civitas edisi 44

12
Edisi 44/ Thn.X/April/ 2008

Upload: lpm-untan

Post on 10-Mar-2016

222 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Buletin Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Tanjungpura Pontianak

TRANSCRIPT

Page 1: Civitas edisi 44

Edisi 44/ Thn.X/April/ 2008

Page 2: Civitas edisi 44

2

Alamat Redaksi : Jl. Daya Nasional Gedung MKDUUntan, Telepon : (0561) 7567171. e-mail :[email protected] atau : [email protected] : Artha Grafistama, Jl. Pahlawan No. 20Telp.(0561) 765000-766000 (Isi diluar tanggung jawabpenerbit).Redaksi menerima tulisan berupa opini, essai, laporankegiatan kampus, cerpen,hasil investigasi, surat pembacadisertai identitas diri. Tulisan diketik di lembaran folio denganspasi ganda. Kirimkan ke Sekretariat LPM Untan, langsung.Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah maknatulisan.

Ketua Umum :RahmanitaSekretaris UmumEka StiawatiBendahara Umum :Ellia MarlianiDivisi PSDM :Sri Pujiani, Vita DJDivisi Litbang :Syf Ratih KD

Divisi Penerbitan :AgustinaDivisi Penyiaran :WantiDivisi Peusahaan :Nining AgustiniPemimpin Redaksi :ErmaSekretaris Redaksi :Peni Sawalina

buletin Mimbar Untan CivitasDiterbitkan oleh :Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Tanjungpura Pontianak

Redaktur :Sri, Nita, Eka, Tina, Wanti,DediReporter :Teti, Peni, lhia, Echy,Dicky, Erma, Ellyza, Andi,Nita, Sri,NitaFotografer :Tina, EkaLay outer :Is-Tim gambreng

Sura

t Pe

mba

ca

Edisi 44/Thn.X/ April/2008

REDAKSI

Terima kasih kepada Miun atas dimuatnya surat ini.Sedikit uneg saya dan kiranya perlu dipertimbangkan oleh pihak

rektorat.Kehadiran kopma selama ini selalu menjadi pertanyaan buat saya

sebagai Mahasiswa Untan. Sudah beberapa kali dalam Rapat AnggotaTahunan Laporan (RAT) bermasalah. Tahun lalu piutang sebesar20,5 juta dihapuskan dengan alasan tanpa bukti transaksi dan baru-baru ini dengan laporannya 37 juta uang hilang.

Kopma dengan aset seperti internet, photokopi, kantin jelasmembawa profit. Pertanyaan yang muncul kemudian apakah dengankeuntungan itu mahasiswa untan merasakan? Padahal tiap tahunnyadana yang ditanam oleh mahasiswa itu ada. Menurut saya sebaiknyakopma dihapuskan.

Mengenai Universitas se Indonesia dengan akan berubah status yangawalnya PTN akan menjadi BHMN, Untan seharusnya bersiap denganUnit Usaha biar nanti mahasiswa tidak terlalu terbebankan denganbiaya yang tinggi.

Jadi, sudah jelas maksud saya di atas Kopma dijadikan Unit UsahaUntan yang dikelola rektorat.[]

[email protected]

Jadikan Kopma Unit Usahayang Dikelola Untan

Setelah lelah beraktivitas dan sibuk de-ngan kegiatan masing-masing, namun se-mangat pantang mundur yang tertanam didada, membuat crew Civitas berhasilmenyelesaikan hasil karyanya yang berupaide dan informasi untuk segera dinikmatioleh seluruh pembacanya, mahasiswaUntan tentunya. Bagaimana tidak, bukanhanya sekedar membuat berita yang merekalakukan, tetapi juga dilibatkan dalam ke-panitiaan Musyawarah Besar LPM Untan ke10 kemaren (29-30/3), yang terpilih Rahma-nita sebagai Ketua Umumnya.

Perasaan bahagia bercampur lega terlihatjelas dari senyum para jurnalistik kampus initatkala mereka menyelesaikan pekerjaanmereka satu per satu. Namun, semua itu be-lum berakhir. Masih banyak impian yangharus diwujudkan. Hanya dengan usaha dantekad yang sungguh-sungguh serta do’atentunya, semua yang kita inginkan akanterlaksana.

Mimpi adalah harapan, dan harapan ada-lah naluriah manusia. Tanpa itu semua kitabukanlah apa-apa. Semua orang berhak un-tuk bermimpi. Namun, mimpi tanpa usahasama seperti berjalan tak ada ujung nan takberguna. Dan alangkah baiknya bila mimpiyang tercipta manis dalam memori otak kitaini dapat diwujudkan dengan tekad, usahadan keinginan untuk menjadikannya sebagairealita. Dan bila mimpi itu terwujud, adalahsuatu kebahagiaan yang tak dapat diukirdengan kata-kata.

Di edisi kali ini, kami mencoba menyajikaninformasi aktual mengenai problematikayang terjadi di Kopma, juga kebijakan Un-tan dalam menertibkan PKL di lahannya ser-ta kerjasama antara pihak Untan dan Pem-da dalam pemakaian asrama yang ternyatajuga dihuni oleh mahasiswa non Untan.

Selain itu, masih banyak lagi info lainnyayang menyangkut Untan tentunya pada Civi-tas kali ini, lihat saja per halamannya, dantak lupa seluruh crew Civitas mengucapkanSelamat Menempuh Ujian Mid Semester2008 bagi seluruh mahasiswa Untan. Tetapsemangat belajar dan bangkit dengan ke-sadaran untuk maju dan berkembang.\

Akhir kata, selamat membaca dan tetapjadi yang terbaik. Wassalam…[]

Mimpi Kita PerluDiwujudkan

Kepada bapak rektor yang terhormat, belakangan ini linkunganUntan sedang berbenah dengan menanam berbagai macam tanamanberserabut seperti palem, yang ingin saya tanyakan mengapa harustumbuhan serabut yang tidak rindang, harga bibitnya mahal dan bukanpohon berkayu seperti pohon ketapang, tanjung dan belian (ulin) yangharganya murah, dan rindang. Padahal yang saya ketahui Kalbar cukupbanyak ditumbuhi pohon-pohon berkayu tersebut. Apakah bapak inginmenjadikan Untan seperti Los Angles atau tempat-tempat diluar Kalbar.bukankah tanaman yang berkayu akan lebih rindang dan asri. Semogabapak dapat berkomunikasi kembali dengan Mahasiswa atau dosenyang lebih mengerti. Tetapi ide bapak untuk membuat taman danpenanaman saya respon sangat baik tapi sekali lagi jangan palem dongpak![]

