makalah kimia amami kuang daftar isi

27
MAKALAH KIMIA AMAMI SIKLUS HIDROLOGI DISUSUN OLEH : Khansha Nur A L A102.09.025 Latifah Istiqomah A102.09.026 Liris Widiowati S S A102.09.027 Luvena Wanda V A102.09.028 Maria Regina Sagita P M A102.09.029 Mega Pujiana Wati A102.09.030

Upload: william-gonzales

Post on 23-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

siklus hidrologi

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kimia Amami Kuang Daftar Isi

MAKALAH KIMIA AMAMI

SIKLUS HIDROLOGI

DISUSUN OLEH :

Khansha Nur A L A102.09.025

Latifah Istiqomah A102.09.026

Liris Widiowati S S A102.09.027

Luvena Wanda V A102.09.028

Maria Regina Sagita P M A102.09.029

Mega Pujiana Wati A102.09.030

AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA

2014/2015

Page 2: Makalah Kimia Amami Kuang Daftar Isi

KATA PENGANTAR

 Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan

makalah tentang Siklus Hidrologi ini dengan baik meskipun banyak kekurangan

didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Purwati selaku Dosen mata

kuliah Kimia Analisa Makanan Minuman yang telah memberikan tugas ini kepada

kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah,

dan juga bagaimana membuat sampah menjadi barang yang berguna. Kami juga

menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh

dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan

demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,

mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami

sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila

terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan

saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Surakarta, Maret 2015

Penulis

Page 3: Makalah Kimia Amami Kuang Daftar Isi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................... 1

B. Tujuan ................................................................................ 1

C. Manfaat .............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Anatomi Buli-Buli ................................................................3

B. Histologi Buli-Buli ...............................................................3

C. Karsinoma Buli-Buli.................................................................4

D. Klasifikasi Karsinoma Buli-Buli ........................................... 5

E. Etiologi dan patofisiologi karsinoma buli-buli......................... 6

F. Gejala Klinis......................................................................... 8

G. Terapi ..................................................................................9

H. Pemeriksaan sitologi............................................................ 10

I. Hasil Pengamatan Mikroskop ..............................................12

BAB IV PENUTUPAN

A. Kesimpulan .......................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................14

Page 4: Makalah Kimia Amami Kuang Daftar Isi

ISI

A. Pengertian Badan Air dan Karateristik

Badan air merupakan kumpulan air yang besarnya bergantung

kepada bentuk relier permukaan bumi, suhu, curah hujan, kesarangan

batuan pembendungan, dll. Contohnya : Sungai, rawa, danau, laut, dan

samudra.

Badan air dicirikan oleh tiga komponen utama, yaitu komponen

hidrologi, komponen fisika-kimia, dan komponen biologi. Penilaian

kualitas suatu badan air harus mencakup ketiga komponen tersebut,

yaitu :

1. Air Permukaan

Air tawar berasal dari dua sumber, yaitu air permukaan dan

air tanah. Air permukaan adalah air yang berada di sungai, danau,

waduk, rawa, dan badan air lain, yang tidak mengalami infiltrasi

ke bawah tanah. Sekitar 69% air yang masuk ke sungai berasal

dari hujan, pencairan es/salju, dan sisanya berasal dari air tanah.

Air hujan yang jatuh ke bumi dan menjadi air permukaan

memiliki kadar bahan bahan terlarut atau unsur hara yang sangat

sedikit. Air hujan biasanya besifat asam,dengan nilai pH sekitar

4,2. Hal ini disebabkan air hujan melarutkan gas-gas yang terdapat

di atmosfer. Setelah jatuh ke permukaan bumi, air hujan

mengalami kontak dengan tanah dan melarutkan bahan-bahan

yang terkandung di dalam tanah.

Perairan permukaan diklasifikasikan menjadi dua kelompok

utama, yaitu badan air tergenang dan badan air mengalir.

a. Perairan tergenang

Perairan tergenang meliputi danau, kolam, waduk,

rawa, dan sebagainya. Perairan tergenang, khususnya

danau, biasanya mengalami stratifikasi secara vertikal

akibat perbedaan intensitas cahya dan perbedaan suhu

Page 5: Makalah Kimia Amami Kuang Daftar Isi

pada kolom air yang terjadi secara vertikal. Arus air

danau dapat bergerak ke berbagai arah. Paerairan danau

biasanya memiliki stratifikasi kualitas air secara

vertikal. Stratifikasi ini tergantung pada kedalaman dan

musim.

b. Perairan mengalir

Salah satu contoh perairan mengalir adalah sungai.

