newsletter pariwisata edisi 44 - agustus 2013

36
Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013 halm. 30 halm. 16 halm. 13 Toilet Memang Masalah Dunia Kita di Pasar Australia Menduniakan Musik Bambu AS mengumumkan bernada bangga, industri travel-nya rata-rata membuka 12 ribu kesempatan kerja per bulan sepanjang setengah tahun 2013. Tahun 2012 angka rata-rata itu 8.000. Upaya terus diperbarui demi menarik lebih banyak lagi wisman. Sementara itu, China, segera mem- permudah visa, khususnya agar para kerabat warga asing yang tinggal di negeri itu, sebanyak mungkin mudah datang berkunjung. Uni Emirat Arab dengan Kota Dubai yang kaya raya, serius hendak mencapai 20 juta wisman tahun 2020, setelah tahun 2013 ini mencatat 10 juta. Dan persis sama seperti Jepang. Israel yang panas, sengaja mengumumkan sangat rinci, berapa miliar dollar diperolehnya dari 1,7 juta wisman selama semester I 2013 ini. halm. 9 Berlayarlah Dewaruci Kami Kita dan Dunia Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013 www.newsletter-pariwisataindonesia.com Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-68

Upload: muhammad-muslih

Post on 09-Mar-2016

232 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Newsletter Pariwisata Edisi 44 - Agustus 2013

TRANSCRIPT

Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

halm. 30halm. 16halm. 13

Toilet Memang Masalah Dunia

Kita di PasarAustralia

Menduniakan Musik Bambu

AS mengumumkan bernada bangga, industri travel-nya rata-rata membuka 12 ribu kesempatan kerja per bulan sepanjang setengah tahun 2013. Tahun 2012 angka rata-rata itu 8.000. Upaya terus diperbarui demi menarik lebih banyak lagi wisman. Sementara itu, China, segera mem-permudah visa, khususnya agar para kerabat warga asing yang tinggal di negeri itu, sebanyak mungkin mudah datang berkunjung. Uni Emirat Arab dengan Kota Dubai yang kaya raya, serius hendak mencapai 20 juta wisman tahun 2020, setelah tahun 2013 ini mencatat 10 juta. Dan persis sama seperti Jepang. Israel yang panas, sengaja mengumumkan sangat rinci, berapa miliar dollar diperolehnya dari 1,7 juta wisman selama semester I 2013 ini.

halm. 9

BerlayarlahDewaruci Kami

Kita dan Dunia

Vol. 4 lNo. 44 lAgustus 2013

www.newsletter-pariwisataindonesia.com

DirgahayuKemerdekaanRepublikIndonesia ke-68

2 Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Begitulah beberapa tahun terakhir ini, nyaris setiap negeri, yang kaya dan yang miskin di barat, utara, timur dan selatan menunjukkan ‘hasrat

be sar’ memajukan pariwisata. Tak hanya meng-inginkan sebanyak mungkin wisman masuk dari mancanegara, juga mendorong warganya agar lebih banyak berwisata di dalam negeri masing-masing. Tak terkecuali China, Arab Saudi, Amerika Serikat atau Uni Emirat Arab. Persaingan kian laju.

Sebagaimana di geo-ekonomi dan geo-politik, ada klasifikasi siapa yang terkuat, —adidaya—, agaknya pariwisata pun bisa menciptakan adi-dayanya sendiri.

Selama ini Amerika Serikat, di pariwisata juga tergolong adi daya global, di susul Perancis, namun belakangan ini cenderung bergeser ke China. Itu jika diukur dari memperbandingkan jumlah total setiap tahun wisatawan outbound dan inbound mereka.

Satu laporan terakhir dari chinadaily.com.cn mencatat tahun lalu 2012 outbound traveler dari China membelanjakan 102 miliar dolar (623,85 miliar yuan), jumlah itu meloncatkannya ke nomor satu tertinggi di dunia dalam hal out-bound tourism consumption. Tahun 2002 masih diperingkat ketujuh.

Di Eropa saja tahun lalu itu mereka mem be -lanjakan $ 4,1 miliar. Hebatnya lagi, turis China di

Pengarah:Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi KreatifPenanggungjawab: Direktur Jenderal Pemasaran PariwisataWakil Penanggungjawab: Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata

Penerbit/Pemimpin Redaksi: Arifin Hutabarat

Dewan Redaksi: Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri; Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri; Direktur Konvensi, Insentive, Even dan Wisata Minat Khusus; Direktur Pencitraan Indonesia; T. Burhanuddin; Wisnu B. Sulaiman. Reporter: Benito LopulalanAlamat: Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jl. Medan Merdeka Barat No.17, Lantai 3 Jakarta 10110

Telp : 021 383 8220Fax : 021 380 8612,Email : [email protected]

www.newsletter-pariwisataindonesia.com

Jika Anda mem­punyai informasi dan pendapat un­tuk Newsletter ini, silakan kirim ke alamat di atas.

Kita dan Dunia

Eropa tahun 2012 meninggalkan $ 130,8 juta tax refund yang tidak mereka klaim. Sebabnya dua saja: mereka tak mengetahui persis prosedurnya, dan, bahasa sebagai rintangan.

Ketika memperlihatkan pertumbuhan inbound ke Indonesia untuk semester 1 2013, Menteri Parekraf Mari Elka Pangestu me ne gaskan: “Over all main destination kita tumbuh baik. Malahan pertumbuhan tinggi, Lombok 72%, ini karena ada direct flight, Silk Air (dari Singapura).”

Nah, setidaknya di ASEAN, Indonesia sejati-nya mempunyai ‘bakat’ untuk menjadi adidaya. Ini menarik, term itu dilontarkan dalam satu diskusi di TVRI beberapa waktu lalu, di forum Sugeng Sarjadi bersama Wamen Parekraf Sapta Nirwandar, dan Panca Dahana, budayawan.

Tak bisa dipungkiri Cina berpotensi menjadi adidaya pariwisata dunia melihat dari jumlah wisatawan yang outbound dari negeri itu, mau-pun inbound dari mancanegara. Tahun 2012 inbound mencapai sekitar 32 juta dan outbound 82 juta orang. Jerman dan AS sudah ditinggal-kannya dari sudut jumlah outbound itu.

AS sendiri, mengejar juga arus inbound hing-ga bangga mengumumkan kaitan terbukanya lapangan kerja sekurang-kurangnya bagi 12.000 pekerja setiap bulan terkait meningkatnya pari-wisata Paman Sam selama semester pertama 2013.

Jepang bangga dan bersemangat meng-umumkan bahwa tahun ini akan mencapai 10 juta kunjungan wisman, setelah semester I 2013 diterimanya 4,9 juta wisman.

Bahkan Dubai, Uni Emirat Arab, yang berkat kekayaan minyak sebenarnya membuatnya tak perlu kerja keras lagi, juga mempublikasikan strategi yang berharap pariwisatanya semakain maju. Semester 1 tahun 2013 ini telah diterima-nya 5,5 juta, dan menargetkan tahun 2020 akan menarik kunjungan 20 juta. Jumlah 10 juta telah dicapainya tahun 2012.

Hmm, Jepang? Sampai lima tahun yang lalu berstatus lahan yang lucrative memproduksi wisatawan ke mancanegara, kini malahan me-ngencangkan kecepatannya meraih 20 juta wis-man tahun 2020, setelah tahun 2013 ini diyakini-

BintangMahaputeraAdipradana

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu menerima Tanda Ke-hormatan Bintang Mahaputera Adipradana.

Penghargaan tersebut diberikan lang-sung oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono kepada Mari Elka Pangestu, hari Selasa (13/8) di Istana Negara, Jakarta.

Bintang Mahaputera Adipradana adalah tanda ke-hormatan yang diberikan Presiden RI kepada seseorang yang dinilai mempunyai jasa yang besar terhadap bangsa dan negara Indonesia.

UU No 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan tanda Kehormatan menyatakan beberapa syarat khusus un-tuk menerima Bintang Mahaputera. Antara lain, berjasa luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa dan negara.

Selain itu, penerima penghargaan tersebut dinilai dengan pengabdian dan pengorbanannya di bidang sosial, politik, ekonomi, hukum, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, dan beberapa bidang lain yang besar manfaatnya bagi bangsa dan negara. Selanjutnya, darmabakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional dan internasional. n

3Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Kerjasama Luar Negeri

nya mencapai 10 juta.Afrika? Kunjungan Presiden Barack Obama

tahun ini, —pertama kali Presiden AS datang ke benua hitam—, dimanfaatkan jadi strategi mempromosikan pariwisata, agar orang Amerika berbondong-bondonglah berkunjung ke Afrika sebagai turis. Kelompok demi kelompok antar-negara di benua itu mulai membentuk diri bertu-juan memajukan pariwisata bersama.

K e Italia, Menteri Parekraf Mari Elka Pangestu menemui Menteri Wari-san Budaya dan Pariwisata Italia, Massimo Bray; Wakil Menteri Pem-

bangunan Ekonomi, Carlo Calenda; dan Wakil Menteri Luar Negeri, Bruno Archi, bulan Juli lalu. Juga bertemu dengan para pelaku ekonomi krea-tif Italia, bidang fashion, salah satu keunggulan Italia sebagai trendsetter di dunia.

Dubes RI untuk Italia, August Parengkuan, menjelaskan, pertemuan-pertemuan itu merun-dingkan upaya meningkatkan kerja sama pari-wisata dan ekonomi kreatif.

Nota kesepahaman kerja sama di bidang pari-wisata diharapkan dapat ditandatangani sebe-lum akhir tahun 2013 ini.

“Kita punya peluang besar untuk melakukan kerja sama dengan Italia di bidang ekonomi kreatif, khususnya untuk industri fashion, desain dan kuliner,” kata Menteri.

Dengan berbagai organisasi pemerintahan, lembaga-lembaga kepariwisataan internasional dan asosiasi, Indonesia tengah berupaya mem-produktifkan diplomasi dan kerja sama.

maestro Italia, Guiseppe Verdi di Indonesia. Indonesia memastikan diri menjadi salah satu

negara peserta pameran World Expo Milano 2015 yang akan berlangsung selama enam bulan dari tanggal 1 Mei hingga 30 Oktober 2015.

Expo Milano itu akan dikunjungi 20 juta orang dari seluruh dunia. Menparekraf telah ditunjuk Pemerintah RI sebagai Komisioner Jenderal da-lam kegiatan tersebut.

Adapun even bertajuk ‘55 th International Art Exhibition of the Venice Biennale’ disebutkan tadi, itu tengah berlangsung selama enam bulan dari 1 Juni hingga akhir November 2013.

Jutaan penggemar seni rupa dunia, termasuk wisatawan yang datang ke kota Venice (tiap

Dampak Ekonomi Pariwisata Indonesia

2012Penghitungan dampak ekonomi menunjukkan

pariwisata di Indonesia memberi kesempatan kerja pada sekitar 9.274.797 orang, memberikan gaji/

upah total Rp 10.444.954 juta, dan menghasilkan pajak sebesar 3,77 % dari keseluruhan

jumlah pajak yang diterima negara. Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas)

ini selanjutnya dapat menegaskan pesan tadi: “Sudahlah, jangan ada yang ragu lagi!”

Kerja sama pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan dapat dilakukan dengan melibatkan sektor swasta. Tahun 2014 akan dirayakan hu-bungan diplomatik ke-65 kedua negara, dan tahun 2015 Indonesia ikut serta di Milano Expo.

Tahun 2013 ini Indonesia tampil di even besar selama enam bulan, Venice Biannele, di Venesia. Menteri Pariwisata dan Warisan Budaya Italia, Massimo Bray, menawarkan peningkatan people to people contact antarkedua negara mela-lui berbagai kerja sama termasuk pendidikan dan pelatihan di bidang ekonomi kreatif. Salah sa-tunya dengan saling mengirimkan para pelaku ekonomi kreatif untuk pertunjukan dan pameran, termasuk menyelenggarakan perayaan kelahiran

Berunding dengan menteri­menteri di Italia.

4 Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

KitaJadi, kesibukan dunia beberapa tahun terakhir

di bidang pariwisata, pada galibnya telah me-nyuarakan pesan keras: “Sudahlah, jangan ada yang ragu lagi. Bagi mereka yang memang memi-liki potensi pariwisata, majukanlah, itu dapat di-andalkan untuk mensejahterakan masyarakat.”

Indonesia memiliki daya tarik alam yang amat sangat variatif, dari pegunungan, peda-laman darat, hutan, sungai, danau, hingga laut luas de ngan pantai terpanjang kedua di dunia; budaya mulai yang etnik cerminan dan jaman neolitik hingga tradisional, kontemporer dan modern; pusat-pusat kreatif seni budaya dan me-dia. Dan seterusnya.

Hanya di Madura ada karapan sapi tradisional alias lomba lari sapi, di Lembah Baliem masih terdapat budaya mewakili kehidupan neolitik, keturunan ‘dinosaurus’ Komodo hanya hidup di

Pulau Komodo, sementara pulau-pulau NTT di sebelahnya menyimpan kekayaan dan keajaiban alam, tradisi bahari hingga tenun ikat.

Hanya di sana ada Lembata, tradisi menang-kap paus dengan tombak kayu, dan nilai-nilai tradisional adat yang melekat di masyarakatnya. Alam bawah laut yang menakjubkan di laut-laut kawasan tengah dan timur Indonesia.

Sungai-sungai besar seperti Kapuas, Maha-kam, Barito di Kalimantan, niscaya akan meman-tik minat dan selera manusia-manusia modern di ASEAN dan Asia Pasifik untuk datang menelusuri.

Sekiranya di sana dihidupkan river cruise. Wisata tipe ini ternyata menyumbang cukup be-sar bagi pariwisata di Thailand, Cina, dan akhir-akhir ini Vietnam tengah memacu mengem-bangkannya.

Kalimantan itu menyimpan lebih banyak kemungkinan bisnis dari sungai-sungai yang

panjang membelah hutan tropis, mengantarkan wisatawan bersentuhan dengan kehidupan ma-syarakat Dayak.

Di Sumatra, Sungai Musi panjangnya lebih 500 km, Danau Toba membuat ahli-ahli dunia ber-tanya-tanya akan sejarah kemunculannya yang ‘dahsyat’, dan mewariskan keindahan alam tropis.

Masyarakat di sana pun bagi para penulis akan melahirkan cerita-cerita yang memesona. Hingga sekarang destinasi kita yang dikunjungi wisman ‘terbatas’ fokus pada Bali, Jawa, sebagian kecil Sumatra. Dengan itu saja tahun 2013 ini jumlah wisman antara 8,6 hingga 9 juta.

Renstra (Rencana Strategis) pemasaran pari-wisata memproyeksikan 10 juta wisman tahun 2014. Secara objektif tentu bisa diproyeksikan, manakala potensi alam dan budaya di Suma-tra, Kalimantan, NTT, Sulawesi, Maluku hingga Papua, kelak telah terkelola pariwisatanya se-bagaimana di Jawa-Bali, akan berlipat gandalah jumlah wisman datang ke negeri kepulauan ini.

Apalagi yang sedang berlangsung di dunia kini? Di balik nilai-nilai positif yang dibawa oleh interaksi masyarakat dunia melalui wisata, kini tiap destinasi terjun berlomba dan bersaing, tapi bersamaan itu juga jalinan bekerja sama. Masing-masing mencari dan menerapkan pendekatan berbeda. Ada yang membuka kemudahan visa, melancarkan kegiatan even; merangsang terbu-kanya lapangan kerja; mendorong pertumbuhan industri penerbangan.

Bagusnya, yang esensial dari pariwisata, ia dipahami tak semata menghasilkan nilai eko-nomi. Pariwisata mensyaratkan dan membawa karakter yang ‘harus’, yakni kehidupan aman, tertib, damai. Dan memelihara keseimbangan lingkungan alam.

Di situ nilai-nilai antarbudaya bersentuhan, cenderung membawa pula kemajuan dalam ke-budayaan setiap bangsa. n

tahun mencapai puluhan juta wisatawan). Paviliun Indonesia di situ jelas meningkat-

kan citra Indonesia sebagai negara yang unggul dalam seni budaya kontemporer dengan basis warisan budaya yang kuat serta kreativitas yang luar biasa.

Dampak positif yang diharapkan selain keun-tungan langsung bagi para seniman yang ikut adalah minat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia. Terlebih lagi seribuan media cetak dan elektronik mancanegara mengeksposnya.

Kita dan Dunia

Salah satu bagian tampilan Indonesia di ‘55 th International Art Exhibition

of the Venice Biennale’.

Sungai Musi Palembang, salah satu dari sungai­sungai besar di Indonesia. Niscaya akan memantik minat dan selera manusia-manusia modern di ASEAN dan Asia Pasifik untuk datang menelusurinya.

Menteri Mari Elka Pangestu mengunjungi ajang itu medio Juli lalu.

Andrea Del Mercato, Direktur Jenderal Venice Biennale, yang mendam pinginya, men-gatakan, bahwa Pavilliun Indonesia merupakan salah satu pavilliun terfavorit pada ajang terse-but. Per hari biasanya sekitar 100 orang pengun-jung serius berhenti lama, mengapresiasi dan menikmati karya-karya seni rupa di Paviliun Indonesia, dan pada hari-hari puncak bisa mem-peroleh 500–600 pengunjung. n

5Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

AS Mengejar Job Creation

David Huether, wakil presiden senior dari bidang penelitian dan ekonomi di US Travel Association, memberikan ana-

lisa terhadap pengumuman Departemen Tenaga Kerja AS awal Agustus ini.

Ekonomi AS telah menambahkan 162.000 pe kerjaan di bulan Juli, sementara tingkat pe ngangguran turun tipis menjadi 7,4 persen: “Industri perjalanan telah men-ciptakan rata-rata lebih dari 12.000 peker-jaan per bulan sejauh tahun 2013 ini, itu 50 persen lebih besar daripada pertambahan rata-rata 8.000 pekerjaan per bulan pada 2012. Jumlah pekerja di bidang travel telah menyumbang lebih enam persen terhadap total kesempatan kerja tahun 2013.”

“Sejak awal 2010, industri perjalanan telah menjadi sumber signifikan dari per-tumbuhan lapangan kerja bagi perekono-mian dengan menambahkan pekerjaan hampir setengah juta. Selain itu, pening-katan pekerjaan industri perjalanan telah melebihi tingkat keseluruhan perekono-mian. Telah terisi kembali 92 persen dari pekerjaan yang hilang selama resesi, atau 77 persen dari pekerjaan keseluruhan da-lam perekonomian.

