bab v ok

34
64 BAB V PEMELIHARAAN GARDU DISTRIBUSI 5.1. Pengertian Pemeliharaan Gardu Distribusi Tenaga Listrik merupakan suatu kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini, oleh karena itu Tenaga Listrik harus dapat tersedia secara terus-menerus dengan mutu dan keadaan yang tinggi, untuk dapat tercapainya hal tersebut salah satu usaha adalah dengan tetap terpeliharanya instalasi Sistem Tenaga Listrik di sisi Pembangkitan, Penyaluran dan Distribusinya. Gardu Trafo Tiang (GTT) adalah merupakan salah satu komponen instalasi tenaga listrik yang terpasang di Jaringan Distribusi berfungsi sebagai trafo daya penurun tegangan dari tegangan menengah ke tegangan rendah. Mengingat fungsi dan harga dari trafo tersebut cukup mahal bila dibandingkan dengan peralatan distribusi Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KV Azis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Upload: azis-nurrochma-wardana

Post on 03-Jan-2016

124 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

jangan

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V OK

64

BAB V

PEMELIHARAAN GARDU DISTRIBUSI

5.1. Pengertian Pemeliharaan Gardu Distribusi

Tenaga Listrik merupakan suatu kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini,

oleh karena itu Tenaga Listrik harus dapat tersedia secara terus-menerus dengan mutu

dan keadaan yang tinggi, untuk dapat tercapainya hal tersebut salah satu usaha adalah

dengan tetap terpeliharanya instalasi Sistem Tenaga Listrik di sisi Pembangkitan,

Penyaluran dan Distribusinya.

Gardu Trafo Tiang (GTT) adalah merupakan salah satu komponen instalasi

tenaga listrik yang terpasang di Jaringan Distribusi berfungsi sebagai trafo daya

penurun tegangan dari tegangan menengah ke tegangan rendah. Mengingat fungsi

dan harga dari trafo tersebut cukup mahal bila dibandingkan dengan peralatan

distribusi lainnya, maka pemeliharaan preventif yang dilakukan secara intensif,

dengan kriteria pemeliharaan yang jelas untuk setiap komponen GTT.

Pemeliharan Gardu Distribusi adalah kegiatan yang meliputi rangkaian

tahapan kerja mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pengendalian dan evaluasi

pekerjaan pemeliharaan instalasi dan system distribusi yang dilakukan secara

terjadwal (schedule) ataupun tanpa jadwal

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Page 2: BAB V OK

65

5.2. Tujuan Pemeliharaan Gardu Distribusi

Tujuan dari dilakukannya pemeliharaan Gardu Distribusi adalah, agar

instalasi jaringan distribusi dapat bekerja dengan :

- Aman (safe ) bagi keselamatan lingkungna dan juga manusia yang ada di

sekitar Gardu itu berada

- Andal (reable), sehingga dapat bekerja secara baik dalam kondisi apapun

- Kesiapan (avability) yang tinggi dalam mengantisipasi terjadinya gangguan

- Unjuk kerja (performance yang baik

- Umur (live time) sesuai desain dan karateristiknya

- Waktu pemeliharaan (down time) yang efektif

- Biaya pemeliharaan (cost) efisien/ekonomis

5.3. Jenis Pemeliharaan

Dalam Pemeliharaan Sistem Distribusi Tegangan Menengah terdapat

bebarapa jenis pemeliharan dimana dari semua jenis pemeliharaan tersebut yang

membedakannya tergantung waktu dan kondisi di lapangan. Jenis dari pemeliharaan

itu sendiri antara lain :

1. Predictive Maintenance (Conditional Maintenance)

2. Preventive Maintenance (Time Base Maintenance)

3. Corrective Maintenance

4. Breakdown Maintenance

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Page 3: BAB V OK

66

Semua jenis pemeliharaan tersebut dilakukan sesuai dengan kondisi yang ada

dilapangan seperti gambar 5.1.

Gambar 5.1. Diagram Pemeliharaan Gardu Distribusi

5.3.1. Predictive Maintenance (Conditional Maintenance)

Predictive Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara

memprediksi kondisi suatu peralatan listrik, apakah dan kapan kemungkinannya

peralatan listrik tersebut menuju kegagalan. Dengan memprediksi kondisi tersebut

dapat diketahui gejala kerusakan secara dini. Cara yang biasa dipakai adalah

memonitor kondisi secara online baik pada saat peralatan beroperasi atau tidak

beroperasi. Untuk ini diperlukan peralatan dan personil khusus untuk analisa.

Pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan berdasarkan kondisi (Condition Base

Maintenance ).

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Pemeliharaan Berencana

Pemeliharaan Diluar Rencana

Predictive Maintenance

Preventive Maintenance

Corrective Maintenance

Pemeliharaan

Breakdown Maintenance

Page 4: BAB V OK

67

5.3.2. Preventive Maintenance (Time Base Maintenance)

Preventive Maintenance (Time Base Maintenance) adalah kegiatan

pemeliharaan yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan

secara tiba-tiba dan untuk mempertahankan unjuk kerja peralatan yang optimum

sesuai umur teknisnya. Kegiatan ini dilaksanakan secara berkala dengan berpedoman

kepada : Instruction Manual dari pabrik, standar-standar yang ada ( IEC, CIGRE, dll )

dan pengalaman operasi di lapangan. Pemeliharaan ini disebut juga dengan

pemeliharaan berdasarkan waktu ( Time Base Maintenance ).

5.3.3. Corrective Maintenance

Corrective Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan

berencana pada waktu-waktu tertentu ketika peralatan listrik mengalami kelainan atau

unjuk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk

mengembalikan pada kondisi semula disertai perbaikan dan penyempurnaan instalasi.

Pemeliharaan ini disebut juga Curative Maintenance, yang bisa berupa Trouble

Shooting atau penggantian part/bagian yang rusak atau kurang berfungsi yang

dilaksanakan dengan terencana.

5.3.4. Breakdown Maintenance

Breakdown Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi

kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Page 5: BAB V OK

68

5.4. Persyaratan Pemeliharaan Gardu

Dalam pemeliharaan gardu disribusi ada beberapa hal yang harus diperhatikan

diantaranaya adalah :

a. Sistem harus direnanakan dengan baik dan benar menggunakan bahan /

peralatan yang berkualitas baik sesuai standar yang berlaku

b. Sistem distribusi yang baru di bangun harus diperiksa seara teliti apabila

terdapat kerusakan kecil segera diperbaiki pada saat itu juga

c. Staf / petugas peeliharaanharus terlatih dengan baik dan dengan jumlah

petugas yang cukup memadai

d. Mempunyai peralatan kerja yang cukup memadai untuk melaksanakan

pemeliharaan dalam keadaan tidak bertegangan maupun pemeliharaan dalam

bertegangan

e. Mempunyai buku / brosur peralatan pabrik pembuat peralatan tersebut dan

harus diberikan kepada petugas terutama pada saat pelaksanaan pemeliharaan

f. Gambar (peta) dan catatan pelaksanaan pemeliharaan dibuat dan dipelihara

untuk bahan pada pekerjaan peeliharaan berikutnya

g. Jadwal yang elah dibuat sebaiknya dibahas ulang untuk melihat keungkinan

penyepurnaan dalam pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan

h. Harus diamati tindakan pengaman dalam pelaksanaan pemeliharaan, gunakan

peralatan keselaatan yang baik dan benar

i. pemeliharaan terpadu gardu distribusi harus mengacu kepada Standing

Operation Procedure (SOP) dan ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Page 6: BAB V OK

69

5.4.1. Ketentuan Pemeliharaan Gardu Distribusi

Dalam melaksanakan pemeliharaan Gardu Distribusi harus mengikuti

persyaratan sebagai berikut :

1. Pekerjaan Pemeliharaan Gardu Distribusi harus mengacu pada SOP (Standing

Operation Prosedur) yang berlaku di PT. PLN (Persero)

2. Menjalankan prosedur pemeliharaan jaringan distribusi tegangan menengah.

3. Mengkuti Instruction Manualdari transformator dan peralatan SUTM yang

ada di Gardu Induk

4. Menyediakan Lembar Laporan/chek list untuk membantu pekerjaan

pemeliharaan

5. Tersedianya Peralatan K3 dan peralatan bantu untuk melakukan pemeliharan

gardu ini.

