makalah jiwa besok

42
CATATAN : 1. YANG BERWARNA KUNING DIGANTI LIHAT JADWAL PRAKTIKUM. (TAK STIMULASI PRESEPSI I, II) DIGNOSANYA HARGA DIRI RENDAH 2. SALIN DARI BUKU PRAKTIKUM JIWA SESI 1 HAL 65 SESI 2 HAL 69

Upload: dyno-manembu

Post on 15-Jan-2016

259 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jiwa

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH  jiwa BESOK

CATATAN :1. YANG BERWARNA KUNING DIGANTI LIHAT

JADWAL PRAKTIKUM. (TAK STIMULASI PRESEPSI I, II) DIGNOSANYA HARGA DIRI RENDAH

2. SALIN DARI BUKU PRAKTIKUM JIWASESI 1 HAL 65SESI 2 HAL 69

Page 2: MAKALAH  jiwa BESOK

LAPORAN PRAKTIKUMKEPERAWATAN KESEHATAN JIWA 1

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : SOSIALISASI SESI I,II,III

DIAGNOSA ISOLASI SOSIAL

KELOMPOK II :

SARI DEWI INTAN KUMALA I1B111031

APRILIA AYU WIDIARTI I1B111020

NOR ELLA DAYANI I1B111205

HELMA RASYIDA I1B111012

ERMAWATI ROHANA I1B111026

ALPIANOR I1B111216

REZA FATHAN I1B111004

RIZKA HAYYU NAFI’AH I1B111206

FILIA SOFIANI IKASARI I1B111028

NURMALA I1B111032

INDAH DWI ASTUTI I1B111201

LOLA ILLONA ELFANI K I1B111210

AHMAD LUTFI I1B111207

BERNADINO OKTAVIANUS M I1B111209

AKHMAD RIDHANI I1B111211

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Page 3: MAKALAH  jiwa BESOK

BANJARBARU

HALAMAN PENGESAHAN

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA 1 TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : SOSIALISASI SESI I,II,III

DIAGNOSA ISOLASI SOSIAL

Oleh:

SARI DEWI INTAN KUMALA I1B111031

APRILIA AYU WIDIARTI I1B111020

NOR ELLA DAYANI I1B111205

HELMA RASYIDA I1B111012

ERMAWATI ROHANA I1B111026

ALPIANOR I1B111216

REZA FATHAN I1B111004

RIZKA HAYYU NAFI’AH I1B111206

FILIA SOFIANI IKASARI I1B111028

NURMALA I1B111032

INDAH DWI ASTUTI I1B111201

LOLA ILLONA ELFANI K I1B111210

AHMAD LUTFI I1B111207

BERNADINO OKTAVIANUS M I1B111209

AKHMAD RIDHANI I1B111211

Makalah yang telah dibuat berdasar hasil dari praktikum jiwa 1(satu) ini

telah disahkan oleh Dosen Pengampu.

Demikian halaman pengesahan ini dibuat agar dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Banjarbaru, 19 April 2013

Dosen Pengampu/Tutor

Dhian Ririn Lestari, S.Kep, Ns,M.Kep

Page 4: MAKALAH  jiwa BESOK

A. TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

1. Pengertian

Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu upaya untuk memfasilitasi

psikoterapis terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan

meningkatkan hubungan antar anggota(Depkes,1997). Terapi aktivitas kelompok

adalah aktivitas membantu anggotanya untuk identitas hubungan yang kurang

efektif dan mengubah tingkah laku yang maladaptive(Stuart, dan Sundeen,1998).

Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan

perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang

sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai tujuan

terapi(keliat,2005).

2. Tujuan

a. Tujuan Umum

Meningkatkan sosialisasi dengan memberikan kesempatan untuk

berkumpul, berkomunikasi dengan orang lain, saling memperhatikan

memberikan tanggapan terhadap pendapat maupun perasaan orang lain.

Meningkatkan keasadaran hubungan antara reaksi emosional diri sendiri

dengan tingkah laku defensif yaitu suatu cara untuk menhindarkan diri dari

rasa tidak enak karena merasa diri tidak berharga atau ditolak.

Membangkitkan motivasi bagi kemajuan fungsi-fungsi psikologis seperti

fungsi kognitif dan afektif.

b. Tujuan Khusus

Meningkatkan identitas diri

Setiap orang mempunyai identifikasi diri tentang mengenal dirinya di

dalam lingkungannya

Penyaluran emosi

Pada saat terapi aktivitas kelompok, akan ada waktu bagi anggota

kelompok untuk menyalurkan emosinya untuk didengar dan dimengerti

oleh anggota kelompok lainnya.

Meningkatkan keterampilan hubungan sosial

Terdapat kesempatan bagi anggota kelompok untuk saling berkomunikasi

yang berguna untuk meningkatkan hubungan sosial dalam kesehariannya.

Page 5: MAKALAH  jiwa BESOK

3. Peran pada TAK terdiri dari:

Terapis

Katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan jalan

menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien temotivasi

untuk mengekspresikan perasaannya. Auxilery Ego, sebagai menopang

bagi anggota yang terlalu lemah atau mendominasi.

Koordinator, mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan

dengan cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlibat dalam

kegiatan.

