makalah besok

38
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah PPKn alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Bentuk Negara, Sistem Pemerintahan dan Kedaulatan Negara”. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Diharapkan dengan adanya makalah ini, dapat emberikan informasi dan menambah pengetahuan kita semua. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Lamongan, Oktober 2015 Penyusun Dikutip dari berbagai sumber | i

Upload: naya-ti

Post on 16-Apr-2017

361 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah besok

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan

Makalah PPKn alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Bentuk

Negara, Sistem Pemerintahan dan Kedaulatan Negara”.

Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai materi Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan. Diharapkan dengan adanya makalah ini, dapat

emberikan informasi dan menambah pengetahuan kita semua.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh

karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya

harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Lamongan, Oktober 2015

Penyusun

Dikutip dari berbagai sumber | i

Page 2: Makalah besok

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................1

C. Manfaat penulisan..................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2

A. Bentuk-bentuk Negara............................................................................................2

1. Bentuk-Bentuk Negara Berdasarkan Teori Negara Modern...............................2

2. Bentuk-Bentuk Negara Berdasarkan Pelaksanaan dan Mekanisme Pemilihan. . .6

B. Sistem Pemerintahan..............................................................................................9

1. Sistem Pemerintahan Presidensial......................................................................9

2. Sistem pemerintahan parlementer.....................................................................11

3. Sistem pemerintahan Indonesia yang sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945. . .13

4. Hubungan antara sistem pemerintahan yang ada di Indonesia dan sistem

pemerintahan yang sesuai dengan UUD 1945..........................................................13

5. Sistem Pemerintahan Liberalisme....................................................................13

6. Sistem Pemerintahan Demokrasi liberal...........................................................15

7. Sistem Pemerintahan Komunisme....................................................................16

8. Sistem Pemerintahan Semipresidensial............................................................16

C. Kedaulatan Negara...............................................................................................17

1. Teori Kedaulatan Tuhan...................................................................................18

2. Teori Kedaulatan Negara..................................................................................19

3. Teori Kedaulatan Rakyat..................................................................................19

4. Teori Kedaulatan Hukum.................................................................................20

5. Teori Kedaulatan Rakyat atau Teori Demokrasi...............................................20

BAB V PENUTUP...........................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22

Dikutip dari berbagai sumber | ii

Page 3: Makalah besok

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSepanjang sejarah manusia hidup di atas permukaan bumi,manusia

telah bernegara. Mulai dari negara dalam bentuknya yangpaling primitif yaitu negara kesukuan, negara kota, sampai negarakerajaan, negara republik dan negara demokrasi.Sampai saat ini tidak ada satupun ta’rif negara yang diakui semua fihak. Ahli-ahli ilmu kenegaraan saling berbeda pendapat tentang apa itu negara. Secara sederhana bisa kita katakan bahwa yang dimaksud dengan negara adalah organisasi yang menaungi semua fihak dalam suatu wilayah tertentu.

Negara adalah institusi yang dibentuk oleh kumpulan orang-orang yang hidup dalam wilayah tertentu dengan tujuan sama yang terikat dan taat terhadap perundang-undangan serta memiliki pemerintahan sendiri. Negara dibentuk atas dasar kesepakatan bersama yang bertujuan untuk mengatur kehidupan anggotanya dalam memperoleh hidup dan memenuhi kebutuhan mereka.

Sedangkan bentuk negara menyatakan susunan atau organisasi negara secara keseluruhan, mengenai struktur negara yang meliputi segenap unsure-unsurnya, yaitu daerah, bangsa dan pemerintahannya.

Dalam makalah ini dijelaskan tentang berbagai macam bentuk negara yang ada dan pernah diterapkan di dunia.

Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang akan

dibahas adalah :1. Bentuk- bentuk Negara2. Sistem Pemerintahan Negara, dan3. Kedaulatan Negara

C. Manfaat penulisanDengan dibuatnya makalah ini, saya mengharapkan agar pembaca dapat

lebih memahami mengenai materi Bentuk Negara, Sistem Pemerintahan dan

Kedaulatan Negara yang ada di dunia.

Dikutip dari berbagai sumber | 1

Page 4: Makalah besok

BAB II

PEMBAHASAN

A. Bentuk-bentuk Negara

1. Bentuk-Bentuk Negara Berdasarkan Teori Negara Modern

a. Negara Kesatuan

Negara kesatuan adalah bentuk negara yang merdeka dan

berdaulata, dengan satu pemerintah pusat yang berkuasa dan juga

mengatur seluruh daerah. Dalam pelaksanaannya, negara kesatuan

terdiri dari dua jenis.

Macam-macam bentuk negara kesatuan adalah sebagai berikut..

1) Negara kesatuan dengan sistem tersentralisasi.

Sistem tersentralisasi adalah sistem pemerintahan yang

seluruh persoalan berada pada negara secara langsung yang diatur

dan diurus oleh pemerintah pusat, sementara daerah-daerah yang

tinggal dapat melaksanakannya saja.

2) Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi

Sistem desentralsiasi merupakan kebalikan pada sistem

sentralisasi yang kepala daerah sebagai pemerintah daerah yang

diberikan kesempatan dan kekuasaan dalam mengurus rumah

tangga daerahnya sendiri. Sistem tersebut dikenal dengan nama

otonomi daerah atau swatantra.

Ciri-Ciri Bentuk Negara Kesatuan - Secara umum, bentuk-bentuk

negara kesatuan memiliki ciri-ciri sebagai berikut..

1) Kedaulatan negara mencakup kedaulatan ke dalam dan ke luar

yang ditangani oleh pemerintah pusat

2) Negara hanya memiliki satu undang-undang dasar, satu kepala

negara, satu dewan menteri, dan satu dewan perwakilan rakyat.

3) Hanya ada satu kebikjaksanaan yang menyangkut mengenai

persoalan politik, sosial budaya, ekonomi, serta pertahanan dan

keamanan.

Dikutip dari berbagai sumber | 2

Page 5: Makalah besok

Contoh-Contoh Negara Kesatuan - contoh negara yang berbentuk

kesatuan adalah belanda, jepang, filipina, indonesia, dan italia.

b. Negara Serikat (Federasi)

Negara serikat adalah bentuk negara gabungan dari beberapa

negara bagian. Negara-negara bagian pada awalnya adalah negara yang

merdeka, berdaulat dan berdiri sendiri. Setelah menggabungkan diri dan

membentuk negara serikat, negara-negara tersebut melepaskan sebagian

kekuasaannya dan menyerahkannya pada negara serikat. Penyerahan

kekuasaan dari negara bagian pada negara serikat disebut dengan

negara limitatif yang berarti sebuah demi sebuah. Hanya kekuasaan

yang disebut oleh negara bagian saja yang menjadi kekuasaan negara

serikat.

Kekuasaan asli dalam negara serikat tetap pada negara bagian,

karena negara bagian berhubungan langsung kepada rakyatnya.

Sementara dari itu, kekuasaan diserahkan oleh negara bagian kepada

negara serikat adalah hal-hal yang berkaitan langsung dengan hubungan

luar negeri, pertahanan negara, keuangan dan urusan pos, kekuasaan ini

yang didelegasikan (delegated powes).

Ciri-Ciri Bentuk Negara Serikat (Federasi) - Secara umum,

bentuk negara serikat memiliki ciri-ciri sebagai berikut..

1) Tiap negara bagian berstatus tidak berdaulatan, namun kekuasaan

asli tetap pada negara bagian

2) Kepala negara dipilih oleh rakyat dan bertanggung jawab kepada

rakyat

3) Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan rakyat dari negara-

negara bagian untuk urusan ke luar dan sebagian ke dalam

4) Setiap negara bagian memiliki kewenangan dalam mebuat UUD

sendiri yang selama ini tidak bertentangan dengan pemerintah pusat

5) Kepala negara memilik hak veto (pembatalan keputusan) yang

diajukan oleh parlemen (senat dan kongres)

Dikutip dari berbagai sumber | 3

Page 6: Makalah besok

Contoh-Contoh Negara Serikat (Federasi) - Contoh negara yang

berbentuk serikat seperti Amerika serikat, Australia, Jerman, Swiss,

India, Malaysia dan Jerman.

Bentuk-Bentuk Negara Berdasarkan Jumlah Orang yang

Memerintah dalam suatu Negara

1. Monarki

Monarki adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu dari

kata monas yang berarti tunggal dan kata archein yang berarti

memerintah. Jadi pengertian negara monarki adalah bentuk negara

yang dalam pemerintahannya hanya dikuasai dan diperintah oleh

satu orang secara turun temurun

2. Oligarki - Oligarki adalah suatu negara yang dipimpin oleh

beberapa orang. Model negara ini umumnya diperintah oleh

sekelompok orang yang berasal pada kalangan feodal

3. Demokrasi - Negara demokrasi adalah bentuk negara yang

dipimpin (pemerintah) tertinggi negara yang terletak di tangan

rakyat. Dalam bentuk negara yang demokratis, rakyat memiliki

kekuasaan yang penuh dalam menjalankan pemerintahan.

Pada masa yunani kuno hanya dikenal adanya 3 bentuk pokok

dari negara. Pada waktu itu pengertian dari negara, pemerintahan dan

masyarakat masih belum dibedakan. Hal ini disebabkan karena susunan

negara masih sangat sederhana, bila dibandingkan dengan pengertian

negara pada zaman sekarang. Luas negara pada zaman Yunani kuno

hanya sebesar kota, yang pada hakikatnya hanya merupakan negara-

kota saja. Negara-kota ini dikenal dengan istilah “polis”. Selain itu sifat

dari urusan negara masih sangat sederhana sekali. Dalam pandangan

masyarakat dan para ahli negara belum ada perbedaan antara pengertian

negara, pengertian masyarakat dan pengertian pemerintah.

Adapun tiga bentuk pokok daripada negara pada masa yunani

kuno tersebut ialah : Monarchi, Oligarchi dan Demokrasi. Untuk

membedakan pengertian dari ketiga bentuk negara diatas adalah jumlah

dari pemegang kekuasaan.

