bab iv - v
DESCRIPTION
BAB 45TRANSCRIPT
90
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Survei
Penelitian ini dilakukan di SMK PGRI 2 Tuban. Pada penelitian ini
diambil dua kelas sampel secara acak yaitu kelas X AK 1 dan kelas X AK 2.
Jumlah siswa kelas X AK 1 adalah 30 orang siswa, sedangkan jumlah siswa
kelas X AK 2 adalah 30 orang siswa. Kondisi kedua kelas cukup nyaman dan
kondusif untuk digunakan kegiatan belajar mengajar. Selain cukup luas,
ventilasi udara dan pencahayaan kelas juga cukup mendukung terlaksananya
kegiatan yang tertib dan nyaman.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika kelas X SMK
PGRI 2 Tuban mengatakan bahwa banyak siswa yang belum dapat
memahami konsep materi yang disampaikan dengan baik dan nilai yang
diperoleh siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) untuk
pelajaran matematika yaitu 70. Selain itu, pembelajaran di dalam kelas masih
menggunakan model pembelajaran konvensional dan strategi pembelajaran
yang kurang variatif membuat siswa lebih banyak mencatat dan cenderung
merasa bosan.
Berdasarkan hasil survei, kurikulum yang digunakan adalah
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Dalam kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP) berpedoman bahwa kurikulum pada semua jenjang
dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai
90
91
dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan siswa. Berikutnya mengenai
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang digunakan pembelajaran di
kelas X rata-rata menggunakan model pembelajaran langsung. Sehingga
peneliti berupaya memberikan inovasi pembelajaran menggunakan model
pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data nilai pretes dan
data nilai postes siswa. Data nilai pretes digunakan untuk mengetahui apakah
kedua sampel mempunyai kemampuan awal yang sama atau tidak. Adapun
data nilai postes yang berupa tes hasil belajar matematika siswa digunakan
untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata - rata yang signifikan hasil
belajar matematika antara siswa yang diberi model pembelajaran reverse
jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here dan hasil belajar
matematika siswa tanpa diberi model pembelajaran reverse jigsaw dengan
strategi everyone is a teacher here kelas X semester genap SMK PGRI 2
Tuban tahun pelajaran 2014/2015 pada pokok bahasan dimensi dua.
B. Penyajian Data Hasil Penelitian
1. Data Nilai Kemampuan Awal (Pretes)
Data nilai kemampuan awal (pretes) digunakan untuk mengetahui
apakah siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai
kemampuan awal yang sama atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut
data nilai kemampuan awal dianalisis menggunakan teknik statistik uji t
untuk dua sampel bebas. Hasil perhitungan data nilai pretes disajikan
92
pada tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1
Deskriptif Data Nilai Pretes
Keterangan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
N 30 30
Rata (Mean) 74.03 73.87
Simpangan Baku (SD) 4.427 4.925
Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol memiliki perbedaan rata-rata nilai pretes dengan selisih
0,16. Apakah perbedaan tersebut signifikan atau tidak, untuk mengetahui
hal tersebut, selanjutnya akan dilakukan analisis uji t dua sampel bebas
pada bagian analisis data.
2. Data Nilai Hasil Belajar (Postes)
Data nilai postes digunakan untuk mengetahui apakah ada
perbedaan yang signifikan hasil belajar antara siswa yang diberi model
pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here
dan siswa yang diberi model pembelajaran konvensional. Adapun untuk
mengetahui hal tersebut data nilai postes dianalisis menggunakan teknik
statistik uji t dua sampel bebas. Berikut ini disajikan dalam Tabel 4.2
berupa deskriptif data nilai postes.
93
Tabel 4.2
Deskriptif Data Nilai Postes
Keterangan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
N 30 30
Rata (Mean) 85.50 75.20
Simpangan Baku (SD) 4.232 4.979
Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa antara siswa yang diberi
model pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher
here dan siswa yang diberi model pembelajaran konvensional memiliki
perbedaan rata-rata nilai postes dengan selisih 10,30. Apakah perbedaan
tersebut signifikan atau tidak, maka untuk mengetahui hal tersebut,
selanjutnya akan dilakukan analisis uji t dua sampel bebas pada bagian
analisis data.
C. Analisis Hasil Penelitian
1. Analisis Awal
Analisis awal bertujuan untuk mengetahui apakah siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama
atau sepadan. Data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data
yang diperoleh dari nilai pretes siswa. Dalam analisis awal ini
menggunakan teknik statistik uji t untuk dua sampel bebas. Sebelum
dilakukan uji t, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan
94
homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah sampel berasal
dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Perhitungan uji ini
menggunakan program SPSS 17.0 for Windows. Berdasarkan hasil
perhitungan program SPSS 17.0 for Windows diperoleh hasil
sebagai berikut.