Co Terapis

Mengidentifikasi isue penting dalam proses

Mengidentifikasi strategi yang digunakan Leader

Mengamati dan mencatat

Klien

B. PANDUAN PELAKSANAAN TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

(TAK)

Terapis mengawali dengan mengusahakan terciptanya suasana yang

tingkat kecemasannya sesuai, sehingga klien terdorong untuk membuka diri dan

tidak menimbulkan atau mengembalikan mekanisme pertahanan diri. Setiap

permulaan dari suatu terapi aktifitas kelompok yang baru merupakan saat yang

kritis karena prosedurnya merupakan sesuatu yang belum pernah dialami oleh

anggota kelompok dan mereka dihadapkan dengan orang lain.

Setelah klien berkumpul, mereka duduk melingkar, terapis memulai

dengan memperkenalkan diri terlebih dahulau dan juga memperkenalkan co-

terapis dan kemudian mempersilahkan anggota untuk memperkenalkan diri secara

bergilir, bila ada anggota yang tidak mampu maka terapis akan

memperkenalkannya.

Terapis kemudian menjelaskan maksud dan tujuan serta prosedur terapi

kelompok dan juga masalah yang akan dibicarakan dalam kelompok. Topik atau

masalah dapat ditentukan oleh terapis atau usul klien. Ditetapkan bahwa anggota

bebas menbicarakan apa saja, bebas mengkritik siapa saja termasuk terapis.

Page 6: MAKALAH  jiwa BESOK

Terapis sebaiknya bersifat moderat dan menghindarkan kata-kata yang dapat

diartikan sebagai perintah.

Di akhir terapi aktifitas kelompok, terapis menyimpulkan secara singkat

pembicaraan yang telah berlangsung atau permasalahan dan solusi yang mungkin

dilakukan. Dilanjutkan kemudian dengan membuat perjanjian pada anggota untuk

pertemuan berikutnya.

C. PEDOMAN PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK :

SOSIALISASI (TAKS)

1. Pengertian

Terapi Aktfitas Kelompok sosialisasi merupakan upaya memfasilitasi

kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan social.

2. Tujuan

a. Tujuan umum

Klien mampu meningkatkan hubungan social dalam kelompok secara

bertahap

b. Tujuan khusus

Klien mampu memperkenalkan diri

Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok

Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok

Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan

Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada

orang lain.

Klien mampu bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok

Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan

sosialisasi yang telah dilakukan.

3. Indikasi

Aktiviats TASK dilakukan tujuh sesi yang melatih kemampuan sosialisasi

klien. Indikasi klien dengan TASK adalah klien dengan gangguan hubungan

sosial dengan menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal,

klien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai dengan

stimulus.

Page 7: MAKALAH  jiwa BESOK

D. ISOLASI SOSIAL

1. Pengertian

Menurut Townsend, M.C (1998:152) isolasi sosial merupakan keadaan

kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain dianggap menyatakan

sikap negatif dan mengancam bagi dirinya. Sedangkan menurut DEPKES RI

(1989: 117) penarikan diri atau withdrawal merupakan suatu tindakan melepaskan

diri, baik perhatian maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung

yang dapat bersifat sementara atau menetap.

Isolasi sosial merupakan keadaan di mana individu atau kelompok

mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan

keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak

(Carpenito ,L.J, 1998: 381). Menurut Rawlins, R.P & Heacock, P.E (1988 : 423)

isolasi sosial menarik diri merupakan usaha menghindar dari interaksi dan

berhubungan dengan orang lain, individu merasa kehilangan hubungan akrab,

tidak mempunyai kesempatan dalam berfikir, berperasaan, berprestasi, atau selalu

dalam kegagalan.

Isolasi Sosial atau Menarik diri adalah suatu keadaan pasien yang

mengalami ketidak mampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain

atau dengan lingkungan di sekitarnya secara wajar. Pada pasien dengan perilaku

menarik diri sering melakukan kegiatan yang ditujukan untuk mencapai pemuasan

diri, dimana pasien melakukan usaha untuk melindungi diri sehingga menjadi

pasif dan berkepribadian kaku, pasien menarik diri juga melakukan pembatasan

(isolasi diri), termasuk juga kehidupan emosionalnya, semakin sering pasien

menarik diri, semakin banyak kesulitan yang dialami dalam mengembangkan

hubungan sosial dan emosional dengan orang lain (Stuart dan Sundeen, 1998).

Dalam membina hubungan sosial, individu berada dalam rentang respon yan

adaptif sampai dengan maladaptif. Respon adaptif merupakan respon yang dapat

diterima oleh norma-norma sosial dan kebudayaan yang berlaku, sedangkan

respon maladaptif merupakan respon yang dilakukan individu dalam

menyelesaikan masalah yang kurang dapat diterima oleh norma-norma sosial dan

budaya.

Page 8: MAKALAH  jiwa BESOK

2. Penyebab

Penyebab dari menarik diri adalah harga diri rendah yaitu perasaan negatif

terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan

yang ditandai dengan adanya perasaan malu terhadap diri sendiri, rasa bersalah

terhadap diri sendiri, gangguan hubungan sosial, merendahkan martabat, percaya

diri kurang dan juga dapat mencederai diri, (Carpenito,L.J, 1998).