Selain itu Pekerjaan di lapangan harus selalu terjadi komunikasi yang baik

dan tertata dengan pihak lain karena ini juga merupakan Sop yang harus ditaati dan

dijalankan, diantaranya kounikasi dengan :

1. Koordinator Perencanaan Pemeliharaan

2. Koordinator Pemeliharaan Gardu Distribusi

3. Koordinator Logistik/Perbekalan

4. Asman Pemeliharaan

5. Pelanggan

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Page 7: BAB V OK

70

5.4.2. Peralatan Pemeliharaan

Dalam Pekerjaan pemeliharaan Gardu Distribusi dibutuhkan peralatan-

peralatan yang memadai baik itu peralatan mekanik maupun elektrik guna menunjang

pekerjaan tersebut agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik. Adapun peralatan kerja

yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

5.4.2.1. Perlengkapan K3

Agar pekerjaan dapat berjalan aman, dibutuhkan peralatan K3 yang meliputi :

1. Pakaian Kerja

2. Sabuk pengaman

3. Sarung tangan Karet Isolasi Tahan 24 kV

4. Sarung tangan kulit

5. Sepatu alas karet Isolasi Tahan 24 kV

6. Helm pengaman

7. Tongkat Tester tegangan 20 kV

8. Tongkat telescopic 11 meter 24 kv5.4.2.2. Peralatan Kerja

5.4.2.2. Peralatan Kerja

Peralatan Kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan pemeliharaan gardu

distribusi berdasarkan SOP yang berlaku adalah :

1. Tangga fiber 11 meter

2. Toolkit

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Page 8: BAB V OK

71

3. Tang Ampere

4. Megger Isolasi 5000 Volt seperti pada gambar 5.2.

Gambar 5.2. Megger Isolasi 5000 V

5. Megger Pentanahan

6. Drivelt Meter

7. Alat pembersih (sapu ijuk,kain lap, bulu ayam)

8. Alat Tulis

5.4.2.3. Material Pekerjaan

Dalam Pemeliharan Gardu distribusi, material yang dibutuhkan adalah :

1. Bahan Pelumas pisau-pisau

2. Cat warna Merah/Kuning/Biru dan Hitam

3. Mur Baut Kuningan ukuran …

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Page 9: BAB V OK

72

4. NH Fuse 100 A,160 A,200 A,250 A

5. Sepatu Kabel 50,70,95,120,240 mm

6. Fuse link 1 A dan 3 A

7. Isolasi karet

8. Alkohol

9. Timah Segel

10. Kawat Segel

11. Isolasi tahan panas

12. Isolasi tahan panas

Jumlah Material yang dibutuhkan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan

5.5. Pelaksanaan Pemeliharaan

5.5.1. Prosedur Kerja Peeliharaan Gardu distribusi

Agar pekerjaan GTT dapat berjalan sesuai dengan rencana, maka pekerjaan

harus mengikuti prosedur yang sudah tertera di SOP yaitu :

1. Dasar pelaksanaan pekerjaan adalah PK dari atasan yang berwenang

2. Siapkan alat kerja dan material yang dibutuhkan.

3. Hubungi pelanggan untuk pelanggan tarip daya besar atau diumumkan dalam

media masa untuk menentukan rencana pemadaman.

4. Laksanakan pekerjaan sesuai dengan jadual yang sudah disepakati bersama

antara PLN dengan Pelanggan

5. Selesai pekerjaan, lakukan pemeriksaan ulang

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Page 10: BAB V OK

73

6. Normalkan tegangan masuk

7. Lakukan Pengukuran Tegangan dan Putaran Fasa

8. Normalkan tegangan kearah pelanggan

9. Selesai pelaksanaan pekerjaan, selesaikan administrasi dan pengembalian

material ke gudang/perbekalan.

10. Pembuatan Laporan tertulis kepada atasan yang menugaskan.

5.5.2. Pemeliharaan Komponen Gardu

5.5.2.1. Fuse Cut Out

Pemeliharaan fuse cut out pada gardu distribusi adalah sebagai berikut

1. Jumper CO sisi atas disesuaikan dengan konduktor SUTM (TC aluminium 25

mm2 konektor ke Jaringan dengan CCO dan ujung ke terminal CO dengan

SKAT3).

2. Jumper CO bagian bawah (ke trafo) diperbaiki/dipasang SKT 3, bila perlu

ganti dengan NYAF 50 mm2.

