amami kel 6
TRANSCRIPT
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
1
AAK NASIONAL SURAKARTA
ANALISIS LEMAK
Presenting by:
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
2
34
5
Ilham
Romadhona
A102.09.021
Handini Wahyu
Yan Maulani A102.09.019
Hasti Putri
Hapsari
A102.09.020
Intan Arum
Nugraheni
A102.09.022
2
1
Ira Dwi
Pangestu
A102.09.023
LEMAK
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
3
Lipid /Lemak merupakan senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam air, yang dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform, benzol atau eter.
Lipid disimpan didalam tubuh dalam bentuk trigliserida
Struktur molekulnya kaya akan rantai unsur karbon(-CH2-CH2-CH2-)sehingga lemak mempunyai sifat hydrophob.
04/22/2023
ASAM LEMAK
Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
4
Asam lemak merupakan
penyusun utama lipid (dalam 100
gram lipid terdapat 95%
asam lemak) dan bahan baku untuk semua lipida pada
makhluk hidup.
Struktur umum asam lemak:
Kepala : hidropilik
Ekor : hidropobikSehingga asam
lemak dikatakan mempunyai sifat
amfipatik
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
5
FUNGSI LEMAK
Menambah kalori serta memperbaiki tekstur dan cita rasa bahan pangan.
Sumber energy yang efektif bagi tubuh
Transportasi metabolik sumber energi
Sumber zat untuk sintesa bagi hormon,kelenjar empedu.
Media penghantar panas.
Mencegah penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan cholesterol
Sumber vitamin dan pelarut bagi vitamin A, D, E, K dan sebagai pelindung organ.
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1 6
LEMAK
Nabati
Kacang-kacangan
jagung
zaitun
alpokat
Hewani
ikan
daging
susu
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
Klasifikasi Lipid Menurut Bloor
7
lipid
sederhana
Lemak netral
Majemuk
Fosfolipid glikolipid
turunan
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
Perbedaan Lipid sedeharna
lipid majemuk
Lipid turunan
DEFINISIMerupakan lipid netral
Merupakan lipid yang komplek
Merupakan senyawa yang dihasilkan bila lipid sederhan
atau lipid majemuk
terhidrolisis
CONTOHMonogliserida,
digliserida, trigliserida
Fosfolipid, glikolipid
asam lemak, sterol
(kolesterol, ergosterol,dsb)
, alkohol padat, aldehid, keton bodies.
8
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
Perbedaan Lemak dengan Minyak
Keterangan Lemak MinyakAsam lemak
jenuhTinggi Rendah
Asam lemak tak jenuh
Rendah Tinggi
Suhu kamar Padat CairIkatan rangkap Tidak ada Ada
Titik lebur Tinggi Rendah
9
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
Rantai HidrokarbonAsam Lemak Jenuh Asam Lemak Tidak Jenuh
10
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
Kerusakan Lemak / Minyak
11
Penyerapan bau
Hidrolisa
Reaksi Oksidasi
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
Jenis Uji pada LIPIDAnalisis lipid mempunyai 2 metode, yaitu :
12
ANALISIS KUALITATIF 1 Mengetahui sifat yang terdapat pada lipid ( kelarutan / kepolaran, kejenuhan lipid dan ketengikan lipid)
Tujuan :
Uji Kelarutan LIPID
Uji Akrolein
Uji Ketidakjenuhan LIPID
Uji Ketengikan LIPID
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
Uji Kelarutan LIPID
Sampel lipid cair : sepuluh tetes. Sampel Lipid padat : seujung
sendok
13
Pelarut 2ml Sampel lipid
PROSEDUR :
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
Hasil :
14
Hampir semua minyak dan lemak larut pada pelarut nonpolar
( kloroform dan eter )
Gambar 1. Margarin, Asam Stearat, Minyak
Kelapa, Gliserol
Gambar 2. Mentega, Asam Asetat, Asam Oleat
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
Uji Akrolein
Tujuan : Menentukan keberadaan gliserin/lemakParameternya : Bau akrolein ( seperti abu alkohol)
15
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
Prosedur
Hasil : Bau yang dihasilkan dari proses pembakaran diidentifikasi.
16
KHSO4 pertam
a
Sampel lipid
KHSO4 kedua
Sampai mendidih di api bunsen
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1 17
Hasil
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
Uji Ketidakjenuhan LIPID
18
Chloroform 2 ml Sampel lipid
3-5 tetes bromin
Parameter pengujian Adanya reaksi positif ( berupa timbulnya warna merah saat ditetesi ion Hubs )Asam lemak tidak jenuh adanya timbul warna merah yang semakin lama pudar.Asam lemak jenuh timbul warna merah tetapi tidak pudar
Lipid hasil pengujian
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
Uji Ketengikan LIPIDTujuan Mengetahui oksidasi lipid
19
Parameter Larutan putih = tidak tengik Larutan merah muda = tengik
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
Click icon to add picture2.1 Penetapan Kadar Lemak
20
Analisis Kuantitatif2
Cara HCL dengan alat soxhlet
2.2 Parameter Lemak / Minyak
Uji KetengikanBilangan Penyabunan Bilangan AsamBilangan Iodium
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
2.1. Penentuan Kadar Minyak/Lemak
2.1.1 Ekstraksi dengan alat Soxhlet
21
Dalam penentuan kadar minyak atau lemak, bahan yang diuji harus cukup kering, karena jika masih basah selain memperlambat proses ekstraksi, air dapat turun ke dalam labu dan akan mempengaruhidalam perhitungan (Ketaren, 1986:36)
!!Merupakan cara ekstraksi yang efisien, karena pelarut yang digunakan dapat diperoleh kembali
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1 22
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
Prosedur penentuan kadar lemak menurut Analisis Biokimia Minyak Kelapa Hasil Ekstraksi
secaraFermentasi BI O DI V E RS I T AS Vol. 9, No. 2, April
92 2008, hal. 91-95
23
Sampel sebanyak 1 g yang telah dikeringkan dalam oven selama ± 30 menit, ditempatkan ke dalam kertas saring yang telah diketahui bobotnya.