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas Nilai Pretes
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pretes Kelas Eksperimen .123 30 .200* .939 30 .084
Kelas Kontrol .158 30 .055 .931 30 .052a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Hipotesis yang digunakan adalah:
H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
Hl : Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal
Dengan taraf kepercayaan 95%, sehingga dalam
pengujiannya kriteria yang digunakan adalah jika probabilitas atau
Sig. > 0,05 maka terima H0. Dari tabel perhitungan program SPSS
17.0 for Windows di atas diperoleh Sig. kelas yang diberi model
pembelajaran langsung dalam uji Kolmogorov-Smirnova adalah 0,55
95
dan uji Shapiro-Wilk adalah 0,52. Berdasarkan kriteria yang dipakai
maka 0,55 > 0,05 dan 0,52 > 0,05. Pada kelas yang diberi model
pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher
here dalam uji Kolmogorov-Smirnova adalah 0,200 dan uji Shapiro-
Wilk adalah 0,084. Berdasarkan kriteria yang dipakai maka 0,200 >
0,05 dan 0,084 > 0,05. Jadi keputusannya terima H0, artinya sampel
berasal dari populasi berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data nilai pretes
kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai variansi yang sama
(hmogen) atau tidak. Perhitungan uji ini menggunakan program
SPSS 17.0 for Windows dengan uji Levene Statistics. Berdasarkan
hasil perhitungan program SPSS 17.0 for Windows diperoleh hasil
sebagai berikut.
Tabel 4.4
Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretes
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Pretes Based on Mean 1.456 1 58 .233
Based on Median .877 1 58 .353
Based on Median and
with adjusted df
.877 1 57.654 .353
Based on trimmed mean 1.436 1 58 .236
96
Hipotesis yang digunakan adalah:
H0 : Tidak ada perbedaan variansi antara nilai pretes kelas kontrol
dan eksperimen.
H1 : Ada perbedaan variansi antara nilai pretes kelas kontrol dan
eksperimen.
Cara menafsirkannya adalah jika nilai Sig. Levene Statistic >
0,05 maka dikatakan bahwa variansi data adalah homogen. Dari
tabel di atas diperoleh nilai probabilitas atau Sig. adalah 0,233.
Berdasarkan kriteria yang digunakan maka 0,233 > 0,05. Jadi
keputusannya terima H0, artinya tidak ada perbedaan variansi antara
nilai pretes kelas kelas eksperimen dan kelas kontrol, atau dengan
kata lain ragam kedua populasi sama.
Setelah diperoleh data uji normalitas dan data uji
homogenitas, dapat disimpulkan bahwa data nilai pretes berdistribusi
normal dan homogen. Oleh sebab itu, di bawah ini akan disajikan
data nilai pretes untuk uji t dua sampel bebas karena telah memenuhi
uji prasyarat analisis.
c. Uji t Dua Sampel Bebas (Kesamaan Kemampuan Awal)
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua populasi
mempunyai kemampuan awal yang sama atau tidak. Perhitungan uji
ini menggunakan program SPSS 17.0 for Windows. Berdasarkan
hasil perhitungan program SPSS 17.0 for Windows diperoleh hasil
97
sebagai berikut.
Tabel 4.5
Hasil Uji t Sampel Bebas Nilai Pretes
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference Lower Upper
Pretes Equal variances
assumed
1.456 .233 .140 58 .889 .167 1.187 -2.210 2.543
Equal variances
not assumed
.140 56.770 .889 .167 1.187 -2.211 2.544
Hipotesis yang digunakan adalah:
H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai
pretes kelas kontrol dan eksperimen.
H1 : Ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai pretes
kelas kontrol dan eksperimen.
Kriteria pengambilan keputusan adalah jika thitung ≤
−t(1−α
2 ),(n1+n2−2) atau thitung ≥ t(1−α2 ),(n1+n2−2) keputusannya tolak H0, tapi
jika −t(1−α
2 ),(n1+n2−2) < thitung < t(1−α2 ),(n1+n2−2) maka terima H0.
Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh thitung = 0,140 dan nilai sig.
98
= 0,233. Sedangkan ttabel untuk 1−α2 = 0,975 dan derajat bebas 58
adalah 2,000. Karena −t(1−
α2 ),(n1+n2−2) < thitung < t(1−
α2 ),(n1+n2−2) yaitu -
2,000 < 0,140 < 2,000, maka keputusannya H0 diterima. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata yang
signifikan antara nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Artinya berdasarkan hasil uji hipotesis, antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol sebelum diberi perlakuan memiliki kemampuan awal
yang relatif sama.
