laporan program kemitraan mentor

71
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan menyatakan bahwa setiap sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan input, proses, output, dan pemanfaatan lulusan. Kemitraan sekolah dapat dilakukan dengan lembaga pemerintah maupun non pemerintah seperti perguruan tinggi, sekolah pada jenjang setara, dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), serta masyarakat di lingkungannya, baik yang ada di dalam maupun luar negeri. Salah satu indikator mutu operasional sekolah adalah melaksanakan kegiatan sister school. Puncak dari keberhasilan indikator tersebut ditandai dengan pelaksanaan kemitraan dengan sekolah di negara-negara yang berkeunggulan dalam bidang pendidikan yang terkait dengan peningkatan mutu lulusan sehingga sekolah menghasilkan mutu yang setara dengan sekolah unggul lainnya. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat terkait erat dengan keberhasilan peningkatan kompetensi dan profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) tanpa mengabaikan faktor- faktor lainnya seperti sarana dan prasarana serta 1

Upload: omay-widyana

Post on 05-Jan-2016

107 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Program Kemitraan

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Program Kemitraan Mentor

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19

Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan menyatakan bahwa setiap

sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan

input, proses, output, dan pemanfaatan lulusan. Kemitraan sekolah dapat

dilakukan dengan lembaga pemerintah maupun non pemerintah seperti perguruan

tinggi, sekolah pada jenjang setara, dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), serta

masyarakat di lingkungannya, baik yang ada di dalam maupun luar negeri. Salah

satu indikator mutu operasional sekolah adalah melaksanakan kegiatan sister

school. Puncak dari keberhasilan indikator tersebut ditandai dengan pelaksanaan

kemitraan dengan sekolah di negara-negara yang berkeunggulan dalam bidang

pendidikan yang terkait dengan peningkatan mutu lulusan sehingga sekolah

menghasilkan mutu yang setara dengan sekolah unggul lainnya.

Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat terkait

erat dengan keberhasilan peningkatan kompetensi dan profesionalisme Pendidik

dan Tenaga Kependidikan (PTK) tanpa mengabaikan faktor-faktor lainnya seperti

sarana dan prasarana serta pembiayaan. Kepala sekolah merupakan salah satu

PTK yang posisinya memegang peran sangat signifikan dan strategis dalam

meningkatkan profesionalisme guru dan mutu pendidikan di sekolah.

Kepala sekolah profesional adalah kepala sekolah yang melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah

meliputi: dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, supervisi, kewirausahaan,

dan sosial.

Di dalam Permendiknas tersebut dinyatakan bahwa seorang kepala sekolah

harus mempunyai dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,

supervisi dan sosial. Dengan standar tersebut diharapkan seluruh kepala

1

Page 2: Laporan Program Kemitraan Mentor

2

sekolah/madrasah di   Indonesia   memiliki   kompetensi   yang   layak   sebagai  

kepala   sekolah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 Tahun 2010 tentang

Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah memberikan acuan bagi

sistem penyiapan kepala sekolah/ madrasah, Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan (PKB) kepala sekolah, dan Penilaian Kinerja kepala sekolah.

Kepala Sekolah sebagai tenaga kependidikan mempunyai peran yang

sangat besar di dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan, khususnya di

dalam pengelolaan sekolah. Mengingat pentingya tugas dan peran kepala sekolah,

maka kepala sekolah yang di angkat adalah guru yang mempunyai prestasi luar

biasa.

Tugas dan fungsi kepala sekolah sangat berat, terlebih dengan

diberlakukannya manajemen berbasis sekolah yaitu mengembangkan sekolah,

agar sekolah tersebut mampu meningkatkan mutu pendidik yang akan berdampak

pada peningkatan kualitas proses pembelajaran termasuk harus mampu bekerja

sama dengan semua unsur di sekolah termasuk guru, siswa, staf sekolah serta

harus mampu memanfaatkan sumber daya masyarakat dan lingkungan sekolah.

Mengingat besarnya peran kepala sekolah di dalam meningkatkan mutu

pendidikan, sudah selayaknya kepala sekolah mendapatkan perhatian khusus.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19

Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan menyatakan bahwa setiap

sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan

input, proses, output, dan pemanfaatan lulusan. Kemitraan sekolah dapat

dilakukan dengan lembaga pemerintah maupun non pemerintah seperti perguruan

tinggi, sekolah pada jenjang setara, dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), serta

masyarakat di lingkungannya, baik yang ada di dalam maupun luar negeri

Program Kemitraan Kepala Sekolah yang difasilitasi oleh LPPKS

merupakan salah satu upaya meningkatkan peran kepala sekolah dalam

mewujudkan mutu pendidikan yang sejajar dengan sekolah pengimbas. Adapun

tahapan kegiatan yang dilakukan meliputi In Service Learning 1, untuk

Page 3: Laporan Program Kemitraan Mentor

3

keseluruhan materi latih termasuk kemitraan sekolah pada tahap On the Job

Learning, dan materi latih pada tahap In Service Learning 2.

Berdasarkan hasil Pelaksanaan On The Job learning (OJL) in I diperoleh

Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK)  didasarkan kepada

enam komponen dari instrumen Penilaian Kinerja Kepala Sekolah yang meliputi :

kompetensi kepala sekolah  yaitu kepribadian dan sosial, kepemimpinan

pembelajaran, pengembangan sekolah, manajemen sumber daya manusia,

kewirausahaan, dan supervisi pembelajaran.

Berdasarkan komponen di atas, saya selaku kepala SD Negeri Anyelir 1

Kecamatan Pancoranmas Kota Depok yang ditunjuk berdasarkan verifikasi

menjadi SD Pengimbas memiliki kelemahan pada komponen Pengembagan

Sekolah. Selanjutnya berdasarkan Visi dan Evaluasi Diri SD Anyelir 1 diperoleh

hasil analisis bahwa ditemukan kelemahan pada standar pengelolaan khususnya

pada kemampuan kepala sekolah dalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan

supervisi.

Berdasarkan hasil Analisis dari instrumen penilaian kinerja kepala sekolah,

dan analisis evaluasi diri sekolah di SD Negeri Anyelir 1 maka penulis memilih

judul “Upaya Mewujudkan Sekolah Sehat melalui Sumbangan Sukarela Tanpa

Tekanan Guna Meningkatkan Peran Serta Masyarakat di SD Negeri Anyelir 1

Kota Depok”.

B. Tujuan

Menindaklanjuti kegiatan in servis 1 yang telah dilaksanakan oleh kepala

sekolah, sebagai bekal dalam melaksanakan program kemitraan kepala sekolah di

sekolah sendiri maupun sekolah magang, maka peserta diwajibkan melaksanakan 

kegiatan OJL yang secara umum bertujuan untuk:

1. Meningkatkan kompetensi kepala sekolah pada dimensi yang menjadi fokus

pengembangan (3 komponen).

2. Meningkatkan variasi kegiatan dan kualitas implementasinya dalam

manajemen sekolah.

3. Meningkatkan keterlaksanaan supervisi akademik di sekolah.

Page 4: Laporan Program Kemitraan Mentor

4

C. Manfaat

Berdasarkan hasil Analisis Kebutuhan kepala sekolah, maka hasil yang

ingin dicapai melalui On the Job Learning (OJL ) adalah :

1. Meningkatkan kompetensi kepala sekolah pada dimensi yang menjadi fokus

pengembangan (3 komponen).

2. Meningkatkan variasi kegiatan dan kualitas implementasinya dalam

manajemen sekolah.

3. Meningkatkan keterlaksanaan supervisi akademik di sekolah.

Page 5: Laporan Program Kemitraan Mentor

BAB IIPERENCANAAN

A. Profil Kepala Sekolah Pengimbas

Saat ini SD Negeri Anyelir 1 dipimpin oleh Suhyana, M.Pd. dilahirkan

di Bogor pada tanggal 25 Agustus 1967 berdasarkan SK nomor ......

menggantikan Bapak Mahyudin, S.Pd. Untuk lebih lengkapnya di bawah ini

disajikan Biodata, sebagai Berikut :

1. Biodata Kepala Sekolah

Tabel 1. Biodata Kepala Sekolah

5

Page 6: Laporan Program Kemitraan Mentor

6

2. Riwayat Pendidikan

Tabel. 2. Riwayat Pendidikan

1. Nama Lengkap Suhyana, M.Pd

2. NIP 19670825 198803 1 014

3. Jabatan Fungsional Kepala Sekolah

4. Pangkat dan Golongan Pembina, / IV/a

5. Tanggal Lahir 25 Agustus 1967

6. Tempat Lahir Bogor

7. Jenis Kelamin Laki laki

8. Agama Islam

9. Sekolah SD Negeri Anyelir 1

10. Alamat Sekolah JL. Nusantara Raya N0 214.

11. Telp./ Fax (021)

12. Status Sipil Kawin

13. Alamat a. Jalan H. Kimah Kp. Rawadenok Rt. 02/01Rangkepanajaya Baru

b. Kelurahan Rangkepanjaya

c. Kecamatan Pancoranmas

d. Kota Depok

e. Provinsi Jawa Barat

14. Telp. a. Rumah (021)

b. HP

c. E-mail .

