bbdm 4.1 skenario 1 sasbel 3 bagian pf kardivaskuler
TRANSCRIPT
8/20/2019 BBDM 4.1 Skenario 1 Sasbel 3 Bagian PF Kardivaskuler
http://slidepdf.com/reader/full/bbdm-41-skenario-1-sasbel-3-bagian-pf-kardivaskuler 1/5
3. PEMERIKSAAN FISIK KARDIOVASKULAR
A. Keadaan Umum
Tingkat Kesadaran
GCS (Glasgow Coma Scale) yaitu skala yang digunakan untuk menilai
tingkat kesadaran pasien, (apakah pasien dalam kondisi koma atau tidak)dengan menilai respon pasien terhadap rangsangan yang diberikan.
Pemeriksaan yang dinilai pada GCS orang Dewasa :
!ye (respon membuka mata) :
"erbal (respon #erbal) :
$otorik (Gerakan) :
%esimpulan :
&. Composmentis : &'&
. *patis : &+&+. Delirium : &&&
. Somnolen : -
'. Stupor : /
/. Coma : +
. Tanda Vita!
Tekanan Dara" #
0aktor1aktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah curah 2antung,
tahanan pembuluh darah tepi, #olume darah total, #iskositas darah, dan
kelenturan dinding arteri. %omponen suara 2antung disebut suara korotko11
yang berasal dari suara #ibrasi saat manset dikempiskan.
Den$ut nadi
Denyut nadi adalah gelombang darah yang dapat dirasakan karena dipompa
kedalam arteri oleh kontraksi #entrikel kiri 2antung. 3alhal yang dinilai saat
pemeriksaan denyut nadi adalah :
%. Ke&e'atan
a. radikardia : denyut 2antung lambat (4/56menit), didapatkan pada atlet
yang sedang istirahat, tekanan intrakranial meningkat,
peningkatan tonus #agus, hipotiroidisme, hipotermia, dan e1ek
samping beberapa obat.(. Takikardia : denyut 2antung cepat (7&56menit), biasa ter2adi pada pasien
dengan demam, 1eokromositoma, congesti1 heart 1ailure, syok
hipo#olemik, aritmia kordis, pecandu kopi dan perokok.
&. N)rma! : /&56menit pada dewasa.
*. Irama
a. Regu!er
(. Regu!ar!$ irregu!ar : di2umpai pola dalam iregularitasnya.
&. Irregu!ar!$ irregu!ar : tidak di2umpai pola dalam iregularitasnya,
terdapat pada 1ibrilasi atrium.
3. V)!ume nadi
8/20/2019 BBDM 4.1 Skenario 1 Sasbel 3 Bagian PF Kardivaskuler
http://slidepdf.com/reader/full/bbdm-41-skenario-1-sasbel-3-bagian-pf-kardivaskuler 2/5
a. V)!ume nadi ke&i! : tahanan terlalu besar terhadap aliran darah, darah yang
dipompa 2antung terlalu sedikit (pada e1usi perikardial,
stenosis katup mitral, payah 2antung, dehidrasi, syok
hemoragik).
(. V)!ume nadi $ang (erkurang se&ara !)ka!: peningkatan tahanan
setempat.&. V)!ume nadi (esar : #olume darah yang dipompakan terlalu banyak,
tahanan terlalu rendah (pada bradikardia, anemia,
hamil, hipertiroidisme).
Perna+asan #
8a2u perna1asan meningkat pada keadaan stres, kelainan metabolik, penyakit
2antung paru, dan pada peningkatan suhu tubuh. Perna1asan yang normal bila
kecepatannya &56menit pada dewasa, dan sampai 56menit pada bayi.
%. Ke&e'atan :
a. Taki'nea : perna1asan cepat dan dangkal.(. radi'nea : perna1asan lambat.
&. ,i'er'nea-"i'erenti!asi : perna1asan dalam dan cepat (%ussmaul)
d. ,i')enti!asi : bradipnea disertai perna1asan dangkal.
*. Irama :
a. Regu!er
(. Perna+asan &"e$ne/st)ke : Periode apnea diselingi hiperpnea.
&. Perna+asan i)t0s 1ataksia2 : periode apnea yang tibatiba diselingi periode
perna1asan konstan dan dalam
Su"u
Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara pembentukan dan
pengeluaran panas. Pusat pengaturan suhu terdapat di hipotalamus yang
menentukan suhu tertentu dan bila suhu tubuh melebihi suhu yang ditentukan
hipotalamus tersebut, maka pengeluaran panas meningkat dan sebaliknya bila
suhu tubuh lebih rendah. Suhu tubuh dipengaruhi oleh irama sirkadian, usia,
2enis kelamin, stres, suhu lingkungan hormon, dan olahraga.
