bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 deskripsi...

25
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Berdasarkan hasil olahan data penulis maka beberapa informasi yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut : 1. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian yang dijadikan penulis sebagai tempat penelitian terdiri dari 3 lokasi yaitu Bandar Udara Djalaludin Gorontalo, Hotel Melati Gorontalo, dan Hotel Oasis Gorontalo. Bandar Udara Djalaludin terletak di Jln. Satria / angkasa No.274 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo, jarak tempuh dari Bandar Udara Djalaludin menuju pusat kota berjarak ± 45 menit Bandar Udara Djalaludin Gorontalo melayani 3 maskapai penerbangan yaitu, Garuda Indonesia dengan rute Gorontalo-Makassar- Jakarta (pulang pergi) dengan menggunakan pesawat boeing 737-800 NG setiap hari. Lion Air dengan rute Gorontalo-Makassar-Jakarta (pulang pergi) dengan menggunakan pesawat boeing 737-900 ER setiap hari. Sriwijaya Air dengan rute Gorontalo-Makassar-Jakarta (pulang pergi) dengan menggunkan pesawat boeing 737- 400 atau 737 200 setiap harinya. Gorontalo merupakan destinasi wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan baik yang nusantara maupun mancanegara, wisatawan-wisatawan yang datang ke Gorontalo disediakan hotel-hotel yang khusunya untuk wisatawan mancanegara seperti Hotel Melati dan Hotel Oasis.

Upload: doanlien

Post on 03-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Berdasarkan hasil olahan data penulis maka beberapa informasi yang dapat

disampaikan adalah sebagai berikut :

1. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian yang dijadikan penulis sebagai tempat penelitian

terdiri dari 3 lokasi yaitu Bandar Udara Djalaludin Gorontalo, Hotel Melati

Gorontalo, dan Hotel Oasis Gorontalo.

Bandar Udara Djalaludin terletak di Jln. Satria / angkasa No.274 Kecamatan

Tibawa Kabupaten Gorontalo, jarak tempuh dari Bandar Udara Djalaludin menuju

pusat kota berjarak ± 45 menit Bandar Udara Djalaludin Gorontalo melayani 3

maskapai penerbangan yaitu, Garuda Indonesia dengan rute Gorontalo-Makassar-

Jakarta (pulang pergi) dengan menggunakan pesawat boeing 737-800 NG setiap hari.

Lion Air dengan rute Gorontalo-Makassar-Jakarta (pulang pergi) dengan

menggunakan pesawat boeing 737-900 ER setiap hari. Sriwijaya Air dengan rute

Gorontalo-Makassar-Jakarta (pulang pergi) dengan menggunkan pesawat boeing 737-

400 atau 737 200 setiap harinya.

Gorontalo merupakan destinasi wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan

baik yang nusantara maupun mancanegara, wisatawan-wisatawan yang datang ke

Gorontalo disediakan hotel-hotel yang khusunya untuk wisatawan mancanegara

seperti Hotel Melati dan Hotel Oasis.

2

Adapun fasilitas akomodasi yang terdapat di provinsi Gorontalo sudah cukup

banyak walaupun msih didominasi oleh hotel-hotel kecil. Hotel-hotel kecil yang

banyak menjadi tempat menginap dari wisatawan mancanegara antara lain adalah

Hotel New Melati dan Hotel Oasis.

Hotel New Melati berlokasi di jalan Wolter Monginsidi No. 5 Gorontalo,

berjarak ± 100 km dari Bandara Djalaudin Gorontalo, sementara Hotel Oasis

berlokasi di jalan Agusalim Kota Gorontalo berjarak ± 75 km dari Bandara

Djalaludin. Kedua hotel ini berlokasi di aera kota Gorontalo sehingga sangat mudah

untuk dijangkau, Kedua hotel ini menawarkan konsep paket wisata yang sama

terhadap wisatawan mancanegara yaitu paket diving baik di Taman Laut Olele,

Gorontalo maupun di Pulau Togean-Sulawesi Tengah. Oleh sebab itulah hotel ini

banyak dipilih oleh wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Gorontalo.

Selain Bandara Djalaludin, kedua hotel inilah yang menjadi tempat/lokasi

penyebaran kuisioner oleh peneliti untuk mendapatkan data-data wisatawan

mancanegara sementara data wisatawan nusantara hanya terfokus pada Bandara

Djalaludin saja.

2. Letak Geografis

Gorontalo secara Geografis Provinsi ke 32 di Indonesia ini mempunyai

ketinggian dari permukaan laut antara 0 - 2.400 m dengan jumlah pulau-pulau kecil

yang teridentifikasi sampai saat ini sebanyak 67 buah. Secara geografis Provinsi

3

Gorontalo berada pada posisi 0’19’ – 1’15’ Lintang Utara dan 121’23’ – 123’43’

Bujur timur.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2000

tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo, batas wilayah Provinsi Gorontalo adalah

sebagai berikut:

1. Utara: Laut Sulawesi

2. Timur: Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Bolaang

Mongondow Selatan, Provinsi Sulawesi Utara

3. Selatan: Teluk Tomini

4. Barat: Kabupaten Parigi Moutong dan Buol, Provinsi Sulawesi

Tengah.

