besok

35
Jamaluddin Ahmad Ali Mas’ud (20120310243) TUTORIAL SKENARIO II (Tumbang Anak dan Ganguannya) Problem definition 1. Factor factor yang mempengaruhi tumbang anak dan gangguannya ? 2. Perkembangan berat badan normal bayi dari lahir hingga 1 tahun ? 3. Mengapa anak tersebut berat badanya sulit naik ? 4. Bagaimana waktu kehamilan (nutrisi cukup tidak) dan saat perinatal (persalinan) bagaimana ? 5. Penilain tumbuh kembang normal bayi usia 12 bulan ? 6. Apakah ada pengaruh/kaitanya dengan belum di imunisasi lengkap dengan kondisi tumbang anak ? 7. Pengaruh sosek terhadap tumbang anak ? 8. Cek masa gestasi ibu melalui anamnesis ? 9. Factor-faktor yg mempengaruhi kelahiran bayi cukup bulan dengan berat badan rendah (Dismaturitas) ? 10. Factor-faktor dan komplikasi dari dismaturitas ? 11. Apakah makanannya sudah sesuai dan mengandung nutrisi yang cukup ? PEMBAHASAN 1. Factor-faktor yg mempengaruhi kelahiran bayi cukup bulan dengan berat badan rendah (Dismaturitas) ? Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi. BBLR dapat terjadi pada bayi kurang bulan (< 37 minggu) atau pada bayi cukup bulan (intrauterine growth restriction) (Pudjiadi, dkk., 2010). Ada beberapa cara dalam mengelompokkan BBLR (Proverawati dan Ismawati, 2010) :

Upload: jamaluddin-ahmad

Post on 24-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Jamaluddin Ahmad Ali Mas’ud

(20120310243)

TUTORIAL SKENARIO II (Tumbang Anak dan Ganguannya)

Problem definition

1. Factor factor yang mempengaruhi tumbang anak dan gangguannya ?2. Perkembangan berat badan normal bayi dari lahir hingga 1 tahun ?3. Mengapa anak tersebut berat badanya sulit naik ?4. Bagaimana waktu kehamilan (nutrisi cukup tidak) dan saat perinatal (persalinan)

bagaimana ?5. Penilain tumbuh kembang normal bayi usia 12 bulan ?6. Apakah ada pengaruh/kaitanya dengan belum di imunisasi lengkap dengan kondisi

tumbang anak ?7. Pengaruh sosek terhadap tumbang anak ?8. Cek masa gestasi ibu melalui anamnesis ?9. Factor-faktor yg mempengaruhi kelahiran bayi cukup bulan dengan berat badan

rendah (Dismaturitas) ?10. Factor-faktor dan komplikasi dari dismaturitas ?11. Apakah makanannya sudah sesuai dan mengandung nutrisi yang cukup ?

PEMBAHASAN

1. Factor-faktor yg mempengaruhi kelahiran bayi cukup bulan dengan berat badan rendah (Dismaturitas) ?

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi. BBLR dapat terjadi pada bayi kurang bulan (< 37 minggu) atau pada bayi cukup bulan (intrauterine growth restriction) (Pudjiadi, dkk., 2010).

Ada beberapa cara dalam mengelompokkan BBLR (Proverawati dan Ismawati, 2010) : a. Menurut harapan hidupnya

1) Bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan berat lahir 1500-2500 gram.

2) Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) dengan berat lahir 1000-1500 gram.

3) Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) dengan berat lahir kurang dari 1000 gram.

b. Menurut masa gestasinya

1) Prematuritas murni yaitu masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi itu atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk masa kehamilan (NKB-SMK).

2) Dismaturitas yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu. Bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin dan merupakan bayi kecil untuk masa kehamilannya (KMK). (http://digilib.unimus.ac.id)Dismaturitas adalah bayi lahir dengan berat kurang dari berat badan seharusnya untuk masa kehamilan. Hal ini karena janin mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilan (KMK). (http://digilib.unimus.ac.id)

Faktor Penyebab Beberapa penyebab dari bayi dengan berat badan lahir rendah (Proverawati dan Ismawati, 2010). 9 a. Faktor ibu

1) Penyakit a) Mengalami komplikasi kehamilan, seperti anemia, perdarahan antepartum, preekelamsi berat, eklamsia, infeksi kandung kemih. b) Menderita penyakit seperti malaria, infeksi menular seksual, hipertensi, HIV/AIDS, TORCH, penyakit jantung. c) Penyalahgunaan obat, merokok, konsumsi alkohol.

