civitas edisi 36

16
Edisi 36/ Thn.VIII/ Nopember/ 2006 Mimbar Untan Civitas edisi 36 terbit 16 halaman

Upload: lpm-untan

Post on 07-Mar-2016

239 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Buletin Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Tanjungpura Pontianak

TRANSCRIPT

Page 1: Civitas edisi 36

Edisi 36/ Thn.VIII/ Nopember/ 2006Mimbar Untan Civitas edisi 36terbit 16 halaman

Page 2: Civitas edisi 36

2

Alamat Redaksi : Jl. Daya Nasional Gedung MKDUUntan, Telepon : (0561) 7068136. e-mail : [email protected] atau : [email protected] : Artha Grafistama, Jl. Pahlawan No. 20Telp.(0561) 765000-766000 (Isi diluar tanggung jawabpenerbit).

Redaksi menerima tulisan berupa opini, essai, laporankegiatan kampus, cerpen,hasil investigasi, surat pembacadisertai identitas diri. Tulisan diketik di lembaran folio denganspasi ganda. Kirimkan ke Sekretariat LPM Untan, langsung.Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah maknatulisan.

Ketua Umum :Nina SorayaSekretaris Umum :IskandarBendahara Umum :Aini SulastriDivisi PSDM :Syf Ratih KD, Tantra,AzwarDivisi Litbang :Maya N Sari, Fitri J, RatnaM Harahap

Divisi Penerbitan :Henny Kristina, HeriUsman, Sri PujianiDivisi Penyiaran :Mulfi H, Ashri I, Sudardi,Divisi Peusahaan :Riant M, Mahmud M, TatiPemimpin Redaksi :Nur Maya SariSekretaris Redaksi :Wanti Eka JayantiRedaktur :

buletin Mimbar Untan CivitasDiterbitkan oleh :Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Tanjungpura Pontianak

Nina, RatihArtistik :IskandarReporter :Yiyi, Lina, Burhanady,Galuh, Eka, M Susiyanto,UmmiFotografer :Burhanady, YayanLay outer :siIs

Surat P

em

baca

Edisi 36/Thn.VIII/Nopember/2006

REDAKSI

Dana Kemahasiswaan Telat,Kegiatan Terhambat

SEBAGAI unit kegiatan di lingkup fakultas, saya menyesali ketikapihak rektorat lamban dalam pemberian dana budget kemaha-siswaan. Tentu saja mengakibatkan banyak kegiatan terhambat.Dana tersisa dirasakan kurang untuk pelaksanaan kegiatan.Bahkan minus.

Proposal telah lama kita ajukan. Dengan pertanyaan seringdilayangkan. Namun tetap saja tidak ada jawaban pasti. MenurutSuyono, Kabag Kemahasiswaan, masalah ini perlu dirapatkan lagi.Padahal, menurut saya dana tersebut merupakan hak setiapkegiatan mahasiswa baik itu di lingkungan fakultas maupun uni-versitas.

Paling tidak, selanjutnya pembagian dana budget kemaha-siswaan dilakukan secara profesional dan tepat waktu. Dengankepengurusan yang sebentar lagi berakhir. Saya cukup resah biladana tidak segera dicairkan. Ini berdampak pada agendakepengurusan sebagian tidak terlaksana.

Hemri Yansa, Ketua BEM FKIPMahasiswa FKIP ‘02 Jurusan Ekonomi Akuntansi

Assalamualaikum,Wr.Wb……BALIK lagi nih kita dari tim civitas buat

ngobatin rasa kangen teman-teman dengan info-info pemberitaan yang kita punya. Sekedar infoaja, sekarang keredaksian civitas diisi oleh teman-teman anggota baru (‘cub reporter’) LPM Untan.Jumlahnya sih gak ramai-ramai banget, tapidengan semangat tempur mereka bisa membuk-tikan kuantitas bukanlah segalanya.

News lainnya tentang LPM yakni, masih ingatgak dengan kru Civitas tiga edisi lalu? Merekasekarang udah dilantik, malah pakai cara ala ’Len-tera Merah’ lho. Kebayang donk serunya prosesipengesahan anggota?! Ada juga schedule LPMmendatang, klo kita bakal merayakan ultahnyaUntan Voice Radio, acara puncaknya tanggal 7Desember nanti.

Ok, pasti pengen tahu khan, apa aja menukita kali ini. Tenang guys, kita punya bocorannews-news nya. Pertama, tentu aja dari putaranpemilihan rektor. Penjaringan orang nomor satudi Untan udah nyaris ditahap akhir. Hasil pemilihantingkat dosen dan senat udah positif bahwa DrChairil Effendi sebagai calon terpilih. Sekaranghanya tinggal menunggu hasil keputusan MenteriPendidikan.

Info lainnya yang MIUN punya yakni pem-bongkaran masjid di FKIP yang berbuntutperseteruan panjang antara seorang dosendengan calon rektor terpilih.

Yap, cukup deh bocorannya, lainnya silahkanbuka sendiri. Sebelum ditutup, segenap KeluargaBesar Lembaga Pers Mahasiswa Untan turut ber-belasungkawa sedalam-dalamnya atas kepergianProf Ir Sakunto MSc, yang sebelumnya menjabatsebagai Dekan Fakultas Kehutanan, semogaalmarhum mendapatkan tempat selayak-layak-nya di sisi Sang Pencipta. Amin... [Redaksi].

Buku di UPT Perpustakaan ‘kok’berantakan sich....?!

SEBELUMNYA terima kasih kepada Mimbar Untan Civitas kalausaja tulisan ini dimuat.

Beberapa hari yang lalu aku ’pengen’ meminjam buku di UPTPerpustakaan. Tapi kenapa berantakan ’gitu’ ya? Puluhan bukuberserakan dan bertumpuk-tumpuk di lantai, seperti tidak bernilai.

Dan lagi, seharusnya buku-buku yang sudah memiliki kodedisimpan di tempatnya. Tapi kenapa buku-buku di UPTPerpustakaan terkesan tidak mengikuti penempatan yang terterapada komputer disana.

Belum lagi, buku-buku di UPT Perpustakaan yang merupakanterbitan zaman ‘bahaula’ (sudah lama-red) yang telah dikeluhkanoleh ribuan mahasiswa di Untan termasuk saya.

Mohon bagi pihak perpustakaan untuk memperhatikannya.

[email protected]

Cub Reporter

Page 3: Civitas edisi 36

3

Opini Civitas

Edisi 36/Thn.VIII/Nopember/2006

Opini Civitas

Sekilas dari cerita Pilrek Untan 2006

EMILIHAN Rektor Untan 2006yang diselenggarakan padabulan Nopember kemarin,

mampu membuat sejarah tersendiri diUntan. Bagaimana tidak, Rektor yangsebelumnya dipilih oleh Senat Univer-sitas, yakni utusan setiap fakultas yangada di Untan. Untuk kali ini, harus dipilihmelalui dua tahap pemilihan. Padatahap pertama, pemilihan berada dikalangan dosen, selanjutnya rektorakan dipilih oleh senat.

Pemilihan Rektor akan menjadi ber-beda jika dilihat lebih jauh lagi. Untanmerupakan miniatur perjalanan de-mokratisasi di Kalimantan Barat. Ini di-sebabkan, Untan merupakan mercu-suar perguruan tinggi negeri di Ka-limantan Barat. Yang berarti, Untanmenjadi tolak ukur sejauh mana prosesdemokratisasi di wilayah ini telahberjalan.

