buku panduan mentor terbaru

34
Buku Panduan Mentor “Seorang muslim dari umat terbaik telah ditakdirkan Allah menjadi manusia terbaik.Sesungguhnya manusia hanya akan mendapatkan sesuatu dari apa yang diberikannya, bukan dari apa yang dimintanya”. LEMBAGA RESPONSI AGAMA ISLAM 2010 / 2011 ” LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman ” ” LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman ”

Upload: nanda-dwi-cahya

Post on 22-Jul-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Buku Panduan MentorSeorang muslim dari umat terbaik telah ditakdirkan Allah menjadi manusia terbaik.Sesungguhnya manusia hanya akan mendapatkan sesuatu dari apa yang diberikannya, bukan dari apa yang dimintanya.

LEMBAGA RESPONSI AGAMA ISLAM 2010 / 2011

LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

LEMBAGA RESPONSI AGAMA ISLAM UNIT KEGIATAN KEROHANIAN

Pembina :Drs.Nasrul HS, M.Ag Drs.Hamidin Dt.R.E, MA Dr.Fuady anwar, M.Ag Drs.Abdurrahman,L.M.Ag Drs.Ahmad kosasih, M.Ag Syahrul Ismet, S.Ag Asdi Wirman, S.Pd.I Sulaiman, S.Pd.I Dra.Hj.Nurlela, M.Ag Dra.Zainurni Zien, M.Ag Dra.Murniyetti, M.Ag Rini Rahman, M.Ag Wirdati, M.Ag

UNIVERSITAS NEGERI PADANGSupport by : LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

Penyusun materi : Tim Kurikulum LRAI UNP LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

Diterbitkan oleh : Dept.Kurikulum LRAI UNP 2010/2011 Dicetak oleh : Tata letak dan lay out :

Tidak sepantasnyalah seorang muslim mengambil hak milik saudaranya tanpa seizin resmi dan keridhaannya CATATAN MENTOR Jika menemukan buku ini harap dikembalikan kepada alamat di atas

IDENTITAS PEMILIKNama lengkap Nam panggilan Nim / BP Prog.study Alamat asal Telepon Alamat padang Telepon / HP E-Mail Motto : : : : : : : : : Fakultas / Jurusan : Tempat/Tanggal lahir : :

LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

CATATAN MENTOR

PROFIL KEGIATAN RESPONSI AGAMA ISLAMA. KEGIATAN MENTORINGKegiatan Mentoring meliputi: 1. Kegiatan baca Al Quran 2. Kegiatan penyampaian materi mentoring 3. Diskusi Kegiatan mentoring ini merupakan kegiatan penunjang dari responsi. Kegiatan mentoring juga merupakan wadah perluasan dan pengembangan wawasan dan kepribadian peserta, yang nantinya peserta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan keseharian. Pada kegiatan ini tidak hanya berpusat pada pemateri dan mentor dengan komunikasi satu arah dari pemateri dan mentor ke mahasiswa (peserta), akan tetapi lebih banyak berdiskusi melalui sajian dari peserta secara berkelompok atau individual. Dengan adanya diskusi interaktif ini LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

peserta tidak hanya mendengar apa yang disampaikan oleh pemateri (mentor), akan tetapi bisa mengemukakan pendapat masing-masingnya sehingga nantinya tercipta suasana yang ceria dan terbuka sehingga tidak monoton. Pada kegiatan ini juga tidak tertutup kemungkinan bagi peserta yang ingin menyampaikan unek-unek atau permasalahan yang pernah mengganjal, karena tugas mentoring di sini adalah sebagai fasilisator untuk peserta. Topik materi mentoring terbagi dalam 8 materi yang harus disampaikan oleh mentor terhadap peserta mentor. Proses selama mentoring saat diskusi interaktif meliputi: 1. Diskusi studi kasus menuju topik utama 2. Pemberian wawasan (materi pokok) 3. Pemantauan dan penugasan dari mentor 4. Kegiatan-kegiatan sebagai evaluasi secara umum

Rincian Proses

Pada proses ini, maka menggunakan alokasi waktu sebesar rincian: 1. Membaca Al Quran 2. Materi utama (wawasan) 3. Dialog tentang materi

forum mentoring 150 menit, dengan : 25 menit : 50 menit : 50 menit

Metode Penyampaian

Untuk metode penyampaian materi, sangat bervariasi, tentunya hal ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan kreatifitas mentor bagaimana cara menyampaikan nantinya di lapangan. Berbagai metode ini biasanya akan dikupas dan dipelajari dalam pembekalan mentor. Beberapa metode yang umum bisa digunakan/ diterapkan dalam mentoring sebagai berikut: 1. Ceramah/ kuliah Merupakan cara penyampaian materi kepaada peserta yang sifatnya searah (komunikasi satu arah). Keuntungannya: LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

a. Materi yang telah dipersiapkan dapat dipastikan tersampaikan b. Materi ini lebih tepat jika waktu yang tersedia sedikit c. Tidak banyak memerlukan fasilitas Kelemahannya: a. Materi akan sulit dipahami sepenuhnya, kecuali bila digunkan alat bantu visual b. Tidak adanya partisipasi peserta tentang topik yang dibahas, karena peserta hanya mendengar saja c. Akan timbul rasa jenuh dan bosan pada peserta (terlebih jika mentornya monoton dalam menyampaikan) 2. Diskusi Metode diskusi ini bisa digunakan sebagai wadah pertukaran pendapat, perasaan, dan pengalaman tentang topik tertentu. Metode ini akan sangat efektif pada kelompok kecil karena memungkinkan setiap anggota menyumbangkan pikirannya. Dalam metode diskusi terjadi komunikasi dua arah antara peserta dengan mentor dan antara peserta itu sendiri. 3. Studi Kasus Metode ini peserta dihadapkan pada suatu kasus tertentu dan diberikan informasi-informasi yang diperlukan peserta untuk menilai, mempelajari dan berusaha menyelesaikan kasus tersebut. 4. Penugasan Metode ini digunakan untuk mengetahui pemahaman peserta dan mengembangkan kreativitas dan kemandirian peserta. Dapat dilakukan dengan memberi tugas ke peserta untuk diselesaikan soal/ masalah tersebut. Seperti, meringkas/ merangkum, menghafal doa dan sebagainya. 5. Permainan Kelompok (Game) LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

Pada metode ini peserta diminta mengerjakan suatu bentuk permainan tertentu yang didalamnya terdapat konsep materi yang akan disampaikan. Di sini diminta kemampuan mentor bagaimana kreativitas serta mengkondisikan pesertanya dalam suatu games. Dari berbagai metode yang ada, umumnya mentoring akan lebih efektif dengan melibatkan tidak hanya satu metode saja, melainkan gabungan dari beberapa metode seperti: Metode ceramah ( untuk memaparkan materi yang disampaikan) Metode diskusi (untuk membangkitkan interaksi dan minat peserta dan mengetahui respon peserta tentang materi yang diberikan) Metode pengajuan pertanyaan (untuk memancing keaktifan peserta) Metode penugasan (untuk menilai kemampuan peserta akan materi yang telah diberikan) Metode permainan yang dianjurkan dengan metode diskusi dan ceramah untuk memasukkan hikmah yang dapat diambil dari permainan yang telah dilakukan. -

Bentuk acaranya tidak jauh beda dengan diskusi panel pada tahun sebelumnya. Yang mana sebelum peserta mempresentasikan hasil diskusi mereka, panitia memberikan sajian berupa pemutaran film agar suasana diskusi nantinya tidak membosankan. Tentunya film yang diputar berkaitan juga dengan study kasus yang diberikan, dengan kata lain memberi gambaran kepada peserta. Untuk narasumber nantinya bisa saja dimintakan kepada Dosen Pembina atau ustadz yang berkompeten dalam hal ini. Tugas mentor di sini yaitu membantu mengkondisikan peserta mentoring masing-masing dan memberikan motivasi.

C. KEGIATAN UJIAN MID DAN UAS RAI

B. KEGIATAN DISKUSI PANELKegiatan diskusi panel merupakan rangkaian kegiatan responsi yang biasanya diadakan pada pertengahan semester. Hari pelaksanaanya juga sama seperti hari mentoring biasa, yaitu Selasa siang, Rabu pagi, Kamis siang, dan Sabtu pagi. Tujuan dari kegiatan ini adalah melatih peserta untuk bisa memecahkan suatu masalah atau study kasus yang membutuhkan kerja sama, serta mempresentasikan hasil dari diskusi tersebut. Study kasus yang sebelum kegiatan diskusi panel sudah diberikan inti/ pokok masalah oleh panitia. LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut (evaluasi peserta) secara tertulis, terhadap materi-materi yang telah disampaikan sebelumnya. Yang mana tugas mentor di sini adalah mengkondisikan (mengumpulkan) anggota mentoringnya masing-masing, membentuk posisi duduk peserta seperti biasa, dan mentor mengawasi peserta mentoringnya agar tidak saling meniru/ mencontek hasil dari peserta mentoring yang lain. Hal ini bertujuan agar hasil dari evaluasi nantinya bisa diketahui sejauh mana pemahaman/ penguasaan materi yang telah disampaikan pada peserta sebelumnya. Namun hal ini tidak luput dari kerjasama antara mentor, panitia RAI, dan juga peserta.

