bagus.staff.gunadarma.ac.idbagus.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/67526/011... · web...

45
Page 1 Universitas Gunadarma MODUL 11 PELATIHAN SERTIFIKASI KOMPETENSI D3 – Manajemen Pemasaran S1 - Manajemen Skema Sertifikasi : SB-001/1/LSP-UG/II/2017 TENAGA PEMASAR OPERASIONAL Unit Kompetensi : M.702090.0011.01 Melaksanakan Event (Bagian dari Komunikasi Merek) 2019

Upload: others

Post on 06-Jan-2020

184 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1

Universitas Gunadarma

MODUL 11PELATIHAN SERTIFIKASI

KOMPETENSI

D3 – Manajemen PemasaranS1 - Manajemen

Skema Sertifikasi :

SB-001/1/LSP-UG/II/2017

TENAGA PEMASAR OPERASIONAL

Unit Kompetensi :

M.702090.0011.01

Melaksanakan Event (Bagian dari Komunikasi Merek)

2019

UNIVERSITAS GUNADARMA

Skema Sertifikasi :

SB-001/1/LSP-UG/II/2017Tenaga Pemasar Operasional

Unit Kompetensi :

M.702090.001.01 Mengidentifikasi Elemen Pemasaran Perusahaan

Penyusun :

Aris Budi Setyawan, Dr

Editor :

Sri Kurniasih Agustin, MMIka Puji Saputri, MM

Depok, 2019

KATA PENGANTAR

Page 2

MODUL 11PELATIHAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

D3 – MANAJEMEN PEMASARANS1 - MANAJEMEN

Puji syukur kehadhirat Allah SWT, atas berkat dan karunia-Nya, Modul 11 yang terdiri dari UK (Unit Kompetensi) 11, Pelatihan Sertifikasi Kompetensi skema Pemasaran Operasional dapat kami selesaikan. Modul ini merupakan bagian dari seri modul pendukung untuk pelatihan sertifikasi kompetensi untuk skema Pemasaran Operasional yang bertujuan memberikan bekal keterampilan bagi mahasiswa khususnya di program studi D3 Manajemen Pemasaran dan S1 Manajemen.

Modul ini terbagi menjadi 3 (tiga) Elemen Kompetensi. Elemen Kompetensi 1 (pertama) berisi tentang bagaimana merencanakan event. Elemen Kompetensi 2 (kedua) berisi tentang bagaimana menangani acara pada event. Elemen Kompeten 3 (ketiga) berisi tentang bagaimana mengevaluasi penyelenggaraan event

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada: Kaprodi D3 Manajemen Pemasaran, Bapak Dr. Bagus Nurcahyo atas arahannya terkait agar modul ini sejalan dengan kurikulum yang diberikan di perkuliahan, Bapak/Ibu Prof. Dr. Budi Hermana, Kepala Lembaga Pengembangan Manajemen dan Akuntansi atas koordinasinya terkait sarana prasarana dan teknis pelaksanaan kursus sertifikasi kompetensi agar sesuai dengan kebutuhan yang ada pada modul pelatihan ini, Kepala LSP Universitas Gunadarma, Bapak Dr. R. Supriyanto dan staff atas arahan dan koordinasinya agar modul ini sesuai dengan kebutuhan ujian sertifikasi kompetensi, serta staff/asisten laboratorium yang membantu penyusunan modul ini. Saran dan kritik dari pembaca, penyusun harapkan untuk perbaikan modul ini di masa mendatang.

Depok, Juni 2019

Tim Penyusun

Page 3

MELAKSANAKAN EVENT (BAGIAN DARI KOMUNIKASI MEREK)

11. 1 LATAR BELAKANG

Saat ini Indonesia sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup baik.

Berada di peringkat 16 besar perekonomian dunia adalah salah satu pembuktian

Indonesia kian menguat. Sebagai gambaran, pada tahun 2011 Indonesia

mengalami pertumbuhan sebesar 6.5% (data Bank Indonesia). Bank Indonesia

juga memperkirakan perekonomian Indonesia akan mengalami pertumbuhan

antara 6.3%-6.7%. Seiring dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif

tinggi, tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan menjadi 6.6% pada

2011 dari 7.1% pada tahun 2010. Selain itu, kualitas ketenagakerjaan juga

mengalami perbaikan dengan meningkatnya tenaga kerja di sektor formal dan

membaiknya latar belakang pendidikan tenaga kerja. Dari data per September

2012, tercatat bahwa Indonesia memiliki 55 juta tenaga kerja terampil.

Tantangan ke depan yang berhubungan dengan tenaga kerja adalah adanya

ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015 mendatang.Dalam AEC

tersebut, terdapat single market and production base, yang akan terdiri dari lima

elemen, antara lain: aliran bebas barang, bebas aliran jasa, aliran bebas investasi,

arus modal yang lebih bebas, dan arus bebas tenaga kerja terampil. Tentu dengan

adanya AEC, arus perpindahan tenaga kerja antar negara akan lebih marak terjadi.

Selain adanya AEC, adanya struktur dasar dari persetujuan World Trade

Organization (WTO) yang mencakup barang, jasa, kepemilikan intelektual, dan

penyelesaian sengketa, menjadi sebuah concern yang akan berdampak pula pada

kondisi perdagangan di Indonesia. Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC),

yang sudah terlebih dahulu ada pun menjadi hal yang perlu diberikan perhatian

khusus. Dengan semakin tingginya tuntutan dunia, hal ini tentu mengkhawatirkan

bila tenaga kerja Indonesia tidak memiliki kompetensi yang mencukupi sesuai

Page 4

M.702090.0011.01

1

dengan kebutuhan perusahaan. Ketidaktersediaan tenaga kerja yang berkompeten

akan membuat perusahaan-perusahaan terpaksa menggunakan tenaga kerja asing.

Hal ini tentu akan merugikan pada sektor ketenagakerjaan Indonesia.

Sebagai dampak globalisasi dan sistem pasar bebas, persaingan usaha tidak hanya

terjadi pada lingkungan lokal atau regional saja. Persaingan telah berkembang ke

tingkat global. Diperkirakan pada tahun 2030, Indonesia akan menjadi negara

ekonomi terbesar ketujuh di dunia. Bila berjalan mulus, akan terdapat peluang

sebesar 1,8 triliun dolar Amerika di bidang agrikultura, perikanan, sumber daya

energi, pendidikan, dan sektor jasa. Secara keseluruhan ekonomi Indonesia akan

membutuhkan 113 juta tenaga terampil yang mampu menunjang pertumbuhan di

sebagian besar industry. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi

Indonesia yang telah mencapai investment grade menurut beberapa lembaga

pemeringkat internasional beberapa waktu yang lalu. Karena potensi pasarnya

yang besar dan tingkat pertumbuhan perekonomian yang baik, banyak pihak asing

berupaya menggarap pasar Indonesia.