2) Ibu a) Angka kejadian prematitas tertinggi adalah kehamilan pada usia < 20 tahun atau lebih dari 35 tahun. b) Jarak kelahiran yang terlalu dekat atau pendek (kurang dari 1 tahun). c) Mempunyai riwayat BBLR sebelumnya.

3) Keadaan sosial ekonomi a) Kejadian tertinggi pada golongan sosial ekonomi rendah. Hal ini dikarenakan keadaan gizi dan pengawasan antenatal yang kurang. b) Aktivitas fisik yang berlebihan c) Perkawinan yang tidak sah

b. Faktor janin Faktor janin meliputi : kelainan kromosom, infeksi janin kronik (inklusi sitomegali, rubella bawaan), gawat janin, dan kehamilan kembar.

c. Faktor plasenta Faktor plasenta disebabkan oleh : hidramnion, plasenta previa, solutio plasenta, sindrom tranfusi bayi kembar (sindrom parabiotik), ketuban pecah dini.

d. Faktor lingkungan Lingkungan yang berpengaruh antara lain : tempat tinggal di dataran tinggi, terkena radiasi, serta terpapar zat beracun.

Bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK): pertumbuhan dalam Rahim terhambat akibat factor dari bayi sendiri, plasenta, ataupun factor ibu.( http://lontar.ui.ac.id)

2. Factor-faktor dan komplikasi dari dismaturitas ?

Dismaturitas adalah bayi yang baru lahir dengan berat badan lahir kurang dibandingkan dengan berat badan seharusnya untuk masa gestasi bayi itu (Kecil Masa Kehamilan). Dismaturitas dapat terjadi pada preterm, term, post term (postmatur). Nama lain yang sering digunakan adalah kecil untuk masa kehamilan (KMK), insufisiensi plasenta. Penyebab dari dismaturitas ialah keadaan yang menggangu pertukaran zat antara ibu dan janin. Seperti yang telah dijelaskan tadi klo dismaturitas ini bisa terjadi pada preterm, term, post term (postmatur), jika terjadi pada preterm biasanya terlihat gejala BB kurang dari 2500 gram, karakteristik fisiknya sama kaya prematuritas dan mungkin ditambah retardasi pertumbuhan dan wasting atau singkatnya : premature + retardasi pertumbuhan dan wasting.

• Komplikasi dismaturitasnya bisa berupa : Kesulitan pernapasan yang sering diderita pada bayi itu biasanya Sindrom aspirasi mekonium ,Hipoglikemia simtomatik’, Asfiksia neonatorum,Penyakit membran hialin, Hiperbilirubinemia.

• Penatalaksanaan : biasanya bayi dismaturitas inin tampak haus dan harus diberikan makanan dini atau Early feeding , awasi pernafasan ; sebaiknya setiap jam, jika frekuensinya lebih dari 60x lakukanlah fto thoraks,dan waspada infeksi. (http://misc09.files.wordpress.com)

grafik dibawah adalah grafik hubungan berat badan dengan fase‐fase bayi

3. Perkembangan berat badan normal bayi dari lahir hingga 1 tahun ?

Tanyakan pada ibu waktu hamil mengalami penambahan BB seberapa, pada normalnya 6-12 kg.

Menutur Hasil Rapat Kerja UKK pediatric Sosial di Jakarta Masa Pranatal- Masa Mudigah/embrio : konsepsi –8 Minggu- Masa janin/fetus : 9 minggu –lahir.Masa Bayi : usia 0 –1 tahun- Masa Neonatal : 0 –28 hari : Masa Neoratal dini : 0 –7 hari, Masa Neonatal

lanjut : 8 –28 hari.- Masa pasca Neonatal : 29 hari –1 tahunMasa Toddler : usia 1 –3 tahunMasa Pra Sekolah : Usia 3 –6 tahunMasa Sekolah : Usia 6 –18/20 tahun - Masa Pra remaja : usia 6 –10 tahun- Masa Remaja : masa remaja dini wanita usia 8 –13 tahun, pria usia 10 –15

tahun, Masa temaja lanjut Wanita usia 13 –18 tahun, Pria usia 15 –20 tahun.

Peningkatan Berat Badan- Berat badan lahir meningkat: 10-14 hari- 6 bulan pertama: 20 gr/hari- 5 bulan : Dua kali lipat berat badan lahir- 1 tahun : Tiga kali lipat berat badan lahir

- Usia 1-5 tahun: 2.5 kg/tahun (ocw.usu.ac.id/course/.../dia_122_slide_tumbuh_kembang_anak.pdf)

Tahap-tahap Perkembangan.

