case dhf

65
Pembimbing: dr. H.R Setiyadi Disusun oleh: Winda Indriati 030.09.268 Seorang anak perempuan usia 6 tahun dengan Dengue Shock Syndrome

Upload: fardhian-zaenal

Post on 11-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PPT laporan kasus demam berdarah dengue

TRANSCRIPT

Page 1: Case DHF

Pembimbing:dr. H.R Setiyadi

Disusun oleh:Winda Indriati

030.09.268

Seorang anak perempuan usia 6 tahun dengan Dengue Shock

Syndrome

Page 2: Case DHF

DATA PASIEN AYAH IBU

Nama An. N Tn. S Ny. K

Umur 6 tahun 35 tahun 33 tahun

Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Perempuan

Alamat Kalinyamat wetan

Agama Islam Islam Islam

Suku Bangsa Jawa Jawa Jawa

Pendidikan SD Tamat SMA Tamat SMA

Pekerjaan - Kuli bangunan Ibu rumah tangga

Penghasilan - Rp. 2.000.000,00 -

Keterangan Hubungan orangtua dengan anak adalah anak kandung

Asuransi BPJS PBI kelas III

No. RM 770419

Page 3: Case DHF

Secara alloanamnesis dengan ibu kandung pasien pada tanggal 17 Februari 2015, pukul 14.00 WIB, di ruang PICU

Page 4: Case DHF

Perjalanan Penyakit

Page 5: Case DHF

RPD Pasien baru pertama kali mengalami

hal ini Riwayat demam berdarah sebelumnya

disangkal Tidak ada riwayat operasi Tidak ada riwayat trauma Pasien tidak memiliki riwayat alergi

obat maupun makanan tertentu Adanya riwayat penyakit lain, seperti

asma, penyakit jantung, dan sebagainya disangkal

RPK• Tidak ada anggota keluarga

di rumah yang mengalami hal yang sama seperti pasien.

Page 6: Case DHF

SILSILAH KELUARGA

Kesan: Tidak ada Anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit yang sama

Page 7: Case DHF

Riwayat Pengobatan• Pasien tidak sedang

mengonsumsi ataupun dalam pengobatan tertentu.

• Pasien sudah dibawa oleh orang tua pasien berobat ke puskesmas, namun tidak ada perbaikan.

• Kesan: riwayat pengobatan pasien baik karena ibu pasien memiliki perhatian yang cukup tinggi akan kesehatan pasien.

Riwayat Sosial Ekonomi• Ayah pasien adalah seorang

kuli bangunan. Berpenghasilan kurang lebih Rp 2.000.000,- per bulan. Ayah menanggung nafkah untuk istri dan dua orang anak. Biaya pengobatan menggunakan BPJS PBI kelas III

• Kesan : riwayat ekonomi kurang

Page 8: Case DHF

RIWAYAT LINGKUNGAN PERUMAHAN

Kepemilikan rumah : rumah kontrakan Keadaan rumah : Kepemilikan rumah yaitu rumah kontrakan. Rumah berukuran 6 x 11 m, beratap genteng, berlantai semen, dan berdinding tembok. Dasar atap terpasang tidak plafon. Kamar tidur berjumlah 2, kamar mandi berjumlah 1, terdapat dapur dan tidak terdapat ruang keluarga. Penerangan rumah bersumber listrik dan dan air minum dari air sumur. Jarak septic tank dengan rumah sekitar 10 meter. Limbah rumah tangga tersalur di selokan di dalam rumah dengan aliran lancar. Selokan dibersihkan sebulan sekali. Cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah, lampu tidak dinyalakan pada siang hari. Jika jendela dibuka maka udara dalam rumah tidak pengap. Lingkungan rumah terdapat banyak pot tanaman pada tiap-tiap rumah. Ibu pasien mengatakan kalau ada dua anak tetangganya yang sempat dirawat karena demam berdarah Kesan : keadaan lingkungan rumah padat, sanitasi, ventilasi dan pencahayaan baik. Kemungkinan terdapat genangan air bersih sebagai sarang nyamuk Aedes aegypty belum dapat disingkirkan

