bab iv hasil penelitian dan pembahasanthesis.binus.ac.id/doc/bab4/bab iv_11-60.pdf · dari luasnya...
TRANSCRIPT
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisa Segmentation, Targeting, Positioning Inez Cosmetic
Untuk menjabarkan dan menganalisa segmenting, targeting, positioning dan
marketing mix (product, price, place, promotion), data yang digunakan adalah data primer
yaitu hasil wawancara dengan wakil manager penjualan, Ibu Sari R Kesuma.
4.1.1. Segmentation
Dari luasnya pasar produk kosmetik dan perawatan, Inez Cosmetic mensegmentasikan
bauran produknya di segmen pasar kosmetik yang konsumen umumnya adalah wanita yang
peduli mengenai kecantikan dan penampilan mereka. Segmen pasar yang dipilih Inez
tergolong sangat luas. Strategi segmentasi yang dipilih adalah differential marketing, dimana
PT Kosmetikatama Super Indah mensegmentasikan beberapa segmen kosmetik seperti
segmen wanita muda dengan menciptakan produk pencerah, segmen wanita dengan kulit
berjerawat, segmen wanita dewasa dengan menciptakan kosmetik anti kerut, segmen wanita
berkulit kering maupun kulit berminyak.
4.1.2. Targeting
Dari proses segmenting, manajemen Inez mentargetkan target konsumennya yaitu
dengan membuat produk kecantikan untuk segmen pasar wanita yang peduli dengan
kecantikan dan penampilan yang berada di kota-kota besar, khususnya di Pulau Jawa. Inez
mentargetkan pembelinya adalah kalangan kelas menengah sehingga harga yang ditawarkan
31
juga di kelas menengah namun dengan memberikan kualitas yang baik di setiap lini
produknya.
1. Geografis : Kota besar di Pulau Jawa
2. Demografis : Wanita, 20 – 40 tahun, pendapatan menegah
3. Psikografis : Peduli tentang gaya dan kecantikan
4.1.3. Positioning
Inez Kosmetik memposisikan diri di pasar produk kecantikan sebagai produk yang
berkualitas baik dengan harga yang terjangkau untuk wanita usia 20-40 tahun yang peduli
penampilan mereka. Salah satu cara memposisikan diri di persaingan adalah dengan membuat
slogan, yaitu Inez “More Than a Beauty”.
4.2. Analisa Bauran Pemasaran
4.2.1. Produk
PT Kosmetikatama Super Indah melalui brand Inez Kosmetik memproduksi hampir
di setiap lini produk kosmetik, yaitu dari produk tata rias wajah (decorative) dan produk
perawatan kulit wajah dan kulit tubuh (treatment). Hal ini sesuai dengan segmentasi PT
Kosemtikatama Super Indah. Brand Inez mempunyai lini produk yang lengkap. Setiap lini
produk brand Inez juga aman karena telah memiliki sertifikasi aman dari Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM). Untuk kemasan, kemasan setiap produk di desain dengan cantik
dengan warna mayoritas biru dan dikombinasikan dengan warna putih. Logo Inez
berlambangkan bunga yang menyerupai huruf “i” dengan tulisan “Inez dibawahnya.
Logo Inez
32
Gambar 4.1. Logo Produk Inez Kosmetik
4.2.2. Price
Dari wawancara narasumber, strategi penetapan harga oleh PT. Kosmetikatama Super
Indah merupakan kombinasi yang didasarkan pada biaya produksi, harga kompetitor dan
keuntungan yang ingin diperoleh perusahaan. Ditambahkan narasumber bahwa pesaing utama
Inez adalah Caring dan La Tulipe.
Tabel 4.1. Tabel Perbandingan Harga Produk Inez dengan Pesaing
BEDAK TWC % LIPSTIK % EYE
SHADOW % BLUSH ON %
33
INEZ 45000 0% 30000 0% 30000 0% 29000 0%
CARING 49000 9% 27000 -10% 45000 50% 32000 10%
REVLON 85000 89% 33000 10% 65000 117% 65000 124%
PAC 115000 -156% 60000 -100% 76000 153% 76000 162%
La TULIPE 44000 -2% 35000 17% 36000 20% 36000 24%
SARI AYU 23500 -48% 25000 -17% 30000 0% 30000 3%
LT PRO 175000 289% 90000 -200% 200000 567% 200000 590%
VIVA 20000 -56% 7000 -77% 10000 -67% 10000 -66%
Tabel diatas menunjukkan harga HET 4 produk kecantikan dan perbandingan harga
Inez dengan brand kosmetik lain. Tanda negatif menunjukan bahwa harga produk brand
tersebut lebih rendah dibanding brand Inez dan tanda positif menunjukan harga
produk brand lain lebih tinggi dibanding produk brand Inez.
4.2.3. Place (Distribusi)
Untuk geografis pemasaran, manajemen Inez memfokuskan pemasaran di kota-kota
besar di Pulau jawa dan Pulau Bali. Pemasaran produk Inez lebih fokus kepada toko atau
agen kosmetik, bukan langsung ke konsumen akhir. Untuk memasarkan ke toko atau agen,
PT Kosmetikatama Super Indah bekerja sama dengan perusahaan jasa pengiriman untuk
pengiriman pesanan.