Sementara industri perjalanan tetap menjadi penggerak yang signifikan un-tuk pertumbuhan ekonomi kami dan memimpin jalan dalam penciptaan lapangan kerja, dan kebijakan yang tepat sasaran, membuat lebih mudah bagi pe-ngunjung internasional untuk datang ke AS dan menghabiskan ribuan dolar, jelas menciptakan kesempatan kerja kelas me-nengah, begitu di nyatakannya. n

Kota Kreatif dan Promosi

K epada wartawan, Menteri Pare kraf menceritakan lagi perkembangan in-dustri kreatif. Tentu saja kaitannya sa-ling mendukung dengan pariwisata.

Di Thailand mereka menggunakan mal. Thai-land creative industry council atau apalah nama-nya, itu, kantornya berlokasi di mal. Kepala daerah di Indonesia rasanya bisa meniru seperti itu, dan, ‘ada perbedaan antara desa kreatif dengan kota dan kabupaten kreatif.’

Indonesia telah mengajukan empat kota calon untuk dikukuhkan sebagai Creative City karena pusat dari kreativitas biasanya diciptakan oleh kota. Seperti kota London telah melakukannnya. Yang telah diajukan ke UNESCO yakni Jogja, Solo, Bandung dan Pekalongan.

Menurut Menteri, Bali juga nanti seharusnya dimasukkan. Itu akan mendorong kota-kota menciptakan tempat-tempat kreativitas. Men-ciptakan gelombang kreatif, meningkatkan kesa-daran, dan membangun citra positif atas peker-jaan kreatif di negeri ini.

Mengapa mengajukannya ke UNESCO? Untuk menilai creative atau tidak, tentu harus nya oleh suatu wadah yang credible yang dipercaya. De-ngan mengajukan ke badan di bawah PBB itu, ada kriteria yang harus dipenuhi oleh kota. Sehingga itu akan mendo rong si kota bekerja keras dalam menciptakan prasarana sarana dan program-program agar mendorong ekonomi kreatif hidup di kotanya.

Ada dua kategori kota kreatif kalau saya tidak salah, ujar Menteri. Kota kreatif berbasis crafts seni budaya, dan kota kreatif berbasis disain. Lalu terbentuk creative city network. Menjadi ang-

gotanya tentu akan bermanfaat. Kota anggotanya akan belajar dari kota-kota lain, konsep urban planning-nya, konsep perencanaan kota, kemudi-an membentuk creative art yang karenanya akan memba ngun sarana dan prasarana fisiknya.

Tapi non fisiknya juga akan dinilai apakah pu-nya program-program yang berpihak pada even kreatif. Contohnya boleh jadi Kota Solo, setiap weekend ditentukan jalan yang ditutup dari lalin kendaraan bermotor guna menciptakan tempat ruang kreatif untuk orang pameran jualan, untuk melakukan performance, dan juga pada waktu itu memberi sirup gratis kepada semua UKM kreatif, dan seterusnya. Hal-hal seperti itu akan dinilai oleh UNESCO, selain berbagai kriteria lainnya.

Penelitian sementara ini mengindikasikan po-tensi Malang, Surabaya, Bali. Bicara Bali, masih akan dipilah, Bali sebagai Bali atau lebih spesifik lagi misal Ubud dan Champuan, daerah tertentu mungkin punya cluster.

Bagaimana support pemerintah terhadap ber-bagai industri kreatif ?

Yang pasti, ujar Menteri, itu amanat Undang-Undang. MOU antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kemenparekraf sudah ditanda-tangani, disusun pembagian tugas dan kewena-ngan antara dua Kementerian. Tugas pendidikan dan sekolahnya ber ada pada Dikbud, sedangkan Kemen Parekraf mengurus industri kreatifnya.

Cukup jauh sudah dillakukan, melalui banyak pembahasan bersama para stake holder. Menteri berterus terang Indonesia sedang mempelajari apa yang dilakukan oleh negara lain. Selain sum-ber APBN, bentuk-bentuk apa selain dari fiskal bisa diberikan untuk orang kreatif. n

Kita dan Dunia

Menteri Mari Elka Pangestu di Pasar Tanah Abang. Menurut Menteri, tahun 2020 Indonesia menjadi salah satu pusat fashion busana Muslim dunia.

David Huether

6 Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

KitaDukung

Terus Ide-ide Kreatif

O ktober 2013 nanti, Indonesia ikut serta pada ajang Asia Pacific Broadcasting Union (ABU) TV Song Festival yang akan

berlangsung di Hanoi, Vietnam.Wamen Parekraf Sapta Nirwandar datang

memimpin langsung mengumumkan rencana kegiatan ini. Pemerintah mendukung ide-ide kreatif dalam rangka mempromosikan pariwisa-ta dan ekonomi kreatif di dunia internasional, seperti ide kreatif untuk mengikuti ABU TV Song Festival.

Benny Simajuntak dari Contoh Management menggagasnya, kata Wakil Menteri Parekraf da-lam jumpa pers di kantor Kementerian Parekraf, Kamis (18/7).

ABU Song TV Festival selalu mempertunjuk-kan lagu terpopuler serta menjadi ajang untuk mempromosikan budaya dan pariwisata masing-masing anggota dari 60 negara dengan disiarkan 220 stasiun televisi di kawasan Asia Pacific.

Tahun 2012 lalu, ajang ABU TV Song Festival 2012 berlangsung di Korea Selatan. Indonesia meraih predikat The Best Performance. Festival 2013 ini akan diikuti 15 peserta di antaranya Malaysia, Singapura, Australia, Cina, Hongkong, Thailand. Vietnam, Jepang dan Srilanka, prestasi Indonesia semakin meningkat serta mendapat

Dubai yang kaya raya itu tampak kian serius ‘mengelola’ pariwisa-tanya. Departemen Pariwisata di Uni Emirat Arab merilis capaian

jumlah kunjungan wisman semester pertama tahun 2013, menunjukkan peningkatan 11,1 persen, yakni lebih 5,5 juta pengunjung, penda-patan bisnis akomodasi meningkat 18,6 persen menjadi US $ 3,19 miliar.

Lalu dinyatakan, Dubai sedang menuju Visi Pariwisata tahun 2020 hendak mencapai 20 juta pengunjung, sementara capaian tahun 2012 te-lah dicapainya sebanyak 10 juta wisman.

Sejak awal 2013 ini, di bawah Wakil Presiden dan Perdana Menteri UAE, Penguasa Dubai, dan dipelopori oleh DTCM (Departemen Pariwisata), visi pariwisatanya ialah bagaimana kota itu akan memperoleh jumlah pengunjung berlipat ganda setiap tahun.

Strateginya memposisikan Dubai sebagai tujuan tempat berlibur maupun bagi wisata bisnis dengan menawarkan pariwisata berkelanjutan, luas dan beragam. Uniknya, memasang sasaran pada konsumen generasi baru wisatawan yang buat pertama kali bepergian ke luar negeri dari pasar negara berkembang.

Sejumlah pasar menunjukkan pertumbuhan yang sangat kuat, termasuk negara-negara GCC, Cina, India, Australia dan banyak negara di Eropa.

Dengan capaian disebutkan tadi, diuraikan betapa semua perusahaan hotel dan apartemen hotel pada semester pertama tahun ini mencatat jumlah tamu 5.583.379, meningkat 11,1 persen dari 5.027.223 pada semester pertama 2012.

Top 10 pasar sumber pariwisata Dubai tetap sama dengan tahun 2012, dengan beberapa perubahan kecil, dan mencerminkan keragaman pengunjung yang tertarik ke kota itu. Arab Saudi, India, Inggris, Amerika Serikat, Rusia, Jerman, Kuwait, Oman, Cina dan Iran berbaris sebagai sepuluh terbesar pengirim wisatawan periode Januari sampai dengan Juni 2013.

Australia misalnya, peringkat ke-13, memberi kenaikan yang cukup besar dalam jumlah pe-ngunjung, dengan tingkat pertumbuhan 24,3 persen. Ini mencerminkan volume penerbangan meningkat berkat kemitraan antara Emirates Airline dan Qantas, diresmikan pada bulan April 2013.

Tamu dari dua negara yang paling padat penduduknya di dunia, Cina (peringkat 9) dan

Industri Kreatif dan Pariwisata

Kita dan Dunia

perhatian internasional.Di Festival 2013 Indonesia mengirimkan dua

artis penyanyi Shella Tiatira dan Putri Siagian sebagai duo, dengan single hits berjudul Mimpiku ciptaan Atta Javatta, diaransemen oleh Agus Hardiman.

Agus pernah menerima penghargaan AMI Awards 2006 sebagai Produksi Karya Terbaik di lagu Agnes Monica yang berjudul Bukan Milikku Lagi dan Rayen Pono sebagai vocal director.

Untuk itu disiapkan background lagu-lagu dengan latar obyek wisata Lampung, Jawa Te-ngah, dan Lombok NTB.

Wamen Sapta Nirwandar maju selangkah lagi. Diharapkannya agar Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan event ABU TV Song Fes-tival 2014 karena dinilai efektif untuk mempro-mosikan destinasi pariwisata Indonesia ke man-canegara. Itu membuka peluang promosi melalui 220 stasiun televisi secara langsung.

“Untuk melakukan promosi dengan dana yang terbatas, kita harus lebih kreatif agar mem-berikan hasil maksimal atau low cost high impact,” tegasnya.

Strategi low cost high impact tetap diterapkan dalam kegiatan promosi pariwisata, baik di luar negeri maupun di dalam negeri.

Negeri Tajir UEA-Dubai

pun Ikut Bergegas

7Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

India (peringkat 2), terus menunjukkan pen-ingkatan yang kuat, dengan pengunjung dari kedua pasar tersebut naik sekitar 15,8 persen. Pertum buhannya berasal dari kelas menengah dan para traveler yang pertama kali menjadi wisatawan internasional alias first timer going abroad, dan mengakui: semua itu hasil kam-panye pemasaran yang dipimpin oleh peme-rintah dan mitra sektor pariwisata.

Mereka mengumumkan rincian hasil-hasil ekonominya. Hunian hotel rata-rata 84,6 per-sen selama periode enam bulan pertama 2013, naik 2,8 persen dari 81,8 persen pada semes-ter pertama 2012, sementara tingkat hunian apartemen hotel 85,8 persen, naik 6,5 persen dari 79,3 persen pada semester 1 2012.

Ada 16 perusahaan hotel baru telah dibuka sejak Juni 2012, sehingga jumlah perusahaan mencapai 603 dan penambahan 5.484 kamar. Sekarang total 81.492 kamar. Yang membuka hotel baru, termasuk JW Marriott Marquis, Oberoi Hotel Dubai, dan JA Ocean View Hotel.

Rata-rata lama tamu menginap adalah 3,89 hari-kenaikan dari sebelumnya rata-rata 3,82 hari tinggal. Peningkatan lama tinggal telah diidentifikasi sebagai pendorong utama

pertumbuhan pariwisata di Dubai.Diungkapkan juga upaya yang terus me-

manfaatkan fokus Dubai menggarap events dan festival. Peran penerbangan kuat sekali, Emirates dan Lufthansa berbasis di sini.

Fokus Event dan FestivalDalam hal strategi penggarapan event dan

festival, Dubai menyelenggarakan beberapa kegiatan yang ngetop di dunia pada semester pertama tahun ini termasuk konser Justin Bie-ber pertama di Timur Tengah, Cirque du Soleil dan all star line up Amr Diab, Shamma Hamdan dan Hussain Al Jassmi sebagai bagian dari fes-tival musik dunia.

Acara seperti Dubai Shopping Festival, Fes-tival Sastra Airline Emirates, Dubai World Cup, dan Dubai Summer Surprises, memberi kon-tribusi sepenuhnya terhadap pertumbuhan jumlah pengunjung.

Integrasi Festival Dubai dan Pendirian Ritel pencipta Dubai Shopping Festival dan Dubai Summer Surprises dan Modhesh World. Pendek kata, menciptakan, menarik dan memasarkan program even dan festival sepanjang tahun. Demikian pula memasarkan MICE. n

Bermain dengan VisaBeijing ‘memainkan’ visa transit

Lantaran turis yang mendarat di Beijing me-nurun jumlahnya selama enam bulan pertama 2013, maka diputuskanlah pemkot ibu kota negara itu segera meningkatkan promosi ke-bijakan bebas visa 72 jam, demi menarik lebih banyak wisman transit di ibukota RRC itu. Sebe-narnya bebas visa transit itu justru baru saja diberlakukan sejak 1 Januari 2013.

Sekitar 2,14 juta wisatawan mendarat di situ selama semester pertama 2013, penurunan 14,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menurut departemen statistik di Beijing.

Untuk itu pemerintah kota ini segera meng-ajak kerja sama dengan pengelola Bandar Udara Internasional Ibukota Beijing dan maskapai Air China, maksudnya mengadakan program diskon tiket, sambil membangun aliansi untuk menarik wisman mau transit. Penurunan jumlah wisman tahun ke tahun terjadi enam bulan pertama tahun 1989, 1998, 2003 dan 2008.

Khususnya tahun 2013 ini wisatawan dari Jepang dan Korea Selatan, jumlahnya jatuh 54,5 persen dan 22,3 persen selama enam bulan pertama.

Diakui, bahwa selain mata uang yuan yang menguat, yang meningkatkan biaya bagi wisatawan ke China, juga polusi udara sering memberikan kontribusi terhadap kinerja pari-wisata yang merosot di enam bulan pertama, kata Lu Yong, Direktur Beijing Commission of Tourism Development.

Dia bilang, Beijing, bersama-sama dengan banyak kota-kota Cina lainnya, tidak menye-diakan layanan yang memenuhi standar interna-sional, yang berarti cenderung calon wisatawan menjauh.

Jiang Yiyi, Direktur Lembaga Pengembangan Pariwisata Internasional pada Akademi Pari-wisata Cina, mengatakan tiket pesawat murah adalah salah satu cara utama untuk menarik banyak wisatawan transit.

Wamen Parekraf Sapta Nirwandar: Semoga tahun 2014 ABU TV Song Festival

dilaksanakan di Indonesia.

Tak lupa diingatkannya, kita sering men-datangkan grup-grup musik dunia tampil di kota-kota besar di Indonesia, sebaliknya sudah waktunya grup musik atau artis penyanyi kita juga tampil di dunia internasional sehingga se-lain mendatangkan devisa juga mempromosikan budaya Indonesia ke mancanegara. n

8 Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

“Banyak wisatawan lebih memilih berhenti transit, baik karena tiket pesawat lebih murah atau nilai tambah lain. Tiket pesawat murah memainkan peran kunci dalam menarik lebih banyak pengunjung asing,” katanya.

Yang Jinsong, seorang profesor yang meng-khususkan diri dalam pariwisata internasional di akademi itu, mengatakan Beijing harus melaku-kan studi pada wisatawan asing yang menda-patkan keuntungan dari kebijakan bebas visa sehingga bisa menginspirasi produk wisata yang tailor made.

“Banyak dari tur paket tidak lagi memenuhi tuntutan wisatawan asing ,” katanya.

Studi lebih lanjut diperlukan untuk menge-tahui apakah sesungguhnya pengunjung tran-sit yang datang ke Beijing untuk bisnis atau kesenangan?

Takahide Tanaka, direktur sebuah lem-baga medis yang tinggal di Tokyo, telah sering ke Beijing sebagai business traveler, tetapi menga-takan berangsur-angsur Beijing kehilangan daya tariknya, dengan beberapa pilihan wisata yang ditawarkan dalam beberapa tahun terakhir.

“Banyak paket wisata di kota tetap tak berubah selama bertahun-tahun,” katanya. “Terlebih lagi, devaluasi yen dan apresiasi yuan membuat per-jalanan di Cina untuk orang Jepang lebih mahal.”

Modal yang diinvestasikan 25.080.000.000 yuan ($ 4.080.000.000) dalam industri pariwisata pada semester pertama tahun ini, terhitung 8,9 persen dari investasi aktiva tetap Pemkot Bei-jing. Pendapatan pariwisata ibukota mencapai 175.980.000.000 yuan dalam enam bulan pertama 2013, naik 9,1 persen tahun ke tahun, dicatat pula pengeluaran oleh para wisatawan untuk makan-an dan belanja mencapai 91.730.000.000 yuan, meningkat dari tahun ke tahun 11,9 persen.

Pendapatan dari pariwisata domestik di Bei-jing selama enam bulan pertama mencapai 162.070.000.000 yuan, meningkat dari tahun ke tahun sebesar 11,7 persen. Lu memperkirakan pertumbuhan pendapatan pariwisata di semes-ter kedua akan menaik sekitar 10 persen. n

MeningkatkanReuni

KeluargaAsing

China terus mencari jalan-jalan baru, meningkatkan ‘kejelian’, demi meningkatkan inbound tourists. Para kerabat warga asing yang bertempat tinggal di Cina akan segera memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengunjungi ‘orang yang mereka cintai’, berkat peraturan visa yang baru diumumkan pada 22/7/2013.

Dengan peraturan baru, kategori Visa S, akan dibuat untuk kerabat keluarga para profesional dari luar negeri yang bekerja di Cina. Pasangan, anak-anak, orang tua dan mertua semua akan memenuhi syarat untuk visa ketika peraturan itu berlaku mulai September 2013.

Visa S1 memungkinkan tinggal lebih dari enam bulan, sementara Visa S2 untuk kun-jungan singkat.

Dilaporkan oleh China Daily, kategori baru tersebut bagi kerabat ekspatriat asing akan membuat aplikasi lebih nyaman dan lebih mudah. Aturan selama ini menentukan orang asing di Cina untuk reuni keluarga hanya dapat mengajukan permohonan Visa L.

Pemegang visa L bisa datang untuk pari-wisata, reuni keluarga atau urusan pribadi. Kategori visa itulah yang dibagi lagi untuk lebih akurat menyatakan alasan untuk per-jalanan, dengan penjelasan, itu akan dapat memperdalam keterbukaan China, mening-katkan pariwisata dan menarik jumlah orang berbakat lebih banyak dari luar negeri.

