ske 3 buat besok wrapup

55
Skenario 3 : Menstruasi Tidak Teratur Seorang wanita, 20 tahun mahisiswi Universitas Yarsi, dating ke poliklinik RS dengan keluhan haid tidak teratur yaitu sejak 6 bulan yang lalu. Setiap haid lamanya 2-3 minggu. Dua hari ini , haid banyak sekali (5x ganti pembalut sehari). Pasien mendapatkan haid yang pertama sejak usia 12 tahun, teratur tiap bulan. Pemeriksaan Fisik didapatkan : Keadaan umum : tampak pucat Kesadaran : Komposmentis TD : 110/80 mmHg Nadi : 80 x/menit Jantung dan Paru : dalam batas normal Pemeriksaan luar ginekologi : Abdomen Inspeksi : perut tampak mendatar Palpasi : lemas, fundus uteri tidak teraba diatas simfisis Auskultasi : bising usus normal Vulva / vagina : fluksus (+) Pemeriksaan Penunjang : USG Ginekologi : uterus dan ukuran normal, ovarium kanan dan kiri normal. Tidak tampak massa adneksa kanan dan kiri Lab darah rutin : Hb 10 g/dl, trombosit 300.000 /uL , lain-lain normal Berdasarkan pemeriksaan ddi atas, Dokter menduga kelainan haid disebabkan oleh ketidakseimbangan hormonal. Pasien juga bingung apakah keluhan ini karena haid atau istihadhah sehingga ragu dalam melaksanakan hukum Islam 1

Upload: norabumantari

Post on 25-Oct-2015

63 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

Skenario 3 : Menstruasi Tidak Teratur

Seorang wanita, 20 tahun mahisiswi Universitas Yarsi, dating ke poliklinik RS dengan keluhan haid tidak teratur yaitu sejak 6 bulan yang lalu. Setiap haid lamanya 2-3 minggu. Dua hari ini , haid banyak sekali (5x ganti pembalut sehari). Pasien mendapatkan haid yang pertama sejak usia 12 tahun, teratur tiap bulan.

Pemeriksaan Fisik didapatkan :Keadaan umum : tampak pucatKesadaran : KomposmentisTD : 110/80 mmHgNadi : 80 x/menitJantung dan Paru : dalam batas normal

Pemeriksaan luar ginekologi :Abdomen Inspeksi : perut tampak mendatarPalpasi : lemas, fundus uteri tidak teraba diatas simfisisAuskultasi : bising usus normalVulva / vagina : fluksus (+)

Pemeriksaan Penunjang :USG Ginekologi : uterus dan ukuran normal, ovarium kanan dan kiri normal. Tidak tampak massa adneksa kanan dan kiriLab darah rutin : Hb 10 g/dl, trombosit 300.000 /uL , lain-lain normal

Berdasarkan pemeriksaan ddi atas, Dokter menduga kelainan haid disebabkan oleh ketidakseimbangan hormonal.Pasien juga bingung apakah keluhan ini karena haid atau istihadhah sehingga ragu dalam melaksanakan hukum Islam

1

Page 2: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

Sasaran Belajar

L.I.1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Organ Reproduksi Wanita1.1 Makroskopik1.2 Mikroskopik

L.I.2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Siklus Haid pada Wanita dan Hormon yang Mempengaruhi

L.I.3 Memahami dan Menjelaskan Kelainan Haid

3.1 Definisi3.2 Etiologi3.3 Epidemiologi3.4 Klasifikasi3.5 Patofisiologi3.6 Manifestasi Klinik3.7 Diagnosis dan Diagnosis Banding3.8 Tatalaksana3.9 Komplikasi3.10 Prognosis

L.I.4 Memahami dan Menjelaskan Mengenai Haid dan Istihadhah Menurut Islam

2

Page 3: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

LI.1. Memahami & Menjelaskan Anatomi Makroskopis dan Mikroskopis Organ Reproduksi Wanita

A. MAKROSKOPIS

Organ Genitalia feminine eksterna terdiri dari :1. Mons veneris ( Mons pubis) bagian yang menonjol di depan simfisis terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan

ikat setelah dewasa tertutup oleh rambut yang

bentuknya segitiga2. Labia mayora kedua bibir atau labia mayora ini di bagian

bawah akan bertemu dan membentuk perineum

permukaannya terdiri dari : Bagian luar / Fascia Lateralis (Tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari mons veneris) ; bagian dalam / Fascia Medialis ( tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak)

3. Labia minora lipatan dibagian dalam bibir besar (labia mayora) tanpa rambut di bagian atas klitoris labia minora membentuk prepusium klitoridis dibagian bawah klitoris membentuk frenulum klitoridis labia minora mengelilingi orifisium vagina

4. Klitoris bagian penting alat reproduksi luar ; bersifat erektil mengandung banyak pembuluh darah dan serat sensorik sehingga sangat sensitive

5. Vestibulum dibatasi oleh labia minora, bagian atas klitoris, bagian belakang(bawah) pertemuan labia

minora terdapat muara uretra ; 2 lubang saluran kelenjar bartholini ; dua lubang saluran kelenjar

skene6. Kelenjar bartholini kelenjar penting di daeah vulva dan vagina karena dapat mengeluarkan lender

7. Himen (selaput dara) jaringan yang menutupi lubang vagina bersifat rapuh dan mudah robek himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lender yang dikeluarkan uterus dan darah

saat menstruasi

Organ Genitalia feminina interna terdiri dari :

3

Page 4: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

www.medskills.eu

1. Vagina- Fungsi utama : saluran untuk mengeluarkan lender uterus dan darah menstruasi , alat

hubungan seks, dan jalan lahir pada waktu persalinan- Saluran muskulo- membraneus yang menghubungkan uterus dengan vulva

- Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan muskulus levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan

- Terletak diantara kandung kemih dan rectum

- Panjang bagian depan ±9cm , dinding belakang ±11cm

- Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan yang melintang terutama dibagian bawah disebut rugae

- Puncak (ujung) vagina menonjol serviks , bagian dari uterus

- Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut porsio

- Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan pH 4,5 , keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi

Pendarahan

4

Page 5: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

Arteri vaginalis, cabang arteria iliaca interna dan ramus vaginalis arteria uterina. Sedangkan pada vena, vena vagina membentuk sebuah plexus venosus vaginalis di sekeliling vagina dan bermuara ke vena iliaca interna

Aliran Limf Pembuluh limf dari sepertiga bagian atas vagina bermuara ke nodi iliaci externi dan interni,

pembuluh limf dari sepertiga bagian tengah vagina bermuara ke nodi iliaci interni, sedangkan sepertiga bagian bawahnya bermuara ke nodi inguinales superficiales.

Persarafan

Saraf yang mempersarafi vagina berasal dari plexus hypogastricus inferior.

2. Uterus (Rahim) Fungsi : Uterus berfungsi sebagai tempat menerima, mempertahankan, dan memberi makan

ovum yang telah dibuahi. Tempat pembuatan hormon. Sebagai tempat terjadinya menstruasi

terletak di pelvis minor di antara kandung kemih dan rectum dinding depan, dinding belakang, dan dinding atas tertutup peritoneum, sedangkan bagian

bawah berhubungan dengan kandung kemih. bentuk seperti bola lampu(buah pir) terdapat 3 bagian : korpus uteri (berbentuk segitiga), serviks uteri (berbentuk silinder) ,

fundus uteri (bagian dari korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba) untuk mempertahankan posisi , uterus disangga oleh beberapa ligamentum, jaringan ikat,

parametrium. Dinding uterus terdiri atas 3 lapisan ; peritoneum, lapisan otot, endometrium Peritoneum : meliputi dinding uterus bagian luar dan merupakan penebalan yang diisi

jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat saraf. makin kea rah serviks otot uterus berkurang dan jaringan ikatnya bertambah lapisan epitel serviks berbentuk silinder dan bersifat mengeluarkan cairan secara terus

menerus sehingga dapat membasahi vagina terdapat beberapa ligamentum yang menyangga uterus yakni :a) Ligamentum latum : lipatan peritoneum kanan dan kiri uterus yang meluas sampai dinding

panggul. Seolah olah tergantung pada tuba fallopiib) Ligamentum rotundum (teres uteri) : agak kaudal dan memanjang dari tuba fallopii menuju

kanalis inguinalis dan mencapai labia mayora, terdiri atas otot polos dan jaringan ikatc) Ligamentum infundibulopelvikum : terbentang dari infundibulum dan ovarium menuju

dinding panggul, menggantung uterus ke dinding pangguld) Ligamentum kardinale machenrod : memanjang dari seriviks setinggi ostium uteri internum

menuju panggule) Ligamentum sakro-uterinum : penebalan dari ligamentumm kardinale machenrod menuju os

sacrumf) Ligamentun vesiko-uterinum : merupakan jaringan ikat yang agak longgar dari uterus

sampai kandung kemih

5

Page 6: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

* jaringan ikat antara kedua lembar ligamentum latum disebut parametriumPendarahanPembuluh darah uterus berasal dari A.uterina (cabang dari A. Iliaca Interna) . A.uterinaberanastomosis dengan A.ovarica dan A.vaginalis.Vena memasuki ligamentum latum bersama a. uterina dan dibentuk oleh plexus venosus uterinus pada tiap sisi cervix uteri. Vena uterina bermuara ke v. iliaca interna.Aliran Limfepembuluh limfe serviks menuju ke kelenjar limfe hipogastrika , sedangkan aliran limfe darifundus uteri menuju kelenjar limfe yang terdapat di kelenjar lumbalPersarafanKontraksi otot uterus (Rahim) bersifat otonom dan dikendalikan oleh saraf simpatis danparasimpatis melalui ganglion servikalis Frankenhauser yang terletak pada pertemuanligamentum sakrouterinum.