Herman Fahutan

Hijaukan Bumi dari Rumahmu

Page 3: Civitas edisi 44

3

Opini Civitas

Edisi 44/Thn.X/April/2008

Civitas OpiniOpini Civitas

emua mahasiswa harus kritis danmerenung kembali, tatkalamenelaah sebuah opini yang

tertuang dalam kolom surat pembacapada Tabloid Mimbar Untan edisi 13/Thn XXV/LPM Untan/2008. Opiniberjudul “KOPMA; Antara Harapandan Kenyataan” yang di release seorangmahasiswa Untan angkatan 2004menggambarkan bagaimana ketidak-profesionalan pengelolaan keuanganlembaga sehingga menyebabkan totalanggaran senilai Rp. 48 juta hilang dariarus kas. Walaupun untuk alasanpeminjaman, hal itu telah melanggarkesepakatan plafon anggaran yangdiperbolehkan untuk sebuah pemin-jaman. Walaupun kejadian tersebut ber-buntut pada pengunduran diri, tapitidak menghilangkan perkara pihakyang melakukan kesalahan diwajibkanmengganti jumlah nominal uang yangmenyebabkan kerugian lembaga terse-but.

Pengembalian uang pun tidakmengubah substansi masalah sebenarnyayaitu penyalahgunaan dana. Menurutsaya, penulis dalam surat pembacatersebut ingin mengeksplorasi kekha-watiran terhadap kemungkinan terjadi-nya penghapusan piutang seperti yangterjadi sebelumnya di lembaga tersebutdengan nominal yang cukup besar.

Walaupun budget adalah hak, tapitidak menghilangkan kewajiban dalampengelolaannya. Karena sejatinya,meningkatnya anggaran harus diikutidengan meningkatnya pelayanan publiklembaga. Sebagai analogi, sebuah dinas/instansi yang mendapatkan anggaranbesar dari APBN/APBD berkewajibanmemberikan pelayanan yang maksimal

Audit Keuangan dan KinerjaLembaga Mahasiswa

Oleh INDRA AMINULLAH)*

Otokritik Terhadap Degradasi Nilai

pada masyarakat. Sama halnya denganlembaga mahasiswa. Lembaga maha-siswa harus mempertajam kinerjanyasesuai dengan konteks spesialisasi.Misalnya, Himpunan MahasiswaJurusan (HMJ) mempertajam penga-yaan keilmuan, Lembaga religiusmengedepankan program berbobot dankreatif dalam penyadaran susbstansikehidupan, Badan Eksekutif Mahasiswamemperkuat sisi politik dan advokasimahasiswa dan media kampus mena-namankan basis wacana mahasiswa. Jikafungsi ini berjalan, maka akan terjalinsinergisitas untuk menciptakan maha-siswa kritis, ilmiah, cerdas dan bermoral.

UKM universitas juga berperandalam penguatan kapasitas mahasiswa.Semua karena lembaga mahasiswadibiayai dengan uang-uang mahasiswayang ditarik tiap semesternya. Sehinggacukup riskan, jika kita menggunakanuang mahasiswa tapi tidak pedulidengan mahasiswa malah membebanidengan menyelewengkan dana dariperuntukkannya atau menghabiskanbiaya lebih besar untuk kebutuhanoperasional belaka.

Analogi diatas, mengisyaratkan adaketidakberesan perencanaan dan penge-lolaan keuangan dan kinerja lembaga.Hal ini disebabkan lepasnya kontrollembaga itu sendiri. Dalam tulisan ini,penulis ingin memberikan sebuahpemikiran bahwa tidak hanya birokrasiberpotensi korupsi. Tapi mahasiswa jugamemiliki potensi itu. Karena penye-lewengan dana terjadi ketika seseorangmemiliki kekuasaan/jabatan dankesempatan.

Oleh karena itu, mahasiswa harusberani professional melakukan auditkeuangan dan kinerja lembaga maha-siswa dengan membentuk tim khususyang bekerja sama dengan pihakbirokrat yang berkompeten sebagaipendamping. Temuan-temuan dalamaudit harus disosialisasikan sebagaibentuk transparansi lembaga mahasiswa.

Audit keuangan dan kinerja lembagamahasiswa harus dengan standar yangterukur dan transparan dengan mem-berikan langkah-langkah kooperatifterhadap pihak yang terbukti melakukanpenyelewengan dana mahasiswa.

Audit kinerja dan keuangan besarmanfaatnya dalam: (1) mengukurcapaian-capaian lembaga dan dampakprogram yang dibuat apakah sudahefektif, efisien dan ekonomis, (2)mengembalikan dan memperkuat jatidiri mahasiswa sebagai kelompokintelektual dan bermoral, (3) menekanpemborosan anggaran untuk dampakpositif yang tidak maksimal karenamasih banyak mahasiswa yang kesulitandalam membayar uang kuliah, (4)Memberikan contoh kepada birokrasikampus untuk berani melakukan halyang sama, yaitu profesional.

Langkah ini merupakan upayamenciptakan keseimbangan profe-sionalisme mahasiswa dan birokrasi..Perilaku-perilaku mahasiswa yang telahmencemarkan nama baik mahasiswadengan melakukan penyelewengan danaharus diberi sanksi yang tegas. Berikutpula perilaku-perilaku birokrasi yangtelah mencemarkan nama baik univer-sitas baik problem kuliah, opini indikasipemangkasan beasiswa (sumber: civitasedisi 41) dan keuangan lainnya ataukinerja yang tidak baik harus digugatoleh mahasiswa dan birokrasi itu sendiri.Dalam konteks ini, mahasiswa harusmenjalankan fungsi kontrol yangkonstruktif. Mengapa fungsi kontrol ituharus dilaksanakan? Karena keber-hasilan sebuah perguruan tinggi tidakhanya dilihat dari birokrasi tetapi jugamahasiswa. Karena yang kita lakukanbukan untuk menghancurkan tetapimemperbaiki. Tetapi, mahasiswa jugaharus berani professional dan trans-paran.[]

*Penulis adalah MahasiswaUniversitas Tanjungpura 2002

Indra Aminullah

S

Page 4: Civitas edisi 44

Headline Civitas

4

Headline Civitas

Edisi 44/ Thn.X/ April/ 2008

ejadiannya memang murnihilang akibat kelalaian saya.Oktober (2007) lalu saya

bersama pak Ibnu Hajan menariksejumlah uang dari Bank. Uang senilai20 juta rupiah awalnya untuk mem-bayar panjar hutang almamater kebagian pengembangan usaha Kopma.Kemudian bagian pengembangan usahamenghubungi saya agar pembayaranpanjar tersebut ditunda. Kemudianseingat saya uang tersebut saya titipkankepada pak Ibnu. Namun pak Ibnumengatakan tidak pernah menerimauang tersebut. Kemudian pada bulanNovember saya kembali menarik uangsenilai 17 juta rupiah untuk pembayaranmesin? Namun karena kecerobohan sa-ya uang itu tertinggal di kursi bank,”ungkap Hafiz, Bendahara Kopma Pe-riode Kepengurusan 2007-2009 (baca.Hafiz mengundurkan pada RAT 2008).