1. Faktor predisposisi

Ada berbagai faktor yang menjadi pendukung terjadinya perilaku menarik

diri, yaitu:

a. Faktor perkembangan

Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan dari masa bayi

sampai dewasa tua akan menjadi pencetus seseoarang sehingga mempunyai

masalah respon sosial menarik diri. Sistem keluarga yang terganggu juga dapat

mempengaruhi terjadinya menarik diri. Organisasi anggota keluarga bekerja sama

dengan tenaga profisional untuk mengembangkan gambaran yang lebih tepat

tentang hubungan antara kelainan jiwa dan stress keluarga. Pendekatan kolaburatif

sewajarnya dapat mengurangi masalah respon sosial menarik diri.

b. Faktor Biologik

Faktor genetik dapat menunjang terhadap respon sosial maladaptif.

Genetik merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa. Kelainan struktur

otak, seperti atropi, pembesaran ventrikel, penurunan berat dan volume otak serta

perubahan limbik diduga dapat menyebabkan skizofrenia.

c. Faktor Sosiokultural

Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan. Ini

merupakan akibat dari norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap orang

lain, atau tidak menghargai anggota masyarakat yang tidak produktif, seperti

lansia, orang cacat dan berpenyakit kronik. Isolasi dapat terjadi karena

mengadopsi norma, perilaku, dan sistem nilai yang berbeda dari yang dimiliki

budaya mayoritas. Harapan yang tidak realitis terhadap hubungan merupakan

faktor lain yang berkaitan dengan gangguan ini, (Stuart and sudden, 1998).

Page 9: MAKALAH  jiwa BESOK

2. Faktor persipitasi

Ada beberapa faktor persipitasi yang dapat menyebabkan seseorang

menarik diri. Faktor- faktor tersebut dapat berasal dari berbagai stressor antara

lain:

a. Stressor sosiokultural

Stressor sosial budaya dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam

membina hubungan dengan orang lain, misalnya menurunya stabilitas unit

keluarga, berpisah dari orang yang berarti dalam kehidupanya, misalnya karena

dirawat di rumah sakit.

b. Stressor psikologik

Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan keterbatasan

kemampuan untuk mengatasinya. Tuntutan untuk berpisah dengan orang terdekat

atau kegagalan orang lain untuk memenuhi kebutuhanya hal ini dapat

menimbulkan ansietas tinggi bahkan dapat menimbulkan seseorang mengalami

gangguan hubungan (menarik diri), (Stuart & Sundeen, 1998).

c. Stressor intelektual

1. Kurangnya pemahaman diri dalam ketidak mampuan untuk berbagai

pikiran dan perasaan yang mengganggu pengembangan hubungan dengan

orang lain.

2. Klien dengan “kegagalan” adalah orang yang kesepian dan kesulitan dalam

menghadapi hidup. Mereka juga akan sulit berkomunikasi dengan orang

lain.

3. Ketidakmampuan seseorang membangun kepercayaan dengan orang lain

akan persepsi yang menyimpang dan akan berakibat pada gangguan

berhubungan dengan orang lain.

d. Stressor fisik

- Kehidupan bayi atau keguguran dapat menyebabkan seseorang menarik diri

dari orang lain.

- Penyakit kronik dapat menyebabkan seseorang minder atau malu sehingga

mengakibatkan menarik diri dari orang lain, (Rawlins, Heacock,1993).

Page 10: MAKALAH  jiwa BESOK

3. Tanda dan Gejala

Menurut Towsend.M.C (1998:192-193) dan Carpenito,L.J.(1998:381)

Isolasi sosial (menarik diri) sering ditemukan adanya tanda dan gejala sebagai

berikut: kurang spontan, apatis, ekspresi wajah tidak berseri, tidak memperhatikan

kebersihan diri, komunikasi verbal kurang, menyendiri, tidak peduli lingkungan,

asupan makanan terganggu, retensi urine dan feses, aktivitas menurun, posisi

baring seperti fetus, menolak berhubungan dengan orang lain.

Gejala subjektif:

a.       Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain,

b.      Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain,

c.       Respons verbal kurang dan sangat singkat,

d.      Klien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain,

e.       Klien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu,

f.       Klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan,

g.      Klien merasa tidak berguna,

h.      Klien tidak yakin dapat melangsungkan hidup,

i.        Klien merasa ditolak.

Gejala Objektif:

a.       Klien banyak diam dan tidak mau bicara,

b.      Tidak mengikuti kegiatan,

c.       Banyak berdiam diri di kamar,

d.      Klien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang terdekat,

e.       Klien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal,

f.       Kontak mata kurang,

g.      Kurang spontan,

h.      Apatis ( acuh terhadap lingkungan ),

i.        Ekspresi wajah kurang berseri ,

j.        Tidak merawat diri dan tidak memperhatiakn kebersihan diri,

k.      Mengisolasi diri,

l.        Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarnya,

m.    Masukan makanan dan minuman terganggu,

n.      Retensi urin dan feses,

Page 11: MAKALAH  jiwa BESOK

o.      Aktivitas menurun,

p.      Kurang energi (tenaga),

q.      Rendah diri,

r.        Postur tubuh berubah, misalnya sikap fetus/janin (khususnya pada posisi

tidur) .

