bhl3 dk1 kel.6

Upload: normalisanovrita

Post on 10-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BHL3 DK1 KEL.6

TRANSCRIPT

DK 1BHL III

KELOMPOK VI

KASUS 1 : Pro Kontra Regulasi rokok di Indonesia

Nama Tutor : dr. Fatiha Sri Utami Tamad

Bayu Aji Perdana

G1A013008

Mila Nur Syafaah

G1A013030

Ivan Aulia Rizka

G1A013043

Muhammad Mahdi Alattas

G1A013056

Sofyan Hardi

G1A013069

Azizah Fitriana Nurul Ilmi

G1A013082

Filliana Savitri

G1A013095

Zsa Zsa Yuniadri Hasfira

G1A013108

Ika Tyas Agus Prastiwi

G1A013121

Nastiti Maharani

G1A013134

DK dilaksanakan pada Kamis, 09 Juli 2015 pukul 13.00KASUS 1 : Pro Kontra Regulasi Rokok di Indonesia

Jumat, 01 Februari 2013

I. Klarifikasi istilah II. Pendapat mengenai permasalahan etik yang terdapat pada kasus

III. Mengapa masalah tersebut dianggap sebagai masalah etik? Nilai/prinsip/norma apa yang dipertaruhkan

IV. Bagaimana anda melihat masalah tersebut dari sudut pandang individu (atau pihak2) yang terlibat didalamnya? Nilai2/norma2/prinsip2 apa yang dipertimbangkan oleh masing2 individu tersebut?V. Adakah dasar hukum/aturan yang ada?

VI. Alternatif Pemecahan Masalah

VII. Lesson learn

I. Klarifikasi Istilah1. Meratifikasi : Menandatangani & Mengesahkan

Ratifikasi ( Pengesahan suatu dokumen negara oleh parlemen, khususnya pengesahan UU, perjanjian antarneggara & persetujuan hukum internasional (KBBI)

2. FCTC : Framework Convention on Tobacco Control ( instrumen kesehatan strategi masy. Global untuk mendukung negara2 mengendalikan tembakau di tingkat nasional

Suatu perjanjian internasional yang efektif dan berlaku sejak tanggal 27 februari 2005, bertujuan utk melindungi generasi sehat dari gangguan kesehatan dari konsekuensi ekonomi, sosial, dan lingkungan dari akibat rokok dan paparan asapnya, guna menarik perhatian mengenai epidemi tembakau, dicanangkan sejak 1987 WHO sudah mencannangkan hari tanpa tembakau sedunia (HTTS). Pokok2 kebijakan :

a. Peningkatan cukai rokok

b. Pelarangan total iklan rokok

c. Penerapan kawasan tanpa rokok yg komprehensif

d. Pencantuman peringatan kesehatan, berupa gambar pd bungkus rokok

e. Membantu orang yg ingin berhenti merokok

f. Pendidikan masyarakat3. Melarang perokok di tempat umum dimana saja? bagaimana maksudnya?Sarana kesehatan, tempat kerja, tempat yg secara spesifik dijadikan tempat proses belajar mengajar, area kegiatan anak, tempat ibadah, angkutan umum (Jurnal kesehatan masyarakat)

4. Cukai rokok : Pungutan negara yang dikenakan terhadap barang2 tertentu yang memiliki sifat dan karakteristik tertentu, yaitu yang konsumsinya perlu dikendalikan, peredarannya perlu diawasi, pemakiannya dapat timbulkan dampak negatif bagi masyarakat / lingkungan. Barang2 yang dikenai cukai misalnya alkohol, rokok, ciggarete. Pajak dari penjualan rokok.II. Identifikasi Permasalahan etik pada kasus Mengganggu otonomi orang lain, ganggu hak orang lain untuk menghirup udara bebas asap rokok karena adanya perokok

III. Mengapa masalah tersebut dianggap sebagai masalah etik? Nilai/prinsip/norma apa yang dipertaruhkan?

Melanggar prinsip dari etik respect for autnomies prinsip lain yaitu beneficient (harus bermanfaat) , dan maleficent (tidak merugikan).IV. Bagaimana anda melihat masalah tersebut dari sudut pandang individu (atau pihak2) yang terlibat didalamnya? Nilai2/norma2/prinsip2 apa yang dipertimbangkan oleh masing2 individu tersebut? Perokok ( otonomi ( jangan sampai menganggu hak orang lain. Seperti misalnya merokok di tempat2 tertentu, di smoking area, jangan merokok di tempat2 umum. Sebagai perokok yang sudah menajdi kebiasaan sulit untuk mengubah kebiasaan tersebut