1 bulanMembawa tangannya menuju ke mata dan mulut, -Menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri jika ditengkurapkan, -Mengikuti pergerakan benda pada jarak sekitar 15 cm dari garis tengah mukanya (tepat di depannya), -Bereaksi terhadap suara berupa kaget, menangis atau terdiam, -Berpaling kepada suara atau bunyi yang dikenalnya, -Memperhatikan wajah seseorang.

3 bulanMengangkat kepala 45 derajat (mungkin sampai 90 derajat) jika ditengkurapkan, Membuka dan menutup tangannya, -Jika diberdirikan diatas permukaan yang datar kakinya menekan ke bawah, -Mengikuti gerakan mainan yang bergoyang dan berusaha mencapainya, -Mengikuti pergerakan benda di depan wajahnya, dari kanan ke kiri atau

sebaliknya, -Memperhatikan wajah lebih seksama, -Tersenyum mendengar suara ibunya, -Mulai mengeluarkan suara-suara.

5 bulanMulai bisa menegakkan kepalanya dengan mantap, -Berguling dari tengkurap ke terlentang, -Menggapai benda, -Mengenali orang pada jarak tertentu, -Mendengarkan suara orang dengan seksama, -Tersenyum spontan, -Menjerit dengan gembira.

7 bulanDuduk tanpa bantuan, -Bila diberdirikan, bisa menahan beberapa berat badannya, -Memindahkan benda dari tangan kanan ke tangan kiri atau sebaliknya, -Memperhatikan benda yang dijatuhkan, -Bereaksi bila namanya dipanggil, -Bereaksi bila dilarang, -Mengoceh, menggabungkan vokal dan konsonan, -Bergoyang dengan penuh suka cita bila diajak bermain, -Bermain ciluk-ba.

9 bulanBerusaha menggapai mainan yang berada diluar jangkauannya, -Tampak keberatan bila mainannya diambil, -Merangkak atau melata pada tangan dan lutunya, -Berusaha untuk berdiri, -Berdiri dengan berpegangan, -Mengucapkan 'mama' atau 'papa'.

12 bulanDuduk dari posisi tengkurap, -Berjalan dengan berpegangan, mungkin melangkah 1-2 langkah tanpa bantuan, -Berdiri tegak tanpa bantuan untuk beberapa saat, -Memanggil orangtuanya dengan menyebut 'mama' atau 'papa', -Minum dari gelas, -Bertepuk tangan dan melambaikan tangannya.

(ocw.usu.ac.id/course/.../dia_122_slide_tumbuh_kembang_anak.pdf)

RUMUS NELSON PEDIATRIC

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28016/4/Chapter%20II.pdf)

4. Factor factor yang mempengaruhi tumbang anak dan gangguannya ?

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak menurut Hidayat (2005), yaitu faktor herediter dan lingkungan.

- Faktor herediter meliputi genetik/bawaan, jeniskelamin, ras/etnik dan umur.- Faktor lingkungan meliputi lingkunganprenatal dan lingkungan postnatal.

Lingkungan prenatal merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai konsepsi sampai lahir yang meliputi gizi pada waktu ibu hamil, lingkungan mekanis (posisi janin dalam uterus, zat kimia atau toksin), radiasi, infeksi dalam kandungan, stres, faktor imunitas, kekurangan oksigen pada janin.

Lingkungan postnatal merupakan lingkungan setelah lahir yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak, seperti budaya lingkungan,sosial ekonomi keluarga, nutrisi, iklim atau cuaca, olahraga, posisi anak dalam keluarga, dan status kesehatan. Sedangkan menurut Al-Hassan dan Lanford (2009) status sosial ekonomi dapat ditunjukkandengan pendapatan keluarga, tingkat pendidikan ayah dan tingkat pendidikan ibu serta pekerjaan orang tua.

Tahap-tahap Perkembangan sesuai usia

Meadow dan Newell (2005) menyebutkan tahap-tahap perkembangan sesuai usia yang meliputi empat bidang perkembangan yaitu postur dan pergerakan, penglihatan dan manipulasi, pendengaran dan kemampuan bicara, serta perilaku sosial.