D. KEGIATAN FOLLOW-UP DAN PENUTUPAN RAI

Follow-up dan penutupan RAI merupakan kegiatan penghujung dari Responsii Agama Islam, bukan berarti berhentinya peserta dalam mempelajari agama Islam ini. LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

Akan tetapi mengarahkan peserta nantinya pada diskusi berkelanjutan/ kontiniu atau menjembatani peserta pada pendalaman Islam secara terarah.

Harus hadir selama kegiatan responsi kecuali ada alasan syari dan seizin mentor

Mentor Datang tepat waktu, diusahakan 10 menit sebelum acara reponsi Harus hadir selama kegiatan responsi kecuali ada alasan syari dan menginformasikan kepada panitia responsi dan mencari mentor pengganti

Penilaian Responsi Agama Islam

Praktek shalat Bacaan Al-Quran Ujian Kehadiran Tugas mingguan

: 20 % : 20 % : 10 % : 30 % : 20 %

Praktek shalat wajib/jenazah Gerakan (20 %) Bacaan (50 %) Terjemahan (30 %)

TATA TERTIB PELAKSANAAN RESPONSI AGAMA ISLAM UNIVERSITAS NEGERI PADANGPeserta Berpakaian rapi dan sopan (khusus putri berbusana muslimah) Datang tepat waktu Harus mengikuti dan melaksanakan setiap agenda responsi Berprilaku sopan dan tertib LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

Bacaan Al Quran Tajwid Ujian Kecocokan antara pertanyaan dan jawaban Tidak mencontek Nilai ujian adalah nilai UTS + UAS 2 Kehadiran Diharapkan peserta datang tepat waktu Peserta yang tidak ikut shalat berjamaah dianggap tidak hadir LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

Absensi diambil 2 kali yaitu diawal dan diakhir responsi Kehadiran setelah Ramadhan minimal 80 % Tugas mingguan Dikumpul tepat waktu dan diselesaikan dengan baik Dibuat pada buku tulis berupa catatan tentang materi response agama Islam Amalan harian Bacaan Al-Quran Shalat berjamaah Hafalan ayat Al-Quran Shalat sunat rawatib Baca buku islami Riyadhoh Note: amalan harian ini merupakan kesepakatan antara mentor dengan para menteenya baik mengenai jenis amalan harian ataupun targetnya. Amalan harian di atas hanya sebagai patokan bagi mentor.

Nama lengkap Tempat, tanggal lahir Alamat rumah No telp / HP : E-mail : Gaya belajar : Modalitas belajar yang tidak sesuai) Asal sekolah sebelumnya

: : :

: visual/ audio/ kinestik (coret :

(

) Tanda tangan

Biodata Mentee LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

Daftar penilaian perkembangan menteeN o 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1 0. Indikator penilaian SB Kerja sama Setia kawan Sopan santun dan keramahan Daya tangkap Kepatuhan Tanggungjawab Aktifitas Inisiatif Keberanian Pemahaman Nilai B C K

4.

5.

Keterangan: SB = sangat baik B = baik C = cukup K = kurang Definisi indikator penilaian Kerja sama menciptakan suasana kondusif memperhatikan kegiatan mentoring tolong menolong dalam game mengerjakan tugas bersamasama 2. Setia kawan tahu kabar teman yang tidak hadir menjenguk yang sakit tidak mengganggu teman mendahulukan kepentingan orang lain 3. Sopan santun dan keramahan 1. LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

6.

7. 8.

pada semua : ramah, menebarkan salam, tersenyum, tidak mengejek, tidak berkata kasar, suka berjabat tangan, dsb pada mentor : ramah, tidak cuek, menyapa, dsb Daya tangkap percepatan perubahan (hijrah): dari tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi paham cepat mengerti maksud dari materi/ games yang diberikan respon yang baik Kepatuhan mentaati peraturan bersama taat pada mentor disiplin/ tidak terlambat tidak malas mengikuti kegiatan mentoring Tanggung jawab menepati janji komitmen amanah (mengerjakan tugas) Aktifitas diluar kegiatan mentoring mengikuti ekskul, les atau bimbingan di luar kegiatan kampus Inisiatif mengajak teman untuk mengikuti mentoring menyiapkan sarana dan prasarana mentoring membuka/ menutup majlis mencatat kreatif Keberanian mengungkapkan pendapat bertanya LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

9.

tausiyah 10. sebelumnya -

menjawab pertanyaan menegur teman/ memberi mengisi kultum Pemahaman mampu mengulang materi tilawah hafalan perilaku sehari-hari lisan sehari-hari

Dra.Zainurni Zien,M.Ag Dra.Murniyetti,M.Ag Rini Rahman,M.Ag Wirdati,M.Ag

Note : penilaian di atas merupakan panduan dari departemen kurikulum saja karena yang mengetahui perkembangan mentee adalah mentor sendiri

SUSUNAN KEPENGURUSAN LEMBAGA RESPONSI AGAMA ISLAM (LRAI) UNIT KEGIATAN KEROHANIAN (UKK) UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2010/2011 DEWAN PEMBINADrs.Nasrul HS,M.Ag Drs.Hamidin Dt.R.E,MA Dr.Fuady Anwar,M.Ag Drs.Abdurrahman,L.M.Ag Drs.Ahmad Kosasih,M.Ag Syahrul Ismet S.Ag Asdi Wirman,S.Pd.I Sulaiman S.Pd.I Dra.Hj.Nurlela,M.Ag LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

DEWAN PENGURUS HARIANKetua Umum : Sekretaris Umum : Wakil Sekretaris Umum : Bendahara Umum :

DEPARTEMEN KADERISASIKoordinator :

Anggota

: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

9. 10 11. 12. 13 DEPARTEMEN KURIKULUMKoordinator : Anggota : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

DEPARTEMEN OPERASIONALKoordinator : Anggota : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

DEPARTEMEN MENTORINGKoordinator : Anggota : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

KALENDER AKADEMIK LEMBAGA RESPONSI AGAMA ISLAM SEMESTER JANUARI-JUNI 2011Minggu 1 Hari/Tanggal Sabtu / 5 Mar 2011 Meteri Pembukaan dan Taaruf Pemateri

Panitia

2 3

LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

LEMBAGA RESPONSI AGAMA ISLAM SEMESTER JANUARI-JUNI 20094

5

6

Diskusi Panel Ujian Mid Semester 7 . 1 0 . 1 3 . 1 5 . 1 8 . 1 9 . Praktek Shalat Wajib dan Jenazah Ujian Semester

A. IDENTITAS 1. Nama lengkap : Lembaga Responsi Agama Islam UKK UNP 2. Nama kegiatan : Responsi Agama Islam 3. Semester : Januari-Juni 2009 (Genap) 4. Mata kuliah prasyarat : Pendidikan Agama Islam 5. Status kegiatan : Wajib bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah MKU PAI B. TUJUAN Kegiatan ini Insyaallah akan menambah wawasan keislaman, mengantarkan peserta pada tarbiyah, mampu membaca Al-quran dengan benar, praktek shalat wajib, praktek shalat jenazah, memahami materi yang disampaikan, serta menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat ke kehidupan sehari-hari. C. KOMPETENSI DASAR Menjelaskan, mendiskusikan, berargumentasi, menugaskan, mempresentasikan, dan mempraktekkan D. PELAKSANAANPanitia Panitia

1.

SILABUS LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

Sesuai dengan hasil rapat depertemen kurikulum LRAI 01 dengan semua pengurus LRAI, mentor, dan koordinasi dengan dosen MKU PAI, kegiatan ini ditekankan kepada aspek aplikasi, yaitu penerapan teori pada praktek ibadah yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu kegiatan ini tidak selalu berupa ceramah, melainkan memberi peluang pada LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

peserta untuk lebih terbuka dengan masalah yang pernah dialaminya. 2. Pertama kali tatap muka disampaikan aturan main kegiatan ini, menyangkut disiplin, kehadiran, tugas kelompok mentoring, tugas mempelajari dan merangkum dan presentasi tugas. 3. Kegiatan RAI harus diikuti selama 13 minggu, dalam seminggu peserta hanya masuk satu kali dengan waktu menyesuaikan dengan waktu kosong dari hari senin sampai sabtu 4. Evaluasi dilakukan terhadap semua aktifitas kegiatan RAI, yaitu dengan menggunakan asesmen otentik (diskusi, partisipasi, tugas tertulis dan hafalan, praktek ibadah, UTS dan UAS. Tiap komponen mempunyai bobot yang ditentukan E. PRAKTEK 1. Praktek baca Al-Quran 2. Praktek shalat wajib dan jenazah F. REFERENSI 1. Utama a) Al-Quran b) Hadist 2. Penunjang a) Semua buku yang berkaitan dengan pendidikan agama Islam b) Buku panduan mentoring G. KEGIATANMingg u I Pokok bahasan Pembukaan dan taaruf Sub pokok bahasan Pengenalan RAI Memberikan pemahaman Kegiatan pembelajaran Diskusi lepas tentang Responsi

II

Aqidah sebagai landasan hidup

III

Manusia dalam pandangan Islam

tentangt tujuan dan manfaat kegiatan ini Peserta mampu memahami konsep aqidah Memberikan semangat bagi peserta agar mampu merubah dirinya kelebih baik lagi Peserta diharapkan memahami tentang hakikat manusia Diharapkan peserta mampu mengaplikasikan manusia yang ideal itu Peserta mampu memahami arti dan maksud dinul Islam Peserta mampu tergugah hatinya untuk mendalami lagi dinul Islam Peserta mampu memahami arti syariah Diharapkan peserta mampu memahami bahwa hukum Allah adalah sebaiknya hukum yang diterapkan di dunia ini Mengoptimalkan pemahaman materi