4. Mekanisme Koping

Mekanisme koping digunakan klien sebagai usaha mengatasi kecemasan

yang merupakan suatu kesepian nyata yang mengancam dirinya. Kecemasan

koping yang sering digunakan adalah regresi, represi dan isolasi. Sedangkan

contoh sumber koping yang dapat digunakan misalnya keterlibatan dalam

hubungan yang luas dalam keluarga dan teman, hubungan dengan hewan

peliharaan, menggunakan kreativitas untuk mengekspresikan stress interpersonal

seperti kesenian, musik, atau tulisan, (Stuart and sundeen,1998:349).

Respons Adaptif

Respons adaptif yang masih dapat diterima oleh norma-norma sosial dan

kebudayaan secara umum serta masih dalam batas normal dalam meyelesaikan

masalah.

a. Menyendiri : respons yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa

yang telah di lingkungan sosialnya.

b. Otonomi : kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan

ide, pikiran, perasaan dalam hubungan sosial.

c. Bekerjasama : kemampuan individu yang saling membutuhkan satu sama

lain.

d. Interdependen : saling ketergantungan antara individu dengan orang lain

dalam membina hubungan interpersonal.

Respon maladaptif

Respons yang diberikan individu yang menyimpang dari norma sosial.

Yang termasuk respon maladaptif adalah:

a. Menarik diri : seseorang yang mengalami kesulitan dalam membina

hubungan secara terbuka dengan orang lain.

b. Ketergantungan : seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri

sehingga tergantung dengan orang lain.

Page 12: MAKALAH  jiwa BESOK

c. Manipulasi : seseorang yang mengganggu orang lain sebagai objek

individu sehingga tidak dapat membina hubungan sosial secara mendalam.

d. Curiga : seseorang gagagl mengembangkan rasa percaya terhadap orang

lain.

SESI 1 : TASK Memperkenalkan Diri

A. Tujuan

Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan: nama lengkap,

nama panggilan, asal dan hobi.

B. Daftar Peserta Terapi aktivitas Kelompok

No Nama KlienUmur

(tahun)Diagnosa Medis

Kriteria

Klien

1. Akhmad Ridhani20

Gangguan Isolasi SosialAkut

2. Nor Ella Dayani20

Gangguan Isolasi SosialAkut

3. Filia Sofiani Ikasari20

Gangguan Isolasi SosialAkut

4. Helma Rasyida20

Gangguan Isolasi SosialAkut

5. Reza Fathan20

Gangguan Isolasi SosialAkut

6. Indah Dwi Astuti20

Gangguan Isolasi SosialAkut

7. Ahmad Lutfi20

Gangguan Isolasi SosialAkut

C. Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari, Tanggal : Sabtu, 13 April 2013

Waktu : 11.00 – 13.00 WITA

Page 13: MAKALAH  jiwa BESOK

Terapis

Klien Klien

Klien

Co TerapistCo Terapist

Co TerapistCo Terapist

Klien

Observer

Klien Klien

Co Terapist Co Terapist

Klien

Tempat : Ruang Perawatan RS Lembayung Husada

D. Setting

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran

2. Ruangan nyaman dan tenang

E. Alat

1. Name tag sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK

2. Spidol dan Bola Tenis

3. Bel Penanda Waktu

4. Buku catatan dan Balpoint

5. Jadwal kegiatan klien

Page 14: MAKALAH  jiwa BESOK

F. Metode

1. Dinamika Kelompok

2. Diskusi dan Tanya Jawab

3. Bermain peran/simulasi

G. Struktur Pelaksanaan

TERAPIS : Aprilia Ayu Widiarti

CO TERAPIS :

1. Ermawati Rohana

2. Alpianor

3. Rizka Hayyu Nafi’ah

4. Bernadino Octavianus Manembu

5. Nurmala

6. Lola Illona Elfani K

OBSERVER : Sari Dewi Intan Kumala

H. Langkah-langkah Kegiatan

1. Persiapan

Memilih klien sesuai indikasi

Membuat kontrak dengan klien

Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Fase Orientasi

Assalamu’alaikum, selamat siang bapak-bapak, ibu-ibu. Bagaimana

perasaannya hari ini?? Perkenalkan nama saya perawat Ayu, saya yang akan

membimbing kalian selama kita bermain. Pada pertemuan hari ini kita akan

melakukan Terapi Aktivitas kelompok (TAK). Tujuan kita melakukan

kegiatan ini adalah agar bapak dan ibu sekalian bisa saling kenal dan

memperkenalkan diri satu sama lain. Hari ini saya akan mengenalkan

permainan baru kepada bapak dan ibu sekalian. Nanti selama pelaksanaan kita

akan menggunakan bola yang akan kita jalankan dari satu orang ke orang lain,

dan ketika lonceng saya bunyikan maka bola akan berhenti dijalankan.

Waktunya nanti 45 menit. Nanti kita akan bermain diruangan ini saja ya...

Page 15: MAKALAH  jiwa BESOK

bagaimana? apakah bapak atau ibu setuju? Nanti, waktu dilakukan kegiatan

apabila ada yang ingin keluar atau meninggalkan ruangan ini harus minta izin

kepada saya. Saya mengharapkan bapak dan ibu mengikuti kegiatan dari awal

sampai akhir.

3. Fase Kerja

Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan: Bola tenis

diedarkan satu persatu ke peserta yang lain searah jarum jam. Pada saat

bel berbunyi, klien yang sedang memegang bola memperkenalkan diri.