Penilaian Perkembangan AnakDDST (Denver Developmental Screening Test) yaitu suatu tes untuk melakukan skrining/pemeriksaan terhadap perkembangan anak usia satu bulan sampai dengan enam tahun menurut Denver. Atau bisa menggunakan KPSP (Kuesioner PraScrening Perkembangan) sejak usia 1 bulan sampai 72 bulan (6 th).

Interpretasi Hasil KPSP (data sisannya terlampir)

Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-kadang) Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah)

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2009) menyebutkan faktor luar atau lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, antara lain gizi, penyakit kronis/kelainan kongenital, lingkungan fisik dan kimia, psikologis, endokrin,

sosial ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi dan obatobatan.

Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangan (S(sesuai))

Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M(meragukan)) Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan

(P(penyimpangan)). Rincilah jawaban TIDAK pada nomer berapa saja.

Tujuan DDST adalah mengkaji dan mengetahui perkembangan anak yang meliputi motorik kasar, bahasa, adaptif-motorik halus dan personal sosial pada anak usia satu bulan sampai dengan enam tahun. (Saryono, 2010).

Fungsi DDST yaitu untuk mengkaji dan mengetahui tingkat perkembangan anak, menstimulasi perkembangan anak, pedoman dalam perawatan perkembangan anak dan mendeteksi dini keterlambatan perkembangan anak. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit. Aspek Perkembangan yang dinilai terdiri dari 125 tugas perkembangan. Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-30 tugas dan menurut Saryono (2010) ada empat sector perkembangan yang dinilai, yaitu:1) Perilaku SosialAspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.

2) Gerakan Motorik HalusAspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untukmengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagianbagiantubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapimemerlukan koordinasi yang cermat.

3) BahasaKemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikutiperintah dan berbicara spontan.

4) Gerakan Motorik KasarAspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

Penilaian DDST ini memiliki persyaratan tes, yaitumembutuhkan lembar formulir DDST dan alat bantu atau peragaseperti benang wol merah; manik-manik; kubus bewarna merah,kuning, hijau, dan biru; permainan bola kecil; bola tenis serta kertasdan pensil. Hidayat (2008) menyebutkan cara penilaian perkembanganyang dijabarkan sebagai berikut: (lembar formulir terlampir)

1) Tentukan usia anak pada saat pemeriksaan.

2) Tarik garis pada lembar DDST sesuai dengan usia yang telahditentukan.3) Lakukan pengukuran pada anak tiap komponen dengan batasangaris yang ada mulai dari motorik kasar, bahasa, motorik halus, dan personal sosial.4) Tentukan hasil penilaian apakah normal, meragukan, atau abnormal sesuai dengan gambar.

Ada beberapa skoring penilaian item pada tes DDST II menurut Adriana (2011), antara lain:1) L = Lulus/lewat, ditulis dengan P = PassedAnak dapat melakukan item dengan baik, atau ibu/pengasuh memberikan laporan (tepat/dapat dipercaya) bahwa anak dapat melakukannya.

2) G = Gagal, ditulis dengan F = FailAnak tidak dapat melaksanakan item tugas dengan baik, atau ibu/pengasuh memberi laporan anak tidak dapat melakukan dengan baik.

3) Tak = Tak ada kesempatan, ditulis dengan NO = No OpportunityAnak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan item karena ada hambatan. Misalnya, anak yang tangan dominannya sedang diinfus tidak dapat melakukan item yang berhubungan dengan tangan. Skor ini hanya digunakan untuk item yang ada kode L/laporan orangtua atau pengasuh.

4) M = Menolak, ditulis R = RefusalAnak menolak melakukan tes karena faktor sesaat,misalnya mengantuk, lelah, dan menangis.

Interpretasi nilai dalam DDST II terbagi menjadi dua, yaitu penilaian per item di masing-masing sektor dan penilaian secara keseluruhan dari keempat sektor dalam DDST II.

Interpretasi DDST IIAda tiga interpretasi hasil skrining DDST II menurut Adriana (2011), yaitu:a) NormalJika didapatkan hasil tidak ada delayed, maksimal satu caution.Rujukannya adalah lakukan skrining rutin.

b) Curiga/SuspectJika didapatkan hasil dengan dua atau lebih caution, dan/atau terdapat satu atau lebih delayed. Rujukannya adalah lakukan uji ulang satu sampai dua minggu kemudian untuk menghilangkan faktor sesaat seperti rasa takut, sakit, atau kelelahan.

c) Tidak Stabil/UnstableJika didapatkan hasil dengan satu atau lebih delayed, dan/atau dua atau lebih caution. Dalam hal ini delayed atau caution harus disebabkan oleh karena penolakan (refusal) bukan karena kegagalan (fail). Rujukannya adalah dilakukan uji ulang satu sampai dua minggu ke depan.

