bab ii baf bahari

22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Alam Bahari Bahari merupakan ekosistem yang terdiri dari berbagai organisme hidup dan berbagai faktor lingkungannya yang saling berinteraksi. Didasarkan pada peran utama organisme tersebut yang merupakan hasil keseluruhan dari kehidupan dan kegiatan senyawa biotoksin bersifat toksik terhadap organisme lain. Dari sekian banyak organisme bahari yang mengandung zat toksik, hanya sekitar beberapa persen yang telah diteliti aktifitas biologinya dan beberapa di antaranya diketahui sifat kimia dan aktifitas farmakologinya Di samping toksin, banyak organisme bahari yang mengandung bisa. Seperti halnya dari organisme daratan, organisme bahari merupakan campuran senyawa yang setiap komponennya mempunyai aktifitas farmakologi kuat. Bahan alam bahari adalah bagian dari ilmu Farmasi yang mempelajari bahan-bahan asal laut untuk penggunaan sebagai obat dan bahan obat, kosmetika makanan dan minuman. Potensi Biomedik Farmasi Bahari yaitu sebagai antiinflamasi, analgesic, antibakteri, antiparasit, antiviral, antitumor/sitotoksik. Bahan Farmasi Bahari Potensial diantaranya algae/rumput laut, sponge/karang lunak, dan hewan.

Upload: irma-nur-listiawati

Post on 07-Dec-2015

424 views

Category:

Documents


33 download

DESCRIPTION

bAF

TRANSCRIPT

Page 1: Bab II Baf Bahari

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bahan Alam Bahari

Bahari merupakan ekosistem yang terdiri dari berbagai organisme hidup

dan berbagai faktor lingkungannya yang saling berinteraksi. Didasarkan pada

peran utama organisme tersebut yang merupakan hasil keseluruhan dari kehidupan

dan kegiatan senyawa biotoksin bersifat toksik terhadap organisme lain. Dari

sekian banyak organisme bahari yang mengandung zat toksik, hanya sekitar

beberapa persen yang telah diteliti aktifitas biologinya dan beberapa di antaranya

diketahui sifat kimia dan aktifitas farmakologinya Di samping toksin, banyak

organisme bahari yang mengandung bisa. Seperti halnya dari organisme daratan,

organisme bahari merupakan campuran senyawa yang setiap komponennya

mempunyai aktifitas farmakologi kuat.

Bahan alam bahari adalah bagian dari ilmu Farmasi yang mempelajari

bahan-bahan asal laut untuk penggunaan sebagai obat dan bahan obat, kosmetika

makanan dan minuman.

Potensi Biomedik Farmasi Bahari yaitu sebagai antiinflamasi, analgesic,

antibakteri, antiparasit, antiviral, antitumor/sitotoksik. Bahan Farmasi Bahari

Potensial diantaranya algae/rumput laut, sponge/karang lunak, dan hewan.

B. Bahan Dan Produk Alam Hayati Bahari Serta Pemanfaatannya

Sumber alam hayati yang berupa organisme penghuni bahari hidup dalam

lingkungan lebih meratadan stabil dibandingkan dengan organisme daratan karena

adanya perubahan yang relatif kecil dalam salinitas, pH, dan suhu pada

lingkungan bahari. Sebagian besar organisme ini adalah bentik dan hanya sekitar

2% adalah pelagik. Meskipun jenis tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme

bahari sulit diperkirakan jumlahnya, tetapi dapat diduga, bahwa ganggang ada

dalam jumlah sekitar 30.000 jenis. Dalam dunia hewan, sebanyak 26 dari 28 fila

hidup di lingkungan berair dan 8 fila secara eksklusif adalah hewan air, yang di

antaranya adalah Coelenterata, Echinodermata dan filum besar, yaitu Molusca

dengan sekitar 75.000 jenis. Habitat sebagian besar golongan organisme ini adalah

Page 2: Bab II Baf Bahari

air asin. Lebih dari 95% jenis hewan adalah Invertebrata dan menurut perkiraan

kasar ada lebih dari 200.000 jenis ditemukan dalam samudera di dunia tumbuhan

bahari hidup sampai kedalaman yang dapat dicapai matahari, antara lain dijumpai

jenis alga (makro dan mikroalga), dan di pantai, di daerah pasang surut sekitar

muara sungai, kehidupan tumbuhan didominasi oleh tumbuhan tinggi.