***TEPATNYA 15 dan 22 Nopember

2006, serangkaian peristiwa dilaluidengan baik demi mensukseskan Pilreksendiri, dari penggiringan sampaipengawalan proses Pilrek tersebut.Tujuannya supaya Rektor terpilihnantinya dapat membawa aspirasi civi-tas akademika serta membawa univer-sitas ini lebih maju lagi. Terlebih dalampersiapan Untan menghadapi BadanHukum Pendidikan Tinggi (BHPT) men-datang. Seperti Lingkar Ilmiah StudiMahasiswa Untan, salah satu UKMyang menyelenggarakan polling/kuesioner tentang siapa rektor pilihanmahasiswa, Koalisi Mahasiswa Pro De-mokrasi, hingga BEM Untan yangmengkampanyekan untuk tidak memi-lih calon rektor bermasalah sebagaiRektor Untan di masa mendatang.

Bergaining Mahasiswa MasihLemah

MERUNUT ke belakang, pada da-sarnya mahasiswa yang tergabung ba-ik dalam Lingkar Ilmiah Studi Mahasis-wa Untan, Koalisi Mahasiswa ProDemokrasi, BEM Untan serta berbagaihimpunan cukup mengawal. Mulai daripembahasan tatib hingga PemilihanRektor Untan.

Supaya kali ini dapat melibatkanseluruh mahasiswa Untan secaraaktif. Dimana, mereka juga merupa-kan ‘pelaku’ dalam ‘perhelatan’ kam-pus Untan. Paling tidak, maju-mun-durnya Untan yang merasakan dam-pak juga mahasiswa itu sendiri.

Kehebatan yang dimiliki Senat utu-san berbagai kampus (fakultas)dapat mematahkan argumen yangdisuarakan oleh mahasiswa. Walauada juga segelintir senat berkenginansama dengan mahasiswa (ProMahasiswa) yakni agar pemilihanRektor juga melibatkan mahasiswa.Namun pada gilirannya, jalan tengahyang bisa diambil adalah membagiprosesi Pilrek Untan 2006 menjadidua tahap, tahap pertama pada ka-langan dosen dan karyawan, lalu ta-hap kedua oleh para Senat Untan,dan selanjutnya hasil dua proses ter-sebut untuk disahkan kepada Men-diknas.

Tampak jelas dari peristiwa PilrekUntan 2006, bergaining mahasiswasaat ini masih lemah. Ada selentinganyang mengatakan, “Senat lebih ba-nyak makan garam daripada maha-siswa, dosen (gurunya mahasiswa)juga masih belum mampu, apalagimahasiswa.” Kemudian ada jugayang mengatakan Pilrek Untan me-rupakan tahapan untuk Pilrek secaralangsung dimasa mendatang dengan(sekarang ini) Pilrek yang diseleng-garakan setengah langsung (masa

transisi).Terlepas dari itu semua, di sini ba-

nyak kemungkinan yang bisa ditebak.Seperti adanya ketakutan pihak senatuntuk suaranya disamakan dengandosen dan karyawan. Seolah-olahsenatlah lebih tinggi kedudukannya(jika tidak mau dikatakan ’maha ting-gi’). Namun yang lebih mengherankanlagi, sejumlah dosen yang memilih 7calon rektor hanya sebatas menjaring3 besar saja. Sedangkan selebihnya,terserah Senat. Maksudnya, pemilihanselanjutnya diserahkan pada rapatsenat.

Ya beginilah Pilrek Untan saat ini.Untan yang tadinya merupakan mini-atur serta mercusuar perguruan tinggidi Kalbar seharusnya merasa maludengan sistem demokrasi yang dite-rapkan saat ini. Dimana sekarang ini,Pemilu Indonesia dilaksanakan de-ngan pemilihan secara langsung olehmasyarakatnya. Sementara di inter-nal Untan sendiri belum dapat terea-lisasi.

Namun, proses Pilrek Untan 2006telah selesai melewati dua tahap.Tinggal pengesahan. Nasi telahpunmenjadi bubur, dan tinggal bagaimanamembumbui bubur tersebut agar lebihnikmat dan gurih (tentunya jugabergizi dan berkah) saat disantap.Tapi ada sedikit pelajaran yang dapatdiambil. Yakni kita sadar bahwabergaining mahasiswa saat ini masihlemah.

Mahasiswa masih banyak yangbersikap apatis, tidak peduli siapayang akan memimpin, siapa nantiyang membuat kebijakan, serta sebe-rapa besar peran yang diambil maha-siswa dalam menggiring, mengawaldan memantau kinerja Rektor menda-tang agar Untan ke depan merupakanuniversitas yang memang menjadi‘mercusuar’ dan pusat informasi diKalbar. Untuk itu diperlukan kekritisanseluruh komponen mahasiswa seba-gai agen perubah baik itu di internalmaupun eksternal kampus.[].

*) Mahasiswa Untan/ tim gam-breng.

Pilrek dan Feodalisme SenatOleh ISKANDAR*

P

Page 4: Civitas edisi 36

Edisi 36/ Thn.VIII/Nopember/ 2006 4

Headline Civitas

EPATNYA 10 Oktober lalu, DrM Rif’at MPd mengajukansurat pertama permohonan

tentang pertimbangan jalan keluarmengenai nasib zakat yang diberikanoleh Yahya (pemberi zakat-red).Kebijakan ini diambilnya karenaadanya desakan dari Yahya dankeluarga yang memberi zakat tersebutuntuk mengetahui secara jelas nasibzakat yang telah disalurkan. Mulanyazakat tersebut disalurkan dan direali-sasikan dalam bentuk pembangunanMasjid At-Tarbawi, tapi apa mau dikata belum sepenuhnya jadi, masjidtersebut sudah dibongkar.

Pembangunan masjid tersebut,dilakukan pada masa Drs H SugiatnoMPd selaku Dekan FKIP (2001-2004).Dan Rif’at sendiri sebagai ketua panitiapendirian masjid. Akan tetapi, karenaadanya gonjang-ganjing penjatuhanSugiatno, maka pembangunan masjidterhenti. Masjid tersebut telah dinilai

Dr M Rif ’at MPd mengajukan surat mengenai penetapan status zakat mal yang disalurkan

untuk pembangunan Masjid At-Tarbawi FKIP kepada Dr Aswandi (Dekan FKIP sekarang-red)

sehubungan dengan dibongkarnya masjid tersebut. Buntutnya, malah terjadi saling tuding antara

Rif ’at dengan DR. Chairil Effendi, mantan dekan FKIP sebelumnya.

jadi sebesar 60%. Kemudian setelahjatuhnya Sugiatno dan digantikan DrChairil Effendi MS, malah pembangu-nan masjid semakin terbengkalaisehingga banyak bangunan yangrusak.

“Kemudian bangunan masjid yangterbengkalai itu, dirobohkan atas ke-putusan Chairil Effendi karena ponda-sinya tidak kuat dan bangunannya ti-dak layak pakai. Anehnya peruntuhanmasjid tersebut diputuskan oleh Cha-iril Effendi sendiri tanpa adanya pem-beritahuan kepada pemberi zakat danpara donatur, terutama saya sendiriselaku ketua panitia,” beber Rif’at.

Saling TudingTETAPI perkataan Rif’at ini, diban-

tah keras oleh Chairil Effendi yang ju-ga ikut mencalonkan diri dalam bursapemilihan Rektor Untan. “Pada waktuakan dibongkarnya (pondasi mesjid-red), sudah saya bicarakan dan kon-sultasikan dengan Ir Widyanto (Kon-

sultan Teknik) dan Ir Andi (Cipta Kar-ya). Mereka mengatakan, bangunanini sudah tidak bisa dilanjutkan. Kemu-dian saya bawa ke rapat senat, do-sen-dosen, termasuk kepada Rif’atsendiri. Dan pada waktu pembong-karannya juga sudah disetujui dandisaksikan oleh Yahya (pemberizakat),” bantah Chairil.