Sebagai gambaran pada investasi asing yang bersifat langsung tercatat sekitar 18,2

milliar dollar AS pada tahun 2011 (Sumber: BPS). Untuk sektor yang

berhubungan dengan jasa, investasi langsung tercatat sebesar lebih dari 2,5 milliar

dollar di sektor perdagangan, lebih dari 2.7 milliar dollar di sektor jasa dan

properti, dan sekitar 500 juta dollar di sektor jasa keuangan.Hal ini menjadi

indikasi dimana pihak asing akan semakin banyak masuk dan berperan terhadap

industri jasa. Tentu hal ini menjadi peluang dan ancaman pada dunia bisnis dalam

negeri. Di satu sisi pihak asing akan memperkuat permodalan bisnis, di sisi lain

tenaga kerja Indonesia akan terancam bila tidak memiliki kualitas yang baik yang

dapat mendukung operasionalisasi perusahaan (salah satunya tenaga pemasar).

Kekurangan tenaga pemasar yang berkualitas akan membuat perusahaan mencari

tenaga kerja pemasar. Hal ini tentu akan mempengaruhi ketersediaan lapangan

kerja bagi masyarakat Indonesia.

Page 5

Selain meminimalisir penggunaan tenaga pemasar asing, peningkatan kualitas

tenaga pemasar akan meningkatkan daya saing perusahaan.Dengan tenaga

pemasar yang terampil, perusahaan dapat bersaing baik dengan perusahaan lokal

maupun perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia. Bila berkembang dengan

baik, tingkat ekspor dari bidang jasa dan perdagangan akan mengalami

peningkatan karena telah memiliki kemampuan yang cukup untuk bersaing di

wilayah regional ataupun global.

Sehubungan dengan peningkatan kualitas dalam industri perdagangan, UU No 5

tahun 1999 menyebutkan tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan

Usaha Tidak Sehat. Pada dasarnya pelaku usaha dilarang mempraktekan

persaingan usaha tidak sehat. Dalam UU, persaingan usaha tidak sehat

didefinisikan sebagai persaingan antar

pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang

dan atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau

menghambat persaingan usaha.

Selain mengenai larangan terhadap praktek monopoli dan persaingan usaha tidak

sehat, terdapat pula undang-undang yang menyebetukan mengenai perlindungan

konsumen. Dalam UU No 8 tahun 1999 dinyatakan bahwa pembangunan nasional

pada era globalisasi harus dapat mendukung tumbuhnya dunia usaha sehingga

mampu menghasilkan beraneka barang dan/ jasa yang memiliki kandungan

teknologi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak dan

sekaligus mendapatkan kepastian atas barang dan/jasa yang diperoleh dari

perdagangan tanpa mengakibatkan kerugian konsumen.

Terkait dengan peningkatan kompetensi tenaga kerja, dalam UU No 13 tahun

2003 tentang Ketenagakerjaan, dinyatakan bahwa sesuai dengan peranan dan

kedudukan tenaga kerja, diperlukan pembangunan ketenagakerjaan untuk

meningkatkan kualitas tenaga kerja dan peran sertanya daslam pembangunan.

Pembangunan ketenagakerjaan yang bertujuan memberdayakan dan

Page 6

mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi; dan mewujudkan

pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan

kebutuhan pembangunan nasional dan daerah. Di samping itu, juga dinyatakan

bahwa pelatihan kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali,

meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan

kemampuan, produktivitas, dan kesejahteraan.

RSKKNI Tenaga Pemasar disusun untuk dapat menjadi acuan terhadap

kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap tenaga pemasar di Indonesia. RSKKNI

tenaga pemasar apabila disepakati, akan menjadi SKKNI yang berlaku secara

nasional, dan diterbitkan SK nya oleh Kementerian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi.

Ruang lingkup dari pemasaran yang dimaksud mengacu pada apa yang telah

didefinisikan oleh Asosiasi Pemasaran Amerika (American Marketing

Association), bahwa pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses

untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada

pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang

menguntungkan organisasi dan pemegang sahamnya. RSKKNI ini bertujuan

untuk menstandarisasi kompetensi dari tenaga pemasar yang tugas dan fungsinya

terbatas berkaitan dengan melakukan aktivitas pejualan (sales), pengelolaan

layanan (service), dan pengelolaan merek (brand),

Adapun untuk lebih jelas lagi, masing-masing fungsi dan peran dari tenaga

pemasar yang berkaitan dengan melakukan aktivitas penjualan, pengelolaan

layanan, dan pengelolaan merek akan dijabarkan kembali. Tenaga penjual

memiliki peranan penting dalam semua perusahaan. Mereka seringkali dianggap

sebagai ujung tombak dan mendorong penghasilan bagi badan usaha.

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dalam bukunya “Marketing Management”

mengatakan bahwa layanan (service) adalah setiap tindakan atau kinerja yang

Page 7

ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan

tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

MenurutTilde Heding, Charlotte F. Knudtzen dan Mogens Bjerre dalam bukunya

“Brand Management: Research, Theory and Practice” menyatakan bahwa

American Marketing Association (AMA) (1960) mendefinisikan merek sebagai

sebuah nama, terminology, tanda, symbol atau disain atau kombinasinya yang

digunakan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari satu penjual atau

kelompok penjual untuk membedakan dari para pesaingnya.

Definisi lain saat ini untuk merek juga memasukkan proses internal dan

organisasional. Banyak buku tentang manajemen merek saat ini membuat definisi

secara ekstrim karena mereka bertujuan untuk meliput semua aspek perbedaan

dan bagaimana merek dikembangkan dari waktu ke waktu.