Dikutip dari berbagai sumber | 4

Page 7: Makalah besok

Jika yang memegang kekuasaan itu hanya satu orang, maka

bentuk negaranya dapat dipastikan Monarchi (diambil dari bahasa

yunani “monos” yang berarti “satu: dan “archien” yang berarti

memerintah). Sedangkan jika yang memegang kekuasaan adalah

beberapa orang maka beentuk negaranya adalah Oligarchi (diambil dari

bahasa Yunani yaitu “oligai” yang berarti beberapa dan “archien” yang

berarti memerintah). Sedangkan jjika pemegang kekuasaan itu adalah

rakyat, maka bentuk negaranya disebut Demokrasi (diambil dari bahasa

yunani “demos” yang berati rakyat).

c. Perbedaan Mendasar Antara Negara Kesatuan dan negara Serikat

Dalam negara kesatuan, organisasi bagian-bagian negara secara

umum telah diatur/ditetapkan oleh pembentuk undang-undang pusat.

Sedangkan pada negara serikat, negara bagian suatu federasi

mempunyai pouvoir constituant, yaitu wewenang untuk membentuk

undang-undang dasar sendiri guna mengatur bentuk organisasi sendiri

dalam kerangka dan batas-batas konstitusi federal.

Dalam negara kesatuan, wewenang pembentuk undang-undang

pusat ditetapkan dalam rumusan umum dan wewenang pembentuk

undang-undang yang lebih rendah (lokal/daerah) tergantung pada

lembaga pembentuk undang-undang pusat tersebut. Sedangkan dalam

negara serikat wewenang membentuk undang-undang pusat untuk

mengatur hal-hal tertentu telah terperinci secara detail (satu persatu)

dalam konstitusi federal.

Negara Federal Negara Kesatuan

Bagian-bagian negara disebut negara

bagian·

Bagian-bagian disebut provinsi

Negara-negara bagian memiliki

wewenang untuk memebuat UUD

sendiri dan dapat menentukan

bentuk-bentuk organisasinya

masing-masing yang tidak

bertentangan dengan konstitusi·

Organisasi bagian-bagian negara

secaragaris besar ditentukan oleh

pembuat undang-undang di pusat

danmerupakan pelaksanaan sistim

desentralisasi.·

Dikutip dari berbagai sumber | 5

Page 8: Makalah besok

Negara Federal Negara Kesatuan

Wewenang pembuat UU pemerintah

pusat ditentukan secara terperinci

dan wewenang lainnya ada pada

negara bagian·

Wewenag secara tereperinci

terdapat pada propinsi-propinsi

dan residu powernya ada pada

pemerintah pusat·

Selain negara serikat (federasi) terdapat juga serikat negara

(konfederasi). Keduanya merupakan sesuatu yang berbeda. Konfederasi

merupakan perserikatan beberapa negara merdeka dan berdaulat, baik

ke dalam maupun ke luar. Negara-negara tersebut bergabung untuk

mencapai tujuan-tujuantertentu. Misalnya, perdagangan ataupun untuk

menjaga pertahanan bersama. Namun tiap-tiap negara tetap memiliki

dan mempertahankan kedudukan internasional mereka. Jadi,

konfederasi bukanlah negara dalam pengertian hukum internasional.

2. Bentuk-Bentuk Negara Berdasarkan Pelaksanaan dan Mekanisme

Pemilihan

Disamping 2 bentuk diatas, dari sisi pelaksana dan mekanisme

pemilihannya, bentuk Negara dapat digolongkan ketiga kelompok yaitu:

Monarki, Oligarki, dan Demokrasi.

a. Monarki

Pemerintahan monarki adalah model pemerintahan yang dikepalai

oleh raja atau ratu. Dalam prakteknya, monarki ada dua jenis yaitu:

Monarki absolut dan monarki konstutional.

1) Monarki absolut adalah model pemerintahan dengan kekuasaan

tertinggi di tangan satu orang raja atu ratu. Termasuk dalam

kategori ini adalah negara Arab saudi, Brunae, Swazilan, bhutan,

dll.

2) Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan yang

kekuasaan kepala negaranya (perdana mentri) dibatasi oleh

ketentuan-ketentuan kostitusi nagara. Praktek monarki

konstitusional ini adalah yang paling banyak dipraktekan di

Dikutip dari berbagai sumber | 6

Page 9: Makalah besok

beberapa negara, seperti Thailand, Jepang, Inggris, jordania dan

lan-lain.

3) Monarki parlamenter adalah bentuk pemerintahan yang

bertanggung jawab atas kebijaksanaan pemerintahannya adalah

mentri, Termasuk dalam kategori ini adalah negara Inggris,

Belanda, dan Malaysia.

Dengan demikian pengertian negara yang berbentuk monarki

adalah negara dimana cara penunjukan kepala negaranya berdasarkan

keturunan dari raja yang sebelumya.

b. Oligarki

Model pemerintahan oligarki adalah pemerintahan yang

dijalankan oleh beberapa orang berkuasa dari golongan atau kelompok

tertentu. System ini muncul karena terjadinya Monarki absolute.