Page 7: Laporan Program Kemitraan Mentor

7

NOJENJANG

PENDIDIKAN

NAMA SATUAN PENDIDIKAN

JURUSANTAHUN LULUS

1 2 3 4 5

1 SD MI 1980

2 SMP MTsN IV 1983

3 SMA SPGN 3 19864 D2 - 19885 S1 PGSD 2004

6 S2 Uhamka MAP 2011

3. Kursus dan Pelatihan

Tabel 3. Kursus dan Pelatiahn

NONAMA/KURSUS/

LATIHAN

LAMANYA/TGL/ BLN/ THN/ S/D/ TGL/BLN/THN

IJAZAH/TANDA LULUS/SURAT KETERANGAN

TAHUN

TEMPAT KET

1 2 3 4 5 6

1 Pelatihan Profesional dan Pedagogik Guru

30 Jam / Sepetember-Desember 2007

Sertifikat dari Teacher Instutute Sampoerna Poundation, 2007

Jakarta

2 Diklat Penelitian Tindakan Kelas

30 Jam/ 20-22 Mei 2008

STTPL dari Dirjen PMPTK DEPDIKNAS 2008

Bandung

3 Diklat Kepala sekolah dan Guru

31 Jam/ 13-15 Oktober 2008

Sertifikat dari Dinas Pendidikan 2008

Depok

4 Workshop Pelatihan Guru SDSN

32 Jam/ 2-4 Pebruari 2009

Sertifikat Dinas Pendidikan 2009

Depok

5 Workshop MGMP, dan KKG

8 Jam / 19 Agustus 2009

Sertifikat Dinas Pendidikan 2009

Depok

Page 8: Laporan Program Kemitraan Mentor

8

NONAMA/KURSUS/

LATIHAN

LAMANYA/TGL/ BLN/ THN/ S/D/ TGL/BLN/THN

IJAZAH/TANDA LULUS/SURAT KETERANGAN

TAHUN

TEMPAT KET

6 Diklat Peningkatan Mutu Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam Penilaian Pendidikan

50 Jam/ 15-19 Juni 2010

Sertifikat Dirjen PMPTK LPMP Jawa Barat 2010

Bandung

7 Diklat Guru Pemandu Matematika SD Jenjang Sekolah Dasar Angkatan ke-28

120 Jam/ 11-24 Juli 2010

Sertifikat dari Dirjrn PMPTK , P4TK Matematika Yogyakarta 2010

Yogyakarta

8 Diklat Pelatih dan Penilai Penilaian Kinerja Guru

44 Jam / 18-22 Oktober 2011

PBSDM LPMP Prov. Jabar 2011

Bandung

9 Seminar Peningkatan Kuwalitas SDM Indonesia

14 Desember 2011

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Jakarta

10 Diklat Training of Trainer District Core Team Asessor Penilaian Kinerja Guru 2011

44 Jam/ 18-22 Oktober 2011

Sertifikat LPMP Jawa Barat 2011

Bandung

11 Diklat Pemngembangan Pembelajaran Karakter Bangsa

11-13 Oktober 2012

Piagam Dinas Provinsi Jawa Barat 2012

Bandung

12 Diklat Bimbingan Teknis Calon Tim Penilai Angka Kredit Bagi PTK Dikdas

60 Jam / 17-23 September 2013

Sertifikat Dirjrn PMPTK Kemendikbud 2013

Yogyakarta

13 Diklat Instruktur Nasional Implementasi

42 Jam / 4- 8 April 2014

Sertifikat Badan PSDM Pendidikan dan

Depok

Page 9: Laporan Program Kemitraan Mentor

9

NONAMA/KURSUS/

LATIHAN

LAMANYA/TGL/ BLN/ THN/ S/D/ TGL/BLN/THN

IJAZAH/TANDA LULUS/SURAT KETERANGAN

TAHUN

TEMPAT KET

Kurikulum 2013 Bagi Kepala Sekolah Jenjang Sekolah Dasar

Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan P4TK BISPAR 2014

14 Workshop Pendampingan Kurikulum 2013

44 Jam / 25- 29 Agustus 2014

Sertifikat, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat 2014

Bandung

15 Workshop Tim Pengembang MBS di Sekolah Dasar

40 Jam / 8 – 12 September 2014

Sertifikat, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat , 2014

Bandung

16 Bintek Penilaian Kinerja Tingkat Kab/Kota

60 Jam / 3 – 9 Nopember 2014

Sertifikat, Dirjendikdas Direktorat P2TK Pendidikan dasar , 2014

Jakarta

B. Profil SD Anyelir 1

SD Negeri Anyelir 1 kota Depok beralamat di Jalan Nusantara Raya

No. 241 Depok Jaya Pancoranmas Kota Depok telepon (021) 77215593

berstatus sekolah negeri yang berdiri di atas tanah Fasos dan fasum milik

Perumnas ( Perumahan Nasional ) seluas 2639 M.

Didirikan pada tahun 1980 dan dihibahkan ke Pemerintah Kota Depok

dengan SK Pendirian 957/PSD/1980, dengan komiten menjadi sekolah

terunggul di kota Depok SD Negeri Anyelir 1 mengembangkan visi sekolah

yaitu Membentuk siswa yang berkarakter dan berbudaya lingkungan serta

berprestasi dalam IPTEK.

Dalam rangka mewujudkan visi diatas, misi yang akan diemban oleh

SD Negeri Anyelir 1sebagai berikut :

1. Penanaman akhlak mulia yang terintegrasi dalam kegiatan pendidikan di

sekolah.

Page 10: Laporan Program Kemitraan Mentor

10

2. Membantu peserta didik menggali dan menyalurkan potensidiri

3. Menumbuhkembangkan semangat berkompetisi secara akademik maupun

non akademik.

4. Mengembangkan profesionalitas tenaga pendidik dan kependidikan.

5. Melakukan pemberdayaan dan pembinaan karir guruprofesional.

6. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektifdan

menyenangkan (PAIKEM)

7. Menciptakan sekolah yang berbudaya lingkungan baik didalam sekolah

maupun di luar sekolah.

8. Membudayakan siswa untuk menciptakandan menjaga lingkungan

sekolah yang bersih, sehat, rindang, asri, aman dannyaman sehingga

membentuk karaktersiswa untuk hidup sehat.

9. Membentuk karakter siswa agar dapatmembuang sampah sesuai dengan

tempatnya.

10. Mengoptimalkan kompetensi siswa melalui Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi.

Untuk mencapai misi yang diinginkan SD Anyelir 1 memiliki tujuan

sebagai berikut :

1. Terbentuknya akhlak mulai sejak dini

2. Tanggap dan kritis dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi

dan seni budaya.

3. Menanamkan kebiasaan berfikir dan berperilaku ilmiah, kreatif dan

mandiri.

4. Memiliki perilaku yang berbudaya terhadaplingkungan sekolah.

5. Membentuk karakter siswa agar dapatmenciptakan kondisi sekolah yang

bersih, rapi, aman, rindang, indah dan sehat sehingga

dapatdiimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari

6. Membentuk karakter siswa untuk dapat memanfaatkanbarang-barang

limbah domistik untuk dapat digunakanmenjadi barang yang bermanfaat.

7. Meningkatkan kualitas sumber daya dan tenaga kependidikan.

Page 11: Laporan Program Kemitraan Mentor

11

8. Mempersiapkan peserta didik untukmelanjutkan pendidikan serta di

terima di sekolah unggulan.

Saat ini SD Negeri Anyelir 1 memiliki fasilitas ruang belajar 13 ruang,

ruang, ruang guru, ruang BP, Ruang Kepala Sekolah, Tata Usaha,

Laboratorium Komputer, Ruang perpustakaan, UKS, gudang, Ruang Forum

Kegiatan Gugus, Pos Keamanan, WC siswa dan guru yang refresentatif, dan

ruang Kantin.

Sarana peniunjang lain yang dimiliki antara lain, Gedung olahraga,

Halama Upacara yang luasnya 430m2, kebun sekolah, taman sekolah luasnya

581m2 , halaman parkir, tempat pembuangan sampah sementara, dan tempat

ibadah.

Saat ini SD Anyelir 1 memiliki rombongan belajar sebanyak 20

rombongan dengan jumlah siswa seluruhnya mencapai 723 siswa terdiri atas,

363 laki-laki dan360 orang perempuan.

Adapun sebagai sekolah yang selalu diminati oleh masyarakat SD

Negeri Anyelir 1 telah banyak menorehkan prestasi di berbagai event, baik

tingkat kecamatan, kota, provinsi, nasional dan internasional antara lain :

Tabel 4. Prestasi SD Negeri Anyelir 1

No

JenisPrestasi

WaktuPelaksanaan

Tingkat Kejuaraan

1 Juara 1 Tahun 2010 Nasional GUGUS2 Juara 1 Tahun 2010 Nasional IPTEK

3 Juara 1 Tahun 2011 Kota / kabupaten UKS4 Juara 1 Tahun 2011 Kota / kabupaten Mushollah5 Juara 1 Tahun 211 Kota / kabupaten Lintasdesa6 Juara 1 Tahun 2012 Kota / kabupaten Cerdascermat7 Juara 1 Tahun 2012 Kota / kabupaten Vokal solo8 Juara 1 Tahun 2012 Kecamatan Aksarasunda9 Juara 1 Tahun 2012 Propinsi Sekolahsehat10 Juara 3 Tahun 2013 Propinsi UKS11 Juara 1 Tahun 2013 Nasional Renang

12 Juara 3 Tahun 2013 Internasional Melukis13 Juara 1 Tahun 2013 Nasional taekondo14 Juara 1 Tahun 2014 Kota / Kab Tenis lapangan15 Juara 1 Tahun 2014 Kota / Kabupaten BuluTangkis16 Juara 1 Tahun 2014 Kota / Kabupaten PencakSilat17 Juara 1 Tahun 2015 Kota / Kab Guru Berprestasi18 Juara 1 Tahun 2015 Kota / Kabupaten TenisMeja

Page 12: Laporan Program Kemitraan Mentor

12

19 Juara 1 Tahun 2015 Kota / Kabupaten Vokal solo

C. Keunggulan Sekolah Pengimbas

Sebagai salah satu sekolah yang mampu meningkatkan indek partisipasi

masyarakat dan menjadi salah satu sekolah terpercaya di kota Depok, SD

Negeri Anyelir 1 memiliki keunggulan baik di bidang akademik maupun non

akademik.