11.2 OBYEKTIF

Sesuai dengan latar belakang tersebut, maka Pelatihan Uji Kompetensi untuk Unit

Kompetensi Melaksanakan Event (Bagian Dari Komunikasi Merek) memiliki

obyektif utama agar peserta pelatihan mampu merencanakan, menangani acara

dan mengevaluasi pennyelenggaraan event yang terdiri dari bagaimana membuat

rencana, menangani acara serta mengevaluasi penyelenggaraan sebuah event yang

dirinci sebagai berikut:

Merencanakan event

Menangani acara pada event

Mengevaluasi penyelenggaraan event

11.3 KRITERIA UNJUK KERJA

Untuk mencapai kompetensi di dalam melaksanakan event (bagian dari

komunikasi merek) dibutuhkan keterampilan atau unjuk kerja yang tinggi. Para

peserta Pelatihan diharapkan mampu melakukan keterampilan atau unjuk kerja

Page 8

yang dibutuhkan oleh masing-masing obyektif yang akan dicapai untuk Unit

Kompetensi Melaksanakan Event (Bagian Komunikasi Merek) di Area Kerja

Pemasaran Operasional. Berikut merupakan keterampilan atau kriteria unjuk kerja

yang harus dikuasai dari masing-masing obyektif tersebut:

1. Merencanakan Event

1.1 Menetapkan tujuan event

1.2 Menyusun Term of Reference (TOR)

1.3 Menganggarkan Aspek biaya

1.4 Membuat proposal event

2. Menangani Acara Pada Event

2.1 Menyampaikan pesan utama dari penyelenggaraan event dalam bentuk

rangkaian kegiatan

2.2 Mencapai target audiens yang telah ditetapkan

3. Mengevaluasi Penyelenggaraan Event

3.1 Menganalisa tolok ukur untuk mengevaluasi performa event

3.2 Mengidentifikasi umpan balik terhadap pelaksanaan event

Berikutnya akan dijelaskan materi-materi tersebut di atas, yang kemudian akan diikuti dengan latihan soal.

Elemen 1: Merencanakan Event

1.1. Menetapkan tujuan event

Bila dikaitkan dengan ilmu pemasaran, event merupakan salah satu bentuk

produk, yang berarti bisa menjadi komoditi yang bisa ditransaksikan. Event,

atau dengan bahasa mudahnya dapat disebut dengan kejadian atau peristiwa

yang baik akan memiliki nilai yang tinggi. Konser musik artis papan atas,

pertandingan olah raga internasional, ceramah dari penceramah terkenal,

adalah beberapa contoh event yang memiliki nilai untuk dipasarkan. Namun

demikian event yang baik juga membutuhkan pengelolaan atau manajemen

Page 9

yang baik pula, sehingga bisa menjadi komoditi yang dapat ditransaksikan

dengan nilai yang tinggi.

Menurut Goldblatt (Event Management, 2013) :“Event Manajemen adalah

kegiatan professional mengumpulkan dan mempertemukan sekelompok

orang untuk tujuan perayaan, pendidikan, pemasaran, dan reuni, serta

bertanggung jawab mengadakan penelitian, membuat desain kegiatan,

melakukan perencanaan dan melaksanakan koordinasi serta pengawasan

untuk merealisasikan kehadiran sebuah kegiatan.” Dengan demikian

manajemen event dapat didefinisikan sebagai pengorganisasian sebuah

kegiatan yang dikelola secara profesional, sistematis efisien, dan efektif.

Kegiatan pengelolaan event ini meliputi konsep (perencanaan) sampai

dengan pelaksanaan hingga pengawasan. Dalam arti sempit, event diartikan

sebagai pameran, pertujukan atau festival dengan syarat ada penyelenggara,

peserta dan pengunjung. Namun dalam arti luas event diartikan sebagai

suatu kurun waktu kegiatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi dengan

mendatangkan orang-orang ke suatu tempat agar mereke memperolah

informasi atau pengalaman penting serta tujuan lain yang diharapkan oleh

penyelenggara (Kusuma, 2016).

ELEMEN-ELEMEN EVENT

1. Why : Berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai dalam acara ini,

khususnya dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak

2. Who : Berkaitan dengan setiap personal yang akan terlibat dalam

kegiatan ini, juga berhubungan dengan target sasaran, kelompok usia,

jenis kelamin, pendidikan dan gaya hidup

3. Where :Berkaitan dengan tempat penyelenggaraan acara yang paling

tepat untuk khalayak sasaran, hal ini memiliki pengaruh pada atmosfir

suasana pertunjukkan yang akan digelar untuk mempengaruhi emosi

penonton

4. When : Berkaitan dengan waktu yang paling tepat untuk

penyelengaraan acara dan juga mempertimbangkan adanya fleksibilitas

Page 10

atau kelonggaran yang dihubungkan dengan waktu untuk penelitian

dan persiapan

5. What :Berkaitan dengan bagaimana mengemas event ini agar menarik

bagi khalayak sasaran, terdiri dari nama atau jenis acara, isi program

dan elemen yang dibutuhkan

Secara umum, tujuan diselenggarkannya sebuah event adalah:

1. Tujuan perayaan,

2. Tujuan pendidikan,

3. Tujuan pemasaran,

a. Loyalitas konsumen : event untuk konsumen

b. Membangun kebanggan dan motivasi kerja : event untuk

karyawan, membangun dukungan komunitas / masyarakat luas

4. Tkhusus lainnya, seperti reuni, kampanye, dll.

Berdasarkan jenis ukuran besarnya sebuah acara, event dibedakan menjadi 3,

yaitu:

1. Mega Event, adalah event yang sangat besar, memberikan dampak

ekonomi yang besar pada masyarakat sekitar atau bahkan pada negara

penyelenggara dan diinformasikan serta diliput melalui tayangan berbagai

media. Biasanya event ini terselenggara setelah dilakukan Bidding

(kompetisi antara beberapa organizer untuk menjadi penyelenggara).

Contoh : Piala Dunia

2. Hallmark Event, identik dengan karakter atau etos dari suatu wilayah, kota

atau daerah di suatu tempat. Bersifat regional di suatu daerah tertentu.

Contoh : Rio Karnaval, yang dikenal sebagai ekspresi dari Amerika Latin,

yang memberikan energi pada kota Rio de Jeneiro.

3. Major Event, merupakan event yang secara ukuran mampu menarik media

untuk meliput, menarik sejumlah pengunjung yang besar dalam kurun

waktu periode tertentu untuk menghadiri event tersebut dan memberikan

Page 11

dampak peningkatan ekonomi secara signifikan. Contoh : PRJ (Pekan

Raya Jakarta)

Jenis event berdasarkan kategori special event :

1. Leisure Event Leisure Event telah berkembang sejak bangsa Roma

menyelenggarakan kegiatan gladiator. Bentuk leisure event yang ada saat

itu adalah berupa pertandingan yang diselenggarakan di Coloseum, Roma,

Italia. Pada saat ini, leisure event yang berkembang banyak berdasarkan

pada kegiatan keolahragaan. Kegiatan yang sama memiliki unsur

pertandingan didalamnya dan mendatangkan banyak pengunjung pada

event tersebut.Jenis leisure event antara lain olimpiade, world cup, formula

one dan tour deFrance.