Menurutnya, mesjid tersebut di-bongkar karena tidak layak pakai dantidak layak dilanjutkan lagi, sesuai de-ngan keadaan pondasi dan bangunantersebut yang belum sepenuhnya jadi.Bahkan, baginya pembuatan mesjidini, asal-asalan saja. Sebabnya jikadilanjutkan, akan berakibat burukkepada para jama’ah yang beribadahdan akan memakan korban jiwa.“Makanya mesjid tersebut sayabongkar, dan akan saya bangunmesjid kembali dengan pondasi yanglebih kuat dan tidak asal-asalan,” katanya lagi.

Memicu Ketegangan Seorang Dosendan Salah Satu Mantan Dekan

Pembongkaran Mesjid FKIP UntanBerbuntut Panjang

Oleh FAHMI

T

Terbengkalai : Bangunan Mesjid At-Tarbawi FKIP Untan, terbengkalai dalam pengerjaanya dan sudah tidak layak untukdigunakan. Padahal sudah di konsultasikan pada ahlinya.

dok : Istimewa.

Page 5: Civitas edisi 36

Edisi 36/ Thn.VIII/ Nopember/ 2006

Headline Civitas

5

Spanduk Dibakar, BEM Dihajar

K

Oleh YAYAN dan GALUH

AMPUS seharusnya menjadi tempat yang kondusifbagi para mahasiswa dalam menuntut ilmu. Tapisituasi yang kondusif itu tidak selamanya dapat

dipertahankan. Lalu, bagaimana jika di lingkungan uni-versitas tersebut terjadi keonaran?

Seperti yang terjadi pada Sabtu (11/11) sekitar pukul03.00 WIB. Dari arah bundaran Untan dikejutkan denganadanya kobaran api yang cukup besar. Setelah ditelusuriternyata api berasal dari spanduk yang terbakar. Beberapaorang anggota BEM Untan yang sedang berada di Kopma(Koperasi Mahasiswa) melihat adanya kobaran api danlangsung menuju ke arah bundaran dan berusaha me-madamkan api. Namun malang bagi mereka, selang bebe-rapa saat datang segerombolan orang yang kemudian me-ngeroyok mereka.

Salah seorang korban, Galih Usmawan saat dikonfirma-si mengungkapkan dirinya beserta beberapa orang rekan-nya sempat menegur orang-orang tersebut, tapi merekatidak menggubris. “Waktu kami tegur mereka tidak terimamalah langsung menghajar kami,” ungkap ketua BEM Untanini. Salah seorang rekannya sempat dihajar oleh orang-orang tersebut hingga babak belur. Namun mereka ber-hasil melarikan diri.

“Rinto teman kami sampai bonyok, namun kami berha-sil melarikan diri ke Menwa (Resimen Mahasiswa-red) danberlindung di sana,” tambahnya lagi.

“Saat itu anggota kami sedang beristirahat, kemudiandatang beberapa anggota BEM Untan, mereka memintaperlindungan ke sini (Menwa-red). Pada saat yang hampir

Berniat memadamkan api yang telah membakar spanduk, anggota BEM malah

dikeroyok. Apakah ini membuktikan bahwa mahasiswa lebih senang

menyelesaikan masalah dengan otot ketimbang otak?

bersamaan datang pula beberapa orang, waktu itu sedikit-nya sepuluh orang, dan ada tiga sampai empat orang ma-suk dan sempat menggeledah ruangan untuk mencari ang-gota BEM yang mereka cari,” jelas Fangky, Wakil Koman-dan Menwa.

Berdasarkan informasi dari Menwa diduga pelaku pe-ngeroyokan adalah mahasiswa salah satu fakultas yangsaat itu sedang di bawah pengaruh minuman keras.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Kemahasis-waan, Suyono Sadeli membenarkan kejadian pengeroyo-kan dan pembakaran spanduk yang terjadi di bundaranUntan. “Kami sudah mendapat informasi mengenai ada-nya kejadian tersebut (pengeroyokan dan pembakaranspanduk-red). Namun hingga saat ini kami belum menge-tahui identitas para pelaku, dan sedang ditangani pihakkepolisian,” papar Suyono kepada Miun.[]

Bahkan Chairil menuduh Rif’atsengaja mengejarnya dengan ber-bagai masalah. “Apakah diasengaja mencari kesalahan-kesalahan saya untuk menjatuhkansaya sebagai Calon Rektor,”sambungnya.

Tidak terima dengan pernyataanyang dilontarkan oleh Chairil, Rif’atmenegaskan sekali lagi bahwa saat pe-ngerjaan mesjid tersebut telah mema-kai jasa arsitektur yang sudah ahli da-lam bidangnya. “Bukannya orang yangasal-asalan,” bantah Rif’at.

“Saya juga mendengar dari mulutteman-teman saya, bahwa Chairil adamenyebutkan terjadinya indikasi ko-rupsi dalam keuangan dan dalam lapo-ran keuangan juga terdapat adanya

bantuan dari negara Timur-Tengah.Saya tidak peduli dengan berita yangtelah ditujukan kepada saya,” katanyakepada MIUN.

Entah siapa yang akan dipersalah-kan dalam kasus ini, yang pasti seper-tinya kasus ini tetap akan berlanjut.Buktinya, surat kedua kembali dila-yangkan kepada Dekan, dengan ha-rapan pemimpin FKIP tersebut mam-pu memberikan kebijakan untuk mem-fasilitasi MUI Kalbar (Majelis UlamaIslam Kalimantan Barat) guna mem-berikan pertimbangan atau keputusanhukum yang terkait.

Surat ini juga akan disampaikankepada Rektor Untan, Ketua MUI Kal-bar, serta masyarakat pemberi sada-qah untuk Masjid At-Tarbawi FKIP.[*]

Page 6: Civitas edisi 36

Edisi 36/ Thn.VIII/Nopember/ 2006

Liputan Civitas

6

ANSUS (Panitia Khusus) yangdibentuk pada 28 Juli 2006 danberanggotakan orang-orang

DPM sendiri sebagai fasilitator acararapat dengar pendapat tersebut. Di-hadiri oleh perwakilan BEM-BEM fa-kultas tetapi tidak semua BEM fakultasdatang.

Dalam pembahasan tersebut ter-jadi perdebatan terhadap pasal-pasaldalam RUU. Sebut saja pasal 10 BabVI yang berbunyi, “a) Anggota partaimahasiswa adalah mahasiwa Untandengan studi SO dan SI yang masihterdaftar secara akademis. b) Keang-gotaan partai mahasiswa bersifatsukarela, terbuka, dan tidak diskrimi-natif bagi setiap mahasiswa Untanyang menyetujui pedoman dasar danpedoman rumah tangga partai yangbersangkutan.”

“Saya kira mahasiswa reguler dannon reguler perlu ditampung aspira-sinya, agar tidak terjadi kontradiksidan indikasinya tidak diskriminatif, “u-jar Galih Usmawan, Ketua BEM Un-tan.

Hal senada juga diungkapkan olehketua BEM Fisip, Andri Candra, DPMwajib membentuk struktur organisasidi setiap fakultas yang ada di Untan.“Aspirasi mahasiswa yang ada disetiap fakultas bisa tersalurkan,”ungkapnya dalam forum.