Terapis mulai mengedarkan bola. Klien mengedarkan bola tenis secara

bergantian searah jarum jam. Saat bel berbunyi, klien yang memegang

bola mendapat giliran umtuk menyebutkan: salam, nama lengkap,

nama panggilan, hobi, asal atau alamat rumah. Dimulai dari terapis

sebagai contoh.

Tulis nama panggilan pada kertas/ papan nama dan ditempel / dipakai

Kegiatan diulang sampai semua klien mendapat giliran

Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan

memberi tepuk tangan.

4. Fase Terminasi

a. Evaluasi

Bagaimana bapak ibu, perasaannya setelah mengikuti terapi aktivitas

kelompok dengan melakukan kegiatan seperti tadi??? Senang ya pa,

bu…?? Bapak dan ibu sangat aktif dan bekerjasama sekali dalam

permainan tadi… mari kita semua bertepuk tangan untuk kegiatan

bermain yang kita lakukan tadi, dan semuanya bagus.

b. Tindak lanjut

Bapak, ibu dan ade-ade nanti bisa saling berkenalan

c. Kontrak yang akan datang

Oh iya bapa ibu,, minggu depan kita akan melakukan kegiatan seperti

ini lagi ya,, dengan permainan yang baru.. bagaimana bapa ibu?? Nanti

kita bermain di ruangan ini lagi, pada jam yang sama seperti hari ini

ya, sesi selanjutnya TASK kemampuan bersosialisasi ya bapak/ibu.

Page 16: MAKALAH  jiwa BESOK

Apakah bapak ibu bersedia??? Oh iya baik kalau bapak ibu bersedia.

Karena kita sudah selesai bermain,, maka bapak ibu bisa kembali ke

tempatnya masing-masing.. selamat siang, Assalamu’alaikum.

5. Evaluasi dan Dokumentasi

a. Evaluasi

1. Kemampuan Verbal

NOAspek yang

dinilai

Nama Klien

Dani Ella Filia Helma Indah Reza Lutfi

1. Menyebutkan

nama lengkap

√ √ √-

√ √ √

2. Menyebutkan

Nama Panggilan

√ √ √ √ √ √ √

3. Menyebutkan

asal

√ √ √-

√ √ √

4. Menyebutkan

hobi

√ √ √√

√ √ √

Jumlah 4 4 4 2 4 4 4

2. Kemampuan Nonverbal

NOAspek yang

dinilai

Nama Klien

Dani Ella Filia Helma Indah Reza Lutfi

1. Kontak mata √ √ √ - √ √ √

2. Duduk tegak √ √ √ √ √ √ √

3. Menggunakan

bahasa tubuh

√ √ √-

√ √ √

4. Mengikuti

kegiatan dari

awal sampai

akhir

√ √ √

√ √ √

Jumlah 4 4 4 2 4 4 4

Keterangan :

Page 17: MAKALAH  jiwa BESOK

- Dani mampu melakukan perkanalan diri

- Ella mampu melakukan perkanalan diri

- Filia mampu melakukan perkanalan diri

- Helma tidak mampu melakukan perkenalan diri

- Indah mampu melakukan perkanalan diri

- Reza mampu melakukan perkanalan diri

- Lutfi mampu melakukan perkanalan diri

b. Dokumentasi

Tujuan tercapai sebagian karena tidak semua klien dapat memperkenalkan

diri.

SESI 2: TAKS KEMAMPUAN BERSOSIALISASI

A. Tujuan

- Memperkenalkan diri sendiri: nama lengkap, nama panggilan, asal dan

hobi

- Menanyakan diri anggota kelompok lain: nama lengkap, nama

panggilan, asal dan hobi.

B. Daftar Peserta Terapi aktivitas Kelompok

N

ONama Klien

Umur

(tahun)Diagnosa Medis Kriteria

Klien

1. Ermawati Rohana20

Gangguan Isolasi

Sosialakut

2. Alpianor20

Gangguan Isolasi

Sosialakut

3. Rizka Hayyu Nafi’ah20

Gangguan Isolasi

Sosialakut

4. Bernadino O Manembu20

Gangguan Isolasi

Sosialakut

5. Nurmala20

Gangguan Isolasi

Sosialakut

6. Lolla Illona Elfani K 20 Gangguan Isolasi akut

Page 18: MAKALAH  jiwa BESOK

Terapis

Klien Klien

Klien

Co TerapistCo Terapist

Co TerapistCo Terapist

Klien

Observer

Klien Klien

Co Terapist Co Terapist

Klien

Sosial

7 Aprilia Ayu Widiarti20

Gangguan Isolasi

Sosialakut

C. Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari, Tanggal : Sabtu, 13 April 2013

Waktu : 11.00 – 13.00 WITA

Tempat : Ruang Perawatan RS Lembayung Husada

D. Setting

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran

2. Ruangan nyaman dan tenang

E. Alat

1. Name tag sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK

Page 19: MAKALAH  jiwa BESOK

2. Spidol dan Bola Tenis

3. Bel Penanda Waktu

4. Buku catatan dan Balpoint

5. Jadwal kegiatan klien

F. Metode

1. Dinamika Kelompok

2. Diskusi dan Tanya Jawab

3. Bermain peran/simulasi

G. Struktur Pelaksanaan

TERAPIS : Helma Rasyida

CO TERAPIS :