5. Bagaimana waktu kehamilan (nutrisi cukup tidak) dan saat perinatal (persalinan) bagaimana ?

Definisi persalinan normal Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Partus immaturitas adalah kurang dari 28 minggu dan lebih dari 20 minggu dengan berat janin antara 1000-1500 gram. Gravida adalah seorang wanita yang sedang hamil. Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama kali. Para adalah wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat hidup. Nullipara adalah seorang wanita yang belum pernah melahirkan bayi yang hidup untuk pertama kali. Multipara adalah seorang wanita yang pernah melahirkan anak yang hidup untuk beberapa kali. (Wiknjosastro H., 2005)

Seputar Dismatur- Gangguan terjadi pada awal kehamilan (trimester 1) (30% semua bayi KMK)

tampak pertumbuhan otak dan tulang rangkapun terganggu, secara klinis hal inidi sebut gangguan pertumbuhan simetri. (buku ajar neontologi hal 15)

- (Malnitrisi), selama embryogenesis status nutrisi ibu memiliki efek kecil terhadap pertumbuhan janin. Hal ini karena kebnaykan wanita memiliki cukup simpanan nutrisi untuk embrio yang tumbuh lambat. Meskipun demikian, pada fase pertumbuhan trimester ketiga saat hipertrofi seluler janin dimulai, kebutuhan nutrisi janin dapat melibihi persediaan ibi jika masukan nutrisi ibu rendah. Kalori tambahan lebih berpengaruh terhadap peningkatan berat janin di banding penambahan protein pada populasi beresiko tinggi (riwayat nutrisi buruk. (buku ajar neontologi hal 16) (pengaruh sosek)

Dismatur ini dapat pula Neonatus Kurang Bulan Kecil untuk Masa

Kehamilan (NKB-KMK), Neonatus cukup bulan Kecil Masa Kehamilan

(NCB-KMK), dan Neonatus Lebih Bulan Kecil Masa kehamilan (NLB-

KMK).15 Setiap bayi yang berat lahirnya sama dengan atau lebih rendah

dari 10 th persentil untuk masa kehamilan pada denver intra uterin

growth curves, berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin

dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya (KMK). http://andikunud.files.wordpress.com/2010/08/bblr.docx

Kahamilan extra uterin.Biasanya janin yang tidak berada dalam uterus akan mengalami hambatan pertumbuhan ( dismaturitas ).Faktor-faktor penyebab diatas memungkinkan terdapatnya neonates dismatur. Hal ini dapat terjadi karena fungsi plasenta yang insufisiensi sebagai akibat gangguan perfusi maternal maupun terhalangnya fungsi plasenta atau keduanya. (http://elib.fk.uwks.ac.id/asset/archieve/jurnal/Vol1.no2.Juli2009/UPAYA%20PENCEGAHAN%20DAN%20PENANGGULANGAN%20NEONATUS%20DISMATUR.pdf)

Bayi dismatur dengan tanda wasting atau insufisiensi plasenta dapat dibagi dalam tiga (3) stadium menurut berat ringannya wasting tersebut ( clifford ) yaitu:1. Stadium pertama: Bayi tampak kurusdan relatif lebih panjang, kulitnya longgar, kering seperti perkamentetapi belum terdapat noda mekonium.

2. Stadium kedua: Didapatkan tanda stadium pertama ditambah dengan warna kehijauan pada kulit, plasenta dan umbilikus. Hal ini disebabkan oleh mekonium yang tercampur dalam amnion yang kemudian mengendap ke dalam kulit, umbilicus dan plasenta sebagai akibat anoksia intrauterin.

3. Stadium ketiga: Ditemukan tanda stadium kedua ditambah dengan kulityang berwarna kuning, demikian pula kuku dan tali pusat. Ditemukan juga tanda anoksia intra uterin yang lama. (IKA FKUI)

KPSP sebagai alat screning perkembanganDalam beberapa penelitian Penggunaan KPSP jika dibandingkan dengan Denver II mempunyai nilai sensitivitas 95% dan spesifisitas 63%. Hal ini mungkin disebabkan karena metode KPSP merupakan suatu kuesioner tertutup yang jawabannya hanya ya dan tidak. (umsurabaya-1912-aazizalimu-24-2-optimali-k.pdf)