Agama Islam Penyampaian materi, tanya jawab, diskusi kelompok

Penyampaian materi, tanya jawab, diskusi kelompok

IV

Dinul Islam

Penyampaian materi, tanya jawab, diskusi kelompok

Penyampaian materi, tanya jawab, diskusi kelompok

V

Syariah

Mid semester

Menjawab soal yang telah

LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

VI

Diskusi panel

VII

Islam kontempore r

VIII

Akhlak cahaya kehidupan

IX

Urgensi pendidikan dalam islam

X XI

Peranan pemuda RSE

dari materi sebelumnya Memberikan refreshing kepada peserta agar pesrta tidak jenuh dalam mengikuti kegiatan RAI Peserta memahami apa itu Islam kontemporer Mengetahui dampak jika Islam kontemporer ini terus berkembang Peserta diharapkan mampu merubah akhlaknya ke yang lebih baik Peserta mampu memahami bahwa pendidikan itu sangat penting dalam islam terkhususnya pendidikan islam itu sendiri Peserta mampu memahami peranan dirinya dalam kehidupan ini Memberikan kesadaran agar peserta mampu di follow up Memberikan pemahaman bahwa acara ini tidak terlepasa

disiapkan ( evaluasi) Bedah film Diskusi bersma

XII

Ujian semester

Penyampaian materi, tanya jawab, diskusi kelompok

XIII

Penutupan

hanya satu semester Mengoptimalkan pemahaman tentang seluruh materi yang telah diberikan dalam kegiatan RAI Penutupan kegiatan responsi dalam satu semester ini

Menjawab soal yang telah disediakan (evaluasi ) Diskusi lepas selama kegiatan responsi

Penyampaian materi, tanya jawab, diskusi kelompok Penyampaian materi,Tanya jawab,diskusi kelompok

Penyampaian materi, tanya jawab, diskusi kelompok Materi, simulasi, training, muhasabah, Diskusi, mentoring

BAB I AQIDAH SEBAGAI LANDASAN HIDUPTujuan: 1.Peserta memahami aqidah islam 2. Peserta memahami arti dan syahadatain

konsep

LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

3. Peserta menerapkan akidah sebagai landasan hidup 4. Peserta berusaha memurnikan tauhid Ilahi

dengan perbuatan/ syariat tidak dapat dipisahkan dan merupakan suatu kesatuan yang utuh.

1. Konsep Aqidah

Pengertian aqidah a) Secara bahasa, berasal dari kata: aqadayaqidu-aqdan-aqidah yang berarti; ikatan-janjikeyakinan yang mantap. b) Secara istilah, adalah perkara yang dibenarkan jiwa, dan hati merasa tenang karenanya, serta menjadi suatu keyakinan bagi pemiliknya, yang tidak ada keraguan sedikitpun. Aqidah merupakan tali yang menghubungkan manusia dengan tuhannya. Disini aqidah juga disebut juga dengan iman. Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa: aqidah Islam adalah adanya keterikatan diri dan seluruh jiwa seseorang kepada Allah SWT. Aqidah ibarat pondasi bangunan yang harus dirancang dan dibangun sebelum membangun bangunan lain. Kualitas pondasi yang dibangun akan berpengaruh terhadap kualitas bangunan yang akan ditegakkan. Aqidah merupakan motor pengerak dalam kehidupan, bila terjadi sedikit penyimpangan, maka akan menimbulkan penyimpangan pula dari gerakan dan langkah yang dilakukan. (QS. Ibrahim : 24-25)

b) Aqidah/iman terdiri dari : 1) Iman kepada ALLAH, dengan nama-namaNyayang mulai dan sifat-sifatNya yang tinggi, juga beriman pada bukti-bukti wujud atau ada Nya serta kenyataan sifat keagunganNya. Inilah pokok aqidah yang paling utama dan penting, karena dari sinilah sumber aqidah dan keimanan kepada yang lainnya. (QS. Al Araf:179, AL-ISRA: 110, Az-Zumar:17-18) 2) Iman kepada malaikat, Allah telah menciptakan malaikat yang bertugas mengerjakan berbagai tugas yang telah dibentuknya. (QS.An-Nahal:4950, Al-Anbiya:26-28; Fatih:1) 3) Iman kepada kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada rasull sebagai petunjuk dan penjelasan antara yang haq dan yang bathil, yang haram dan yang halal. (QS. Al Baqarah:213; Ali Imran:2-4; Al Maidah:150-151). 4) Iman kepada Rasul-Rasul yang dipilih Allah untuk menjadi pembimbing kearah yang benar serta pemimpin. (QS. Al Baqarah:177;An-Nisa:150-151). 5) Iman kepada hari akhir sebagai kehidupan yang kekal dan penentuan balasan bagi setiap insan dan adanya hari perhitungan (QS. Al Baqarah:177;Al-Araf:187;Ibrahim:48) 6) Iman kepada qadha dan qadhar yang diatas landasan inilah berjalan segala apa yang ada di dalam semesta ini. Baik penciptaan atau cara pengaturannya. LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

2. Pokok Aqidah a) Pokok aqidah adalah rukun iman. Iman (aqidah)diatasnya berdiri syariat islam. Perbuatan merupakan syariat dan cabang-cabang yang dianggap sebagai buah yang keluar dari keimanan atau aqidah islam itu. Maka iman/ aqidah Islam LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

(QS. Ali Imran:26-27; Al Qasas:68; Yunus:107).

3. Urgensi Aqidah Islamiyah a) Nikmat (QS. Al Hujarat:7-8).b) haq (QS. Ali Imran:145-154; An Nisa:78). d) Yakin kepada kekuatan Allah SWT (QS. hud:6; Al Ankabut:60-62). e) Ketenangan (QS. Yusuf:28; Al Fath:4; Al Baqarah:257). f) Kebahagiaan hidup (QS.An Nahal ; 30 & 97 ). g) Pertolongan Allah SWT. h) Terbukanya keberkahan langit dan bumi (QS. Al araf:96). Realisasi dari aqidah Islam terlihat dari bagaimana kita menegakkan makna syahadat. Ketika Rosullullah SAW mulai berdakwah, kalimat syahadat adalah kalimat syiar yang pertama. Tiga belas tahun masa pembinaan sahabat di Mekkah berfokus pada bagaimana setiap ucapan, gerak dan perasaan yang muncul dalam kehidupan para sahabat, semuanya bersumber pada makna syahadat ini.

c)

Kemerdekaan jiwa (QS. Al Araf:188). Jiwa berani dan ingin harus maju membela al

Konsekwensi dibalik pengucapan makna syahadat ialah yang harus diperhitungkan karena harus ditanggung oleh orang yang mengucapkannya. Inilah sebabnya para pemuka Quraisy tidak mau menggucapkan kalimat syahadat ini. Menggucapkan syahadat berarti membebaskan diri dari segala ikatan kecuali ikatan Allah SWT.

5. Urgensi Syahadat

a) Gerbang awal bertanda keislaman seseorang. Amalan yang pertama dilakukan seseorang yang memasuki agama islam adalah mengucapkan dua kalimat syahadat yang merupakan pernyataan diri terbebas dari segala penghambaan selain penghambaan kepada Allah. b) Syahadat merupakan inti/ pokok antara Islam . Segala konsep ibadah, akhlak dan syariat mengacu pada makna syahadat. c) Merupakan dasar perubahan total, yaitu perubahan secara menyeluruh, baik itu dalam hal pemikiran, perbuatan, sikap, cara pandang dan tujuan hidup.

4. Pengertian syahadat

Syahadat berarti : a) Janji, sebagai realisasinya seorang muslim sepenuhnya harus berada dalam aturan Allah, melalui janji untuk menjadikan Allah SWT sebagai robb yang dicintai, dipatuhi, dan ditaati (QS. Al araf:172). b) Sumpah, syahadat sebagai sumpah akan menimbulkan rasa kepercayaan kepada diri sendiri. c) Pernyataan LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

BAB II MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAMTujuan 1. Diharapkan peserta dapat memahami hakikat manusia dalam Islam LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