Sementara itu, Ibnu Hajan, KetuaUmum Kopma periode kepengurusan2007-2009 (Red. Ibnu mengundurkandiri pada RAT 2008), diketahuimeminjam uang Kopma sebesar 11 jutarupiah.

Selang beberapa hari setelah RATKopma 2008, Ibnu Hajan dan Hafizdibawa ke notaris untuk mempertang-gungjawabkan hutangnya kepadaKopma. Pada 19 April 2008 Hafizmengganti uang yang dihilangkannyasebesar 20 juta, sedangkan beberapa harisebelumnya Ibnu membayar hutangnyasebesar 4 juta rupiah. Sisa hutang keduamantan pengurus ini akan dibayarkandikemudian hari, dengan batas akhirpembayaran sebelum Juni 2008. “ InsyaAllah hutang 7 juta rupiah itu akan sayalunasi,” janji Ibnu ketika dihubungi

Masalah Kopma Terungkap

Oleh SRI P & RAHMANITA

Mimbar Untan via telpon.Darwis, Ketua Panitia Khusus

(pansus) untuk menemukan titik terangpermasalahan Kopma, menjaminhutang kedua mantan pengurus ituakan dilunasi, karena jika tidak dirinyaakan melaporkan keduanya kepihakberwajib. “Pansus telah memberikanbatas waktu pembayaran hutang 3bulan setelah RAT. Saya juga telahmenahan Bukti Pemilikan KendaraanBermotor (BPKB) motor Ibnu dansertifikat rumah Hafiz sebagai jami-nan,” kata Darwis.

Terkait kasus Kopma tersebut, AndriFronika, Sekretaris Umum BadanEksekutif Mahasiswa UniversitasTanjungpura menilai pengurus intikopma seperti Ibnu, yang meminjamuang sampai 11 juta telah menyalahi

aturan batas peminjaman anggotaKopma. “Bardasarkan AD/ART Kop-ma, peminjaman anggota maksimalsebesar 500.000 rupiah. Meminjamlebih dari itu, artinya melanggar AD/ART. Ketuanya saja tidak taat aturan,apalagi anggotannya,”kata Andri.

Andri juga heran uang sebesar 37juta rupiah bisa hilang karena kelalaiansang bendahara. “Saya tidak percayadengan alasan pengurus tentang kehila-ngan uang sebesar itu, yang jelasmungkin ada permainan (baca. reka-yasa) didalamnya,”ucap Andri.

Marwan, Ketua Badan Pengawas(BP) Kopma Periode 2007-2009 (Red.mengundurkan diri pada RAT 2008)menyayangkan terjadinya peristiwapeminjaman yang melebihi batas olehpengurus inti.”Pengurus BP tidak pernah

Foto: Eka/MiunMegahnya plang Kopma Untan ternyata tidak semegah manajemen yang adadidalamnya. Banyak terjadi ketidak jelasan kebijakan yang mengindikasikan korupsipada pengurusnya.

Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Mahasiswa Untan yang digelar 21-22Maret 2008 lalu mengungkap berbagai permasalahan Kopma. Beberapapermasalahan faktual Kopma tersebut antara lain terkait hutang pengurus intikopma yang jauh melebihi batas peminjaman anggota, pendirian KantinDigulis, tentang tender Toga, dan Neraca Kopma yang bermasalah. Namunpermasalahan yang jadi santer pembicaraan adalah hilangnya uang sebesar 37juta rupiah.

“K

Page 5: Civitas edisi 44

Civitas HeadlineCivitas Headline

5Edisi 44/ Thn.IX/ April/ 2008

Headline Civitas

diikutsertakan dalam pengambilankebijakan. Peminjaman tersebut menda-patkan persetujuan BP, tapi hanya tandatangan (Red. diketahui) bendahara saja,”tambahnya.

Marwan dan Andri kepada MimbarUntan juga mengungkapkan beberapapermasalahan Kopma selain masalahhutang anggota dan hilangnya uangKopma. Marwan mengungkapkanpermasalahan kantin Digulis Kopmayang tidak sesuai dengan kesepakatanawal. “Berdasarkan kesepakatan awal,Kopma membuat 8 kantin itu untukdikelola masing-masing BEM Fakultasdi Untan. Namun pengurus Kopmatidak menyurati masing-masing BEMdi Fakultas perihal penawaran kantin.Akhirnya pengelolaan kantin diserah-kan kepada orang lain,” ungkapnya.

Sementara itu, Andri mengung-kapkan adanya pengalihan tender yangmenyalahi prosedur. Seharusnya proyeksenilai di atas 50 juta harus mengguna-kan sistim lelang. Tapi untuk tenderpakaian Toga, yang menelan biaya lebihdari 50 juta itu, pengurus Kopmalangsung menunjuk CV Yuri. Itu punbermasalah. CV Yuri salah memenuhipesanan sesuai dengan permintaanKopma. Pakaian Toga untuk FakultasPertanian lebih 100 baju, sedangkanFakultas Hukum kurang 100 baju.Karena waktu penggunaan pakaian Togamendesak, akhirnya pengurus Kopmamenunjuk CV lain untuk memenuhikekurangan 100 Toga Fakultas Hukum.“Saya mendengar banyak keuntungan

yang lari ke personal pengurus. Kopmahanya mendapat sebagian kecil,”katamahasiswa Fakultas Ekonomi angkatan2004 ini.

Ibnu Hajan mengatakan masalahtender hanya isu yang dibuat lawan-la-wan politiknya yang merasa dirugikandan tidak senang dengan dirinya.” Ba-nyaknya kepentingan politis kawan-ka-wan pengurus juga menjadi kendaladalam memecahkan permasalahan kop-ma,”keluh Mahasiswa Fisipol 2003 ini.

Marwan mengatakan saat RAT2008 laporan akhir keuangan hanyasampai bulan Desember 2007. PadahalRAT diselenggarakan bulan Maret.“Mestinya laporan bulan Januari hinggaMaret juga dimuat,”kata Marwan.

PPPPPembentukan Pembentukan Pembentukan Pembentukan Pembentukan PansusansusansusansusansusUntuk menemukan titik terang

segala permasalahan di Kopma diben-tuklah Panitia Khusus (Pansus). Reko-mendasi pembentukan Pansus telah adadari RAT tahun 2007 akhir masa ke-pengurusan Juni Wardana. Namun pan-sus baru dapat dibentuk lewat votingpada RAT 2008 yang diketuai oleh Dar-wis.

