analisis letusan gunung agung untuk mitigasi bencana...

23
Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana dengan Memanfaatkan Teknologi Penginderaan Jauh Depok The Margo Hotel 31 Juli 2018 Seminar Nasional Penginderaan Jauh Tri Muji Susantoro, Ketut Wikantika, Asep Saepuloh, Agus Handoyo Harsolumakso

Upload: others

Post on 12-Mar-2021

15 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana dengan Memanfaatkan

Teknologi Penginderaan Jauh

Depok

The Margo Hotel

31 Juli 2018

Seminar Nasional Penginderaan Jauh

Tri Muji Susantoro, Ketut Wikantika, Asep Saepuloh, Agus Handoyo Harsolumakso

Page 2: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

OUTLINE

I. Pendahuluan

II. Metode

III. Hasil dan Pembahasan

IV. Kesimpulan

V. Daftar Pustaka

Page 3: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

1. Pendahuluan 1.1 Definisi

1. Mitigasi serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana pasal 1 a:6)

Mitigasi bencana untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat pada kawasan rawan bencana. Ada 4 hal:

a. Tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana.b. Sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran

masyarakat dalam menghadapi bencana, karena bermukim di daerah rawan bencana.

c. Mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari, serta mengetahui cara penyelamatan diri

d. Pengaturan dan penataan kawasan rawan bencana

Page 4: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

1.2 Latar Belakang

1. Indonesia berada di jalur gunung berapi Ada 129 gunung aktif di seluruh wilayah Indonesia dengan sekitar 271 letusan yang telah terjadi (Abidin dkk., 2004)

2. Bencana gunung api di Indonesia catatan buruk sejarah panjang kehidupan manusia dengan korban jiwa dan harta

3. Salah satu letusan yang terbesar di Indonesia Toba 75.000 tahun yang lalu. Abu tersebar ke Samudera Hindia, Asia Tenggara dan hampir seluruh China. menyemburkan 3.000 km3 abu vulkanik atau 10.000 kali lebih dari abu yang dihasilkan oleh Gunung S. Helens tahun 1980 (Brown dkk., 2015).

4. Letusan lain yang terjadi di Indonesia antara lain Krakatau, 1883, Galunggung, 1982 (Tilling, 1989), Agung, 1963 (Fontijn dkk., 2015; Self & King, 1996; Self & Rampino, 2012), dan Tambora, 1815 (Rampino & Self, 1982).

1. Pendahuluan

Page 5: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

1.3 Letusan Gunung Agung 1963:

• satu letusan yang terbesar dan terdasyat di Indonesia pada abad 20 (Self & Rampino, 2012);

• Indeks letusan vulkanik (VEI) diperkirakan 4+

• Meletus kembali setelah tahun 1843 (100 tahun)

• Dampak pada perubahan iklim dalam jangka pendek, yaitu dengan menghasilkan emisi sekitar 6,5 juta kubik SO2 (Fontijn dkk., 2015)sekitar 1.700 orang meninggal dunia. 1.500 orang akibat ”Nuees ardentes”, atau awan berapi/ aerosol vulkanik dengan suhu tinggi dan tersusun atas gas, abu atau massa bergerak kecepatan tinggi menuruni lereng gunung : 200 orang akibat lahar dingin (Zen & Hadikusumo, 1964).

1. Pendahuluan

Page 6: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

1.4 Permasalahan

• Adanya kenaikan aktivitas yang tinggi tahun 2017

• Mengingat sejarah letusan tahun 1963

• Bahaya letusan gunung api (multi bencana) meliputi balistik (block atau bom vulkanik), abu vulkanik dan tephra, gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api, aliran lava, gempa vulkanik, runtuhan atau longsoran material dan tsunami apabila di laut dan kilat akibat gesekan yang dibangun oleh kolom erupsi (Brown dkk., 2015).

• Perlu dilakukan kajian untuk mitigasi atau antisipasi dampak letusan yang mungkin terjadi dengan mengkaji jejak bencana masa lalu

1. Pendahuluan

Page 7: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

1. Pendahuluan

1.5 Tujuan

Mengidentifikasi jejak letusan Gunung Agung, terutama aliran lava

dan menyusun peta potensi rawan bencana untuk mitigasi bahaya

meletusnya gunung tersebut

Page 8: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

2. Metode

1. Data: Landsat 8 11 September 2017; path/row 166/066.SRTM (diunduh dari https://earthexplorer.usgs.gov/)Sejarah Letusan Gunung Agung (referensi)

