sop bedah mulut

65

Click here to load reader

Upload: drgdondy

Post on 11-Jun-2015

2.004 views

Category:

Documents


112 download

DESCRIPTION

SOP tentang bedah mulut di RSUD dr sutomo surabaya 2009

TRANSCRIPT

Page 1: SOP bedah mulut

1

Page 2: SOP bedah mulut

Wawancara untuk mendapatkan informasi mengenai:› Keluhan utama, regio mana, sejak kapan, › Bila ada riwayat trauma: Modus of

injury,pingsan, pusing, muntah, perdarahan, nyeri+/-, perubahan bentuk.

› Bila keluhan berupa benjolan: bertambah besar/ tetap, berkembang cepat/ lambat, nyeri/tidak, ada demam/tidak, penurunan berat badan , sesak napas, disertai kelainan syaraf..rasa tebal /gringgingan

02/02/09 2

Page 3: SOP bedah mulut

Riwayat Kesehatan..› Hipertensi› Penyakit jantung› Diabetes mellitus› Hemofilia› Hepatitis› Penyakit lain, Alergi obt/makanan

02/02/09 3

Page 4: SOP bedah mulut

› RPS: cerita masalah yang terjadi sekarang.› RPD: katalog masalah kesehatan dahulu yang

penting. 1. Penyakit medis dahulu kala2. Prosedur pembedahan3. Rawat-inap di rumah sakit4. Trauma mayor yang tidak tercakup sebelumnya5. Obat6. Alergi7. Penyakit masa anak-anak8. Status imunisasi 9. Riwayat kehamilan dan persalinan

02/02/09 4

Page 5: SOP bedah mulut

Suatu prosedur yang dilakukan oleh dokter untuk mengumpulkan data pasien dengan cara memeriksa langsung fisik pasien.

Dilakukan setelah memperoleh informasi yang diperlukan dari anamnesa.

02/02/09 5

Page 6: SOP bedah mulut

1. Pemeriksaan yang mendetail pada organ yang sakit yang berhubungan dengan keluhan utama.

2. Pemeriksaan tambahan untuk menilai fungsi sistem atau organ yang lain.

02/02/09 6

Page 7: SOP bedah mulut

Keadaan umum Vital Sign : TD, Nadi, Suhu, Respirasi Kepala Leher Toraks Abdomen Ekstrimitas

02/02/09 7

Page 8: SOP bedah mulut

Stetoskop Termometer Tounge depresorSphigmomanometerTimbangan berat badan

02/02/09 8

Page 9: SOP bedah mulut

Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

02/02/09 9

Page 10: SOP bedah mulut

Tujuan: Mengumpulkan informasi yang paling mendasar mengenai keadaan fungsional, diagnosis, dan keparahan penyakit pada awal pertemuan klinis.

Teknik: Melihat pasien “head-to-toe” Interpretasi:

02/02/09 10

Page 11: SOP bedah mulut

Suhu Tujuan: Menentukan normalitas, demam,

dan hipotermia Alat ukur: termometer air raksa Teknik:

› Goyangkan termometer merkuri ke angka 35°C atau dibawahnya sebelum menyisipkan

› Setelah 4 menit, pindahkan dan inspeksi termometer tanpa menggoyangkan

› Oral: Instruksikan pasien utk menghindari menggigit instrumen dengan gigi, letakkan secara sublingual

02/02/09 11

Page 12: SOP bedah mulut

› Rektal: oleskan sedikit Vaseline pada ujung pentolan instrumen dan ⅓ bagian luar termometer. Sisipkan dengan lembut sedalam 4cm ke arah pusar (umbilikus) dan biarkan posisi ini selama 4 menit.

› Aksilar: Letakkan pada aksila dengan ipsilateral lengan diaduksikan secara pasif dan dimobilisasi untuk mengepit.