Marwan mangaku pembentukanPansus sempat mangalami kendala.Pihak BP tahun 2007 pernah mengun-dang 2 orang dari tiap Badan EksekutifMahasiswa (BEM) fakultas untuk mem-bentuk dan menjadi anggota pansus.Kenyataannya, anggota BEM dari tiapfakultas tidak pernah lengkap kehadi-rannya dalam rapat pembentukan

pansus. “Jadi sulit membentuknya. Sayejuga heran same mahasiswa tuh sudahdiundang tapi tak mau datang. Nahsekarang saat RAT barulah pengurus dicaci maki,” katanya heran.

Ketua Pansus Darwis membenarkankurangnya partisipasi beberapa BEMfakultas untuk mengatasi masalah ko-pma. “Saya telah menyurati BEM tiapfakultas namun dari mereka tidakpeduli tentang hal ini. Ini perlu diper-tanyakan di internal BEM fakultas.Mana aktivis kampus yang selaluberkoar-koar di luar tapi tidak pedulitentang permasalahan yang ada diinteren kampus khususnya kopmasekarang.,” ungkap mahasiswa FakultasHukum 2005 ini.

Pansus diwajibkan menyelesaikanmasalah kantin, keuangan juga hutangdari ketua dan bendahara lalu. Pansusmemiliki kekuasaan untuk menda-patkan informasi apapun dari penguruskopma dengan tujuan membersihkankopma. Namun minimnya data yangdidapat dari pengurus kopma maupunrektorat dirasa menghambat kerjapansus.”Data yang kami dapatkan daripengurus hanya setengah-setengahbahkan kami tidak mendapatkan dataapapun dari rektorat. Hal inilah yangmembuat kami kebingungan dalammenjalankan tugas,” katanya.

Darwis juga menghimbau kepadamahasiswa dan tim audit dari rektoratagar dapat bekerjasama dengan pansusdalam memecahkan masalah kopmasebelum RAT tahun depan. []

Tren Pengunduran DiriBelum genap dua minggu usai diangkat menjadi ketua Kopma Untan sejaksabtu (22/3), Irmawan berujar siap mengundurkan diri dari posisinyasekarang “Jika ada yang siap dan merasa mampu memimpin Kopma denganpermasalahan yang rumit, maka saya siap mengundurkan diri,” uangkapnyapada sabtu (5/4)

Oleh RAHMANITA

BANYAKNYA masalah yangbelum tuntas, ditambah lagi perma-salahan baru. hilangnya uang 37 jutaoleh ketua Kopma yang lalu, maha-

siswa Fakultas Teknik (FT) Sipil 2003ini pesimis dapat menuntaskan masa-lah Kopma yang sangat komplek da-lam jangka waktu satu tahun kepe-ngurusan. “Idealnya satu periode ke-pengurusan dua tahun. Namun karenabaru setahun kepengurusan ketua dan

bendahara mengundurkan diri, jadi sa-ya yang meneruskan tampuk kepe-mimpinan di Kopma. Untuk Semen-tara kepengurusan baru, akan menye-suaikan dengan masalah Kopma danuntuk penyesuaian saja perlu waktu 7bulan,” jelasnya.

Page 6: Civitas edisi 44

Edisi 44/ Thn.X/April/ 2008

Headline Civitas

6

PEMBANTU Rektor (PR) IIIUntan Edy Suratman menyatakankecewa terhadap kinerja kepengurusanKopma yang tidak profesional. Dirinyamenilai kopma tidak transparan karenatidak semua anggota punya akses untukmengetahui bagaimana pengelolaankopma yang sebenarnya.

Selain itu, laporan pertahun yangdisampaikan pihak Kopma kepada rek-torat hanya berupa pelaporan umumyang tidak akuntable (berdasarkan per-hitungan akuntansi yang dapat diper-caya). “Kopma tidak pernah melapor-kan ihwal masalah penjahitan, uangsenilai 37 juta rupiah yang dihilangkanbendahara, soal peminjaman pengurusyang melebihi batas dan lain sebagainya,”ungkap Edy.

Edy mengaku pihak rektorat telahberupaya membantu kopma sepertimelakukan evaluasi bersama dan me-ngirimkan tim audit. Namun penguruskopma justru mengirimkan suratpenolakan dievaluasi dan diaudit.

Mantan Ketua Kopma Ibnu Hajanmenjelaskan Kopma tidak ingin di au-dit oleh rektorat karena tahun lalu tidakada rekomendasi baik dari RAT, AD/ART maupun BP yang memperbolehkan

Kinerja Kopma Buruk,Purek III Kecewa

Oleh SRI PUJIANIKopma diaudit oleh Rektorat. Dirinyamenilai keputusan tertinggi berada diRAT.

Akibat keengganan pengurus untukdievaluasi dan diaudit tersebut, pengu-rus kopma yang kini diketuai Irmawanterancam tidak mendapatkan SuratKeputusan (SK) dari Rektorat. Ditanyatentang belum keluarnya SK pengurusKopma periode ini Edy bersikukuh ti-dak akan mengeluarkan SK sebelum je-las permasalahan yang kini dihadapiKopma. “Saya tidak tahu dan saya tidakmau tahu kepengurusan yang baru, sebe-lum jelas pemasalahan di kopma,” tegasEdy.

Menurut mantan ketua Badan Pe-ngawas periode kepengurusan 2007/2009, Marwan, harusnya pengurus Kop-ma tidak perlu merasa takut ketika hen-dak diaudit oleh rektorat. “Saya pikirkopma harus menyambut baik tim au-dit yang dikirimkan Rektorat. Pengurustak perlu takut jika tidak merasa bersa-lah.Namun pengurus berkelit yangberhak melakukan audit adalah pe-ngurus BP, karena tidak ada aturan kop-ma diaudit oleh rektorat,” tambahnya.

Selain belum mengeluarkan SK bagipengurus Kopma, rektorat berencanamenghapuskan sumbangan mahasiswabaru sejak tahun ajaran 2008/2009 padaKopma. Keputusan yang dibuat rektorat

ini menimbulkan pro dan kontra dika-langan mahasiswa. Marwan misalnyamendukung keputusan kopma untuktidak mengikutsertakan kopma dalamdaftar Sumbangan PenyelenggaraanPendidikan (SPP).

“Mungkin rektorat merasa kecewapada pengurus Kopma yang sudahdibantu memfasilitasi penarikansimpanan wajib dan simpanan pokokanggota Kopma, tapi pengurus Kopmajustru menolak di evaluasi dan diauditoleh Rektorat,” katanya. “Dengan ini(kebijakan penghapusan sumbanganKopma-red) pengurus bisa mandiri dankreatif dalam menambah anggota danpemasukan pada Kopma,” tambahnya.