2. Analisis Akhir
Analisis akhir ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh hasil belajar matematika siswa antara siswa yang diberi model
pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here
dan hasil belajar matematika siswa tanpa diberi model pembelajaran
reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here pada pokok
bahasan dimensi dua kelas X semester genap SMK PGRI 2 Tuban tahun
pelajaran 2014/2015. Data yang digunakan adalah data nilai postes pada
pokok bahasan dimensi dua. Seperti pada analisis awal, analisis akhir ini
juga menggunakan uji t dua sampel bebas, namun sebelum melakukan uji
t dua sampel bebas maka harus dilakukan uji prasyarat analisis dengan
melakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Berikut ini disajikan hasil
analisis data akhir.
99
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah sampel
berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Perhitungan uji
ini menggunakan program SPSS 17.0 for Windows. Berdasarkan
hasil perhitungan program SPSS 17.0 for Windows diperoleh hasil
sebagai berikut.
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Nilai Postes
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pretes Kelas Eksperimen .123 30 .200* .939 30 .084
Kelas Kontrol .149 30 .086 .959 30 .288
Hipotesis yang digunakan adalah:
H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
Hl : Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal
Dengan taraf kepercayaan 95%, sehingga dalam
pengujiannya kriteria yang digunakan adalah jika probabilitas atau
Sig. > 0,05 maka terima H0. Dari tabel perhitungan program SPSS
17.0 for Windows di atas diperoleh Sig. kelas yang diberi model
pembelajaran langsung dalam uji Kolmogorov-Smirnova adalah 0,86
dan uji Shapiro-Wilk adalah 0,288. Berdasarkan kriteria yang
dipakai maka 0,86 > 0,05 dan 0,288 > 0,05. Pada kelas yang diberi
100
model pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a
teacher here dalam uji Kolmogorov-Smirnova adalah 0,200 dan uji
Shapiro-Wilk adalah 0,084. Berdasarkan kriteria yang dipakai maka
0,200 > 0,05 dan 0,084 > 0,05. Jadi keputusannya terima H0, artinya
sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data
nilai postes mempunyai variansi yang sama (homogen) atau tidak.
Perhitungan uji ini menggunakan program SPSS 17.0 for Windows
dengan uji Lavene Statistic. Berdasarkan hasil perhitungan program
SPSS 17.0 for Windows diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.7
Hasil Uji Homogenitas Nilai Postes
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Pretes Based on Mean .455 1 58 .503
Based on Median .426 1 58 .517
Based on Median and
with adjusted df
.426 1 57.145 .517
Based on trimmed mean .519 1 58 .474
Hipotesis yang digunakan adalah:
H0 : Tidak ada perbedaan variansi antara nilai postes kelas kontrol
dan eksperimen.
101
H1 : Ada perbedaan variansi antara nilai postes kelas kontrol dan
eksperimen.
Cara menafsirkannya adalah jika nilai Sig. Levene Statistic >
0,05 maka dikatakan bahwa variansi data adalah homogen. Dari
tabel di atas diperoleh nilai probabilitas atau Sig. adalah 0,503.
Berdasarkan kriteria yang digunakan maka 0,503 > 0,05. Jadi
keputusannya terima H0, artinya tidak ada perbedaan variansi antara
postes kelas yang diberi model pembelajaran reverse jigsaw dengan
strategi everyone is a teacher here dan kelas tanpa diberi model
pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher
here atau dengan kata lain ragam kedua populasi sama.
Setelah diperoleh data uji normalitas dan data uji
homogenitas, dapat disimpulkan bahwa data nilai postes
berdistribusi normal dan homogen. Oleh sebab itu, di bawah ini akan
disajikan data postes untuk uji t dua sampel bebas karena telah
memenuhi uji prasyarat analisis.
c. Uji t Dua Sampel Bebas (Uji Hipotesis)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
yang signifikan antara hasil belajar matematika siswa yang diberi
model pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a
teacher here dan hasil belajar matematika siswa tanpa diberi antara
dikatakan sepadan atau tidak maka dilakukan uji t dengan
102
menggunakan program SPSS 17.0 for Windows. Berdasarkan hasil
perhitungan program SPSS 17.0 for Windows diperoleh hasil
sebagai berikut.
Tabel 4.8
Hasil Uji t Sampel Bebas Nilai Postes
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference Lower Upper
Postes Equal variances
assumed
.455 .503 3.209 58 .002 3.833 1.195 1.442 6.225
Equal variances
not assumed
3.209 56.592 .002 3.833 1.195 1.441 6.226
Hipotesis yang digunakan adalah:
H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai
postes kelas kontrol dan eksperimen.
