bagus.staff.gunadarma.ac.idbagus.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/65121/007... · web...
TRANSCRIPT
7 MEWUJUDKAN KEPUASAN PELANGGAN
7.1 LATAR BELAKANG
Kepuasan pelanggan, kualitas layanan dan loyalitas pelanggan merupakan tiga elemen
kunci yang akan menentukan kesuksesan implementasi konsep pemasaran. Upaya mengukur
dan mengelola ketiga elemen ini terus menerus dikembangkan, terutama sejak dekade
1980an. Kepuasan pelanggan merupakan konsep sentral dalam wacana binis dan majanemen.
Konsekuensi kepuasan/ketidakpuasan pelanggan sangat krusial bagi kalangan bisnis,
pemerintah dan juga konsumen. Bagi bisnis, kepuasan dipandang sebagai salah satu dimensi
kinerja pasar. Peningkatan kepuasan pelanggan berpotensi mengarah pada pertumbuhan
penjualan jangka panjang dan jangka pendek, serta pangsa pasar sebagai hasil pembelian
ulang. Sebaliknya, ketidakpuasan pelanggan memunculkan sejumlah risiko, seperti boikot
atau protes dari lembaga konsumen, komplain pelanggan, intervensi pemerintah, reaksi
pesaing, dan masuknya produk substitusi baru ke pasar. Ketidakpuasan pelanggan
sesungguhnya bisa membantu perusahaan mengidentifikasi aspek-aspek yang menjadi
kelemahan produk atau jasanya yang tidak mampu memenuhi standar konsumen dan
pemerintah. Modifikasi bisa dilakuan untuk memperbaiki kinerja produk dan jasa, sehingga
masalah serupa tidak terulang di masa mendatang. Kepuasan pelanggan dapat membantu
perusahaan dalam memperkokoh posisi bersaing produknya melalui segmentasi.
Bagi pemerintah, konsep kepuasan/ketidakpuasan pelanggan dapat membantu mereka dalam
mengidentifikasi dan mengisolasi produk dan industri yang membutuhkan tidakan
pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan konsumen. Di samping itu, bagi Badan
Perlindungan Konsumen Nasional pemantauan kepuasan pelanggan dapat menjadi slah satu
cara efektif dalam mengimplementasikan UU Perlindungan Konsumen (UU No. 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen)
7.2 LANDASAN TEORI
Kata kepuasan pelanggan (satisfaction) berasal dari bahasa Latin “satis’ (artinya
cukup baik, memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat). Kepuasan bisa diartikan
sebagai “upaya pemenuhan sesuatu” atau “membuat sesuatu memadai”. Menurut Philip
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 1
M.702090.007.01
3
Kotler (1997:36) Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang
berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk dengan
harapannya. Pelanggan merasa puas kalau harapan mereka terpenuhi, dan merasa amat
gembira kalau harapan mereka terlampaui. Pelanggan yang puas cenderung tetap loyal lebih
lama, membeli lebih banyak, kurang peka terhadap perubahan harga dan pembicaraannya
menguntungkan perusahaan. Jika hal tersebut tidak dirasakan oleh seorang pelanggan maka
pelanggan akan merasa kecawa dan tidak akan merasa tertarik membeli barang yang
ditawarkan oleh penjual.
Kepuasan pelanggan menurut Giese & Cote ada tiga komponen utama, yaitu :
(1) kepuasan pelanggan merupakan respon (emosional atau kognitif);
(2) respon tersebut menyangkut fokus tertentu (ekspektasi, produk, pengalaman konsumsi,
dan seterusnya
(3) respon terjadi pada waktu tertentu (setelah konsumsi, setelah pemilihan produk/jasa,
berdasarkan pengalaman akumulatif, dan lain-lain)
7.3 OBYEKTIF
Sesuai dengan latar belakang tersebut, maka Pelatihan Uji Kompetensi untuk Unit
Kompetensi Mewujudkan Kepuasan Pelanggan memiliki obyektif utama agar peserta
pelatihan mampu mewujudkan kepuasan pelanggan yang terdiri dari bagaimana menggali
kebutuhan layanan, mempersiapkan pelaksanaan layanan dan melaksanakan layanan prima
yang dirinci sebagai berikut:
Menggali Kebutuhan Layanan Pelanggan
Mempersiapkan Pelaksanaan Layanan Pelanggan
Melaksanakan Layanan Prima
7.4 KRITERIA UNJUK KERJA
Untuk mencapai kompetensi di dalam mewujudkan kepuasan pelanggan dibutuhkan
keterampilan atau unjuk kerja yang tinggi. Para peserta Pelatihan diharapkan mampu
melakukan keterampilan atau unjuk kerja yang dibutuhkan oleh masing-masing obyektif yang
akan dicapai untuk Unit Kompetensi Mewujudkan Kepuasan Pelanggan di Area Kerja
Pemasaran Operasional. Berikut merupakan keterampilan atau kriteria unjuk kerja yang harus
dikuasai dari masing-masing obyektif tersebut:
1. Menggali Kebutuhan Layanan Pelanggan
1.1 Mengidentifikasi kebutuhan dasar pelanggan
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 2
1.2 Mengkonfirmasi ulang permintaan pelanggan
1.3 Menawarkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan
1.4 Menciptakan ekspektasi kinerja layanan
2. Mempersiapkan Pelaksanaan Layanan Pelanggan
2.1 Mempersiapkan seluruh sarana penunjang pelaksanaan layanan
2.2 Mengkomunikasikan kebutuhan layanan pelanggan kepada seluruh personil yang
terlibat
3. Melaksanakan Pelayanan Prima
3.1 Memberikan layanan yang tepat sesuai permintaan pelanggan
3.2 Menjaga elemen fisik dan/atau penampilan sesuai kebutuhan pelanggan
3.3 Melaksanakan ketanggapan terhadap permintaan tambahan dari pelanggan
3.4 Menunjukkan empati terhadap pelanggan ditunjukkan
7.5 ELEMEN KOMPETENSI 1 : MENGGALI KEBUTUHAN PELANGGAN
1.1 Mengidentifikasi kebutuhan dasar pelanggan
Menurut Kotler (1988−2000:182) tujuan penjualan adalah memenuhi dan memuaskan
kebutuhan serta keinginan sasaran pelanggan. Di dalam bidang ilmu cara mengidentifikasi
perilaku konsumen mempelajari cara individu, kelompok, dan organisasi dalam memilih,
membeli, memakai, serta memanfaatkan barang jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka
memuaskan kebutuhan dan hasrat membeli. Memahami perilaku pelanggan dan “mengenal
pelanggan” tidak pernah sederhana. Pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan
keinginan mereka kepada penjual. Namun, bukan berarti mereka akan membeli kebutuhan
dan keinginan mereka itu kepada penjual. Bahkan pelanggan mungkin tidak memahami
motivasi mereka yang lebih dalam. Akan tetapi, pelanggan mungkin menanggapi pengaruh
yang mengubah pikiran mereka pada menit-menit terakhir.
Hal yang paling penting adalah meramalkan kemana pelanggan bergerak dan berada
di depan penjual untuk segera bertransaksi. Hal ini di lakukan untuk memahami cara
sesungguhnya pelanggan membuat keputusan pembelian. Oleh karena itu penjual harus
mengidentifikasi pelanggan dengan cara memberikan masukan kepada calon pelanggan untuk
segera melakukan keputusan pembelian. Penjual juga dapat menjadi pencetus, pemberi
pengaruh, pengambilan keputusan agar pelanggan segera bertransaksi. Selain itu juga harus
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 3
menelaah tingkat keterlibatan pelanggan dan jumlah merek yang tersedia untuk menentukan
keterlibatan konsumen dalam perilaku pembelian yang rumit” (Kotler,1988−2000:210)
Cara yang paling efektif untuk mengidentifikasi pelanggan adalah penjual harus
menginformasikan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh pelanggan ketika membeli
produk yang ditawarkan penjual. Penjual harus mempublikasikan program-program promosi
dan memberikan inovasi terhadap produk yang akan di jual. Hal tersebut akan mengarahkan
seorang pelanggan untuk segera melakukan transaksi. Sampai saat ini masih banyak pelaku
usaha yang sering mengalami kesulitan dalam menarik minat pelanggan sehingga sebagian
besar bisnis mereka memiliki transaksi penjual yang belum stabil. Bahkan bisa dikatakana
lebih sering minus (rugi) karena biaya operasional lebih tinggi dari omzet yang didapatkan.