1. Standar Isi

a. Pengembangan Kurikulum 2013.

b. Pengembangan kerangka dasar kurikulum berbasis kompetensi.

c. Pengembangan struktur kurikulum.

d. Pengembangan beban belajar.

e. Pengembangan kalender pendidikan.

f. Pengembangan Silabus dan RPP.

g. Pemetaan KTSP untuk semua mata pelajaran.

2. Standar Proses

a. Pengembangan perencanaan proses pembelajaran.

b. Pengembangan pelaksanaan proses pembelajaran.

c. Pengembangan penilaian hasil pembelajaran.

d. Pengembangan diversifikasi kurikulum muatan lokal.

e. Mengadakan diversifikasi kurikulum.

f. Mengoptimalkan program kesiswaan.

g. Mengoptimalkan peranan dan tugas pendidik dan kependidikan.

3. Standar Kompetensi Lulusan

a. Melaksanakan Program remidi.

b. Melaksanakan program pengayaan.

c. Melaksanakan program pembelajaran tambahan.

d. Melaksanakan pembinaan dan peningkatan prestasi akademik dan non

akademik

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Page 13: Laporan Program Kemitraan Mentor

13

a. Tenaga pendidik yang memenuhi kualifikasi akademik dan

bersertifikasi

b. Mempermudah ijin tenaga pendidik dan kependidikan yang ingin

mengembangkan diri

c. Melaksanakan program-program kursus komputer atau sejenisnya

untuk meningkatkan keahlian tenaga pendidik dan kependidikan

5. Standar Sarana dan Prasana

a. Sekolah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai

pengelolaan sarana dan prasarana.

b. Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada Standar

Sarana dan Prasarana dalam hal:

1) merencanakan, memenuhi dan mendayagunakan sarana dan

prasarana pendidikan;

2) mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana

agar tetap berfungsi mendukung proses pendidikan;

3) melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di

sekolah;

4) menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai

dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing tingkat;

5) pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatan dengan

memperhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan.

c. Seluruh program pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan

disosialisasikan kepada pendidik, tenaga kependidikan dan peserta

didik.

d. Pengelolaan sarana prasarana sekolah:

1) direncanakan secara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan

kegiatan akademik dengan mengacu Standar Sarana dan Prasarana;

2) dituangkan dalam rencana pokok (master plan) yang meliputi

gedung dan laboratorium serta pengembangannya.

6. Standar Pengelolaan

Page 14: Laporan Program Kemitraan Mentor

14

a. Sekolah memiliki visi, misi, tujuan dan strategi yang dirumuskan

melalui tim Perumus RKAS

b. rencana kerja jangka menengah menggambarkan tujuan yang akan

dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu

lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung

peningkatan mutu lulusan.

c. Rencana kerja jangka menengah dan tahunan sekolah:

1) disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan

pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh

dinas pendidikan kabupaten/kota. Pada sekolah swasta rencana

kerja ini disahkan berlakunya oleh penyelenggara sekolah;

2) dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak-pihak

yang terkait.

d. Rencana kerja empat tahunan disesuaikan dengan persetujuan rapat

dewan pendidik dan pertimbangan komite sekolah.

e. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang

ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan,

dan akuntabilitas.

f. Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai 8

Standar Nasional Pendidikan:

7. Standar Pembiayaan

a. Partisipasi masyarakat dalam pembiayaan pendidikan cukup tinggi

b. Sekolah menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan

operasional yang mengacu pada Standar Pembiayaan.

c. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional Sekolah

mengatur:

1) sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yang dikelola;

2) penyusunan dan pencairan anggaran, serta penggalangan dana di

luar dana investasi dan operasional;

Page 15: Laporan Program Kemitraan Mentor

15

3) kewenangan dan tanggung jawab kepala sekolah dalam

membelanjakan anggaran pendidikan sesuai dengan

peruntukannya;

4) pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan

anggaran, dilaporkan kepada komite sekolah/madrasah, serta

institusi di atasnya.

d. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah

diputuskan oleh komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala

sekolahserta mendapatkan persetujuan dari institusi di atasnya.

e. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah

disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah/madrasah untuk

menjamin tercapainya pengelolaan dana secara transparan dan

akuntabel.

8. Standar Penilaian

a. Peniliaan harian, ujian blok, ujian semester, ujian akhir sekolah, ujian

nasional terlaksana dengan baik sesuai ketentuan dan kalender

pendidikan

b. Prestasi belajar siswa cenderung meningkat

c. Laporan kemajuan belajar / rapor siswa terlaksana sesuai kalender

pendidikan .

d. Prestasi belajar siswa cenderung meningkat

e. Laporan kemajuan belajar / rapor siswa terlaksana sesuai kalender

pendidikan

9. Budaya dan Lingkungan Sekolah

Program kebersihan, keindahan, keamanan, dan ketertiban sekolah

untuk sub bagian program budaya dan lingkungan sekolah sudah

dilaksanakan dan terprogram dengan baik, hanya diperlukan pembinaan

secara berkesinambungan.

Prestasi yang diraih SD Negeri Anyelir 1 Pancoran Mas, Depok,

diantarannya juara Dokter Kecil, Bahasa Inggris, dan belum lama ini jadi

peserta pertukaran pelajar ke New Zaeland.

Page 16: Laporan Program Kemitraan Mentor

16

SDN Anyelir 1 Kota Depok berhasil lulus dan mengikuti Program

Sister School ke New Zealand. Program Sister School merupakan program

pengiriman pelajar Indonesia untuk belajar tentang pendidikan dan kultur

di negara lain. Program ini diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia. Seluruh sekolah dari seluruh Indonesia

harus mengikuti tes yang cukup ketat untuk dapat mengikuti program ini.

Tes diikuti dari mulai Kepala Sekolah, Guru dan Murid, sesuai dengan

yang ditentukan formasi tes oleh Kemendikbud RI. Sister School

merupakan ajang rintisan yang bertaraf Internasional.

SDN Anyelir 1 Kota Depok berhasil lulus tes dan akan mengirimkan

6 siswanya, dan 1 guru bahasa Inggris honorer untuk berangkat ke New

Zealand.

Adapun kegiatan pengembangan budaya dan lingkungan sekolah

yang berhasil dikembangkan meliputi :

a. Sekolah menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan yang

kondusif untuk pembelajaran yang efisien dalam prosedur pelaksanaan

b. Prosedur pelaksanaan penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan

pendidikan:

1) berisi prosedur tertulis mengenai informasi kegiatan penting

minimum yang akan dilaksanakan;

2) memuat judul, tujuan, lingkup, tanggung jawab dan wewenang,

serta penjelasannya;

3) diputuskan oleh kepala sekolah dalam rapat dewan pendidik.

c. Sekolah menetapkan pedoman tata-tertib yang berisi:

1) tata tertib pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik,

termasuk dalam hal menggunakan dan memelihara sarana dan

prasarana pendidikan;

2) petunjuk, peringatan, dan larangan dalam berperilaku di Sekolah,

serta pemberian sangsi bagi warga yang melanggar tata tertib.

Page 17: Laporan Program Kemitraan Mentor

17

d. Tata tertib sekolah ditetapkan oleh kepala sekolah melalui rapat dewan

pendidik dengan mempertimbangkan masukan komite sekolah, dan

peserta didik.

e. Sekolah menetapkan kode etik warga sekolah yang memuat norma

tentang:

1) hubungan sesama warga di dalam lingkungan sekolah dan

hubungan antara warga sekolah dengan masyarakat;

2) sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi

dan sangsi bagi yang melanggar.

f. Kode etik sekolah ditanamkan kepada seluruh warga sekolah/madrasah

untuk menegakkan etika sekolah.

g. Sekolah perlu memiliki program yang jelas untuk meningkatkan

kesadaran beretika bagi semua warga sekolah.

h. Kode etik sekolah yang mengatur peserta didik memuat norma untuk:

1) menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya;

2) menghormati pendidik dan tenaga kependidikan;

3) mengikuti proses pembelajaran dengan menjunjung tinggi

ketentuan pembelajaran dan mematuhi semua peraturan yang

berlaku;

4) memelihara kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan harmoni

sosial di antara teman;

5) mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi sesama;

6) mencintai lingkungan, bangsa, dan negara; serta

7) menjaga dan memelihara sarana dan prasarana, kebersihan,

ketertiban, keamanan, keindahan, dan kenyamanan sekolah.

10. Peran Serta Masyarakat dan Kemitraan Sekolah

a. Sekolah melibatkan warga dan masyarakat pendukung sekolah dalam

mengelola pendidikan.

b. Warga sekolah dilibatkan dalam pengelolaan akademik.

c. Masyarakat pendukung sekolah dilibatkan dalam pengelolaan

nonakademik.

Page 18: Laporan Program Kemitraan Mentor

18

d. Keterlibatan peranserta warga sekolah dan masyarakat dalam

pengelolaan dibatasi pada kegiatan tertentu yang ditetapkan.

e. Setiap sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan,

berkaitan dengan input, proses, output, dan pemanfaatan lulusan.

f. Kemitraan sekolah dilakukan dengan lembaga pemerintah atau

nonpemerintah.

g. Kemitraan SD/SDLB atau yang setara dilakukan minimal dengan

SMP/SMPLB atau yang setara, serta dengan TK/RA/BA atau yang

setara di lingkungan.

h. Sistem kemitraan sekolah/madrasah ditetapkan dengan perjanjian

secara tertulis.

Dalam perencanaan dan pelaksanaan program sekolah, aspirasi

orang tua peserta didik belum optimal walaupun sekolah memberi

keleluasaan berpartisipasi aktif/cenderung menyerahkan sepenuhnya pada

pihak sekolah.

Pekerjaan Orang Tua Wali peserta didik masih banyak yang tidak

tetap sehingga perlu dicari solusi yang tepat agar peserta didik yang

orangtuanya tidak memiliki pekerjaan mendapat bantuan dari pemerintah

ataupun menjadi anak asuh bagi yang berminat.