2. Personal Event Personal event adalah segala bentuk kegiatan yang di

dalamnya terlibat anggota keluarga atau teman. Banyak aspek kehidupan

masa kini telah merubah bentuk asli kegiatan personal event, misalnya

pesta ulang tahun, resepsi sunatan, reuni keluarga, arisan dan pesta

pernikahan.

3. Cultural Event Salah satu contoh event budaya yang menjadi ciri khas

Kabupaten Demak dalam bentuk festival atau karnaval adalah

diadakannya acara “Grebeg Besar” setiap tanggal 10 Dzulhijah yang

dimeriahkan dengan beberapa prosesi adat, antara lain ziarah ke makam

Sultan-Sultan Demak dan Sunan Kalijaga,Pasar Malam Rakyat di

Tembiring Jogo Indah,Prosesi Selamatan Tumpeng Sanga (9 tumpeng

yang menggambarkan Wali Songo), Sholat Idhul Adha dan juga

Penjamasan Pusaka Peninggalan Sunan Kalijaga (Kutang Ontokusuma dan

Keris Kyai Cubruk).

Hal yang perlu ditelaah sebelum mengadakan Event/kegiatan antara lain

adalah:

a. Tempat (venue): fasilitas penunjang yang dimiliki tempat atau gedung

dapat mempermudah atau sebaliknya, mendatangkan tantangan baru

Page 12

terhadap waktu, pekerjaan, dan biaya pelaksanaan acara (Sulyus

Natoradjo, 55: 2011) meliputi berapa besar ruang atau tempat yang

diperlukan untuk menampung peserta atau pengunjung, indoor atau

outdoor

b. Waktu pelaksanaan: EO harus mampu mengelola waktu (time

management) pertanyaan pertama yang diajukan EO kepada klien

adalah “kapan (hari-H/tanggal/waktu) klien ingin acara itu

dilaksanakan ?” jawaban atas pertanyaan itu akan menunjukkan berapa

banyak waktu yang tersedia bagi EO dalam melakukan persiapan

( Sulyus Natoradjo, 54: 2011) merencanakan waktu merupakan faktor

penting supaya acara ini tidak bersamaan dengan acara serupa di

tempat lain

c. Fasilitas pendukung: meliputi toilet, telepon umum, kantin, lapangan

parkir, penerangan dan informasi, pos kesehatan dan lain sebagainya

d. Faktor kebersihan dan keamanan: pengunjung akan merasakan

kenyamanan apabila kedua faktor ini terjaga dengan baik

e. Analisis Anggaran: sebagai event organizer harus memperhitungkan

kemungkinan yang akan terjadi pada event. Karena bisnis bidang event

banyak mengandung resiko diantaranya perhitungan mengenai

perkiraan pemasukan uang dari hasil event atau pengeluaran kegiatan

yang tidak terduga.

Tahapan-Tahapan dalam Penyelenggaraan Event: (Joe Golbatt, 36-55: 2002)

1) Riset Riset dilakukan untuk menentukan kebutuhan, keinginan dan

harapan dari target pasar. Melalui riset yang dilakukan secara

mendalam, penyelenggaraan dapat melihat trend yang sedang

berkembang, mengembangkan sistem penyediaan layanan baru dan

memecahkan masalah kecil sebelum menjadi besar. Yang dilakukan

umumnya hanya dengan menganalisis data sekunder dan laporan

penyelenggaraan event sebelum-sebelumnya ataupun dari pengalaman.

Page 13

Panitia bisa melakukan riset dengan menyebar kuisioner atau

melakukan focus group discussion.(Johan Saputro , 91:2014)

2) Desain (rancangan) Tahap ini adalah tahap perumusan tema dan

konsep event. Proses ini membutuhkan waktu cukup lama karena

terjadi seleksi ide dan konsep event.

3) Planning Tahap ini panitia mulai merumuskan strategi-strategi yang

kemudian siap untuk diimplementasikan. Pada fase ini pula panitia

melengkapi sumber daya yang diperlukan untuk penyelenggaraan

event

4) Coordinating Tahap ini penekanan diletakkan pada arus proses,

koordinasi peserta dan pemecahan masalah jangka pendek. Panitia

mulai mengimplementasikan strategi-strategi yang telah disusun,

melakukan kegiatan audiensi, komunikasi kepada public, gladi bersih,

dan kegiatan-kegiatan pra-event lainnya. Tahap ini bisa dimulai kurang

lebih satu setengah bulan menjelang deadline penyelenggaraan event

5) Evaluations Evaluasi terhadap penyelenggaraan event ini dapat

dilakukan dengan metode review secara menyeluruh atau per-sesi.

Tolak ukur menilai keberhasilan penyelenggaraan event dengan

menggunakan indikator kuantitatif, seperti jumlah peserta atau

undangan yang hadir dan transaksi, sedangkan hasil dari evalusi

kualitatif dan diumumkan saat penutupan acara.

1.2. Menyusun Term of Reference (TOR) / Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Secara umum, TOR dapat diartikan sebagai dokumen yang menjelaskan

berbagai hal penting tentang suatu pekerjaan atau kegiatan yang akan

dilakukan, seperti halnya latar belakang kegiatan dilakukan, tujuan,

manfaat, luaran, ruang lingkup, kebutuhan perlengkapan, jadwal, biaya, dan

seterusnya.

Dengan kata lain, TOR disusun untuk menjawab beberapa pertanyaan

penting ini.

Page 14

1. Uraian mengenai apa (what) pengertian kegiatan yang akan dilaksanakan

serta keluaran/ output yang akan dicapai.

2. Mengapa (Why) kegiatan tersebut dilaksanakan dalam hubungan dengan

tugas dan fungsi dan sasaran program yg hendak dicapai oleh satuan kerja.

3. Siapa (Who) satker/panitia/tim/personel (beserta kualifikasi yang

dibutuhkan) yang bertanggungjawab melaksanakan dalam pencapaian

keluaran/output. Termasuk juga siapa (Who) sasaran yang akan menerima

manfaat dari kegiatan tersebut.

4. Kapan (When) kegiatan dimulai dan berapa lama (how long) waktu yang

dibutuhkan untuk menyelesaikannya.