Gambar 4.1

Peta Wilayah Provinsi Gorontalo

4

3. Topografi

Tipe permukaan tanah atau topografi dari Provinsi Gorontolo ini sebagian

besar adalah perbukitan. Dengan tipe dataran yang berbukit, maka pada pada provinsi

ini banyak didapati gunung-gunung dengan beragam ketinggian. Gunung Tabongo

yang terletak di Kabupaten Boalemo adalah gunung yang tertinggi dengan ketinggian

mencapai 2.100 m dpl, sedangkan gunung yang terendah adalah gunung litu-litu yang

terletak di Kabupaten Gorontalo dengan ketinggian 884 m dpl.

Dengan karaktarestik topografi yang dimiliki Provinsi Gorontalo yang

berbukit dan terdapat banyak gunung, provinsi ini juga banyak dilintasi oleh aliran

sungai. Sungai terpanjang adalah Sungai Paguyaman yang terletak di Kabupaten

Boalemo dengan panjang aliran 99,3 km. Sedangkan sungai yang terpendek adalah

Sungai Bolontio dengan panjang aliran 5,3 km yang terletak di Kabupaten Gorontalo

Utara.

4. Klimatologi

Suhu udara pada suatu daerah atau wilayah dipengaruhi oleh tinggi rendahnya

tempat tersebut dari permukaan laut, selain itu juga jauh dekatnya tempat tersebut

dengan garis lintas khatulistiwa juga mempengaruhi dari suhu udara pada daerah

tersebut. Provinsi Gorontalo letaknya tidak jauh dari garis lintas khatulistiwa

sehingga menjadikan daerah ini mempunyau suhu udara yang cukup panas.

Berdasarkan data pada tahun 2011, pada tahun 2010 suhu udara rata-rata di

Provinsi Gorontalo berkisar antara 24,4 °C – 28,0 °C. Suhu minimum terjadi pada

5

bulan Februari yaitu 23,0 °C. Sedangkan suhu maksimum terjadi di bulan Maret

dengan suhu mencapai 33,9 °C.

Berdasarkan hasil kuisioner yang dibagikan maka dapat diperoleh informasi

yaitu:

4.2 Hasil Penelitian

Adapun data yang diperoleh penulis dalam optimalisasi perolehan data

wisatawan untuk pengembangan pariwisata melalui survei passanger exit survey

antara lain :

4.2.1 Data Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Wisatawan Mancanegara

Tabel 1.1

Data Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara

Provinsi Gorontalo Tahun 2010

No. Kabupaten /

Kota

Wisatawan Jumlah

Domestik Mancanegara

1. Kab. Boalemo 48.580 6 48.586

2. Kab. Gorontalo 45.000 63 45.063

3. Kab. Pohuwato 24.759 - 24.759

4.

Kab. Bone

Bolango

15.765 299 16.046

6

5.

Kab. Gorontalo

Utara

8.651 87 8.738

6. Kota Gorontalo 7.238 - 7.238

Jumlah 149.993 455 150.448

Sumber : Gorontalo Dalam Angka 2011, BPS Provinsi Gorontalo.

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa kunjungan wisatawan

domestik lebih banyak dibandingkan dengan jumlah wisatawan mancanegara.

1. Kabupaten Boalemo

Sektor pariwisata Kabupaten Boalemo masih berkembang dan masih

menyimpan potensi pengembangan yang besar. Daya tarik wisata di Kabupaten

Boalemo terdiri dari : Danau Teratai, Danau Etalase Tabulo, Air Terjun Ayuhulalo,

Sanggar Lembah Delima, Pulau Pasir Putih, Pulau Mohupomba Daa, Pulau

Mohupomba Kiki, Pemukiman Suku Bajo, Pulau Asiangi, Pantai Boalemo Indah, Air

Panas Dulanga, Pulau Dulupi, Taman Agrowisata Puulohungo, Air Terjun Tenilo,

Wisata Tirta Sungai Paguyaman, Taman Laut Pulau Limba, Teluk Leanga, dan Teluk

Bubaa.

Jumlah kunjungan wisatawan nusantara pada tahun 2010 sebanyak 48.586

orang di Kab Boalemo mengalami peningkatan jumlah yang sangat significan

dibandingkan tahun sebelumnya. Dimana peningkatan jumlah wisatawan secara

signifikan terjadi pada bulan Februari, Maret dan April. Peningkatan jumlah

7

wisatawan di Kabupaten Boalemo menunjukan potensi pengembangan sektor

kepariwisataan semakin menjanjikan yang diharapkan mampu menjadi suatu

lapangan usaha bagi masyarakat, tetapi tidak sama halnya dengan jumlah wisatawan

mancanegara pada tahun 2010 hanya sebanyak 6 orang lebih menurun dibandingkan

jumlah pada tahun 2009.

2. Kabupaten Gorontalo

Kabupaten Gorontalo bisa disebut sebagai gerbang pariwisata Provinsi

Gorontalo. Bandar Udara Djalaludin yang terletak di Kecamatan Tibawa Kabupaten

Gorontalo menjadi pintu masuk wisatawan domestik maupun asing yang datang

menggunakan pesawat terbang. Daya tarik wisata di Kabupaten Gorontalo terdiri dari

: Menara Keagungan Limboto, Pentadio Resort, Desa Bongo, Rumah Adat Banthayo

Poboide, Pantai Taula’a.

Jumlah kunjungan wisatawan nusantara pada tahun 2010 sebanyak 45.000

orang sedangkan jumlah wisatawan mancanegara pada tahun 2010 sebanyak 63 orang

sangat sedikit divandingkan dengan jumlah wisatawan nusatara dikarenakan

Hubungan kelembagaan dan kerjasama dalam bidang pariwisata di Kabupaten

Gorontalo dinaungi oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan, Komunikasi dan Informatika.