H1 : Ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai postes
kelas kontrol dan eksperimen.
Kriteria pengambilan keputusan adalah jika thitung ≤
−t(1−α
2 ),(n1+n2−2) atau thitung ≥ t(1−α2 ),(n1+n2−2) keputusannya tolak H0, tapi
jika −t(1−α
2 ),(n1+n2−2) < thitung < t(1−α2 ),(n1+n2−2) maka terima H0.
103
Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh thitung = 3,209 dan nilai sig.
= 0,503. Sedangkan ttabel untuk 1−α2 = 0,975 dan derajat bebas 58
adalah 2,000. Karena thitung ≥ t(1−α2 ),(n1+n2−2) yaitu 3,209 > 2,000, maka
keputusannya tolak H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan rata - rata yang signifikan hasil belajar matematika siswa
antara siswa yang diberi model pembelajaran reverse jigsaw dengan
strategi everyone is a teacher here dan hasil belajar matematika
siswa tanpa diberi model pembelajaran reverse jigsaw dengan
strategi everyone is a teacher here pada pokok bahasan dimensi dua
kelas X semester genap SMK PGRI 2 Tuban tahun pelajaran
2014/2015. Artinya ada pengaruh model pembelajaran reverse
jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here terhadap hasil
belajar matematika siswa pada pokok bahasan dimensi dua kelas X
SMK PGRI 2 Tuban semester genap tahun pelajaran 2014/2015.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis awal yang telah dilakukan pada data nilai
pretes, kelas X AK 1 sebagai kelas eksperimen dan X AK 2 sebagai kelas
kontrol diketahui bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Akhir
analisa awal terbukti bahwa kedua sampel memiliki kemampuan yang sama.
Hasil analisis akhir penelitian ini, ada perbedaan rata - rata yang
signifikan hasil belajar matematika siswa antara siswa yang diberi model
104
pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here dan
hasil belajar matematika siswa tanpa diberi model pembelajaran reverse
jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here. Perbedaan tersebut karena
adanya perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu dengan
diberikan model pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a
teacher here. Sedangkan variabel yang lain seperti guru, materi, soal, dan
lainnya relatif sama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model
pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa. Dengan kata lain dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran reverse jigsaw dengan
strategi everyone is a teacher here terhadap hasil belajar matematika siswa
pada pokok bahasan dimensi dua kelas X SMK PGRI 2 Tuban semester
genap tahun pelajaran 2014/2015.
Hal tersebut terbukti dengan adanya perbedaan rata-rata hasil tes
belajar siswa setelah diberi perlakuan antara kelas yang diberi model
pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here dan
kelas yang tanpa diberi model pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi
everyone is a teacher here. Pada kelas yang diberi model pembelajaran
reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here memiliki rata-rata
yang lebih tinggi yaitu 85,50, sedangkan pada kelas yang tanpa diberi model
pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here
memiliki rata-rata 75,20 dengan selisih 10,30.
105
106
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X semester genap kelas X SMK
PGRI 2 Tuban pada pokok bahasan dimensi dua. Hal tersebut ditinjau dari
adanya perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas yang diberi model
pembelajaran reverse jigsaw dengan strategi everyone is a teacher here dan
kelas yang tanpa diberi pembelajaran model pembelajaran reverse jigsaw
dengan strategi everyone is a teacher here. Perbedaan rata-rata yang
signifikan tersebut dilihat dari uji t nilai postes dengan perolehan thitung =
3,209 pada taraf signifikan 0,05 dan dilihat ttabel = 2,000, sehingga thitung > ttabel.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ada beberapa saran yang dikemukakan
oeleh peneliti, yaitu:
1. Bagi Guru
a. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan
pembelajaran matematika dan mengembangkan atau
menyempurnakan pembelajaran matematika dengan menggunakan
model, dan media yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.105
107
b. Dapat meningkatkan kreativitas guru dalam memilih media
pembelajaran yang lebih tepat sehingga proses belajar mengajar
matematika lebih menarik dan menyenangkan siswa.
2. Bagi Siswa
a. Dapat meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa dalam kegiatan
belajar-mengajar.
b. Dapat memberikan pengalaman baru sehingga kegiatan belajar
mengajar matematika menjadi lebih menyenangkan.
c. Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga mampu
meningkatkan hasil belajar.
3. Bagi Sekolah
Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan proses
pembelajaran di sekolah.
4. Bagi Peneliti
a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang strategi
pembelajaran matematika yang lebih efektif dan menyenangkan.
b. Dapat memberikan informasi bagi peneliti sebagai calon pendidik
agar dapat menggunakan model pembelajaran yang tepat dalam
mengajar matematika.