengan penggunaan model pembelajaran Concept Sentence keterampilan menulis

deskripsi siswa akan meningkat. Peningkatan ini berdasarkan kemampuan siswa

dalam mengembangkan kata kunci menjadi kalimat dan menyusunnya menjadi

sebuah paragraf deskripsi yang baik dan runtut. Selain itu, aspek-aspek dalam

menulis juga terpenuhi dengan baik.

Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, dapat dibuat alur seperti gambar di

bawah ini :

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Kondisi Awal

Pembelajaran masih menggunakan model yang kurang menarik dan inovatif

Keterampilan menulis deskripsi siswa rendah

Penggunaan model pembelajaran Concept Sentence

Siklus I Perencanaan Pelaksanaan Observasi refleksi

Dengan penggunaan model pembelajaran Concept Sentence keterampilan menulis deskripsi siswa meningkat

Tindakan Awal

Kondisi Akhir

Siklus II Perencanaan Pelaksanaan Observasi refleksi

Page 27: commit to user 6 - digilib.uns.ac.id fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bahasa tulis sebagai alat atau medianya. commit to user 8 untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

D. Hipotesis

Hipotesis yang dapat dirumuskan dari landasan teori dan kerangka berpikir

Concept Sentence dapat meningkatkan

keterampilan menulis deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Bolon tahun