chapter - batuan piroklastik
TRANSCRIPT
BATUAN PIROKLASTIK (PYROCLASTIC ROCKS)
Batuan Piroklastik
Selain batuan metamorf, sedimen dan batuan beku terdapat satu lagi jenis batuan
yang sangat unik yaitu batuan piroklastik, Kenapa disebut batuan yang unik ?. Hal ini
dikarenakan secara genetis, kelompok batuan ini lebih dekat dengan batuan ekstrusif,
tetapi secara deskriptif dan cara terjadinya memperlihatkan ciri (struktur dan tekstur)
yang mirip dengan kelompok batuan sedimen klastik. Kelompok batuan ini di definisikan
sebagai batuan yang dihasilkan (secara langsung) oleh aktifitas erupsi secara eksplosif
dari gunung api. Karena mempunyai sifat yang unik, maka terminologi yang digunakan
untuk pemerian batuan ini juga khusus.
Selain batuan metamorf, sedimen dan batuan beku terdapat satu lagi jenis batuan
yang sangat unik yaitu batuan piroklastik, Kenapa disebut batuan yang unik ?. Hal ini
dikarenakan secara genetis, kelompok batuan ini lebih dekat dengan batuan ekstrusif,
tetapi secara deskriptif dan cara terjadinya memperlihatkan ciri (struktur dan tekstur)
yang mirip dengan kelompok batuan sedimen klastik. Kelompok batuan ini di definisikan
sebagai batuan yang dihasilkan (secara langsung) oleh aktifitas erupsi secara eksplosif
dari gunung api. Karena mempunyai sifat yang unik, maka terminologi yang digunakan
untuk pemerian batuan ini juga khusus.
Batuan piroklastik sangat berbeda teksturnya dengan batuan beku, apabila batuan
beku adalah hasil pembekuan langsung dari magma atau lava, jadi dari fase cair ke fase
padat dengan hasil akhir terdiri dari kumpulan kristal, gelas ataupun campuran dari
kedua-duanya. Sedangkan batuan piroklastik terdiri dari himpunan material lepas-lepas
(dan mungkin menyatu kembali) dari bahan-bahan yang dikeluarkan oleh aktifitas gunung
api, yang berupa material padat berbagai ukuran (dari halus sampai sangat kasar,
bahkan dapat mencapai ukuran bongkah). Oleh karena itu klasifikasinya didasarkan atas
ukuran butir maupun jenis butirannya.
Pengamatan petrografi dari batuan piroklastik ini sangat terbatas, oleh karena itu
sangat di anjurkan, untuk mempelajari dengan baik dari kelompok batuan piroklastik ini
harus dilakukan pengamatan di lapangan, karena keterbatasan yang dimiliki bila hanya
dilakukan pengamatan mikroskopi saja
Batuan piroklastik sangat berbeda teksturnya dengan batuan beku, apabila batuan
beku adalah hasil pembekuan langsung dari magma atau lava, jadi dari fase cair ke fase
padat dengan hasil akhir terdiri dari kumpulan kristal, gelas ataupun campuran dari
kedua-duanya. Sedangkan batuan piroklastik terdiri dari himpunan material lepas-lepas
(dan mungkin menyatu kembali) dari bahan-bahan yang dikeluarkan oleh aktifitas gunung
api, yang berupa material padat berbagai ukuran (dari halus sampai sangat kasar,
bahkan dapat mencapai ukuran bongkah). Oleh karena itu klasifikasinya didasarkan atas
ukuran butir maupun jenis butirannya.
Berdasarkan kata pembentuknya:Pyro à pijar & Klastik à fragmenDapat disimpulkan bahwa batuan piroklastik adalah suatu batuan yang terbentuk dari
hasil langsung letusan gunung api (direct blast) yang kemudian terendapkan pada
permukaan sesuai dengan keadaan permukaannya (endapan piroklastik) dan lalu
mengalami litifikasi untuk menjadi batuan piroklastik.