Kertas saring dimasukkan ke dalam soxhlet dan diekstraksi dengan eter selama 5 jam
Sampel dikeluarkan dari soxhlet, lalu dikeringkan dalam oven, didinginkan dalam desikator,selanjutnya ditimbang sampai bobotnya tetap
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
RUMUS
a = bobot sampel,b = bobot sampel dan kertas saring sebelum
ekstraksi, c = bobot sampel dan kertas saring setelah ekstraksi.
24
Kadar lemak = b-c x 100% a
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
Bilangan Peroksida
25
2.2. Parameter Lemak / Minyak2.2.1. Uji Ketengikan
Tujuan : identifikasi tingkat oksidasi minyak
Minyakyang mengandung asam- asam lemak tidak jenuh dapat teroksidasi oleh oksigen yangmenghasilkan suatu senyawa
peroksida
Metode Iodometri
Minyak dilarutkan ke dalam larutan asam asetat glacial-kloroform (3:2) + KI
Terjadi reaksi KI dalam suasana asam dengan peroksida yang akan
membebaskan I2
Titrasi dengan larutan standar natrium tiosulfat
adalah mengukur kadar peroksida dan hidroperoksida yang terbentuk pada tahap awal reaksi oksidasi lemak
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
Lanjutan Bilangan peroksida
26
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
2.2.2. Bilangan Penyabunan Bilangan yang menunjukkan jumlah mg KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan 1 gram lemak/minyak.
27
Tujuan : untuk mengetahui ada tidaknya lemakPrinsip : penetralan asama basa
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1 28
Bilangan penyabunan
Ditimbang dengan teliti minyak 3 gram
dalam erlemeyer 200 mL.
Kemudian dilarutkan dalam 50 mL larutan KOH alkoholis
Kemudian tutup dengan pendingin balik dan didihkan dengan hati- hati (dengan penangas air) selama 30 menit
dinginkan dan ditambah dengan beberapa tetes indikator pp dan kelebihan larutan KOH 0,5 N ini di titrasi dengan larutan
standar 0.5 N HCl.
Analisis bilangan penyabunan pada minyak kelapa yang dibuat secara enzimatik
Untuk kelebihan larutan KOH ini diperlukan blangko yaitu prosedurnya sama tetapi tanpa minyak
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
bilangan yang menunjukkan jumah mg KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak
bebas yang terdapat dalam 1 gram lemak/minyak
2.2.3. Bilangan Asam
29
Timbang minyak kurang lebih 5 gram,
masukkan dalam
erlenmeyer
ditambah 95 % alkohol sebanyak 50 mL
Kemudian dipanaskan selama 10 menit dalam labu didih sambil diaduk dengan pengaduk magnet dan ditutup dengan pendingin balik untuk melarutkan asam lemak bebasnya.
Setelah dingin larutan minyak dititrasi dengan 0,1 N larutan KOH (kalium hidroksida) standar memakai indikator pp (phenolphtalein).
Titik akhir titrasi tercapai apabila terbentuk warna merah muda yang tidak hilang selama setengah menit
Sudarmadji, dkk., 1997PROSEDUR
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
2.2.4. Bilangan Iodium
30
bilangan yang menunjukkan jumlah gram Iodium yang diserap oleh 100 gram lemak/minyak (cara
Hanus dan Wijs )timbang minyaksebanyak 1 gram dalam erlenmeyer bertutup,+ 20 mL kloroform dan25 mL larutan Wijs
biarkan ditempat yang gelap selama 30 menit dengan kadangkadang digojog.
Setelah 30 menit ditambahkan 25 mL KI 10 % dan 100 mL aquades
panas 25 mL larutan Wijs dan ditambahkan KI 10% diencerkan dengan 100 mL aquades yang telah didihkan dan dititrasi dengan larutan natrium thiosulfat
segera dititrasi dengan larutan natrium thiosulfat 0,1 N hingga larutan kuning pucat
kemudian ditambahkan larutan amilum 2mL, titrasi dilanjutkan
hingga warna biru hilang.
blangko
(AM Effendi / Indonesian Journal of Chemical Science 1 (1) (2012)
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1
DAFTAR PUSTAKASoeka, Yati Sudaryati dkk. 2008. Analisis Biokimia Minyak Kelapa Hasil Ekstraksi secara Fermentasi.Bogor: LIPI (Biodiversitas ISSN:1412-033X
Volume 9, Halaman: 91-95)
Aminah,Siti. 2010. Bilangan Peroksida Minyak Goreng Curah Dan Sifat Organoleptik
Tempe Pada Pengulangan Penggorengan.Semarang : Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. (Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 01 No. 01)
Ketaren, S. (1986). Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: UI-Press.
Sudarmadji, Slamet, Suhardi, Bambang Haryono. (1989). Analisa Bahan Pangan dan Pertanian. Yogyakarta: PAU Pangan dan Gizi UGM.
(AM Effendi / Indonesian Journal of Chemical Science 1 (1) (2012)
31
04/22/2023 Kelompok 5 AAK Nasional 2B1 32
TERIMA KASIH