Page 9: Case DHF

RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN

Kehamilan

Perawatan Antenatal : Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudaraRutin periksa ke bidan dan puskesmas 1x/bulanImunisasi TT2xPenyakit Kehamilan: tidak ada

PersalinanTempat kelahiran : BidanPenolong persalinan : Bidan Cara persalinan: Partus

normal (spontan)Masa gestasi : 38 mingguBerat badan lahir : 3100 gramPanjang badan lahir : 48 cmLingkar kepala : ibu tidak tahuLangsung menangis : YaNilai APGAR : ibu tidak tahuKelainan bawaan : tidak ada

Riwayat pemeliharaan prenatal baik

Page 10: Case DHF

RIWAYAT TUMBUH-KEMBANGPertumbuhan Perkembangan

Kesan: : Saat ini anak berusia 6 tahun. Berdasarkan anamnesis, riwayat pertumbuhan dan perkembangan anak tidak terlambat dan sesuai dengan usia

Page 11: Case DHF

Pemeriksaan Status Gizi

Pertumbuhan persentil anak menurut

CDC adalah sebagai berikut:

BB/U= 15/20 x 100% = 75% (Gizi

sedang menurut berat badan per umur)

TB/U = 105/115 x 100% = 91,30%

(Gizi baik menurut tinggi badan per

umur)

BB/TB = 15/15,4 x 100% = 97,4%

(Gizi baik)

Kesan: Anak perempuan 6 tahun, status

gizi baik.

Page 12: Case DHF

LK: 50 cm, anak perempuan usia 6 tahunKesan: mesocephali

Page 13: Case DHF

RIWAYAT MAKAN DAN MINUM ANAK

• Ibu mengaku memberikan ASI sejak lahir sampai usia 6 bulan• Usia 6 bulan anak diberikan susu formula dan PASI.• Usia 2 tahun makanan yang lunak• Usia 3 tahun makanan padat• Saat ini usia 6 tahun: makan 3x sehari, lauk seperti ayam, tahu,

tempe, sayur sop, tidak dibiasakan jajan dan makan mie instan

Kesan: Kualitas dan kuantitas makan cukup baik

Page 14: Case DHF

RIWAYAT IMUNISASI

Kesan: imunisasi dasar lengkap sesuai usia

VAKSIN DASAR (umur) ULANGAN (umur)

BCG Saat

lahir

- - - - -

DPT 2 bln 4 bln 6 bln - - -

POLIO Saat

lahir

2 bln 4 bln - - -

CAMPAK 9 bln 1 thn - - - -

HEPATITIS B Saat

lahir

1 bln 6 bln - - -

Page 15: Case DHF

Dilakukan pada tanggal 17 Februari 2015, pukul 14.30 WIB

Page 16: Case DHF
Page 17: Case DHF

Status Internus

Page 18: Case DHF
Page 19: Case DHF

Abdomen:Inspeksi : datar dan simetrisAuskultasi : Bising usus (+) normalPalpasi : Supel, turgor kembali cepat, nyeri tekan epigastrium (-). Hepar teraba membesar 1/3 BH, kenyal, tepi rata, NT (-), lien tidak teraba membesar.Perkusi : Timpani di ke 4 kuadran abdomenGenitalia : jenis kelamin perempuan, tidak ada kelainan.Kulit: terdapat sedikit ptekie di wajah dan lengan kanan atasEkstremitas :

Superior Inferior

Akral Dingin -/- -/-

Akral

Sianosis

-/- -/-

CRT <2” <2”

