bahan pengisi saluran akar

9
LO 1 Syarat bahan pengisi saluran akar a. Tidak mengiritasi jaringan periapikal atau mempengaruhi struktur gigi. b. Harus steril atau dapat segera disterilkan dengan cepat sebelum dimasukkan. c. Bila perlu dapat dikeluarkan dengan mudah dari saluran akar. d. Harus kedap terhadap cairan. e. Harus bakterisidal atau paling tidak harus menghalangi pertumbuhan bakteri. LO 3 Tahapan PSA Tahap-tahap perawatan endotektomi : Membuat foto untuk diagnose dan rencana perawatan Menyiapkan file, paper point Melakukan devitalisasi untuk gigi yang masih vital Untuk gigi non vital dilakukan pre sterilisasi Open bur, mengambil atap pulpa, mencari orifice : preparasi cavity entrance DWF ; tentukan panjang kerja Preparasi saluran akar dengan file, irigasi, foto preparasi : teknik konvensional, teknik step back, teknik crown down

Upload: fitrotul-hasanah

Post on 29-Jan-2016

77 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

tutorial ibtkg 2

TRANSCRIPT

Page 1: bahan pengisi saluran akar

LO 1

Syarat bahan pengisi saluran akar

a. Tidak mengiritasi jaringan periapikal atau mempengaruhi struktur gigi.

b. Harus steril atau dapat segera disterilkan dengan cepat sebelum

dimasukkan.

c. Bila perlu dapat dikeluarkan dengan mudah dari saluran akar.

d. Harus kedap terhadap cairan.

e. Harus bakterisidal atau paling tidak harus menghalangi pertumbuhan

bakteri.

LO 3

Tahapan PSA

Tahap-tahap perawatan endotektomi :

Membuat foto untuk diagnose dan rencana perawatan

Menyiapkan file, paper point

Melakukan devitalisasi untuk gigi yang masih vital

Untuk gigi non vital dilakukan pre sterilisasi

Open bur, mengambil atap pulpa, mencari orifice : preparasi cavity entrance

DWF ; tentukan panjang kerja

Preparasi saluran akar dengan file, irigasi, foto preparasi : teknik

konvensional, teknik step back, teknik crown down

Sterilisasi memakai paper point, obat, kapas steril, tumpatan sementara.

Sterilisasi ulang, sampai paper point kering dan tidak berbau

Tes perbenihan

Pengisian pasta Zn Oxide Eugenol : teknik single cone, teknik kondensasi

lateral, teknik kondensasi vertical

Foto pengisian

Basis Zn PO4

Control 2 minggu kemudian, apabila tidak ada keluhan, dapat ditumpat tetap.

Fase-fase Perawatan Endodontik :

Page 2: bahan pengisi saluran akar

A. Preparasi Akses :

Fase yang paling penting dari aspek teknik perawatan akar.

Merupakan kunci untuk membuka pintu bagi keberhasilan tahap

pembersihan, pembentukan dan obturasi saluran akarnya.

Tujuan:

o Membuat akses yang lurus.

o Menghemat preparasi jaringan gigi.

o Membuka atap ruang pulpa.

Teknik Akses Preparasi Cavity Entrance

a. Outline Form Cavity Entrance

Proyeksi ruang pulpa ke permukaan gigi di bagian cingulum untuk gigi

anterior atau oklusal untuk gigi posterior. Tujuannya untuk membuat

akses yang lurus, menghemat preparasi jaringan gigi, membuka atap

ruang pulpa.

a. Outline Form Insisivus RA : bentuknya triangular dengan alas sejajar

insisal

b. Outline Form Kaninus RA : bentuknya oval / bulat dengan arah insiso

servikal

c. Outline Form Premolar RA : bentuknya oval memanjang seperti ginjal

dengan arah bukal palatal

d. Outline Form Premolar RB : bentuknya bulat / oval

e. Outline Form Molar RA : bentuknya triangular dengan alas sejajar

bukal

f. Outline Form Molar RB : bentuknya triangular dengan alas sejajar

mesial

B. Penentuan Panjang Kerja

Page 3: bahan pengisi saluran akar

Panjang Kerja : Panjang dari alat preparasi yang masuk ke dalam saluran akar

pada waktu melakukan preparasi saluran akar. Menentukan panjang kerja

dikurangi 1 mm panjang gigi sebenarnya, untuk menghindari :

o Rusaknya apical constriction (penyempitan saluran akar di apical).

o Perforasi ke apical.

C. Pembersihan dan Pembentukan Saluran Akar

Pembersihan debridement : pembuangan iritan dari sistem saluran akar.

Tujuannya untuk membasmi habis iritan tersebut walaupun dalam kenyataan

praktisnya hanyalah sebatas pengurangan yang signifikan saja. Iritan dapat

berupa bakteri, produk samping bakteri, jaringan nekrotik, debris organik,

darah dan kontaminan lain.

D. Pembentukan Saluran Akar

Membentuk saluran akar melebar secara kontinyu dari apeks ke arah korona.

Pelebaran Saluran akar harus cukup besar untuk melakukan debridement yang

baik dan dapat memanipulasi serta mengendalikan instrument dan meterial

obturasi dengan baik tapi tidak sampai melemahkan gigi serta meningkatkan

peluang terjadinya kesalahan prosedur.

Ketirusan hasil preparasi harus cukup sehingga instrumen penguak dan

pemampat gutta perca dapat berpenetrasi cukup dalam.