4.2.4. Promosi
Dalam rangka mengenalkan brand dan produknya, PT. Kosmetikatama Super Indah
telah melakukan beberapa kegiatan promosi. Bentuk kegiatan promosi antara lain :
1. Personal Selling : Beauty Advisor
Bertemu langsung dan menawarkan produk kepada konsumen potensial. PT.
Kosmetikatama Super Indah mempunyai program “Instansi”, yaitu kegiatan dimana
pekerja pemasaran datang dari satu kantor ke kantor untuk menerangkan dan menjual
34
produk Inez. Kegiatan lain dari personal selling adalah dengan menempatkan beauty
advisor di took-toko kosmetik baik di pasar atau di mall.
2. Sales Promotion atau promosi penjualan
Dalam kegiatan promosi penjualan, Inez terkadang memberikan tas kosmetik gratis
dengan syarat pembelian minimal Rp 50.000
a. Advertising
Untuk kegiatan advertising, PT. Kosmetikatama Super Indah mengiklankan
rangkaian produk Inez di televisi. Waktu untuk penayangan dipilih pada saat sore
pukul 16.00-18.00 dan malam pukul 20.00–22.00 dimana menurut manajemen,
target pasar mereka menonton acara televisi. Kegiatan lain adalah dengan
menyebarkan brosur di tempat keramaian dan di toko-toko pengecer produk Inez
Kosmetik.
b. Sponsorship
Inez Kosmetik mensponsori beberapa acara televisi antara lain acara kuis dan juga
acara berita. Dalam kegiatan sponsorship ini, Inez berpartisipasi untuk memberikan
tata rias kepada pembawa acara dan siapa saja yang terlibat di depan kamera.
Dengan melakukan kegiatan ini, logo brand Inez ditampilkan pada tengah acara dan
pada akhir acara.
c. Internet
Sarana Internet juga dilakukan oleh perusahaan dengan alamat
www.inez.co.id. Situs Inez memberikan informasi mengenai latar belakang
perusahaan, bauran lengkap produk Inez, dan layanan bila pengunjung ingin
menanyakan informasi lain mengenai Inez. Bagi pengunjung website yang ingin
bertanya mengenai produk Inez dapat menggunakan layanan contact dimana
35
customer service akan menjawab pertanyaan dengan membalas melalui surat
elektrik.
d. Event
PT. Kosmetikatama Super Indah sering kali membuat event antara lain facial gratis
di tempat keramaian seperti tempat pembelanjaan atau kantor atau acara arisan ibu-
ibu. Acara lain yang sering juga dilakukan adalah beauty class, yaitu mengundang
konsumen potensial untuk mendapat pelajaran bertata rias dan perawatan wajah
dimana produk yang digunakan adalah produk Inez.
e. Brand Ambassador
Dalam rangka lebih memudahkan pengenalan brand Inez Kosmetik, PT
Kosmetikatama Super Indah menunjuk artis ibukota Wulan Guritno sebagai brand
ambassador. Wulan Guritno turut berpatisipasi dalam acara-acara Inez dan juga
dijadikan model untuk brosur Inez Kosmetik.
4.3. Hasil Survey
4.3.1. Usia Responden
Dari hasil pengumpulan kuisioner, responden berusia antara 15-20 tahun berjumlah
28 responden (13%). Selain itu ada 86 responden yang berusia 30-40 tahun (30%) dan 33
responden berusia 40-50 tahun (16%). Sedangkan 41% yaitu responden dengan rentang usia
20-30 tahun. Bila diakumulasikan untuk usia target Inez, presentase responden yang sesuai
dengan usia target market Inez sebesar 71%. Mayoritas usia responden adalah usia target
market Inez dimana hasilnya diharapkan merefleksikan tujuan penelitian ini.
Tabel 4.2. Tabel Demografi Responden menurut Usia
Usia (tahun) Responden Persentase (%)
15-20 28 13%
36
20-30 86 41%
30-40 63 30%
40-50 33 16%
Total 210 100%
4.3.2. Status Pernikahan
Dari hasil survey, mayoritas responden berjumlah 128 responden (61%) memiliki
status “menikah”. Sedangkan 82 responden atau sebesar 39% memiliki status “belum
menikah”.
Tabel 4.3. Tabel Demografi Responden menurut Status Pernikahan
Status Pernikahan Responden Persentase (%)
Menikah 128 61%
Belum Menikah 82 39%
Total 210 100%
4.3.3. Frekuensi Penggunaan Kosmetik
Dari kuisioner, dipertanyakan frekuensi responden dalam menggunakan kosmetik.
Hasil survey memperlihatkan bahwa mayoritas 157 responden (75%) menggunakan kosmetik
setiap hari. Sebanyak 53 responden (25%) menjawab menggunakan kosmetik kadang-
kadang. Dengan mayoritas responden adalah pengguna kosmetik setiap hari, diharapkan
hasilnya dapat merefleksikan tujuan penelitian ini.