2. Pengolahan data:• Koreksi radiometrik Mengubah nilai digital nilai radian pada Top of Atmosphere

(TOA)melalui proses kalibrasi radiometrik Mengubah nilai radian ToA ke Nilai pantulan di permukaan

bumi dengan metode FLAASH• Koreksi geometrik mencegah terjadinya pergeseran lokasi di data penginderaan

jauh dengan data di permukaan bumi yang sebenarnya

Page 9: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

2. Metode

3. Band Ratio:• NDVI= ( NIR-Red/(NIR + Red) (Rouse dkk., 1974)• Grain Size Index (GSI) = (R-B)/R+G+B)(Xiao dkk., 2006)

4. Analisis • Aliran Sungai SRTM dan Landsat• Subdas/Das SRTM.• Lereng SRTM

5. Rawan Bencana• Tumpang Susun peta

Page 10: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

2. Metode

Page 11: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

3. Hasil dan Pembahasan• Vegetasi Jarang di utara.

NDVI berkisar 0,125 – 0, 550

• Kawah area tidak bervegetasi NDVI berkisar antara 0 – 0,125

• lereng selatan NDVI antara 0,750 – 0, 940 yang mengindikasikan sebagai area bervegetasi lebat (Gashaw dkk., 2015).

• Hasil NDVI Informasi jejak aliran Lava/Lahar ke utara (NDVI rendah membentuk pola aliran

• NDVI memperlihatkan tanah belum berkembang atau lava yang terendapkan belum intensif terlapukkan menjadi tanah, vegetasi tidak tumbuh dengan baik

• Sesuai dengan Analisis Pratomo (2006) Aliran Lava pijar ke utara

Page 12: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

3. Hasil dan Pembahasan• Indeks ukuran butir (GSI)

di area non vegetasi atau vegetasi jarang berkisar antara 0 – 0,2

• Di lereng timur laut nilai GSI cenderung lebih tinggi di bandingkan dengan di lereng utara, nilai GSI pada lokasi tersebut mendekati 0,2 atau pasir halus (Xiao dkk, 2006)

• Hasil GSI memperlihatkan aliran lava disertai batuan piroklastik yang mengalir menjadi dua bagian, ke utara dan timur laut.

• Aliran ke arah utara mengandung pasir yang lebih halus dibandingkan ke arah timur laut.

Page 13: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

3. Hasil dan Pembahasan

• Analisis NDVI dan GSI menunjukkan aliran lava ke arah utara diperkirakan mencapai jarak sekitar 6 – 7,5 km dari puncak gunung Agung.

• Pratomo (2006) lidah lava yang terbentuk ke arah utara sepanjang kurang lebih 7,2 km dan berhenti pada ketinggian 506 m diatas permukaan laut.

• erosi lanjut yang terus menerus diperkirakan material gunung agung berdasarkan hasil GSI pada saat ini telah mencapai wilayah pesisir pantai utara pulau Bali

Page 14: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

3. Hasil dan Pembahasan• Analisis visual Landsat 8 OLI 653

RGB, peta NDVI dan peta GSI memperlihatkan kawah gunung Agung lebih tipis di sebelah utara.

• di selatan lebih tebal dan dipenuhi oleh material gunung api. Kawah dalam terlihat melingkar dari Barat ke timur mengikuti pola kerucut gunung Agung.

• Tebalnya material gunung di sebelah selatan diperkirakan sebagai penumpukan hasil letusan pada tahun 1963. material ini sebagian telah mengalir ke selatan sebagai dampak adanya hujan lebat setelah gunung Agung meletus (Zen & Hadikusumo, 1964).

Page 15: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

3. Hasil dan Pembahasan

• Subdas/DAS dan aliran sungai yang hulunya mencapai puncak gunung Agung mengarah ke utara dan selatan.

• arah timur dan barat DAS dan aliran sungai hulunya tidak mencapai puncak gunung.

• Arah selatan gunung Agung hasil NDVI menunjukkan vegetasi lebat, sehingga diduga tidak terdapat aliran lava pijar.

Page 16: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

3. Hasil dan Pembahasan

Page 17: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

3. Hasil dan Pembahasan

• Letusan gunung berapi dapat terjadi dalam hitungan hari atau bulan setelah didahului dengan tanda-tanda kenaikan aktivitasnya (Major dkk., 2001).

• Durasi letusan relatif tidak menentu waktunya (USGS, 2014).

• Dampak bencana yang mungkin ditimbulkan:

longsoran material, aliran lahar, lava dan tephra serta bom volkanik

bom volkanik(volcanic ballistic projectiles=VBPs) dapat terjadi tanpa ada peringatan.

Tephra merupakan semua fragmen batuan yang disemburkan ke udara oleh letusan gunung api.