3. Periksa kembali mur baut pada terminalnya, kencangkan bila perlu.

4. Sesuaikan penggunaan fuse link seperti tabel 5.1 di bawah ini :

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Page 11: BAB V OK

74

Tabel 5.1. Pemasangan Fuse Link

DAYA TARIF

(KVA / phs)

HASIL HITUNG

FUSE TM (A)

FUSE TM

TERPAKAI (A)

25 / 1 1.25 3

50 / 1 2.5 3

50 / 3 1.4 3

100 / 3 2.9 6

160 / 3 4.6 6

200 / 3 5.8 10T/16K

250 / 3 7.2 10T/16K

315 / 3 9.1 10T/16K

400 / 3 11.6 16 K

500 / 3 14.5 16 K

Sesuai dengan namanya, Fuse Cut Out, maka pada saat elemen lebur (kawat

lumer) putus karena kelebihan beban (over load), maka rumah sekring akan terbuka,

sehingga tampak dari jauh rumah sekring tersebut menggantung keluar. Karena

rumah sekring menggantung pada pengait (bagian bawah), maka bisa diambil dengan

mengguna-kan galah pengaman. Sampai di bawah sekring lumer diganti, selanjutnya

rumah sekring di pasang lagi pada gantungan dan ujungnya di dorong masuk ke klem

(terminal) bagian atas. Cara memasukkan CO ini setelah gangguan selesai diatasi dan

dimasukkan pada kondisi tidak berbeban. Selanjutnya beban disisi sekunder

dimasukkan per kelompok grup.

5.5.2.2. Lightning Arrester

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Page 12: BAB V OK

75

Bila arrester masih terpasang sebelum CO, pindah arrester tersebut setelah

Cut Out dengan memakai dudukan kanal NP8 – 2.500 mm (bila perlu siapkan kanal

sendiri untuk praktisnya pelaksanaan), hal ini untuk mempercepat penanganan

gangguan SUTM yang disebabkan oleh kegagalan lightning arrester.

5.5.2.3. PHB-TR

Pemeliharaan PHB-TR adalah sebagai berikut :

1. Yakinkan Sakelar induk dan NH Fuse dalam keadaan terbuka

2. Periksa Terminal ujung kabel pendatangan dari trafo dan kabel arah rel PHB-

TR, kalau ada tanda loskontak/terbakar ganti dengan sepatu kabel baru,

kencangkan baut terminal

3. Periksa Rel PHB-TR, kencangkan baut terminal, kalau ada baut terbakar ganti

dengan baut baru sesuai ukuran

4. Lakukan pewarnaan ulang apabila warna sudah pudar

5. Periksa dudukan NH Fuse , apabila terminal ujung kabel/ sepatu kabel arah

jaringan/ pelanggan loskontak atau terbakar ganti dengan sepatu kabel baru,

kencangkan baut penguat.

6. Periksa/kencangkan pegas penjepit pisau-pisau skelar induk dan dudukan NH

Fuse tambahkan pelumasan.

7. Periksa kondisi dan nilai NH Fuse, sesuaikan dengan beban dan kapasitas

trafo distribusi.

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Page 13: BAB V OK

76

8. Lakukan pemeriksaan pada rel terminal saluran netral, kencangkan baut

penguat dan sepatu kabel.

9. Periksa saluran pentanahan, Lakukan pengukuran tahanan pentanahan

10. Lakukan pencatatan dalam Kartu Pemeliharaan Gardu Distribusi.

5.5.2.4. SUTR/JTR

Pemeliharaan Sambungan udara tegangan rendah adalah :

1. Sambungkan out going ke JTR periksa/bila menggunakan percing konektor

ganti dengan joint bimetal/disesuaikan dengan jenis conductor.

2. Ujung SUTR periksa, bila belum terpasang ground rod pasang ground rod 1,5

meter.

3. Gambar SUTR lengkap dengan SR per gardu.

4. Penggantian material harus dilaporkan pengawas PLN, bila material

disediakan rekanan maka harus ada jaminan kualitas selama 1 tahun.

