borang resmi batuan piroklastik

BORANG IDENTIFIKASIBATUAN PIROKLASTIK

Kode Peraga : P3

Warna : Hitam

Struktur : Skoriaan

Tekstur Batuan Beku*

Tingkat Kristalisasi : Holokristalin

Tekstur Sedimen*

Ukuran Piroklas Nama Piroklas Warna Persentase

1. >64mm Block Hitam 100%

2. -

Kondisi : Consolidated/Unconsolidated

Tipe Endapan Piroklastik: Fall

Petrogenesa : Scoria terbentuk dari lava yang kaya akan volatiles atau gas tetapi kurang lavanya tidak sekental pembentuk batu apung. Ketika batuan cair meningkat dalam pipa vulkanik, gas mulai terbentuk dan mengumpulkan dan gas-gas yang membentuk gelembung besar dalam lava. Beberapa vesikula terjebak ketika magma membeku. Biasanya vesikula kecil, bulat dan tidak menimpa satu sama lain.

Nama Batuan : Scoria

SKETSA:


Kode Peraga : P2

Warna : Abu-abu

Struktur : Pumisan



Tekstur Sedimen*


1. -


Tipe Endapan Piroklastik: Flow

Petrogenesa : Pumice terbentuk dari magma asam oleh aksi letusan gunungapi yang mengeluarkan materialnya ke udara secara tiba-tiba, kemudian mengalami transportasi secara horizontal dan terakumulasi sebagai batuan piroklastik. Pumice mempunyai sifat vesicular yang tinggi, mengandung jumlah sel yang banyak (berstruktur selular) akibat ekspansi buih gas alam yang terkandung di dalamnya, dan pada umumnya terdapat sebagai bahan lepas atau fragmen-fragmen dalam breksi gunungapi. Sedangkan mineral-mineral yang terdapat dalam Pumice adalah feldspar, kuarsa, obsidian, kristobalit, dan tridimit. Batu apung dapat pula dibuat dengan cara memanaskan obsidian, sehingga gasnya keluar. Pemanasan yang dilakukan pada obsidian dari Krakatau, suhu yang diperlukan untuk megubah obsidian menjadi batu apung rata-rata 880oC. Berat jenis obsidian yang semula 2,36 turun menjadi 0,416 sesudah perlakuan tersebut oleh sebab itu mengapung didalam air.

Nama Batuan : Pumice

SKETSA:


Kode Peraga : P4

Warna : Putih

Struktur : Masif


Tingkat Kristalisasi :

Tekstur Sedimen*


1. <1/16 mm Tuff (consolidated) Putih 100%

2.


Tipe Endapan Piroklastik: Fall / Jatuhan

Petrogenesa : Tuff adalah batuan yang terbentuk dari material vulkanik klastik yang dihasilkan dari serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunung api. Yang memiliki ukuran butir Debu halus – kasar ( < 0,04 mm ). Biasanya dapat dijumpai efek bakar yang merupakan cirri dari batuan piroklastik. Tuff terbentuk dari kombinasi debu, batuan dan fragmen mineral (piroklastik atau tephra) yang dilemparkan ke udara dan kemudian jatuh kepermukaan bumi sebagai suatu endapan campuran. Kebanyakan dari fragmen batuan cenderungmerupakan batuan gunungapi yang terkonsolidasi dari hasil erupsi gunungapi.

Nama Batuan : Tuffan

SKETSA:


Kode Peraga : P5

Warna : Abu-abu cerah

Struktur : Masif



Tekstur Sedimen*


1. <1/16 mm Tuff Halus Abu-abu cerah 80%

2. 2 – 1/6 mm Tuff Kasar Abu-abu gelap 20%

Sphericity : Agular

Kemas : Tertutup

Ukuran Butir : Fine Sand


Tipe Endapan Piroklastik: Fall

Petrogenesa : Kebanyakan lapilli tuff sisa dalam tanah lapang jaman kuno dibentuk oleh akumulasi dan pengelasan semi-molten lapilli ke dalam apa yang dikenal sebagai suatu tuff. Pada tanah datar kecepatan pengaliran air lebih kecil daripada tanah yang berombak. Topografi miring mempergiat berbagai proses erosi air, sehingga membatasi kedalaman solum tanah. Sebaliknya genangan air didataran, dalam waktu lama atau sepanjang tahun. Accretionary lapilli dibentuk di dalam suatu awan atau kolom letusan dengan gaya elektrostatis atau embun ledakan keras volkanis yang nucleating beberapa obyek dan kemudian terkumpul berlapis-lapis.

Nama Batuan : Tuff Lapili

SKETSA:

borang resmi batuan piroklastik

Documents