Kerjasama Dinas Parbudkominfo Kabupaten Gorontalo dengan berbagai dinas dalam

satuan SKPD di Kabupaten Gorontalo ataupun lembaga pemerintah maupun non-

pemerintah lainnya yang berhubungan dengan sektor pariwisata dilaksanakan sesuai

dengan tupoksi. Asosiasi maupaun organisasi pelaku pariwisata di luar dari Dinas

8

Pemerintah di Kabupaten Gorontalo belum terbentuk. Sehingga pengembangan

pariwisata di kabupaten gorontalo tidak bisa terarah dengan baik.

3. Kabupaten Pohuwato

Kabupaten Pohuwatu memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar.

Hal tersebut tidak terlepas dari faktanya bahwa Kabupaten Pohuwato adalah salah

satu Kabupaten/Kota yang terluas di Provinsi Gorontalo, yaitu luasnya mencapai

4.291,81 km². Luas wilayah yang luas bisa menjadi modal bagi pengembangan

pariwisata, akan tetapi sumber daya alam yang dimiliki bukan hanya faktor penentu

bagi berkembangnya pariwisata suatu daerah, tetapi harus dipadukan dengan dengan

kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki oleh daerah tersebut dalam

melakukan perencanaan, pengelolaan dan juga memasarkan kepariwisataanya.

Kabupaten Pohuwato memiliki potensi pasar yang baik dan strategis, hal

tersebut disebabkan letak geografis dari Kabupaten Pohuwato itu sendiri yang berada

pada lokasi yang strategis, selain dilewati oleh pelayaran dagang, juga pelayaran

pesiar. Daya tarik di Kabupaten Pohuwato terdiri dari: Pantai Libuo, Pantai Tanjung

Maleo, Pantai Tanjung Bajo, Pantai Pohon Cinta, Pantai Bulili, Pantai Nyiur Indah,

Pulau Lahe, Cagar Alam Panua, Desa Torosiaje dan Mesjid Keramat Wanggarase.

Jumlah Kunjungan wisatawan nusantara pada tahun 2010 sebanyak 24.759

orang tetapi tidak sama halnya dengan jumlah wisatawan mancanegara yang tidak ada

sama sekali. Secara keseluruhan jumlah daya tarik wisata yang terdapat di Kabupaten

Pohuwato pada tahun 2010 berjumlah sebanyak 18 daya tarik wisata yang terdiri dari

16 daya tarik wisata alam, 1 daya tarik wisata budaya, dan 1 daya tarik wisata buatan.

9

Kegiatan pemasaran di Kabupaten Pohuwato menghadapi permasalahan yang

samadengan daerah-daerah lainnya di Indonesia, beberapa permasalahan yang ada

yaitu terbatasnya data informasi destinasi pariwisata, minimnya aktifitas pemasaran

pariwisata, terbatasnya sumber daya manusia pemasaran, dan terbatasnya kerjasama

pemasaran.

Sebagian besar daya tarik wisata di Kabupaten Pohuwato belum dikelola

dengan baik dan optimal. Dalam pengembangan pariwisata diperlukan perencanaan

yang matang dan menyeluruh baik dari segi pengelolaan maupun pemasaran. Selain

itu kondisi aksesibilatas di Kabupaten Pohuwato belum secara umum baik, khususnya

aksesibilitas menuju ke daya tarik wisata yang pada umumnya belum adanya

pengerasan atau pengaspalan. Salah satu penyebab kondisi daya tarik wisata di

Kabupaten Pohuwato yang belum dikelola secara maksimal dikarenakan Kab.

Pohuwato termasuk daerah otonom yang baru ditetapkan pada tahun 2003, bagi

daerah yang relatif baru tentu saja memerlukan waktu untuk mengembangkan potensi

pariwisata yang dimilikinya.

4. Kabupaten Bone Bolango

Kabupaten Bone Bolango memiliki daya tarik wisata yang berpontensi yang

dikelompokan menjadi 3 (tiga) kelompok yang meliputi daya tarik wisata alam,

wisata alam bahari dan wisata budaya. Daya tarik di Kabupaten Bone Bolango terdiri

dari: Pemandian Air Panas Lombongo, Dnanu Perintis, Bendungan Tapa, Puncak

Meranti, Air Terjun Taluda’a, Pantai dan Air Terjun Molotabu, Taman Laut Olele,

Pantai Botutonu’o, dan Taman Makam Pahlawan Nani Wartabone.

10

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan, pariwisata dan

komunikasi Kabupaten Bone Bolango, 2011, terjadinya penurunan jumlah wisatawan

yang sangat signifikan. Hal ini dapat terlihat pada tabel berikut ini :

Table

Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Bone Bolango

Tahun Wisatawan

Nusantara

Wisatawan

Mancanegara

Jumlah

2004 20.094 5 20.099

2005 23.142 4 23.146

2006 21.002 2 21.004

2007 28.395 5 28.400

2008 20.000 10 20.010

2009 1.750 20 1.770

2010 3.562 3.562

Sumber : RIPPDA Kab Bone Bolango,2011

Sektor pariwisata, sampai dengan saat ini masih rendah kontribusinya terhadap

PAD Kabupaten Bone Bolano. Dalam konteks PDRB, kontribusi perdagangan, hotel

dan restoran hanya mencapai 13% dari total PDRB senilai Rp 849.262.000.000

(2010).Sedangkan potensi penerimaan sektor pariwisata secara riil belum terlihat

kontribusinya secara jelas. Namun didasarkan pada asumsi pengeluaran setiap

wisatawan Rp 50.000 di luar biaya restribusi maka sumbangan kegiatan pariwisata

terhadap perekonomian masyarakat pada tahun 2012 adalah sebesar 64.800.000.000

rupiah (RIPPDA Kabupaten Bone Bolango,2011).