Pemerintah ( Pemerintah memulai dengan regulasi dari hal2 dasar, seperti misalnya mengurangi iklan2 rokok, membatasi perokok untuk merokok di tempat2 umum, menaikkan bea cukai rokok. Pemerintah seharusnya meratifikasi konvensi kerangka kerja FCTC, pemerintah masih blm tegas karena ditakutkan akan berdampat pada berbagai hal, misalnya seperti bea cukai yang turun. Petani ( tetap berusaha mempertahankan pekerjaannya, supaya dapat terus menjalankan mata pencahariannya. Pegawai pabrik rokok ( Rokok menjadi sesuatu yang menguntungkan ( dapatkan sumber pencahariannya, baik dari bidang pengemasan, distribusi, dll ( banyak perusahaan rokok besar yang menyediakan berbagai fasilitas bagi karyawannya, contoh diberi tunjangan kesehatan, beasiswa, dan tunjungan2 lain. Terlepas dari mereka merokok / tidak.

Pemilik perusahaan ( 10 besar orang terkaya ( kebanyakan merupakan pemilik perusahan rokok ( perputaran uang di bisnis rokok sangat tinggi ( memiliki pengaruh yang sangat kuat untuk regulasinya. Masyarakat ( sebagai prinsip desentralisasi, masyarakat yang dikotanya sebagai produsen terbesar rokok, kotanya dapat maju dan berkembang dari hasil rokok, jadi industri rokok tetap dipertahankan.

Pandangan dari orang sekitar perokok ( Semua asap rokok itu mengganggu. Jika ke keluarga terdekat lebih ke perasaan, misal melihat orangtua sendiri merokok akan sedih perasaannya melihat orang yang disayangi merokok.

Misal teman2 sekitar yang merokok mereka juga menghargai teman2nya yang tidak merokok, mereka izin terlebih dahulu untuk merokok, jika ingin merokok memisahkan diri terlebih dahulu, walaupun non perokok tersebut minoritas. Namun ada juga yang merokok tanpa sadar diri. Jika ratifikasi turun maka cukai akan naik, tetapi beberapa rokok tidak membayar cukai maka harganya akan tetap turun, bagaimana menurut pendapat teman2? Beda problem, jika seseorang melakukan suatu tindakan, pasti ada konsekuensinya. Hal tersebut memerlukan kebijakan2 lain, seperti diadakannya razia2 untuk mengatasi rokok ilegal. Ditetapkan di UU bahwa rokok mengandung zat adiktif ( tapi masih dipromosikan di iklan ( masih bisa mengajak masayrakat secara persuasif untuk merokok ( Pemerintah kurang baik dalam proses pengawasan iklan rokok tersebut. Dilema mengenai regulasi industri rokok di indonesia 1. disatu sisi rokok sebagai zat adiktif yang dapat membahayakan, namun disisi lain rokok menghasilkan pajak cukai yang sangat besar bagi Negara. Disisi lain menimbulkan penurunan kualitas kesehatan ( peningkatan anggaran kesehatan ( akan tetap mengurangi keuangan Negara ( timbulkan kerugian bagi negara2. Dilihat dari sisi ekonomi ( petani tembakau diserap banyak oleh industri rokok, jika tidak ada perusahaan rokok bisa jadi angka pengangguran akan meningkat. Selain terjadi pengangguran juga berdampak pada bidang lain ( misal angka kriminalitas naik, intensif / APBD turun, penurunan kesejahteraan kesehatan masyarakat didaerah tersebut. Sistem dari petani tembakau ke tengkulak dihargai pemurah, jadi sebetulnya yang merasakan keuntungan adalah pemilik dari perusahaan rokok tersebut3. Dari sisi kebermanfaatan dibidang lain ( misal Djarum sebagai salah satu penggerak beasiswa olahraga (badminton). Disatu sisi melarang, tapi dapat mencetak prestasi melalui bidang lain.V. Adakah dasar hukum/aturan yang ada? Peraturan pemerintah No.19 tahun 2003 tentang pengamanan merokok, diatur mengenai iklan rokok

a. Dilakukan di media elektronik > 21.30 05.00 . Dilarang dicantumkan gambar orang merokok, tidak menyarankan orang untuk merokok. Mencantumkan bahaya merokok. Total 10% dari total durasi iklan.b. Dimedia cetak ( 15% dari total luas kolom ilan dicantumkan peringatan bahaya merokok.

c. Dilarang melakukan promosi dengan pemberian Cuma2, atau pemberian hadiah yang berupa rokok.