(IA Chandradita, 2010)

3. Tuba Fallopii Fungsi : Saluran telur (tuba uterina falopii) adalah saluran antara rongga rahim dengan indung

telur. Pada bagian ujungnya saluran telur berbentuk seperti jemari disebut fimbria berfungsi menangkap sel telur yang dilepaskan indung telur saat ovulasi. Setiap wanita yang normal memiliki sepasang di kiri dan kanan. Panjang masing-masing saluran ini sekitar 10-12 cm. Saluran telur bagian ujung, sekitar dua pertiga panjang saluran, disebut ampula yangmerupakan tempat terjadinya pertemuan antara sel telur dan sel sperma (fertilisasi).Kemudian embrio yang berkembang akan bergerak menuju rongga rahim dengan bantuan sapuan rambut-rambut getar (silia) di dinding saluran telur dalam waktu 7 hari.

terdapat diatas ligamentum latum, brjalan kea rah lateral, mulai dari ostium tuba internumpada dinding Rahim.

panjang ±12cm, diameter antara 3 dan 8 mm terbagi menjadi 4 bagian ;

a) Pars interstitialis (intramuralis ) : antara otot Rahim, mulai dari ostium internum tubab) Pars isthmika tuba / isthmus : bagian tuba yang berada diluar uterus dna merupakan

bagian paling sempitc) Pars ampularis tuba : bagian tuba yang paling luas dan berbentuk Sd) Pars infundibulo tuba : bagian akhir tuba yang memiliki umbai yang disebut fimbriae tuba

PerdarahanBerasal dari A. Uterina percabangan dari A. Iliaca Interna.PersyarafanSimpatis dan Parasimpatisnya berasal dari Plexus Hypogastricus Inferior.

6

Page 7: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

4. Ovarium (indung telur) Fungsi : Ovarium merupakan organ yang bertanggung jawab terhadap produksi sel benih

perempuan yang disebut ovum dan hormon seks perempuan (estrogen dan progesterone) pada perempuan dewasa.

terdiri dari 2 buah sisi kanan dan kiri ovarium kea rah uterus bergantung pada ligamentum infundibulopelvikum dan melekat pada

ligamentum latum melalui mesovarium. Terdiri dari 2 bagian ; korteks ovarii dan medulla ovarii korteks ovarii : mengandung folikel primordial, berbagai fase pertumbuhan folikel menuju

folikel de graaf, terdapat korpus luteum dan albikantes medulla ovarii : berisi pembuluh darah dan limfe dan terdapat serat saraf Penggantung Ovarium

Lig. Ovarii Propium : ligamentum yang membentang dari extremitas uterina menuju ke corpus uteri disebelah dorsocaudal tempat masuknya tuba uterina ke uterus.

Lig. Suspensorium Ovarii : ligamentum yang membentang dari extremitas tubaria kearah cranial dan menghilang pada lapisan yang menutupi Musculus Psoas Major

Lig. Mesovarium adl ligamentum yg meruppakan duplicat dr lapisan mesenterica yg melebar ke arah dorsal

Pendarahan Ovarium disuplai oleh A.ovarica (cabang aorta abdominalis), sedangkan venanya muncul dari hilus ovarium sebagai pleksus pampiniformis, diteruskan ke V.ovarica dextra lalu ke V.cava inferior (kecuali V.ovarica kiri yang terlebih dahulu bermuara ke V.renalis sinistra). Aliran Limf

Pembuluh limf ovarium mengikuti arteria ovarica dan mengalirkan limf ke nodi para aortici, setinggi vertebra L1.

Persarafan

Persarafan ovarium berasal dari plexus aorticus abdominalis plexus ovaricus

(IA Chandradita, 2010)

B. MIKROSKOPIS

Ovarium Ovarium dibungkus Epitel Germinatif berupa Selapis Kuboid yg menyatu dengan mesotel. Di bawah epitel tsb tdpt jaringan ikat padat yaitu Tunika albuginea Struktur ovarium tdd:

a). Korteks di bagian luar,tdd: Stroma padat , mengandung folikel ovarium. Stroma berbentuk jala retikulin dg sel

bentuk gelendong. Sebelum pubertas hanya tdpt folikel primitif atau primer. Kematangan seks adanya folikel yg berkembang dan hasil akhirnya berupa korpus

luteum, folikel atretis. Saat menopause folikel menghilang dan korteks jd tipis dan tdd jaringan ikat fibrosa

7

Page 8: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

b). Medula dibagian dalam, tdd:Jaringan ikat fibroelastis berisi pembuluh darah besar, limf dan saraf.

http://legacy.owensboro.kctcs.eduPada neonatus, ovarium manusia mengandung sekitar 2 juta oosit . pada saat pubertas tersisa sekitar 100.000 oosit. Jumlah oosit semakin berkurang selama masa reproduksi akibat proses mitosis oogonium primitif pada masa janin berhenti dan tidak berlanjut. Saat proses mitosis berhenti, oosit yang baru terbentuk masuk ke tahap profase dari pembelahan meiosis pertama. Oosit akan tetap berada pada tahap profase meiosis sampai mereka di stimulasi dan menjadi matang untuk proses ovulasi atau mengalami degerasi menjadifolikel atresia.

Folikel primer berada dibagian superfisial sehingga memungkinkan untuk terjadinya ovulasi pada saat folikel sudah matang (folikel d’graaf) dimana terdapat area sekeliling oosit yang disebut zona pellucid.

8

Page 9: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

Lumen Tuba Falopii dilapisi epitel kolumnar dengan silia panjang pada permukaan selnya. Silia bergerak konsisten ke arah uterus untuk memfasilitasi pergerakan zygote ke dalam uterus agar mengadakan implantasi pada endometrium.

Korpus Luteum Bila tidak terjadi fertilisasi maka korpus luteum hanya bertahan 10-14 hari dan berdegenerasi

disebut korpus luteum menstruasi Bila terjadi fertilisasi, plasenta menghasilkan HCG dan menstimulasi Korpus luteum untuk

bertahan selama ± 6 bln tapi tdk hilang dan msh mensekresi progesteron sampai akhir kehamilan disebut korpus luteum pregnans

Tuba uterina (T. falopii)Terdiri atas 4 segmenA. Bag. Intramural (Pars Interstitial)B. IstmusC. AmpulaD. Infundibulum . Jari2/jumbai melebar ke arah ovarium

disebut FimbriaeE. Scr histologi, dinding tuba uterina tdd 3 lapis :

- T. Mukosa- T. Muskularis - T. Serosa

Dinding uterus terdiri atas 3 lapisan, yakni :

9

Page 10: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

1. Perimetrium : tunica serosa,peritoneum yang disokong oleh lapisan tipis jaringan ikat.

2. Miometrium : tunica muscularis (cabang utama vasa dan nervi uterus berada dalam lapisan ini)

3. Endometrium : tunica mucosa, terlibat aktif dalam siklus menstruasi

Fase menstruasi Jika tidak ada pembuahan, endometrium dihancurkan, kelenjar rusak menyerpih Stroma terdapat rembesan Akhir fase, dinding A. Spiralis berkontraksi menutup aliran darah sehingga tjd nekrosis

endometrium Terjadi proliferasi sel kelenjar dan bagian basal migrasi ke permukaan sebagai awal fase

proliferasi Fase proliferasi

Disebut fase estrogenik karena estrogen sebagai persiapan implantasi. Epitel Selapis silindris Endometrium mengalami regenerasi, kelenjar menjadi lurus dg lumen sempit, arteri

spiralis memanjang dan berkelok2 Miometrium tersusun berlapis

Fase SekresiFase sekresi di mulai sth ovulasi. Adanya progesteron (pmbtkn korpus luteum)menyebabkan: Kelenjar mjd berkelok2, lumen melebar, sekresi byk. Endometrium tebal maksimal (5 nm) Arteri Spiralis memanjang ke dlm bagian superfisial endometrium Dinding berlipat

10

Page 11: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

LI.2. Memahami & Menjelaskan Fisiologi Haid dan Hormon yang Mempengaruhi

FISIOLOGI

SIKLUS OVARIUMFase Folikuler1. Siklus fungsi ovarium dengan pematangan folikel-

folikel, ovulasi, formasi corpus luteum diatur oleh sistem kelenjar hypothalamo-hipofise seperti halnya dengan mekanisme intraovarial.

2. Hypothalamus memproduksi gonadotropin-releasing hormones (GnRH)

3. GnRH dibawa melalui sistem vena portal menuju kelenjar hipofise anterior

4. GnRH menyatu pada reseptor spesifik yang menginduksi sekresi luteotropic hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH)

5. Pelepasan FSH dan LH bergantung pada GnRH dan terjadi setiap 90 menit (berkala)

6. Selanjutnya FSH menstimulasi pematangan folikel. Hanya satu folikel yang matang sempurna.

Saat ovulasi1. Selanjutnya folikel menghasilkan estrogen dan estrogen

menekan produksi FSH (negative feedback)2. Akibatnya beberapa folikel selain satu folikel yang

matur sempurna mengalami atresia.3. Meningkatnya kadar estrogen mensitmulasi sekresi LH

sehingga kadar LH melonjak di pertengahan siklus (positive feedback)

4. Kadar LH yang tinggi menyebabkan degenerasi kolagen folikel ovulasi setelah 16-24 jam lonjakan LH

Fase luteal Setelah 7-8 hari ovulasi,sel granulosa membesar,bervakuola dan berpigmen kuning (lutein)

korpus luteum Corpus luteum terhubung ke sirkulasi dan reseptor-reseptor low density lipoprotein (LDL)

terbentuk Sebagai hasilnya sel-sel granulosa dapat menggunakan kolesterol yang ada untuk biosintesis

progesteron Terdapat 2 sel di korpus luteum

Luteinized granulosa cells : meningkatkan sekresi Progesteron

11

Page 12: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

Luteinized theca cells : meningkatkan sekresi Estrogen Level maksimum serum progesteron 15 ng/ml 6 sampai 8 hari setelah ovulasiProgesteron Mempersiapkan rahim untuk kehalmilan (meningkatkan kelenjar sekretori uterus dan

menurunkan kontraksi uterus untuk mencegah expulsi pada ovum yang tertanam Meningkatkan sekresi mukosa tuba falopii untuk nutrisi ovum Meningkatkan perkembangan lobulus dan alveoli payudaraEstrogen: Organ seks dan tubu keseluruhan:mendorong perkembangan folikel,berperan dalalm

karakteristik seks sekunder, merangsang pertubuhan uterus dan payudara Tulang : mencegah aktivitas osteoklas,meningkatkan matriks tulang,merangsang penutupan

epifisial plate,meningkatkan deposit calsium Berperan dalam penyimpanan lemak dan pengaturan produksi kolesterol oleh hati sehingga

menurunkan resiko atherosklerosis Meningkatkan vaskularisasi pada kulit sehingga kulit halu dan lembut Keseimbangan elektrolit: meningkatkan retensi Na dan air SIKLUS ENDOMETRIUM