Dilarang Buat ParpolMENURUT Wahyudi, Ketua DPM

Untan, pengurus parpol dilarang men-dirikan parpol baru. “Pengurus parpolyang berhenti dan diberhentikan da-lam organisasi parpol mahasiswa ti-dak boleh membentuk partai baru de-ngan lambang ataupun nama yangsama,” katanya.

Karena menurutnya sering dite-mukan kontradiksi dalam setiap orga-nisasi khususnya parpol mahasiswa,sehingga terjadilah perpecahan daridalam parpol itu sendiri. “Dalam se-buah organisasi harus terjalin eksis-tensi antara sesama. Khususnya pe-ngurus dan anggota, serta saling ber-

Senin (27/11), di Rektorat Untan lantai 3 dilaksanakan rapat

dengar pendapat tentang RUU partai mahasiswa. Rapat ini

merupakan rapat lanjutan yang belum menuai sukses dan

dianggap sebagai langkah awal dalam pelaksanaan Pemirama

(Pemilu Raya Mahasiswa) pada awal April mendatang dengan

memakai sistem partai.

koordinasi agar tidak terjadi kesenja-ngan serta kontroversi antar anggota,”pesannya.

Banyaknya masukan-masukan pe-serta rapat yang hadir membuktikanternyata RUU parpol mahasiwa Untanmasih banyak yang perlu diperbaikidan direvisi kembali oleh DPM Untan.

Namun sepertinya dari rapat de-ngar pendapat tentang RUU Partai Ma-hasiswa dapat disimpulkan bahwaRUU dapat diterima oleh peserta si-dang. RUU akan dibahas kembali dan

RUU Partai Politik MahasiswaTuntas Dibahas

Oleh LINA FEBRIYANTI

P

Tampak Serius : Pembahasan Partai Politik Mahasiswa melalui tahapan yang pan-jang dan membutuhkan pemikiran yang matang agar partai yang menjadi wadahmahasiswa nantinya dapat mengusung aspirasi mahasiswa (pendukungnya).

Foto : Yayan/Miun

disahkan pada rapat Paripurna Kamis(30/11), yang ternyata juga gagaldigelar.[*]

“Saya kira mahasiswa regu-

ler dan non reguler perlu di-

tampung aspirasinya, agar ti-

dak terjadi kontradiksi dan in-

dikasinya tidak diskriminatif”Galih, Ketua BEM Untan

POJOK

Karena sibuk Pilrek, dana

kemahasiswaan terlambat

dicairkan..?

Sekali lagi mahasiswa di rugikan.

Nasib jalan-jalan di Kalbar

yang rusak tak jauh beda

dengan nasib jalan di Untan.

Kapan ya dibetulkan? nunggu

Fakultas Kedokteran tuntas

dibangun atau nunggu jatuh

korban dulu ya ....

Page 7: Civitas edisi 36

Edisi 36/ Thn.VIII/ Nopember/ 2006

Liputan Civitas

7

VENT akbar yang digelar Un-tan dalam pemilihan rektor,mengisahkan cerita panjang

dilalui rektor ke depan. Program kerjayang dibuat harus dapat dipertang-gungjawabkan pada civitas akade-mika. Sehingga dapat melahirkangenerasi bermoral, berkualitas, danmenjadi mental bertanggung jawab,kompetitif, inovatif serta akuntable.

Dari proses pemilihan balon rek-tor, Rabu (16/11) di Gedung Auditori-um Dr Chairil Effendy menang deng-an 259 suara. Kemudian Prof Dr Mas-wardi M Amin MPd dengan 119 sua-ra dan Prof Ir Alamsyah HB dengan114 suara. Selanjutnya Ir H Syafaru-ddin AS MM 113 suara, Dr Ir Abdur-rani Muin MS 55 suara, Prof SlametRahardjo SH 42 suara serta Prof DrSyrif Ibrahim Alqadrie MSc 29 suara.

Dengan demikian tiga kandidatsuara terbanyak berkompetisi diting-kat senat selanjutnya diserahkan kepemerintah pusat (Presiden RI mela-lui Menteri Pendidikan Nasional).

Tidak mengalami perubahan posi-si saat pemilihan di tingkat senat Un-tan yang digelar Rabu (22/11), Chairil

Effendy mengungguli calon-calon lain-nya. Selanjutnya tinggal menunggu ke-putusan dari pemerintah pusat (Presi-den RI melalui Menteri PendidikanNasional) dengan mempertimbangkanhasil pemilihan tersebut.

Mengusung Program Kerja Ha-dapi BHPT

DILIHAT dari program strategisdan rencana. Chairil Effendy kandidatRektor Untan, memprogramkan per-siapan menjadi otonom dalam kerang-

ka Badan Hukum Pendidikan Tinggi(BHPT). Dimana berlandaskan kebi-jakan pokok pembangunan pendidikan(tinggi) nasional dengan pemerataan,perluasan akses, peningkatan mutu,relevansi, daya saing serta penguatantata kelola.

Lain halnya dengan Maswardi Mu-hammad Amin, merencanakan gunapeningkatan kinerja Untan kedepan.Serta menyelenggarakan pendidikan,penelitian dan pengabdian kepadamasyarakat. Sehingga, lulusan mam-pu mengaplikasi dan mengembang-kan ilmu pengetahuannya.

Untuk M Alamsyah, paling tidakUntan mampu mengidentifikasi danmerancang rencana pengembanganjangka pendek (konsolidasi internaldan eksternal) dan jangka menengahsebagai penggerak. Serta merenca-nakan program pengembangan ma-najemen, kelembagaan, Tri Dharmadan kemahasiswaan.

Siapapun yang akan disahkan Diktimenjadi rektor Untan mendatang ,mahasiswa hanya berharap, dia dapatmenjalankan program-program kerjayang telah dibuat secara relevan, danselalu mengedepankan aspirasimaupun kepentingan mahasiswa dansegenap civitas akademika.

“Jangan hanya berwacana saja tapiharus dibuktikan dengan tindakannyata,” tegas Ali, mahasiswa Hukum.

Rektor Terpilih,Jangan Hanya Berwacana

E

Jumlah Suara Terbanyak : Salah seorang panitia pelaksana Pemilihan RektorUntan (tahap pertama) menunjukkan jumlah terbanyak, yakni pada posisi teratas(nomor urut 1) dengan jumlah 259 suara.

Foto : Yayan/Miun

Nama : Chairil Effendy. NIP : 131417289.

Tempat, Tgl Lahir : Singkawang, 9 Mei

1957. Kegemaran : Baca Buku, Menulis,

Diskusi. Peng Organisasi : KAGAMA

Kalbar (1986-1989), Himpunan Sarjana-

Kesusastraan Indonesia (2000-sekarang),

Dewan Kesenian Kalbar (1997-2000), IKA

KPMKB Yogyakarta di Pontianak (2000-

sekarang), Yayasan Almakarta (2000-

sekarang), Yayasan Kharisma (2000-sekarang),

Majelis Wil KAHMI Kalbar (2000-sekarang),

Majelis Adat Budaya Melayu Kalbar (1997-

sekarang), Majelis Nasional KAHMI (2001-

sekarang). Pekerjaan : Dosen FKIP Untan.

Alamat Rumah : Jl Tanjung Sari No 204

Komplek Untan.

Oleh BURHANADY

DR. Chairil Effendy

Page 8: Civitas edisi 36

Edisi 36/ Thn.VIII/Nopember/ 20068

Lensa Civitas

Tempoe doeloeTempoe doeloeUntanUntan

Praktikum mahasiswa Fakultas Teknik Untan,

Mahasiswa Fakultas Teknik Untan ini sedang mencoba memb

tor pembangkit listrik. Lokasi Laboratorium adalah di komplek gedungMKDU Untan.