Secara spesifik bahwa PP ini bertujuan untuk mencegah openyakit akibat rokok bagi individu / masyarakat. Dilakukan dengan cara

a. Melindungi kesehatan masyarakat akibat kejadian penyakit akibta pengunaan rokok

b. Melindungi penduduk dari dorongan dan pengaruh iklan

c. Meningkatkan kesadaran masyarakat akibat bahaya merokok bagi kesehatan

Pasal 116 UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan lalu diperjelas di PP No.109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau, bagi kesehatan Pemerintah daerah wajib mengendalikan perokok di masing2 daerah ( pemerintah butuh peraturan nasional yang sama supaya memiliki standar yang sama. Perpres No. 28 tahun 2008 tentang kebijakan industri nasional ( Pemerintah meletakkan industri rokok dalam posisi strategis ( industri tetap dikembangkan dengan memperhatikan bidang kesehatan, kesejahteraan dengan tetap mempertahankan kearifan lokal.

UU No. 32 tahun 2002 mengatur rokok di bidang penyiaran

UU No. 33 tahun 2009 mengatur rokok dibidang perfilmanPeraturan2 tersebut mengadopsi FCTC, walaupun pemerintah belum meratifikasi peraturan tersebut. VI. Alternatif Pemecahan Masalah Perokok diberikan ruang tersendiri untuk merokok tanpa merugikan dan menjerumuskan orang lain.

Jika pemerintah ingin meratifikasi FCTC, pemerintah harus dapat menerima konsekuensinya, seperti menyediakan lapangan kerja bagi pekerja industri rokok. Pemerintah dapat memberikan solusi yang lebih jelas. Sekarang sudah ada vapor (rokok elektrik) tanpa asap ( tidak merugikan orang lain. Apakah hal tersebut menyelesaikan masalah? Justru dapat lebih membahayakan perokok jika mengisi ulang dengan bahan isi ulang yang kualitas dan mutunya buruk. Pemerintah harus tegas ratifikasi. Harus berani, dari segi pelayanan kesehatan harus diintensifkan upaya prom. Kesehatan. Dari segi ekonomi, harus sediakan lapangan kerja. Semua aspek harus bekerja. Sebagai dokter, jika ada pasien adiktif yang ingin berhenti merokok langkah apa yang dapat dilakukan? Dapat dilakukan upaya konseling bagi yang ingin berhenti merokok. Sebagai tenaga medis juga dapat menjelaskan mengenai bahaya2 merokok, misalnya menjelaskan hal2 yang terkandung dalam bungkus rokok, dapat dilakukan pencerdasan mengenai bahaya merokok. Dapat pula dilakukan rehabilitasi. Pendidikan dini, bagi siswa2 pencerdasan sejak dini tentang bahaya merokok. Dari perokok juga harus tahu tempat dan aturan merokok. Dapat pula diadakan rehabilitasi.

Bila pemerintah belum siap meratifikasi FCTC, seharusnya peraturan yang sudah ada lebih tegas. Misalnya dengan menaikkan harga rokok, atau dengan syarat2 yg harus dipenuhi dalam membeli rokok.

Harus ada ketegasan dari pemerintah dari UU yang sudah ada. Misalnya pada kegiatan konser, sponsor rokok di acara2 musik sebagai penyandang donatur tersebsar, regulasi mengenai hal2 tersebut dapat lebih ditegaskan.

Jika pemerintah sudah berniat untuk meratifikasi, pemerintah harus menanggulangi bidang2 yang akan terkena dampak dari regulasi tersebut.

Pengaturan dari berbagai pihak terkait untuk regulasi rokok. Regulasi nya dibenarkan, ditegaskan. Bagi anak2 harus dilakukan pencerdasan dan pendidikan sejak dini. Sebagai tenaga medis dapat memberikan pengetahuan dna bahaya rokok bagi masyarakat. Harus mengetahui bahaya dari nikotin ( jika telah diketahui dapat mengedukasikan kepada masyarakat ( dapat dijadikan bahan penelitian mengenai rokok.

VII. Lesson learn Dalam bioetik tidak ada yang pasti benar / tidak ada yang pasti salah. Rokok itu sebagai pisau bermata dua ( disatu sisi menguntungkan karena pemasukan Negara tinggi dari rokok, tapi dapat juga merugikan. Oleh karena itu dalam meregulasi rokok perhatikan seluruh aspek ( sehingga akhirnya tidak ada yang merasa dirugikan. Untuk menjadi Negara yang maju, janganlah maju dari sesuatu yang buruk (Alattas, 2015).