Dibandingkan dengan organisme darat, perhatian peneliti terhadap aspek

kimiadan aktifitas farmakologi metabolit sekunder dari organisme bahari relatif

masih sangat baru. Perhatian tersebut terlihat sangat meningkat pada kurun waktu

dua puluh tahun terakhir ini. Banyak produk alam hayati berupa molekul

metabolit sekunder dengan struktur yang unik dapat diisolasi dari organisme

bahari telah menjadi perhatian ahli kimia bahan alam. Molekul baru dan unik

tersebut juga telah menarik perhatian ahli kimia sintesis untuk mensintesanya.

Penelitian yang mengutamakan karakterisasi kimia secara rinci dari metabolit

sekunder pada beberapa tahun terakhir telah merubah orientasi ke arah potensi

penggunaan sebagai obat. Seperti yang terjadi pada tumbuhan darat, penelitian

terhadap organisme bahari pada saat ini dan yang akan datang adalah untuk

mencari metabolit sekunder yang mempunyai manfaat untuk mengobati penyakit

padamanusiadan hewantemak, sertadi bidang pertanian untuk memperoleh

pestisida atau pupuk yang aman terhadap lingkungan untuk tujuan meningkatkan

kualitas dan kuantitas produk pertanian.

Penelitian di bidang farmakologi terhadap produk alam hayati bahari pada

kurun waktu duapuluh tahun terakhir ini berkembang ke arah penemuan senyawa

sitotoksik, antitumor, antikanker, antibiotik, antivirus, antiparasitosis, dan

senyawauntuk mengatasi penyakit akibat gangguan fisiologis atau kelainan fungsi

organ serta untuk mencegah penyakit atau untuk memelihara kesehatan tubuh.

Antaratahun 1977-1 987 telah dilaporkan sekitar 2.500 senyawa metabolit baru

dari berbagai organisme bahari tumbuhan dan hewan. Metabolit tersebut

terdistribusi mulai dari mikroba prokariotik dan Invertebrata sampai ke jenis

Vertebrata seperti ikan. Sekitar 93% dari senyawa metabolit sekunder tersebut

tersebar ke dalam empat golongan organisme, yaitu makroalga, Coelenterata,

Echinodermata, dan bunga karang. Pada pemantauan yang dilakukan antara 1986-

1 987 terlihat bahwa penelitian terhadap senyawa metabolit sekunder dari bunga

Page 3: Bab II Baf Bahari

karang cenderung naik dibandingkan dengan makroalga. Sumbangan mikroalga

sebagai sumber telaah metabolit sekunder bioaktifmakin meriurun dan penurunan

ini terlihat sampai saat ini. Dibandingkan dengan sumber lain, kenaikan jumlah

telaah senyawa metabolit sekunder pada golongan bunga karang disebabkan oleh

beberapa hal, antara lain:

(a) Relatif mudah memperoleh bahan percobaan:

(b) Tipe struktur molekul senyawametabolit sekunder pada bunga karang dan

aktifitas yang lebih beragamlvariasi;

(c) Kemampuan biosintesis metabolit sekunder yanglebih luas pada golongan

bunga karang.

Jumlah senyawa yang dilaporkan dari Echinodermata juga cenderung naik secara

pesat. Hal ini disebabkan oleh penelitian terakhir yang komprehensif dari saponin

yang dihasilkan oleh bintang laut.

Meskipun penelitian terhadap Tunicata dan mikroba bahari meningkat,

tetapi telaah kandungan kimia terhadap keduagolongan organisme tersebut masih

kecil dibandingkan dengan golongan organisme bahari lain. Meskipun demikian

dari Trididemnum solidum (Tunicata dari Karibia) telah dapat diisolasi senyawa

sitotoksik kuat, didemnin B yang dapat dikembangkan menjadi antikanker dan

telah dicoba secara klinik. Actinomycetes adalah bakteri yang merupakan

sumberantibiotik baru potensial serta telah dibudidaya. Golongan mikroba ini

nampaknya akan memegang peran penting bagi peneliti untuk dikaji bahan

aktifnya. Antibiotik yang ditemukan dari organisme bahari dan merupakan

senyawa bioaktifpertama yang digunakan sampai sekarang adalah turunan

sefalosporin C dari Cephalosporium acremonium, suatu jamur laut. Dari senyawa

ini kemudian dibuat turunan semi sintetiknya Meskipun perkembangan tumbuhan

bahari tidak sepesat tumbuhan darat, tetapi apabila dilihat lebih dari sekitar 3.600

makroalga atau rumput laut, maka tidak mustahil, bahwa di antara alga

(ganggang) tersebut dapat ditemukan senyawa yang mempunyai aktifitas

farmakologi dan bermanfaat dalam bidang pengobatan. Adalah menarik, bahwa

beberapa aktifitas farmakologi tersebut disebabkan oleh polisakarida, terutarna

yang tersulfatkan yang dikandung oleh makroalgatersebut. Sejak lebih dari 35

tahun yang lalu telah dihasilkan banyaktulisan, paten, dan artikel tentang telaah

Page 4: Bab II Baf Bahari

farmakologi secara rinci dari golongan makroalga. Empat belas makroalga utama

adalah dari golongan Rhodophyta, Phaeophyta, Chlorophyta, dan Cyanophyta.

