berita negara republik indonesia - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf ·...

78
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.353, 2018 BPOM. Pengawasan PKGK. Pencabutan. PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PENGAWASAN PANGAN OLAHAN UNTUK KEPERLUAN GIZI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Menimbang : a. bahwa masyarakat perlu dilindungi dari pangan olahan untuk keperluan gizi khusus yang mempunyai tingkat risiko keamanan pangan yang tinggi; b. bahwa pangan olahan untuk keperluan gizi khusus harus mempertimbangkan kebutuhan gizi sesuai dengan kondisi fisologis dan/atau indikasi medis; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan tentang Pengawasan Pangan Olahan Untuk Keperluan Gizi Khusus; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821); www.peraturan.go.id

Upload: hatuyen

Post on 26-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

BERITA NEGARA

REPUBLIK INDONESIA No.353, 2018 BPOM. Pengawasan PKGK. Pencabutan.

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

NOMOR 1 TAHUN 2018

TENTANG

PENGAWASAN PANGAN OLAHAN UNTUK KEPERLUAN GIZI KHUSUS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

Menimbang : a. bahwa masyarakat perlu dilindungi dari pangan olahan

untuk keperluan gizi khusus yang mempunyai tingkat

risiko keamanan pangan yang tinggi;

b. bahwa pangan olahan untuk keperluan gizi khusus harus

mempertimbangkan kebutuhan gizi sesuai dengan kondisi

fisologis dan/atau indikasi medis;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan huruf b, serta untuk melaksanakan

ketentuan Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 28

Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan,

perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Obat dan

Makanan tentang Pengawasan Pangan Olahan Untuk

Keperluan Gizi Khusus;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3821);

www.peraturan.go.id

Page 2: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -2-

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik

Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4431);

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5063);

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor

227, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5360);

5. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan

Pengawas Obat dan Makanan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2017 Nomor 180);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang

Label dan Iklan Pangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1999 Nomor 131, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3867);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang

Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 107, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4424);

8. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 26

Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

Pengawas Obat dan Makanan (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2017 Nomor 1745);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

TENTANG PENGAWASAN PANGAN OLAHAN UNTUK

KEPERLUAN GIZI KHUSUS.

www.peraturan.go.id

Page 3: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-3-

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan :

1. Pangan Olahan adalah makanan atau minuman hasil

proses dengan cara atau metode tertentu dengan atau

tanpa bahan tambahan.

2. Pangan Olahan untuk Keperluan Gizi Khusus, yang

selanjutnya disingkat PKGK, adalah Pangan Olahan yang

diproses atau diformulasi secara khusus untuk

memenuhi kebutuhan gizi tertentu karena kondisi

fisik/fisiologis dan penyakit/ gangguan tertentu.

3. Pangan Olahan untuk Diet Khusus, yang selanjutnya

disingkat PDK, adalah Pangan Olahan yang diproses atau

diformulasi secara khusus untuk memenuhi kebutuhan

gizi tertentu karena kondisi fisik atau fisiologis tertentu.

4. Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus, yang

selanjutnya disingkat PKMK, adalah Pangan Olahan yang

diproses atau diformulasi secara khusus untuk

manajemen diet bagi orang dengan penyakit/ gangguan

tertentu.

5. Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik, yang

selanjutnya disingkat CPPOB adalah pedoman yang

menjelaskan bagaimana memproduksi Pangan Olahan

agar aman, bermutu, dan layak untuk dikonsumsi.

6. Klaim adalah segala bentuk uraian yang menyatakan,

menyarankan atau secara tidak langsung menyatakan

perihal karakteristik tertentu suatu pangan yang

berkenaan dengan asal usul, kandungan gizi, sifat,

produksi, pengolahan, komposisi atau faktor mutu

lainnya.

7. Label Pangan yang selanjutnya disebut Label adalah

setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk

gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain

yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam,

www.peraturan.go.id

Page 4: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -4-

ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan

pangan.

8. Iklan Pangan adalah setiap keterangan atau pernyataan

mengenai pangan dalam bentuk gambar, tulisan, audio,

audiovisual atau bentuk lain yang dilakukan dengan

berbagai cara untuk pemasaran dan/atau perdagangan

pangan.

9. Setiap Orang adalah orang perseorangan atau korporasi,

baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan

hukum.

10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan

yang dilakukan dengan menyuntikan pangan ke jaringan

tubuh, dapat berupa subkutan, intramuskular, atau

intravena.

11. Penggunaan Secara Enteral adalah pemberian pangan

melalui saluran pencernaan dapat diberikan secara oral

atau menggunakan selang makanan (naso gastric tube).

12. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter kepada

apoteker, baik dalam bentuk kertas maupun elektronik

untuk menyediakan dan menyerahkan PKMK bagi

pasien.

13. Tenaga Kesehatan adalah Setiap Orang yang

mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki

pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan

di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu

memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya

kesehatan.

BAB II

JENIS PKGK

Pasal 2

(1) PKGK dikelompokkan menjadi:

a. PDK; dan

b. PKMK.

(2) Jenis PDK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

dapat berupa:

a. PDK untuk kelompok bayi dan anak, dapat berupa:

www.peraturan.go.id

Page 5: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-5-

1. Formula Bayi;

2. Formula Lanjutan;

3. Formula Pertumbuhan; dan

4. Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI);

b. PDK untuk kelompok dewasa, dapat berupa:

1. minuman Khusus Ibu Hamil dan/atau Ibu

Menyusui;

2. pangan Olahragawan; dan

3. pangan untuk Kontrol Berat Badan

(3) Jenis PKMK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

b dapat berupa:

a. PKMK untuk kelompok bayi dan anak, dapat berupa:

1. PKMK untuk Pasien Kelainan Metabolik (Inborn

Errors of Metabolism);

2. PKMK untuk Dukungan Nutrisi bagi Anak

Berisiko Gagal Tumbuh, Gizi Kurang atau Gizi

Buruk;

3. PKMK untuk Bayi Prematur;

4. Suplemen Air Susu Ibu (Human Milk Fortifier);

5. PKMK untuk Pasien Alergi Protein Susu Sapi;

6. PKMK untuk Pasien Anak Kejang Intraktabel

(Epilepsi);

7. PKMK untuk Pasien Malabsorpsi;

8. PKMK untuk Pasien Penyakit Hati Kronik; dan

9. PKMK untuk Pasien Inflammatory Bowel Diseases.

b. PKMK untuk kelompok dewasa, dapat berupa:

1. PKMK untuk Penyandang Diabetes;

2. PKMK untuk Pasien Penyakit Ginjal Kronik;

3. PKMK untuk Pasien Penyakit Hati Kronik;

4. PKMK untuk Dukungan Nutrisi bagi Orang

Dewasa Gizi Kurang atau Gizi Buruk; dan

5. PKMK untuk Pasien Kelainan Metabolik (Inborn

Errors of Metabolism).

www.peraturan.go.id

Page 6: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -6-

BAB III

PERSYARATAN

Pasal 3

(1) Setiap Orang yang memproduksi dan/atau mengimpor

PKGK untuk diperdagangkan wajib memenuhi

persyaratan keamanan, mutu, dan gizi.

(2) Persyaratan keamanan, mutu, dan gizi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Badan ini.

Pasal 4

Penggunaan PKGK tidak boleh diberikan secara parenteral.

Pasal 5

(1) PKMK dapat digunakan sebagai:

a. makanan pengganti; dan/atau

b. makanan tambahan.

(2) Dalam hal PKMK digunakan sebagai makanan pengganti

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, PKMK

ditujukan sebagai satu-satunya sumber pemenuhan gizi.

(3) Dalam hal PKMK digunakan sebagai makanan tambahan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, PKMK

ditujukan untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi.

(4) Penggunaan PKMK sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

harus:

a. sesuai dengan indikasi yang ditetapkan oleh dokter;

dan/atau

b. dibawah pengawasan dokter.

(5) PKMK dapat diberikan secara enteral menggunakan

selang makanan (naso gastric tube).

www.peraturan.go.id

Page 7: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-7-

BAB IV

PRODUKSI

Pasal 6

(1) Setiap Orang yang memproduksi PKGK wajib

menerapkan:

a. CPPOB; dan

b. Sistem Pengendalian Bahaya Pada Titik Kritis

(Hazard Analysis and Critical Control Point/HACCP).

(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf b bagi PDK untuk Kelompok Dewasa.

Pasal 7

(1) Penerapan CPPOB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

huruf a dibuktikan dengan berita acara hasil audit

sarana produksi atau sertifikat CPPOB atau sertifikat

Program Manajemen Risiko yang diterbitkan oleh Badan

Pengawas Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

(2) Penerapan CPPOB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

huruf a untuk produk impor dibuktikan dengan sertifikat

atau dokumen sejenis, yang diterbitkan oleh lembaga

berwenang di negara asal yang telah mempunyai

perjanjian saling pengakuan dengan lembaga berwenang

di Indonesia.