Monarki absolute menyebabkan tindakan kesewenangan raja yang

mengakibatkan sekumpulan kaum aristocrat atau bangsawan

mengambil alih pemerintahan.

Namun, system ini tidak berlangsung mulus seperti awalnya.

Karena, ternyata banyak kaum bangsawan yang juga melakukan

tindakan sewenang-wenang dalam pemerintahannya. System

pemerintahan ini kemudian digantikan oleh Demokrasi yang berasaskan

rakyat.

c. Demokrasi

Pemerintahan model demokrasi adalah pemerintahan yang

bersandarkan pada kedaulatan rakyat atau bendasarkan kekuasaannya

pada pilihan atau kehendak rakyat malalui mekanisme pemulihan

Umum (pemilu) yang berlangsung secara jujur, bebas, aman, dan adil.

System pemerintahan demokrasi muncul setelah Oligarki. System

ini terbentuk karena adanya kekuasaan ditangan rakyat. Ini berarti,

rakyatlah yang memegang tahta kekuasaan tertinggi dalam

pemerintahan. Namun, pemerintah yang dipilih oleh rakyatnya lah yang

menjalankan pemerintahan.

Dikutip dari berbagai sumber | 7

Page 10: Makalah besok

Dalam teori Ilmu Negara pengertian tentang teori bentuk Negara

sejak dahulu kala dibagi menjadi dua yaitu: monarchie dan republik.

Untuk menentukan suatu Negara itu berbentuk monarchie dan republik,

dalam Ilmu Negara banyak macam ukuran yang dipakai. Antara lain

Jellinek dalam bukunya yang berjudul Allgemene Staatslehre memakai

sebagai kriteria bagaimana caranya kehendak negara itu dinayatakan.

Jika kehendak Negara itu ditentukan oleh satu orang saja, maka

bentuk Negara itu monarchie dan jika kehendak Negara itu ditentukan

oleh orang banyak yang merupakan suatu majelis, maka bentuk

negaranya adalah republik. Pendapat Jellinek ini tidak banyak

penganutnya karena banyak mengandung kelemahan.

Faham Duguit lebih lazim dipakai, yang menggunakan sebagai

kriteria bagaimana caranya kepala Negara itu diangkat. Dalam bukunya

yang berjudul Traite de Droit Contitutionel jilid 2, diutarakan jika

seorang kepala negara diangkat berdasarkan hak waris atau keturunan

maka bentuk negaranya disebut monarchie dan Kepala Negaranya

disebut raja atau ratu. Jika kepala negara dipilih melalui suatu

pemilihan umum untuk masa jabatan yang ditentukan, maka bentuk

negaranya disebut republik dan Kepala Negaranya adalah seorang

Presiden.

Sama hal nya monarki republik itu dapat dibagi menjadi:

1) Republik mutlak (absolute)

2) Republik konstitusi

3) Repulik parlemen

Menurut ketentuan yang telah dijelaskan di atas maka negara

Indonesia mempunyai bentuk negara sebagai republik. Hal ini

didasarkan atas cara pemilihan presiden, bahkan bukan hanya oleh

majelis melainkan langsung dipilih oleh Rakyat.

Dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa negara

Indonesia ialah negara kesatuan, yang bebentuk Republik.

Dikutip dari berbagai sumber | 8

Page 11: Makalah besok

B. Sistem Pemerintahan

Sistem pemerintahan adalah sistem yang dimiliki suatu negara dalam

mengatur pemerintahannya.

Sesuai dengan kondisi negara masing-masing, sistem ini dibedakan

menjadi:

1. Presidensial2. Parlementer3. Semipresidensial4. Komunis5. Demokrasi Liberal6. Liberal

Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga

suatu kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan

separatisme karena sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat

ataupun merugikan rakyat. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang

kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis. Jika suatu pemerintahan

mempunya sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu akan

berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk

memprotes hal tersebut.

Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan

masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas,

menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan,

ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontinu dan

demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam

pembangunan sistem pemerintahan tersebut.Hingga saat ini hanya sedikit

negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.

Secara sempit,Sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok

untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam

waktu relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal

dari rakyatnya itu sendiri.

1. Sistem Pemerintahan Presidensial

Sistem presidensial (presidensiil), merupakan sistem pemerintahan

negara republik di mana kekuasan eksekutif dipilih melalui pemilu dan

Dikutip dari berbagai sumber | 9

Page 12: Makalah besok

terpisah dengan kekuasan legislatif. Menurut Rod Hague, pemerintahan

presidensiil terdiri dari 3 unsur yaitu:

a. Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat

pejabat-pejabat pemerintahan yang terkait.

b. Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap,

tidak bisa saling menjatuhkan.

c. Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan

legislatif.

Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat

dan tidak dapat dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya

dukungan politik. Namun masih ada mekanisme untuk mengontrol

presiden. Jika presiden melakukan pelanggaran konstitusi, pengkhianatan

terhadap negara, dan terlibat masalah kriminal, posisi presiden bisa

dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena pelanggaran-pelanggaran tertentu,

biasanya seorang wakil presiden akan menggantikan posisinya. Model ini

dianut oleh Amerika Serikat, Filipina, Indonesia dan sebagian besar

negara-negara Amerika Latin dan Amerika Tengah.

Ciri-ciri pemerintahan presidensial yaitu :

a. Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahansekaligus

kepala negara.

b. Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasirakyat

dan dipilih langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.

c. Presiden memiliki hak prerogratif(hak istimewa) untuk mengangkat dan

memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-

departemen.

d. Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan eksekutif

(bukan kepada kekuasaan legislatif).

e. Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan

legislatif.

f. Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislative

Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial:

Dikutip dari berbagai sumber | 10

Page 13: Makalah besok

a. Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung

pada parlemen.

b. Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu.

Misalnya, masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun,

Presiden Filipina adalah enam tahun dan Presiden Indonesia adalah

lima tahun.

c. Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka

waktu masa jabatannya.

d. Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif

karena dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial:

a. Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga

dapat menciptakan kekuasaan mutlak.

b. Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.

c. Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-

menawar antara eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi

keputusan tidak tegas

d. Pembuatan keputusan memakan waktu yang lama

2. Sistem pemerintahan parlementer

Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana

parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini

parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan

parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara

mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem

presidensiil, di mana sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden dan

seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya

pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya

pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi

simbol kepala negara saja. Negara yang menganut sistem pemerintahan

parlementer adalah Inggris, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura dan

sebagainya.

Ciri-ciri pemerintahan parlemen yaitu:

Dikutip dari berbagai sumber | 11

Page 14: Makalah besok

a. Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala

pemerintahansedangkan kepala negara dikepalai oleh presiden/raja.

b. Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja

diseleksi berdasarkan undang-undang.

c. Perdana menteri memiliki hak prerogratif(hak istimewa) untuk

mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin

departemen dan non-departemen.

d. Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

e. Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

f. Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislative

Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer:

a. Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi

penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena

kekuasaan eksekutif dan legislatif berada pada satu partai atau koalisi

partai.

b. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan

publik jelas.

c. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga

kabinet menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer:

a. Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas

dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan

oleh parlemen.

b. Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bisa

ditentukan berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-

waktu kabinet dapat bubar.

c. Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para

anggota kabinet adalah anggota parlemen dan berasal dari partai

meyoritas. Karena pengaruh mereka yang besar diparlemen dan partai,

anggota kabinet dapat mengusai parlemen.

d. Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif.

Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan

Dikutip dari berbagai sumber | 12

Page 15: Makalah besok

manjadi bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif

lainnya

3. Sistem pemerintahan Indonesia yang sesuai dengan UUD NRI

Tahun 1945

Negara Indonesia, berdasarkan pada UUD yang dimilikinya

menganut sistem pemerintahan presidensial yakni sistem pemerintahan

Negara republik – di dalamnya, kekuasaan eksekutif dipilih melalui

pemilihan umum dan terpisah dari kekuasaan legislatif. Selain itu menurut

UUD 1945, sistem pemerintahan Indonesia tidak menganut sistem

pemisahan kekuasaan atau trias politika murni sebagaimana yang diajarkan

oleh Montesquieu. Namun, Indonesia menganut sistem pembagian

kekuasaan

4. Hubungan antara sistem pemerintahan yang ada di Indonesia dan

sistem pemerintahan yang sesuai dengan UUD 1945

Sejak Agustus 1945 sampai akhir tahun 1949, Indonesia mulai

memberlakukan UUD 1945. Menurut ketentuan UUD tersebut, sistem

pemerintahan Indonesia adalah presidensial. Namun, sejak November

1945, berdasarkan Maklumat Wakil Presiden No. X dan Maklumat

Pemerintah 14 November 1945, kekuasaan pemerintah dipegang oleh

seorang perdana menteri. Hal ini merupakan awal dari suatu sistem

pemerintahan parlementer. Sistem parlementer ini adalah sebah

penyimpangan ketentuan UUD 1945 yang menyebutkan pemerintah harus

dijalankan menurut sistem cabinet presidensial dimana menteri sebagai

pembantu presiden. Jadi sejak November 1945 sampai Juli 1959, sistem

pemerintahan yang diselenggarakan di Indonesia berlainan dengan sistem

pemerintahan yang ditentukan dalam naskah UUD 1945.

5. Sistem Pemerintahan Liberalisme

Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat,

dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan

persamaan hak adalah nilai politik yang utama.

Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang

bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham

Dikutip dari berbagai sumber | 13

Page 16: Makalah besok

liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan

agama.

Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam

sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan

pada kebebasan mayoritas.

Ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi Liberalisme yakni

Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (Life, Liberty and Property).

Dibawah ini, adalah nilai-nilai pokok yang bersumber dari tiga nilai dasar

Liberalisme tadi:

a. Kesempatan yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being).