Namun lain halnya dengan IbnuHajan. “Secara pribadi saya sangat ti-dak setuju atas rencana itu. Namun ka-rena itu legalitas rektorat mau tidakmau Kopma wajib menurutinya,”ujarnya.

Andri Froniko meminta Rektoratmengkaji ulang keputusan tersebut.“Tampaknya Rektor mau melepas kop-ma dan keputusan tersebut perlu dikajiulang. Pihak rektorat jangan terlalumenggunakan “adrenalin” dalam me-ngatasi hal ini. Kopma harus dibersih-kan bukan dilepaskan, karena kalaudilepaskan kopma akan cenderungprofit oriented,” katanya. []

Ketidaksanggupan ini pula menye-babkan Ibnu Hajan selaku mantanketua Kopma mengajukan pengun-durannya lewat Rapat Anggota Ta-hunan (RAT). “Saya mengundurkandiri karena merasa tidak sanggupmemenuhi rekomendasi dari RATtahun 2007 yang mengamanahkanpengurus menyelesaikan segala per-masalahan yang ada di kopma dalamtempo setahun,” ungkap Ibnu Hajan.

Pengunduran diri tidak hanyadilakukan oleh mantan ketua IbnuHajan. Tapi juga pengurus lain sepertibendahara Kopma dan ketua BadanPengawas Kopma (BPK). Bila pe-ngunduran diri Hafiz, bendahara kop-ma periode 2007-2009 dilandasi oleh

statusnya yang bukan mahasiswa lagi,berbeda dengan mantan ketua (BP)periode kepengurusan 2007-2009Marwan.

Dirinya mengaku sudah meren-canakan pengunduran dirinya sejaktiga bulan sebelum RAT 2008 padahalmasa jabatannya masih setahun. Diri-nya mengungkapkan pengunduran di-rinya disebabkan kewalahan dalammengakomodir fungsi BP untuk me-ngawasi permasalahan kopma yangsangat berat. Ditambah lagi 5 anggo-ta BP yang tidak bisa bekerja optimal.

Sekertaris Umum Badan Ekse-kutif Mahasiswa (BEM) Untan AndriFroniko merasa ironis dengan pengun-duran diri pengurus kopma dan BP

hanya ketuanya saja. “Padahal dalampengunduran kepengurusan yangsifatnya kolektif-kolegial sesungguhnyasatu paket. Jika dilihat secara semio-nika (jejak dan tanda) ada sebuah trikuntuk mempertahankan status kekua-saan kelompok tertentu,” kata maha-siswa ekonomi 2004 ini.

Akan tetapi, Marwan menyatakan,pengunduran diri beberapa pengurusdan BP tidak melanggar AnggaranDasar/Anggaran Rumah Tangga(AD/ART) Kopma karena tidak adaaturannya. “Ada dua prosedur dalammengajukan pengunduran diri berda-sarkan AD/ART Kopma yakni pe-ngajuan pengunduran diri atau dipecatlewat RAT,” jelasnya.[]

Page 7: Civitas edisi 44

Edisi 44/ Thn.X/April/ 2008

Kampus Civitas

7

alan merupakan sarana pentinguntuk sampai ke tujuan, namunbila jalan tersebut hancur, rusak,

dan tak layak, pasti banyak yang menge-luhkannya. Seperti jalan di belakangFakultas Teknik (FT) Untan.

Ruas jalan yang menghubungkanbeberapa asrama dan tempat tinggalmahasiswa menuju Untan tersebutmerupakan jalan yang ramai dilalui

oleh mahasiswa, meskipun rusak dantidak layak. Hal ini juga karena jauhnyajarak yang harus dilalui bila melewatijalan A Yani, sehingga di anggap tidakefektif.

Rahmadani Mahasiswa FakultasMIPA anggkatan 2007 yang di temuiKamis (28/02) lalu, saat melintasmengatakan, selain jalan yang hancur,banyak sampah berserakan di sekitarjalan dan sangat menggangu kelancaranlalu lintas, belum lagi malam harinya

keadaan yang sangat gelap tanpa pe-nerangan yang memungkinkan tindakkriminal. “Karena ini merupakan jalanalternatif dan banyak dilewati maha-siswa, saya berharap pihak Rektoratmemperhatikannya. Karena semakinhari jalan ini semakin hancur,” ungkap-nya.

Hal serupa disampaikan WahyuPatri, Mahasiswa Fakultas Kedokteranangkatan 2006. “Harus jalan dibelakang Fakultas Teknik diperbaiki,minimal sampai ke UKM-nya saja(Fakultas Teknik-red),” kesal Patri

Hal ini menjadi penting karenajalan yang menembuskan Jalan Perdanadan kampus Untan ini merupakan jalanpintas dan bisa menghemat waktumahasiswa. “Jalan tersebut merupakanjalan pintas, daripada mutar ke jalan AYani, khan jauh, lagi pula jalan hancurdapat menyebabkan motor bocor, jikaperlu pake penerangan,” tambahnya.

Ali, kepala Sub Bagian RumahTangga mengatakan, jalan yang banyakdilewati Mahasiswa tersebut memangrusak dan akan diperbaiki, tapi tidakdalam waktu dekat ini, karena jalanmenuju Rektorat lebih diprioritaskan.Setelah itu baru jalan-jalan yangmerupakan asset Untan. “Diharapkandengan perbaikan jalan dapat memu-dahkan aktifitas dan mempercepatsampai pada tujuan,” pungkasnya.[]

Jalan Untan-PerdanaMendesak Diperbaiki

Oleh ELLIA MARLIANY

Foto : Tina/Miun

J

Mapala Teknik Gelar LombaLintas Alam Khatulistiwa

Oleh ERMAWATI

alam rangka menyambutulang tahun ke-31 yang sem-pat vakum, Mapala Fakultas

Tehnik (FT), kembali menggelarlomba Lintas Alam Khatulistiwa (LAKVII) yang akan dilaksanakan pada

tanggal 25 -27 April 2008 mendatang.Kegiatan ini diikuti oleh pelajar tingkatSMA/sederajat se-Kalimantan Barat ,berlokasi di komplek wisata PalmBeach, Singkawang.

Menurut Apit selaku ketua pelak-sana, kegiatan ini bertujuan untukmengembangkan intelektual sertameningkatkan mental dan fisik. Selain

kegiatan melintasi berbagai medandengan permainan-permainan berupaoutbond , juga diadakan penyuluhantentang permasalahan remaja yangsedang berkembang pada saat ini.

“Kegiatan ini dilakukan sebagaisalah satu bentuk pengabdian Maha-siswa Pecinta Alam.” tambahnya meng-akhiri pembicaraan.[]

D

Kerusakan jalan yang menghubungkan Jalan Perdana dengan Kampus Untan, cukupdikeluhkan mahasiswa, selain dekat dengan kost dan asrama mahasiswa, juga dirasa iritbiaya dan tenaga. Tapi harus waspada, karena rawan akan bocornya kendaraan.