Dewasa ini hanya makroalga merah dan coklat yang merupakan bahan

penting dari polisakarida komersial. Karagenan dan agar sertaisolat agarosa-nya

yangmumi, diperoleh dari ganggangmerah, tetapi bukan dari marga yang sama.

Algin diperoleh dari banyak jenis ganggang coklat. Alginat, yaitu garam dari

asam alginat atau algin tersusun dari satuan asam D-manuronat dan L-guluronat.

Karagenan adalah senyawa kompleks polisakarida tersulfatkan dengan satuan

struktur dasar karabiosa, yang terdiri dari rangkaian secara bergantian disakarida

D-galaktosa dan 3,6-anhidro-Dgalaktosa. Gel kappa-karagenan dengan adanya ion

kalium membentuk gel sangat kaku, sedangkan lambda-karagenan tidak

membentuk gel, tetapi larutan kental. Iota karagenan dengan adanyaion kalsium

membentuk gel elastis. Tipe-tipe karagenan ini mempunyai sifat anionik kuat

sehingga menunjukkan derajat reaktifitas tinggi terhadap protein. Agar-agar,

campuran polisakarida yang diekstraksi dari ganggang merah tertentu telah

mempunyai kedudukan berarti dalarn perdagangan, karena kemampuannya

membentuk gel dalam air pada konsentrasi rendah. Agarobiosa, disakarida yang

membentuk agarosa terdiri dari D-galaktosa dan 3,6-anhidro-L-galaktosa. Pada

kurun waktu 10 tahun terakhir ini banyak dilaporkan organisme bahari sebagai

sumber senyawa antitumor, antikanker, dan antivirus. Senyawa antitumor

misalnya mersenen dari Merceneia sp, Loligo sp, dan halotoksin dari Halictona

viridis (karang). Senyawa antivirus paolin-2 ditemukan pada Loligosp, Haliotis

sp, Strombus sp, Tegula sp, Codakia sp, dan tiram lainnya.

Karagenan yang semula digunakan untuk bahan penolong padapembuatan

bentuk sediaan obat dan sediaan makanan hasil olahan, mulai dikemukakan

aktifitasnya sebagai antivirus. Pada United States-Japan Seminar on Bioorganic

Chemistry tahun 1990, banyak dikemukakan hasil penelitian tentang senyawa

alam bahari antikanker seperti didemnin dan turunannya, turunan alkaloid piridin

(nifatesin), turunan bromotirosin (purealin-A), amfidinolid-E, bromoisokumarin,

13-deoksitedanolid, dan sebagainya. Padaseminar ini dikemukakanjuga senyawa

anti-HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang dikembangkan dari senyawa

metabolit sekunder antivirus dari bahari. Misalnya dari karagenan adalah lambda-

Page 5: Bab II Baf Bahari

karagenan yang diperoleh dari ganggang bahari Chondrus sp. dan ganggang lain

seperti Schizimenia pacifica yang ekstraknya di laporkan sebagai inhibitor sangat

kuat dan selektifterhadap replikasi HIV padakultur T4-limfosit. Sampai saat ini

belum diketahui senyawa aktif dari ekstrak tersebut. Rumput laut (ganggang

merah, coklat, hi.jau) yang mengandung alginat, agar dan karagenan dilaporkan

menumnkan kadar kolesterol darah. Sargassum tortile (ganggang coklat)

mempunyai aktifitas antileukemia dengan senyawa aktifnya

dihidroksisargakuinon. Jenis rumput laut seperti Gelidium spp., Gracilaria spp.,

Hypnea spp., Chondrus crispus, dan Eucheuma cottoniimasih merupakan sumber

utamametabolit nonaktif yang digunakan sebagai bahan penolong padapembuatan

sediaan obat dan bahan makanan. Tetapi karagenen dari Chondrus crispus

dilaporkan mempunyai aktifitas antipeptik, antiulser, antrikoagulan, antitrombik,

dan antivirus.

