bab vi kelarutan (farmasi fisika)
TRANSCRIPT
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh antara lain :
1. Larutan merupakan suatu sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat
kimia yang terlarut dalam pelarut yang sesuai.
2. Kelarutan dalam besaran kuantitatif merupakan konsentrasi zat terlarut
dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu sedangkan secara kualitatif
adalah interaksi spontan dari dua atau lebih zat untuk membentuk dispersi
molekuler homogen.
3. Kelarutan suatu zat aktif dapat dibuktikan dengan adanya titrasi asam basa
dengan menggunakan larutan NaOH 0,1 N dan indikator fenoftalein.
4. Penggunaan pelarut campur dapat memperbesar kelarutan suatu zat.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat adalah pH,
temperatur, jenis pelarut, bentuk dan ukuran partikel, konstanta dielektrik
pelarut, dan adanya zat-zat lain misalnya surfaktan.
6. Semakin banyak jumlah alkohol dalam pelarut campur semakin besar
kelarutan asetosal. Pada grafik, digambarkan dengan komposisi pelarut
campur dengan air 60 ml dan etanol 40 ml.
7. Semakin tinggi konsentrasi surfaktan (tween-80) semakin banyak kadar
asam benzoat yang larut. Pada penambahan surfaktan pada pelarut campur
komposisi optimun pada surfaktan adalah 100%.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan di antaranya yaitu :
1. Sebaiknya praktikan dapat lebih berhati-hati lagi dalam penggunaan
indikator fenoftalein sehingga tidak menyebabkan kontaminasi pada bahan
yang lain.
2. Sebaiknya lebih berhati-hati dalam titrasi agar volume NaOH tidak berlebih.
3. Pergunakan peralatan laboratorium dengan baik dan jaga kebersihan.
36