Ukurannya dapat kurang dari 2 mm yang disebut debu (ash), 2 – 64 mm yang disebut lapilli dan lebih dari 64 mm yang disebut blok atau bom volkanik (volcanic ballistic projectiles=VBPs) (Fisher, 1997; USGS, 2013)

Page 18: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

3. Hasil dan Pembahasan

• Aliran lava diprediksi masih dominan ke arah utara.

• Zona rawan bahaya aliran lava pijar pada jarak 7,5 km.

• Desa Dukuh dimungkinkan terkena dampak letusan gunung Agung paling parah, kemudian desa Ban.

• Desa-desa lainnya yang mungkin terkena dampak letusan meliputi Besakih, Sebudi, Jungutan, budekeling dan Datah.

Page 19: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

3. Hasil dan Pembahasan

• Mitigasi terhadap ancaman bom-bom volkanik diperkirakan zona paling rawan berada pada jarak 3 km, zona rawan selanjutnya pada jarak 3 – 5 km. Adapun zona rawan ketiga pada jarak 5- 7,5 km.

• Desa yang berdampak akibat adanya bom volkanik meliputi desa Besakih, Sebudi, Jungutan, Budekeling, Ban, Dukuh dan Datah.

• letusan gunung Agung pada tahun 1963 bom volkanik hanya mengarah ke selatan (Pratomo, 2006).

• Bahaya tephra dan bom volkanik dimungkinkan terjadi pada letusan gunung Agung. Sejarah menunjukkan bom volkanik berjatuhan ke arah selatan gunung Agung yang diperkirakan berukuran sebesar kepala manusia (Pratomo, 2006).

• USGS menjelaskan fragment ballistic dengan ukuran 5 cm dapat terlempar sejauh 10 km.

• Secara umum jarak horisontal lemparan sejauh 5 km (IAEA, 2012; USGS, 2013).

Page 20: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

3. Hasil dan Pembahasan

• Konstantinou (2015) VBPs di Santorini dengan skenario erupsi rendah energi (VEI = 2- 3) dan tinggi energi (VEI = >3) dapat mencapai area 1 -2 km. kecepatan lemparannya >300 meter/detik (IAEA, 2012).

• Dampak bom volkanik secara langsung adalah kematian, cedera, kerusakan bangunan dan kebakaran.

• Ledakan vulkanik yang intensif dapat juga menyebabkan gelombang kejutan dan infrasonik di atmosfer yang dapat menghancurkan jendela dan merusak peralatan elektronik pada jarak beberapa kilometer dari gunung api (Brown dkk., 2015).

• Pratomo (2006) letusan gunung Agung yang terjadi dua kali. • Pertama tanggal 17 maret 1964 terbentuknya kolom asap setinggi 10

km dengan abu tersebar sesuai arah angin ke barat. Hujan abu mencapai Jakarta. Awan panas mengalir keluar kepundan menuju lereng dengan jarak 10 km dari puncak letusan.

• kedua terjadi pada 16 Mei 1963, kolom asap yang terbentuk lebih dari 10 km.

Page 21: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

4. Kesimpulan 1. Hasil analisis Landsat 8 OLI dan RSTM menunjukkan jejak letusan gunung

Agung tahun 1963 mengarah ke utara. Indikasi ini terlihat dengan jelas pada hasil analisis NDVI yang menggambarkanlahan terbuka dan vegetasi jarang pada area yang yang terkena letusan.

2. Hasil GSI menguatkan analisis NDVI, dimana area yang diduga sebagai jejak aliran lahan pasir halus dan terdapat juga lanau.

3. Analisis rawan bencana berdasarkan hasil NDVI, GSI, aliran sungai, DAS/SUBDAS dan jejak bencana letusan tahun 1964

aliran lahar diprediksi masih dominan ke arah utara;

zona sangat rawan bencana bom volkanik berada pada area 3 km dimungkinkan dapat mencapai area 5 km;

zona rawan bencana aliran awan panas dapat mencapai area sejauh 10 km dari kawah. Adapun abu volkanik mengikuti arah angin.

Page 22: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

7. Rekomendasi

1. Adanya prediksi zona bahaya diharapkan warga tidak beraktivitas di zona prediksi bencana tersebut sampai diperkirakan aman dan atau Gunung Agung tidak meletus atau apabila meletus tidak menimbulkan korban jiwa bagi masyarakat sekitarnya.

2. Diharapkan masyarakat mengikuti semua arahan BNPB dan Pemerintah untuk meminimalisir bencana yang mungkin terjadi

Page 23: Analisis Letusan Gunung Agung untuk Mitigasi Bencana ...sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2018/bahan... · gelombang dan aliran batuan piroklastik, banjir lahar, gas gunung api,

Terima kasih