Penghasilan Orang Tua Wali peserta didik masih banyak yang tidak

tetap sehingga perlu diadakan klasifikasi beban sumbangan biaya untuk

pelaksanaan kegiatan yang tidak teranggarkan dari bantuan pemerintah

sehingga wajar dikdas 9 tahun dapat berjalan dengan lancar.

Tingkat kesejahteraan orangtua/wali rata-rata Pra sejahtera 20%,

Sejahtera 75% dan Purna sejahtera 5%. Pengurus Komite Sekolah perlu

ditambah 8 orang untuk jabatan sekbid- sekbid sehingga meringankan

pekerjaan dan terarah.

Perlu Sosialisasi fungsi dan peran komite terhadap pengurus komite

serta menyusun AD/ART agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan

baik dan penuh tanggung jawab. Perlu dipilih pengurus dengan komposisi

anggota yang variatif sehingga mewakili berbagai komposisi terutama

Page 19: Laporan Program Kemitraan Mentor

19

yang berpotensi sebagai donatur dan ahli dibidang pendidikan sehingga

dapat memudahkan pengambilan solusi berbagai permasalahan yang

timbul.

Organisasi komite sudah terbentuk, pertemuan sudah terjadwal,

tetapi perlu ditambah intensitas pertemuan, minimal satu kali per triwulan.

Komite sekolah telah memberikan kontribusi sebagai pemberi

pertimbangan, tetapi perlu ditingkatkan terutama dalam penanggulangan

anggaran. Pada dasarnya komite telah melaksanakan fungsinya sebagai

pendukung sekolah, melalui berbagai bentuk dukungan. Hanya sejak

keluarnya Permen no.48 dukungan komite sekolah dalam bentuk keuangan

menjadi terhambat. Peran dan fungsi komite sebagai pengontrol sudah

bejalan dengan baik.

Peran dan fungsi komite sebagai penghubung belum optimal

terutama dalam hubungan dengan dinas dan instansi lainnya termasuk

dengan Dunia Usaha.

Sekolah selalu melaporkan pelaksanaan program dan

pertanggungjawaban kas baik kepada orang tua maupun komite sekolah.

Komite sekolah telah menfasilitasi hubungan kerjasama dalam

pengembangan sekolah. Ini terlihat dari kondisi masyarakat luas yang

belum optimal menunjukkan dukungan pada program pengembangan

sekolah, walau begitu manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat

sudah berjalan dengan baik tapi perlu peningkatan dalam bidang

Pemerintah Kecamatan, Organisasi Kemasyarakatan, Dunia Usaha dan

Dunia Industri serta dengan media Audio/Visual.

D. Potensi Pengembangan

1. Pengelolaan Sekolah

a. Mampu melibatkan semua unsur di sekolah dalam menyusun Rencana

Pengembangan Sekolah (RPS)/ Rencana Kerja Sekolah(RKS), dalam

rangka mencapai visi,misi dan tujuan sekolah (contoh: membentuk

Tim Pengembang Sekolah (TPS) ).

Page 20: Laporan Program Kemitraan Mentor

20

b. Mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sebagai bahan

penyusunan rencana pengembangan sekolah

c. Mampu mengidentifikasi peluang dan tantangan sebagai bahan untuk

mendiagnosis jenis kebutuhan yang diperlukan dalam perbaikan mutu

sekolah.

d. Mampu memimpin penyusunan rencana pengembangan sekolah dan

membekali semua unsur di sekolah dalam pembuatan rencana

pengembangan sekolah (contoh: pelatihan TPS dan pembuatan EDS).

2. Kepemimpinan Pembelajaran

a. Mampu menyusun program sekolah sesuai dengan visi dan misi

sekolah.

b. Mampu menerapkan program sekolah sesuai dengan visi dan misi

sekolah.

c. Mampu mengambil keputusan dan berani menghadapi

tantangan/resiko untuk tercapainya visi dan misi sekolah

Mampu mengevaluasi program sekolah sesuai dengan visi dan misi

sekolah.

d. Mampu membuat program berkaitan dengan budaya dan iklim sekolah

yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran .

e. Mampu melaksanakan program berkaitan dengan budaya dan iklim

sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran.

f. Mampu mengevaluasi program berkaitan dengan budaya dan iklim

sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran.

g. Mampu melaksanakan program tindak lanjut berkaitan dengan budaya

dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran.

h. Mampu menerapkan kepemimpinan yang dapat memotivasi warga

sekolah dalam mencapai tujuan sekolah (contoh: memberi apresiasi

terhadap prestasi yang dicapai warga sekolah).

Page 21: Laporan Program Kemitraan Mentor

21

i. Mampu menerapkan kepemimpinan yang kreatif (contoh: mendorong

munculnya ide-ide baru berkaitan hemat energi, pelestarian

lingkungan).

j. Mampu menerapkan kepemimpinan yang inovatif (contoh:

memfasilitasi implementasi ide-ide baru berkaitan hemat energi,

pelestarian lingkungan).

k. Mampu menjadi inspirasi warga sekolah berkaitan keteladanan

penerapan nilai-nilai karakter (contoh; jujur, disiplin).

3. Supervisi Pembelajaran

a. Sekolah menyusun program tahunan supervisi akademik dalam

rangka meningkatkan profesionalisme guru yang meliputi.

1) Fokus pada perbaikan proses dan hasil belajar.

2) Jadwal pelaksanaan dan istrumen supervisi akademik

3) Dikomunikasikan pada bulan pertama di awal tahun.

4) Pendelegasian dan pembagian tugas supervisor kepada guru

senior.

b. Menerapkan prosedur, pendekatan, dan teknik supervisi yang tepat

(contoh: ada pra observasi, observasi dan post observasi).

c. Mengembangkan instrumen supervisi yang relevan dengan tuntutan

perubahan dan sesuai dengan perkembangan kurikulum dari

pemerintah (contoh: ada muatan nilai-nilai karakter).

d. Mampu mengevaluasi pelaksanakan supervisi akademik

e. Memanfaatkan hasil penilaian supervisi akademik dalam rangka

evaluasi program sekolah di bidang akademik

f. Mampu menindaklanjuti hasil penilaian supervisi akademik dalam

rangka peningkatan profesionalisme guru (contoh: efektifitas metode

pembelajaran, relevansi media pembelajaran, efektifitas teknik

penilaian).

Page 22: Laporan Program Kemitraan Mentor

22

g. Menindaklanjuti hasil penilaian supervisi akademik dengan

mengefektifkan dan lebih mengaktifkan KKG sekolah, mengirim guru

dalam pelatihan-pelatihan.

h. Mampu menindaklanjuti hasil penilaian supervisi akademik dengan

menyelenggarakan workshop dan mengundang nara sumber yang

kompeten sesuai dengan hasil evaluasi supervisi akademik.

Page 23: Laporan Program Kemitraan Mentor

BAB III

PELAKSANAAN

A. Pendampingan dan Pembimbingan di Sekolah Magang

1. Pengembangan Sekolah

Sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap

akuntabilitas sekolah, maka meningkat pula tuntutan terhadap kinerja

kepala sekolah . Kepala Sekolah diharapkan melaksanakan tugas pokok

dan fungsinya sebagai manajer dan leader. Sebagai pemimpin pendidikan

di sekolah, kepala sekolah memiliki tanggung jawab sepenuhnya untuk

mengembangkan seluruh sumber daya sekolah. Efektivitas kepemimpinan

kepala sekolah tergantung kepada kemampuan bekerjasama dengan

seluruh warga sekolah, serta kemampuannya mengendalikan pengelolaan

sekolah untuk menciptakan proses belajar mengajar.

Dengan tujuan meningkatkan kompetensi dalam menyusun

Rencana Pengembangan Sekolah SD Negeri Anyelir 1, saya selaku kepala

sekolah harus mampu menunjukkan bahwa sebagai sekolah Pengibas

dapat dijadikan contoh dalam pengembangan berbagai program sekolah,

oleh karena itu kami berupaya seoptimal mungkin dalam mengembangkan

sekolah berpedoman pada berbagai aturan yang telah ditetapkan berkaitan

dengan program pengembangan sekolah.

Oleh karena itu SD Negeri Anyelir 1 dalam pengembangan sekolah

menerapkan beberapa kegiatan sebagai berikut :

a. Menyusun rencana pengembangan sekolah/madrasah jangka panjang,

menengah, dan pendek dalam rangka mencapai visi, misi, dan tujuan

sekolah/madrasah.

b. Mengembangkan struktur organisasi sekolah/madrasah yang efektif

dan efisien sesuai dengan kebutuhan.

c. Melaksanakan pengembangan sekolah/madrasah sesuai dengan

rencana jangka panjang, menengah, dan jangka pendek sekolah

menuju tercapainya visi, misi, dan tujuan sekolah.

23

Page 24: Laporan Program Kemitraan Mentor

24

d. Mewujudkan peningkatan kinerja sekolah yang signifikan sesuai

dengan visi, misi, tujuan sekolah dan standar nasional pendidikan.

e. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program

kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat.

f. Merencanakan dan menindaklanjuti hasil monitoring, evaluasi, dan

pelaporan.

g. Melaksanakan penelitian tindakan sekolah dalam rangka meningkatkan

kinerja sekolah/madrasah.

Sebagai sekolah Pengimbas (Magang) yang akan menjadi contoh

dalam pengembangan sekolah bagi sekolah imbas maka SD Negeri

Anyelir 1 kota Depok mengembangkan program di atas bersama

Kelompok Kerja Rencana Pengembangan Sekolah (KK-RPS) yang terdiri

dari lima unsur meliputi kelompok kepala sekolah, kelompok komite

sekolah, kelompok masyarakat, kelompok guru, dan kelompok wali murid.