02/02/09 12

Page 13: SOP bedah mulut

Pengukuran suhu tubuh :Suhu oral : 37ºC ( 36.1 – 37.2ºC )

Kerja : meningkat 1-2ºC Suhu rectal : 37,6ºC (0,6ºC lebih tinggi ) (36,1 – 37,8ºC) - untuk pemeriksaan bayi - lebih menggambarkan suhu

inti Suhu axiler : mudah dipengaruhi suhu

lingkungan. - 0,6º lebih rendah dari suhu oral

02/02/09 13

Page 14: SOP bedah mulut

Faktor2 yang mempengaruhi suhu inti :

1. Siang : suhu inti normal bervariasi sekitar 1ºC.

Pagi bangun tidur : terendahSore : tertinggi

2. Wanita: selama ovulasi sp haid berikut meningkat 0,5ºC

3. Saat olahraga : meningkat sp 40ºC4. Cuaca lingkungan.

02/02/09 14

Page 15: SOP bedah mulut

Nadi Tujuan: Menentukan

kecepatan dan keteraturan kerja jantung dan keadaan aliran arteri.

Teknik: › Raba dan hitung kulit

yang menutupi arteri yang berdenyut

› Dapat diraba pada: a.radialis, a.brachialis, a.carotis

02/02/09 15

Page 16: SOP bedah mulut

02/02/09 16

Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery, 4th ed, Mosby

Page 17: SOP bedah mulut

Interpretasi: Dewasa normal: 60-100 denyut/menit,

Hati-hati pada orang tua N=normal obat beta bloker ??Neonatus,bayi,anak :

02/02/09 17

Bates. Barbara; A Guide to Physical Examination and History Taking; 6th Ed; Lippincott; 1995 on http://medinfo. ufl.edu/year1/bcs/clist/vitals.html

Page 18: SOP bedah mulut

Pengukuran Tekanan Darah Tujuan: menentukan adanya normotensi,

hipertensi, atau hipotensi, fungsi kardiovaskular, aliran vaskular dan status volume intravaskular

Tekanan Darah Sistole : pada waktu ventrikel berkontraksi, darah dipompa ke seluruh tubuh

Tekanan Darah Diastole : pada saat ventrikel rileks, darah dari atrium masuk ke ventrikel

02/02/09 18

Page 19: SOP bedah mulut

02/02/09 19

Page 20: SOP bedah mulut

Apabila menggunakan tensimeter air raksa, usahakan agar posisi manometer selalu vertikal setinggi jantung

Waktu membaca mata harus berada segaris horizontal dengan air raksa

Tekanan Darah dipengaruhi oleh : aktifitas fisik, keadaan emosi, rasa sakit, suhu sekitar, penggunaan kopi/tembakau

02/02/09 20

Page 21: SOP bedah mulut

Pernapasan/Respirasi Tujuan: Menentukan kecepatan

pernapasan untuk menilai integritas dan fungsi kardiopulmonal dan neurologik

Teknik: Berdiri di belakang pasien dan tanpa sepengetahuannya observasi sangkar dadanya.Teknik Alternatif: auskultasi pada daerah atas sternum (tidak pada trakea).Hitung sampai 15 detik

02/02/09 21

Page 22: SOP bedah mulut

Dihitung frekuensi pernapasan per menit

Interpretasi:› Normal pada dewasa 12-20 kali/menit› Normal pada anak-anak 48-58 kali/menit› Bayi > 60 kali/menit

02/02/09 22

Page 23: SOP bedah mulut

Trauma Non Trauma

02/02/09 23

Page 24: SOP bedah mulut

Secara umum diperoleh gambaran menyeluruh dan kesan umum tentang penderita.

Pengamatan secara visual pada berbagai bagian tubuh pasien, yang dapat memberikan informasi kelainan

Memakai indera mata, bagian yang diperiksa harus terbuka

Memerlukan cahaya yang terang Hasil observasi dinyatakan dalam ukuran (jika

mungkin), kemudian dibandingkan dengan yang normal

02/02/09 24

Page 25: SOP bedah mulut

Perhatikan : normal/abnormal ada/tidaknya massa ukuran / diameter

(Bola tennis, telur puyuh/ayam negeri/ayam kampung,kacang tanah/hijau/kedelai)

perubahan warna: ikterus, sianosis, pucat, hiperemis

Bentuk, simetris /asimetris

diam/bergerak batas jelas/tidak jelas ada/tidaknya lesi

(ulkus,tumor) Single/multiple, unilateral/bilateral, bertangkai/tidak,

02/02/09 25

Page 26: SOP bedah mulut

02/02/09 26

Early Detection of Oral Cancer, Journal Dentaire du Quebec, Feb 2004

Page 27: SOP bedah mulut

02/02/09 27

Massa (+), uk. Ø 2.5 cm, batas jelas, warna = mukosa sekitar, bertangkai, permukaan rata

Page 28: SOP bedah mulut

Pemeriksaan yang dinilai dengan sentuhan , raba pada daerah yang dicurigai serta daerah yang bersangkutan dengan kelainan utama.