Dengan adanya cara pengidentifikasian seperti tersebut setidaknya seorang penjual bisa
menaikkan omzet penjual dibanding sebelum melakukan pengidentifikasian.
Cara mengidentifikasi pelanggan dalam bertransaksi
Pelanggan adalah individu atau makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk
memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Identifikasi
pelanggan adalah suatu usaha untuk mengetahui perilaku pelanggan baik secara individu
maupun sosial. Setelah melakukan identifikasi, seorang penjual dapat menarik perhatian
calon pelanggan dengan cara melakukan promosi, yang diharapkan setelah melakukan
promosi, pelanggan dapat melakukan pembelian produk seperti yang ditawarkan.
Untuk mengidentifikasi pelanggan dapat dilakukan dengan cara mengenali jenis
pelanggan yang dapat membantu dalam melakukan identifikasi. Beberapa jenis pelanggan
antara lain sebagai berikut:
a. Pelanggan Internal
Pelanggan internal adalah pelanggan yang berada didalam perusahaan.
b. Pelanggan Antara
Pelanggan antara adalah mereka yang bertindak sebagai perantara, bukan sebagai
pemakai akhir produk ini.
c. Pelanggan Eksternal
Pelanggan eksternal adalah pembeli atau pemakai akhir produk itu, sering disebut
pelanggan nyata.
Salah satu hal penting dalam menentukan strategi pemasaran adalah mengetahui apa
saja yang diinginkan oleh pelanggan. Mengetahui benar-benar secara riil bukan hanya
berdasarkan asumsi yang dibangun oleh penjual. Dengan begitu produk yang dijual adalah
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 4
benar-benar produk yang dibutuhkan pembeli, target pasar yang disasar sesuai dengan
karakter produk kita. Dengan mengetahui apa yang diinginkan pembeli, orang akan membeli
produk dan selanjutnya menjadi pelanggan. Jika pembeli sudah menjadi pelanggan, biaya
pemasaran akan semakin murah. Untuk mengetahui keinginan calon pelanggan tersebut,
harus dilakukan survey pasar sebelum launching produk. Mengetahui keinginan
pelanggan merupakan langkah yang cukup rumit dan penuh ketelitian. Karena berkaitan
dengan teknik pengambilan data, akurasi data dan keterampilan menganalisa data. Namun
ada cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengetahui keinginan pelanggan terhadap
sebuah produk. Yang intinya adalah mengetahui respon pelanggan terhadap sebuah produk
yang akan dijual.
Kendala mengidentifikasi pelanggan
Kendala yang dihadapi penjual dalam mengidentifikasi pelanggan adalah ketika
seorang pelanggan tidak termotivasi untuk membeli produk barang atau jasa yang ditawarkan
penjual atau bahkan seorang pelanggan mengubah pemikiran mereka pada menit-menit
terakhir sebelum melakukan transaksi.
Dari sisi penjual mungkin penjual kurang begitu memberikan inovasi dalam
mempromosikan barang yang ditawarkan sehingga seorang pelanggan kurang begitu tertarik
untuk melihat barang yang dijual. Kesulitan yang sering penjual hadapi biasanya menemukan
ide dalam memotivasi pelanggan.
Dalam hal mengidentifikasi calon pelanggan, seorang penjual harus mengenal
kepribadian pelanggan. Menurut Richard (2008:202) kepribadian dibagi menjadi 2 yaitu
1. Kepribadian Introvert dan Ekstrovert,
ciri kepribadian Introvert yang harus diketahui penjual yaitu pelanggan yang pemalu atau
pendiam, rajin, dan suka memendam apa yang dirasakannya. Dalam menghadapi
pelanggan introvert, diperlukan penjual yang cakap ketika menjelaskan informasi tentang
produk, karena pelanggan tersebut sangat analitis. Tetapi pelanggan introvert ini adalah
tipe-tipe pelanggan yang sensitive ketika menghadapi penjual yang suka mengikuti gerak-
gerik mereka ketika ingin melihat-lihat sesuatu barang yang dijual. Sehingga para penjual
yang datang kepada pelanggan introvert haruslah benar-benar dapat memahami kemauan
pelanggan tersebut.
2. Kepribadian Ekstrovert
Richard mengatakan kepribadian Ekstrovert memiliki ciri yaitu apabila pelanggan
introvert pendiam dan cenderung pemalu, maka sebaliknya dengan pelanggan ekstrovert.
Pelanggan ekstrovert ini bisa juga disebut dengan pelanggan yang cenderung suka
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 5
berbicara, mereka juga mudah menanggapi penjual ketika menawari barang yang
dijualnya yang berbalik dengan sifat pelanggan introvert yang tidak menanggapi penjual
ketika menawarkan barang yang dijualnya. Kebanyakan orang memiliki sifat dari kedua
jenis kepribadian extrovert atau introvert tetapi yang terpenting bagi seorang penjual
adalah mengetahui sifat calon pembeli termasuk golongan introvert atau ekstrovert.
Membentuk kepribadian pelanggan merupakan kombinasi unik dari berbagai faktor,
tidak ada pelanggan yang betul-betul sama. Walaupun demikian, banyak pelanggan yang
mungkin mirip dari sudut satu karakteristik pribadi tetapi tidak dari sudut karakteristik
pribadi lainnya. Sifat-sifat tersebut mempengaruhi cara pelanggan merespon usaha promosi
para penjual dan kapan, dimana, dan bagaimana mereka menkonsumsi jasa tertentu.
Walaupun para penjual tidak dapat mengubah kepribadian pelanggan supaya sesuai dengan
produk yang dijual, penjual harus mengetahui karakteristik kepribadian yang dapat
mempengaruhi respon khusus yang diberikan oleh penjual kepada konsumen sehingga dapat
menarik perhatian melalui sifat-sifat relevan yang melekat pada kelompok pelanggan yang
menjadi target penjualan.
Ada 2 faktor kendala sebelum terjadinya pembelian:
Faktor sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain memengaruhi alternatif yang disukai
seseorang akan bergantung pada 2 hal:
1. intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai pelanggan.
2. motivasi pelanggan untuk menuruti keinginan orang lain.
Semakin gencar sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang tersebut dengan
pelanggan, semakin besar pelanggan akan mengubah niat membelinya. Keadaan sebaliknya
juga berlaku: preferensi seorang pelanggan terhadap suatu merk akan meningkat jika seorang
yang ia sukai juga sangat menyukai merk yang sama. Pengaruh orang lain akan menjadi
rumit saat beberapa orang yang dekat dengan pelanggan memiliki pendapat yang berlawanan
dan pelanggan ingin menyenangkan mereka semua.
Faktor situasi yang tidak terantisipasi, yang dapat muncul dan mengubah niat
pelanggan, jadi preferensi dan bahkan niat pembelian bukanlah peramal perilaku pembelian
yang benar- benar handal.
