bab iv hasil penelitian & pembahasanthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00696-mc bab4001.pdf ·...
TRANSCRIPT
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
4.1 Proses Pengumpulan Data
Dalam melakukan proses pengumpulan data, penulis menggunakan metode
wawancara tidak terstruktur dan metode observasi. Dalam melakukan metode
wawancara ini sendiri penulis membagi ke dalam satu subjek saja, yakni narasumber
internal.
Pembagian ini dilakukan dikarenakan peneliti hanya ingin meneliti dari pihak
internal divisi, yakni divisi Marketing apakah Branding yang sejauh ini sudah dilakukan.
Narasumber internal yang dimaksud adalah pihak – pihak yang berada dalam ruang
lingkup organisasi perusahaan, dalam kasus ini adalah staff divisi Marketing dari
PT.Imora Motor.
Pertanyaan yang diajukan penulis, dimaksudkan untuk menjawab asumsi tentang
kinerja Branding yang dilakukan oleh Public Relations PT.Imora Motor yang dinilai
kurang optimal dalam mempertahankan . Pertanyaan – pertanyaan tersebut berjumlah
delapan butir, dimana porsi pertanyaan cenderung mengacu kepada pihak internal
dikarenakan penulis memakai metode penelitian kualitatif yang secara umumnya
memfokuskan diri pada pihak internal suatu organisasi/perusahaan.
55
Pertanyaan – pertanyaan kepada pihak Internal sebagai berikut:
1. Darimanakah anda mengenal brand mobil Honda?
2. Bagaimanakah pendapat anda mengenai brand mobil Honda?
3. Apakah kegiatan yang paling menonjol dari Marketing Honda?
4. Apakah kegiatan yang kurang terdengar dari Marketing Honda?
5. Kegiatan Marketing yang sering dilakukan secara rutin oleh Honda?
6. Apakah ada kegiatan Marketing yang dilakukan pesaing namun tidak dilakukan
oleh Honda?
7. Berdasarkan teori silih agung wasesa, sebutkan hal yang jarang hingga tidak
pernah dilakukan?
8. Berdasarkan teori Rhenald Kasali, sebutkan hal yang jarang hingga tidak pernah
dilakukan?
Penulis melakukan interview dan observasi selama beberapa bulan, rentang waktu antara
Maret hingga Mei 2012, dimana penulis memperoleh data mentah berupa hasil
wawancara maupun observasi.
Untuk hasil wawancara pihak internal, penulis melakukan wawancara di waktu istirahat
siang (pukul 12.00 – pukul 13.00). Pemilihan waktu wawancara dengan
mempertimbangkan agar tidak mengganggu aktivitas karyawan PT. Imora Motor.
Kemudian selain di kantor, penulis juga melakukan wawancara pada saat event – event,
dikarenakan tidak setiap saat karyawan divisi Marketing berada di kantor, tetapi jika ada
event, seluruh karyawan divisi Marketing hampir selalu hadir di sana.
56
Narasumber – narasumber internal:
1. Yoga (Divisi Marketing – Analyze)
2. Angga (Divisi Marketing – Analyze)
3. Dian (Divisi Marketing – Admin)
4. Luther (Divisi Marketing – Field)
5. Daya (Divisi Marketing – Chief)
6. Ardian (Divisi Marketing – Admin)
Kemudian selama rentang waktu penulis kerja praktik di sana, penulis juga
memakai metode observasi.Metode observasi adalah kegiatan keseharian manusia dalam
mengamati suatu fenomena dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alaat bantu
utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit.
(Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk Public Relations, 2011: 165)
Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa observasi adalah kemampuan
seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata
serta dibantu dengan panca indera lainnya.
Alasan penulis menggunakan metode ini ialah dengan menggunakan metode ini,
penulis berharap agar mengetahui kinerja branding PR yang dilakukan oleh divisi
Marketing di PT.Imora Motor apakah sudah ideal dengan teori dari Silih Agung
Wasesa, jika sudah ideal berarti upaya mempertahankan citra merek mobil Honda
sudah baik.
