batuan piroklastik

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selain batuan metamorf, sedimen dan batuan beku terdapat satu lagi jenis batuan yang sangat unik yaitu batuan piroklastik, Kenapa disebut batuan yang unik ?. Hal ini dikarenakan secara genetis, kelompok batuan ini lebih dekat dengan batuan ekstrusif, tetapi secara deskriptif dan cara terjadinya memperlihatkan ciri (struktur dan tekstur) yang mirip dengan kelompok batuan sedimen klastik. Kelompok batuan ini di definisikan sebagai batuan yang dihasilkan (secara langsung) oleh aktifitas erupsi secara eksplosif dari gunung api. Karena mempunyai sifat yang unik, maka terminologi yang digunakan untuk pemerian batuan ini juga khusus. Batuan piroklastik sangat berbeda teksturnya dengan batuan beku, apabila batuan beku adalah hasil pembekuan langsung dari magma atau lava, jadi dari fase cair ke fase padat dengan hasil akhir terdiri dari kumpulan kristal, gelas ataupun campuran dari kedua-duanya. Sedangkan batuan piroklastik terdiri dari himpunan material lepas-lepas (dan mungkin menyatu kembali) dari bahan- bahan yang dikeluarkan oleh aktifitas gunung api, yang berupa material padat berbagai ukuran (dari halus sampai sangat kasar, bahkan dapat mencapai ukuran bongkah). Oleh karena itu klasifikasinya didasarkan atas ukuran butir maupun jenis butirannya. "Batuan Piroklastik"

Upload: gerson-tappang

Post on 12-Aug-2015

234 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Penjelasan sederhana mengenai batuan piroklastik.

TRANSCRIPT

Page 1: Batuan Piroklastik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selain batuan metamorf, sedimen dan batuan beku terdapat satu lagi jenis batuan yang

sangat unik yaitu batuan piroklastik, Kenapa disebut batuan yang unik ?. Hal ini

dikarenakan secara genetis, kelompok batuan ini lebih dekat dengan batuan ekstrusif, tetapi

secara deskriptif dan cara terjadinya memperlihatkan ciri (struktur dan tekstur) yang mirip

dengan kelompok batuan sedimen klastik. Kelompok batuan ini di definisikan sebagai batuan

yang dihasilkan (secara langsung) oleh aktifitas erupsi secara eksplosif dari gunung api. Karena

mempunyai sifat yang unik, maka terminologi yang digunakan untuk pemerian batuan ini juga

khusus.

Batuan piroklastik sangat berbeda teksturnya dengan batuan beku, apabila batuan beku

adalah hasil pembekuan langsung dari magma atau lava, jadi dari fase cair ke fase padat dengan

hasil akhir terdiri dari kumpulan kristal, gelas ataupun campuran dari kedua-duanya. Sedangkan

batuan piroklastik terdiri dari himpunan material lepas-lepas (dan mungkin menyatu kembali)

dari bahan-bahan yang dikeluarkan oleh aktifitas gunung api, yang berupa material padat

berbagai ukuran (dari halus sampai sangat kasar, bahkan dapat mencapai ukuran bongkah).

Oleh karena itu klasifikasinya didasarkan atas ukuran butir maupun jenis butirannya.

Pengamatan petrografi dari batuan piroklastik ini sangat terbatas, oleh karena itu sangat

dianjurkan, untuk dipelajari dengan baik dari kelompok batuan piroklastik ini harus dilakukan

pengamatan di lapangan, karena keterbatasan yang dimiliki bila hanya dilakukan pengamatan

mikroskopi saja. (Yuwono dan Rosmarkam, 2002)

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah tentang batuan piroklastik ini adalah selain

menambah pengetahuan dan wawasan penulis tujuannya juga untuk memenuhi nilai kuliah

dari mata kuliah Petrologi semester III di Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran.

"Batuan Piroklastik"

Page 2: Batuan Piroklastik

BAB II

BATUAN PIROKLASTIK

Batuan piroklastika adalah suatu batuan yang berasal dari letusan gunungapi, sehingga

merupakan hasil pembatuan daripada bahan hamburan atau pecahan magma yang dilontarkan

dari dalam bumi ke permukaan. Batuan piroklastik merupakan batuan yang tersusun atas

fragmen-fragmen hasil erupsi

volkanik secara eksplosif.

(Williams, Turner & Gilber,

1954). Bahan rombakan yang

diletuskan dari lubang volkanik,

diangkut melalui udara sebagai

bahan maupun awan pijar dan

diendapkan di atas tanah atau

dalam tubuh air. (Hienrich,

1956)

Itulah sebabnya dinamakan sebagai piroklastika, yang berasal dari kata pyro berarti api (magma

yang dihamburkan ke permukaan hampir selalu membara, berpendar atau berapi), dan

clast artinya fragmen, pecahan atau klastika. Dengan demikian, pada prinsipnya batuan

piroklastika adalah batuan beku luar yang bertekstur klastika. Hanya saja pada proses

pengendapan, batuan piroklastika ini mengikuti hukum-hukum di dalam proses pembentukan

batuan sedimen. Misalnya diangkut oleh angin atau air dan membentuk struktur-struktur

sedimen, sehingga kenampakan fisik secara keseluruhan batuannya seperti batuan sedimen.