1.2 Mengkonfirmasi ulang permintaan pelanggan
Cara untuk mengetahui keinginan pelanggan adalah dengan cara:
a. Bertanya kepada pelanggan
Cara sederhana ini banyak dilupakan orang dalam menjual sebuah produk, penjual begitu
yakin dengan asumsinya bahwa yang diinginkan adalah sesuai yang dia pikirkan. Padahal
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 6
belum tentu. Contoh sederhana dari ini adalah seperti tukang potong rambut yang selalu
menanyakan model seperti apa yang diinginkan sebelum memangkas rambut.
b. Jadilah pelanggan dari bisnis anda sendiri
Memposisikan diri sendiri seolah-olah pemilik bisnis adalah pelanggan dari bisnisnya
sendiri, memberikan pemahaman sudut pandang jika seorang pemilik bisnis adalah
pelanggan, apa saja yang mereka rasakan dan apa saja yang mereka butuhkan dari
produk. Dengan begitu penjual bisa menyesuaikan produk sesuai sudut pandang
pelanggan.
c. Kuisioner dan survey
Cara ini merupakan cara yang popular dilakukan untuk mengetahui keinginan pelanggan.
Bentuk tertulis dari kuisioner dan survey ini merupakan cara yang dilakukan dengan
penyebaran kuisioner dan hasilnya di buat analisa.
d. Statistik pelanggan
Penjual bisa menganalisa apakah seorang pelanggan merasa puas terhadap produk yang di
jual atau tidak dengan melihat statistic mereka. Apakah mereka terus membeli produk
yang kita jual atau menggunakan produk yang kita jual hanya sekali saja. Jika mereka
terus kembali dan berulang-ulang berarti produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan, jika
tidak maka perlu dipertanyakan kembali apakah produk kita memerlukan sebuah inovasi
supaya di minati pelanggan.
Bagaimanapun sebuah produk dijual adalah untuk memenuhi keinginan pelanggan.
Pelanggan tidak hanya mendapatkan produk yang tidak berguna, meski itu baik. Tetapi juga
membeli produk yang diperlukan, sehingga ia menjadi pelanggan yang terus menerus
membeli produk yang kita jual.
1.3 Menawarkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan
Kebermanfaatan mengidentifikasi pelanggan
Pemahaman terhadap perilaku pelanggan sangat bermanfaat untuk kepentingan
penyusunan strategi maupun bauran pemasaran. Melalui pemahaman terhadap psikografis
konsumen dan juga perilaku penggunaan, penjual dapat melakukan segmentasi berdasarkan
variable tersebut. Berdasarkan sikap konsumen, pemasaran dapat menyusun strategi promosi,
khususnya iklan secara tepat. Manfaat lain dari mempelajari perilaku pelanggan bagi penjual
adalah memungkinkan penjual memahami dengan tepat kebutuhan dan keinginan pelanggan
sehingga dapat membantunya untuk memuaskan pelanggan, menerapkan konsep pemasaran
dan memperluas legitimasi kemasyarakat (Sheth& Mittal, 2004).
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 7
Tujuan dari penjualan adalah untuk memuaskan pelanggan. Setelah pelanggan merasa
puas, seorang penjual dapat menerima keuntungan dari pelanggan. Menciptakan kepuasan
pelanggan adalah suatu hal yang terpenting dalam berbisnis karena bisnis itu tidak akan
berjalan tanpa adanya pelanggan.
Kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu:
1. Menciptakan hubungan yang harmonis antara penjual dan pelanggan, hubungan yang
harmonis antar penjual dan peanggan akan membuat pelanggan merasa nyaman untuk
menjadi pelanggan setia.
2. Peningkatan pendapatan, dengan menciptakan hubungan yang harmonis dan menciptakan
komunikasi yang baik antara penjual dan pelanggan, secara otomatis akan meningkatkan
pendapatan dan menambah omzet penjualan
3. Memberikan hasil yang baik untuk terciptanya loyalitas pelanggan, memungkinkan
penjual untuk memanfaatkan informasi dari semua titik kontak dengan pelanggan.
Dengan adany akonsistensi dan kemudahan dalam mengakses dan menerima informasi
untuk berkomunikasi antara penjual dan pembeli, maka bagian penjualan dan pelayanan
akan dapat memberikan layanan yang lebih baik lagi kepada pelanggan dengan
memanfaatkan berbagai informasi penting mengenai pelanggan tersebut.
4. Memberikan informasi kepada orang lain karena merasa puas setelah membeli suatu
produk. Memberikan informasi dan proses yang diperlukan terhadap orang lain untuk
mengetahui keinginan mereka, memahami dan mengidentifikasi kebutuhan mereka dan
efektif membangun hubungan antara penjual dan mitra distribusi
1.4 Menciptakan ekspektasi kinerja layanan
Memahami harapan pelanggan (customer expectation) pada pelanggan yang tepat,
maksudnya adalah perusahaan harus memilih kelompok pelanggan yang hendak dilayani,
kemudian perusahaan harus mampu memahami harapan pelanggan tersebut, dan kemudian
menyusun strategi untuk memenuhi harapan pelanggan tersebut, sehingga kepuasan
pelanggan akan tercipta.
Memilih Pelanggan yang Tepat
Sama dengan strategi pemasaran secara umum, strategi kepuasan pelanggan dimulai dengan
memilih kelompok konsumen yang tepat, baru kemudian menetapkan target market yang
hendak dibidik.
Strategi segmentasi dan targeting yang hendak dijalankan tergantung kebijakan perusahaan,
apakah akan melayani multi segmen atau fokus pada segmen tertentu.
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 8
Jika perusahaan memilih melayani beberapa segmen sekaligus, tetap harus dibedakan, untuk
tiap kelompok konsumen yang memiliki perbedaan segmen tersebut, sehingga tujuan untuk
menciptakan kepuasan pelanggan akan lebih mudah tercapai.
Memahami Harapan Pelanggan Anda
Memahami harapan pelanggan adalah kunci utama untuk menerapkan strategi kepuasan
pelanggan. Tanpa mengenal harapan pelanggan, akan sulit bagi perusahaan untuk mampu
memberikan pelayanan secara optimal kepada para pelanggannya.
Pelanggan yang memiliki harapan yang tinggi, akan cenderung sulit untuk dipuaskan, atau
mendapatkan kepuasan pelanggan. Sedang pelanggan dengan harapan rendah, akan mudah
untuk dipuaskan atau dengan mudah mendapatkan kepuasan pelanggan.
Secara umum ada dua tingkatan harapan pelanggan, yaitu :
Desired expectation, adalah harapan pelanggan tentang apa yang harus dilakukan
oleh perusahaan kepada para pelanggan.
Adequate expectation, adalah harapan pelanggan yang lebih rendah dibandingkan
desired expectation. Atau harapan pelanggan terendah yang dianggap masuk akal oleh
pelanggan, dan bisa ditoleransi oleh pelanggan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Harapan Pelanggan
Harapan pelanggan selalu berubah-rubah , mendekati sifat unik atau berbeda untuk setiap
orang / kelompok dan bersifat dinamis yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu (faktor-
faktor harapan pelanggan) :
Experience (pengalaman pelanggan)
Pengalaman pelanggan (customer experience) atas suatu jasa atau produk akan sangat
berpengaruh terhadap desired expectation dan adequate expectation.
Seorang pelanggan yang mempunyai pengalaman pengajuan klaim asuransi dan selesai dalam
satu jam proses, akan terbentuk harapan dimasa mendatang bahwa klaim asuransi tidak boleh
lebih dari satu jam.
Communication
Komunikasi menjadi faktor berikutnya yang membentuk harapan pelanggan. Komunikasi ini
bisa berupa iklan merek produk, baik yang bertebaran di televisi, poster, baliho, ataupuan
media lain seperti sms broadcasting / LBA, banner dan lainnya.
Komunikasi oleh iklan ini sangat berpengaruh terhadap harapan konsumen akan produk dan
layanan tersebut. Bentuk komunikasi yang lainnya adalah word of mouth, komunikasi dari
mulut ke mulut.
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 9
Personal Needs
Faktor ketiga yang mempengaruhi harapan pelanggan adalah personal needs, yaitu ekspektasi
pelanggan yang dibentuk oleh faktor internal konsumen yang bersangkutan.