Pada siklus endometrium, terbagi jadi 3 fase, yaitu:1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Bila tidak terjadi pembuahan sampai 2

hari sebelum akhir dari siklus bulanan maka corpus luteum akan beregresi dan terbentuk jaringan parut (corpus albicans ) dengan berkurangnya kapiler-kapiler dan diikuti menurunnya sekresi estrogen dan progesteron (involusi endometrium sebesar 65% ) pembuluh darah endometrium melepaskan material vasokonstriksi (Prostaglandins, sitokinin, dan growth factors seperti TNF-beta , dan makrofag) vasopspasme menyebabkan penurunan nutrisi endometrium inisiasi nekrosis darah merembes ke lapisan pertama endometrium pendarahan (hemoragik) meningkat cepat dalam 24-36 jam bagian nekrosis terpisah dari endometrium deskuamasi peningkatan kontraksi uterus pengeluaran darah menstruasi + deskuamasi pendarahan berhenti 4-7 hari setelah menstruasi Siklus haid yang normal berlangsung antara 21-35 hari, selama 2-8 hari dengan jumlah

darah haid sekitar 25-80 ml/hari2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Fae proliferasi ini dapat

berkisar 7-21 post ovulasi.Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)

3. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Fase sekresi biasanya tetap yaitu 14 hari. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan

12

Page 13: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim)

GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone)GnRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hypothalamus. GnRH akan merangsang pelepasan FSH (folikel stimulating hormone) di hypophisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpan-balik (feed back mechanism) ke hypothalamus sehingga kadar GnRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya. Berikut ini merupakan fungsi dari GnRH : Menstimulasi produksi folikel stimulating hormone (FSH) dan leutinizing hormone (LH) Mengatur pelepasan FSH dan LH oleh kelenjar hypophisis

13

Page 14: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

(Wilson dan Price, 2005)

FSH (Folikel Stimulating Hormone)FSH diproduksi oleh sel gonadotropin pada kelenjar hypophiisis, pada lobus anterior (adenohypophisis). Sel target dari FSH adalah testis (tubulus semineferus) pada laki-laki dan ovarium pada perempuan. Fungsi dari FSH adalah :Laki-laki Menstimulasi produksi sperma dengan cara mempengaruhi reseptor testosterone pada tubulus

semineferusPerempuan Menstimulasi perumbuhan dan pematangan folikel Menstimulasi produksi estrogen pada corpus luteum

(Guyton and Hall, 1997)

LH (Leutinizing Hormone)LH diproduksi oleh sel gonadotropin pada lobus anterior kelenjar hypophysis. Sel target dari LH adalah tubulus semineferus testis pada laki-laki dan ovarium pada perempuan. Fungsi LH adalah :Laki-laki Menstimulasi produksi sperma dalam proses spermatogenesis dengan cara menstimulasi sel

intersisial leydig pada testis untuk mensekresikan testosteronePerempuan Membentuk korpus luteum dari folikel yang telah pecah Menstimulasi produksi progesteron oleh korpus luteum

(Guyton and Hall, 1997)

14

Page 15: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

ProgesteronProgesteron merupakan produk yang dihasilkan oleh korpus luteum. Fungsi dari progesteron itu sendiri adalah :1. Menyiapkan endometrium untuk implantasi blastokist

Endometrium yang sudah dipengaruhi estrogen karena pengaruh progesteron berubah menjadi desidua dengan timbunan glikogen yang makin bertambah yang sangat penting sebagai bahan makanan dan menunjang ovum

2. Mencegah kontraksi otot-otot polos terutama uterus dan mencegah kontraktilitas uterus secara spontan karena pengaruh oksitosin

3. Cervix uteri menjadi kenyal, ostium uteri tertutup disertai dengan lendir yang kental, sedikit,lekat,seluler dan banyak mengandung lekosit sehingga sukar dilalui spermatozoa

4. Mempengaruhi tuba fallopi, dengan cara : Glikogen dan vitamin C tertimbun banyak di dalam mukosa tuba falopii Memperlemah gerakan peristaltik

5. Bersifat termogen, yaitu menaikkan suhu basal 6. Merangsang pertumbuhan asini dan lobuli glandula mammae pada fase luteal, sedangkan

estrogen akan mempengaruhi epitel saluran 7. Merangsang natriuresis dan menambah produksi aldosteron 8. Merangsang pusat pernafasan (medulla oblongata) sehingga terjadi peningkatan proses

respirasi(H. Wiknjosastro, 1984)

EstrogenEstrogen memegang peranan penting dalam perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder dan mempunyai pengaruh terhadap psikologi perkembangan kewanitaan. Efek utama estrogen adalah pertumbuhan alat genital wanita dan kelenjar mamma. Vulva dan vagina berkembang di bawah pengaruh estrogen. Hormone ini akan mempengaruhi jaringan epitel, otot polos, dan merangsang pembuluh darah pada alat-alat tersebut. Estrogen juga menyebabkan proliferasi epitel vagina, penimbunan glikogen dalam sel epitel yang oleh basil doderlein diubah menjadi asam laktat sehingga menyebabkan pH vagina menjadi rendah.

(H. Wiknjosastro, 1984)Disamping itu estrogen juga mempunyai fungsi sebagai berikut, yaitu :1. Mempengaruhi hormone lain, seperti :

Menekan produksi hormone FSH dan menyebabkan sekresi LH Merangsang pertumbuhan follikel didalam ovarium, sekalipun tidak ada FSH

2. Menimbulkan proliferasi dari endometrium baik kelenjarnya maupun stromanya3. Mengubah uterus yang yang infantile menjadi mature4. Merangsang pertumbuhan dan menambah aktifitas otot otot tuba fallopi5. Cervix uteri menjadi lembek, ostium uteri terbuka disertai lendir yang bertambah banyak,

encer, alkalis dan aselluler dengan pH yang bertambah sehingga mudah dilalui spermatozoa

15

Page 16: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

6. Menyebabkan pertumbuhan sebagian lobuli alveoli dan saluran glandula mammae

Hormon-Hormon lain yang Berperan dalam Siklus Menstruasi NormalSistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus

untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk

merangsang hipofisis mengeluarkan LH3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan

prolaktin

LI.3. Memahami & Menjelaskan Kelainan Haid

DefinisiTerjadinya menstruasi atau haid adalah perpaduan antara kesehatan antara alat genetalia dan rangsangan hormonal yang kompleks yang berasal dari mata rantai aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Oleh karena itu gangguan haid atau siklus haid dapat terjadi dari kelainan kedua factor tersebutEtiologiGangguan haid dapat disebabkan oleh kelainan organik maupun bukan kelainan organik (fungsional).a) Tidak di temukan kelainan organik - disebut sebagai perdarahan uterus disfungsional (PUD).

PUD pada usia reproduksiPUD Pada usia perimenarsPUD pada usia perimenopause

b) Ada kelainan organikHipoplasia uteri, mioma submukosum, endometriosis, polip serviks, adenoma endometrium, adneksitis, Ca endometrium, hipertensi,vitium kordis, trombositopenia, terapi sulih hormon (TSH),kontrasepsi hormonal, non hormonal, faktor pembekuan darah.

Faktor risiko lain termasuk:

16

Page 17: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

• Berat badan, dapat meningkatkan risiko untuk dismenore dan amenore.• Merokok dan Penggunaan Alkohol. Perokok memiliki risiko 50% lebih tinggi daripada

bukan perokok untuk nyeri haid. Alkohol tidak menyebabkan nyeri haid, namun pada wanita dengan dismenore, konsumsi alkohol dapat memperpanjang rasa sakit.

• Stres. Stres fisik dan emosional dapat menghalangi pelepasan hormon LH, menyebabkan amenore sementara. Masalah emosional, termasuk riwayat penyalahgunaan seksual, mungkin menjadi predisposisi dismenore.

• Riwayat kehamilan. Wanita yang memiliki sering hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk menorrhagia. Wanita yang belum hamil memiliki risiko yang lebih tinggi untuk dismenore, sementara wanita yang pertama kali melahirkan di usia muda berisiko rendah.

(Simon, Harvey. 2009b)KlasifikasiSaat mulai haid dinamakan menarche sedangkan saat berhentinya haid dinamakan menopause.Gangguan haid dan siklusnya khususnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam :1. Kelainan dalam banyaknya darah dan lama perdarahan pada haid

a. Hipermenorea atau Menoragiab. Hipomenorea

2. Kelainan siklusa. Polimenoreab. Oligomenoreac. Amenorea

3. Perdarahan di luar haida) Metroragia

4. Gangguan lain yang ada hubungannya dengan haida. Premenstrual tension (ketegangan prahaid)b. Mastodiniac. Mittelschremz (rasa nyeri pada ovulasi)d. Dismenorea

(Hanifa W, 1997)

Kelainan Panjang SiklusA. Amenorrhea Definisi Amenorea Adalah Tidak adanya haid 3 bulan berrturut-turut. Dibagi menjadi fisiologis dan patologis. 1. Amenorea fisiologis :

Terdapat dalam masa sebelum pubertas,masa kehamilan,masa laktasi dan post menopause2. Amenorea patologis:

a) Amenorea primer: Bila wanita berumur 18 thn keatas tidak pernah haid. Penyebab amenorea primer lebih berat dan lebih sulit diketahui. Misalnya kelainan-

kelainan kongenital dan kelainan genetic

17

Page 18: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

Etiologi Amenorea Primero Pubertas terlambato Kegagalan dari fungsi indung teluro Agenesis uterovaginal (tidak tumbuhnya organ rahim dan vagina)o Gangguan pada susunan saraf pusato Himen imperforata yang menyebabkan sumbatan keluarnya darah haid, dapat dipikirkan

apabila wanita memiliki rahim dan vagina normal

b) Amenorea sekunder: Bila seorang wanita pernah haid tapi kemudian tidak dapat haid lagi Amenorea sekunder biasanya disebabkan oleh hal2 yang timbul kemudian dalam kehidupan

wanita , misalnya gangguan gizi , gangguan metabolisme, tumor , penyakit infeksi , dan lain-lain.