Adapun tahapan Penyusunan RPS sebagai berikut :

a. Melakukan analisis lingkungan strategis sekolah

b. Melakukan analisis situasi untuk mengetahui status situasi pendidikan

sekolah saat ini.

c. Memformulasikan pendidikan yang di-harapkan di masa mendatang

d. Mencari kesenjangan antara butir 2 & 3

e. Menyusun rencana strategis

f. Menyusun rencana kerja tahunan

g. Melaksanakan rencana kerja tahunan

h. Memonitor dan mengevaluasi

Dalam membuat rencana pengembangan sekolah, seorang kepala

sekolah dan KK- RPS harus melakukan terlebih dahulu rencana strategis

lima tahun ke depan hal‐hal sebagai berikut.

a. Analisis Lingkungan Strategis:1) Lingkungan geografis

2) Lingkungan demografis.

3) Lingkungan sosial ekonomi

Page 25: Laporan Program Kemitraan Mentor

25

4) Budaya

5) Regulasi Pemerintah.

b. Analisis Kondisi Pendidikan Saat ini, misalnya:

1) Pengembangan kelas bilingual, kelas unggul, kelas model

pembelajaran bahasa Inggris, dll.

2) Meninjau kembali visi dan misi sekolah yang telah ditetapkan.

3) Kondisi sarana dan prasarana sekolah.

4) Sumber daya manusia.

c. Analisis Kondisi Pendidikan Masa Datang (Lima Tahun Ke Depan),

misalnya:

1) Dimungkinkan dikembangkan sekolah nasional yang berskala

internasional secepatnya.

2) Seiring dengan program kota depok tentang kota layak anak,

adhipura, dan kota niaga maka perlu dikembangkan pembelajaran

yang berbasis karakter dan keunggulan lokal dan global.

Sehubungan dengan pelaksanaan program kemitraan, yang

dilaksanakan di SD Negeri Anyelir 1, maka selaku kepala sekolah saya

berusaha menyusun program kemitraan dalam Rencana Tindak Lanjut

sebagai berikut :

a. Tujuan

1) Meningkatkan Kompetensi dalam menyusun Rencana

Pengembangan Sekolah.

2) Meningkatkan kemampuan dalam menyusunh struktur organisasi

yang efektif dan sesuai dengan kompetensi dalam menyusun RPS.

b. Kegiatan

1) Memberikan pendampingan terkait dengan penyusunan RPS/RKS

2) Menjelaskan Tahap-tahap penyusunan RPS/RKS

3) Diskusi dengan kepala sekolah Imbas tentang penyusunan

RPS/RKS.

4) Merencanakan kegiatan pendampingan di SD Imbas dalam

penyusunan RPS/.RKS.

Page 26: Laporan Program Kemitraan Mentor

26

5) Menjelaskan teknik mengembangkan struktur organisasi yang

efektif sesuai dengan kebutuhan sekolah.

6) Mendiskusikan strategi yang efektif dalam mengembangkan

organisasi sekolah.

Adapun dalam rangka meningkatkan peran dan kemampuan kepala

sekolah dalam menyusun RPS dan RKS di SD imbas yang dipimpinnya,

pada tanggal 8 Juni 2014 bertempat di SD Negeri Anyelir 1 dilaksanakan

pendampingan dengan materi Penyusunan RPS/RKS.

Pada tanggal 11 – 13 Juni 2015, Kepala SD Negeri Anyelir 1

sebagai mentor melaksanakan kunjungan ke SD Imbas untuk

mendampingi SD Imbas dalam rangka Penyusunan RPS/RKS. Kegiatan

penyusunan RKS yang dilakukan dimulai dengan penyusunan Team

Gugus Tugas yang disebut Kelompok Kerja RPS/RKS (KK-RPS/RKS)

yang terdiri atas komponen komite sekolah, orang tua wali murid, guru,

tokoh masyarakat dan kepala sekolah.

Kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari ini diakhiri dengan

finalisasi penyusunan Rencana Kerja Sekolah /Rencana Kerja Jang

Menengah dan Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Sekolah.

Pada tanggal 15 Juni 2015, SD Pengimbas menerima kunjungan

SD Imbas dengan maksud untuk mengikuti kegiatan Kunjungan sekolah

Imbas ke pengimbas dalam Pengembangan Struktur Organisasi Sekolah.

Kegiatan kunjungan ini pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan

kemampuan kepala sekolah dalam menyusun struktur organisasi yang

efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan sekolah.

Pada kegiatan kunjungan tanggal 15 Juni 2015 kepala sekolah

imbas diharapkan memperoleh pengalaman tentang memberdayakan

tenaga pendidik dan kependidikan secara optimal, sesuai dengan

kemampuan masing-masing.

Page 27: Laporan Program Kemitraan Mentor

27

Pada tanggal, 16 Juni 2015 SD Pengimbas mendapat kesempatan

untuk berkunjung ke SD Imbas (SD Mekarjaya 31 dan SD Tugu 10).

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memfasilitasi SD Imbas dalam

penyusunan organisasi sekolah yang efektif dan sekolah mampu

menetapkan kerangka kerja dan job deskristion kepada seluruh tenaga

pendidik dan kependidikan sehingga semua guru dan karyawan

memperoleh tanggung jawab sesuai dengan kemampuan di bidang masing-

masing.

2. Kepemimpinan Pembelajaran

Kepemimpinan pembelajaran atau kepemimpinan instruksional

adalah kepemimpinan yang memfokuskan/menekankan pada pembelajaran

yang komponen-komponennya meliputi kurikulum, proses belajar

mengajar, asesmen (penilaian hasil belajar), penilaian serta pengembangan

guru, layanan prima dalam pembelajaran, dan pembangunan komunitas

belajar di sekolah.

Berkaitan dengan kepemimpinan pembelajaran beberapa hal yang

menjadi tanggung jawab kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran

meliputi sebagai berikut :

Kurikulum (apa yang diajarkan) mencakup pengembangan

kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang meliputi kegiatan

perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah; pengembangan struktur dan

muatan kurikulum; dan pembuatan kalender.

Proses belajar mengajar meliputi penyusunan silabus,

pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran, pengembangan bahan

ajar, pemilihan buku pelajaran, pemilihan metode mengajar dan metode

belajar, penggunaan media pembelajaran dan fasilitas belajar lainnya,

pengelolaan kelas, dan pemotivasian siswa.

Asesmen (evaluasi hasil belajar) meliputi aspek yang di evaluasi,

metode evaluasi, dan pelaporan. Penilaian kinerja guru dan

Page 28: Laporan Program Kemitraan Mentor

28

pengembangan profesinya juga merupakan prioritas kepemimpinan

pembelajaran.

Layanan prima terhadap pembelajaran siswa serta membangun

warga sekolahnya menjadi komunitas pembelajaran. Upaya-upaya ini

memerlukan dukungan sumberdaya pendidikan, baik sumberdaya manusia

maupun sumberdaya selebihnya yaitu peralatan, perlengkapan, perbekalan,

bahan, dan uang.

Tujuan kepemimpinan pembelajaran adalah untuk memfasilitasi

pembelajaran agar siswanya meningkat prestasi belajarnya, meningkat

kepuasan belajarnya, meningkat motivasi belajarnya, meningkat

keingintahuannya, kreativitasnya, inovasinya, jiwa kewirausahaannya, dan

meningkat kesadarannya untuk belajar secara terus-menerus sepanjang

hayat karena ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni berkembang

dengan pesat.

Di bawah ini penulis tuliskan beberapa butir kepemimpinan

pembelajaran sebagai berikut :

a.Memahami peran kepala sekolah yang perlu dikembangkan:

1) mengelola adalah sebagian dari kepemimpinan,

2) menerapkan peran kepemimpinan sekolah lebih cenderung sebagai

pelayan dari pada sebagai penguasa/bos, dan

3) mengembangkan gaya kepemimpinan yang luwes dan gaya bicara

yang enak, dan menghindari gaya kepemimpinan yang kaku.

b. Melaksanakan tanggung jawab secara akuntabel:

1) membangun komunitas belajar di sekolah untuk kesuksesan siswa,

2) mendorong tanggung jawab seluruh mitra kerja atau pemangku

kepentingan,

3) menggalang sumber daya masyarakat untuk kepentingan siswa,

4) membantu siswa agar sukses dalam belajarnya, dan

5) menghindari mencari kambing hitam atas ketidaksuksesan, berpikir

dan berperilaku positif untuk maju.

Page 29: Laporan Program Kemitraan Mentor

29

Adapun rencana tindak lanjut yang disusun dalam rangka program

kemitraan meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Diskusi tentang penyusunan rumusan tujuan sekolah yang sesuai

dengan visi, misi sekolah

b. Mendiskusikan program yang terkait dengan budaya dan iklim sekolah

yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran

c. Mendampingi sekolah imbas menyusun rumusan tujuan sekolah yang

sesuai dengan visi, misi sekolah

d. Mendampingi SD Imbas menyusun program yang terkait dengan

budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi

pembelajaran.

Perencanaan kegiatan terkait dengan kepepimpinan pembelajaran

mulai dilaksanakan pada tanggal 22 dan 23 Juni 2015. Pada tanggal

tersebut SD Pengimbas menerima kunjungan sekolah imbas dalam

kehgiatan pendampingan penyusunan rumusan tujuan sesuai dengan visi,

misi sekolah.

Pada kegiatan kunjungan tanggal 22 Juni 2015 tersebut kepala SD

Pengimbas memberikan pemahaman kepada para kepala sekolah Imbas

tentang penyusunan rumusan tujuan sesuai dengan prinsip smart, dan

melatih kepala sekolah menyusun tujuan sekolah sesuai dengan visi dan

misi sekolah.

Pada tanggal 23 Juni SD Pengimbas masih menerima kunjungan SD

Pengimbas dengan maksud melakukan studi tentang penerapan budaya dan

iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran. Pada

kesempatan ini kepala SD Pengimbas memberikan arahan kepada mentee

tentang penyusunan program budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan

inovatif bagi pembelajaran, pelaksanaan program, evaluasi program dan

program tindak lanjut yang harus dilakukan oleh kepala sekolah.Para

kepala sekolah mentee juga diajak berdiskusi untuk merumuskan program

budaya mutu dan iklim yang kondusif di sekolah imbas.