Pada kenyataannya, setelah menjadi batuan, tidak selalu mudah untuk menyatakan apakah

batuan itu sebagai hasil kegiatan langsung dari suatu letusan gunungapi (sebagai endapan

primer piroklastika), atau sudah mengalami pengerjaan kembali (reworking) sehingga secara

genetik dimasukkan sebagai endapan sekunder piroklastika atau endapan epiklastika.

Berdasarkan ukuran butir klastikanya, sebagai bahan lepas (endapan) dan setelah menjadi

batuan piroklastika, penamaannya seperti pada Tabel 1.

"Batuan Piroklastik"

Page 3: Batuan Piroklastik

Tabel 1. Klasifikasi batuan piroklastika.

Ukuran butir Nama butiran (klastika) Nama batuan

Æ > 64 mm Bom gunungapi

Blok/bongkah gunungapi

Aglomerat

Breksi piroklastika

2 – 64 mm Lapili Batulapili

1 – 2 mm Abu gunungapi kasar (pasir kasar) Tuf kasar

Æ < 1 mm Abu gunungapi halus Tuf halus

Bom gunungapi adalah klastika batuan gunungapi yang mempunyai struktur-struktur

pendinginan yang terjadi pada saat magma dilontarkan dan membeku secara cepat di udara

atau air dan di permukaan bumi. Salah satu struktur yang sangat khas adalah struktur kerak roti

(bread crust structure). Bom ini pada umumnya mempunyai bentuk membulat, tetapi hal ini

sangat tergantung dari keenceran magma pada saat dilontarkan. Semakin encer magma yang

dilontarkan, maka material itu juga terpengaruh efek puntiran pada saat dilontarkan, sehingga

bentuknya dapat bervariasi. Selain itu, karena adanya pengeluaran gas dari dalam material

magmatik panas tersebut serta pendinginan yang sangat cepat maka pada bom gunungapi juga

terbentuk struktur vesikuler serta tekstur gelasan dan kasar pada permukaannya. Bom

gunungapi berstruktur vesikuler di dalamnya berserat kaca dan sifatnya ringan

disebut batuapung (pumice). Batuapung ini umumnya berwarna putih terang atau kekuningan,

tetapi ada juga yang merah daging dan bahkan coklat sampai hitam. Batuapung umumnya

dihasilkan oleh letusan besar atau kuat suatu gunungapi dengan magma berkomposisi asam

hingga menengah, serta relatif kental. Bom gunungapi yang juga berstruktur vesikuler tetapi di

dalamnya tidak terdapat serat kaca, bentuk lubang melingkar, elips atau seperti rumah lebah

disebut skoria (scoria). Bom gunungapi jenis ini warnanya merah, coklat sampai hitam, sifatnya

lebih berat daripada batuapung dan dihasilkan oleh letusan gunungapi lemah berkomposisi

basa serta relatif encer. Bom gunungapi berwarna hitam, struktur masif, sangat khas bertekstur

gelasan, kilap kaca, permukaan halus, pecahan konkoidal (seperti botol pecah)

dinamakan obsidian. Blok atau bongkah gunungapi dapat merupakan bom gunungapi yang

bentuknya meruncing, permukaan halus gelasan sampai hipokristalin dan tidak terlihat adanya

"Batuan Piroklastik"

Page 4: Batuan Piroklastik

struktur-struktur pendinginan. Dengan demikian blok dapat merupakan pecahan daripada bom

gunungapi, yang hancur pada saat jatuh di permukaan tanah/batu. Bom dan blok gunungapi

yang berasal dari pendinginan magma secara langsung tersebut disebut bahan magmatik

primer, material esensial atau juvenile). Blok juga dapat berasal dari pecahan batuan dinding

(batuan gunungapi yang telah terbentuk lebih dulu, sering disebut bahan aksesori), atau

fragmen non-gunungapi yang ikut terlontar pada saat letusan (bahan aksidental).

Berdasarkan komposisi penyusunnya, tuf dapat dibagi menjadi tuf gelas (vitric tuffs), tuf

kristal (cystall tuffs) dan tuf batu (lithic tuffs), apabila komponen yang dominan masing-masing

berupa gelas/kaca, kristal dan fragmen batuan. Tuf juga dapat dibagi menjadi tuf basal, tuf

andesit, tuf dasit dan tuf riolit, sesuai klasifikasi batuan beku. Apabila klastikanya tersusun oleh

fragmen batuapung atau skoria dapat juga disebut tuf batuapung atau tuf skoria. Demikian pula

untuk aglomerat batuapung, aglomerat skoria, breksi batuapung, breksi skoria, batulapili

batuapung dan batulapili skoria.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Secara genetik batuan piroklastik dapat di bagi menjadi 3 tipe endapan,yaitu :

• pyroclastic fall deposits (endapan jatuhan piroklastik)

Dihasilkan dari letusan eksplosif yang melemparkan material-material vulkanik dari

lubang vulkanik ke atmosfer dan jatuh ke bawah dan terkumpul di sekitar gunung api. Endapan

ini umumnya menipis dan ukuran butir menghalus secara sistimatis menjauhi pusat erupsi,

sebaran mengikuti topografi, pemilahannya baik, struktur gradded bedding normal & reverse,

komposisi pumis, scoria, abu, sedikit lapili dan fragmen litik, komposisi pumis lebih besar

daripada litik.