5.5.3. Pemeliharaan Gardu Distribusi Cantol

Gardu cantol berada di atas tiang dengan kondisi trafo tanpa tempat atau

gardu, langkah kerja dari pemeliharaan Gardu Distribusi Cantol adalah:

1. Buka kunci pintu pagar dan kunci pintu PHB-TR

2. Siapkan peralatan kerja, K-3 dan material kerja

3. Periksa keadaan gardu sebelum mulai pekerjaan

4. Catat kondisi gardu (Trafo, PHBTR, Pondasi)

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Page 14: BAB V OK

77

5. Gunakan peralatan K-3 sesuai dengan kebutuhan

6. Lakukan pengukuran putaran fasa di PHBTR, dicatat

7. Buka beban di PHBTR mulai dari membuka NH Fuse tiap fasa tiap jurusan

8. Buka Sakelar Induk di PHBTR

9. Pasang tangga sandarkan ke rangka gardu, ikat bagian bawah tangga

10. Pasang sabuk pengaman dan sepatu karet 24 kV

11. Petugas naik ke landasan rangka gardu sambil membawa tali untuk ikat

tangga dan tali untuk menarik peralatan dan material kerja

12. Ikatkan sabuk pengaman pada rangka gardu

13. Naikkan tongkat 20 kV ukuran 1,2 meter dengan tali penarik

14. Gunakan sarung tangan karet 24 kV

15. Buka Tabung fuse cut out mulai dari fasa R, S dan T dengan menggunakan

tongkat 24 kV

5.5.3.1. Pemeliharaan Trafo Distribusi

Pemeliharaan Trafo Distribusi yang ada di dalam Gardu Distribusi Tembok

adalah sebagai berikut :

1. Periksa dan catat data trafo sesuai name plat

2. Periksa Kondisi badan trafo (bocor, rembes, cembung atau posisi miring)

3. Catat kelainan-kelainannya.

4. Hubung singkatkan sisi primer dan sisi sekunder ke saluran pentanahan untuk

mengamankan induksi listrik

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Page 15: BAB V OK

78

5. Bersihkan badan trafo dari debu dan kotoran lainnya

6. Periksa dan bersihkan Bushing trafo sisi primer dan sisi sekunder.

7. Lakukan pengencangan Baut bushing primer dan sekunder dengan kontra

kunci.

8. Periksa terminal Elastimold sisi TM dan sepatu kabel sisi TR, apabila ada

tanda-tanda loskontak/ kendor ganti dengan sepatu kabel baru.

9. Lakukan pemeriksaan kran buang minyak trafo.

10. Periksa dan catat posisi tap changer

11. Periksa level minyak pendingin, ambil 1 liter untuk diperiksa ketahanan

isolasinya, beri tanda data gardu dalam botol contoh tersebut ( Tidak

dilakukan untuk trafo tipe vacum/hampa udara).

12. Lakukan pengukuran tahanan isolasi trafo antara kumparan primer dengan

tanah, kumparan sekunder dengan tanah, kumparan primer dengan kumparan

sekunder, catat hasilnya.

13. Lakukan pencatatan dalam Kartu Pemeliharaan Trafo Distribusi

5.5.3.2. Penormalan Tegangan dan Beban

Setelah semua kegiatan selesai, maka tegangan akan dinormalkan.

Langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Yakinkan keadaan trafo sudah aman,

2. Masukkan Tabung cut out dengan tongkat 24 kV

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Page 16: BAB V OK

79

3. Lakukan pengukuran tegangan dan putaran fasa sisi tegangan rendah pada sisi

pendatangan sakelar induk PHB-TR, catat.

4. Masukkan sakelar induk PHB-TR, lakukan pengukuran tegangan pada rel

PHB-TR

5. Masukkan NH Fuse fasa R, cek tegangan pada fasa S dan fasa T.

6. Masukkan NH fuse fasa S, cek tegangan fasa R.

7. Masukkan NH fuse fasa T.

8. Masukkan NH fuse jurusan lainnya dengan tahapan yang sama.

9. Lakukan pengukuran beban.

10. Lakukan pencatatan semua hasil pengukuran beban dan tegangan dalam

Kartu/format MUT-1

5.5.4. Pemeliharaan Gardu Distribusi Tembok

Gardu Tembok berada di dalam bangunan yang terbuat dari beton. Posisi ada

di bawah tiang. Langkah kerja dari pemeliharaannya adalah sebagai berikut :

1. Buka kunci pintu pagar dan kunci pintu gardu

2. Siapkan peralatan kerja, K-3 dan material kerja didalam gardu

3. Periksa keadaan dalam gardu sebelum mulai pekerjaan

4. Catat kondisi dalam gardu (Trafo, PHBTR, Kubikel,Lantai, dinding)

5. Lakukan pengukuran putaran fasa di PHBTR, dicatat

6. Buka beban di PHBTR mulai dari membuka NH Fuse tiap fasa tiap jurusan.

7. Buka Sakelar Induk di PHBTR

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Page 17: BAB V OK

80

5.5.4.1. Pemeliharaan Kubikel TM

Gardu Distrbusi Tembok memakai Kubikel TM, pemeliharaannya adalah

sebagai berikut :

1. Pindahkan Tuas Kubikel pengaman trafo dari posisi masuk ke posisi keluar,

masukkan tuas pentanahan, periksa tegangan TR di Trafo.