Mekanisme pengendapan piroklast adalah sebagai berikut:
· Pyroclastic Flow Deposits
Macam :
– block & ash flows
-scoria flows
-pumice / ash flows
Distribusi / penyebaran : di lembah / depresi; struktur : perlapisan (graded
bedding, paralel laminasi); tekstur : sortasi buruk, terdiri dari kristal, litik, dan
gelas (pumis); bagian bawah : pyroclastic surge deposits
· Pyroclastic Fall Deposits
· Pyroclastic Surge Deposits
Partikel, gas dan air vulkanik konsentrasi rendah yang mengalir dalam
mekanisme turbulensi sebagai sebuah gravity flow (runtuhan). Macam-macamnya
adalah base, ground dan ash cloud. Strukturnya cross-bedding dengan sortasi
yang buruk.
Klasifikasi batuan piroklastik berdasrkan ukurannya (Schmid, 1981)
Ukuran Piroklas
Endapan piroklastik
Tefra (tak
terkonsolidasi)
Batuanpiroklastik
(terkonsolidasi)
> 64 mm Bom, blok Lapisan bom /
blok
Tefra bom atau
blok
Aglomerat, breksi piroklastik
2 – 64 mm lapili Lapisan lapili
atau
Tefra lapili
Batulapili (lapillistone)
1/16 – 2
mm
Abu/debu
kasar
Abu kasar Tuf kasar
< 1/16
mm
Abu/debu
halus
Abu/debu halus tuf halus
Berdasarkan terbentuknya, fragmen piroklast dapat dibagi menjadi:
· Juvenile pyroclasts : hasil langsung akibat letusan, membeku dipermukaan (fragmen
gelas, kristal pirojenik)
· Cognate pyroclasts : fragmen batuan hasil erupsi terdahulu (dari gunungapi yang
sama)
· Accidental pyroclasts : fragmen batuan berasal dari basement (komposisi berbeda)
Fragmen:
1. Gelas/ Amorf
2. Litik
3. Kristalin
MINERAL-MINERAL ALTERASIAlterasi = Metasomatisme
Merupakan perubahan komposisi mineralogy batuan (dalam keadaan padat) karena
pengaruh Suhu dan Tekanan yang tinggi dan tidak dalam kondisi isokimia menghasilkan
mineral lempung, kuarsa, oksida atau sulfida logam.
Proses alterasi merupakan peristiwa sekunder, tidak selayaknya metamorfisme yang
merupakan peristiwa primer. Alterasi terjadi pada intrusi batuan beku yang mengalami
pemanasan dan pada struktur tertentu yang memungkinkan masuknya air meteoric untuk
dapat mengubah komposisi mineralogy batuan.
Beberapa contoh mineral alterasi antara lain:
· Kalkopirit
· Pirit
· Limonit
· Garnierit
· Epidote
· Malakit
· Khlorit
· Orphiment
· Realgar
· Galena
Batuan dengan tekstur piroklastik memiliki sedikit karakteristik yang berbeda
dengan batuan beku pada umumnya. Batuan piroklastik secara komposisi sama
secara genetis memiliki makna tertransport akibat aktivitas volkanisme.
Erupsi volkanik yang eksplosive dari magma andesitik dan magma rhyolitik yang
umumnya akan menghasilkan volume material fragmental yang sangat besar yang
didorong tinggi ke atmosfer (lihat gambar 3.9. dan gambar 3.10.). Ukuran fragmen
berkisar dari debu (berukuran debu) atau
Gambar 3.9. Gaya eksplosmaterial volkanik ke udara.antara debu volkanik dan gas yang panas bergerak cepatmenuruni permukaan lereng (Hamblin & Christiansen, 1997).
Batuan dengan tekstur piroklastik memiliki sedikit karakteristik yang berbeda
dengan batuan beku pada umumnya. Batuan piroklastik secara komposisi sama
secara genetis memiliki makna tertransport akibat aktivitas volkanisme.
Erupsi volkanik yang eksplosive dari magma andesitik dan magma rhyolitik yang
menghasilkan volume material fragmental yang sangat besar yang
didorong tinggi ke atmosfer (lihat gambar 3.9. dan gambar 3.10.). Ukuran fragmen
berkisar dari debu (berukuran debu) atau ash hingga berukuran lebih dari satu meter.