Kabupaten Bone Bolango memiliki Infrastruktur berupa jalan raya dapat

dikatakan dalam kondisi baik, namun jalan penghubung antara lokasi daya tarik

wisata dengan jalan raya di berapa lokasi daya tarik dalam kondisi yang kurang

baik.Meskipun secara umum aksesibilitas dapat dikatakan sudah memadai, sarana

11

wisata berupa sarana akomodasi, Kabupaten Bone Bolango masih mengandalkan

sarana akomodasi yang tersedia di Kota Gorontalo. Hal ini juga berlaku untuk sarana

wisata berupa Biro Perjalanan Wisata.

5. Kabupaten Gorontalo Utara

Kabupaten Gorontalo utara mempunyai beberapa daya tarik wisata unggulan

yang sering dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Daya

tarik wisata Kabupaten Gorontalo Utara berupa daya tarik wisata sejarah, daya tarik

wisata alam dan rekreasi.

Daya tarik wisata Kabupaten Gorontalo Utara antara lain terdiri dari : Benteng

Orange, Ota Jin, Air Terjun Bondula, Pulau Saronde, Pulau Raja dan Popaya, dan

Pulau Minanga.

Dilihat dari data kunjungan pada tahun 2010, Kabupaten Gorontalo Utara

menempati urutan kedua terbawah dalam hal kunjungan wisatawan di seluruh

Provinsi Gorontalo. Jumlah wisatawan pada tahun 2010 yang mengunjungi Kab.

Gorontalo Utara untuk mancanegara sebanyak 87 dan domestik sebanyak 8.651.

Data tersebut memperlihatkan bahwa diperlukannya suatu upaya pemasaran

yang sesuai dan terintegrasi dalam perencanaan pengembangan pariwisata secara

keseluruhan guna bisa mendatangkan atau menumbuhkan minat wisatawan ataupun

calon wisatawan. Sektor Pariwisata belum menjadi salah satu sektor yang

berkontribusi secara signifikan terhadap Ekonomi PDRB Kabupaten Gorontalo Utara.

Sektor Pariwisata yang termasuk ke dalam sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

memberikan PDRC 56.452 (juta rupiah) atau 11,93% dari total PDRB. Sedangkan

12

untuk sektor Jasa, memberikan kontribusi 25.283 (juta rupiah) atau 5,34% dari

keseluruhan total pendapatan daerah.

6. Kota Gorontalo

Kota Gorontalo sebagai ibu kota dan pintu gerbang Provinsi Gorontalo, kota

memiliki luas wilayah 64,79 km² (0,53% dari luas Provinsi Gorontalo) dan

berpenduduk sebanyak 179.991 jiwa (berdasarkan data SP 2010) dengan tingkat

kepadatan penduduk 2.778 jiwa/km². Daya tarik wisata yang ditawarkan meliputi :

Taman Nani Wartabone, Telapak Kaki Lahilote, Kolam Renang Lahilote, Rumah

Adat Dulohupa, Pantai Indah Pohe, Tangga Dua Ribu, Pemandian Bak Potanga,

Makam Du Panggola, dan Benteng Otanaha.

Sebagai ibukota provinsi, Kota Gorontalo memiliki fasilitas wisata yang

terlengkap diantara Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo. Berdasarkan BPS Prov.

Gorontalo Tahun 2011, fasilitas akomodasi yang dimiliki berjumlah 26 hotel dan 7

penginapan. Sedangkan fasilitas makan minum, Kota Gorontalo memiliki 51 fasilitas

penyediaan makan minum. Dalam bidang travel terdapat 23 perusahaan perjalanan 9

sarana hiburan karaoke.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BPS Provinsi Gorontalo 2011, Kota

Gorontalo memiliki kunjungan wisatawan sebanyak 7.238 orang yang merupakan

jumlah terkecil diantara 6 Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo. Namun dari tingkat

huni hotel, Kota Gorontalo memiliki tingkat huni ke dua tertinggi (39.13%) setelah

Kabupaten Pohuwato (42.08%).

13

4.2.2 Gambaran umum tentang Pengembangan Pariwisata Gorontalo dengan

cara melakukan survei passanger exit survey.

Pengembangan sektor pariwisata di Provinsi Gorontalo selain menawarkan

daya tarik keindahan alam dan fasilitas akomodasi yang terus berkembang dari waktu

ke waktu, juga yang tidak kalah pentingnya adalah daya tarik budaya. Termasuk dari

segi bentuk bangunan fisik dengan arsitektur yang masih tetap dipertahankan hingga

kini. Misalnya saja bangunan mesjid yang sudah berusia ratusan tahun silam. Begitu

pun benteng peninggalan penjajahan Belanda. Peninggalan ini dapat menjadi warisan

bagi generasi muda bangsa untuk mengenal sejarah bangsanya. Yang tidak kalah

pentingnya adalah mampu memetik hikmah dari perjuangan para pendahulunya. Saat

ini, banyak generasi muda yang sudah tidak mengenali sejarahnya sendiri.