Etiologi Amenorea Sekunder : kehamilan, setelah kehamilan, menyusui, dan penggunaan metode kontrasepsi. Jika sebab-sebab tersebut bisa disingkirkan, maka penyebab lainnya adalah:o Obat-obatano Stres dan depresio Nutrisi yang kurang, penurunan berat badan berlebihan, olahraga berlebihan, obesitaso Gangguan hipotalamus dan hipofisiso Gangguan indung teluro Penyakit kronikGejala klinis Amneroeao Tinggi, berat badan, dan pertumbuhan grafik

o Payudara pembangunan, rambut kemaluan

o Sindromik penampilan (misalnya, perawakan pendek, leher berselaput)

o Visual bidang, pemeriksaan neurologis menyeluruh, optik fundus

o Bukti hiperandrogenisme (misalnya, jerawat, hirsutisme, klitoromegali)

o Bukti penyakit tiroid

o Bukti penyakit kronis

o Bukti kehamilan

Patofisiologi amenoreaSecara fisiologi ada empat kompartemen yang berperan dalam proses haid dan keempat kompartemen inilah yang menjadi dasar untuk mengevaluasi terjadinya amenorea (keadaan patologis), yaitu :  Kompartemen I : kelainan di saluran keluar kelamin sebagai target organ (uterus dan

vagina).  Kompatemen II : kelainan di ovarium  Kompartemen III : kelainan di anterior hipofisis  Kompaetemen IV : kelainan karena faktor susunan sarap pusat (hipotalamus)

18

Page 19: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

Kelainan Kompartemen I: Kelainan saluran uterus1. Sindrom AshermanPada sindrom ini terjadi amenorrhea sekunder. Keadaan ini terjadi akibat kuretase postpartum berlebihan sehingga terjadi sikatrik dan perlengketan. Endometrium mungkin memiliki tekanan yang begitu besar. Pasien dengan asherman sindrom dapat mengalamai keluhan lain seperti dismenorrhea dan hypomenorrhea.Pada masa lalu, asherman sindorm diobati dengan dilatasi dan kuretase untuk menghancurkan sikatrik. Sekarang dapat digunakan histeroskopi dengan melisiskan adhesi dengan memotong dan membakar dengan hasil yang lebih baik dibanding kuretase yang tidak terarah. Setelah dilakukan histeroskopi, perlu dicegah terjadinya kembali perlengketan dengan memasang IUD. Dapat juga menggunakan folley kateter pediatrik dengan memasukan 3 cc dan baru dilepas setelah 7 hari.2. Mullerian anomalyPada keadaan ini, vagina, servik dan uterus mungkin tidak ada. Atau pada keadaan lain, uterus mungkin ada namun tidak terdapat rongga, atau terdapatnya rongga namun endometrium sangat sedikit. Penanganan pada pasien ini dilakukannya operasi dengan menggunakan teknik vecchietti atau teknik Frank untuk membentuk saluran vagina buatan. Penundaan operasi dapat menyebabkan terjadinya inflamasi.3. Insensitivitas Androgen (testicular feminization)Insenitivitas androgen komplit didiagnosa bila didapatkan kanalis vagina namun tidak didapatkan uterus. Pasien ini berupa pria pseudohermaprodit dimana ketentuan pria ditentukan dari adanya kromosom XY dan pasien memilliki testes. Pseudohermaprodit berarti genitalia berlawanan dengan gonad. Sehingga pada pasien ini secara fenotip tampak seperti wanita tapi tidak ditemukannya rambut pubis dan rambut ketiak. Pada pasien ini terdapat testosteron darah yang normal atau sedikit meningkat dan kenaikan LH.Pada insensitivitas androgen inkomplit (1:10 dibandingkan yang komplit), individu mendapat sedikit pengaruh androgen. Individu ini mungkin memiliki pembesaran klitoris, dan phallus mungkin ada. Rambut pubis dan ketiak ada dan terdapat pertumbuhan payudara.

Kelainan Kompartemen II1. Kelainan ovariumKelainan ovarium dapat menyebabkan amenorrhea primer maupun sekunder. 30-40% amenorrhea primer mengalami kelainan perkembangan ovarium (Gonadal disgenesis). Pasien ini dapat terdiri dari pasien dengan kariotip 45X (50%), mosaik (25%), 46XX (25%). Wanita dengan gonadal disgenesis diseratai amenorrhea sekunder berhubungan dengan kariotip 46xx, mosaik, 47 xxx ,dan 45x.2. Sindrom TurnerPada sindrom ini terjadi kehilangan satu X. Kromososm X aktif dalam oosit untuk menghindari percepatan kematian folikel. Karena pada pasien ini terjadi kekurangan folikel, terjadi kekurangan hormon sex gonadal saat pubertas sehingga terjadi amenorrhea primer.

19

Page 20: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

3. Kegagalan ovarium prematureSekitar 1% wanita akan mengalami hal ini sebelum usia 40 tahun. Hal ini juga terjadi pada wanita dengan amenorrhea. Kegagalan ovarium yang prematur dapat disebabkan kelainan genetik dengan peningkatan kematian folikel. Dapat juga merupakan proses autoimun dimana folikel dihancurkan.4. Efek radiasi dan kemoterapi.Efek radiasi tergantung dari umur dan dosis radiasi. Fungsi barium dapat kembali setelah bertahun-tahun kemudian. Di lain pihak kerusakan tidak akan muncul hingga terjadinya kegagalan ovarium prematur. Ketika radiasi diberikan di luar pelvis, radiasi tidak memberikan resiko terjadinya kegagalan ovarium prematur. Gonad tidak dalam keadaan bahaya ketika di dapur menggunakan oven microwave yang berdaya penetrasi rendah.

Kelainan Kompartemen IIIGangguan pada kompartemen ini dapat berupa gangguan pada hipofise anterior. Gangguan dapat berupa adanya tumor yang bersifat mendesak ataupun menghasilkan hormon yang membuat haid menjadi terganggu. Tumor mikroadenoma dapat diterapi dengan menggunakan agonis dopamin dimana dopamin dapat menghambat pelepasan prolaktin lebih lanjut sehingga pembesaran tumor hipofise dan prolaktinemia dapat dicegah. Operasi dapat dilakukan terutama bila tumor masih kecil. Namun angka rekurensi setelah operasi sangat besar lagipula struktur tumor sulit dibedakan dengan jaringan hipofise sehat sehingga operasi sering kali meninggalkan sisa. Pada makroadenoma dapat diberikan agonis dopamin terlebih dahulu untuk memperkecil ukuran tumor. Setelah operasi dapat dilanjutkan dengan pemberian radiasi namun radiasi ini dapat memicu terjadinya tumor di tempat lain pada otak.

Kelainan Kompartemen IVGangguan pada pasien ini disebabkan oleh gangguan mental yang secara tidak langsung menyebabkan terjadinya pelepasan neurotransmiter seperti serotonin yang dapat menghambat lepasnya gonadotropin. Gangguan pada kompartemen ini dapat terjadi pada penderita anoreksia nervosa maupun atlet atau penari balet yang mengalami latihan dengan ketegangan. Amenorrhea dapat juga disebabkan oleh penyakit-penyakit lain seperti penyakit kronis (TBC), penyakit metabolik seperti penyakit tiroid, pankreas dan glandula suprarenalis, kelainan gizi (obesitas dan underweight), kelainan hepar dan ginjal.

Diagnosis Amenoreaa) AnamnesisUsia menars. Gangguan psikis, aktivitas fisik berlebihan, menderita penyakit DM, penyakit lever atau riwayat penyakit lever, gagguan tiroid (riwayat operasi), penembahan, atau pengurangan berat badan, sedang atau riwayat penggunaan obat psikofarmaka, obat-obat penurunan/penambahan berat badan, obat-obat tradisional, frekuensi seksual.a) Pemeriksaan fisik

20

Page 21: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

- Berat badan, tinggi badan, pertumbuhan payudara, pertumbuhan rambut pubis dan ketiak, perut membesar, akne, seborrhoe, pembesaran klitoris, deformitas torak.

- Pemeriksaan ginekologik: singkirkan kehamilan, pemeriksaan genitalia interna/eksterna.b) Pemeriksaan Penunjang- Laparaskopi

Dapat mengetahui adanya hipoplasia uteri berat,aplasia uteri,disgenesis ovarium,tumor ovarium,ovarium polikistik (sindrom Stein-Leventhal),dsb

- Pemeriksaan Kromatin seksApakah penderita secara genetik seorang wanita

- Pembuatan kariogramUntuk mempelajari hal-ikhwal kromosom,eg: fenotip tidak cocok dengan genotip

- Uji ProgesteronUji progestogen positif:Bagi wanita yang belum menginginkan anak, cukup diberikan P dari hari ke 16 sampai hari ke 25 siklus haid. Pengobatan berlangsung selama 3 siklus berturut-turut. Setelah itu di lihat , apakah siklus haid menjadi normal kembali, atau tidak. Kalau masih belum terjadi juga siklus haid normal, maka pengobatan dilanjutkan lagi, sampai terjadi siklus haid yang normal lagi.Perlu diingat, bahwa akibat pengaruh E yang terus menerus dapat menyebabkan hiperplasia endometrii, dan risiko terkena kanker endomtrium lebih besar. Pemberian P pada wanita ini sekaligus mencegah kanker endometrium. Masalah akan muncul, bila wanita tersebut telah mendapat siklus haid normal, namun belum ingin punya anak. Untuk itu, perlu dianjurkan penggunaan kontrasepsi, seperti IUD, atau yang paling sederhana adalah pemberian pil kontrasepsi kombinasi dosis rendah. Uji progestogen negatifWanita dengan uji P negatif, dilakukan uji estrogen dan progesteron (Uji E+P) Diberikan estrogen selama 21 hari, dan dari ke 12 sampai hari ke 21 diberikan progesteron 5 -10 mg/hari. Jenis estrogen seperti etinilestradiol (50 ug), estrogen valerianat (2 mg), atau estrogen konyugasi (0,625 mg). Paling sederhana adalahpemberian pil kontrasepsi kombinasi. Uji E+P dikatakan positif, bila 2 atau 3 hari kemudian terjadi perdarahan (bervariasi), dan bila tidak terjadi perdarahan, uji E+P dikatakan negatif, yang artinya ada gangguan di uterus (Asherman sindrom), atau atresia genitalia distal.Uji E+P positifUji E+P positif artinya wanita tersebut hipoestrogen. Terjadi gangguan pembentukan E di folikel. Selanjutnya perlu dicari penyebabnya dengan analisa hormonal. FSH dan LH rendah/normal,PRL normal. Biasanya dengan atau tanpa tumor hipofisis, sehingga perlu pemeriksaan radiologik. Diagnosis adalah amenorea hipogonadotrop, dengan atau tanpa tumorhipofisis. Penyebabnya adalah insufisiensi hipotalamus hipofisis.Bila hasil analisa hormonal ditemukan FSH , atau LH yang tinggi, pRL normal, maka penyebab amenoreanya adalah di ovarium (insufisiensi ovarium), misalnya menopause prekok. Diagnosisnya adalah amenorea hipergonadotrop. Selanjutnya perlu dilakukan biopsi ovarium

21

Page 22: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

per Laparoskopi. Bila hasil hormon FSH dan LHsangat rendah, maka perlu dilakukan uji stimulasi dengan HMG (Uji HMG) untuk memicu fungsi ovarium. Ovarium yang normal akanmemproduksi E, yang dapat diperiksa melalui urine atau darah (Uji HMG+).