Acosta, dkk (1 992) menyatakan, bahwajenis hewan golongan invertebrata

terutama jenis yang dapat menetap, dapat mengeluarkan senyawa-senyawa untuk

pertahanan diri. Karena invertebrata tidak memproduksi antibodi, maka

mekanisme pertahanan dirinya terutamadidasarkan atas fagositosis oleh leukosit

yang dibantu oleh eksudasi alam zat non protein berbobot molekul rendah.

Senyawa ini mempunyai aktifitas dengan tingkat sitospesifitas tinggi terhadap sel

ganas dibandingkan terhadap sel normal. OIeh karena itu senyawa tersebut bisa

dijadikan model untuk sintesis antikanker baru. Sebagai contoh, bunga karang

abadi dari ordo Verongid telah dikenal kemampuannyamemproduksi alkaloid

turunan bromotirosin. Banyak di antaranya merupakan antibiotic kuat atau

senyawa antitumor. Serangkaian metabolit sekunder yang mengandung sampai 4

residu bromotirosin telah diisolasi dari bunga karang yang termasuk invertebrata

yangmeliputi marga Aplysina, Verongula, Pseudoceralina, Psammaphysilla, dan

Lanthella. Metabolit sekunder dengan ikatan disulfida telah dihasilkan juga oleh

jenis hewan invertebrata ini. Molinski (1 993) menemukan, bahwa kebanyakan

sterol hewan invertebrate mempunyai aktifitas antifungi yang sama dengan

antibiotic makrolida poliena yang mematikan jamur (fungi) melalui ikatan dengan

ergosterol yang merupakan sterol utama pada membrane sel fungi itu. Aktifitas

Page 6: Bab II Baf Bahari

antihngi tersebut dapat digunakan terhadap "disseminated mycosis" yang sering

ditemukan pada pasien AIDS.

Adapun beberapa hewan laut yang berpotensi sebagai obat ataupun bahan

obat, yaitu diantaranya:

(a) Rumput Laut

Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga. Tanaman ini adalah

gangang multiseluler golongan divisi thallophyta. Berbeda dengan tanaman

sempurna pada umumnya, rumput laut tidak memiliki akar, batang dan daun. Jenis

rumput laut sangat beragam, mulai dari yang berbentuk bulat, pipih, tabung atau

seperti ranting dahan bercabang-cabang. Seperti layaknya tanaman darat pada

umumnya, rumput laut juga memiliki klorofil atau pigmen warna yang lain.

Secara umum, rumput laut yang dapat dimakan adalah jenis ganggang biru

(cyanophyceae), ganggang hijau (chlorophyceae), ganggang merah (rodophyceae)

atau ganggang coklat (phaeophyceae). Selain hidup bebas di alam, beberapa jenis

rumput laut juga banyak dibudidayakan, contohnya adalah Euchema cottonii dan

Gracelaria sp.

Rumput laut mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap. Secara kimia

rumput laut terdiri dari air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak

(8,6%) serat kasar (3%) dan abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak dan

serat, rumput laut juga mengandung enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin

(A,B,C,D, E dan K) dan makro mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan

selenium serta mikro mineral seperti zat besi, magnesium dan natrium.

Kandungan asam amino, vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10 -20 kali

lipat dibandingkan dengan tanaman darat.beberapa manfaat rumput laut adalah:

- Mencegah kanker

Mengkonsumsi rumput laut yang kaya akan kandungan serat, selenium

dan seng dapat mereduksi estrogen. Disinyalir level estrogen yang terlalu

tinggi dapat mendorong timbulnya kanker. Penelitian yang dilakukan

terhadap penderita kanker di Amerika menunjukkan bahwa wanita yang

melakukan diet ketat dengan mengkonsumsi serat tinggi dan mengurangi

asupan lemak dari daging dan susu mempunyai level estrogen yang

rendah.

Page 7: Bab II Baf Bahari

- Mencegah penyakit stroke

Mengkonsumsi rumput laut dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh

sehingga dapat mengurangi tekanan darah tinggi.

- Mencegah penuaan dini dan menjaga kehalusan kulit

Kandungan vitamin, mineral, asam amino dan enzym dalam rumput laut

sangat potensial sebagai anti oksidan yang berperan dalam penyembuhan

dan peremajaan kulit. Vitamin A (beta carotene) dan vitamin C bekerja

sama dalam memelihara kolagen, sedangkan kandungan protein dari

rumput laut penting untuk membentuk jaringan baru pada kulit.