Industri pariwisata kini merupakan industri penting sebagai penyumbang Gross

Domestic Product (GDP)/ Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu negara

dan bagi daerah, industri ini bisa menjadi penyokong dari Pendapatan Asli Daerah

(PAD). Industri pariwisata mampu memberikan sekitar 10% dari PAD. Hal inilah

yang menyebabkan daerah berlomba-lomba untuk memperkenalkan potensi

pariwisata yang dimilikinya sehingga dapat menarik kunjungan wisata baik lokal

maupun mancanegara. Berkembangnya sektor pariwisata akan membawa dampak

yang cukup besar pada industri-industri yang terkait seperti hotel, rumah makan, biro

travel dan UKM-UKM di daerah-daerah kunjungan wisata karena dapat

memproduksi dan menjual barang-barang cenderamata serta membuka lapangan kerja

yang dapat mengurangi pengangguran daerah.

14

Minimnya Sumber Daya Manusia di bidang Pariwisata secara otomatis dapat

mempengaruhi perkembangan dan daya tarik wisata Provinsi Gorontalo khususnya

dalam hal pengelolaan aset-aset pariwisata daerah dan potensi Sumber Daya Manusia,

sementara itu potensi pariwisata sangat produktif bila ditata dan dikembangkan secara

terencana dan terpadu dengan perencanaan pembangunan daerah Gorontalo secara

keseluruhan. Minimnya sumber daya manusia berpengaruh pada ide dan gagasan

untuk mengembangkan pariwisata secara holistik termasuk menyiapkan sarana dan

prasarana yang nantinya akan memiliki nilai strategis terhadap perkembangan

pariwisata di Gorontalo.

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan pariwisata di

Gorontalo antara lain yaitu : Pembangunan Infrastruktur, kemajuan teknologi,

keterbukaan destinasi, Selain faktor-faktor tersebut pengembangan sektor pariwisata

di daerah Gorontalo membutuhkan lebih banyak promosi atau peningkatan kualitas

informasi pariwisata. Selain dukungan lembaga promosi, brosur, situs, promosi ke

luar negeri, dan fam trips, fasilitas pariwisata termasuk infrastruktur merupakan

faktor pendukung untuk meningkatkan pariwisata di daerah yang dapat memberikan

kontribusi signifikan kepada pertumbuhan ekonomi. Rendahnya jumlah kunjungan

wisatawan ke Provinsi Gorontalo menjadikan sektor pariwisata masih membutuhkan

dukungan dari sektor-sektor lainnya.

Pemerintah khususnya Dinas Pariwisata Daerah di seluruh Gorontalo juga harus

berperan dalam pengembangan pariwisata. Selain lebih banyak berkonsultasi dengan

sektor swasta sebelum merumuskan kebijakan baru, pemerintah juga perlu

15

membangun kemitraan dengan sektor swasta, meningkatkan keamanan di jalan dan

pelayanan kesehatan, serta berbagai hal pendukung pariwisata.

Pemerintah Gorontalo perlu melakukan strategi yang dapat mengembangkan

daerah Gorontalo menjadi daerah tujuan wisata. Selain itu juga diperlukan adanya

kemudahan dalam perijinan dan fasilitas-fasilitas yang menguntungkan untuk

mendorong investor masuk ke Gorontalo. Dengan dukungan dari masyarakat dan

kebijakan pembangunan pariwisata yang tepat oleh Pemerintah Daerah Gorontalo

akan mempercepat proses perkembangan pariwisata. Salah satu elemen penting

dalam perkembangan pariwisata pada satu daerah adalah pelayanan yang dapat

diberikan kepada para wisatawan, salah satunya dengan ketersedian saran dan

prasarana wisata. Kesedian usaha wisata seperti akomodasi dan rumah makan bisa

menjadi pendorong bagi kemajuan pariwisata di daerah.

Provinsi Gorontalo secara bertahap terus meningkatkan pelayanan yang

diberikan kepada wisatawan atau calon wisatawan, hal tersebut bisa dilihat dengan

adanya peningkatan dan penambahan sarana akomodasi dan rumah makan disetiap

tahunnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian passasi Bandar Udara Djalaludin

dan dengan Pimpinan Melati Hotel di peroleh hasil bahwa, jumlah kunjungan

wisatawan lebih banyak di dominasi oleh wisatawan nusantara di bandingkan dengan

wisatawan mancanegara. Gorontalo hanya di pergunakan sebagai tempat transit bagi

wisatawan Mancanegara yang hanya ingin berkunjung ke daerah lain seperti

:Sulawesi tengah (Togean Island ). Sedangkan wisatawan nusantara sebagian besar

16

mengunjungi Gorontalo hanya untuk mengunjungi keluarga yang sudah menetap

tinggal di Gorontalo dan sebagian juga wisatawan nusantara mengunjungi Gorontalo

dalam rangka MICE atau event-event baik yang berhubungan dengan pariwisata

ataupun pertanian contoh : HPS, pestival Karawo, Konfrensi Jagung dll.

Tehnik pengumpulan data selanjutnya yaitu melalui pengamatan langsung

dilapangan dan pembagian kuisioner dalam hal ini disebarkan khusunya di Hotel

Melati yang lebih difokuskan pada wisatawan mancanegara. Dari 50 buah kuisioner

yang dibagikan didapatkan hasil jumlah:

wisatawan mancanegara yang datang ke Gorontalo lebih banyak didominasi

oleh wisatawan perempuan dibandingkan dengan wisatawan laki-laki jumlah

wisatawan perempuan 80% lebih banyak dibandingkan dengan wisatawan laki-laki.