2. Pindahkan Tuas posisi masuk ke posisi keluar di kubikel out going, masukkan

tuas pentanahan.

3. Apabila sudah aman, pindahkan tuas posisi masuk ke posisi keluar di kubikel

incoming dikunci dan masukkan tuas pentanahan.

4. Buka tutup kubikel out going dan kubikel pengaman trafo.

5. Periksa secara visual kondisi dalam kubikel.

6. Bersihkan dari kotoran dan debu

7. Bersihkan dengan alcohol

8. Periksa dan kencangkan sesuai standar pada baut-baut pemisah dan busbar.

9. Lakukan pelumasan pisau-pisau

10. Lakukan pelumasan mekanik yang bergerak

11. Periksa Fuse pengaman trafo, sesuaikan nilainya dengan kapasitas trafo

12. Apabila pemeliharaan kubikel sudah cukup, lakukan pemeriksaan ulang,

yakinkan keadaan sudah baik dan aman.

13. Pasang tutup kubikel out going dan kubikel pengaman trafo tersebut.

14. Lakukan penyegelan pintu kubikel dengan Segel Pemeliharaan, catat dalam

Kartu Pemeliharaan Gardu Distribusi\

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Page 18: BAB V OK

81

5.5.4.2. Pemeliharaan Trafo Distribusi

Pemeliharaan Trafo Distribusi yang ada di dalam Gardu Distribusi Tembok

adalah sebagai berikut :

1. Periksa dan catat data trafo sesuai name plat

2. Periksa Kondisi badan trafo (bocor, rembes,c embung atau posisi miring)

3. Catat kelainan-kelainannya.

4. Bersihkan badan trafo dari debu dan kotoran lainnya

5. Periksa dan bersihkan Bushing trafo sisi primer dan sisi sekunder.

6. Lakukan pengencangan Baut bushing primer dan sekunder dengan kontra

kunci.

7. Periksa terminal Elastimold sisi TM dan sepatu kabelsisi TR, apabila ada

tanda-tanda loskontak/ kendor ganti dengan sepatu kabel baru.

8. Lakukan pemeriksaan kran buang minyak trafo.

9. Periksa dan catat posisi tap changer

10. Periksa level minyak pendingin, ambil 1 liter untuk diperiksa ketahanan

isolasinya, beri tanda data gardu dalam botol contoh tersebut ( Tidak

dilakukan untuk trafo tipe vacum/hampa udara).

11. Lakukan pencatatan dalam Kartu Pemeliharaan Trafo Distribusi

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Page 19: BAB V OK

82

5.5.4.3. Penormalan Tegangan dan Beban

Setelah semua kegiatan selesai, maka tegangan akan dinormalkan.

Langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Lepaskan tuas pentanahan pada kubikel out going dan kubikel incoming

2. Yakinkan tuas pentanahan sudah terbuka dengan melihat di jendela kaca

pada kubikel.

3. Masukkan Tuas Tegangan pada kubikel incoming, periksa lampu pilot

pada kubikel, apabila ketiga fasanya sudah nyala, masukkan tuas tegangan

pada kubikel pengaman trafo, periksa lampu pilot.

4. Masukkan Tuas Tegangan pada kubikel pengaman trafo.

5. Lakukan pengukuran tegangan dan putaran fasa sisi tegangan rendah pada

sisi pendatangan sakelar induk PHB-TR, catat.