- Antioksidan dan meningkatkan imunitas tubuh

Kandungan klorofil dan vitamin C pada rumput laut (ganggang hijau)

berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu membersihkan

tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya sehingga dapat

meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang kuat

akan dapat menguruangi gejala alergi.

(b) Bintang Laut

Bintang laut, walaupun dalam bahasa Inggris dikenal starfish, hewan ini

sangat jauh hubungannya dengan ikan. Bintang laut merupakan hewan

invertebrata yang termasuk dalam filum Echinodermata, dan kelas Asteroidea.

Bintang laut merupakan hewan simetri radial dan umumnya memiliki lima atau

lebih lengan. Bintang laut tidak memiliki rangka yang mampu membantu

pergerakan. Rangka berfungsi sebagai perlindungan, bergerak dengan

menggunakan sistem vaskular air. Mereka bergantung kepada kaki tabung yang

terletak di bagian ventral lengan bintang ular, yang berfungsi untuk pergerakan

dan membantu makan.

Tim peneliti dari Scottish Association for Marine Science telah mempelajari

substansi atau bahan berlendir yang melapisi tubuh bintang laut berduri yang

dapat dijadikan senjata baru untuk mengobati penyakit inflamasi atau peradangan

seperti asma dan radang sendi. Penyakit peradangan seperti asma dan radang

sendi merupakan kondisi yang terjadi ketika respon alami tubuh terhadap infeksi

dipercepat diluar kendali. Hal ini membuat sel darah putih (leukosit) yang

Page 8: Bab II Baf Bahari

bertugas memerangi infeksi mulai menumpuk di pembuluh darah dan menempel

pada sisi-sisinya, sehingga dapat menyebabkan kerusakan jaringan.

Lendir bintang laut dapat digunakan untuk melapisi pembuluh darah yang

akan membiarkan sel darah putih mengalir dengan mudah, sel-sel darah putih

harus tetap mengalir pada pembuluh darah. Peradangan adalah respon alami tubuh

terhadap cedera atau infeksi, tetapi kondisi peradangan disebabkan ketika sistem

kekebalan tubuh mulai marah tak terkendali. Bintang laut bisa memegang kunci

untuk mencari pengobatan baru.

(c) Bulu Babi

Bulu babi (Sea urchins) adalah salah satu jenis biota yang termasuk dalam

filum ekhinodermata berasal dari lebih 540 juta tahun yang lalu. Bila menyebut

bulu babi maka akan terbayang pada suatu hewan yang berduri mirip landak pada

sekujur tubuhnya. Jika bulu-bulu babi dicabut, akan terlihat sekumpulan gonad

berbentuk bintang segi lima yang menempel pada cangkangnya. Gonad bulu babi

dapat dimakan langsung ataupun diolah. Gonad yang baik berwarna orange

hingga kuning cerah dan mempunyai aroma khas hampir mirip rumput laut. Bulu

babi dikenal mempunyai sistem immune yang kuat dan umur yang panjang,

beberapa dapat hidup sampai 100 tahun. Penelitian sekarang ini sudah banyak

yang mengarah pada bagaimana sistem imun dari bulu babi ini bekerja. Sebagai

perbandingan, manusia terlahir dengan imunitas alami dan juga dilengkapi dengan

imunitas tambahan sepanjang waktu, yang diproduksi oleh antibodi tubuh dalam

merespon berbagai macam infeksi. Sedangkan bulu babi hanya mempunyai

imunitas alami, dengan 10 sampai 20 kali gen lebih banyak dari manusia.

Harapannya adalah dengan mengkaji bulu babi akan menyediakan sebuah set baru

antibodi dan antiviral untuk melawan berbagai macam penyakit. Para peneliti

banyak menggunakan bulu babi untuk mengkaji penyakit seperti kanker, penyakit

Alzheimer, dan penyakit Parkinson.

Gonad bulu babi merupakan komoditas pangan yang dikenal secara luas dan

merupakan makanan yang bernilai gizi tinggi. Gonad bulu babi mempunyai

sekitar 28 jenis asam amino yang sangat berguna untuk pertumbuhan dan

kesehatan manusia. Selain itu gonad bulu babi kaya akan vitamin B kompleks,

vitamin A dan mineral. Berdasarkan penelitian gonad bulu babi mengandung 13

Page 9: Bab II Baf Bahari

jenis asam amino, 18 jenis asam amino essensial (lisin, metionin, treonon, valin,

arginin, histidin, triptopan dan fenilalanin) dan 5 asam amino non essesial (serin,

sistein, asam aspartat, asam glutamate dan glisin). Dari sekian kandungan asam

amino tersebut ada 2 jenis yitu aragin dan histidin yang cukup penting untuk

pertumbuhan anak. Selain itu, bulu babi mengandung asam lemak tak jenuh

omega 3 yang berkhasiat untuk menurunkan kandungan kolesterol manusia. Bulu

babi juga kaya kandungan vitamin A, vitamin B kompleks dan mineral yang dapat

memperlancar fungsi sistem saraf dan metabolisme tubuh manusia.