2. Peserta diharapkan mengetahui struktur manusia 3. Peserta diharapkan memahami unsur dan hakikat manusia 4. Peserta diharapkan dapat memahami risalah alinsan I. Hakikat Manusia dalam Islam Dalam pandangan Islam, manusia didefinisikan sebagai makhluk, mukalaf, mukaram, mukhaiyar, dan mujzak. 1. Makhluk (yang diciptakan) a. Berada dalam fitrah. Fitrah dapat membawa manusia ke arah kebaikan misalnya hati nurani dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. [QS Ar Ruum:30] b. Lemah sebagai makhluk. Manusia juga lemah karena manusia juga diciptakan dengan keterbatasan akal dan fisik. [QS An Nisaa:48] c. Bodoh. Beban amanat yang begitu besar dari Allah diterima oleh manusia disaat makhluk lainnya tidak menyanggupi amanat tersebut karena beratnya amanat tersebut. [QS Al Ahzab:72] d. Memiliki kebutuhan sebagai makhluk yang terbatas secara fisik dan kemampuan, maka sangat mungkin manusia memiliki kebutuhan ata kehendak kepada Allah. [QS Faathir:15] 2. Mukarram (yang dimuliakan) a. Ditiupkan ruh [QS As Sajdah:9] b. Diberi keistimewaan [QS Al Isra:70] c. Ditundukkan alam untuknya . Semua alam ini termasuk dengan isinya ini Allah peruntukkan untuk manusia. [QS Al Jaatsiyah:12-13] 3. Mukallaf (yang mendapatkan beban) LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

a. Ibadah manusia secara umum diciptakan olehAllah untuk beribadah sebagai konsekuensi dari kesempurnaan yang diperolehnya. [QS Adz Dzaariyaat:56] b. Khalifah. Allah mengetahui siapa sebenarnya manusia, sehingga Allah tetap menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi walaupun malaikat tidak setuju. [QS Al Baqarah:30] 4. Mukhayyar (yang bebas mamilih) Manusia diberi kebebasan memilih untuk beriman atau kafir pada Allah. [QS Al Kahfi :29] 5. Majziy (yang mendapat balasan) a. Surga, manusia diminta pertanggungjawaban atas segala sesuatu yang dilakukannya. Allah menyediakan surga untuk mereka yang beriman dan beramal saleh yaitu mereka yang menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya. [QS As Sajdah:19, Al Hajj:14] b. Neraka. Balasan di akhirat terhadap perbuatan manusia adalah bentuk keadilan yang Allah berikan di akhirat. Mereka yang tidak menjalankan perintah Allah mendapatkan hukuman yang setimpal yaitu dimasukkan ke dalam neraka. [QS As Sajdah:20] Manusia adalah makhluk yang memiliki nilai-nilai fitri dan sifat-sifat insaniah seperti: Dhaif lemah (an-Nisaa: 28) Jahula bodoh (al-Ahzab: 72) Faqir ketergantungan atau memerlukan (Faathir: 15) Kafuuro sangat mengingkari nikmat (Al-Israa: 67) Syukur (Al-Insaan:3) LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

Syams: 8) II.

Fujur dan taqwa (Asy-

Risalah Insan 1. Manusia dan Misi Manusia di dalam hidup ini memiliki tiga misi khusus: misi utama; misi fungsional; dan misi operasional. a. Misi Utama Keberadaan manusia di muka bumi ini mempunyai misi utama, yaitu beribadah kepada Allah SWT. Maka, setiap langkah dan gerak-geriknya harus searah dengan garis yang telah ditentukan. Setiap desah nafasnya harus selaras dengan kebijakan-kebijakan ilahiah, serta setiap detak jantung dan keinginan hatinya harus seirama dengan alunan-alunan kehendak-Nya. Semakin mantap langkahnya dalam merespon seruan Islam dan semakin teguh hatinya dalam mengimplementasikan apa yang telah menjadi tugas dan kewajibannya, maka ia akan mampu menangkap sinyal-sinyal yang ada di balik ibadahnya. Karena, dalam setiap ibadah yang telah diwajibkan oleh Islam memuat nilai filosofis, seperti nilai filosofis yang ada dalam ibadah shalat, yaitu sebagai aun (pertolongan) bagi manusia dalam mengarungi lautan kehidupan (Al-Baqarah:153), dan sebagai benteng kokoh untuk menghindari, menghadang, dan mengantisipasi gelombang kekejian dan kemungkaran (Al-Ankabuut: 45). Adapun nilai filosofis ibadah puasa adalah untuk menghantarkan manusia muslim menuju gerbang ketaqwaan, dan ibadah-ibadah lain yang bertujuan untuk melahirkan manusia-manusia muslim yang berakhlak mulia (al-Baqarah: 183 dan atTaubah:103). LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

Maka, apabila manusia mampu menangkap sinyal-sinyal nilai filosofis dan kemudian mengaplikasikan serta mengekspresikannya dalam bahasa lisan maupun perbuatan, ia akan sampai gerbang ketaqwaan. Gerbang yang dijadikan satusatunya tujuan penciptaannya. Namun, tidak semua manusia di dunia ini mengikuti perintah dan merespon risalah yang di bawa oleh para Rasul. Bahkan, banyak di antara mereka yang berpaling dari ajaran-ajaran suci yang didakwahkan kepada mereka. Ada juga yang secara terang-terangan mengingkari dan memusuhinya (An-Nahl: 36, AlAnaam: 26, dan Al-Baqarah: 91). Hal ini bisa terjadi pada manusia karena dalam dirinya ada dua kekuatan yang sangat dominan mempengaruhi setiap pikiran dan perbuatannya, kekuatan taqwa dan kekuatan fujur. Kekuatan taqwa didorong oleh nafsu mutmainnah (jiwa yang tenang) untuk selalu menterjemahkan kehendak ilahiah dalam realitas kehidupan, dan kekuatan fujur yang didominasi oleh nasfu ammarah (nafsu angkara murka) yang senantiasa memerintahkan manusia untuk masuk dalam dunia kegelapan. Maka, dalam bingkai misi utama ini, manusia bisa diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu sabiqun bil khairat, muqtashidun, dan dzalimun linafsihi. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT sebagai berikut. Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. (Faathiir: 32) Sabiqun bil khairat LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

Hamba Allah SWT yang termasuk dalam kategori ini adalah hamba yang tidak hanya puas melakukan kewajiban dan meninggalkan hal-hal yang diharamkan oleh-Nya, namun ia terus berlomba dan berpacu untuk mengaplikasikan sunnah-sunnah yang telah digariskan, dan menjauhi hal-hal yang dimakruhkan. Akal sehatnya menerawang jauh ke depan untuk menggagas karya-karya besar dan langkah-langkah positif. Hati sucinya menerima pilihan-pilihan akal selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Inilah hamba yang selalu melihat kehidupan dengan cahaya bashirah. Hamba yang hatinya senantiasa dihiasi ketundukan, cinta, pengagungan, dan kepasrahan kepada Allah SWT. Muqtashidun Hamba Allah yang masuk dalam kategori ini adalah manusia muslim yang puas ketika mampu mengamalkan perintah dan meninggalkan larangan Allah SWT. Dalam benaknya, tidak pernah terlintas ruh kompetitif dalam memperluas wilayah iman ke wilayah ibadah yang lebih jauh lagi, yaitu wilayah sunnah. Imannya hanya bisa menjadi benteng dari hal-hal yang diharamkan dan belum mampu membentengi hal-hal yang dimakruhkan. Dzalimun linafsihi Hamba yang termasuk dalam kelompok ini adalah yang masih mencampuradukkan antara hak dan batil. Selain ia mengamalkan perintah-perintah Allah SWT, ia juga masih sering berkubang dalam kubangan lumpur dosa. Jadi, dalam diri seorang hamba ada dua kekuatan yang mempengaruhinya, tergantung kekuatan mana yang lebih dominan, dan dalam kelompok ini, nampaknya kekuatan syahwat yang mendominasi kehidupannya, sehingga hatinya sakit parah. Mengikuti syahwat adalah penyakit, sedangkan LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

durhaka kepadanya adalah obat mujarab dab terapi yang manjur (Adab ad-Diin wa ad-Dunya, Abu alHasan Ali al-Mawardy) Apabila manusia mengikuti libido, mengekor nafsu angkara murka, dan menjadi budak syahwatnya, maka ia akan keluar dari poros yang telah digariskan oleh Allah SWT. Ia akan mencampakkan dan mensia-siakan amanah yang agung. Bahkan, ia akan melakukan konspirasi bersama thogut-thogut untuk memberangus nilainilai kebenaran. Di sini, manusia akan bergeser dari gelar khairul barriah sebaik-baik makhluk dan ahsanu taqwim ke gelar baru, yaitu syarrul barriah seburuk-buruk makhluk, asfalus saafilin tempat yang paling rendah, al-anaam binatang ternak, kera, babi, batu, dan kayu yang berdiri. Inilah manusia-manusia yang memiliki hati, mata dan telinga, numun ia tidak pernah berfikir, tidak pernah melihat kebenaran, dan tidak pernah mendengar ayat-ayat Qur`aniah dan Kauniah dengan tiga faktor tersebut. Mereka adalah sebuah komunitas dari manusia-manusia yang dungu, buta, tuli, dan bisu dari nilai-nilai Islam (al-Bayyinah: 6-7, al-Araaf: 179, al-Maidaah: 60, al-Munaafiquun: 4, dan alBaqarah:74) Ali bin Abu Thalib ra. berkata, Ada dua masalah yang saya takutkn menimpa kamu. Pertama, mengikuti hawa nafsu. Kedua, banyak menghayal. Karena, yang pertama akan menjadi tembok penghalang antara dirinya dan kebenaran, dan yang kedua mengakibatkan lupa akan akhirat. Sebagian ahli hikmah berkata, Akal merupakan teman setia, dan hawa nafsu adalah musuh yang ditaati. Sebagian ahli hikmah yang lain berkata, Hawa nafsu adalah raja yang bengis dan penguasa yang lalim. (Adab ad-Diin wa ad-Dunya) b. Misi Fungsional LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

Selain misi utama yang harus diemban manusia, ia juga mempunyai misi fungsional sebagai khalifah. Manusia tidak mampu memikul misi ini, kecuali ia istiqamah di atas rel-rel robbaniah. Manusia harus membuang jauh bahasa khianat dari kamus kehidupannya. Khianat lahir dari rahim syahwat, baik syahwat mulkiah kekuasan, syahwat syaithaniah, maupun syahwat bahaimiah binatang ternak.(al-Jawab al-Kaafi, Ibnu Qaiyim alJauziah). Ketika jiwa manusia di kuasai oleh syahwat mulkiah, maka ia akan mempertahankan kekuasaan dan kedudukannya, meskipun dengan jalan yang tidak dibenarkan oleh Islam. Ia senantiasa melakukan makar, adu domba, dan konspirasi politik untuk menjegal lawannya (al-Anfal: 26-27 dan Shaad: 26). Adapun ketika jiwa manusia terbelenggu oleh syahwat syaithaniah dan bahaimiah, maka ia akan selalu menciptakan permusuhan, keonaran, tipuan-tipuan, dan menjadi rakus serta tamak akan harta. Tidak ada sorot mata persahabatan dan sentuhan kasih dalam dirinya. Ia bersenang-senang di atas penderitaan rakyat dan tak pernah berhenti mengeruk kekayaan rakyat.

