geotermal kel 6

28
PENGEMBANGAN PROYEK PANAS BUMI Kelompok 6 Frengky Anwar Pasaribu (0915051005) Satria Subkhi Arifin (0915051031) Eksplorasi Geothermal

Upload: diantoro-deka-saputra

Post on 04-Aug-2015

137 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Geotermal Kel 6

PENGEMBANGAN PROYEK PANAS BUMI

Kelompok 6Frengky Anwar Pasaribu (0915051005)Satria Subkhi Arifin (0915051031)

Eksplorasi Geothermal

Page 2: Geotermal Kel 6

OUTLINE1. Rencana Studi Kelayakan

2. Rencana Konstruksi dan Pengembangan

3. Rencana Eksploitasi dan Pemanfaatan

Page 3: Geotermal Kel 6

Rencana Studi KelayakanStudi kelayakan pada lapangan panas bumi mencakup prosedur sebagai berikut :

Penilaian kelayakan pada potensi panasbumi, Evaluasi reservoar, Rancangan teknis sumur-sumur produksi, Pemilihan jenis PLTP, kapasitas, keandalan,

semuanya terangkum dalam kajian ekonomi energi yang menilai kelayakan pengembangan lapangan panasbumi di area prospek panas bumi.

Page 4: Geotermal Kel 6

Prosedur Penilaian Kelayakan

• Aspek kelayakan teknis • Aspek kelayakan ekonomi• Aspek kelayakan sosial dan lingkungan

- Tahap Konstruksi

* Mobilisasi alat dan bahan

* Kegiatan pemboran

* Kegiatan uji produksi

* Tahap produksi

Page 5: Geotermal Kel 6

1. Aspek Kelayakan Teknis

Pengembangan panas bumi dinilai layak apabila secara teknis dapat dikerjakan. Kelayakan teknis dapat dinilai dari besarnya cadangan yang ada yang ditentukan oleh besarnya suhu reservoar yang dapat dilihat pada kajian geokimia, isotope, dan sumur-sumur pemboran eksplorasi yang ada.

Page 6: Geotermal Kel 6

2. Aspek Kelayakan EkonomiAspek ini harus bernilai ekonomis dengan cara menganalisa dan mensimulasikan perhitungan keuangan mulai tahap eksplorasi sampai dengan eksploitasi.• Eksplorasi dan konstruksi = 5 tahun• Eksploitasi = 30 tahun

Pensimulasian :• Tingkat inflasi• Tingkat suku bunga• Biaya operasi• Maintenance• Perawatan

Page 7: Geotermal Kel 6

3. Aspek Kelayakan Sosial dan LingkunganMerupakan kegiatan terpadu yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan proyek. Keberadaan proyek pengembangan panas bumi seyogianya bermanfaat atau dapat dirasakan oleh:

- Masyarakat sekitar (socially acceptable)

- Ramah lingkungan (environmental friendly).

Contoh : Program Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lindungan

Lingkungan (K3LL). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

Berdasarkan Kepmen LH No. 17 Tahun 2001 = Kewajiban pembuatan program AMDAL bagi eksploitasi dan pengembangan uap panas bumi dengan kapasitas lebih dari 55 MW.

Page 8: Geotermal Kel 6

A. Tahap Konstruksi

1. Mobilisasi Alat dan BahanKegiatan ini akan meningkatkan arus lalu lintas di daerah Panas Bumi sesuai dengan tahapan rencana kegiatan pemboran dan pembangunan PLTP.

Komponen dampak Lingkungan :- Penurunan Kualitas Udara- Peningkatan Kebisingan

Cara Mengatasi:- Dilakukan pada waktu-waktu sesuai dengan

kesibukan daerah masyarakat setempat- Menggunakan kendaraan pengangkut yang layak (Euro-2).

Dampak Kelayakan Sosial Dan Lingkungan Yang Timbul

Page 9: Geotermal Kel 6

A. Tahap Konstruksi

2. Kegiatan PemboranDampak lingkungan utama yang terjadi adalah :

A. Peningkatan Kebisingan

Operasional alat-alat berat, truk, pneumatic tool, cranes, pemboran sumur, uji produksi, uji pipa uap.