Selama 2011, 4.752 orang asing telah diberi izin tinggal tetap. Di antara mereka, lebih dari 1.700 pemegang kartu hijau, pro-fesional luar negeri yang bekerja di Cina, dan sisanya adalah anggota keluarga yang datang berhimpun kembali dengan mereka.

Arthur Glauser, 33, seorang guru di sebuah sekolah internasional di Tianjin telah bekerja di kota itu selama empat tahun. Dia dan istri Cinanya memiliki anak.

Glauser mengatakan orang tuanya tidak pernah dapat kesempatan untuk mengunju-ngi rumahnya di China. “Ini akan menjadi indah untuk orang tua saya menghabiskan sedikit waktu dengan cucu mereka,” katanya.

Orang-orang yang diizinkan untuk meng-ajukan visa S termasuk orang tua dan mertua warga asing, sementara kebanyakan negara di dunia membatasi kebijakan semacam ini hanya pada pasangan dan anak-anak. Sekali-gus juga dilakukan penyederhanaan prosedur untuk Tionghoa perantauan: Dengan demi-kian, Cina meningkatkan hingga menjadi 12 kategori visa.

Diakui pula, itu berarti pemerintahnya perlu melampaui konvensi internasional, yang hanya memungkinkan untuk pasangan dan anak-anak untuk mengunjungi dengan visa reuni keluarga.

“Otoritas keamanan publik akan mengh-adapi lebih banyak tekanan,” diakui oleh pe-jabat Cina.

Ringkas kata, upaya-upaya jeli meman-faatkan kemudahan visa diproduktifkan oleh kota-kota lain: Chengdu, Guangzhou, Shanghai. n

Kita dan Dunia

9Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

PromosiLuar Negeri

BerlayarlahDewaruci Kami

Di dalam negeri, setiap kelem-bagaan dan organisasi yang punya aspek berpotensi kerja sama demi memajukan pariwisata, diajak

masuk ke langkah-langkah dalam pelaksanaan strategi pemasaran pariwisata. Termasuk Ang-katan Laut Republik Indonesia, yang tentu saja strategis demi mencitrakan Indonesia sebagai negeri bahari. Boleh ditambahkan, sebagai salah satu negeri bahari unggulan di bumi ini.

Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan TNI Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), mengenai pelaksanaan kegiatan pro-mosi Wonderful Indonesia melalui program ALRI, Kartika Jala Krida tahun 2013, KRI Dewaruci ditandatangani pada Selasa, 13 Agustus 2013 di atas geladak KRI Dewaruci di Surabaya, Jatim.

Didahului dengan penandatanganan Piagam Kesepakatan Bersama (PKB) No. PK.38/PS.001/MPEK/2013 oleh Kasal Laksamana TNI, Marsetio, dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar. Kemudian dilanjut-kan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) No. PK.06/KS.001/D.PMS/KPEK/2013 oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur Laksamana Muda TNI Anung Pramono dan Direktur Jendral Pemasaran Pariwisata Ke-menparekraf Esthy Reko Astuty.

Kapal Dewaruci itu pun lalu dilepas berlayar menuju Australia, membawa serta misi promosi pariwisata ke salah satu pasar utama, benua Aus-tralia, dan New Zeland.

Kapal legendaris Indonesia (tall ship), Dewaruci, berlayar lagi mulai Selasa, 13 Agustus 2013 untuk perjalanan 60 hari. Dari Surabaya, ke Kupang, dari sana kemudian memasuki perairan Australia un-tuk mencapai Darwin, diteruskan ke Perth, lalu Melbourne, kemudian Hobart, ke Sydney, lalu lanjut ke Auckland (Selandia Baru), kemudian ke Australia lagi, Brisbane dan Cairns, dan ke Darwin untuk kembali ke perairan Indonesia.

Keistimewaannya, selama perjalanan menge-lilingi benua Australia dan Selandia Baru, semua kru bersama taruna Akademi Angkatan Laut akan melakukan kunjungan resmi ke pemerintah daerah setempat sekaligus mempromosikan seni dan budaya Indonesia dan kawasan-kawasan tujuan wisata di negeri bahari Indonesia.

Bahan promosi pariwisata telah dipersiapkan, hendak mengekspos Wonderful Indonesia. Hing-ga pada drum band pun ditampilkan, tim tari juga telah disiapkan termasuk pelatihnya. Fokus-nya pada bagaimana branding kita Wonderful Indonesia terekspos kuat. Di AS pengalaman kita tahun lalu pengunjungnya bisa mencapai 15 ribu per hari, di Australia tahun lalu pengunjungnya bisa mencapai 10 ribu per hari.

Dewaruci nanti akan berlabuh di 9 kota. Di se-tiap kota yang disinggahi Kemenparekraf menu-gaskan tim menyuplai bahan-bahan promosi ke kapal. Disiapkan sedikitnya 10 ribuan materi promosi pariwisata. Kapal ini bergerak ke fokus pasar Indonesia. Maka Kemenparekraf membidik komunitasnya.

“Komunitas itu fanatik ya. Pencinta Dewaruci itu banyak. Jadi bukan hanya mengenai Dewa-rucinya tapi juga ada informasi-informasi lain yang bisa disampaikan. Jadi costly effective,” ujar Nia Niscaya, Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri Kemenparekraf.

Saling MendukungWamen Parekraf Sapta Nirwandar menga-

takan bahwa sudah terbukti pelayaran muhibah internasional KRI Dewaruci memberikan tam-bahan dimensi lain dari tugas AL, bukan hanya menciptakan para perwira tangguh tetapi juga

bisa memberikan citra positif negara Republik Indonesia sekaligus memberi dampak pada kepariwisataan nasional.

Pelayaran muhibah ke Australia di bulan Agustus ini juga sangat penting artinya karena Australia merupakan salah satu negara tetangga

10 Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

terdekat selain Singapura dan Malaysia.Secara nasional ditargetkan wisman dari Aus-

tralia bisa lebih dari 1.200.000 orang di tahun 2013.

Kasal Laksamana TNI Marsetio menegaskan kembali bahwa penandatanganan MoU dan PKS antara TNI AL dan Kemenparekraf merupakan bentuk kegiatan saling mendukung. Kapal ini, selain melaksanakan misi diplomasi, bersamaan dengan itu juga mempromosikan brand pari-wisata Indonesia, Wonderful Indonesia, melalui pelaksanaan latihan Kartika Jala Krida bagi para taruna di KRI Dewaruci.

Dewaruci akan mengikuti kegiatan Interna-tional Fifth Review (IFR) dan international race AL Australia. Dari sana menuju Auckland, Selan-dia Baru. “Kami telah dibekali banyak dukungan dari Kemenparekraf. Mulai dari mempersiapkan para taruna, bagaimana menjelaskan tentang pariwisata, juga diberikan paket-paket tentang pariwisata dan dukungan-dukungan lainnya,” Laksamana TNI Marsetio mengatakan.

Sapta Nirwandar menambahkan, “Kami berharap perjanjian ini tidak hanya akan berhenti di sini karena MoU ini berlaku selama 5 tahun. Mudah-mudahan setiap tahun bisa terus diperba-harui. Pariwisata tanpa AL tidak mungkin berha-sil. Karena kita mempunyai 17 ribu pulau dengan panjang pantai yang sangat cantik.Di pariwisata, 60%–70% orang datang untuk wisata bahari. Relatif sekitar 30% yang pergi ke gunung dan tempat lainnya. Karena laut memberikan dampak positif bagi kesehatan dan lain-lain.”

Oleh karena itu Kemenparekraf sangat meng-apresiasi dan berterima kasih atas kesediaan dan kerja sama TNI AL yang memperkenankan logo Wonderful Indonesia menghiasi KRI Dewaruci yang wonderful sehingga akan semakin memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang wonderful.

PromosiLuar Negeri

Wamen Parekraf juga melaporkan bahwa kementerian sudah melatih para chef di AL agar saat singgah di luar negeri bisa turut memperke-nalkan 30 ikon kuliner Indonesia berstandar in-ternasional bintang 5.

Laksamana Marsetio mengungkapkan Dewa-ruci menjadi juara kedua saat mengikuti race di Baltimore, AS pada tahun 2011. Di sana ada komunitas pecinta Dewaruci. Mereka ini akan se-ngaja datang hanya untuk melihat kapal.

Keistimewaan lain pelayaran ke Australia ini, dia mengatakan KRI Dewaruci akan melintasi Opera House dan Jembatan Sydney, itu diharap-kan menjadi momen yang sangat berharga manakala bisa diabadikan sehingga itu bisa pula dijadikan ikon.

61 tahunKapal Dewaruci dibangun pada tahun 1952,

bergabung dengan TNI AL sejak 1953. Panjang-nya 57 meter, lebar 9 meter. Ada 3 tiang layar, Bima, Arjuna dan Yudhistira, seluruhnya 16 layar,

11 layar membujur dan 5 layar persegi. Kapal ini termasuk barquentine class, tipe yang sangat langka dari bentuk dan disainnya.

Barquentine class adalah tipe kapal dengan 3 tiang layar dan 1 peruan. Salah satu awak Dew-aruci yang mengikuti pelayaran dunianya tahun lalu, Kapten Sugeng, menggambarkan antu-siasme pengunjung di luar negeri.

Tahun 2012 berkeliling dunia mengunjungi 12 negara. Singgah di Republik Marshall Island, dilanjutkan ke Amerika Serikat, ke Meksiko, Panama, Kanada, lalu menyeberang ke Portugal, Spanyol, Malta, kemudian menyusuri Mesir, Arab Saudi, Oman, dan terakhir ke Srilangka sebelum kembali ke Indonesia.

Setiap kali kapal berlabuh dan open ship, ribuan pengunjung datang dan rela mengantri. Kapten Sugeng bertanya kepada pengunjung, jawabannya, mereka begitu menyukai Dewaruci, awak kapal dan para kadet menghidupkan sua-sana kapalnya. Begitu ramah, penuh senyum, sigap membantu dan memberi informasi, men-

Kasal Laksamana TNI, Marsetio (kiri), dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar (kanan).

11Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

jawab setiap pertanyaan. Bahkan ada yang tadinya merasa takut karena Dewaruci datang dari Indonesia dan mungkin membawa teroris. Ditambah lagi adanya brosur-brosur Indonesia dan pariwisatanya sangat membantu para awak dan kadet melayani mereka.

“Tahun lalu, pernah satu even selama 6 hari di New Orleans dan Baltimore, AS, pengunjung yang datang tidak kurang dari 15 ribu orang se-tiap hari. Bahkan di satu hari sempat mencapai 18 ribu orang,” Kapten Sugeng menerangkan.

Lanjutnya, lama sandar di suatu tempat tergan-tung dari even yang sedang diikuti. Jika hanya untuk mengisi bahan bakar dan logistik rata-rata hanya 3 hari. Tapi kalau ada even bisa 6–7 hari. Kali ini Dewaruci akan berada di Sydney, Australia selama 8 hari.

Mungkin bila ada yang bisa menyiapkan juga brosur-brosur fasilitas akomodasi, tempat wisata dan sebagainya akan lebih baik lagi. “Mereka itu sangat antusias ingin datang ke sini,” begitulah yang dialami oleh Sugeng. n

Momen­momen ketika khalayak ikut menyaksikan para taruna bersiap mengembangkan layar. (kiri). Dan pelepasan KRI Dewaruci berlayar (bawah).

Dirjen Pemasaran Pariwisata Esthy Reko Astuty (kanan) menerangkan brosur mengenai Indonesia yang disiapkan untuk dibawa di kapal Dewaruci kepada Kasal Laksamana TNI Marsetio (tengah) dan Wamen Parekraf Sapta Nirwandar (kiri).

12 Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Setidaknya, dimulai dengan menarik peserta dari luar negeri. Tentu saja

di samping dari daerah-daerah lain. Seperti ke-giatan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang mempraktekkan suatu even pariwisata tak lagi dibatasi oleh kepenting an geografis belaka.

Even Festival Erau sudah ditradisikan bebe-rapa tahun, berskala lokal, mulai tahun 2013 ini diubah namanya menjadi Erau Intenational Folk-lore And Art Festival. Kemenparekraf memberikan dukungan. Delapan negara mengirimkan dele-gasi mengambil bagian: Perancis, Belgia, Yunani, Republik Ceko, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, dan Mesir. Wilayah adat kesultanan Kukar Ing Martadipura mencakup 7 kabupaten/kota, maka semuanya pun ikut serta. Dilaksanakan pada 30 Juni–7 Juli 2013 di Tenggarong Provinsi Kaliman-tan Timur. Dirjen Pemasaran Pariwisata Esthy Reko Astuty meresmikan pembukaan dan me-nyampaikan sambutan dari Menparekraf.

Festival Erau bermula dari upacara adat di lingkungan Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martadipura. Sejak tahun 2009, festival konsisten dilaksanakan setiap bulan Juli setiap tahun, dan ditentukan jadi kalender even tetap Dinas Pari-wisata dan Kebudayaan Kabupaten Kukar.

Di antara semaraknya kegiatan tampak ketika barisan parade folklore internasional berarakan melewati tribun penonton; persembahan sendra-tari; atraksi terjun payung dari pasukan Kopassus; masyarakat meninjau pameran.

Kemudian, rangkaian upacara adat Erau di Keraton; pertunjukan seni budaya di 4 panggung berbeda, termasuk pertunjukan jalanan; lomba permainan dan olahraga tradisional di dua tempat; festival kuliner di pasar seni; dan, makan bersama disebut ‘Beseprah’ di sepanjang satu jalan raya kota. Dan pasar rakyat serta bazaar. Puncak upa-cara ritual terjadi saat upacara ‘ mengulur naga’.

Para peserta luar negeri tentu akan membawa

Event MenginternasionalkanFestival Daerah

Gubernur Kaltim, Dirjen Pemasaran Pariwisata, Bupati Kukar (kiri ke kanan) meresmikan pembukaan festival.

ceritanya ke negara masing-masing, demikian pula wisman dan wisnus yang menyaksikan. Dari itu diharapkan Kukar berangsur semakin dikenal sebagai destinasi bagi wisatawan dan akan kian bertambah kunjungan mereka ke daerah ini. Dan itulah fungsi dari even tradisional yang dilaksana-kan secara tetap dan terorganisasi rapi.

Kali ini diperkirakan even menyedot pengun-jung lebih dari 5.000 orang. Berbagai media da-lam dan luar negeri tampak meliput. n

13Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Tujuh kali sudah even ini diselenggarakan setiap tahun. Dari tadinya mengambil

tempat di kota Bandung, venue dipindahkan ke JCC, Jakarta. Tentu saja salah satu maksudnya ialah untuk semakin menginternasionalkannya.

Pasar wisatawan dunia semakin terfragmen-tasi dengan bertambah banyaknya niche market. Sebuah keniscayaan ada sebagian masyarakat dunia yang berminat terhadap produk khusus dari bambu.

Bambu merupakan bahan dari alam yang tersebar luas di Tanah Air yang telah dikreasikan dalam kehidupan sehari-hari menjadi produk papan, sandang, pangan, sarana-sarana umum hingga seni musik. Dimanfaatkan secara tradi-sional maupun modern dan semuanya mengan-dung nilai kearifan lokal.

Kita sudah konsisten menyelenggarakan fes-tival musik bambu, tujuh tahun sudah, tujuh ta-hun sudah kita memperkenalkan kekayaan musik bambu negeri ini kepada dunia, itulah menurut Wamen Parekraf Sapta Nirwandar.

Beberapa hari sebelum 27–28 Agustus 2013, —jadwal penggelaran Festival Musik Bambu Nusantara 2013 (FMBN 2013)— Wamen Parekraf Sapta Nirwandar bersama Dirjen Ekraf MDI Harry Waluyo dan Dirjen Pemasaran Pariwisata Esthy Reko Astuty, dengan pemusik kondang Dwiki Darmawan, penyanyi Andien, menjelas-kan lagi kepada pers perihal perkembangannya.

Seperti dimaklumi, angkung, telah disyahkan UNESCO menjadi warisan dunia asli milik Indone-sia sebagai intangible world heritage.

Kekuatan musik bambu membangun minat mayarakat dunia terletak pada kemampuan-nya berkolaborasi dengan berbagai jenis musik kontemporer seperti jazz, rap, rock dan dengan berbagai elemen musik bambu lainnya yang juga bersuara eksotis seperti karinding, celembung,

Event Menduniakan Musik Bambu

lodong, calung, dan seruling.FMBN 2013 dimeriahkan juga oleh musisi

ternama lainnya seperti Maudi Ayunda, Samba Sunda, ada pula grup Arumba Ibu-ibu dari Jepang, serta kelompok-kelompok musik angklung dari sekolah-sekolah di Jakarta.

Festival musiknya juga dibarengi dengan penyelenggaraan pameran. Melalui pameran, dimaksudkan oleh Kemenparekraf memberi ke-sempatan pada para pengrajin berbahan bambu, memamerkan karya-karya mereka di 20 booth yang disediakan gratis.

Jadi, konsistensi penggelaran even ini tetap dipertahankan, kata Sapta Nirwandar, yang penting, setiap tahun tentu ha-rus lebih maju dan lebih leng-kap, memberi dampak bagi promosi wisata di dalam negeri (wisnus).

Strategi dan cara

tersebut berarti membangun minat wisatawan dari dunia terhadap kekayaan, kearifan, dan kre-atifitas Indonesia dalam memelihara, mengem-bangkan dan memanfaatkan bahan alami ‘bambu’.

Kerja sama antara para stakeholders parwisata juga dicontohkan dalam kegiatan ini. Perusa-haan angkutan Blue Bird Group ikut bekerja sama dengan mendukung transportasi bagi undangan pejabat kedutaan besar asing di Jakarta, dan siswa-siswi sekolah di wilayah Jabodetabek. n

Wamen Parekraf Sapta Nirwandar (ke­3 dari kanan) memberikan keterangan kepada pers tentang Festival Musik Bambu Nusantara 2013, didampingi Dwiki Darmawan dan Andien serta Dirjen Ekraf MDI Harry Waluyo, Dirjen Pemasaran Pariwisata Esthy Reko Astuty dan Dadang Johari Ketua Panitia FMBN 2013 (kanan ke kiri).

14 Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

PromosiLuar Negeri

Kerja Stakehold ers di BrisbanePelaku Bisnis Per lu Memanfaatkan

Australia, salah satu pasar utama bagi pariwisata Indonesia! Syukurnya, stakeholders di negeri Down Under itu telah lumayan banyak yang terge rak.