Jadwal Imunisasi

Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil (artikel FKUI)

Jamaluddin Ahmad Ali Mas’ud

(20120310243

LO

1. Factor-faktor tumbang dan yang menganggunya………?

Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan PerkembanganBanyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal/lingkungan). Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi dua faktor tersebut. Faktor internal terdiri dari perbedaan ras/etnik atau bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin, kelainan genetik, dan kelainan kromosom. Anak yang terlahir dari suatu ras tertentu, misalnya ras Eropa mempunyai ukuran tungkai yang lebih panjang daripada ras Mongol. Wanita lebih cepat dewasa dibanding laki-laki. Pada masa pubertas wanita umumnya tumbuh lebih cepat daripada laki-laki, kemudian setelah melewati masa pubertas sebalinya laki-laki akan tumbuh lebih cepat. Adanya suatu kelainan genetik dan kromosom dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti yang terlihat pada anak yang menderita Sindroma Down. Selain faktor internal, faktor eksternal/lingkungan juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Contoh faktor lingkungan yang banyak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak adalah gizi, stimulasi, psikologis, dan sosial ekonomi. Gizi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang anak. Sebelum lahir, anak tergantung pada zat gizi yang terdapat dalam

Factor postnatal, salah satu yg termasuk adalah imunisasi. Imunisasi bertujuan untuk mendapatkan kekebalan aktif yang spesifik sehingga terhindar dari penyakit-penyakit tertentu, seandainya terkena tidaklah separah orang yg tidak di imunisasi. Oleh karena itu imunisasi termasuk salah satu factor yg mempengaruhi Tumbang seorang anak, karena jika anak sering mengalami sakit maka secara otomatis pertumbuhannya dan perkembangannya terganggu. Tumbuh : missal anak sulit makan sehingga asupan nutrisipun tidak mencukupi sehingga berat badan turun dan anak sulit untuk sembuh sehingga pertumbuhan terganggau.”dalam menilai pertumbuhan dapat di gunakan BB dan TB tapi yg paling sering digunakan adalah BB karena mudah untuk diamati.” Perkembangan : karena sakit anak tidaksekolah sehingga anak tertinggal beberapa materi pelajaran yang ada disekolah yang akan mempengaruhi perkembangannya di bidang akademik, dari hal ini masihlah banyak contoh yg ada di masyarakat. Sehingga imunisasi sangatlah penting dalam mempengaruhi Tumbang anak.

darah ibu. Setelah lahir, anak tergantung pada tersedianya bahan makanan dan kemampuan saluran cerna. Hasil penelitian tentang pertumbuhan anak Indonesia (Sunawang, 2002) menunjukkan bahwa kegagalan pertumbuhan paling gawat terjadi pada usia 6-18 bulan. Penyebab gagal tumbuh tersebut adalah keadaan gizi ibu selama hamil, pola makan bayi yang salah, dan penyakit infeksi. Perkembangan anak juga dipengaruhi oleh stimulasi dan psikologis. Rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya dengan penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain akan mempengaruhi anak dlam mencapai perkembangan yang optimal. Seorang anak yang keberadaannya tidak dikehendaki oleh orang tua atau yang selalu merasa tertekan akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangan. Faktor lain yang tidak dapat dilepaskan dari pertumbuhan dan perkembangan anak adalah faktor sosial ekonomi. Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek, serta kurangnya pengetahuan. (Tanuwijaya, 2003).(eprints.uny.ac.id/4226/2/deteksi_dini_gangguan_tumbang.pdf)

Faktor-faktor yg mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak

(http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/kep_tumbang.pdf)

2. Kebutuhan dasar nutrisi anak (balita)….?Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat keluarga miskin yang mampu memenuhi kebutuhan gizi balitanya. Asumsi yang dihasilkan dari penelitian ini adalah bahwa perilaku orang tua yang menentukan terpenuhi atau tidaknya kebutuhan gizi balita miskin adalah perilaku dalam dimensi ekonomi dan sosial. Bagian dari dimensi ekonomi yang terpenting dalam pemenuhan kebutuhan gizi balita adalah ketrampilan dari keluarga miskin dalam mengelola pendapatan yang rendah. Aspek yang

penting dalam dimensi social adalah penerapan pengetahuan mengenai gizi balita secara praktis dalam kehidupan sehari - hari. Sedangkan dimensi budaya yang terdiri dari komponen perilaku tabu/pantangan akan makanan tertentu dan perilaku mengutamakan makanan bagi kepala keluarga tidak memberikan kontribusi terhadap perilaku orang tua dalam memenuhi kebutuhan gizi balita pada keluarga informan. (http://lontar.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-72461.pdf)

Kebutuhan ProteinProtein dalam tubuh merupak sumber asam amino essensial yang diperlukan sebagai zat pembangun. Kebutuhan protein bayi dan anak relatif lebih besar biladibanding orang dewasa. Angka kebutuhan protein tergantung mutu protein, semakin baik mutu protein semakin rendah angka kebutuhan protein.