(3) Dalam hal belum ada perjanjian saling pengakuan

dengan lembaga berwenang di Indonesia, pemenuhan

persyaratan CPPOB sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dibuktikan dengan pemeriksaan setempat oleh Badan

Pengawas Obat dan Makanan.

Pasal 8

Penerapan Sistem Pengendalian Bahaya Pada Titik Kritis

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b dibuktikan

dengan sertifikat dari lembaga sertifikasi yang terakreditasi.

www.peraturan.go.id

Page 8: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -8-

Pasal 9

PKGK yang diproduksi secara steril komersial harus

memenuhi persyaratan pangan steril komersial sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10

(1) PKGK yang diperuntukan bagi bayi, anak, ibu hamil dan

ibu menyusui tidak boleh mendapatkan perlakuan

iradiasi.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

termasuk bahan yang digunakan dalam PKGK.

BAB V

LABEL DAN IKLAN

Bagian Pertama

Label

Pasal 11

(1) Setiap orang yang memproduksi dan atau mengedarkan

PKGK wajib mencantumkan Label sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

pada Label PKGK wajib dicantumkan keterangan:

a. nama jenis;

b. peruntukan;

c. cara penyiapan, jika produk memerlukan penyiapan

khusus;

d. cara penyajian;

e. cara penyimpanan;

f. peringatan bagi yang dipersyaratkan;dan

g. informasi nilai gizi.

Pasal 12

(1) Selain wajib mencantumkan keterangan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 11, pada Label PDK wajib

www.peraturan.go.id

Page 9: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-9-

dicantumkan tulisan “KONSULTASIKAN DENGAN

TENAGA KESEHATAN”,.

(2) Tulisan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicetak

tebal dan dicantumkan pada bagian Label yang paling

mudah dilihat.

(3) Tenaga Kesehatan yang dimaksud pada ayat (1) meliputi

dokter, perawat, bidan, apoteker, nutrisionis, dan

dietisien.

Pasal 13

(1) Selain wajib mencantumkan keterangan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 11, pada Label PKMK wajib

dicantumkan keterangan:

a. “HARUS DENGAN RESEP DOKTER”;

b. “Produk bukan untuk Penggunaan Secara

Parenteral”; dan

c. Nilai osmolalitas untuk produk yang diberikan

secara enteral menggunakan selang makanan (naso

gastric tube).

(2) Keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

dicetak tebal dan dicantumkan pada bagian utama Label.

(3) Keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

dicantumkan berdekatan dengan cara penyiapan.

Pasal 14

Ketentuan pelabelan khusus untuk setiap jenis PKGK

tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Peraturan Badan ini.

Bagian Kedua

Iklan

Pasal 15

Periklanan PKGK dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

www.peraturan.go.id

Page 10: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -10-

BAB VI

PEREDARAN

Pasal 16

(1) Produk PKMK hanya dapat diedarkan di:

a. apotek;

b. instalasi farmasi rumah sakit; dan/atau

c. puskesmas.

(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) untuk produk PKMK yang merupakan

program pemerintah dalam penanggulangan masalah

gizi.

(3) Peredaran dan penggunaan produk PKMK yang

merupakan program pemerintah sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

BAB VII

PENGKAJIAN

Pasal 17

(1) PKGK yang belum diatur dalam peraturan Badan ini

harus terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan.

(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

diterbitkan berdasarkan hasil pengkajian terhadap

permohonan yang disampaikan kepada Kepala Badan

Pengawas Obat dan Makanan cq. Direktur Standardisasi

Pangan Olahan.

(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus

disertai dengan kelengkapan data sebagaimana

tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini.

(4) Pemberian keputusan persetujuan atau penolakan

terhadap permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

www.peraturan.go.id

Page 11: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-11-

BAB VIII

SANKSI

Pasal 18

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan Badan

ini dapat dikenai sanksi administratif berupa:

a. denda;

b. penghentian sementara dari kegiatan, produksi,

dan/atau peredaran;

c. penarikan Pangan dari peredaran; dan/atau

d. pencabutan izin.

(2) Pemberian sanksi administratif sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

BAB IX

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 19

PKGK yang telah beredar sebelum berlakunya Peraturan

Badan ini wajib menyesuaikan dengan ketentuan

sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan ini paling lama

30 (tiga puluh) bulan terhitung sejak Peraturan Badan ini

diundangkan.