Ruum: 41). Oleh karena itu, bumi ini membutuhkan pengelola dari manusia-manusia yang ideal. Manusia yang memiliki sifat-sifat luhur sebagaimana disebutkan di bawah ini: Syukur (Luqman: 31) Sabar (Ibrahim: 5) Mempunyai belas kasih (AtTaubah: 128) Santun (At-Taubah: 114) Taubat (Huud: 75)Jujur (Maryam: 54) Terpercaya (al-Araaf: 18) Maka, manusia yang sadar akan misi sucinya harus mampu mengendalikan nafsu dan menjadikannya sebagai tawanan akal sehatnya dan tidak sebaliknya, diperbudak hawa nafsu sehingga tidak mampu menegakkan tonggak misi-misinya. Hanya dengan nafsu muthmainnahlah, manusia akan sanggup bertahan mengibarkan panji-panji kekhilafahan di antara awan jahiliah modern, sanggup mengaplikasikan simbol-simbol ilahi dalam realitas kehidupan, membumikan seruan-seruan langit, dan merekonstruksi peradaban manusia kembali. Inilah sebenarnya hakikat risalah insan di muka bumi ini.

Misi Operasional Manusia diciptakan di bumi ini selain untuk beribadah dan sebagai khalifah, juga harus bisa bermain cantik untuk memakmurkam bumi (Huud: 61). Kerusakan di dunia, di darat, maupun di lautan bukan karena binatang ternak yang tidak tahu apaapa, tetapi ia lahir dari tangan-tangan jahil manusia yang tidak pernah mengenal rambu-rambu Tuhannya. Benar, semua yang ada di bumi ini diciptakan untuk manusia, namun ia tidak bebas bertindak diluar ketentuan dan rambu ilahi (ar LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

c.

BAB III LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

DINUL ISLAMTujuan:1. Peserta RAI memahami makna Islam secara lafadz dan sebagai ad-dien 2. Peserta RAI mengenal Islam secara utuh dan menyeluruh 3. Peserta RAI memahami Islam sebagai agama yang sempurna sehingga berusaha mempelajari dan mengamalkan nya

Mengenal al-islam, merupakan penguasaan terhadap bentuk, sistem dan konsep hidup yang ideal. Seluruh aspek kehidupan tercermin secara integral dan terpadu didalamnya. Mulai dari aqidah sebagai pondasi sampai syariah dan akhlaq sebagai tatanan, badan bangunan, atap pelindung dan ornamen estetik bangunan kehidupan. Pengenalan struktur bangunan Islam menjadi sangat signnifikan dalam membangun struktur bangunan Islam menjadi sangat signifikan dalam membangun struktur kecerdasan terhadap berbagai permasalahan hidup. Seorang muallaf asal Austria, Ali Kaufman mengungkapkan :.... Islam itu adalah agama yang benar, yang disayangkan, jarang sekali orang peduli terhadap agamanya. Di lain pihak, orang-orang non muslim sangat teguh memegang agamanya, padahal agama mereka salah dan lemah. Tetapi mereka bersungguh-sungguh dalam menyebarkan agamanya, sedangkan hukum-hukum Islam benar dan harta benda yang dimiliki umat Islampun banyak, namun dalam menyiarkan Islam di Eropa umat Islamnya kurang bersungguh-sungguh. Ini yang membedakan sekaligus menyedihkan. 1. Islam Pengertian Dienul

Secara bahasa, dien berarti agama. Dien dibawa oleh nabi yang merupakan utusan Allah untuk kebaikan umat manusia. Dalam hal ini dien yang dimaksud adalah dien langit, artinya dien ini benar-benar dari Allah Sang Pencipta. Dien yang dibawa oleh Rasulullah adalah dienul Islam yang mana dien ini beserta risalahnya membawa kabar gembira sekaligus peringatan bagi manusia, (Qs.48:28,61:9) Dialah yang mengutus rasulNya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, agar dimenangkannya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi,(al-Fath:48) Selain agama yang bukan berasal dari Allah adalah agama bumi (ardhi). Agama ini berasal dari hasil pemikiran manusia, dia bisa berupa pemikiran para filsuf maupun rekayasa para petinggi agama.

Kalimat ul IslamSebagai Ad-Dien Tunduk Wahyu Illahi (Qs: 2:138,21:7) Agama Nabi dan Rasul (Qs. 2:136, 3:84) Hukum-hukum Allah (Qs, 5:48-50) Jalan lurus (Qs. 6:153) Secara lafadz Keselamatan dunia dan akhirat (Qs.16:97,2:200,28:77) Menundukan wajah (Qs

LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

4:125) Istislam ; berserah diri (Qs. 3:83) As-Salam : selamat sejahtera (Qs. 6:54) As-Salim : bersih ( Qs. Asy LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu syuaraa: 88-89) As-Silmi: damai (Al-baqarah 208)

2. Karakteristik Dienul Islam Agama Islam memiliki karekteristik sebagai berikut : o tidak tumbuh dari hasil pemikiran manusia o diciptakan untuk kemaslahatan manusia o disampaikan oleh orang-orang pilihan Allah (para anbiyaa) o mempunyai kitab suci yang bebas dari campur tangan manusia o konsep tauhid yang sangat dipentingkan o risalah ajaranya relevan hingga akhir dzaman o sesuai dengan karakteristik manusia ( sesuai fitrah ) atau tidak bertentangan dengan karakteristik manusia Agama bumi memiliki karakteristik sebagai berikut : o diciptakan dari hasil pemikiran manusia o tidak disampaikan oleh orang-orang pilihan Allah o tidak memiliki kitab suci, kalaupun ada sudah menjadi distorsi dari yang aslinya o konsep tuhan yang dinamisme, politheisme, animisme dll. Bahkan ada dari mereka yang tidak mempercayai tuhan (atheisme) o ajarannya tidak fundamental, cendrung dapat berubah-rubah sesuai dengan masyarakat penganutnya. o berlaku parsial untuk sebagian orang saja.

Konsepsi Islam sebagai agama yang sempurna

Konsepsi Islam dapat digambarkan sebagai sebuah bangunan yang kokoh, dalam sebuah hadist dikatakan bahwa : Islam dibangun atas lima perkara (1) mengakui bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah (2) mendirikan sholat, (3) mengeluarkan dzakat, (4) Kesempurnaan dibulan berpuasa ramadhan, (5) mengerjakan haji jika mampu(HR. Islam diibaratkan Bukhari dan muslim), (Qs,61:4)sebagai bangunan yang kokoh

Syariah

ISLAMAqidah Pelaksanaan Islam sebagai sikap hidup: memperkuat keimanan meyakini dan menegakkan kebenaran mempercayai ketentuan takdir mempermudah uhuwah islamiyah

o o o o

BAB IV SYARIAHA. Hukum-Hukum AgamaSecara umum hukum-hukum dikategorikan dalam tiga bentuk : agama dapat

3.Bangunan Islam

Konsepsi LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman

LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

Dengan Iman

1. Hukum Itiqady, yaitu ketentuan berhubungan dengan keyakinan 2. Hukum amaly, yaitu ketentuan berhubungan dengan perbuatan 3. Hukum khulqy, yaitu ketentuan berhubungan dengan tingkah laku Dalam kajian Islam masing-masing tersebut dibahas oleh ilmu yang berbeda :

yang yang yang hukum

C. Urgensi Hukum IslamMembahas pentingnya hukum, terdapat dua aliran pemikiran hukum:

1.