Seperti kita ketahui, personality setiap orang bermacam-macam, (kombinasi dari 4
personality dengan tingkat kedalaman yang berbeda-beda akan menghasilkan karakter yang
beraneka ragam dalam jumlah yang hampir tak terbatas).
Mengendalikan Harapan Pelanggan
Harapan pelanggan memang berbeda-beda dan besifat dinamis, dan perusahaan akan
kesulitan jika harus memenuhi satu persatu atau memenuhi harapan semua pelanggan yang
beraneka macam tersebut. Itulah sebabnya penting bagi perusahaan untuk bisa mengarahkan
dan mengendalikan harapan pelanggan tersebut.
Menggali Harapan Pelanggan Anda
Setelah kita mengetahui betapa pentingnya memahami harapan pelanggan untuk menciptakan
atau menformulasikan strategi kepuasan pelanggan, berikutnya kita harus mengetahui,
bagaimana cara untuk menggali harapan pelanggan tersebut.
Berikut adalah beberapa cara untuk menggali harapan pelanggan, yaitu:
Company Visit
Dengan model company visit yang diselenggarakan secara terus menerus ini diharapkan
perusahaan akan selalu dapat mengetahui harapan pelanggannya.
Peserta / pelanggan selain dikenalkan dengan lingkungan perusahaan, juga dikenalkan
dengan bagaimana sebuah produk diproses, sehingga pelanggan akan lebih memahami dan
lebih mencintai produk tersebut, sejatinya proses ini akan membentuk harapan pelanggan.
Focus Group Discusion
Dalam model FGD ini, perusahaan akan mengundang beberapa pelanggan yang representatif
untuk diajak berdiskusi seputar produk, dengan point apa saja yang membuat para pelanggan
tersebut merasa puas, tidak puas dan harapan terhadap produk berikutnya.
Metode penggalian variabel produk atau atribut produk menggunakan teknik dig deeper
analysis, sehingga atribut sebenarnya yang dianggap penting oleh pelanggan bisa
dimunculkan.
Call Center atau Hot Lines Service
Cara yang lainnya adalah dengan membentu call center atau hot line service untuk melayani
keluhan pelanggan atau saran dari pelanggan.
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 10
Social Media
Perusahaan juga bisa menampung komplain pelanggan melalui sarana social media, sekaligus
solusi yang diberikan perusahaan, dimana aktivitas ini dapat terbaca juga oleh pelanggan lain,
sehingga pelanggan lain juga bisa memberikan masukannya, apakah setuju ataukah punya
pandangan yang berbeda. Data dan hasil analisa dari interaksi lewat social media ini sangat
berharga untuk bisa mengetahui harapan-harapan pelanggan akan produk perusahaan
tersebut.
Website dengan Forum atau Komunitas
Keberadaan sebuah website bagi sebuah perusahaan untuk saat ini sepertinya sudah wajib,
karena lewat website ini profile perusahaan bisa diketahui oleh siapa saja yang ingin
mengetahuinya, terutama pelanggan perusahaan tersebut.
Dan sebaiknya website tersebut dilengkapi dengan fasilitas untuk tanya jawab, atau dibentuk
forum atau komunitas pengguna produk tersebut.
Dengan adanya fasilitas forum atau komunitas dalam website perusahaan, maka interaksi
pelanggan yang ingin komplain atau sekedar memberi saran bisa dilakukan dengan mudah.
Bahkan perusahaan bisa meminta para pelanggannya untuk memberikan masukan
sehubungan dengan diluncurkannya sebuah produk atau penambahan fitur produk, sehingga
atribut apa yang kurang dan harus ditambahkan atau diperbaiki dapat diketahui dengan cepat.
7.6 ELEMEN KOMPETENSI 2 : MEMPERSIAPKAN PELAKSANAAN LAYANAN
PELANGGAN
2.1 Mempersiapkan seluruh sarana penunjang pelaksanaan layanan
Sarana prasarana pelayanan dapat didefinisikan sebagai proses kerjasama pendayagunaan
semua sarana dan prasarana secara efektif dan efisien untuk memberikan layanan secara
profesional dibidang sarana dan prasarana dalam proses pelayanan yang efektif dan efisien
pula. Kelengkapan sarana prasarana yang baik merupakan hal yang sangat penting dalam
menciptakan kepuasan pelanggan. Clow (1998) dalam Febriani (2012) yang menyatakan
bahwa kualitas jasa lebih sukar untuk dievaluasi dibandingkan dengan kualitas barang.
Banyak perusahaan ingin selalu dianggap baik oleh pelanggan karena pelanggan akan
menjadi pelanggan setia terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Disamping itu,
perusahaan juga berharap dari pelayanan baik yang diberikan, pelanggan dapat ikut
mempromosikan perusahaan kepada pelanggan lain. Hal ini merupakan keuntunagn tersendiri
bagi perusahaan. Dalam memberikan pelayanan yang baik, perusahaan telah menetapkan
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 11
standar yang didukung dengan sarana dan prasarana yang ada sehingga kepuasan pelanggan
dapat terpenuhi.
Selain itu, pelayanan yang baik memiliki ciri-ciri tersendiri. Dalam hal ini, perusahaan
menggunakan kriteria untuk membentuk ciri-ciri pelayanan yang baik yang didorong oleh
beberapa faktor pendukung yang berpengaruh langsung terhadap mutu pelayanan yang
diberikan.
Yang pertama adalah faktor manusia yang memberikan pelayanan tersebut. Manusia
(Customer Service Officer) yang melayani pelanggan harus memiliki kemampuan melayani
pelanggan secara tepat dan cepat. Disamping itu, Customer Service Officer harus memiliki
kemampuan dalam berkomunikasi, sopan santun, ramah, dan bertanggung jawab penuh
terhadap pelanggannya.
Yang kedua adalah faktor tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung kecepatan,
ketepatan, dan keakuratan pekerjaan. Sarana dan prasarana yang dimiliki harus dilengkapi
oleh kemajuan teknologi terkini. Pada akhirnya, sarana dan prasarana ini dioperasikan oleh
manusia yang berkualitas. Sehingga, kedua faktor pendukung di atas, saling menunjang satu
sama lainnya.
Kualitas pelayanan atau customer service ini dapat dibedakan ke dalam dua kriteria yaitu
1. jenis kualitas pelayanan yang baik dan
2. kualitas pelayanan yang buruk.
Kualitas pelayanan ini bukanlah suatu hal yang permanen atau kaku, melainkan fleksibel dan
dapat dirubah. Perubahan ini tentunya berupa peningkatan kualitas pelayanan agar semakin
lebih baik lagi. Dalam proses perubahan kualitas pelayanan tersebut diperlukan beberapa hal
untuk menunjang prosesnya. Misalnya survei atau observasi kepada pelanggan, termasuk
didalamnya berupa masukan, pendapat maupun feedback tentang pelayanan yang telah
diberikan.
Kualitas pelayanan ini dapat diartikan sebagai tingkat kepuasan tamu atau konsumen.
Sedangkan tingkat kepuasan tamu ini sendiri dapat diperoleh dari perbandingan atas jenis
pelayanan yang nyata diterima oleh konsumen dengan jenis pelayanan yang diharapkan oleh
konsumen. Jenis kualitas pelayanan yang baik adalah jenis pelayanan yang memuaskan dan
sesuai dengan pelayanan yang diharapkan oleh konsumen. Namun jika pelayanan ini dapat
melampaui harapan konsumen, maka jenis kualitas pelayanan ini dapat dikategorikan sebagai
pelayanan yang sangat berkualitas atau sangat memuaskan. Sedangkan jenis kualitas
pelayanan yang buruk adalah jenis pelayanan yang berada jauh di bawah standar atau tidak
sesuai dengan ekspekstasi pelayanan yang diharapkan oleh konsumen.