1. Akhmad Ridhani

2. Nor Ella Dayani

3. Filia Sofiani Ikasari

4. Helma Rasyida

5. Reza Fathan

6. Indah Dwi Astuti

7. Ahmad Lutfi

OBSERVER : Sari Dewi Intan Kumala

H. Langkah-langkah Kegiatan

1. Persiapan

Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 1 TAKS

Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Fase Orientasi

Assalamu’alaikum, selamat siang bapak-bapak, ibu-ibu. Bagaimana

perasaannya hari ini?? Perkenalkan nama saya perawat Helma, saya yang

akan membimbing kalian selama kita bermain. Hari ini kita mengadakan

pertemuan kembali untuk melanjutkan kegiatan terapi aktivitas kelompok,

pada sesi sebelumnya, kita sudah melakukan terapi memperkenalkan diri

Page 20: MAKALAH  jiwa BESOK

dari yang satu dengan yang lainnya. Hari ini saya akan mengenalkan

permainan baru kepada bapak dan ibu sekalian, tema terapi aktivitas

kelompok kita yaitu kemampuan bersosialisasai. Kemampuan

bersosialisasai nanti yaitu mampu memperkanalkan diri sendiri: nama

lengkap, nama panggilan, asal, hobi dan menanyakan diri anggota lain:

nama lengkap, nama panggilan, asal, hobi. Nanti selama pelaksanaan kita

akan menggunakan bola yang akan kita jalankan dari satu orang ke orang

lain, dan ketika lonceng saya bunyikan maka bola akan berhenti dijalankan.

Waktunya nanti 45 menit. Nanti kita akan bermain diruangan ini saja ya...

bagaimana? apakah bapak atau ibu setuju? Nanti, waktu dilakukan kegiatan

apabila ada yang ingin keluar atau meninggalkan ruangan ini harus minta

izin kepada saya. Saya mengharapkan bapak dan ibu mengikuti kegiatan

dari awal sampai selesai.

3. Fase Kerja

Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan: Bola tenis

diedarkan satu persatu ke peserta yang lain searah jarum jam. Pada saat

bel berbunyi, klien yang sedang memegang bola mendapat giliran

untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada disebelah kanan

dengan cara: memberi salam, menyebutkan identitas diri (nama

lengkap, nama panggilan, asal dan hobi), menanyakan (nama lengkap,

nama panggilan, asal dan hobi) lawan bicara. Dimulai dari terapis

sebagai contoh

Terapis mulai mengedarkan bola. Klien mengedarkan bola tenis secara

bergantian searah jarum jam. Saat bel berbunyi, klien yang memegang

bola mendapat giliran umtuk menyebutkan: salam, nama lengkap,

nama panggilan, hobi, asal atau alamat rumah. Dimulai dari terapis

sebagai contoh.

Kegiatan diulang sampai semua klien mendapat giliran

Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan

memberi tepuk tangan.

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi

Page 21: MAKALAH  jiwa BESOK

Bagaimana bapak ibu, perasaannya setelah mengikuti terapi aktivitas

kelompok dengan melakukan kegiatan seperti tadi??? Senang ya pa,

bu…?? Bapak dan ibu sangat aktif dan bekerjasama sekali dalam

permainan tadi… mari kita semua bertepuk tangan untuk kegiatan

bermain yang kita lakukan tadi, dan semuanya bagus.

b. Tindak lanjut

Bapak, ibu nanti jika bapak ibu bertemu dgn saya atau perawat dan

teman-teman dalam kelompok terapi ini ajak bercakap-cakap yah!!

c. Kontrak yang akan datang

Oh iya bapa ibu,, minggu depan kita akan melakukan kegiatan seperti

ini lagi ya,, dengan permainan yang baru.. bagaimana bapa ibu?? Nanti

kita bermain di ruangan ini lagi, pada jam yang sama seperti hari ini

ya, sesi selanjutnya TASK kemampuan bercakap-cakap ya bapak/ibu.

Apakah bapak ibu bersedia??? Oh iya baik kalau bapak ibu bersedia.

Karena kita sudah selesai bermain,, maka bapak ibu bisa kembali ke

tempatnya masing-masing.. selamat siang, Assalamu’alaikum.

4. Evaluasi dan Dokumentasi

a. Evaluasi

1. Kemampuan Verbal

NOAspek yang

dinilai

Nama Klien

Erma

*

Alpi* Rizka Lola * Mala Ayu Dino*

1. Menyebutkan

nama lengkap

√ √ √-

√ √ √

2. Menyebutkan

Nama Panggilan

√ √ √ √ √ √ √

3. Menyebutkan

asal

√ √ √-

√ √ √

4. Menyebutkan

hobi

√ √ √√

√ √ √

Page 22: MAKALAH  jiwa BESOK

5. Menyebutkan

nama lengkap

√ √ √√

√ √ -

6. Menyebutkan

Nama Panggilan

√ √ √√

√ √ √

7. Menyebutkan

asal

√ √ √√

√ √ √

8. Menyebutkan

hobi

√ √ √√

√ √ √

Jumlah 8 8 8 6 8 8 7

Keterangan :

- Erma mampu memperkenalkan diri sendiri: nama lengkap, nama

panggilan, asal dan hobi serta menanyakan diri anggota kelompok lain

dengan bimbingan.

- Alpi mampu memperkenalkan diri sendiri: nama lengkap, nama

panggilan, asal dan hobi serta menanyakan diri anggota kelompok lain

dengan bimbingan.