57
4.2 Penyajian Data
Dalam membahas peran PR dalam Branding Image, penulis
menggunakan teori dari Silih Agung Wasesa dan teori dari Rhenald
Kasali dalam memaparkan data yang ada ditambah dengan bukti
pendukung yang disertai observasi penulis.
1. Memberikan Edukasi:
Dalam kategori ini, Divisi PT.Imora Motor memberikan
pengarahan seputar produk yang ia miliki dengan tujuan memberi
manfaat tentang produk mereka.
“ PT.Imora Motor sudah melakukan fungsi dalam memberikan
edukasi, dalam hal ini dapat terlihat melalui sejumlah event kami
tidak semata – mata memamerkan produk kami, tetapi acara yang
kami buat untuk memberikan kepada khalayak ramai terutama
konsumen Honda mengenai pentingnya berkendara dengan aman” –
Daya Hansten, “Mayoritas pengguna mobil Honda Jazz adalah
konsumen perempuan menurut data yang diperoleh dari HPM, yang
dimana seringkali perempuan menjadi objek berbagai kejadian yang
tidak mengenakan baik sengaja maupun tidak disengaja, untuk itu
perlunya diberikan edukasi mengenai produk ini” – Yoga Budiman.
58
Nama: Honda Jazz Safety Driving
Aktivitas : Special Event, Berita, sponsorship.
Bukti Pendukung
Observasi: Acara ini ramai namun hanya sebatas konsumen
potential saja dimana mereka hadir hanya ingin hadiah saja.
2. Meluncurkan Produk
Persaingan yang kian meningkat membuat kompetitor otomotif
berlomba – lomba meluncurkan varian terbaru dari produk mereka,
dalam hal ini tak terkecuali dari merek Honda.
59
“Honda merupakan salah satu pioneer dalam hal teknologi dan
inovasi dalam bidang otomotif, dimana hal tersebut menjadi salah
satu keunggulan Honda, maka dari itu setiap varian terbaru yang
dibuat Honda merupakan pengembangan dari varian sebelumnya” –
Luther Panjaitan, senada dengan pernyataan Luther, Daya Hansten
menambahkan bahwa “Honda mempunyai keunggulan dalam
berbagai hal terutama dalam fitur yang tidak terlihat, yang seringkali
membuat konsumen existing dan potential tertarik menghadiri
peluncuran produk terbarunya”.
Nama: Launching New Cr-V
Aktivitas: Publisitas, Berita, Pameran
Bukti pendukung
60
Observasi: tidak dilakukan dikarenakan penulis tidak terlibat
langsung pada event tersebut.
3. Membangun Merek
Merupakan upaya dalam meningkatkan brand awareness dari
mobil Honda, dengan upaya di masa mendatang event ini dapat
diadakan kembali dengan skala yang lebih baik dari sebelumnya.
“Honda merupakan brand yang sudah lama bercokol di Indonesia,
namun berbeda dengan pesaingnya, Honda belum membangun merek
yang identik dengan salah satu mobilnya” – Angga, “Untuk mengejar
ketinggalannya, Honda membuat berbagai event seperti The Art of
Beauty” – Yoga, “Dengan membangun merek memang akan lebih
menghabiskan biaya yang lebih banyak, namun hal tersebut lebih baik
daripada pemasaran secara personal (personal selling)” – Ardian.
Nama: Walk of Fame, The Art of Beauty
Aktivitas: Publisitas, Special Event, Pameran, Sponsorship
Bukti Pendukung
61
Observasi: Acara ini ramai dikarenakan pembawa acara.
4. Pelayanan Publik
Merupakan upaya dalam menjalin hubungan dengan konsumen
dalam rangka mempertahankan konsumen lama dan memudahkan
dalam menjalin hubungan dengan konsumen baru.
“Konsumen existing dan potential, keduanya sangat penting bagi
Honda, maka dari itu demi memudahkan komunikasi yang terjadi
baik satu arah ataupun dua arah kami menggunakan berbagai media,
salah satunya ada website” – Ardian. “Perkembangan teknologi
mendorong kemudahan dalam berkomunikasi, maka dari itu perlu
adanya adaptasi berkomunikasi” – Angga.