Bahwa manusia mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala

bidang kehidupan baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Namun

karena kualitas manusia yang berbeda-beda, sehingga dalam

menggunakan persamaan kesempatan itu akan berlainan tergantung

kepada kemampuannya masing-masing. Terlepas dari itu semua, hal ini

(persamaan kesempatan) adalah suatu nilai yang mutlak dari demokrasi.

b. Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap

orang mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya,

maka dalam setiap penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi baik

dalam kehidupan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan kenegaraan

dilakukan secara diskusi dan dilaksanakan dengan persetujuan – dimana

hal ini sangat penting untuk menghilangkan egoisme individu.( Treat

the Others Reason Equally.)

c. Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah.

Pemerintah tidak boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi

harus bertindak menurut kehendak rakyat.(Government by the Consent

of The People or The Governed)

d. Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk

membela dan mengabdi pada rakyat. Terhadap hal asasi manusia yang

merupakan hukum abadi dimana seluruh peraturan atau hukum dibuat

oleh pemerintah adalah untuk melindungi dan mempertahankannya.

Maka untuk menciptakan rule of law, harus ada patokan terhadap

Dikutip dari berbagai sumber | 14

Page 17: Makalah besok

hukum tertinggi (Undang-undang), persamaan dimuka umum, dan

persamaan sosial.

e. Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.(The Emphasis

of Individual)

f. Negara hanyalah alat (The State is Instrument). Negara itu sebagai

suatu mekanisme yang digunakan untuk

tujuan-tujuan yang lebih besar dibandingkan negara itu sendiri. Di

dalam ajaran Liberal Klasik, ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya

dianggap, dapat memenuhi dirinya sendiri, dan negara hanyalah

merupakan suatu langkah saja ketika usaha yang secara sukarela

masyarakat telah mengalami kegagalan.

Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme (Refuse

Dogatism). Hal ini disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke

(1632 – 1704) yang menyatakan bahwa semua pengetahuan itu didasarkan

pada pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu adalah berubah.

6. Sistem Pemerintahan Demokrasi liberal

Demokrasi liberal (atau demokrasi konstitusionnal) adalah sistem

politik yang menganut kebebasan individu.

secara konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah.

Dalam demokrasi liberal, keputusan-keputusan mayoritas (dari proses

perwakilan atau langsung) diberlakukan pada sebagian besar bidang-

bidang kebijakan pemerintah yang tunduk pada pembatasan-pembatasan

agar keputusan pemerintah tidak melanggar kemerdekaan dan hak-hak

individu seperti tercantum dalam konstitusi.

Demokrasi liberal pertama kali dikemukakan pada Abad Pencerahan

oleh penggagas teori kontrak sosial seperti Thomas Hobbes, John Locke,

dan Jean-Jacques Rousseau. Semasa Perang Dingin, istilah demokrasi

liberal bertolak belakang dengan komunisme ala Republik Rakyat. Pada

zaman sekarang demokrasi konstitusional umumnya dibanding-

bandingkan dengan demokrasi langsung atau demokrasi partisipasi.

Demokrasi liberal dipakai untuk menjelaskan sistem politik dan

demokrasi barat di Amerika Serikat, Britania Raya, Kanada. Konstitusi

Dikutip dari berbagai sumber | 15

Page 18: Makalah besok

yang dipakai dapat berupa republik (Amerika Serikat, India, Perancis) atau

monarki konstitusional (Britania Raya, Spanyol). Demokrasi liberal

dipakai oleh negara yang menganut sistem presidensial (Amerika Serikat),

sistem parlementer (sistem Westminster: Britania Raya dan Negara-

Negara Persemakmuran) atau sistem semipresidensial (Perancis).

7. Sistem Pemerintahan Komunisme

Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari

Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich

Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21

Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada

perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang

kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh

dalam dunia politik.

Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap

paham kapitalisme di awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap

bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan

yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam

perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam

komunisme antara penganut komunis teori dan komunis revolusioner yang

masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam

pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya

sebagai masyarakat utopia.

8. Sistem Pemerintahan Semipresidensial

Sistem semipresidensial adalah sistem pemerintahan yang

menggabungkan kedua sistem pemerintahan: presidensial dan parlementer.

Terkadang, sistem ini juga disebut dengan Dual Eksekutif (Eksekutif

Ganda). Dalam sistem ini, presiden dipilih oleh rakyat sehingga memiliki

kekuasaan yang kuat. Presiden melaksanakan kekuasaan bersama-sama

dengan perdana menteri.

Ciri-ciri pemerintahan semipresidensial yaitu:

1. Dari presidensial

Dikutip dari berbagai sumber | 16

Page 19: Makalah besok

a. Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi

rakyat dan dipilih langsung oleh mereka atau melalui badan

perwakilan rakyat.

b. Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk

mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yang

memimpin departemen dan non-departemen.

c. Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.

2. dari parlementer

a. Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala

pemerintahan sedangkan kepala negara dikepalai oleh presiden.

b. Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan

legislatif.

c. Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan

legislatif.