(d) Teripang

Gamat atau Teripang merupakan hewan yang hidup di dasar laut, biasa

dikenal dengan Teripang (Sea Cucumber). Teripang hewan laut bermarga

Echinodermata dan kelas Holothuroidea. Beberapa jenis bertubuh lunak dan

silindris memanjang seperti mentimun. Itu sebabnya teripang disebut mentimun

laut, sea cucumber atau teatfish.

Gamat merupakan hewan yang hidup di dasar laut, biasa dikenal sebagai

Teripang, Sea cucumber atau hoi som. Terdapat kurang lebih 1000 species gamat,

namun yang dapat dijadikan bahan makanan tidak lebih dari 40 species saja.

Satu diantara Gamat yang dapat kita konsumsi dan memiliki nilai pengobatan

tradisonal yang istimewa adalah gamat species Stichopus hermanii (gamat Emas).

Teripang/Gamat telah digunakan secara turun temurun sejak 500 tahun yang

lalu, terutama untuk pengobatan luka dan persalinan. Zat aktif gama petida mudah

diserap oleh tubuh baik melalui pencernaan maupun kulit, karena memiliki berat

molekul yang kecil. Penyerapan dari pencernaan akan diedarkan keseluruh tubuh

melalui aliran darah dan segera masuk ke sel-sel jaringan organ tubuh.

Selanjutnya gamapedia akan meransang sel-sel jaringan yang mengalami

kerusakan untuk melakukan perbaikan sendiri (regenerasi) menjadi sehat &

berfungsi normal kembali.

Teripang/Gamat telah digunakan sejak lebih dari 1000 tahun untuk membantu

mengatasi keluhan seperti menyembuhkan luka, meredakan rasa sakit di

persendian, memperlancar sirkulasi darah, radang sendi, astma, luka bakar,

penyakit kulit dan sebagai minyak urut. Kini khasiat Gamat semakin luas dimana

Page 10: Bab II Baf Bahari

dapat membantu mengatasi masalah paru-paru, hipertensi, diabetes, dan juga bagi

ibu bersalin yang mengalami pembedahan (caesar).

(e) Spons

Spons adalah hewan dari filum Porifera (/ pɒrɪfərə /; yang berarti "pembawa

pori"). Tubuhnya terdiri dari jelly- seperti mesohyl terjepit di antara dua lapisan

tipis sel. Sementara semua hewan memiliki sel terspesialisasi yang dapat berubah

menjadi sel-sel khusus, spons yang unik dalam memiliki beberapa sel-sel khusus

yang dapat berubah menjadi jenis lain, sering bermigrasi antara lapisan sel utama

dan mesohyl dalam proses. Spons tidak memiliki saraf, pencernaan atau sistem

peredaran darah. Sebaliknya, sebagian besar mengandalkan mempertahankan

aliran air konstan melalui mereka badan untuk mendapatkan makanan dan oksigen

dan untuk menghilangkan limbah, dan bentuk tubuh mereka yang diadaptasi

untuk memaksimalkan efisiensi dari aliran air.

Spons (Porifera) merupakan hewan multiseluler yang paling primitif. Hewan

ini hidup menetap di dasar perairan. Bergquist (1978) mengatakan bahwa

sebagian besar spons mengambil makanan dengan cara menyaring bahan organik

yang terdapat di air. Hampir 99% spons hidup di perairan laut. Spons laut

memiliki potensi bioaktif yang sangat besar. Selama 50 tahun terakhir telah

banyak kandungan bioaktif yang telah ditemukan. Kandungan bioaktif tersebut

dikelompokan beberapa kelompok besar yaitu antiflammantory, antitumor,

immunosuppessive, antivirus, antimalaria, antibiotik, dan antifouling.Zhang et al.,

2003 menyatakan bahwa lebih dari 10 % spons memiliki aktifitas citotoksik yang

dapat yang berpotensial untuk bahan obat-obatan.