Tatalaksana amenorea Manajemen amenorea pada wanita dengan uji P negatif dan uji E-P PositifPada wanita dengan hiperprolaktin, ditangani dengan pemberian bromokriptin. Pada normoprolaktin cukup pemberian Estrogenprogesteron siklik, meskipun cara ini tidak mengobati penyebab dari amenorea tersebut. Bila di duga kelainan di hipofisis, maka untuk memicu ovarium dapat di berikan hMG+hCG , sedangkankelainan di hipotalamus dapat diberikan LH-RH Manajemen amenorea pa da wanita dengan uji P dan E+ P negatifPemeriksaan FSH, LH, PRL serum, dan bila normal, maka diagnosisnya adalah normogonadotrop amenorea, denganpenyebabnya defek endometrium (aplasia uteri, sindroma asherman, TBC).

Prognosis AmenoreaPengelolaan pada pasien ini tergantung dengan penyebab. Bila penyebab adalah kelainan genetik, prognosa kesembuhan buruk. Menurut beberapa penelitian, dapat dilakukan terapi sulih hormon, namun fertilitas belum tentu dapat dipertahankan.

Komplikasi AmenoreaKomplikasi yang paling ditakutkan dari amenorrhea adalah infertilitas. Komplikasi lainnya adalah tidak percaya dirinya penderita sehingga dapat menggangu kompartemen IV dan terjadilah lingkaran setan terjadinya amenorrhea. Komplikasi lainnya munculnya gejala-gejala lain akibat insufisiensi hormon seperti osteoporosis.

B. OligomenorrheaDefinisi OligomenorrheaOligomenorea merupakan suatu keadaan dimana siklus haid memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. Wanita yang mengalami oligomenorea akan mengalami haid yang lebih jarang daripada biasanya. Namun, jika berhentinya siklus haid berlangsung lebih dari 3 bulan, maka kondisi tersebut dikenal sebagai amenorea sekunder.

Etiologi OligomenorrheaOligomenorea biasanya terjadi akibat adanya gangguan keseimbangan hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Gangguan hormon tersebut menyebabkan lamanya siklus haid normal menjadi memanjang, sehingga haid menjadi lebih jarang terjadi. Oligomenorea sering terjadi pada 3-5 tahun pertama setelah haid pertama ataupun beberapa tahun menjelang terjadinya menopause. Oligomenorea yang terjadi pada masa-masa itu merupakan variasi normal

22

Page 23: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

yang terjadi karena kurang baiknya koordinasi antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium pada awal terjadinya haid pertama dan menjelang terjadinya menopause, sehingga timbul gangguan keseimbangan hormon dalam tubuh. Disamping itu, oligomenorea dapat juga terjadi pada:o Gangguan indung telur, misal : Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS)o Stres dan depresio Sakit kroniko Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia)o Penurunan berat badan berlebihano Olahraga berlebihan, misal atlito Adanya tumor yang melepaskan estrogeno Adanya kelainan pada struktur rahim atau serviks yang menghambat pengeluaran darah haido Penggunaan obat-obatan tertentuUmumnya oligomenorea tidak menyebabkan masalah, namun pada beberapa kasus, dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Pemeriksaan ke dokter kandungan harus dilakukan ketika oligomenorea berlangsung lebih dari 3 bulan dan mulai menimbulkan gangguan kesuburan.

Gejala OligomenorrheaGejala oligomenorrhea terdiri dari periode menstruasi yang lebih panjang dari 35 hari dimana hanya didapatkan 4-9 periode dalam 1 tahun. Beberapa wanita dengan oligomenorrhea mungkin sulit hamil. Bila kadar estrogen yang menjadi penyebab, wanita tersebut mungkin mengalami osteoporosis dan penyakit kardiovaskular. Wanita tersebut juga memiliki resiko besar untuk mengalami kanker uterus.

Terapi OligomenorrheaPengobatan oligomenorrhea tergantung dengan penyebab. Pada oligomenorrhea dengan anovulatoir serta pada remaja dan wanita yang mendekati menopouse tidak memerlukan terapi. Perbaikan status gizi pada penderita dengan gangguan nutrisi dapat memperbaiki keadaan oligomenorrhea. Oligomenorrhea sering diobati dengan pil KB untuk memperbaiki ketidakseimbangan hormonal. Pasien dengan sindrom ovarium polikistik juga sering diterapi dengan hormonal. Bila gejala terjadi akibat adanya tumor, operasi mungkin diperlukan. Pengobatan alternatif lainnya dapat menggunakan akupuntur atau ramuan herbal.

Komplikasi oligomenorrheaKomplikasi yang paling menakutkan adalah terganggunya fertilitas dan stress emosional pada penderita sehingga dapat meperburuk terjadinya kelainan haid lebih lanjut. Prognosa akan buruk bila oligomenorrhea mengarah pada infertilitas atau tanda dari keganasan1.

C. Polimenorrhea Definisi Polimenorrhea

23

Page 24: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

Ketika seorang wanita mengalami siklus haid yang lebih sering (siklus haid yang lebih singkat dari 21 hari), hal ini dikenal dengan istilah polimenorea. Wanita dengan polimenorea akan mengalami haid hingga dua kali atau lebih dalam sebulan, dengan pola yang teratur dan jumlah perdarahan yang relatif sama atau lebih banyak dari biasanya.

Etiologi Polimenorrhea Timbulnya haid yang lebih sering ini tentunya akan menimbulkan kekhawatiran pada wanita yang mengalaminya. Polimenorea dapat terjadi akibat adanya ketidakseimbangan sistem hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium.Ketidak seimbangan hormon tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi (pelepasan sel telur) atau memendeknya waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu siklus haid normal sehingga didapatkan haid yang lebih sering. Gangguan keseimbangan hormon dapat terjadi pada:o 3-5 tahun pertama setelah haid pertamao Beberapa tahun menjelang menopauseo Gangguan indung teluro Stress dan depresio Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia)o Penurunan berat badan berlebihano Obesitaso Olahraga berlebihan, misal atlito Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti antikoagulan, aspirin, NSAID, dll

Terapi PolimenorrheaPada umumnya, polimenorea bersifat sementara dan dapat sembuh dengan sendirinya. Penderita polimenorea harus segera dibawa ke dokter jika polimenorea berlangsung terus menerus. Keadaan ini dapat diperbaiki dengan menggunakan terapi hormonal. Stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan estrogen dan stadium sekresi dapat diperpanjang dengan kombinasi estrogen-progesteron.

Komplikasi PolimenorrheaPolimenorea yang berlangsung terus menerus dapat menimbulkan gangguan hemodinamik tubuh akibat darah yang keluar terus menerus. Polimenorea dapat juga akan menimbulkan keluhan berupa gangguan kesuburan karena gangguan hormonal pada polimenorea mengakibatkan gangguan ovulasi (proses pelepasan sel telur). Wanita dengan gangguan ovulasi seringkali mengalami kesulitan mendapatkan keturunan

Kelainan Jumlah Darah HaidA. Hipermenorea(Menorrhagia)Definisi Hipermenorea

24

Page 25: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

Menoragia atau hipermenorea adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal (lebih dari 80ml/hari) atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari), kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu haid. Siklus haid yang normal berlangsung antara 21-35 hari, selama 2-8 hari dengan jumlah darah haid sekitar 25-80 ml/hari.

Menometrorhagia adalah perdarahan uterus yang tidak sesuai waktu tetapi dalam jumlah yang banyak (Manuaba, 2001).

Etiologi HipermenoreaMenurut Safitri (2009), menometrorhagia kebanyakan terjadi karena ketidakseimbangan hormonal yang mempengaruhi siklus haid.1. Penyebab organik

Perdarahan dari uterus, tuba, dan ovarium disebabkan :a. Servik uteri, seperti karsinoma partiom, perlukaan serviks, polip serviks, erosi pada portio,

ulkus portio uteri, dan kanker serviksb. Korpus uteri, seperti polip endometrium, abortus imminens, mola hidatidosa,

koriokarsinoma, hyperplasia endometrium, sarcoma uteri, mioma uteric. Tuba fallopii, seperti kehamilan ektopik terganggu, radang tuba, tumor tubad. Ovarium, seperti radang ovarium, tumor ovarium, kista ovarium.

2. Penyebab perdarahan disfungsionalPerdarahan uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organik. Perdarahan

disfungsional dapat terjadi pada setiap umur antara menarche dan menopause, nama lainnya disebut “metropathia haemorrhagica cystica” atau folikel persisten.Perdarahan disfungsional terbagi menjadi 3 bentuk : a. Perdarahan disfungsional dengan ovulasi (ovulatoir disfunction bleeding)

Jika sudah dipastikan bahwa perdarahan berasal dari endometrium tanpa ada sebab-sebab organik, maka harus diperhatikan sebagai etiologi.

- Korpus lutheum persistensDalam hal ini dijumpai perdarahan kadang-kadang bersamaan dengan ovarium yang membesar korpus lutheum ini menyebabkan pelepasan endometrium tidak teratur (irreguler shedding) sehingga menimbulkan perdarahan.

- Insufisiensi korpus lutheum menyebabkan premenstrual spotting, menorhagia dan polimenorrea, dasarnya adalah kurangnya produksi progesterone disebabkan oleh gangguan LH releasing factor.

- Apapleksia uteri pada wanita dengan hipertensi dapat terjadi pecahnya pembuluh darah dalam uterus.