37
Tabel 4.4. Tabel Demografi Responden menurut Frekuensi Penggunaan Kosmetik
Frekuensi Penggunaan Kosmetik Responden Persentase (%)
Setiap hari 157 75%
Kadang-kadang 53 25%
Total 210 100%
4.3.4. Frekuensi Responden untuk Pembelian Kosmetik
Berdasarkan hasil survey, mayoritas responden atau sebanyak 132 responden (63%)
melakukan pembelian kosmetik dalam periode 1 bulan sekali. Sebanyak 54 responden (26%)
melakukan pembelian produk kosmetik dalam periode 2 bulan sekali. Responden yang
melakukan pembelian 3 bulan sekali sebanyak 16 responden (8%) sedangkan sebanyak 8
responden (4%) melakukan pembelian kosmetik dalam periode 2 minggu sekali.
Tabel 4.5. Tabel Demografi Responden menurut Frekuensi Pembelian Kosmetik
Frekuensi Pembelian Kosmetik Responden Persentase (%)
2 minggu sekali 8 4%
1 bulan sekali 132 63%
2 bulan sekali 54 26%
3 bulan sekali 16 8%
4 bulan sekali 0 0%
Total 210 100%
4.3.5. Pengeluaran untuk Kosmetik Per Bulan (Rp)
Berdasarkan hasil survey, responden yang mengeluarkan uang per bulan untuk
kebutuhan kosmetik antara Rp 100.000 – Rp 200.000 sebanyak 79 responden (38%).
38
Sebanyak 20 responden (10%) membelanjakan uang antara Rp 200.000 – Rp
300.000. Sedangkan responden yang membelanjakan Rp 300.000 – Rp 400.000 per bulan
untuk kebutuhan kosmetik berjumlah 12 responden (6%). Data survey juga menyebutkan
bahwa ada 9 responden (4%) yang mengeluarkan lebih dari Rp 400.000 perbulannya untuk
kebutuhan kosmetik. Mayoritas dari responden atau sebanyak 90 orang (43%) mengeluarkan
Rp. 10.000 – Rp 100.000 perbulannya untuk kosmetik.
Tabel 4.6. Tabel Demografi Responden menurut Pengeluaran Kosmetik per bulan
Pengeluaran Kosmetik Perbulan Responden Persentase (%)
Rp 10.000 - Rp 100.000 90 43%
Rp 100.000 - Rp 200.000 79 38%
Rp 200.000 - Rp 300.000 20 10%
Rp.300.000 - Rp 400.000 12 6%
>Rp 400.000 9 4%
Total 210 100%
4.3.6. Tempat Membeli Produk Kosmetik
Survey mempertanyakan dimana biasanya responden membeli kosmetik. Hasil survey
menjelaskan bahwa sebanyak mayoritas 131 responden (62%) membeli kosmetik di tempat
perbelanjaan. Selain itu, 66 responden (31%) lebih memilih pasar untuk membeli kosmetik.
Sebanyak 7 responden (3%) membeli kosmetik di relasi. Sebanyak 6 responden (3%)
membeli kosmetik di toko kosmetik pinggir jalan dan tidak ada responden yang membeli
kosmetik melalui internet.
Tabel 4.7. Tabel Demografi Responden menurut Tempat Membeli Produk kosmetik
39
Tempat Membeli Responden Persentase (%)
Pasar 66 31%
Mall 131 62%
Internet 0 0%
Relasi 7 3%
Toko Kosmetik Piggir jalan 6 3%
Total 210 100%
4.3.7. Prioritas Responden Dalam Memilih Kosmetik
210 responden diminta mengurutkan 5 prioritas mereka dalam memilih produk
kosmetik. Prioritas itu antara lain: harga, produk yang memberi dampak positif, kemudahan
mendapatkannya, keamanan suatu produk, atau kelengkapan varian suatu produk kosmetik.
Hasil survey memperlihatkan bahwa prioritas urutan pertama responden dalam memilih
kosmetik adalah keamanan suatu produk kosmetik, kedua adalah produk memberikan hasil
yang positif, dan ketiga adalah “harga”.
Tabel 4.8. Tabel Demografi Responden menurut Prioritas
Prioritas Urutan 1 Urutan 2 Urutan 3 Urutan 4 Urutan 5
Harga 34 (16%) 48 (23%) 58 (28%) 30 (14%) 40 (19%)
Memberikan Dampak Positif 58 (28%) 81 (39%) 40 (19%) 23 (11%) 8 (4%)
Kemudahan Mendapatkan 8 (4%) 18 (9%) 57 (27%) 86 (41%) 41 (20%)
Keamanan Produk 105 (50%) 58 (28%) 30 (14%) 16 (8%) 1 (0%)
Kelengkapan 5 (2%) 5 (2%) 25 (12%) 55 (26%) 120 (57%)
40
Varian
Total 210
(100%) 210
(100%)210
(100%)210
(100%)210
(100%)
4.3.8. Sumber Informasi Pengetahuan Brand Kosmetik
Sebanyak 66 orang (31%) mengetahui brand-brand kosmetik dari Sales Promotion
Girl. 23% dari relasi mereka. 20% dari melihat produk di toko kosmetik. 25% mengetahui
dari televisi. Sedangkan 11% mengetahui dari majalah dan hanya 3 responden (1%) yang
mengetahui brand kosmetik dari brosur. Hal ini memperlihatkan bahwa kegiatan promosi
yang paling efektif adalah dengan penggunaan Sales Promotion Girl. Disamping itu promosi
mouth to mouth juga memberikan andil dalam penyebaran informasi brand kosmetik.