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 12
Kualitas pelayanan ini menjadi penting karena akan berdampak langsung pada citra
perusahaan. Kualitas pelayanan yang baik akan menjadi sebuah keuntungan bagi perusahaan.
Bagaimana tidak, jika suatu perusahaan sudah mendapat nilai positif di mata konsumen,
maka konsumen tersebut akan memberikan feedback yang baik, serta bukan tidak mungkin
akan menjadi pelanggan tetap atau repeat buyer. Maka dari itu, sangat penting untuk
mempertimbangkan aspek kepuasan pelanggan terkait kualitas pelayanan yang diberikan.
Jenis-jenis pelayanan yang dapat diberikan misalnya berupa kemudahan, kecepatan,
kemampuan, dan keramahtamahan yang ditunjukkan melalui sikap dan tindakan langsung
kepada konsumen.
2.2 Mengkomunikasikan kebutuhan layanan pelanggan kepada seluruh personil yang
Terlibat
Personil yang terlibat dalam divisi pelayanan pelanggan, contact center, atau semua bagian
lain yang terkait dengan pelayanan, sering kali hanya “berbicara” dan bukan
“berkomunikasi”. Mereka mementingkan hal-hal teknis, birokrasi, prosedur, dan urutan-
urutan lain yang kaku. Ini memang tidak bisa disalahkan sepenuhnya kepada mereka. Budaya
perusahaan dan metode pelatihan kerap menyumbang porsi paling besar atas semua kekakuan
ini.
Berkomunikasi dan berbicara merupakan dua hal yang berbeda. Berbicara adalah sekadar
menjawab apa yang ditanyakan oleh orang lain, sesuai dengan prosedur yang sudah
ditanamkan. Berbicara tak ubahnya dengan robot, karena robot pun bisa menjawab semua
pertanyaan yang sudah diprogramkan pada sirkuitnya.
Berkomunikasi lebih dari berbicara. Berkomunikasi berarti mempunyai empati, pengertian,
dan pemahaman atas permasalahan yang ada. Setelah itu, proses komunikasi dilanjutkan pada
proses pengambilan keputusan yang harus memikirkan dan mengolah segala pertimbangan
yang ada.
Bukan berarti berkomunikasi harus mematahkan sistem dan segala prosedur perusahaan yang
sudah dibuat, tapi komunikasi harus mementingkan fleksibilitas dan win-win situation,
sehingga semua permasalahan pelanggan bisa diberi solusi yang sesuai dan tidak merugikan
perusahaan.
Berkomunikasi juga berarti melibatkan emosi dan empati. Suka atau tidak, setiap
pembicaraan yang menyangkut permasalahan dalam pelayanan akan melibatkan setiap faktor
emosi dan empati. Jika Empati tidak bisa mengimbangi emosi, yang ada pastilah saling
menyalahkan dan saling membela diri.
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 13
Tips-tips berikut supaya pesan yang disampaikan bisa diserap dengan baik oleh pelanggan.
a. Apa yang Hendak Disampaikan
Pikirkan apa hal yang hendak disampaikan dan pilihlah kata-kata yang hendak digunakan.
Menit-menit pertama dan terakhir adalah bagian terpenting. Anda harus membuka,
menjelaskan, dan menyimpulkan. Agar pesan Anda bisa diserap maksimal, minimalkanlah
kata-kata yang digunakan, dan hindari penjelasan yang dirasa panjang lebar atau berbelit-
belit.
b. Sederhanakan
Salah satu kesalahan fatal adalah meremehkan kepintaran pelanggan. Anda tidak bisa
menganggap pelanggan adalah orang yang tidak memahami permasalahan. Bisa jadi mereka
bahkan sudah tahu solusinya dibanding Anda. Tetapi, jangan juga menganggap bahwa
pelanggan sudah tahu atau mengerti benar akan permasalahan dan solusinya. Tugas
pelayananlah untuk menyamakan persepsi dan menyederhanakan segala hal semaksimal
mungkin.
c. Berikan Penekanan
Jangan berharap yang Anda sampaikan bisa semuanya diserap oleh pelanggan. Beberapa hal
mungkin bisa lewat begitu saja. Walaupun demikian, mereka pasti bisa mengingat tema atau
topik utama yang hendak Anda sampaikan, jika Anda memberikan penekanan yang cukup
dan tak berlebihan pada penjelasan yang disampaikan.
Cara terbaik menyampaikannya adalah dengan melakukan pengulangan dan menyimpulkan
kembali hal-hal yang dianggap penting dan memberi penekanan di situ. Misalnya
menekankan apa saja yang harus dilakukan pelanggan, pilihan solusi apa saja yang
ditawarkan, kapan dan bagaimana follow–up akan dilakukan bilamana diperlukan.
d. Tunjukkan, Jangan Cuma Bicara
Jika komunikasi berlangsung secara tatap muka, Anda bisa melakukan lebih banyak lagi
daripada hanya lewat telepon atau channel lain. Kebanyakan dari pelanggan akan lebih
tertarik jika penjelasan disertai demonstrasi atau ditunjukkan dengan visual. Itulah sebabnya
penjelasan visual lebih mudah diingat dan lebih tahan lama dalam ingatan.
Selain itu gesture, raut muka, atau bahasa tubuh juga harus diperhatikan jika menangani
pelayanan secara tatap muka langsung. Empati, emosi, dan simpati bisa ditunjukkan secara
lebih efektif dalam situasi ini, sehingga pelanggan bisa mendapatkan image dan impresi yang
positif akan pelayanan yang diberikan. Tapi, jangan lupa pula bahwa setiap kesalahan dan
kekurangan pelayanan juga semakin mudah terlihat di mata pelanggan.
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 14
e. Libatkan Pelanggan
Sering kali bukan “apa” yang disampaikan, tetapi lebih pada “bagaimana” Anda
menyampaikannya. Libatkanlah audiens/pelanggan Anda. Buat mereka tertarik dengan
“menarik” mereka lebih dekat dengan topik utama, contohnya dengan lebih sering
menggunakan kata “kita” daripada kata “saya”.
Sesekali ajukan pertanyaan kepada pelanggan agar mereka merasa dilibatkan langsung.
Dengan menjawab pertanyaan, pelanggan jadi lebih mudah memahami dan mengingat
kesimpulan dan solusi atas permasalahan yang ada. Pelanggan bisa turut berpikir, turut
mempertimbangkan, bahkan merasa dihormati, jika mereka diberi kesempatan menjawab
atau berbicara.
Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan perlu dilakukan
untuk memberikan kepuasan pada pelanggan. Juga, perlu dihindari adanya pertentangan-
pertentangan antara bagian-bagian atau unit-unit di dalam perusahaan maupun antara
perusahaan dengan pasarnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa setiap orang dan setiap bagian
dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu upaya yang terkoordinasi untuk
memberikan kepuasan pada pelanggan sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.
Dalam koordinasinya dengan bagian produksi misalnya, pemasar ingin mendapatkan
kepastian bahwa pesanan-pesanan dapt dipenuhi tepat waktu dengan harga yang layak dan
sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan pelanggan. Ini dapat juga diartikan bahwa personel
produksi dan pemasaran harus menemukan cara-cara untuk memodifikasi produk sesuai
dengan keinginan pasar. Perusahaan yang kurang berhasil sering memperlihatkan kedua
bagian tersebut tidak mampu bekerja sama menyelesaikan tugasnya.
Manajer pemasaran juga harus berinteraksi dengan manajer keuangan. Kegiatan-kegiatan
pemasaran sering memerlukan dana yang tidak sedikit, dan untuk itu manajer pemasaran
harus membicarakannya dengan manajer keuangan untuk menyaipkan anggarannya. Jika
dananya terbatas, manajer pemasaran harus mencari jalan keluar untuk mengorganisasikan
kembali kegiatan-kegiatannya agar menjadi lebih efisien. Beberapa kegiatan yang
memerlukan dukungan keuangan yang cukup besar adlah periklanan,pengembangan
produk,pemeliharaan persediaan penyalur, dan lini kredit untuk membiayai pembelian
pelanggan.