Oedem -/- -/-

Tonus Otot Normotonus Normotonus

Trofi Otot Normotrofi Normotrofi

Page 20: Case DHF

Data AntropometriData Antropometri

• Anak perempuan usia 6 tahun

• Berat badan 15 kg• Panjang badan 105 cm• Lingkar kepala 50 cm

Pemeriksaan status giziPemeriksaan status gizi

Pertumbuhan persentil anak menurut CDC:

• BB/U: 15/20 x 100% = 75%• TB/U: 105/115 x 100% =

91.30%• BB/TB: 15/15.4 x 100% =

97.4%

Page 21: Case DHF

Kesan: anak perempuan, usia 6 tahun, status gizi baik, mesocephali

Page 22: Case DHF
Page 23: Case DHF

LAB 16/1/2015 (pkl. 13.29)Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai RujukanHEMATOLOGI

CBC + DiffLeukosit 4.3 10^3/ul 4,5 – 13,5

Eritrosit 5.9 10^6/uL 3,8 – 5,8Hemoglobin 14.8 g/dL 10,8 – 15,6Hematokrit 43.8 % 35 – 45

RDW 13.2 % 11,5 – 14,5MCV 74.4 U 80 – 96MCH 25.1 Pcg 28 – 33

MCHC 33.8 g/dL 33 – 36Trombosit 16 10^3/ul 150 – 521

SEROIMUNOLOGIWidal St-O 1/80 NegatifSt-H 1/160 Negatif

S pt-AH 1/80 Negatif

Page 24: Case DHF

LAB 16-17 FEB 2015 Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai

Rujukan

HEMATOLOGI

CBC + Diff

Leukosit 6.5 10^3/ul 4,5 – 13,5

Eritrosit 5.0 10^6/uL 3,8 – 5,8

Hemoglobin 11.9 g/dL 10,8 – 15,6

Hematokrit 34.9 % 35 – 45

RDW 12.5 % 11,5 – 14,5

MCV 70.4 U 80 – 96

MCH 24.0 Pcg 28 – 33

MCHC 34.1 g/dL 33 – 36

Trombosit 20 10^3/ul 150 – 521

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

HEMATOLOGI

CBC + Diff

Leukosit 7.8 10^3/ul 4,5 – 13,5

Eritrosit 5.6 10^6/uL 3,8 – 5,8

Hemoglobin 13.4 g/dL 10,8 – 15,6

Hematokrit 39.0 % 35 – 45

RDW 13.8 % 11,5 – 14,5

MCV 69.9 U 80 – 96

MCH 24.0 Pcg 28 – 33

MCHC 34.4 g/dL 33 – 36

Trombosit 35 10^3/ul 150 – 521

Page 25: Case DHF

LAB 18-19 FEB 2015 Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai

RujukanHEMATOL

OGI

CBC + Diff

Leukosit 7.8 10^3/ul 4,5 – 13,5

Eritrosit 5.6 10^6/uL 3,8 – 5,8

Hemoglobin 13.4 g/dL 10,8 – 15,6

Hematokrit 39.0 % 35 – 45

RDW 13.8 % 11,5 – 14,5

MCV 69.9 U 80 – 96

MCH 24.0 Pcg 28 – 33

MCHC 34.4 g/dL 33 – 36

Trombosit 35 10^3/ul 150 – 521

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

HEMATOLOGI

CBC + Diff

Leukosit 10.5 10^3/ul 4,5 – 13,5

Eritrosit 4.7 10^6/uL 3,8 – 5,8

Hemoglobin 11.4 g/dL 10,8 – 15,6

Hematokrit 33.4 % 35 – 45

RDW 13.4 % 11,5 – 14,5

MCV 70.6 U 80 – 96

MCH 24.5 Pcg 28 – 33

MCHC 34.7 g/dL 33 – 36

Trombosit 232 10^3/ul 150 – 521

Page 26: Case DHF

PEMERIKSAAN PENUNJANG ANJURAN

• IgG dan IgM Anti-Dengue• USG Abdomen• Rontgen thorax AP/Lat• Hemostasis AP, APTT