Harus dilakukan hati - hati Tindakan meraba dgn 1 atau 2 tangan atau jari

tangan Usaha untuk menegaskan yang dilihat, disamping

utk menemukan yang tidak terlihat. Penilaian: Permukaan halus /kasar, Batas (Jelas /

Diffuse), Diameter metrik, unilateral/ bilateral, bertangkai/tidak,

02/02/09 28

Page 29: SOP bedah mulut

02/02/09 29

Early Detection of Oral Cancer, Journal Dentaire du Quebec, Feb 2004

Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery, 4th ed, Mosby

Page 30: SOP bedah mulut

Pada palpasi dapat ditentukan : Massa Ukuran Warna Mengetahui bentuk dan struktur suatu organ

permukaan licin, berbenjol, kasar Perubahan tahanan

kesan konsistensi struktur (lunak, kenyak, keras), dapat bermakna untuk menetapkan keadaan patologis suatu organ atau sistem.

02/02/09 30

Page 31: SOP bedah mulut

Hubungan suatu struktur dengan struktur sekitardengan cara menentukan batasnya atau mobilitasnya terhadap struktur lain disekitarnya.

Batas: difuse, tegas Fluktuasi

berpindahnya cairan di dalam suatu rongga yang tertutup.

Suhu dan perbedaan suhu (terutama pada infeksi)

Rasa nyeri (terutama pada tumor)02/02/09 31

Page 32: SOP bedah mulut

mass (+), uk. Ø 2.5 cm, batas jelas, warna = mukosa sekitar, permukaan licin,bertangkai, konsistensi padat kenyal, dapat digerakkan, nyeri tekan (-)

02/02/09 32

Page 33: SOP bedah mulut

Organ yang terletak lebih dalam tidak dapat dilihat atau diraba jelas secara keseluruhan maupun sebagian.

Pemeriksaan ini didasarkan pada hantaran dan pantulan suara dan getaran.

Mendengarkan bunyi dari hasil ketokan jari/tangan/alat

Perlu tempat yang tenang utk mendegarkan perkusi Dapat diperoleh informasi tentang besarnya organ,

adanya udara dalam struktur yang lebih dalam, dan struktur patologis yang secara normal tak ada

02/02/09 33

Page 34: SOP bedah mulut

Cara melakukan perkusi :- langsung : dengan ibu jari- tidak langsung : jari tengah tangan kiri, ditekan kuat pada kulit sbg landasan (pleksimeter), ujung jari tengah kanan (pleksor) dgn cepat mengetuk jari tangan diatas kulit tsb, gerakan pd persediaan pergelangan tangan, ketuk 2 kali, dengar

02/02/09 34

Page 35: SOP bedah mulut

Mendengarkan bunyi yang berasal dari dalam tubuh

Pada umumnya dilakukan dengan menggunakan stetoskop

Dilakukan di dada untuk mendengarkan suara nafas

Dilakukan di abdomen untuk mendengarkan bising usus

Pada waktu auskultasi ruangan harus tenang 02/02/09 35

Page 36: SOP bedah mulut

Penilaian meliputi : Frekuensi : jumlah getaran per menit Frekuensi tinggi : bunyi nada tinggi Frekuensi rendah : nada rendah Intensitas : ukuran kuat lemahnya

suara Durasi : lama bunyi terdengar Kualitas : warna nada, variasi suara

02/02/09 36

Page 37: SOP bedah mulut

02/02/09

37

Regio Maksilofasial

Page 38: SOP bedah mulut

lihat keatas

buka mata lebar2

lihat kekiri

lihat kebawah

lihat kekanan

Inspeksi PEMERIKSAAN KLINIS

02/02/09 38

Page 39: SOP bedah mulut

Lakukan palpasi secara simultan, simetris kanan dan kiri mulai dari dahi adakah deformitas atau stab-off pada perabaannya, kemungkinan terjadi depressed fracture

pada frontal. 02/02/09 39

Page 40: SOP bedah mulut

Pada rima orbita superior adakah deformitas atau stab-off pada perabaannya.