B. Pengertian Syariah /fiqih

Keyakinan (Itiqady) dibahas dalam ilmu aqidah/tauhid/ ilmu kalam Pebuatan (amaly) dibahas dalam ilmu syariah/fiqih Tingkah laku (khuluqy) dibahas dalam ilmu akhlak

Manusia lahir secara fitrah (suci, bersih, baik) dan diharapkan kesucian itu terjaga sampai akhir kehidupan manusia. Dalam rangka menjaga kesucian tersebut, maka diperlukan hukum. 2. Manusia lahir membawa potensi yang mendorong kepada sesuatu yang jahat/jelek (nafsu). Agar potensi jelek ini tidak menjatuhkan manusia menjadi hina dan rendah perlu penjagaan, oleh karenanya maka dibutuhkan hukum. Manfaat hukum islam dalam kehidupan manusia : 1. Menjadikan kehidupan manusia terpelihara, karena adanya aturan. 2. Tercapainya maslahah (kebaikan) dalam kehidupan manusia 3. Memelihara harkat dan martabat manusia

Istilah syariah secara umum bermakna sumber ajaran agama. Secara khusus syariah bermakna ilmu yang berhubungan dengan ketentuan hukum-hukum agama, objeknya perbuatan mukallaf, yang diproses melalui dalil-dalilnya yang terperinci. Unsur-unsur defenisi syariah : 1. Merupakan salah satu ilmu kajian Islam 2. Membahas ketentuan-ketentuan hukum-hukum agama 3. Objeknya amal perbuatan manusia (mukallaf) 4. Hukum tersebut didasari oleh dalil-dalil (al-quran, sunnah, ijmak, qiyas, ijtihad). Pengertian syariah secara khusus dengan ilmu-ilmu fiqih atau hukum Islam. disamakan

D. Pembagian HukumSecara umum hukum Islam dibagi dalam dua bentuk, yaitu hukum taklifi dan hukum wadi. Hukum taklifi adalah ketentuan langsung dari Allah SWT dan rasulullah SAW yang berisi tuntutan, yaitu : 1. Haram, apabila dikerjakan berdosa, dan ditinggalkan berpahala 2. Wajib, apabila dikerjakan berpahala, dan ditinggalkan berdosa LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

3. Sunat, apabila dikerjakan berpahala, dan ditinggalkan tidak apa-apa 4. Makruh, apabila dikerjakan tidak apa-apa, dan ditinggalkan berpahala 5. Mubah, apabila dikerjakan tidak apa-apa, dan ditinggalkan tidak apa-apa Hukum wadi adalah hukum yang dipengaruhi oleh faktor pendorong, yaitu : 1. Sebab, yaitu alasan yang menjadi asar untuk terlaksananya hukum 2. Syarat, yaitu ketentuan yang melangkapi untuk bisa terlaksananya hukum 3. Mani, yaitu penghalang yang menggugurkan terlaksananya hukum 4. Sah, terpenuhinya rukun atau syarat dalam pelaksanaan hukum

4.

Munakahat: ketentuan yang menagtur tindak pidana/ kriminal 5. Munakahat: ketentuanyang mengatur perkawinan

F. Penerapan Syariah di IndonesiaIndonesia merupakan negara muslim, bukan negara Islam. Maksud dari negara muslim adalah mayoritas penduduknya menganut agama Islam, namun aturan negara tidak murni menggunakan aturan Islam. Sedangkan negara Islam adalah negara yang prinsip hukumnya didasari oleh aturan Islam. Terdapat beberapa karakteristik Islam di Indonesia : 1. Jumlah penduduk muslim Indonesia terbesar di dunia. 2. Islam di Indonesia bersifat moderat dan mampu hidup berdampingan dengan berbagai perbedaan 3. Sekalipun aturan Islam tidak murni menjadi aturan negara, tetapi masyarakat muslim Indonesia dapat melaksanakan aturan agamanya.

E. Beberapa Aturan Hukum Islam 1.Ibadah: ketentuan hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah. Contoh : taharah, shalat, puasa, haji

2.

Muamalah: ketentuan hubungan antara manusia.

yang

mengatur syirkah,

Contoh : jual beli, sewa menyewa, mudharabah, gadai dan sebagainya

3.

Mawaris: ketenuan yang mengatur tentang kewarisan LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

destruktif, kesemuanya itu masuk melalui ideology dan pemikiran. Kita bisa mengambil contoh kasus yang terjadi belakangan ini mengenai trend mode yeng cenderung buka-bukaan dan mengundang tindak maksiat serta kejahatan. Di samping itu banyak hal-hal yang sengaja dipaksakan secara halus oleh bangsa barat kepada generasi muda Islam dengan tujuan untuk menghancurkan karakteristik pemuda Islam yang menjadi tulang punggung pembangun bangsa, negara, dan agama. Hal ini disebut Ghozwul Fikri.

A.

Makna Ghazwul Fikri GhozwahSecara Bahas a (Serangan, invasi, serbuan) Pemik iran

BAB V ISLAM KONTEMPORERTujuan: 1) Peserta RAI dapat mengetahui deskripsi keadaan umat Islam saat ini. 2) Peserta RAI dapat mengetahui latar belakang kemunduran umat. 3) Peserta RAI dapat mengetahui solusi atau pemecahan masalah dari kondisi yang dihadapi oleh umat saat ini. Dunia barat mulai mengincar dunia Islam dengan segala macam cara sehingga secara sadar atau tidak telah terjadi proses transfer budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Misalnya dengan masuknya berbagai pola perilaku yang sarat akan nilai negative dan bersifat LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

Secara Istilah

Penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran umat Islam untuk mempunyai identitas untuk memunculkan nilai-nilai kebenaran yang merubah apa yang sudah menjadi fitrahnya sehingga umat Islam tidak lagi bersumber dari nilai normative agama Islam, karena makna kebenaran tadi sudah dikaburkan oleh

Tujuan Ghozwul Fikri ini adalah: a) Menjauhkan umat islam dari Dien (agama)-Nya. (QS. 17 : 73 dan QS 5 :49) b) Memadamkan cahaya (agama) Allah (QS.61:8 dan QS.9:32) LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

c)

Tasywih yaitu sebuah gerakan yang berupa menghilangkan rasa fanatisme kebangsaan kaum muslimin terhadap agama Allah ( QS. 3: 18 dan QS 3: 85) d) Tasikik yaitu sebuah upaya yang menciptakan keraguan dan pendangkalan aqidah terhadap kuam muslimin (QS.2 : 2-5) e) Menggiring pemikiran melalui beberapa tahap hingga akhirnya umat Islam mau melepaskan keislamannya dan memberikan loyalitasnya kepada orang-orang kafir ( QS. 2:217/ 2:120)

C.

Sarana Ghozwul Fikri

B.

Metode Ghozwul FikriMetode Ghozwul Fikri

Media massa dan elektronika (televisi, koran, radio, buku-buku, internet, bulletin, dsb) adalah sarana paling jitu. Dengan itu mereka merekayasa berita public sehingga secara perlahan mulai terbentuk pola fikir baru di tengah masyarakat tentang apa yang mereka sampaikan melalui media tadi. Gaya hidup masyarakat menjadi hedonistic, konsumtif, kapitalistik, radikalistik , dan sebagainya sehingga tidak ada lagi ketenangan, masyarakat tidak lagi mempunyai orientasi hidup yang jelas, untuk apa dan mau kemana mereka hidup.

Pendangkala n/ menebar keraguan di hati umat Islam Menebar isu-isu yang menyatakan Islam adalah agama yang buruk/ teroris, sehingga umat muslim tidak lagi bangga dengan

Penyebaran faham yang dapat memecah belah umat Islam seperti sekularisme dan upaya mengikis akhlak pemuda

D.

Upaya penyesatan, baik secara halus maupun secara paksa (kristenisasi, orientalisasi, liberalisasi, penyebaran fitnah

Gerakan dengan sasaran mengeliminasi Islam, agar umat Islam mau menerima seluruh perilaku dan

1) Jauhnya umat Islam dari Al-Quran dan Hadist ( Q.S. 25:30) 2) Tidak mengamalkan ajaran Al-Quran dan Hadist (Q.S 8:2) 3) Terpecahnya karena perbedaan masalah furu (Q.S 8:63) 4) Adanya perasaan rendah diri dan tidak istiqamah dalam umat Islam (Q.S 3:139) 5) Mudah terbawa arus gaya hidup mereka dan menyerupai pola perilaku mereka 6) Memberikan loyalitas kepada mereka 7) Mencintai apa yang mereka bawa

Bahaya Gozwul Fikri

Seseorang dari bangsa Yahudi pernah berkata : kita tidak perlu memurtadkan mereka dari agama mereka, paling tidak kita bisa merubah perilaku mereka menjadi seperti kita untuk menghancurkan mereka. LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

Generasi muda adalah penentu wajah kehidupan masa datang, dan orang yahudi sangat mengerti akan hal ini sehingga mereka menjadikan pemuda sebagai sasaran utama mereka. Oleh karena itu, sebagai generasi muda kita harus berupaya untuk memfilter segala bentuk invasii pemikiran dari mereka dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah serta sunnah Rasulullah. Kita perlu tahu usaha mereka dalam menjatuhkan Islam karena mereka tidak akan pernah berhenti sebelum umat Islam mengikuti ajaran mereka.

kebahasaan akhlak sering disinonimkan dengan moral, etika. Akan tetapi akhlak mempunyai perbedaan dengan moral maupun etika. Sedangkan pengertian menurut istilah berdasarkan Imam Al-ghazali, akhlak adalah segala sifat yang tertanam dalam hati, yang menimbulkan kegiatan-kegiatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran sebagai pertimbangan. Yang mana dalam hal ini, akhlak berpangkal pada hati, jiwa atau kehendak, yang kemudian diwujudkan dalam perbuatan sebagai kebiasaan (bukan perbuatan yang dibuat-buat, tetapi sewajarnya). Untuk meraih kesempurnaan akhlak, seseorang harus melatih diri dan membiasakannya dalam hidup sehari-hari. Seseorang harus berlatih dan membiasakan diri berpikir dan berkehendak baik, serta membiasakan mewujudkan pemikiran dan kehendak baiknya itu dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara demikian seseorang akan meraih kesempurnaan akhlak, sebab akhlak seseorang bukanlah tindakan yang direncanakan pada saat-saat tertentu saja, namun akhlak merupakan keutuhan kehendak dan perbuatan yang melekat pada seseorang, yang akan tampak pada perilaku sehariharinya. Perbedaan akhlak dengan moral: Akhlak 1. Bersumber dari wahyu Allah SWT. 2. Bertujuan untuk mencapai ridha Allah SWT. 3. Berhubungan erat dengan keberadaan Allah SWT. 4. Universal, untuk seluruh umat manusia. 5. Konsisten, tidak terpengaruh oleh lingkungan sekitar 6. Abadi, tidak berubah sampai akhir zaman. LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