Perkiraan Intensitas Kebisingan:- Air Drilling = 120 dBa- Discharge Sumur = 120 dBa- Uji Sumur = 70-110 dBa- Mobilisasi = 90 dBa- Bleeding Sumur= 85 dBa- Mud Drilling = 80 dBa- Diesel Engines = 45-55 dBa

Solusi : Memasang Silencer atau RockMuffler pada generator.

Dampak Kelayakan Sosial Dan Lingkungan Yang Timbul

Page 10: Geotermal Kel 6

A. Tahap Konstruksi

2. Kegiatan Pemboran

B. Limbah Pemboran Limbah Padat

• Menimbulkan dampak terhadap kesuburan tanah dan kualitas air.

• Mengandung Arsen (As), Barium (B), Cadmium (Cd), Cromium (Cr), Tembaga (Cu), Timbal (Pb), Merkuri (Hg), Selenium (Se), Perak (Ag) dan Seng (Zn).

• Masih mengandung air dan tidak mengandung bahan beracun.

• Dapat ditampung pada lahan terbuka secara bertahap sesuai dengan pelaksanaan pemboran sumur.

Limbah Cair• Menimbulkan dampak terhadap kualitas air dan biota air.• Dapat dialirkan ke kolam penampungan limbah cair secara

bertahap.

Dampak Kelayakan Sosial Dan Lingkungan Yang Timbul

Page 11: Geotermal Kel 6

A. Tahap Konstruksi

3. Kajian Uji ProduksiSecara garis besar kegiatan yang dilakukan untuk menilai kelayakan pengembangan lapangan panasbumi adalah sebagai berikut : Pengkajian sistem panasbumi (geothermal resource

assesment). Menghitung besarnya sumberdaya, cadangan dan

potensi listrik. Mengkaji apakah suatu sumberdaya panasbumi

dimaksud tepat untuk dimanfaatkan sebagaipembangkit listrik.

Menentukan rencana pengembangan lapangan (steam field development) meliputi penentuan jumlah sumur produksi, injeksi dan sumur cadangan (make up well).

Dampak Kelayakan Sosial Dan Lingkungan Yang Timbul

Page 12: Geotermal Kel 6

A. Tahap Konstruksi

3. Kajian Uji Produksi…………….. Melakukan simulasi reservoir untuk

memperkirakan kinerja reservoir. Menentukan biaya pengusahaan panasbumi, Menentukan jadwal pelaksanan pekerjaan. Menentukan penyebaran investasi. Menentukan parameter‐parameter ekonomi (cash

flow, ROR, NPV, EMV dll.) Untuk masing‐masing kasus (alternatif) dibuat

analisa yang sama dan kemudian diperbandingkan satu sama lain.

Dampak Kelayakan Sosial Dan Lingkungan Yang Timbul

Page 13: Geotermal Kel 6

A. Tahap Konstruksi

4. Tahap ProduksiTerdiri dari dua jenis operasi yaitu :

- Operasi Lapangan Uap

Uap panas bumi yang diambil dari sumur-sumur produksi mengandung air yang perlu dipisahkan di dalam unit separator. Jika dibuang ke perairan terbuka, dapat menurunkan kualitas air permukaan dan gangguan pada biota air.

- Operasi PLTP

Kegiatan operasi PLTP meliputi kegiatan menara pendingin yang menghasilkan limbah cair kondensat dan pengambilan air sungai yang dapat menurunkan debit perairan setempat. Emisi gas yang tidak terkondensasi dapat menimbulkan penurunan kualitas udara. Operasional turbin pada PLTP juga dapat menimbulkan kebisingan. Kegiatan ini menganggu kehidupan flora dan fauna di sekitar lokasi.

