makalah kimia amami kuang daftar isi

29
MAKALAH KIMIA AMAMI SIKLUS HIDROLOGI DISUSUN OLEH : Khansha Nur A L A102.09.025 Latifah Istiqomah A102.09.026 Liris Widiowati S S A102.09.027 Luvena Wanda Valiani A102.09.028 Maria Regina Sagita P M A102.09.029 Mega Pujiana Wati A102.09.030 AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA

Upload: william-gonzales

Post on 16-Nov-2015

51 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

amami

TRANSCRIPT

MAKALAH KIMIA AMAMISIKLUS HIDROLOGI

DISUSUN OLEH : Khansha Nur A LA102.09.025Latifah IstiqomahA102.09.026Liris Widiowati S SA102.09.027Luvena Wanda ValianiA102.09.028Maria Regina Sagita P MA102.09.029Mega Pujiana WatiA102.09.030AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA2014/2015

KATA PENGANTARDAFTAR ISIHALAMAN JUDUL ..............................................................................iKATA PENGANTAR ...........................................................................iiDAFTAR ISI ..........................................................................................iiiISI A. Pengertian Badan Air Dan Karakteristiknya ..............................1B. Jenis Jenis Badan Air ..................................................................3C. Pengertian Siklus Hidrologi ........................................................6D. Pembagian Siklus Hidrologi ........................................................7E. Penggolongan Dan Klasifikasi Air ..............................................9F. Pencemaran Air ...........................................................................10G. Pengolahan Air Limbah Secara Sederhana .................................11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 17