Nama: http://www.honda-imora.com
Aktivitas:Berita, Media Identitas, Publisitas
Bukti Pendukung
62
Observasi: Meskipun ada fungsi sebagai pelayanan publik namun
dalam kesehariannya dilakukan oleh divisi lain.
5. Melakukan tes produk
Merupakan upaya pengenalan fitur – fitur produk dalam rangka
pemecahan mengenai pengenalan tentang suatu hal.
“Honda adalah kendaraan yang selalu menghadirkan berbagai
fitur unik di setiap variannya, namun fitur tersebut seringkali
terabaikan” – Dian. “Seringkali konsumen mengeluhkan tidak adanya
penambahan fitur seiring dengan peningkatan harga, namun mereka
tidak mengetahui fitur terkini tersebut” – Luther Panjaitan.
63
Nama: New City Test Drive
Aktivitas: Special Event, Berita
Bukti pendukung
Observasi: tidak dilakukan dikarenakan penulis tidak terlibat
langsung pada event tersebut.
Upcoming event (sponsorship):
64
4.3 Pengolahan Data
Pada tahapan ini penulis melakukan penyaringan jawaban – jawaban atas
pertanyaan – pertanyaan yang sudah diajukan, hal ini dilakukan penulis dikarenakan
jawaban yang penulis dapatkan ada beberapa yang kurang mendukung skripsi.
No. Pertanyaan Narasumber Internal
Angga Luther Dian Daya
1. Apakah punya mobil Honda? Jika ya, sudah berapa lama?
Ada. Belasan tahun milik keluarga.
Ada. Dua tahun milik pribadi
Ada. Tujuh tahun, milik keluarga
Ada. Lima tahun, milik keluarga
2. Bagaimana Brand Honda di mata anda?
Performa bagus. Ya. Modern Premium.
Harga tidak sebanding dengan performa
Ya. Berkualitas dan nyaman.
3. Kegiatan Marketing yang menonjol?
Pameran Special Event Exhibition Fitur yang ‘tidak terlihat’.
4. Kegiatan Marketing yang kurang terdengar?
Tidak ada Tidak ada Tidak ada, hanya publisitas yang kurang
Tidak ada, hanya publisitas yang
kurang
5. Kegiatan Marketing yang dilakukan secara rutin?
Pameran dan special event
Pameran dan special event
Exhibition Pameran dan special event
6. Kegiatan Marketing yang dilakukan pesaing namun tidak dilakukan oleh Honda?
Pelayanan publik Sponsorship, melakukan pelayanan publik
Sponsorship, melakukan
pelayanan publik
Tidak diberikan jawaban valid
7. Berdasarkan teori silih agung wasesa, sebutkan hal yang jarang hingga tidak pernah dilakukan
Mengajak media melakukan proses pembuatan dan pelayanan publik
Mengajak media melakukan proses pembuatan dan pelayanan publik
Test produk Tidak diberikan jawaban valid
8. Berdasarkan teori Rhenald Kasali, sebutkan hal yang jarang hingga tidak pernah dilakukan?
Pelayanan publik, sponsorship, dan identitas media.
Konferensi pers, kegiatan pelayanan publik.
Mengajak media melihat proses pembuatan, konferensi pers, sponsorship
Tidak diberikan jawaban valid
Tabel 4.1
65
No. Pertanyaan Narasumber Internal
Yoga Ardian
1. Apakah punya mobil Honda? Jika ya, sudah berapa lama?
Ya Tidak ada
2. Bagaimana Brand Honda di mata anda?
Ya. Mewah dan berteknologi tinggi.
Mahal dan berkualitas
3. Kegiatan Marketing yang menonjol?
Pameran dan Special event
Exhibition dan event special
4. Kegiatan Marketing yang kurang terdengar?
Tidak ada Promo .
5. Kegiatan Marketing yang dilakukan secara rutin?
Pameran Exhibition
6. Kegiatan Marketing yang dilakukan pesaing namun tidak dilakukan oleh Honda?
Sponsorship Sponsorship
7. Berdasarkan teori silih agung wasesa, sebutkan hal yang jarang hingga tidak pernah dilakukan
Pelayanan publik, mengajak media melihat proses pembuatan
Pelayanan publik, mengajak media melihat proses pembuatan
8. Berdasarkan teori Rhenald Kasali, sebutkan hal yang jarang hingga tidak pernah dilakukan?
Pelayanan publik, sponsorship, identitas media.