Rata-rata wisatawan mancanegara berumur 19-25 tahun dan 26-45 tahun yang

berasal dari berbagai negara namun lebih didominasi dari negara Belanda dan

Prancis.

Wisatawan mancanegara berasal dari berbagai macam profesi yang berasal dari

dunia Entertainment, ada yang berprofesi sebagai mahasiswa bahkan ada juga yang

berprofesi sebagai pengusaha.

Pendapatan rata-rata pertahun oleh wisatawan mancaegara berbeda-beda ini

dibedakan dari profesi setiap wisatawan yang datang ke Gorontalo juga berasal dari

profesi yang berbeda-beda ada yang berpendapatan $ 2500 bahkan ada juga yang

berpendapatan >$ 15000.

17

Pintu masuk utama di Indonesia terdapat dibeberapa daerah di Indonesia

contoh : Soekarno Hatta ( Jakarta ), Ngurah Rai ( Bali ), Sekupang ( Batam) namun

wisatawan lebih banyak memilih menggunakan pintu masuk melalui Soekarno Hatta

Jakarta sehingga lebih mudah mencapai daerah Gorontalo yang menjadi tempat yang

dituju oleh wisatawan.

Wisatawan rata-rata berkunjung ke Gorontalo sudah 2-3 kali namun ada juga

yang baru pertama kali datang ke Gorontalo meraka menghabiskan waktu di

Indonesia dalam satu perjalan yaitu sebanyak 14 Hari atau kurang lebih dua minggu

dan di Gorontalo mereka hanya menghabiskan waktu 3 hari dalam satu perjalan.

Wisatawan mancanegara yang datang ke Gorontalo memiliki tujuan yang

berbeda-beda ada yang hanya semata-mata Liburan, ada juga yang hanya dalam

urusan Bisnis namun ada juga yang hanya dalam urusan Olahraga dan ada juga yang

hanya datang untuk berkunjung ke rumah teman/kerabat, mereka melakukan

perjalanan bersama teman, keluarga namun ada juga yang hanya datang sendiri.

Wisatawan datang mengunjungi Gorontalo sebagian besar lebih memilih tidak

menggunakan paket tour sehingga mereka bisa mengatur sendiri pengeluaran baik

yang penting dan juga yang tidak penting dibandingkan dengan menggunakan paket

tour.

Total pengeluaran selama mereka tinggal di Gorontalo khususnya wisatawan

mancanegara beebeda-beda ada yang mencapai 1-3 juta Rupiah namun ada juga yang

hanya memerlukan biaya < 1 juta rupiah selam tinggal di Gorontalo wisatawan

mancanegara yang hanya ingin berkunjung ke sulawesi tengah yaitu ke Togean Island

18

lebih memilih menggunakan akomodasi yang berjenis Melati dibandingkan

menggunakan hotel-hotel berbintang.

Wisatawan mancanegara sebelum menggunjungi Togean Island yang berada di

Sulawesi Tengah mereka lebih banyak memilih Gorontalo menjadi tempat utama

yang dijadikan tempata tujuan sebelum mereka sampai di tujuan terakhir yang mereka

tuju yaitu Togean Island.

Wisatawan memiliki banyak persepsi/pendapat tentang kepentingan spesifik

Gorontalo mereka mengatakan Gorontalo memiliki potensi yang sangat baik untuk

dikembangkan seperti keindahan alam laut, pemandangan dan iklim yang sangat

bagus yang harus dikembangkan namun sebagian wisatawan mancanegara memilih

Gorontalo hanya sebagai cara cepat unntuk mencapai lokasi/jarak yang mereka tuju

yaitu ke Togean Island, Sulawesi Tengah. Berdasarkan pengalaman mereka hal-hal

yang paling mereka sukai tentang obyek wisata di Gorontalo yaitu atraksi alam dan

dipandu oleh pemandu wisata namun ada juga yang memilih seimbang antara atraksi

wisata yang tenang dan juga atraksi wisata yang bising.

Hal-hal yang paling disukai oleh wisatawan mancanegara berdasarkan

pengalaman mereka datang ke Gorontalo tentang fasilitas obyek wisatanya yaitu

akomodasi yang sederhana dan murah, harga dan kualitas makanan yang seimbang

dan yang paling disukai oleh wisatawan mancanegara yaitu transportasi tradisional.

Mereka mendapatkan informasi tentang Gorontalo rata-rata berasal dari media

Internet dan juga media brosur yang dibuat oleh travel-travel yang sudah ada

kerjasama dengan travel-travel yang berada di luar negeri.

19

Harapan yang diinginkan oleh wisatawan mancanegara yang datang berkunjung

ke Gorontalo adalah lebih mementingkan kualitas daya tarik, kualitas fasilitasnya,

ketersediaan saran informasi sehingga memudahkan mereka yang datang ke

Gorontalo, lebih mementingkan kebersihan lingkungannya, kualitas aksesnya dan

juga kualitas pelayanannya sehingga obyek-obyek wisata Gorontalo lebih bisa terarah

pengembangannya sehinga lebih banyak bisa mendatangkan wisatawan mancanegara

untuk mengunjungi Gorontalo dan menikmati potensi yang dimiliki oleh Gorontalo.

Tehnik pengumpulan data selanjutnya menggunakan kuisioner yang dibagikan

di pintu masuk Gorontalo yaitu Bandar Udara Djalaludin yang hanya difokuskan

pada wisatawan nusantara dengan cara membagikan kuisioner pada setiap wisatawan

yang datang menggunakan pesawat.