Pembukaan Opspek Universitas, September 1986:

Telinga beberapa calon mahasiswa memang perlu dibersihkan, agar bisamendengarkan dan memahami perkuliahan dan peraturan Universitas dengan

baik

Penggunaan Auditorium Untan, Januari 1987:

Untuk yang pertama kalinya, Auditorium Untan digunakan pada tanggal 7Januari 1987 yang diresmikan oleh Gubernur KDH Tingkat I Kalbar, H Soedji-

man, bertepatan dengan saat pelantikan Rektor Untan.

Tugu Perempatan, Maret 1987:

Pembangunan ‘Tugu Perempatan’ atau dikenal jugKemerdekaan (sekarang dikenal dengan Tugu Digulis) y

bundaran Untan (terletak di jalan Ahmad Yani dan K

Supir Bis Kampus, Desember 1986:

Bang ‘In, begitu panggilannya. Bang In merupakan or

dilupakan dalam pengabdiannya sebagai Sopir Bis Kampus di waktu itu(1986) yang sekarang ini, Bis Kampus dikenal deng

Page 9: Civitas edisi 36

Edisi 36/ Thn.VIII/ Nopember/ 2006 9

Lensa Civitas

ADA keunikan tersendiri, jika kita melihat foto/gambar yang disajikan ini.Suasana kampus Untan pada dekade 1980-an (tepatnya 1986-1987) ini sekedaruntuk mengenang kembali Untan dulu, yang sekarang telah jauh berbeda (baikbangunan fisik, luas, serta tradisinya). Apalagi Rektor dan Mahasiswanyapastinya juga sudah berganti. Ya.. Khannnn.... ?!

Pada foto/gambar ini juga dihadirkan untuk memberikan informasi bagimahasiswa Untan (pembaca) saat ini (yang mungkin, kita semua banyak yangbelum tahu sejarahnya). Ohh.. begini lho Untan jaman dulu...

Beberapa gambar/foto iyang disajikan antara lain : Praktikum mahasiswaTeknik Untan di Laboratorium Fakultas Teknik atau yang dikenal dengan labdigital FT (sekarang yang berada di komplek gedung Mata Kuliah DasarUmum/MKDU Untan). Sekarang masih ada kok rongsokannya (kerangkanya).’foto selanjutnya, Pembukaan Opspek, yang hingga sekarang nama Opspektelah beberapa kali berubah nama. Beruntung, sekarang ini lebih bernuansaakademik. Kemudian Auditorium, yang sekarang sering digunakan baik olehkalangan civitas akademika Untan sendiri maupun dari luar Untan dalammensukseskan acara mereka. Lalu ada yang namanya Tugu PerintisKemerdekaan (Tugu Digulis), sekarang ini selalu di lewati mahasiswa saat maumasuk kampus ternyata tua juga usianya. Foto berikutnya, seorang sopir BisKampus beserta Bis-nya (sekarang Bis Yusra). Ternyata tahun 1986 sudah ada.Serta kegiatan (perlombaan) pada Hari Ulang Tahun (HUT) Asrama Untan,asramanya mahasiswa Untan yang ke 14 dilangsungkan dengan kemeriahan danke-khasan-nya.

Semua foto/gambar merupakan dokumentasi dari Media Informasi Mahasiswa“Mimbar Untan” yang sempat terarsif sekarang ini. [Is].

eknik Untan, Maret 1987:

eknik Untan ini sedang mencoba membuat genera-

tor pembangkit listrik. Lokasi Laboratorium adalah di komplek gedung

tau dikenal juga dengan Tugu Perintisan Tugu Digulis) yang terletak di

Ahmad Yani dan Kampus Untan).

Tarik Tambang, Perlombaan yang Merakyat, Oktober 1986:

Istirahat sejenak, lalu tarik nafas..., akhirnya tarik bukumu lagi. Sanak saudaramu di kampung,yang menarik cangkul. Ingin menyaksikan saat-saat Rektor menarik tali di topi sarjanamu. (Tarik

Tambang dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Asrama Untan XIV).

Bang In merupakan orang yang tak bisa

dilupakan dalam pengabdiannya sebagai Sopir Bis Kampus di waktu ituampus dikenal dengan nama Bis Yusra.

Page 10: Civitas edisi 36

Edisi 36/ Thn.VIII/Nopember/ 200610

AHUN ini kembali Untan dapatkucuran dana bantuan dariPemprov Kalbar (Pemerintah

Provinsi Kalimantan Barat) sebesar 95juta rupiah. Dana tersebut dialokasi-kan untuk delapan fakultas, yang ma-sing-masing fakultas mendapatkandana 10 juta rupiah. H Maryadi Ram-syah Bakri, Pembantu Rrektor III Un-tan mengatakan selain fakultas, 15UKM (Unit Kerja Mahasiswa) tingkatuniversitas juga akan mendapatkandana tersebut. “Tiap–tiap UKM mem-peroleh dana sebesar 1 juta rupiah,”jelasnya kepada MIUN.

Berdasarkan keterangan dari DrsSuyono Sadeli, Kabag Kemahasiswa-an Untan bahwa bantuan dana iniadalah kali kedua diberikan. Sebelum-nya Untan juga pernah memperolehdana serupa, tahun 2004 lalu. Menu-rutnya, dana ini dipakai untuk kegiatanmahasiswa. Jadi mahasiswa tidak per-lu lagi mengajukan proposal ke Pem-prov, namun cukup cukup mengajukanproposal ke pihak universitas.

Namun ternyata ada beberapaUKM yang merasa bahwa dana ter-sebut tidak cukup, salah satunya BKMI.“Dana budget kemahasiswaan yangselama ini kami dapatkan sebesar 6juta rupiah setahun ditambah danabantuan yang hanya satu juta ini ma-sih sangat kurang untuk porsi kegia-tan-kegiatan BKMI yang cukup ba-nyak,” ungkap Rony Mardiansyah sela-ku ketua BKMI Untan.

Khusus untuk dana 10 juta rupiahuntuk tiap-tiap fakultas telah diberikankepada Pembantu Dekan III di tiap-tiap fakultas untuk dikelola. Sebut sajamisalnya Pembantu Dekan III FKIP, DrsEdy R Yacob MSi mengaku telah me-nerima dana bantuan10 juta rupiah

tersebut awal bulan lalu. Menurutnyadana tersebut akan dititikberatkanpada kegiatan mahasiswa yangbersifat penalaran maupun akademiskarena lebih bermanfaat daripadauntuk kegiatan pembangunan fisik.

Selain itu dana tersebut juga a-kan digunakan untuk dana penugasandosen pembimbing dalam suatu ke-giatan. Untuk memperoleh dana ter-sebut, HMJ, BEM, DPM maupun orga-nisasi-organisasi lain tingkat fakultasharus mengajukan proposal terlebihdahulu ke dekan III. Besar kecilnyadana yang akan diterima bergantungpada besar kebutuhan yang tercantumdalam proposal kegiatan serta pertim-bangan dari pihak dekan.

“Tentu saja untuk organisasi fakul-tas yang tidak mengajukan proposalkarena tidak ada kegiatan maka iatidak akan memperoleh dana bantuankelembagaan tersebut,” tambahnyalagi.