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 15
7.7 ELEMEN KOMPETENSI 3 : MELAKSANAKAN PELAYANAN PRIMA
3.1 Memberikan layanan yang tepat sesuai permintaan pelanggan
Layanan pelanggan merupakan bagian integral dari pekerjaan kita yang sangat penting.
Pasalnya, aset paling penting dari sebuah perusahaan adalah pelanggan.
Tanpa mereka, dapat dipastikan kita tidak akan bisa dan ada dalam bisnis. Bila kita bisa
memuaskan pelanggan, mereka tidak hanya akan membantu bisnis terus tumbuh, tetapi juga
merekomendasikan kita kepada teman dan kerabat mereka.
Berikut 10 prinsip layanan pelanggan yang memuaskan yaitu:
Pelanggan adalah bos
Maksudnya, sebuah bisnis ada untuk melayani kebutuhan pelanggan, dan kita dapat
melakukannya jika mengetahui apa yang pelanggan inginkan.
Ketika kita benar-benar mendengarkan pelanggan, mereka akan membiarkan kita tahu apa
yang mereka inginkan dan bagaimana kita dapat memberikan pelayanan yang baik. Jangan
pernah lupa bahwa pelanggan lah yang membayar gaji serta menciptakan pekerjaan untuk
kita.
Jadi pendengar yang baik
Luangkanlah waktu untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dengan cara mengajukan
pertanyaan dan memusatkan perhatian pada apa yang benar-benar pelanggan katakan.
Dengarkan kata-kata, intonasi suara, bahasa tubuh, dan yang paling penting apa yang mereka
rasakan.
Identifikasi dan antisipasi kebutuhan
Pelanggan tidak asal membeli produk atau jasa. Mereka membeli karena merasa senang
dengan produk tersebut dan memang produk atau jasa tersebut merupakan solusi dari masalah
mereka. Kebanyakan kebutuhan pelanggan bersifat emosional bukan logika.
Semakin banyak kita tahu tentang pelanggan, semakin baik kita mengantisipasi kebutuhan
mereka. Berkomunikasi lah secara teratur agar kita menyadari masalah atau kebutuhan yang
akan datang.
Buat pelanggan merasa penting dan dihargai
Perlakukan pelanggan secara personal. Selalu gunakan nama mereka dan mencari cara untuk
memuji mereka, tentunya dengan tulus. Ingatlah, pelanggan sangat sensitif dan tahu apakah
Anda benar-benar peduli atau tidak. Terima mereka setiap kali Anda memiliki kesempatan.
Bantu pelanggan memahami sistem Anda
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 16
Mungkin sistem di perushaaan Anda yang terbaik di dunia untuk menyelesaikan sesuatu.
Namun, jika pelanggan tidak memahami/mengerti, mereka akan bingung, tidak sabar, bahkan
marah.
Untuk itu, luangkan waktu untuk menjelaskan bagaimana sistem Anda bekerja. Hati-hatilah
jangan sampai sistem Anda mengurangi unsur manusia dalam organisasi.
Menghargai kekuatan “YA”
Teruslah mencari cara untuk membantu pelanggan. Ketika mereka memiliki permintaan,
sejauh hal itu masuk akal, jelaskan kepada mereka bahwa Anda bisa melakukannya.
Setelah itu, carilah cara untuk memudahkan mereka berbisnis dengan Anda. Paling penting,
selalu melakukan apa yang Anda katakan.
Minta maaf
Ketika terjadi kesalahan, segeralah meminta maaf. Pelanggan mungkin tidak selalu benar,
namun mereka harus selalu menang. Tangani masalah dengan segera dan biarkan pelanggan
mengetahui apa yang telah Anda lakukan.
Permudah pelanggan untuk mengeluh, dan hargai keluhan mereka karena itu memberi kita
kesempatan untuk memperbaiki diri.
Berikan lebih dari yang diharapkan
Sebab masa depan semua perusahaan terletak pada kemampuan menjaga pelanggan tetap
senang. Pikirkan cara untuk meningkatkan diri di atas persaingan. Pertimbangkan hal-hal
berikut:
Apa yang bisa diberikan kepada pelanggan yang tidak bisa mereka dapatkan di tempat
lain?
Apa yang dapat diberikan kepada pelanggan yang benar-benar tidak mereka duga?
Raih umpan balik secara teratur
Dorong dan terima saran sebaik mungkin tentang bagaimana Anda dapat memperbaiki diri.
Ada beberapa cara agar Anda dapat mengetahui apa yang pelanggan pikirkan dan rasakan
tentang layanan Anda.
Misalnya, mendengarkan apa yang mereka katakan dengan seksama, melihat kembali kenapa
hal itu bisa terjadi, dan berikan metode yang mengundang kritik konstruktif, komentar dan
saran.
Perlakukan karyawan dengan baik
Karyawan adalah pelanggan internal yang membutuhkan penghargaan Anda secara regular.
Biasakan untuk berterima kasih kepada mereka dan mencari cara untuk membiarkan mereka
tahu bahwa betapa pentingnya mereka bagi perusahaan.
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 17
Tingkat kepuasan yang diperoleh para pelanggan sangat berkaitan erat dengan standar
kualitas barang/jasa yang mereka nikmati. Sifat kepuasan bersifat subjektif, namun dapat
diukur melalui survey atau indeks kepuasan pelanggan masyarakat. Kepuasan pelanggan
dibangun atas dasar beberapa prinsip yang digunakan Untuk menilai suatu organisasi dalam
memberikan pelayanan: tangibles (bukti nyata), realibility (terpercaya, tahan uji),
responsiveniss (respon, cepat tanggap), assurance (kepastian), empathy (empati).
Ada 5 prinsip utama yang harus djalankan agar pelanggan menjadi sangat puas atau
setidaknya terpenuhi ekspstasinya.
1. Memahami pelanggan, pelanggan adalah manusia yang harus dikelola keinginannya.
Memahami pelanggan merupakan langkah pertama yang terpenting. Apabila anda
berhasil memahami kebutuhan pelanggan, maka langkah berikutnya akan terasa
mudah dan membuat anda senang.
2. Membuat pelanggan mengerti semua layanan anda. Pelanggan yang sudah datang
ke perusahaan anda bisa dipastikan telah memiliki keparcayaan dengan produk
layanan yang disediakan. Atau setidaknya mereka telah mendengar berita positif
tentang usaha anda. Buatlah mereka mengetahui secara lengkap dan jelas semua
produk/ layanan yang perusahaan Anda miliki. Jangan biarkan mereka pulang dengan
informasi yang tidak lengkap atau bahkan salah persepsi.
3. Menciptakan kesan positif Kesan positif yang terekam di benak customer Anda
akan selalu diingat. Hal sederhana yang bisa dilakukan misalnya adalah dengan
memberikan senyum/ salam yang ramah, menjaga kebersihan, mau mendengarkan
dan membantu mereka dengan tulus serta cepat tanggap. Percayalah! Mereka akan
menceritakan ’kebaikan’ perusahaan Anda kepada orang-orang terdekatnya sehingga
akan menciptakan WOM (Word of Mouth) yang baik.
4. Senantiasa menggunakan kata-kata positif Kata-kata yang positif akan ditangkap
oleh customer sebagai kesan yang positif juga. Sebaiknya jangan pernah
menggunakan kata-kata negatif karena akan memberikan citra negatif untuk
perusahaan Anda. Jangan pernah menyalahkan mereka, apalagi membuatnya marah.
Hormati mereka sebagai pelanggan Anda sehingga merasa aman dan diperhatikan.