Tabel 4.9. Tabel Demografi Responden menurut Sumber Informasi Pengetahuan Brand Kosmetik
Sumber Informasi Pengetahuan Brand Kosmetik Responden Presentase (%)
Majalah 24 11%
TV 25 12%
Sales Promotion Girl 66 31%
Brosur 3 1%
Relasi 49 23%
Produk terpajang di toko 43 20%
41
Total 210 100%
4.3.9. Analisa Top of Mind
210 responden diminta untuk menyebutkan brand kosmetik yang pertama mereka
ingat. Pertanyaan ini untuk mengetahui brand manakah yang paling diingat responden untuk
melihat tingkat suatu brand awareness pasar khususnya di segmen yang sama dengan
segmentasi dan target Inez.
Tabel 4.10. Tabel Demografi Responden menurut Analisa Top of Mind (Ingatan
Responden)
Brand Responden Persentase Brand Responden PresentaseRevlon 24 11% Biokos 3 1% La Tulipe 23 11% Red A 2 1% Sari Ayu 19 9% Artistry 3 1% Ponds 16 8% Mac 2 1% Inez 15 7% Garnier 1 0% Pixy 15 7% Pigeon 1 0% Bodyshop 10 5% Tull Jye 1 0% Maybelline 9 4% Bless 1 0% Viva 7 3% Kanebo 1 0% Wardah 7 3% Tje Fuk 1 0% Mustika Ratu 7 3% Fanbo 1 0% Pac 7 3% Ristra 1 0% Loreal 6 3% Sk2 1 0% Olay 5 2% Cempaka 1 0% Venus 4 2% Clinique 1 0%
42
Oriflame 4 2% Faceshop 2 1% Ultima 4 2% Bless 1 0% Caring 4 2%
Total 128 82
Produk kosmetik yang memiliki tingkat awareness Top Of Mind paling tinggi adalah
brand Revlon (11%) dan brand La Tulipe dengan 23 responden (11%). Brand Inez memiliki
tingkat awarenss Top of Mind sebesar 7%. Tingkat awareness Top of Mind ini berada di
urutan ke lima, dibawah pesaing utama La Tulipe, namun diatas Caring. Sedangkan
presentase Top of Mind brand lain tersebar merata dengan presentase sebesar 1% - 3%. Hal
ini memperlihatkan bahwa pasar industri kosmetik sangat tersegmentasi dan menunjukan
pesaing yang cukup banyak.
4.3.10. Analisa Brand Recall
Tiga brand memiliki presentase tingkat brand recall yang sama, yaitu La Tulipe
(10%), Revlon (10%), Sari Ayu (10%). Maybelline (8%) di urutan kedua dan Mustika Ratu
(6%) di urutan ketiga. Brand recall Inez sebesar 5%. Bila dibandingkan dengan pesaing
utamanya, Inez masih berada dibawah La Tulipe sama seperti hasil survey top of mind.
Presentase Inez sama dengan presentase brand Caring sebesar 5%. Hal ini sama dengan
analisa top of mind dimana brand Inez juga memiliki presentase yang dekat dengan Caring.
Tabel 4.11. Tabel Demografi Responden menurut Analisa Brand Recall
Brand Responden Persentase Brand Responden PresentaseRevlon 22 10% Venus 2 1% Sari Ayu 22 10% Tull Jye 2 1% La Tulipe 22 10% Mac 2 1% Maybelline 16 8% Oriflame 4 2% Pixy 13 6% Ultima 4 2% Mustika Ratu 13 6% Biokos 3 1%
43
Ponds 12 6% Oriflame 2 1% Inez 11 5% Rivera 2 1% Caring 11 5% Kanebo 2 1% Pac 6 3% Lt Pro 2 0% Viva 7 3% Faceshop 2 1% Olay 6 3% Ifa 1 0% Wardah 5 2% Bless 1 0% Ultima 4 2% Mac 1 0% Red A 2 1% Lancome 3 1% Artistry 3 1% Sk2 2 1% Garnier 2 1% Bless 1 0% Pigeon 2 1% Tje Fuk 1 0%
Total 127 83 4.3.11. Analisa Tingkat Aided Awareness terhadap Inez
210 responden ditanya apakah mereka mengetahui atau mendengar brand Inez
Kosmetik. Data hasil survey, sebanyak 146 responden (70%) mengaku pernah mendengar
mengetahui brand Inez Kosmetik. Sedangkan 64 responden (30%) menjawab bahwa mereka
tidak pernah mendengar atau mengetahui brand inez kosmetik. Hal ini menunjukan bahwa
tingkat pengetahuan responden bahwa adanya brand kosmetik bernama Inez cukup tinggi.
Tabel 4.12. Tabel Demografi Responden menurut Analisa Tingkat Aided Awareness terhadap Inez
Mengenal Inez Responden Presentase (%)
Pernah 146 70%
Tidak Pernah 64 30%
Total 210 100%
Dapat diperbandingkan data diatas dengan data Top of Mind yaitu tingkat Top of
Mind Inez rendah ketika responden diminta disebutkan brand kosmetik dalam benak mereka
yaitu 7%. Namun, berbeda ketika responden ketika dibantu dengan ditanya
44
apakah responden pernah mengenal Inez yang presentasenya sebesar 70%. Hal ini berarti
brand Inez cukup dikenal namun tidak melekat dibenak konsumen.