Mereka berinisiatif menyelenggarakan berbagai even di kantong-kantong wisatawan mulai dari Sydney, Melbourne, Brisbane, hingga Perth.

Ada pula penerbitan bulanan, kendati dalam bahasa Indonesia, ‘Indo Buletin’, yang juga ter-atur melaksanakan even. Ini pun, walau tak mur-ni mempromosikan pariwisata Indonesia, namun kegiatannya secara soft marketing menyentuh pencitraan tentang Indonesia.

Salah satu organizer, di Quensland, kota Bris-bane, melaksanakan satu hari festival, IndoOz, dan brand yang diusungnya berbunyi Indonesia Festi-val 2013. Festival sehari 24 Agustus 2013, pukul 10 pagi hingga pukul 3 siang. Di taman luas Bris-bane City Hall. Kemenparekraf tentu saja mem-beri dukungan. Dikirimkan ke situ satu kelom pok penari dan ke lompok fashion show. Gala dinner di dalam City Hall di malam hari tanggal 23 Agustus dipenuhi sekitar 160 warga Australia, dari peme-rintah setempat hingga para pebisnis. Mereka ter-pesona disuguhi tari-tarian tradisional Indonesia,

sebagiannya sudah bergaya kontemporer, dan fashion show. Kreatifitas kelompok penyelenggara yang didukung PPIA (Persatuan Pelajar Indonesia Australia) itu, kian menguat ketika mereka kom-binasikan rangkaian show dengan menampilkan

penari-penari tradisional Aborigin.Esok hari siangnya di tengah taman City

Hall bernama King George Square, masyarakat Australia dan masyarakat Indonesia setempat menyaksikan promosi tentang Indonesia itu ter-

Tari­tari tradisional Indonesia yang colorful menahan warga setempat duduk atau berdiri menikmati, dan, diajak juga penari­penari Aborigin Australia menampilkan tradisi asli mereka (atas).Dubes RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, pun berpose bersama para penari dari Jakarta. (paling kanan). Festival Indonesia di taman Brisbane City Hall (bawah)

15Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Kerja Stakehold ers di BrisbanePelaku Bisnis Per lu Memanfaatkan

masuk kuliner Indonesia. Asap mengepul mem-bakar sate, bakso dan ketoprak langsung diracik di situ. Kue-kue Indonesia. Pengunjung antri. Dan pertunjukan tarian-tarian mulai dari tari sa-man, jaipongan, hingga tari jawa timuran.

Ke even itu Dubes Indonesia dari Canberra, konsul jenderal dari Sydney dan konsul dari Mel-bourne, datang bergabung. Pejabat-pejabat kota Brisbane mengikuti dinner.

Tapi bukan itu saja. Berbagai kalangan di Bris

bane termasuk universitas dan pemerintah se-tempat turut pula menjadi sponsor.

Di Brisbane sendiri beberapa even lainnya digelar oleh PPIA, diberi judul The Biggest Indone-sian Festival in Brisbane Pesta Rakyat, 8 September 2013. Pada 25 Agustus, ada lagi even berjudul juga Pesta Rakyat. Mereka berhasil menyertakan sponsor yang bervariasi di setiap even mulai dari Garuda Indonesia, Pertamina, hotel dari Indonesia, beberapa produk dari Australia, dan universitas di Quensland. Pada Indoz Festival di Brisbane itu, Ke-menparekraf mengambil bagian Gold Sponsors.

Melongok lagi ke Sydney, kota terbesar negara benua itu, beberapa even digelar oleh kelompok yang menerbitkan tabloid bulanan Buletin Indo-nesia. Termasuk Festival Indonesia tanggal 28 September 2013.

Dari sudut pariwisata, gelaran peristiwa itu masuk kategori consumers event. Sejatinya, me-rupakan peluang mengedarkan materi promosi yang ‘berfungsi menjual langsung’ paket wisata pada konsumen. Kendati tak diharapkan terjadi transaksi on the spot, sesuai dengan kebiasaan masyarakat yang membeli paket wisata ke agen yang mereka percayai atau langgani, atau mela-lui on line, namun tetaplah akan memengaruhi mereka mengambil keputusan : untuk berwisata ke Indonesia. Pelaku bisnis Indonesia baik me-manfaatkan momen-momen seperti itu. n

Tari­tari tradisional Indonesia yang colorful menahan warga setempat duduk atau berdiri menikmati, dan, diajak juga penari­penari Aborigin Australia menampilkan tradisi asli mereka (atas).Dubes RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, pun berpose bersama para penari dari Jakarta. (paling kanan). Festival Indonesia di taman Brisbane City Hall (bawah)

16 Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

PromosiLuar Negeri

Kita di PasarAustralia

Adalah agan bernama Flight Centre (FC) meru-pakan salah satu agen wholesaler terbesar

pen jual paket wisata di Australia. FC merupakan salah satu grup agen per-jalanan terbesar dunia, perusahaannya ber operasi di 11 negara dan jaringan manajemen perjalanannya mencakup lebih dari 75 negara. Selain itu, outlet kantornya tersebar di semua pelosok benua Australia.

Bagaimana dia menjual paket-paket wisata untuk destinasi mancanegara, mencerminkan pula kerasnya persaingan dalam pemasaran destinasi. Dia mener-bitkan buklet untuk setiap destinasi yang dipasarkannya, dan setiap buklet menyajikan informasi komprehensif ten-tang destinasi, dan, paket-paket wisata yang siap jual. Penerbitan dan penge-daran buklet itu dengan sendirinya me-ngandung pesan ‘100% recommended’ oleh agen yang terkenal ini.

Selaku wholesaler, paket-paket itu didistribusikannya lagi dan dijual oleh ratusan hingga ribuan outlet yang menjual secara eceran alias retail sales.

Pada rak yang menampilkan demikian banyak buklet dan brosur di kan-tor penjualan Flight Centre Australia, di situ tampak satu buklet produk paket wisata ke Indonesia. Judulnya: Bali, Also Featuring Lombok & Java.

Staf di konter salah satu kantor penjualan FC di Brisbane, tanpa ragu me-negaskan hingga sekarang mereka memang berfokus menjual Indonesia khususnya dengan destinasi Bali, Lombok dan Jawa itu.

FC itu memang, pemenang Best travel agency group 2009 AFTA national travel industry awards di Australia. Melayani permintaan wisata, terbuka menerima pesanan 24 jam setiap hari. Ke setiap pelosok kota-kota di benua ini, kantor penjualannya akan mudah ditemui, padahal statusnya sendiri sebagai wholesaler.

Pertanyaan bagi para pelaku bisnis wisata di Indonesia, di luar Jawa Bali Lombok, —bagaimana agar destinasi lain yang ‘siap’, bisa masuk di dalam produk-produk yang dipasarkannya. Sebagaimana dimaklumi, Australia pun merupa kan destinasi wisata yang relatif kuat dalam kegiatan wisata domestik. Warga Australia cenderung terlebih dahulu menikmati wisata di dalam ne gerinya, sebelum bepergian ke mancanegara.

Standar kualitas produk wisata di dalam negerinya sudah relatif tinggi, baik sarana prasarana hingga efisiensi dalam pengorga nisasian dan kualitas ketepatan waktu. Maka para pelaku bisnis kita di luar Jawa Bali Lombok seyogianya ber-empati ketika hendak memasarkan produk ke masyarakat be-nua itu. Bagusnya pula, penjualan melalui online pun tengah meningkat. n

17Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Event Sail KomodoKuat Mencitrakan NTT

Tak kurang 129 kapal layar dari 15 negara peserta Sail Komodo di Pantai Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), siap kembali hendak berlayar

mengarungi laut di Indonesia, Minggu, 4 Agustus 2013.

“Sail Komodo ini mengusung semangat pembangunan kelautan, termasuk wisata bahari sesuai dengan tujuan penyelenggaraannya yakni mempromosikan NTT sebagai destinasi utama pariwisata dunia,” kata Menteri Koor dinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono saat melepas mereka mulai berlomba.

Pelepasan peserta Sail Komodo ini dipusatkan di Pantai Kupang. Citra dan promosi kawasan NTT ini, sungguh harus dilanjutkan kemudian oleh pemda dan pelaku industri pariwisata setempat, juga calon investor untuk secara efektif mengem-bangkan pariwisata. NTT dan NTB yang masuk sebagai koridor V dalam Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Pemerintah ingin mengembangkan rute pe-layaran kapal-kapal dan pelaut ke perairan NTT. Maka Kupang dipilih sebagai pintu masuk, ka-rena wilayah ini adalah gerbang selatan perairan laut Indonesia.

Para yachter itu dibagi pada dua jalur, mem-buat mereka dapat memikmati eksotisme alam NTT. Harapannya adalah ada dampak langsung bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir yang tinggal di wilayah setempat.

Acara puncak Sail Komodo, akan berlangsung pada 14 September 2013 di Labuan Bajo, Mang-garai Barat. Pelepasan Sail Komodo itu diikuti tak kurang tiga Menteri, yaitu Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Kelautan dan Perikan an Sharif Cicip Sutardjo, Menteri Pari-wisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu serta pejabat daerah setempat.

Sebagai negara kepulauan, kawasan pesisir dan laut Indonesia merupakan tempat ideal bagi seluruh jenis aktivitas pariwisata bahari yang meliputi: (1) sun bathing at the beach or pool; (2) ocean or freshwater swimming; (3) beachside and freshwater sports such as water scooter, sausage boat, water tricycle, wind surfing, surfboarding, paddle board, parasailing, kayacking, catama-rans, etc; (4) pleasure boating; (5) ocean yachting; (6) cruising; (7) fishing; (8) diving, snorkeling, glass boat viewing and underwater photography;

(9) marine parks; (10) canoeing; and (11) coastal parks, wild life reserves, rain forest, gardens and trails, fishing villages.

Bandingkanlah dengan Ne gara Bagian

Queens land, Australia, dapat mer-aup devisa dari pariwisata bahari rata-rata sebesar US$ 2,1 milyar setiap tahun.

Malaysia, Thailand, Maladewa, Mauritius, Jamaica, dan negara lain-nya telah menikmati nilai ekonomi cukup besar dari pariwisata bahari. Devisa dari pariwisata bahari di Indonesia baru mencapai sekitar US 1 miliar per tahun.

Salah satu strategi Indonesia, memberikan kemudahan bagi kun-jungan kapal wisata (yacht) asing dengan diterbitkan Peraturan Presi-den Nomor 79 Tahun 2011 tentang Kunjungan Kapal Wisata (yacht) Asing Ke Indonesia.

Kapal wisata (yacht) asing ter-masuk awak kapal, penumpang dan barang bawaan yang masuk ke Indonesia dalam rangka kunjungan kapal wisata diberikan kemudahan dibidang Clearence Approval Indo-

nesian Teritory (CAIT), Kepelabuhanan, Kepa-beanan, Keimigrasian dan Karantina. Mereka bebas memilih 18 pintu masuk atau keluar ke/dari Indonesia. n

Menko Kesra Agung Laksono (tengah) bersama Menteri Parekraf Mari Elka Pangestu (kanan) dan Menteri Kelaut an dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo saat melepas peserta Sail Komodo mulai berlayar.

18 Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Posisi pariwisata kita dewasa ini dapat ditelusuri antara lain dari realitas dampak ekonomi dan pembukaan kesempatan kerja. Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenparekraf telah me-nyusun Highlight Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2012,

menggambarkan dengan lengkap perkembangan pariwisata Indonesia den-gan dampak positif di berbagai aspek ekonomi. Tergambarlah peta pariwisata kita. Semakin menegaskan, seperti ditekankan selalu oleh Wamen Parekraf Sapta Nirwandar, pariwisata memang berdaya tahan kuat terhadap perubah-an-perubahan situasi ekonomi bisnis di dunia.

Tabel-tabel ini menunjukkan arah yang cen derung meningkat dalam jum-lah kunjungan wisman dan penerimaan devisa; porsi peran pariwisata terh-adap PDB, terhadap jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan oleh pariwisata, dan dalam hal sumbangannya pada pengupahan/gaji dan pajak-pajak.

Sementara itu di bumi ini pun pariwisata kini seakan ‘diperebutkan’ oleh nyaris semua negeri. Mesir, malahan mencatat pariwisatanya mempeker-jakan 13% dari seluruh jumlah pekerja (2009), mengindikasikan, betapa Indonesia tentu akan bisa melebihi 13%, ketika potensi pariwisata yang lebih kaya ragam di Indonesia, pada saatnya telah diproduktifkan. Misalnya, po-

tensi wisata bahari bagi peningkatan wisata cruise ship, yacht, marine sport and activities; potensi wisata alam pegunungan, danau dan sungai-sungai; potensi heritage dan budaya etnik hingga daya tarik industri kreatif dan wisata syariah alias Halal Tourism.

Hampir setiap ibukota provinsi di Indonesia Barat dan Tengah kini telah dilayani penerbangan langsung (ASEAN), beberapa dengan Australia. Penambahan operator baru LCC di negara ang-gota ASEAN bahkan di Jepang dan Hong Kong, membuka pula peluang lagi direct flight jika para pemain bisnis pariwisata Indonesia berupaya me-narik mereka ke sini.

Asia Pasifik yang bertumbuh relatif tinggi, bagi Indonesia, memang menghadapi persaingan dari beberapa destinasi di ASEAN pada aspek jarak lebih dekat ke sumber wisman (Jepang, Korea, China). Dalam konteks itu persaingannya terletak pada harga-harga paket wisata.

Namun tak perlu ada keraguan. Para investor selayaknya kini menaruh perhatian tajam pada peluang dan peran pariwisata Indonesia!

Peta Pariwisata Kita Dewasa IniJumlah Kunjungan Wismandan Penerirmaan Devisa Indonesia

Perkembangan Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara dan Jumlah Tenaga Kerja 2009–2011

Jumlah Tenaga Kerja pada Pariwisata Indonesia, Tahun 2009–2011

Neraca Perjalanan Pariwisata Indonesia,

Tahun 2009–2012

19Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Peta Pariwisata Kita Dewasa Ini

Pertumbuhan WisatawanMenurut Kawasan Dunia 2008–2012 Perkembangan Wisman Dunia, 1950–2030

Distribusi Penilaian Wisman Terhadap Kondisi Keamanan Indonesia Tahun 2012

Distribusi Penilaian Wisman Terhadap Kondisi Kebersihan di Indonesia Tahun 2012

Dampak Ekonomi Makro Berdasarkan Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas), 2009–2011

20 Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Pemeliharaan Lingkungan

Seminar Nasional Pariwisata

Membahas Perlindungan Air

Dunia kini tengah mengantisipasi per-masalahan air yang telah berkem-bang begitu serius. Tidak terkecuali Indonesia yang memiliki 6% perse-

diaan air dunia atau sekitar 21% dari persediaan air Asia Pasifik.

Namun kenyataannya dari tahun ke tahun Indonesia mengalami krisis air bersih. OECD (Organization of Economy Cooperation Develop-ment) pun kini dalam kegiatannya di bidang fasilitasi pariwisata, mengambil salah satu fokus proyeknya, Water and tourism, merupakan studi yang masih dalam proses dan diharapkan akan menghasilkan analisa mengenai tren pasar uta-ma dari perspektif supply dan demand.

Gambaran tentang krisis air di Indonesia antara lain diungkapkan sumber Bappenas (2012) yang menyebutkan bahwa 77% kabu-paten/kota di Jawa sudah mengalami krisis air. Diperkirakan pada 2025, jumlah kabupaten/kota yang defisit air akan meningkat hingga mencapai sekitar 78,4%.

Perkembangan jumlah penduduk, pertum-buhan ekonomi, intensifnya penggunaan air, pencemaran serta perubahan iklim global telah turut menjadi penyebab ketidakseimbangan ketersediaan dengan kebutuhan air tersebut.

Sementara itu, menurut laporan Target Pem-bangunan Milenium (MDGs report) yang di-keluarkan oleh Bappenas tahun 2007, secara nasional keterbatasan air perpipaan mencapai 30,8% rumah tangga perkotaan dan 9 persen pedesaan. Hal ini menunjukkan sebuah gam-baran mengenai keterbatasan kinerja dari PDAM secara nasional.

Masalah air semakin serius sejalan dengan perkembangan industri pariwisata yang semakin pesat. Hampir semua daerah yang mengandal-kan pariwisata sebagai sumber pendapatan mengalami problem ini.

Sebagai contoh Bali—terutama Bali Selatan —saat ini mengalami pengurangan debit air. Itu terlihat dari danau dan sumber-sumber air lainnya yang secara jelas mengalami penurunan. Bahkan di sebagian tempat kian mengering.

Bali Organic Association (http://ekonomi.kompa-siana.com/bisnis/2013/01/11/) mensinyalir bahwa pembabatan hutan secara liar dan tidak terkendali menjadi salah satu faktor penyebabnya.

Dari empat danau besar di Bali, Danau Batur, Buyan, Beratan dan Tamblingan, karena alih fungsi lahan di sekitar danau menyebabkan debit air di keempat danau tersebut menurun.

Sebenarnya situasi ini sejak 1995 sudah di-isyaratkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), bahwa Bali setiap tahunnya mengalami defisit air sebanyak 1,5 miliar kubik, dan defisit ini meningkat menjadi 7,5 miliar kubik per tahun di tahun 2000.

Diperkirakan, tahun 2015 nanti, defisit akan menjadi 27,6 miliar kubik per tahun. Kebutuhan air bersih di Bali mencapai 5,4 miliar kubik per tahun yang tentu hal ini tak lepas dari perkem-bangan industri pariwisata.

Di luar BaliBagaimana di tempat lain? Secara umum situ-

asinya setali tiga uang alias tidak jauh berbeda.

Jakarta kini juga mengalami krisis air. Harian Terbit (Selasa, 7/5/2013) melaporkan bahwa ke-butuhan air bersih di Jakarta pada tahun 2013 seharusnya mencapai 23,3 meter kubik per detik. Namun demikian, hingga saat ini, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya baru bisa me-menuhi kebutuhan air bersih bagi warga Jakarta mencapai 18,025 meter kubik per detik. Jadi, defisit sekitar 5,3 meter kubik per detik.

Situasi itu kemudian menjadi pemicu penye-dotan air tanah yang tidak saja menyebabkan berkurangnya debit air, namun juga terbukti menyebabkan beberapa lokasi di Jakarta meng-alami penurunan permukaan tanah hingga 25 centimeter per tahun.