BAB VI AKHLAK CAHAYA KEHIDUPANTujuan 1. Peserta RAI dapat memahami kedudukan akhlak dalam Islam 2. Peserta RAI dapat mengaplikasikan akhlak terbaik seperti dicontohkan Rasulullah. Sesungguhnya kekejian dan perbuatan keji itu sedikitpun bukan dari Islam, dan sesungguhnya sebaikbaik keislaman adalah yang paling baik akhlaknya (H.R Thabrani, Ahmad dan Abu Yala) A. Pengertian Akhlak berasal dari bahasa Arab akhlaq yang merupakan bentuk jamak dari khuluk. Secara bahasa akhlak artinya budi pekerti, tabiat, watak. Dalam LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

Moralitas buatan manusia 1. Bersumber dari ajaran filsafat 2. Dipengaruhi oleh motif-motif universal 3. Bersifat sangat sekuler dan keduniaan 4. Sektoral, terbatas pada daerah tertentu 5. Tidak tetap dan mudah terpengaruh oleh lingkungan terhadapnya 6. Fana, mudah hilang, sesuai dengan tuntutan perkembangan kebudayaan manusia. Akhlak dalam Islam adalah akhlak yang komprehensif, yang mencakup: 1. Akhlak ilmiah, berupa; amanat dan objektifitas, tunduk kepada kebenaran, berlaku adil kepada orang lain, mengakui kesalahan, membebaskan diri dari taklid dan fanatisme, dan lain-lain. 2. Akhlak individu (fardhiyah), berupa; sifat malu dan rendah hati, kemuliaan diri, kepuasan hati, menghargai waktu, sabar atas berbagai cobaan, dan lain-lain. 3. Akhlak keluarga (usariyah), berupa; berbakti kepada orang tua, kecintaan kepada saudara, kerjasama dan suka duka, saling memahami, silaturrahim, dan lain-lain. 4. Akhlak sosial (ijtimaiyah), berupa; jujur dan amanah, keadilan dan ihsan (berbuat baik), kasih sayang sesama manusia, hewan dan tumbuhtumbuhan, semangat dan berkorban, menepati janji, dan lain-lain. 5. Akhlak politik (siyasiyah), berupa; nasehat dengan agama, amar maruf nahi munkar, menyampaikan kebenaran dari penguasa yag zalim, memilih pemimpin negara, berbuat adi kepada rakyat, dan lain-lain. 6. Akhlak ekonomi (iqtishadiyah), berupa; memakmurkan bumi, berproduksi dan berniaga, jujur dalam bermuamalah, menjauhi penipuan, pengkhianatan dan monopoli, menghindari riba, tidak berlebih-lebihan dan tidak pelit, tidak menimbun harta, dan lain-lain. LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

B. Sumber Akhlak1. Akhlak yang bersumber pada agama Akhlak merupakan kehendak dan perbuatan seseorang dan sumber akhlak bermacam-macam. Hal ini terjadi karena seseorang mempunyai kehendak yang bersumber dari berbagai acuan, bergantung pada lingkungan, pengetahuan, ataupun pengalaman. . Dari bermacam-macam sumber kehendak dan perbuatan itu dapay dikelompokkan menjadi dua, yaitu yang bersumber pada agama dan yang tidak bersumber dari agama Islam sebagai agama yang bersumber pada wahyu menjelaskan bahwa akhlak bersumber pada Al Quran dan As Sunnah. a. Al Quran Al Quran sebagai sumber utama dan pertama bagi umat Islam mengandung bimbingan, petunjuk, penjelas, dan pembeda antara yang hak dan yang bathil. Al Quran mengandung bimbingan tentang hubungan manusia dengan AllahSWT. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, ... (Q.S Al Baqarah:45) Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? (Q.S Muhammad:22) Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia (Q.S Ar Rum:41) b. As Sunah Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mendapat (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S Al Ahzab:21) LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

Akhlak yang bersumber bukan pada agama/ sekular. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia meletakkan ukuran baik dan buruk tidak selalu bersandar pada ajaran agama. Ukuran baik dan buruk ada yang disandarkan semata-mata pada hasil pemikiran manusia, atau hasil ciptaan manusia dengan tidak mempertimbangan aturan yang bersifat keyakinan agama. Dalam hal ini sumber akhlak sangatlah banyak. Akan tetapi dari berbagai sumber akhlak yang bukan pada agama itu pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu insting dan pengalaman. Insting Insting yaitu semacam suara hati nurani (naluri). Yang mana manusia dikatakan memiliki suara hati kecil yang secara spontan dapat membedakan yang baik dan buruk. Dengan insting manusia memiliki kepekaan untuk menilai perbuatan yang baik dan yang buruk, dan juga dapat memiliki tindakan baik mana yang seharusnya dilakukan. Pengalaman Perbuatan dapat dikatakan baik atau buruk, dinilai dari hasil pengalaman manusia dalam menempuh kehidupan. Oleh karena itu norma dalam masyarakat akan selalu berubah dan berbeda-beda sesuai pengalaman yang dilalui serta adanya pengaruh perkembangan zaman.

2.

merupakan indikasi buruknya pemahaman seseorang terhadap aqidah dan syariah. Yang paling sempurna imannya adalah yang paling luhur akhlaknya (H.R Tarmidzi) Akhlak merupakan bagian dari ajaran Islam. Tidak ada yang lebih berat timbangan seorang hamba pada hari kiamat melebihi keluhuran akhlaknya(H.R Tarmidzi). Akhlak merupakan lambang kualitas seorang manusia, masyarakat, umat karena itu akhlak pulalah yang menentukan eksistensi seorang muslim sebagai makhluk Allah SWT. Salah satu tugas pokok Rasulullah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sabda Rasulullah, Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia Al Quran dan Hadist memberikan perhatian yang besar terhadap persoalan akhlak. Manusia dalam berhubungan dengan sesamanya sangat membutuhkan akhlak. Keluhuran prilaku Rasulullah sangat berkaitan dengan kebaikan akhlaknya. Rasulullah mendidik para sahabatnya dengan kebaikan akhlaknya. Akhlak menentukan tegak runtuhnya suatu bangsa. Akhlak merupakan sarana terpenting dalam dakwah.

C. Urgensi Akhlak IslamiyahAkhlak merupakan salah satu faktor yang menentukan derajat keislaman dan keimanan seseorang. Akhlak yang baik adalah cerminan aqidah dan syariah yang diyakini seseorang. Buruknya akhlak LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman Nilai keimanan dan keislaman seorang muslim diukur dari ketinggian akhlaknya. Akhlak Rasulullah: LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

1.

Akhlak Qurani Ditanya kepada Aisyah RA tentang Rasulullah SAW maka jawabannya, akhlak Qurani (hadist). Akhlak Rasulullah adalah Al Quran. Karena itu untuk memperoleh gambaran utuh akhlak beliau kita perlu memahami Al Quran dan As Sunah atau segala sesuatu yang berkaitan dengan pola kehidupan Rasulullah. 2. Akhlak Manusia Terbaik Dikatakan oleh Anas RA bahwa Rasulullah adalah manusia yang terbaik akhlaknya.

BAB VII URGENSI PENDIDIKAN DALAM ISLAMTujuan 1. Peserta RAI memahami urgensi pendidikan dalam islam 2. Peserta RAI memahami tahapan Rasulullah dalam menciptakan peradaban madani dengan proses pendidikan islam Rasulullah menghantarkan beberapa Assabiqunal awalun (generasi awal) menjadi ummat yang terbaik sepanjang masa dengan tingkat ketaqwaan, kecerdasan, kekuatan, kekokohan, perasatuan dan memiliki integritas yang sangat tinggi dengan proses pendidikan islam yang pada akhirnya mereka mampu melahirkan budaya tertinggi, yang pada klimaksnya tercipta peradaban terbaik sepanjang zaman. Tak ada kejahiliyahan, kebodohan, kemiskinan, perseteruan, yang ada hanyalah kebingungan untuk mencari orang-orang yang akan diberi zakat, kebahagiaan bertemu sahabat, kenikmatan bermunajat, keindahan pandangan persaudaraan dan limpahan rahmat. Semua itu berawal dari satu kata; pendidikan islam. Pendidikan yang dimaksud disini adalah lebih ditekankan kepada aktivitas pembentukan atau pembinaan pribadi muslim, dalam rangka terwujudnya kesadaran berislam yang menyeluruh dan benar bukan tarbiyah dalam artian pendidikan agama dalam bentuk formal.