Dampak Kelayakan Sosial Dan Lingkungan Yang Timbul

Page 14: Geotermal Kel 6

Gambar Sistem Operasi PLTU dan PLTP

Page 15: Geotermal Kel 6

Rekomendasi dan desain pengembangan PLTP

Didalam penentuan lokasi sumber PLTP bumi sangat mutlak dilaksanakan, sebagai persyaratan perlu mempelajari : Posisi steam reservoir Faktor kegempaan (seismisitas) Pemilihan lokasi PLTP

Page 16: Geotermal Kel 6

1. Posisi Steam Reservoir

Syarat reservoir geothermal yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, adalah :Jarak peresapan batuan tidak terlalu jauh.Jarak terbentuknya uap alam tidak terlalu dalamPerlu adanya suatu zone kedap airCurah hujan yang cukup untuk mensuplai air ke

reservoir.Daerahnya pernah mengalami gejala geologi

dimana terbentuk sruktur yang memungkinkan sumber panas mencapai permukaan,

Suhu reservoir menimal 200ºC

Page 17: Geotermal Kel 6

2. Faktor Kegempaan (Seismisitas)

Seismisitas sangat mempengaruhi suatu PLTP dalam hal :

Ekstraksi dan reinjeksi uap alam melahirkan gejala lokal seismiticity

Gempa bumi mengakibatkan fasilitas PLTP terpengaruh

Gempa bumi mempengaruhi operasi PLTP

Oleh karena itu didalam penentuan lokasi bangunan PLTP perlu memperhatikan gejala seismik.

Page 18: Geotermal Kel 6

3. Pemilihan lokasi PLTP

Dalam pemilihan lokasi perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : Jarak ke sumur produksi Morfologi lokasi Pondasi PLTP Acces road Tersedianya tanah ( tidak ada konflik dalam penggunaan) Pemilihan material / bahan bangunan untuk peralatan

pada PLTP bumi. Tersedianya air Faktor cuaca dan sekelilingnya Umur (life time) cadangan uap

Page 19: Geotermal Kel 6

Rencana Konstruksi dan Pengembangan

Pada tahap konstruksi proyek perlu melakukan kegiatan pengeboran sumur pengembangan meliputi sumur eksploitasi/produksi, sumur injeksi, dan sumur subsitusi (sumur pengganti apabila sumur yang dibor gagal memproduksi fluida/uap).

Dalam melakukan rencana konstruksi dan pengembangan ini dilakukan beberapa tahap, yaitu:

1. Rencana pengembangan lapangan uap

2. Rencana konstruksi power plant

3. Commisioning

Page 20: Geotermal Kel 6

1. Rencana pengembangan lapangan uap

Perencanaan pengembangan lapangan uap atau steam above ground system (SAGS) pada lapangan panas bumi meliputi rencana kerja dan ruang lingkup kegiatan sbb :

a. Persiapan

b. Pengembangan lapangan uap

c. Pemipaan

Page 21: Geotermal Kel 6

a. Persiapan Kegiatan persiapan mencakup perijinan, daftar induk master list eksploitasi, pembebasan lahan (untuk lapangan uap, pemipaan, SAGS dan power plant), pengadaan (tender) jasa konstruksi (sipil & mekanikal), jasa pengadaan barang/material sumur (wellhead, casing dll.), pengadaan material SAGS dan Power Plant. Bersamaan dengan kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan proses Power Purchase Agreement (PPA) dengan PT. PLN (persero).

1. Rencana pengembangan lapangan uap

Page 22: Geotermal Kel 6

b. Pengembangan Lapangan Uap Kegiatan pengembangan lapangan uap meliputi pengadaan material sumur (wellhead, casing, dll.), konstruksi infrastruktur, mobilisasi fasilitas pemboran (drilling rig unit) dan pelaksanaan pemboran serta uji sumur. Dalam usaha untuk mengembangkan lapangan uap, terlebih dahulu harus ditentukan jumlah sumur yang akan dibor untuk sumur produksi, sumur pengganti dan sumur injeksi.