5. Mempertahankan yang sudah baik dan terus melakukan perbaikan. Apabila
selama ini pelanggan anda sudah merasa puas dengan produk dan layanan yang ada
maka perusahaan anda wajib mempertahankannya. Buatlah sesuatu yang sudah baik
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 18
menjadi standar baku dan ciptakan perbaikan terus menerus agar menjadi semakin
baik.
3.2 Menjaga elemen fisik dan/atau penampilan sesuai kebutuhan pelanggan
Penampilan adalah penampilan seseorang, baik yang bersifat fisik saja ataupun non fisik,
yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas dari pihak lain. Penampilan
adalah perpaduan antara penampilan fisik dan gaya penampilan seseorang yang akan
mewarnai seseorang bersikap.
Menumbuhkan Kepribadian:
Memerhatikan Norma Kesopanan
Senantiasa Mempunyai Disiplin Kerja
Memerhatikan Penampilan Diri Pribadi
Membiasakan Diri Melakukan Kebiasaan Baik
Selalu Mengingat Dengan Baik Nama Orang
Selalu Memberikan Informasi Secara Benar
Pelayanan prima adalah upaya maksimum dari jajaran petugas perusahaan industry jasa untuk
memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan dalam melakukan kegiatan pembelinya.
Ada tiga hal dalam rangka pelaksanaan pelayanan prima yaitu:
1. Berdasarkan penampilan serasi
Penampilan adalah suatu bentuk citra diri yang terpancar pada diri seseorang dan
merupakan sarana komunikasi diri kita dengan orang lain.
Berpenampilan menarik adalah salah satu kunci kesuksesan dalam bekerja terutama
pekerjaan yang berhubungan dengan orang lain.
Penampilan diri yang baik adalah perpaduan dari keserasian penampilan luar (fisik)
dan penampilan yang timbul dari dalam diri kita.
Beberapa hal yang diperhatikan agar tampil serasi:
a. Berhias serasi
b. Berbusanan kerja dan aksesoris
c. Ekspresi wajah
Hal penting dalam memberikan pelayanan:
a. Dalam menawarkan produk lakukan dengan ekspresi yang sungguh-sungguh dan
penuh perhatian
b. Tetap diam dan bersabar serta mempersilahkan pelanggan berbicara
c. Seandainya pembicaraan pelanggan melebar kemana – mana dan membosankan
jangan menunjukkan wajah kesal
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 19
d. Senyum harus selalu terpancar dari wajah dalam melayani pelanggan
2. Tujuan pelayanan prima:
Menimbulkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan
Menjaga agar pelanggan merasa dipentingkan dan diperhatikan
Mempertahankan pelanggan agar tetap setia menggunakan barang kita
3. Konsep pelayanan prima:
- Konsep sikap (attitude)
- Perhatian (attention)
- Tindakan (action)
3.3 Melaksanakan ketanggapan terhadap permintaan tambahan dari pelanggan
Bagaimana Perusahaan melayani pelanggan, mendengarkan mereka, memberikan janji
kepada mereka merupakan salah satu bentuk tanggapan perusahaan dalam menangani
pelanggan. Karena pelanggan memang menjadi suatu kebutuhan dan keharusan yang dimiliki
sebuah bisnis. Oleh karena itu setiap perusahaan harus tahu bagaimana mereka melayani dan
membuat pelanggan mereka senang berbisnis dengannya. Berikut ini beberapa cara
memberikan tanggapan kepada pelanggan diantaranya:
1. Benar – benar mendengarkan mereka
Seorang pelanggan yang datang pada perusahaan anda tentu menginginkan sebuah solusi dari
masalah yang mereka miliki. Ketika mereka bercerita dan mengeluhkan sebuah masalah
maka tugas Anda adalah mendengarkan mereka dengan baik dan memperhatikan setiap detail
kebutuhan mereka. Jangan pernah sekalipun menyela ucapan mereka. Dengarkan dan
perhatikan saja apa yang mereka ingin sampaikan. Setelah Anda mendengarkan dengan baik,
Anda bisa dengan mudah menawarkan solusi kepada mereka.
2. Jangan mengabaikan mereka
Pelanggan hanya ingin dilayani dengan cepat, bahkan jika jawaban Anda tidak dapat
dikirimkan segera, mereka masih tetap ingin mendapatkan jawaban yang mereka inginkan.
Jangan pernah mengabaikan setiap pertanyaan pelanggan. Dan jangan sampai Anda
mengingkari setiap janji yang Anda buat kepada mereka. Buatlah janji yang mudah untuk
Anda penuhi.
3. Mengakomodasi kebutuhan pelanggan
Anda pasti sadar bahwa melayani pelanggan bukanlah hal yang mudah. Mendengarkan setiap
permintaan dan kebutuhan mereka tentu tidaklah mudah. Anda juga tidak bisa memastikan
bahwa segala kebutuhan pelanggan dapat Anda penuhi dengan cepat. Tapi ini bukan berarti
Anda tidak mau mendengarkan atau bahkan mengabaikan permintaan pelanggan. Anda bisa
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 20
mengakomodasi setiap permintaan pelanggan. Meskipun banyak dan tidak mungkin,
pelanggan akan tetap menjadi brand ambassador potensial bagi bisnis Anda.
4. Membangun kepercayaan
Banyak cara yang dapat Anda lakukan dalam upaya membangun kepercayaan bagi pelanggan
Anda. Anda memang harus terus memberikan pelayanan terbaik mulai dari mendengar
hingga memenuhi janji kepada pelanggan Anda. Ketika Anda mampu memberikan apa yang
pelanggan inginkan dan terus memberikan pelayanan terbaik, secara otomatis pelanggan akan
mempercayai apa yang Anda tawarkan.
5. Hidupkan nilai perusahaan
Untuk memastikan bahwa sebuah perusahaan akan bertahan lama di pasaran, mereka harus
bisa menghidupkan nilai perusahaan. Salah satu caranya yaitu melalui pelayanan kepada
pelanggan. Anda dapat menunjukkan apa dan bagaimana bisnis Anda melalui tata cara dan
teknik Anda dalam melayani pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka. Setiap karyawan
yang dimiliki harus tahu cara ini, karena tidak menutup kemungkinan mereka akan bertemu
dengan salah satu pelanggan Anda di luar sana.
3.4 Menunjukkan empati terhadap pelanggan ditunjukkan
Empati karyawan dari perusahaan menjadi bagian kualitas pelayanan yang penting, dimana
empati merupakan salah satu ketrampilan sosial untuk menilai apa yang sedang terjadi dalam
situasi pelayanan (Sujiono, 2009). Setiap karyawan harus memiliki kemampuaan yang peka
terhadap perubahan situasi yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu serta harus tanggap
mengambil tindakan. Empati memaknai dengan bentuk perhatian yang tulus dan bersifat
individual atau pribadi yang diberikan kepada konsumen dengan berupaya memahami
keinginan konsumen tersebut dengan harapan konsumen akan merasa puas dan setia untuk
melakukan pembelian dalam jangka waktu panjang.
Konsumen yang merasa puas dengan empati yang diberikan perusahaan maka konsumen
akan setia dengan layanan yang diberikan perusahaan tersebut (Kotler & Keller, 2009b).
Setiap perusahaaan hendaknya perlu memperhatikan empati dalam memberikan pelayanan
untuk pemenuhan harapan konsumennya, dimana juga untuk menciptakan dasar terbentuknya
kesetiaan konsumen terhadap perusahaan. di sisi lain, menurut Wong dan Sohal (2003)
bahwa empati berguna untuk menjalin hubungan pelanggan dalam layanan di tingkat
interpersonal, sebagai karyawan memainkan peran utama dalam membentuk layanan
pengalaman karena ketidakterpisahan dari pertemuan langsung tatap muka antara layanan dan
penyedia layanan.