- Kelainan darah seperti anemia, gangguan pembekuan darah purpura trombosit openik.

b. Perdarahan disfungsional tanpa ovulasi (anovulatoir disfunctiond bleeding).Stimulasi dengan estrogen menyebabkan tumbuhnya endometrium dengan menurunnya kadar estrogen dibawah tingkat tertentu. Timbul perdarahan yang kadang-kadang bersifat siklis,

25

Page 26: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

kadang-kadang tidak teratur sama sekali. Folikel-folikel mengeluarkan estrogen sebelum mengalami atresia kemudian diganti dengan folikel-folikel yang baru.Endometrium tumbuh terus dibawah pengaruh estrogen yang lama kelamaan menjadi hyperplasia endometrium. Dapat disimpulkan bahwa itu perdarahan anovulatoar, jika dilakukan kerokan dan diambil sediaan darah yang diperoleh saat kerokan.Pada wanita dalam masa pubertas, untuk membuat diagnosa tidak perlu dilakukan kerokan. Tapi pada wanita yang berumur 20-40 tahun kemungkinan bisa polip, mioma, dan sebagainya. Pada wanita dalam masa pramenopause dorongan untuk melakukan kerokan ialah untuk memastikan ada atau tidaknya tumor ganas.2. Stres psikologis dan komplikasi dari pemakaian alat kontrasepsi. (Prawirohardjo, 2005)

Patofisiologi

Gambar 2.1 : Patofisiologi gangguan perdarahan metropatia hemorrhagika menurut Prawirohardjo (2005)

Menurut Prawirohardjo (2005), Schröder pada tahun 1915, setelah penelitian pada uterus dan ovarium pada waktu yang sama, menarik kesimpulan bahwa gangguan perdarahan yang dinamakan metroplatia hemoragika terjadi karena persistensi folikel yang tidak pecah sehingga tidak terjadi ovulasi dan pembentukan korpus luteum. Akibatnya, terjadilah hiperplasiaendometrium karena stimulasi estrogen yang berlebihan dan terus-menerus.

Akan tetapi, penelitian menunjukkan pula bahwa perdarahan disfungsional dapat ditemukan dengan berbagai jenis endometrium yaitu endometrium atrofik, hiperpastik, proliferative, sekretorik, dan endometrium jenis nonsekresi merupkan bagian terbesar. Pembagian endometrium dalam endometrium jenis nonsekresi dan endometrium sekresi sangat penting. Karena dengan demikian dapat dibedakan perdarahan yang anovulatoar dari yang ovulatoar. Klasifikasi ini mempunyai nilai klinik karena kedua jenis perdarahan disfungsional ini mempunyai dasar etiologi yang berlainan dan memerlukan penanganan yang berbeda. Pada perdarahan yang oulatoar gangguan dianggap berasal dari faktor-faktor neuromuscular,

26

Persistensi folikel tidak pecah

Tidak terjadi ovulasi dan Pembentukan korpus luteum

Hiperplasia endometrium Stimulasi estrogen berlebihan

Gangguan perdarahanmetropatia hemoragika

Page 27: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

asomotorik atau hematologic, yang mekanismenya belum seberapa dimengerti, sedang perdarahan anovolatoarbiasanya dianggap sebagai gangguan endokrin.

Manifestasi Klinik Hipermenorea Penderita dapat mengalami beberapa gejala seperti:o Perlu mengganti pembalut hampir setiap jam selama beberapa hari berturut-turuto Perlunya mengganti pembalut di malam hari atau pembalut ganda di malam hario haid berlangsung lebih dari 7 hario Darah haid dapat berupa gumpalan-gumpalan daraho Haid yang berlangsung berkepanjangan dengan jumlah darah yang terlalu banyak untuk

dikeluarkan setiap harinya dapat menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak darah sehingga memicu terjadinya anemia. Terdapat tanda-tanda anemia, seperti napas lebih pendek, mudah lelah, pucat, kurang konsentrasi, dll.

Terapi HipermenoreaMenurut Prawirohardjo (2005), kadang-kadang pengeluaran darah pada perdarahan disfungsional sangat banyak, dalam hal ini penderita harus istirahat baring dan diberi tranfusi darah. Setelah pemeriksaan ginekologik menunjukkan bahwa perdarahan berasal dari uterus dan tidak ada abortus inkompletus, perdarahan untuk sementara waktu dapat dipengaruhi dengan hormon steroid. Dapat diberikana) Estrogen dalam dosis tinggi, supaya kadarnya dalam darah meningkat perdarahan berhenti.

Dapat diberikan secara intramuskulus dipropionas estradiol 2,5 mg, atau benzoas estradiol 1,5 mg, atau valeras estradiol 120 mg. Keberatan terapi ini ialah bahwa setelah suntikan dihentikan, perdarahan timbul lagi.

b) Progesteron: pertimbangan disini ialah bahwa sebagian besar perdarahan fungsional bersifat anovulator, sehingga pemberian progesteron mengimbangi pengaruh estrogen terhadap endometrium. Dapat diberikan kaproas hidroksi-progesteron 125mg, secara intramuskular, atau dapat diberikan per os sehari norethindrone 15mg atau aseras medroksi-progester (Provera) 10 mg, yang dapat dilindungi, terapi ini berguna pada wanita dalam masa pubertas.

Androgen mempunyai efek baik terhadap perdarahan disebabkan oleh hiperplasia endometrium. Terapi ini tidak dapat diselenggarakan terlalu lama mengingat bahaya virilisasi. Dapat diberikan proprionas testoteron 50 mg intramuskulus yang dapat diulangi 6 jam kemudian. Pemberian metiltesteron per os kurang cepat efeknya.Kecuali pada wanita dalam masa pubertas, terapi yang paling baik ialah dilatasi dan kerokan. Tindakan ini penting, baik untuk terapi maupun untuk diagnosis. Dengan terapi ini banyak kasus perdarahan tidak terulang lagi. Apabila ada penyakit metabolik, penyakit endokrin, penyakit darah, dan lain-lain yang menjadi sebab perdarahan, tentulah penyakit itu harus ditangani.Apabila setelah dilakukan kerokan perdarahan disfungsional timbul lagi dapat diusahakan terapi hormonal. Pemberian estrogen saja kurang bermanfaat karena sebagian besar perdarahan

27

Page 28: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

disfungsional disebabkan oleh hiperestrinisme. Pemberian progesteron saja berguna apabila produksi estrogen secara endogen cukup. Dalam hubungan dengan hal-hal tersebut diatas, pemberian estrogen dan progesteron dalam kombinasi dapat dianjurkan untuk keperluan ini pil-pil kontrasepsi dapat digunakan. Terapi ini dapat dilakukan mulai hari ke-5 perdarahan terus ntuk 21 hari. Dapat pula diberikan progesteron utuk 7 hari, mulai hari ke-21 siklus haid.Androgen dapat berguna pula dalam terapi terhadap perdarahan disfungsional yang berulang. Terapi per os umumnya lebih dianjurkan daripada terapi suntikan. Dapat diberikan metiltestosteron 5 mg, sehari dalil dalam terapi dengan androgen ialah pemberian dosis yang sekecil-kecilnya dan sependek mungkin.

Terapi dengan klomfien, yang bertujuan untuk menimbulkan ovulasi pada perdarahan anovulator, umumnya tidak seberapa banyak digunakan. Terapi ini lebih tepat pada intertilitas dengan siklus anovulator sebagai sebab.Sebagai tindakan yang terakhir pada wanita dengan perdarahan disfungsional terus-menerus (walaupun sudah dilakukan kerokan beberapa kali, dan yang sudah mempunyai anak cukup) ialah histerektomi.

Prognosis HipermenoreaPrognosis pada semua ketidakteraturan adalah baik bila diterapi dari awal.

B. Hipomenorhea Definisi Hipomenorhea Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa. 

Etiologi Hipomenorea karena kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit menahun maupun gangguan hormonal

Patofisiologi HipomenoreaDapat diakibatkan oleh Asherman’s syndrome, kekurangan lemak tubuh untuk membuat hormon steroid, dan faktor psikogenik.

Manifestasi Klinik Hipomenorea Waktu haid singkat Jumlah darah sedikit Kadang hanya berupa spotting

Perdarahan diluar haidA. MetrorrhagiaDefinisi Metrorrhagia

28

Page 29: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

Metroragia adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid. Metroragia merupakan suatu perdarahan iregular yang terjadi di antara dua waktu haid. Pada metroragia, haid terjadi dalam waktu yang lebih singkat dengan darah yang dikeluarkan lebih sedikit. Metroragia tidak ada hubungannya dengan haid, namun keadaan ini sering dianggap oleh wanita sebagai haid walaupun hanya berupa bercak

Klasifikasi Metrorrhagia1. Metroragia oleh karena adanya kehamilan, seperti abortus, kehamilan ektopik.2. Metroragia diluar kehamilan

Penyebab Metrorrhagia

1. Metroragia diluar kehamilan dapat disebabkan oleh luka yang tidak sembuh, carcinoma corpus uteri, carcinoma cervicitis, peradangan dari haemorrhagis (seperti kolpitis haemorrhagia, endometritis haemorrhagia), hormonal.

2. Perdarahan fungsional:o Perdarahan Anovulatoar, disebabkan oleh psikis, neurogen, hypofiser, ovarial (tumor atau

ovarium yang polikistik) dan kelainan gizi, metabolik, penyakit akut maupun kronis.o Perdarahan Ovulatoar, akibat korpus luteum persisten, kelainan pelepasan endometrium,

hipertensi, kelainan darah dan penyakit akut ataupun kronis.Terapi : Kuretase dan hormonal.

Gangguan lain yang ada hubungan dengan haidA. DismenorrheaDefinisi DismenorrheaAdalah nyeri sewaktu haid. Dismenorea terjadi pada 30-75 % wanita dan memerlukan pengobatan. Etiologi dan patogenesis dari dismenore sampai sekarang belum jelas.

Klasifikasi Dismenorrhea1. Dismenorea Primer (dismenore sejati, intrinsik, esensial ataupun fungsional)

Adalah nyeri haid yang terjadi sejak menarche dan tidak terdapat kelainan pada alat kandungan. Etiologi : psikis; (konstitusionil: anemia, kelelahan, TBC); (obstetric : cervic sempit, hyperanteflexio, retroflexio); endokrin (peningkatan kadar prostalandin, hormon steroid seks, kadar vasopresin tinggi). Manifestasi Klinik: nyeri haid dari bagian perut menjalar ke daerah pinggang dan paha, terkadang disertai dengan mual dan muntah, diare, sakit kepala dan emosi labil. Terapi : psikoterapi, analgetika (ibuprofen dan naproxen), hormonal.