5. Dimana/lokasi (Where) kegiatan dilaksanakan.

6. Bagaimana (how) kegiatan dilaksanakan dan

7. Berapa perkiraan biaya (how much) secara global.

Dengan demikian, secara sederhana sistematika TOR/KAK dapat dibuat

sebagai berikut (tidak mengikat dan fleksibel, sesuai kegiatannya) :

1) Halaman Judul

2) Daftar Isi

3) Latar belakang dan rasionalitas kegiatan

4) Tujuan dan Manfaat kegiatan

5) Ruang Lingkup Kegiatan

6) Luaran yang diinginkan

7) Sasaran

8) Jadwal Kegaiatan

9) Sumber daya yang dibutuhkan

10) Anggaran kegiatan

11) Penutup

Manfaat dari adanya TOR, antara lain adalah :

a. Sebagai pedoman dalam melaksanakan sebuah kegiatan

b. Sebagai alat pengendalian atas kegiatan yang akan dilakukan

Page 15

c. Sebagai acuan dalam pengalokasian anggaran

d. Sebagai dasar penilaian kinerja pelaksana kegiatan

1.3 Menganggarkan Aspek biaya

Dalam sebuah kegiatan event tentunya terdapat keterlibatan beberapa pihak

yang terdiri dari 5 P (Suseno, 2006), yakni :

1) Penyandang Dana, merupakan pihak yang mengeluarkan dana untuk

pelaksanaan suatu program.

2) Pelaksana, Di sinilah posisi dan peran EO yang sesungguhnya. Pelaksana

harus bekerja keras untuk mewujudkan impian dan kepuasan semua pihak

(menjadi pusat dari seluruh pihak yang ada) sehingga pelaksana memiliki

posisi yang sangat vital dan strategis.

3) Penampil, Merupakan salah satu kunci daya tarik suatu program. Semua

jenis program sangat tergantung pada para penampilnya. Pengisi acara

kunci bisa berupa Guest Star, MC, dan sebagainya yang sudah banyak

dikenal.

4) Penonton, baik membayar atau gratis, pesta kecil di rumah sampai tingkat

lomba F1, faktor penonton adalah salah satu tolak ukur kesuksesan event.

5) Pengamat, yang dapat berasal dari kalangan pers di mana pengamat

memiliki pengaruh sebagai humas atau PR secara tidak langsung

Pedoman Pengelolaan keuangan event Apapun jenis event yang akan diadakan

dan seberapapun besarnya, sangat diperlukan sebuah perencanaan dalam

mengelola keuangan event. Faktor penting yang harus diperhatikan di bidang

anggaran adalah :

Penyusunan anggaran harus realistis dan dalam proses menuju pada

pelaksanaan memiliki kecenderungan terjadinya kenaikan biaya

anggaran dan memungkinkan terjadinya biaya tidak terduga.

Dalam penyusunan anggaran dibutuhkan sebuah kontrol ketat yaitu :

Menahan laju kenaikan biaya anggaran dan biaya tidak terduga,

sekaligus mengontrol anggaran yang memiliki peluang untuk

Page 16

diturunkan atau efisiensi sehingga tercipta balance anggaran yang

terkontrol.

Sehingga dalam penyusunan anggaran dibutuhkan Plan A diikuti Plan

B, Plan C dan Plan D untuk mengantisipasi melonjaknya biaya yang

telah tersusun.

Pembagian Pembiayaan Event Berdasarkan urutan waktu pengeluaran biaya

dalam sebuah event terbagi atas :

1) Cost Before Event Biaya yang dikeluarkan sebelum event dimulai

misal : Uang Muka biaya sewa ruang, Biaya Promosi, Biaya

Pemasaran, dsb

2) Cost During Event Biaya yang dikeluarkan pada saat berlangsung

pameran. Seperti, konsumsi, transportasi, akomodasi, honor pengisi

acara, dsb.

3) Cost After Event Biaya yang dikeluarkan sesudah event berlangsung

umumnya untuk pelunasan, namun juga biaya-biaya yang harus

dikeluarkan, seperti : biaya pemberitaan media, penambahan fasilitas

dsb.

Seni Mengontrol Anggaran

1) Mengatur “termin” pembayaran, harus disesuaikan dengan kondisi

keuangan yang ada. tidak boleh melakukan melakukan pembayaran

tanpa perhitungan.

2) Down Payment atau uang muka adalah faktor penting dan bagian

strategi mengatur keuangan. Sedangkan pelunasan harus mengacu pada

jadwal pemasukan uang dari sponsor, penghitungan tiket dan sumber-

sumber lainnya.

Beberapa hal yang dapat diatur dengan variasi “termin” pembayaran, antara

lain :

1) Pembayaran pada tahap awal (pertama)

Page 17

a. Perizinan

b. Uang Muka sewa tempat

c. Uang Muka penampil

d. Uang Muka perlengkapan panggung, dekorasi, tenda, dan

sebagainya

e. Uang Muka Soundsystem

f. Biaya Komunikasi & Transportasi

2) Pembayaran lunas sebelum pelaksanaan acara :

a. Honor penampil

b. Konsumsi

c. Honor Keamanan

d. Biaya Publikasi pers

e. Biaya pajak Tontonan

3) Pembayaran lunas setelah selesai acara maksimal 3 hari :

a. Honor petugas operasional

b. Honor LO (Liasion Officer) VO (Volunteerr Officer)

c. Biaya dokumentasi

4) Pembayaran lunas :

a. Akomodasi Hotel

b. Biaya Sewa Kendaraan

1.4 Membuat proposal event

Tujuan Utama Pembuatan Proposal Adapun tujuan utama dari pembuatan

proposal event adalah untuk menjelaskan konsep dan ide dasar dari event yang

akan dibuat secara mendetail sebagai upaya untuk meyakinkan calon klien

bahwa konsep itu ditawarkan dengan banyak kelebihan sehingga calon klien

diharapkan memilih konsep anda.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun proposal bagi

perusahaan adalah:

a) Fokus pada pengunjung

Page 18

EO harus mengetahui siapa yang akan menjadi pengunjung event, hal ini

dapat diketahui dengan melihat demografi, kebiasaan dengan gaya hidup

target pengunjung event yang sesuai dengan pangsa pasar produk

perusahaannya akan menjadi perhatian khusus dalam mempertimbangkan

keikutksertaan perusahaan sebagai sponsor. EO harus dapat meyakinkan

bahwa event yang diselenggarakan merupakan komunikasi paling baik

antara event dan produk perusahaan.

b) Nilai event

Nilai event merupakan hal penting yang harus ditampilkan oleh EO, nilai

event sangat berpengaruh pada keinginan perusahaan pemberi sponsor.

Misalnya bagaimana media menampilkan perusahaan sebagai pemberi

sponsor. Apakah akan dilakukan liputan secara lokal ataupun internasional,

apakah akan dihubungkan dengan media promosi lainnya? Termasuk juga

bagaimana logo perusahaan ditampilkan, apakah nama sponsor akan

terlihat di tempat umum?

c) Keuntungan bagi pemberi sponsor dan agen dibawahnya.