• pyroclastic flow deposits (endapan aliran piroklastik)

Dihasilkan dari pergerakan lateral di permukaan tanah dari fragmen-fragmen piroklastik

yang tertransport dalam matrik fluida (gas atau cairan yang panas) yang dihasilkan oleh erupsi

volkanik, material vulkanik ini tertransportasi jauh dari gunung api. Endapan ini umumnya

pemilahannya buruk, mungkin menunjukan grading normal fragmen litik dan butiran litik yang

padat, yang semakin berkurang menjauhi pusat erupsi, sortasi buruk dan butiran menyudut,

sebaran tidak merata dan menebal di bagian lembah.

Contoh : lahar yaitu masa piroklastik yang mengalir menerus antara aliran temperatur tinggi (>

"Batuan Piroklastik"

Page 5: Batuan Piroklastik

1000C) di mana material piroklastik ditransportasikan oleh fase gas dan aliran temperatur

rendah yang biasanya bercampur dengan air.

• pyroclastic surge deposits (endapan hembusan piroklastik)

Pergerakan lateral material-material piroklastik (low concentration volcanic particles,

gases, and water; rasio partikel : gas rendah; konsentrasi partikel relatif rendah) yang mengalir

dalam turbulent gas yang panas. Pyroclastic surge dibentuk langsung dari erupsi explosif

phreatomagmatic dan phreatic (base surge) dan dalam asosiasi dengan erupsi dan

emplacement pyroclastic flow (ash cloud surge & ground surge). Karekteristiknya, endapan ini

menunjukan stratifikasi bersilang, struktur dunes, laminasi planar, struktur anti dunes dan pind

and swell, endapan sedikit menebal di bagian topografi rendah dan menipis pada topografi

tinggi, terakumulasi dekat vent.

"Batuan Piroklastik"

Page 6: Batuan Piroklastik

Berikut fasies gunung api (Bogie & Mackenzie, 1998) :a. Fasies pusat : siliceous dome, vent breccia, agglomerate, intrusive

b. Fasies proksimal : lava, tuff breccia, lapili tuff

c. Fasies medial : lahar, tuff

d. Fasies distal : lacustrine siltstone, conglomerate, interbedded

sandstone and tuff

Stuktur Batuan

Struktur adalah kenampakan hubungan antara bagian-bagian batuan yang berbeda.

Pengertian struktur pada batuan beku biasanya mengacu pada pengamatan dalam skala besar

atau singkapan dilapangan. Pada batuan pyroclastic struktur yang sering ditemukan adalah :

• Vesikuler

Dicirikan dengan adanya lubang-lubang gas,sturktur ini dibagi lagi menjadi 3 yaitu:

a. Skoriaan, bila lubang-lubang gas tidak saling berhubungan.

b. Pumisan, bila lubang-lubang gas saling berhubungan.

c. Aliran, bila ada kenampakan aliran dari kristal-kristal maupun lubang-lubang gas.

"Batuan Piroklastik"

Page 7: Batuan Piroklastik

• Amigdaloidal

Bila lubang-lubang gas terisi oleh mineral-mineral sekunder.

(Indriyani dkk, 2007)

"Batuan Piroklastik"

Page 8: Batuan Piroklastik

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kelompok batuan piroklastik lebih dekat dengan batuan ekstrusif, tetapi secara

deskriptif dan cara terjadinya memperlihatkan ciri (struktur dan tekstur) yang mirip dengan

kelompok batuan sedimen klastik. Kelompok batuan ini di definisikan sebagai batuan yang

dihasilkan (secara langsung) oleh aktifitas erupsi secara eksplosif dari gunung api. Karena

mempunyai sifat yang unik, maka terminologi yang digunakan untuk pemerian batuan ini juga

khusus.

"Batuan Piroklastik"

Page 9: Batuan Piroklastik

REFERENSI

W.N, Yuwono dan A. Rosmarkam. 2002. Mineral dan Batuan. UNDIP

Blatt, Harvey dan Robert J. Tracy. 1995. Petrology : Igneous, Sedimentary, and Metamorphic.

W.H. Freeman and Company : New York

Skinner, Brian. 1979. Rocks and Rock Minerals. Canada: John Wiley and Sons.

Williams, Howell, Turner, F.J. and Gilbert, C.M. 1982. Petrography: An Introduction to the Study

of Rocks in Thin Sections. 2nd ed. W.H. Freeman, San Francisco. 626 p.

"Batuan Piroklastik"