Gambar 3.9. Gaya eksplosive dari erupsi gunungapi melontarkanmaterial volkanik ke udara. Ash flow merupakan percampuranantara debu volkanik dan gas yang panas bergerak cepatmenuruni permukaan lereng (Hamblin & Christiansen, 1997).
Batuan dengan tekstur piroklastik memiliki sedikit karakteristik yang berbeda
dengan batuan beku pada umumnya. Batuan piroklastik secara komposisi sama tetapi
Erupsi volkanik yang eksplosive dari magma andesitik dan magma rhyolitik yang
menghasilkan volume material fragmental yang sangat besar yang
didorong tinggi ke atmosfer (lihat gambar 3.9. dan gambar 3.10.). Ukuran fragmen
hingga berukuran lebih dari satu meter.
ive dari erupsi gunungapi melontarkanmerupakan percampuran
antara debu volkanik dan gas yang panas bergerak cepat
(A)Gambar 3.10. Batuan piroklastik: (A). Volcanic bombs berupa fragmen lava yang dididorong keatas dalam kondisi cair atau plastis. (B). Tephra adalah istilah umumuntuk menunjukkan material piroklastik yang berasal dari gunungapi. Meliputi ash,dush, bombs dan rock fradi lapangan (Hamblin & Christiansen, 1995).
Tephra, terdiri dari fragmen potongan gelas, fenokris yang pecah
fragmen batuan asing. Batuan yang dihasilkan dari akumulasi
Walaupun asal volkanik,
fragmennya mengalami suspensi di udara dan umumnya menunjukkan perlapisan seperti
batuan sedimen.
3.5TUBUH BATUAN EKSTRUS
Batuan beku ekstrusive terbentuk dari magma yang
bumi melalui erupsi volkanik. Produk batuannya meliputi aliran lava (
debu volkanik (volcanic ash
Ada dua tipe, yaitu lava
Lava aa bergerak lambat dengan ketebalan 3
beberapa meter per jam. Ketika terus bergerak, kerak yang mengeras mengalami
hancuran menjadi massa blok menyudut (
(B)Batuan piroklastik: (A). Volcanic bombs berupa fragmen lava yang di
didorong keatas dalam kondisi cair atau plastis. (B). Tephra adalah istilah umumuntuk menunjukkan material piroklastik yang berasal dari gunungapi. Meliputi ash,dush, bombs dan rock fragment. Umumnya memperlihatkan kenampakan yang berlapisdi lapangan (Hamblin & Christiansen, 1995).
, terdiri dari fragmen potongan gelas, fenokris yang pecah
fragmen batuan asing. Batuan yang dihasilkan dari akumulasi tephra dikenal sebagai
Walaupun asal volkanik, tuff memiliki karakteristik batuan sedimen dikarenakan
fragmennya mengalami suspensi di udara dan umumnya menunjukkan perlapisan seperti
TUBUH BATUAN EKSTRUSIVE
Batuan beku ekstrusive terbentuk dari magma yang keluar menuju permukaan
bumi melalui erupsi volkanik. Produk batuannya meliputi aliran lava (lava flow
volcanic ash). Basaltic magma adalah rendah silika sehingga relatif encer.
Ada dua tipe, yaitu lava aa dan lava pahoehoe.
ergerak lambat dengan ketebalan 3-10m. Alirannya hanya bergerak
beberapa meter per jam. Ketika terus bergerak, kerak yang mengeras mengalami
hancuran menjadi massa blok menyudut (angular blocks) dan arang kerak (
Batuan piroklastik: (A). Volcanic bombs berupa fragmen lava yang dididorong keatas dalam kondisi cair atau plastis. (B). Tephra adalah istilah umumuntuk menunjukkan material piroklastik yang berasal dari gunungapi. Meliputi ash,
gment. Umumnya memperlihatkan kenampakan yang berlapis
, terdiri dari fragmen potongan gelas, fenokris yang pecah-pecah dan
dikenal sebagai tuff.
memiliki karakteristik batuan sedimen dikarenakan
fragmennya mengalami suspensi di udara dan umumnya menunjukkan perlapisan seperti
keluar menuju permukaan
lava flow) dan
adalah rendah silika sehingga relatif encer.