02/02/09 40

Page 41: SOP bedah mulut

Palpasi pada infra orbita kanan dan kiri, raba adanya deformitas

02/02/09 41

Page 42: SOP bedah mulut

Palpasi pada arcus zygomaticus kanan dan kiri, dari depan ke belakang sampai TMJ

02/02/09 42

Page 43: SOP bedah mulut

Dilanjutkan kedistal menyusuri ramus mandibula sampai angulus kemudian kedepan sampai dagu

02/02/09 43

Page 44: SOP bedah mulut

Palpasi dan evaluasi oklusi intra oral

02/02/09 44

Page 45: SOP bedah mulut

Palpasi dan evaluasi oklusi gigi intra oral

02/02/09 45

Page 46: SOP bedah mulut

false movement ibujari diintraoral, pegang korpus mandibula kanan & kiri gerakkan keatas dan kebawah secara berlawanan, perhatikan sela gigi dan gusi yang

dicurigai fraktur. Bila ada pergerakan yang tidak sinkron antara kanan dan kiri maka false movement

(+), lebih2 bila dijumpai perdarahan disela gusi.02/02/09 46

Page 47: SOP bedah mulut

Floating maksila, dahi difiksasi dgn tangan kiri, kemudian maksila dipegang dgn ibujari diluar - telunjuk dipalatum durum, gerakkan maksila kedepan dan kebelakang, bila ada gerakkan maka menunjukkan adanya disjunction antara maksila dan cranium.

02/02/09 47

Page 48: SOP bedah mulut

Pada gambar kanan dengan tanda panah kuning menunjukkan tangan kiri merasakan adanya gerakkan pada pangkal hidung sewaktu digerakkan oleh tangan kiri.

02/02/09 48

Page 49: SOP bedah mulut

02/02/09

49

Regio Maksilofasial

Page 50: SOP bedah mulut

Lingkup pemeriksaan: S-O-A-P. Subyektif

› Keluhan Utama: masalah yang pasien katakan yang menyebabkan datang berobat Regio yang dikeluhkan + macam keluhan

Contoh:KU: Benjolan pada rahang atas kanan.

02/02/09 50

Page 51: SOP bedah mulut

Penderita mengeluh adanya benjolan pada RA kanan yg timbul sejak 4 bulan yll, benjolan tsb tdk pernah sakit, tdk pernah berdarah.

Dahulu benjolan tersebut terlihat seperti bengkak sedikit, lama-lama membesar perlahan sampai sekarang sebesar buah duku, tdk sakit,tdk berdarah & tdk mengeluarkan nanah. 3 bln yll penderita sempat berobat ke rs Krian & dilakukan pemeriksaan foto roentgen pd rahang dmn terdapat benjolan tsb. Penderita mengetahui ada gigi yang tdk tumbuh pada RA kanan. Penderita tdk pernah minum obat untuk menghilangkan bengkak tsb, kemudian penderita dirujuk ke RSDS

02/02/09 51

Page 52: SOP bedah mulut

Obyektif› Keadaan Umum› Status Generalis› Status Lokalis Ekstra Oral

R. Maksila DI: Mass (+), batas tdk tegas, uk. ± 3cm, hiperemia (-), sulkus nasolabialis mendatar, perm. RataP: Mass (+), batas tdk tegas, uk. ± 3cm, konsistensi lunak, fluktuasi (-), mobilitas terbatas thd jar. Sekitar, nyeri tekan (-)

Intra Oral02/02/09 52

Page 53: SOP bedah mulut

Intra OralRegio 11,12,13,14,15,16,21,22I: mass (+), uk. ± 4cm, batas tdk tegas, hiperemi (-), perm. Rata, fistula (-), gigi 53 (+), sisa akar 54 (+).P: mass (+), uk. 5x3 cm, dari regio 14 s/d 22, konsistensi padat kenyal, sebagian fluktuasi (+) pd regio 13,14, nyeri tekan (+).