- Rizka mampu memperkenalkan diri sendiri: nama lengkap, nama

panggilan, asal dan hobi serta menanyakan diri anggota kelompok lain.

- Lola mampu memperkenalkan diri sendiri: nama lengkap, nama

panggilan, asal dan hobi serta menanyakan diri anggota kelompok lain

dengan bimbingan.

- Mala mampu memperkenalkan diri sendiri: nama lengkap, nama

panggilan, asal dan hobi serta menanyakan diri anggota kelompok lain.

- Ayu mampu memperkenalkan diri sendiri: nama lengkap, nama

panggilan, asal dan hobi serta menanyakan diri anggota kelompok lain.

- Dino mampu memperkenalkan diri sendiri: nama lengkap, nama

panggilan, asal dan hobi serta menanyakan diri anggota kelompok lain

dengan bimbingan.

2. Kemampuan Nonverbal

NO Aspek yang Nama Klien

Page 23: MAKALAH  jiwa BESOK

dinilaiErma Alpi Rizk

a

Lola Mala Ayu Dino

1. Kontak mata √ √ √ - √ √ √

2. Duduk tegak √ √ √ √ √ √ √

3. Menggunakan

bahasa tubuh

√ √ √√

√ √ √

4. Mengikuti

kegiatan dari

awal sampai

akhir

√ √ √

√ √ √

Jumlah 4 4 4 3 4 4 4

Keterangan :

- Erma mampu bersosialisasi secara nonverbal

- Alpi mampu bersosialisasi secara nonverbal

- Rizka mampu bersosialisasi secara nonverbal

- Lola mampu bersosialisasi secara nonverbal

- Mala mampu bersosialisasi secara nonverbal

- Ayu mampu bersosialisasi secara nonverbal

- Dino mampu bersosialisasi secara nonverbal

c. Dokumentasi

Tujuan tercapai karena klien mampu memperkenalkan diri sendiri: nama

lengkap, nama panggilan, asal dan hobi serta menanyakan diri anggota

kelompok lain.

SESI 3 : TAKS KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP

A. Tujuan

- Menanyakan kehidupan pribadi kepada satu orang anggota kelompok

- Menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi

B. Daftar Peserta Terapi aktivitas Kelompok

Page 24: MAKALAH  jiwa BESOK

Terapis

Klien Klien

Klien

Co TerapistCo Terapist

Co TerapistCo Terapist

Klien

Observer

Klien Klien

Co Terapist Co Terapist

No Nama KlienUmur

(tahun)Diagnosa Medis

Kriteria

Klien

1. Akhmad Ridhani20

Gangguan Isolasi SosialAkut

2. Nor Ella Dayani20

Gangguan Isolasi SosialAkut

3. Filia Sofiani Ikasari20

Gangguan Isolasi SosialAkut

4. Helma Rasyida20

Gangguan Isolasi SosialAkut

5. Reza Fathan20

Gangguan Isolasi SosialAkut

6. Indah Dwi Astuti20

Gangguan Isolasi SosialAkut

7. Ahmad Lutfi20

Gangguan Isolasi SosialAkut

C. Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari, Tanggal : Sabtu, 13 April 2013

Waktu : 11.00 – 13.00 WITA

Tempat : Ruang Perawatan RS Lembayung Husada

D. Setting

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran

2. Ruangan nyaman dan tenang

Page 25: MAKALAH  jiwa BESOK

E. Alat

1. Spidol dan Bola Tenis

2. Bel Penanda Waktu

3. Buku catatan dan Balpoint

4. Jadwal kegiatan klien

F. Metode

1. Dinamika Kelompok

2. Diskusi dan Tanya Jawab

3. Bermain peran/simulasi

G. Struktur Pelaksanaan

TERAPIS : Rizka Hayyu Nafi’ah

CO TERAPIS :

1. Ermawati Rohana

2. Alpianor

3. Rizka Hayyu Nafi’ah

4. Bernadino Octavianus Manembu

5. Nurmala

6. Lola Illona Elfani K

OBSERVER : Sari Dewi Intan Kumala

I. Langkah-langkah Kegiatan

1. Persiapan

Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 2 TAKS

Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Fase Orientasi

“Assalamu’alaikum, selamat siang bapak-bapak dan ibu-ibu”.

“Bagaimana perasaannya hari ini??”. “Perkenalkan nama saya perawat

Rizka, saya yang akan membimbing kalian selama kita bermain. Pada

Page 26: MAKALAH  jiwa BESOK

pertemuan hari ini kita akan kembali melakukan Terapi Aktivitas kelompok

(TAK). Pada sesi yang lalu kita sudah melakukan terapi berkenalan dengan

orang lain dan menyakan alamat dan hobi. Sebelumnya apakah bapak/ibu

sudah berkenalan dengan orang lain?”. Oh iya.. ada ya bapak/ibu.

Alhamdulillah.. Pada hari ini tema terapi aktivitas kita yaitu berlatih

bercakap-cakap. tujuannya agar bapak/ibu bisa bisa bertanya dan menjawab

tentang kehidupan pribadi. Pelaksanaan terapi hari ini sama dengan sesi

sebelmunya yaitu kita akan menjalankan bola dari satu orang ke orang lain,

dan ketika lonceng saya bunyikan maka bola akan berhenti dijalankan.