10m. Alirannya hanya bergerak
beberapa meter per jam. Ketika terus bergerak, kerak yang mengeras mengalami
) dan arang kerak (clinkers) yang
tidak beraturan. Aliran pahoe
kurang dari satu meter dan bergerak sangat cepat karena viskositasnya rendah. Ketika
aliran pohoehoe mengalir, maka lava yang berkembang membentuk kerak gelasan yang
tipis yang mana berkerut menjadi
seperti gulungan tali (lihat gambar 3.11.).
(A)Gambar 3.11. (A). Aliran lava(Hamblin & Christiansen, 1995).
Ketika aliran lava mengalami pendinginan, maka berkembang
(retakan) yang dikenal sebagai struktur
yang menerobos seringkali melalui rekahan pada kerak, yang disebut sebagai
Material jatuhan hasil letusan gunungapi ketika kembali ke permukaan berbentuk sebagai
volcanic ash dan secara kolektif dikenal sebagai
sebagai volcanic bomb (lihat gambar 3.10A.). Fragmen besar yang berakumulasi dekat
vent (lubang pelepasan) membentuk
menghasilkan massa berbentuk
biasanya terdapat pada aktivitas volkanisk di dasar laut (lihat gambar 3.13.).
pahoehoe lebih encer dari aliran aa. Biasanya tidak tebal atau
kurang dari satu meter dan bergerak sangat cepat karena viskositasnya rendah. Ketika
mengalir, maka lava yang berkembang membentuk kerak gelasan yang
tipis yang mana berkerut menjadi permukaan yang menggelembung dan akan terlihat
seperti gulungan tali (lihat gambar 3.11.).
(B)Gambar 3.11. (A). Aliran lava aa. (B). Aliran lava Pahoehoe(Hamblin & Christiansen, 1995).
Ketika aliran lava mengalami pendinginan, maka berkembang polygonal crack
(retakan) yang dikenal sebagai struktur columnar joints (gambar 3.12.).
yang menerobos seringkali melalui rekahan pada kerak, yang disebut sebagai
atuhan hasil letusan gunungapi ketika kembali ke permukaan berbentuk sebagai
dan secara kolektif dikenal sebagai tephra. Bila berukuran besar disebut
(lihat gambar 3.10A.). Fragmen besar yang berakumulasi dekat
ng pelepasan) membentuk cinder cone. Ekstrusi basaltic lava
menghasilkan massa berbentuk ellipsoidal dikenal sebagai pillow lava
biasanya terdapat pada aktivitas volkanisk di dasar laut (lihat gambar 3.13.).
. Biasanya tidak tebal atau
kurang dari satu meter dan bergerak sangat cepat karena viskositasnya rendah. Ketika
mengalir, maka lava yang berkembang membentuk kerak gelasan yang
permukaan yang menggelembung dan akan terlihat
Pahoehoe
polygonal cracks
(gambar 3.12.). Basaltic lava
yang menerobos seringkali melalui rekahan pada kerak, yang disebut sebagai fissures.
atuhan hasil letusan gunungapi ketika kembali ke permukaan berbentuk sebagai
. Bila berukuran besar disebut
(lihat gambar 3.10A.). Fragmen besar yang berakumulasi dekat
basaltic lava kedalam air
(lava bantal),
biasanya terdapat pada aktivitas volkanisk di dasar laut (lihat gambar 3.13.).