Banyak perusahaan memiliki jalur distribusi barang yang panjang misalnya

adanya keagenan perusahaan. Bagi perusahaan pemberi sponsor, apakah

event akan dapat memberikan keuntungan juga kepada agen lainnya? Hal

seperti ini perlu dijelaskan dalam proposal, sehingga manfaat yang didapat

perusahaan akan didapat juga oleh agennya.

d) Kerjasama dengan sponsor lainnya

Kerjasama antara event dengan sponsor merupakan hal yang sering terjadi.

Harus dipertimbangkan, apakah event yang akan diselenggarakan

merupakan event yang unik? Apabila ya, bagaimana hasilnya, apakah

sukses atau gagal event tersebut? Banyak event sukses dengan kerjasama

tetapi tidak sedikit juga yang mengalami kegagalan. Hal ini terjadi karena

kesalahan EO dalam mengidentifikasi event. Atau sebaliknya, perusahaan

tidak melihat kesamaan tujuan dalam event.

e) Sumber dana dari perusahaan yang menjadi sponsor

Page 19

Jenis sponsor tentunya berbeda-beda, banyak perusahaan menjadi sponsor

tunggal bagi event, menjadi sponsor utama, sponsor pendukung atau

sebagai donatur saja. Tentunya pengelompokan ini didasarkan pada

seberapa penting event memberikan nilainya pada perusahaan. Total

keseluruhan biaya yang harus ditanggung tidak sesuluruhnya harus

ditangging perusahaan dan besarnya dana yang dikeluarkan sponsor tidak

selalu dalam bentuk uang namun bisa berbentuk produk, pegawai yang

kompeten atau kegiatan administrasi.

f) Karakteristik event

Event yang diselenggarakan harus memiliki karakteristik yang jelas. Berapa

besar pencapaian penyelenggara event? Apakah dengan menjadi sponsor,

citra produk perusahaan sponsor dapat menjadi meningkat. Tentunya hal ini

merupakan pengaruh dari citra event itu sendiri.

g) Reputasi EO

Reputasi yang dimiliki EO merupakan hal yang sangat penting untuk

mendapatkan sponsor. Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam menilai

reputasi EO, diantaranya dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:

a. Apakah EO memiliki ahli yang dapat mengelola tercapainya tujuan

pemberi sponsor.

b. Apakah event organizer memiliki reputasi yang baik untuk bekerjasama

dengan pemberi sponsor.

c. Apakah EO pernah mendapat penghargaan selama menyelenggrakan

event?

d. Apakah EO pernah melanggar peraturan yang berlaku dan mendapat

sangsi?

e. Seberapa pasti EO dapat memberikan keuntungan kepada pemberi

sponsor?

f. Apakah event dilengkapi dengan asuransi?

g. Bagaimana respon dari staf EO untuk merealisasikan permintaan

pemberi sponsor?

h. Bagaimana kondisi keuangan EO?

Page 20

h) Kesempatan lainnya.

Meskipun perusahaan pemberi sponsor tidak selalu menginginkan terjadi

penjualan pada saat event berlangsung namun jika dimungkinkan, hal tersebut

dapat menjadi salah satu keuntungan bagi perusahaan pemberi sponsor. Banyak

kegiatan lain yang berhubungan dengan sponsorship dapat dilakukan

bersamaan dengan event seperti:

1) Penjualan produk perusahaan secara langsung.

2) Memperkenalkan produk baru perusahaan dalam bentuk eksibisi yang

dilakukan bersama dengan event.

3) Talk show tentang produk perushaan dengan pembawa acara orang

terkenal.

4) Kegiatan sosial perusahaan dalam event

5) Jenis kegiatan pendukung yang diselenggarakan bersama dengan event

dapat menjadi bagian dari penyelenggara event yang tentunya akan

membawa citra tersendiri bagi event.

Penyusunan Proposal Menyusun sebuah proposal adalah hasil kajian metodologi.

menulis proposal yang benar dan baik, dipadukan dengan hasil seni imajinasi.

Agar dapat menyediakan informasi yang memadai sesuai kebutuhan calon

sponsor, sebuah proposal harus mengandung hal-hal berikut :

1) Gambaran umum memberi gambaran mengenai organisasi Anda dan

manfaat yang dapat Anda tawarkan kepada sponsor.

2) Rincian Event / Properti Lembar informasi yang berisi daftar tanggal, jam,

lokasi, proyeksi jumlah dan profil pengunjung, harga tiket, jumlah

keanggotaan dan sebagainya – semuanya berkaitan dengan data keras /

jumlah (kuantitatif). Informasi yang disediakan di sini bervariasi,

tergantung pada jenis acara yang diselenggarakan

3) Rencana Pemasaran Rencana pemasaran yang telah Anda susun

dicantumkan di bagian ini. Rencana tersebut menjelaskan bagaimana Anda

akan memasarkan event Anda, nilai dari semua komponen pemasaran,

media yang akan Anda gunakan, dan rencana publikasi.

Page 21

4) Riset Pasar Untuk mendapatkan sponsor, Anda harus memiliki informasi

menyeluruh mengenai pasar sasaran Anda, paling tidak profilnya - siapa

mereka, tingkat pendidikan mereka, di mana mereka tinggal, dan

sebagainya. Tentu ini diperoleh dari riset.

5) Pendorong Agar sponsor yakin atas manfaat yang Anda tawarkan,

tampilkan bukti manfaat yang telah diperoleh oleh sponsor pada acara yang

telah Anda selenggarakan sebelumnya.

6) Paket Manfaat Tampilkan beberapa manfaat yang ada dalam daftar

inventaris manfaat kepada calon sponsor Anda. Gunakan tanda bullet untuk

masing-masing manfaat. Untuk mempermudah pemahaman calon sponsor,

Anda juga dapat mengelompokkan manfaat tersebut ke dalam kategori

yang telah ditetapkan dalam daftar inventaris manfaat

7) Investasi Dalam bagian ini Anda harus merinci semua bentuk investasi

yang dapat dikontribusikan oleh sponsor. Investasi tersebut dapat

berbentuk:

a. uang tunai

b. jasa atau barang

c. dukungan promosi yang secara langsung menguntungkan organisasi

Anda

Dalam bagian ini masukkan batas tanggal pelunasan pembayaran berikut

insentif yang Anda tawarkan

Elemen 2: Menangani Acara Pada Event

2.1 Menyampaikan pesan utama dari penyelenggaraan event dalam bentuk

rangkaian kegiatan

Untuk mencapai tujuan yang direncanakan dan dikehendaki dari sebuah event

atau kegiatan, maka perlu diperhatikan, direncanakan dan dipersiapkan

kegiatan tersebut dengan rangkaian kegiatan yang relevan dengan tujuan

diadakannya kegiatan tersebut, serta keterkaitan satu aktivitas dengan aktivitas

lainnya. Oleh karena itu yang perlu diperhatikan adalah :