ii

ISIA. Pengertian Badan Air dan KarateristiknyaBadan air merupakan kumpulan air yang besarnya bergantung kepada bentuk relief permukaan bumi, suhu, curah hujan, kesarangan batuan pembendungan, dll. Contohnya : Sungai, rawa, danau, laut, dan samudra.Badan air dicirikan oleh tiga komponen utama, yaitu komponen hidrologi, komponen fisika-kimia, dan komponen biologi. Penilaian kualitas suatu badan air harus mencakup ketiga komponen tersebut, yaitu :1. Air PermukaanAir tawar berasal dari dua sumber, yaitu air permukaan dan air tanah. Air permukaan adalah air yang berada di sungai, danau, waduk, rawa, dan badan air lain, yang tidak mengalami infiltrasi ke bawah tanah. Sekitar 69% air yang masuk ke sungai berasal dari hujan, pencairan es/salju, dan sisanya berasal dari air tanah.Air hujan yang jatuh ke bumi dan menjadi air permukaan memiliki kadar bahan bahan terlarut atau unsur hara yang sangat sedikit. Air hujan biasanya besifat asam,dengan nilai pH sekitar 4,2. Hal ini disebabkan air hujan melarutkan gas-gas yang terdapat di atmosfer. Setelah jatuh ke permukaan bumi, air hujan mengalami kontak dengan tanah dan melarutkan bahan-bahan yang terkandung di dalam tanah.Perairan permukaan diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu badan air tergenang dan badan air mengalir.a. Perairan tergenangPerairan tergenang meliputi danau, kolam, waduk, rawa, dan sebagainya. Perairan tergenang, khususnya danau, biasanya mengalami stratifikasi secara vertikal akibat perbedaan intensitas cahya dan perbedaan suhu pada kolom air yang terjadi secara vertikal. Arus air danau dapat bergerak ke berbagai arah. Perairan danau biasanya memiliki stratifikasi kualitas air secara vertikal. Stratifikasi ini tergantung pada kedalaman dan musim.b. Perairan mengalirSalah satu contoh perairan mengalir adalah sungai. Sungai dicirikan oleh arus yang searah relatif kencang, dengan kecepatan berkisar antara 0,1 1,0 m/detik, serta sangat dipengaruhi oleh waktu, iklim, dan pola drainase. Pada perairan sungai, biasanya terjadi percampuran massa air secara menyeluruh dan tidak terbentuk stratifikasi vertikal kolom air seperti pada perairan tergenang. Kecepatan arus, erosi, dan sedimentasi merupakan fenomena yang biasa terjadi di sungai sehingga kehidupan flora dan fauna sangat dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut.2. Air tanahAir tanah merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah ditemukan pada akifer. Pergerakan air tanah sangat lambat; kecepatan arus berkisar antara 10-10 sampai 10-3 m/detik. Air tanah biasanya memiliki kandungan besi relatif tinggi. Jika air tanah mengalami kontak dengan udara dan mengalami oksigenasi, ion ferri pada ferri hidroksida yang banyak terdapat dalam air tanah akan teroksidasi menjadi ion ferro dan segera mengalami presipitasi serta membentuk warna kemerahan pada air. Air tanah dipengaruhi oleh porositas, permeabilitas dari lapisan tanah, dan pengisian kembali air. Karakteristik utama yang membedakan air tanah dari air permukaan adalah pergerakan yang sangat lambat dan waktu tinggal yang sangat lama, dapat mencapai puluhan bahkan ratusan tahun. Karena pergerakan yang lama tersebut, air tanah akan sulit untuk pulih kembali jika mengalami pencemaran.Jika laju pengambilan air tanah pada akifer melebihi laju pengisiannya maka akan terjadi penurunan volume air tanah dan penambahan volume udara yang besarnya setara dengan volume air yang dikeluarkan dari akifer. Kondisi ini memunkinkan terjadinya penurunan muka tanah. Pengambilan air tanah akan mengubah aliran air tanah. Bersamaan dengan keluarnya air dari akifer, tekanan hidrostatik air tanah mengalami penurunan sehingga aliran air tanah dari arah laut akan mengisi daerah yang disedot airnya tersebut.B. Jenis jenis Badan Air1. SungaiAdalah air tawar yang mengalir dari sumbernya didaratan menuju dan bermuara di laut, danau atau sungai yang lebih besar, aliran sungai merupakan aliran yang bersumber dari limpasan, yaitu : limpasan yang berasal dari hujan, gletser, limpasan dari anak-anak sungai dan limpasan dari air tanah. Sungai dapat terbentuk dalam dua cara :a. Sungai berawal dari sumber air alam yang mengeluarkan air dari bawah tanahb. Sungai juga dapat terbentuk ketika hujan yang sering turun membentuk alur atau saluran kecil di atas permukaan tanahMacam-macam sungaia. Sungai berdasarkan kondisi fisiknya akan terbagi menjadi tiga, yaitu :1) Bagian hulu : pada kondisi hulu, aliran air deras, batu-batuan juga besar dan erosiyang terjadi adalah erosi vertikal ke bawah (air terjun)2) Bagian tengah : pada bagian ini, aliran air sudah agak tenang, batu-batuan juga sudah tidak besar lagi dan erosi yang terjadi ke samping (horizontal)3) Bagian hilir : pada bagian ini aliran airsudah tenang, batu-batuan juga sudah berubah menjadi kental/pasir dan sudah jarang terjadi erosib. Sungai berdasarkan sumber airnya dibagi menjadi :1) Sungai hujan : sungai yang aliran airnya berasal dari air hujan. Contoh : Sungai Cisadane, Sungai Mahakam2) Sungai gletser : sungai yang terbentuk dari es yang mengalir3) Sungai Campuran : Sungai yang aliran airnya berasal dari campuran gletser dan air hujan. Contoh : Sungai Digul (Papua) dan Sungai Memberano (Papua)c. Sungai berdasarkan debit airnya :1) Sungai permanen : sungai yang debitnya stabil dan tidak dipengaruhi oleh musim. Contoh : Sungai Mahakam, Sungai Barito, Sungai Musi dan Sungai Kapuas2) Sungai periodik : sungai yang aliran airnya dipengaruhi oleh musim, meluap ketika musim hujan dan kering ketika musim kering. Contoh : Sungai Ciliwung dan Sungai Cisadane.3) Sungai episodik : sungai yang aliran airnya ada hanya di musim penghujan. Contoh : Sungai Kasada di Sumba.d. Sungai berdasarkan arah alirannya :1) Sungai-sungai konsekuen, mengalir arahnya sesuai dengan lereng daratan2) Sungai insekuen atau dendritis, arahnya semuanya tak teratur dan tak terikat oleh lereng daratan3) Sungai subsekuern, anak sungai tegak lurus pada sungai konsekuen4) Sungai obsekuen, anak sungai dari subsekuen, arahnya berlawanan dengan induk sungai konsekuen5) Sungai resekuen, anak sungai subsekuen arahnya sejajar dengan induk sungai konsekuenManfaat sungai :a) Sebagai sumber air pengairan daerah pertanianb) Menambah kesuburan tanah karena terbentuknya endapan vulkanikc) Sumber bangunand) Sarana lalu lintas aire) Sarana buday perikanan daratf) PLTAg) Sarana industrih) Sarana kebutuhan rumah tangga