Page 8: Civitas edisi 44

Edisi 44/ Thn.X/April/ 20088

Khusus Civitas

tadion Sepak Bola dan Lapa-ngan Tenis di Jalan Daya Nasio-nal nampak “usang”. Bahkan la-

pangan tennis itu berubah fungsi men-jadi “lapangan futsal” bagi sebagianorang yang sering beraktifitas di dekatlapangan tersebut.

Terbengkalainya pengelolaan sta-dion sepak bola dan lapangan tennisdikarenakan belum tersedianya angga-ran. Padahal Untan telah mendapatkandukungan dari DPRD, hal ini tercan-tum pada surat keputusan (SK) DPRDtanggal 18 maret 2004, no 045/44/III/DPRD, tentang dukungan kegiatanpembangunan fasilitas sarana dan pra-sarana olahraga. Namun sampai saat inibelum nampak hasilnya.

Menurut Kepala Sub Bagian RumahTangga (RT), Ali, tahun ini pihak Un-tan akan mencoba mengajukan angga-ran, jika dikabulkan berar ti dana

Fasilitas Olahraga yang TerlupakanOleh DICKY ARMANDO

tersebut akan diambil dari APBN.kemungkinan tahun 2009 baru akanterealisasi pengelolaan kembali. Namunmenurut SK Rektor Universitas Tan-

jungpura no 216/J22/OR/2004, untukpengelolaan prasarana olahraga adalahwewenang Pembantu Rektor III. Na-

S

etidakjelasan biaya wisuda tersebut menimbulkantanda tanya besar bagi mahasiswa. Setiap fakultasmenetapkan biaya wisuda berbeda dengan universi-

tas. Terjadinya penambahan biaya lingkungan, biaya alumni,dokumentasi. seharusnya jumlah seluruh biaya wisuda Rp180.500 untuk S1 dan Rp 165.500 untuk diploma.

Untuk pengambilan ijazah dan taranskip juga terdapatperbedaan setiap fakultas. Di fakultas kehutanan untukmendapatkan enam belas ijazah dan transkip mahsiswa harusmembayar Rp. 15.000. “Sudah gak ada rincian, ngambilijazah dan transkip nilai bayar lagi. Jika dikalikan denganjumlah mahasiswa yang wisuda uangnya berapa?,” kata

Mahasiswa Untan PertanyakanMahalnya Biaya Wisuda

Oleh AGUSTINAH

Fatimah sarjana Fakultas Kehutanan (Fahutan) angkatan2001.

Mahmud Yusuf selaku Pembantu Dekan 1, Fahutanmenjelaskan, perbadaan biaya wisuda dari fakultas masing-

Mahasiswa Untan yang telahmemperoleh gelar sarjana baik S1maupun Diploma, Kamis (28/2)pertanyakan biaya wisuda yangmahal karena terdapat rincian yangkurang jelas.

K

Bersambung ke halaman 11

Foto : Ellia/Miun

Foto : Eka/MiunLapangan Tennis dulunya, sekarang telah berubah fungsi menjadi lapangan futsal. Idekreatif ini patut diacungi jempol, daripada ‘nganggur’ dan tidak termanfaatkan lebih baikdigunakan sebagai sarana olahraga Futsal.

Bersambung ke halaman 11

Kemeriahan Wisuda ternyata memakan dana yang tidak sedikit.Bahkan pada salah satu fakultas hampir mencapai setengah jutaanuntuk acara seremonial tersebut.

Page 9: Civitas edisi 44

Edisi 44/ Thn.X/April/ 2008 9

Khusus Civitas

enertiban PKL ini dilakukanuntuk merapikan kawasanUntan. Seper ti depan Ru-

sunawa, sekitar bundaran dan ImamBonjol. Menurut Chairil Effendi,Rektor Untan, keberadaan PKL ikutbertanggungjawab atas ketidakrapian dilingkungan Untan dan diharapkanpemerintah kota turut ser ta me-nertibkan daerah Iman Bonjol yangmasih mencerminkan wajah kawasanpendidikan.Untan. Selain penertipanPKL, juga akan dilakukan penghijauansebagai langkah awal perbenahanlingkungan.

“Untan mempersilakan PKL untuktetap beraktifitas, asal jangan dilingkunganUntan. Keberadaan PKLtersebut sedikit banyak mempermudahMahasiswa. namun diharapkan Maha-siswa dapat memahami dan mendukung

Untan Tertibkan PKL

Oleh PENI SAWALINA

Untan tertibkan PKL (pedagang kaki lima)di lingkungan Untan. Berdasarkan surat peringatanrektor (20/2). Sebelumnya peringatan tersebutmenggunakan cara persuasif namun tidakdiindahkan.

kebijaksanaan ini, dengan tidak membelidagangan yang ditawarkan PKL,” kataChairil menambahkan.

Penertiban ini menimbulkan prodan kontra dikalangan Mahasiswa. AntiMahasiswa Fekon (Fakultas Ekonomi-red) mengatakan bahwa tindakantersebut kurang bijaksana karenamenghilangkan sumber nafkah oranglain, kecuali pihak rektor menyediakanlokasi khusus untuk PKL tersebut.Berbeda dengan Wendi Mahasiswa(FH) Fakultas Hukum angkatan 2006,”aku sih setuju saja PKL ditertipkan, agarUntan lebih rapi,” katanya.

Surat peringatan tersebut merupa-kan tindakan efektif, terbukti sudahtidak tampak lagi warung-warung yangberada di depan Rusunawa Untan.Jumari, PKL yang menerima suratperingatan mengaku menerima pasrahkeputusan tersebut. “kami memangnumpang di lahan orang jadi kalau ada

keputusan ini yah pasrah saja, sementaraini kami belum mempaunyai lokasibaru untuk berjualan,” katanya disela-sela aktifitas terakhir di depan Ru-sunawa karena esoknya warung tersebutharus sudah tidak berdiri lagi di lahantersebut.

Hal serupa juga dikatakan Suri,penjual BBM di daerah bundaranmengaku pasrah akan nasibnya, namundia berharap pihak Untan bisa mene-tapkan lokasi baru untuk mereka,karena menjadi PKL mereka bisamendapatkan sesuap nasi. Apalagidengan adanya penertiban ini matapencarian mereka akan hilang.