Telah banyak dilaporkan bahwa sponges sangat potensial sebagai penghasil

produk alami laut dalam bidang farmasi (Mayer, 1999; Munro et al., 1987;

Faulkner, 2000). Dikemukakan oleh Jadulco (2002) bahwa sponge dari

Indonesia, Jaspis splendens, menghasilkan senyawa-senyawa bioaktif yang

memiliki aktifitas antiproliferasi. Disamping itu, para peneliti bioteknologi

kelautan Jepang, seperti Namikoshi menyimpulkan bahwa distribusi fungi laut

yang hidup bersimbiosis dengan sponge cukup besar, dengan sebaran 82,7%

sponge yang hidup di perairan pulau Palau, dan 98% sponge yang hidup di

perairan pulau Bunaken (Widjhati et al., 2004). Menurut Lik Tong Tenet

Page 11: Bab II Baf Bahari

al. (2000) simbiosis sponge Sigmadocia symbioticadengan alga

merah Ceratodictyon spongiosummenghasilkan senyawa bioaktif berupa

metabolit sekunder siklik heptapeptida yang bersifat toksik terhadap Artemia

salina (uji BSLT). Hasil-hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa biota laut

sponge memiliki potensi signifikan sebagai sumber senyawa bioaktif yang dapat

dikembangkan lebih jauh menjadi komoditi yang bernilai ekonomi tinggi. Saat ini

koleksi sponge yang telah dimiliki sekitar 60 jenis dari perairan Karimunjawa,

semua sampel tersebut diambil dari berbagai kondisi lokasi perairan (habitat) dan

dari berbagai kedalaman.

Sebagian besar sponge mengandung alkaloid, lalu terpenoid,kemudian

steroid. Setiap spons tidak selalu memiliki kandungan metabolit sekunder yang

sama dengan spons lainnya demikian pula golongannya ada yang mengandung

hanya alkaloid saja, atau steroid saja, atau terpenoid saja, ataupun dua ataupun

ketigatiganya. Hal ini dapat dimengerti karena pembentukan metabolit sekunder

dalam spons sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya (BERGMAN &

FEENEY 1990). Kandungan metabolit sekunder dalam spons jenis tertentu ada

yang lebih kuat (more intens) daripada di dalam jenis lainnya yang ditandai

dengan warna yang timbul pada uji kualitatif. Bila dilihat dari kandungan

metabolit sekundernya Sponge dari Indonesia memiliki potensi yang tinggi untuk

menghasilkan bioaktif ini terlihat dari kandungan alkaloid, terpenoid, dan

steroidnya. Sejumlah terpenoid memiliki sifat antikanker (AOKI et al. 2001).

Sedangkan steroid dan alkaloid memiliki khasiat lebih luas tergantung

substituentnya.

Sponge saat ini juga tengah gencar diteliti di berbagai negara untuk diambil

senyawa bioaktifnya, seperti sponge dari spesies Petrosia contegnatta untuk obat

anti kanker, Cymbacela untuk obat anti asma,Xestospongia sp untuk antelmentik

dan Callyspongia spmengandung alkaloida yang berkhasiat sebagai antioksidan

(Attaway dan Zaborsky, 1993 dan Hanani, 2005). Senyawa boiaktif sponge yang

juga digunakan untuk industri farmasi adalah bastadin, okadaic acid dan

monoalide. Senyawa bioaktif monoalide yang diperoleh dari sponge Luffariella

variabilis merupakan senyawa yang memiliki nilai jual tinggi dibandingkan

dengan senyawa bioaktif dari spesies sponge lainnya, yaitu 20,360 dollar Amerika

Page 12: Bab II Baf Bahari

Serikat per miligram (Anonim , 2005). Peneliti dari Universitas Missisipi,

Amerika memanfaatkan sponge sebagai obat alternative terhadap penyakit malaria

dan TBC.

C. EKSTRAKSI, ISOLASI, DAN IDENTIFIKASI SENYAWA BIOAKTIF

DARI ORGANISME BAHARI

Berbagai golongan senyawa telah diisolasi dari organisme bahari, mulai

dari senyawa dengan struktur sederhana sampai yang rumit. Berdasarkan

biosintesisnya, senyawa itu dapat digolongkan ke dalam golongan isoprenoid

(terpenoid), fenil propanoid, asetogenin, poliketida, turunan sikimat, alkaloid dan

campuran. Hal yang mencolok ialah banyak senyawa terhalogenasi dan di

samping itu ditemukan senyawa yang struktumya belum pemah ditemukan pada

makhluk darat. Sebelum ekstraksi bahan dikumpulkan dengan berbagai cara:

(a) Dengan mengarungi pantai yang dangkal; atau

(b) ntukdaerah yang lebih dalam dilakukan dengan penyelaman; atau

(c) ntuk daerah yang lebih dalam lagi dilakukan dengan bantuan ruang selam

khusus atau dengan alat yangdapat dikendalikan dari jauh.