Page 30: Laporan Program Kemitraan Mentor

30

Kegiatan dilanjutkan dengan pendampingan bagi SD imbas dalam

penyusunan program yang terkait dengan budaya dan iklim sekolah yang

kondusif dan inovatif bagi pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan pada

tanggal 27 Juni 2015 di mana kepala Sekolah Pengimbas datang

berkunjung di SD Imbas serta mendampingi SD Imbas dalam penyusunan

program berkaitan dengan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif

bagi pembelajaran.

Pada tahapan ini kepala sekolah danSD imbas diharapkan memiliki

program budaya mutu yang dapat diunggulkan sehingga sekolah tersebut

sejajar dengan SD Pengimbas.

3. Supervisi Akademik

Supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah antara lain

adalah sebagai berikut.

a. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan

kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan

pembelajaran kreatif, inovatif, pemecahan masalah, berpikir kritis dan

naluri kewirausahaan

b. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang

pengembangan di sekolah/madrasah atau mata pelajaran di

sekolah/madrasah berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan

kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP.

c. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/

metode/teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan

berbagai potensi siswa.

d. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/

bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk

mengembangkan potensi siswa.

e. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan

menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran.

Page 31: Laporan Program Kemitraan Mentor

31

f. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk

pembelajaran.

Kompetensi supervisi akademik intinya adalah membina guru

dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran. Sasaran supervisi

akademik adalah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang

terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus

dan RPP, pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan

media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan

hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu,

program pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi

supervisi akademik yang meliputi (1) Memahami konsep supervisi

akademik; (2) membuat rencana program supervisi akademik; (3)

menerapkan teknik-teknik supervisi akademik; (4) menerapkan supervisi

klinis; (5) Melaksanakan tindak lanjut supervisi akademik.

Untuk kepentingan program kemitraan maka penulis menyusun

rencana tindak lanjut sebagai berikut :

a. Menyusun program pendampingan penyusunan program supervisi

akademik terhadap kepala sekolah imbas.

b. Memberikan pemahaman kepada kepala sekolah imbas tentang

konsep supervisi akademik.

c. Mendampingi kepala sekolah menyusun program supervisi akademik

d. Membantu sekolah Imbas membuat lembar observasi/instrumen

supervisi akademik Membantu sekolah Imbas dalam menganalisis

hasil supervisi akademik

e. Memberikan pemahaman tentang penerapan teknik supervisi

akademik

f. Menerapkan supervisi klinis dan

g. Merencanakan program tindak lanjut supervisi akademik.

Pada tanggal 7 dan 8 Agustus 2015, SD Pengimbas menerima

kunjungan SD Imbas khususnya SD Tugu 10 dan SD Mekarjaya 31,

Page 32: Laporan Program Kemitraan Mentor

32

kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pengalaman bagi SD Imbas

dalam penyusunan program supervisi, pelaksanaan supervisi akademik,

dan memberikan pemahaman kepada kepala sekolah imbas terkait dengan

teknik supervisi, penilaian dan program tindak lanjut supervisi akademik.

Pada tahap pendampingan para sekolah diberikan pemahaman dan

berlatih cara menyusun berbagai kegiatan dan tahap pelaksanaan supervisi,

menyusun instrumen supervisi, menerapkan supervisi akademik,

mengembangkan pelaksanaan supervisi klinis.

B. Pendampingan Penerapan Program di Sekolah Imbas

1. Pengembangan Sekolah

Pada tahap pendampingan dan implementasi program

pengembangan sekolah di SD Imbas kegiatan yang dilakukan SD

Pengimbas adalah :

a. Mengunjungi SD imbas dan mendampingi dalam penyusunan

RPS/RKS

b. Membantu SD Imbas dalam membentuk organisasi sekola sesuai

dengan kebutuhan.

Pada tahap pendampingan dan implementasi program

pengembangan sekolah di SD Imbas tanggal 11 – 13 Juni 2015 kegiatan

yang dilakukan di SD Imbas adalah :

a. Menyusun Team Pengembang Sekolah

b. Mengundang seluruh komponen kelompok kerja yang terdiri dari

komite sekolah, tokoh masyarakat, orang tua / murid dan guru.

c. Menyusun draft Rencana Pengembangan Sekolah / Rencana Kegiatan

Sekolah.

d. Finalisasi RPS dan RKS.

Pada tanggal 16 Juni 2015 SD Pengimbas mengunjungi SD Imbas

dalam rangka penyusunan organisasi sekolajh yang efektif dan efisien

dalam upaya mewujudkan team work sekolah yang handal dan solid guna

mengembangkan seluruh potensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

Page 33: Laporan Program Kemitraan Mentor

33

sehingga mereka memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai dengan

kemampuan guru tersebut.

2. Kepemimpinan Pembelajaran

Pada tanggal 26 dan 27 Juni SD Pengimbas mengunjungi SD

Imbas terkait dengan peyusunan tujuan sesuai dengan visi dan misi serta

Mendampingi SD Imbas menyusun program yang terkait dengan budaya

dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran. Adapun

langkah-langkah kegiatan meliputi hal, sebagai berikut :

a. Mengunjungi SD Imbas dan mrndiskusikan tentang penyusunan

rumusan tujuan sekolah yang sesuai dengan visi, misi sekolah

b. Mendiskusikan program yang terkait dengan budaya dan iklim sekolah

yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran

c. Mendampingi sekolah imbas menyusun rumusan tujuan sekolah yang

sesuai dengan visi, misi sekolah

d. Mendampingi SD Imbas menyusun program yang terkait dengan

budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi

pembelajaran.

Pada tanggal 26 Juni SD Pengimbas mendamping SD Imbas dalam

Penyusunan dan perumusan Tujuan Sekolah sesuai dengan analisis

kebutuhan sekolah.

Merumuskan tujuan sekolah selama satu tahun ke depan (disebut

juga dengan sasaran atau tujuan situasional satu tahun) Sekolah

menentukan atau merumuskan sasaran atau tujuan jangka pendek satu

tahunan. Rumusan tujuan satu tahunan ini merupakan penjabaran lebih

rinci, operasional, dan terukur dari tujuan empat tahunan dalam RKS. Oleh

karena itu, tujuan di sini tidak boleh berbeda atau menyimpang dari tujuan

empat tahunan. Dalam perumusannya harus mengandung aspek SMART

(spesific, measurable, achievable, realistic, dan time bound). Secara

substansi tujuan tersebut lebih menitikberatkan kepada tujuan pencapaian

standar nasional dalam berbagai aspek pendidikan. Tujuan satu tahun

Page 34: Laporan Program Kemitraan Mentor

34

merupakan penjabaran dari tujuan sekolah yang telah dirumuskan

berdasarkan pada kesenjangan/selisih yang terjadi antara kondisi sekolah

saat ini dengan tujuan sekolah untuk satu tahun ke depan. Berdasarkan

pada tantangan nyata tersebut, selanjutnya dirumuskan sasaran mutu yang

akan dicapai oleh sekolah. Sasaran harus menggambarkan mutu dan

kuantitas berstandar nasional yang ingin dicapai dan terukur agar mudah

melakukan evaluasi keberhasilannya.

Sedangkan pada tanggal 27 Juni 2015 Mentor berkunjung ke SD

imbas untuk mendampingi penyusunan program yang terkait dengan

budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran.

Kepala Sekolah Pengimbas memfasilitasi SD Imbas dalam

penyusunan Buadaya sekolah. Selanjutnya sekolah menyusun program

budaya dan mutu sekolah yang kondusif bagi pembelajaran.

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu

pendidikan, salah satu dari hal tersebut adalah membangun kultur sekolah

dengan baik. Kultur sekolah merupakan kultur organisasi dalam konteks

persekolahan. Kultur sekolah sebagai kualitas kehidupan sekolah yang

tumbuh dan berkembang berdasarkan spirit dan nilai yang dianut sekolah,

yakni dalam bentuk bagaimana warga sekolah seperti komite sekolah,

yayasan (untuk swasta), kepala sekolah, guru, karyawan, dan siswa

bekerja, belajar, dan berhubungan satu sama lain. Kultur sekolah

merupakan faktor yang esensial dalam membantuk siswa menjadi manusia

yang optimis, berani tampil, berprilaku kooperatif serta memiliki

kecakapan personal dan akademik.

Pengembangan budaya mutu yang dilakukan oleh sekolah unggul

dalam rangka mencapai keefektifan pendidikan di sekolah tentunya dijiwai

oleh spirit dan nilai-nilai hasil identifikasi. Pengembangan budaya mutu

tersebut melalui tim khusus dan melibatkan semua warga sekolah,

kemudian ditetapkan dengan kebijakan sekolah. Kebijakan-kebijakan

pengembangan budaya mutu yang telah diambil dan telah disepakati

tersebut yang disosialisasikan kepada semua warga sekolah baik melalui

Page 35: Laporan Program Kemitraan Mentor

35

papan pengumuman, surat, edaran, atau dilakukan komunikasi secara

terbuka untuk dan agar dimengerti, dipahami, disetujui, diikuti, dan dapat

diterima sebagai kebijakan atau aturan sekolah.

Dalam melakukan proses pengembangan budaya mutu sekolah

yang dilakukan melalui tiga tataran, yaitu (1) pengembangan pada tataran

spirit dan nilai-nilai; (2) pengembangan pada tataran teknis; dan (3)

pengembangan pada tataran sosial. Pada tataran pertama, dengan cara

mengidentifikasi berbagai spirit dan nilai-nilai kualitas kehidupan sekolah

yang dianut sekolah. Pada tataran kedua, dengan cara mengem-bangan

berbagai prosedur kerja manajemen (management work procedures),

sarana manajemen (management toolkit), dan kebiasaan kerja

(management work habits) berbasis sekolah yang betul-betul

merefleksikan spirit dan nilai-nilai yang akan dibudayakan di sekolah.