Waktunya nanti 45 menit. Nanti kita akan bermain diruangan ini saja ya...

bagaimana? apakah bapak atau ibu setuju? Nanti, waktu dilakukan kegiatan

apabila ada yang ingin keluar atau meninggalkan ruangan ini harus minta

izin kepada saya. Saya mengharapkan bapak dan ibu mengikuti kegiatan dari

awal sampai selesai.

3. Fase Kerja

Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan: Bola tenis

diedarkan satu persatu ke peserta yang lain searah jarum jam. Pada saat

bel berbunyi, klien yang sedang memegang bola mendapat giliran

untuk bertanya tentang kehidupan pribadi dengan anggota kelompok

yang ada disebelah kanan dengan cara: memberi salam, memanggil

panggilan, menyakan kehidupan pribadi lawan bicara (orang terdekat/

dipercayai/ disegani, pekerjaan, pendidikan terakhir, aktivitas sehari-

hari dirumah). Dimulai dari terapis sebagai contoh.

Kegiatan diulang sampai semua klien mendapat giliran

Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan

memberi tepuk tangan.

4. Fase Terminasi

a. Evaluasi

Bagaimana bapak ibu, perasaannya setelah mengikuti terapi aktivitas

kelompok dengan melakukan kegiatan seperti tadi??? Senang ya pa,

bu…?? Bapak dan ibu sangat aktif dan bekerjasama sekali dalam

Page 27: MAKALAH  jiwa BESOK

permainan tadi… mari kita semua bertepuk tangan untuk kegiatan

bermain yang kita lakukan tadi, dan semuanya bagus.

b. Tindak lanjut

Bapak, ibu nanti jika bapak ibu bertemu dgn saya atau perawat dan

teman-teman dalam kelompok terapi ini, bercakap- cakap saja tentang

kehidupan pribadi jangan sungkan.

c. Kontrak yang akan datang

Oh iya bapa ibu,, minggu depan kita akan melakukan kegiatan seperti

ini lagi ya,, dengan permainan yang baru.. bagaimana bapa ibu?? Nanti

kita bermain di ruangan ini lagi, pada jam yang sama seperti hari ini

ya, sesi selanjutnya stimulasi presepsi ya bapak/ibu. Apakah bapak ibu

bersedia??? Oh iya baik kalau bapak ibu bersedia. Karena kita sudah

selesai bermain,, maka bapak ibu bisa kembali ke tempatnya masing-

masing.. selamat siang, Assalamu’alaikum.

5. Evaluasi dan Dokumentasi

a. Evaluasi

1. Kemampuan Verbal : Bertanya

NOAspek yang

dinilai

Nama Klien

Dani* Ella* Filia* Helma* Indah* Reza Lutfi

1. Mengajukan

pertanyaan

dengan jelas

√ √ √

√ √ √

2. Mengajukan

pertanyaan

dengan ringkas

√ √ √ √ √ √ √

3. Mengajukan

pertanyaan

dengan relevan

√ √ √

√ √ √

4. Mengajukan

pertanyaan

√ √ √ √ √ √ √

Page 28: MAKALAH  jiwa BESOK

dengan spontan

Jumlah 4 4 4 4 4 4 4

2. Kemampuan Verbal : menjawab

NoAspek yang

dinilai

Nama Klien

Dani Ella Filia Helma Indah Reza Lutfi

1. Menjawab

dengan jelas

√ √ √ √ √ √ √

2. Menjawab

dengan ringkas

√ √ √ √ √ √ √

3. Menjawab

dengan relevan

√ √ √ √ √ √ √

4. Menjawab

dengan

spontan

√ √ √ √ √ √ √

Jumlah 4 4 4 4 4 4

3. Kemampuan Nonverbal

NOAspek yang

dinilai

Nama Klien

Dani Ella Filia Helma Indah Reza Lutfi

1. Kontak mata √ √ √ √ √ √ √

2. Duduk tegak √ √ √ √ √ √ √

3. Menggunakan

bahasa tubuh

√ √ √√

√ √ √

4. Mengikuti

kegiatan dari

awal sampai

akhir

√ √ √

√ √ √

Page 29: MAKALAH  jiwa BESOK

Jumlah 4 4 4 4 4 4 4

Keterangan :

- Dani mampu bercakap-cakap baik bertanya dan menjawab tentang

kehidupan pribadinya dengan bantuan.

- Ella mampu bercakap-cakap baik bertanya dan menjawab tentang

kehidupan pribadinya dengan bantuan.

- Filia mampu bercakap-cakap baik bertanya dan menjawab tentang

kehidupan pribadinya dengan bantuan.

- Helma mampu bercakap-cakap baik bertanya dan menjawab tentang

kehidupan pribadinya dengan bantuan.

- Indah mampu bercakap-cakap baik bertanya dan menjawab tentang

kehidupan pribadinya dengan bantuan.

- Reza mampu bercakap-cakap baik bertanya dan menjawab tentang

kehidupan pribadinya

- Lutfi mampu bercakap-cakap baik bertanya dan menjawab tentang

kehidupan pribadinya

b. Dokumentasi

Tujuan tercapai karena klien mampu bercakap-cakap baik bertanya dan

menjawab tentang kehidupan pribadi walaupun dengan bantuan.

Page 30: MAKALAH  jiwa BESOK