Konferensi pers, kegiatan pelayanan publik.
Tabel 4.2
66
4.4 Pembahasan
4.4.1 Hasil Narasumber Internal
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, penulis menyimpulkan
bahwa Brand Honda identik dengan mobil premium dengan kualitas tinggi dan
model yang elegan.
Kemudian berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, penulis
mendapati bahwa kekurangan dari divisi Marketing PT.Imora Motor jika dikaji
melalui teori Silih Agung Wasesa ialah dalam hal pelayanan publik dan
mengajak media melihat proses pembuatan produk.
Berdasarkan hasil penelitian penulis, hal tersebut memang hampir tidak
pernah dilakukan dikarenakan proses pembuatan produk Honda itu cukup
rahasia, hal tersebut dilakukan untuk melindungi teknologi yang dimiliki Honda
agar tidak ditiru oleh kompetitor, kemudian untuk pelayanan publik hal tesebut
hampir tidak pernah dilakukan dikarenakan padatnya aktivitas yang harus
dilakukan, sehingga terkesan pelayanan publik dinomor duakan.
Kemudian berdasarkan teori dari Rhenald Kasali, penulis mendapati
bahwa kinerja divisi Marketing mempunyai kekurangan dalam hal publisitas,
konferensi pers, sponsorship dan kegiatan pelayanan publik.
Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan penulis, memang dalam
beberapa hal tersebut tidak dilakukan karena berbagai kendala, seperti konferensi
pers, umumnya PT.Imora Motor tidak melakukan konferensi pers dikarenakan
67
tidak adanya juru bicara, umumnya jika terjadi kasus – kasus khusus, akan
dibantu oleh HPM. Kemudian mengenai sponsorship, berbeda dengan para
pesaingnya, Honda cenderung jarang menjadi sponsor, dimana menurut hasil
observasi penulis hal tersebut dikarenakan seringnya keterlambatan dalam
mendapat informasi yang dimana tidak ada bagian yang bertanggung jawab akan
hal tersebut. Selanjutnya mengenai kegiatan pelayanan publik, sebagaimana
sama dengan teori Silih Agung Wasesa, pelayanan publik di nomor duakan,
dikarenakan padatnya aktivitas Marketing yang harus dijalankan.
4.5 Interpretasi Data
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis atas kinerja PR dalam
mempertahankan citra Brand Honda di mata publik oleh divisi Marketing PT.Imora
Motor, penulis menilai kegiatan PT.Imora Motor sebagai Main Dealer mobil Honda
untuk daerah Jabodeatabek tidak terlepas dari dua pihak yakni internal dan eksternal.
Namun penulis memilih satu sisi saja, yakni kinerja Branding Public Relations,
dikarenakan yang menjadi aspek penentunya ialah branding image brand Honda.
Penulis menyorot kinerja branding PT.Imora Motor yang dapat dikaji seperti
ilustrasi sebagai berikut:
68
Teori Silih Agung Wasesa
Branding Image
Memberikan edukasi
Meluncurkan produk
Membangun merek
Pelayanan publik
Melakukan tes produk
Mengajak proses pembuatan
Tabel 4.3 Teori Silih Agung Wasesa
Beberapa aksi dapat dilakukan oleh bagian Public Relations untuk melakukan
Branding Image sebuah produk atau perusahaan (berdasarkan Teori Silih Agung
Wasesa). Berikut adalah beberapa aksi terkait Public Relations dari PT. Imora Motor
terhadap produk mobil Honda.
1. Memberikan Edukasi
a. PT. Imora Motor mendata konsumen dan calon konsumen (potensial)
dari mobil Honda. Data ini didapat dari hasil rekap selama sehari-hari di
main dealer Imora Motor dan ketika event mobil Honda yang diadakan
PT. Imora Motor.
b. Dari data-data konsumen dan calon konsumen tersebut, divisi
Marketing PT. Imora Motor (yang dalam kasus ini melakukan kerja
Public Relations) membuat list lalu mengirimkan undangan ke alamat
konsumen dan calon konsumen.