Sedangkan pada tataran ketiga, pengembangan tataran sosial dalam

konteks pengembangan kultur sekolah adalah proses implementasi dan

institusionalisasi sehingga menjadi sebagai suatu kebiasaan (work habits)

di sekolah dan di luar sekolah.

3. Supervisi Akademik

Untuk memberikan praktik tentang penyelenggaraan supervisi

akademik, kepala SD Imbas melakukna kunjungan di SD Imbas melalui

dua tahap selama 4 hari mulai tanggal 10 dan 11 Agustus 2015 dan

dilanjutkan kembali pada tanggal 14 dan 15 Agustus 2015.

Pada tahap 1 tanggal 10 dan 11 Agustus kepala SD Pengimbas

mendampingi mentee dalam menyusun program supervisi, menerapkan

strategi dan teknik supervisi dan membentuk team pelaksanan supervisi

akademik.

Pada tanggal 11 Agustus 2015 kepala Sekolah Pengimbas

melakukan pendamping dengan teknik simulasi praktik pelaksanaan

supervisi pembelajaran di kelas dengan instrumen yang sudah disiapkan

oleh mentor.

Page 36: Laporan Program Kemitraan Mentor

36

Pada tanggal 14 dan 15 Agustus 2015 kepala SD Pengimbas

membantu sekolah Imbas membuat lembar observasi/instrumen supervisi

akademik serta tata cara menggunakan instrumen secara efektif dan

efisien. Pada tanggal 15 Agustus 2015 dilanjutkan dengan mendampingi

mentee dalam melakukan analisis hasil supervisi akademik.

Melalui kegiatan pendampingan dalam pelaksanaan supervisi

akademik diharapkan kepala sekolah Imbas memiliki pemahaman dan

dapat melaksanakan supervisi akademik sesuai dengan prosedur

pelaksanaan program supervisi yang tepat sasaran.

C. Kendala/Masalah & Solusi

1. Pengembangan Sekolah

a. Kendala/ Masalah

Program kemitraan yang dilaksanakan oleh SD Pengimbas dan

SD Imbas selama ini masih terdapat kendala antara lain :

1) Sekolah Imbas tidak memiliki Evaluasi Diri Sekolah sebagai issu

dasar dalam menetapkan komponen mutu yang ingin dicapai;

2) Sekolah Imbas kurang memiliki ketersediaan informasi dan data

yang diperlukan sekolah untuk menyusun program pengembangan

sekolah;

3) Kurangnya pengetahuan tentang pencermatan atau analisis SWOT

4) Kepala sekolah kurang pemberdayakan seluruh kompoenen

pendidikan dalam pengembangan sekolah.

b. Solusi

Melalui pemberian pemahaman tentang Pentinya program

Pengembangan Sekolah dan Rencana Kegiatan Sekolah secara

bertahap dan praktik langsung (direct learning ) kepala sekolah dapat

mempraktikan penyusunan RPIS/RKS.

Dalam membuat rencana pengembangan sekolah, seorang

kepala sekolah harus melakukan terlebih dahulu rencana strategis lima

tahun ke depan oleh karena itu mentor berusaha meyakinkan kepala

Page 37: Laporan Program Kemitraan Mentor

37

sekolah untuk melibatkan seluruh komponen penyelenggara

pendidikan di sekolah tersebut.

2. Kepemimpinan Pembelajaran

a. Kendala/ Masalah

Melalui Program kemitraan yang dilaksanakan oleh SD

Pengimbas dan SD Imbas selama ini masih terdapat kendala antara lain

:

1) Kepala sekolah kurang mensosialisasikan dan menanamkan isi dan

makna visi sekolahnya dengan baik. Sehingga kepala sekolah

belum mampu membangun kebiasaan-kebiasaan berbagi pendapat

atau urun rembug dalam merumuskan visi dan misi sekolahnya,

dan dia selalu menjaga agar visi dan misi sekolah yang telah

disepakati oleh warga sekolah hidup subur dalam

implementasinya;

2) Kepala sekolah belum melibatkan para pemangku kepentingan

dalam pengelolaan sekolah (manajemen partisipatif).

3) Kepala sekolah belum melakukan pemantauan secara

berkesinambungan terhadap proses belajar mengajar sehingga

memahami lebih mendalam dan menyadari apa yang sedang

berlangsung didalam sekolah.

4) Kepala sekolah belum berperan sebagai fasilitator sehingga dengan

berbagai cara dia dapat mengetahui kesulitan pembelajaran dan

dapat membantu guru dalam mengatasi kesulitan belajar tersebut.

b. Solusi

Berbagai kendala di atas maka mentor memberikan pemahaman

kepada kepala sekolah tentang kepemimpinan, peran dan fungsi kepala

sekolah.

Kepala sekolah wajib mensosialisasikan dan menanamkan isi

dan makna visi sekolahnya dengan baik. Sehingga kepala sekolah

belum mampu membangun kebiasaan-kebiasaan berbagi pendapat atau

Page 38: Laporan Program Kemitraan Mentor

38

urun rembug dalam merumuskan visi dan misi sekolahnya, dan dia

selalu menjaga agar visi dan misi sekolah yang telah disepakati oleh

warga sekolah hidup subur dalam implementasinya;

Kepala sekolah sebaiknya melibatkan para pemangku

kepentingan dalam pengelolaan sekolah (manajemen partisipatif), dan

melakukan pemantauan secara berkesinambungan terhadap proses

belajar mengajar sehingga memahami lebih mendalam dan menyadari

apa yang sedang berlangsung didalam sekolah

Kepala sekolah sebaiknya meningkatkan peran sebagai

fasilitator sehingga dengan berbagai cara dia dapat mengetahui

kesulitan pembelajaran dan dapat membantu guru dalam mengatasi

kesulitan belajar tersebut.

3. Supervisi Akademik

a. Kendala/Masalah

1) Pandangan atau persepsi guru terhadap pelaksanaan supervisi

akademik yang menganggap merupakan suatu kegiatan formalitas

dan mengada-ada dan mencari kesalahan mengakibatkan program

supervisi akademik terhambat

2) Sikap guru yang konserfatif sulit untuk dilakukan perubahan

karena mereka nyaman dengan kondisi apa adanya.

3) Pelaksanaan tindak lanjut supervisi akademik yang dihasilkan lebih

subjektif mengakibatkan para guru tidak dapat diketahui

kelemahan dan kekuatannya sehingga kepala sekolah tidak dapat

menganalisis kebutuhan guru

b. Solusi

1) Kepala sekolah selaku supervisor harus mampu memberikan

pemahaman kepada guru bahwa supervisi akademik merupakan

layanan bantuan bagi guru dalam upaya meningkatkan mutu

pembelajaran.

Page 39: Laporan Program Kemitraan Mentor

39

2) Kepala sekolah harus mampu memberikan motivasi kepada para

guru bahwa semakin meningkat ilmu pengetahuan dan teknologi

diperlukan sikap inovasi dan kemampuan guru mengimbangi

perkembangan IPTEK selanjutnya temuan terhadap paradigma

pembelajaran selalu terjadi perubahan dan inovasi yang menuntut

kualitas pembelajaran agar lebh baik lagi dengna menggunakan

starategi, metode model pembelajaran penilaian otentik disesuaikan

dengan perkembangan dan kebutuhan peserta didik

3) Kepala sekolah harus mampu memecahkan masalah terkait dengan

program supervisi, pelaksanan supervisi, evaluasi supervisi dan

tindak lanjut merupakan langkah objektif dalam upaya

meningkatkan kinerja guru, oleh karena itu kepala sekolah harus

mampu bertindak objektif dalam proses penilaian dan pembinaan

terhadap guru sehingga dapat mengetahui kelemahan dan kekuatan

yang dimiliki oleh setiap individu

Page 40: Laporan Program Kemitraan Mentor

40

BAB IV

HASIL KEGIATAN

A. Nilai Tambah

1. Perubahan Pada Diri Sendiri

Melalui Program kemitraan yang telah dilakukan selam 75 hari, saya

selaku kepala sekolah Pengimbas memperoleh pengalaman yang sangat

esensi bagi peningkatan diri sendiri.

Selama pelaksanaan mentoring terhadap SD Imbas, maka saya

dituntut untuk menguasai berbagai bahan ajar dan materi penguatan kepala

sekolah. Sehingga menuntun diri saya untuk terus belajar dan

meningkatkan kompetensi diri baik yang berkaitan dengan kompetensi

kepala sekolah yang meliputi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,

supervisi dan sosial, maupun kompetensi lainnya yang berhubungan

dengan tugas dan tanggung jawab sebagai pemimpin pada sekolah

pengimbas.

Sebagai kepala sekolah Pengimbas sekurang-kurannya saya

memiliki kewajiban untuk meningkatkan muutu penyelenggaraan sekolah

sendiri dan meningkatkan mutu penyelenggaraan pada sekolah Imbas.

a. Pengembangan Sekolah

Setelah melaksanakan program kemitraan saya selaku kepala

sekolah di SD Pengimbas yaitu SD Negeri Anyelir 1 Kota Depok,

merasakan manfaat dari program kemitraan antara lain :

a. Meningkatnya kompetensi kepala sekolah yang meliputi kompetensi

manajerial, kewirausahaan, dan supervisi.

b. Meningkatnya kemampuan dalam mengembangkan program sekolah

yang meliputi rencana pengembangan induk sekolah, Rencana Jangka

Menengah (RKJM)/Rencana Kerja Sekolah (RKS) yang harus disusun

Page 41: Laporan Program Kemitraan Mentor

41

selama jangka waktu tertentu guna meningkatkan penyelenggaraan

pendidikan bermutu.

c. Memiliki pemahaman tentang penyusunan Rencana Strategi (Renstra)

yang sesuai dengan prosedur dan mampu mengembangkan partisipasi

masyarakat secara optimal dalam penyelenggaraan pendidikan.

b. Kepemimpinan Pembelajaran

Kepemimpinan merupakan salah satu kompetensi yang harus

dimiliki oleh seorang kepala sekolah. Banyak model kepemimpinan

yang dapat dianut dan diterapkan dalam bebagai organisasi/institusi,

baik profit maupun non profit, namun model kepemimpinan yang

paling cocok untuk diterapkan di sekolah adalah kepemimpinan

pembelajaran (instructional leadership or leadership for improved

learning).