Suhu normal berkisar antara +/,'9C +,'9C. 8okasi pengukuran suhu
adalah oral (dibawah lidah), aksila, dan rektal. Pada pemeriksaan suhu per
rektal tingkat kesalahan lebih kecil daripada oral atau aksila. Peninggiansemua ter2adi setelah &' menit, saat berakti#itas, merokok, dan minum
minuman hangat, sedangkan pembacaan semu rendah ter2adi bila pasien
berna1as melalui mulut dan minum minuman dingin.
8/20/2019 BBDM 4.1 Skenario 1 Sasbel 3 Bagian PF Kardivaskuler
http://slidepdf.com/reader/full/bbdm-41-skenario-1-sasbel-3-bagian-pf-kardivaskuler 3/5
C. Pemeriksaan Dada
Ins'eksi
/ entuk 're&)rdium
Pada umumnya kedua belah dada adalah simetris. Prekordium yang
cekung dapat ter2adi akibat perikarditis menahun, 1ibrosis atau atelectasis
paru, scoliosis atau ki1oskoliosis dan akibat penekanan oleh benda yang
seringkali disandarkan pada dada dalam melakukan peker2aan( pemahattukang kayu dsb). Prekordium yang gembung dapat ter2adi akibat dari
pembesaran 2antung, e1usi epikardium, e1usi pleura, tumor paru, tumor
mediastinum dan scoliosis atau ki1oskoliosis.
Penyakit 2antung yang menimbulkan penggembungan setempat pada
prekordium adalah penyakit 2antung bawaan ( ;etralogi 0allot ), penyakit
katup mitral atau aneurisma aorta yang berangsur men2adi besar serta
aneurisma #entrikel sebagai kelan2utan in1ark kordis
ekas !uka kemera"an
Pa!'asi
/ Pemeriksaan iktus &)rdis3al yang dinilai adalah teraba tidaknya iktus, dan apabila teraba dinilai
kuat angkat atau tidak. %adangkadang kita tidak dapat melihat, tetapi
dapat meraba iktus.Pada keadaan normal iktus cordis dapat teraba pada
ruang interkostal kiri ", agak ke medial ( cm) dari linea
midkla#ikularis.kiri. *pabila denyut iktus tidak dapat dipalpasi, bias
diakibatkan karena dinding toraks yang tebal misalnya pada orang gemuk
atau adanya em1isema, tergantung pada hasil pemeriksaan inspeksi dan
perkusi.
Denyut iktus cordis sangat kuat kalau pengeluaran darah dari 2antung
(output) besar. Dalam keadaan itu denyut apeks memukul pada telapak
tangan atau 2ari yang melakukan palpasi. 3al ini dapat ter2adi pada
insu1isiensi aorta dan insu1isiensi mitralis.Pada keadaan hipertensi dan
stenosis aorta denyutan apeks 2uga kuat, akan tetapi tidak begitu kuat,
kecuali 2ika #entrikel kiri sudah melebar (dilatasi) dan mulai timbul
keadaan decomp cordis.
Denyutan yang memukul pada daerah sebelah kiri sternum
menandakan keadaan abnormal yaitu #entrikel kanan yang hipertro1i dan
melebar.3al ini dapat ter2adi pada septum atrium yang berlubang, mungkin
2uga pada stenosis pulmonalis atau hipertensi pulmonalis.
8/20/2019 BBDM 4.1 Skenario 1 Sasbel 3 Bagian PF Kardivaskuler
http://slidepdf.com/reader/full/bbdm-41-skenario-1-sasbel-3-bagian-pf-kardivaskuler 4/5
Denyutan yang memukul akibat kelainan pada #entrikel kiri atau
#entrikel kanan dapat 2uga teraba di seluruh permukaan prekordium. 3al
ini ter2adi apabila pen2alaran denyutan men2adi sangat kuat karena 2antung
berada dekat sekali pada dada.<amun, harus tetap ditentukan satu tempat
dimana denyutan itu teraba paling keras. N$eri tekan su"u
• Perkusi
/ atas kiri 4antung
%ita melakukan perkusi dari arah lateral ke medial. Perubahan antara
bunyi sonor dari paruparu ke redup relati1 kita tetapkan sebagai batas
2antung kiri. Dengan cara tersebut kita akan dapatkan tempat iktus, yaitu
normal pada ruang interkostale " kiri agak ke medial dari linea
midkla#ikularis sinistra, dan agak di atas batas paruhepar. =ni merupakan
batas kiri bawah dari 2antung.