Undangan ini adalah untuk dapat berpartisipasi dalam event-event PT.
Imora Motor seperti; seminar, eksibisi, dan lain-lain.
69
c. Pada event-event yang diselenggarakan tersebut konsumen dan calon
konsumen diberikan brosur dan katalog berupa informasi-informasi
produk Honda dari dealer PT. Imora Motor. Pada event seperti seminar
juga dilakukan presentasi produk berupa spesifikasi, plus minus, dan
terdapat Tanya jawab yang diharapkan mampu menambah wawasan
konsumen dan calon konsumen produk mobil Honda dari PT. Imora
Motor dan produk-produk terbaru.
d. Kesimpulan untuk point 1 dari Teori Silih Agung Wasesa, Public
Relations PT. Imora Motor memberikan edukasi terhadap konsumen
dengan baik (+).
2. Meluncurkan merek atau produk
a. Dalam melakukan peluncuran merek atau produk terbaru, Honda dan
dealer-dealer di bawahnya umumnya memiliki kebijakan tersendiri.
Seperti sebelum dilakukan peluncuran produk baru (launching)
dilakukan push untuk menggencarkan promosi produk lama. Hal ini
dilakukan untuk menghabiskan stok produk lama yang tersisa. Akan
tetapi produk lama nya tidak diproduksi dan launching ulang (hanya
menghabiskan yang tersisa).
b. Untuk produk-produk mobil Honda, peluncuran produk baru
dilakukan sebelum memanfaatkan media iklan komersial. Sehingga
fasilitas iklan komersial hanya digunakan sebagai sarana penunjang
peningkatan penjualan, setelah dilakukan proses launching.
70
c. Kesimpulan untuk point 2 dari Teori Silih Agung Wasesa, Public
Relations PT. Imora Motor memberikan kontribusi peluncuran merek
atau produk dengan cukup baik (±).
3. Membangun event merek.
a. Yang dimaksud dengan event merek adalah membuat sebuah event
yang diidentikan dengan salah satu produk. Honda sendiri melakukan hal
ini untuk beberapa produknya. Contoh nyatanya adalah event Jazz Nation
untuk produk Honda tipe Jazz, dimana para pemilik mobil Honda Jazz
memiliki kesempatan untuk melihat semacam konser atau pertunjukan
musik gratis. Acara ini diasosiasikan sebagai acara konsumen Honda Jazz
sehingga produk ini dapat semakin dikenal oleh konsumennya sendiri.
Akan tetapi kebijakan ini berasal dari Honda sendiri sebagai acara global,
tidak terkait dengan kinerja Public Relations PT. Imora Motor.
b. Kesimpulan untuk point 3 dari Teori Silih Agung Wasesa, Public
Relations PT. Imora Motor memberikan kontribusi membangun event
merek dengan cukup baik (±).
4. Mengembangkan pelayanan publik kepada konsumen.
a. Bagian Marketing PT. Imora Motor memiliki beberapa program after
sales service dalam rangka memuaskan konsumen. Untuk memberikan
informasi tambahan kepada konsumen secara lebih mudah, dan diakses
lebih luas PT. Imora Motor menyediakan fasilitas situs jejaring
71
www.honda-imora.com. Dengan kanal informasi digital yang mudah
diakses diharapkan konsumen dapat puas oleh fasilitas ini.
b. Untuk complaint konsumen, PT. Imora Motor menyediakan layanan
telepon konsumen. Artinya Public Relations PT. Imora Motor yang
diwakilkan oleh customer care menelepon kontak-kontak konsumen
mobil Honda untuk menanykan keluhan-keluhan terkait mobil Honda
maupun pelayanan PT. Imora Motor.
c. Kesimpulan untuk point 4 dari Teori Silih Agung Wasesa, Public
Relations PT. Imora Motor mengembangkan pelayanan public kepada
konsumen dengan baik (+).