Tujuan utama kepemimpinan pembelajaran adalah memberikan

layanan prima kepada semua siswa agar mereka mampu

mengembangkan potensi kualitas dasar dan kualitas instrumentalnya

untuk menghadapi masa depan yang belum diketahui dan sarat dengan

tantangan-tantangan yang sangat turbulen. Menurut Slamet PH (2001),

kualitas dasar meliputi kualitas daya pikir, daya hati, dan daya

pisik/raga. Daya pikir meliputi cara-cara berpikir induktif, deduktif,

ilmiah, kritis, kreatif, inovatif, lateral, dan berpikir sistem. Daya hati

(qolbu) meliputi kasih sayang, empati, kesopan santunan, kejujuran,

integritas, kedisiplinan, kerjasama, demokrasi, kerendahan hati,

perdamaian, repek kepada orang lain, tanggungjawab, toleransi, dan

kesatuan serta persatuan (terlalu banyak untuk disebut semuanya). Daya

pisik meliputi kesehatan, kestaminaan, ketahanan, dan keterampilan.

Kualitas instrumental meliputi penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta seni.

Sebagai diri sendiri saya selaku pemimpin memiliki tanggung

jawab yang luas dalam mengembangkan kepemimpinan diri yang dapat

Page 42: Laporan Program Kemitraan Mentor

42

disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah khususnya

kepemimpinan pembelajaran yang efektif..

c. Supervisi Akademik

Salah satu tugas kepala sekolah adalah melaksanakan supervisi

akademik. Untuk melaksanakan supervisi akademik secara efektif

diperlukan keterampilan konseptual, interpersonal dan teknikal. Oleh

sebab itu, setiap kepala sekolah harus memiliki dan menguasai konsep

supervisi akademik yang meliputi: pengertian, tujuan dan fungsi,

prinsip-prinsip, dan dimensi-dimensi substansi supervisi akademik.

Sehubungan dengan hal tersebut maka sebagai seorang kepala

sekolah saya dituntut untuk memiliki pengetahuan yang optimal

berkaitan dengan pelaksanaan supervisi akademi.

2. Perubahan Pada Sekolah

Melalui program kemitraan antara SD Pengimbas yang memiliki

keunggulan pada aspek pengembangan sekolah, kepemimpinan

pembelajaran, dan supervisi akademik berdampak positif bagi SD Imbas

sehingga dapat mengimplementasikan program kemitraan, sehingga dapat

sejajar dengan SD pengimbas. Hal ini pada akhirnya akan mampu

memiliki daya saing karena seluruh unsur dan komponen penyelenggara di

SD Imbas dapat diberdayakan dengan secara optimal, khususnya dalam

pengembangan sekolah, pembentukan tim work yang solid seperti Tim

Pengembangan Sekolah (TPS) dan Tim Pengembang Kurikulum (TPK)

serta dapat mengembangkan budaya mutu dan iklim sekolah yang sehat

dan berkualitas serta berdaya saing bagi kepentingan penyelenggaraan

pendidikan dan mampu memberikan layanan secara optimal kepada

pelanggan. Dalam hal ini masyarakat yang memilih sekolah bermutu.

a. Pengembangan Sekolah

Terkait dengan pengembangan sekolah SD Pengimbas harus terus

mampu melakukan terobosan yang inovatif guna meningkatkan daya

saing. Khusus pada pengembangan sekolah diperlukan upaya yang

Page 43: Laporan Program Kemitraan Mentor

43

lebih optimal dari seluruh komponen baik guru, kepala sekolah, orang

tua murid dan komite sekolah.

b. Kepemimpinan Pembelajaran

Kepemimpinan pembelajaran sangat cocok diterapkan di sekolah

karena misi utama sekolah adalah mendidik semua siswa dan

memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperoleh

pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk

menjadi orang dewasa yang sukses dalam menghadapi masa depan

yang belum diketahui dan yang sarat dengan tantangan-tantangan yang

sangat turbulen. Misi inilah yang kemudian menuntut sekolah sebagai

organisasi harus memfokuskan pada pembelajaran (learning-focused

schools), yang meliputi kurikulum, proses belajar mengajar, dan

penilaian hasil belajar (asesmen).

Kepemimpinan pembelajaran atau kepemimpinan instruksional

adalah kepemimpinan yang memfokuskan/menekankan pada

pembelajaran yang komponen-komponennya meliputi kurikulum,

proses belajar mengajar, asesmen (penilaian hasil belajar), penilaian

serta pengembangan guru, layanan prima dalam pembelajaran, dan

pembangunan komunitas belajar di sekolah.

c. Supervisi Akademik

Supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah antara lain

adalah sebagai berikut.

a. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan

kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan

pembelajaran kreatif, inovatif, pemecahan masalah, berpikir kritis

dan naluri kewirausahaan

b. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang

pengembangan di sekolah/madrasah atau mata pelajaran di

sekolah/madrasah berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan

kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP.

Page 44: Laporan Program Kemitraan Mentor

44

c. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/

metode/teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat

mengembangkan berbagai potensi siswa.

d. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/

bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk

mengembangkan potensi siswa.

e. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan

dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran.

f. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk

pembelajaran.

Page 45: Laporan Program Kemitraan Mentor

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil kegiatan Program Kemitraan Kota Depok yang

dilaksanakan di SD Negeri Anyelir 1 Kecamatan Pancoranmas bersama SD

Mekarjaya 31 Kecamatan Sukmajaya dan SD Tugu 10 Kecamatan

Cimanggis, dapat disimpulkan bahwa:

1. Program kemitraan dilakukan sebagai upaya menjauhkan tingkat

kesenjangan antara SD Unggul dan SD imbas sehingga melalui program

ini SD yang rendah dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan

pendidikan dengan berfokus kepada pengelolaan dan pengembangan

sekolah, menerapkan kepemimpinan pembelajaran dan supervisi

akademik.

2. Melalui program kemitraan sekolah imbas dapat meningkatkan

penyelenggaraan pendidikan dengan menerapkan pengembangan dan

pengelolaan sekolah secara profesioan dan prosedural.

3. Program kemitraan yang telah dijalankan mampu meningkatkan

kompetensi kepala sekolah dalam pengembangan sekolah, kepemimpinan

pembelajaran dan pelaksanaan supervisi akademik.

B. Saran-saran

1. Pelaksanaan program kemitraan perlu melibatkan unsur pengawas dalam

pembinaan bagi mitra yang bekerja sama, karena hal ini dapat

meningkatkan mutu penyelenggaraan program kemitraan.

2. Implementasi program kemitraan selayaknya dilakukan dengan kegiatan

whole training. Sehingga seluruh komponen sekolah dapat dilibatkan

secara nyata.

3. Implementasi pengembangan sekolah memerlukan kerjasama yang pada

antar beberapa komponen di sekolah. Oleh karena itu kepala sekolah

45

Page 46: Laporan Program Kemitraan Mentor

46

sebaiknya mengundang peran serta seluruh komponen pendidikan di

sekolahnya.

4. Khusus pada kepemimpinan pembelajaran kepala sekolah harus menjadi

fasilitator yang optimal dalam memfasilitasi seluruh proses

penyelenggaraan pendidikan.

5. Pelaksanaan supervisi akademik di sekolah harus dilaksanakan secara utuh

sesuai dengan kebuutuhan guru, sehingga berdampak pada peningkatan

kinerja guru dan sasaran Kinerja Pegawai secara nyata bukan sekedar

formalitas belaka.

Page 47: Laporan Program Kemitraan Mentor

DAFTAR PUSTAKA

BSNP, Standar Isi Mata Pelajaran Matematika SD/MI, Jakarta: BSNP, 2006

Dimyati, Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006

Kemendiknas, Bahan Pembelajaran Penyusunan Rencana Kerja Sekolah, Surakarta: LPPKS , 2011

Kemendiknas, Bahan Pembelajaran Supervisi Akademik, Surakarta: LPPKS , 2011

Kemendiknas, Bahan Pembelajaran Pengelolaan Peserta Didik, Surakarta: LPPKS, 2011

Kemendiknas, Bahan Pembelajaran Pengelolaan Kurikulum, Surakarta: LPPKS , 2011

Kemendiknas, Bahan Pembelajaran Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah/ Madrasah, Surakarta: LPPKS , 2011

Kemendiknas, Bahan Pembelajaran Pembinaan Tenaga Administrasi Sekolah, Surakarta: LPPKS , 2011

Kemendiknas,Bahan Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran, Surakarta: LPPKS , 2011

Kemendiknas, Bahan Pembelajaran Monitoring dan Evaluasi, Surakarta: LPPKS , 2011

NN, Manajemen Kurikulum, Akuntabilitas Kinerja Kepala Sekolah dalam Pembelajaran Inovatif, Jakarta: PT. Binatama Raya, 2010

Syafaruddin & Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, Jakarta: Quantum Teaching, 2005

47

Page 48: Laporan Program Kemitraan Mentor

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RTL Awal

Lampiran 2 RTL Final

Lampiran 3 Jadwal kegiatan

Lampiran 4 Jurnal/Bukti Kegiatan

Lampiran 5 Foto kegiatan

Lampiran 6 Best praktices

Lampiran 7 Dokumen pendukung

48