2. DanauAdalah sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai atau karena adanya mata air yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan. Berdasarkan proses terjadinya danau dapat dibedakan sebagai berikut : a) Danau vulkanikTerbentuk oleh proses vulkanis ketika gunung api meletus.b) Danau tektonikTerbentuk karena proses tektonik seperti pergeseran, pengangkatan atau penurunan yang berakibat terbentuknya cekungan.c) Danau tektovulkanik Terjadi karena proses vulkanik yang diiringi proses tektonik.d) Danau bendunganTerbentuk karena aliran air sungai yang besar berhalang secara alami oleh longsoran atau aliran lahar.e) Danau karet atau dolinaAdalah danau yang terjadi di daerah tanah kapur,karena zat kapur di daerah ini dilarutkan oleh air, sehingga terjadi cekungan, dasardan kelilingnya kedap air.d) Danau glasialTerjadi karena erosi ataugletser dengan massa yang berat menggerus daerah yang dilalui sehingga membentuk cekungane) Danau pantai (laguna)Semacam danau pantai yang dibentuk oleh kubu pasir

Manfaat danau :a) Pengendali banjirb) Irigasic) Perikanand) Pembangkit tenaga listrike) Rekreasif) Sumber air bersih

3. LautMerupakan air yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin. Biasanya air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke lautManfaat lauta) Tempat rekreasi dan hiburanb) Tempat hidup sumber makananc) Pembangkit tenaga listrikd) Tempat budidaya ikane) Tempat barang tambangf) Salah satu sumber air minumg) Sebagai jalur transportasih) Sebagai objek riset penelitian dan pendidikan

4. SamudraMerupakan hamparan air asin yang mengelilingi daratan atau benua. Manfaat samudra :a) Pemisah sekaligus penghubung antara dua daratan atau lebihb) Sebagai tempat transportasi perairan lautc) Media atau tempat berkembang biak makhluk hidup di lautd) Sebagai penyelaras keadaan cuaca dan iklime) Sumber peghidupa bagi para nelayan

C. Pengertian Siklus HidrologiHidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segala bentuknya (cairan, padat dan gas) pada, dalam dan di atas permukaan tanah. Pada prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan siklus hidrologi. Menurut Suyono (2006) Siklus hidrologi adalah air yang menguap ke udara dari permukaan tanah dan laut, berubah menjadi awan sesudah melalui beberapa proses dan kemudian jatuh sebagai hujan atau salju ke permukaan laut atau daratan. Menurut CD. Soemarto, 1999, Siklus hidrologi adalah gerakan air laut ke udara, kemudian jatuh ke permukaan tanah, dan akhirnya mengalir kembali ke laut.Dalam siklus hidrologi ini terdapat beberapa proses yang saling terkait, yaitu antara proses hujan (presipitation), penguapan (evaporation), transpirasi, infiltrasi, perkolasi, aliran limpasan (runoff), dan aliran bawah tanah. Konsep siklus hidrologi adalah bahwa jumlah air di suatu luasan tertentu di hamparan bumi dipengaruhi oleh masukan (input) dan keluaran (output) yang terjadi. Unsur unsur siklus hidrologi adalah :1. Evaporasi : penguapan dari badan air secara langsung.2. Transpirasi : penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan.3. Respirasi : penguapan air dari tubuh hewan dan manusia.4. Evapotranspirasi : perpaduan evaporasi dan transpirasi.5. Kondensasi : proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air sebagai hasil pendinginan.6. Presipitasi : segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air, hujan es, hujan salju. 7. Infiltrasi : air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah.8. Perkolasi : air yang meresap terus sampai kedalaman tertentu hingga mencapai air tanah atau Groundwater.9. Run off : air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju laut.D. Pembagian Siklus HidrologiSiklus hidrologi secara umum dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :1. Siklus Pendek atau KecilAir laut mengalami penguapan terjadi proses kondensasi atau pengembunan membentuk awan terjadi hujan yang turun di kawasan laut.

Gambar 1.12. Siklus SedangTerjadi penguapan di laut terjadi kondensasi atau pengembunan membentuk awan awan terbawa angin menuju ke daratan terjadi hujan di daratan air hujan mengalir ke sungai air hujan mengalir kembali lagi ke lautan.

Gambar 1.23. Siklus PanjangAir laut menguap terbentuk uap air uap air mengalami kondensasi ( pengembunan ) membentuk awan yang mengandung kristal es awan terbawa oleh angin menuju ke daratan yang lebih tinggi terjadi hujan salju atau es di pegunungan yang tinggi terbentuk endapan bongkahan es di puncak gunung dengan adanya gaya grafitasi es meluncur ke tempat yang lebih rendah es mencair menjadi air air mengalir melalui sungai air sungai menuju ke laut air kembali lagi ke laut.