Page 22

a) Seluruh rangkaian kegiatan harus mengarah pada hasil, sesuai dengan

tujuan dilaksanakannya kegiatan. Misalkan tujuan kegiatan adalah

memperkenalkan produk baru melalui sebuah kegiatan pameran, maka

mulai dari sosialisasi, desain lokasi, hingga seluruh kru atau petugas harus

menampilkan dan terikat pada produk baru yang akan diperkenalkan.

b) Seluruh rangkaian kegiatan, harus saling mendukung dan ada keterkaitan

antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya hingga akhir. Sebagai contoh

dalam kegiatan pameran memperkenalkan produk baru, adanya kegiatan

panggung music untuk menarik perhatian konsumen, jangan sampai justru

lebih kegiatan utama dan menjadi perhatian utama konsumen, sehingga

melupakan stand produk yang ada. Bila initerjadi, maka panggung music

tersebut harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk juga memperkenalkan

produk, melalui lagu, MC, pemusiknya, hingga atribut-atribut lain di

panggung music tersebut. Dengan demikian pesan utama dari kegiatan

tersebut tetap akan tercapai.

2.2 Mencapai target audiens yang telah ditetapkan

Publikasi dan promosi dalam penyelenggaraan event adalah kegiatan yang

paling penting. Dengan adanya promosi yang direncanakan dengan baik,

tujuan untuk menarik minat calon peserta dan mendatangkan

pengunjung/pembeli yang sesuai dapat dipenuhi. Langkah-langkah dalam

perencanaan promosi

1) Mengidentifikasikan pendengar sasaran

2) Menentukan tujuan komunikasi / promosi

3) Merancang pesan

4) Memilih saluran komunikasi

5) Menentukan anggaran promosi total

6) Memutuskan bauran promosi (iklan, promosi penjualan, PR dan organisasi

penjualan).

7) Pengukuran hasil-hasil promosi

8) Mengelola dan mengkoordinasi proses komunikasi pemasaran

Page 23

Metode Promosi (Promotion Mix):

1) Iklan

2) Promosi Penjualan

3) Penjualan pribadi / Kewiraniagaan

4) Hubungan Masyarakat / Publisitas

5) Pemasaran langsung

Iklan

Untuk melakukan kegiatan ini dapat dilakukan melalui below the line atau

above the line.

Above the line : Media cetak, Media elektronik (Radio dan TV).

Below The Line : Billboard, Spanduk, Giant Banner, Katalog, Brosur/

selebaran

Sales Promotion Untuk menunjang sebuah event, pengunjung dapat diberikan

hal-hal sbb :

1) Diskon khusus

2) Entertaiment/Hiburan

3) Pameran, dengan membuka stand Public Relations

Penjualan Pribadi, dilakukan melalui bertemua langsung, bertatap muka

dengan konsumen/klien baik dilokasi klien, di lokasi umum, atau di lokasi

lainnya.

Kegiatan Public Relations (PR) biasanya digunakan oleh Event Organizer

yang ingin menyelenggarakan event berskala besar. Bentuk-bentuk

kegiatannya adalah sbb :

1) Press Release & Konferensi Pers Mengundang Wartawan untuk

menghadiri acara yang diselenggarakan, fungsinya adalah untuk

Page 24

memberikan informasi kepada para wartawan yang diharapkan dapat

disebarluaskan kepada masyarakat.

2) Donasi Mengadakan event yang sebagian hasilnya akan disumbangkan atau

sebagai dana sosial.

Bentuk Promosi Efektif :

1) Membuat brosur untuk mencari peserta yang berisikan tema, waktu,

tempat, denah stand, keuntungan-keuntungan (point selling) yang akan

diperoleh jika calon pengunjung hadir dalam event

2) Membuat iklan di media cetak & elektronik

3) Untuk event skala besar biasanya diadakan konferensi pers.

4) Membuat undangan khusus kepada target pengunjung potensial

5) Membuat direct mail

6) Iklan melalui internet/ website

7) Poster

8) Spanduk-spandk promosi

9) Stiker Promosi

10) Souvenir Promosi

11) Balon udara

12) Billbard

13) Baliho

14) Umbul-umbul Promosi / Hanging Banner

15) Katalog Pameran

16) Promosi Media Lokal.

Pemasaran Langsung, dilakukan melalui kontak langsung dengan klien

namun menggunakan media tertentu, umumnya media elektronik seperti email,

sms, telephon, media sosial, dll.

Strategi Media Promosi - Media promosi di atas dapat dibuat sebelum atau

bersamaan kita membuat proposal untuk ditunjukkan kepada orang-orang yang

berkompeten - Hal-hal penting dalam merencanakan desain grafis antara lain :

Page 25

1) Memuat gambar ilustrsi yang sesuai dengan tema event

2) Menampilkan wajah artis atau nama-nama penampil secara mencolok dan

kontras dengan warna dasar

3) Menampilkan informasi tempat, waktu pelaksanaan dan harga tiket tanda

masuk

4) Menampilkan logo-logo calon sponsor Dalam membuat desain, kita perlu

mendalami segmen pasar event. Misal, jika event yang diadakan adalah

untuk golongan usia 30 tahun maka, komposisi warna-warna yang

digunakan dalam desain berupa warna-warna soft, pastel

Dari beberapa bentuk publikasi untuk memasarkan sebuah event, berikut

adalah contoh bentuk publikasi event yang dapat ditawarkan kepada pihak

sponsor:

1) Poster coming soon

2) Poster acara

3) Spanduk

4) Ticket

5) Wall of fame

Elemen 3: Mengevaluasi Penyelenggaraan Event

3.1 Menganalisa tolok ukur untuk mengevaluasi performa event

Secara umum umpan balik dari masyarakat atau konsumen dapat menjadi ukuran

keberhasilan suatu kegiatan yang dilaksanakan. Umpan balik yang positif tentu

akan menggambarkan atau mencerminkan bahwa kegiatan yang telah dilakukan

mampu mencapai tujuan dilaksanakanya kegiatan tersebut.

Namun demikian, menurut salah saru penyelenggaran ‘Market Comunication’ di

Indonesia, yakni Adpro, beberapa indikator yang dapat digunakan untuk

mengukur keberhasilan sebuah event atau kegiatan adalah :

1. Cost per Head

Hal ini didasarkan pada berapa jangkauan audiens yang bisa dicapai dengan

event. Semakin banyak jangkauannya, artinya event tersebut semakin efektif

dan semakin baik. Jangkauan disini tidak harus selalu berarti produt sampling

Page 26

atau product ecperience tetapi sekadar informasi mengenai event dan tahu

bahwa event diselanggarakan oleh perusahaan penyelenggara event pun sudah

cukup. Ini biasa digunakan oleh perusahaan concumer goods.