Yogyakarta sebagai salah satu tujuan wisata utama di Indonesia, juga menghadapi ancaman krisis sumber air bersih. Penyebabnya antara lain alih fungsi lahan menjadi pemukiman yang meng akibatkan pengurangan resapan.

Sementara sumber dari mata air Merapi yang diandalkan, mengalami penurunan debit air akibat penambangan pasir yang semakin hari se-makin terasa masif. Informasi yang bisa diperoleh dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia ( Walhi) Yogyakarta, penambangan pasir di kawasan Merapi yang semula dilakukan secara manual

Wakil­wakil Kemenparekraf, perguruan tinggi dan Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) dalam salah satu rapat mempersiapkan seminar.

21Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

No. Judul Tema/Paper 1. Kebijakan pariwisata berwawasan pelestarian air 2. Landasan epistemologis pengembangan pariwisata di Indonesia. Pariwisata sebagai ilmu mandiri 3. Pengelolaan Pariwisata Berbasis Air 4. Studi kasus pengelolaan air untuk pemberdayaan kepariwisataan: Teknologi pengelolaan air di kawasan pariwisata: kasus Bali

Seminar Nasional Pariwisata

Membahas Perlindungan Air

sekarang telah banyak yang menggunakan alat berat bighoe. Ini membawa implikasi perubahan bentang alam yang semakin cepat karena banyak lahan yang mengandung humus hilang.

Sementara itu dari kawasan wisata Parang-tritis juga dilaporkan (Harian Solopos, 8/2/2013) adanya peningkatan volume air buangan, sehing ga semakin besar pula kemungkinan ter-jadinya penurunan kualitas air tanah terutama pada zona inti obyek wisata Pantai Parangtritis.

Tentu ini cukup mengkhawatirkan mengingat sumber andalan air baku adalah air tanah. Situasi tersebut tidak lepas dari meningkatnya jumlah akomodasi di kawasan tersebut.

Cerita krisis air di negeri ini seakan tak ada habisnya. Memang harus diakui bahwa dalam beberapa kasus, pariwisata membawa dampak negatif terhadap lingkungan. Dalam konteks manajemen, hal tersebut harus dipahami seba-gai bagian dari sebuah perjalanan (proses) pem-bangunan. Tak satupun proses pembangunan di dunia ini berjalan tanpa dampak negatif. Yang harus dilakukan adalah meminimalisasi dampak tersebut.

Sesi tersebut menjadi pembelajaran amat ber-harga yang akan mendewasakan para pemangku kepentingan pariwisata. Untuk itu, diperlukan

alokasi yang memadai serta utuh (komprehen-sif) dalam pengelolaan dampak negatif ini.

Seminar Nasional Pariwisata Indonesia

Telah dirancang penyelenggaraan satu se-mi nar nasional pariwisata menjadi sangat penting sebagai titik tolak proses pendewasaan pengelola an pariwisata, sekaligus menjadi tolok ukur keseriusan pemangku kepentingan.

Seminar tersebut selain menjadi ajang evaluasi terhadap tingkat presisi model ke-bijakan dengan persoalan nyata, juga sebagai sarana untuk ‘menengok’ kembali ranah filo-sofis dan epistemologis yang selama ini menjadi landasan kebijakan-kebijakan pariwisata yang telah diluncurkan. Untuk itu, juga dibutuhkan kebesaran hati.

Seminar ini berskala nasional, peserta yang di-undang adalah para pemangku kepentingan dari daerah-daerah di seluruh Indonesia. Direncana-kan pada 24 September 2013, dimaksudkan sebagai bagian dari peringatan Hari Pariwisata Indonesia (27 September), serta Hari Pariwisata Dunia (tanggal 26 September).

Kegiatan akan berlangsung sehari penuh, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta

Pesona, Jalan Medan Merdeka Barat 17 Jakarta.Pembicara (panelis) adalah para pakar yang

berasal dari: perguruan tinggi, peneliti, birokrat, praktisi. Pembicara kunci direncanakan Menteri Parekraf.

Empat pembicara berikutnya terbagi dalam dua sesi. Seusai seminar akan dilakukan perumusan hasil. Tema besarnya: Pariwisata dan Air: Perlindungan Demi Keberlanjutan Kepari-wisataan.

Tema besar ini akan menjadi acuan bagi sub tema-sub tema yang diusulkan yang sekaligus akan menjadi judul kertas kerja (paper) para pembicara, yaitu sebagai berikut:

Tujuan4Menghadirkan ruang inspirasi pengembang-

an pariwisata Indonesia bagi para pemangku kepentingan kepariwisataan Indonesia.

4Mempublikasikan dan mendiseminasikan hasil olah gagasan, kajian, penelitian dan pengembangan di bidang kepariwisataan yang terkait dengan topik dari para peneliti dan pakar.

4Menjadi sarana komunikasi dan informasi ter-kini kepariwisataan Indonesia.

4Mengembangkan dan meningkatkan kuali-tas pengelolaan kepariwisataan Indonesia.

PesertaPeserta seminar adalah pemangku kepen-

tingan kepariwisataan Indonesia yang antara lain sebagai berikut: Perwakilan Kementerian Parekraf, lembaga-lembaga (kementerian) lain yang terkait, perguruan tinggi pariwisata, pe-neliti/pakar di bidang pariwisata terkait, pelaku/praktisi pariwisata, pemerhati kepariwisataan, dan Masyarakat umum yang menaruh minat ter-hadap kajian kepariwisataan.

Acara PendukungDiadakan juga acara pendukungnya, yaitu

pameran kecil (mini exhibition), menampilkan produk-produk Puslitbang Kebijakan Kepari-wisa taan dan produk-produk partisipan (mitra) lain seperti: ICPI, STP Sahid, Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila, STP Trisakti dan Universitas Bina Nusantara. n

Wakil­wakil Kemenparekraf, perguruan tinggi dan Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) dalam salah satu rapat mempersiapkan seminar.

22 Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Antonio Tajani

Kita dan Dunia

M emang, badan dunia OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) telah memfokuskan proyek-

proyeknya antara lain pada: benchmarking regim visa yang berlaku di negara-negara OECD, peran fungsional dan tantangan yang dihadapi, mengidentifikasi best practice kerja sama me-ngenai kebijakan dalam mempercepat perja-lanan wisatawan termasuk solusi non-visa, aspek ekonomi dan aspek-aspek lainnya terkait dengan kemajuan kemudahan perjalanan; meningkat-kan kapasitas organisasi pariwisata pemerintah dan memba ngun kesadaran peran organisasi pariwisata pemerintah sebagai pemangku kunci dalam upaya memudahkan perjalanan; bekerja sama dengan organisasi multilateral lainnya da-lam meningkatkan mobilitas pariwisata (melalui berbagai praktik mengenai hal-hal baru, harmo-nisasi pendekatan, dan koordinasi yang lebih baik).

Kemudahan prosedur, pelayanan efisien dan menyenangkan, — itu dewasa ini tampak ibarat lahan di atas mana negara-negara destinasi pari-wisata hendak memengaruhi persepsi wisatawan mancanegara saat hendak memutuskan ke mana akan pergi ke luar negerinya.

Ya, salah satu ialah kemudahan visa diangkat untuk menarik perhatian dan membangun citra pada pasar-pasar yang paling potensial meng-

hasilkan wisman.Seperti di RRC diuraikan tadi yang menyasar

pasar wisatawan Eropa. Sebaliknya, pihak Uni Eropa pun mempersiapkan ‘aturan fleksibel’ aplikasi visa untuk merayu wisatawan Cina berkunjung.

Antonio Tajani, wakil presiden Komisi Eropa, mengatakan pada konferensi pers di Beijing bahwa komisinya bertujuan hendak membuat proses aplikasi visa yang lebih mudah bagi wisatawan China.

Industri pariwisata sangat penting bagi Uni Eropa, kata dia, dalam hal menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, terutama mengingat krisis utang di kawasan itu, seperti dilaporkan oleh China Daily.

Kebijakan visa baru yang fleksibel itu diusul-kan berlaku pada bulan November 2013, seka-rang pada tahap ‘studi’.

Tajani mengakhiri kunjungan dua hari ke

Uni Eropa jugaBeijing, di mana ia memimpin delegasi 60 ang-gota dari Eropa, bertemu dengan para pejabat pemerintah Cina untuk membahas lebih lanjut kerja sama bilateral.

Pariwisata merupakan salah satu bidang utama di mana ia melihat tumbuh potensi ker-jasama. Menurut Akademi Pariwisata China, 200 juta warga China bisa bepergian ke luar negeri setiap tahun pada tahun 2020.

Dia melihat masalah utama dalam aplikasi visa untuk Cina adalah sangat memakan waktu. Uni Eropa dapat memperkenalkan visa elektronik untuk mempercepat proses.

Dia juga mengusulkan sebuah proyek per-contohan visa untuk mendorong lebih banyak wisatawan China mengunjungi Uni Eropa dan lebih banyak wisatawan Eropa mengunjungi China, nanti pada Expo 2015 di Milan, Italia.

Kata dia pula, kunjungan warga senior China (senior citizens) ke Uni Eropa sangat disambut, mereka punya banyak uang dan banyak waktu. Tapi diakui layanan udara yang terbatas antara Cina dan Eropa merupakan tantangan lain dalam meningkatkan perjalanan wisman.

Komisi itu juga menandatangani perjanjian dengan Administrasi Pariwisata Nasional China untuk kerjasama di bidang pariwisata berkelan-jutan. Para pihak akan mengadakan dialog secara berkala dan melaksanakan pertukaran informasi pariwisata. n

Kunjungan warga senior China ke Uni Eropa sangat disambut,

mereka punya banyak uang dan banyak waktu.

23Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Kita dan Dunia

Untuk Kita, Untuk Mereka, Kita Membangun

Mungkin 10 tahun lagi pariwisata Indonesia Berjaya, setelah itu anak-anak Indonesia menikmati kehidupan yang aman, tertib, se-

jahtera, di tengah wisman dan wisnus setiap hari berkunjung ke kota-kota dan desa mereka.

Anak-anak itu, di sebuah kota kecamatan di pinggir Sungai Musi, Sumsel, dan anak-anak mengenakan pakaian adat tradisional di Flores, serta anak-anak di Lembah Baliem, Wamena, Papua, (kiri-kanan, tahun 2012), tentunya belum membayangkan peluang memajukan pariwisata di daerah masing-masing.

Pemahaman mereka perlu dibangun sejak

Jepang Mengejar Ketertinggalannya

Jepang yang kaya industri manufaktur dan pertanian pun kini mengejar-ngejar pari-wisata. Pasar outbound traveler-nya tetap dibiarkan bertumbuh tanpa rintangan.

Tapi pemerintahnya tampak happy ketika me-ngumumkan bahwa tahun 2013 ini 10 juta wis-man berkunjung tampaknya menjadi kenyataan.

Selama enam bulan pertama sudah mencatat 4.950.000, naik 22,8 persen dari periode yang sama tahun 2012. Peningkatan itu diyakini se-bagian karena keterjangkauan harga belanja dan makan di Jepang, dan hasil kampanye promosi pemerintah.

Jepang lebih rinci lagi dalam hitungan statistiknya. Jumlah tahunan wisatawan luar negeri itu adalah jumlah wisatawan asing yang memasuki Jepang secara legal, sosok yang di-

hitung oleh Departemen Kehakiman, dikurangi jumlah gabungan orang dengan visa permanen atau yang menikah dengan orang Jepang. Tapi, penghitungan jumlah pengunjung asing itu juga termasuk orang-orang yang masuk sementara setelah melalui pemeriksaan paspor saat dalam perjalanan ke negara lain.

Perwakilan-perwakilan dari perusahaan asing dan anggota-anggota keluarga mereka, serta mahasiswa di luar negeri, dihitung sebagai turis. Tapi ditegaskan kru pesawat dan kapal tidak ter-masuk bahkan jika mereka memasuki negara itu. Jumlah tahunan wisatawan asing melebihi 8 juta untuk pertama kalinya terjadi tahun 2007.

dini. Pendidikan dan pelahan bagi mereka disiap-kan sejalan dengan upaya-upaya pemba ngunan ke arah memajukan pariwisata. Terencana dan terarah. n

24 Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Penerbangandan Persaingan

Urusan visa? Pe-merintahnya baru saja me longgarkan persyaratan visa bagi warga dari

lima negara ASEAN, termasuk pembebasan visa bagi turis dari Malaysia dan Thailand sejak 1 Juli 2013. Persyaratan yang longgar untuk warga Singapura bahkan sudah lebih dulu dilaksanakan.

Di Korea Selatan, jumlah wisatawan asing meroket lebih dari 10 juta, menurut mereka, sebagian besar berkat relaksasi peraturan visa. Kini kondisinya kurang lebih sama se-perti di Jepang, yang telah selangkah di be-lakang dalam me nerima wisatawan asing.

Pemerintah Jepang telah berubah sikap untuk membuka negara dan ber-sedia me nerima lebih banyak wisatawan dari negara-negara Asia Tenggara, yang ekonominya telah tumbuh de ngan mantap.

Pengaruh animasiBaik diperhatikan, Jepang menyatakan

berhutang banyak terhadap popularitas bisnis kreatif animasi dan peran pengaruh budaya lainnya. Sekitar 80 persen dari pe-nonton di acara-acara museum Ninja di Jepang terdiri dari orang asing.

Ninja adalah salah satu kata-kata Jepang yang telah diterima terutama di negara-negara berbahasa Inggris dan merupakan contoh terkemukanya citra ‘Cool Japan’.

Contoh lain adalah bahwa di Cina dan Ko-rea Selatan, animasi Jepang populer seperti Naruto dan Ninja Hattori-kun yang disiarkan di TV dan sangat populer di kalangan anak-anak dan orang muda.

Banyak pengunjung asing juga tertarik untuk ‘wisata medis’, yang memungkinkan para peserta untuk dapat didiagnosis de-ngan fasilitas medis mutakhir Jepang.

Sejak tahun 2009, Nippon Travel Agency telah memasarkan paket tur skrining kanker ke orang-orang kaya di China untuk deteksi dini penyakit. Peserta paket tinggal di Jepang rata-rata seminggu. Mereka me-nerima skrining kanker satu hari di lembaga medis di Osaka lalu menikmati wisata dalam sisa waktu lamanya mereka menginap.

Perkiraan jumlah orang asing yang da-tang ke Jepang untuk tujuan medis pada ta-hun 2012 adalah sekitar 70.000. Meskipun mereka menyumbang kurang dari 1 persen dari semua pengunjung selama tahun yang sama, Badan Pariwisata Jepang memiliki harapan tinggi untuk ceruk pasar ini. n

Kita dan Dunia Industri Kreatif

Segenap jajaran di Kemenparekraf telah memanfaatkan setiap kesempatan untuk setidaknya mengefektifkan tiga fungsi: meluaskan informasi, meng-

edukasi, dan mengentertain publik berkaitan kegiatan ekonomi kreatif. Kata orang bijak,

‘ kreatif ’ tak bisa diajarkan, tapi bisa dipelajari. Kreatifitas seakan tumbuh dengan sendirinya.

Tetapi pemerintah yang berperan regulator, fasi litator, pada hampir seluruh aspek kehidupan dan kegiatan publik, mengayomi dan mendo-rong tumbuhnya sikap mental dan gelombang

Imigrasi di atas Pesawat, Menjelang Mendarat

Layanan ini hanya Indonesia yang pu-nya hingga sekarang. Immigration on Board, layanan pengurusan dokumen keimigrasian berupa pemberian visa

on arrival di atas pesawat Garuda Indonesia, yang dilaksanakan oleh pejabat imigrasi yang ikut ter-bang dalam setiap penerbangannya pada rute-rute internasional tertentu Garuda Indonesia.

Saat ini Immigration on Board itu dilaksanakan di rute penerbangan internasional menuju Indo-

nesia antara lain Tokyo (Narita)–Jakarta, Seoul–Jakarta, Sydney–Jakarta, Tokyo (Narita)–Den-pasar, Osaka–Denpasar dan Sydney–Denpasar.

Ditambah lagi layanan baru Immigration at The Lounge yaitu layanan pengurusan doku-men keimigrasian di Garuda Indonesia Execu-tive Lounge bagi penumpang kelas bisnis atau anggota Garuda Frequent Flyer (GFF) Platinum di bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Selain itu, dilaksanakan Fast Track—layanan cepat peme-

1. PENINGKATAN KONTRIBUSI EKONOMI INDUSTRI KREATIF

1.1. Meningkatnya Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif 1.1.1. Kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB nasional Persentase 7,38 7,5 1.2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja sektor ekonomi kreatif 1.2.1. Tingkat partisipasi tenaga kerja sektor ekonomi kreatif Persentase 8,35 8,48 1.2.2. Pertumbuhan produktivitas tenaga kerja sektor ekonomi kreatif Persentase 3,58 4,06 1.3. Meningkatnya unit usaha sektor ekonomi kreatif 1.3.1. Kontribusi unit usaha di sektor ekonomi kreatif terhadap unit usaha nasional Persentase 7,31 7,35

2. PENINGKATAN APRESIASI TERHADAP PELAKU DAN KARYA KREATIF

2.1. Meningkatnya konsumsi produk dan jasa kreatif lokal oleh masyarakat Indonesia 2.1.1. Jumlah pelaku kreatif yang mengalami peningkatan akses pasar Orang 1.400 1.585 2.1.2. Pertumbuhan konsumsi karya kreatif lokal di dalam negeri Persentase 10,07 10,89 2.2. Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap ekonomi kreatif 2.2.1. Tingkat pemahaman masyarakat terhadap ekonomi kreatif Persentase x+5% x+10% 2.3. Terciptanya ruang publik bagi masyarakat 2.3.1. Jumlah pengembangan zona kreatif di Indonesia Zona 10 123. PENINGKATAN KAPASITAS DAN PROFESIONALISME SDM PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

3.1. Meningkatnya profesionalisme pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif 3.1.1. Jumlah standar kompetensi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Naskah SKKNI 11 12 3.1.2. Jumlah tenaga kerja pariwisata dan ekonomi kreatif yang disertifikasi Orang 9.000 6.000

4. PENCIPTAAN INOVASI BARU DI SEKTOR PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

4.1. Meningkatnya kualitas penelitian dan kajian bidang pariwisata dan ekonomi kreatif 4.1.1. Jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan dalam mendukung Kajian 12 13 kebijakan di sektor ekonomi kreatif 4.2. Meningkatnya kualitas konten dan jejaring pelaku di sektor ekonomi kreatif 4.2.1. Jumlah pelaku kreatif yang mengalami peningkatan kemampuan kreasi dan produksi Orang 4.130 4.415 4.2.2. Jumlah pelaku kreatif yang mengalami penguatan jejaring Orang 2.855 3.145

TUJUAN/SASARAN/INDIKATOR SATUAN INDIKATOR 2013 2014

Proyeksi Ekonomi Kreatif Indonesia 2013–2014

EkonomiKreatif

25Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Industri Kreatif industri kreatif. Maka, saling keterkaitan serta dukung mendukung industri ini dengan pari-wisata, tak diragukan lagi.