Wisatawan nusantara yang datang ke Gorontalo yang menggunakan pesawat

terbang terdiri dari 50% perempuan dan 50% laki-laki yang berusia 19-25 tahun dan

26-45 tahun. Mereka datang dari bebagai macam daerah seperti Makassar, Bandung,

Jakarta, dan jogjakarta.

Wisatawan nusantara berasal dari berbagai macam profesi ada yang berprofesi

sebagai Pengusaha, Mahasiswa, bahkan ada juga yang berprofesi sebagai Tentara

militer dan memiliki rata-rata pendapatan pertahun yang berbeda-beda yakni 1-10

juta rupiah mereka lebih banyak menggunakan Bandar Udara Hasanudin Makassar

sebagai pintu masuk utama untu menuju tempat yan g dituju yaitu Gorontalo.

Wisatawan yang datang rata-rata sudah 2-3 kali datang ke Gorontalo dan

mereka menghabiskan waktu kurang lebih 2 minggu dalam satu perjalanan selama

20

mereka berada di Gorontalo dengan tujuan Liburan, urusan Bisnis, namun lebih

banyak hanya mengunjungi keluarga yang sudah menetap tinggal di Gorontalo,

mereka datang ke Gorontalo dengan keluarga, teman/kerabat bahkan ada juga yang

lebih memilih datang sendiri.

Setiap wisatawan nusantara yang datang ke Gorontalo yang datang bersama

keluarga atau teman memilih tidak menggunakan paket tour karena mereka hanya

datang berkunjung ke keluarga yang sudah menetap tingaldi Gorontalo namun ada

juga wisatawan yang memilih menggunakan paket tour dalam urusan bisnis seperti

akan menghadiri event-event atau konfrensi yang diselenggarakan oleh Gorontalo.

Pengeluaran wistawan nusantara yang datang ke Gorontalo berbeda-beda yakni

terdiri dari 1-3 juta rupiah bahkan ada yang sampai menggunakan anggaran

pengeluaran 6-9 juta rupiah selama tinggal di Gorontalo dan mereka juga

mengguanakan akomodasi yang berpariasi yakni akomodasi dari hotel Melati sampai

dengan Hotel-hotel yang berbintang yang dipilih untuk dijadikan tempat menginap

bagi wisatawan nusantara.

Wisatawan nusantara memilih Gorontalo menjadi tempat utama yang akan

dikunjungi sebelum mereka melanjutkan perjalan mengunjungi tempat-tempat lain

yang diinginkan. Menurut pendapat mereka Gorontalo memiliki potensi kekayaan

keindahan alam yang sangat bagus untuk dikembangkan oleh pihak-pihak yang

terkait dalam hal ini pihak pemerintah maupun dari pihak swasta yang mengelola

obyek-obyek wisata Gorontalo.

21

Wisatawan nusantara mengemukakan pendapat tentang hal-hal yang mereka

sukai berdasarkan pengalaman mereka datang berkunjung ke Gorontalo yaitu mereka

lebih banyak menyukai atraksi wisata alam dibandingkan dengan atraksi wisata

lainnya mereka juga lebih menginginkan atraksi wisata yang tenang dari pada atraksi

wisata yang bising sesai dengan pertimbangan pengalaman mereka yang datang

sudah lebih dari 2 kali untuk mengunjungi Gorontalo.

Hal-hal yang paling mereka sukai berdasarkan pengalaman mereka datang

berkunjung ke Gorontalo yang menyangkut fasilitas obyek wisata di Gorontalo

sebagian memilih menggunakan akomodasi yang sederhana dan murah dan juga ada

yang memilih menggunakan akomodasi yang mewah yang sesuai dengan

kenyamanan mereka selama tinggal namun ada juga yang menggunakan akomodasi

rumah teman/keluarga dan juga mereka lebih memilih menggunakan transportasi

tradisional.

Wisatawan nusantara mengatakan mereka mendapatkan informasi tentang

Gorontalo berasal dari media Internet, Words of Mount, media televisi dan juga

berasal dari brosur-brosur. Harapan wisatawan khususnya wistawan nusantara

terhadap kondisi pariwisata Gorontalo yang harus lebih diperhatikan adalah kualitas

daya tarik yang dimiliki oleh Gorontalo, kualitas fasilitasnya, kualitas pelayanannya,

kebersihan lingkungan setiap obyek-obyek wisaya dan juga kualitas akses untuk

mencapai suatu obyek wisata ini yang harus lebih diperhatikan oleh pihak pemerintah

maupun pihak swasta yang mengelola obyek-obyek wisata sehingga obyek wisata

Gorontalo lebih banyak diminati oleh wisatawan baik yang berasal dari mancangera

22

maupun nusantara dan juga lebih bisa dikenal oleh semua orang apabila

pengembangan pariwisata Gorontalo sudah terarah dengan baik sehingga mereka

akan tetap datang berkunjung kembali ke Gorontalo dalam rencana masa depan yang

akan datang.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara dan penyebaran kuisioner,

penulis dapat menemukan kajian pembahasan yang berkaitan dengan pengoptimalan

data kunjungan wisatawan, preferensi wisatawan, persepsi dan kesan wisatawan

terhadap pengembangan pariwisata gorontalo melalui survei passanger exit survey,

tetapi dalam penelitian ini penulis juga mengalami beberapa kendala dalam hal

pengambilan data seperti pada bagian passasi Bandar Udara Djalaludin penulis susah

mendapatkan data awal tentang jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke

Gorontalo baik yang mancanegara maupun yang nusantara begitu juga dengan Dinas

Priwisata sama halnya kurangnya data yang dimiliki oleh mereka. Pembahasan ini

dapat diuraikan sebagai berikut :

4.3.1 Pengoptimalan data kunjungan wisatawan, preferensi wisatawan,

persepsi/kesan wisatawan untuk pengembangan pariwisata gorontalo

melalui survei passanger exit survey.