4.3.12. Tingkat Trial produk Inez
Untuk memperlihatkan tingkat trial produk Inez, survey menganalisa data responden
yang pernah mendengar atau mengetahui Inez dengan jumlah responden yang pernah
menggunakan produk Inez. Hasil survey adalah dari 146 responden yang pernah mendengar
atau mengetahui Inez, sebanyak 89 responden (61%) pernah mencoba produk Inez.
Tabel 4.13. Tabel Demografi Responden menurut Tingkat Trial Inez
Tingkat Trial Inez Responden Presentase (%)
Pernah 89 61%
Tidak Pernah 57 39%
Total 146 100%
4.3.13. Sumber Pengetahuan Inez Kosmetik
Kuisioner menanyakan 146 responden yang mengenal Inez tentang asal sumber
mengetahui brand Inez. Sebesar 49% responden mengetahui brand Inez Kosmetik dari relasi
atau teman. Sedangkan 39% mengetahui Inez dari Sales Promotion Girl (SPG). Dapat dilihat
bahwa sarana promosi mouth to mouth efektif dalam mengenalkan produk kosmetik, selain
dari kegiatan perusahaan seperti mengerahkan SPG.
Hal lain yang dianalisa adalah ketika hasil survey sedikit berbeda ketika 210
responden diminta menyebutkan sumber informasi mengenal brand-brand kosmetik.
Mayoritas responden saat itu, ketika ditanya asal sumber pengetahuan tentang produk
45
kosmetik, mereka menjawab memiliki pengetahuan kosmetik dari Sales Promotion Girl
(SPG), sedangkan relasi hanya menjadi sumber mayoritas kedua. Hasil survey lainnya
tentang sumber pengetahuan terhadap produk Inez, 9 responden (6%) yang mengetahui
brand Inez dari kegiatan sponsorship dan 6 responden (4%) mengetahui Inez dari brosur.
Sedangkan hanya 2 responden yang mengetahui Inez dari kegiatan acara yang digelar Inez.
Dapat dianalisa bahwa kegiatan promosi Inez seperti sponshorship, brosur, dan acara Inez
kurang memberikan kontribusi terhadap kegiatan meningkatkan brand awareness Inez.
Tabel 4.14. Tabel Demografi Responden menurut Sumber Pengetahuan Inez Kosmetik
Sumber
Pengetahuan Kosmetik
Responden Presentase (%)
Sumber Mengetahui
Inez Responden Presentase
(%)
Majalah 24 11% Sponsor 9 6%
TV 25 12% SPG 57 39%
SPG 66 31% Brosur 6 4%
Referensi Teman 49 23% Referensi
Teman 72 49%
Brosur 3 1% Acara Inez 2 1%
Produk Terpajang di
Toko 43 20%
Total 210 100% Total 146 100%
4.3.14. Pengingat Pertama Terhadap Inez Kosmetik
Kuisioner menanyakan kepada 146 responden yang mengenal Inez mengenai apa
yang pertama diingat oleh responden terhadap Inez Kosmetik. Hasil survey memperlihatkan
bahwa 58 responden (40%) mengingat Inez sebagai kosmetik dengan kualitas yang baik.
46
Sebanyak 37 responden (25%) mengingat Inez dengan kosmetik dengan harga yang
terjangkau. Lainnya, sebanyak 28 responden (19%) menyatakan mengingat inez dengan Logo
Inez, sebanyak 13 responden mengingat Inez sebagai suatu sponsor acara televisi. Sebanyak
5 responden (3%) yang mengingat Inez melalui brand Ambassador Wulan Guritno.
Sedangkan, responden yang mengingat Inez dari sisi branding Logo atau slogan tergolong
kecil.
Hasil survey memperlihatkan bahwa mayoritas responden mengingat Inez dari sisi
kualitas dan harga. Hal ini sesuai dengan strategi positioning perusahaan. Mayoritas
responden memposisikan Inez sebagai produk kosmetik yang berkualitas dengan harga yang
terjangkau sesuai pesan yang ingin disampaikan perusahaan. Hal ini juga memperlihatkan
bahwa strategi produk dan strategi penetapan harga Inez sesuai dengan positioning
perusahaan.
Tabel 4.15. Tabel Demografi Responden menurut Ingatan Pertama tentang Inez
Pertama Diingat Tentang Inez Responden Presentase (%) Kualitas yang Baik 58 40% Sponsor Acara TV 13 9%
Wulan Guritno (Brand Ambassador) 5 3% Harga Terjangkau 37 25%
Slogan Inez 5 3% Logo Inez 28 19%
Total 146 4.3.15. Produk Inez yang Digunakan
Dari hasil survey 89 responden yang pernah menggunakan Inez Kosmetik, kuisioner
menanyakan produk Inez apa yang pernah responden gunakan. Hasil survey menyatakan
bahwa ada 44 responden (49%) yang pernah menggunakan Inez bedak Two Way Cake.