Page 27: Case DHF

DAFTAR MASALAH

Page 28: Case DHF

DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis Kerja: Dengue Syok Sindrom dengan Status Gizi Baik

Page 29: Case DHF

TATALAKSANA

Page 30: Case DHF

PROGNOSIS

Page 31: Case DHF
Page 32: Case DHF

16 Februari 2015 (IGD)

Hari Perawatan ke-0 – pkl. 09.16

S Badan panas 4 hari SMRS. Demam dirasakan naik-turun, meningkat saat menjelang maghrib namun saat ini

badannya sudah dingin, mual (+), muntah (-), sempat mimisan 1x dua hari SMRS.

O KU: lemas

Kesadaran: CM (E4 M6 V5)

TTV: TD: 80/60, HR 102x/m, RR 24x/m, S 350 C

Kepala: Mesosefali, UUB menutup

Mata: CA (-/-), SI (-/-),

Toraks: SNV (↓/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 reguler, m (-), g (-)

Abdomen: Supel, BU (+), hepatomegali 1/3 BH tepi rata, kenyal, turgor kulit kembali < 2 detik

Ekstremitas atas: AD (+/+), OE (-/-)

Ekstremitas bawah: AD (+/+), OE (-/-)

A Obs. Febris H-IV susp. DF

DD/:

DHF

Typhoid Fever

P Rawat inap

IVFD RL 16 tpm

Inj. Amoxan 3 x 500 mg iv

Peroral: paracetamol syrup 3 x ½ cth

Rencana pemeriksaan:

- Lab DR, widal

Konsul DPJP:

- IVFD dalam dua line;

150 cc guyur – 20 tpm

150 cc guyur – 15 tpm

Page 33: Case DHF

16 Februari 2015 (Puspanidra)

Hari Perawatan ke-0 – pkl. 13.00

S Demam (-), sakit perut (+), mual (+),

muntah (-), mimisan (-), BAB (-), BAK (+)

sedikit

O KU: tampak mengantuk, lemas

Kesadaran: apatis

TTV: TD: 90/60, HR 102x/m, RR 40x/m,

S :36,3 0 C

Kepala: Mesosefali, UUB menutup

Mata: CA (-/-), SI (-/-)

Toraks: SNV (↓/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2

reguler, m (-), g (-)

Abdomen: Supel, BU (+), NT (+) di

epigastrium, hepatomegali 1/3 BH tepi rata,

kenyal, turgor kulit kembali < 2 detik,

kembung (+)

Ekstremitas atas: AD (+/+), OE (-/-)

Ekstremitas bawah: AD (+/+), OE (-/-)

Sedikit ptekiae di lengan kanan atas dan

wajah

A DSS

Syok teratasi

P Pindah PICU

O2 nasal

IVFD

o RD – 15 tpm

o RL – 15 tpm

Amoxan 3 x 500 mg

Inj Vit C 1 x 100 mg

Peroral:

Psidii 3 x 1 cth

Diet 3 x lunak

Kalori:

(10 x 100) + (15 x 50)

= 1000 + 750 1750 kkal

Protein: 15 kg x 2 gr = 30 gr

Page 34: Case DHF

17 Februari 2015 (PICU)

Hari Perawatan ke-1

S Demam (-), sakit perut (+), mual (+), muntah (-), mimisan

(-), BAB (-), BAK (+) on DC

O KU: Tampak Sakit Sedang, lemas

Kesadaran: Compos Mentis

TTV: TD 100/56 mmHg, HR 88x/m, RR 24x/m, S 36,6°C

SpO2 100%

Kepala: Mesosefali, UUB menutup

Mata: CA (-/-), SI (-/-)

Toraks: SNV (↓/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 normal

reguler, m (-), g (-), s(-)

Abdomen: Supel, BU (+), NT (+) di epigastrium, kembung

(+), turgor kulit kembali < 2 detik

Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-)

Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-)

Sedikit ptekie pada wajah dan lengan kanan atas

CRT < 2 detik

Terpasang:

Monitor tanda vital

02 kanul

Kateter Urin

UO : 1000 cc/10 jam/15 kg

=6,6 cc/jam/kgBB

A DSS Perbaikan

P O2 stop

IVFD RD 15 tpm, jalur I stop

Aff DC

Inj Amoxan 3 x 500 mg

Inj Vit C 1 x 100 mg

Peroral:

Psidii 3 x 1 cth

Diet lunak 3 kali sehari

Rencana: ulang DR

Page 35: Case DHF

18 Februari 2015 (PICU)

Hari Perawatan ke-2

S Demam (-), nyeri perut (-), napsu makan (+), batuk (+), BAB dan BAK normal

O KU: Tampak sakit sedang

Kesadaran: compos mentis

TTV: TD: 104/60 HR 97x/m, RR 24 x/m, S 36,1 0C

SpO2 98%

Kepala: Mesosefali, UUB menutup

Mata: CA (-/-), SI (-/-)

Toraks: SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 normal reguler, m (-), g (-), s(-)

Abdomen: Supel, BU (+), NT (+) di epigastrium, kembung (+), turgor kulit kembali < 2 detik

Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-)

Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-)

Sedikit ptekie pada wajah dan lengan kanan atas.

CRT < 2 detik

Terpasang:

Monitor tanda vital

A DSS Perbaikan

P IVFD RD 15 tpm

Inj. Amoxan 3 x 500 mg

Inj. Vit. C 1 x 100 mg

Peroral:

Psidii 3 x 1 cth

Diet lunak 3 kali sehari

Acc pindah ruang perawatan puspanidra

Page 36: Case DHF

19 Februari 2015 (Puspanidra)

Hari Perawatan ke-3

S Demam (-), mual (+), muntah (-), makan dan minum sudah baik, BAB dan BAK normal

O KU: Tampak sakit sedang

Kesadaran: compos mentis

TTV: TD 110/65 mmHg, HR 100x/m, RR 22x/m, S 36°C

Kepala: Mesosefali, UUB menutup

Mata: CA (-/-), SI (-/-)

Toraks: SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 normal reguler, m (-), g (-)

Abdomen: Supel, BU (+), NT (+) di epigastrium, hepatomegali 1/3 BH tepi rata, kenyal, turgor kulit

kembali < 2 detik

Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-)

Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-)

A DSS Perbaikan

P Inj. Amoxan 3 x 500 mg

Inj. Vit. C 1 x 100 mg

Peroral:

Psidii 3 x 1 cth

Diet lunak 3 kali sehari

Page 37: Case DHF

20 Februari 2015 (Puspanidra)

Hari Perawatan ke-4

S Demam (-), mual (+), muntah (-), makan dan minum sudah baik, BAB dan BAK normal

O KU: tampak sakit sedang

Kesadaran: compos mentis

TTV: TD: 100/65 mmHg HR 98x/m, RR 22 x/m, S 36,2 0C

Kepala: Mesosefali, UUB menutup

Mata: CA (-/-), SI (-/-)

Toraks: SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-), BJ 1-2 normal reguler, m (-), g (-)

Abdomen: Supel, BU (+), NT (+) di epigastrium, hepatomegali 1/3 BH tepi rata, kenyal, turgor kulit

kembali < 2 detik

Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-)

Ekstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-)

A DSS Perbaikan

P Inj. Amoxan 3 x 500 mg

Inj. Vit. C 1 x 100 mg

Peroral:

Psidii 3 x 1 cth

Diet lunak 3 kali sehari

Acc pulang

Page 38: Case DHF
Page 39: Case DHF

DENGUE SHOCK SYNDROME• Kriteria diagnosis DBD ialah dua atau lebih tanda klinis ditambah tanda laboratoris,

yaitu trombositopenia dan hemokonsentrasi (kedua hasil laboratorium tersebut harus ada) dan dikonfirmasi lagi dengan pemeriksaan serologi, tanda-tanda shock

Page 40: Case DHF
Page 41: Case DHF
Page 42: Case DHF

DEFINISI

• merupakan suatu spektrum manifestasi klinis yang bervariasi antara penyakit yang paling ringan (mild undifferentiated febrile illness), demam dengue, demam berdarah dengue (DBD) sampai demam berdarah dengue disertai syok (dengue shock syndrome/DSS).