Menparekraf Mari Elka Pangestu lalu meng-umumkan proyeksi/sasaran kontribusi ekonomi kreatif Indonesia dua tahun ini.

Imigrasi di atas Pesawat, Menjelang Mendaratriksaan imigrasi bagi penumpang kelas bisnis dan anggota GFF Platinum Garuda Indonesia di bandara Soekarno-Hatta.

Proses melaksanakan imigrasi di udara itu, dimulai di darat saat para penumpang asing ter-lebih dahulu membeli voucher pembayaran visa on arrival (VOA) di konter check-in Garuda Indo-nesia di bandara di luar Indonesia tersebut tadi.

Pemeriksaan, mengecap stempel pada paspor dan pemberian visa on arrival akan diproses di

atas pesawat (dalam penerbangan) oleh dua petugas imigrasi khusus yang turut terbang ber-sama penumpang.

Itu dilaksanakan beberapa saat menjelang pendaratan di bandara Indonesia. Maknanya, secara hukum telah berada di wilayah udara In-donesia.

Setelah paspor dicap visa, penumpang diberi-kan kartu khusus untuk kemudian diserahkan kepada petugas imigrasi di bandara kedatangan

(Bali atau Jakarta) dan dapat segera keluar ban-dara. Para penumpang tidak perlu antri di konter imigrasi bandara sehingga dapat menghemat waktu lebih banyak dan penumpang akan men-jadi lebih nyaman.

Itu merupakan salah satu upaya mengatasi problem antri panjang di bandara kedatangan, ketika beberapa pesawat terbang ukuran besar dari luar negeri waktu mendaratnya nyaris ber-samaan. n

1. PENINGKATAN KONTRIBUSI EKONOMI INDUSTRI KREATIF

1.1. Meningkatnya Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif 1.1.1. Kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB nasional Persentase 7,38 7,5 1.2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja sektor ekonomi kreatif 1.2.1. Tingkat partisipasi tenaga kerja sektor ekonomi kreatif Persentase 8,35 8,48 1.2.2. Pertumbuhan produktivitas tenaga kerja sektor ekonomi kreatif Persentase 3,58 4,06 1.3. Meningkatnya unit usaha sektor ekonomi kreatif 1.3.1. Kontribusi unit usaha di sektor ekonomi kreatif terhadap unit usaha nasional Persentase 7,31 7,35

2. PENINGKATAN APRESIASI TERHADAP PELAKU DAN KARYA KREATIF

2.1. Meningkatnya konsumsi produk dan jasa kreatif lokal oleh masyarakat Indonesia 2.1.1. Jumlah pelaku kreatif yang mengalami peningkatan akses pasar Orang 1.400 1.585 2.1.2. Pertumbuhan konsumsi karya kreatif lokal di dalam negeri Persentase 10,07 10,89 2.2. Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap ekonomi kreatif 2.2.1. Tingkat pemahaman masyarakat terhadap ekonomi kreatif Persentase x+5% x+10% 2.3. Terciptanya ruang publik bagi masyarakat 2.3.1. Jumlah pengembangan zona kreatif di Indonesia Zona 10 123. PENINGKATAN KAPASITAS DAN PROFESIONALISME SDM PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

3.1. Meningkatnya profesionalisme pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif 3.1.1. Jumlah standar kompetensi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Naskah SKKNI 11 12 3.1.2. Jumlah tenaga kerja pariwisata dan ekonomi kreatif yang disertifikasi Orang 9.000 6.000

4. PENCIPTAAN INOVASI BARU DI SEKTOR PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

4.1. Meningkatnya kualitas penelitian dan kajian bidang pariwisata dan ekonomi kreatif 4.1.1. Jumlah penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan dalam mendukung Kajian 12 13 kebijakan di sektor ekonomi kreatif 4.2. Meningkatnya kualitas konten dan jejaring pelaku di sektor ekonomi kreatif 4.2.1. Jumlah pelaku kreatif yang mengalami peningkatan kemampuan kreasi dan produksi Orang 4.130 4.415 4.2.2. Jumlah pelaku kreatif yang mengalami penguatan jejaring Orang 2.855 3.145

TUJUAN/SASARAN/INDIKATOR SATUAN INDIKATOR 2013 2014

Jumlah Usaha Ekonomi Kreatif di Indonesia Tahun 2010–2012 Menurut Sektor Kreatif (unit)

Jumlah Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif di Indonesia Tahun 2010–2012 Menurut Sektor Kreatif (orang)

26 Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

EkonomiKreatif

Ihwal Kota KreatifTengoklah jumlah usaha di bidang ekonomi

kreatif Indonesia dewasa ini, jumlah tenaga kerja eknomi kreatif menurut sektor kreatif. Kemudian, upaya apa yang tengah dan hendak dilakukan oleh Kemenparekraf demi mengembangkan ekonomi kreatif ini?

Salah satu perkembangan yang berkaitan dengan ekonomi kreatif dituturkan oleh Menteri Parekraf. Berawal dari pertemuan internasional kota berbasis ekonomi kreatif, yang dilaksanakan di Yokohama Jepang pada akhir Juli 2007.

Pada pertemuan itu, Bandung memperoleh penghargaan sekaligus tantangan, dengan ter-pilih sebagai projek rintisan (pilot project) kota kreatif se-Asia Timur.

Adalah Ridwan Kamil (arsitek/urban planner, URBANE) tokoh kreatif kala itu menyatakan bah-wa dengan segala potensi yang dimilikinya, kota Bandung telah mendapatkan penghargaan dan menjadi bagian dari jaringan pengembangan kota kreatif yang menghubungkan beberapa kota semisal Bangkok, Singapura, Kuala Lumpur, Ma-nila, Hanoi, Hong Kong, Taipei, London, Auckland, Istambul, Bogota dan Glasgow.

Pemilihan Bandung sebagai kota percontohan, per timbangannya, industri kreatif di kota itu menunjukkan perkembang an signifikan dan me-mengaruhi tren anak muda di berbagai kota.

Maka dengan itu diciptakanlah slogan Bandung Creative City guna mendukung misi tersebut. “Antara lain yang dilakukan Ridwan Kamil itu di awal-awal dia sudah menggunakan tagline Bandung Creative City di lingkungan komunitas-nya. Akan sangat menarik saat dia jadi wali kota

apakah dia bisa mengimplementasikan seperti yang (banyak) kita bicarakan,” jelas Menparekraf Mari Elka Pangestu saat memberikan penjelas-an mengenai ekonomi kreatif selain Bandung.

“Prosesnya saat ini setiap kota sudah mem-berikan formulir dan hal-hal yang harus dipenuhi dan kita menggunakan konsultan untuk mem-bimbing mereka sehingga proposal bisa selesai sesuai dengan syarat,” ujar Mari lagi.

Targetnya ikut serta pada meeting bulan Sep-

tember dengan harapan hasilnya akan diumum-kan tahun depan. Akan ada tim dari UNESCO un-tuk menilai lolos atau tidak. Dorongan terhadap 4 kota ini pertama dibantu proposalnya, dan tentu saja kegiatan yang ada di 4 kota ini sudah di dukung Kemenparekraf seperti di Solo Interna-tional Performing Arts Festival, di Jogja baru saja didukung Jogja Art Festival, Jogja Writer Festival.

“Tiap Proses penetapan 4 kota itu diusulkan Kemenparekraf dan memang kotanya sendiri tampak pro aktif. Kalau seperti di Bandung kan sudah ada dimana-mana event kreatif digelar. Kota Pekalongan jelas berkaitan dengan batik, delapan puluh persen batik di Indonesia itu dibuatnya di Pekalongan, cluster-nya sudah siap. Kota Malang menampilkan animator dengan kreasi-kreasi animasi. Ini belum banyak di ketahui orang.”

Maka setelah ini, rencananya akan disusul-kan pendaftaran sebagai Creative City tiga kota, Malang, Bukittinggi dan Bali. n

Salah satu sudut kota Bandung,jalan layang Pasopati.

Bandung emerging creative city.

27Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Penerbangandan Persaingan

FilipinaKetinggalan, Ingin Meloncat

Filipina sudah agak tertinggal bahkan dibandingkan dengan Vietnam dalam hal kebijakan-kebijakan dinamis membangun

pariwisata. Tapi, urusan visa diambil jadi salah satu strateginya hendak meloncat. Wisatawan asing ke Filipina kini bisa tinggal hingga 30 hari tanpa visa, naik dari tadi nya 21 hari. Kalangan industrinya kini bersorak sorai menyambut.

Efektif mulai 1 Agustus 2013, perubah-an itu berlaku bagi warga dari 151 negara. Masih ada memang yang dikecualikan, yakni bagi warga negara India, China dan Taiwan.

Jaime Victor Ledda, pejabat dari kan-tor imigrasi, memberi komentar, kebijakan bebas visa itu berarti juga “membebaskan dari kebutuhan bagi mereka (wisatawan dan investor yang tengah berkunjung) un-tuk melapor ke kantor imigrasi”. Mereka bisa lebih fleksibel dalam perencanaan dan pen-gelolaan jadwal.

Kristine Mariano, staf penjualan dan pemesanan di salah satu agen besar Amkor Travel & Tours, mengatakan: “Peraturan baru pasti akan menarik lebih banyak wisatawan ke negara itu, membuat mereka tinggal lebih lama dan merencanakan lebih baik perjalanan mereka ke Filipina.”

Ini adalah ‘bantuan besar’ terutama un-tuk wisatawan seperti mahasiswa dan orang asing dengan keluarga yang berada di ne geri ini, ia berkomentar. Tapi Mariano meng-ingatkan biaya perpanjangan visa dianggap masih mahal yaitu 3.530 peso (US $ 81). n

Hikmah dari Semarang

dan dari Solo

Penerbangan langsung dari Kuala Lumpur, Malaysia oleh Airasia kini per minggu, 4 kali ke Semarang dan 3 kali ke Solo, serta rute langsung

Silk Air dari Singapura ke Solo, dan bertambah dengan rute Singapura–Semarang mulai 29 Juli 2013. Pemda dan pelaku industri setempat sungguh kudu mem-promosikannya dan menarik wis-man berkunjung.

Praktik ‘jemput bola’? Kepala Bidang Pema saran Disbudpar Provinsi Jawa Tengah, Trenggono menyatakan, Jateng tetap me-lakukan promosi ter utama di tiga target pasar yang telah di-tentukan, ASEAN– Singapura dan Malaysia, Cina, dan Eropa.

Kegiatan promosi rutinnya mengikuti dua even di Malaysia dan Singapura, MATTA dan ITB Asia atau NATAS. Di pasar Eropa mengikuti ITB Berlin.

Selain itu, kegiatan promosi di dalam negeri dengan menyelenggarakan Borobudur Travel Mart & Expo (BTMX). Di antara buyer yang di-undang ke BTMX 2013 adalah para operator tur cruise dari Bali yang selama ini menjadi mitra kerja BPW di Jateng.

Di samping itu, pemprov juga berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota. Daya tarik wisata yang dikunjungi oleh wisatawan cruise berada di kabupaten/kota dengan daya tarik utamanya Candi Borobudur. Disbudpar Provinsi Jateng rupanya memahami dua hal yang menjadi daya pikat kapal pesiar mau datang ke suatu destinasi. Pertama, daerah itu mempunyai daya tarik wisata internasional seperti Borobu-dur. Kedua, kawasan tersebut dipandang aman dari semua sisi.

Sebaik apapun daya tarik wisata bila daerah-nya tidak aman wisatawan tidak akan mau da-tang, pun sebaik apapun kenyamanan yang ada di sana tapi tidak mempunyai daya tarik secara internasional mereka juga tidak mau datang.

“Kami mengupayakan dan mengkomunikasi-kan dengan para pelaku pariwisata agar mendi-versifikasikan produk. Selama ini kan paket kon-vensional yang dijual adalah Borobudur. Paketnya

ada 2 tipe, ke Borobudur dengan kereta dan ke Borobudur dengan bis. Bila menggunakan kereta berarti dari Ambarawa naik kereta api bergerigi (old locomotive) kemudian dijemput untuk diba-wa ke Borobudur. Atau dari Semarang naik bis ke sana. Selain itu, itinerary city tour Semarang

sudah berkembang dengan paket mengunjungi coffee plantation dan makan siang di Tlogo, dan ke Gedong Songo,” ujar Trenggono, Kepala Bidang Pemasaran Dis-budpar Provinsi Jawa Tengah.

Tahun 2014 tol Semarang–Solo akan rampung. Pada 2014–2015 diharapkan paket-paket baru su-dah bisa dijual, jadi, bukan hanya menjual paket yang tergolong

konvensional hingga saat ini. Di BTMX yang lalu diadakan famtrip post tour

ke Solo. Para operator tur cruise dari Bali dan buyers dari luar negeri dari Malaysia, Thailand dan beberapa negara lain bisa langsung meli-hatnya. Jadi mereka bukan hanya bisa menjual Semarang dan core product Jateng yakni candi Borobudur.

Pemprov juga telah melakukan road show dan famtrip mandiri. Dua tahun lalu meng undang cruise operator berkeliling Jateng. Selain itu famtrip bersama Airasia dan Silk Air, famtrip me-dia dan travel writer, serta famtrip untuk travel agent dan tour operator. Dengan maskapai pe-nerbangan Airasia dan Silk Air bisa dilakukan 3–4 kali dalam setahun.

Belum lama ini dua orang travel writer dari Jerman dan kru televisi dari Chili melakukan peli-putan selama sebulan di seluruh Jateng. Ada juga famtrip kerja sama dengan VITO Malaysia dan Singapura.

Sampai dengan Juni 2013 sudah dilakukan 4 famtrip di Jateng, target tahun 2013 bisa men capai 10 famtrip. Di MATTA Kuala Lumpur, provinsi ini juga mengadakan business meeting dengan mengundang travel agent/tour operator di sana untuk dipertemukan dengan para pelaku industri pariwisata dari Jateng.

Di Singapura hal yang sama pun dilakukan. Kadang VITO membantu mengundang indus-tri setempat, atau para pelaku industri dari

Trenggono

28 Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Industri Pariwisata

Jumlah Industri Pariwisata di Kota Semarang 2008–2012

Hotel bintang 28 35 34 37 38 unit

Hotel melati 51 51 51 53 54 unit

Restoran 32 40 46 52 57 unit

Rumah makan 119 121 115 106 118 unit

Bar 8 7 9 10 8 unit

Jasa booga 164 156 164 164 164 unit

Biro Perjalanan Wisata 77 84 99 99 104 unit

Agen Perjalanan Wisata 4 4 4 4 4 unit

Convention hall 0 ­ ­ ­ 5 unit

2008 2009 2010 2011 2012 Satuan

Jateng sendiri juga mengundang pelaku bisnis Malaysia dan Singapura.

Kota Semarang menuju city resort. Kunjungan wisatawan ke Kota Semarang tahun 2012, tercapai melebihi 65,67% di atas target. Di tahun 2011 pencapaiannya 20% di atas target. Itu menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pari wisata Kota Semarang Nurjanah. Padahal kini justru terjadi peningkatan kapasitas penerbang an didukung oleh aksesibilitas yang se-makin mudah ke Semarang. n

Penerbangandan Persaingan

ASEAN FenomenaWisata Syariah?

Di pariwisata, Jepang pun rupanya memasang target-target khusus yang hendak diraihnya dari ASEAN. Kalau di bidang politik

dan ekonomi, Perdana Menterinya mendekati dengan antara lain mengajak berbuka puasa ber-sama semua dubes negara-negara Islam di Tokyo, waktu ramadhan yang lalu, di pariwisata, melalui dan bersama ASEAN Japan Center melaksanakan seminar di banyak kota, seminar bagaimana me-narik wisatawan muslim dari kawasan ini.

Adalah kebetulan periode ini Direktur Divisi Tourism & Exchange dijabat oleh Dananjaya Axioma, yang ditempatkan oleh Kemenparekraf. Maka dia tampil menyajikan materi itu ke hadap-an para peserta seminar, dari kalangan agen perjalanan dan instansi pemerintah Jepang. Te-lah dilaksanakan di kota-kota: Hakuba, Sapporo, Nagoya, Osaka, Matsumaya, Takayama, Nagoya, beberapa kali di Tokyo.

Kota-kota lainnya mulai September ini antara

lain, Toyama, Okinawa, Yokohama, Kagoshima, kemudian di Nagano dan Sendai.

“Seperti snowball, dari mulut ke mulut, sehingga provinsi-provinsi lain juga minta,” ujar Danan Axioma menuturkan pengalamannya.

Kembali lagi dia ditugaskan sebagai pembi-cara utama. Di akhir presentasi, ada sesi tanya jawab atau panel, dan semakin berharga lagi, ada liputan media, TV/radio/koran, wawancara

yang disiarkan dan ditulis di koran-koran.Ihwal wisatawan muslim, cara mengintroduk-

sinya tidak melakukan pendekatan dogma, tapi sekedar pengenalan dulu bahwa wisatawan Islam shalatnya berjadwal, perlu membersihkan dan menyucikan dulu dengan berwudlu, perlu air, tempat sederhana tapi pantas, prinsipnya tak bikin repot si tuan rumah, syukur kalau ada sajadah disediakan dan mukena sebagai tam-bahannya. Lalu soal kiblat, jenis makanan apa saja yang dihindari. Itu perkenalan awal, terus terang kata Danan, Islam tadinya agak ditakuti oleh masyarakat Jepang dan juga dianggap ri-bet/merepotkan.

Jadi, edukasi itu memang bisa menjelaskan betapa mudahnya meng-handle wisatawan mus-lim dari ASEAN, terutama Indonesia. Audience?