Sebanyak 14 responden (16%) pernah menggunakan bedak tabuk dari Inez. Jumlah
responden yang pernah menggunakan lipstik Inez sebanyak 23 responden (26%) dan
sebanyak 27 responden pernah mencoba Inez eyeshadow. Sebanyak 18 responden (20%)
47
pernah mencoba Inez blush on dan 13 responden (15%) pernah mencoba Inez perawatan
muka.
Tabel 4.16. Tabel Demografi Responden menurut Produk Inez yang digunakan
Produk Inez yang Digunakan Responden Presentase (%)
Bedak Two Way Cake 44 49%
Bedak Tabur 14 16%
Lipstik 23 26%
Eyeshadow 27 30%
Blush On 18 20%
Perawatan Muka 13 15%
Total Responden 89
4.3.16. Alasan Menggunakan Inez
Kuisioner menanyakan kepada 89 responden yang pernah mencoba produk Inez untuk
memberikan alasan mereka menggunakan produk Inez. Hasil survey menyatakan mayoritas
responden atau sebanyak 45 responden (51%) menggunakan Inez karena kualitas Inez yang
baik. Sebanyakl 17 responden (19%) memilih menggunakan Inez karena harga Inez yang
terjangkau. Sebanyak 25 responden (28%) menggunakan Inez karena referensi teman.
Sedangkan 2 responden (2%) menggunakan Inez karena varian produk yang dimiliki Inez dan
tidak ada responden (0%) yang menggunakan Inez dengan alasan kemasan. Alasan pengguna
Inez karena kualitas produk yang baik sesuai dengan hasil survey untuk prioritas utama
responden dalam memilih produk kosmetik.
Tabel 4.17. Tabel Demografi Responden menurut Alasan Menggunakan Inez
Alasan Menggunakan Inez Responden Presentase (%)
48
Harga Terjangkau 17 19%
Kualitas Baik 45 51%
Referensi Teman 25 28%
Kemasan Baik 0 0%
Varian Produk 2 2%
Total 89 100%
4.3.17. Keunggulan Inez
Tabel dibawah ini memperlihatkan keunggulan yang dimiliki Inez dari total 89
responden yang mencoba produk Inez. Sebanyak 18 menyatakan keunggulan Inez adalah
harganya yang terjangkau. Sebanyak 13% responden menyatakan keunggulan Inez berada di
mudahnya responden mendapatkan Inez. 1 responden menyatakan kemasan yang baik
sebagai keunggulan Inez dan 6 responden (7%) menyatakan lengkapnya varian produk
sebagai keunggulan Inez. Mayoritas 54 responden (61%) menyatakan keunggulan Inez
adalah kualitasnya yang baik. Keunggulan Inez yang dirasakan mayoritas responden sangat
baik karena kualitas merupakan prioritas urutan kedua bagi responden dalam memilih
kosmetik. Hal ini dapat membantu meningkatkan brand awareness Inez, meningkatkan
penjualan dan loyalitas terhadap brand Inez. Harga yang juga merupakan prioritas ketiga
responden dalam memilih kosmetik ternyata juga merupakan keunggulan Inez yang dirasakan
oleh responden.
Tabel 4.18. Tabel Demografi Responden menurut Keunggulan Inez
Keunggulan Inez Responden Presentase (%)
Harga Terjangkau 16 18%
Kualitas Baik 54 61%
Mudah Didapatkan 12 13%
49
Kemasan Baik 1 1%
Varian Produk 6 7%
Total Responden 89 100%
4.3.18. Analisa Hal Tidak Disukai dari Inez Kosmetik
Dari hasil survey, sebanyak 23 responden (26%) menyatakan harga sebagai hal yang
tidak disukai dari Inez. Hal ini kontradiktif dengan hasil kuisioner mengenai keunggulan Inez
dimana “harga” menjadi keunggulan Inez urutan kedua walau presentase kecil (18%).
Mayoritas 30 responden (34%) menyatakan tidak menyukai Inez dari kemasan Inez. Dalam
menerima kuisioner, beberapa responden menyebutkan tidak menyukai Kemasan Inez dari
warna kemasan yang dinilai tidak modern dan kemasan bedak yang mudah pecah.
Tabel 4.19. Tabel Demografi Responden menurut Hal Yang Tidak Disukai Dari Inez
Tidak Disukai Dari Inez Responden Presentase (%)
Harga 23 26%
Kualitas 8 9%
Sulit Didapatkan 22 25%
Kemasan 30 34%
Varian 6 7%
Total 89 100%
4.3.19. Analisa Skala Likert
Dalam kuisioner kami meminta responden untuk memberi penilaian atas performa
product (kualitas, varian produk, varian warna, kemasan, price, place, serta atribut lain
seperti slogan dan logo). Penilaian menggunakan skala Likert 1-5. Skala 1= buruk sekali, 2 =
buruk, 3 = cukup, 4 = baik, dan 5 = baik sekali. Hasil survey akan dihitung rata-rata
50
tertimbang untuk melihat hasil penilaian atribut dari 89 responden yang pernah menggunakan
Inez.