• Menyerang semua orang kematian (terutama anak-anak)

• Gambaran klinis fenomena GUNUNG ES

Page 43: Case DHF

EPIDEMIOLOGI

• Dikenal sebagai penyakit demam 5 hari/demam sendi.

• WHO 2.5 miliar orang di 100 negara endemik DBD 50juta infeksi setiap tahun, 22.000 kematian berasal dari kalangan anak-anak.

• RISKESDAS 2007 prevalensi nasional DBD 0.62%.

04/21/23

Page 44: Case DHF

EPIDEMIOLOGI

• Faktor berkaitan dengan peningkatan transmisi biakan virus dengue:– Vektor; perkembangbiakan vektor, kebiasaan menggigit,

kepadatan vektor di lingkungan, dan ruang gerak vektor dari satu tempat ke tempat lain.

– Pejamu; adanya penderita di lingkungan sekitar, paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin.

– Lingkungan; curah hujan, suhu, sanitasi, dan kepadatan penduduk.

04/21/23

Page 45: Case DHF

ETIOLOGI

04/21/23

Virus dengue genus flavivirus, uk 50nm, RNA

rantai tunggal. 4 serotipe: DEN-1, DEN-2,

DEN-3, DEN-4 Vektor: Aedes aegypty

(utama)

Page 46: Case DHF

04/21/23

Page 47: Case DHF

TEORI• Teori virulensi virus• Teori imunopatologi• Teori antigen antibodi• Teori infection enchancing antibody• Teori mediator• Teori endotoksi• Teori limfosit• Teori trombosit endotel• Teori apoptosis04/21/23

Page 48: Case DHF
Page 49: Case DHF
Page 50: Case DHF

PERJALANAN PENYAKIT

Page 51: Case DHF
Page 52: Case DHF

Tanda-tanda shock:•Penurunan kesadaran•Takikardia (HR )•Vasokonstriksi perifer perfusi kulit , akral dingin, CRT > 3 detik•Tekanan diastolik meningkat terhadap tekanan sistolik (MAP ≤ 20 mmHg)

Page 53: Case DHF

MANISFESTASI KLINIS

Page 54: Case DHF
Page 55: Case DHF

04/21/23

Page 56: Case DHF

PEMERIKSAAN PENUNJANG• Deteksi adanya virus, asam nukleat virus, antigen dan

antibodi, atau kombinasi dari ketiga teknik ini.• Tahap awal penyakit Isolasi virus, asam nukleat, atau

deteksi antigen• Fase akut pemeriksaan hematologi• Akhir fase akut serologi

Page 57: Case DHF
Page 58: Case DHF
Page 59: Case DHF

KRITERIA DIAGNOSIS

• Kriteria diagnosis DBD ialah dua atau lebih tanda klinis ditambah tanda laboratoris, yaitu trombositopenia dan hemokonsentrasi (kedua hasil laboratorium tersebut harus ada) dan dikonfirmasi lagi dengan pemeriksaan serologi.

Page 60: Case DHF

DERAJAT DBD

Page 61: Case DHF

04/21/23

Page 62: Case DHF

DEMAM DENGUE• Tirah baring selama masih demam• Obat antipiretik atau kompres hangat diberikan apabila

diperlukan.• Untuk menurunkan suhu menjadi < 39°C, dianjurkan

pemberian parasetamol. Asetosal/salisilat tidak dianjurkan (indikasi kontra) oleh karena dapat meyebabkan gastritis, perdarahan, atau asidosis.