3. Factor-faktor kenapa belumdi imunisasi….? (dari scenario)- Anak dan orang tuannya tinggal di rumah kontrakan dan tidak memiliki telefon.- Orangtua tidak memiliki pekerjaan tetap.- 3 kali pindah kontrakan dan tidak memiliki alat transportasi semdiri.- Rumah jauh dari puskesmas dan tidak memiliki kendaraan bermotor.- Beberapa tetangga juga tidak membawa anaknya untuk imunisasi..

(factor sosial ekonomi)Perilaku masyarakat atau individu terhadap kesehatan sangatlah berpengaruh terhadap terlaksananya imunisasi, sehingga menjadi salah satu faktor yg mempengaruhi imunisasi.

(FKUI)

Dasar Kebutuhan Nutrisi Balita.- Menurut buku Tumbuh Kembang Anak dan Remaja IDAI 2002, kebutuhan dasar anak

secara garis besar di kelompokan menjadi 3 : 1. Kebutuhan fisis-biomedis (asuh)2. Kebutuhan akan kasih saying/emosi (asih)3. Kebutuhan latihan/rangsangan/bermain (asah)Atau sering di singkat asuh-asih-asah sebagai kebutuhan dasar tumbang anak.

(http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-arummeiran-5087-3-bab2.pdf)

4. Herd Immunity (kekebalan kelompok)…….?Adalah suatu kekebalan kelompok dalam suatu wilayah. (FKUI). Agar terlaksananya herd immunity bisa dilakukan oleh pelayan kesehatan pemerintah maupun pelayan kesehatan swasta dan masyarakat dg prinsip keterpaduan dan kebersamaan anatar berbagai pihak.target dan jumlah anak yg mendapat imunisasi amat penting untuk di ketahui dan ditetapkan hal ini sangat berkaitan dg kekebalan kelompok. Pelaporan dari pihak swasta yang berkaitan dengan jumlah orang yang mendapt imunisasi sangatlah penting apakah imunitas kelompok tercapai atau tidak.

5. Provaksin dan Antivaksin….?- Provaksin : adalah orang yang setuju dengan di berlakukanya vaksinisasi (imunisasi).- Antivaksin : adalah orang yang tidak setuju dengan adanya vaksin.6. Penatalaksanaan dismaturitas …?

Pemenuhan nutrisi pada balita…..ASI sebagai makanan tunggal harus diberikan sampai bayi berumur 4 bulan. Hal ini sesuai dengan kebijaksanaan PP-ASI yaitu ASI diberikan selama 2 tahun dan baru pada usia 4 bulan bayi mulai di beri makanan pendamping ASI, paling lambat usia 6 bulan karena ASI dapat memenuhi kebutuhan bayi pada 4 bulan pertama.

Adapun makanan bayi umur 0-4 bulan adalah sebagai berikut(2)

- Susui bayi segera 30 menit setelah lahir. Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI. Pada periode ini ASI saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, karena ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu. Dengan menysusui akan terjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan anak.

- Berikan Kolostrum - Berikan ASI dari kedua payudara, kiri dan kanan secara bergantian, tiap kali sampai payudara terasa kosong. Payudara yang dihisap sampai kosong merangsang produksi ASI yang cukup. - Berikan ASI setiap kali meminta/menangis tanpa jadwal. - Berikan ASI 0-10 kali setiap hari, termasuk pada malam hari. Pola pemberian ASI/makanan pendamping (MP-ASI) yang dianjurkan DEPKES seperti terlihat pada tabel berikut:

(Digitized by USU digital library)

Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Masalah yang sering timbul dalam pertumbuhan dan perkembangan anak meliputi gangguan pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, bahasa, emosi, dan perilaku.1. Gangguan Pertumbuhan FisikGangguan pertumbuhan fisik meliputi gangguan pertumbuhan di atas normal dan gangguan pertumbuhan di bawah normal. Pemantauan berat badan menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat) dapat dilakukan secara mudah untuk mengetahui pola pertumbuhan anak. Menurut Soetjiningsih (2003) bila grafik berat badan anak lebih dari 120% kemungkinan anak mengalami obesitas atau kelainan hormonal. Sedangkan, apabila grafik berat badan di bawah normal kemungkinan anak mengalami kurang gizi, menderita penyakit kronis, atau kelainan hormonal. Lingkar kepala juga menjadi salah satu parameter yang penting dalam mendeteksi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Ukuran lingkar kepala menggambarkan isi kepala termasuk otak dan cairan serebrospinal. Lingkar kepala yang lebih dari normal dapat dijumpai pada anak yang menderita hidrosefalus, megaensefali, tumor otak ataupun hanya merupakan variasi normal. Sedangkan apabila lingkar kepala kurang dari normal dapat diduga anak menderita retardasi mental, malnutrisi kronis ataupun hanya merupakan variasi normal. Deteksi dini gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran juga perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan yang lebih berat. Jenis gangguan penglihatan yang dapat diderita oleh anak antara lain adalah maturitas visual yang terlambat, gangguan refraksi, juling, nistagmus, ambliopia, buta warna, dan kebutaan akibat katarak, neuritis optik, glaukoma, dan lain sebagainya. (Soetjiningsih, 2003). Sedangkan ketulian

pada anak dapat dibedakan menjadi tuli konduksi dan tuli sensorineural. Menurut Hendarmin (2000), tuli pada anak dapat disebabkan karena faktor prenatal dan postnatal. Faktor prenatal antara lain adalah genetik dan infeksi TORCH yang terjadi selama kehamilan. Sedangkan faktor postnatal yang sering mengakibatkan ketulian adalah infeksi bakteri atau virus yang terkait dengan otitis media.2. Gangguan perkembangan motorikPerkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu penyebab gangguan perkembangan motorik adalah kelainan tonus otot atau penyakit neuromuskular. Anak dengan serebral palsi dapat mengalami keterbatasan perkembangan motorik sebagai akibat spastisitas, athetosis, ataksia, atau hipotonia. Kelainan sumsum tulang belakang seperti spina bifida juga dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik. Penyakit neuromuscular sepeti muscular distrofi memperlihatkan keterlambatan dalam kemampuan berjalan. Namun, tidak selamanya gangguan perkembangan motorik selalu didasari adanya penyakit tersebut. Faktor lingkungan serta kepribadian anak juga dapat mempengaruhi keterlambatan dalam perkembangan motoric Anak yang tidak mempunyai kesempatan untuk belajar seperti sering digendong atau diletakkan di baby walker dapat mengalami keterlambatan dalam mencapai kemampuan motorik.3. Gangguan perkembangan bahasaKemampuan bahasa merupakan kombinasi seluruh system perkembangan anak.Kemampuan berbahasa melibatkan kemapuan motorik, psikologis, emosional, danperilaku (Widyastuti, 2008). Gangguan perkembangan bahasa pada anak dapat diakibatkan berbagai faktor, yaitu adanya faktor genetik, gangguan pendengaran, intelegensia rendah, kurangnya interaksi anak dengan lingkungan, maturasi yang terlambat, dan faktor keluarga. Selain itu, gangguan bicara juga dapat disebabkan karena adanya kelainan fisik seperti bibir sumbing dan serebral palsi. Gagap juga termasuk salah satu gangguan perkembangan bahasa yang dapat disebabkan karena adanya tekanan dari orang tua agar anak bicara jelas (Soetjingsih, 2003).4. Gangguan Emosi dan PerilakuSelama tahap perkembangan, anak juga dapat mengalami berbagai gangguan yang terkait dengan psikiatri. Kecemasan adalah salah satu gangguan yang muncul pada anak dan memerlukan suatu intervensi khusus apabila mempengaruh interaksi social dan perkembangan anak. Contoh kecemasan yang dapat dialami anak adalah fobia sekolah, kecemasan berpisah, fobia sosial, dan kecemasan setelah mengalami trauma. Gangguan perkembangan pervasif pada anak meliputi autisme serta gangguan perilaku dan interaksi sosial. Menurut Widyastuti (2008) autism adalah kelainan neurobiologis yang menunjukkan gangguan komunikasi, interaksi, dan perilaku. Autisme ditandai dengan terhambatnya perkembangan bahasa, munculnya gerakan-gerakan aneh seperti berputar-putar, melompat-lompat, atau mengamuk tanpa sebab.