4.3.20. Hasil Analisa Skala Likert
Tabel 4.20. Hasil Analisa Skala Likert
Attribute Rating 1
Rating 2
Rating 3
Rating 4
Rating 5
Weighted Average
Kualitas 0% 6% 15% 63% 17% 3.93
Varian Produk 0% 3% 33% 55% 9% 3.70
Varian Warna Decorative 0% 8% 30% 48% 13% 3.64
Harga 0% 13% 42% 39% 6% 3.38
Tingkat availability 1% 13% 16% 56% 13% 3.65
Kemasan 1% 7% 36% 52% 4% 3.51
Logo 0% 3% 38% 53% 4% 3.52
Dari atribut kualitas, rata rata tertimbang atribut sebesat 3.93 dimana memperlihatkan
dari mayoritas dari 89 responden memberi penilaian kualitas Inez “cukup” dan lebih dapat
dikatakan “baik”. Hal ini sesuai dengan survey bahwa kualitas Inez menjadi keungguan dan
pengingat pertama responden terhadap Inez.
Hasil rata-rata tertimbang atribut “varian warna” sebesar 3.70 dimana responden
menganggap varian produk Inez cukup lengkap dan condong ke arah baik. Ini berarti sesuai
51
dengan strategi produk Inez dimana memproduksi semua lini kebutuhan dan segmentasi
produk kecantikan.
Hasil rata rata tertimbang atribut “varian warna decorative” sebesar 3.64. Mayoritas
responden menilai varian produk decorative Inez cukup baik dan cenderung baik. Hal ini juga
sesuai dengan strategi produk Inez, yaitu memproduksi produk dengan kebutuhan
konsumennya.
Atribut “harga” memiliki rata rata tertimbang sebesar 3.38. Harga yang ditetapkan
dinilai cukup baik oleh mayoritas responden. Walau demikian, rata-rata tertimbang, nilai
“harga” adalah yang terendah dengan nilai 3.38 dibanding atribut lainnya. “Harga” dalam
alasan yang tidak disukai pelanggan Inez juga menempati posisi kedua dibawah “kemasan”.
Hal ini dapat dianalisa bahwa harga menjadi kelemahan. Hal ini perlu disadari perusahaan
karena kontradiktif dengan positioning Inez yang memposisikan diri sebagai kosmetik
berkualitas terjangkau.
Tingkat availability melihat tingkat kesulitan mendapatkan produk Inez. Dengan rata-
rata tertimbang sebesar 3.65 memperlihatkan bahwa mayoritas konsumen Inez tidak memiliki
kesulitan besar dalam mencari produk Inez. Hal ini sesuai dengan strategi distribusi untuk
menyebarkan produk-produk Inez di target pasarnya.
Hasil rata-rata tertimbang atribut “kemasan” sebesar 3.5. Hal ini memperlihatkan
bahwa kemasan Inez mendapat nilai cukup cenderung baik dibenak konsumennya. Atribut
“logo” mempunyai rata-rata tertimbang 3.52. Logo Inez berlambang bunga menyerupai
huruf ”i” dinilai cukup cenderung baik bagi konsumen Inez
4.4. Analisa SWOT
52
Hasil analisa SWOT merupakan hasil ananlisa dari hasil survey baik primer maupun
sekunder.
4.4.1. Strength
1. Memiliki tenaga kerja pemasaran langsung yang terampil
Kekuatan tenaga kerja pemasaran langsung terampil dapat terlihat dari hasil
survey dimana dari 146 responden yang mengenal Inez, 57 responden (39%)
mengenal Inez dari tenaga kerja pemasaran langsung
2. Memiliki positioning di konsumen sebagai produk berkualitas
Dari survey, sebanyak 58 responden (40%) dari 146 responden menyatakan
bahwa variabel “kualitas” Inez menjadi pengingat pertama responden terhadap
brand Inez
3. Memiliki segmentasi produk luas dan varian produk yang lengkap
Melalui wawancara dengan manager Inez, Inez memproduksi semua segmen
produk kecantikan wanita, antara lain produk kulit kering, produk kulit
berminyak, produk anti penuaan, produk untuk mencerahkan kulit. Hasil survey
melalui skala Likert menyebutkan bahwa “varian produk” Inez memiliki nilai
3.77 dimana artinya adalah “cukup baik” dan mengarah ke “baik”
4. Memiliki sertifikasi aman dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
PT Kosmetikatama Super Indah telah mempunyai sertifikasi aman untuk semua
lini produk brand Inez Cosmetics. Menurut data yang dikeluarkan BPOM dan
dilansir oleh www.liputan6.com, pada tahun 2009, BPOM telah mengeluarkan
pengumuman kosmetik berbahaya kepada 70 jenis produk kosmetik
5. Tingkat availability baik (distribusi baik)
Survey melalui skala Likert, kemudahan mendapatkan Inez mempunyai nilai 3.65,
yang dapat dikatakan “cukup baik” mengarah ke nilai “baik”
53
6. Strategi harga yang baik dimata konsumen
Hasil survey memperlihatkan bahwa 37 responden (25%) dari 146 responden,
dimana menjadi urutan kedua “pengingat pertama tentang Inez”. “Harga
terjangkau” juga menjadi urutan kedua dibawah “kualitas yang baik” dalam hasil
survey responden (18%).