• Dianjurkan pemberian cairan danelektrolit per oral, jus buah, sirop, susu, disamping air putih, dianjurkan paling sedikit diberikan selama 2 hari.

• Monitor suhu, jumlah trombosit dan hematokrit sampai fase konvalesen.

Page 63: Case DHF
Page 64: Case DHF

Terapi shock

Page 65: Case DHF

DAFTAR PUSTAKA• Setiabudi D. Evalution of Clinical Pattern and Pathogenesis of Dengue Haemorrhagic Fever. Dalam : Garna H, Nataprawira HMD, Alam A, penyunting.

Proceedings Book 13th National Congress of Child Health. KONIKA XIII. Bandung, July 4-7, 2005. h. 329- 333• Hadinegoro SRS. Pitfalls & Pearls dalam Diagnosis dan Tata Laksana Demam Berdarah Dengue. Dalam : Trihono PP, Syarif DR, Amir I, Kurniati N, penyunting.

Current Management of Pediatrics Problems. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak XLVI. Jakarta 5-6 September 2004.h. 63- • Halstead SB. Dengue Fever and Dengue Hemorrhagic Fever. Dalam : Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, penyunting. Textbook of Pediatrics. Edisi ke-17.

Philadelphia : WB Saunders.2004.h.1092-4 • Soedarmo SSP. Demam Berdarah (Dengue) Pada Anak. Jakarta : UI Press 1988 • Halstead CB. Dengue hemorrhagic fever: two infections and antibody dependent enhancement, a brief history and personal memoir . Rev Cubana Med Trop

2002; 54(3):h.171-79 • Soewondo ES. Demam Dengue/Demam Berdarah Dengue Pengelolaan pada Penderita Dewasa. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XIII. Surabaya 12-13

September 1998.h. • Soegijanto S. Demam Berdarah Dengue : Tinjauan dan Temuan Baru di Era 2003. Surabaya : Airlangga University Press 2004.h.1-9 • World Health Organization Regional Office for South East Asia. Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever : Comprehensive Guidelines.

New Delhi : WHO.1999 • Sutaryo. Perkembangan Patogenesis Demam Berdarah Dengue. Dalam : Hadinegoro SRS, Satari HI, penyunting. Demam Berdarah Dengue: Naskah Lengkap

Pelatihan bagi Dokter Spesialis Anak & Dokter Spesialis Penyakit Dalam dalam tatalaksana Kasus DBD. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.2004.h.32-43 • Hadinegoro SRS. Imunopatogenesis Demam Berdarah Dengue. Dalam : Akib Aap, Tumbelaka AR, Matondang CS, penyunting. Naskah Lengkap Pendidikan

Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak XLIV. Pendekatan Imunologis Berbagai Penyakit Alergi dan Infeksi. Jakarta 30-31 Juli 2001. h. 41-55 • Hadinegoro SRS,Soegijanto S, Wuryadi S, Suroso T. Tatalaksana Demam Dengue/Demam Berdarah Dengue pada Anak. Naskah Lengkap Pelatihan bagi Dokter

Spesialis Anak & Dokter Spesialis Penyakit Dalam dalam tatalaksana Kasus DBD. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.2004.h. 80-135 • Soedarmo SSP.Infeksi Virus Dengue. Dalam : Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS, penyunting. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak : Infeksi & Penyakit Tropis.

Edisi pertama. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.2002.h.176-208 • Samsi TK. Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue di RS Sumber Waras. Cermin Dunia Kedokteran 2000; 126 : 5-13 • Panbio. Dengue. Didapatkan dari : URL: http://www.panbio.com.au/ modules.php? name= ontent&pa=showpage&pid=33. Diunduh pada tanggal 27 Juni 2006. • Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta. Standar Penanggulan Penyakit DBD. Edisi 1 Volume 2. Jakarta :Dinas Kesehatan 2002. • Sudoyo, Aru W. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing; 2010.