Pengembangan pariwisata khusunya Gorontalo masih belum bisa berkembang

dengan baik ini dikarenakan pengembangan pariwisata masih belum bisa terarah yang

seperti kita ketahui saat ini pengembangan pariwisata belum bisa berkembang

23

dikarenakan Gorontalo belum mempunyai sumber data yang akurat yang menyangkut

semua profil wisatawan baik nusantara maupun wisatawan mancanegara. Apabila

sumber data yang dimiliki oleh pemerintah sudah akurat itu akan membuat titik

positif bagi pengembangan kepariwisataan Provinsi Gorontalo pada khususnya.

Semua aktifitas perjalanan sekarang di sebut juga dengan berwisata, seperti

contoh orang yang akan datang ke Gorontalo untuk tujuan Dinas, ataupun Meeting

dan lain sebagainya, pasti juga akan melakukan perjalan ke tempat-tempat wisata

pada umumnya. Pengembangan pariwisata Gorontalo memilki korelasi dengan

passanger exit survey karena pertanyaan-pertanyaan yang dihasilkan oleh sumber

PES sangat penting yang bisa dijadikan sebagai acuan dalam hal ini menyangkut

semua profil wisatawan yang dibutuhkan baik mengenai jumlah kunjungan,

preferensi, dan persepsi setiap wisatawan yang datang berkunjung ke Gorontalo dan

Ini juga bisa menambah nilai positif untuk Provinsi Gorontalo, karena semakin

banyak wisatawan atau businessmen lainnya yang berkunjung ke Gorontalo, ini akan

menambah pendapatan Provinsi Gorontalo khususnya dalam bidang kepariwisataan.

Berdasarkan hasil kuisioner yang telah diisi maka dapat dilihat adanya

perbedaan persepsi wisatawan baik nusantara maupun mancanegara terhadap

pengembangan pariwisata gorontalo. Wisatawan mancanenegara lebih menyukai

wisata yang bersifat alam seperti Taman Laut Olele yang lebih diminati oleh

wisatawan mancanegara karena menyediakan fasilitas diving. Dilihat dari kuisioner

yang dibagikan 60% wisatawan mancanegara memilih berwisata alam dan 40%

menyukai wisata yang bersifat budaya, sejarah, kuliner dan wisata buatan.

24

Wisatawan nusantara terbagi atas dua yaitu wisatawan lokal dan wistawan

domestik yang mana wisatawan domestik datang ke gorontalo hanya dalam rangka

menghadiri kegiatan-kegiata MICE antara lain Konferensi jagung, event-event yang

berupa Festival karawo, dan Festival Saronde, dan juga melakukan kegiatan wisata

seperti: Sight Seeing, Fotografi dan kegiatan studi

wisatawan lokal adalah wisatawan penduduk asli gorontalo yang datang

berkunjung dengan tujuan berwisata dengan mengunjungi obyek-obyek wisata hanya

semata-mata berwisata saja. Wisatawan yang datang ke Gorontalo akan meningkat

bila didukung dengan infrastruktur yang dapat menunjang pembangunan Provinsi

Gorontalo pada umumnya dan juga ketersediaan data yang dimiliki oleh Dinas

Pariwisata belum akurat ini tidak sesuai dengan kondisi lapangan semua orang sangat

sulit medapatkan data yang akurat yang menyangkut tentang bidang pariwisata

khususnya Gorontalo sehingga maka harus perlu dilakukan pendataan yakni dengan

cara menggunakan survei passanger exit survei ( PES ).

Passenger Exit Survei adalah salah satu cara yang dilakukan untuk mendapatkan

data wisatawan yang pasti baik wisatawan nusantara maupun mancanegara dengan

cara menyebarkan kuisioner pertanyaan ke beberapa tempat yang menjadi pintu

masuk bagi wisatawan khususnya pada Bandar Udara Djalaludin Gorontalo untuk

mengtahui berapa jumlah wisatawan yamg datang berkunjung ke Gorontalo, apa

tujuan mereka dan lama tinggalnya.

Kebijakan pembangunan pariwisata diupayakan pengembangan berbagai

komponen kepariwisataan., mengingat sektor pariwisata di masa datang akan menjadi

25

semakin penting untuk menjadi andalan, yaitu sebagai lokomotif perekonomian. Hal

tersebut sejalan dengan prediksi dan analisa World Tourism Organization ( WTO )

yang menegaskan bahwa sektor Pariwisata telah menjadi industri yang prospektif dan

kompetitif di abad 21 ini. Fenomena tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa

kemajuan teknologi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di berbagai wilayah

telah mendorong pertumbuhan yang sangat pesat pada angka mobilitas wisatawan

internasional dari tahun ke tahun. (Laporan Akhir Passenger Exit Survey 2004,

Kemeterian Kebudayaan dan Pariwisata, hal : 2 ).

Maka dari itu survei passanger exit survei ( PES ) sangat penting dilakukan guna

untuk dijadikan acuan untuk pengembangan pariwisata kedepannya khususunya

pariwisata di Gorontalo.