BAB X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 20

Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku:

a. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

Nomor HK.03.1.52.08.11.07235 Tahun 2011 tentang

Pengawasan Formula Bayi dan Formula Bayi untuk

Keperluan Medis Khusus (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 602);

www.peraturan.go.id

Page 12: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -12-

b. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pengawasan Formula

Lanjutan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013

Nomor 708);

c. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

Nomor 31 Tahun 2013 tentang Pengawasan Formula

Pertumbuhan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2013 Nomor 709);

d. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

Nomor 33 Tahun 2013 tentang Pengawasan Minuman

Khusus Ibu Hamil dan/atau Ibu Menyusui (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 710);dan

e. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor

HK.03.1.52.08.11.07235 Tahun 2011 tentang Pengawasan

Formula Bayi dan Formula Bayi untuk Keperluan Medis

Khusus (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 480),

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 21

Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

www.peraturan.go.id

Page 13: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-13-

Agar Setiap Orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Badan ini dengan penempatannya

dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 28 Februari 2018

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,

ttd

PENNY K. LUKITO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 8 Maret 2018

DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

WIDODO EKATJAHJANA

www.peraturan.go.id

Page 14: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -14-

www.peraturan.go.id

Page 15: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-15-

www.peraturan.go.id

Page 16: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -16-

www.peraturan.go.id

Page 17: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-17-

www.peraturan.go.id

Page 18: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -18-

www.peraturan.go.id

Page 19: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-19-

www.peraturan.go.id

Page 20: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -20-

www.peraturan.go.id

Page 21: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-21-

www.peraturan.go.id

Page 22: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -22-

www.peraturan.go.id

Page 23: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-23-

www.peraturan.go.id

Page 24: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -24-

www.peraturan.go.id

Page 25: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-25-

www.peraturan.go.id

Page 26: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -26-

www.peraturan.go.id

Page 27: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-27-

www.peraturan.go.id

Page 28: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -28-

www.peraturan.go.id

Page 29: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-29-

www.peraturan.go.id

Page 30: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -30-

www.peraturan.go.id

Page 31: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-31-

www.peraturan.go.id

Page 32: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -32-

www.peraturan.go.id

Page 33: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-33-

www.peraturan.go.id

Page 34: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -34-

www.peraturan.go.id

Page 35: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-35-

www.peraturan.go.id

Page 36: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -36-

www.peraturan.go.id

Page 37: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-37-

www.peraturan.go.id

Page 38: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -38-

www.peraturan.go.id

Page 39: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-39-

www.peraturan.go.id

Page 40: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -40-

www.peraturan.go.id

Page 41: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-41-

www.peraturan.go.id

Page 42: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -42-

www.peraturan.go.id

Page 43: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-43-

www.peraturan.go.id

Page 44: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -44-

www.peraturan.go.id

Page 45: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-45-

www.peraturan.go.id

Page 46: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -46-

www.peraturan.go.id

Page 47: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-47-

www.peraturan.go.id

Page 48: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -48-

www.peraturan.go.id

Page 49: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-49-

www.peraturan.go.id

Page 50: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -50-

www.peraturan.go.id

Page 51: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-51-

www.peraturan.go.id

Page 52: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -52-

www.peraturan.go.id

Page 53: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-53-

www.peraturan.go.id

Page 54: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -54-

www.peraturan.go.id

Page 55: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-55-

www.peraturan.go.id

Page 56: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -56-

www.peraturan.go.id

Page 57: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-57-

www.peraturan.go.id

Page 58: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -58-

www.peraturan.go.id

Page 59: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-59-

www.peraturan.go.id

Page 60: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -60-

www.peraturan.go.id

Page 61: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-61-

www.peraturan.go.id

Page 62: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -62-

www.peraturan.go.id

Page 63: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-63-

www.peraturan.go.id

Page 64: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -64-

www.peraturan.go.id

Page 65: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-65-

www.peraturan.go.id

Page 66: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -66-

www.peraturan.go.id

Page 67: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-67-

www.peraturan.go.id

Page 68: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -68-

www.peraturan.go.id

Page 69: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-69-

www.peraturan.go.id

Page 70: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -70-

www.peraturan.go.id

Page 71: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-71-

www.peraturan.go.id

Page 72: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -72-

www.peraturan.go.id

Page 73: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-73-

www.peraturan.go.id

Page 74: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -74-

www.peraturan.go.id

Page 75: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-75-

www.peraturan.go.id

Page 76: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -76-

www.peraturan.go.id

Page 77: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353

-77-

www.peraturan.go.id

Page 78: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn353-2018.pdf · 10. Penggunaan Secara Parenteral adalah pemberian pangan yang dilakukan dengan menyuntikan

2018, No.353 -78-

www.peraturan.go.id