Bermula dari rata-rata 50-an orang, akhir-akhirnya meningkat menjadi 80-an, dan pernah rekor 120 orang. Mereka terdiri dari para manajer perusahaan.

Jadi, Jepang pasca gempa besar dan tsunami,

Deskripsi

Tingkat Rata-rata Okupansi Hotel di Semarang

68 64 65 50.86 56.61

2008 2009 2010 2011 2012Okupansihotel (%)

Wisatawan

Jumlah Wisatawan ke Kota Semarang 2008–2012

Mancanegara 8,144 8,772 22,230 27,880 32,975

Nusantara 1,456,961 1,624,270 1,887,673 2,073,046 2,679,467

2008 2009 2010 2011 2012

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang

Danan Axioma di seminar ASEAN­Japan Center.

29Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

mengalami kesulitan ekonomi. Kondisi yang memburuk ini, menghantarkan kembali Mr Abe sebagai Perdana Menteri. Di bawah pemerintah-an kabinet Abe ini Jepang mulai memasukkan sektor pariwisata dalam kebijakan nasionalnya sebagai salah satu sektor penting.

Diterjemahkannya dengan gencar mengkam-panyekan inbound ke negeri nya. Me reka mulai menoleh ASEAN, dan secara lebih spesifik lagi membidik segmen wisatawan muslim.

Bagi Danan, tugasnya menjadi dua. Di samping mempromosikan destinasi ASEAN, juga mempromosikan Jepang kepada ASEAN, jadi dua arah.

Alhasil, sebagai narasumber, dia berkeliling Jepang untuk memberikan ceramah/kuliah/pengajaran/presenta-si kepada berbagai institusi, termasuk stakeholder pariwisata (hotel, travel, resor, pemda, konsultan, media). Dan, tentu saja tak terelakkan dan menjadi advantage bagi Indonesia, ketika para peserta sesudah acara justru banyak peserta ber-tanya mengenai Indonesia.

Bagaimana respons mereka? Ada dua hal, yak-ni tentang Indonesia dan tentang Islam. Pertama mereka kagum dengan Indonesia yang multi-kultural, aneka ragam, colorful, luas, dan kaya dengan obyek wisata, mulai dari kekayaan etnis, bahasa, agama, kuliner, landscape dan heritage. Nyaris semua ada.

Kemudian mereka kagum dengan toleransi dan kemoderatan yang kita miliki.

Kemudian, juga bertanya mengenai obyek wisata mana saja yang menarik di Indonesia di luar Bali, bagaimana fasilitas dan aksesnya ke sana, dan seterusnya.

Tak kalah menarik adalah mereka menghadiri seminar dalam rangka bagaimana caranya me-narik lebih banyak lagi wisatawan muslim dari ASEAN ke Jepang, tapi pertanyaan di luar semi-narnya adalah justru jadi tertarik untuk berkun-

jung ke Indonesia.Terkait dengan Islam, mereka bertanya fasili-

tas apa saja yang dibutuhkan untuk wisatawan muslim, mulai dari jenis makanan, bagaimana dan apa yang bisa disajikan, masalah halal food dan sertifikasi halal, dan produk makanan ber-sertifikat halal.

Cermin di MediaSurat kabar The Japan Times tanggal 27

Maret 2013 memuat berita yang mencerminkan

ASEANperkembangan tersebut.

Di bawah judul Effort to lure more ASEAN Muslims, diberitakannya begini: In line with government efforts to bring in more foreign tou-rists, the ASEAN-Japan Center will provide guidance on its website starting Monday to help the tourism industry be more accommodating for Muslims.

According to the center, the Association of Southeast Asian Nations market accounts for 600

million people and is growing, and most ASEAN member states have Muslim resi-dents. The website will offer guidance to Japan’s travel companies, hotels and restaurants on how to provide suitable hospitality to Muslims.

To educate Japanese on Islamic culture, the center will keep the content simple but will provide important infor-mation such as the difference between ‘halal’ and ‘haram’ and directions to area mosques. Also, by using its extensive network, the center will use the website

to pass along opinions from Muslims about Japan, such as the desire for convenient prayer facilities and more free Wi-Fi in major cities to match the services offered in other parts of Asia.

“Although service for Muslims doesn’t have to be perfect, I would like Japanese people to offer a little attention to Muslims, like adding seasoning,” said Dananjaya Axioma, director of the center’s tourism and exchange division.

“I hope this digital content will help promote understanding of Muslims.” n

Para peserta seminar How to attract Muslim tourists.

30 Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Air, Sanitasi dan Toilet

Toilet Memang Masalah Dunia

PBB, 24 Juli 2013 melalui PBB News Centre: Dalam upaya membuat sanitasi menjadi prioritas dalam semua pembangunan global, Majelis Umum PBB menetapkan 19 November sebagai Hari Toilet

Dunia. Lalu mendesak perubahan, baik perilaku maupun kebi-jakan tentang isu-isu mulai dari meningkatkan pengelolaan air demi mengakhiri orang buang air besar di tempat terbuka.

Dengan mengadopsi resolusi baru, Majelis mendesak negara-negara anggota PBB dan pemangku kepentingan yang relevan untuk mendorong perubahan perilaku dan pelaksanaan kebijakan untuk meningkatkan akses ke sanitasi bagi kalangan miskin, bersama dengan panggilan untuk mengakhiri praktik buang air besar terbuka, yang dianggap ‘sangat berbahaya’bagi kesehatan masyarakat. Jadi, bukan hanya kita di Indonesia, dunia pun meng ambil toilet menjadi salah satu topik pembi-caraan. Tentu saja aksi-aksi untuk meningkatkan kebersihan. Dan dikaitkan lagi dengan pengelolaan lingkungan serta pe-ngelolaan air.

Toilet pun masuk acara konferensi dunia. Indonesia malahan menjadi tuan rumah tahun 2013 ini. Jadi, ibarat sekali mereng-kuh dayung dua tiga pulau terlampaui, konferensi Toilet Dunia di Solo, akan menambah jumlah even di Indonesia tahun 2013 ini. Tak sedikit pula jumlah peserta yang akan datang dari ber-bagai penjuru dunia.

“Pengamatan tahunan yang baru ini akan menjangkau jauh ke arah meningkatkan kesadaran tentang perlunya se-mua manusia memiliki akses ke sanitasi,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB, Jan Eliasson, dalam pernyataan yang dikeluar-kan segera setelah penetapan tadi oleh Majelis.

Resolusi itu juga mengakui peran masyarakat sipil dan organisasi non-pemerintah berperan dalam meningkatkan kesadaran akan masalah ini. Pesan itu juga menyerukan negara-negara untuk mendekati sanitasi dalam konteks yang lebih luas yang meliputi promosi kebersihan, penyediaan layanan sanitasi dasar, dan saluran pembuangan dan pengo-lahan air limbah dan penggunaan kembali dalam konteks pe-ngelolaan air terpadu.

Dari tujuh miliar manusia di dunia, enam miliar memiliki ponsel. Namun, hanya 4,5 miliar memiliki akses ke toilet atau kakus, yang berarti bahwa 2,5 miliar orang, sebagian besar di daerah pedesaan, tidak memiliki sanitasi yang layak.

Selain itu, 1,1 miliar orang masih buang air besar di tempat terbuka. Negara-negara di mana buang air terbuka yang paling banyak dipraktekkan adalah negara-negara yang sama dengan jumlah tertinggi kematian balita anak, tingginya tingkat kurang gizi dan kemiskinan, dan kesenjangan kekayaan besar.

“Meskipun ada kemajuan dalam menuju Tujuan Pemba-ngunan Milenium, satu dari tiga orang tidak memiliki fasilitas sanitasi dasar,” kata Eliasson.

“Hampir 2.000 anak meninggal setiap hari akibat penyakit diare yang sesungguhnya bisa dicegah. Sanitasi yang buruk dan kualitas air yang buruk dan hasil air yang buruk menimbulkan kerugian ekonomi diperkirakan mencapai $ 260.000.000.000 per tahun di negara berkembang. “

Hari Toilet Dunia sebelumnya telah ditandai dengan adanya organisasi masyarakat sipil internasional dan seluruh dunia. Namun, itu tidak secara resmi diakui sebagai hari resmi PBB hingga saat ini.

Keadaan toilet di terminal 2F

bandara Soekarno Hatta

dewasa ini.

31Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Pernyataan penuh oleh Wakil Sekretaris Jenderal pada adopsi dari resolusi Majelis Umum ‘Sanitasi untuk Semua’ seperti ini: Saya senang dan bersyukur bahwa negara-negara anggota telah mengadopsi resolusi resmi menunjuk 19 November seba-gai Hari Toilet Dunia. Saya berterima kasih kepada Pemerintah Singapura untuk kepemimpinannya pada isu global yang sa-ngat penting ini.

Sanitasi layak juga dipertanyakan sebagai martabat dasar. Tidak dapat diterima bahwa perempuan harus mengambil risiko menjadi korban pemerkosaan dan pelecehan, hanya un-tuk melakukan sesuatu yang sebenarnya biasa-biasa saja bagi kebanyakan kita. Banyak anak perempuan yang didorong harus keluar dari sekolah hanya karena kurangnya fasilitas sanitasi dasar.

Majelis Umum PBB menyatakan perlunya “Sanitasi yang berkelanjutan: upaya dorongan menuju 2015”. Itu disepakati tahun 2010, dan menambahkannya dengan momentum Call to Sanitation Action, yang saya, atas nama Sekretaris Jenderal PBB, meluncurkannya pada bulan Maret tahun ini.

Di Indonesia Kegiatan Toilet Bersih akan dirangkum dengan World Toilet

Summit (WTS) yang akan diselenggarakan di Solo pada 2–4 Oktober 2013. Sebelumnya, yakni pada 2–4 September 2013 juga akan dilaksanakan Training of Trainer (ToT) yakni kegiatan yang diadakan untuk mengedukasi pihak pengelola toilet me-ngenai toilet bersih.

WTS di Solo mencerminkan bahwa Indonesia diakui seba-gai negara yang telah memiliki toilet bersih. Sebelumnya lagi,

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam rangka program Sadar Wisata melaksanakan kegiatan Penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih di Bandara Internasional/ Nasional.

Penghargaan telah dilaksanakan sebanyak empat kali se-tiap dua tahun sekali sejak 2007. Tahun ini, selain mengadakan peninjauan terhadap Toilet Bersih di Bandara Internasional/ Nasional, juga diadakan Sosialisasi Toilet Bersih.

Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata, Firmansyah Rahim pada pers menjelaskan bahwa pihaknya akan mendorong kegiatan serupa untuk dapat diterapkan pada tempat lain, seperti stasiun kereta api, stasiun bus, museum, dan taman.

“Kami akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk dapat melaksanakan rencana kegiatan tersebut. Kami optimis dapat mewujudkan Indonesia Bersih melalui gerakan Indonesia Bersih,” katanya.

Naning S. Adiwoso selaku Ketua Juri Penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih di Bandara Internasional/Nasional Tahun 2013, menjelaskan, penghargaan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai standar toilet.

Selain mengutamakan kebersihan, desain toilet juga perlu diperhatikan agar tidak memiliki sudut terlalu banyak sehingga mudah dibersihkan. Pengelola toilet juga perlu memperhatikan agar menyediakan fasilitas dalam toilet yang memungkinkan dipakai tanpa harus tersentuh tangan.

Ya. Masalahnya, ketika turis menemukan toilet umum yang ‘serba kacau’, cenderung membuat mereka tak ingin kembali lagi ke destinasi. n

Ada petugas house keeping layaknya di hotel.

32 Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

WisataReligi Yang Disebut-sebut Destinasi Sunan Ampel

R aden Rahmat atau lebih dikenal dengan Sunan Ampel, didatangkan oleh bibinya, adik dari ibu, sebelum Majapahit runtuh sekitar awal abad XIV. Ayahnya berasal dari Samarkhan, Rusia Selatan

dan ibunya dari Cina. Kemudian dia menikahi Condrowati, putri Prabu Wijaya Raja Majapahit.

Itu mempengaruhi ajaran Sunan Ampel yang universal, sosialisasinya sangat tinggi, dan fleksibel. Masjid Ampel juga memperlihatkannya, pengaruh Eropa pada desain pintu dan jendela, dan interior masjid sangat dipengaruhi arsitektur Cina.

Wilayah di sekitar Masjid Ampel sekarang bernama Kampung Denta (dibaca: Dento). Ketika Sunan Ampel tiba di Surabaya, tidak langsung tinggal di Kampung Denta melainkan di sekitar Masjid Ar-Rahmat yang sudah berdiri sebelum-nya di Kembang Kuning, tempatnya mengawali dakwah di kota itu. Di sana masih kawasan hutan sehingga lokasinya dianggap kurang strategis untuk berdakwah.

Dibangunnya sebuah masjid di daerah Peneleh. Saat berkunjung ke Kampung Denta, banyak orang masih melakukan sabung ayam. Itulah yang menarik hatinya dan menyukai Kampung Denta hingga berani menolak tawaran dari raja Majapahit untuk tinggal di istana. Raja memberikan pilihan dan Sunan Ampel memilih untuk meminjam tanah Kampung Denta (asal kata ngampel yang berarti meminjam).

Selanjutnya, bersama Mbah Sholeh mendirikan masjid di sini, dan manakala ada pengunjung ke kampung ini tidak menda-patkan tempat menginap, dia meminjami tempat. Makanya di

sini banyak nama ‘Ampel’, seperti Ampel Lonceng dan lain-lain.Masjid Ampel sudah berusia 564 tahun. Tampak tiang ber-

bentuk segi delapan atau heksagonal mirip yang terdapat di Masjid Demak. Baru sekali pernah direhab di tahun 1993–1994.

Pada waktu itulah ukiran lafaz Alquran di atas langit-langit masjid ditempelkan. Sekarang kapasitas masjid bisa menampung sekitar 6 ribu jemaah.

“Saya sudah mengusulkan agar 16 tiang saka dengan panjang masing-masing 17 meter itu menjadi cagar budaya. Me ngenai tulisan yang sudah tertempel sudahlah dibiarkan saja asal tidak diutak-atik lagi. Selain itu, benda-benda semacam bedug juga mestinya termasuk ke dalam cagar budaya karena itu artefak asli dari masjid ini. Di sini penetapan cagar budaya nya

belum menyeluruh,” Zein Mohamad A. Khan, Sekretaris dan Bidang Sejarah Masjid Agung Sunan Ampel, menjelaskan.

Lanjutnya, yang juga menjadi kendala adalah beberapa aset Ampel banyak yang belum kembali atau hilang karena belum bersertifikat. Pemda memang tidak campur tangan, urusan masjid sepenuhnya dikelola oleh keluarga keturunan dari Sunan Ampel dan sudah berbentuk yayasan, Yayasan Masjid Agung Sunan Ampel.

Di sekitar Masjid Ampel masyarakatnya dua etnis Arab, yakni

Zein Mohamad A. Khan

Masjid Agung Sunan Ampel

Pintu menara tempat muazin mengumandangkan azan dari Masjid Ampel.

33Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

What Do They Say?

Yang Disebut-sebut Destinasi Sunan Ampel

etnis habib yang mengikuti perjuangan Sunan Ampel, dan mereka tidak berdagang, keberadaannya sejak masa Sunan Ampel. Lalu etnis lainnya, keturunan Arab di luar habib yang biasanya berdagang. Yang dinamakan Kampung Arab sudah disebut sejak tahun 1898 di Surabaya tapi mereka bukan ber-asal dari etnis habib.

Sebenarnya yang disebut Kampung Arab di sekitar masjid tidaklah ada. Dua saja kampung yang terkenal di sini, Kampung Ampel dan Kampung Masjid. Kampung Ampel ditandai dengan gerbang berukir di samping masjid, tempat berdagangnya sudah diberi kanopi. Sedangkan yang berupa tenda-tenda itu berada di Kampung Masjid, saat ini posisinya di jalan utama menuju masjid. Di kampung ini istilah Pasar Seng disematkan. Kondisinya, konon, memang seperti yang terdapat di Maroko dan di kota Fast, Madian Kodim.

Masjid Ampel selain sebagai tempat ibadah juga berfungsi sebagai sentra pendidikan yang melahirkan zona-zona pen-dukung untuk digunakan masyarakat berkegiatan ekonomi. Dampak ekonomi dirasakan sekali. Yang berjualan di sekitar masjid ya warga sekitarnya. Omsetnya, dari sebuah toko saja selama bulan Ramadhan bisa mencapai Rp 400 juta.

Pedagang di sini kebanyakan menjual sarung, minyak wa-ngi, busana muslim, perangkat ibadah dan makanan. Di kedua kampung masing-masing terbentuk paguyuban pedagangnya sendiri, tidak bergabung dalam yayasan pengurus masjid.

Secara keseluruhan kawasan religi Ampel luasnya sekitar 20 hektar, dengan obyek utama Masjid Agung Sunan Ampel dan makamnya. Zona inti berada di dalam masjid. Zona awal masjid dan sekitarnya sebelum perluasan 6,8 hektar. Sekarang sudah bertambah menjadi sekitar 7 hektar. Luas bangunan masjid 1 hektar. Beberapa rumah tua yang masih berdiri di Gang Ampel Lonceng milik Masjid Ampel.

Obyek lainnya adalah makam. Makam inti yang diziarahi ialah makam Sunan Ampel dan istrinya. Di sampingnya, makam cucu keempat dan para santrinya, selain itu, pemakaman umum.

Fasilitas parkir sangat dibutuhkan di sini. Kemudian pengu-rus masjid juga akan membenahi lalu lintas jemaah di dalam lingkungan masjid. Toilet umum tersedia, namun sulit dijang-kau. Tapi yang tak kalah penting, tempat wudhu yang bersih dan cukup luas.

Zein Mohamad A. Khan rupanya juga merangkap menjadi pemandu lokal. Sekarang dia mengkader dua orang santri dari Masjid Ampel dan telah mengirim mereka mengikuti pelatihan pemandu wisata di Disparda.

“Tapi saya belum merekomendasikannya 100%. Mereka masih belum percaya diri menghadapi tamu. Mungkin juga banyak santri di sini adalah anak-anak atau keluarga takmir masjid jadi ada rasa sungkan dan takut salah. Memang kami belum menghubungi HPI, tapi sudah mendapat tawaran dari Disparda,” katanya menjelaskan mengenai keberadaan peman-du lokal di Masjid Ampel.