Menanggapi masalah tersebut WakilBEM Untan Mustadi mengatakanpenertiban tersebut merupakan “sima-lakama”, karena penertiban PKL berartitercapainya suatu citra kawasan pen-didikan yang ditampilkan sesuai diingin-kan. Namun secara estestika dan sosial,penertiban tersebut akan menghilangkanmata pencarian orang lain, apalagi disaatperekonomian saat ini. “Apapun yangdiputuskan Untan, kami berharap agarestetika juga diperhatikan, harus adakesepakatan kedua pihak,” kata Mus-tadi.[]

P

Rekruitmen LPM Untan

------>>>> coming soon >>>>

Page 10: Civitas edisi 44

10 Edisi 44 /Thn.X/ April/ 2008

Kampus Civitas

erbatuan disertai pasir, berge-lombang dan sempit. itulahgambaran parkiran FKIP

Untan. Kamis (17/4), genangan airhujan di tengah-tengah area parkirsemakin memperburuk keadaan. Kehan-curan tersebut membuat sebagianmahasiswa mengeluh karena susahuntuk memarkirkan motor mereka,akibatnya ada sebagian yang memar-kirkan ditempat yang tak semestinya.

Linda Mahasiswa FKIP 2005,merasa kecewa dengan keadaan FKIPyang hancur, padahal sebagai fakultasprimadona, sudah selayaknya membe-rikan pelayanan terbaik bagi mahasiswabaik sarana dan prasarana,” parkiran inimembuat saya yang tadinya mau cepatjadi lama, bahkan buat markirkanmotor saja bisa menghabiskan waktubeberapa menit,” kata Linda.

Menurut Agung, petugas yangmerapikan parkiran kadang-kadang ada

Parkiran FKIP HancurOleh AGUSTINAH

motor yang jatuh sehingga memperlam-bat tugasnya. ”Waktu hujan jadi becekkarena banyak batu-batu sudah lepassehingga banyak tanah kuning yang licin,kami berharap pihak fakultas memper-hatiakan masalah ini, sebelum ada kor-ban yang jatuh,” jelasnya disela-selabertugas merapikan motor.

Di depan halte tampak jelas tinggirendahnya permukaan parkiran denganlebar kurang lebih 4 meter panjang kira-kira 90 meter dari jalan, depannyamenjorok ke parit kecil yang sewaktu-waktu bisa saja menjatuhkan motor ditempat itu. Sedang parkiran depan,mengarah pada gerbang fakultas dapatkita lihat berbatuan yang sudah hancur,berlubang-lubang memperlambat mo-tor yang berlalu-lalang. Belum lagi didalamnya batu-batu besar dan kecilmewarnai area parkir. Pasir yang belumjelas buat apa menambah licinnyaparkiran FKIP.

Dengan jumlah sekitar 3559 maha-siswa baik S1 reguler maupun nonreguler dan diploma, memperlihatkan

Foto: Tinah/Miun

ketidak seimbangan besarnya arealparkir yang sempit, tak jarang darimahasiswa yang memarkir motornyatidak sesuai dengan tempatnya aliassalah tempat. ”Kadang saya markirditempat lain biar keluarnya lebihmudah. Harusnya sebagai fakultasprimadona fasilitas diperhatikan dong,parkirannya disemen kek agar gakmerusak motor,” kata Agustina Usma-wati Mahasiswa FKIP IPS Ekonomi ini.

Sejalan dengan Agus, Widia maha-siswa angkatan 2006 non regulermenjelaskan harusnya parkiran danfasilitas lain diperhatikan dan rusakharus cepat diperbaiki agar tidak adakorban jiwa,” FKIP sebagai kampus yangbanyak peminatnya jangan cuma maha-siswa saja yang terus ditambah, kalauparkiran banyak bebatuannya hancur,kan parah banget, ada tinggi ada rendah,gimana tuh, betulinlah,” kata widia.

Menanggapi masalah tersebutAswandi Dekan FKIP mengungkapkanparkiran akan dibangun besertaandengan pagar dan pembangunan kam-pus dalam taman, sejauh ini langkahyang sudah diambilnya untuk memper-baiki fasilitas kampus sudah akandilaksanakan. Pengajuan proposal jugasudah direncanakan dengan jumlahdana sekitar Rp. 275.475.000. Danatersebut akan diperoleh dari alumniFKIP dan wakil walikota singkawangEdi R. Yacoub, Murkes effendi bupatiketapang. ”Dana tersebut juga akandigunakan untuk membentuk tempat-tempat belajar untuk mahasiswa,nantinya parkiran akan dipindahkandekat fakultas MIPA, disemen dan akandibuat atap,” kata Aswandi saat ditemuidiruang kerjanya (3/3).[]

POJOK

PKL di Untan ditertibkanOrang cari duit kok di larang...

Mahasiswa Untan memper-tanyakan mahalnya biayawisudaIni masih belum berstatus BHPlhoo.. apalagi kalau sudah ya...?

[Bang Miun]

B

Lahan parkir FKIP Untan hancur, saat hujan lahan lahan menjadi tergenang, saat keringterlihat deraian bebatuan dan cekungan lobang.

Ralat BeritaPada Tabloid Mimbar Untan Edisi 13 tertulis: Nidya, mahasiswi Fisip mengalami halserupa. Bahkan setiap menerima beasisawa, dirinya diwajibkan membayar sumbanganyang didalihkan sebagai sumbangan sukarela.Harusnya: Nidya, mahasiswa Fisip mengalami hal serupa. Baru kali ini dirinyadiwajibkan membayar sumbangan yang didalihkan sebagai sumbangan sukarela.

Page 11: Civitas edisi 44

11

Civitas Lensa

Edisi 44/Thn.X/ April/ 2008

Serimonial Civitas

Pramuka Untan MenggelarTanjungpura Schotmentship Camp ‘08

Oleh PENI SAWALINA

Praja muda karana,Satyaku ku dharmakan,Dharma ku ku bhaktikan.

masing sudah mendapat persetujuan dari Rektor. Perbedaantersebut disesuaikan dengan kegiatan yang diadakan. DiFahutan sendiri mahasiswa yang wisuda juga di wajibkanmembayar uang perpustakaan untuk perbaikan serta penam-bahan buku-buku. Sedangkan penambahan biaya lingkunganPD 1 Fahutan mengatakan Pemeliharaan lingkungan fakultasberbeda dengan lingkungan universitas,” jelas saja ada per-bedaan” katanya

Sedangkan di FMIPA Rp. 450.000 harus dibayar untukmengambil ijazah. “Jadi kalau kita tidak ikut wisuda kitatidak bisa mengambil ijazahnya” katanya. Adanya uangalumni sebesar Rp. 50.000 yang juga dipertanyakan. “Lebihbaik ditiadakan jika kita juga tidak tau apa manfaatnya uangalumni tersebut,” kata Yanti sarjanawati MIPA angkatan 2002.

