case chf.docx

16
BAB I PENDAHULUAN Gagal jantung merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas.Akhir-akhir ini insiden gagal jantung mengalami peningkatan.Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang mendahului dan menyertai gagal jantung.Kondisi tersebut dinamakan faktor resiko. Faktor resiko yang ada dapat dikontrol dengan mengubah gaya hidup atau kebiasaan pribadi dan faktor resiko yang non modifiable yang merupakan konsekuensi genetic yang tidak dapat dikontrol. Contohnya ras dan jenis kelamin. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan.Ciri-ciri yang penting dari definisi ini adalah pertama definisi gagal adalah relatif terhadap kebutuhan metabolik tubuh, kedua penekanan arti gagal ditujukan pada fungsi pompa jantung secara keseluruhan.(Nurhadi, 2003). Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Risiko gagal jantung kongestif akan meningkat pada orang lanjut usia karena penurunan fungsi ventrikel akibat penuaan. Gagal jantung kongestif ini dapat menjadi kronik apabila disertai dengan penyakit-penyakit lain, seperti hipertensi, penyebab

Upload: nissashibly

Post on 25-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: case chf.docx

BAB I

PENDAHULUAN

Gagal jantung merupakan salah satu penyebab morbiditas dan

mortalitas.Akhir-akhir ini insiden gagal jantung mengalami peningkatan.Kajian

epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang mendahului dan

menyertai gagal jantung.Kondisi tersebut dinamakan faktor resiko. Faktor resiko

yang ada dapat dikontrol dengan mengubah gaya hidup atau kebiasaan pribadi dan

faktor resiko yang non modifiable yang merupakan konsekuensi genetic yang tidak

dapat dikontrol. Contohnya ras dan jenis kelamin.

Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa

tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan.Ciri-ciri yang

penting dari definisi ini adalah pertama definisi gagal adalah relatif terhadap

kebutuhan metabolik tubuh, kedua penekanan arti gagal ditujukan pada fungsi pompa

jantung secara keseluruhan.(Nurhadi, 2003). Gagal jantung kongestif adalah

ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Risiko gagal

jantung kongestif akan meningkat pada orang lanjut usia karena penurunan fungsi

ventrikel akibat penuaan. Gagal jantung kongestif ini dapat menjadi kronik apabila

disertai dengan penyakit-penyakit lain, seperti hipertensi, penyebab katup jantung,

kardiomiopati, dan lain-lain.

Saat ini gagal jantung kongestif merupakan satu-satunya penyakit

kardiovaskular yang terus meningkat insiden dan prevalensinya. Resiko kematian

akibat gagal jantung berkisar antara 5-10% pertahun pada gagal jantung ringan yang

akan meningkat menjadi 30-40% pada gagal jantung berat. Selain itu, gagal jantung

kongestif merupakan penyakit yang paling sering memerlukan perawatan ulang di

rumah sakit meskipun pengobatan rawat  jalan telah diberikan secara optimal. (R.

Miftah, 2004) Masalah kesehatan dengan gangguan sistem kardiovaskular masih

menduduki peringkat yang tinggi, menurut WHO dilaporkan bahwa sekitar 3000

penduduk Amerika menderita gagal jantung kongestif.Sedangkan pada tahun 2005 di

jawa tengah terdapat 520 penderita gagal jantung kongestif.Pada umumnya, penyakit

gagal jantung kongestif diderita lansia berusia diatas 50 tahun. Insiden ini akan terus

Page 2: case chf.docx

bertambah setiap tahun pada lansia yang berusia diatas 50 tahun. Sebagian besar

lansia yang didiagnosis gagal jantung kongestif tidak dapat hidu lebih dari 5 tahun.

(Charlie, 2005).Oleh karena itu, kami mengambil kasus ini sebagai bahan presentasi

kasus dengan harapan kami dan teman sejawat mampu membuat diagnosis klinik dan

memberikan penatalaksanaan yang tepat berdasarkan pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan-pemeriksaan tambahan untuk kasus ini.

Page 3: case chf.docx

BAB II

LAPORAN KASUS

I. IDENTIFIKASI PASIEN

a. Nama : Tn. Muhammad Dina

b. Umur : 49 tahun

c. Jenis Kelamin : Laki-laki

d. Agama : Islam

e. Pekerjaan : Petani

f. Alamat : Talang Kelapa, Alang-Alang Lebar Palembang

g. No Registrasi : 15003098

h. Tgl masuk RS : 01-02-2015

II. ANAMNESIS

(Dilakukan pada tanggal 03 Februari 2015, pukul 10.00 WIB)

a. Keluhan Utama

Sesak yang bertambah hebat sejak 1 minggu SMRS.

b. Keluhan Tambahan

-

c. Riwayat Penyakit Sekarang

± 1 bulan SMRS pasien mengeluh sesak. Sesak jika berjalan ± 100 m

dan berkurang saat istirahat. Sesak tidak dipengaruhi cuaca, sering

terbangunmalam hari karena sesak. Batuk (-), mengi (-), demam (-), nyeri

dada (-). Pasien nyaman tidur menggunakan 2 bantal tersusun. Perut

membesar (-), sembab di kelopak mata (-), sembab dikedua tungkai (-).

BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien belum berobat.

± 1 minggu SMRS pasien mengeluh sesak. Sesak jika berjalan ± 50

m, berkurang apabila pasien beristirahat. Sesak tidak dipengaruhi cuaca,

sering terbangun di malam hari karena sesak. Batuk (-), mengi (-), demam

(-), nyeri dada (-). Pasien nyaman tidur dengan menggunakan 3 bantal

tersusun. Perut membesar (-), sembab di kelopak mata (-), sembab di kedua

Page 4: case chf.docx

tungkai (+). BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien berobat ke RSMH

kemudia dirawat di RSMH.

d. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat darah tinggi disangkal.

Riwayat kencing manis disangkal.

Riwayat sakit jantung disangkal.

Riwayat sakit ginjal disangkal.

Riwayat asma disangkal.

Riwayat alergi disangkal.

Riwayat merokok ada sejak usia 25-58 tahun sebanyak 2 bungkus/ hari

e. Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat keluarga sesak pada keluarga disangkal.

Riwayat hipertensi pada keluarga disangkal.

Riwayat kencing manis pada keluarga disangkal.

III. PEMERIKSAAN FISIK

(Dilakukan pada tanggal 03 Februari 2015, pukul 10.30 WIB)

a. Keadaan Umum

1. Keadaan umum : tampak sakit sedang

2. Kesadaran : compos mentis

3. Tekanandarah : 110/70 mmHg

4. Nadi : 81 x/menit, irama reguler, isi dan tegangan cukup

5. Pernapasan : 21 x/menit

6. Suhu tubuh : 36,6 oC

7. Berat badan : 57 kg

8. Tinggi badan : 161 cm

9. IMT : 22

10. Status gizi : normoweight

b. Keadaan Spesifik

Page 5: case chf.docx

1. Kepala

Normosefali, simetris, ekspresi tampak sakit sedang, warna rambut

hitam, alopesia (-).

2. Mata

Edema palpebra (-), konjungtiva palpebral pucat (-/-), sklera ikterik

(-/-), pupil isokhor.

3. Hidung

Tampak luar tidak ada kelainan, septum deviasi (-), cavum nasi lapang,

tidak keluar cairan, epistaksis (-).

4. Mulut

Sariawan (-), gusi berdarah (-), lidah pucat (-), lidah kotor (-), atrofi

papil (-), pembesaran tonsil (-).

5. Telinga

Tampak luar tidak ada kelainan, kedua meatus acusticus externus

lapang, tidak ada keluar cairan.

6. Leher

JVP (5+0) cmH2O, struma (-), isthmus (-), pembesaran KGB (-).

7. Thoraks

Paru

Inspeksi: spider naevi (-), ginekomastia (-), statis dan dinamis

simetris kiri sama dengan kanan.

Palpasi: nyeri tekan (-), stem fremitus kiri sama dengan kanan.

Perkusi: sonor di kedua lapang paru, batas paru-hepar ICS VI, batas

paru-lambung ICS VII.

Aukskultasi: vesikuler (+) normal, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Jantung

Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat

Palpasi: ictus cordis teraba di ICS VI 2 jari lateral LMC

Perkusi: batas atas ICS II, batas kanan ICS IV linea sternalis

dekstra, batas pinggang jantung, ICS III midclavicularis sinistra,

batas kiri ICS V linea aksilaris anteriorsinistra,

Auskultasi: HR 81 x/menit, reguler, murmur (-), gallop (-)

Page 6: case chf.docx

8. Abdomen

Inspeksi: datar, venektasi (-), massa (-)

Palpasi: lemas, nyeri tekan (-), hepar/lien tidak teraba.

Perkusi: redup (+), undulasi (+)

Auskultasi: bising usus (+) normal

9. Genitalia: tidak ada kelainan.

10. Ekstremitas: palmar eritem (-/-), edema pretibial (+/+) minimal, akral

pucat (-)

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Laboratorium ( 1 Januari 2015 )

No Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi

HEMATOLOGI

1 Hb 16.2 14-18 g/dL Normal

2 RBC 5.31 4.20 – 4.87 Meningkat

3 Ht 47 40-50 vol% Normal

4 Leukosit 10.300 5000-10000/mm3 Normal

5 Trombosit 193.000 150-400 103/µL Normal

6 Hitung jenis

Basofil

Eosinofil

Segmen

Limfosit

Monosit

0

1

69

29

7

0-1 %

1-3 %

50-70 %

20-40 %

2-8 %

Normal

Normal

Normal

Normal

Normsl

KIMIA KLINIK

1 SGOT 92 14-18 U/L Meningkat

2 SGPT 184 0-41 U/L Meningkat

3 Ureum 40 16.6-48.5 mg/dL Normal

4 Kreatinin 1.19 0.7-1.2 mg/dL Normal

5 Glukosa

sewaktu

131 < 200 mg/dLNormal

Page 7: case chf.docx

6 Ca

Na

K

9.0

146

4.3

8.8-10.2 mg/dL

135-155mEq/L

3.5-5.5 mEq/L

Normal

Normal

Normal

V. DIAGNOSIS

CHF ec HHD

VI. DIAGNOSIS BANDING

CHF ec HHD

CHF ec RHD

VII. TATALAKSANA

Nonfarmakologis

Edukasi

Diet jantung III

Posisi ½ duduk

Edukasi

Farmakologis

IVFD D5 gtt x x/menit

Injeksi furosemide 1x20 mg iv

Aspilet 1x80 mg

Laxadyn 3xII cth

VIII. RENCANA PEMERIKSAAN

EKG

Foto rontgen thorax PA

Echocardiography

Page 8: case chf.docx

IX. PROGNOSIS

a. Ad vitam: dubia

b. Ad functionam: dubia ad malam

X. FOLLOW UP

Tanggal 04 Januari 2015S Keluhan: sesak mulai berkurangO:

Keadaan umum

KesadaranTekanan darahNadiPernapasanTemperatur

Keadaan spesifikKepala

Leher

Thorax:Paru

Jantung

Compos mentis120/80 mmHg81 x/menit20 x/ menit36,6 oC

Konjungtiva palpebra pucat (-/-)Sklera ikterik (-/-)

JVP (5-2) cm H2OPembesaran KGB (-)

Inspeksi: spider naevi (-), statis dan dinamis simetris kiri sama dengan kananPalpasi: nyeri tekan (-), stem fremitus kiri sama dengan kananPerkusi: Perkusi: sonor di kedua lapang paru, batas

paru-hepar ICS VI, batas paru-lambung ICS VII.

Auskultasi: vesikuler (+) normal, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Inspeksi: ictus cordis tidak terlihatPalpasi: ictus cordis tidak terabaPerkusi: batas atas ICS II, batas kanan ICS IV linea sternalis dekstra, batas pinggang jantung, ICS III midclavicularis sinistra, batas kiri ICS V linea aksilaris anterior sinistra.Aukskultasi: HR 81 x/menit, reguler, murmur (-),

Page 9: case chf.docx

Abdomen

GenitaliaEkstremitas LaboratoriumRontgen

gallop (-)

Inspeksi: datar, venektasi (-), massa (-), ginekomastia (-)Palpasi: lemas, nyeri tekan (-), hepar/lien tidak teraba.Perkusi: timfani (+), undulasi (-)Auskultasi: bising usus (+) normal

Tidak ada kelainan

Palmar eritem (-/-). edema pretibial (+/+), akral pucat Kimia Klinik (Terlampir)Akral pucat (-), edema pretibia (-)TerlampirTerlampir

A HHD fs NYHA IVHipertensi terkontrol

P Non Farmakologis Edukasi

O2 3L/menit

Diet jantung III

Farmakologis IVFD D5% gtt x x/mwnit mikro

Injeksi furosemide 1x20 mg

Captopril 2x6.25 mg

Laxadyn syrup 3x1c

Tanggal 05 Februari 2015S Keluhan: sesak berkurangO:

Keadaan umumKesadaranTekanan darahNadiPernapasanTemperatur

Compos mentis120/ 80 mmHg 87 x/menit21 x/ menit36,4 oC

Page 10: case chf.docx

Keadaan spesifikKepala

Leher

Thorax:Paru

Jantung

Abdomen

GenitaliaEkstremitas

Konjungtiva palpebra pucat (-/-)Sklera ikterik (-/-)

JVP (5-2) cm H2OPembesaran KGB (-)

Inspeksi: spider naevi (-), statis dan dinamis simetris kiri sama dengan kananPalpasi: nyeri tekan (-), stem fremitus kiri sama dengan kananPerkusi: Perkusi: sonor di kedua lapang paru, batas

paru-hepar ICS VI, batas paru-lambung ICS VII.

Auskultasi: vesikuler (+) normal, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Inspeksi: ictus cordis tidak terlihatPalpasi: ictus cordis tidak terabaPerkusi: batas atas ICS II, batas kanan ICS IV linea sternalis dekstra, batas pinggang jantung, ICS III midclavicularis sinistra, batas kiri ICS V linea aksilaris anterior sinistra.Aukskultasi: HR 81 x/menit, reguler, murmur (-), gallop (-)

Inspeksi: datar, venektasi (-), massa (-), ginekomastia (-)Palpasi: lemas, nyeri tekan (-), hepar/lien tidak teraba.Perkusi: timfani (+), undulasi (-)Auskultasi: bising usus (+) normal

Tidak ada kelainanPalmar eritem (-/-). edema pretibial (-/-), akral pucat (-/-)

Page 11: case chf.docx

A CHF ec HHD fs NYHA IV Hipertensi terkontrol

P Non Farmakologis Edukasi

O2 3L/menit

Diet jantung III

Farmakologis IVFD D5% gtt x x/menit

Injeksi furosemide 1x20 mg

Laxadyn syrup 3 x 1 C

Captopril 2x6.25 mg

LAMPIRAN HASIL EKG (01/02/2015)

Page 12: case chf.docx