6. Masukkan sakelar induk PHB-TR, lakukan pengukuran tegangan pada rel

PHB-TR

7. Masukkan NH Fuse fasa R, cek tegangan pada fasa S dan fasa T.

8. Masukkan NH fuse fasa S, cek tegangan fasa R.

9. Masukkan NH fuse fasa T.

10. Masukkan NH fuse jurusan lainnya dengan tahapan yang sama.

11. Lakukan pengukuran beban.

12. Lakukan pencatatan semua hasil pengukuran beban dan tegangan dalam

Kartu/format MUT-1

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Page 20: BAB V OK

83

5.5.5. Pemeliharaan Gardu Distribusi Portal

Gardu Distribusi Portal memiliki 2 tiang penyangga untuk menyangga trafo

Distribusi. Langkah kerja pemeliharaannya adalah sebagai berikut :

1. Buka kunci pintu pagar dan kunci pintu PHB-TR

2. Siapkan peralatan kerja, K-3 dan material kerja

3. Periksa keadaan gardu sebelum mulai pekerjaan

4. Catat kondisi gardu (Trafo, PHBTR, Pondasi)

5. Gunakan peralatan K-3 sesuai dengan kebutuhan

6. Lakukan pengukuran putaran fasa di PHBTR, dicatat

7. Buka beban di PHBTR mulai dari membuka NH Fuse tiap fasa tiap jurusan

8. Buka Sakelar Induk di PHBTR

9. Pasang tangga sandarkan ke rangka gardu, ikat bagian bawah tangga

10. Pasang sabuk pengaman dan sepatu karet 24 kV

11. Petugas naik ke landasan rangka gardu sambil membawa tali untuk ikat

tangga dan tali untuk menarik peralatan dan material kerja

12. Ikatkan sabuk pengaman pada rangka gardu

13. Naikkan tongkat 20 kV ukuran 1,2 meter dengan tali penarik

14. Gunakan sarung tangan karet 24 kV

15. Buka Tabung fuse cut out mulai dari fasa R, S dan T dengan menggunakan

tongkat 24 kV

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Page 21: BAB V OK

84

5.5.5.1. Pemeliharaan Trafo Distribusi

Pemeliharaan Trafo Distribusi pada Gardu Distribusi Portal adalah :

1. Periksa dan catat data trafo sesuai name plat

2. Periksa Kondisi badan trafo (bocor,rembes,cembung atau posisi miring)

3. Catat kelainan-kelainannya.

4. Hubung singkatkan sisi primer dan sisi sekunder ke saluran pentanahan untuk

mengamankan induksi listrik

5. Bersihkan badan trafo dari debu dan kotoran lainnya

6. Periksa dan bersihkan Bushing trafo sisi primer dan sisi sekunder.

7. Lakukan pengencangan Baut bushing primer dan sekunder dengan

8. kontra kunci.

9. Periksa terminal Elastimold sisi TM dan sepatu kabelsisi TR, apabila ada

tanda-tanda loskontak/ kendor ganti dengan sepatu kabel baru.

10. Lakukan pemeriksaan kran buang minyak trafo.

11. Periksa dan catat posisi tap changer

12. Periksa level minyak pendingin, ambil 1 liter untuk diperiksa ketahanan

isolasinya, beri tanda data gardu dalam botol contoh tersebut ( Tidak

dilakukan untuk trafo tipe vacum/hampa udara).

13. Lakukan pengukuran tahanan isolasi trafo antara kumparan primer dengan

tanah, kumparan sekunder dengan tanah, kumparan primer dengan kumparan

sekunder, catat hasilnya.

14. Lakukan pencatatan dalam Kartu Pemeliharaan Trafo Distribusi

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)

Page 22: BAB V OK

85

5.5.5.2. Penormalan Tegangan dan Beban

Setelah semua kegiatan selesai, maka tegangan akan dinormalkan.

Langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Yakinkan keadaan trafo sudah aman,

2. Masukkan Tabung cut out dengan tongkat 24 kV

3. Lakukan pengukuran tegangan dan putaran fasa sisi tegangan rendah pada

sisi pendatangan sakelar induk PHB-TR, catat.

4. Masukkan sakelar induk PHB-TR, lakukan pengukuran tegangan pada rel

PHB-TR

5. Masukkan NH Fuse fasa R, cek tegangan pada fasa S dan fasa T.

6. Masukkan NH fuse fasa S, cek tegangan fasa R.

7. Masukkan NH fuse fasa T.

8. Masukkan NH fuse jurusan lainnya dengan tahapan yang sama.

9. Lakukan pengukuran beban.

10. Lakukan pencatatan semua hasil pengukuran beban dan tegangan dalam

Kartu/format MUT-1

Pemeliharaan Gardu Distribusi 20 KVAzis Nurrochma Wardana (21060110083011)