Berbeda dengan dana tiap-tiap fa-kultas, dana 1 juta rupiah bagi tiap-tiap Unit Kerja Mahasiswa (UKM) ti-dak langsung dibagikan kepada tiap-tiap UKM namun dana itu masih di-pegang oleh pihak universitas. Bilasuatu UKM ingin mengadakan kegia-tan dan ingin mengambil dana ban-tuan tersebut maka harus mengaju-kan proposal terlebih dahulu ke pihakuniversitas. “Sebaiknya dana tersebutdiambil 2 kali dalam masa satu tahun,misalnya semester pertama me-ngambil 500 ribu rupiah dan semes-ter kedua mengambil 500 ribu rupiah

lagi,” kata Maryadi menyarankan.Mengenai sama ratanya dana ban-

tuan ini diberikan baik yang tingkatfakultas maupun bagi UKM-UKM Uni-versitas, dia menjelaskan bahwapembagian jumlah dana bantuan itutelah ditentukan Pemprov Kalbar. “Ki-ta hanya menerima hak dan kita ha-rus berikan hak itu,” ujarnya. Ia punmenjelaskan jika seandainya ada UKMyang tidak memiliki kegiatan sehinggabelum mengambil dana tersebut makaperwakilan dari UKM itu akan dipanggildan ditanyakan masalah dana terse-but hingga jika memang tidak ada ke-giatan maka dana tersebut akan dia-lirkan pada UKM lain yang lebih me-merlukan dana tersebut.

Mengomentari adanya bantuandana tersebut, presiden mahasiswaUntan, Galih Usmawan menyarankanagar setiap ada dana bantuan ke pi-hak universitasa maupun masalah da-na lainnya hendaknya disosialisasikanoleh pihak universitas.

Menjawab usulan tersebut, deng-an santainya pembantu rektor tiga ter-sebut mengatakan bahwa masalahsosialisi itu hendaknya dilakukan olehpembantu dekan tiga karena danabantuan ini tidak terjamin kelanjutan-nya di tahun-tahun mendatang.

Dana bantuan ini tentu saja harusdipertanggungjawabkan pada pihakuniversitas.Baik dana bantuan 10 jutayang dikelola fakultas maupun danayang digunakan oleh tiap-tiap UKM uni-versitas.[*]

Tambahan DanaKelembagaan Mahasiswa

T

PEMPROV Kal Bar telahmengucurkan danasebesar 95 juta rupiahkepada Untan yang akandialokasikan untukkegiatan mahasiswa.

Liputan Civitas

Oleh EKA S dan UMMI K

KLARIFIKASI :

Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Tanjungpura (LPM Untan)Pontianak (baik atas nama Lembaga (LPM Untan) maupun atas nama produknya

(Mimbar Untan atau Untan Voice 106,4 FM) menyatakan tidak pernah mengirim

utusan untuk bergabung dalam Koalisi Mahasiswa Pro Demokrasi seperti yang

diberitakan media lokal Kalbar (Equator) pada 11 November 2006. Kehadiran

tim MIUN hanya untuk kepentingan (Liputan) pemberitaan pada media kami.

[Pengurus LPM Untan]

Page 11: Civitas edisi 36

Edisi 36/ Thn.VIII/ Nopember/ 2006 11

Iklan Civitas

Page 12: Civitas edisi 36

Edisi 36/ Thn.VIII/Nopember/ 200612

Liputan Civitas

Oleh NURMAYASARI

Mapala Untanoh Mapala .....?

Dede Purwansyah, sebenarnya awal pembentukan mapalaUntan sebagai wadah pertemuan mapala di tingkat fa-kultas. Seiring berjalannya waktu, fungsi tersebut berubah.Malahan, sikap bersahabat yang diberikan oleh mapalaUntan dinilai kurang. “Ini dapat dilihat, jika mapala di tingkatfakultas mengadakan acara mapala Untan tidak pernahmenghadiri. Walaupun diundang secara resmi,” keluhnya.

Hal senada dilontarkan Firman, Ketua Umum MEPA(Mahasiswa Ekonomi Pencinta Alam). Kurangnya sifat wel-come yang ditunjukkan oleh Mapala Untan sangat dira-sakan. Misalnya dalam penyelenggaraan event, mapalaUntan tidak pernah mengirimkan wakil untuk mengikutiacara tersebut.

Sebagai mapala di tingkat universitas, mestinya ber-fungsi sebagai wadah pemersatu mapala di tingkat fa-kultas. “Bukannya merasa lebih hebat dengan memban-dingkan dirinya dengan mapala di tingkat fakultas,” ungkapAmrul Ketua Umum MAPALA Teknik.

Ini disangkal Janiarto, anggota mapala Untan, dimanamapala Untan tidak pernah merasa sombong ataupun lebihhebat. “Karena sesama mapala kita mempunyai tujuanyang sama sesuai kode etik pencinta alam. Acuan ini seringdigunakan sebagai dasar setiap melakukan kegiatankepecintaalaman,” tandas mahasiswa MIPA prodi Biologi.

Jayusman, Ketua Umum Mapala Untan, mengungkap-kan mapala di tingkat fakultas dan mapala Untan tidakmempunyai hubungan internal maupun keorganisasian.Masing-masing memiliki anggaran dasar dan anggaranrumah tangga sendiri. “Selain itu, mengenai hubungankeorganisasian mapala Untan di bawah rektorat, se-dangkan mapala di tingkat fakultas di bawah dekan,”tuturMahasiswa Ekonomi Jurusan Akuntansi 2003.

Saat ini, mapala Untan memfokuskan pada kegiatanbina desa. Ini merupakan kegiatan tahunan. Jadi, bila adakegiatan di mapala tingkat fakultas jarang menghadirinya.“Apabila mengikuti itupun nama pribadi (freelance) bukannama organisasi mapala Untan,” ujar Badol anggota ma-pala Untan juga mahasiswa Kehutanan angkatan 2002.

Lanjut Janiarto, alangkah baiknya sesama mapala yangada di lingkup Universitas Tanjungpura dapat berjalan se-iringan. Tanpa adanya rasa curiga antara sesama mapala.Untuk lebih menjaga solidaritas dan menjunjung tinggikode etik pencinta alam.[***]

Mapala sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM) yang berorientasi pada alam bagi

mahasiswa penyuka survival. Awalnya,Mapala Untan didirikan guna menyatukan

pencinta alam di tingkat fakultas. Tetapi,kerenggangan akhir-akhir ini terjadi. Bagai-

mana Mapala Untan menanggapi hal itu?Paling tidak, Mapala Untan dapat mencover

seluruh aspirasi pada Mapala di tingkatfakultas.

APALA Untan sekarang berumur 24 tahun danlahirnya bertepatan dengan peringatan SumpahPemuda. Tetapi, sebelumnya 17 Juni 1977 ter-

bentuk mapala Teknik yang merupakan embrio dari mapalaUntan.

Menurut Ketua Umum Mapala GEMPA Fakultas Isipol,

M

Foto : Burhan/Miun

Page 13: Civitas edisi 36

Edisi 36/ Thn.VIII/ Nopember/ 2006 13

Iklan Civitas

Page 14: Civitas edisi 36

14 Edisi 36 /Thn.VIII/Nopember/ 2006

Suplemen Civitas

ERPETUALANG di alam bebas,tempat asyik guna mengenallebih dekat dengan alam. Bukit

Kelam yang terletak di Kabupaten Sin-tang, dipilih sebagai tempat pilihan se-habis lebaran.

Bukit batu terbesar kedua di duniasetelah Great Stone merupakan surgabagi pemanjat tebing. Hamparan te-bing dengan jalur tracking variatifmenjadikan kelam tempat latihan yangbaik.