>atas 2antung sebelah kiri yang terletak di sebelah cranial iktus,padaruang interkostal == letaknya lebih dekat ke sternum daripada letak iktus
cordis ke sternum, kurang lebih di linea parasternalis kiri. ;empat ini
sering disebut dengan pinggang 2antung. Sedangkan batas kiri atas dari
2antung adalah ruang interkostal == kiri di linea parasternalis kiri.
/ atas kanan 4antung.
Perkusi 2uga dilakukan dari arah lateral ke medial. Disini agak sulit
menentukan batas 2antung karena letaknya agak 2auh dari dinding depan
thorak. >atas bawah kanan 2antung adalah di sekitar ruang interkostal
====" kanan,di line parasternalis kanan. Sedangkan batas atasnya di ruang
interkostal == kanan linea parasternalis kanan.Perkusi 2antung mempunyai arti pada dua macam penyakit 2antung
yaitu e1usi pericardium dan aneurisma aorta.%ita ketahui bahwa pada
em1isema daerah redup 2antung mengecil, tapi pada aneurisma aorta
daerah redup 2antung meluas sampai ke sebelah kanan sternum sekitar
ruang interkostal ==. Suara perkusi pada sternumpun men2adi redup. Pada
e1usi pericardium daerah redup 2antung meluas terutama bagian bawahnya
sehingga bentuknya menyerupai bentuk 2ambu.
Ausku!tasi
/ un$i 5antung I
;er2adi karena getaran menutupnya katub atrio#entrikularis,
yang ter2adi pada saat kontraksi isometris dari bilik pada permulaan
systole.
/ un$i 4antung II
;er2adi akibat proyeksi getaran menutupnya katub aorta dan a.
pulmonalis pada dinding toraks. =ni ter2adi kirakira pada permulaan
diastole.
/ ising 4antung - &ardia& murmur6
D. Pemeriksaan Vena 5ugu!aris
8/20/2019 BBDM 4.1 Skenario 1 Sasbel 3 Bagian PF Kardivaskuler
http://slidepdf.com/reader/full/bbdm-41-skenario-1-sasbel-3-bagian-pf-kardivaskuler 5/5
Prosedur Pemeriksaan :
&. Persiapkan alat untuk pengukuran ?"P
. 8akukan cuci tangan.
+. ?aga pri#acy pasien.
. Pemeriksa hendaknya berdiri di samping kanan bed pasien.
'. ?elaskan maksud dan tu2uan pemeriksaan, kemudian minta persetu2uan pasienuntuk dilaksanakan tindakan pemeriksaan.
/. Posisikan pasien senyaman mungkin.
. *tur posisi tempat tidur6bed pasien pada posisi semi1owler (antara +' dera2at).
@. *n2urkan pasien untuk menengok ke kiri.
-. =denti1ikasi #ena 2ugularis.
&. ;entukan undulasi pada #ena 2ugularis (titik teratas pada pulsasi #ena 2ugularis).
Caranya adalah bendung #ena dengan cara mengurut #ena kebawah lalu dilepas.
&&. ;entukan titik angel o1 8ouis pada sternum. ;itik tersebut letaknya dekat dengan
angulus 8udo#ici.
&. Dengan mistar pertama proyeksikan titik tertinggi pulsasi #ena secara horiAontalke dada sampai titik manubrium sterni.
&+. %emudian mistar kedua letakkan #ertikal dari angel o1 8ouis pada sternum.
&. 8ihatlah hasil pengukuran dengan melihat hasil angka pada mistar #ertikal
(pertemuan antara mistar horiAontal dan #ertical). 3asil pembacaan ditambahkan
dengan angka ' cm, karena diasumsikan 2arak antara angel o1 8ouis dengan atrium
kanan adalah sekitar ' cm.
&'. <ilai normal dari pengukuran ?"P adalah kurang dari @ cm3B.
D*0;* PS;*%*1. Burnside-Mc Glynn, 1995. Adams Diagnosis Fisik, EGC, Jakara.!. Del" and Manning, 199#. Ma$or Diagnosis Fisik, EGC, Jakara.