Kriteria saluran akar yang baik yaitu saluran akar siap menerima obturasi baik

dengan kondensasi lateral maupun vertikal, saluran akar harus berbentuk

corong ke arah korona dan dalam ukuran cukup besar sehingga instrument

pemampat dan penguak dapar masuk cukup dalam.

E. Ekstirpasi Pulpa

Menggunakan jarum ekstirpasi, reamer ataupun miller.

Indikasi :

- Saluran akar lurus, tidak bengkok

- Tidak ada obliterasi saluran akar

- Saluran akar jelas

Page 4: bahan pengisi saluran akar

- Kerusakan belum mengenai bifurkasi

- Resorbsi < ⅓ panjang akar gigi → Pulpektomi

- Resorbsi > ⅓ panjang akar gigi → Pulpotomi.

F. Teknik Perawatan Saluran Akar

Alat Preparasi Saluran Akar :

1. Jarum miller

2. Jarum ekstirpasi

3. Flexofile no. 15-80 penjang disesuaikan dengan panjang elemen

4. Alat irigasi

5. Cotton pellet, paper point steril, dan cotton roll

6. Tempat jarum

7. GGD

a. Teknik Konvensional

Teknik konvensional yaitu teknik preparasi saluran akar yang dilakukan

pada gigi dengan saluran akar lurus dan akar telah tumbuh sempurna.

Preparasi saluran akar menggunakan file tipe K. Gerakan file tipe K-flex

adalah alat diputar dan ditarik.

b. Teknik Step Back

Yaitu teknik preparasi saluran akar yang dilakukan pada saluran akar

yang bengkok dan sempit pada 1/3 apikal. Tidak dapat digunakan jarum

reamer karena saluran akar bengkok sehingga preparasi saluran akar

harus dengan pull and push motion, dan tidak dapat dengan gerakan

berputar. Dapat menggunakan file tipe K-Flex atau NiTi file yang lebih

fleksibel atau lentur.

G. Irigasi Saluran Akar

Tujuannya adalah untuk mengeluarkan sisa jaringan nekrotik, serbuk dentin,

dan kotoran-kotoran lain yang terdapat di saluran.

Irigasi dilakukan setiap :

Page 5: bahan pengisi saluran akar

o Pergantian file pada saat preparasi saluran akar

o Pada saat akan melakukan perbenihan

o Sterilisasi saluran akar

Bahan irigasi yang digunakan :

- H2O2 3%

- Aquadest steril

- NaOCl

Cara irigasi:

Jarum irigasi dimasukkan kedalam saluran akar. Jarum irigasi yang

masuk kedalam saluran akar tidak boleh terlalu besar sehingga

membuntu saluran akar yang akan mengakibatan cairan irigasi yang

disemprotkan tidak mengalir keluar.

Bahan irigasi disemprotkan secara perlahan-lahan ke dalam saluran akar

Bahan irigasi digunakan secara bergantian. Bahan irigasi yang terakhir

disemprotkan kedalam saluran akar harus aquadest steril.

Menghisap cairan irigasi yang keluar dengan cotton roll atau saliva

ejector atau section. Tidak boleh terkontaminasi dengan saliva.

Setelah irigasi, saluran akar dikeringkan dengan menggunakan paper

point. Tidak boleh pakai hembusan udara

H. Perbenihan

Prosedur dilakukan perbenihan :

Pasien dikontrol lebih dulu

Siapkan papper point dan cotton pellet. Masukkan papper point dan cotton

pellet ke dalam Glassbead sterilisator dan ditutup, nyalakan, biarkan

sampai lampu pada glassbead sterilisator menjadi hijau (Ready). Papper

point dan cotton pellet siap digunakan. Buka alat glassbead sterilisator.

Hasil Perbenihan negatif, saluran akar dapat diisi dengan memperhatikan

ketentuan sebagai berikut :

- Tidak ada keluhan pasien

Page 6: bahan pengisi saluran akar

- Tidak ada gejala klinik

- Tidak ada eksudat dalam saluran akar (cek dari papper point yang

terdapat dalam saluran akar caranya ulaskan papper point pada glass lab.

Bila tidak berbekas, berarti bisa dilakukan pengisian), papper point

diulaskan di glass lab.

- Tumpatan sementara masih baik Hasil pembenihan positif, maka

dilakukan sterilisasi ulang sampai hasil pembenihan negatif.

I. Teknik Pengisian Saluran Akar

a. Teknik single cone

Teknik pengisian saluran akar untuk teknik preparasi secara konvensional

b. Teknik Kondensasi Lateral

Dengan teknik preparasi saluran akar secara step back. Sering digunakan

hampir semua keadaan kecuali pada saluran akar yang sangat bengkok /

abnormal

c. Teknik Kondensasi Vertical (Gutta perca panas)

Untuk pengisian saluran akar dengan teknik step back. Menggunakan

pluger yang dipanaskan, dilakukan penekanan pada guttap perca yang

telah dilunakan dengan panas kearah vertical dan dengan demikian

menyebabkan guttap perca mengalir dan mengisi seluruh lumen saluran

akar.

SUMBER:

Anusavice, Kenneth J. 2003. Philips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi

Edisi 10. Jakarta: EGC.

Grossman, L.I., Oliet, S., dan Del Rio, C.E. 1995. Ilmu Endodontik dalam

Praktek. Jakarta: EGC.

Tarigan, Rasinta. 2012. Perawatan Pulpa Gigi (Endodonti) Edisi 3. Jakarta: EGC.

Walton, Richard E dan Torabinejad, Mahmoud. 2008. Prinsip & praktik ilmu

endodonsia edisi 3. Jakarta: EGC.