2. Sales Target

Ini adalah metode yang paling banyak digunakan oleh perusahaan tradisional,

event selalu dikaitkan dengan target penjualan produk. Yang utama disini

adalah pencapaian volume sesuai target awal.

3. Brand Switch

Hampir sama dengan sales target tetapi yang diutamakan adalah seberapa

besar audiens melakukan brand switch dari produk sebelumnya yang

merupakan kompetitor terhadap brand penyelenggara event.

4. Media Value

Event yang efektif didasarkan berapa banyak tulisan atau editorial yang

didapatkan dari teman-teman media. Semakin banyak tulisan positif yang

didapat tentunya semakin efektif event tersebut. Biasanya formula yang

digunakan adalah dengan menggunakan Advertising Value Equivalent (AVE).

3.2. Mengidentifikasi umpan balik terhadap pelaksanaan event

Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa umpan balik dari masyarakat, atau

peserta/pengunjung sebuah event sangat berguna bagi pelaksanan dan

perusahaan, karena dapat menggambarkan kinerja kegiatan tersebut. Salah satu

cara efektif dan efisien di dalam mendapatkan umpan balik dari masyarakat, atau

peserta/pengunjung dengan melakukan salah satu atau bersama beberapa cara

berikut ini:

a. Melakukan observasi terhadap perilaku masyarakat, atau peserta/pengunjung

event, selama dan setelah kegiatan berlangsung

b. Melakukan wawancara dengan masyarakat, atau peserta/pengunjung event.

Perlu disusun daftar pertanyaan sebagai panduan melakukan wawancara, agar

tidak ada pertanyaan pentinng yang terlewat selama melakukan wawancara.

Beberapa pertanyaan penting yang tidak boleh terlewat antara laian :

Bagaimana kesan Bapak/Ibu/Saudara dari event/kegiatan ini ?

Page 27

Apakah Bapak/Ibu/Saudara merasa nyaman/senang selama mengikuti

event/kegiatan ini ?

Adakah manfaat yang dirasakan Bapak/Ibu/Saudara dengan mengikuti

event/kegiatan ini?

Apakah event ini sudah sesuai dengan harapan Bapak/Ibu/Saudara ?

Apa saran dan masukan dari Bapak/Ibu/Saudara ?

Dll.

c. Membagikan instrumen /kuesioner yang berisi pertanyaan pertanyaan terkait

kualitas event atau kegiatan yang telah dilakukan.

Sebagai catatan, umpan balik dari sebuah event/kegiatan, harus dilakukan pada :

a. Pengunjung

b. Peserta/tenant/sponsor

c. Panitia

Beberapa hal penting yang perlu diperoleh umpan baliknya dan harus ada dalam

materi observasi, wawancara, maupun lembar kuesioner adalah:

1) Profil responden (pengunjung, peserta/tenant/sponsor, panitia)

2) Masalah waktu kegiatan (hari, tanggal, dan durasi kegiatan)

3) Masalah tempat kegiatan

4) Masalah keamanan

5) Masalah kebersihan

6) Masalah kelancaran kegiatan

7) Masalah biaya

8) Masalah pelayanan

9) Saran dan masukan

10) Hal relevan lainnya

Tentu saja, pertanyaan untuk pengunjung dan peserta/tenant/sponsor akan

berbeda satu sama lain, sesuai dengan tujuan dari dilakukannya pengumpulan

umpan balik tersebut. Penjelasan megenai pennyusunan daftar pertanyaan dan

Page 28

kuesioner, dapat dilihat dan dipelajari pada mata kulian metodologi

penelitian.

11.4 LATIHAN DAN SOAL UJIAN

SOAL LATIHAN DENGAN JAWABAN SINGKAT

No.KUK Soal/Pertanyaan

1.11. Apa saja yang biasanya menjadi tujuan diadakannya sebuah event?

2. Berdasarkan jenis ukuran besarnya sebuah acara, apa saja bentuk event yang akan dilaksanakan?

1.23. Pertanyaan-pertanyaan apa saja yang harus terjawab dalam sebuah

penyususnan TOR/KAK?4. Bagaiamana sistematika TOR/KAK dari sebuah event?

1.35. Sebutkan pembagian biaya berdasarkan urutan pembayarannya?

6. Sebutkan jenis-jenis atau alternative termin pembayaran atau biaya dalam sebuah event?

1.4

7. Apa saja yang perludiperhatikkan dalam menyusun proposal penyelenggaraan suatu event?

8. Poin apa saya yang harus ada dalam sebuah proposal penyelenggaraan suatu event ?

2.1 9. Apa saja yang perlu diperhatikan agar pesan utama dapat tersampaikan dalam sebuah event?

2.2 10. Metode promosi apa saja yang dapat dilakukan untuk memasarkan suatu event?

3.111. Apa saja tolok ukur yang dapat saudara gunakan untuk menilai kinerja suatu

event? 12. Pada poin mana tolak ukur kinerja yang paling sulit dilakukan?

3.2

13. Siapa saja yang dapat menjadi sumber umpan balik dari pelaksanaan sebuah Event ?

14. Apa yang dapat sudara gunakan sebagai cara untuk mendapatkan umpan balik dari pelaksanaan event?

15. Jika misalkan diketahui ternyata event dilakukan terlalu lambat disosialisasikan bagaimana umpan balik yang saudara berikan?

PRAKTEK UNJUK KERJA

Page 29

No.No.KUK

Daftar tugas/ instruksi

1. 1.2

Lakukan perencanaan dengan membuat sebuah TOR sebuah event yang memuat:

• Alasan dilaksanakannya Event• Tujuan dan manfaat event• Daftar kegiatan yang akan dilakukan• Kebutuhan peralatan pendukung untuk setiap kegiatan• Susunan personel yang akan bertanggung jawab untuk

setiap kegiatan tersebut (susunan panitia)• Anggaran kebutuhan dana untuk setiap kegiatan

(menyusun anggaran biaya)• Jadwal setiap kegiatan • Kelengkapan untuk perijinan penyelenggaraan event

ALAT dan BAHAN YANG DIBUTUHKAN

Untuk menunjang Praktek dalam Pelatihan maka peserta diwajibkan membawa

peralatan seperti Smartphone yang dapat terhubung dengan internet dan Laptop,

kertas dan alat tulis pendukung serta buku catatan masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA

Page 30