Bahan yang dukumpulkan pada umumnya harus dibekukan pada suhu

20°C atau dapat dianalisis langsung pada suhu biasa. Hewan biasanya dikering

bekukan (freeze drying).

Pada umumnya pengumpulan bahan percobaan organisme bahari lebih

sukar daripada pengumpulan bahan tumbuhan darat. Sebelum dianalisis perlu

dilakukan determinasi untuk menentukan identitas bahan percobaan. Ekstraksi

dapat dilakukan dengan pelarut organik terhadap bahan segar atau bahan kering

atau bahan yang telah dikeringbekukan. Apabila digunakan biakan mikroalga,

maka ekstraksi dilakukan terhadap medium biakan.

Pada prinsipnya senyawa polar diekstraksi dengan pelarut polar dan

senyawa nonpolar dengan pelarut nonpolar. Bergantung dari kestabilan senyawa

yang akan diisolasi, ekstraksi dapat dilakukan pada suhu kamar maserasi,

perkolasi, atau maserasi-perkolasi. Dengan cara yang digunakan adalah ekstraksi

sinambung menggunakan alat refluks atau soklet. Karena senyawa alam bioaktif

umumnya kurang stabil maka dianjurkan menggunakan cara ekstraksi pada suhu

Page 13: Bab II Baf Bahari

kamar. Khususnya untuk bahan segar, ekstraksi dapat dilakukan menggunakan

pelumat atau homogenizer

Ekstrak kasar (crude extract) yang diperoleh dari proses ekstraksi

dianalisis lebih lanjut. Ekstrak awal ini dapat dipisah kandungan kimianya dengan

cara pengocokan atau dapat langsung dikromatografi kolom. Co11 (1986) telah

mengembangkan cara kromatografi cair vakum yang hemat pelarut untuk

memisahkan terpen yang diisolasi dari karang. Untuk pemurnian dapat digunakan

kromatografi cair tekanan pertengahan (medium atau kromatografi cair kinerja

tinggi preparatif).

Umumnya identifikasi dilakukan dengan cara kimia. Dewasa ini

digunakan cara gabungan kimia dan spektrometri. Sebelum di identifikasi,

senyawa harus murni. Karena itu kemumian senyawa itu harus diuji dengan cara

rekristalisasi dan uji suhu lebur yang tidak berubah lagi. Uji kemumian dapat

dilakukan pula dengan cara kromatografi menggunakan 2-3 sistem yang

berlainan. Apabila senyawa itu menunjukkan satu bercak atau satu puncak, maka

senyawa dapat dianggap murni.

Langkah selanjutnya adalah analisis unsur dan penentuan bobot molekul.

Dari dua data ini dapat diperoleh rumus molekul. Selanjutnya ditentukan gugus

fungsi baik secara kualitatif maupun kuantitatif, misalnya gugus fungsi hidroksil,

karbonil, lakton, metoksi dan ikatan rangkap. Seringkali dilakukan pula reaksi

penguraian untuk menetapkan kerangka molekul. Dari kepingan informasi

disusun struktur molekul yang mungkin dan struktur ini dipastikan dengan

mensintesanya Sifat kedua senyawa isolat dan hasil sintesis, harus sama untuk

dapat membenarkan dugaan struktur molekul isolat.

Dengan perkembangan analisis secara spektrometri, informasi di atas yang

diperoleh dengan cara spektrometri. Analisis unsur diganti dengan spektrometri

massa resolusi tinggi yang dapat menghasilkan bobot molekul dan rumus

molekul. Informasi mengenai gugus fungsi dapat diperoleh dari spektrometri

inframerah (hidroksi, aromatik, karbonil, ikatan rangkap, amina, amida,

karboksilat), ultraviolet (karbonil terkonyugasi, ikatan rangkap terkonyugasi),

resonansi magnet inti (karbonil, karboksilat, hidroksi, ikatan rangkap, metoksi, N-

metil, C-metil), dan spektrum massa (hidroksi, karbonil). Dari spektrum massa

Page 14: Bab II Baf Bahari

seringkali dapat ditentukan pula kerangkamolekul. Pada beberapa ha1 kadang-

kadang diperlukan defraksi sinar-x, yaitu untuk menentukan molekul yang rumit

dan jumlahnya sedikit.

YOOOOSSSSHHH