D. Faktor-Faktor Pembentuk Akhlak1. Al Wiratsuyyah (genetik) Misalnya: seseorang yang berasal dari daerah Sumatera Utara cendrung berbicara keras, tetapi hal ini bukan melegitimasi seorang muslim untuk berbicara keras atau kasar karena Islam dapat memperhalus dan memperbaikinya. 2. An Nafsiyyah (psikologi) Faktor ini berasal dari nilai-nilai yang ditanamkan olh keluarga tempat seseorang tumbuh dan berkembang sejak lahir. Semua anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi (hadist). 3. Syariah Ijtimaiyyah (sosial) Faktor lingkungan tempat seseorang mengaktualisasikan nilai-nilai yang ada pada dirinya berpengaruh pula dalam pembentukan akhlak seseorang. 4. Al Qiyam (nilai islam) Nilai Islami akan membentuk akhak islami. Akhlak Islami adalah seperangkat tindakan/gaya hidup yang merupakan refleksi nilai-nilai Islam yang diyakini dengan motivasi semata-mata mencari keridhaan Allah SWT. LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

A. URGENSI PENDIDIKAN ISLAM LRAI

Tahapan Pendidikan Islam

Membaca (QS.Al Alaq 1,Al Baqarah 121) Pendidikan dengan pembinaan Merajut Ukhuwah Bersatu hati/penyucian (QS. Asy Syam 7-9, Al Lail 17-21) Mengajarkan Al Quran (QS. Ali Imran 79)

Pendidikan Islam merupakan hal pokok (tsawabit) karena ia memiliki tujuan-tujuan yang nantinya akan melahirkan kejayaan Islam seperti yang telah diukir oleh Rasulullah dan para sahabat pada saat mereka menciptakan peradaban madaniyah di atas muka bumi ini. Kerangka tujuan pendidikan Islam:Memaparkan gambaran Islam secara benar dan menyeluruh sebagai pedoman hidup (minhajul hayah) Imunitas moral (imunitas mamawiyah) Ketahanan terhadap aspekaspek yang menghancurkan

Kalau kita kaji dalam sirah nabawiyah, kita akan menemukan bahwasannya karakteristik pembinaan Islam yang dilakukan Rasulullah mencakup beberapa hal di bawah ini: Pembinaan dan penanaman dasar-dasar akidah Pengajaran hikmah dengan peristiwaperistiwa Pengajaran amalan-amalan hati Pengajaran tentang akhlak Pembentukan basis pertahanan diri yang solid terhadap ancaman kaum yang memerangi islam Pengajaran untuk senantiasa memegang prinsip dengan teguh.

B. RUANG LINGKUP PENDIDIKAN ISLAM

Pembentukan umat yang berperadaban

Tarbiy ah Islami LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

Sebagaimana yang dijelaskan di atas, pendidikan islam itu menyangkut pembinaan terhadap seluruh dimensi diri dan kehidupan manusia, baik itu jasad, akal, ataupun rohani karena manusia terdiri atas tiga unsur tersebut. Sehingga untuk menghasilkan manusia yang berkualitas kesemuanya harus dibina dan ditingatkan. Jenis-jenis penddidikan: Tarbiyah imaniyah (mendidik iman) Tarbiyah ruhiyah (mendidik rohani) Tarbiyah fikriyah (mendidik fikiran) Tarbiyah athifiyah (mendidik perasaan) Tarbiyah Khuluqiyah (mendidik akhlak) Tarbiyah iradiyah (mendidik cita-cita) Tarbiyah badaniyah (mendidik jasmani) Islam adalah rahmatan lil alamin, ia mengajarkan hal-hal terbaik bagi ummat manusia, tidak ada sedikitpun dalam konsep pembinaan Islam yang LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

merugikan manusia. Bahkan ia dapat menjadi solusi tunggal terhadap permasalahan ummat pada saat ini.

BAB VIII PERANAN PEMUDA ISLAMTujuan 1. Peserta RAI memahaml peranan pemuda dalam mengemban risalah islam 2. Peserta RAI mengerti tanggung jawabnya sebagai generasi muda Islam. Peran pemuda telah terbukti dalam perjalanan sejarah kehidupan manusia. Perubahan apapun yang terjadi dimasyarakat selalu diawali dan dipelopori oleh LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

para pemuda.. Bagaimana kita melihat bahwa karya-karya besar dilahirkan dari tangan- tangan muda. Dari perjalanan hidup Rasulullah kita dapat melihat bahwa betapa pemuda mendapatkan tempat khusus di hati Rasulullah, seperti sahabat Ali yang telah memimpin perang ketika berumur belasan tahun, Usman bin Zaid, Mushab bin Umair, Zaid bin Tsabit dan sebagainya, mereka adalah orang-orang muda yang mengukir sejarah dengan karya-karya yang besar mereka. Tugas kita sebagai pemuda adalah : 1. Sebagai cadangan Karena generasi muda adalah generasi pengganti yang tua jadi kita sebagai generasi muda harus meningkatkan qualitas Ruhiah kita dengan membekali diri sebanyak mungkin agar bisa mendidik generasi berikutnya. 2. Sebagai akhir perubah/pembaharu Saat kita melihat kondisi lingkungan kita yang menyimpang, kita sebagai pemuda harus bisa melakukan perubahan atas kondisi tersebut dengan keberanian. Seorang pemuda itu harus mempunyai idealisme tinggi, punya keberanian dan berani melakukan perubahan dimulai dari diri, keluarga dan masyarakat. 3. Sebagai dai Ungkapan kita adalah dai sebelum apapun kenapa karena semenjak kita lahir kita sudah punya kewajiban untuk menjadi dai dan setiap manusia adalah pemimpin/khalifah.

Kenapa tugas dan beban diatas harus diserahkan kepada pemuda ? Karena: a. Pemuda mempunyai kekuatan inisiatif tinggi Seorang pemuda punya semangat dan inisiatif tinggi untuk mencetuskan gagasan atau ide. LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

Sebagai contoh ketika Rasulullah berusia 17 tahun ada perseteruan antar 2 kabilah besar di kota Makkah yaitu untuk memindahkan batu Hajar Aswad yang akan mengakibatkan peperangan jika tidak segera ditangani, lalu Rasul berinisiatif untuk membentangkan sorbannya dan menaruh batu tersebut diatas sorban itu dan kedua kabilah akhirnya bisa mengangkat bersama-sama yang akhirnya kedua kabilah itu bisa bersatu. b. Pemuda memiliki kekuatan untuk bergerak (kekuatan gerak ). Sudah menjadi karakter seorang pemuda jika melihat sesuatu mereka ingin segera melakukan reaksi saat melihat sesuatu yang dirasa tidak sewajarnya. c. Pemuda memiliki kekuatan Fikriyah. Pemuda banyak mempunyai ide dan cetusan gagasan. Seperti kisah Ashabul Kahfi karena mereka merasa terancam dinegaranya yang mempunyai penguasa yang kejam, akhirnya mereka melakukan perubahan pada masyarakat dengan masuk kedalam goa dan dengan kekuasaan allah mereka ditidurkan Allah selama 309 tahun. Dan kisah nabi Yusuf yang dipenjara oleh istri sang raja, tapi karena kecerdasannya nabi Yusuf bisa menterjemahkan arti mimpi sang raja yang karenanya beliau diangkat sebagai bendaharawan negara. Dan bila ditinjau dari segi orangtua kenapa tugas tugas diatas dibebankan pada pemuda dan bukan orangtua karena orang tua tidak punya kekuatan gerak, sedang orangtua hanya mempunyai kekuatan konsepsi dan lebih berperan di belakang layar karena kondisinya tersebut, tetapi tidak hanya itu sikap kebijaksanaan orangtuapun tak kalah pentingnya dibutuhkan oleh pemuda yang lebih cenderung mempunyai gejolak yang tinggi dengan darah mudanya yang tidak jarang sering LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

berkesan grusa-grusu dalam mengambil tindakan, disinilah peran orangtua dibutuhkan. Adapun bentuk karakter pemuda yang idealnya harus dimiliki adalah : 1. Taat kepada Allah dan Rasul 2. Jihad sebagai jalan yang ditempuh dengan jihad fisabilillah

Bentuk jihad bermacam-macam :

a. dengan ilmu yaitu bisa dengan mengisi majelis taklim b. dengan harta yaitu dengan mengeluarkan zakat, infaq dan shodaqoh c. dengan tenaga yaitu membantu secara fisik dalam kegiatan dakwah islamiyah. 3. Sangat merindukan syahid Syahid adalah cita-cita tertinggi seorang pemuda, seperti Khalid bin Walid yang seorang panglima perang tetapi tidak mendapatkan mati syahid seperti yang diimpikan, beliau meninggal di atas kasur. 4. Sabar dan Ridho terhadap ujian Seorang pemuda harus ridho dan sabar saat mendapat dan menghadapi ujian. 5. Ikhlas dalam beramal Karena seorang pemuda mempunyai sifat selalu bergerak, saat mereka bergerak mereka juga harus bergerak ikhlas karena Allah atau dengan kata lain memiliki sifat ikhlas karena Allah. 6. Takut pada ancaman Allah. Meskipun seorang pemuda itu pemberani tetapi mereka juga harus takut kepada Allah. Sebagaimana nabi Ibrahim yang berani menyatakan kebenaran kepada orangtuanya, dan setelah dewasa berani melawan raja Namrudz yang angkuh, merasa menghidup dan mematikan manusia, yang semua sikap perlawanan tersebut mengakibatkan Ibrahim dibakar hidup-hidup. LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu

7. Selalu bertaubat dan memohon ampun kepada Allah. Karakter pemuda yang punya ego besar dan ingin menang sendiri membuat kita harus selalu bertaubat karena kita juga tidak lepas dari kesalahan. 8. Selalu melaksanakan/ mau melaksanakan qiyamul lail Pemuda masih mempunyai kekuatan dengan kesehatan fisiknya untuk bisa bangun tengah malam seperti Rasulullah yang selalu menyegerakan untuk tidur diawal malam untuk melaksanakan qiyamul lail. 9. Zuhud pada dunia Zuhud bukan berarti miskin, tapi menilai segala sesuatu pada diri kita bukan berdasarkan dunia

LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu Dengan Iman Dengan Iman

LRAI Merajut Ukhuwah Bersatu