C. Kedaulatan Negara

Kedaulatan adalah suatu hak eksklusif untuk menguasai suatu wilayah

pemerintahan, masyarakat, atau atas diri sendiri terdapat penganut dalam dua

teori yaitu berdasarkan pemberian dari Tuhan atau Masyarakat

Beberapa pemikiran mengenai kedaulatan dan pemegang kedaulatan

suatu negara setelah revolusi Perancis dikemukakan oleh Jean-Jacques

Rousseau dalam karyanya Du Contrat Social Ou Principes Du Droit Politique

(Mengenai Kontrak Sosial atau Prinsip-prinsip Hak Politik) membagi tingkat

kedaulatan menjadi dua yaitu de facto dan de jure.

Kedaulatan, “sovereignity” merupakan salah satu syarat berdirinya

suatu negara. Seperti diketahui bahwa salah satu syarat berdirinya negara

adalah adanya pemeritahan yang berdaulat. Dengan demikian, pemerintah

dalam suatu negara harus memiliki kewibawaan (authority) yang tertinggi

(supreme) dan tak terbatas (unlimited).

Jean Bodin (1500 – 1596) seorang ahli Prancis, memandang kedaulatan

sebagai kekuasaan tertinggi untuk menentukan hukum dalam suatu negara. Ia

Dikutip dari berbagai sumber | 17

Page 20: Makalah besok

memandang pada hakikatnya kedaulatan memiliki 4 (empat) sifat pokok

sebagai berikut.

a. Asli, artinya kekuasaan tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih

tinggi.

b. ermanen, artinya kekuasaan tetap ada selama negara berdiri, sekalipun

pemegang kedaulatan sudah berganti.

c. Tunggal (bulat), artinya kekuasaan merupakan satu-satunya kekuasaan

tertinggi dalam negara yang tidak diserahkan atau dibagi-bagikan

kepada badan lain.

d. Tidak Terbatas (absolut), artinya kekuasaan tidak dibatasi oleh

kekuasaan lain. Bila ada kekuasaan lain yang membatasinya, tentu

kekuasaaan tertinggi yang dimilikinya itu akan lenyap.

Pada dasarnya kekuasaan yang dimiliki pemerintah mempunyai

kekuatan yang berlaku ke dalam (interne souvereiniteit) dan ke luar (externe

souvereinoteit), yaitu sebagai berikut.

Kedaulatan Ke Dalam : Pemerintah memiliki wewenang tertinggi dalam

mengatur dan menjalankan organisasi negara sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Kedaulatan Ke Luar : Pemerintah berkuasa bebas, tidak terikat dan

tidak tunduk kepada kekuasaan lain, selain ketentuan-ketentuan yang telah

ditetapkan. Demikian juga halnya dengan negara lain, harus pula

menghormati kekuasaan negara yang bersangkutan dengan tidak mencampuri

urusan dalam negerinya.

Beberapa teori tentang kedaulatan tersebut, di antaranya sebagai

berikut.

1. Teori Kedaulatan Tuhan

Teori Kedaulatan Tuhan merupakan teori kedaulatan yang pertama

dalam sejarah, mengajarkan bahwa Negara dan pemerintah mendapat

kekuasaan tertinggi dari Tuhan sebagai asal segala sesuatu (Causa

Prima). Menurut teori Kedaulatan Tuhan, kekuasaan yang berasal dari

tuhan itu diberikan kepada tokoh-tokoh Negara terpilih, yang secara

kodrati diterapkan-Nya menjadi pemimpin Negara dan berperan selaku

Dikutip dari berbagai sumber | 18

Page 21: Makalah besok

wakil Tuhan di dunia. Teori ini umumnya dianut oleh raja-raja yang

mengaku sebagai keturunan dewa, misalnya para raja Mesir Kuno, Kaisar

Jepang, Kaisar China, Raja Belanda (Bidde Gratec Gods, kehendak

Tuhan), Raja Ethiopia (Haile Selasi, singa penakluk dari suku Yuda

pilihan Tuhan). Demikian pula dianut oleh para raja Jawa zaman Hindu

yang menganggap diri mereka sebagai penjelmaan dewa Wisnu. Ken

Arok bahkan menganggap dirinya sebagai titisan Brahmana, Wisnu, dan

Syiwa sekaligus

Pelopor teori kedalulatan tuhan antara lain : Augustinus (354-430),

Thomas Aquino (1215-1274), F. Hegel (1770-1831) dan F.J. Stahl

(1802-1861).

Karena berasal dari Tuhan, maka kedaulatan Negara bersifat

mutlak dan suci. Seluruh rakyat harus setia dan patuh kepada raja yang

melaksanakan kekuasaan atas nama dan untuk kemuliaan Tuhan.

Menurut Hegel, raja adalah manifestasi keberadaan Tuhan. Maka, raja

atau pemerintah salalu benar, tidak mungkin salah.

2. Teori Kedaulatan Negara

Menurut teori ini adanya negara merupakan kodrat alam, demikian

pula kekuasaan tertinggi terdapat pada pemimpin negara. Kodrat alam

merupakan sumber kedaulatan. Penerapan hukum mengikat disebabkan

karena dikehendaki oleh negara yang menurut kodrat memiliki

kekuasaan mutlak. Tokoh teori ini adalah Paul Laband dan George

Jellinek.