Sungai dicirikan oleh arus yang searah relatif kencang,

dengan kecepatan berkisar antara 0,1 – 1,0 m/detik,

serta sangat dipengaruhi oleh waktu, iklim, dan pola

drainase. Pada perairan sungai, biasanya terjadi

percampuran massa air secara menyeluruh dan tidak

terbentuk stratifikasi vertikal kolom air seperti pada

perairan tergenang. Kecepatan arus, erosi, dan

sedimentasi merupakan fenomena yang biasa terjadi di

sungai sehingga kehidupan flora dan fauna sangat

dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut.

2. Air tanah

Air tanah merupakan air yang berada di bawah permukaan

tanah. ditemukan pada akifer. Pergerakan air tanah sangat lambat;

kecepatan arus berkisar antara 10-10 – 10 -3. Air tanah biasanya

memiliki kandungan besi relatif tinggi. Jika air tanah mengalami

kontak dengan udara dan mengalami oksigenasi, ion ferri pada

ferri m/detik dan dipengaruhi oleh porositas, permeabilitas dari

lapisan tanah, dan pengisian kembali air. Karakteristik utama yang

membedakan air tanah dari air permukaan adalah pergerakan yang

sangat lambat dan waktu tinggal yang sangat lama, dapat

mencapai puluhan bahkan ratusan tahun. Karena pergerakan yang

lama tersebut, air tanah akan sulit untuk pulih kembali jika

mengalami pencemaran.

Page 6: Makalah Kimia Amami Kuang Daftar Isi

Jika laju pengambilan air tanah pada akifer melebihi laju

pengisiannya maka akan terjadi penurunan volume air tanah dan

penambahan volume udara yang besarnya setara dengan volume

air yang dikeluarkan dari akifer. Kondisi ini memunkinkan

terjadinya penurunan muka tanah. Pengambilan air tanah akan

mengubah aliran air tanah. Bersamaan dengan keluarnya air dari

akifer, tekanan hidrostatik air tanah mengalami penurunan

sehingga aliran air tanah dari arah laut akan mengisi daerah yang

disedot airnya tersebut.

B. Jenis – jenis Air

Air merupakan sumber utama bagi kelangsungan kehidupan di

muka bumi ini, air hampir menutupi 71% permukaan bumi. Air di katakan

sebagai sumber kehidupan karena tanpa air manusia, hewan dan tumbuhan

serta penghuni kehidupan dimuka bumi ini tidak bisa berlangsung.

Sedangkan pembagian jenis - jenis air di kategorikan menjadi dua bagian,

diantaranya ialah :

1. Air Tanah

Air tanah adalah air yang berada di bawar permukaan tanah.

Air tanah dapat kita bagi lagi menjadi dua, yakni air tanah preatis

dan air tanah artesis.

a. Air Tanah Preatis

Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari

permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air /

impermeable.

b. Air Tanah Artesis

Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta

berada di antara dua lapisan kedap air.

2. Air Permukaan

Air pemukaan adalah air yang berada di permukaan tanah dan

dapat dengan mudah dilihat oleh mata kita. Contoh air permukaan

seperti laut, sungai, danau, kali, rawa, empang, dan lain

Page 7: Makalah Kimia Amami Kuang Daftar Isi

sebagainya. Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis

yaitu :

a. Perairan Darat

Perairan darat adalah air permukaan yang berada di atas

daratan misalnya seperti rawa-rawa, danau, sungai, dan lain

sebagainya.

b. Perairan Laut

Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan

luas. Contohnya seperti air laut yang berada di laut.

C. Pengertian Siklus Hidrologi

Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segala

bentuknya (cairan, padat dan gas) pada, dalam dan di atas permukaan

tanah. Pada prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu

aliran yang dinamakan “siklus hidrologi”. Menurut Suyono (2006) Siklus

hidrologi adalah air yang menguap ke udara dari permukaan tanah dan

laut, berubah menjadi awan sesudah melalui beberapa proses dan

kemudian jatuh sebagai hujan atau salju ke permukaan laut atau daratan.

Menurut CD. Soemarto, 1999, Siklus hidrologi adalah gerakan air laut ke

udara, kemudian jatuh ke permukaan tanah, dan akhirnya mengalir

kembali ke laut.

Dalam siklus hidrologi ini terdapat beberapa proses yang saling

terkait, yaitu antara proses hujan (presipitation), penguapan (evaporation),

transpirasi, infiltrasi, perkolasi, aliran limpasan (runoff), dan aliran bawah

tanah. Konsep siklus hidrologi adalah bahwa jumlah air di suatu luasan

tertentu di hamparan bumi dipengaruhi oleh masukan (input) dan keluaran

(output) yang terjadi. Unsur –unsur siklus hidrologi adalah :

1. Evaporasi : penguapan dari badan air secara langsung.

2. Transpirasi : penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan.

3. Respirasi : penguapan air dari tubuh hewan dan manusia.

4. Evapotranspirasi : perpaduan evaporasi dan transpirasi.

Page 8: Makalah Kimia Amami Kuang Daftar Isi

5. Kondensasi : proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air

sebagai hasil pendinginan.