2. Dismenorea Sekunder

29

Page 30: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

Terjadi pada wanita yang sebelumnya tidak mengalami dismenore. Hal ini terjadi pada kasus infeksi, mioma submucosa, polip corpus uteri, endometriosis, retroflexio uteri fixata, gynatresi, stenosis kanalis servikalis, adanya AKDR, tumor ovarium. Manifestasi Klinik : Nyeri biasanya bersifat regular pada setiap haid namun berlangsung lebih lama dan bisa berlangsung selama siklusTerapi : causal (mencari dan menghilangkan penyebabnya).

Patofisiologi Dismenorea Primer dan Sekunder

B. Pre Menstrual Tension (Ketegangan Pra Haid)Definisi Pre Menstrual TensionKetegangan sebelum haid terjadi beberapa hari sebelum haid bahkan sampai menstruasi berlangsung. Terjadi karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterom menjelang menstruasi. Pre menstrual tension terjadi pada umur 30-40 tahun.

Manifestasi Klinik Pre Menstrual Tension

30

Page 31: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

Gangguan emosional; gelisah, susah tidur; perut kembung, mual muntah; payudara tegang dan sakit; terkadang merasa tertekan

Gejala-gejala Somatik Gejala-gejala Emosional dan Mental

Perut kembung, jerawat, intoleransi alcohol, payudara membesar dan lunak, kikuk, konstipasi atau diare, sakit kepala, edema perifer, BB bertambah

Kecemasan, perubahan libido, depresi, letih, terus ingin makan, permusuhan, tidak dapat berkonsentrasi, insomnia, mudah tersinggung, lelah, perasaan berubah-ubah, serangan panic, paranola, menarik diri dari orang lain

Patofisiologi Pre Menstrual Sindrom

Terapi Pre Menstrual TensionTujuan utama pengobatan adalah untuk sedapat mungkin meredakan gejala-gejala yang paling jelas. Intervensi yang sederhana, seperti latihan fisik, mengubah pola makan, menghindari gara, alcohol, dan kafein, dapat menyebabkan perbaikan yang dramatis. Merubah gaya hidup untuk memperbaiki stress juga dapat memperbaiki gejala. Namun, pengobatan utama untuk PMS adalah penggunaan agen-agen yang menekan fungsi ovarium, seperti dengan pil kontrasepsi oral. Alternatif lainnya untuk mengurangi gejala-gejala dapat digunakan agonis GnRH seperti medroksiprogesteron asetat untuk menekan ovulasi.

31

Page 32: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

C. Mastodinia atau MastalgiaDefinisi MastodiniaAdalah rasa tegang pada payudara menjelang haid.

Etiologi MastodiniaDisebabkan oleh dominasi hormon estrogen, sehingga terjadi retensi air dan garam yang disertai hiperemia didaerah payudara.

D. Mittelschmerz (Rasa Nyeri pada Ovulasi)Definisi MittelschmerzAdalah rasa sakit yang timbul pada wanita saat ovulasi, berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari di pertengahan siklus menstruasi. Hal ini terjadi karena pecahnya folikel Graff. Lamanya bisa beberapa jam bahkan sampai 2-3 hari. Terkadang Mittelschmerz diikuti oleh perdarahan yang berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinis seperti kehamilan ektopik yang pecah.

Tatalaksana Gangguan Haid1. Edukasi

Penderita perlu dijelskan bahwa disminore adalah gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan, hendaknya diadakan penjelasan dan diskusi mengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan, dan lingkungan penderita. Salah satuinformasi yang perlu dibicarakan yaitu mengenai makanan sehat (rendah lemak), istirahat yang cukup, dan olahraga mungkin berguna, serta psikoterapi. Perlu juga dijelaskan kepada penderita supaya untuk tidak merokok dan jangan mudah stress. Dapat juga disarankan kepada penderita untuk mengganti pembalut 2x sehari, dan memilih pakaian dalam dan brayang nyaman dipakai dan tidak ketat. Tujuannya untuk mengurangi gesekan sehinggamengurangi nyeri.

2. Kuratif :Pertambahan umur dan kehamilan akan menyebabkan menghilangnya dismenore primer. Hal ini diduga terjadi karena adanya kemunduran saraf rahim akibat penuaan dan hilangnya sebagian saraf pada akhir kehamilan.Untuk mengurangi rasa nyeri bisa diberikan obat anti peradangan non-steroid (misalnya ibuprofen, naproksen dan asam mefenamat). Obat ini bekerja dengan menekan aktivitas cyclooxygenase yang mengakibatkan penurunan sintesis prostaglandin. Obat ini akan sangatefektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai hari 1-2menstruasi.Selain dengan obat-obatan, rasa nyeri juga bisa dikurangi dengan: istirahat yang cukup olah raga yang teratur (terutama

berjalan)

pemijatan yoga orgasme pada aktivitas seksual

kompres hangat di daerah perut.

32

Page 33: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

Untuk mengatasi mual dan muntah bisa diberikan obat anti mual, tetapi mual dan muntahbiasanya menghilang jika kramnya telah teratasi.

3. Pemberian obat analgesikDewasa ini banyak beredar obat-obat analgesik yang dapat diberikan sebagai terapi simtomatik, jika rasa nyeri hebat diperlukan istrhat di tempat tidur dan kompres panas pada perut bawah untuk mengurangi penderita.Obat analgesik yang sering diberikan adalah preprat kombinasi aspirin,fansetin, dan kafein. Obat-obatan paten yang beredar dipasaran antara lainnovalgin, ponstan, acetaminophendan sebagainya.

4. Terapi hormonalTujuan terapi hormonal ialah menekan ovulasi, bersifat sementara untuk membuktikan bahwa gangguan benar-benar disminore primer atau untuk memungkinkan penderita melakukan pekerjaan penting waktu haid tanpa gangguan. Tujuan ini dapat dicapai dengan memberikan salah satu jenis pil kombinasi kontrasepsi. Gejala juga bisa dikurangi dengan istirahat yang cukup serta olah raga secara teratur. Jika nyeri terus dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-hari, maka diberikan pil KB dosis rendah yang mengandung estrogen dan progesteron atau diberikan medroksi progesteron. Pemberian kedua obat tersebut dimaksudkan untuk mencegah ovulasi (pelepasan sel telur) dan mengurangi pembentukan prostaglandin, yang selanjutnya akan mengurangi beratnya dismenore. Jika obat ini juga tidak efektif, maka dilakukan pemeriksaan tambahan (misalnya laparoskopi). Jika dismenore sangat berat bisa dilakukan ablasio endometrium, yaitu suatu prosedur dimana lapisan rahim dibakar atau diuapkan dengan alat pemanas. Pengobatan untuk dismenore sekunder tergantung kepada penyebabnya.

Penatalaksanaan secara nonfarmakologisTerapi non farmakologis yang dapat digunakan sebagai alternative pilihan dalam pengobatan diminore primer adalah:1. Kompres hangat

Kompres hangat adalah pengompresan yang dilakukan dengan mempergunakan buli-buli panas yang di bungkus kain yaitu secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas daribuli-buli ke dalam tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan akanterjadi penurunan ketegangan otot sehingga nyeri haid yang dirasakan akan berkurang atau hilang (Perry & Potter,(2005).Menurut Bare & Smeltzer (2001), kompres hangat mempunyai keuntungan meningkatkan aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut menurunkan nyeri dengan mempercepat penyembuhan. Menurut Price & Wilson (2005), kompres hangat sebagai metode yang sangat efektif untuk mengurangi nyeri atau kejang otot. Panas dapat disalurkan melalui konduksi (botol air panas).Panas dapat melebarkan pembuluh darah dan dapat meningkatkan aliran darah. Kompres hangat adalah metode yang digunakan untuk meredakan nyeri dengan cara menggunakan buli-buli yang diisi dengan air panas yang ditempelkan pada sisi perut kiri dan kanan.

33

Page 34: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

2. OlahragaOlah raga secara teratur dapat menimbulkan aliran darah sirkulasi darah pada otot rahim menjadi lancar sehingga dapat mengurangi rasa nyeri saat menstruasi. Pelepasan endorfin alami dapat meningkat dengan olahraga teratur yang akan menekan pelepasan prostaglandin,selain itu mampu menguatkan kadar beta endorfin yaitu suatu zat kimia otak yang berfungsi meredakan rasa sakit (Sadoso, 1998).

3. Berhenti merokok dan mengkomsumsi alkoholKebiasaan-kebiasaan buruk ini, mempunyai efek negatif terhadap tubuh manusia, pada perokok berat dapat meningkatkan durasi terjadinya dysmenorrhea, hal ini berkaitan dengan peningkatan volume dan durasi perdarahan selama menstruasi. Senyawa yang terdapat didalam alkohol dapat mengakibatkan dilatasi pembuluh darah dan mengakibatkan retensi cairan yang memperparah breast discomfort. Dengan menghindari dan menghilangkan kebiasaan tersebut, diharapkan efek negatif dapat dihilangkan sehingga dysmenorrhea tidak terjadi (Medicastore,2004).

4. Pengaturan dietCara mengurangi dan mencegah rasa nyeri saat menstruasi, dianjurkan mengkomsumsi makanan yang banyak mengandum kalsium dan makanan segar, seperti sayuran, buah- buahan, ikan, daging, dan makanan yang mengandung vitamin B6 karena berguna untuk metabolisme estrogen (Medicastore, 2004).

5. Masase kutaneusMasase adalah stimulus kutaneus tubuh secara umum, sering dipusatkan pada punggung danbahu. Masase dapat membuat pasien lebih nyaman karena masase membuat relaksasi otot (Bare & Smeltzer, 2001)

6. Transecutaneus Elektrikal Nerve Stimulaton ( TENS)TENS dapat menurunkan nyeri dengan menstimulasi reseptor tidak nyeri (non-nosiseptor) dalam area yang sama seperti pada serabut yang mentransmisikan nyeri. TENS menggunakan unit yang dijalankan oleh baterai dengan elektroda yang di pasang pada kulit untuk menghasilkan sensasi kesemutan, menggetar atau mendengung pada area nyeri. (Bare & Smeltzer, 2001)

7. DistraksiDistraksi adalah pengalihan perhatian dari hal yang menyebabkan nyeri, contoh: menyanyi,berdoa, menceritakan gambar atau foto dengan kertas, mendengar musik dan bermain satupermainan. (Bare & Smeltzer, 2001)

8. RelaksasiRelaksasi merupakan teknik pengendoran atau pelepasan ketegangan,contoh: bernafas dalam-dalam dan pelan. (Bare & Smeltzer, 2001)

9. ImajinasiImajinasi merupakan khayalan atau membayangkan hal yang lebih baik khususnya dari rasa nyeri yang dirasakan. (Bare & Smeltzer, 2001)

34

Page 35: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

LI.4. Memahami & Menjelaskan Haid dan Istihadhah Menurut perspektif Islam

A. Haid1. Definisi Haidc) Haid secara bahasa bermakna mengalir.d) Adapun secara istilah, Al-Bahuti berkata, “Dia adalah darah kebiasaan wanita yang berasal

dari dasar rahim, pada waktu-waktu tertentu.” (Ar-Raudh Al-Murbi’ -Hasyiah Ibni Qasim-: 1/370) Dan sebagian ulama ada yang menambahkan definisinya: Bukan dikarenakan sebab melahirkan.

e) Menurut ulama, perempuan baru mengeluarkan darah haid ketika berusia minimal 9-10 tahun. Usia paling lambat adalah 16 tahun.

f) Ulama sepakat bahwa waktu terpendek untuk haid adalah 1 hari 1 malamg) Menurut Imam Syafi’I dan Imam Hanbali waktu terlama haid adalah 15 hari.