Pada magma kaya silik
yang berasosiasi dengannya. Magma ini relatif dingin sehingga mekanisme erupsi dan
aliran lava sangat berbeda dengan
volcanic vent. Viskositas yang
berbahaya. Biasanya menghasilkan
dan lava yang saling bergantian menghasilkan
dicirikan oleh sisi yang terjal dan
puncak disebut crater. Bila ukurannya lebih besar lagi disebut sebagai
Gambar 3.12. Devils’s Tower di Wyoming. Vertikal striationadalah bidang rekahanyang dikenal sebagaijoints (Monroe
Pada magma kaya silika mengahasilkan andesite dan rhyolite dan batuan intrusi
yang berasosiasi dengannya. Magma ini relatif dingin sehingga mekanisme erupsi dan
aliran lava sangat berbeda dengan basaltic lava. Seringkali membentuk lava dome
. Viskositas yang tinggi menyebabkan eksplosivitasnya tinggi dan
berbahaya. Biasanya menghasilkan tephra yang sangat banyak. Lapisan tephra
dan lava yang saling bergantian menghasilkan composite volcano atau stratovolcano
dicirikan oleh sisi yang terjal dan tinggi disekitar vent. Bagian depresi pada bagian
. Bila ukurannya lebih besar lagi disebut sebagai caldera
Gambar 3.12. Devils’s Tower di Wyoming. Vertikal striationadalah bidang rekahanyang dikenal sebagai columnar
(Monroe & Wicander, 1997).
dan batuan intrusi
yang berasosiasi dengannya. Magma ini relatif dingin sehingga mekanisme erupsi dan
lava dome pada
tinggi menyebabkan eksplosivitasnya tinggi dan
tephra yang tebal
stratovolcano yang
. Bagian depresi pada bagian
caldera.
Gambar 3.12. Devils’s Tower di Wyoming. Vertikal striationcolumnar
Gambar 3.13. (A) Cinder conebagian volcanic neckbasalt terbentuk ketika lava keluar dibawah air dan mendinging secara cepatmembentuk massa ellipsoidal (Hamblin & Christiansen, 1995).
Letusan Gunungapi Krakatau yang pada tahun 1883 sebagai salah satu letusan
terhebat dalam sejarah dunia. Kerucutnya hancur
terbawa hingga atmosfer. Eksplosivitas dan penurunan (
menghasilkan caldera dengan diameter 6 km sehingga langsung mengubah konfigurasi
pulau tersebut.
3.6 TUBUH BATUAN INT
Intrusi batua beku merupakan massa batuan yang terbentuk ketika
mengalami pendinginan dibawah permukaan bumi. Intrusi biasanya diklasifikasikan
berdasarkan ukuran, bentuk dan hubungannya dengan batuan yang lebih tua yang
(A) (B)Cinder cone. Struktur internal terdisi dari debu volkanik. Pada
volcanic neck terdiri dari lava padat dan fragmental debris. (B)terbentuk ketika lava keluar dibawah air dan mendinging secara cepat
membentuk massa ellipsoidal (Hamblin & Christiansen, 1995).
Letusan Gunungapi Krakatau yang pada tahun 1883 sebagai salah satu letusan
terhebat dalam sejarah dunia. Kerucutnya hancur dan debu volkanik yang sangat besar
terbawa hingga atmosfer. Eksplosivitas dan penurunan (subsidence) yang mengikutinya
dengan diameter 6 km sehingga langsung mengubah konfigurasi
3.6 TUBUH BATUAN INTRUSIVE
Intrusi batua beku merupakan massa batuan yang terbentuk ketika
mengalami pendinginan dibawah permukaan bumi. Intrusi biasanya diklasifikasikan
berdasarkan ukuran, bentuk dan hubungannya dengan batuan yang lebih tua yang
. Struktur internal terdisi dari debu volkanik. Padafragmental debris. (B) Pillow
terbentuk ketika lava keluar dibawah air dan mendinging secara cepat
Letusan Gunungapi Krakatau yang pada tahun 1883 sebagai salah satu letusan
dan debu volkanik yang sangat besar
) yang mengikutinya
dengan diameter 6 km sehingga langsung mengubah konfigurasi
Intrusi batua beku merupakan massa batuan yang terbentuk ketika magma
mengalami pendinginan dibawah permukaan bumi. Intrusi biasanya diklasifikasikan
berdasarkan ukuran, bentuk dan hubungannya dengan batuan yang lebih tua yang
mengelilinginya. Tubuh intrus
sills dan laccoliths (lihat gambar 3.14.).