Sabtu (4/11) tujuh anggota men-jelajahi pesona Kelam. Tak hanya itu,bantuan pun datang dari Media Ad-venture. Dua pemanjat FederasiPanjat Tebing Indonesia (FPTI) KapuasHulu, mengikuti ekspedisi tersebut.

Udara dingin pagi hari, tidak me-ngendorkan semangat untuk melaku-kan pemanjatan. Jalur yang ditempuhpernah dibuat pada latihan divisi panjattebing Mapala Untan 2003. Jalur ini

Kelam, Bukit Batu Terbesar Kedua Dunia

Oleh BADOL

B

Ekspedisi Mapala Untan

terletak di sebelah kiri tangga besisebelum puncak. Pemanjatan dila-kukan dengan sistem artificial dansistem hanging belay yaitu penga-manan pemanjat yang dilakukandengan bergantung di tebing.

Tebing kelam merupakan batu-an andesit dimana pemanjatan ba-nyak menggunakan bor tebingdaripada pengamanan lain sepertiphiton, stopper, friend dan hexentrik.

Anggrek dan kantong semaryang tumbuh di tebing menambahpesona Kelam. Untuk fotografi, Te-bing Kelam memang tempat yangpaling cocok.

Keringat yang bercucuran telahterbayarkan dengan indahnya langitsenja dan kepakan sayap beberapaelang yang sedang menikmati ter-bangnya dalam keheningan. Meskiletih, obrolan ditemani kopi mem-bangkitkan semangat untuk kembali.“Lain waktu kami akan melanjutkan-nya,” ungkap Novian.[***]

Pemanjatan Bukit Kelam : Selainmemerlukan kerjasama yang tinggi dalampendakian, stamina yang prima juga mut-lak diperlukan.

dok : Mapala Untan

Page 15: Civitas edisi 36

15Edisi 36 /Thn.VIII/Nipember/ 2006

Wawancara Civitas

IMANA nich perasaanyapertama kali datang kePontianak ?

DJ Titus : Kalau gue udah yang ketigakalinya datang ke Ponianak. Sebelumgabung dengan Saint Loco. Gue per-nah ke sini sama Glenn dan yang satu-nya gue lupa sama siapa. Kalau samaSaint Loco ini yang pertama.Gilbert : Sebelum kesini gue ngiraPontianak tuch panas. Apalagi gue tauini Kota Khatulisiwa. Tapi pas nyampaidi Pontianak yang gue rasa tuh dinginmungkin pas musim hujan ya? Danyang gue suka Pontianak tuh hijau ba-nget, masih banyak hutan, dan jalanangak macet, orang-orangnya juga ra-mah.Joe : Gue setuju dengan Gilbert kaloPontianak ini hijau banget padahal se-belumnya gue ngebayangi kalo Ponti-anak tuh panas.Kapan sich terbentuknya SaintLoco ?Gilbrt : Kita terbentuknya 23 Septem-ber 2003. Kita dulunya emang temanmain, teman sekolah. Dari dulu emangudah sering sama-sama. Gak tau ke-napa kita baru bentuk band tahun2003.Trus arti Saint Loco sendiri ?Billy : Nama Saint Loco itu, idenyague. Di tahun 2002 kita pernah gabungnamanya ‘Seven.’ Karna udah terlalubanyak yang makai nama itu kita ubahmenjadi ‘Saint Loco’ tahun 2003. dulujuga formasinya gak kaya gini. Seka-rang khan ada DJ Titus yang ikut ga-bung. Balik lagi ke nama, kalau kitaartiin dari kata perkata Saint itukanartinya orang-orang yang melakukanpenemuan baru pada zamanya. Locoitu bahasa prokemnya Spanyol yang

Malam Pesona Hukum yangdipersembahkan angkatan

2006 menampilkan Saint Locoyang berlangsung (30/11)

lalu, benar-benar mempesonapara penonton yang

memenuhi ruang AuditoriumUntan. Band pelopor musik

hip hop yang beranggotakanJoe (vocal), Billy (vocal rap),

Willberd (drum), Gilbert(basis), Iwan (gitaris) dan DJ

Titus membawakan lagu-lagudi album kedua mereka.

Pelantun lagu ‘Perdamaian’yang berasal dari Jakarta ini

bercerita banyak kepadaMIUN. Yuk, simak ceritanya!

(Wah, menyentuh banget ya).Gimana pendapat kalian denganfans-fans di Pontianak?Billy : Gue gak nyangka banget, kalauanak-anak muda Pontianak antusiassekali dengan musik kita.Gilbert : Gue juga gak nyangka,kalau performance kita yang perta-ma ini ramai banget jadi pengen kesini lagi.Aliran musik favorit kalian masing-masing apa?Joe : Gue sih apa aja, yang pentingenak di dengar (Sambil melemparsenyum termanis yang di miliki).Gilbert : Kalau gue suka musik yangagak pop alternatif gitu sambil jing-krak-jingkrak.Sempat jalan-jalan gak di Pontia-nak?Billy : Kita besok pagi jam 6 harusberangkat ke Solo. Kita kan lagi pro-mo album, jadi besok kita manggungdi Solo. Mungkin besoknya lagi barukita pulang ke Jakarta.Gilbert : Padahal gue pengen ba-nget ngerasain bubur pedas. Mung-kin lain kali kalau ke sini lagi.Harapan kalian ke depan?Semua : Kita pengen lebih banyakberkarya, bisa go internasional, mu-sik kita bisa lebih akrab lagi di telingapendengar dan yang pastinya kitapengen manggung lagi di Pontianakini.Yang terakhir, Apa nich pesan-nya buat fans-fans di PontianakGilbert : Life is so beautiful, so don’twaste it !Joe : Buka mata dengan bisa melihatkesempatan yang ada di depan ma-ta, so pertanggung jawabkan hidup-mu di hadapan manusia dan Tu-han.[*]

artiya sesuatu yang gila. Jadi dari artiSaint Loco itu kita pengen nemuin hal-hal yang baru walaupun kadang-kadangkita gunain hal-hal yang gila.Gimana sih konsep musik kalian ini?Gilbert : Hip-hop. Tapi kita gak pernahngebatasin musik itu sendiri. Misalnyaini terlalu pop nich atau ini terlalu nge-rock nich. Kita dari latar belakang musikyang beda-beda. Kalau gue sebenaryamusik punk trus iwan itu di jazz..Apa gak pernah ada beda penda-pat dalam kerjasama kalian?Gilbert : Beda pendapat itu pasti tapikita gak pernah sampai berantem.Malah perbedaan itu buat musik kamijadi lebih unik.Di album ‘Vision for Transition’ iniyang menjadi lagu andalan kaliankan Perdamaian. Siapa sih yangciptain? Inspirasinya dari mana?Billy : Kita ngerjain sama-sama daninspirasi dari kita berenam.Gilbert : Gue cerita dikit nich ya? Guedapat inspirasi itu dari pengalaman guewaktu ngendarain mobil sendirian. Wak-tu itu jalanan macet banget. Gue gaktahu kalau disamping mobil gue ada pe-ngendara motor yang kakinya kena banmobil gue. Gue gak tahu, dan gue jugagak dengar dia maki-maki gue, kalu diagak ngetok kaca mobil gue. Nah di saatitu ada dua pilihan. Pertama, gue ting-galin aja, toh gue juga gak sengaja. Kedua gue turun dan minta maaf. Dan guengambil keputusan yang ke dua. Guemikir gue enak-enakan didalam mobilber-AC lagi sedangkan orang itu me-ngendarain motor di siang hari yangudaranya panas banget. Lalu gue turundan minta maaf. Orang yang tadinyamaki-maki gue malah nasehatin gue su-paya hati-hati dengan suara yang lem-but. Ternyata kedamaian itu indah ba-nget.