6. Presipitasi : segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke

bumi yang meliputi hujan air, hujan es, hujan salju.

7. Infiltrasi : air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke

dalam tanah.

8. Perkolasi : air yang meresap terus sampai kedalaman tertentu

hingga mencapai air tanah atau Groundwater.

9. Run off : air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit,

sungai, hingga menuju laut.

D. Pembagian Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi secara umum dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

1. Siklus Pendek atau Kecil

Air laut mengalami penguapan terjadi proses kondensasi atau

pengembunan membentuk awan terjadi hujan yang turun di

kawasan laut.

Gambar 1.1

2. Siklus Sedang

Terjadi penguapan di laut terjadi kondensasi atau pengembunan

membentuk awan awan terbawa angin menuju ke daratan terjadi

hujan di daratan air hujan mengalir ke sungai air hujan mengalir

kembali lagi ke lautan.

Page 9: Makalah Kimia Amami Kuang Daftar Isi

Gambar 1.2

3. Siklus Panjang

Air laut menguap terbentuk uap air uap air mengalami

kondensasi ( pengembunan ) membentuk awan yang mengandung

kristal es awan terbawa oleh angin menuju ke daratan yang lebih

tinggi terjadi hujan salju atau es di pegunungan yang tinggi

terbentuk endapan bongkahan es di puncak gunung dengan adanya

gaya grafitasi es meluncur ke tempat yang lebih rendah es mencair

menjadi air air mengalir melalui sungai air sungai menuju ke

laut air kembali lagi ke laut.

Page 10: Makalah Kimia Amami Kuang Daftar Isi

E. Penggolongan / Klasifikasi Air

Menurut Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990

mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut

peruntukannya.Adapun penggolongan air menurut peruntukannya adalah

sebagai berikut :

1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara

langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.

Contohnya : Mata air pegunungan.

2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air

minum.

Contohnya : Air sungai.

3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan

perikanan dan peternakan.

Contohnya : Air laut.

4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan

pertanian, usaha di perkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga

air.

Contohnya : Air tanah dangkal dan air tanah dalam

F. Pencemaran Air

Istilah pencemaran air atau polusi air dapat dipersepsikan berbeda

oleh satu orang dengan orang lainnya mengingat banyak pustaka acuan

yang merumuskan definisi istilah tersebut, baik dalam kamus atau buku

teks ilmiah. Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan

Pemerintah, sebagai turunan dari pengertian pencemaran lingkungan hidup

yang didefinisikan dalam undang-undang. Dalam praktek operasionalnya,

pencemaran lingkungan hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh,

melainkan sebagai pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan

hidup, seperti pencemaran air, pencemaran air laut, pencemaran air tanah

dan pencemaran udara. Dengan demikian, definisi pencemaran air

mengacu pada definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU

tentang lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997.

Page 11: Makalah Kimia Amami Kuang Daftar Isi

Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air,

pencemaran air didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah masuknya

atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke

dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke

tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan

peruntukannya” (Pasal 1, angka 2). Definisi pencemaran air tersebut dapat

diuraikan sesuai makna pokoknya menjadi 3 (tiga) aspek, yaitu aspek

kejadian, aspek penyebab atau pelaku dan aspek akibat (Setiawan, 2001).

Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab terjadinya

pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup, zat, energi atau

komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air tercemar.

Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur pencemar,

yang pada prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat

rutin, misalnya buangan limbah cair. Aspek pelaku/penyebab dapat yang

disebabkan oleh alam, atau oleh manusia. Pencemaran yang disebabkan

oleh alam tidak dapat berimplikasi hukum, tetapi Pemerintah tetap harus

menanggulangi pencemaran tersebut. Sedangkan aspek akibat dapat dilihat

berdasarkan penurunan kualitas air sampai ke tingkat tertentu. Pengertian

tingkat tertentu dalam definisi tersebut adalah tingkat kualitas air yang

menjadi batas antara tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai

batas) dan tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau

melewati batas). Ada standar baku mutu tertentu untuk peruntukan air.

Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 ayat 3

terkandung makna bahwa air minum yang dikonsumsi masyarakat, harus

memenuhi persyaratan kualitas maupun kuantitas, yang persyaratan

kualitas tettuang dalam Peraturan Mentri Kesehatan No. 146 tahun 1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Sedangkan parameter

kualitas air minum/air bersih yang terdiri dari parameter kimiawi, fisik,

radioaktif dan mikrobiologi, ditetapkan dalam PERMENKES 416/1990.

Page 12: Makalah Kimia Amami Kuang Daftar Isi

G. Pengolahan Air Limbah Secara Sederhana

Pengolahan air limbah untuk melindungi lingkungan hidup dari

pencemaran. Secara ilmiah sebenarnya lingkungan mempunyai daya

dukung yang cukup besar terhadap gangguan yang timbul karena

pencemaran air limbah tersebut. Namun demikian, alam tersebut

mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya sehingga air

limbah perlu diolah sebelum dibuang. Beberapa cara sederhana

pengolahan air buangan antara lain.