Gambar 3.14. Blok diagram menunjukkan berbagai tipeBeberapa pluton memotong lapisan batuan samping (paralel dengan lapisan batuan samping (
Batholiths adalah massa batuan kristalin berukuran butir kasar, umumnya
berkomposisi granitik dan merupakan tubuh batuan terbesar di kerak bumi. Contoh, Idaho
batholit tersingkap seluas ~ 41.000 km
Stocks adalah tubuh intrusi dengan daerah singkapan yang kurang dari 10 km2.
Umumnya berkomposisi granitik dengan tekstur porphyritic dengan massa dasar berbutir
halus. Kebanyakan terdapat deposit perak, emas, timah, zinc
pada rekahan dan membentuk
mengelilinginya. Tubuh intrusi batuan beku yang penting adalah batholiths
(lihat gambar 3.14.).
Gambar 3.14. Blok diagram menunjukkan berbagai tipe pluton (intrusi batuan beku).Beberapa pluton memotong lapisan batuan samping (discordant) dan adaparalel dengan lapisan batuan samping (concordant) (Monroe & Wicander, 1997).
adalah massa batuan kristalin berukuran butir kasar, umumnya
berkomposisi granitik dan merupakan tubuh batuan terbesar di kerak bumi. Contoh, Idaho
t tersingkap seluas ~ 41.000 km2.
adalah tubuh intrusi dengan daerah singkapan yang kurang dari 10 km2.
Umumnya berkomposisi granitik dengan tekstur porphyritic dengan massa dasar berbutir
halus. Kebanyakan terdapat deposit perak, emas, timah, zinc dan tembaga diendapkan
pada rekahan dan membentuk veins yang meluas dari stock hingga batuan disekitarnya.
batholiths, stocks, dikes,
(intrusi batuan beku).) dan ada juga yang
) (Monroe & Wicander, 1997).adalah massa batuan kristalin berukuran butir kasar, umumnya
berkomposisi granitik dan merupakan tubuh batuan terbesar di kerak bumi. Contoh, Idaho
adalah tubuh intrusi dengan daerah singkapan yang kurang dari 10 km2.
Umumnya berkomposisi granitik dengan tekstur porphyritic dengan massa dasar berbutir
dan tembaga diendapkan
yang meluas dari stock hingga batuan disekitarnya.
Dikes adalah bentuk aktivitas batuan beku yang sempit, tabular. Dike terbentuk
ketika magma masuk kedalam rekahan disekitar batuan samping kemudian mendingin.
Lebar dikes dapat sekitar beberapa centimeter hingga ratusan meter. Dike terbesar
diketahui di Zimbabwe dengan panjang 600 km dan lebar rata-rata 10 km.
Sill adalah bentuk tabular yang paralel dan concordant terhadap perlapisan.
Magma yang naik selalu mengikuti daerah yang kurang resisten. Jika jalur yang
dilewatinya seperti bidang perlapisan, maka magma akan menerobos diantara lapisan. Sill
dapat berukuran centimeter hingga ratusan meter tebalnya dan dapat meluas hingga
beberapa kilometer. Sill dapat terlihat seperti aliran lava yang tertimbun yang berada
didalam sekuen batuan sedimen. Bagaimanapun sill merupakan intrusi sehingga berbeda
dengan lava yang tertimbun oleh sedimen diatasnya. Perhatian harus difokuskan pada
daerah kontak untuk mendapatkan bukti-bukti intrusi, seperti ditemukannya alterasi dan
rekristalisasi pada batuan disekitarnya dan bukti inclusion berupa block atau potongan
batuan samping.
Laccoliths adalah bentuk lensa dengan bagian dasar datar dan bagian atas yang
mengkurva. Biasanya bertekstur porphyritik.
Compiled By :
Agus Priono ( 1003013 )Teknik Eksplorasi Produksi Migas