GOleh Nita dan Tatia

Page 16: Civitas edisi 36

Edisi 36/ Thn.VIII/Nopember/ 200616

Cerpen Civitas

EBERAPA waktu terakhir iniaku selalu merindukan perem-puan yang ikut bersama

mimpiku. Ia selalu berkelebat disetiap pikiranku terlena. Tapi perem-puan itu tak pernah bisa ku sentuh,atau kuapakan lagi. Hanya suaranyayang selalu singgah di telingaku. Akukadang tertawa sendiri, entah gilaatau sekedar terlena oleh sandiwarayang selalu kumainkan. Tapi bukansandiwara percintaan seperti yangsering kulihat di sinetron-sinetrontelevisi atau film-film yang biasa ku.

Entah sejak kapan perselingkuhanganjil ini kumulai. Tiba-tiba segalanyamengalir begitu saja. Mulai daribangun tidur sampai aku memejam-kan mata, saat aku merasa sendirian,bayangan perempuan yang selalulekat dengan kerudung lebar putihserta pakaiannya yang serba putih ituselalu mengikutiku. Sesekali mengiri-miku selimut atau sekedar mengucap-kan, “Selamat Mimpi Indah” kadangmenyita waktu tidurku yang biasanyakumulai saat jarum jam di atas kepalaatau kadang hampir pagi menjelang.Aku merindukannya, tapi jugamembencinya.

***“MAAF anda siapa ya?” kataku

suatu senja entah ke berapa kalinya.“Anda tak perlu tahu siapa aku,

seperti aku tak pernah mau tahusiapa kamu!” Seperti biasa, selesaibicara dia selalu menaburkan bungadiatas kepalaku. Bunga yang takberwarna dan tak pernah kering.

“Kamu mau apa dari ku?” ucapkulagi.

“Mauku yang kamu mau. Tak usahmarah! Nikmati saja permainan ini.Aku sengaja datang untuk menema-nimu. Dan aku tak pernah berniatjahat kepadamu. Maaf juga karenakamu tak bisa merabaku, sepertikamu meraba huruf-huruf di keyboardatau di kaca monitor. Kamu juga tidakbisa menghayalkanku, seperti saatkamu membuat cerita-cerita.”

Aku berfikir, apakah dia ini jin.“Jangan kasar! Belum saatnya

kamu tahu siapa aku. Mungkin akulebih manusia dari pada kamu!!!”Kemudian berkelebat secara perla-han, suara dan bayangan itu lenyapditelan gerimis.

***21 malam pun berlalu. Perempuan

itu juga menghilang beberapa waktu.Tak pernah lagi kudengar suaranya.Aku rindu juga akan bayanganputihnya. Namun tak ada lagi yang

menemaniku menghabiskan malam disekitar rumah kontrakanku. Aku mulaimembencinya, karena baru kusadarisenja terasa asing tanpa kehadiran-nya. Kemudian dia muncul lagi, jugasaat senja atau mulai malam.

Sejak itu aku menamainya‘Perempuan Bayang Putih,’ karenamemang dia sering datang denganpakaian panjangnya berwarna putihbersih. Hanya sesekali tengah malamatau bahkan pagi-pagi sekali. Dia jugasudah mulai mengucapkan, “Selamatpagi, bagaimana tidurnya semalam?”Seperti biasa aku selalu mengatakanbangun kesiangan, karena semalamanterlalu asyik mengasah imajinasi.

“Jadi kamu lagi-lagi tidak melaku-kan kewajibanmu menghadapPenciptamu?”

“Ya, mungkin!,” ujarku santai.“Sungguh sial nasibmu!”“Tapi aku selalu bisa menikmati

malam!”Kemudian dia tertawa. Aku tak

tahu maksudnya.“Aku ingin menemanimu, dan aku

ingin juga mengingatkanmu, itupunjika kamu tidak keberatan.”

“Aku pikir-pikir, tapi pasti aku akanmemerlukanmu,” ujarku santai tapiserius.

Sejak saat itu, aku mulai tidakpernah bertemu dengannya. Entahbeberapa lama. Aku pernah mencobamencarinya di mesjid atau musholla.Siapa tahu perempuan itu ada disana,atau dia berada pada salah satunya.Namun tetap saja hasilnya nihil. Tapiyang mengherankan dan membuatkupenasaran, dia bisa muncul kapan sajadan menghilang semaunya.

Kemudian setiap malam beranjak,aku juga sering mampir ke kampus-kampus, mesjid kampus, siapa tahubayangan tersebut juga merupakanwujud nyata.

“Mencari siapa?” tanya seorangtukang parkir yang mungkin curigamelihat aku mondar-mandir di depan

kampus, di wilayah penjagaannya.“Mencari kawan.”“Siapa namanya dan bagaimana

ciri-cirinya?”“Lupa namanya, tapi dia seorang

perempuan, biasa berpakaian panjangberwarna putih.”

“Bingung saya, anda tidak tahunamanya. Kalau ciri-cirinya seperti itumungkin saja di Mushola kampus, tu,coba masuk kesana,” kata penjagaparkir itu menunjuk kearah mushollakampus yang tidak begitu jauh dandiarahkan melalui telunjuknya.

“Terima kasih sekali.”Aku mencarinya, sempat juga

menunggu sampai habis waktu Isya,namun yang kucari tetap saja tak kutemui. Dan kelewat seringnyasehingga aku putus asa mencarinyadan membiarkan saja semua penga-laman pribadiku itu.

***ENTAH keberapa malam ku lalui

dengan kesendirianku. Namunsekarang entah mengapa, perem-puan itu hadir kembali, perasaan kuyang hampir kecewa dan sempatuntuk melupakannya karena cukuplama dia tidak hadir menemaniku.

Setelah sempat menghilang,perempuan itu selalu menemanikulagi. Hampir setiap malam, kala akusendiri. Ia perempuan yang kemudianmenjelma menjadi teman, pacar atauentah apa lagi. Dia selalu mengingat-kanku untuk menghadap-Nya, saataku hampir terlupa. Bahkan sebelum-nya, dia yang mengingatkanku untukmenghadap Sang Pencipta karena,saat itu aku sangat menyepelekanyang namanya ibadah.

Kadang aku sempat menamaiperempuan berkerudung panjangdan berbayang putih bercahayatersebut, sebagai “puteri malaikat,”mungkin julukan itu cukup berlebihankarena aku tidak pernah membacaatau mendengar ayat Alqur’an yangmenyebutkan malaikat itu punyaputeri atau istri. Tapi maksudkubukan untuk hal yang ilmiah dan perludipercayai, tapi hanya sekedar julukanpadanya. Perempuan yang selalumenemaniku di kala kesepianku,tanpa bisa disentuh, tanpa bisakupandang wajahnya, tapi kuyakin diaperempuan yang luar biasa, karenamerdu suaranya, dan indah tutur kataserta bahasanya.

Dan pada akhirnya, aku sendiritidak mengerti, apakah aku ini masihwaras, dengan keadaan seperti itu.Atau juga apakah itu semua hanyaimajinasiku. Padahal aku selalubersamanya, saat kesepianku. Akutidak merasa sendiri. Kadang ia jugahadir dalam mimpiku, tapi juga dalamkesadaranku.[*]

Pandan_putih ‘02- Pontianak, 7 Okt’ 2006.

Oleh ISKANDAR

Puteri Malaikat

B

Puteri Malaikat