4.4.2. Weakness
1. Terdapat alat promosi yang kurang efetif
Beberapa alat promosi berdasarkan hasil survey dinilai kurang memberikan
dampak terhadap brand awareness Inez. Dari 146 responden yang mengenal Inez,
Iklan dengan menyebar brosur hanya menjadi sumber pengetahuan bagi 6
responden (4%). Kegiatan sponsor acara televisi menjadi sumber bagi 9
responden (6%). Alat promosi Inez dengan menempatkan Sales Promotion Girl
lebih memberikan dampak dengan presentase 39% atau 57 responden dari 146
responden yang mengenal Inez dari SPG.
2. Harga masih menjadi kelemahan bagi pelanggan Inez
Walaupun variabel “harga” menjadi kekuatan Inez dimata konsumennya, namun
“harga” menurut survey masih menjadi kelemahan brand Inez. Dari 89 responden
konsumen Inez, 23 responden (26%) menganggap “harga” sebagai kelemahan
Inez
3. Tingkat brand awareness Top of Mind dan Brand Recall masih rendah
Tingkat Top of Mind Inez hanya sebesar 7% dan Brand Recall 5% masih
dibawah pesaing utama Inez yaitu La Tulipe dengan presentase masing tingkat
11% dan10%
4. Kemasan dianggap kurang modern dan mudah pecah
54
Hasil survey menunjukan bahwa “kemasan” menjadi kelemahan Inez. Dari total
89 responden, 30 responden (34%) menyatakan demikian. Pada saat pengisian
kuisioner didapatkan pendapat responden bahwa kemasan Inez terlihat kurang
modern dan kemasan terutama bedak yang mdah pecah
4.4.3. Threats
1. Produk Cina yang masuk Indonesia
Menurut Direktur Industri Kimia Hilir, Bapak Toni Handuk pada tanggal 6
Januari 2010 dalam berita www.bataviase.co.id , pangsa pasar produk kosmetik
Cina di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Pangsa pasar produk Cina di
tahun 2009 mencapai 30% dan diperkirakan terus naik di tahun berikutnya.
2. Zona bebas dagang Asia (AEC) dan ASEAN China Free Trade Area (ACFTA)
Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang diselenggarakan di Bali tahun
2003 menegaskan untuk segera dibukanya zona bebas dagang 10 negara ASEAN
yang direncanakan untuk tahun 2011. Salah satu isi dari kesepakatan adalah
mengurangi biaya transaksi perdagangan dengan cara menghilangkan biaya bea
dan cukai untuk ekspor dan impor dari suatu negara ke negara lain
(www.ditjenkpi.depdag.go.id).
Persetujuan area bebas dagang negara ASEAN dan Cina (ACFTA) yang mulai
berlaku tahun 2010 juga menjadi ancaman. Persetujuan ini merencakan secara
bertahap bebasnya biaya bea masuk produk Cina ke Indonesia termasuk produk
kosmetik.
3. Banyaknya kompetitor di industri kosmetik
Hasil survey responden untuk menyebutkan 22 brand kosmetik yang mereka
ingat memperlihatkan bahwa kompetitor di industri kosmetik sangat banyak. Data
55
dari Kasubdit Program Direktorat Industri Kimia Hilir Dapetemen Perindustrian
(2009), tercatat ada 724 perusahaan kosmetik dimana 23 diantara berskala besar
dan 701 perusahaan berskala menengah dan kecil (www.antaranews.com).
4. Pasar yang tersegmentasi luas
Wawancara dengan manager inez dimana menyebutkan segmen produk di
kosmetik sangat banyak. Contohnya segmen produk kulit berminyak dan kering,
segmen wanita muda dan wanita dewasa,
4.4.4. Opportunities
1. Produk kosmetik sudah merupakan kebutuhan pokok wanita perkotaan
Hasil survey memperlihatkan bahwa dari total 210 responden, mayoritas 75%
responden menggunakan produk kosmetik dalam frekuensi setiap hari dan 25%
responden menggunakannya dalan frejuensi “kadang-kadang”.
2. Zona bebas dagang ASIA dan Cina
Dengan direncakan bebasnya bea masuk ke negara Asia, ASEAN dan Cina,
diharapkan jumlah produk Indonesia dapat meningkatkan ekspor produknya.
3. Promosi mouth to mouth efektif di industri kosmetik
Hasil survey memperlihatkan bahwa relasi atau mouth to mouth berguna dalam
pemasaran di industri kosemtik. Dari 210 responden 49 responden (23%)
mengenal brand kosmetik dari relasi, dimana relasi menjadi presentase sumber
pengetahuan terbesar kedua setelah Sales Promotion Girl (SPG).
56
4. Pengguna internet semakin berkembang
Data menurut sekretaris jendral Depkominfo, Bapak Joko Agun Hariadi pada
situs berita www.antaranews.com pada tanggal 6 September 2010, Indonesia kini
berada di peringkat kelima dunia (20 juta) pengguna internet di seluruh dunia dan
diperkirakan pengguna internet Indonesia akan tumbuh sebesar 25% per tahun.
5. Prioritas pertama responden dalam memilih kosmetik adalah keamanan
Dengan tingkat prioritas terhadap keamanan suatu produk yang tinggi dalam
memilik produk kecantikan, hal ini dapat menjadi kesempatan bagi brand Inez
dimana produk Inez telah mendapatkan izin Badan Pengawasan Obat dan
Makanan (BPOM)