5. Membantu media melakukan test produk.
a. Ketika ada launching produk terbaru Public Relations PT. Imora Motor
umumnya turut mengundang pihak media. Pihak media ini akan
dijelaskan pula mengenai spesifikasi dan data-data dari produk baru, juga
mendapatkan brosur dan data-data yang ada. Hal ini terhitung kurang
efektif sebab kesempatan media juga sekaligus berbarengan dengan para
konsumen dan calon konsumen, sehingga tidak jarang media hanya
mendapat informasi yang kurang mendetail.
b. Untuk pemecahan terhdap cara-cara penggunaan umumnya dilakukan
dengan memberikan brosur atau selebaran yang memuat informasi
terkait, untuk lebih lanjut akan berkaitan dengan customer service
ataupun sales.
72
c. Kesimpulan untuk point 5 dari Teori Silih Agung Wasesa, Public
Relations PT. Imora Motor membantu media melakukan tes produk
dengan kurang baik (-).
6. Mengajak media dan masyarakat untuk melihat proses pembuatan
produk.
a. Sebagai usaha di bidang dealer mobil (sebagai distributor) maka PT.
Imora Motor tidak terkait dengan aspek produksi kendaraan. Maka hal-
hal yang bersinggungan dengan proses produksi tidak dapat dilakukan,
seperti mengajak serta media dan masyarakat untuk melihat secara
langsung proses produksi (sehingga dapat melihat kualitas produksi
barang). PT. Imora Motor tidak pernah dan tidak akan bisa
melakukannya.
b. Kesimpulan untuk point 6 dari Teori Silih Agung Wasesa, Public
Relations PT. Imora Motor mengajak media dan masyarakat untu melihat
proses pembuatan produk dengan kurang baik (-).
No. Tujuan Aktivitas Public Relations Observasi Wawancara
1. Memberi Edukasi + (Ada) + (Ada)
2. Meluncurkan merek atau produk ± (Cukup) + (Ada)
3. Membangun event merek ± (Cukup) + (Ada)
4. Mengembangkan pelayanan publik kepada konsumen + (Ada) + (Ada)
5. Membantu media melakukan test produk ± (Cukup) ± (Cukup)
6. Mengajak media dan publik melihat proses produksi - (Tidak) - (Tidak)
Rata-Rata +2/3/-1 +4/1/-1
Tabel 4.4 Kesimpulan Observasi Penulis
73
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa sesungguhnya kinerja divisi
Marketing dari PT.Imora Motor sudah baik, meskipun fungsi PR tidak dilakukan oleh
divisi PR. Hal tersebut dikarenakan pada PT.Imora Motor tidak adanya divisi Public
Relations.
Hasil penelitian yang diperoleh peneliti menyimpulkan bahwa sesungguhnya
program branding terhadap produk PT.Imora Motor terhadap brand Honda sudah cukup
baik, hal ini terlihat dari 6 poin yang ada hanya 2 poin yang penulis merasa kurang.
Kemudian yang penulis sayangkan tanpa mengurangi rasa hormat terhadap divisi
yang ada ialah minusnya divisi PR, dimana jika ada divisi PR dalam PT.Imora Motor
maka penulis berpendapat bahwa branding yang ada akan lebih baik lagi, karena sudah
ada divisi yang terfokus dalam hal pencitraan. Jika ada sebuah divisi yang mampu
menyelaraskan bagaimana tindakan pencitraan dilakukan, niscaya penulis merasa Brand
Image Honda akan tampil lebih baik lagi.
Berdasarkan hasil penelitian wawancara yang dilakukan, penulis mendapati
bahwa Divisi Marketing menyakini bahwa hal yang kurang adalah pelayanan publik dan
mengajak media melihat proses pembuatan. Untuk proses produksi penulis sependapat
dengan hasil wawancara yang telah dilakukan yakni “bersifat “ekslusif dan tertutup”
namun untuk membangun event merek, meskipun hasil wawancara sudah dilakukan
namun penulis melihat bahwa event yang dilakukan seringkali juga dilakukan oleh
kompetitor bahkan dengan komposisi event merek yang lebih meriah.
Sehingga kesimpulan akhir yang penulis peroleh ialah dalam melakukan proses
branding yang dikaji oleh Teori Silih Agung Wasesa, penulis mendapati kesimpulan
74
akhir ± (Cukup) yang didapat dengan membandingkan hasil observasi dan hasil
wawancara dari aktivitas divisi Marketing.