2. Ciri-Ciri Darah Haid.Dia adalah darah tebal yang keluar dari rahim, berwarna hitam lagi busuk baunya, dan setelah keluar tetap dalam keadaan cair.

3. Najisnya Darah Haid.Darah haid adalah najis berdasarkan firman Allah Ta’ala, “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: “Haid itu adalah suatu kotoran (najis).” (QS. Al-Baqarah: 222). Adapun dari As-Sunnah, maka Rasulullah  bersabda tentang pakaian yang terkena darah haid, “Hendaknya dia mengeruknya lalu menggosoknya dengan air lalu menyiramnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Asma` bintu Abi Bakr) Dan ini jelas menunjukkan najisnya. Dan An-Nawawi menukil ijma’ kaum muslimin akan najisnya darah haid. Dilarang membaca Al-Qur’an. Dilang berpuasa dan menunaikan Shalat H.R Bukhari Dilarang melaksanakan Tawaf Dilarang berdiam diri di Masjid Q.S An-nisa (4):43 Dilarang melakukan hubungan suami istri (HARAM) Q.S Al-Baqarah (2):222 Suami dilarang menalak istri saat sedang haid H.R Bukhari dan Muslim

4. Tanda Datang dan Selesainya Haid.Datangnya haid ditandai dengan keluarnya darah hitam lagi busuk, pada waktu-waktu yang biasanya dia haid di situ.Adapun selesainya haid, maka bisa diketahui dengan dua cara:1.   Keluarnya al-qashshah al-baidha`, yaitu cairan putih yang keluar dari kemaluannya di akhir

masa adat haid.

35

Page 36: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

Aisyah -radhiallahu anha- berkata kepada para wanita, “Janganlah kalian tergesa-gesa (mandi suci) sampai kalian melihat al-qashshah al-baidha`,” yang dia maksudkan adalah tanda suci dari haid. (HR. Malik hal. 59 dan Abdurrazzaq: 1/302)

2.   Dengan al-jufuf, yaitu seorang wanita meletakkan kain katun atau yang semacamnya ke dalam kemaluannya, kalau kainnya kering maka berarti dia telah suci.

B. Istihadhah1. Definisi Istihadhah Secara bahasa, dikatakan: “Wanita itu terkena istihadhah,” kalau darahnya terus keluar

padahal adat haidnya telah berakhir. [Mukhtar Ash-Shihah hal. 90] Istihadhah adalah darah yang berasal dari urat yang pecah/putus, yang keluarnya bukan pada

masa adat haid dan nifas -dan ini kebanyakannya-, tapi terkadang juga keluar pada masa adat haid dan saat nifas. Karena dia adalah darah berupa penyakit, maka dia tidak akan berhenti mengalir sampai wanita itu sembuh darinya.Karena itulah, darah istihadhah ini kadang tidak pernah berhenti keluar sama sekali dan kadang berhentinya hanya sehari atau dua hari dalam sebulan.

Istihadah adalah berlanjutnya darah keluar dari rahin wanita bukan pada waktunya keluar haid atau nifas, atau melebihi btas 15 hari haid atau 60 hari nifas.

2. Ciri-Ciri Darah IstihadhahBerbeda dengan darah haid, darah istihadhah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Warnanya merah, tipis, baunya seperti darah biasa, berasal dari urat yang pecah/putus dan ketika keluar langsung mengental.

3. Hukum Wanita Yang Terkena Istihadhah.Hukumnya sama seperti wanita yang suci (tidak haid dan nifas) pada semua hal-hal yang diwajibkan dan yang disunnahkan berupa ibadah. Ibnu Jarir dan selainnya menukil ijma’ ulama akan bolehnya wanita yang terkena istihadhah untuk membaca Al-Qur`an dan wajib atasnya untuk mengerjakan semua kewajiban yang dibebankan kepada wanita yang suci. Lihat nukilan ijma’ lainnya dalam Al-Majmu’ (2/542), Ma’alim As-Sunan (1/217) dan selainnya.Tidak ada perbedaan antara wanita mustahdhah dan wanita suci, kecuali dalam hal-hal berikut:a) Wanita mustahdhah wajib berwudhu setiap kali hendak shalat. Berdasarkan sabda Nabi saw

kepada Fatimah binti Abu Hubaisy. 

�ٍة� َص�َال �ِّل� ُك ِل ي �َو�َّض�ِئ َت �َّم� . ُث

“Kemudian berwudhulah kamu setiap kali hendak shalat.” (Hr. Al-Bukhari)

Hal itu memberikan pemahaman bahwa wanita mustahadhah tidak berwudhu untuk shalat

36

Page 37: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

yang telah tertentu waktunya kecuali jika telah masuk waktunya. Sedangkan shalat yang tidak tertentu waktunya, maka ia berwudhu pada saat hendak melakukannya.

b) Ketika hendak berwudhu, membersihkan sisa-sisa darah dan melekatkan kain dengan kapas (atau pembalut) pada farjinya untuk mencegah keluarnya darah. Berdasarkan sabda Nabi saw kepada Hamnah. “Aku beritahukan kepadamu (untuk menggunakan) kapas, karena hal itu dapat menyerap darah.” Hamnah berkata, “Darahnya lebih banyak dari itu.” Nabi bersabda, “Gunakan kain.” Kata Hamnah, “Darahnya masih banyak pula.” Nabi pun bersabda, “Maka pakailah penahan.” 

Kalaupun masih ada darah yang keluar setelah tindakan tersebut, maka tidak apa-apa hukumnya. Karena sabda Nabi saw kepada Fatimah binti Abu Hubaisy:

�ِر اِلَح�ِصْي َع�َل�ى اِلَّد�ُم� َق�َط�ِر� ْن� َو�ِإ َص�َل�ي �َّم� ُث �ٍة� َص�َال �ِّل� ُك ِل ي �َو�َّض�ِئ َو�َت َلي �ِس اْغ�َت �َّم� ُث (ِضِك ْي �َح� َت �اُم� �َّي َأ �ٍة� اِلِص�َال ي ِب �ِن َت ْج� ا.

“Tinggalkan shalat selama hari-hari haidmu, kemudian mandilah dan berwudhulah untuk setiap kali shalat, lalu shalatlah meskipun darah menetes di atas alas.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). 

c) Jima’ (senggama). Para ulama berbeda pendapat tentang kebolehannya pada kondisi bila ditinggalkan tidak dikhawatirkan menyebabkan zina. Yang benar adalah boleh secara mutlak. Karena ada banyak wanita, mencapai sepuluh atau lebih, mengalami istihadhah pada zaman nabi, sementara Allah dan rasulNya tidak melarang jima’ dengan mereka. FirmanNya,“Hendaknya kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid…” (Al-Baqarah: 222). Ayat ini menunjukkan bahwa di luar keadaan haid, suami tidak wajib menjauhkan diri dari sitri. Kalaupun shalat saja boleh dilakukan wanita mustahadhah maka jima’ pun tentu lebih boleh. Dan tidak benar jima’ wanita mustahadhah dikiaskan dengan jima’ wanita haid, karena keduanya tidak sama, bahkan menurut pendapat para ulama yang menyatakan haram. Sebab, mengkiaskan sesuatu dengan hal yang berbeda adalah tidak sah.

d) Di Bolehkan melakukan salat, Puasa, Thawaf, memegang dan membaca Al Quran

Hukum Menggunakan Pil Anti Haid pada Ibadah Haji dan UmrohUlama Indonesia 12 januari 1979 sepakat bahwa penggunaan pil anti haid untuk menyempurnakan ibadah haji adalah mubah

(Kumpulan Fatwa MUI;56)Hukum Menggunakan Pil Anti Haid pada saat Puasa RamadhanPenggunaan pil Anti Haid dengan maksud agar dapat mencukupi puasa ramadhan sebulan penuh adalah makruh hukumnya.

( http://al-atsariyyah.com/mengenal-hukum-hukum-haid-1.html oleh Abu Muawiah (2009) ; Kumpulan Fatwa MUI )

37

Page 38: Ske 3 Buat Besok WRAPUP

DAFTAR PUSTAKA

1. Sherwood Lauralee. Fisiologi Manusia dari sel ke sel. Edisi 2. Jakarta: EGC, 20012. Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M. 1995. Patofisiologi : konsep klinis proses-proses

penyakit. Ed. 4. Jakarta : EGC.3. Guyton, Hall. 2006. Text Book of Medical Physiology 11th edition. Philadelphia: Elsevier

Soundres4. Ganong W.F. 2008. Buku Ajar FIsiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC 5. Guyton, Hall. 2006. Text Book of Medical Physiology 11th edition. Philadelphia: Elsevier

Soundres6. Chandranita M,et.al. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Ed.2 . Jakarta :

EGC7. Wiknjosastro H, et.al. 1984. Fisiologi haid. Dalam. ed. 2. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawiroharjo, 8. http://digilib.unsri.ac.id diakses 25-09-13 , 19:269. http://legacy.owensboro.kctcs.edu diakses 26-09-13 , 22.1310. http://al-atsariyyah.com/mengenal-hukum-hukum-haid-1.html oleh Abu Muawiah (2009)

diakses 25-09-2013 ; 19.1011. Brunner and Suddart. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Editor: Suzanne C.

Smeltzer, Brenda G. Bare. Jakarta: EGC. 200112. Fatwa MUI. 2003. Jakarta : Departemen Agama

38