Thamrin dekan Fakultas MIPA dan Fakultas Kedokteran(FK) mengungkapkan biaya wisuda juga kepentingan ma-hasiswa. Seperti untuk keperluan syukuran dan keperluanlain. “Jika mahasiswa mengeluhkan biaya wisuda mahal, se-

baiknya acara wisuda dihilangkan, ekstremnya gak adakegiatan apapun setelah sarjana, jadi setelah penyerahanwisudawan/wisudawati dari pihak Rektor yah sudah selesai,”kata Thamrin.[]

Tu

Sambungan halaman 8

mun, Ali, mengaku bingung tentang kewenangan pengelolaantersebut. Dimana jadwal pemakaian lapangan diatur olehbagian RT serta banyak mahasiswa meminta izin penggunaanlapangan padanya.

Berbeda dengan pengelolaan lapangan tennis dekat stadionsepak bola. Lapangan tersebut asset Untan, namun belumjelas pengelolaannya. “Awalnya lapangan tennis tersebutdidirikan atas bantuan dari Bank Negara Indonesia (BNI),tapi sampai sekarang belum ketahuan siapa pengelolanya,”kata Ali.

Merasa kurangnya fasilitas pendukung olahraga UntanBadan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi(Fekon), berinisiatif untuk membangun lapangan olahragamultiguna tepat di depan laboratorium computer fakultas

ekonomi.Pembangunan ini bertujuan menggali bakat Mahasiswa.

Pembangunan tersebut akan dilaksanakan akhir bulan Maretatau April hasil kerjasama dengan pemerintah kota.Diharapkan dengan pembangunan ini dapat memicu Untanutnuk mengelola kembali lapangan yang terlupakan.

Menanggapi masalah tersebut Tabo, Mahasiswa FakultasKehutanan (Fahutan) angkatan 2007 mengatakan lapanganolahraga sebagai sarana penting sebaiknya diperbaiki cepat,agar bakat mahasiswa dalam olahraga bisa tersalurkan.

Hal serupa disampaikan Wira, Mahasiswa Fahutan,angkatan 2007 lapangan tersebut sebaikanya cepat diperbaikidan dikelola agar dapat digunakan secara optimal sertadigunakan oleh mahasiswa untan, bukan orang luar[].

Itulah sebait lagu mars pramuka menjadi tema“Tanjungpura Schotmentship Camp ‘08 pada Senin-Sabtu(17-22/3) lalu. Agenda tahunan ini bertujuan memperingatikelahiran Bapak Pandu Se-Dunia, Boden Powell.

Tanjungpura Schotmenship Camp di gelar di StadionUntan Jalan Daya Nasional, diikuti 300 siswa/siswi tingkatSMA (Sekolah Menengah Atas) Se-Kalbar. Peserta terdiridari penega dan pandega berusia 17–25 tahun, berasal dari

delapan kabupaten di Kalimantan Barat yaitu Melawi,Sintang, Sanggau, Sekadau, Kubu Raya, Pontianak, Pontianakkota, dan Bengkayang.

Selain memperingati kelahiran Boden Powell, kegiatanini juga bertujuan meningkatkan persatuan dan kesatuan,mempererat silahturahmi antar Pramuka dan masyarakatserta mengembangkan minat, bakat dan keterampilan pesertaagar lebih inovatif. Ketua panitia Tanjungpura SchotmenshipCamp Rudi Lam Syah berharap, Rektor Untan dan anggotapramuka dapat merevitalisasi sendiri pramuka.

Namun, dilain pihak kekecewaan dirasakan pesertaputri yang berasal dari Kab. Sintang dan Kab. Sekadau. Merekamengharapkan agar kedepannya acara ini bisa lebih menarikdan ramai. “nggak ada pilih kasih lagi seperti yang kamirasakan” kata mereka serempak.[]

Sambungan halaman 8

PENGUMUMAN PEMENANG TTSTABLOID MIMBAR UNTAN EDISI 13

Nama : Swiss Samsas SassuriNIM : C01104083Fakultas : Pertanian Untan

Bingkisan dapat diambil pada Redaksi Mimbar Untanpaling lambat tanggal 28 April 2008, dialamat : JalanDaya Nasional Komplek Gedung MKDU Untan. Terima

kasih atas partisipasinya.[]

Page 12: Civitas edisi 44

Edisi 44/ Thn.X/April/ 200812

Religius Civitas

ata “Ichinen” berasal dariBahasa Jepang yang mencakupempat pengertian, meliputi :

pertama, perasaan hati yang sangatmendalam. Lalu yang kedua, keperca-yaan hati yang sangat mendalam. Ketiga,hal-hal yang sering teringat. Dan yangkeempat, kurun waktu yang singkat.

Dengan kata lain, bila kita memi-liki “Ichinen” berarti memiliki ke-inginan yang sungguh-sungguh. Seringdikatakan bahwa terwujud atau tidak-nya keinginan kita tergantung pada dasardari keinginan tersebut. Keiginan akandapat mudah tercapai jika memilikidasar untuk kebahagiaan orang lain.Dan sebaliknya, jika keinginan itu hanyaego kita, untuk kebahagiaan pribadikita, maka akan susah tercapai. Kalau-

“Ichinen” Dalam AgamaBuddha Nichiren Syosyu

Oleh AGUSTINA pun tercapai tidak akan menimbulkansuatu kebahagiaan atau kepuasan.

Sang Budha sering mengajar hen-daknya kita selalu meninjau ulangterhadap dasar dari setiap keinginankita. Setelah memiliki dasar untukkebahagiaan orang lain, kita harus tetapkonsisten terhadap keinginan tersebut.

Keinginan yang kuat disertai denganpelaksanaan dan doa. Banyak orangyang memiliki keinginan, tetapi tidakmelakukan pelaksanaan selanjutnya.Sebagai contoh, ada seorang mahasiswayang memiliki keinginan untuk dapatmenulis essay.

Dasar dari keinginan tersebut adalahuntuk egonya, yakni untuk mendapat-kan uang sebagai tambahan penghasilan.

Dalam mewujudkannya, mahasiswatersebut bisa saja putus asa di tengah jalanatau mengalami banyak halangan,

sehingga tidak dapat menyelesaikan es-say tersebut. Kalaupun essay tersebutselesai, mahasiswa tersebut akan men-dapatkan uang sebagai honor tulisannya.Hal itu dapat membuat mahasiswabahagia, tetapi kebahagiaan itu tidakakan bertahan lama. Berbeda halnyajika dasar tujuan menulis essay tersebutadalah supaya orang membacanyamampu mendapatkan wawasan baru.Jika seperti itu keadaannya, maka yangdihasilkan dari penulisan essay tersebutakan mampu memberikan kebahagiaanyang lebih lama

Jadi, sang Budha selalu mengajarkanbahwa kita harus mendasarkan segalahal untuk kebahagiaan orang lainmaupun makhluk lain.[]

(Penulis ialah mahasiswa Hukumangkatan 2007)

K