1. Pengenceran (Dilution)

Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup

rendah kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi dengan

makin bertambahnya penduduk, yang berarti makin meningkatnya

kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu

banyak dan diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula maka cara

ini tidak dapat dipertahankan lagi.

Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya

bahaya kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada,

pengendapan yang akhirnya menimbulkan pendangkalan terhadap

badan-badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya.

Selanjutnya dapat menimbulkan banjir.

2. Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)

Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar

matahari, ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses

pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan ke dalam kolam besar

berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan

dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus

jauh dari daerah pemukiman dan di daerah yang terbuka sehingga

memungkinkan sirkulasi angin dengan baik. Cara kerjanya antara lain

sebagai berikut:

Empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini

adalah sinar matahari, ganggang, bakteri, dan oksigen. Ganggang

Page 13: Makalah Kimia Amami Kuang Daftar Isi

dengan butir klorofil dalam air limbah melakukan proses fotosintesis

dengan bantuan sinar matahari sehingga tumbuh dengan subur.

Pada proses fotosintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O

dan CO2 oleh klorofil dibawah pengaruh sinar matahari terbentuk O2

(oksigen). Kemudian oksigen ini digunakan oleh bakteri aerobik untuk

melakukan dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam air

buangan. Disamping itu terjadi pengendapan. Sebagai hasilnya nilai

BOD dari air limbah tersebut akan berkurang sehingga relatif aman

bila akan dibuang ke dalam badan-badan air (sungai, danau, dan

sebagainya).

3. Irigasi

Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali dan

air akan merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding

parit-parit tersebut. Dalam keadaan tertentu air buangan dapat

digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan

sekaligus berfungsi untuk pemupukan. Hal ini terutama dapat

dilakukan untuk air limbah dari rumah tangga, perusahaan susu sapi,

rumah potong hewan, dan lain-lainnya di mana kandungan zat-zat

organik dan protein cukup tinggi yang diperlukan oleh tanam-tanaman.

4. Penyaringan Air

a. Saringan Kain Katun.

Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun

merupakan teknik penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air

keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih.

Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme

kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada

ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.

b. Saringan Kapas

Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih

baik dari teknik sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan

kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan

Page 14: Makalah Kimia Amami Kuang Daftar Isi

air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh.

Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas

yang digunakan.

c. Aerasi

Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara

mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke

dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen

sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat

dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut

dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara

cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat

dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.

d. Saringan Pasir Lambat (SPL)

Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat

dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil

pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring

air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian

melewati lapisan kerikil.

e. Saringan Pasir Cepat (SPC)

Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat,

terdiri atas lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian

bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan

dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow).

Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati

lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan

pasir.

f. Gravity-Fed Filtering System

Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari

Saringan Pasir Cepat(SPC) dan Saringan Pasir Lambat(SPL). Air

bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air disaring

menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil penyaringan

Page 15: Makalah Kimia Amami Kuang Daftar Isi

tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan

Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut

diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih

baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar

dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa / multi

Saringan Pasir Lambat.

g. Saringan Arang

Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir

arang dengan tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini

sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air

baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang

batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang

aktif.

h. Saringan air sederhana / tradisional

Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi

dari saringan pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan

tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang

juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut

kelap

i. Saringan Keramik

Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang

lama sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan

darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui

elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan

campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh

bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air

baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan

menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah

penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan

jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik

Page 16: Makalah Kimia Amami Kuang Daftar Isi

ini dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut

pada air yang mengalir.

j. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu

Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan

keramik. Air disaring dengan menggunakan pori-pori dari batu

cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa

Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air

yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi sawah.

Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari

jempeng relatif rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi

SPC.

k. Saringan Tanah Liat.

Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih

dahulu dibentuk khusus pada bagian bawahnya agar air bersih

dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya.

Page 17: Makalah Kimia Amami Kuang Daftar Isi

DAFTAR PUSTAKA

Asdak, C. 2004. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada

University Press

Suyono, S. 2006. Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta : Pradnya Paramita

Purnomo, Harsoyo. 2006. Dasar-dasar Ilmu Lingkungan. Semarang : Semarang

Press 

Soemarto, CD. 1999. Hidrologi Teknik. Erlangga : Jakarta

Supardi, Imam. 2003. Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung : P.T.

Alumni

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/af/

Watercyclebahasaindonesiahigh.jpg - Gambar 1.3

Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan

Masyarakat. Cet. ke-2 . Jakarta : Rineka Cipta.

Sarudji D. et Al. 2001. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PUSDIKNAKES.

Jakarta :Bhakti Husada