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 21
Empati juga memiliki peranan yang penting terhadap loyalitas konsumen, dimana konsumen
yang merasa puas dengan empati maka konsumen akan setia dengan layanan yang diberikan
oleh perusahaan tersebut (Kotler & Keller, 2009). Setiap perusahaan hendaknya perlu
memperhatikan empati dalam memberikan pelayanan pada konsumennya dimana hal tersebut
dasar terbentuknya kesetiaan konsumen. Menurut Wong dan Sohal (2003) bahwa empati
kondusif untuk pembentukan hubungan pelanggan dalam layanan ditingkat interpersonal,
sebagai karyawan memainkan peran utama dalam membentuk layanan dari pertemuan
langsung tatap muka antara layanan dengan penyedia layanan. Sehingga empati positif yang
diberikan kepada konsumen akan berdampak pada kesetiaan konsumen untuk melakukan
pembelian berulang.
7.4 SOAL LATIHAN
KUK 1.1 01. Langkah paling awal untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan adalah:
a. Menetapkan kepentingan relatif dari kebutuhan pelanggan
b. Mengumpulkan data mentah tentang karakter pelanggan
c. Menerjemahkan data mentah ke dalam istilah kebutuhan pelanggan
d. Mengelompokkan kebutuhan berdasarkan hirarki (primer, sekunder, tersier)
KUK 1.1 02.Yang dimaksudkan dengan “what not how” pada saat menerjemahkan data
mentah ke dalam istilah kebutuhan pelanggan adalah:
a. Mengekspresikan kebutuhan sebagai suatu atribut dari produk
b. Menggunakan kalimat positif, bukan negatif.
c. Menghindari kata harus (must) dan kata sebaiknya (should)
d. Mengekspresikan apa yang harus dilakukan produk, bukan bagaimana produk
melakukannya
KUK 1.2 03.Ekspektasi dan diskonfirmasi yang ada dalam kepuasan pelanggan merupakan
proses:
a. Induktif c. Kognitif
b. Deskriptif d. Adaptif
KUK 1.3 04. Pelayanan jasa yang cepat dan tepat sesuai dengan harapan konsumen
dimaksudkan agar:
a. Konsumen melakukan pembelian ulang
b. Mendapatkan pujian dari konsumen
c. Pesaing sulit meniru kinerja layanan
d. Konsumen memberi tips lebih
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 22
KUK 1.4 05. Penilaian kinerja layanan mengacu pada:
a. Visi dan misi perusahaan
b. Ekspektasi pelanggan
c. Peraturan tentang layanan public
d. Prosedur standar operasi
KUK 1.4 06. Istilah yang digunakan untuk menggambarkan kinerja layanan yang lebih
rendah dari harapan (ekspektasi) adalah:
a. Diskonfirmasi negatif
b. Diskonfirmasi positif
c. Konfirmasi negative
d. Konfirmasi positif
KUK 1.4 07. Kemampuan memberikan pelayanan kepada pelanggan sesuai dengan yang
diharapkan mencakup 2 hal, yaitu:
a. Competence dan performance
b. Security dan dependability
c. Performance dan dependability
d. Performance dan communication
KUK 2.1 08. Fasilitas restoran di sebuah hotel merupakan jenis layanan:
a. Core service
b. Facilitating service
c. Supporting service
d. Additional service
KUK 2.1 09. Dalam klasifikasi Parasuraman (1990), dimensi competence, credibility, dan
security dimasukkan ke dalam dimensi:
a. Kepedulian (emphaty)
b. Bukti langsung (tangible)
c. Daya tanggap (responsiveness)
d. Jaminan (assurance)
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 23
KUK 2.2 10. Faktor pembentuk harapan pelanggan melalui media komunikasi antara lain
berupa:
a. Kebutuhan pelanggan
b. Iklan/publikasi
c. Pengalaman masa lalu
d. Image pelanggan
KUK 3.1 11. Untuk pelayanan yang belum memiliki standar, maka yang dimaksud dengan
pelayanan prima adalah:
a. Pelayanan yang melebihi standar
b. Pelayanan yang menyamai standar
c. Pelayanan di bawah standar
d. Pelayanan terbaik bersifat umum
KUK 3.2 12. Hal yang termasuk dalam ekspresi mulut dalam pelayanan prima antara lain
adalah:
a. Kontak mata harus disertai dengan senyuman
b. Hindari pengalihan pandangan
c. Berbicara sewajarnya dan jangan dibuat-buat
d. Menganggukkan kepala sebagai isyarat menghormat atau persetujuan
KUK 3.3 13. Indikator untuk mengukur persepsi dimensi ketanggapan (responsiveness)
antara lain adalah:
a. Kepatuhan terhadap peraturan
b. Menghasilkan jumlah dan kualitas kerja yang memuaskan
c. Akurasi pelayanan yang berkaitan dengan reliabilitas
d. Memberikan pelayanan yang cepat dan tepat
KUK 3.4 14. Pelayanan prima berdasarkan perhatian (attention) meliputi prinsip antara lain:
a. Melayani pelanggan dengan berpikiran positif, sehat, dan logis
b. Mengamati dan menghargai perilaku para pelanggan
c. Mencatat setiap pesanan para pelanggan
d. Mencatat kebutuhan para pelanggan
KUK 3.4 15. Pelayanan prima berdasarkan konsep sikap (attitude) meliputi prinsip antara
lain:
a. Melayani pelanggan dengan berpikiran positif, sehat, dan logis
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 24
b. Mengamati dan menghargai perilaku para pelanggan
c. Mencatat setiap pesanan para pelanggan
d. Mencatat kebutuhan para pelanggan
7.5 PRAKTEK UNJUK KERJA
No.KUK Daftar tugas/ instruksi
1.3 Menawarkan layanan pada pelanggan
1.4 Menciptakan ekspektasi pelanggan terhadap kinerja layanan
2.1 Menyiapkan seluruh sarana penunjang pelaksanaan layanan
2.2 Mengkomunikasikan kebutuhan layanan pelanggan kepada seluruh personil yang terlibat
3.1 Memberikan layanan yang sesuai permintaan pelanggan
3.2 Melaksanakan penjagaan terhadap elemen fisik dan penampilan
3.3 Melaksanakan ketanggapan terhadap permintaan tambahan dan pelanggan
3.4 Menunjukkan Empati terhadap pelanggan
7.6 ALAT dan BAHAN YANG DIBUTUHKAN
Untuk menunjang Praktek dalam Pelatihan maka peserta diwajibkan membawa peralatan
seperti Smartphone atau Handphone dan Laptop serta buku catatan masing-masing.
7.7 DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip (2000), Manajemen Pemasaran, PT Indeks, Jakarta
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 25
Tjiptono Fandy dan Chandra Greegorius (2012) Pemasaran Strategik Edisi 2, C.V Andi
Offset, Yogyakarta
http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/18/kualitas-pelayanan-dimensi-dan-cara-
mengukurnya strawberymerahjambu.blogspot.com/2013/05/p-entingnya-
pengidentifikasian.html
https://marketing.co.id/10-prinsip-layanan-pelanggan-memuaskan/
http://wawahmarwah.blogspot.com/2013/10/memberikan-pelayanan-kepada-pelanggan.html
https://distribusipemasaran.com/harapan-pelanggan-kepuasan-pelanggan/
http://allaboutmech.blogspot.com/2009/04/ciri-ciri-pelayanan-yang-baik.html
http://yenisaatnyamandiri.blogspot.com/2012/12/memberikan-pelayanan-kepada-
pelanggan.html
https://marketing.co.id/melayani-dengan-komunikasi/
Ganang Setianto & Sri Wartini/ Management Analysis Journal 6 (4) (2017)
https://mebiso.com/cara-memberikan-pelayanan-terbaik-kepada-pelanggan/
SKEMA TENAGA PEMASAR OPERASIONAL – AREA LAYANAN Page 26