Ada wacana yang sudah dalam tahap pengkajian, hendak meneliti untuk meluruskan sejarah Masjid Ampel terutama tentang tahapan tahun sejarahnya. Saat ini yang sudah selesai baru di Tuban. n

Wisnus yang berwisata religi di kawasan Masjid Sunan Ampel.

Di awal gang Kampung Masjid yang menjadi jalan utama menuju Masjid Ampel.

34 Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

I n d I k a t o r

Perkembangan Wisatawan Nusantara, 2009–2012

2009 119,964 229,731 1.92 600.30 137.91

2010 122,326 234,377 1.92 641.76 150.41

2011 122,037 236,752 1.94 662.68 156.89

2012*) 123,737 245,000 1.98 700.00 171.50

TahunWisnus(ribuanorang)

Rata-rataPerjalanan

(kali)

Pengeluaranper Perjalanan

(kali)

TotalPengeluaran(triliun Rp)

Perjalanan(ribuan)

Perkembangan Bulanan Wisman Tahun 2009–2012

Januari 473,165 493,799 4.36 548,821 11.14 652,692 18.93

Februari 421,555 523,135 24.10 568,057 8.59 592,502 4.30

Maret 511,314 594,242 16.22 598,068 0.64 658,602 10.12

April 487,121 555,915 14.12 608,093 9.39 626,100 2.96

Mei 521,735 600,031 15.01 600,191 0.03 650,883 8.45

Juni 550,582 613,422 11.41 674,402 9.94 695,531 3.13

Juli 593,415 658,476 10.96 745,451 13.21 701,200 ­5.94

Agustus 566,797 586,530 3.48 621,084 5.89 634,194 2.11

September 493,799 560,367 13.48 650,006 16.01 683,584 5.16

Oktober 547,159 594,654 8.68 656,006 10.32 688,341 4.93

November 531,669 578,152 8.74 654,948 13.28 693,867 5.94

Desember 625,419 644,221 3.01 724,539 12.47 766,966 5.86

Total 6,323,730 7,002,944 10.74 7,649,731 9.24 8,044,462 5.16

Bulan

Sumber: Pusdatin Kemenparekraf & BPS

2009Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah% % %

2010 2011 2012

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Menurut Pintu Masuk dan Kebangsaan — Bulan Januari–Juni 2013

1 Singapura 88,799 62,799 7,885 356,982 9,873 1,047 121 777 775 340 2,345 2,334 1,538 20 35,620 3,875 16,028 45,719 17,989 654,866 615,390 6.41 2 Malaysia 152,824 92,396 67,081 87,271 24,102 285 9,538 17,231 2,298 4,380 2,725 1,922 7,306 3 6,433 17,053 67,382 5,381 31,867 597,478 557,413 7.19 3 Jepang 97,523 95,690 1,137 11,204 3,539 590 16 109 72 46 282 197 74 1 173 638 716 10,098 37 222,142 200,093 11.02 4 Korea Selatan 49,878 60,566 1,031 30,659 1,639 131 39 10 24 13 654 110 60 1 188 289 375 9,393 28 155,088 154,659 0.28 5 Taiwan 32,922 58,285 1,167 1,870 4,351 24 150 15 3 14 16 18 122 2 155 148 88 3,000 130 102,480 91,514 11.98 6 China 120,315 187,624 4,013 14,563 6,572 631 466 289 71 55 428 140 346 52 1,490 584 433 25,683 236 363,991 305,353 19.20 7 India 33,934 31,330 1,137 19,323 1,652 60 52 40 112 31 165 386 357 94 1,176 300 622 9,369 812 100,952 88,795 13.69 8 Philipina 20,752 12,568 682 18,505 934 138 98 53 29 41 65 274 81 115 1,059 274 280 5,795 349 62,092 56,687 9.53 9 Hongkong 17,572 17,715 717 873 2,070 221 71 19 14 14 103 93 27 4 156 107 115 2,274 16 42,181 36,351 16.04 10 Thailand 22,899 15,649 1,824 2,178 2,721 110 47 65 93 68 50 76 267 12 90 1,550 503 428 404 49,034 43,003 14.02 11 Australia 37,780 377,609 2,184 5,919 1,494 592 145 1,057 90 82 554 698 123 43 310 577 650 5,730 80 435,717 422,787 3.06 12 Amerika Serikat 41,402 46,371 1,864 5,859 3,033 967 66 171 164 166 432 469 281 315 297 952 717 4,051 34 107,611 100,632 6.94 13 Inggris 27,589 49,817 1,655 7,589 1,228 447 78 155 91 129 1,015 217 87 111 463 764 356 6,467 219 98,477 93,632 5.17 14 Belanda 25,482 28,746 2,494 1,791 1,363 509 87 58 201 107 395 48 22 552 208 454 301 947 44 63,809 63,295 0.81 15 Jerman 18,440 39,564 1,973 2,075 1,508 855 39 142 224 171 591 132 87 37 150 628 272 2,906 33 69,827 65,090 7.28 16 Perancis 17,869 46,358 1,043 1,804 1,125 402 17 234 1,879 124 841 393 38 – 324 901 251 4,032 57 77,692 74,157 4.77 17 Rusia 4,283 45,193 281 277 156 67 9 31 – 22 146 9 39 7 20 269 13 994 1 51,817 48,237 7.42 18 Arab Saudi 55,363 1,718 43 92 115 6 17 – – 1 5 – 1 – 5 10 54 26 38 57,494 46,806 22.83 19 Mesir 1,497 990 38 65 17 – 1 – 1 – 6 12 – – 5 8 7 8 3 2,658 2,269 17.14 20 Uni Emirat Arab 3,362 224 2 30 6 – – – – – – – – – – – 26 16 – 3,666 1,919 91.04 21 Bahrain 315 77 – 30 9 – – 1 – – – – 1 – – – 3 2 – 438 415 5.54 Lainnya 210,736 201,993 6,904 74,717 40,893 2,469 891 975 2,323 2,406 1,680 974 453 32,467 1,730 6,914 1,688 14,182 2,675 607,070 572,912 5.96 Jumlah 2013 1,081,536 1,473,282 105,155 643,676 108,400 9,551 11,948 21,432 8,464 8,210 12,498 8,502 11,310 33,836 50,052 36,295 90,880 156,501 55,052 3,926,580 3,641,409 7.83 Jumlah 2012 993,898 1,366,111 100,546 594,324 95,328 9,324 12,222 16,250 13,070 6,661 7,257 8,813 9,897 31,727 54,922 25,369 74,021 165,519 56,150 Pertumbuhan (%) 8.82 7.84 4.58 8.30 13.71 2.43 –2.24 31.89 –35.24 23.25 72.22 –3.53 14.28 6.65 –8.87 43.07 22.78 –5.45 –1.96 KUNJUNGAN WISMAN MELALUI PINTU MASUK LAINNYA 227,898 234,901 –2.98 TOTAL KUNJUNGAN WISMAN MELALUI SELURUH PINTU MASUK 4,154,478 3,876,310 7.18

P i n t u M a s u k U t a m a

No. Kebangsaan Soekarno­ Hatta, Banten

Ngurah RaiBali

Polonia(Sumut)

BatamKep. Riau

JuandaJatim

Sam Ratulangi

EntikongKalbar

Minang­kabau

Adi Sumarmo

Makas­sar

BILNTB

SepingganKaltim

Sultan Syarif K II, Riau

Tanjung Priok

Tanjung Pinang

AdiSucipto

Husein Sas-tranegara

Tanjung Uban, Riau

Tg. BalaiKa rimun

Pertum-buhan

(%)

Sumber : BPSSumber : Ditjen Imigrasi dan BPS (diolah kembali oleh Pusdatin Kemenparekraf ) l Catatan : Data kebangsaan tahun 2012 merupakan data sementara l Keterangan jenis pintu masuk : U (Udara), L (Laut), D (Darat)

2013 2012

Jumlah Kunjungan Wisman Melalui 19 Pintu Masuk Utama

U U U L+U U U D U U U + L U U U L L U U L L

Keterangan: *) Angka estimasi Sumber: BPS & Kemenparekraf

35Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

I n d I k a t o r

Perkembangan Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara dan Jumlah Tenaga Kerja, Tahun 2009–2012

2009 2,103,770 1,616,180 3,719,950 229,730,000

2010 1,934,770 1,849,010 3,783,780 234,377,000

2011 2,069,710 2,124,110 4,193,820 236,752,599

Tenaga KerjaTahun

JumlahTenaga Kerja

JumlahPerjalananLangsung Tidak Langsung

Perkembangan Bulanan Wisman Tahun 2009–2012

Januari 473,165 493,799 4.36 548,821 11.14 652,692 18.93

Februari 421,555 523,135 24.10 568,057 8.59 592,502 4.30

Maret 511,314 594,242 16.22 598,068 0.64 658,602 10.12

April 487,121 555,915 14.12 608,093 9.39 626,100 2.96

Mei 521,735 600,031 15.01 600,191 0.03 650,883 8.45

Juni 550,582 613,422 11.41 674,402 9.94 695,531 3.13

Juli 593,415 658,476 10.96 745,451 13.21 701,200 ­5.94

Agustus 566,797 586,530 3.48 621,084 5.89 634,194 2.11

September 493,799 560,367 13.48 650,006 16.01 683,584 5.16

Oktober 547,159 594,654 8.68 656,006 10.32 688,341 4.93

November 531,669 578,152 8.74 654,948 13.28 693,867 5.94

Desember 625,419 644,221 3.01 724,539 12.47 766,966 5.86

Total 6,323,730 7,002,944 10.74 7,649,731 9.24 8,044,462 5.16

Bulan

Sumber: Pusdatin Kemenparekraf & BPS

2009Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah% % %

2010 2011 2012

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Menurut Pintu Masuk dan Kebangsaan — Bulan Januari–Juni 2013

1 Singapura 88,799 62,799 7,885 356,982 9,873 1,047 121 777 775 340 2,345 2,334 1,538 20 35,620 3,875 16,028 45,719 17,989 654,866 615,390 6.41 2 Malaysia 152,824 92,396 67,081 87,271 24,102 285 9,538 17,231 2,298 4,380 2,725 1,922 7,306 3 6,433 17,053 67,382 5,381 31,867 597,478 557,413 7.19 3 Jepang 97,523 95,690 1,137 11,204 3,539 590 16 109 72 46 282 197 74 1 173 638 716 10,098 37 222,142 200,093 11.02 4 Korea Selatan 49,878 60,566 1,031 30,659 1,639 131 39 10 24 13 654 110 60 1 188 289 375 9,393 28 155,088 154,659 0.28 5 Taiwan 32,922 58,285 1,167 1,870 4,351 24 150 15 3 14 16 18 122 2 155 148 88 3,000 130 102,480 91,514 11.98 6 China 120,315 187,624 4,013 14,563 6,572 631 466 289 71 55 428 140 346 52 1,490 584 433 25,683 236 363,991 305,353 19.20 7 India 33,934 31,330 1,137 19,323 1,652 60 52 40 112 31 165 386 357 94 1,176 300 622 9,369 812 100,952 88,795 13.69 8 Philipina 20,752 12,568 682 18,505 934 138 98 53 29 41 65 274 81 115 1,059 274 280 5,795 349 62,092 56,687 9.53 9 Hongkong 17,572 17,715 717 873 2,070 221 71 19 14 14 103 93 27 4 156 107 115 2,274 16 42,181 36,351 16.04 10 Thailand 22,899 15,649 1,824 2,178 2,721 110 47 65 93 68 50 76 267 12 90 1,550 503 428 404 49,034 43,003 14.02 11 Australia 37,780 377,609 2,184 5,919 1,494 592 145 1,057 90 82 554 698 123 43 310 577 650 5,730 80 435,717 422,787 3.06 12 Amerika Serikat 41,402 46,371 1,864 5,859 3,033 967 66 171 164 166 432 469 281 315 297 952 717 4,051 34 107,611 100,632 6.94 13 Inggris 27,589 49,817 1,655 7,589 1,228 447 78 155 91 129 1,015 217 87 111 463 764 356 6,467 219 98,477 93,632 5.17 14 Belanda 25,482 28,746 2,494 1,791 1,363 509 87 58 201 107 395 48 22 552 208 454 301 947 44 63,809 63,295 0.81 15 Jerman 18,440 39,564 1,973 2,075 1,508 855 39 142 224 171 591 132 87 37 150 628 272 2,906 33 69,827 65,090 7.28 16 Perancis 17,869 46,358 1,043 1,804 1,125 402 17 234 1,879 124 841 393 38 – 324 901 251 4,032 57 77,692 74,157 4.77 17 Rusia 4,283 45,193 281 277 156 67 9 31 – 22 146 9 39 7 20 269 13 994 1 51,817 48,237 7.42 18 Arab Saudi 55,363 1,718 43 92 115 6 17 – – 1 5 – 1 – 5 10 54 26 38 57,494 46,806 22.83 19 Mesir 1,497 990 38 65 17 – 1 – 1 – 6 12 – – 5 8 7 8 3 2,658 2,269 17.14 20 Uni Emirat Arab 3,362 224 2 30 6 – – – – – – – – – – – 26 16 – 3,666 1,919 91.04 21 Bahrain 315 77 – 30 9 – – 1 – – – – 1 – – – 3 2 – 438 415 5.54 Lainnya 210,736 201,993 6,904 74,717 40,893 2,469 891 975 2,323 2,406 1,680 974 453 32,467 1,730 6,914 1,688 14,182 2,675 607,070 572,912 5.96 Jumlah 2013 1,081,536 1,473,282 105,155 643,676 108,400 9,551 11,948 21,432 8,464 8,210 12,498 8,502 11,310 33,836 50,052 36,295 90,880 156,501 55,052 3,926,580 3,641,409 7.83 Jumlah 2012 993,898 1,366,111 100,546 594,324 95,328 9,324 12,222 16,250 13,070 6,661 7,257 8,813 9,897 31,727 54,922 25,369 74,021 165,519 56,150 Pertumbuhan (%) 8.82 7.84 4.58 8.30 13.71 2.43 –2.24 31.89 –35.24 23.25 72.22 –3.53 14.28 6.65 –8.87 43.07 22.78 –5.45 –1.96 KUNJUNGAN WISMAN MELALUI PINTU MASUK LAINNYA 227,898 234,901 –2.98 TOTAL KUNJUNGAN WISMAN MELALUI SELURUH PINTU MASUK 4,154,478 3,876,310 7.18

P i n t u M a s u k U t a m a

No. Kebangsaan Soekarno­ Hatta, Banten

Ngurah RaiBali

Polonia(Sumut)

BatamKep. Riau

JuandaJatim

Sam Ratulangi

EntikongKalbar

Minang­kabau

Adi Sumarmo

Makas­sar

BILNTB

SepingganKaltim

Sultan Syarif K II, Riau

Tanjung Priok

Tanjung Pinang

AdiSucipto

Husein Sas-tranegara

Tanjung Uban, Riau

Tg. BalaiKa rimun

Pertum-buhan

(%)

Sumber : BPSSumber : Ditjen Imigrasi dan BPS (diolah kembali oleh Pusdatin Kemenparekraf ) l Catatan : Data kebangsaan tahun 2012 merupakan data sementara l Keterangan jenis pintu masuk : U (Udara), L (Laut), D (Darat)

2013 2012

Jumlah Kunjungan Wisman Melalui 19 Pintu Masuk Utama

U U U L+U U U D U U U + L U U U L L U U L L

Sumber: BPS & Kemenparekraf

36 Vol. 4 l No. 44 l Agustus 2013

Seminar Nasional Pariwisata IndonesiaPariwisata Dan Air: Perlindungan Demi

Keberlanjutan KepariwisataanWaktu :

24 September 2013, Pukul 09.30—16.00 WIBTempat :

Balairung Soesilo Soedarman, Gd. Sapta PesonaKementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jalan Medan Merdeka Barat No. 17, Jakarta Pusat.

Perlu diikuti oleh para perwakilan pemangku kepentingan dari daerah-daerah di seluruh Indonesia:Kementerian Parekraf, lembaga-lembaga (kementerian) lain yang terkait, Perguruan Tinggi Pariwisata,

Peneliti/pakar di bidang pariwisata/terkait, Pelaku/praktisi pariwisata, Pemerhati kepariwisataan,dan Masyarakat umum yang menaruh minat terhadap kajian kepariwisataan.

Sertifikat untuk setiap peserta. Diadakan pameran kecil (mini exhibition), Publikasi hasil-hasil penelitian, antara lain

Buku dan Jurnal Kepariwisataan Puslitbang Kebijakan Kepariwisataan.dan produk-produk partisipan (mitra) lain: ICPI, STP Sahid, Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila,

STP Trisakti, dan Universitas Bina Nusantara.Poster Session yaitu kegiatan yang diarahkan untuk menghasilkan paper

untuk diterbitkan di Jurnal Kepariwisataan Indonesia (JKI) dan Launching E-jurnal (ICPI).

Dalam rangka peringatan Hari Pariwisata Dunia tanggal 27 September

Untuk Informasi dan Pendaftaran, silahkan hubungi:Badan Pengembangan Sumber Daya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Informasi Seminar lebih lanjut Hubungi Sdr. Hendro Sewoyo di Nomor 021- 383-8730 Hp 0817-179092 u alamat email: [email protected].

Sdri. Ella Nurlaila di Nomor Telp. 021-383-8731 u alamat email: [email protected] Telp. 021-3838220 Fax. 021-3208612 u Website: www.indonesia.travel u Email: [email protected]

No Judul Tema / Paper Pembicara & Asal Lembaga*1. Kebijakan pariwisata berwawasan pelestarian air—Menteri Parekraf (key note speaker)

2. Landasan epistemologis pengembangan pariwisata di Indonesia.Pariwisata sebagai ilmu mandiri—Prof. Dr. Azril Azahari (Pakar Pariwisata/Ketua ICPI)

3. Pengelolaan Pariwisata Berbasis Air (Water Torn City)—Dr. Bet Lagarense (STP Manado) Pengelola TIJA /Ancol Theme Park

4. Studi kasus pengelolaan air untuk pemberdayaan kepariwisataan:Teknologi pengelolaan air di kawasan pariwisata: kasus Bali—Ir. A.A. G. Raka Dalem, M.Sc (Hons) (UNUD)