E. Penggolongan / Klasifikasi AirMenurut Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya.Adapun penggolongan air menurut peruntukannya adalah sebagai berikut :1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu. Contohnya : Mata air pegunungan.2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum.Contohnya : Air sungai.3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan. Contohnya : Air laut.4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air. Contohnya : Air tanah dangkal dan air tanah dalamF. Pencemaran Air Istilah pencemaran air atau polusi air dapat dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi istilah tersebut, baik dalam kamus atau buku teks ilmiah. Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dari pengertian pencemaran lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang. Dalam praktek operasionalnya, pencemaran lingkungan hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup, seperti pencemaran air, pencemaran air laut, pencemaran air tanah dan pencemaran udara. Dengan demikian, definisi pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997.Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai : pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Pasal 1, angka 2). Definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai makna pokoknya menjadi 3 (tiga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku dan aspek akibat (Setiawan, 2001).Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air tercemar.Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur pencemar, yang pada prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat rutin, misalnya buangan limbah cair. Aspek pelaku/penyebab dapat yang disebabkan oleh alam, atau oleh manusia. Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat berimplikasi hukum, tetapi Pemerintah tetap harus menanggulangi pencemaran tersebut. Sedangkan aspek akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai ke tingkat tertentu. Pengertian tingkat tertentu dalam definisi tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau melewati batas). Ada standar baku mutu tertentu untuk peruntukan air. Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum yang dikonsumsi masyarakat, harus memenuhi persyaratan kualitas maupun kuantitas, yang persyaratan kualitas tettuang dalam Peraturan Mentri Kesehatan No. 146 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Sedangkan parameter kualitas air minum/air bersih yang terdiri dari parameter kimiawi, fisik, radioaktif dan mikrobiologi, ditetapkan dalam PERMENKES 416/1990.

G. Pengolahan Air Limbah Secara SederhanaPengolahan air limbah untuk melindungi lingkungan hidup dari pencemaran. Secara ilmiah sebenarnya lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar terhadap gangguan yang timbul karena pencemaran air limbah tersebut. Namun demikian, alam tersebut mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya sehingga air limbah perlu diolah sebelum dibuang. Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain.1. Pengenceran (Dilution)Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi dengan makin bertambahnya penduduk, yang berarti makin meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak dan diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula maka cara ini tidak dapat dipertahankan lagi.Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya bahaya kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya. Selanjutnya dapat menimbulkan banjir.2. Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan ke dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman dan di daerah yang terbuka sehingga memungkinkan sirkulasi angin dengan baik. Cara kerjanya antara lain sebagai berikut:Empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini adalah sinar matahari, ganggang, bakteri, dan oksigen. Ganggang dengan butir klorofil dalam air limbah melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari sehingga tumbuh dengan subur.Pada proses fotosintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan CO2 oleh klorofil dibawah pengaruh sinar matahari terbentuk O2 (oksigen). Kemudian oksigen ini digunakan oleh bakteri aerobik untuk melakukan dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam air buangan. Disamping itu terjadi pengendapan. Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan berkurang sehingga relatif aman bila akan dibuang ke dalam badan-badan air (sungai, danau, dan sebagainya).3. IrigasiAir limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali dan air akan merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut. Dalam keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air limbah dari rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan lain-lainnya di mana kandungan zat-zat organik dan protein cukup tinggi yang diperlukan oleh tanam-tanaman.4. Penyaringan Aira. Saringan Kain Katun.Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.b. Saringan KapasTeknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.c. AerasiAerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.d. Saringan Pasir Lambat (SPL)Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil.e. Saringan Pasir Cepat (SPC)Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir.f. Gravity-Fed Filtering SystemGravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat(SPC) dan Saringan Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa / multi Saringan Pasir Lambat.g. Saringan ArangSaringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif.h. Saringan air sederhana / tradisionalSaringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapi. Saringan KeramikSaringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang mengalir.j. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang BatuSaringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi sawah.Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.k. Saringan Tanah Liat.Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus pada bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya.

DAFTAR PUSTAKAAsdak, C. 2004. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Suyono, S. 2006. Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta : Pradnya ParamitaPurnomo, Harsoyo. 2006. Dasar-dasar Ilmu Lingkungan. Semarang : Semarang PressSoemarto, CD. 1999. Hidrologi Teknik. Jakarta : ErlanggaSupardi, Imam. 2003. Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung : P.T. Alumnihttp://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/af/Watercyclebahasaindonesiahigh.jpg - Gambar 1.3Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2. Jakarta : Rineka Cipta.Sarudji, D et Al. 2001.Ilmu Kesehatan Masyarakat.PUSDIKNAKES. Jakarta : Bhakti Husada