Kemudian hasil pengkajian teori dari Rhenald Kasali yang berupa:
Teori Rhenald Kasali
Pameran
Publisitas
Konferensi Pers
Special Event
Sponsorship
Berita
Kegiatan Pelayanan Publik
Media Identitas
Tabel 4.5 Tabel Teori Rhenald Kasali
Beberapa aksi dapat dilakukan oleh bagian Public Relations untuk melakukan
Branding Image sebuah produk atau perusahaan (berdasarkan Teori Rhenald Kasali).
Berikut adalah beberapa aksi terkait Public Relations dari PT. Imora Motor terhadap
produk mobil Honda.
1. Pameran
Divisi PT.Imora Motor secara rutin mewajibkan setiap dealer minimal
melakukan pameran minimal 1x setiap bulannya dengan durasi yang
dibebaskan sesuai dengan kebijakkan dealer, yang kemudian akan diawasi
secara acak oleh divisi Marketing.
75
2. Publisitas
Dalam melakukan pemberitaan kepada khalayak ramai, tidak terlalu efektif.
Terlihat dari sedikitnya kontestan yang berpartisipasi dalam salah satu event
yang penulis terlibat di dalamnya (data intern perusahaan).
3. Konferensi Pers
Tidak dilakukan selama penulis berada di sana.
4. Special Event
Umumnya dilakukan minimal sekali dalam sebulan, jenis acara yang
dilakukan disesuaikan dengan segmentasi dari jenis kendaraan.
5. Sponsorship
Tidak dilakukan selama penulis berada di sana.
6. Berita
Umumnya pemberitaan yang dilakukan oleh divisi Marketing ialah dengan
media cetak tanpa menutup kemungkinan penggunaan media lainnya.
7. Kegiatan Pelayanan Publik
Tidak dilakukan selama penulis berada di sana.
8. Media Identitas
Ya sudah dilakukan sejak lama, dari awal berdirinya PT.Imora Motor,
Jakarta.
76
No. Kegiatan Public Relations Observasi Wawancara
1. Pameran + (Ada) + (Ada)
2. Publisitas ± (Cukup) + (Ada)
3. Konferensi Pers - (Tidak ada) - (Tidak ada)
4. Special Event + (Ada) + (Ada)
5. Sponsorship - (Tidak ada) ± (Cukup)
6. Berita ± (Cukup) ± (Cukup)
7. Kegiatan Pelayanan Publik - (Tidak ada) - (Tidak ada)
8. Identitas Media + (Ada) + (Ada)
Rata-Rata +3/2/-3 +4/3/-2
Tabel 4.6 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis dan hasil wawancara
yang penulis lakukan tidak jauh berbeda, hal tersebut memang dilakukan di setiap bulan,
dalam hal ini penulis memberikan contoh berupa pameran yang mewajibkan setiap
dealer melakukan aktivitas exhibition (pameran) minimal sekali dalam sebulan,
kemudian contoh lainnya ialah special event yang dilakukan setiap bulannya namun
untuk jenis mobil yang berbeda setiap bulannya karena dirotasi. Kemudian untuk
kategori berita, dalam hal ini pemberitaan yang dilakukan hanya terbatas untuk Special
Event tertentu yang dianggap berhasil, yang dimaksud berhasil ialah dimuat diberbagai
media. Selanjutnya untuk kegiatan pelayanan publik, hasil wawancara dan observasi
berbanding sejajar dimana tidak dilakukan untuk minimal selama tahun 2012 awal
hingga penulis selesai melakukan kerja praktik. Kemudian mengenai identitas media,
kembali lagi berbanding sejajar antara observasi dan wawancara dimana logo dari Inisial
“H” sudah identik dengan merek mobil Honda.
77
Kemudian yang menjadi perbedaan antara observasi dan wawancara ialah dalam
kategori sponsorship dimana ternyata selama periode kerja praktik penulis tidak
mendapati adanya kegiatan seperti sponsorship namun ternyata kegiatan tersebut ada di
periode setelah penulis selesai melakukan kerja praktik.