3. Teori Kedaulatan Rakyat

Menurut teori ini negara memiliki kekuasaan dari rakyatnya yang

bukan dari Tuhan atau Raja. Teori ini merupakan reaksi dari teori

kedaulatan Tuhan dan teori kedaulatan raja. Teori ini memandang

kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat dan dipergunakan untuk

kepentingan dan kesejahteraan rakyat (demokrasi). Tokoh teori ini adalah

J.J. Rousseau dan Montesquieu.

Dikutip dari berbagai sumber | 19

Page 22: Makalah besok

4. Teori Kedaulatan Hukum

Menurut teori ini, pemerintah memperoleh kekuasaannya

berdasarkan atas hukum, yang berdaulat adalah hukum. Hukum

merupakan kekuasaan tertinggi dalam negara. Rakyat atau pemerintah

harus tunduk pada aturan hukum yang berlaku. Tokoh teori ini adalah

Hugo de Groot, Krabbe, Immanuel Kant dan Leon Duguit.

5. Teori Kedaulatan Rakyat atau Teori Demokrasi

Teori kedaulatan rakyat menyatakan bahwa kedaulatan tertinggi

berada di tangan rakyat (teori ajaran demokrasi). Pemerintah harus

menjalankan kehendak rakyat dan konstitusi menjamin hak asasi

manusia.

Beberapa pandangan pelopor teori kedaulatan Rakyat :

d. JJ. Rousseau

JJ. Rousseau Menyatakan bahwa kedaulatan itu perwujudan dari

kehendak umum dari suatu bangsa merdeka yang mengadakan

perjanjian masyarakat (social contract).

e. Johanes Althusius

Johanes Althusius menyatakan bahwa setiap susunan pergaulan

hidup manusia terjadi dari perjanjian masyarakat yang tunduk

kepada kekuasaan, dan pemegang kekuasaan itu dipilih oleh

rakyat.

f. John Locke

John Locke menyatakan bahwa kekuasaan Negara berasal dari

rakyat, bukan dari raja. Menurutnya, perjanjian masyarakat

menghasilkan penyerahan hak-hak rakyat kepada pemerintah dan

pemerintah mengembalikan hak dan kewajiban asasi kepada rakyat

melalui peraturan perundang-undangan.

g. Mostesquieu

Mostesquieu membagi kekuasaan Negara menjadi : kekuasaan

legislatif, eksekutif dan yudikatif (Trias Politica).

Dikutip dari berbagai sumber | 20

Page 23: Makalah besok

BAB V

PENUTUP

Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik

politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang

berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki

suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut,

dan berdiri secara independent. Syarat primer sebuah negara adalah memiliki

rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan

syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain.

Sistem pemerintahan yang banyak digunakan di dunia ini adalah

presidensial dan parlementer. Untuk membedakan suatu negara menggunakan

sistem pemerintahan yang mana dapat dilakukan dengan cara; jika dalam struktur

tata negara suatu negara itu ada perdana menteri maka menggunakan sistem

parlemementer dan bila tidak ada perdana menteri jelas itu sistem presidensial.

Dalam sistem pemerintahan presidensial yang lebih berperan adalah

presiden sebagai pusat kekuasaan dan dalam sistem parlementer lebih berperan

parlemen atau DPR yang didalamnya terdapat perdana menteri sebagai pemegang

kekuasaan pemerintahan.

Sistem pemerintahan adalah sistem yang dimiliki suatu negara dalam

mengatur pemerintahannya.

Sesuai dengan kondisi negara masing-masing, sistem ini dibedakan

menjadi:

1. Presidensial

2. Parlementer

3. Semipresidensial

4. Komunis

5. Demokrasi Liberal

6. Liberal

Dikutip dari berbagai sumber | 21

Page 24: Makalah besok

DAFTAR PUSTAKA

LKS Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X semester gasal

https://id.wikipedia.org/wiki/Negara akses 07 Oktober 2015

http://www.artikelsiana.com/2015/05/bentuk-negara-bentuk-kenegaraan-

bentuk.html# akses 15 Oktober 2015

http://abduntoamay.blogspot.co.id/2012/03/bentuk-negara_19.html akses 07

Oktober 2015

https://fitria97.wordpress.com/tugas-tugas/pkn/macam-macam-bentuk-negara/

akses 07 Oktober 2015

http://makalahme02.blogspot.co.id/2013/02/makalah-negara-teori-

terbentuknya.html akses 07 Oktober 2015

https://rahmiendah.wordpress.com/2014/11/12/bentuk-negara-dan-sistem-

pemerintahan/ akses 15 Oktober 2015

https://id.wikipedia.org/wiki/Kedaulatan

http://pkn-ips.blogspot.co.id/2014/10/macam-macam-teori-kedaulatan-negara.html

http://salam-pengetahuan.blogspot.co.id/2015/07/macam-macam-teori-

kedaulatan-kedaulatan.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Liberalisme

Dikutip dari berbagai sumber | 22