Pada kegiatan ini dilakukan 3 tahap rencana pengembangan, dengan menggunakan beberapa sumur-sumur produksi, pengganti, dan injeksi sesuai dengan kebutuhan. Pada tahap 1 dan 2 digunakan 10 sumur, sedangkan pada tahap 3 digunakan 14 sumur.

1. Rencana pengembangan lapangan uap

Page 23: Geotermal Kel 6

c. PemipaanTapak bor diwakill sistem cluster 3 - 4 sumur produksi untuk setiap well pad. Jika memungkinkan, lokasi well pad sumur injeksi disesuaikan dengan topografi agar sistern reinjeksi dapat berlangsung secara gravitasi. Sesuai jumlah sumur di masing-rnasing well pad, sistem pemipaan fluida direncanakan sebagai berikut :

1. Dari masing-masing sumur, fluida 2 phasa dialirkan ke separator

2. Dari masing-masing Separator dalam satu well pad:

(a) Uap digabungkan pada pipa utama dialirkan ke Header

(b) Brine digabungkan pada pipa utama, dialirkan ke sumur injeksi

3. Dari Header:

(a) Uap dialirkan ke PLTP

(b) Pada waktu uji/emergensi, uap dialirkan ke vent structure / rack

4. Dari PLTP : Kondensat dialirkan ke sumur injeksi.

Ideal jarak pemipaan dari masing-masing well pad sampai Header (di area power plant) adalah kurang dari 3 km.

1. Rencana pengembangan lapangan uap

Page 24: Geotermal Kel 6

2. Rencana konstruksi power plant

Sesuai besaran suhu reservoar panas bumi yang diperkirakan (280ºC) bahwa lapangan panas bumi prospek area memiliki entalpi tinggi (high enthalpy). Secara isenthalpic fluida panas bumi dengan suhu reservoar 280ºC diasumsikan dapat menghasilkan 30% uap. Berdasarkan diagram segitiga CL-SO4-HCO3 dipastikan bahwa produksi sumur di area prospek berupa aliran fluida 2 fasa (uap + air). Pengusaha perlu merencanakan pemilihan jenis pembangkit PLTP prospek Unit-l, Unit-2, dan Unit-3 dari jenis Single Flash Steam Cycle.

Page 25: Geotermal Kel 6

Dalam mebuat Rencana sistem PLTP proyek panas bumi hal-hal yang harus disiapkan dan diperhatikan adalah :

1. Sistem kepala sumur (wellhead sistem). .

2. Pemisah (Separator)

3. Sistem pengumpul uap (steam gathering system)

4. “Header”

5. Turbin panas bumi (Geothermal steam turbine)

6. Generator

7. Kondensasi & sistem pengurai gas

8. Sirkulasi sistem air (Circulating water system)

9. Sistem steam scrubber

10. Sistem saringan batu (rock muffler)

11. Menara pendingin (cooling tower)

12. Sistem pendingin peralatan (auxiliary coaling system)

13. lnstrumen dan sistem utilitas udara

14. Sistem perlindungan kebakaran

2. Rencana konstruksi power plant

Page 26: Geotermal Kel 6

3. Commisioning

Commisioning akan dilakukan setelah pihak PLN melakukan pengujian seluruh fasilitas pernbangkit dan sistem interkoneksi kelistrikan WKP tersebut ke dalam sistem jaringan transmisi PLN di gardu induk. Selesainya tahapan commisioning ini, juga mengindikasikan bahwa transaksi jual beli listrik sudah dimulai (Commercial Operatian Date, COD).

Page 27: Geotermal Kel 6

Rencana Eksploitasi dan Pemanfaatan

Setelah semua rencana dibuat dari mulai studi kelayakan hingga pengembangan lapangan panas bumu dilakukan pembuatan rencana yang terakhir, yaitu :

1. Produksi Listrik

2. Operasi dan pemeliharaan• Monitor Lapangan• Manajemen Reservoar• Power plant overhoul• Workover sumur• Pengeboran sumur make up• Community development/CSR

Page 28: Geotermal Kel 6

TERIMA KASIH