02/02/09 53

Page 54: SOP bedah mulut

AssesmentKista dentigerous maxilla dextra ec. 13 impaksi

PlanningEnukleasi kista dentigerous maxilla dextra ec. 13 impaksi

02/02/09 54

Page 55: SOP bedah mulut

Tujuan: Menemukan pembesaran atau konsistensi yang luar biasa pada nodus limfe servikal.

Teknik:1. Menghadap pasien2. Lakukan palpasi kedua sisi leher pasien

secara bersamaan dengan menggunakan bantalan jari dan ujung jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis tangan Anda yang membentuk sudut 45 dg bidang kulit.

02/02/09 55

Page 56: SOP bedah mulut

02/02/09 56J L.Willims,H. Schneiderman; Buku Saku Diagnosis Fisik; Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2005; hal 62-199

Page 57: SOP bedah mulut

02/02/09 57

3. Mempertahankan kontak dg kulit ketika menggerakkan jari tangan dalam lingkaran kecil sepanjang masing-masing rantai dalam susunan berikut ini :

a. Mulai dg kelompok postaurikular & preaurikular.b. Bergerak ke sudut rahang & lakukan palpasi

sepanjang rami inferior mandibula.c. Bergerak ke oksiput & lakukan palpasi segitiga

posterior di belakang sternomastoid; kemudian bergerak ke arah inferior menuju daerah lateral retroklavikular.

d. Bergerak ke arah lateral menuju fosa suprakavikula.

e. Mulai pd sudut rahang & lakukan palpasi segitiga anterior sepanjang batas anterior sternomastoid ke bwh menuju perlekatannya pd klavikula

Page 58: SOP bedah mulut

Radiologi:› Foto periapikal, HAP/occlusal› Foto panoramik› Foto skull AP/Lat› Foto TMJ› Foto water’s› USG› CT Scan› MRI

02/02/09 58

Page 59: SOP bedah mulut

Sitologi/ Patologi Anatomi› Scrapping› FNAB› Open Biopsi› HPA hasil operasi

02/02/09 59

Page 60: SOP bedah mulut

Patologi Klinik:› Darah lengkap› Faal hati, › faal ginjal, › Serum elektrolit, › Faal hemostasis, › Immunologi, › test Hepatitis, › hormon

02/02/09 60

Page 61: SOP bedah mulut

1. R.Sjamsoehidayat, Wim de Jong; Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2; Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2002; hal 217-228

2. Pedoman Ketrampilan Medik; Fak. Kedokteran Universitas Airlangga; 2001; hal 12- 1

3. J L.Willims,H. Schneiderman; Buku Saku Diagnosis Fisik; Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2005; hal 62-199

4. Oxford Textbook of Palliative Medicine, Oxford Univ. Press; 1993; 109.

5. Wijayahadi, R.Y;Murtedjo,U; Reksoprawiro, S;Marmowinoto, R.M, Sahudi; Susilo, DH; Trauma Maksilofasial Diagnosis & Penatalaksanaannya; Div. Bedah Kepala & Leher Lab. Ilmu Bedah RSU Dr. Soetomo/FK Univ. Airlangga; 2006; hal 71-79

6. Peterson, Ellis, Hup, Tucker; Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery; 4th edition, CV. Mosby; New York; p.10

7. Bates. Barbara; A Guide to Physical Examination and History Taking; 6th Ed; Lippincott; 1995 on http://medinfo. ufl.edu/year1/bcs/clist/vitals.html

02/02/09 61

Page 62: SOP bedah mulut

02/02/09 62

Terima Kasih

Page 63: SOP bedah mulut

02/02/09 63

Page 64: SOP bedah mulut

02/02/09 64Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery, 4th ed, Mosby

Page 65: SOP bedah mulut

Penggunaan manset untuk mengukur tekanan darah yang tidak tepat dapat mempengaruhi keakuratan hasil pengukuran tekanan darah. Bila ukuran manset terlalu kecil dapat menyebabkan hasil TD yang lebih tinggi, dan jika manset terlalu besar akan menyebabkan hasil yang lebih rendah.

02/02/09 65

Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery, 4th ed, Mosby